dinas pendidikan provinsi jawa timurdindik.jatimprov.go.id/images/upload/laporan kinerja... ·...
TRANSCRIPT
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2016 i
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
perkenanNya kami dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2016 dengan
baik, lancar dan tepat waktu sebagai perwujudan pelaksanaan Peningkatan
Penguatan Tata Kelola, Akuntabilitas dan Pencitraan Publik.
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 Tentang Pelaporan Keuangan
dan Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014
Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah serta Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014
tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu
Atas Laporan Kinerja telah mengamanatkan kepada instansi pemerintah untuk
menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja sebagai bentuk pertanggungjawaban
pelaksanaan tugas dan fungsinya kepada pemerintah dan masyarakat pada
umumnya.
Penyusunan Laporan Kinerja Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Tahun
2016 ini dilakukan dengan memperhatikan hasil evaluasi Laporan Kinerja Provinsi
Jawa Timur Tahun 2015 sebagaimana surat Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi perihal Hasil Evaluasi atas Akuntabilitas
Kinerja Pemerintah.
Laporan Kinerja ini menyajikan informasi tingkat pencapaian sasaran strategis
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur sebagaimana tertuang dalam Perjanjian
Kinerja Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur tahun 2016 yang mengacu kepada
Rencana Strategi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 – 2019.
Laporan kinerja ini dilengkapi pula dengan analisis pencapaian indikator kinerja dari
sasaran strategis yang telah ditetapkan.
Dalam penyusunan Laporan Kinerja ini, kami telah berupaya secara optimal,
namun kami menyadari bahwa dalam penyusunannya masih jauh dari sempurna dan
belum sepenuhnya dapat memenuhi harapan sebagaimana mestinya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka, masukan dan saran yang konstruktif sangat kami
harapkan untuk perbaikan serta penyempurnaan penyusunan laporan di tahun yang
akan datang.
Melalui Laporan Kinerja ini diharapkan dapat memberikan gambaran objektif
tentang kinerja yang telah dihasilkan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur selama
tahun 2016. Semoga Laporan Kinerja ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan evaluasi
perencanaan program dan anggaran, serta perumusan kebijakan bidang pendidikan
di tahun mendatang.
Kata Pengantar
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2016 ii
Akhir kata, saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu terselesaikannya laporan kinerja Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
tahun 2016.
Surabaya, 27 Februari 2017
KEPALA DINAS PENDIDIKAN
PROVINSI JAWA TIMUR,
Dr. SAIFUL RACHMAN, MM, M.Pd
Pembina Utama Madya
NIP. 19590503 198503 1 018
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2016 iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................................... i
DAFTAR ISI ....................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... vi
RINGKASAN EKSEKUTIF ................................................................................ vii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................ 1
B. Landasan Hukum ............................................................................ 3
C. Maksud dan Tujuan ......................................................................... 3
D. Gambaran Umum Dinas Pendidikan ............................................... 4
E. Kondisi Kepegawaian ...................................................................... 16
F. Sistematika Penyajian ..................................................................... 16
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ................................... 18
A. Rencana Strategis dan Rencana Kinerja Tahun 2016 ..................... 18
1. RPJMD Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 – 2019 ....................... 18
2. Rencana Strategis Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Tahun 2014 – 2019 ..................................................................... 19
2.1 Visi dan Misi ......................................................................... 19
2.2 Tujuan dan Sasaran ............................................................. 22
2.3 Indikator Kinerja Utama (IKU) ............................................... 25
2.4 Kebijakan dan Strategi Pencapaian ....................................... 26
2.5 Program dan Kegiatan ........................................................... 32
2.6 Rencana Strategis 2014 – 2019 ............................................ 39
B. Perjanjian Kinerja Tahun 2016 ........................................................ 45
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ................................................................. 48
A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2016 ...................................... 48
B. Analisa Capaian Kinerja ................................................................. 52
C. Akuntabilitas Keuangan .................................................................. 100
BAB IV PENUTUP ............................................................................................. 107
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2016 iv
LAMPIRAN - LAMPIRAN
1. Perjanjian Kinerja Tahun 2016
2. Pengukuran Kinerja Tahun 2016
3. Perjanjian Kinerja Tahun 2017
4. Daftar Prestasi / Penghargaan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
.
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2016 v
DAFTAR TABEL Halaman
Tabel 1.1 Jumlah Pegawai Berdasarkan Unit Kerja Tahun 2016 ................. 16
Tabel 2.1 Keterkaitan Misi, Tujuan, dan Sasaran Pembangunan Dinas
Pendidikan Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 – 2019 ................... 24
Tabel 2.2 Indikator Kinerja Utama Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur ... 25
Tabel 2.3 Perjanjian Kinerja Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Tahun
2016 .............................................................................................. 45
Tabel 3.1 Skala Nilai Peringkat Kinerja ......................................................... 49
Tabel 3.2 Perkembangan pendidikan pada jenjang PAUD Tahun 2014 –
2016 ............................................................................................. 56
Tabel 3.3 Perkembangan pendidikan pada jenjang SD/MI Tahun 2014 –
2016 .............................................................................................. 69
Tabel 3.4 Perkembangan pendidikan pada jenjang SMP/MTs Tahun 2014 –
2016 .............................................................................................. 70
Tabel 3.5 Perkembangan pendidikan pada jenjang SMA/MA/SMK Tahun
2014 – 2016 .................................................................................. 79
Tabel 3.6 Perkembangan Pendidikan Kemasyarakatan Tahun 2014 –
2016 .............................................................................................. 87
Tabel 3.7 Perkembangan Pendidikan Inklusi Tahun 2014 – 2016 ............... 94
Tabel 3.8 Perkembangan Jumlah dan Kualifikasi Guru menurut Ijazah
di Jawa Timur Tahun 2014 – 2016 ................................................ 98
Tabel 3.9 Perkembangan Jumlah Guru Bersertifikasi Tahun 2014 – 2016 ... 99
Tabel 3.10 Akuntabilitas Keuangan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Tahun Anggaran 2016 ................................................................... 102
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2016 vi
DAFTAR GAMBAR Halaman
Gambar 1 APK PAUD Jawa Timur ................................................................. 55
Gambar 2 APK Dikdas Jawa Timur ................................................................ 60
Gambar 3 APK SD/SDLB/MI/Paket A Jawa Timur ......................................... 61
Gambar 4 APK SMP/MTs/SMPLB/Paket B Jawa Timur ................................ 62
Gambar 5 APM Dikdas Jawa Timur .............................................................. 63
Gambar 6 APM SD/SDLB/MI/Paket A Jawa Timur ....................................... 63
Gambar 7 APM SMP/MTs/SMPLB/Paket B Jawa Timur ................................ 64
Gambar 8 Angka Lulusan Dikdas Jawa Timur ............................................... 65
Gambar 9 Angka Kelulusan, Angka Putus Sekolah, dan Angka Mengulang
jenjang SD/MI Jawa Timur ............................................................ 66
Gambar 10 Angka Kelulusan, Angka Putus Sekolah, dan Angka Mengulang
jenjang SMP/MTs Jawa Timur ...................................................... 67
Gambar 11 APK DIKMEN (SMA/MA/SMK/SMALB/Paket C) Jawa Timur ....... 75
Gambar 12 APM DIKMEN (SMA/MA/SMK/SMALB/Paket C) Jawa Timur ...... 76
Gambar 13 Angka Kelulusan, Angka Putus Sekolah, dan Angka Mengulang
jenjang SMA/MA/SMK Jawa Timur ............................................... 77
Gambar 14 Angka Melek Huruf (AMH) 15 – 59 tahun di Jawa Timur ............. 86
Gambar 15 APK DIKTI Jawa Timur ................................................................. 90
Gambar 16 Persentase Kab/Kota Penyelenggara Pendidikan Inklusif ............ 92
Gambar 17 Persentase Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) yang bersekolah . 93
Gambar 18 Persentase Guru berkualifikasi minimal S1/D4 di Jawa Timur ..... 96
Gambar 19 Persentase Guru bersertifikasi di Jawa Timur ............................... 97
Gambar 20 Akuntabilitas Keuangan Tahun Anggaran 2016 ............................ 102
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2016 vii
Pendidikan merupakan salah satu pilar penting meningkatkan kualitas sumber
daya manusia. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, pasal 11 ayat (1) dan (2) menegaskan, pemerintah dan pemerintah daerah
wajib memberikan layanan dan kemudahan, serta menjamin terselenggaranya
pendidikan bermutu bagi setiap warga negara tanpa diskriminasi dan wajib menjamin
tersedianya dana bagi penyediaan pendidikan untuk setiap warga negara yang
berusia 7-15 tahun.
Peningkatan akses masyarakat terhadap pendidikan murah dan berkualitas
merupakan mandat sesuai tujuan Negara Indonesia yang tertuang dalam
Pembukaan Undang-undang Dasar 1945, yaitu untuk mencerdaskan kehidupan
bangsa. Bahkan Pasal 28B Ayat (1) UUD 1945 mengamanatkan, setiap orang
berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak
mendapatkan pendidikan dan mendapatkan manfaat dari ilmu pengetahuan dan
teknologi, seni dan budaya demi meningkatkan kualitas hidupnya demi
kesejahteraan umat manusia. Dan, Pasal 31 Ayat (1) mengamanatkan, setiap warga
negara berhak mendapat pendidikan.
Karena itu, pembangunan pendidikan harus mampu menjamin pemerataan
kesempatan pendidikan, peningkatan mutu, serta relevansi dan efisiensi manajemen
pendidikan untuk menghadapi tantangan sesuai tuntutan perubahan kehidupan lokal,
nasional dan global. Pembangunan pendidikan merupakan salah satu cara untuk
menanggulangi kemiskinan, meningkatkan kesetaraan gender, pemahaman nilai-nilai
budaya dan multikulturalisme serta meningkatkan keadilan sosial.
Sebagai institusi yang diberikan tanggungjawab untuk melaksanakan tugas
melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas
pembantuan di bidang pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur selalu
berkomitmen kuat untuk melakukan kinerja dengan baik berdasarkan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Timur Tahun
2014-2019, Rencana Kerja Pemerintah (RKP) maupun Rencana Strategis (Renstra)
Ringkasan Eksekutif
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2016 viii
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Tahun 2014-2019 secara konsisten, terus-
menerus dan kesinambungan.
Orientasi pembangunan pendidikan di Provinsi Jawa Timur dipresentasikan ke
dalam pengarusutamaan berbagai variabel dan aspek pembangunan yang akan
memberi corak seluruh program pembangunan. Oleh karena itu, arah kebijakan
pembangunan pendidikan di Jawa Timur pada masing-masing pilar sebagai berikut :
1. Pemerataan dan Perluasan Akses
Pemerataan dan perluasaan akses pendidikan diarahkan pada upaya
memperluas daya tampung satuan pendidikan sesuai dengan prioritas
pembangunan pendidikan di Jawa Timur. Upaya peningkatan perluasan dan
pemerataan kesempatan belajar seringkali terkendala oleh kondisi sosial
ekonomi, budaya serta geografi dan demografi.
2. Peningkatan Mutu, Relevansi dan Daya Saing
Peningkatan mutu, relevansi dan daya saing diarahkan pada kecakapan hidup
bersama dalam keragaman, peningkatan taraf hidup masyarakat, peningkatan
daya saing bangsa dan pembentukan karakter bangsa, khususnya bagi warga
masyarakat Jawa Timur. Pada dasarnya indikator mutu pendidikan adalah
kualitas lulusannya sedangkan aspek yang sangat dominan dalam peningkatan
mutu penyelenggaraan pendidikan adalah guru, kurikulum manajemen, fasilitas
sarana-prasarana pendidikan, sistem yang diterapkan serta dana yang tersedia.
3. Penguatan Tata Kelola, Akuntabilitas dan Pencitraan Publik
Sejalan dengan tujuan pembangunan pendidikan di Jawa Timur adalah
mendorong kebijakan sektoral agar mampu memberikan arah reformasi
pendidikan secara efektif, efisien dan akuntabel, pembangunan pendidikan di
Jawa Timur juga diarahkan untuk mendukung realisasi pemerintahan yang bersih
dan bebas dari KKN serta memberikan pelayanan yang bermutu, efektif, efisien
sesuai kebutuhan masyarakat. Hal ini diwujudkan melalui internalisasi etos kerja
serta disiplin kerja yang tinggi sebagai bentuk akuntabilitas aparatur negara serta
perwujudan profesionalisme aparatur.
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2016 ix
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur memiliki Rencana Strategis yang berisi
tentang rencana program selama 5 tahun dari tahun 2014 sampai dengan 2019, dan
memiliki 2 misi, yaitu :
1. Meningkatkan aksesibilitas pelayanan pendidikan yang berkualitas;
2. Meningkatkan sumber daya manusia bidang pendidikan.
Untuk merealisasikan visi dan misi pendidikan Jawa Timur, Dinas Pendidikan
merumuskan 2 tujuan dan 7 sasaran strategis tahun 2014-2019 yang lebih
operasional dan jelas menggambarkan ukuran-ukuran terlaksananya misi dan
tercapainya visi, yaitu:
1. Tujuan :
a. Meningkatkan ketersediaan, pemerataan dan kualitas pelayanan
pendidikan di semua jalur, jenis dan jenjang pendidikan;
b. Meningkatkan kompetensi dan pemerataan sebaran pendidik dan tenaga
kependidikan.
2. Sasaran
Sasaran strategis merupakan penjabaran tujuan organisasi Dinas Pendidikan
yang lebih spesifik dan terukur. Sasaran yang ingin dicapai pada masing-
masing tujuan sebagaimana telah dipaparkan di atas dan acuan bagi seluruh
pelaksanaan program dan kegiatan sebagai berikut :
TUJUAN 1 :
Meningkatkan ketersediaan, pemerataan dan kualitas pelayanan pendidikan di
semua jalur, jenis dan jenjang pendidikan, sasaran yang ingin dicapai yaitu :
1. Meningkatnya ketersediaan dan pemerataan pelayanan Pendidikan Anak
Usia Dini (PAUD);
2. Meningkatnya aksesibilitas dan pemerataan pelayanan Pendidikan Dasar
yang berkualitas;
3. Meningkatnya ketersediaan, pemerataan dan kualitas pelayanan
Pendidikan Menengah;
4. Meningkatnya kualitas pelayanan Pendidikan Nonformal;
5. Meningkatnya aksesibilitas masyarakat dalam memperoleh pelayanan
Pendidikan Tinggi;
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2016 x
6. Tersedianya pelayanan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus
berkualitas di seluruh Kabupaten/Kota di Jawa Timur.
TUJUAN 2 :
Meningkatkan kompetensi dan pemerataan sebaran pendidik dan tenaga
kependidikan, dengan sasaran sebagai berikut :
1. Meningkatnya kualifikasi dan sertifikasi pendidik.
Laporan Akuntabilitas Kinerja (LKj) Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
tahun 2016 disusun dalam rangka pemenuhan kewajiban atas mandat yang
diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 Tentang
Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Presiden
Nomor 29 Tahun 2014 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Laporan Kinerja ini memberikan informasi tingkat pencapaian sasaran strategis
beserta indikator kinerjanya sebagaimana ditetapkan Perjanjian Kinerja Dinas
Pendidikan Provinsi Jawa Timur tahun 2016.
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur memiliki 7 (tujuh) sasaran strategis
dan 7 (sebelas) Indikator Kinerja Utama (IKU) beserta 7 target kinerja yang
mendukung berjalannya sasaran strategis tersebut.
Secara umum capaian kinerja sasaran strategis Dinas Pendidikan Provinsi
Jawa Timur Tahun Anggaran 2016 relatif baik dan berhasil. Indikasi keberhasilan
tersebut terbukti dari besarnya tingkat capaian kinerja dari sasaran strategis yang
telah ditetapkan. Sesuai pengukuran kinerja, dari sebanyak 7 Indikator Kinerja
Utama (IKU) yang digunakan untuk mengukur pencapaian sasaran strategis,
sebanyak 6 IKU (85.71%) capaian kinerjanya memuaskan yaitu lebih dari 100%,
sedangkan 1 IKU (14.29%) belum diketahui tingkat capaian kinerjanya di tahun
2016 karena hasilnya baru diperoleh pada tahun 2017, yaitu IKU Angka Melek
Huruf (AMH) 15 – 59 tahun.
Namun demikian tetap diperlukan adanya evaluasi lebih lanjut terhadap
proses perencanaan program dan penganggaran dalam rangka mewujudkan
tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam matriks Rencana Strategis
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur 2014 – 2019.
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2016 xi
Rincian capaian kinerja masing – masing indikator tiap sasaran strategis
tersebut adalah sebagai berikut:
Gambar 1. Rincian Pencapaian IKU Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Tahun 2016
SASARAN STRATEGIS 1 :
Meningkatnya ketersediaan dan pemerataan pelayanan
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
Indikator Kinerja
2013 2014 2015 2016
Realisasi Target Realisasi %
Capaian
APK PAUD 93,15 95,97 97,23 97.24 97.28 100.04
SASARAN STRATEGIS 2 :
Meningkatnya aksesibilitas dan pemerataan pelayanan Pendidikan Dasar
yang berkualitas
Indikator Kinerja
2013 2014 2015 2016
Realisasi Target Realisasi %
Capaian
Angka Partisipasi Murni
Pendidikan Dasar (APM
Dikdas)
94.23 94.72 94.76 94.95 95.07 100.13
85,71
0,00 0,00 0,00
14,29
Rincian Pencapaian IKU Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Tahun 2016
Capaian ≥ 100% (Memuaskan)
85% ≤ Capaian < 100% (Sangat Baik)
70% ≤ Capaian < 85% (Baik)
55% ≤ Capaian < 70% (Cukup)
Belum dapat diukur
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2016 xii
SASARAN STRATEGIS 3 :
Meningkatnya ketersediaan, pemerataan dan kualitas pelayanan Pendidikan
Menengah
Indikator Kinerja
2013 2014 2015 2016
Realisasi Target Realisasi %
Capaian
Angka Partisipasi Kasar
Pendidikan Menengah
(APK Dikmen)
78,21 78,23 79,14 80.05 81.42 101.71
SASARAN STRATEGIS 4 :
Meningkatnya kualitas pelayanan Pendidikan Nonformal
Indikator Kinerja
2013 2014 2015 2016
Realisasi Target Realisasi %
Capaian
Angka Melek Huruf (AMH)
15-59 tahun 95,17 95,49 96,06 96.62 96.06 99.42
SASARAN STRATEGIS 5 :
Meningkatnya aksesibilitas masyarakat dalam memperoleh pelayanan
Pendidikan Tinggi
Indikator Kinerja
2013 2014 2015 2016
Realisasi Target Realisasi %
Capaian
APK DIKTI 23,66 24,16 24,66 24.72 25.16 101.78
SASARAN STRATEGIS 6 :
Tersedianya pelayanan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus berkualitas di
seluruh Kabupaten/Kota di Jawa Timur
Indikator Kinerja
2013 2014 2015 2016
Realisasi Target Realisasi %
Capaian
Persentase
Kabupaten/Kota
penyelenggara pendidikan
inklusif
13,16 23,68 31,58 36.84 100 271.44
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2016 xiii
SASARAN STRATEGIS 7 :
Meningkatnya kualifikasi dan sertifikasi pendidik
Indikator Kinerja
2013 2014 2015 2016
Realisasi Target Realisasi %
Capaian
Persentase pendidik
berkualifikasi minimal
D4/S1
78,19 83,68 88,50 88.96 95.43 107.27
Sedangkan untuk kinerja
keuangan, dari sebelas program
yang ditangani oleh Dinas
Pendidikan Provinsi Jawa Timur,
sebanyak 8 program (72.7%)
capaian kinerja keuangannya sangat
tinggi, dan 3 program (27.3%)
capaian kinerja keuangannya tinggi.
NO RENTANG CAPAIAN
ANGGARAN
KATEGORI
CAPAIAN
1 91% ≤ 100% Sangat Tinggi
2 76% ≤ 90% Tinggi
3 66% ≤ 75 % Sedang
4 51% ≤ 65% Rendah
5 ≤ 50% Sangat
Rendah
Ringkasan Anggaran dan Realisasi Tahun 2016
URAIAN PAGU (Rp) REALISASI (Rp) %
DPA DINAS PENDIDIKAN 275.068.124.350 256.196.822.661 93,14
1. BELANJA TIDAK LANGSUNG (PEGAWAI)
71.613.351.000 61.834.572.948 86,34
2. BELANJA LANGSUNG 203.454.773.350 194.362.249.713 95,53
a.
Pendidikan Anak Usia Dini
8.928.683.900
8.507.387.595 95,28
b. Pendidikan Dasar 27.974.356.500 24.774.384.331 88,56
c. Pendidikan Menengah 51.278.201.000 49.318.696.488 96,18
d.
Pendidikan Non Formal dan Informal
8.256.860.100 7.449.550.630 90,22
e.
Pendidik dan Tenaga Kependidikan
66.110.899.700 65.279.508.567 98,74
f. Pendidikan Tinggi 2.281.603.000 2.223.238.500 97,44
g.
Pendidikan Khusus dan Pend. Lay. Khusus
2.659.477.000 2.372.603.400 89,21
h. Administrasi Perkantoran 11.745.887.750 11.359.361.119 96,70
i.
Sarana Prasarana Aparatur
15.167.987.400 14.590.189.989 96,19
j. Kapasitas Kelembagaan 6.307.447.000 5.879.087.804 93,20
k.
Evaluasi dan Pengendalian
2.743.370.000 2.608.241.290 95,07
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2016 xiii
Program prioritas yang dijalankan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa
Timur juga membantu untuk mengurangi tingkat kemiskinan di Provinsi Jawa
Timur, dengan kondisi geografis dan kondisi ekonomi yang berbeda-beda di
Provinsi Jawa Timur ini, tentunya masih banyak masyarakat yang ekonominya
masih lemah, sehingga banyak masyarakat yang tidak bisa merasakan bangku
sekolah. Selain BOS (Bantuan Operasional Sekolah) untuk jenjang SD dan SMP,
pemerintah juga memberikan Bantuan Operasional Sekolah untuk jenjang SLTA,
yang disebut juga sebagai Bantuan Khusus Siswa Miskin, bantuan untuk siswa
miskin juga diberikan melalui penyaluran ke madrasah diniyah, yang diharapkan
agar biaya pendidikan diharapkan menjadi jauh lebih murah tetapi tetap
berkualitas, tetapi dengan adanya bantuan ini, tidak lantas menutup kesempatan
bagi pihak lain atau orang tua siswa untuk tetap berpartisipasi dalam
memberikan bantuan dan sumbangan kepada sekolah.
Berikut disajikan tabel rincian siswa yang mendapatkan BOSDA MADIN
untuk penyetaraan jenjang SD dan SMP sejak tahun 2011 hingga tahun 2016:
Rincian Siswa Penerima Bantuan Berdasarkan Jenjang Pendidikan
di Provinsi Jawa Timur
TAHUN
BOSDA MADIN JUMLAH SISWA
SELURUHNYA ULA WUSTHO
2011 863.712 183.473 1.047.185
2012 1.125.591 237.207 1.362.798
2013 849.115 176.606 1.025.721
2014 865.440 202.331 1.067.771
2015 899.990 205.000 1.104.990
2016 825.410 194.872 1.020.282
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2016 xiv
Adapun rincian siswa penerima Bantuan Khusus Siswa Miskin yang telah
disalurkan sejak tahun 2011 hingga tahun 2016 adalah sebagai berikut:
Rincian Siswa Penerima Bantuan BOS SLTA (BKSM)
di Provinsi Jawa Timur
TAHUN
BOS SLTA (BKSM) JUMLAH SISWA
SELURUHNYA SMA SMK
2011 49.000 73.500 122.500
2012 45.000 67.500 112.500
2013 31.128 46.693 77.821
2014 31.128 46.692 77.820
2015 24.400 36.600 61.000
2016 24.400 36.600 61.000
Dalam upaya pencapaian indikator kinerja dijumpai beberapa
permasalahan dan kendala yang dihadapi, antara lain : (1) Belum terpenuhinya
kebutuhan/kekurangan sarana dan prasarana pendidikan dalam rangka
mengatasi daya tampung peserta didik dan peningkatan mutu proses
pembelajaran di sekolah; (2) Program pembinaan PAUD, wajib belajar
pendidikan dasar, pendidikan menengah dan non formal yang dilakukan oleh
Provinsi tidak sepenuhnya selaras dengan program pembinaan Kabupaten/Kota
karena program yang dilaksanakan oleh Provinsi mengacu kepada pusat dan
kebijakan provinsi, sementara Kabupaten/Kota memiliki agenda tersendiri dalam
pengembangannya; (3) Budaya pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi
(TIK) untuk kepentingan pembelajaran belum dipahami secara sadar dan
optimal oleh guru, siswa dan masyarakat; (4) Masih belum meratanya
kesempatan memperoleh pendidikan SMK. Pada umumnya SMK berada di
perkotaan atau di daerah yang aksesnya memadai sementara animo/peminat ke
SMK terdiri dari berbagai kalangan termasuk dari kalangan yang kurang mampu
secara ekonomi maupun intelektual dan berada di pedesaan. Dengan kondisi
tersebut maka masyarakat yang kurang mampu dan berada di pedesaan
mengalami kesulitan untuk memperoleh pendidikan di SMK; dan (5) Terbatasnya
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2016 xv
waktu dan seringnya pergantian pejabat/petugas pelaksanaan di daerah,
menyebabkan kurang lancarnya komunikasi dan koordinasi dengan daerah,
sehingga informasi kegiatan kadang-kadang dirasakan terlalu mendesak bagi
daerah-daerah tertentu. Ada pula 1 indikator kinerja utama yang belum dapat
dilakukan pengukuran di tahun 2016, karena kegiatannya baru selesai pada
tahun 2017.
Melihat permasalahan-permasalahan yang dihadapi tersebut beberapa
upaya penyelesaian permasalahan dan tantangan di bidang pendidikan tidak
hanya dapat diselesaikan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur sendiri,
tapi perlu melibatkan semua pihak baik pemerintah, pemerintah daerah, dan
masyarakat. Oleh karena itu setiap orang, baik dari internal maupun eksternal
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur diharapkan menjadi penggerak
lingkungan sekitarnya dalam penyelesaian masalah pendidikan.
Dengan dukungan dari semua pihak, semoga Dinas Pendidikan Provinsi
Jawa Timur dapat melaksanakan program pembangunan pendidikan dengan
lebih efektif dan akuntabel, sehingga visi dan misi yang telah ditetapkan dapat
tercapai.
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2016 1
A. LATAR BELAKANG
Penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan yang
tepat, jelas, terukur dan akuntabel merupakan sebuah keharusan yang perlu
dilaksanakan dalam usaha mewujudkan visi misi pembangunan sekaligus
aspirasi serta cita – cita masyarakat dalam mencapai masa depan yang lebih
baik. Untuk itu, diperlukan pengembangan dan penerapan sistem
pertanggungjawaban yang tepat, jelas dan terukur, sehingga penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung efektif dan efisien untuk
mencerminkan kinerja lembaga secara optimal.
Sejalan dengan perkembangan terhadap berbagai aspek aparatur negara,
terdapat satu isu yang mengemuka yang terjadi dalam perkembangan sektor
publik yaitu semakin menguatnya tuntutan transparansi dan akuntabilitas
pengelolaan keuangan sekaligus kinerja pemerintah. Seluruh instansi
pemerintah, baik pusat maupun daerah harus menjadi subyek pemberi informasi
dan pengungkapan (disclosure) atas aktivitas dan kinerja kepada pihak – pihak
yang berkepentingan dalam rangka pemenuhan hak – hak publik, yaitu hak untuk
tahu (right to know), hak untuk diberi informasi (right to be informed) dan hak
untuk didengar inspirasinya (right to be heard and listened to). Tuntutan
dilaksanakannya akuntabilitas publik mengharuskan pemerintah untuk
memperbaiki sistem pencatatan dan pelaporan. Unit kerja di lingkungan Instansi
Pemerintah dituntut untuk tidak sekedar melakukan pelaporan kinerja kepada
pemerintahan atasannya (managerial accountability), akan tetapi juga
melaporkan kinerja pemerintah kepada masyarakat luas (public accountability).
Muara tuntutan ini pada intinya adalah terselenggaranya tata kelola
kepemerintahan yang baik (Good Governance), sehingga penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara bersih,
bertanggungjawab dan memberikan dampak (impact) serta manfaat (benefit) dari
hasil (outcome) yang diperoleh.
