dinas kesehatan kabupaten sukabumi tahun 2018 · 21. mendorong peran tenaga kesehatan dalam...
TRANSCRIPT
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
DINAS KESEHATAN
KABUPATEN SUKABUMI
TAHUN 2018
Jalan Cipatuguran Kel/ Kec. Palabuhanratu
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018
Kata Pengantar i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan hidayah-Nya kami
dapat menyelesaikan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj) Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi
tahun 2016.
Dalam rangka pelaksanaan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis
Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan dan Review Atas Laporan Kinerja, maka disusulah Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah (LKj) Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi tahun 2016. Laporan ini
merupakan bentuk pertanggungjawaban kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi kepada
stakeholder terkait
Pada kesempatan ini kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
penyusunan LKj Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Tahun 2016, kami menyadari bahwa penyusunan
LAKIP ini belum sempurna dan mengharapkan saran / kritik dalam rangka perbaikan LAKIP ini.
Akhirnya sebagai sarana untuk mengevaluasi Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj) Dinas
Kesehatan Kabupaten Sukabumi tahun 2016 ini diharapkan dapat umpan balik yang diperlukan untuk
perbaikan dan peningkatan kinerja tahun berikutya .
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi
H.Didi Supardi, SKM.MM
NIP. 10601220 198003 1 002
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018
IKHTISAR EKSEKUTIF ii
IKHTISAR EKSEKUTIF
Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi mempunyai kedudukan dan peran strategis dalam
melaksanakan prioritas pembangunan daerah Kabupaten Sukabumi di bidang kesehatan yaitu
Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat sebagaimana tercantum dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sukabumi Periode Tahun 2016-2021.
Untuk itu, seluruh program kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi didasarkan pada tujuan,
sasaran strategis, dan target kinerja yang telah ditetapkan baik pada RPJMD Kabupaten Sukabumi
Periode Tahun 2016-2021, Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi
Periode Tahun 2016-2021, dan Penetapan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Tahun
2018.
Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi telah menetapkan 18 (delapan belas) sasaran strategis
dalam dokumen Renstra. Sasaran strategis tersebut selanjutnya diukur dengan 85 (delapan puluh
lima) indikator kinerja, dan yang diakomodir dalam Penetapan Kinerja/Perjanjian Kinerja Tahun 2018.
Pencapaian indikator kinerja sasaran terhadap target indikator kinerja sasaran tahun 2018,
dari 85 (delapan puluh lima) indikator kinerja sasaran yang tercantum dalam Indikator Kinerja Utama
(IKU), terdapat 35,29% (30) indikator kinerja sasaran yang sudah mencapai target, 35,29% (30)
indikator kinerja yang belum mencapai target dan 29,41 % (25) indikator kinerja yang melebihi
target.
Kendala yang dihadapi dalam mencapai target indikator kinerja sasaran ini diantaranyanya
adalah indikator kinerja sasaran yang terlalu banyak, sehingga dalam pelaksanaan kegiatan dalam
upaya pencapaiannya tidak fokus. capaian kinerja anggaran dari 18 sasaran strategis dan 85
indikator kinerja, realisasi anggaran kegiatan dari 18 (delapan belas) sasaran strategis hanya ada 1
sasaran strategis yang realisasi anggarannya rendah (<60%) yaitu sasaran Pembinaan Kesehatan
Ibu dan Anak dan Menurunnya kasus kematian ibu dan bayi. Rendahnya realisasi anggaran ini karena
penyerapan anggaran kegiatan JKN terutama biaya operasional mengalami hambatan dalam
pembelanjaan yang menggunakan system E-Katalog.
Sedangkan untuk realisasi fisik seperti yang disajikan pada grafik 3.5, realisasi fisik yang dicapai
oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Tahun 2018 hanya ada 2 (dua) sasaran strategis yang
realisasinya >60% yaitu sasaran strategis Meningkatnya Kualitas Kesehatan Lingkungan (60,91%)
dan Meningkatnya Akses Pelayanan Kesehatan (78,53%).
Salah satu strategi yang akan ditempuh dalam upaya pencapaian semua target yang harus
dicapai adalah dengan melakukan revisi terhadap indikator kinerja sasaran yang tercantum pada
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi, sehingga indikator sasaran kinerja yang
harus tercapai akan menjadi lebih akurat dan dapat diukur.
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018
IKHTISAR EKSEKUTIF iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
IKHTISAR EKSEKUTIF ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Maksud dan Tujuan 3
1.3 Issue Strategis 3
1.4 Struktur Organisasi 5
1.5 Landasan Hukum 7
BAB II PERENCANAAN KINERJA
2.1 Rencana Strategis 8
2.2 Perjanjian Kinerja 15
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
3.1 Pengukuran Kinerja 19
3.2 Evaluasi Capaian Kinerja 26
3.3 Perbandingan Realisasi dan Capaian Kinerja 30
BAB IV PENUTUP 94
LAMPIRAN
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018
BAB I PENDAHULUAN 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kesehatan merupakan hak azasi manusia dan merupakan salah satu unsur kesejahteraan yang
harus diwujudkan sebagaimana cita-cita bangsa Indonesia yang tercantum dalam Pancasila dan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Hal ini juga terdapat dalam piagam PBB Tahun
1948 yang menetapkan bahwa kesehatan merupakan hak asasi setiap orang.
Berdasarkan Undang-undang Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009 bahwa Pembangunan Kesehatan
bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar
terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya
sebagai investasi bagi pembangunan sumberdaya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis.
Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan berasaskan perikemanusiaan, keseimbangan,
manfaat, perlindungan, penghormatan terhadap hak dan kewajiban serta norma- norma agama. Dalam
pelaksanaan pembangunan kesehatan Pemerintah bertanggung jawab terhadap :
a. Merencanakan, mengatur, menyelenggarakan, membina dan mengawasi penyelenggaraan upaya
kesehatan yang merata dan terjangkau oleh masyarakat
b. Ketersediaan lingkungan, tatanan, fasilitas kesehatan baik fisik maupun sosial bagi masyarakat
untuk mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya
a. Ketersediaan sumberdaya dibidang kesehatan yang adil dan merata bagi seluruh masyarakat untuk
memperoleh derajat kesehatan yg setinggi-tingginya
c. Ketersediaan akses terhadap informasi, edukasi dan fasilitas pelayanan kesehatan untuk
meningkatkan dan memelihara derajat kesehatan yang setinggi-tingginya
d. Memberdayakan dan mendorong peran aktif masyarakat dalam segala bentuk upaya kesehatan
e. Ketersediaan segala bentuk upaya kesehatan yang bermutu, aman, efisien dan terjangkau
f. Pelaksanaan jaminan kesehatan masyarakat melalui Sistem Jaminan Sosial Nasional bagi upaya
kesehatan perorangan yang dilaksanakan sesuai ketentuan peraturan perundangan.
Dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, jajaran kesehatan terus berupaya
untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang bermutu. Namun disadari
bahwa pembangunan kesehatan masih menghadapi berbagai tantangan, antara lain masih terjadinya
kesenjangan status kesehatan masyarakat antar wilayah, antar status sosial dan ekonomi, munculnya
berbagai msalah kesehatan/penyakit baru (new emerging deseases) atau penyakit lama yang muncul
kembali ( re emerging deseases).
Pemerintah berkewajiban menyediakan pelayanan kesehatan yang bersifat public goods artinya pelayanan
yang harus tersedia dan dapat dijangkau oleh setiap orang untuk memperoleh peluang dan
mengembangkan kemampuan hidup sehat, serta berkewajiban memfasilitasi pengembangan pelayanan
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018
BAB I PENDAHULUAN 2
kesehatan yang bersifat private goods yang memberikan peluang kepada masyarakat untuk memilih
pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya. Pemerintah bertugas sebagai
regulator pembangunan kesehatan untuk mengatur, membina dan mengawasi penyelenggaraan upaya
kesehatan yang merata dan terjangkau oleh masyarakat, serta menggerakkan peran serta masyarakat
dalam penyelenggaraan dan pembiayaan kesehatan dengan memperhatikan fungsi social sehingga
pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang kurang mampu tetap dapat terjamin.
Pemerintah Kabupaten Sukabumi menjalankan pemerintahannya bertujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat berupa pemberian pelayanan dan pelaksanaan pembangunan di daerah. Secara
teoritis, fungsi Pemerintah Daerah meliputi Pemberian Pelayanan, Fungsi Pengaturan, Fungsi
Pembangunan, Fungsi Perwakilan, Fungsi Koordinasi dan Perencanaan.