BAB I PENDAHULUAN
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2016 2
Dengan dasar tersebut, maka Instansi Pemerintah di tingkat pusat maupun
daerah harus memiliki Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP)
dalam rangka merealisasikan keinginan bersama untuk mewujudkan Good
Governance. Tujuan SAKIP adalah untuk mendorong terciptanya Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah sebagai salah satu prasyarat untuk terciptanya
pemerintah yang baik dan terpercaya. Sedangkan sasaran sistem tersebut
adalah:
1. Menjadikan instansi pemerintah yang akuntabel sehingga dapat beroperasi
secara efisien, efektif dan responsif terhadap aspirasi masyarakat dan
lingkungannya;
2. Terwujudnya transparansi instansi pemerintah;
3. Terwujudnya partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan
nasional
4. Terpeliharanya kepercayaan masyarakat kepada pemerintah.
SAKIP menuntut adanya sinergitas antara proses Perencanaan,
Pengukuran, Pelaporan sampai Evaluasi dan pemanfaatan informasi kinerja
yang untuk selanjutnya dituangkan dalam Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
(LKjIP) yang wajib disusun oleh Instansi Pemerintah baik di tingkat pusat maupun
daerah.
Untuk itulah Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur menyusun Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 sebagai implementasi Peraturan
Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah serta Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis
Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah, dalam rangka mempertanggungjawabkan pelaksanaan
tugas pokok dan fungsi Lembaga serta kewenangan pengelolaan sumber daya
dengan didasarkan perencanaan strategis yang ditetapkan. Dalam LKj disajikan
keberhasilan dan atau kegagalan pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas
Pendidikan Provinsi Jawa Timur dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran
yang ditetapkan untuk tahun 2016.
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2016 3
B. LANDASAN HUKUM
Landasan hukum yang dipergunakan sebagai dasar penyusunan LKjIP
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur tahun 2016 adalah:
1. Undang – Undang RI Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan
Negara yang Bersih dan Bebas KKN;
2. Undang – Undang RI Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
3. Undang – Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional;
4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan
dan Kinerja Instansi Pemerintah;
6. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas dan
Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi
Eselon I Kementerian Negara;
7. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
8. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 165 Tahun 2014 tentang
Penataan Tugas dan Fungsi Kabinet Kerja;
9. Instruksi Presiden RI Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan
Pemberantasan Korupsi;
10. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi
Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis
Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah.
C. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dari penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah adalah
memberikan informasi yang jelas, transparan, dan dapat dipertanggungjawabkan
mengenai kinerja Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur.
Tujuan penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah adalah:
1. Untuk mendorong Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur menyelenggarakan
tugas umum pemerintah dan pembangunan secara baik dan benar yang
didasarkan pada peraturan perundang-undangan yang berlaku, kebijakan
yang transparan dan dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat;
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2016 4
2. Menjadikan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur sebagai instansi
pemerintah yang akuntabel sehingga dapat beroperasi secara efisien, efektif,
dan responsif terhadap aspirasi masyarakat dan lingkungannya;
3. Sebagai bahan acuan bagi pimpinan dan seluruh jajaran Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Timur dalam menyusun program di tahun berikutnya sehingga
dapat dirancang dengan lebih fokus, efektif, efisien, terukur, transparan dan
dapat dipertanggungjawabkan.
4. Sebagai masukan dan umpan balik bagi pihak-pihak yang berkepentingan
dalam rangka meningkatkan kinerja instansi pemerintah guna terpeliharanya
kepercayaan masyarakat kepada pemerintah.
D. Gambaran Umum Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur adalah salah satu Dinas Daerah di
lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang merupakan unsur pelaksana
otonomi daerah, di pimpin oleh seorang kepala dinas, yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah.
1. Tugas
Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur nomor 9 Tahun 2008,
Tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Jawa Timur, tanggal 20
Agustus 2008, dalam Bab V, Bagian Kesatu, Pasal 7 ayat (2) disebutkan bahwa
“Dinas Pendidikan mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan
daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang
pendidikan.”
2. Fungsi
Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
dalam ayat (3) disebutkan bahwa Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur memiliki
fungsi :
a. Perumusan Kebijakan teknis di bidang pendidikan ;
b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang
pendidikan ;
c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya;
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur.
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2016 5
3. Struktur Organisasi
Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi yang telah ditetapkan atas
dasar Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur nomor 9 Tahun 2008, Dinas
Pendidikan Provinsi Jawa Timur terdiri dari 1 unit eselon II, 9 unit eselon III yang
terdiri dari 1 sekretariat, 5 bidang, 3 unit pelaksana teknis (UPT) dan kelompok
fungsional. Masing-masing memiliki Tugas Pokok dan Fungsi sebagaimana
dijabarkan dalam Peraturan Gubernur No. 81 tahun 2008 tentang Uraian Tugas
Sekretariat, Bidang, Sub Bagian, dan Seksi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa
Timur serta Peraturan Gubernur No. 75 tahun 2010 tentang Perubahan atas
Peraturan Gubernur No. 120 tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit
Pelaksana Teknis Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Adapun bagan
organisasinya adalah sebagai berikut:
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2016 6
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2016 7
Tugas pokok dan fungsi masing – masing unit kerja adalah sebagai berikut:
a. Kepala Dinas
b. Sekretariat, membawahi :
1. Sub Bagian Tata Usaha;
2. Sub Bagian Penyusunan Program;
3. Sub Bagian Keuangan.
Sekretariat memiliki Tugas Pokok dan fungsi, yaitu :
1. Tugas Pokok : merencanakan, melaksanakan, mengkoordinasikan dan
mengendalikan kegiatan administrasi umum, kepegawaian, perlengkapan,
penyusunan program, keuangan, hubungan masyarakat dan protokol.
2. Fungsi :
a. Pengelolaan administrasi umum;
b. Pengelolaan administrasi kepegawaian;
c. Pengelolaan administrasi keuangan;
d. Pengelolaan administrasi perlengkapan;
e. Pengelolaan urusan rumah tangga, hubungan masyarakat dan protokol;
f. Pelaksanaan koordinasi penyusunan program dan tugas-tugas bidang;
g. Pengelolaan kearsipan dan perpustakaan Dinas;
h. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi organisasi dan tatalaksana;
i. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
c. Bidang Pendidikan TK / SD dan Pendidikan Khusus, membawahi:
1. Seksi Pendidikan Taman Kanak - Kanak;
2. Seksi Pendidikan Sekolah Dasar;
3. Seksi Pendidikan Khusus.
Bidang Pendidikan TK / SD dan Pendidikan Khusus memiliki Tugas Pokok dan
Fungsi:
1. Tugas Pokok : melaksanakan penyiapan kebijakan operasional perluasan
kesempatan dan pemerataan memperoleh pendidikan, peningkatan mutu dan
relevansi pendidikan serta peningkatan efisiensi dan efektifitas pengelolaan
pendidikan Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar dan Pendidikan Khusus.
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2016 8
2. Fungsi :
a. perumusan kebijakan operasional perluasan dan pemerataan memperoleh
pendidikan pada jenjang pendidikan Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar
dan Pendidikan Khusus;
b. perumusan kebijakan operasional peningkatan mutu dan relevansi
penyelenggaraan pendidikan Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar dan
Pendidikan Khusus;
c. perumusan kebijakan operasional peningkatan efisiensi dan efektifitas
penyelenggaraan dan pengelolaan pendidikan Taman Kanak-Kanak,
Sekolah Dasar dan Pendidikan Khusus;
d. pemantauan, evaluasi dan bimbingan teknis penyelenggaraan dan
pengelolaan Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Dasar SSN
dan Sekolah Dasar bertaraf internasional dan Pendidikan Khusus;
e. pelaksanaan penyiapan standar kompetensi dan kurikulum Taman Kanak-
Kanak, Sekolah Dasar dan Pendidikan Khusus, termasuk pelaksanaan
sosialisasi dan bimbingan teknis implementasinya;
f. pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan ujian nasional dan Pendidikan
Khusus;
g. pelaksanaan koordinasi pembinaan penyelenggaraan pendidikan Taman
Kanak-Kanak, Sekolah Dasar dan Pendidikan Khusus;
h. pelaksanaan koordinasi pengembangan dan pengadaan sarana dan
prasarana pendidikan Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar dan
Pendidikan Khusus;
i. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
d. Bidang Pendidikan Menengah Pertama dan Pendidikan Menengah Atas,
membawahi :
1. Seksi Manajemen;
2. Seksi Kurikulum;
3. Seksi Sarana Prasarana.
Bidang Pendidikan Menengah Pertama dan Pendidikan Menengah Atas, memiliki
Tugas Pokok dan Fungsi:
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2016 9
1. Tugas Pokok : melaksanakan penyiapan kebijakan operasional perluasan
kesempatan dan pemerataan memperoleh pendidikan, peningkatan mutu dan
relevansi pendidikan serta peningkatan efisiensi dan efektifitas pengelolaan
pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas
(SMA).
2. Fungsi:
a. perumusan kebijakan operasional perluasan dan pemerataan memperoleh
pendidikan pada jenjang pendidikan SMP dan SMA;
b. perumusan kebijakan operasional peningkatan mutu dan relevansi
penyelenggaraan pendidikan SMP dan SMA;
c. perumusan kebijakan operasional peningkatan efisiensi dan efektifitas
penyelenggaraan dan pengelolaan pendidikan SMP dan SMA;
d. pelaksanaan, pembiayaan, pemantauan, evaluasi dan bimbingan teknis
penyelenggaraan dan pengelolaan SMP dan SMA bertaraf internasional;
e. pelaksanaan penyiapan standar kompetensi dan kurikulum pendidikan
SMP dan SMA;
f. pelaksanaan koordinasi pembinaan penyelenggaraan pendidikan SMP dan
SMA;
g. pelaksanaan penyelenggaraan ujian nasional SMP dan SMA;
h. pelaksanaan koordinasi pengembangan dan pengadaan sarana prasarana
pendidikan SMP dan SMA;
i. pelaksanaan koordinasi penilaian dan akreditasi SMP dan SMA;
j. penyusunan rencana peningkatan mutu manajemen lembaga SMP dan
SMA;
k. penyusunan pedoman penulisan buku pelajaran/modul SMP dan SMA;
l. perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pengadaan buku pelajaran/modul
pendidikan, buku paket dan media pendidikan;
m. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
e. Bidang Pendidikan Menengah Kejuruan dan Perguruan Tinggi, membawahi :
1. Seksi Manajemen;
2. Seksi Kurikulum;
3. Seksi Sarana Prasarana.
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2016 10
Bidang Pendidikan Menengah Kejuruan dan Perguruan Tinggi, memiliki Tugas
Pokok dan Fungsi:
1. Tugas Pokok : melaksanakan penyiapan kebijakan operasional perluasan
kesempatan dan pemerataan memperoleh pendidikan peningkatan mutu dan
relevansi pendidikan serta peningkatan efisiensi dan efektifitas pengelolaan
pendidikan menengah kejuruan serta pemberian dukungan sumber daya
terhadap penyelenggaraan perguruan tinggi.
2. Fungsi :
a. pelaksanaan perumusan rencana pembinaan penyelenggaraan pendidikan
menengah kejuruan;
b. pelaksanaan pengembangan penyelenggaraan pendidikan menengah
kejuruan;
c. pelaksanaan, pembiayaan, pemantauan, evaluasi dan bimbingan teknis
penyelenggaraan dan pengelolaan Sekolah Menengah Kejuruan bertaraf
internasional;
d. pelaksanaan pengendalian pembinaan dan pengembangan
penyelenggaraan Sekolah Menengah Kejuruan;
e. pelaksanaan perumusan pedoman dan evaluasi pelaksanaan penerimaan
siswa baru, mutasi siswa, kalender pendidikan, evaluasi hasil belajar,
standar kompetensi dan sertifikasi siswa serta pengembangan kurikulum
dan pembelajaran Sekolah Menengah Kejuruan;
f. pelaksanaan koordinasi dan sinkronisasi pembinaan penyelenggaraan
pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan;
g. pelaksanaan pembinaan standarisasi kurikulum, ketenagaan, sarana
prasarana, pembelajaran, evaluasi dan manajemen Sekolah Menengah
Kejuruan;
h. pelaksanaan perumusan pedoman evaluasi pelaksanaan pembukaan dan
penutupan sekolah, pengelolaan sekolah, penilaian sekolah dan penilaian
pelaksanaan tugas Kepala Sekolah Menengah Kejuruan;
i. pelaksanaan perumusan rencana peningkatan mutu guru dan Kepala
Sekolah dan penetapan kualifikasi jabatan fungsional Kepala Sekolah
serta perumusan rencana dan pelaksanaan peningkatan profesionalisme
guru, Kepala Sekolah, Instruktur dan Pengawas Sekolah Menengah
Kejuruan;
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2016 11
j. pelaksanaan perumusan pedoman penulisan buku/modul dan peralatan
pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan;
k. pelaksanaan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pengadaan buku
pelajaran/modul dan sarana-prasarana/ peralatan pendidikan Sekolah
Menengah Kejuruan;
l. pelaksanaan penyelenggaraan ujian nasional Sekolah Menengah
Kejuruan;
m. pelaksanaan pemberian dukungan sumber daya terhadap
penyelenggaraan perguruan tinggi;
n. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
f. Bidang Pendidikan Non Formal, Informal dan Nilai Budaya, membawahi:
1. Seksi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD);
2. Seksi Pendidikan Masyarakat (DIKMAS) dan Kesetaraan;
3. Seksi Pendidikan Karakter dan Pekerti Bangsa (PKPB).
Bidang Pendidikan Non Formal, Informal dan Nilai Budaya memiliki Tugas Pokok
dan fungsi:
1. Tugas Pokok : melaksanakan penyiapan kebijakan operasional perluasan
kesempatan dan pemerataan memperoleh pendidikan, peningkatan mutu dan
relevansi pendidikan serta peningkatan efisiensi dan efektifitas pengelolaan
pendidikan non formal, informal dan Nilai Budaya.
2. Fungsi:
a. pelaksanaan perumusan kebijakan operasional perluasan dan pemerataan
memperoleh pendidikan non formal, informal dan nilai budaya;
b. pelaksanaan perumusan kebijakan operasional penyelenggaraan dan
pengelolaan pendidikan non formal, informal dan nilai budaya;
c. pelaksanaan, pembiayaan, pemantauan, evaluasi dan bimbingan teknis
penyelenggaraan dan pengelolaan pendidikan non formal, informal dan
nilai budaya;
d. pelaksanaan penyiapan standar kompetensi pendidikan non formal,
informal dan nilai budaya termasuk pelaksanaan sosialisasi dan bimbingan
teknis implementasinya;
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2016 12
e. pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan ujian nasional pendidikan
kesetaraan dan uji kompetensi pendidikan non formal, informal dan
pengembangan nilai budaya;
f. pelaksanaan koordinasi pembinaan penyelenggaraan pendidikan non
formal, informal dan nilai budaya meliputi pengelolaan kelembagaan,
kemitraan peserta didik, sarana prasarana, standarisasi, kurikulum dan
pembelajaran;
g. pelaksanaan koordinasi pengembangan dan pengadaan sarana dan
prasarana pendidikan non formal, informal dan nilai budaya;
h. pelaksanaan penyiapan rumusan kebijakan standar, norma, kriteria dan
prosedur serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang
pendidikan karakter dan pekerti bangsa;
i. pelaksanaan koordinasi pembangunan dan sosialisasi nilai-nilai luhur
budaya bangsa;
j. pelaksanaan koordinasi revitalisasi nilai-nilai luhur budaya bangsa;
k. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
g. Bidang Tenaga Pendidik dan Kependidikan, membawahi :
1. Seksi Tenaga Pendidik;
2. Seksi Tenaga Kependidikan;
3. Seksi Tenaga Pendidikan Non Formal dan Informal.
Bidang Tenaga Pendidik dan Kependidikan memiliki Tugas Pokok dan Fungsi:
1. Tugas Pokok : melaksanakan penyiapan kebijakan operasional pembinaan
karier, peningkatan mutu dan profesionalisme, pelayanan serta perlindungan
profesi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan lainnya.
2. Fungsi:
a. Pelaksanaan perumusan kebijakan operasional peningkatan mutu dan
profesionalisme Pendidik dan Tenaga Kependidikan lainnya;
b. Pelaksanaan perumusan kebijakan peningkatan karier Pendidik dan
Tenaga Kependidikan lainnya;
c. Pelaksanaan pembinaan dan peningkatan kompetensi terhadap tugas
pokok pendidik dan tenaga kependidikan lainnya;
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2016 13
d. Pelaksanaan pelayanan dan peningkatan kesejahteraan Pendidik dan
Tenaga Kependidikan lainnya;
e. pelaksanaan pemetaan dan pendataan pendidik dan tenaga kependidikan
lainnya;
f. pelaksanaan monitoring dan evaluasi program tenaga kependidikan;
g. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
h. Unit Pelaksana Teknis Tekkomdik, membawahi:
1. Sub Bagian Tata Usaha;
2. Seksi Pengembangan Produksi;
3. Seksi Pelayanan dan Pemanfaatan.
Unit Pelaksana Teknis Tekkomdik memiliki Tugas Pokok dan Fungsi:
1. Tugas Pokok : melaksanakan sebagian tugas dinas pendidikan dan pelatihan
teknik, ketatausahaan, dan pelayanan masyarakat.
2. Fungsi :
a. pelaksanaan proses produksi data dan informasi pendidikan dari berbagai
jalur, jenis dan jenjang;
b. pendayagunaan data dan informasi pendidikan untuk pengambilan
keputusan, perumusan kebijakan teknis, perencanaan, monitoring dan
evaluasi;
c. perumusan kebijakan teknis di bidang pengkajian, pengembangan, dan
pembinaan pendayagunaan teknologi komunikasi dan informasi
pendidikan;
d. pengkajian dan pendayagunaan teknologi komunikasi dan informasi untuk
pendidikan;
e. pengembangan dan penyebarluasan sistem (model) pembelajaran melalui
pendayagunaan teknologi komunikasi dan informasi untuk pendidikan
termasuk memberikan layanan konsultasi;
f. penyusunan dan pengaturan standarisasi pendidikan jarak jauh/terbuka;
g. penilaian dan pembinaan terhadap pendayagunaan teknologi komunikasi
dan informasi untuk pendidikan;
h. pengembangan sumberdaya manusia untuk pemanfaatan teknologi
komunikasi dan informasi untuk pendidikan;
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2016 14
i. pengembangan bahan belajar dan program media pendidikan berbasis
teknologi informasi dan komunikasi;
j. pelaksanaan pelayanan masyarakat;
k. pelaksanaan tugas-tugas yang diberikan oleh Kepala Dinas.
i. Unit Pelaksana Teknis Pelatihan dan Pengembangan Pendidikan Kejuruan
(PPPK), membawahi:
1. Sub Bagian Tata Usaha;
2. Seksi Pengembangan Produksi;
3. Seksi Pelayanan Pendidikan.
Unit Pelaksana Teknis Pelatihan dan Pengembangan Pendidikan Kejuruan (PPPK)
memiliki Tugas Pokok dan fungsi:
1. Tugas Pokok : melaksanakan sebagian tugas dinas pelatihan dan
pengembangan pendidikan kejuruan, ketatausahaan, dan pelayanan
masyarakat.
2. Fungsi :
a. pengkajian, pengembangan, dan penyusunan materi pendidikan/pelatihan
kejuruan;
b. pengkajian, pengembangan, pembuatan, dan pendistribusian alat bantu
pendidikan kejuruan;
c. penyelenggaraan pendidikan/pelatihan bagi guru sekolah kejuruan;
d. penyelenggaraan pendidikan/pelatihan bagi siswa sekolah kejuruan;
e. penyelenggaraan pendidikan/pelatihan kompetensi khusus bagi
masyarakat;
f. penyelenggaraan promosi keterampilan/karya siswa sekolah kejuruan;
g. penyelenggaraan lomba karya cipta dibidang ilmu pengetahuan dan
teknologi bagi masyarakat pendidikan;
h. pelaksanaan pembinaan dan layanan konsultasi tentang fasilitas
pembelajaran sekolah kejuruan;
i. pelaksanaan pelayanan masyarakat;
j. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2016 15
j. Unit Pelaksana Teknis SMAN Olahraga (SMANOR), membawahi:
1. Sub Bagian Tata Usaha.
2. Kelompok Jabatan Fungsional.
Unit Pelaksana Teknis SMAN Olahraga (SMANOR) memiliki Tugas Pokok dan
Fungsi:
1. Tugas Pokok : melaksanakan sebagian tugas Dinas dalam penyelenggaraan
kegiatan di bidang pendidikan, pelatihan, pengembangan dan pembinaan
prestasi olahraga, ketatausahaan dan pelayanan masyarakat.
2. Fungsi :
a. pengumpulan, pengolahan, analisa data dan informasi, penelitian,
pengembangan, pelaksanaan dan evaluasi program di bidang pendidikan,
pengelolaan, pembinaan, pendidikan dan pelatihan olahraga prestasi;
b. pelaksanaan lomba, diskusi, lokakarya dan seminar pendidikan dan
olahraga;
c. penyelenggaraan peningkatan profesionalisme guru, pelatih asisten pelatih
dan karyawan di lingkungan UPT SMANOR;
d. pelaksanaan fasilitasi pendidikan olahraga prestasi;
e. penyelenggaraan kerjasama di bidang olahraga;
f. penyelenggaraan dan pengelolaan fasilitas dan sarana olahraga sebagai
media belajar dan pelatihan;
g. pelaksanaan pendokumentasian keolahragaan sebagai bahan kajian dan
pembelajaran dan pelatihan di sekolah olahraga;
h. pemberian penghargaan kepada siswa yang berprestasi;
i. pelaksanaan ketatausahaan dan pelayanan masyarakat;
j. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
k. Kelompok Jabatan Fungsional, meliputi:
1. Pengawas Sekolah;
2. Guru SLBN Gedangan Sidoarjo;
3. Guru SLBN Lawang Malang;
4. Guru SMANOR, Sidoarjo;
5. Pamong Belajar.
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2016 16
E. Kondisi Kepegawaian
Jumlah Karyawan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur sampai dengan
akhir Tahun 2016 tercatat sebanyak 604 orang, secara rinci dapat dilihat pada
tabel berikut :
Tabel 1.1
Jumlah Pegawai Berdasarkan Unit Kerja
Tahun 2016
NO. BIDANG/UPT JUMLAH PEGAWAI
1. Sekretariat 118
2. Pendidikan TK / SD dan Pendidikan Khusus 57
3. Pendidikan Menengah Pertama dan Pendidikan
Menengah Atas
56
4. Pendidikan Menengah Kejuruan dan Perguruan Tinggi 38
5. Pendidikan Non Formal, Informal dan Nilai Budaya 39
6. Tenaga Pendidik dan Kependidikan 39
7. Tekkomdik 24
8. Pendidikan dan Pengembangan Kesenian 36
9. Pelatihan dan Pengembangan Pendidikan Kejuruan
(PPPK)
34
10. SMAN Olahraga (SMANOR) 23
11. Pengawas Sekolah 70
12. SLBN Gedangan 36
13. SLBN Lawang 34
JUMLAH 604
F. SISTEMATIKA PENYAJIAN
Pada dasarnya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini mengkomunikasikan
pencapaian kinerja Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur selama tahun 2016.
Capaian kinerja (performance results) 2016 tersebut diperbandingkan dengan
Perjanjian Kinerja (performance agreement) 2016 sebagai tolok ukur keberhasilan
tahunan organisasi. Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana kinerja ini akan
memungkinkan diidentifikasikannya sejumlah celah kinerja (performance gap) bagi
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2016 17
perbaikan kinerja di masa datang. Dengan pola pikir seperti itu, sistematika penyajian
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Tahun 2016 adalah sebagai berikut:
Bab I – Pendahuluan, menjelaskan secara ringkas latar belakang, landasan
hukum, maksud dan tujuan serta sistematika penyajian, kedudukan, tugas pokok
dan fungsi, dan struktur organisasi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur;
Bab II – Perencanaan dan Perjanjian Kinerja, menjelaskan secara ringkas
dokumen yang menjadi dasar pelaksanaan program, kegiatan, dan anggaran
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 yang meliputi RPJMD Provinsi
Jawa Timur tahun 2014 – 2019, Rencana Strategis Dinas Pendidikan Provinsi
Jawa Timur tahun 2014 – 2019 dan Perjanjian Kinerja untuk tahun 2016.
Bab III – Akuntabilitas Kinerja, menguraikan pengukuran kinerja 2016, analisis
pencapaian kinerja Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, hambatan dan
antisipasinya dikaitkan dengan pertanggungjawaban publik terhadap pencapaian
sasaran strategis untuk tahun 2016.
Bab IV – Penutup, menjelaskan kesimpulan menyeluruh dari Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur tahun 2016 ini
dan menguraikan rekomendasi yang diperlukan bagi perbaikan kinerja di masa
datang.
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2016 18
A. RENCANA STRATEGIS DAN RENCANA KINERJA TAHUN 2016
1. RPJMD Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 – 2019
Visi pembangunan Jawa Timur yang ingin diwujudkan pada periode 2014-2019
adalah: “Jawa Timur Lebih Sejahtera, Berkeadilan, Mandiri, Berdaya
Saing, dan Berakhlak”
Untuk mewujudkan visi pembangunan Jawa Timur 2014-2019 tersebut, maka
dirumuskanlah lima misi yang diberi judul : “Makin Mandiri dan Sejahtera
bersama Wong Cilik” misi tersebut menunjukkan sikap keberpihakan
Pemerintah Provinsi Jawa Timur kepada elemen masyarakat, sekaligus
menegaskan bahwa upaya mewujudkan “Jawa Timur Lebih Sejahtera,
Berkeadilan, Mandiri, Berdaya Saing, dan Berakhlak” tersebut bersifat inklusif
dan berkeadilan, termasuk bagi wong cilik, atau kelompok masyarakat yang
kurang beruntung secara social ekonomi (berstatus kesejahteraan 40%
terendah)
Adapun misi yang terkait langsung dengan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa
Timur adalah:
“Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat yang Berkeadilan, misi ini untuk
mewujudkan kesejahteraan yang berkeadilan bagi semua, melalui peningkatan
perluasan lapangan kerja, dan peningkatan pemenuhan serta pemerataan
layanan dasar, dengan memperluas akses masyarakat terhadap pendidikan
yang bermutu, dan perluasan akses terhadap pelayanan kesehatan untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, serta percepatan dan perluasan
penanggulangan kemiskinan. Untuk misi ini, Dinas Pendidikan melaksanakan
tujuan meningkatkan pemerataan, dan perluasan akses pendidikan dengan 3
sasaran, yaitu :
(1) Meningkatnya akses pendidikan dasar dan menengah yang berkualitas
(2) Meningkatnya kuantitas, dan kualitas pendidikan anak usia dini (PAUD)
(3) Meningkatnya mutu pendidikan, dan tenaga kependidikan.
BAB II PERENCANAAN DAN
PERJANJIAN KINERJA
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2016 19
2. Rencana Strategis Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 –
2019
Rencana strategis (Renstra) Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Tahun
2014-2019 merupakan perencanaan jangka menengah Dinas Pendidikan
yang berisi tentang gambaran sasaran atau kondisi hasil yang akan dicapai
dalam kurun waktu lima tahun beserta strategi yang akan dilakukan untuk
mencapai sasaran sesuai dengan tugas dan peran yang diamanahkan.
Penyusunan Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah mengacu
pada RPJMD Tahun 2014-2019 yang telah ditetapkan Pemerintah Daerah
Jawa Timur, khususnya terkait dengan misi meningkatkan kesejahteraan
masyarakat yang berkeadilan. Secara singkat subtansi Renstra Dinas
Pendidikan, dapat diuraikan sebagai berikut :
2.1 VISI dan MISI
Sebagai instansi yang bernaung di bawah Pemerintah Provinsi Jawa
Timur maka Visi dan misi pendidikan Jawa Timur dikembangkan berpedoman
pada visi dan misi Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Rumusan visi tersebut
adalah: “Jawa Timur Lebih Sejahtera, Berkeadilan, Mandiri, Berdaya
Saing, dan Berakhlak”. Sementara rumusan misinya adalah: “Makin Mandiri
dan Sejahtera bersama Wong Cilik”. Sebagai aksentuasi, terkait dengan misi
kependidikan yang diemban dalam rangka memberikan gambaran harapan
masa depan yang ingin dicapai, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur agar
dapat berperan aktif, antisipatif, inovatif, dan produktif sesuai dengan
eksistensinya dalam kerangka pembangunan Jawa Timur, visi Dinas
Pendidikan Provinsi Jawa Timur dirumuskan sebagai: ”Terwujudnya insan
cerdas, kreatif, berakhlak, dan berdaya saing tinggi”.
Visi yang dirumuskan dengan tujuan agar Dinas Pendidikan Provinsi
Jawa Timur dapat berperan aktif, antisipatif, inovatif, dan produktif sesuai
dengan eksistensinya dalam kerangka pembangunan Jawa Timur,
diterjemahkan menjadi sejumlah indikator visi sebagai berikut;
1. Insan cerdas dimaknai sebagai manusia yang sempurna perkembangan
akal budinya sehingga memiliki kejernihan ruhani, kecendekiaan otak-
pikiran, ketajaman rasa, dan kesehatan-kebugaran-kekuatan raga serta
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2016 20
ketahanan mental yang merupakan satu keseluruhan dan keutuhan. Dari
ini dapat dikatakan bahwa makna insan cerdas meliputi cerdas spiritual,
cerdas intelektual, cerdas emosional, cerdas kinestetis, dan cerdas
adversitas. Cerdas spiritual berkenaan dengan kejernihan ruhani atau
kalbu untuk bersikap dan berperilaku peduli dengan sesama manusia,
makhluk lain, dan alam sekitar berdasarkan keimanan dan ketakwaan
kepada Tuhan Yang Mahaesa atau keyakinan kepada Tuhan Yang
Mahaesa sehingga memiliki nilai, sikap, dan perilaku luhur, terpuji, dan
unggul dalam kehidupan. Cerdas intelektual berkenaan dengan
keberdayaan-kecendekiaan otak, pikiran, dan hati secara serempak dalam
usaha memperoleh sekaligus mengembangkan pengetahuan,
kemampuan, dan kemahiran secara kritis, kreatif, inovatif, produktif, dan
imajinatif dalam kehidupan. Cerdas emosional bersangkutan dengan
ketajaman, kepekaan, kehalusan, dan keterampilan rasa dalam
membangun dan mengembangkan simpati, empati, etos, pathos, kendali-
diri, semangat, kesadaran diri, dan pengaturan diri dalam kehidupan
sehari-hari. Cerdas kinestetis bersangkutan dengan kesehatan dan
kebugaran raga untuk mengembangkan kekuatan, kesigapan,
keterampilan, kelenturan, kegesitan (ketrengginasan), dan kedayatahanan
badan dalam kehidupan sehari-hari. Cerdas adversitas bersangkutan
dengan ketahanan, kekuatan, dan kejuangan mental untuk
memberdayakan dan mengembangkan diri dalam kehidupan. Kelima
makna cerdas tersebut secara potensial pada dasarnya melekat [inheren]
dalam diri setiap insan, tetapi secara aktual tumbuh dan berkembang
berdasarkan proses pendidikan [education], pembelajaran [instruction],
pengajaran [teaching], pelatihan [training], dan pemelajaran [learning] yang
diterima oleh setiap insan dalam kebudayaan dan peradaban masing-
masing.
2. Insan berakhlak dimaknai sebagai manusia yang memiliki watak, adab,
susila, perangai dan tabiat berharga, terpuji, dan tinggi. Sehingga ia
menjadi manusia yang bemarwah, berharkat, dan bermartabat dalam
kehidupan sehari-hari. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Mahaesa, jujur dan mencintai kebenaran, tanggung jawab dan disiplin,
bersemangat kebangsaan dan cinta tanah air, menjunjung keragaman dan
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2016 21
kebhinneka-tunggal-ikaan, menghargai persaudaraan dan persahabatan,
bertenggang rasa dan saling menghormati antar-sesama, bergotong
royong dan bekerja sama dengan orang lain, hidup hemat dan bersahaja,
kreatif dan inovatif, peka-peduli sosial dan lingkungan, rasa ingin tahu
tinggi, orientasi pada keunggulan, bervisi dan berpandangan jauh ke
depan, mandiri dan pantang menyerah, beretos kerja dan berkinerja tinggi,
dan demokratis-terbuka merupakan akhlak mulia yang diperlukan untuk
menjalani kehidupan pada Abad XXI sekarang.
3. Insan kreatif dimaknai sebagai manusia yang berbekal kecerdasan
menyeluruh, berpengetahuan baik, dan berakhlak mulia akan mampu
berpikir, bersikap, dan bertindak selaras dengan asas-asas kemanusiaan
dan adab dan pada sisi lain niscaya akan mampu berpikir, bersikap, dan
berperilaku kreatif dan produktif sebagai manusia dalam kehidupan.
Makna kreatif berkenaan dengan pikiran, sikap, dan perilaku yang
menunjukkan kegemaran, kemampuan, dan kemahiran mencipta sesuatu
atau menghasilkan suatu ciptaan (baik berupa barang maupun jasa)
sehingga menjadi bermakna, berguna, dan berdampak bagi kehidupan
manusia.
4. Insan yang berdaya saing tinggi, dimaknai sebagai manusia yang
memiliki kekuatan, kemampuan, kemahiran, dan kecakapan bersaing
sekaligus bekerja sama atau beradu sekaligus berunding secara serempak
pada tataran nasional dan global, yang sekarang tampak saling rumpang
atau bertumpang tindih dalam berbagai lapangan kehidupan manusia.
Daya saing nasional dan global berkenaan dengan kekuatan, kemampuan,
kemahiran, dan kecakapan untuk mengimbangi, mengungguli dan atau
memenangi persaingan dengan pihak lain secara fair dan sungguh-
sungguh pada dimensi dunia atau internasional, regional ASEAN atau
Asia, dan nasional. Sementara itu daya sanding nasional dan global
berkenaan dengan kekuatan, kemampuan, kemahiran dan kecakapan
bekerja sama dan berunding penuh keberanian dan percaya diri dengan
pihak-pihak lain dengan mengedepankan asas kesetaraan, saling
menghargai, menghormati, dan saling menguntungkan pada dimensi dunia
atau internasional, regional ASEAN atau Asia dan nasional. Daya saing
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2016 22
sekaligus daya sanding tersebut sangat fundamental, vital dan strategis
untuk ditanamkan dan dikembangkan dalam diri manusia Jawa Timur di
tengah-tengah integrasi antar wilayah sebagai akibat globalisasi,
internasionalisasi. regionalisasi, dan nasionalisasi yang semakin intensif.
Pada hakikatnya indikator Visi pendidikan dan kebudayaan Dinas
Pendidikan Provinsi Jawa Timur tersebut sesuai dengan falsafah
pembangunan Provinsi Jawa Timur, yaitu adagium noto roso, among roso, mijil
tresno, dan agawe karyo (menata rasa, mengelola rasa, membuahkan cinta,
dan menghasilkan karya). Dikatakan demikian karena adagium noto roso,
among roso, mijil tresno dan agawe mendasari kecerdasan spiritual,
kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, kecerdasan kinestetis, dan
kecerdasan adversitas pada satu sisi dan pada sisi lain melandasi-mengisi
pengetahuan, akhlak mulia, kemanusiawian, keberadaban, kreativitas, dan
produktivitas manusia Jawa Timur sehingga semua manusia Jawa Timur
memiliki daya saing yang tinggi. Pada akhirnya, semua manusia Jawa Timur
juga akan menjadi maju dan unggul.
Dalam rangka mewujudkan visi tersebut, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa
Timur menetapkan misi pendidikan Jawa Timur yang dirumuskan sebagai
berikut:
1. Meningkatkan aksesibilitas pelayanan pendidikan yang berkualitas;
2. Meningkatkan sumber daya manusia bidang pendidikan.
2.2 TUJUAN DAN SASARAN
Untuk merealisasikan visi dan misi pendidikan Jawa Timur, Dinas
Pendidikan merumuskan 2 (dua) tujuan dan 7 (tujuh) sasaran tahun 2014-2019
yang lebih operasional dan jelas menggambarkan ukuran-ukuran
terlaksananya misi dan tercapainya visi, yaitu:
1. Tujuan :
a. Meningkatkan ketersediaan, pemerataan dan kualitas pelayanan
pendidikan di semua jalur, jenis dan jenjang pendidikan;
b. Meningkatkan kompetensi dan pemerataan sebaran pendidik dan
tenaga kependidikan.
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2016 23
2. Sasaran
Sasaran strategis merupakan penjabaran tujuan organisasi Dinas
Pendidikan yang lebih spesifik dan terukur. Sasaran yang ingin dicapai
pada masing-masing tujuan sebagaimana telah dipaparkan diatas dan
acuan bagi seluruh pelaksanaan program dan kegiatan sebagai berikut :
TUJUAN 1 :
Meningkatkan ketersediaan, pemerataan dan kualitas pelayanan pendidikan
di semua jalur, jenis dan jenjang pendidikan, sasaran yang ingin dicapai
yaitu:
1. Meningkatnya ketersediaan dan pemerataan pelayanan Pendidikan
Anak Usia Dini (PAUD);
2. Meningkatnya aksesibilitas dan pemerataan pelayanan Pendidikan
Dasar yang berkualitas;
3. Meningkatnya ketersediaan, pemerataan dan kualitas pelayanan
Pendidikan Menengah;
4. Meningkatnya kualitas pelayanan Pendidikan Nonformal;
5. Meningkatnya aksesibilitas masyarakat dalam memperoleh pelayanan
Pendidikan Tinggi;
6. Tersedianya pelayanan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus
berkualitas di seluruh Kabupaten/Kota di Jawa Timur.
TUJUAN 2 :
Meningkatkan kompetensi dan pemerataan sebaran pendidik dan tenaga
kependidikan, dengan sasaran sebagai berikut:
1. Meningkatnya kualifikasi dan sertifikasi pendidik.
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2016 24
Tabel 2.1 Keterkaitan Misi, Tujuan, dan Sasaran
Pembangunan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 – 2019
MISI TUJUAN SASARAN
1 2 3
1. Meningkatkan aksesibilitas
pelayanan pendidikan yang
berkualitas
1.1. Meningkatkan ketersediaan, pemerataan dan kualitas pelayanan pendidikan di semua jalur, jenis dan jenjang pendidikan
1.1.1. Meningkatnya ketersediaan dan pemerataan pelayanan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
1.1.2. Meningkatnya aksesibilitas dan pemerataan pelayanan Pendidikan Dasar yang berkualitas
1.1.3. Meningkatnya ketersediaan, pemerataan dan kualitas pelayanan Pendidikan Menengah
1.1.4. Meningkatnya kualitas pelayanan Pendidikan Nonformal
1.1.5. Meningkatnya aksesibilitas masyarakat dalam memperoleh pelayanan Pendidikan Tinggi
1.1.6. Tersedianya pelayanan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus berkualitas di seluruh Kabupaten/Kota di Jawa Timur
2. Meningkatkan sumber daya manusia
bidang pendidikan
2.1. Meningkatkan kompetensi dan pemerataan sebaran pendidik dan tenaga kependidikan
2.1.1. Meningkatnya kualifikasi dan sertifikasi pendidik
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2016 25
2.3 INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
Dinas Pendidikan telah menetapkan Indikator Kinerja (IKU) untuk mengukur
keberhasilan organisasi dalam mencapai sasaran strategis organisasi.
Penetapan Indikator Kinerja Utama telah mengacu pada RPJMD dan
Renstra Tahun 2014-2019. Adapun Indikator kinerja utama Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Timur yang menjadi acuan untuk periode waktu tahun 2014-
2019 adalah sebagai berikut :
Tabel 2.2
Indikator Kinerja Utama
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
TUJUAN
SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA UTAMA
(IKU)
-1 -2 -3
1. Meningkatkan
ketersediaan,
pemerataan dan
kualitas pelayanan
pendidikan di
semua jalur, jenis
dan jenjang
pendidikan
1.1. Meningkatnya
ketersediaan dan
pemerataan
pelayanan
Pendidikan Anak
Usia Dini (PAUD)
APK PAUD
1.2. Meningkatnya
aksesibilitas dan
pemerataan
pelayanan
Pendidikan Dasar
yang berkualitas
Angka Partisipasi Murni Pendidikan
Dasar (APM DIKDAS)
1.3. Meningkatnya
ketersediaan,
pemerataan dan
kualitas pelayanan
Pendidikan
Menengah
Angka Partisipasi Kasar Pendidikan
Menengah (APK DIKMEN)
1.4. Meningkatnya
kualitas pelayanan
Pendidikan
Nonformal
Angka Melek Huruf (15-59 th)
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2016 26
TUJUAN
SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA UTAMA
(IKU)
-1 -2 -3
1.5. Meningkatnya
aksesibilitas
masyarakat dalam
memperoleh
pelayanan
Pendidikan Tinggi
APK DIKTI
1.6. Tersedianya
pelayanan
Pendidikan Khusus
dan Layanan
Khusus berkualitas
di seluruh
Kabupaten/Kota di
Jawa Timur
Persentase Kab/Kota
penyelenggara pendidikan inklusif
2. Meningkatkan
kompetensi dan
pemerataan
sebaran pendidik
dan tenaga
kependidikan
2.1. Meningkatnya
kualifikasi pendidik
Persentase Pendidik berkualifikasi
Minimal D4/S1
2.4 KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENCAPAIAN
Untuk mewujudkan visi dan misi pembangunan pendidikan, maka strategi
yang dibutuhkan adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan akses pendidikan dasar dan menengah yang bermutu
dan terjangkau;
2. Meningkatkan kuantitas dan kualitas Sekolah Menengah Kejuruan;
3. Meningkatkan aksesibiltas, dan kualitas PAUD;
4. Meningkatkan kualitas, dan layanan pendidikan.
Selama lima tahun ke depan, strategi pembangunan pendidikan
tersebut merupakan prioritas pembangunan pendidikan di Jawa Timur. Bila
dicermati secara mendalam, strategi pembangunan pendidikan yang
pertama berkaitan erat dengan makin meningkatnya tuntutan masyarakat
atas kebutuhan pendidikan, guna mengantisipasi perkembangan
kebudayaan, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2016 27
peningkatan persaingan dalam kehidupan masyarakat dunia. Untuk itu
pencapaian pendidikan pada jenjang dasar, dirasakan kurang memadai
lagi untuk mengimbangi dinamika kemajuan dalam kehidupan
masyarakat.Tuntutan untuk menempuh pendidikan jenjang menengah
menjadi suatu keniscayaan. Selain itu dengan komitmen yang tinggi
terhadap kepentingan pembangunan pendidikan, program-program
bantuan pembiayaan pendidikan dikembangkan oleh Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan melalui Program BOS untuk jenjang
pendidikan dasar dan menengah diperkuat oleh program BOS Daerah
(BOSDA) yang dikembangkan oleh pemerintah provinsi. Program-program
tersebut dalam implementasinya memerlukan pengembangan sistem
pengelolaan yang memadai, agar efektivitasnya untuk tujuan wajib belajar
jenjang pendidikan menengah 12 tahun dapat tercapai.
Sebagai provinsi yang memiliki pertumbuhan ekonomi melebihi rata-
rata nasional, Jawa Timur membutuhkan penyediaan sumberdaya
produktif untuk mendukung pengembangan sektor-sektor ekonomi yang
terus berkembang.Untuk itu dirasakan perlunya strategi peningkatan
kuantitas dan kualitas lembaga pendidikan kejuruan. Proporsi 70% : 30%
antara Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Menengah Umum
menjadi acuan dasar untuk menambah dan mengupayakan pendirian
Sekolah Menengah Kejuruan baru di berbagai wilayah Jawa Timur. Selain
itu diperlukan upaya untuk meningkatkan kualitas Sekolah Menengah
Kejuruan, demi meningkatnya kualitas lulusan, guna menjawab kebutuhan
dunia kerja yang juga terus meningkat tuntutannya atas sumberdaya yang
berpengatahuan dan berketerampilan memadai.
Kesadaran untuk menanamkan pendidikan sejak dini, menjadikan
peningkatan aksesbilitas dan kualitas Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
sebagai strategi yang diprioritaskan dalam pembangunan pendidikan di
Jawa Timur. Fenomena yang ada di lapangan, belum semua wilayah,
terutama di daerah pedesaan tersedia lembaga pendidikan bagi anak usia
dini tersebut. Sementara di perkotaan penyelenggaraan PAUD banyak
dilakukan oleh pihak swasta dengan biaya pendidikan yang tidak
terjangkau oleh golongan masyarakat yang kurang mampu secara
ekonomi. Untuk itu perlu dilakukan upaya-upaya untuk memperluas
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2016 28
kesempatan mengikuti PAUD di kalangan masyarakat di segala strata dan
tempat tinggal yang berbeda, melalui pendirian lembaga penyelenggara
PAUD. Di samping perluasan perlu pula dikembangkan program-program
pendidikan untuk meningkatkan kualitas PAUD, melalui penyediaan
tenaga pendidik yang kompeten, sarana prasarana, dan sistem
manajemen PAUD yang baik.
Peningkatan kualitas pendidikan secara umum menjadi prioritas
strategi pembangunan pendidikan di Jawa Timur.Hal ini dapat dipahami
berdasar kesadaran bahwa persaingan global termasuk di dalamnya
dalam bidang pendidikan makin meningkat.Untuk itu pendidikan pada
berbagai jalur dan jenjang pendidikan perlu ditingkatkan
kualitasnya.Perhatian khusus pada lembaga pendidikan di lingkungan
Pondok Pesantren, hal ini dilandasi oleh pemikiran bahwa pendidikan yang
dimaksud perlu ditingkatkan agar secara relatif tidak jauh tertinggal dari
lembaga pendidikan umum yang ada di masyarakat luar Pondok
Pesantren. Selain itu secara kuantitatif di Jawa Timur jumlah lembaga
pendidikan yang ada di Pondok Pesantren jumlahnya besar dibandingkan
dengan provinsi-provinsi yang lain.Terakhir perhatian pada pentingnya
peningkatan minat baca, menjadi strategi pembangunan pendidikan yang
menjadi prioritas.Kemajuan teknologi komunikasi telah membawa
sebagaian besar anggota masyarakat terutama anak-anak tersita
waktunya untuk menekuni dunia maya, melalui berbagai program jejaring
sosial dan program-program permainan.Dampak negatif dapat ditimbulkan
dari kecenderungan tersebut, dan untuk mengimbanginya diperlukan
strategi pembangunan pendidikan yang diarahkan untuk meningkatkan
minat baca.
Berdasarkan sasaran pembangunan pendidikan seperti tersebut di
atas, dikembangkan 11 (sebelas) arah kebijakan pendidikan yang akan
diputuskan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur.
a. Peningkatan dan pengembangan secara bertahap Wajib Belajar
Pendidikan Menengah 12 Tahun sebagai kelanjutan Program Wajib
Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun;
b. Penurunan/penghilangan hambatan administratif pemberian bantuan
bagi sekolah umum, sekolah agama, sekolah kejuruan, dan sekolah
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2016 29
khusus.
c. Peningkatan rasio perbandingan jumlah Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) dan Sekolah Menengah Umum (SMU), 70% : 30%, untuk
menyiapkan tenaga kerja terampil berpendidikan menengah;
d. Pengembangan "Sekolah Menengah Kejuruan Mini" atau Balai Latihan
Kerja di pondok pesantren untuk menyiapkan tenaga kerja terampil
tingkat menengah;
e. Peningkatan dan pengembangan penyediaan tambahan fasilitas dan
program antara (bridging program) bagi lulusan sekolah kejuruan untuk
melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi.
f. Pengembangan PAUD secara holistik dan terpadu;
g. Peningkatan pemerataan dan akses PAUD, khususnya di daerah
tertinggal, dan wilayah kepulauan.
h. Peningkatan mutu dan sebaran tenaga kependidikan secara merata;
i. Peningkatan pendidikan non-formal berbasis komunitas;
j. Peningkatan layanan pendidikan berbasis manajamen pendidikan
secara komprehensif dan terintegrasi;
k. Peningkatan kualitas pendidikan pondok pesantren melalui bantuan
penyelenggaraan pendidikan Diniyah, dan guru swasta.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Jawa
Timur Tahun 2014-2019 telah menetapkan arah kebijakan yang terkait
langsung dengan Perluasan dan Peningkatan Aksesibilitas Layanan
Pendidikan yang merupakan sub agenda dalam RPJMD Jatim, adapun
strategi pencapaian kebijakan yang ditempuh adalah:
1. Perluasan dan Pemerataan Kesempatan Belajar
Upaya peningkatan perluasan dan pemerataan kesempatan belajar
seringkali terkendala oleh kondisi sosial ekonomi, budaya serta geografi
dan demografi, sehubungan dengan itu maka strategi yang akan
ditempuh adalah :
a. Terus mengupayakan keberlanjutan program pendanaan Biaya
Operasional Sekolah (BOS) Wajar Pendidikan Dasar 9 Tahun baik
dana dari pemerintah pusat, propinsi dan kabupaten/kota, disertai
dengan sosialisasi, pembinaan dan pengendalian yang tertib dan
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2016 30
akurat dalam rangka menjaga kepercayaan semua pihak tentang
manfaat program tersebut;
b. Penyediaan sarana dan prasarana pendidikan Wajar;
c. Rekrutmen Pendidik dan Tenaga Kependidikan
d. Perluasan Pendidikan Wajar pada jalur non-formal;
e. Perluasan Akses Pendidikan Keaksaraan bagi Penduduk Usia> 15
tahun;
f. Perluasan Akses SLB dan Sekolah Inklusif;
g. Pengembangan pendidikan layanan khusus bagi anak usia wajar
dikdas di daerah terpencil/kepulauan, daerah yang berpenduduk
jarang dan terpencar, serta daerah terisolasi dan anak jalanan;
h. Perluasan Akses PAUD
i. Pendidikan Kecakapan Hidup
j. Perluasan Akses SMA/SMK dan SM Terpadu;
k. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi sebagai sarana
Pembelajaran jarak jauh;
l. Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Perluasan Akses
SMA/SMK/SM terpadu, SLB.
2. Peningkatan Mutu dan Relevansi Pendidikan
Pada dasarnya indikator mutu pendidikan adalah kualitas lulusannya,
sedangkan aspek yang sangat dominan dalam peningkatan mutu
penyelenggaraan pendidikan adalah guru, manajemen, fasilitas,
kurikulum, sistem yang digunakan serta dana yang tersedia,
sehubungan dengan itu maka strategi yang akan ditempuh adalah :
a. Implementasi dan penyempurnaan standar pendidikan yang telah
ada dan penguatan peran Badan Standar Nasional Pendidikan
(BSNP);
b. Pengawasan dan penjaminan mutu secara terprogram dengan
mengacu pada SNP;
c. Perluasan dan peningkatan mutu akreditasi oleh Badan Akreditasi;
d. Pengembangan guru sebagai profesi;
e. Pengembangan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan ;
f. Peningkatan kualifikasi pendidik dan tenaga kependidikan ;
g. Perbaikan dan pengembangan sarana prasarana;
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2016 31
h. Perluasan pendidikan kecakapan hidup;
i. Pengembangan sekolah berbasis keunggulan lokal di setiap
Kabupaten/Kota;
j. Pembangunan sekolah bertaraf internasional;
k. Akselerasi jumlah program studi kejuruan, vokasi, dan profesi;
l. Teknologi informasi dan komunikasi dalam pendidikan; kegiatan ini
berupa pengembangan system, metode, dan materi pembelajaran
dengan menggunakan ICT.
3. Peningkatan Efisiensi Manajemen Pendidikan
Kebijakan strategis dalam rangka peningkatan good governance,
akuntabilitas, dan pencitraan publik pendidikan secara keseluruhan
dapat digambarkan sebagai berikut.
Sesuai dengan kondisi sosial ekonomi dan budaya sekolah, pada
dasarnya efisiensi manajemen pendidikan sangat ditentukan oleh
ketepatan sosialisasi program, koordinasi, disiplin, etos kerja serta
kecermatan perencanaan, sehubungan dengan itu perlu ditempuh
strategi :
a. Peningkatan monitoring dan evaluasi dengan fokus pada supervisi
(pembinaan dan pembimbingan) yang intensif, tertib dan akuntabel;
b. Review terhadap pelaksanaan program;
c. Pembudayaan peningkatan layanan publik;
d. Peningkatan Sistem Pengendalian Internal (SPI) berkoordinasi
dengan Bawas, Irjen, BPKP dan BPK;
e. Peningkatan Kapasitas dan Kompetensi aparat Perencanaan dan
Penganggaran;
f. Peningkatan Kapasitas dan Kompetensi Managerial Aparat;
g. Peningkatan Ketaatan pada Peraturan Perundang-undangan;
h. Penataan Regulasi Pengelolaan Pendidikan;
i. Peningkatan Kapasitas dan Kompetensi Pengelola Pendidikan;
j. Pelaksanaan Inpres No. 5 Tahun 2004 tentang Percepatan
Pemberantasan KKN;
k. Intensifikasi dan Ekstensifikasi Pemeriksaan serta Penyelesaian
Tindak Lanjut Temuan - Temuan Pemeriksaan.
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2016 32
2. 5 PROGRAM DAN KEGIATAN
Strategi pencapaian visi, misi, tujuan, dan sasaran serta indikator kinerja
utama Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur pada tahun 2016
diimplementasikan melalui 11 program yang didukung oleh 56 kegiatan
dengan rincian sebagai berikut:
Program Prioritas
1. Program Pendidikan Anak Usia Dini (1.01.15)
Program ini bertujuan untuk meningkatkan akses dan mutu pelayanan
pendidikan melalui jalur formal seperti Taman Kanak – Kanak (TK),
Raudhatul Athfal (RA) dan bentuk lain yang sederajat dengan sasaran
semua anak usia dini baik laki – laki maupun perempuan agar memiliki
kesempatan tumbuh dan berkembang optimal sesuai dengan potensi
yang dimiliki sebagai tahap perkembangan pada usia mereka dan
merupakan persiapan untuk mengikuti pendidikan pada jenjang sekolah
dasar.
Program ini didukung oleh beberapa kegiatan sebagai berikut:
a. Perluasan dan Peningkatan Mutu TK/RA
b. Manajemen Pendidikan TK/RA
c. Perluasan dan Peningkatan Mutu PAUD
d. Pengembangan Manajemen PAUD
2. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun (1.01.16)
Program ini bertujuan untuk meningkatkan akses dan pemerataan
pelayanan pendidikan dasar yang bermutu dan terjangkau, baik melalui
jalur formal maupun non formal yang mencakup SD termasuk SDLB, MI
dan Paket A serta SMP, MTs dan Paket B dan meningkatkan mutu
sarana prasarana sebagai tempat pembelajaran yang kondusif bagi
siswa dan guru. Adapun sasarannya adalah seluruh anak usia 7 – 15
tahun baik laki – laki maupun perempuan agar dapat memperoleh
pendidikan, setidak – tidaknya sampai jenjang sekolah menengah
pertama atau yang sederajat.
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2016 33
Program ini didukung oleh beberapa kegiatan sebagai berikut:
a. Penyediaan biaya Operasional madrasah
b. Penyebarluasan dan sosialisasi berbagai informasi pendidikan
dasar
c. Perluasan dan Peningkatan Mutu Pendidikan SD/MI
d. Perluasan kesempatan belajar SMP/MTs di Jawa Timur
e. Peningkatan Manajemen Pendidikan SMP/MTs di Jawa Timur
f. Peningkatan Mutu Pendidikan SD/SMP melalui Pendidikan Jarak
Jauh
g. Peningkatan Mutu Pendidikan SMP/MTs
h. Peningkatan Pengelolaan BOS Pendidikan Dasar
3. Program Pendidikan Menengah (1.01.17)
Program ini bertujuan untuk meningkatkan akses dan pemerataan
pelayanan pendidikan menengah yang bermutu dan terjangkau bagi
penduduk laki – laki dan perempuan melalui jalur formal maupun
nonformal, yang mencakup SMA, SMK, MA dan Paket C. Serta
penguatan pendidikan vokasional baik melalui sekolah/madrasah umum
maupun kejuruan dan pendidikan non formal guna mempersiapkan
lulusan yang tidak melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi untuk
masuk dunia kerja. Selain itu, program ini juga bertujuan untuk
meningkatkan mutu sarana prasarana sebagai tempat pembelajaran
yang kondusif bagi siswa dan guru. Adapun sasarannya meliputi lulusan
sekolah menengah pertama yang meningkat secara signifikan sebagai
dampak positif pelaksanaan Wajar Dikdas 9 Tahun.
Program ini didukung oleh beberapa kegiatan sebagai berikut:
a. Pengembangan metode belajar dan mengajar menggunakan
teknologi informasi dan komunikasi
b. Penyebarluasan dan sosialisasi berbagai informasi pendidikan
menengah
c. Penyelenggaraan akreditasi sekolah menengah
d. Peningkatan sarana dan prasarana
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2016 34
e. Peningkatan pengelolaan manajemen pendidikan dan pelatihan
f. Peningkatan dan Pengembangan Operasional SMA Olah Raga
Sidoarjo
g. Peningkatan Mutu dan Relevansi Pendidikan SMA
h. Perluasan kesempatan Belajar di SMK
i. Peningkatan Manajemen Pendidikan SMK
j. Peningkatan Mutu dan Relevansi Pendidikan SMK
k. Penunjang Perluasan dan Peningkatan Mutu Pendidikan melalui
Balai Teknologi Komunikasi
l. Peningkatan Sarana Penunjang SMK
m. Peningkatan Mutu dan Relevansi Pendidikan SMA
n. Peningkatan Manajemen Pendidikan SMA
o. Pengembangan Wajib Belajar Pendidikan 15 Tahun
p. Peningkatan Pengelolaan BOS Pendidikan Menengah (Jenjang
SLTA/BKSM)
q. Perluasan dan Peningkatan Mutu Pendidikan Kejuruan Melalui UPT
PPPK
r. Pelatihan Peningkatan Kompetensi Guru/Siswa SMK
4. Program Pendidikan Non Formal (1.01.18)
Program ini bertujuan untuk memberikan layanan pendidikan baik laiki –
laki maupun perempuan sebagai pengganti, penambah atau pelengkap
pendidikan formal guna mengembangkan potensi peserta didik dengan
penekanan pada penguasaan pengetahuan dan ketrampilan fungsional
dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat dan membidik
sasaran penduduk buta huruf untuk mengikuti pendidikan keaksaraan
serta lapisan masyarakat yang ingin mengembangkan kemampuan
secara lebih luas dan bervariasi.