Untuk melaksanakan fungsi-fungsi pemerintahan tersebut, diperlukan adanya transparansi,
partisipasi dan akuntabilitas sebagai wujud pertanggungjawaban kepada masyarakat selaku pemberi
amanat serta pemilik kekuasaan dan kedaulatan, sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan dapat berlangsung secara berdayaguna, berhasil guna yang sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis
Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan dan Review Atas Laporan Kinerja, maka Pemerintah Daerah
maupun unit-unit kerja di lingkungan Pemerintah Daerah diwajibkan untuk menyusun Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah (LKj) setiap tahun untuk memberikan pertanggungjawaban mengenai
penyelenggaraan pemerintahan di daerah sesuai dengan program dan kegiatan yang dilaksanakan pada
tahun yang bersangkutan.
Berkenaan dengan hal tersebut di atas Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi telah melaksanakan
berbagai program dan kegiatan pada tahun anggaran 2018 yang harus dipertanggungjawabkan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan dituangkan dalam bentuk Laporan.
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Sukabumi Tahun 2018 dapat memberikan informasi bagi
pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholder) mengenai kinerja Pemerintah Kabupaten Sukabumi pada
tahun 2018.
Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj) Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi
didasarkan pada Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah Tahun 2016-2021 dan Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang
Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan dan Review Atas Laporan Kinerja, Rencana
Kinerja Pemerintah Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Tahun 2018 yang merupakan dokumen
perencanaan Pembangunan Kabupaten Sukabumi.
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018
BAB I PENDAHULUAN 3
1.2 Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Kinerja Perangkat Daerah Tahun 2018 sesuai dengan
Peraturan Bupati Sukabumi Nomor 64 Tahun 2018 tentang Pedoman Teknis Penyusunan Laporan
Akuntabilitas Kinerja Pemerintah/Laporan Kinerja Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten
Sukabumi adalah (1) untuk memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi mandat atas
kinerja yang telah dan seharusnya dicapai, (2) sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi instansi
pemerintah untuk meningkatkan kinerjanya. Selain itu penyusunan laporan kinerja Perangkat Daerah ini
juga adalah untuk mengukur tingkat capaian kinerja Perangkat Daerah Dinas Kesehatan Tahun 2018 yang
telah dituangkan di dalam Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Tahun 2016 sampai
dengan Tahun 2021 dan Rencana Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Tahun 2018. Hal ini
dilakukan sebagai upaya mempertanggungjawabkan kinerja tugas pokok dan fungsi serta anggaran
Perangkat Daerah Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi kepada stake holder guna mewujudkan good
governance yang ditandai dengan adanya transparansi, partisipasi serta akuntabilitas.
1.3 Issue Strategis
Isu strategis adalah permasalahan utama yang disepakati untuk dijadikan prioritas penanganan
selama kurun waktu 5 (lima) tahun mendatang. Isu strategis diidentifikasi dari berbagai sumber,
diantaranya adalah: Isu strategis dari dinamika internasional, nasional dan regional yang mempengaruhi
Kesehatan, Isu strategis dari kebijakan pembangunan daerah (RPJP dan RPJMD).
Sesuai perkembangan dan tantangan yang ada saat ini, maka issue strategis yang masih
dihadapi dalam pembangunan kesehatan di Kabupaten Sukabumi adalah :
1. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di puskesmas dan jaringannya.
2. Penempatan tenaga Kesehatan sesuai dengan kebutuhan. 3. Peningkatan Pembinaan FSDS dan pembentukan Badan Pertimbangan Kesehatan daerah. 4. Meningkatkan koordinasi dan peran serta stakeholder (CSR) dalam pembangunan sarana kesehatan
baru. 5. Meningkatkan peran tenaga kesehatan dalam pembangunan kesehatan melalui penerapan jabatan
fungsional.
6. Mendorong pemerintah daerah untuk merekrut tenaga kesehatan yang profesional sesuai kebutuhan. 7. Meningkatkan peran tenaga kesehatan dalam pembinaan forum silaturahmi tingkat kecamatan dan
desa.
8. Meningkatkan peran tenaga kesehatan dalam menggandeng peran serta stakeholder. 9. Mengoptimalkan fungsi sarana mobilitas yankes sampai ke daerah sulit dijangkau. 10. Mendorong Tenaga Kesehatan untuk memanfaatkan sarana mobilitas pelayanan kesehatan secara
optimal. 11. Meningkatkan frekuensi pembinaan Forum dengan memanfaatkan sarana mobilitas pelayan
kesehatan. 12. Meningkatkan pelayanan kesehatan pada stakeholder dengan memanfaatkan sarana mobilitas
kesehatan.
13. Meningkatkan pelayanan Puskesmas PONED. 14. Meningkatkan Konseling Gizi di Puskesmas. 15. Peningkatan status desa siaga menjadi desa siaga aktif oleh puskesmas.
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018
BAB I PENDAHULUAN 4
16. Meningkatkan komunikasi, informasi, edukasi tentang kesehatan.
17. Meningkatkan surveilance berbasis masyarakat di wilayah puskesmas. 18. Meningkatkan peran puskesmas dalam akselerasi akses sarsandas melalui metoda STBM.
19. Mengoptimalkan peran tenaga kesehatan non bidan dalam upaya penurunan AKB. 20. Meningkatkan kapasitas dan kompetensi petugas kesehatan dalam bidang gizi kesehatan masyarakat. 21. Mendorong peran tenaga kesehatan dalam peningkatan status desa siaga aktif pratama menjadi desa
siaga aktif mandiri. 22. Mendorong peran tenaga kesehatan dalam komunikasi, informasi, edukasi tentang kesehatan pada
tokoh masy.
23. Meningkatkan kapasitas dan kompetensi pemegang program penyakit menular di pusk. 24. Meningkatkan kapasitas dan kompetensi pemegang program kesehatan lingkungan dlm penerapan
metode STBM.
25. Mengoptimalkan fungsi sarana mobilitas yankes dalam pelayanan KIA. 26. Meningkatkan penemuan dan penangan kasus balita gizi buruk (sangat kurus). 27. Meningkatkan frekuensi pembinaan Desa Siaga dengan memanfaatkan sarana mobilitas pelayan
kesehatan. 28. Meningkatkan mobilitas tenaga kesehatan dalam komunikasi, informasi, edukasi tentang kesehatan
dan membina surveillance berbasis masyarakat.
29. Meningkatkan mobilitas tenaga kesehatan Lingkungan dalam membina masyarakat melalui metode STBM.
30. Rekruitment tenaga kesehatan sesuai dengan kebutuhan pelayanan kesehatan. 31. Memaksimalkan fungsi forum silaturahmi. 32. Menjalin kerjasama dengan stakeholder untuk penyediaan tenaga kesehatan.
33. Meningkatkan advokasi untuk pemberian insentif tenaga kesehatan di daerah terpencil. 34. Membuat peraturan tentang keharusan CPNS baru untuk ditempatkan di seluruh wilayah kabupaten
Sukabumi.
35. Meningkatkan koordinasi antara FSDS dengan tenaga kesehatan yang ada dalam peningkatan peran serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan.
36. Meningkatkan kerjasama dengan stakeholder untuk memberikan sarana mobilitas bagi tenaga
kesehatan. 37. Advokasi peningkatan anggaran kesehatan terhadap penentu kebijakan baik di tingkat Pusat maupun
daerah.
38. Optimalisasi anggaran dan tenaga kesehatan. 39. Menggali potensi sumber anggaran non APBD melalui optimalisasi FSDS. 40. Menggali sumber anggaran dari stakeholder untuk pembangunan kesehatan.
41. Menambah jumlah sarana melalui advokasi dengan pemegang kebijakan, stakeholder dan sumber lain.
42. Penempatan tenaga sesuai kebutuhan dan lokasi prioritas. 43. Memanfaatkan komitmen stakeholder untuk menambah sarana kesehatan. 44. Advokasi Perda SPM bidang Kesehatan.
45. Meningkatkan kinerja Pegawai sesuai dengan SPM Bidang kesehatan. 46. Mengoptimalkan Peran Forum dan stakeholder dalam upaya Pencapaian target SPM. 47. Rekruitment tenaga kesehatan (bidan) untuk menurunkan AKB.
48. Rekruitment tenaga kesehatan (nutrisionist) untuk menurunkan prevalensi gizi buruk. 49. Memaksimalkan fungsi forum silaturahmi. 50. Meningkatkan kapasitas kompetensi petugas dalam KIE tentang kesehatan.
51. Meningkatkan kapasitas dan kompetensi petugas pencegahan dan pemberantasan penyakit. 52. Meningkatkan kapasitas dan kompetensi sanitarian. 53. Memberikan fasilitas dan dispensasi bagi bidan yang bertugas di daerah terpencil.
54. Memberikan fasilitas dan dispensasi bagi nutrisionist yang bertugas di daerah terpencil. 55. Meningkatkan kerjasama dengan lintas sektor dan lintas program dalam upaya pembinaan desa siaga
menjadi desa siaga aktif.