Program ini didukung oleh beberapa kegiatan sebagai berikut:
a. Peningkatan Mutu Pendidikan Keaksaraan
b. Perluasan dan Peningkatan Mutu Pendidikan Non Formal
c. Pengembangan dan Peningkatan Pendidikan Karakter Melalui
Kesenian Pendidikan Non Formal
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2016 35
5. Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
(1.01.20)
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kecukupan jumlah, kualitas
dan profesionalisme pendidik baik laki – laki maupun perempuan pada
satuan pendidikan formal dan non formal, negeri dan swasta, untuk
dapat merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran dengan
menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan,
kreatif, dinamis dan dialogis, menilai hasil pembelajaran dan melakukan
pembimbingan dan pelatihan, melakukan penelitian dan pengabdian
masyarakat serta mempunyai komitmen secara profesional dalam
rangka meningkatkan mutu pendidikan.
Selain itu, program ini juga bertujuan untuk meningkatkan kecukupan
jumlah, kualitas, kompetensi dan profesionalisme tenaga kependidikan
untuk mampu melaksanakan administrasi, pengelolaan,
pengembangan, pengawasan dan pelayanan teknis untuk menunjang
proses pendidikan pada satuan pendidikan serta memilih Guru, Kepala
Sekolah, dan Pengawas Sekolah Berprestasi Tingkat Provinsi untuk
mengikuti kejuaraan di tingkat nasional. Sasaran dari program ini adalah
tenaga pendidik (guru/kepala sekolah) dan tenaga kependidikan di
seluruh Jawa Timur.
Program ini didukung oleh beberapa kegiatan sebagai berikut:
a. Pendidikan Lanjutan bagi Pendidik dan Tenaga Kependidikan untuk
Memenuhi Standar Kualifikasi
b. Peningkatan Kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan
c. Seleksi Pendidik dan Tenaga Kependidikan Berprestasi dan
Berdedikasi
d. Pengembangan Karir Pendidik dan Tenaga Kependidikan
e. Peningkatan Kesejahteraan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
6. Program Pendidikan Tinggi (1.01.23)
Program ini bertujuan untuk meningkatkan akses dan pemerataan
pendidikan tinggi baik untuk penduduk laki – laki maupun perempuan
yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister,
spesialis dan doktor yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi, institut
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2016 36
atau universitas yang bermutu tinggi dan relevan terhadap kebutuhan
pasar kerja dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, budaya
dan seni sehingga dapat kontribusi secara optimal pada peningkatan
kesejahteraan masyarakat dan daya saing bangsa. Sasaran yang dituju
adalah siswa lulusan jenjang pendidikan menengah agar dapat
meningkatkan kualifikasi untuk mempersiapkan diri pada persaingan
global.
Program ini didukung oleh beberapa kegiatan sebagai berikut:
a. Pengembangan dan Peningkatan Mutu Prestasi Mahasiswa
Perguruan Tinggi di Jawa Timur
b. Pengembangan dan Peningkatan Mutu Politeknik dan Akademi
Komunitas di Jawa Timur
7. Program Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus (PK-PLK)
(1.01.32)
Program ini bertujuan untuk menyediakan pendidikan bagi seluruh
masyarakat yang berkebutuhan khusus. Program ini didukung oleh 1
kegiatan yaitu:
a. Perluasan dan Peningkatan Mutu PK-PLK
Program Penunjang
8. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Program ini bertujuan untuk meningkatkan sistem pelayanan
administrasi perkantoran dalam menunjang pelaksanaan tugas dan
pelayanan kepada masyarakat.
Program ini didukung oleh 1 kegiatan yaitu:
a. Pelayanan Administrasi Perkantoran
9. Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
Program ini bertujuan untuk memberikan dukungan penyediaan maupun
pemeliharaan sarana dan prasarana yang diperlukan Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Timur dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya
agar dapat memberikan pelayanan yang lebih baik dan nyaman bagi
para pemangku kepentingan.
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2016 37
Program ini didukung oleh beberapa kegiatan sebagai berikut:
a. Penyediaan Peralatan dan Kelengkapan Sarana dan Prasarana
b. Pemeliharaan Peralatan dan Kelengkapan Sarana dan Prasarana
10. Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pemerintah Daerah
Program ini bertujuan untuk menyusun Database SKPD sebagai
penunjang pusat data Provinsi Jawa Timur.
Program ini didukung oleh beberapa kegiatan sebagai berikut:
a. Koordinasi dan Konsultasi Kelembagaan Pemerintah Daerah
b. Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
11. Program Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Dokumen
Penyelenggaraan Pemerintahan
Program ini bertujuan untuk mewujudkan penyelesaian dokumen
penyelenggaraan pemerintah (dokumen perencanaan) tepat waktu.
Program ini didukung oleh beberapa kegiatan sebagai berikut:
a. Penyusunan Dokumen Perencanaan
b. Penyusunan Laporan Hasil Pelaksanaan Rencana Program dan
Anggaran
c. Penyusunan, Pengembangan, Pemeliharaan dan Pelaksanaan
Sistem Informasi Data
No. PROGRAM PENANGGUNG JAWAB
1. PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Bidang Pendidikan Non Formal & Informal
dan Bidang TK,SD,PK
2. WAJIB BELAJAR PENDIDIKAN
DASAR 9 TAHUN
Bidang TK, SD, PK (Pendidikan Khusus)
dan UPT Teknologi, Komunikasi, dan
Informasi Pendidikan (Tekkomdik)
3. PENDIDIKAN MENENGAH Bidang Pendidikan Menengah Umum,
Bidang Pendidikan Menengah Kejuruan &
Perguruan Tinggi (Dikmenjur & Perti), UPT
SMA Negeri Olahraga (SMANOR), UPT
Teknologi, Komunikasi, dan Informasi
Pendidikan (Tekkomdik), dan UPT
Pelatihan dan Pengembangan Pendidikan
Kejuruan (PPPK)
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2016 38
No. PROGRAM PENANGGUNG JAWAB
4. PENDIDIKAN NON FORMAL Bidang Pendidikan Non Formal & Informal
5. PENINGKATAN MUTU
PENDIDIK DAN TENAGA
PENDIDIKAN
Bidang Tenaga Pendidik Dan
Kependidikan (Tendik)
6. PENDIDIKAN TINGGI Bidang Pendidikan Menengah Kejuruan & Perguruan Tinggi (Dikmenjur & Perti)
7. PENDIDIKAN KHUSUS DAN
PENDIDIKAN LAYANAN
KHUSUS (PK-PLK)
Bidang TK,SD,PK
7. PELAYANAN ADMINISTRASI
PERKANTORAN
Sekretariat
8. PENINGKATAN SARANA DAN
PRASARANA APARATUR
Sekretariat
9. PENINGKATAN KAPASITAS
KELEMBAGAAN PEMERINTAH
DAERAH
Sekretariat
10. PENYUSUNAN,
PENGENDALIAN DAN
EVALUASI DOKUMEN
PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN
Sekretariat
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2016 39
2.6 Rencana Strategis 2014-2019
Rencana Strategis Program Pengembangan Pendidikan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Tahun 2014-2019
"TERWUJUDNYA INSAN YANG CERDAS, KREATIF, BERAKHLAK DAN BERDAYA SAING TINGGI"
MISI 1 : Meningkatkan aksesibilitas pelayanan pendidikan yang berkualitas
Tujuan 1 : Meningkatkan ketersediaan, pemerataan dan kualitas pelayanan pendidikan di semua jalur, jenis dan jenjang pendidikan.
INDIKATOR FORMULASI KONDISI AWAL 2014 KONDISI AKHIR 2019
Angka Partisipasi Kasar Pendidikan Anak Usia Dini (APK PAUD)
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑃𝐴𝑈𝐷
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑈𝑠𝑖𝑎 3 − 6 𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛𝑥100%
95,97 97,28
Angka Partisipasi Murni Pendidikan Dasar (APK DIKDAS)
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑆𝐷/𝑀𝐼/𝑃𝑎𝑘𝑒𝑡 𝐴𝑑𝑎𝑛 𝑆𝑀𝑃/𝑀𝑇𝑠/𝑃𝑎𝑘𝑒𝑡𝐵 𝑢𝑠𝑖𝑎 7 − 15 𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑈𝑠𝑖𝑎 7 − 15 𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛𝑥100%
94.72 96.15
Angka Partisipasi Kasar Pendidikan Menengah (APK DIKMEN)
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑗𝑒𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔𝑆𝑀𝐴/𝑀𝐴/𝑆𝑀𝐾/𝑃𝑎𝑘𝑒𝑡 𝐶
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑈𝑠𝑖𝑎 16 − 18 𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛𝑥100%
78,23 82,18
Angka Melek Huruf (15-59 th) (AMH) 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑈𝑠𝑖𝑎 15 − 59 𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑀𝑒𝑙𝑒𝑘 𝐻𝑢𝑟𝑢𝑓
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑈𝑠𝑖𝑎 15 − 59 𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛𝑥100%
95,49 98,59
Angka Partisipasi Kasar Pendidikan Tinggi (APK DIKTI)
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑖𝑑𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑇𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑈𝑠𝑖𝑎 19 − 24 𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛𝑥100%
24,16 25,31
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2016 40
INDIKATOR FORMULASI KONDISI AWAL 2014 KONDISI AKHIR 2019
Persentase Kab/Kota penyelenggara Pendidikan Inklusif
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑎𝑏𝑢𝑝𝑎𝑡𝑒𝑛/𝐾𝑜𝑡𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔𝑚𝑒𝑛𝑦𝑒𝑙𝑒𝑛𝑔𝑔𝑎𝑟𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑖𝑑𝑖𝑘𝑎𝑛 𝐼𝑛𝑘𝑙𝑢𝑠𝑖𝑓
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑎𝑏𝑢𝑝𝑎𝑡𝑒𝑛/𝐾𝑜𝑡𝑎𝑥100%
23,68 57,89
Persentase Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) yang bersekolah
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐴𝑛𝑎𝑘 𝐵𝑒𝑟𝑘𝑒𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑎𝑛
𝐾ℎ𝑢𝑠𝑢𝑠 (𝐴𝐵𝐾)𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑒𝑘𝑜𝑙𝑎ℎ𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐴𝑛𝑎𝑘 𝐵𝑒𝑟𝑘𝑒𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑎𝑛
𝐾ℎ𝑢𝑠𝑢𝑠 (𝐴𝐵𝐾)
𝑥100%
21,65 28,97
Persentase Pendidik berkualifikasi Minimal
D4/S1
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑖𝑑𝑖𝑘 𝐵𝑒𝑟𝑘𝑢𝑎𝑙𝑖𝑓𝑖𝑘𝑎𝑠𝑖𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑎𝑙 𝐷4/𝑆1
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑖𝑑𝑖𝑘 𝑆𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑛𝑦𝑎 𝑥100%
83.68 90.96
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2016 41
Sasaran Strategis Cara Mencapai Tujuan dan Sasaran
Ket
Uraian Indikator Rumus Awal
Target Tahun Ke
1 2 3 4 5 Kebijak
an Program
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Meningkatnya ketersediaan dan pemerataan pelayanan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
Angka Partisipasi Kasar Pendidikan Anak Usia Dini (APK PAUD)
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑃𝐴𝑈𝐷
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑈𝑠𝑖𝑎 3 − 6 𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛𝑥100%
95,97 96,55 97,24 97,25 97,26 97,28 Pendidikan Anak Usia
Dini (PAUD)
2. Meningkatnya ketersediaan dan pemerataan pelayanan Pendidikan dasar yang berkualitas
Angka Partisipasi Murni Pendidikan Dasar (APK DIKDAS)
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑆𝐷/𝑀𝐼/𝑃𝑎𝑘𝑒𝑡 𝐴𝑑𝑎𝑛 𝑆𝑀𝑃/𝑀𝑇𝑠/𝑃𝑎𝑘𝑒𝑡𝐵 𝑢𝑠𝑖𝑎 7 − 15 𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑈𝑠𝑖𝑎 7 − 15 𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛𝑥100%
94.72 94.55 94.95 95.35 95.75 96.15 Wajib Belajar
Pendidikan Dasar 9 Tahun
3. Meningkatnya ketersediaan, pemerataan dan kualitas pelayanan Pendidikan Menengah
Angka Partisipasi Kasar Pendidikan Menengah (APK DIKMEN)
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑗𝑒𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔𝑆𝑀𝐴/𝑀𝐴/𝑆𝑀𝐾/𝑃𝑎𝑘𝑒𝑡 𝐶
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑈𝑠𝑖𝑎 16 − 18 𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛𝑥100%
78,23 79,12 80,05 80,90 81,17 82,18 Pendidikan Menengah
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2016 42
Sasaran Strategis Cara Mencapai Tujuan dan Sasaran
Ket
Uraian Indikator Rumus Awal
Target Tahun Ke
1 2 3 4 5 Kebijak
an Program
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
4. Meningkatnya kualitas pelayanan Pendidikan Nonformal
Angka Melek Huruf (15-59 th) (AMH)
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑈𝑠𝑖𝑎 15 − 59 𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑀𝑒𝑙𝑒𝑘 𝐻𝑢𝑟𝑢𝑓
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑈𝑠𝑖𝑎 15 − 59 𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛𝑥100%
95,49 95,96 96,62 97,27 97,93 98,59 Pendidikan Non Formal
dan Informal
5. Meningkatnya ketersediaan dan pemerataan pelayanan Pendidikan Tinggi
Angka Partisipasi Kasar Pendidikan Tinggi (APK DIKTI)
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑖𝑑𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑇𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑈𝑠𝑖𝑎 19 − 24 𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛𝑥100%
24,16 24,60 24,72 24,93 25,18 25,31 Pendidikan Tinggi
6. Meningkatnya ketersediaan pelayanan Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus berkualitas di seluruh Kabupaten/Kota di Jawa Timur
Persentase Kab/Kota penyelenggara Pendidikan Inklusif
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑎𝑏𝑢𝑝𝑎𝑡𝑒𝑛/𝐾𝑜𝑡𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔𝑚𝑒𝑛𝑦𝑒𝑙𝑒𝑛𝑔𝑔𝑎𝑟𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑖𝑑𝑖𝑘𝑎𝑛 𝐼𝑛𝑘𝑙𝑢𝑠𝑖𝑓
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑎𝑏𝑢𝑝𝑎𝑡𝑒𝑛/𝐾𝑜𝑡𝑎𝑥100%
23,68 28,95 36,84 42,11 50,00 57,89 Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2016 43
Sasaran Strategis Cara Mencapai Tujuan dan Sasaran
Ket
Uraian Indikator Rumus Awal
Target Tahun Ke
1 2 3 4 5 Kebijak
an Program
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Persentase Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) yang bersekolah
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐴𝑛𝑎𝑘 𝐵𝑒𝑟𝑘𝑒𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑎𝑛
𝐾ℎ𝑢𝑠𝑢𝑠 (𝐴𝐵𝐾)𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑒𝑘𝑜𝑙𝑎ℎ𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐴𝑛𝑎𝑘 𝐵𝑒𝑟𝑘𝑒𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑎𝑛
𝐾ℎ𝑢𝑠𝑢𝑠 (𝐴𝐵𝐾)
𝑥100%
21,65 22,62 23,46 25,29 27,13 28,97 Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus
MISI 2 : Meningkatkan sumber daya manusia bidang pendidikan
Tujuan 2 : Meningkatkan kompetensi dan pemerataan sebaran pendidik dan tenaga kependidikan.
INDIKATOR FORMULASI KONDISI AWAL 2014 KONDISI AKHIR 2019
Persentase Pendidik berkualifikasi minimal D4/S1
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑖𝑑𝑖𝑘 𝐵𝑒𝑟𝑘𝑢𝑎𝑙𝑖𝑓𝑖𝑘𝑎𝑠𝑖𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑎𝑙 𝐷4/𝑆1
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑖𝑑𝑖𝑘 𝑆𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑛𝑦𝑎 𝑥100%
83,68 90,96
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2016 44
Sasaran Strategis Cara Mencapai Tujuan dan Sasaran
Ket Uraian Indikator Rumus Awal
Target Tahun Ke
1 2 3 4 5 Kebijak
an Program
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Meningkatnya jumlah pendidik yang memiliki kualifikasi dan sertifikasi pendidik
Persentase Pendidik berkualifikasi minimal D4/S1
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑖𝑑𝑖𝑘 𝐵𝑒𝑟𝑘𝑢𝑎𝑙𝑖𝑓𝑖𝑘𝑎𝑠𝑖𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑎𝑙 𝐷4/𝑆1
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑖𝑑𝑖𝑘 𝑆𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑛𝑦𝑎 𝑥100%
83,68
87,86
88,96
90,01
90,28
90,96
Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga
Kependidikan
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2016 45
B. PERJANJIAN KINERJA 2016
Tabel 2.3
PERJANJIAN KINERJA (PK) DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2016
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA
(IKU)
TARGET
1. Meningkatnya ketersediaan,
pemerataan dan kualitas
pelayanan Pendidikan Anak
Usia Dini
APK PAUD 97,24
2. Meningkatnya aksesibilitas dan
pemerataan pelayanan
Pendidikan dasar yang
berkualitas
Angka Partisipasi Murni
Pendidikan Dasar (APM Dikdas)
94.95
3. Meningkatnya ketersediaan,
pemerataan dan kualitas
pelayanan Pendidikan
Menengah
Angka Partisipasi Kasar
Pendidikan Menengah (APK
Dikmen)
80,05
4. Meningkatnya kualitas
pelayanan Pendidikan
Nonformal
Angka Melek Huruf 15 – 59 tahun 96,62
5. Meningkatnya aksesibilitas
masyarakat dalam
memperoleh pelayanan
Pendidikan tinggi
APK DIKTI 24,72
6. Tersedianya pelayanan
Pendidikan Khusus dan
Layanan Khusus berkualitas di
seluruh Kabupaten/Kota di
Jawa Timur
Persentase Kabupaten/Kota
penyelenggara pendidikan inklusif
36,84
7. Meningkatnya kualitas
pendidik
Persentase pendidik berkualifikasi
minimal D4/S1
88,96
Untuk mendukung ketercapaian sasaran strategis sebagaimana ditetapkan dalam
perjanjian kinerja tahun 2016 tersebut, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
mengalokasikan total pagu anggaran sebesar Rp. 275.068.124.350,00 yang terbagi
dalam 11 (sebelas) program yang dilaksanakan oleh 1 Sekretariat, 5 Bidang dan 3
UPT di lingkungan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, dengan rincian sebagai
berikut:
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2016 46
No. PROGRAM ANGGARAN PENANGGUNG JAWAB
1. PENDIDIKAN ANAK USIA DINI 8.928.683.900,00 Bidang Pendidikan Non
Formal & Informal dan
Bidang TK,SD,PK
2. WAJIB BELAJAR PENDIDIKAN
DASAR 9 TAHUN
27.974.356.500,00
Bidang TK, SD, PK
(Pendidikan Khusus) dan
UPT Teknologi,
Komunikasi, dan
Informasi Pendidikan
(Tekkomdik)
3. PENDIDIKAN MENENGAH 51.278.201.000,00 Bidang Pendidikan
Menengah Umum,
Bidang Pendidikan
Menengah Kejuruan &
Perguruan Tinggi
(Dikmenjur & Perti), UPT
SMA Negeri Olahraga
(SMANOR), UPT
Teknologi, Komunikasi,
dan Informasi
Pendidikan (Tekkomdik),
dan UPT Pelatihan dan
Pengembangan
Pendidikan Kejuruan
(PPPK)
4. PENDIDIKAN NON FORMAL 8.256.860.100,00 Bidang Pendidikan Non
Formal & Informal
5. PENINGKATAN MUTU
PENDIDIK DAN TENAGA
PENDIDIKAN
66.110.899.700,00
Bidang Tenaga Pendidik
Dan Kependidikan
(Tendik)
6. PENDIDIKAN TINGGI 2.281.603.000,00 Bidang Pendidikan Menengah Kejuruan & Perguruan Tinggi (Dikmenjur & Perti)
7. PENDIDIKAN KHUSUS DAN
PENDIDIKAN LAYANAN
KHUSUS (PK-PLK)
2.659.477.000,00 Bidang TK,SD,PK
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2016 47
No. PROGRAM ANGGARAN PENANGGUNG JAWAB
7. PELAYANAN ADMINISTRASI
PERKANTORAN
11.745.887.750,00 Sekretariat
8. PENINGKATAN SARANA DAN
PRASARANA APARATUR
15.167.987.400,00 Sekretariat
9. PENINGKATAN KAPASITAS
KELEMBAGAAN PEMERINTAH
DAERAH
6.307.447.000,00 Sekretariat
10. PENYUSUNAN,
PENGENDALIAN DAN
EVALUASI DOKUMEN
PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN
2.743.370.000,00
Sekretariat
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2016 48
A. PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA 2016
Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan,
badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan
atau kegagalan dalam melaksanakan misi organisasi kepada pihak - pihak yang
berwenang menerima pelaporan akuntabilitas/pemberi amanah. Dinas
Pendidikan Provinsi Jawa Timur selaku pengemban amanah masyarakat
melaksanakan kewajiban berakuntabilitas melalui penyajian Laporan
Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur yang dibuat sesuai
ketentuan yang diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014
tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Repulik Indonesia
Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan
Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah. Laporan tersebut memberikan gambaran penilaian tingkat
pencapaian target masing-masing indikator sasaran srategis yang ditetapkan
dalam dokumen Renstra Tahun 2014 – 2019 maupun Renja Tahun 2016 serta
Perjanjian Kinerja Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Tahun 2016.
Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja berawal dari adanya
kebutuhan untuk mengimplementasikan SAKIP dalam manajemen
pemerintahan, bukan sekedar formalitas. Hal ini berimplikasi pada adanya
perubahan paradigma orientasi Akuntabilitas Kinerja, dari yang sebelumnya
“Berapa besar dana yang telah dan akan dihabiskan” menjadi “Berapa besar
kinerja yang dihasilkan dan kinerja tambahan yang diperlukan, agar tujuan yang
telah ditetapkan dapat dicapai pada akhir periode perencanaan”.
Laporan Akuntabilitas Kinerja merupakan bentuk akuntabilitas dari
pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi
pemerintah atas penggunaan anggaran. Hal terpenting yang diperlukan
dalam penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja adalah pengukuran kinerja
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2016 49
dan evaluasi serta pengungkapan (disclosure) secara memadai hasil analisis
terhadap pengukuran kinerja. Pengukuran kinerja dilakukan untuk menilai tingkat
keberhasilan atau kegagalan dalam pelaksanaan kegiatan sesuai dengan
program dan sasaran yang telah ditetapkan untuk mewujudkan visi dan misi
pemerintah.
Sesuai ketentuan yang berlaku, pengukuran tingkat capaian kinerja Dinas
Pendidikan Provinsi Jawa Timur tahun 2016 dilakukan dengan cara
membandingkan antara target pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) yang
telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Tahun 2016 dengan realisasinya.
Untuk mengetahui tingkat ketercapaian baik keberhasilan/kegagalan dari
setiap target kinerja yang ditetapkan serta sebagai bahan evaluasi kinerja,
diperlukan analisis capaian kinerja. Adapun skala penilaian yang digunakan
untuk menilai tingkat capaian kinerja setiap sasaran mengacu pada Permendagri
No. 54 tahun 2010 sebagaimana berikut:
Tabel 3.1
Skala Nilai Peringkat Kinerja
No. INTERVAL NILAI REALISASI
KINERJA
KRITERIA PENILAIAN
REALISASI KINERJA
(1) 91% ≤100% Sangat tinggi
(2) 76% ≤ 90% Tinggi
(3) 66% ≤ 75% Sedang
(4) 51% ≤ 65% Rendah
(5) ≤50% Sangat Rendah
Dalam penilaian kinerja tersebut, gradasi nilai (skala intensitas) kinerja
suatu indikator dapat dimaknai sebagai berikut:
(1) Hasil Sangat Tinggi dan Tinggi
Gradasi ini menunjukkan pencapaian/realisasi kinerja capaian telah
memenuhi target dan berada di atas persyaratan minimal kelulusan
penilaian kinerja.
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2016 50
(2) Hasil Sedang
Gradasi cukup menunjukkan pencapaian/realisasi kinerja capaian telah
memenuhi persyaratan minimal.
(3) Hasil Rendah dan Sangat Rendah
Gradasi ini menunjukkan pencapaian/realisasi kinerja capaian belum
memenuhi/masih dibawah persyaratan minimal pencapaian kinerja yang
diharapkan.
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur memiliki 7 (tujuh) sasaran strategis
dan 7 (tujuh) Indikator Kinerja Utama (IKU) beserta 7 target kinerja yang
mendukung berjalannya sasaran strategis tersebut.
Secara umum capaian kinerja sasaran strategis Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2016 relatif baik dan berhasil. Indikasi
keberhasilan tersebut terbukti dari besarnya tingkat capaian kinerja dari sasaran
strategis yang telah ditetapkan. Sesuai pengukuran kinerja, dari sebanyak 7
Indikator Kinerja Utama (IKU) yang digunakan untuk mengukur pencapaian
sasaran strategis, sebanyak 6 IKU (85.71%) capaian kinerjanya memuaskan
yaitu lebih dari 100%, sedangkan 1 IKU (14.29%) belum diketahui tingkat
capaian kinerjanya di tahun 2016 karena hasilnya baru diperoleh pada tahun
2017, yaitu IKU Angka Melek Huruf (AMH) 15 – 59 tahun.
Di bawah ini akan disajikan informasi capaian kinerja pembangunan
pendidikan yang telah dicapai Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur sejak tahun
2013 sampai dengan tahun 2016 sebagai berikut:
SASARAN STRATEGIS 1 :
Meningkatnya ketersediaan dan pemerataan pelayanan
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
Indikator Kinerja
2013 2014 2015 2016
Realisasi Target Realisasi %
Capaian
APK PAUD 93,15 95,97 97,23 97.24 97.28 100.04
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2016 51
SASARAN STRATEGIS 2 :
Meningkatnya aksesibilitas dan pemerataan pelayanan Pendidikan Dasar
yang berkualitas
Indikator Kinerja
2013 2014 2015 2016
Realisasi Target Realisasi %
Capaian
Angka Partisipasi Murni
Pendidikan Dasar (APM
Dikdas)
94.23 94.72 94.76 94.95 95.07 100.13
SASARAN STRATEGIS 3 :
Meningkatnya ketersediaan, pemerataan dan kualitas pelayanan Pendidikan
Menengah
Indikator Kinerja
2013 2014 2015 2016
Realisasi Target Realisasi %
Capaian
Angka Partisipasi Kasar
Pendidikan Menengah
(APK Dikmen)
78,21 78,23 79,14 80.05 81.42 101.71
SASARAN STRATEGIS 4 :
Meningkatnya kualitas pelayanan Pendidikan Nonformal
Indikator Kinerja
2013 2014 2015 2016
Realisasi Target Realisasi %
Capaian
Angka Melek Huruf (AMH)
15-59 tahun 95,17 95,49 96,06 96.62 96,06 99,42
SASARAN STRATEGIS 5 :
Meningkatnya aksesibilitas masyarakat dalam memperoleh pelayanan
Pendidikan Tinggi
Indikator Kinerja
2013 2014 2015 2016
Realisasi Target Realisasi %
Capaian
APK DIKTI 23,66 24,16 24,66 24.72 25.16 101.78
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2016 52
SASARAN STRATEGIS 6 :
Tersedianya pelayanan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus berkualitas di
seluruh Kabupaten/Kota di Jawa Timur
Indikator Kinerja
2013 2014 2015 2016
Realisasi Target Realisasi %
Capaian
Persentase
Kabupaten/Kota
penyelenggara pendidikan
inklusif
13,16 23,68 31,58 36.84 100 271.44
SASARAN STRATEGIS 7 :
Meningkatnya kualitas pendidik
Indikator Kinerja
2013 2014 2015 2016
Realisasi Target Realisasi %
Capaian
Persentase pendidik
berkualifikasi minimal
D4/S1
78,19 83,68 88,50 88.96 95.43 107.27
B. ANALISA CAPAIAN KINERJA TAHUN 2016
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah menetapkan 7 (tujuh) program
prioritas dan 4 (empat) program penunjang sebagaimana tercantum dalam dokumen
perencanaan. Program - program utama pembangunan pendidikan yang
dilaksanakan di Jawa Timur meliputi:
1. Program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
2. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun (Wajardikdas 9 tahun)
3. Program Pendidikan Menengah (Dikmen)
4. Program Pendidikan Non Formal (PNF)
5. Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan (Tendik)
6. Program Pendidikan Tinggi (Perti)
7. Program Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus (PK-PLK)
Sebagai perwakilan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam melaksanakan
urusan pemerintahan di bidang pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2016 53
memiliki kewajiban memenuhi target kinerja sasaran strategis dengan indikator
kinerja utama sebagai tolok ukur capaian program yang telah ditetapkan.