56. Memberikan sarana dan media penyuluhan bagi tenaga kesehatan yang bertugas di daerah terpencil. 57. Memberikan sarana mobilitas dalam investigasi dan penanganan kasus penyakit menular bagi tenaga
kesehatan.
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018
BAB I PENDAHULUAN 5
58. Meningkatkan kompetensi petugas kesehatan lingkungan dalam melaksanakan program sanitasi
berbasis masyarakat. 59. Prioritas anggaran untuk menurunkan AKB.
60. Optimalisasi pembinaan forum desa siaga menjadi desa siaga aktif. 61. Meningkatkan peranserta tokoh masyarakat dalam merubah budaya yang tidak mendukung
kesehatan.
62. Prioritas anggaran untuk upaya pencegahan penyakit. 63. Meningkatkan peran masyarakat terhadap akses sarana sanitasi dasar. 64. Optimalisasi Sarana Kesehatan dalam upaya penurunan AKB dan gizi buruk
65. Optimalisasi sarana kesehatan dalam pembinaan desa siaga. 66. Memanfaatkan sarana kesehatan dalam penggalian potensi peran serta masyarakat untuk mendukung
upaya kesehatan.
67. Menjadikan Sarana Kesehatan menjadi sarana sentinel penanggulan penyakit menular. 68. Advokasi Perda SPM bidang Kesehatan dalam penurunan AKB dan Balita Gizi buruk 69. Mengoptimalkan pelaksanaan indikator desa siaga aktif.
70. Peningkatan peran tokoh masyarakat dalam pencapaian target SPM Bidang kesehatan. 71. Pengadaan obat dan alat kesehatan untuk penanganan penyakit
1.4 Gambaran Umum Organisasi
Pembangunan Kesehatan sebagai bagian integral dari pembangunan nasional telah
ditetapkan dalam Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang Bidang Kesehatan (RPJPK ) Tahun
2005–2025 pada tahap ke 3 Tahun 2013-2018, kondisi pembangunan kesehatan diharapkan telah mampu
mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang ditunjukan dengan membaiknya berbagai indikator
pembangunan sumber daya manusia seperti meningkatnya derajat kesehatan dan status gizi masyarakat,
meningkatnya kesetaraan gender, meningkatnya tumbuh kembang optimal, kesejahteraan dan
perlindungan anak. Untuk itu Pemerintah Kabupaten Sukabumi telah menetapkan Peraturan Daerah
Kabupaten Sukabumi Nomor 7 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah
Pemerintah Kabupaten Sukabumi yang selanjutnya untuk Dinas Kesehatan diatur tentang Rincian Tugas
Pokok, Fungsi, Uraian Tugas dan Tata Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi melalui Peraturan
Bupati Sukabumi Nomor 51 Tahun 2016 tentang Struktur Organisasi dan tata Kerja Dinas Kesehatan.
Berdasarkan Peraturan Bupati Sukabumi Nomor 51 Tahun 2016 tentang Struktur Organisasi dan
tata Kerja Dinas Kesehatan, Dinas Keeshatan Kabupaten Sukabumi merupakan unsur pembantu Bupati
dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah di bidang kesehatan yang
dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui
Sekretaris Daerah.
Sesuai dengan Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kesehatan yang tercantum dalam BAB III Pasal 4
ayat (1) dan (2), tugas pokok Dinas Kesehatan adalah sebagai berikut :
(1) Dinas mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan daerah dan tugas pembantuan dibidang kesehatan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Dinas mempunyai fungsi :
a. penyusunan kebijakan teknis di bidang kesehatan;
b. pelaksanaan kebijakan di bidang kesehatan;
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018
BAB I PENDAHULUAN 6
c. pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas di bidang kesehatan masyarakat, bidang
pencegahan dan pengendalian penyakit, bidang pelayanan kesehatan, bidang sumber daya
kesehatan, kelompok jabatan fungsional dan unit kerja lain di lingkungan Dinas;
d. penerbitan izin/rekomendasi teknis di bidang kesehatan;
e. pengawasan dan pengendalian teknis di bidang kesehatan;
f. penerbitan sertifikat di bidang kesehatan;
g. pengawasan dan pengendalian teknis pasca penerbitan perizinan yang diterbitkan dinas dan
perangkat daerah terkait;
h. pembinaan administrasi di lingkungan dinas;
i. pembinaan penyelenggaraan pelayanan publik di lingkungan Dinas;
j. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya;
k. pelaksanaan koordinasi dan kerjasama di bidang tugasnya;
l. pelaksanaan monitoring dan evaluasi hasil pelaksanaan tugas; dan
m. pelaporan hasil pelaksanaan tugas.
Adapun dalam melaksanakan sebagian urusan pemerintahan di bidang kesehatan sesuai dengan
Peraturan Bupati Sukabumi, maka Dinas Kesehatan mempunyai Struktur Organisasi sebagai berikut :
GARIS KOMANDO
GARIS KOORDINASI
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi di bidang kesehatan, Dinas Kesehatan Kabupaten
Sukabumi didukung oleh sumder daya manusia yang memiliki kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan.
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018
BAB I PENDAHULUAN 7
Tahun 2018, jumlah pegawai pada Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi adalah sebagai berikut :
TABEL 1.1
KOMPOSISI PEGAWAI DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI
TAHUN 2018
NO
URAIAN
JUMLAH
JUMLAH
TOTAL
1 Struktural, terdiri dari 141
Eselon II 1 1
Eselon III 5 5
Eselon IV 135 135
2 Fungsional Umum 493
3 Fungsional Tertentu 600
JUMLAH 1.328 1.243
Dari table diatas dapat dilihat bahwa bahwa proporsi tenaga fungsional tertentu lebih banyak
daripada jabatan struktural dan fungsional umum. Hal ini menunjukan bahwa kegiatan dilingkup Dinas
Kesehatan lebih banyak bobot pelayanan langsung oleh para tenaga fungsional.
1.5 Landasan Hukum
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi ini disusun
berdasarkan beberapa landasan hukum sebagai berikut :
(1) Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih,
Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;
(2) Permenpan RB Nomor 53 Tahun 2015 tentang petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,
Pelaporan Kinerja dan Tatacara Review Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
(3) Peraturan Daerah LKabupaten Sukabumi Nomor 4 Tahun 2016 tentang Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sukabumi Tahun 2016-2021.
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018
BAB II PERENCANAAN KINERJA 8
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
2.1 Rencana Strategis
Penyusunan Laporan Kinerja Tahun 2018 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis
Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan tatacara review atas laporan kinerja instansi pemerintah
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Tahun 2016-2021 dimaksudkan sebagai
acuan dalam penyusunan dokumen perencanaan tahunan yaitu Rencana Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten
Sukabumi dan sebagai acuan pelaksanaan program serta menjadi tolok ukur dalam penilaian kinerja
pembangunan bidang kesehatan di Kabupaten Sukabumi.
Rencana strategis merupakan proses berkelanjutan dan sistematis dari pembuatan keputusan yang
berisiko, dengan memanfaatkan sebanyak-banyaknya pengetahuan antisipasi dan mengorganisasikan
secara sistematis untuk usaha-usaha melaksanakan keputusan tersebut dan mengukur hasilnya melalui
umpan balik yang sistematis.
Rencana strategis berfungsi untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan,
penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan, menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi dan sinergi
antar program dan kegiatan serta menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara transparan,
efisien, efektif berkeadilan dan berkelanjutan.
Penyusunan Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Tahun 2016 – 2021 berpedoman pada
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sukabumi Tahun 2016 – 2021 dan
diharapkan mampu menjaga konsistensi dan komitmen pelaksanaan pembangunan bidang kesehatan dan
mengoptimalkan implementasi program dan kegiatan dalam rangka pencapaian Visi Misi Kabupaten
Sukabumi 2016 – 2021.
Tujuan Penyusunan Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Tahun 2016 –
2021 adalah :
a. Menjabarkan visi dan misi Pemerintah Daerah Kabupaten Sukabumi kedalam program dan
kegiatan dlam kurun waktu lima tahun selaras dengan RPJMD Kabupaten Sukabumi;
b. Sebagai acuan / pedoman bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi dalam menyusun Rencana
Kerja (Renja) pembangunan daerah tahunan sehingga perencanaan lebih terarah;
c. Sebagai media akuntabilitas dalam menciptakan tata pemerintah yang baik (Good Govermance),
agar terjamin sinergitas, sinkronisasi dan integrasi Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten
Sukabumi Tahun 2016 – 2021 dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Sukabumi Tahun 2016 - 2021.