Ketercapaian indikator kinerja tersebut diharapkan dapat berkontribusi terhadap
pencapaian tujuan dan sasaran strategis yang telah ditetapkan dalam Renstra Dinas
Pendidikan Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 – 2019. Berikut disajikan tingkat
ketercapaian indikator kinerja Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Tahun 2016
berdasarkan 7 sasaran strategis. Ketujuh sasaran strategis tersebut didukung oleh
program-program pembangunan yang dilaksanakan oleh Bidang dan UPT di Dinas
Pendidikan Provinsi Jawa Timur, berikut disajikan penjelasannya.
SASARAN STRATEGIS 1 :
Meningkatnya ketersediaan dan pemerataan pelayanan
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
Indikator Kinerja
2013 2014 2015 2016
Realisasi Target Realisasi %
Capaian
APK PAUD 93,15 95,97 97,23 97.24 97.28 100.04
a. Program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
Pagu anggaran Program Pendidikan Anak Usia Dini sebesar Rp.
8.928.683.900,- dengan realisasi sebesar Rp. 8.507.387.595,- atau 95,28%.
Program PAUD bertujuan agar semua anak usia dini, laki laki maupun
perempuan, terutama yang berasal dari keluarga miskin, memiliki kesempatan
tumbuh dan berkembang optimal sesuai potensi yang dimiliki dan tahap
perkembangan atau tingkat usia mereka, sebagai persiapan mengikuti
pendidikan jenjang sekolah dasar.
Program ini dititikberatkan pada peningkatan akses dan pelayanan pendidikan
melalui jalur formal, seperti Taman Kanak-Kanak (TK), Raudhatul Athfal (RA),
dan bentuk lain yang sederajat; juga jalur pendidikan non-formal berbentuk
Kelompok Bermain, Taman Penitipan Anak (TPA) atau bentuk lain yang
sederajat; serta informal berbentuk pendidikan keluarga atau pendidikan yang
diselenggarakan oleh lingkungan, dalam rangka membina, menumbuhkan dan
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2016 54
mengembangkan seluruh potensi anak secara optimal agar memiliki kesiapan
memasuki jenjang pendidikan selanjutnya.
Program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) didukung oleh 4 (empat) kegiatan
yaitu :
1. Perluasan dan peningkatan Mutu TK/RA
2. Manajemen pendidikan TK/RA
3. Perluasan dan peningkatan mutu PAUD
4. Pengembangan manajemen PAUD
Indikator Kinerja Angka Partisipasi Kasar (APK) jenjang PAUD menunjukkan
persentase capaian sebesar 93,15% di tahun 2013, meningkat menjadi
sebesar 95,97% tahun 2014 dan terus meningkat di tahun 2015 menjadi
97,23%, dan kembali mengalami peningkatan di tahun 2016 sebesar 97,28%.
Pencapaian APK PAUD pada tahun 2016 yang menggembirakan ini
menunjukkan bahwa semakin banyak anak usia 3 – 6 tahun yang terlayani
oleh PAUD melalui jenjang formal (TK) maupun nonformal (KB, TPA, SPS).
Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah Jawa Timur berhasil meningkatkan
perluasan akses bagi anak usia 3-6 tahun yang memiliki kesempatan tumbuh
dan berkembang secara opimal sesuai potensi agar memiliki kesiapan dalam
mengikuti pendidikan sekolah dasar melalui intensifikasi program PAUD.
Berikut disajikan kurva realisasi APK PAUD secara rinci mulai tahun 2013
sampai dengan tahun 2016.
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2016 55
Gambar 1. APK PAUD Jawa Timur
Selama tiga tahun terakhir jumlah peserta didik pada jenjang PAUD yang
meliputi Taman Kanak-kanak (TK), Raudhatul Athfal (RA), Kelompok Bermain
(KB), Tempat Penitipan Anak (TPA), dan Satuan Paud Sejenis (SPS) turun
dari 2.355.760 orang pada tahun 2014 menjadi 2.376.299 orang pada tahun
2015 dan terus turun menjadi 2.302.122 orang pada tahun 2016. Dan
penurunan jumlah peserta didik tersebut berbanding lurus dengan jumlah
penduduk usia 3-6 tahun. Jumlah penduduk usia dini yaitu usia 3 - 6 tahun di
Provinsi Jawa Timur menunjukkan penurunan dari 2.454.652 orang di tahun
2014 menjadi 2.444.069 orang pada 2015 dan menurun kembali menjadi
2.366.471 orang pada tahun 2016. Hal ini disebabkan oleh keberhasilan
program Keluarga Berencana yang dicanangkan oleh Pemerintah sehingga
jumlah siswa yang masuk PAUD tidak banyak.
2013 2014 2015 2016
APK PAUD 93,15 95,97 97,23 97,28
91
92
93
94
95
96
97
98
APK PAUD Jawa Timur
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2016 56
Tabel 3.2
Perkembangan pendidikan pada jenjang PAUD
Tahun 2015- 2016
No. Komponen Satuan 2014 2015 2016
1 Pend Usia 3-6
tahun
Orang 2.454.652
2.444.069 2.366.471
2 Siswa
- TK, RA/BA
- TPA
- KB
- SPS
Orang
Orang
Orang
Orang
1.410.571
18.458
517.364
409.367
1.419.256
20.189
525.756
411.098
1.419.402
8.287
433.261
441.172
3 Guru
- TK, RA/BA
- TPA
- KB
- SPS
Orang
Orang
Orang
Orang
70.418
2.756
49.555
40.102
75.941
3.463
41.859
40.218
106.054
3.463
41.859
40.218
4 Sekolah
- TK, RA/BA
- TPA
- KB
- SPS
Lembaga
Lembaga
Lembaga
Lembaga
20.170
796
12.935
11.201
20.908
737
13.479
12.227
28.484
737
13.479
12.227
Sumber : Data Pokok dan Profil Pendidikan 2013/2014 - 2015/2016 Dinas Pendidikan Jawa
Timur.
Sementara itu, berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa jumlah guru
pada jenjang PAUD mengalami penurunan dari 162.831 orang pada tahun
2014 menjadi 161.481 orang pada tahun 2015 dan meningkat menjadi
191.594 orang pada tahun 2016. Hal ini disebabkan oleh semakin
menjamurnya lembaga swasta PAUD di kalangan masyarakat. Dari 45.102
lembaga pada tahun 2014 meningkat menjadi 47.351 lembaga jenjang PAUD
di tahun 2015 dan selanjutnya melonjak drastis menjadi 54.927 lembaga pada
tahun 2016. Akibatnya, jumlah guru pun meningkat seiring dengan kebutuhan
tenaga pendidik di lembaga setempat.
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2016 57
Berbagai kegiatan untuk mendukung keberhasilan Program Pendidikan Anak
Usia Dini juga terlaksana, di antaranya Workshop Manajemen Gugus TK dan
Lomba Bina Kreatifitas Anak TK dalam Rangka HAN untuk mengasah
keterampilan peserta didik dan tenaga pendidik. Selain itu, peningkatan
kualitas pengelolaan Pendidikan Anak Usia Dini juga diupayakan melalui
pelaksanaan Lokakarya Tiga Komponen Pendidikan TK (Dinas Pendidikan
Kab/Kota, GOPTKI, dan IGTKI) untuk menunjang kinerja Manajemen Program
PAUD yang baik.
Untuk realisasi APK PAUD sebesar 97.28% pada tahun 2016 ini didukung
oleh berbagai program, di antaranya :
1. Pemberian BOP PAUD. Diharapkan dengan pemberian BOP dapat
meningkatkan jumlah anak yang terlayani dan meningkatkan mutu
pembelajaran PAUD;
2. Pembentukan PAUD baru, yang diutamakan adalah lembaga PAUD
rintisan baru di desa yang belum memiliki PAUD.
3. Kabupaten dan kota memiliki lembaga PAUD terpadu pembina holistik
integratif. Masing-masing kab/kota saat ini telah memiliki Taman Kanak –
kanak Pembina tingkat kab/kota, ditambah dengan adanya lembaga
PAUD Percontohan dengan teknis pembinaan langsung dari Pusat, dalam
bentuk pelatihan kurikulum 2013, pendampingan dan magang bagi
pendidik di lembaga yang telah ditunjuk untuk menjadi PAUD
percontohan. Tantangan dalam pelaksanaan program ini salah satunya
adalah memastikan lembaga PAUD tersebut bisa bertahan dan semakin
berkembang dalam pelaksanaan PAUD yang holistik integratif serta
memberikan imbas kepada lembaga PAUD lain di sekitarnya.
Meskipun target kinerja yang ditetapkan sudah terlampaui, namun dalam
proses pencapaiannya terdapat beberapa permasalahan yang perlu
diantisipasi di tahun mendatang, antara lain:
1. Kurangnya fasilitas belajar yang ada di lembaga PAUD.
2. Program pembinaan PAUD yang dilakukan oleh provinsi tidak
sepenuhnya selaras dengan program pembinaan di Kabupaten/Kota.
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2016 58
3. Terbatasnya waktu dan seringnya pergantian pejabat/petugas
pelaksanaan di daerah, menimbulkan kurang lancarnya komunikasi dan
koordinasi dengan daerah, sehingga informasi kegiatan kadang-kadang
dirasakan terlalu mendesak bagi daerah-daerah tertentu.
Upaya pemecahan masalah yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Pemerintah dapat mendukung dan bekerjasama dengan pihak swasta
baik tingkat pusat maupun daerah untuk membangun pendidikan anak
usia dini berupa bantuan dana, supervisi, pembinaan guru dan sosialisasi
acuan pembelajaran yang lebih intensif
2. Menambah fasilitas belajar yang ada di lembaga PAUD.
3. Perlu dilakukan perencanaan kegiatan yang matang agar komunikasi
dan koordinasi dengan daerah dapat berjalan dengan baik.
4. Perlu sinkronisasi antara program/kegiatan pembinaan PAUD antara
pusat, provinsi, dan kabupaten/kota.
SASARAN STRATEGIS 2 :
Meningkatnya aksesibilitas dan pemerataan pelayanan Pendidikan Dasar
yang berkualitas
Indikator Kinerja
2013 2014 2015 2016
Realisasi Target Realisasi %
Capaian
Angka Partisipasi
Murni Pendidikan
Dasar (APM Dikdas)
94.23 94.72 94.76 94.95 95.07 100.13
b. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun (1.01.16)
Pagu anggaran program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun sebesar Rp.
27.974.356.500,- dengan realisasi Rp. 24.774.384.331,- atau 88,56%.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan akses dan pemerataan pelayanan
pendidikan dasar yang bermutu dan terjangkau, baik melalui jalur formal
maupun non formal yang mencakup SD termasuk MI dan Paket A serta SMP,
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2016 59
MTs dan Paket B dan meningkatkan mutu sarana prasarana sebagai tempat
pembelajaran yang kondusif bagi siswa dan guru. Adapun sasarannya adalah
seluruh anak usia 7 – 15 tahun baik laki – laki maupun perempuan agar dapat
memperoleh pendidikan, setidak – tidaknya sampai jenjang sekolah
menengah pertama atau yang sederajat.
Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun dimaksudkan untuk
menuntaskan Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun,
dengan meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan dan pemerataan
pendidikan dasar SMP/MTs, termasuk Paket B. Program ini dititikberatkan
untuk meningkatkan angka lulusan SD/MI/Paket A untuk melanjutkan ke
jenjang SMP/MTs/Paket B, disertai upaya menurunkan angka putus sekolah
dan mengulang kelas di kalangan peserta didik SMP/MTs/Paket B, sehingga
seluruh penduduk usia 13-15 tahun dapat menyelesaikan, setidaknya,
pendidikan pada jenjang menengah pertama.
Berikut disajikan diagram realisasi APK Dikdas, APM Dikdas, Angka Lulusan
Dikdas serta kurva realisasi indikator pendidikan dasar lainnya berdasarkan
satuan pendidikan yang sederajat secara rinci mulai tahun 2013 sampai
dengan tahun 2016.
Gambar 2. APK Dikdas Jawa Timur
Berdasarkan data di atas, dapat kita lihat partisipasi orang tua untuk
menyekolahkan anak ke jenjang pendidikan dasar (SD/MI/SMP/MTs)
109,42
109,47
109,6
109,77
109,2
109,3
109,4
109,5
109,6
109,7
109,8
2013 2014 2015 2016
APK Dikdas Jawa Timur
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2016 60
senantiasa menunjukkan perkembangan yang menggembirakan dari tahun ke
tahun. APK digunakan untuk mengetahui seberapa banyak penduduk usia
sekolah yang sudah dapat memanfaatkan fasilitas pendidikan di suatu jenjang
pendidikan tertentu tanpa melihat berapa usianya. Peningkatan Angka
Partisipasi Kasar Pendidikan Dasar (APK Dikdas) dapat dicapai karena terjadi
peningkatan persentase jumlah penduduk jenjang pendidikan dasar yang
mendapatkan pelayanan pendidikan jenjang pendidikan dasar. Nilai APK yang
lebih dari 100% menunjukkan bahwa populasi murid yang bersekolah pada
jenjang pendidikan dasar mencakup anak berusia di luar batas usia sekolah
pada jenjang pendidikan yang bersangkutan. Sebagai contoh, banyak anak-
anak usia diatas 12 tahun, tetapi masih sekolah di tingkat SD atau juga
banyak anak-anak yang belum berusia 7 tahun tetapi telah masuk SD.
Di tahun 2013, Angka Partisipasi Kasar Pendidikan Dasar (APK Dikdas)
mencapai 109.42% dan mengalami peningkatan menjadi 109.47% di tahun
2014 kemudian pada tahun 2015 sebesar 109.60% dan kembali mengalami
peningkatan menjadi 109.77% di tahun 2016. Jika dibandingkan dengan target
kinerja yang ditetapkan, pada tahun 2016 Indikator Kinerja ini telah berhasil
melampaui target. Dari target yang ditetapkan sebesar 109.71% telah
terealisasi sebesar 109.77% dengan persentase capaian kinerja sebesar
100.05%.
Untuk tahun 2016, capaian kinerja APK Dikdas menunjukkan Kinerja yang
memuaskan berkat dukungan dan kontribusi, baik dari pemerintah daerah
maupun masyarakat.
Jika dirinci berdasarkan satuan pendidikan yang sederajat, APK Dikdas terdiri
dari gabungan APK SD/MI/Paket A dan APK SMP/MTs/Paket B. Di tahun
2013 APK jenjang SD/MI mencapai 112,70% kemudian mengalami
peningkatan menjadi 112,72% di tahun 2014 dan pada tahun 2015 sebesar
112,79% dan terus meningkat menjadi 112,84% di tahun 2016, sebagaimana
disajikan dalam gambar berikut:
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2016 61
Gambar 3. APK SD/SDLB/MI/Paket A Jawa Timur
Pada tahun 2016, dapat kita lihat persentase capaian APK jenjang SMP/MTs
di tahun 2013 yakni sebesar 102,22%, tahun 2014 menjadi sebesar 102,85%,
pada tahun 2015 nilainya menjadi sebesar 102,90% dan kembali mengalami
peningkatan di tahun 2016 menjadi sebesar 103,42%.
Gambar 4. APK SMP/MTs/SMPLB/Paket B Jawa Timur
Bila APK digunakan untuk mengetahui seberapa banyak penduduk usia
sekolah yang sudah dapat memanfaatkan fasilitas pendidikan di suatu jenjang
pendidikan tertentu tanpa melihat berapa usianya, maka Angka Partisipasi
Murni (APM) mengukur proporsi anak yang bersekolah tepat waktu. Bila
2013 2014 2015 2016
APK SD/SDLB/MI/Paket A 112,7 112,72 112,79 112,84
112,6
112,65
112,7
112,75
112,8
112,85
112,9
APK SD/SDLB/MI/Paket A Jawa Timur
102,22
102,85 102,9
103,42
101,5
102
102,5
103
103,5
104
2013 2014 2015 2016
APK SMP/MTs/SMPLB/Paket B Jawa Timur
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2016 62
seluruh anak usia sekolah dapat bersekolah tepat waktu, maka APM akan
mencapai nilai 100. Secara umum, nilai APM akan selalu lebih rendah dari
APK karena nilai APK mencakup anak di luar usia sekolah pada jenjang
pendidikan yang bersangkutan.
Gambar 5. APM Dikdas Jawa Timur
Sebagaimana APK Dikdas, APM Dikdas di Jawa Timur selalu menunjukkan
tren yang meningkat. Di tahun 2013, Angka Partisipasi Murni Pendidikan
Dasar (APM Dikdas) mencapai 94.23% kemudian mengalami peningkatan
sebesar 94.72% di tahun 2014 kemudian pada tahun 2015 sebesar 94.76%
dan kembali mengalami peningkatan menjadi 95.07% di tahun 2016.
Gambar 6. APM SD/SDLB/MI/Paket A Jawa Timur
94,23
94,72 94,76
95,07
93,8
94
94,2
94,4
94,6
94,8
95
95,2
2013 2014 2015 2016
APM Dikdas Jawa Timur
97,83
98
98,35
98,56
97,4
97,6
97,8
98
98,2
98,4
98,6
98,8
2013 2014 2015 2016
APM SD/SDLB/MI/Paket A Jawa Timur
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2016 63
Jika dirinci sesuai jenjang pendidikan sederajat, dapat dilihat bahwa indikator
kinerja Angka Partisipasi Murni (APM) Jenjang SD/MI dari 97,83% di tahun
2013 naik menjadi 98,00% di tahun 2014, lalu meningkat menjadi 98,35% di
tahun 2015 dan terjadi peningkatan kembali menjadi 98,56% di tahun 2016.
Gambar 7. APM SMP/MTs/SMPLB/Paket B Jawa Timur
Indikator selanjutnya adalah APM jenjang SMP/MTs dari 86,36% di tahun 2013,
kemudian meningkat menjadi sebesar 87,60% pada tahun 2014 dan di tahun 2015
menjadi sebesar 87,64% kemudian terus meningkat menjadi 88,14% pada tahun
2016. APM SMP/MTs/SMPLB/Paket B adalah penghitungan dari jumlah siswa
usia 13-15 tahun dibandingkan dengan jumlah penduduk usia 13-15 tahun, berarti
kesadaran masyarakat untuk menyekolahkan anaknya di jenjang SMP/MTs
secara tepat waktu mengalami peningkatan.
Data tersebut menunjukkan bahwa Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9
Tahun Jawa Timur sangat efektif dan signifikan terhadap tingginya APM dan APK
DIKDAS yang juga didukung oleh meningkatnya kesadaran masyarakat akan
pentingnya pendidikan dasar bagi masa depan anaknya. Diharapkan pemerintah
Jawa Timur tetap mengupayakan keberlanjutan program Pemberian Biaya
Operasional Pendidikan (BOS) jenjang SD/MI dan SMP/MTs disertai dengan
sosialisasi, pembinaan dan pengendalian yang tertib dan akurat dalam rangka
menjaga kepercayaan semua pihak tentang manfaat program demi penuntasan
wajib belajar 9 tahun.
86,36
87,6 87,64
88,14
85
85,5
86
86,5
87
87,5
88
88,5
2013 2014 2015 2016
APM SMP/MTs/SMPLB/Paket B Jawa Timur
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2016 64
Gambar 8. Angka Lulusan Dikdas Jawa Timur
Peningkatan kualitas hasil belajar jenjang pendidikan dasar diukur dengan
meningkatnya persentase siswa yang lulus evaluasi belajar dengan indikator
Angka Kelulusan (AL) Dikdas yang mencapai 99,49% di tahun 2013, dan tetap
pada tahun 2014 kemudian meningkat menjadi 99,51% pada tahun 2015 hingga
meningkat kembali 99,53% pada tahun 2016.
Berikut disajikan rincian indikator pendidikan tiap jenjang satuan pendidikan
sederajat, yang mencakup Angka Kelulusan, Angka Putus Sekolah, dan Angka
Mengulang jenjang SD/MI dan SMP/MTs di Jawa Timur sejak tahun 2013 – 2016.
99,49 99,49
99,51
99,53
99,47
99,48
99,49
99,5
99,51
99,52
99,53
99,54
2013 2014 2015 2016
Angka Lulusan Dikdas Jawa Timur
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2016 65
Gambar 9. Angka Kelulusan, Angka Putus Sekolah, dan Angka Mengulang
jenjang SD/MI Jawa Timur
Indikator Angka Kelulusan (AL) SD/MI mencapai 99,92% di tahun 2013, meningkat
menjadi 99,93% pada tahun 2014 dan meningkat menjadi 99,94% pada tahun
2015 hingga meningkat kembali menjadi 99,95% pada tahun 2016. Adapun
indikator kinerja Angka Putus Sekolah pada jenjang SD/MI menunjukkan
penurunan yang konstan setiap tahunnya, dari 0,12% di tahun 2013, menurun
menjadi 0,10% di tahun 2014 menjadi sebesar 0,09% 2015 dan kembali terjadi
penurunan menjadi 0,08% di tahun 2016. Indikator selanjutnya adalah
menurunnya Angka Mengulang Kelas pada jenjang SD/MI sebesar 1,93% di tahun
2013 dan pada tahun 2014 menjadi 1,69% dan pada tahun 2015 turun menjadi
1,53% kemudian kembali terjadi penurunan menjadi 1,33% pada tahun 2016.
0
20
40
60
80
100
20132014
20152016
0,12 0,1
0,09 0,08
1,93 1,69
1,53 1,33
99,92 99,93 99,94 99,95
Angka Kelulusan, Angka Putus Sekolah, dan Angka Mengulang jenjang SD/MI Jawa Timur
Angka Putus Sekolah
Angka Mengulang
Angka Kelulusan
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2016 66
Gambar 10. Angka Kelulusan, Angka Putus Sekolah, dan Angka Mengulang
jenjang SMP/MTs Jawa Timur
Sementara itu, pada jenjang SMP/MTs, Angka Kelulusan (AL) mencapai 98,99%
di tahun 2013, dan meningkat menjadi 99,03% pada tahun 2014 dan pada tahun
2015 angka lulusan mencapai 99,07% dan terus meningkat pada tahun 2016
yakni mencapai 99,11%. Adapun Angka Putus Sekolah jenjang SMP/MTs dari
0,37% di tahun 2013 menurun pada tahun 2014 menjadi sebesar 0,35%, dan pada
tahun 2015 menjadi 0,33% dan kembali terjadi penurunan pada tahun 2016
menjadi sebesar 0,31%. Sedangkan untuk indikator Angka Mengulang jenjang
SMP/MTs dari 0,14% di tahun 2013, terjadi penurunan pada tahun 2014 menjadi
0,13% dan 0,11% di tahun 2015 dan di tahun 2016 kembali menurun sehingga
mencapai 0,09%.
Terjadinya penurunan Indikator Angka Putus Sekolah jenjang SD/MI dan
SMP/MTs di Provinsi Jawa Timur menunjukkan bahwa semakin sedikitnya murid
yang putus sekolah menandakan bahwa pembangunan pendidikan telah berjalan
dengan baik. Indikator Angka Mengulang Kelas jenjang SD/MI dan SMP/MTs juga
terus menurun dari tahun 2013 - 2016. Hal ini mengindikasikan bahwa dari tahun
ke tahun kualitas pengajaran guru dalam mendongkrak prestasi siswa semakin
Angka Putus Sekolah
Angka Mengulang
Angka Kelulusan
0
50
100
20132014
20152016
0,37 0,35
0,33 0,31
0,14 0,13
0,11 0,09
98,99 99,03 99,07 99,11
Angka Kelulusan, Angka Putus Sekolah, dan Angka Mengulang jenjang SMP/MTs Jawa
Timur
Angka Putus Sekolah Angka Mengulang Angka Kelulusan
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2016 67
meningkat sehingga berdampak pada menurunnya jumlah siswa yang tidak naik
kelas atau tidak lulus.
Capaian kinerja jenjang pendidikan dasar di atas diupayakan melalui berbagai
kegiatan yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, di
antaranya sebagai berikut:
1. Penyediaan Biaya Operasional Madrasah
2. Penyebarluasan dan Sosialisasi berbagai informasi pendiidkan dasar
3. Perluasan dan Peningkatan Mutu Pendidikan SD/MI
4. Perluasan Kesempatan Belajar SMP/MTs di Jawa Timur
5. Peningkatan Manajemen Pendidikan SMP/MTs di Jawa Timur
6. Peningkatan Mutu Pendidikan SD/SMP melalui Pendidikan Jarak Jauh
7. Peningkatan mutu SMP/MTs dan Sekolah Berwawasan Lingkungan
8. Peningkatan Pengelolaan BOS Pendidikan Dasar
Dari tabel 3.3, dapat dilihat bahwa pada jenjang pendidikan SD/MI terjadi
peningkatan siswa baru tingkat I dan jumlah lulusan pada kurun waktu tahun 2014
sampai dengan tahun 2016. Pada tahun 2014, siswa baru tingkat I mencapai
789.141 orang dan bertambah menjadi 793.393 pada tahun 2015 dan kembali
meningkat sejumlah 797.023 orang tahun 2016. Adapun jumlah lulusan pada
tahun 2014 mencapai 631.898 orang dan meningkat menjadi 634.646 orang di
tahun 2015, dan mengalami peningkatan kembali pada tahun 2016 menjadi
sebesar 640.284 orang.
Tabel 3.3 juga menunjukkan bahwa jumlah penduduk usia 7 -12 tahun, siswa, dan
siswa usia 7-12 tahun mengalami penurunan. Jumlah penduduk usia 7 – 12 tahun
menurun setiap tahunnya, pada tahun 2014 sebanyak 3.977.011 orang dan tahun
2015 menurun menjadi 3.722.820 orang dan turun kembali menjadi 3.641.049
orang pada tahun 2016. Jumlah siswa pada tahun 2014 sebanyak 4.439.255
orang, tetapi mengalami penurunan menjadi sebanyak 4.158.426 orang pada
tahun 2015 dan 4.071.448 orang pada tahun 2016.
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2016 68
Tabel 3.3
Perkembangan pendidikan pada jenjang SD/MI Tahun 2014– 2016
No. Komponen Satuan 2014 2015 2016
1 Pend Usia 7-12 tahun Orang 3.977.011 3.722.820 3.641.049
2 Siswa Baru Tingkat I Orang 789.141 793.393 797.023
a. SD Orang 632.876 632.865 634.540
b. MI Orang 156.265 160.528 162.483
3 Siswa Orang 4.439.255 4.158.426 4.071.448
a. SD Orang 3.578.885 3.269.487 3.160.608
b. MI Orang 860.370 888.939 910.840
4 Siswa Usia 7-12 tahun Orang 3.864.973 3.632.103 3.560.149
a. SD Orang 3.093.793 2.879.543 2.864.663
b. MI Orang 771.180 752.560 695.486
5 Lulusan Orang 631.898 634.646 640.284
a. SD Orang 513.109 503.050 472.979
b. MI Orang 118.789 131.596 167.305
6 Guru Orang 329.235 318.417 318.657
a. SD Orang 247.978 232.192 232.419
b. MI Orang 81.257 86.225 86.238
7 Sekolah Lembaga 26.795 26.706 26.902
a. SD Lembaga 19.629 19.532 19.485
b. MI Lembaga 7.166 7.174 7.417
8 Ruang Kelas R.Kelas 221.224 296.805 226.156
a. SD R.Kelas 175.795 242.821 180.380
b. MI R.Kelas 45.429 53.984 45.776
Sumber : Data Pokok dan Profil Pendidikan 2013/2014 – 2015/2016 Dinas Pendidikan Jawa
Timur.
Sementara itu, jumlah guru yang pada tahun 2014 sebanyak 329.235 guru, pada
tahun 2015 mengalami penurunan menjadi 318.417 orang dan mengalami
peningkatan menjadi 318.657 orang di tahun 2016. Peningkatan ini terjadi
dikarenakan ada peningkatan jumlah lembaga SD/MI pada tahun 2016.
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2016 69
Penambahan jumlah lembaga ini tentu berimplikasi pada kebutuhan yang
meningkat akan jumlah tenaga pendidik. Jumlah lembaga sekolah pada tahun
2014 berjumlah 26.795 dan pada tahun 2015 mengalami penurunan menjadi
sebanyak 26.706 lembaga, namun pada tahun 2016 mengalami peningkatan
menjadi 26.902 lembaga.
Tabel 3.4
Perkembangan pendidikan pada jenjang SMP/MTs Tahun 2014 - 2016
No. Komponen Satuan 2014 2015 2016
1 Pend Usia 13-15 tahun Orang 1.833.603 1.876.530 1.833.464
2 Siswa Baru Tingkat I Orang 733.196 856.186 697.332
a. SMP Orang 521.035 613.182 508.074
b. MTs Orang 212.161 234.004 189.258
3 Siswa Orang 1.844.571 1.847.276 1.828.041
a. SMP Orang 1.306.672 1.294.949 1.231.639
b. MTs Orang 537.899 552.327 596.402
4 Siswa Usia 13-15 thn Orang 1.576.863 1.584.897 1.563.575
a. SMP Orang 1.148.070 1.127.065 1.065.853
b. MTs Orang 428.793 457.832 497.722
5 Lulusan Orang 582.867 672.997 766.425
a. SMP Orang 427.866 492.178 567.741
b. MTs Orang 155.001 180.819 198.684
6 Guru Orang 165.087 175.213 181.220
a. SMP Orang 101.896 107.243 111.262
b. MTs Orang 63.191 67.970 69.958
7 Sekolah Lembaga 7.331 7.577 8.285
a. SMP Lembaga 4.198 4.296 4.659
b. MTs Lembaga 3.133 3.281 3.626
8 Ruang Kelas R.Kelas 71.644 63.015 80.151
a. SMP R.Kelas 55.181 45.678 58.680
b. MTs R.Kelas 16.463 17.337 21.471
Sumber : Data Pokok dan Profil Pendidikan 2013/2014 –2015/2016 Dinas Pendidikan Jawa Timur.
Selama jangka waktu 2014 – 2016, terjadi peningkatan pada jumlah penduduk
usia 13 – 15 tahun, yaitu dari 1.833.603 orang pada tahun 2014, dan di tahun
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2016 70
2015 meningkat menjadi sebanyak 1.876.530 orang, meningkat lagi pada tahun
2016 menjadi 1.833.464 orang. Pada jumlah siswa, pada tahun 2014 jumlahnya
1.844.571 siswa, meningkat menjadi 1.847.276 siswa di tahun 2015 dan
sebaliknya turun menjadi 1.828.041 pada tahun 2016 .
Jumlah sekolah juga meningkat baik lembaga SMP yaitu sebanyak 4.198 lembaga
pada tahun 2014 menjadi 4.296 lembaga pada tahun 2015 dan meningkat kembali
menjadi sebanyak 4.659 lembaga di tahun 2016, begitu juga dengan MTs yang
semula pada tahun 2014 sejumlah 3.133 lembaga menjadi 3.281 lembaga pada
tahun 2015 dan meningkat kembali menjadi sebanyak 3.626 lembaga pada tahun
2016.
Di samping itu, jumlah guru pun menunjukkan tren peningkatan yang terus
menerus. Pada tahun 2014, jumlah guru yang mengajar di SMP/MTs sebanyak
165.087 orang meningkat menjadi 175.213 orang pada tahun 2015 dan meningkat
kembali pada tahun 2016 menjadi sebesar 181.220. Jumlah lulusan di jenjang
SMP/MTs juga meningkat dari sejumlah 582.867 siswa pada tahun 2014 menjadi
672.997 pada tahun 2015 dan meningkat kembali menjadi 766.425 siswa di tahun
2016.
Untuk meningkatkan aksesbilitas masyarakat terhadap pendidikan dasar,
Pemerintah juga terus berupaya meningkatkan angka melanjutkan siswa SD ke
SMP melalui kerjasama dengan Dewan Pendidikan Kabupaten/Kota, Komite
Sekolah setempat dan dunia industri ataupun dunia usaha agar tercipta iklim
pembelajaran di masyarakat serta memberikan pencerahan kepada dunia
usaha/industri agar tidak merekrut pekerja anak dan lulusan SD atau sederajat
sebagai tenaga kerja baru.
Pemerintah juga berupaya agar lulusan SMP/MTs tetap dapat melanjutkan
pendidikan ke jenjang pendidikan menengah. Namun, masih ada tantangan yang
harus dihadapi, di antaranya masih terdapat kecenderungan orangtua menikahkan
putrinya secara dini sehingga setelah menyelesaikan pendidikan SMP tidak
melanjutkan ke jenjang berikutnya. Hal ini berpengaruh terhadap upaya
meningkatkan angka melanjutkan lulusan SMP/SMPLB. Upaya meningkatkan
jumlah lulusan SMP dan sederajat agar dapat melanjutkan pendidikan menengah
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2016 71
dapat dilakukan melalui upaya persuasif kepada orangtua tentang pentingnya
pendidikan dan juga terutama pada daerah yang masih memiliki tradisi
memberikan akses kepada pekerja anak. Strategi tersebut dapat dilakukan melalui
sosialisasi wajib belajar dua belas tahun. Hal ini diharapkan dapat mendorong
minat orang tua agar putra-putrinya berkesempatan melanjutkan pendidikan ke
jenjang yang lebih tinggi.
Berbagai kegiatan untuk menunjang Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9
Tahun diantaranya adalah pendataan pelaksanaan BOSDA Madin, sosialisasi dan
koordinasi bidang pendidikan 38 kab/kota, Pendataan Siswa dan Lembaga Calon
Peserta Ujian Sekolah SD, Rapat Koordinasi Ujian Sekolah Dasar, Penyusunan
Soal Ujian Sekolah SD/SDLB, Penelaahan dan Perakitan Soal Ujian Sekolah
Dasar, Pengolahan Hasil Pemindaian LJUS (Scoring), Cetak Naskah Ujian SD, MI
dan SDLB, Inklusi, Cetak Blangko Ijazah dan Blangko SKHUS, Olimpiade
Olahraga Siswa Nasional (O2SN) SD Tingkat Provinsi Jawa Timur, Olimpiade
Sains Nasional (OSN) SD Tingkat Provinsi Jawa Timur, Lomba Bina Kreatifitas
Dalam Rangka Hari Anak Nasional SD, TC Olimpiade Olahraga Siswa Nasional
(O2SN) SD, TC Olimpiade Sains Nasional (OSN) SD, TC Festival dan Lomba Seni
Siswa Nasional (FLS2N) SD, Rapat Koordinasi Peningkatan Mutu Pendidikan TK,
SD dan Pendidikan Khusus, Lomba Budaya Mutu Sekolah Dasar Tingkat
Nasional, Pelaksanaan Lomba Olimpiade Sains Nasional (OSN) SMP, Training
Center Lomba Olimpiade Sains Nasional (OSN) SMP, Workshop Persiapan Ujian
Sekolah dan ujian Nasional SMP/MTs, Pengelolaan dan Verifikasi data pendataan
calon peserta ujian nasional (UN), Pelatihan Proktor dan tehnisi sekolah
pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer (UNBK) SMP, Olimpiade Olahraga
Siswa Nasional (O2SN) SMP, Festival dan lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N)
SMP, Training Center Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) SMP, Training
Center Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) SMP, serta pembinaan
dan peningkatan mutu pendidikan guru SD/SMP dengan sistem jarak jauh.
Meskipun sebagian besar target kinerja yang ditetapkan telah tercapai bahkan
realisasinya melampaui target, namun masih ditemui beberapa permasalahan
sebagaimana berikut:
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2016 72
1. Program pembinaan SD dan SMP yang dilakukan oleh provinsi tidak
sepenuhnya selaras dengan program pembinaan di Kabupaten/Kota.
2. Kurangnya SDM yang berkompeten di bidang TIK dan Multimedia pada
sekolah-sekolah.
3. Belum terpenuhi kebutuhan/kekurangan sarana dan prasarana pendidikan,
dalam rangka mengatasi daya tampung peserta didik dan peningkatan mutu
proses pembelajaran di sekolah
4. Paradigma pendidikan yang tidak sama antar daerah, berimbas pada
heterigonitas pengambilan kebijakan dan pengalokasian anggaran
pendidikan
5. Perbedaan struktur organisasi yang ada di kabupaten dan kota dengan
provinsi sehingga mempersulit koordinasi serta penyusunan program
prioritas peningkatan mutu pendidikan.
Upaya pemecahan masalah yang diambil adalah sebagai berikut:
1. Perlu sinkronisasi antara program/kegiatan pembinaan SD dan SMP antara
pusat, provinsi, dan kabupaten/kota
2. Meningkatkan koordinasi dengan Kabupaten/Kota secara
berkesinambungan agar bisa mendapatkan berbagai informasi yang ada di
Kabupaten/Kota serta mempermudah penyusunan program prioritas
peningkatan mutu pendidikan.
3. Perlu koordinasi dalam menyusun RPJMD dan Renstra sehingga ada
keselarasan program antara Kabupaten, Provinsi, dan Pusat.
4. Meningkatkan kompetensi SDM agar semakin menguasai TIK dan
multimedia.
5. Menyelenggarakan program pembelajaran secara praktis, efisien dan
murah serta terjangkau kepada guru-guru SD dan SMP dengan sistem
pembelajaran PJJ/BJJ (Pendidikan jarak jauh/ Belajar jarak jauh)
6. Perbaikan fisik dan infrastruktur SD dan SMP beserta penambahan sarana
penunjang pembelajaran (Perpustakaan, laboratorium Bahasa dan
Komputer/Multimedia, Ruang Usaha Kesehatan Sekolah, ruang
Ekspresi/kreasi siswa dan lain-lain dalam rangka peningkatan mutuproses
dan Output pembelajaran
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2016 73
7. Meningkatkan kompetensi Kepala Sekolah (SD dan SMP) dalam upaya
penguatan akuntabilitas dan pencitraan public terhadap penyelenggaraan
pendidikan
8. Menyelenggarakan berbagai kompetisi bagi siswa dan Guru dalam upaya
penguatan kompetensi penguasaan subtansi pembelajaran (intra dan
Ekstrakurikuler) di SD dan SMP guna mewujudkan generasi bangsa yang
berkarakter, berbudaya, dan berdaya saing.
Upaya lebih lanjut yang harus dilakukan untuk mendorong peningkatan capaian
indikator kinerja pendidikan dasar adalah melalui peningkatan peran serta
masyarakat melalui Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah, menjalin komunikasi
dan kerjasama pemerintah daerah dengan dunia usaha dan industri, serta
melibatkan peran aktif lembaga swadaya masyarakat. Selain itu, pemerintah juga
perlu menjamin proses peningkatan kualitas sekolah secara berkelanjutan melalui
pemetaan mutu dan standar maksimal yang dapat dipenuhi oleh suatu satuan
pendidikan. Sehingga dapat diketahui potensi tertinggi satuan pendidikan dalam
meningkatkan mutu dan standar yang bisa dipenuhi. Dari hasil pemetaan tersebut
dapat dilakukan upaya maksimal kepada satuan pendidikan sehingga mampu
mencapai nilai akreditasi minimal B.
SASARAN STRATEGIS 3 :
Meningkatnya ketersediaan, pemerataan dan kualitas pelayanan Pendidikan
Menengah
Indikator Kinerja
2013 2014 2015 2016
Realisasi Target Realisasi %
Capaian
Angka Partisipasi Kasar
Pendidikan Menengah
(APK Dikmen)
78,21 78,23 79,14 80.05 81.42 101.71
c. Program Pendidikan Menengah (1.01.17)
Pagu anggaran Program Pendidikan Menengah sebesar Rp. 51.278.201.000,-
dengan realisasi Rp. 49.318.696.488,- atau 96,18%. Program ini bertujuan untuk
meningkatkan akses dan pemerataan pelayanan pendidikan menengah yang
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2016 74
bermutu dan terjangkau bagi penduduk laki – laki dan perempuan melalui jalur
formal maupun nonformal, yang mencakup SMA, SMK, MA dan Paket C. Serta
penguatan pendidikan vokasional baik melalui sekolah/madrasah umum maupun
kejuruan dan pendidikan non formal guna mempersiapkan lulusan yang tidak
melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi untuk masuk dunia kerja. Selain itu,
tujuan program ini adalah untuk meningkatkan mutu sarana prasarana sebagai
tempat pembelajaran yang kondusif bagi siswa dan guru.
Sasaran program ini adalah lulusan sekolah menengah pertama yang meningkat
secara signifikan sebagai dampak positif pelaksanaan Wajar Dikdas 9 Tahun.
Pencapaian target kinerja atas program ini adalah sebagai berikut :
Gambar 11 : APK DIKMEN (SMA/MA/SMK/SMALB/Paket C) Jawa Timur
Indikator Kinerja Angka Partisipasi Kasar (APK) jenjang DIKMEN yang meliputi
SMA/MA/SMK/SMALB/Paket C menunjukkan persentase capaian sebesar
78,21% di tahun 2013, kemudian meningkat menjadi sebesar 78,23% tahun
2014 dan terus meningkat di tahun 2015 menjadi 79,14%, dan kembali
mengalami peningkatan di tahun 2016 sebesar 81,42%.
78,21 78,23
79,14
81,42
76
77
78
79
80
81
82
2013 2014 2015 2016
APK DIKMEN (SMA/MA/SMK/SMALB/Paket C) Jawa Timur
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2016 75
Gambar 12 : APM DIKMEN (SMA/MA/SMK/SMALB/Paket C) Jawa Timur
Indikator Kinerja Angka Partisipasi Murni (APM) jenjang SMA/MA/SMK/Paket C
menunjukkan peningkatan pencapaian yang konsisten dari 59,78% di tahun 2013,
meningkat menjadi 65,78% di tahun 2014, dan mengalami peningkatan pada
tahun 2015 menjadi 65,83% kemudian meningkat lagi di tahun 2016 sebesar
68,21%. Peningkatan APM dan APK jenjang SMA/MA/SMK terjadi karena
didukung oleh semakin banyaknya orangtua siswa usia 16 – 18 tahun yang sadar
akan pentingnya pendidikan bagi anak – anak mereka.
59,78
65,78 65,83
68,21
54
56
58
60
62
64
66
68
70
2013 2014 2015 2016
APM DIKMEN (SMA/MA/SMK/SMALB/Paket C) Jawa Timur
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2016 76
Gambar 13 : Angka Kelulusan, Angka Putus Sekolah, dan Angka Mengulang
jenjang SMA/MA/SMK Jawa Timur
Angka putus sekolah pada jenjang SMA/MA diukur dengan Indikator Kinerja
Angka Putus Sekolah jenjang SMA/MA yang menurun dari 0,68% di tahun 2013,
menjadi 0,65% di tahun 2014, turun lagi menjadi 0,62% di tahun 2015, dan
menjadi sebesar 0,58% di tahun 2016.
Angka mengulang kelas pada jenjang SMA/SMK juga menunjukkan penurunan
dari tahun ke tahun, terlihat dari capaian di tahun 2013 sebesar 0,17%, dan
angkanya menurun menjadi 0,15% di tahun 2014, menurun lagi di tahun 2015
menjadi sebesar 0,13% kemudian kembali mengalami penurunan pada tahun
2016 menjadi sebesar 0,12 %. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas pengajaran
guru di jenjang SMA/MA/SMK semakin baik sehingga siswa yang mengulang
kelas semakin sedikit.
Di sisi lain, Indikator Kinerja Angka Kelulusan (AL) SMA/MA/SMK pada tahun
2013 mencapai 98,27% dan meningkat menjadi 98,52% di tahun 2014, kemudian
di tahun 2015 meningkat menjadi 98,57%, dan di tahun 2016 meningkat lagi
0 20 40 60 80 100
2013
2014
2015
2016
0,68
0,65
0,62
0,58
0,17
0,15
0,13
0,12
98,27
98,52
98,57
98,63
Angka Kelulusan, Angka Putus Sekolah, dan Angka Mengulang jenjang SMA/MA/SMK
Jawa Timur
Angka Kelulusan
Angka Mengulang
Angka Putus Sekolah
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2016 77
menjadi 98,63%. Angka kelulusan yang menunjukkan peningkatan dari tahun ke
tahun mengindikasikan bahwa program pembangunan pendidikan menengah
yang telah direncanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah
berjalan dengan baik.
Dalam rangka mengantisipasi kebutuhan tenaga kerja terampil dan
memperhatikan kemampuan serta kondisi ekonomi masyarakat, pengembangan
pendidikan di Jawa Timur harus diimbangi dengan SMK yang berbasis
keunggulan lokal. Jumlah SMK harus ditingkatkan. Namun demikian, dengan
pertimbangan bahwa pendirian dan pembiayaan SMK lebih mahal daripada SMA,
pemerintah daerah harus mengalokasikan sumber dana untuk menopang SMK.
Hal itu membutuhkan komitmen para Kepala Daerah dalam mengalokasikan
sumber dana.
Capaian Kinerja di atas dicapai melalui beberapa kegiatan di Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Timur, diantaranya sebagai berikut:
1. Pengembangan metode belajar dan mengajar menggunakan teknologi
informasi dan komunikasi
2. Penyebarluasan dan sosialisasi berbagai informasi pendidikan menengah
3. Penyelenggaraan Akreditasi Sekolah Menengah
4. Peningkatan Sarana dan Prasarana
5. Peningkatan pengelolaan manajemen pendidikan dan pelatihan
6. Peningkatan dan Pengembangan Operasional SMA Olah Raga Sidoarjo
7. Peningkatan Mutu dan Relevansi Pendidikan SMA
8. Perluasan Kesempatan Belajar di SMK
9. Peningkatan manajemen pendidikan SMK
10. Peningkatan mutu dan relevansi pendidikan SMK
11. Penunjang perluasan dan peningkatan mutu pendidikan melalui Balai
Teknologi Komunikasi
12. Peningkatan Sarana Penunjang SMK
13. Peningkatan Mutu dan Relevansi Pendidikan SMA
14. Peningkatan Manajemen Pendidikan SMA
15. Pengembangan Wajib Belajar Pendidikan 15 Tahun
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2016 78
16. Peningkatan Pengelolaan BOS Pendidikan Menengah (Jenjang
SLTA/BKSM)
17. Perluasan dan peningkatan mutu pendidikan kejuruan melalui UPT PPPK
18. Pelatihan peningkatan kompetensi Guru/Siswa SMK.
Pada jenjang pendidikan SMA/MA/SMK pada kurun waktu tahun 2014 sampai
dengan tahun 2016 terjadi fluktuasi perkembangan jumlah penduduk usia sekolah,
jumlah siswa, jumlah lulusan, jumlah lembaga beserta ruang kelas, dan jumlah
gurunya, seperti rincian tabel berikut:
Tabel 3.5
Perkembangan pendidikan pada jenjang SMA/MA/SMK
Tahun 2014 – 2016
No. Komponen Satuan 2014 2015 2016
1 Pend Usia 16-18 tahun Orang 1.763.129 1.875.033 1.854.829
2 Siswa Baru Tingkat I Orang 486.769 510.397 423.628
a. SMA Orang 164.536 171.955 145.378
a. MA Orang 92.854 101.080 82.844
b. SMK Orang 229.379 237.362 195.406
3 Siswa Orang 1.348.733 1.429.843 1.477.622
a. SMA Orang 438.140 432.429 505.284
a. MA Orang 253.124 290.906 290.380
b. SMK Orang 657.469 706.140 681.590
c. SMA TERBUKA Orang 368 368 368
4 Siswa Usia 16-18 tahun Orang 1.138.696 1.196.183 1.854.829
a. SMA Orang 370.682 384.504 409.664
a. MA Orang 188.453 202.184 210.078
b. SMK Orang 579.561 609.495 623.377
5 Lulusan Orang 410.959 459.290 464.880
a. SMA Orang 164.897 185.545 135.482
c. MA Orang 66.058 74.535 117.989
d. SMK Orang 180.004 199.210 211.409
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2016 79
No. Komponen Satuan 2014 2015 2016
6 Guru Orang 133.701 155.796 159.419
a. SMA Orang 40.350 41.035 44.345
b. MA Orang 39.228 42.804 42.845
c. SMK Orang 54.123 71.957 72.229
7 Sekolah Lembaga 4.300 4.768 5.059
a. SMA Lembaga 1.347 1.347 1.521
a. MA Lembaga 1.339 1.613 1.624
b. SMK Lembaga 1.614 1.808 1.914
8 Ruang Kelas R.Kelas 39.032 45.572 41.041
a. SMA R.Kelas 14.905 15.128 15.374
a. MA R.Kelas 8.523 9.223 9.007
b. SMK R.Kelas 15.604 21.221 16.660
Sumber : Data Pokok dan Profil Pendidikan 2013/2014 –2015/2016 Dinas Pendidikan Jawa Timur
Pada kurun waktu tahun 2014 - 2016, terjadi peningkatan pada jumlah penduduk
usia 16-18 tahun yakni sebesar 1.763.129 orang pada tahun 2014 dan meningkat
menjadi 1.875.033 orang pada tahun 2015, dan menurun pada tahun 2016 terjadi
menjadi 1.854.829 orang. Jumlah siswa jenjang menengah secara keseluruhan
meningkat dari 1.348.733 orang pada tahun 2014 menjadi 1.429.843 siswa pada
tahun 2015 dan 1.477.622 pada tahun 2016 yang berdampak pada peningkatan
APK SLTA yang mencapai 102,85 di tahun 2014 dan meningkat lagi menjadi
102,90 pada tahun 2015 dan terjadi peningkatan lagi menjadi 103,42 pada tahun
2016.
Di sisi lain, peningkatan juga terjadi pada jumlah guru SMA sebanyak 40.350
orang di tahun 2014 kemudian meningkat kembali pada tahun 2015 menjadi
41.035 orang, kemudian terjadi peningkatan kembali di tahun 2016 sebanyak
44.345 orang. Demikian pula dengan guru MA yang meningkat dari 39.228 orang
di tahun 2014 menjadi sebanyak menjadi 42.804 orang pada tahun 2015 dan
meningkat kembali 42.845 orang di tahun 2016. Dan guru SMK dari 54.123 orang
di tahun 2014 meningkat menjadi 71.957 orang pada tahun 2015 dan kembali
meningkat menjadi 72.229 orang di tahun 2016.
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2016 80
Peningkatan yang konsisten juga terjadi pada jumlah sekolah dan jumlah ruang
kelas secara keseluruhan. Hal ini disebabkan adanya program pembangunan unit
sekolah baru dan ruang kelas baru serta rehabilitasi ruang kelas untuk
memperluas daya tampung lembaga jenjang pendidikan menengah sesuai dengan
prioritas pembangunan pendidikan di Jawa Timur. Selain itu, program
pembangunan ini juga memberikan kesempatan yang sama bagi semua peserta
didik dari berbagai golongan masyarakat yang berbeda baik secara sosial,
ekonomi, gender, lokasi tempat tinggal dan tingkat kemampuan intelektual serta
kondisi fisik. Dampaknya, peningkatan konstan terjadi pada APK dan APM yang
menunjukkan bahwa Program Rintisan Wajib Belajar Pendidikan Menengah
(Wajar Dikmen) 12 Tahun menunjukkan keberhasilan.
Dapat disimpulkan bahwa semakin banyak orang tua yang memiliki kesadaran
untuk menyekolahkan anak – anak mereka yang berusia 16 – 18 tahun karena
memahami bahwa manfaat sekolah lebih besar dibandingkan biaya yang harus
dikeluarkan. Di samping itu, patut diapresiasi pula upaya Pemerintah Jawa Timur
untuk mengupayakan keberlanjutan program Bantuan Khusus Siswa Miskin
(BKSM) pada jenjang SMA serta SMK disertai dengan sosialisasi, pembinaan dan
pengendalian yang tertib dan akurat dalam rangka menjaga kepercayaan semua
pihak tentang manfaat program.
Pemerintah Provinsi Jawa Timur juga menyadari betapa pentingnya peranan
pendidikan kejuruan dalam pembangunan daerah khususnya dalam rangka
mengentaskan pengangguran dan kemiskinan. Dalam rangka mengantisipasi
kebutuhan tenaga kerja terampil dan memperhatikan kemampuan serta kondisi
ekonomi masyarakat, pengembangan pendidikan di Jawa Timur harus diimbangi
dengan SMK yang berbasis keunggulan lokal. Karena itu, Provinsi Jawa Timur
telah menetapkan bahwa salah satu dari tolok ukur utama keberhasilan
pembangunan pendidikan di Jawa Timur adalah meningkatnya rasio jumlah siswa
SMK dibanding siswa SMA. Upaya peningkatan rasio tersebut didukung dengan
berbagai upaya-upaya inovatif (penyelenggaraan SMK Mini di Pondok Pesantren,
penyelenggaraan kelas wirausaha, praktek industri luar negeri dsb). Jumlah SMK
juga harus ditingkatkan. Namun demikian, dengan pertimbangan bahwa pendirian
dan pembiayaan SMK lebih mahal daripada SMA, pemerintah daerah harus
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2016 81
mengalokasikan sumber dana untuk menopang SMK. Hal itu membutuhkan
komitmen para Kepala Daerah dalam mengalokasikan sumber dana.
Peningkatan program pembangunan dan pembinaan SMK yang telah
dilaksanakan di Jawa Timur akan terus dikembangkan dan lebih diintensifkan.
Program peningkatan pembinaan SMK akan dilaksanakan secara sinergi dalam
arti bahwa program peningkatan rasio siswa SMK: SMA tidak hanya diatasi
dengan penyediaan tempat belajar tetapi juga harus diimbangi dengan
peningkatan kualitas manajemen, kualitas pembelajaran, pemenuhan kebutuhan
guru, peralatan dan juga pembangunan citra atau pencitraan SMK yang mampu
menghasilkan tamatan yang terampil, cerdas dan kompetitif.
Kegiatan yang mendukung berjalannya Program Pendidikan Menengah untuk
Pendidikan Menengah Atas meliputi Workshop persiapan penyusunan bahan ajar
pembelajaran muatan lokal, pelaksanaan akreditasi sekolah menengah, pelatihan
asesor sekolah menengah, penyediaan sarana prasarana pendidikan yang
berkualitas, video Pengayaan Pembelajaran dan Multimedia Interaktif, tersebarnya
berbagai informasi regulasi pendidikan khususnya regulasi tentang implementasi
UU 23 th. 2016 tentang pemerintahan daerah, terlaksananya pengelolaan
inventarisasi pendataan P3D SMA/SMK dan PK Negeri (prasarana, personalia,
pembiayaan dan dokumen), tersusunnya Standart Operasional Prosedur (SOP)
perizinan SMA/SMK dan SLB, Pelaksanaan Lomba Olimpiade Sains Nasional
(OSN) SMA, Training Center Lomba Olimpiade Sains Nasional (OSN) SMA,
Festival dan lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) SMA, Training Center Festival
dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) SMA, Lomba Olimpiade Sains Nasional
(OSN) SMA, Training Center Lomba Olimpiade Sains Nasional (OSN) SMA, TC
Debat Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris, Workshop Inventaris Sarana
Prasarana Lembaga SMA, Pengelolaan dan Verifikasi data pendataan calon
peserta ujian nasional (UN), Pelatihan Proktor dan tehnisi sekolah pelaksanaan
ujian nasional berbasis komputer (UNBK) SMA, Workshop Penanggulangan HIV
AIDS, serta Workshop Validasi Kelembagaan, Ijin Pendirian dan Perpanjangan
SMA.
Yang mendukung pendidikan menengah kejuruan adalah pemeliharaan sarana
prasarana di UPT PPPK, Pelatihan Kompetensi Siswa SMK dengan Mobil Keliling,
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2016 82
Lomba Karya Cipta Siswa SMK, Pelatihan Kompetensi SMK, Diklat dan Uji
Kompetensi Guru/Siswa SMK Sosialisasi UNAS SMK, Tryout Online SMK,
Pelatihan guru produktif Bismen, Pelatihan guru produktif Pariwisata, Pelatihan
guru produktifTeknologi, Pelatihan dan Sertifikasi Kompetensi Guru SMK Tahun
2016, Analisis dan program SMK Bid Teknologi, Analisis dan program SMK Bid
Bismen, Penyusunan Program Manajemen SMK 2017, Koordinasi dan konsultasi
Manajemen Pendidikan SMK, Evaluasi program pendidikan Menengah Kejuruan
Bidang Pariwisata, Workshop penyelarasan dunia usaha dan dunia industri
dengan SMK, Pelatihan Peningkatan kualitas kompetensi SMK, Implementasi
SMK Mini, Pelatihan dan sertifikasi uji kompetensi, Parade Cinta Tanah Air,
Pelatihan guru Bahasa Inggris, pelatihan untuk 12 kompetensi yaitu teknik mesin
CNC, teknik mesin manual, teknik mesin LAS, teknik otomotif, teknik listrik, teknik
elektro, teknik bangunan, teknik informatika, bisnis manajemen, tata busana, tata
boga, serta tata kecantikan.