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018
BAB II PERENCANAAN KINERJA 9
Memasuki periode pembangunan jangka menengah Kepala Daerah yang baru, Pemerintah
Kabupaten Sukabumi dalam merumuskan perencanaan pembangunan daerah memiliki visi pembangunan
yang merepresentasikan keinginan kepala daerah terpilih selama masa kepemimpinannya. Visi
pembangunan merupakan hal penting dan utama untuk menyatukan cita dan cipta bersama seluruh
komponen dalam pencapaian pembangunan daerah sesuai dengan perkembangan permasalahan
pembangunan dan isu strategis yang dihadapi oleh Kabupaten Sukabumi. Selain itu, visi juga dibangun
sebagai usaha bersama seluruh pemangku kepentingan untuk menyamakan dan menyelaraskan
pandangan tentang apa yang ingin dicapai dalam satu periode pembangunan (dalam hal ini pembangunan
Kabupaten Sukabumi periode 2016-2021).
Berdasarkan pada pandangan di atas dan sebagaimana visi Bupati dan Wakil Bupati terpilih, serta
selaras dengan hasil analisis permasalahan dan isu strategis pembangunan Kabupaten Sukabumi, maka
untuk Kabupaten Sukabumi lebih baik ke depan ditetapkan Visi Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) Kabupaten Sukabumi periode 2016-2021 sebagai berikut:
Visi tersebut mengandung dua elemen penting dalam capaian pembangunan Kabupaten Sukabumi
periode 2016-2021 yakni religius dan mandiri. Dari dua elemen tersebut maka dapat ditelaah bahwa kepala
daerah ingin membangun Kabupaten Sukabumi menjadi lebih baik dengan tetap mempertahankan moral
religiusitas dan kemandirian masyarakat.
Suatu rumusan Misi pembangunan daerah menjadi alasan utama suatu organisasi (pemerintah
daerah) harus berdiri dengan membawa komitmen dan konsistensi kinerja yang terus dijaga oleh segenap
stakeholders pembangunan. Berdasarkan identifikasi visi pembangunan serta penjabaran secara umum,
maka ditetapkan misi pembangunan daerah jangka menengah Kabupaten Sukabumi sebagai berikut:
1. Meningkatkan kemandirian ekonomi masyarakat berbasis ekonomi lokal melalui bidang agribisnis,
pariwisata dan industri yang berwawasan lingkungan;
2. Mewujudkan Sumber Daya Manusia yang berdaya saing dan religius;
3. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih dan profesional; dan
4. Optimalisasi pelayanan kesehatan, pendidikan dan infrastruktur daerah.
Untuk mewujudkan visi dan misi daerah sebagaimana telah ditetapkan dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sukabumi, maka perencanaan strategik
Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi dalam RPJMD dituangkan dalam Misi ke 4 yaitu Optimalisasi
Pelayanan Kesehatan, pendidikan dan infrastruktur daerah, seperti pada tabel dibawah ini :
“Terwujudnya Kabupaten Sukabumi Yang Religius dan Mandiri”
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018
BAB II PERENCANAAN KINERJA 10
TABEL 2.1
RENCANA STRATEGIK DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI
No SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
1 2 3 4
Tujuan 25: Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
1
Tersedianya obat, bahan
kimia dan perbekalan
kesehatan
Meningkatkan ketersediaan,
keterjangkauan, pemerataan dan
kualitas farmasi dan alat kesehatan
Peningkatan akses layanan dan
derajat kesehatan
2 Pembinaan Kesehatan Ibu
dan Reproduksi
Mengoptimalkan fasilitas dan peran
tenaga kesehatan dalam upaya
penurunan AKI dan AKB
Peningkatan upaya
pemberdayaan masyarakat di
bidang kesehatan
3 Menurunnya kasus
kematian ibu dan bayi
Mengoptimalkan akses pelayanan
kepada masyarakat
Peningkatasarn akses pelayanan
kesehatan dasar
4 Menurunkan angka
kesakitan
Mengoptimalkan akses pelayanan
kesehatan neonatal kepada
sasaran
Peningkatasarn akses pelayanan
kesehatan dasar bagi
masyarakat miskin
5
Meningkatnya pembinaan
upaya kesehatan kerja dan
olahraga
Meningkatkan kompetensi petugas
dalam deteksi dini dan
penanganan komplikasi,
memperbaiki fasilitas penanganan
komplikasi
Peningkatan mutu sarana
pelayanan kesehatan dan tenaga
kesehatan.
6
Meningkatnya pembinaan,
pengembangan dan
pengawasan upaya
kesehatan tradisional dan
komplementer
Meningkatkan kompetensi petugas
dalam deteksi dini dan
penanganan komplikasi,
memperbaiki fasilitas penanganan
komplikasi
7
Meningkatnya mutu dan
akses pelayanan
keperawatan, kebidanan
dan keteknisian medic
Meningkatkan kompetensi petugas
dalam melaksanakan pelayanan
kesehatan anak balita termasuk
SDIDTK
8
Meningkatnya akses
pelayanan kesehatan dasar
yang berkualitas bagi
masyarakat
Meningkatkan mutu dan pelayanan
kesehatan di Puskesmas
9
Meningkatnya Mutu dan
Akses Pelayanan Kesehatan
Jiwa dan NAPZA
Meningkatkan Akses Peayanan
Kesehatan Dasar yang Berkualitas
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018
BAB II PERENCANAAN KINERJA 11
10
Meningkatnya layanan
kesehatan untuk
masyarakat
Meningkatkan mutu dan pelayanan
kesehatan di Puskesmas
11
Meningkatnya layanan
kesehatan untuk
masyarakat miskin
Meningkatkan jumlah, pemerataan,
dan kualitas pelayanan kesehatan
bagi masyarakat miskin
12 Meningkatnya pelayanan
gizi masyarakat
Mengoptimalkan fasilitas dan peran
tenaga kesehatan dalam upaya
penurunan masalah gizi
13 Meningkatnya kualitas
kesehatan lingkungan
Meningkatkan Upaya Penyehatan
Lingkungan
14 Meningkatnya perilaku
hidup bersih dan sehat
Meningkatkan Promosi Kesehatan
dan Pemberdayaan Masyarakat
15
Menurunnya angka
kesakitan akibat penyakit
menular dan penyakit tidak
menular
Meningkatkan Pengendalian
Penyakit dan Penyehatan
Lingkungan
16 Meningkatnya Kesehatan
Jemaah Haji Kab. Sukabumi
Meningkatkan pengawasan mutu
sumber daya kesehatan
17 Meningkatnya Layanan
Rujukan Kesehatan
mengoptimalkan peran tenaga
kesehatan dan sarana kesetan
serta fasilitas pelayanan rujukan
secara berjenjang
18 Meningkatnya akses
pelayanan kesehatan
Meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan di puskesmas dan
jaringannya.
Pada penyusunan Laporan Kinerja Tahun 2018 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis
Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan tatacara review atas laporan kinerja instansi pemerintah.
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi adalah merupakan dokumen yang
disusun melalui proses sistematis dan berkelanjutan serta merupakan penjabaran dari pada Visi dan Misi
Kepala Daerah yang terpilih dan terintegrasi dengan potensi sumber daya alam yang dimiliki oleh Daerah
yang bersangkutan, dalam hal ini Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi telah menyusun Rencana Strategis
Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi yang ditetapkan untuk jangka waktu 5 ( lima ) tahun yaitu dari
tahun 2016 – 2021. Penetapan jangka waktu 5 tahun tersebut dihubungkan dengan pola pertanggung
jawaban Bupati terkait dengan penetapan / kebijakan bahwa Rencana Strategis Dinas Kesehatan
Kabupaten Sukabumi dibuat pada masa jabatannya, dengan demikian akuntabilitas penyelenggaraan
Pemerintah daerah akan menjadi akuntabel.
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018
BAB II PERENCANAAN KINERJA 12
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi tersebut ditujukan untuk mewujudkan visi dan misi
daerah sebagaimana telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Sukabumi Tahun 2016 - 2021. Disamping itu pula, Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten
Sukabumi diharapkan dapat mewujudkan sinkronisasi dengan Renstra Kementerian Kesehatan , Bappenas
dan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat sebagai suatu sistem perencanaan pembangunan nasional.
Upaya untuk meningkatkan akuntabilitas, Pemerintah Kabupaten Sukabumi juga melakukan
review terhadap , Visi, Misi, tujuan, sasaran dan Indikator Kinerja, baik tingkat Pemerintah Daerah maupun
tingkat Perangkat Daerah, dalam melakukan review dengan memperhatikan capaian kinerja,
permasalahan dan isu-isu strategis yang sangat mempengaruhi keberhasilan suatu organisasi.
Untuk mewujudkan visi dan misi daerah sebagaimana telah ditetapkan dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sukabumi Tahun 2016 – 2021 maka
perencanaan strategik Dinas Kesehatan Sukabumi dalam RPJMD dituangkan dalam Misi ke 4 yaitu
Optimalisasi pelayanan kesehatan, pendidikan dan infrastruktur daerah.
Pada tabel 2.2 berikut disajikan Sasaran Strategis Jangka Menengah Dinas Kesehatan
Kabupaten Sukabumi.
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018
BAB II PERENCANAAN KINERJA 7
Tabel 2.2
SASARAN STRATEGIS JANGKA MENENGAH
DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Sasaran Satuan
Kondisi
Tahun
2016
Target Kondisi
Akhir
Tahun
2018
Tahun
2017
Tahun
2018
Tahun
2019
Tahun
2020
Tahun
2021
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1
Penyediaan obat, bahan
kimia dan perbekalan
kesehatan
Tersedianya obat, perbekalan kesehatan Bulan 24 24 24 24 24 24 24
Tersedianya obat Program Bulan 24 24 24 24 24 24 24
Tersedianya bahan kimia/reagensia untuk
pemeriksaan kesehatan Bulan 24 24 24 24 24 24 24
2 Pembinaan Kesehatan
Ibu dan Reproduksi
cakupan Puskesmas yang melaksanakan kelas ibu
hamil % 81 84 87 90 91 91 100
cakupan Puskesmas yang melakukan orientasi
program perencanaan persalinan dan pencegahan
komplikasi (P4K)
% 83 88 95 98 100 100 100
Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani % 76 77 78 79 86 80 119.5
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga
kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan % 90 94 95 96 97 98 92.1
Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 % 95 95,5 96 96,5 97 98 89
Cakupan Pelayanan Ibu Nifas % 91 92 93 94 95 96 92
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018
BAB II PERENCANAAN KINERJA 8
Cakupan Kunjungan Neonatal Pertama (KN1)
sesuai standar % 96 97 98 98 99 99 92.3
Cakupan Kunjungan Neonatal Lengkap (KNL) sesuai
standar % 87 88 89 90 91 95 97.7
Cakupan Neonatal dengan Komplikasi yang
ditangani % 80 90 95 95,5 96 96,5 61.9
Cakupan Kunjungan Bayi % 100 100 100 100 100 100 103.4
cakupan peserta KB aktif % 67 68 69 70 71 72 81.8
Cakupan Pelayanan Anak Balita % 90 90 90 90 90 90 78.5
3 Menurunnya kasus
kematian ibu dan bayi
Menurunnya Jumlah Kematian Ibu Kasus 40 45 35 30 27 27 41
Menurunnya Angka Kematian Bayi per 1000
KH 23 31,5 28,4 25,56 23,06 21 0.56
4 Menurunkan angka
kesakitan
Puskesmas yang melaksanakan penjaringan
kesehatan untuk peserta didik kelas 1 % 100 100 100 100 100 100 100
Puskesmas yang melaksanakan penjaringan
kesehatan untuk peserta didik kelas 7 dan 10 % 100 100 100 100 100 100 75
Puskesmas yang menyelenggarakan kegiatan
kesehatan remaja % 10 30 40 50 60 70 30
Jumlah Puskesmas yang menyelenggarakan
kegiatan kesehatan lansia % 30 35 40 45 50 58 35
5
Meningkatnya
pembinaan,
pengembangan dan
Persentase Puskesmas yang menyelenggarakan
kesehatan tradisional dan komplementer % 10 20 30 40 50 60 20
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018
BAB II PERENCANAAN KINERJA 9
pengawasan upaya
kesehatan tradisional dan
komplementer
6
Meningkatnya mutu dan
akses pelayanan
keperawatan, kebidanan
dan keteknisian medik
Jumlah puskesmas yang menerapkan Pelayanan
Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) % 100 100 100 100 100 100 75
7
Meningkatnya akses
pelayanan kesehatan
dasar yang berkualitas
bagi masyarakat
Jumlah Puskesmas non rawat inap dan Puskesmas
rawat inap yang memberikan pelayanan sesuai
standar
% 60 70 75 80 90 100 30
Jumlah Puskesmas yang telah melaksanakan
manajemen Puskesmas % 65 70 75 80 85 90 100
8
Meningkatnya Mutu dan
Akses Pelayanan
Kesehatan Jiwa dan
NAPZA
Jumlah Puskesmas yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan jiwa dan NAPZA % 60 70 75 80 90 100 100
Jumlah Puskesmas yang melaksanakan pelayanan
kesehatan Gigi dan Mulut % 65 70 75 80 85 90 70
Jumlah Puskesmas yang memberikan pelayanan
laboratorium % 30 40 50 60 70 100 70
Jumlah Puskesmas yang memberikan pelayanan
Kesehatan Indra % 69 75 80 85 90 95 40
9
Meningkatnya layanan
kesehatan untuk
masyarakat
Jumlah Penduduk Penerima Bantuan Iuran (PBI)
yang menjadi peserta jaminan kesehatan nasional
(JKN)
% 20 30 40 50 60 70 85.98
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018
BAB II PERENCANAAN KINERJA 10
10
Meningkatnya layanan
kesehatan untuk
masyarakat miskin
Cakupan pelayanan kesehatan pasien masyarakat
miskin di fasilitas kesehatan % 50 55 60 70 80 90 62.56
Meningkatnya pelayanan
gizi masyarakat
Ibu hamil KEK yang mendapat makanan tambahan % 11,5 14,8 18,2 21,5 23,5 23,5 100
11
Ibu hamil yang mendapat Tablet Tambah Darah
(TTD) 90 tablet selama masa kehamilan % 90 93 95 97 100 100 90.9
Bayi usia kurang dari 6 bulan yang mendapat ASI
eksklusif % 48 50 52 54 56 56 73
Bayi baru lahir mendapat Inisiasi Menyusu Dini
(IMD) % 41 44 47 50 53 53 77
Balita kurus yang mendapat makanan tambahan % 18,1 20 21,8 23,6 25 25 100
Remaja puteri yang mendapat Tablet Tambah
Darah (TTD) % 15 20 25 30 35 35 2.26
Balita gizi Sangat Kurus mendapat perawatan % 100 100 100 100 100 100 100
Pemberian makanan pendamping ASI pada anak
usia 6 - 24 bulan keluarga miskin % 6 7 8 9 10 10 21
12 Meningkatnya kualitas
kesehatan lingkungan
Cakupan sarana air bersih (SAB) % 70 77 85 90 95 100 76.72
Cakupan Rumah Sehat % 65 68 71 74 77 80 67.95
Cakupan Akses Jamban Keluarga (JAGA) % 70 77 85 90 100 85 80
Cakupan Angka Bebas Jentik % 87 90 93 95 97 100 88.92
Cakupan Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL) % 68 75 82 90 95 100 72.7
Cakupan Tempat Sampah % 79 84 89 92 95 100 83.9
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018
BAB II PERENCANAAN KINERJA 11
13
Meningkatnya
pembinaan upaya
kesehatan kerja dan
olahraga
Persentase Puskesmas yang menyelenggarakan
kesehatan kerja dasar % 50 55 60 75 80 90 50
Jumlah pos UKK yang terbentuk di daerah PPI/TPI % 5 10 15 20 25 30 55
Persentase Puskesmas yang melaksanakan
kegiatan kesehatan olah raga pada kelompok
masyarakat di wilayah kerjanya
% 40 50 60 65 70 80 10
Meningkatnya perilaku
hidup bersih dan sehat
kebijakan publik yang berwawasan kesehatan Jumlah 3 3 3 3 3 3 2
14
Cakupan PHBS di Tatanan RT % 43 46 49 52 54 56 46
Cakupan strata desa siaga aktif % 29,29 52,87 76,63 100 100 100 52.87
Cakupan sekolah yang mempromosikan kesehatan % 20 20 20 20 20 20 20
Jumlah Tema pesan dalam komunikasi, informasi
dan edukasi kepada masyarakat Jumlah 10 10 10 10 10 10 10
Jumlah dunia usaha yang memanfaatkan CSR-nya
untuk program kesehatan Jumlah 8 12 16 20 20 100 12
15
Menurunnya angka
kesakitan akibat penyakit
menular dan penyakit
tidak menular
Cakupan penemuan dan penanganan penderita
penyakit TBC BTA % 100 100 100 100 100 100 100
Meningkatnya angka kesembuhan penderita TB
Paru BTA Positif % 85 85 85 85 85 85 85
Cakupan penemuan dan penanganan penderita
penyakit DBD % 100 100 100 100 100 100 100
Cakupan balita dengan pneumonia yang ditangani % 100 100 100 100 100 100 100
Cakupan penemuan dan penanganan penderita
Diare % 86 86 86 86 86 100 86
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018
BAB II PERENCANAAN KINERJA 12
Cakupan Penemuan dan Penanganan Kasus
Penderita Filariasis % 100 100 100 100 100 100 100
Cakupan Penemuan dan Penanganan suspect Flu
Burung kasus 100 100 100 100 100 100 100
Cakupan Penemuan dan Penanganan Kasus
Penderita Kusta % 100 100 100 100 100 100 100
Cakupan Penemuan dan Penanganan Kasus
Penderita HIV/AIDS % 100 100 100 100 100 100 100
Annual Paracite Index (API) Malaria kasus 0,61 0,7 0,5 0,29 0,18 0,18 0.7
Cakupan Penemuan dan Penanganan Kasus
Penderita Rabies kasus 100 100 100 100 100 100 100
Persentase PKM yang melaksanakan pengendalian
PTM Terpadu % 20% 30% 40% 50% 55 60 30
Persentase desa / kelurahan yang melaksanakan
kegiatan posbindu PTM % 20% 30% 40% 50% 55 15,4 30
Persentase perempuan usia 30- 50 Tahun yang
dideteksi dini kanker serviks dan payudara % 20% 30% 40% 50% 55 5 30
Persentase Puskesmas Yang melaksanakan
Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok (KTR), minimal 50
% sekolah
% 20% 30% 40% 50% 55 55 30
Prevalensi tekanan darah tinggi % 24,77% 24,28% 23,79% 23,38% 23,36 23,34 24.28
Mempertahankan Prevalen Obesitas % 15,40% 15,40% 15,40% 15,40% 15,4 15,4 15.4
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018
BAB II PERENCANAAN KINERJA 13
Prevalensi merokok pada penduduk usia <=
18Tahun % 6,40% 5,90% 5,60% 5,40% 5,2 5 5.9
Cakupan Desa/Kelurahan mengalami KLB yang
dilakukan Penyelidikan Epidemiologi kurang dari
24 Jam
% 100 100 100 100 100 100 100
Acute Flacid Paralysis (AFP) rate per 100.000
penduduk < 15 th
per-
100.000
penduduk
>2 >2 >2 >2 >2 >2 >2
Cakupan Desa/kelurahan Universal Child
Immunization (UCI) % 100 100 100 100 100 100 100
16
Meningkatnya Kesehatan
Jemaah Haji Kab.