Walaupun sebagian besar target kinerja telah terpenuhi dan bahkan terlampaui,
beberapa permasalahan terkait dengan pelaksanaan Program Pendidikan
Menengah masih muncul, antara lain:
1. Program pembinaan SMA dan SMK yang dilakukan oleh provinsi tidak
sepenuhnya selaras dengan program pembinaan di Kabupaten/Kota
2. Belum terpenuhi kebutuhan/kekurangan sarana dan prasarana pendidikan,
dalam rangka mengatasi daya tampung peserta didik dan peningkatan mutu
proses pembelajaran di sekolah
3. Kurangnya kegiatan Try Out / Uji tanding siswa SMANOR ke luar provinsi
dan luar negeri.
4. Budaya pemanfaatan TIK untuk kepentingan pembelajaran belum dipahami
secara sadar dan optimal oleh guru, siswa dan masyarakat
5. Pemanfaatan media audio dan video pembelajaran sebagai bahan
ajar dengan system pendidikan jarak jauh, melalui Radio Streaming
(Rapendik on Streaming) belum dimanfaatkan oleh guru dan siswa
6. Masih belum meratanya kesempatan memperoleh pendidikan SMK. Pada
umumnya SMK berada di perkotaan atau di daerah yang aksesnya memadai
sementara animo/peminat ke SMK terdiri dari berbagai kalangan termasuk
dari kalangan yang kurang mampu secara ekonomi maupun intelektual dan
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2016 83
berada di pedesaan. Dengan kondisi tersebut maka masyarakat yang kurang
mampu dan berada di pedesaan mengalami kesulitan untuk memperoleh
pendidikan di SMK
7. Masih belum idealnya kondisi SMK yang ada sehingga mutu
penyelenggaraan pendidikan SMK masih belum mampu menghasilkan
tamatan sesuai kebutuhan dan tuntutan dunia kerja/industri dan masyarakat
Adapun upaya pemecahan masalah yang dilaksanakan antara lain:
1. Perlu koordinasi dalam menyusun RPJMD dan Renstra sehingga ada
keselarasan program antara Kabupaten, Provinsi, dan Pusat.
2. Perlu menambah sarana penunjang di sekolah-sekolah.
3. Menunjang pengayaan pembelajaran melalui operasional dan pemanfaatan
ICT dan E-Learning
4. Menyelenggarakan pelatihan pemanfaatan TIK (Teknologi Informasi dan
Komunikasi) untuk pembelajaran kepada guru secara berkesinambungan
(TOT) dan terkoordinasi mulai dari Pusat, provinsi maupun Kab./Kota
5. Menyelenggarakan program pembelajaran secara praktis, efisien dan murah
serta terjangkau kepada guru-guru SMA/MA maupun SMK dengan sistem
pembelajaran PJJ/BJJ (Pendidikan jarak jauh/ Belajar jarak jauh)
6. Menambah kegiatan try out/uji tanding ke luar provinsi dan luar negeri.
7. Meningkatkan kualitas proses pembelajaran melalui pengadaan bahan
praktik, bahan ajar, dan alat bantu pembelajaran;
8. Membantu siswa miskin memenuhi kebutuhan biaya pendidikan dengan
memberikan BKSM sehingga mencegah siswa dari kemungkinan putus
sekolah akibat kesulitan biaya pendidikan.
9. Memberikan beasiswa kepeda siswa yang memiliki prestasi di bidang
akademik dan/atau non-akademik.
10. Membantu sekolah dalam bentuk pemberian hibah sebagai upaya
pemenuhan/pencapaian standar nasional pendidikan, antara lain standar
proses, standar isi, standar kompetensi lulusan, standar penilaian, standar
pendidik dan tenaga kependidikan, standar pengelolaan, standar sarana dan
prasarana dan standar pembiayaan
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2016 84
11. Meningkatkan rasio jumlah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dibanding
Sekolah Menengah Umum (SMU) hingga mencapai perbandingan 70%:30%,
untuk menyiapkan tenaga kerja terampil berpendidikan menengah.
12. Pengembangan bidang keahlian SMK disesuaikan perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, serta tuntutan pasar kerja lokal dan global, didukung
kerjasama dengan dunia usaha dan industri
13. Meningkatkan daya tampung SMK dengan mengupayakan pemenuhan
kebutuhan sarana dan prasarana serta tenaga kependidikan
14. Mengusahakan pemenuhan kebutuhan sekolah menengah kejuruan sesuai
dengan tuntutan pemenuhan kebutuhan SMK Bertaraf Internasional dan
Berkeunggulan Lokal
15. Memfasilitasi terlaksananya uji kompetensi dan sertifikasi tamatan SMK
SASARAN STRATEGIS 4 :
Meningkatnya kualitas pelayanan Pendidikan Nonformal
Indikator Kinerja
2013 2014 2015 2016
Realisasi Target Realisasi %
Capaian
Angka Melek Huruf (AMH)
15-59 tahun 95,17 95,49 96,06 96.62 96,06 99.42
d. Program Pendidikan Non Formal (1.01.18)
Sasaran strategis ini didukung oleh program Pendidikan Non Formal. Pagu
Program Pendidikan Non Formal sebesar Rp. 8.256.860.100,- dengan realisasi
Rp. 7.449.550.630,- atau 90,22%. Program ini bertujuan untuk memberikan
layanan pendidikan baik laiki – laki maupun perempuan sebagai pengganti,
penambah atau pelengkap pendidikan formal guna mengembangkan potensi
peserta didik dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan dan
ketrampilan fungsional dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat.
Selain melalui jalur pendidikan sekolah, pelayanan pendidikan diselenggarakan
pula melalui jalur pendidikan non formal dan informal. Penyelenggaraan
pendidikan non formal dan informal diarahkan pada peningkatan pengetahuan
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2016 85
dasar dan keterampilan berwiraswasta/kewirausahaan sebagai bekal dalam
bekerja dan berusaha.
Sasaran program ini adalah penduduk buta huruf untuk mengikuti pendidikan
keaksaraan serta lapisan masyarakat yang ingin mengembangkan kemampuan
secara lebih luas dan bervariasi.
Program Pemberantasan Buta Aksara / Keaksaraan Fungsional diselenggarakan
untuk menuntaskan tiga buta (buta aksara Latin dan Angka, Buta Bahasa
Indonesia, dan buta pendidikan dasar). Berikut disajikan kurva Angka Melek
Huruf (AMH) 15-59 Tahun secara rinci mulai tahun 2013 sampai dengan tahun
2016.
Gambar 14. Angka Melek Huruf (AMH) 15-59 Tahun
Program Pemberantasan Buta Aksara/Keaksaraan Fungsional berkontribusi
pada keberhasilan Jawa Timur dimana Angka Melek Huruf (AMH) 15-59 Tahun
menunjukkan persentase capaian sebesar 95,17% di tahun 2013, meningkat
menjadi sebesar 95,49% tahun 2014 dan terus meningkat di tahun 2015 menjadi
96,06% sementara pada tahun 2016 belum dapat diukur sebab baru dapat
dilakukan penghitungan pada tahun 2017 sehingga data yang ditampilkan adalah
data tahun sebelumnya. Tren peningkatan Angka Melek Huruf (AMH) 15-59
Tahun mengindikasikan bahwa dari tahun ke tahun program pembangunan
pendidikan keaksaraan yang telah direncanakan oleh Provinsi Jawa Timur telah
berjalan dengan baik.
20132014
20152016
95,17 95,49 96,06 96,06
AMH 15-59 Tahun
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2016 86
Program Paket A setara SD, Paket B setara SMP dan Paket C Setara SMA
adalah untuk menampung siswa putus sekolah pada jenjang SD, SMP dan SMA
untuk melanjutkan pendidikan sehingga dapat menyelesaikan jenjang tersebut.
Capaian Kinerja di atas dicapai melalui Kegiatan di Dinas Pendidikan Provinsi
Jawa Timur, diantaranya sebagai berikut:
1. Peningkatan Mutu Pendidikan Keaksaraan
2. Perluasan dan Peningkatan Mutu Pendidikan Non Formal
3. Pengembangan dan peningkatan pendidikan karakter melalui kesenian
pendidikan non formal.
Tabel 3.6
Perkembangan Pendidikan Kemasyarakatan
Tahun 2014 – 2016
No. Komponen 2014 2015 2016
1 Kejar Paket A (Setara
SD)
- Kelompok Belajar 394 378 412
- Warga Belajar 6.070 5.821 6.339
2 Kejar Paket B (Setara
SMP)
- Kelompok Belajar 941 825 1.001
- Warga Belajar 22.067 19.316 23.436
3 Kejar Paket C (Setara
SMA)
- Kelompok Belajar 755 779 862
- Warga Belajar 27.001 27.895 30.875
Sumber : Data Pokok dan Profil Pendidikan 2013/2014 –2015/2016 Dinas Pendidikan Jawa
Timur
Dari tabel diatas dapat kita lihat perubahan data yang fluktuatif dari Kejar Paket
A (Setara SD), yang pada tahun 2014, Kelompok Belajar berjumlah 394 dan
Warga Belajar sebanyak 6.070 orang, jumlahnya menurun pada tahun 2015
untuk Kelompok Belajar menjadi sebanyak 378, dan untuk Warga Belajar
menjadi sebanyak 5.821 orang, tetapi pada tahun 2016 jumlahnya meningkat
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2016 87
untuk Kelompok Belajar jumlahnya menjadi sebanyak 412 kelompok dan untuk
Warga Belajar jumlahnya menjadi 6.339 orang.
Pada Kejar Paket B (Setara SMP), jumlah Kelompok Belajar sebanyak 941
sedangkan Warga Belajarnya berjumlah 22.067 orang, dan mengalami
penurunan jumlah Kelompok Belajar menjadi sebanyak 825 dan Warga
Belajarnya berjumlah 19.316 orang pada tahun 2015 sedangkan pada tahun
2016 jumlah warga belajar maupun kelompok belajarnya mengalami
peningkatan yaitu kelompok belajar 1.001 dan orang untuk warga belajarnya
23.436 orang.
Di sisi lain, Kejar Paket C (Setara SMA) menunjukkan tren perkembangan yang
meningkat dari tahun ke tahun, di mana pada tahun 2014 jumlah kelompok
belajarnya 755, dan warga belajarnya sebanyak 27.001 orang, pada tahun 2015
jumlah kelompok belajarnya meningkat menjadi 779 dan warga belajarnya
menjadi 27.895 orang kemudian pada tahun 2016 jumlah kelompok belajarnya
meningkat kembali menjadi sebanyak 862 dan warga belajarnya menjadi
sebanyak 30.875 orang.
Meningkatnya partisipasi masyarakat pada program pemberantasan buta huruf
melalui Kejar Paket A, B, dan C berdampak pada menurunnya jumlah warga
Jawa Timur yang buta aksara. Berdasarkan data Dinas Pendidikan Provinsi
Jawa Timur tahun 2016, bahwa jumlah penduduk buta huruf di Jawa Timur
yang berusia antara 15 sampai dengan 59 tahun sebanyak 359.604 orang.
Jumlah ini lebih kecil dari tahun 2015 dimana penduduk buta huruf di Jawa
Timur yang berusia antara 15 sampai dengan 59 tahun masih sebanyak
462.154 orang. Tentunya bukan jumlah yang kecil untuk ukuran sebuah wilayah
yang hampir tidak terkendala sarana transportasi dan komunikasi seperti
Provinsi Jawa Timur. Oleh karena itu, menjadi pemikiran dan tanggung jawab
kita untuk bersama – sama bekerja keras dan berusaha agar target penuntasan
penduduk buta huruf di Jawa Timur pada dapat tercapai.
Kegiatan yang mendukung terlaksananya program ini diantaranya adalah
akreditasi lembaga non formal, jumlah peserta ujian sekolah pendidkan
kesetaraan, jumlah guru PAUD, guru TK, Tutor keaksaraan, Pendidikan kursus
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2016 88
dan penyelenggara PNFI yang dilatih untuk peningkatan pembelajaran kesenian
dan pendidikan karakter.
Permasalahan yang dihadapi dalam melaksanakan Program Pendidikan Non
Formal ini adalah:
1. Koordinasi antar lintas sektoral terkadang kurang berjalan dengan baik
2. Kebijakan yang ada di Provinsi dengan Kab/Kota terkadang tidak sinkron
3. Tidak semua warga buta aksara terdata oleh petugas instansi setempat
4. Kurangnya tenaga tutor
Untuk mengatasi permasalahan di atas, berbagai upaya telah ditempuh, antara
lain:
1. Koordinasi dengan lintas Sektoral lebih ditingkatkan lagi di tahun 2016
2. Mengadakan Sosialisasi, Sinkronisasi dan Rapat Program PNFI akan lebih
diinsentifkan di tahun 2016, sehingga antara Provinsi dengan Kab/Kota ada
Sinkronisasi dalam mengambil suatu keputusan/kebijakan.
3. Pendataan dilakukan per Kepala Keluarga mulai dari desa setempat
sehingga datanya dapat terinci keseluruhan.
4. Merekrut lebih banyak tenaga kependidikan (tutor) yang memenuhi
kualifikasi.
SASARAN STRATEGIS 5 :
Meningkatnya aksesibilitas masyarakat dalam memperoleh pelayanan
Pendidikan Tinggi
Indikator Kinerja
2013 2014 2015 2016
Realisasi Target Realisasi %
Capaian
APK DIKTI 23,66 24,16 24,66 24.72 25.16 101.78
e. Program Pendidikan Tinggi (1.01.23)
Pagu anggaran program Pendidikan Tinggi sebesar Rp 2.281.603.000,- dengan
realisasi Rp 2.223.238.500,- atau 97,44% yang bertujuan untuk meningkatkan
akses dan pemerataan pendidikan tinggi baik untuk penduduk laki – laki maupun
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2016 89
perempuan yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister,
spesialis dan doktor yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi, institut atau
universitas yang bermutu tinggi dan relevan terhadap kebutuhan pasar kerja dan
mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, budaya dan seni sehingga dapat
kontribusi secara optimal pada peningkatan kesejahteraan masyarakat dan daya
saing bangsa. Sasaran program ini adalah siswa lulusan jenjang pendidikan
menengah agar dapat meningkatkan kualifikasi untuk mempersiapkan diri pada
persaingan global.
Berikut disajikan kurva realisasi APK DIKTI secara rinci mulai tahun 2013 sampai
dengan tahun 2016.
Gambar 15. APK DIKTI Jawa Timur
Indikator Kinerja Angka Partisipasi Kasar (APK) jenjang DIKTI menunjukkan
persentase capaian sebesar 23,66% di tahun 2013, meningkat menjadi sebesar
24,16% tahun 2014 lalu terus meningkat di tahun 2015 menjadi 24,66%, dan
kembali mengalami peningkatan di tahun 2016 sebesar 25,16%. Peningkatan
Angka Partisipasi Kasar (APK) jenjang DIKTI dapat menggambarkan bahwa
semakin banyak masyarakat dengan rentang usia 19-24 tahun (usia kuliah) yang
memiliki kesadaran untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan tinggi.
20132014
20152016
23,66 24,16 24,66
25,16
APK DIKTI Jawa Timur
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2016 90
Sebagai tindak lanjut Rintisan Wajib Belajar 15 Tahun, Pemerintah Provinsi Jawa
Timur telah menjalin kerjasama dengan Perguruan Tinggi dan lembaga
penyelenggaraan Rintisan Wajar Pendidikan 15 Tahun di sejumlah
kabupaten/kota melalui pameran pendidikan hasil karya siswa SMK/Mahasiswa.
Capaian Kinerja di atas dicapai melalui beberapa kegiatan sebagai berikut:
1. Pengembangan dan Peningkatan Mutu Prestasi Mahasiswa Perguruan Tinggi
di Jawa Timur
2. Pengembangan dan Peningkatan Mutu Politeknik dan Akademi Komunitas di
Jawa Timur
Permasalahan yang dihadapi dalam melaksanakan Program Pendidikan Tinggi ini
adalah:
1. Data lembaga perguruan tinggi kurang akurat dikarenakan kurangnya
koordinasi antara Kopertis dan perguruan tinggi negeri dengan Dinas
Pendidikan
Untuk mengatasi permasalahan di atas, berbagai upaya telah ditempuh, antara
lain:
1. Meningkatkan koordinasi dengan kopertis wilayah VII dan perguruan tinggi
negeri di Jawa Timur.
SASARAN STRATEGIS 6 :
Tersedianya pelayanan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus berkualitas di
seluruh Kabupaten/Kota di Jawa Timur
Indikator Kinerja
2013 2014 2015 2016
Realisasi Target Realisasi %
Capaian
Persentase
Kabupaten/Kota
penyelenggara pendidikan
inklusif
13,16 23,68 31,58 36.84 100 271.44
f. Program Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus (1.01.32)
Program Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus (PK-PLK) pagu
anggarannya sebesar Rp. 2.659.477.000,- dengan realisasi Rp. 2.372.603.400,-
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2016 91
atau 89,21% yang bertujuan untuk terlayaninya masyarakat dan atau siswa yang
berkebutuhan khusus dalam mendapatkan pendidikan kesetaraan dengan
masyarakat yang lainnya. Sasaran dari program ini adalah masyarakat yang
berkebutuhan khusus di seluruh provinsi Jawa Timur.
Berikut disajikan diagram persentase kabupaten/kota penyelenggara pendidikan
inklusif dan persentase Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) yang bersekolah
secara rinci mulai tahun 2013 sampai dengan tahun 2016.
Gambar 16. Persentase Kabupaten /Kota Penyelenggara Pendidikan Inklusif
di Jawa Timur
Pada tahun 2013, persentase kab/kota penyelenggara pendidikan inklusif
menunjukkan capaian sebesar 13,16%, meningkat menjadi sebesar 23,68% tahun
2014 dan terus meningkat di tahun 2015 menjadi 31,58%, dan kembali mengalami
peningkatan di tahun 2016 sebesar 100%.
020
40
60
80
100
20132014
20152016
13,16 23,68 31,58
100
2013 2014 2015 2016
Persentase kab/kotapenyelenggara pendidikan
inklusif13,16 23,68 31,58 100
Persentase kab/kota penyelenggara pendidikan inklusif
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2016 92
Gambar 17. Persentase Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) yang bersekolah
di Jawa Timur
Indikator selanjutnya adalah persentase Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) yang
bersekolah yakni sebesar 19,28% pada tahun 2013, kemudian meningkat menjadi
21,65% pada tahun 2014 dan di tahun 2015 menjadi sebesar 23,99% kemudian
meningkat menjadi 34,21% pada tahun 2016. Persentase Anak Berkebutuhan
Khusus (ABK) yang bersekolah adalah penghitungan dari jumlah siswa usia 3-18
tahun yang berkebutuhan khusus mengikuti pendidikan khusus dalam bentuk
Sekolah Luar Biasa (SLB). Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran orangtua untuk
menyekolahkan anaknya yang memiliki beberapa jenis ketunaan semakin
bertambah.
Jawa Timur adalah satu-satunya provinsi di Indonesia yang mempunyai Pergub
tentang pendidikan inklusif. Sehingga bisa dikatakan Jawa Timur adalah provinsi
yang paling peduli dengan pendidikan inklusif. Pelaksanaan Pergub No. 6 Tahun
2011 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Inklusif di Jawa Timur pada tahun
2016 telah membuahkan hasil yang sangat memuaskan. Pada tahun 2016
terdapat 2.010 lembaga yang menyelenggarakan pendidikan inklusi dengan
jumlah siswa sebanyak 10.205 siswa berkebutuhan khusus. Untuk mengetahui
lebih rinci tentang perkembangan jumlah lembaga dan siswa yang mendapatkan
0
10
20
30
40
20132014
20152016
2013 2014 2015 2016
ABK 19,28 21,65 23,99 34,21
Persentase Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) yang bersekolah
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2016 93
pelayanan pendidikan inklusi selama 3 tahun terakhir dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 3.7
Perkembangan Pendidikan Inklusi
Tahun 2014 – 2016
No. Komponen 2014 2015 2016
1 Sekolah SD Inklusi
- Lembaga 519 740 1.750
- Siswa 5.243 6.367 8.750
2 Sekolah SMP Inklusi
- Lembaga 98 118 175
- Siswa 620 891 1.225
3 Sekolah SMA Inklusi
- Lembaga 30 33 55
- Siswa 38 45 110
4 Sekolah SMK Inklusi
- Lembaga 9 20 30
- Siswa 28 76 120
Jumlah total lembaga 656 911 2.010
Jumlah total siswa 5.929 7.379 10.205
Sumber : Data Pokok Pendidikan 2013/2014 – 2015/2016 Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Dalam rangka mencapai Perluasan dan Peningkatan mutu PK-PLK maka kegiatan
yang dilaksanakan diantaranya adalah Lokakarya Pengembangan Layanan
Pendidikan Bagi Penyandang Autisme di Jawa Timur, Monitoring Penanganan
Anak Berkebutuhan Khusus (P2ABK), berbagai lomba di tingkat Provinsi,
Nasional, dan Internasional antara lain (Lomba Bina Kreatifitas siswa PK-PLK
Dalam Rangka HAN, Olimpiade Olahraga Nasional (O2SN) PK-PLK, FLS2N,
Jambore Pramuka PK - PLK Tingkat Provinsi), dan pelaksanaan ujian nasional
serta ujian sekolah tingkat PK-PLK. Selain itu, pada tahun 2016 sebanyak 13
kab/kota sudah mendeklarasikan sebagai kab/kota penyelenggara pendidikan
Inklusif dan mendapatkan anugerah Inclusion Education Awards dari Mendikbud.
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2016 94
Capaian Kinerja di atas dapat dicapai melalui kegiatan :
1. Kegiatan : Perluasan dan Peningkatan Mutu PK-PLK (001)
Permasalahan yang dihadapi dalam melaksanakan Pendidikan Khusus dan
Pendidikan Layanan Khusus (PK-PLK) ini adalah:
1. Belum semua guru dari sekolah layanan inklusif mendapat kesempatan
mengikuti pelatihan penanganan ABK.
2. Belum semua sarana prasarana SLB/SDLB/SMPLB/SMALB memenuhi
standar nasional.
3. Sekolah Luar Biasa (SLB) masih tersebar di ibu kota Kecamatan, sehingga
ABK khususnya dari masyarakat miskin di pedesaan terpencil tidak
mendapatkan akses untuk bersekolah
4. Di beberapa lembaga SLB masih kekurangan Guru, khususnya guru mata
pelajaran untuk jenjang SMPLB dan SMALB
5. Data penduduk penyandang ketunaan di Jawa Timur belum dapat diketahui
secara detail dikarenakan belum maksimalnya koordinasi dan kerjasama
informasi dengan pihak – pihak yang berwenang terutama di daerah.
Untuk mengatasi permasalahan di atas, berbagai upaya telah ditempuh, antara
lain:
1. Menambah jumlah pelatihan guru tentang penanganan ABK.
2. Usulan bantuan sosial peningkatan sarana prasarana SLB dari pemerintah
pusat melalui Kemendikbud.
3. Upaya pengembangan jejaring informasi penduduk penyandang ketunaan
antar instansi lebih ditingkatkan terutama dengan Pemerintah Kab/Kota di
Jawa Timur.
4. Diupayakan dibentuk dan menyelenggarakan sekolah filial di beberapa desa
yang berdekatan dengan SLB yang dibentuk dan bekerjasama dengan
Dinas Pendidikan setempat.
5. Menyelenggarakan program pembelajaran secara praktis, efisien dan
murah serta terjangkau kepada guru-guru SLB dengan sistem pembelajaran
PJJ/BJJ (Pendidikan jarak jauh/ Belajar jarak jauh)
6. Menindaklanjuti dan mensosialisasikan Permendiknas No. 70/2009 tentang
Penyelenggaraan Sekolah Inklusif di setiap Kecamatan dan desa serta
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2016 95
Pergub Jawa Timur No. 6 tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Pendidikan
Inklusif di Jawa Timur secara merata ke semua jenjang dari Tingkat
Kabupaten, Kecamatan dan lembaga sekolah.
7. Mengusulkan kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tentang
pengangkatan Guru-guru untuk SLB.
SASARAN STRATEGIS 7 :
Meningkatnya kualifikasi pendidik
Indikator Kinerja
2013 2014 2015 2016
Realisasi Target Realisasi %
Capaian
Persentase pendidik
berkualifikasi minimal
D4/S1
78,19 83,68 88,50 88.96 89,46 107.27
g. Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan (1.01.20)
Pagu anggaran Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
sebesar Rp. 66.110.899.700,- dengan realisasi Rp 65.279.508.567,- atau
98,74%. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kecukupan jumlah, kualitas
dan profesionalisme pendidik baik laki – laki maupun perempuan pada satuan
pendidikan formal dan non formal, negeri dan swasta, untuk dapat
merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran dengan menciptakan
suasana pendidikan yang berakna, menyenangkan, kreatif, dinamis dan
dialogis, menilai hasil pembelajaran dan melakukan pembimbingan dan
pelatihan, melakukan penelitian dan pengabdian masyarakat serta mempunyai
komitmen secara profesional dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan.
Program ini juga bertujuan untuk meningkatkan kecukupan jumlah, kualitas,
kompetensi dan profesionalisme tenaga kependidikan untuk mampu
melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan dan
pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan.
Selain itu, program ini juga menseleksi Guru, Kepala Sekolah, dan Pengawas
Sekolah Berprestasi Tingkat Provinsi untuk mengikuti kejuaraan di tingkat
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2016 96
nasional. Adapun sasaran program ini adalah tenaga pendidik (guru/kepala
sekolah) dan tenaga kependidikan di seluruh Jawa Timur.
Peningkatan profesionalisme pendidik dan tenaga pendidikan diwujudkan
dengan peningkatan kualifikasi akademik guru yang belum S1 atau D4 sesuai
dengan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
melalui pemberian beasiswa S1 (770 guru setiap tahun) dan S2 (182 guru
setiap tahun) bekerja sama dengan Filipina, Thailand, dan Cina.
Keberhasilan dari program ini terlihat dari semakin banyaknya guru yang saat
ini telah memenuhi standar kualifikasi minimal S1. Perkembangan selama 3
(tiga) tahun terakhir senantiasa menunjukkan tren peningkatan. Pada tahun
2014 jumlah guru yang telah menempuh pendidikan setara atau lebih dari
S1/D4 sebanyak 526.079 dengan persentase sebesar 83,77%, sedangkan
pada tahun 2015 jumlah guru berkualifikasi minimal S1/D4 sebanyak 609.720
dengan persentase mencapai nilai 88,51% dan pada tahun 2016 jumlah guru
berkualifikasi minimal S1/D4 meningkat pesat sebanyak 622.604 dengan
persentase sebesar 95,42%. Berikut disajikan diagram guru berkualifikasi
minimal S1/D4 dan guru bersertifikasi secara rinci mulai tahun 2013 sampai
dengan tahun 2016.
Gambar 18. Guru berkualifikasi minimal S1/D4 di Jawa Timur
78,19 83,77
88,51
95,43
2013 2014 2015 2016
Guru berkualifikasi minimal S1/D4 di Jawa Timur
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2016 97
Gambar 19. Guru bersertifikasi di Jawa Timur
Dalam rangka peningkatan mutu dan uji kompetensi tenaga pendidik,
pemerintah berupaya meningkatkan jumlah guru yang lulus uji sertifikasi melalui
mekanisme teknis yang telah diatur oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
dan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Timur. Persentase
guru bersertifikasi di Jawa Timur menunjukkan capaian sebesar 32,81% di
tahun 2013, meningkat menjadi sebesar 33,56% tahun 2014 dan terus
meningkat di tahun 2015 menjadi 38,42%, namun mengalami penurunan di
tahun 2016 menajdi 25,16%. Penurunan ini terjadi karena banyaknya guru
bersertifikasi yang telah purna tugas (pensiun) dan juga keterbatasan anggaran
dari Kemendikbud untuk penyelenggaraan sertifikasi guru.