Sukabumi
Cakupan Pemeriksaan dan pembinaan Kesehatan
Jemaah Haji % 100 100 100 100 100 100 100
Cakupan penanggulangan krisis kesehatan akibat
bencana % 100 100 100 100 100 100 100
17 Meningkatnya Kualitas
Layanan Kesehatan
Cakupan Tenaga Kesehatan Berizin di Praktek
Mandiri dan Sarana Kesehatan % 75 80 85 90 95 100 80
Cakupan Sarana Kesehatan Berizin % 65 70 80 90 95 100 70
Cakupan Sertifikasi Produk Kesehatan Rumah
Tangga % 33 38 45 50 55 60 38
Cakupan Puskesmas Terakreditasi 2 3 3 3 3 3 3
Cakupan Puskesmas dengan Sistem Informasi
Terintegrasi % 100 100 100 100 100 100 100
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018
BAB II PERENCANAAN KINERJA 14
Jumlah SDM Kesehatan yang ditingkatkan
kompetensinya (kumulatif) % 45 60 75 90 100 100 60
18 meningkatnya akses
pelayanan kesehatan
Peningkatan fasilitas pelayanan kesehatan
(Puskesmas) rasio 2,45 2,54 2,62 2,71 2,75 2.77 2.54
Peningkatan fasilitas pelayanan kesehatan
(Puskesmas Pembantu) rasio 5,41 5,5 5,58 5,67 5,75 5.8 5.5
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018
BAB II PERENCANAAN KINERJA 15
2.2 Perjanjian Kinerja
Perjanjian Kinerja adalah dokumen yang berisikan penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi
kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan
indikator kinerja. Dengan kata lain, perjanjian kinerja merupakan penugasan antara penerima dan pemberi
amanah atas kinerja yang terukur berdasarkan sumber daya yang tersedia. Penyusunan Perjanjian Kinerja
inu mengacu pada Rencana Stratrgis Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Tahun 2016-2021 yang kemudian
diuraikan dalan Rencana Kerja Tahunan 2018 dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Tahun 2018.
Pada tabel 2.3 berikut, disajikan Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja dari program/kegiatan yang
menjadi Perjanjian Kinerja antara Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi sebagai Kepala SKPD dengan
Bupati Sukabumi.
TABEL 2.3
PERJANJIAN KINERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI
TAHUN 2018
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target
2018
1 2 3 4 5
1 Tersedianya obat, bahan
kimia dan perbekalan
kesehatan
Tersedianya obat dan perbekalan
kesehatan Bulan 24
Tersedianya obat Program Bulan 24
Tersedianya bahan kimia/reagensia
untuk pemeriksaan kesehatan Bulan 24
2 Pembinaan Kesehatan Ibu
dan Reproduksi
Cakupan Puskesmas yang
melaksanakan kelas ibu hamil % 87
Cakupan Puskesmas yang melakukan
orientasi program perencanaan
persalinan dan pencegahan komplikasi
(P4K)
% 95
Cakupan komplikasi kebidanan yang
ditangani % 78
Cakupan pertolongan persalinan oleh
tenaga kesehatan yang memiliki
kompetensi kebidanan
% 95
Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 % 96
Cakupan Pelayanan Ibu Nifas % 93
Cakupan Kunjungan Neonatal Pertama
(KN1) sesuai standar % 98
Cakupan Kunjungan Neonatal Lengkap
(KNL) sesuai standar % 89
Cakupan Neonatal dengan Komplikasi
yang ditangani % 95
Cakupan Kunjungan Bayi % 100
Cakupan Pelayanan Anak Balita % 69
cakupan peserta KB aktif % 90
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018
BAB II PERENCANAAN KINERJA 16
3 Menurunnya kasus
kematian ibu dan bayi
Menurunnya Jumlah Kematian Ibu Kasus 35
Menurunnya Angka Kematian Bayi per 1000
KH 28,4
4 Menurunkan angka
kesakitan
Puskesmas yang melaksanakan
penjaringan kesehatan untuk peserta
didik kelas 1
% 100
Puskesmas yang melaksanakan
penjaringan kesehatan untuk peserta
didik kelas 7 dan 10
% 100
Puskesmas yang menyelenggarakan
kegiatan kesehatan remaja % 40
Jumlah Puskesmas yang
menyelenggarakan kegiatan kesehatan
lansia
% 40
5
Meningkatnya pembinaan,
pengembangan dan
pengawasan upaya
kesehatan tradisional dan
komplementer
Persentase Puskesmas yang
menyelenggarakan kesehatan
tradisional dan komplementer
% 75
Jumlah Puskesmas yang melaksanakan
pelayanan kesehatan Gigi dan Mulut % 75
Jumlah Puskesmas yang memberikan
pelayanan laboratorium % 50
Jumlah Puskesmas yang memberikan
pelayanan Kesehatan Indra % 80
6
Meningkatnya mutu dan
akses pelayanan
keperawatan, kebidanan
dan keteknisian medik
Jumlah puskesmas yang menerapkan
Pelayanan Keperawatan Kesehatan
Masyarakat (Perkesmas)
% 100
7
Meningkatnya akses
pelayanan kesehatan dasar
yang berkualitas bagi
masyarakat
Jumlah Puskesmas non rawat inap dan
Puskesmas rawat inap yang
memberikan pelayanan sesuai standar
% 75
Jumlah Puskesmas yang telah
melaksanakan Manajemen Puskesmas % 75
8
Meningkatnya Mutu dan
Akses Pelayanan Kesehatan
Jiwa dan NAPZA
Jumlah Puskesmas yang
menyelenggarakan pelayanan
kesehatan jiwa dan NAPZA
% 80
9
Meningkatnya layanan
kesehatan untuk
masyarakat
Jumlah Penduduk PBI yang Menjadi
Peserta Jaminan Kesehatan Nasional
(JKN)
% 90
10
Meningkatnya layanan
kesehatan untuk
masyarakat miskin
Cakupan pelayanan kesehatan pasien
masyarakat miskin di fasilitas kesehatan % 100
11 Meningkatnya pelayanan
gizi masyarakat
Ibu hamil KEK yang mendapat makanan
tambahan % 80
Ibu hamil yang mendapat Tablet
Tambah Darah (TTD) 90 tablet selama
masa kehamilan
% 95
Bayi usia kurang dari 6 bulan yang
mendapat ASI eksklusif % 52
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018
BAB II PERENCANAAN KINERJA 17
Bayi baru lahir mendapat Inisiasi
Menyusu Dini (IMD) % 44
Balita kurus yang mendapat makanan
tambahan (PMT) % 21,8
Remaja puteri yang mendapat Tablet
Tambah Darah (TTD) % 25
Balita gizi Sangat Kurus mendapat
perawatan % 100
Pemberian makanan pendamping ASI
pada anak usia 6 - 24 bulan keluarga
miskin
% 8
12 Meningkatnya kualitas
kesehatan lingkungan Cakupan sarana air bersih (SAB) % 85
Cakupan Rumah Sehat % 71
Cakupan Akses Jamban Keluarga
(JAGA) % 85
Cakupan Angka Bebas Jentik % 93
Cakupan Saluran Pembuangan Air
Limbah (SPAL) % 82
Cakupan Tempat Sampah % 89
13
Meningkatnya pembinaan
upaya kesehatan kerja dan
olahraga
Persentase Puskesmas yang
melaksanakan kegiatan kesehatan olah
raga pada kelompok masyarakat di
wilayah kerjanya
% 60
Persentase Puskesmas yang
menyelenggarakan kesehatan kerja
dasar
% 15
Jumlah pos UKK yang terbentuk di
daerah PPI/TPI % 60
14 Meningkatnya perilaku
hidup bersih dan sehat
Kebijakan publik yang berwawasan
kesehatan Jumlah 3
Cakupan PHBS di Tatanan RT % 49
Cakupan strata desa siaga aktif % 76,63
Cakupan sekolah yang
mempromosikan kesehatan % 20
Jumlah Tema pesan dalam komunikasi,
informasi dan edukasi kepada
masyarakat
Jumlah 10
Jumlah dunia usaha yang
memanfaatkan CSR-nya untuk program
kesehatan
Jumlah 16
15
Menurunnya angka
kesakitan akibat penyakit
menular dan penyakit tidak
menular
Cakupan penemuan dan penanganan
penderita penyakit TBC BTA % 57
Meningkatnya angka kesembuhan
penderita TB Paru BTA Positif % 85
Cakupan penemuan dan penanganan
penderita penyakit DBD % 100
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018
BAB II PERENCANAAN KINERJA 18
Cakupan balita dengan pneumonia yang
ditangani % 100
Cakupan penemuan dan penanganan
penderita Diare % 86
Cakupan Penemuan dan Penanganan
Kasus Penderita Filariasis % 100
Cakupan Penemuan dan Penanganan
suspect Flu Burung kasus 100
Cakupan Penemuan dan Penanganan
Kasus Penderita Kusta % 100
Cakupan Penemuan dan Penanganan
Kasus Penderita HIV/AIDS % 100
Annual Paracite Index (API) Malaria kasus 0,5
Cakupan Penemuan dan Penanganan
Kasus Penderita Rabies kasus 100
Persentase PKM yang melaksanakan
pengendalian PTM Terpadu % 40
Persentase desa / kelurahan yang
melaksanakan kegiatan posbindu PTM % 40
Persentase perempuan usia 30- 50
Tahun yang dideteksi dini kanker
serviks dan payudara
% 40
Persentase Puskesmas Yang
melaksanakan Kebijakan Kawasan
Tanpa Rokok (KTR), minimal 50 %
sekolah
% 40
Prevalensi tekanan darah tinggi % 23,79
Mempertahankan Prevalen Obesitas % 15,40
Prevalensi merokok pada penduduk usia
<= 18 Tahun % 5,60
Cakupan Desa/Kelurahan mengalami
KLB yang dilakukan Penyelidikan
Epidemiologi kurang dari 24 Jam
% 100
Acute Flacid Paralysis (AFP) rate per
100.000 penduduk < 15 th
per-100.000
penduduk >2
Cakupan Desa/kelurahan Universal
Child Immunization (UCI) % 100
16 Meningkatnya Kesehatan
Jemaah Haji Kab. Sukabumi
Cakupan Pemeriksaan dan pembinaan
Kesehatan Jemaah Haji % 100
Cakupan penanggulangan krisis
kesehatan akibat bencana % 100
17
Meningkatnya Mutu
Layanan Kesehatan dan
Rujukan
Cakupan Tenaga Kesehatan Berizin di
Praktek Mandiri dan Sarana Kesehatan % 85
Cakupan Sarana Kesehatan Berizin % 80
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018
BAB II PERENCANAAN KINERJA 19
Cakupan Sertifikasi Produk Kesehatan
Rumah Tangga % 45
Cakupan Puskesmas Terakreditasi Jml 25
Cakupan Puskesmas dengan Sistem
Informasi Terintegrasi % 100
Jumlah SDM Kesehatan yang
ditingkatkan kompetensinya (kumulatif) % 70
18 Meningkatnya akses
pelayanan kesehatan
Peningkatan fasilitas pelayanan
kesehatan (Puskesmas) rasio 2,65
Peningkatan fasilitas pelayanan
kesehatan (Puskesmas Pembantu) rasio 5,58
No Program Anggaran Keterangan
1 2 3 4
1 Obat dan Perbekalan kesehatan Rp.
9.264.207.000,00
2 Upaya Kesehatan masyarakat Rp.
45.158.405.000,00
3 Pembinaan Kesehatan Khusus Rp.
1.030.000.000,00
4
Pelayanan Kesehatan Penduduk
Miskin
Rp.
81.519.355.672,00
5 Perbaikan Gizi Masyarakat Rp.
325.000.000,00
6 Penyehatan Lingkungan Rp.
17.797.530.180,00
7 Promosi Kesehatan dan
Pemberdayaan Masyarakat Rp.
7.098.487.000,00
8 Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit Rp.
5.199.744.000,00
9 Peningkatan Mutu Pelayanan
Kesehatan Rp.
48.378.737.100,00
10 Peningkatan dan Pembangunan
Fasilitas Kesehatan Rp.
92.968.311.150,00
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018
BAB II PERENCANAAN KINERJA 20
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 19
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau
pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan
misi organisasi kepada pihak-pihak yang berwenang menerima pelaporan akuntabilitas/pemberi
amanah.
Selaku pengemban amanah bidang kesehatan masyarakat Kabupaten Sukabumi, maka
Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi melaksanakan kewajiban berakuntabilitas melalui penyajian
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi yang dibuat sesuai ketentuan
yang diamanatkan tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 53 Tahun 2014 tentang petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tatacara
Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah . Laporan tersebut memberikan gambaran penilaian tingkat pecapaian target masing-masing
indikator sasaran srategis yang ditetapkan dalam dokumen Renstra Tahun 2016-2021 maupun Renja
Tahun 2018. Sesuai dengan ketentuan tersebut, pengukuran kinerja digunakan untuk menilai
keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang ditetapkan
untuk mewujudkan misi dan visi pemerintah.
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi merupakan bentuk pertanggung
jawaban kinerja berbagai program dan kegiatan yang telah dilaksanakan pada tahun anggaran 2018,
Pengukuran kinerja berawal dari penetapan kinerja kegiatan, indikator kinerja utama, dengan
melihat rencana dan realisasi masing-masing kegiatan untuk menetapkan capaian indikator
kinerjanya.
Akuntabilitas kinerja dapat dilihat melalui Pengukuran Kinerja Dinas Kesehatan yang
dilakukan dengan cara membandingkan realisasi Kinerja dengan Sasaran (target) Kinerja yang
dicantumkan dalam lembar/dokumen Penetapan Kinerja /Perjanjian Kinerja dalam rangka
pelaksanaan APBN/APBD Tahun berjalan. Selain itu dibandingkan pula realisasi Kinerja Program
sampai dengan Tahun berjalan dengan Sasaran (target) Kinerja 5 (lima) Tahunan yang direncanakan
dalam Rencana Strategis Dinas Kesehatan.