Capaian Kinerja di atas dicapai melalui beberapa kegiatan yang
diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, diantaranya
sebagai berikut:
1. Pendidikan Lanjutan bagi Pendidik dan Tenaga Kependidikan untuk
memenuhi standar kualifikasi
2. Peningkatan Kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan
3. Seleksi Pendidik dan Tenaga Kependidikan Berprestasi dan Berdedikasi
4. Pengembangan Karir Pendidik dan Tenaga Kependidikan
5. Peningkatan Kesejahteraan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Untuk mengetahui lebih rinci tentang jumlah dan kualifikasi guru menurut ijazah
di masing – masing jenjang dapat dilihat pada tabel berikut:
32,81 33,56 38,42
25,16
2013 2014 2015 2016
Guru bersertifikasi di Jawa Timur
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2016 98
TABEL 3.8
PERKEMBANGAN JUMLAH DAN KUALIFIKASI GURU MENURUT IJAZAH
DI JAWA TIMUR TAHUN 2014– 2016
Sumber : Data Pokok dan Profil Pendidikan 2012/2013 – 2014/2015 Dinas Pendidikan Provinsi
Jawa Timur
No. LEMBAGA
2013/2014 2014/2015 2015/2016
≤ D3 ≥ D4/S1 JML ≤ D3 ≥ D4/S1 JML ≤ D3 ≥ D4/S1 JML
1
SD
NEGERI 45.045 180.809 225.854 33.696 194.163 227.859 18.108 197.571 215.679
2
SD
SWASTA 5.297 16.827 22.124 3.471 20.394 23.865 729 21.170 21.899
3 MI NEGERI 729 2.525 3.254 265 3.690 3.955 141 3.733 3.874
4
MI
SWASTA 29.588 48.415 78.003 23.360 66.084 89.444 5.033 67.727 72.760
5
SMP
NEGERI 1.854 57.760 59.614 1.209 61.777 62.986 931 61.618 62.549
6
SMP
SWASTA 4.259 38.023 42.282 3.173 45.380 48.553 903 46.702 47.605
7
MTS
NEGERI 188 5.183 5.371 113 10.016 10.129 71 9.812 9.883
8
MTS
SWASTA 8.337 49.483 57.820 8.380 53.192 61.572 1.705 55.369 57.074
9
SMA
NEGERI 297 20.162 20.459 233 21.250 21.483 226 23.167 23.393
10
SMA
SWASTA 874 19.017 19.891 772 20.127 20.899 314 21.638 21.952
11
SMK
NEGERI 327 23.527 23.854 229 30.114 30.343 171 30.209 30.380
12
SMK
SWASTA 2.051 28.218 30.269 1.285 42.137 43.422 746 42.220 42.966
13
MA
NEGERI 85 4.847 4.932 209 5.919 6.128 121 5.969 6.090
14
MA
SWASTA 3.013 31.283 34.296 2.814 35.477 38.291 649 35.699 36.348
JUMLAH 101.944 526.079 628.023 79.209 609.720 688.929 29.848 622.604 652.452
% 16,23 83,77 11,49 88,51 4,57 95,42
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2016 99
Tabel 3.9
Perkembangan Jumlah Guru Bersertifikasi
Tahun 2014 – 2016
No. Komponen 2014 2015 2016
1 TK 21.920 21.920 21.480
2 SD 107.540 130.752 128.136
3 SMP 44.047 56.947 55.807
4 SMA 21.760 34.285 33.598
5 SMK 13.713 18.938 18.558
6 SLB 1.823 1.823 1.786
Jumlah 210.803 264.665 259.365
Sumber : Data Pokok Pendidikan 2013/2014 – 2015/2016 Dinas Pendidikan Provinsi Jawa
Timur
Permasalahan yang dihadapi dalam melaksanakan Program Peningkatan Mutu
Pendidik dan Tenaga Kependidikan ini adalah:
1. Belum semua Guru memiliki kompetensi mengajar minimal (D4/S1)
2. Sebaran Guru belum merata antara perkotaan dan pedesaan
3. Tingkat Kesejahteraan Guru belum memadai
4. Kompetensi dan kualifikasi tenaga kependidikan (kepala sekolah, laboran,
pustakawan, tenaga administrasi, pengawas) belum sesuai peraturan
perundang-undangan.
5. Masih banyak tenaga pendidik yang mengajar tidak sesuai dengan mata
pelajaran yang diampu
Untuk mengatasi permasalahan di atas, berbagai upaya telah ditempuh, antara
lain:
1. Memberikan beasiswa kepada guru-guru yang belum berkualifikasi S1
untuk menempuh pendidikan sampai berkualifikasi S1 dan S2.
2. Memberikan bantuan/ tunjangan/ insentif kepada guru-guru non PNS
jenjang TK, SD, SMP, SMA dan SMK sehingga kesejahteraan mereka
meningkat.
3. Melaksanakan diklat kepada pendidik dan tenaga kependidikan mulai
jenjang TK, SD, SMP, SMA dan SMK sehingga kompetensi mereka
menjadi meningkat.
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2016 100
4. Mengupayakan keberlangsungan program sertifikasi guru.
C. Akuntabilitas Keuangan
1. Pendapatan Asli Daerah
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur pada tahun 2016 ditargetkan
mendapatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari unit – unit penghasil
yang ada di lingkungan dinas terkait dengan target sebesar Rp
138.480.000,00,- dan realisasinya mencapai Rp 156.753.585,00
(113.20%). Adapun sumber pendapatan didapatkan dari retribusi jasa
usaha, pendapatan denda yang dibayarkan pihak ketiga yang tidak selesai
melaksanakan kegiatan sampai kontrak berakhir atau kesempatan untuk
perpanjangan (denda keterlambatan pelaksanaan kegiatan konstruksi
atau rehab bangunan), pendapatan hasil eksekusi atas jaminan serta
pendapatan dari pengembalian kelebihan pembayaran gaji dan tunjangan.
2. Realisasi APBD 2016
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur memiliki struktur anggaran belanja
daerah dalam DPA 2016 yang terdiri dari 2 (dua) pos pengeluaran, yaitu
(1) belanja tidak langsung dan (2) belanja langsung. Pos pengeluaran
belanja tidak langsung meliputi belanja pegawai yang dipergunakan untuk
membayar gaji dan tunjangan pegawai. Pos pengeluaran belanja
langsung meliputi (a) belanja pegawai untuk membayar upah dan
honorarium pegawai, (b) belanja barang dan jasa untuk keperluan
operasional perkantoran, pemeliharaan dan perjalanan dinas sebagai
pendukung kelancaran pelaksanaan kegiatan, serta (c) belanja modal
meliputi pengadaan sarana prasarana yang merupakan asset tetap dan
tidak habis pakai.
Berdasarkan DPA Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur tahun 2016, total
alokasi anggaran belanja adalah sebanyak Rp 275.068.124.350,- dengan
rincian belanja sebagai berikut :
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2016 101
1. Belanja tidak langsung sebesar Rp 71.613.351.000,- atau 26.03%
a. Belanja pegawai Rp 71.613.351.000,-
2. Belanja langsung sebesar Rp 203.454.773.350,- atau 73.97%
a. Belanja pegawai Rp 60.984.449.000,-
b. Belanja Barang dan Jasa Rp 138.717.684.350,-
c. Belanja modal Rp 3.752.640.000,-
Untuk kinerja keuangan,
dari sebelas program yang
ditangani oleh Dinas
Pendidikan Provinsi Jawa
Timur, sebanyak 8 program
(72.7%) capaian kinerja
keuangannya sangat tinggi,
dan 3 program (27.3%)
capaian kinerja
keuangannya tinggi.
NO RENTANG
CAPAIAN
ANGGARAN
KATEGORI
CAPAIAN
1 91% ≤ 100% Sangat
Tinggi
2 76% ≤ 90% Tinggi
3 66% ≤ 75 % Sedang
4 51% ≤ 65% Rendah
5 ≤ 50% Sangat
Rendah
Realisasi Belanja Langsung yang tercantum di DPA Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Timur sampai 31 Desember 2016 adalah sebesar
Rp. 256.196.822.661,00,- atau 93,14%. Berikut tentang Rekapitulasi
Pelaksanaan Program/Kegiatan sampai akhir 2016, dengan rincian daya
serap pada tabel berikut.
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2016 100
Tabel 3.10
Akuntabilitas Keuangan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Tahun Anggaran 2016
Kode
Program/
Kegiatan
Nama Program/ Kegiatan Dana Kegiatan
(Rp)
Realisasi Dana
Kegiatan (Rp) %
1 2 3 4 5
10101 Program Pelayanan
Administrasi Perkantoran 11.745.887.750 11.359.361 96,71
10101019 Pelaksanaan Administrasi
Perkantoran 11.745.887.750 11.359.361 96,71
10102 Program Peningkatan
Sarana dan Prasarana
Aparatur
15.167.987.400 14.590.189.989 96,19
10102012 Penyediaan Peralatan dan
Kelengkapan Sarana dan
Prasarana
11.065.235.400 10.550.763.589 95,35
10102031 Pemeliharaan Peralatan,
dan Kelengkapan Sarana
dan Prasarana
4.102.752.000 4.039.426.400 98,46
10107 Program Peningkatan
Kapasitas Kelembagaan
Pemerintah Daerah
6.307.447.000 5.879.087.804 93,21
10107001 Koordinasi dan Konsultasi
Kelembagaan Pemerintah
Daerah
2.639.270.000 2.462.792.124 93,31
10107002 Peningkatan Kapasitas
Sumber Daya Aparatur 3.668.177.000 3.416.295.680
93,13
10108 Program Penyusunan,
Pengendalian dan
Evaluasi Dokumen
Penyelenggaraan
Pemerintahan
2.743.370.000 2.608.241.290 95,07
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2016 101
Kode
Program/
Kegiatan
Nama Program/ Kegiatan Dana Kegiatan
(Rp)
Realisasi Dana
Kegiatan (Rp) %
1 2 3 4 5
10108001 Penyusunan Dokumen
Perencanaan 1.817.500.000 1.717.012.370 94,47
10108002 Penyusunan Laporan Hasil
Pelaksanaan Rencana
Program dan Anggaran
743.400.000 711.590.970 95,72
10108003 Penyusunan,
Pengembangan,
Pemeliharaan dan
Pelaksanaan Sistem
Informasi Data
182.420.000 179.637.950 98,47
10115 Program Pendidikan Anak
Usia Dini 8.928.683.900 8.507.387.595 95,28
10115067 Perluasan dan Peningkatan
Mutu TK/RA 404.959.000 377.087.350 93,12
10115068 Manajemen Pendidikan
TK/RA 504.966.000 472.887.500 93,65
10115069
Perluasan dan Peningkatan
Mutu PAUD 3.864.000 3.534.205.595 91,46
10115076 Pengembangan
Manajemen PAUD 4.1544.758 4.123.207.150 99,24
10116 Program Wajib Belajar
Pendidikan Dasar
Sembilan Tahun
27.974.356.500 24.774.384.331 88,56
10116064 Penyediaan Biaya
Operasional Madrasah 550.000.000 499.995.120 90,91
10116073 Penyebarluasan dan
sosialisasi berbagai
informasi pendidikan dasar
1.001.000.000 907.633.725 90,67
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2016 102
Kode
Program/
Kegiatan
Nama Program/ Kegiatan Dana Kegiatan
(Rp)
Realisasi Dana
Kegiatan (Rp) %
1 2 3 4 5
10116083 Perluasan dan Peningkatan
Mutu Pendidikan SD/MI 16.551.325.500 13.731.947.298 82,97
10116084 Perluasan kesempatan
belajar SMP/MTs di Jawa
Timur
808.442.500 792.832.108 98,07
10116086 Peningkatan Manajemen
Pendidikan SMP/MTs di
Jawa Timur
1.573.955.000 1.540.144.164 97,85
10116087 Peningkatan Mutu
Pendidikan SD/SMP melalui
Pendidikan Jarak Jauh
1.218.850.000
1.202.894.034
98,69
10116097 Peningkatan Mutu
Pendidikan SMP/MTs 5.216.538.500 5.173.956.030 99,18
10116103 Peningkatan Pengelolaan
BOS Pendidikan Dasar 1.054.245.000 924.981.852 87,74
10117 Program Pendidikan
Menengah 51.278.201.000 49.318.696.488 96,18
10117065 Pengembangan metode
belajar dan mengajar
menggunakan teknologi
informasi dan komunikasi
1.768.120.000 1.742.187.375 98,53
10117067 Penyebarluasan dan
sosialisasi berbagai
informasi pendidikan
menengah
3.646.628.000 3.128.667.993 85,80
10117068 Penyelenggaraan Akreditasi
Sekolah Menengah 238.000.000 234.841.720 98,67
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2016 103
Kode
Program/
Kegiatan
Nama Program/ Kegiatan Dana Kegiatan
(Rp)
Realisasi Dana
Kegiatan (Rp) %
1 2 3 4 5
10117073 Peningkatan sarana dan
prasarana 1.813.094.000 1.759.956.800 97,07
10117075 Peningkatan pengelolaan
manajemen pendidikan dan
pelatihan
572.805.000 547.073.354 95,51
10117078 Peningkatan dan
Pengembangan
Operasional SMA Olahraga
Sidoarjo
9.028.750.000 8.711.411.994 96,49
10117080 Peningkatan Mutu dan
Relevansi Pendidikan SMA 400.000.000 336.533.125 84,13
10117081 Perluasan kesempatan
Belajar di SMK 12.794.846.000 12.450.148.550 97,31
10117082 Peningkatan Manajemen
Pendidikan SMK 2.767.318.500 2.609.638.815 94,30
10117083 Peningkatan Mutu dan
Relevansi Pendidikan SMK 912.851.500 893.217.590 97,85
10117084 Penunjang Perluasan dan
Peningkatan Mutu
Pendidikan melalui Balai
Teknologi Komunikasi
1.845.030.000 1.813.051.620 98,27
10117108
6
Peningkatan Sarana
Penunjang SMK 490.524.000 471.881.610 96,20
10017101 Peningkatan Mutu dan
Relevansi Pendidikan SMA 5.351.045.000 5.200.623.191 97,19
10117105 Peningkatan Manajemen
Pendidikan SMA 2.486.504.000 2.402.595.386 96,63
10117106 Pengembangan Wajib
Belajar Pendidikan 15 tahun 214.660.000 201.619.660
93,93
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2016 104
Kode
Program/
Kegiatan
Nama Program/ Kegiatan Dana Kegiatan
(Rp)
Realisasi Dana
Kegiatan (Rp) %
1 2 3 4 5
10117111 Peningkatan Pengelolaan
BOS Pendidikan Menengah
(Jenjang SLTA/BKSM)
400.000.000 397.880.090 99,47
10117125 Perluasan dan Peningkatan
Mutu Pendidikan Kejuruan
Melalui UPT PPPK
1.670.545.000 1.649.170.600 98,72
10117126 Pelatihan Peningkatan
Kompetensi Guru/Siswa
SMK
4.877.480.000
4.768.197.015
97,76
10118 Program Pendidikan Non
Formal 8.256.860.100 7.449.550.630 90,22
10118014 Peningkatan Mutu
Pendidikan Keaksaraan 4.416.526.700 3.987.640.835 90,29
10118017 Perluasan dan Peningkatan
Mutu Pendidikan Non
Formal
1.952.252.400 1.772.802.050 90,81
10118019 Pengembangan dan
Peningkatan Pendidikan
Karakter Melalui Kesenian
Pendidikan Non Formal
1.888.081.000 1.689.107.745 89,46
10120 Program Peningkatan
Mutu Pendidik dan
Tenaga Pendidikan
66.110.899.700
65.279.508.567
98,74
10120025 Pendidikan Lanjutan bagi
Pendidik dan Tenaga
Kependidikan untuk
memenuhi standar
kualifikasi
13.230.000.000 13.230.000.000 100,0
0
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2016 105
Kode
Program/
Kegiatan
Nama Program/ Kegiatan Dana Kegiatan
(Rp)
Realisasi Dana
Kegiatan (Rp) %
1 2 3 4 5
10120028 Peningkatan Kompetensi
Pendidik dan Tenaga
kependidikan
2.587.783.700 2.489.428.906 96,20
10120029 Seleksi Pendidik dan
Tenaga Kependidikan
Berprestasi dan Berdedikasi
5.951.395.000 5.363.537.611 90,12
10120030 Pengembangan Karir
Pendidik dan Tenaga
Kependidikan
2.256.221.000 2.111.042.050 93,57
10120031 Peningkatan Kesejahteraan
Pendidik dan Tenaga
Kependidikan
42.085.500.000 42.085.500.000 100,0
0
10123 Program Pendidikan
Tinggi 2.281.603.000 2.223.238.500 97,44
10123003 Pengembangan dan
Peningkatan Mutu Prestasi
Mahasiswa Perguruan
Tinggi di Jawa Timur
1.743.740.000 1.701.871.000
97,60
10123004 Pengembangan dan
Peningkatan Mutu
Politeknik dan Akademi
Komunitas di Jawa Timur
537.863.000 521.367.500 96,93
10132 Program Pendidikan
Khusus dan Pendidikan
Layanan Khusus (PK-
PLK)
2.659.477.000,00 2.372.603.400,00 89,21
10132001 Perluasan dan Peningkatan
Mutu PK-PLK 2.659.477.000,00 2.372.603.400,00 89,21
TOTAL BELANJA LANGSUNG 275.068.124.350,00 256.196.822.661,00 93,14
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2016 106
Terkait dengan beberapa permasalahan dalam penyerapan anggaran yang
dihadapi dalam pelaksanaan program dan kegiatan Tahun 2016, maka di tahun
mendatang perlu digalakkan lagi koordinasi yang lebih intensif, dan tertib
administrasi serta tata kelola SPJ.
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2016 107
A. KESIMPULAN
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Pendidikan Provinsi
Jawa Timur Tahun 2016 ini merupakan laporan yang diharapkan menjadi
sarana untuk mengkomunikasikan dan menjawab tentang pencapaian target
kinerja dan proses pencapaiannya yang berkaitan dengan amanat yang
diterima. Amanat yang dimaksud adalah janji Dinas Pendidikan Provinsi Jawa
Timur yang tertuang dalam Perjanjian Kinerja Kepala Dinas Pendidikan Provinsi
Jawa Timur Tahun 2015 dengan Gubernur Jawa Timur.
Untuk itu diharapkan agar laporan ini dapat menjadi bahan masukan
dan mendorong Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur agar berusaha
sungguh-sungguh sehingga dapat mewujudkan lembaga yang dikenal
berkualitas baik dalam meningkatkan kompetensi sumber daya manusia
aparatur pendidikan.
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur memiliki 7 (tujuh) sasaran
strategis dan 11 (sebelas) Indikator Kinerja Utama (IKU) beserta 11 target
kinerja yang mendukung berjalannya sasaran strategis tersebut.
Secara umum capaian kinerja sasaran strategis Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2016 relatif baik dan berhasil. Indikasi
keberhasilan tersebut terbukti dari besarnya tingkat capaian kinerja dari sasaran
strategis yang telah ditetapkan. Sesuai pengukuran kinerja, dari sebanyak 11
Indikator Kinerja Utama (IKU) yang digunakan untuk mengukur pencapaian
sasaran strategis, sebanyak 10 IKU (90.91%) capaian kinerjanya memuaskan
yaitu lebih dari 100%, sedangkan 1 IKU (9.09%) belum diketahui tingkat
capaian kinerjanya di tahun 2016 karena hasilnya baru diperoleh pada tahun
2017, yaitu IKU Angka Melek Huruf (AMH) 15 – 59 tahun.
Namun demikian tetap diperlukan adanya evaluasi lebih lanjut terhadap
proses perencanaan program dan penganggaran dalam rangka mewujudkan
tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam matriks Rencana Strategis
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur 2014 – 2019.
Secara umum keseluruhan capaian kinerja tersebut di atas telah
memberikan pelajaran yang sangat berharga bagi Dinas Pendidikan Provinsi
BAB IV PENUTUP
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2016 108
Jawa Timur untuk selalu meningkatkan kinerja yang lebih baik di masa-masa
mendatang.
B. SARAN/REKOMENDASI
Berdasarkan hasil evaluasi kinerja LKjIP Tahun 2016, untuk
meningkatkan kinerja pada tahun yang akan datang perlu dilakukan langkah-
langkah sebagai berikut:
1. Perencanaan kinerja dan anggaran dilakukan secara lebih cermat dan
revisi anggaran dan kegiatan dilakukan secara sangat selektif sehingga
tidak menghambat pelaksanaan kegiatan.
2. Peningkatan dan pengembangan kapasitas SDM dilakukan lebih intensif
melalui pembinaan, pendidikan dan pelatihan PNS.
Akhir kata dengan segala keterbatasan yang ada Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Timur telah berupaya maksimal untuk dapat melaksanakan
program dan kegiatan baik dalam rangka pemerataan dan perluasan
akses, peningkatan kualitas dan relevansi, serta peningkatan tata
kelola pendidikan. Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada segenap pihak
yang telah banyak membantu sehingga penyusunan Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah (LKjIP) Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur 2016 ini dapat
terwujud.
DAFTAR PRESTASI
1. Juara Tingkat Internasional
1.1 Juara I Cabor Judo pada Kejuaraan Internasional Bali Open di Bali tanggal
25 -27 Maret 2016
1.2 Juara I Cabor Atletik pada Kejuaraan Internasional Singapore Open 2016
tanggal 28 - 29 April 2016 di Singapura
1.3 Juara I Cabor Gulat pada Kejuaraan Internasional The Gth East Asian Junior
& Cadet Wrestling Championsip 2016 di Thailand tanggal 27 April - 1 Mei
2016
1.4 Juara I Cabor Atletik pada Kejuaraan Internasional Asean Schools Games
2016 tanggal 21 - 29 Juli 2016 di Chiang Mai, Thailand
1.5 Juara I Cabor Renang pada Kejuaraan Internasional Asean Schools Games
2016 tanggal 21 - 29 Juli 2016 di Chiang Mai, Thailand
1.6 Thailand International Mathematics Competition (TIMC) 2016 tanggal 14-20
Agustus 2016 di Chiang Mai, Thailand
2. Juara Umum Tingkat Nasional
2.1. Lomba Budaya Mutu SD
3. Juara Tingkat Nasional
3.1. Olimpiade Sains Nasional (OSN) SD
Matematika 1 emas
Matematika 1 perak
3.2. Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) SD
Bulu Tangkis Putra 1 emas
Renang Putra 3 emas
Tenis Meja Putra 1 emas
Catur Putri 1 perak
3.3. Lomba Budaya Mutu SD
Kategori Perpustakaan 1 emas
Kategori Keseluruhan 3 emas
Kategori Pembina 1 emas
Kategori Klub Olahraga 1 emas
3.4. Olimpiade Sains Nasional (OSN) SMP Tgl. 15 s.d. 21 Mei 2016,
Palembang - Sumatera Selatan
Matematika 1 emas
IPA 2 emas
IPS 1 emas
IPA 1 perak
IPS 1 perak
3.5. Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) SMP Tgl. 24 s.d. 30 Juli
2016, DKI - Jakarta
Renang Putra 2 emas
Atletik 1 emas
Karate Kata Putra 1 perak
Tenis Meja 1 perak
Bulutangkis Ganda Campuran 1 perak
3.6. Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) SMP Tgl. 28 Agustus s.d.
3 September 2016, Manado - Sulawesi Utara
Festival Musik Tradisional 1 emas
Desain Poster 1 perak
Cerita Berbahasa Inggris
(story telling)
1 perak
3.7. Olimpiade Sains Nasional (OSN) SMA Tgl. 15 s.d. 21 Mei 2016,
Palembang - Sumatera Selatan
Matematika 1 emas
Kebumian 2 emas
Geografi 1 emas
3.8. Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) SMA Tgl. 24 s.d. 30 Juli
2016, DKI Jakarta
Atletik: Loncat Tinggi Putri 1 emas
Silat: Tunggal Putri 1 emas
Tenis Meja: Tunggal Putra 1 emas
Bulutangkis: Tunggal Putri 1 emas
Karate: Kumite +53 Kg Putri 1 perak
Tenis Meja: Tunggal Putri 1 perak
3.9. Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) SMA Tgl. 28 Agustus s.d.
3 September 2016, Manado - Sulawesi Utara
Monolog 1 perak
3.10. Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) Siswa PK-PLK
Bulu Tangkis SMPLB 1 emas
Kursi Roda SMPLB 1 emas
3.11. Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) Siswa PK-PLK
Cipta Baca Pusi SMPLB 1 emas
3.12. Juara I Cabor Atletik pada Kejurnas Remaja dan Yunior 2016
3.13. Juara I Cabor Atletik pada Kejurnas Antar PPLP 2016
3.14. Juara I Cabor Gulat pada Kejurnas Gulat Remaja
3.15. Juara I Cabor Gulat pada Kejuaraan ANTAR PPLP / SKO/PPLPD
3.16. Juara I Cabor Judo pada Kejuaraan Kartika CUP
3.17. Juara I Cabor Judo pada Kejurnas Antar PPLP
3.18. Juara I Cabor Karate pada Kejurnas JKC CUP
3.19. Juara I Cabor Karate pada Dasril Muchtar Championship
3.20. Juara I Cabor Panjat Tebing pada Kejurnas OPEN Specta Climbing
Competition
3.21. Juara I Cabor Panjat Tebing pada Kejurnas Open Wanala Unair
3.22. Juara I Cabor Panjat Tebing pada Kejurnas FPTI Kelompok Umur XI 2016
3.23. Juara I Cabor Panjat Tebing pada NWCC se Jawa,Bali
3.24. Juara I Cabor Renang pada PON XIX
3.25. Juara Umum Apresiasi Lembaga Kursus Berprestasi tahun 2016
3.26. Juara I Tingkat Nasional, Apresiasi Peserta Didik Kursus Bidang Tata
Busana Tahun 2016
3.27. Juara I Tingkat Nasional, Apresiasi SKB (Sanggar Kegiatan Belajar)
Berprestasi Tahun 2016
3.28. Juara II Tingkat Nasional, Lomba Keberaksaraan tahun 2016
3.29. Juara I Tingkat Nasional Guru dan Tenaga kependidikan Berprestasi jenis
Guru TK
3.30. Juara I Tingkat Nasional Guru dan Tenaga Kependidikan Berprestasi
jenis SMA/SMK Inklusi
3.31. Juara I Tingkat Nasional Guru dan Tenaga Kependidikan Berprestasi
jenis Tenaga Perpustakaan SMA
3.32. Juara I Tingkat Nasional Guru dan Tenaga Kependidikan Berprestasi
jenis Tenaga Lab. SMA
3.33. Juara I Tingkat Nasional Olimpiade Guru Nasional jenjang Matematika
SMA/K
3.34. Juara I Tingkat Nasional Olimpiade Guru Nasional jenjang Matematika
SMP
3.35. Juara I Tingkat Nasional Anugerah Konstitusi PKn SMP
JUARA UMUM LOMBA BUDAYA MUTU SEKOLAH DASAR
TINGKAT NASIONAL TAHUN 2016
DI BALIKPAPAN-KALTIM
TGL. 11-15 OKTOBER
JUARA III LOMBA GAMBAR BERCERITA FLS2N SD TINGKAT
NASIONAL DI MANADO-SUMUT
TGL 28 AGUSTUS s.d. 3 SEPTEMBER
TAHUN 2016
JUARA I LOMBA GULAT KEJUARAAN NASIONAL ANTAR PPLP /
SKO/PPLPD TINGKAT NASIONAL
DI SURABAYA – JAWA TIMUR
TGL 18 s.d. 21 OKTOBER 2016
JUARA I LOMBA GULAT KEJUARAAN NASIONAL ANTAR PPLP /
SKO/PPLPD TINGKAT NASIONAL
DI SURABAYA – JAWA TIMUR
TGL 18 s.d. 21 OKTOBER 2016
JUARA I KEJURNAS BOLAVOLI INDOOR & PASIR TINGKAT
NASIONAL DI JAWA TIMUR
TGL 9-15 OKTOBER TAHUN 2016
JUARA I KEJURNAS BOLAVOLI INDOOR & PASIR TINGKAT
NASIONAL DI JAWA TIMUR
TGL 9-15 OKTOBER TAHUN 2016
JUARA 1 OLIMPIADE SAINS NASIONAL (OSN) SMP BIDANG IPA TGL.
15 S.D. 21 MEI 2016, PALEMBANG - SUMATERA SELATAN
JUARA 1 OLIMPIADE SAINS NASIONAL (OSN) SMP BIDANG IPS TGL.
15 S.D. 21 MEI 2016, PALEMBANG - SUMATERA SELATAN
JUARA 1 OLIMPIADE SAINS NASIONAL (OSN) SMP BIDANG
MATEMATIKA TGL. 15 S.D. 21 MEI 2016, PALEMBANG - SUMATERA
SELATAN
JUARA 2 OLIMPIADE SAINS NASIONAL (OSN) SMP BIDANG IPA TGL.
15 S.D. 21 MEI 2016, PALEMBANG - SUMATERA SELATAN
JUARA 2 OLIMPIADE SAINS NASIONAL (OSN) SMP BIDANG IPS TGL.
15 S.D. 21 MEI 2016, PALEMBANG - SUMATERA SELATAN
JUARA II FESTIVAL LOMBA SENI SISWA NASIONAL (FLS2N) SMP
CERITA BERBAHASA INGGRIS (STORY TELLING) TGL. 28 AGUSTUS
S.D. 3 SEPTEMBER 2016, MANADO - SULAWESI UTARA
JUARA 1 OLIMPIADE OLAHRAGA SISWA NASIONAL (O2SN) SMA
CABOR BULUTANGKIS TUNGGAL PUTRI TGL. 24 S.D. 30 JULI
2016, DKI JAKARTA
JUARA I CABOR ATLETIK PADA KEJUARAAN INTERNASIONAL ASEAN
SCHOOLS GAMES 2016 TANGGAL 21 - 29 JULI 2016
DI CHIANG MAI, THAILAND