3.1 Pengukuran Kinerja
Pengukuran kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Tahun 2018 dilihat dari capaian
kinerja yang tertuang dalam Indikator Kinerja Utama disajikan pada tahbel berikut :
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 20
Tabel 3.1 PENGUKURAN KINERJA
DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2018
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Sasaran Capaian
Tahun 2017
Tahun 2018 Target Akhir
Renstra
Capaian Tahun 2018
terhadap Target Akhir
Renstra
(%) Target Realisasi %
Realisasi
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Tersedianya obat, bahan kimia dan perbekalan kesehatan
Tersedianya obat dan perbekalan kesehatan 24 24 18 75 24 75
Tersedianya obat Program 24 24 18 75 24 75
Tersedianya bahan kimia/reagensia untuk pemeriksaan
kesehatan
24 24
18 75 24 75
2 Pembinaan Kesehatan Ibu dan Reproduksi
Cakupan Puskesmas yang melaksanakan kelas ibu hamil 100 87
100 114,94
91 110
Cakupan Puskesmas yang melakukan orientasi program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K)
100 95
95 100,00
100 95
Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani 119.5 78
115 147,44
80 144
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang
memiliki kompetensi kebidanan 92.1
95 95
100,00
98 97
Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 89 96
92 95,83
98 94
Cakupan Pelayanan Ibu Nifas 92 93
94 101,08
96 98
Cakupan Kunjungan Neonatal Pertama (KN1) sesuai standar 92.3 98
103 105,10
99 104
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 21
Cakupan Kunjungan Neonatal Lengkap (KNL) sesuai standar 97.7 89
99 111,24
95 104
Cakupan Neonatal dengan Komplikasi yang ditangani 61.9 95
95 100,00
96.5 99
Cakupan Kunjungan Bayi 103.4 100
95 95,00
100 95
Cakupan Pelayanan Anak Balita 81.8 69
85 94,44
72 118
cakupan peserta KB aktif 78.5 90
76 111,76
90 84
3 Menurunnya kasus kematian ibu dan bayi
Menurunnya Jumlah Kematian Ibu 41 35
44 79,55
27 163
Menurunnya Angka Kematian Bayi 0.56 28,4
5,6/1.000 214,29
21 38
4 Menurunkan angka kesakitan Puskesmas yang melaksanakan penjaringan kesehatan untuk peserta didik kelas 1
100 100 100 100 100 100
Puskesmas yang melaksanakan penjaringan kesehatan untuk peserta didik kelas 7 dan 10
75 100 100 100 100 100
Puskesmas yang menyelenggarakan kegiatan kesehatan remaja
30 100 100 100 70 143
Jumlah Puskesmas yang menyelenggarakan kegiatan kesehatan lansia
35 100 100 100 58 172
5 Meningkatnya pembinaan, pengembangan dan pengawasan
upaya kesehatan tradisional dan komplementer
Persentase Puskesmas yang menyelenggarakan kesehatan
tradisional dan komplementer 20 30 25 83,33 60 42
Jumlah Puskesmas yang melaksanakan pelayanan kesehatan
Gigi dan Mulut 75 80 75 93,75 100 75
Jumlah Puskesmas yang memberikan pelayanan laboratorium 30 40 30 75 100 30
Jumlah Puskesmas yang memberikan pelayanan Kesehatan Indra
100 100 100 100 90 111
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 22
6 Meningkatnya mutu dan akses pelayanan keperawatan, kebidanan
dan keteknisian medik
Jumlah puskesmas yang menerapkan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas)
100
100 100 100 100 100
7
Meningkatnya akses pelayanan
kesehatan dasar yang berkualitas bagi masyarakat
Jumlah Puskesmas non rawat inap dan Puskesmas rawat inap
yang memberikan pelayanan sesuai standar 70
75 75 100 90 83
Jumlah Puskesmas yang telah melaksanakan Manajemen Puskesmas
70 75
75 100 100 75
8
Meningkatnya Mutu dan Akses
Pelayanan Kesehatan Jiwa dan NAPZA
Jumlah Puskesmas yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan jiwa dan NAPZA
40 50 98,27 196,54 95 103
9 Meningkatnya layanan kesehatan untuk masyarakat
Jumlah Penduduk PBI yang Menjadi Peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
85.98 90 53,41 59,34 70 76
10 Meningkatnya layanan kesehatan untuk masyarakat miskin
Cakupan pelayanan kesehatan pasien masyarakat miskin di fasilitas kesehatan
62.56 100 100 100 90 111
11 Meningkatnya pelayanan gizi
masyarakat Ibu hamil KEK yang mendapat makanan tambahan 100 80 82,48 103,10 23,5 358
Ibu hamil yang mendapat Tablet Tambah Darah (TTD) 90 tablet selama masa kehamilan
90.9 95 95,11 100,12 100 95
Bayi usia kurang dari 6 bulan yang mendapat ASI eksklusif 73 47 69,67 148,23 56 124
Bayi baru lahir mendapat Inisiasi Menyusu Dini (IMD) 77 47 87,51 186,19 53 165
Balita kurus yang mendapat makanan tambahan (PMT) 100 85 96,76 113,84 25 387
Remaja puteri yang mendapat Tablet Tambah Darah (TTD) 2.26 25 25 100 35 71
Balita gizi Sangat Kurus mendapat perawatan 100 100 100 100,00 100 100
Pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6 - 24 bulan keluarga miskin
21 8 21 140,00 10 210
12 Meningkatnya kualitas kesehatan lingkungan
Cakupan sarana air bersih (SAB) 78.72 85 79,99 94,11 100 80
Cakupan Rumah Sehat 67.95 71 68,06 95,86 80 85
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 23
Cakupan Akses Jamban Keluarga (JAGA) 80 85 81,52 95,91 85 96
Cakupan Angka Bebas Jentik 88.92 93 85,66 92,11 100 86
Cakupan Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL) 72.70 82 68,8 83,84 100 69
Cakupan Tempat Sampah 83.9 89 84,9 95,35 100 85
13 Meningkatnya pembinaan upaya kesehatan kerja dan olahraga
Persentase Puskesmas yang melaksanakan kegiatan kesehatan olah raga pada kelompok masyarakat di wilayah kerjanya
50 60 100 166,67 90 111
Persentase Puskesmas yang menyelenggarakan kesehatan
kerja dasar 55 60 68 113,33 30 227
Jumlah pos UKK yang terbentuk di daerah PPI/TPI 10 58 71 122,41 80 89
14 Meningkatnya perilaku hidup bersih dan sehat
Kebijakan publik yang berwawasan kesehatan 2 3 3,00 100,00 3 100
Cakupan PHBS di Tatanan RT 49.01 49 45,00 91,84 56 80
Cakupan strata desa siaga aktif 51.03 76,63 95,00 123,97 100 95
Cakupan sekolah yang mempromosikan kesehatan 22 20 20 100 20 100
Jumlah Tema pesan dalam komunikasi, informasi dan edukasi kepada masyarakat
9 10 9,00 90,00 10 90
Jumlah dunia usaha yang memanfaatkan CSR-nya untuk program kesehatan
4 16 43,00 268,75 100 43
15 Menurunnya angka kesakitan akibat penyakit menular dan penyakit tidak
menular
Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC BTA
111.41 57 59,45 104,30
100 59
Meningkatnya angka kesembuhan penderita TB Paru BTA Positif
88.24 85 95,62 106,24
85 112
Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD 100 100 100,00 100,00 100 100
Cakupan balita dengan pneumonia yang ditangani 65.49 100 78,00 78,00 100 78
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 24
Cakupan penemuan dan penanganan penderita Diare 71.9 86 86,00 100,00 100 86
Cakupan Penemuan dan Penanganan Kasus Penderita Filariasis 100 100 100,00 100,00 100 100
Cakupan Penemuan dan Penanganan suspect Flu Burung 100 100 - - 100 0
Cakupan Penemuan dan Penanganan Kasus Penderita Kusta 100 100 100,00 100,00 100 100
Cakupan Penemuan dan Penanganan Kasus Penderita HIV/AIDS
100 100 100,00 100,00 100 100
Annual Paracite Index (API) Malaria 0.35 0,5 0,33 151,52 0.18 2640
Cakupan Penemuan dan Penanganan Kasus Penderita Rabies 93.12 100 82,00 82,00 100 82
Persentase PKM yang melaksanakan pengendalian PTM Terpadu
100 40% 100,00 250,00 60 167
Persentase desa / kelurahan yang melaksanakan kegiatan posbindu PTM
23.06 40% 28,49 71,23 15.4 4538
Persentase perempuan usia 30- 50 Tahun yang dideteksi dini kanker serviks dan payudara
3.36 40% 23,24 58,10
5 465
Persentase Puskesmas Yang melaksanakan Kebijakan Kawasan
Tanpa Rokok (KTR), minimal 50 % sekolah 5.36
40% 58,00 145,00 55 105
Prevalensi tekanan darah tinggi 3.31 23,79% 30,17 126,82 23.34 3072
Mempertahankan Prevalen Obesitas 2.28 15,40% 4,26 27,66 15.4 679
Prevalensi merokok pada penduduk usia <= 18 Tahun 18.8 5,60% 2,75 49,11 5 55
Cakupan Desa/Kelurahan mengalami KLB yang dilakukan
Penyelidikan Epidemiologi kurang dari 24 Jam 100
100 100,00 100,00 100 100
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 25
Acute Flacid Paralysis (AFP) rate per 100.000 penduduk < 15 th
5 >2 >2 100,00 >2 100
Cakupan Desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI) 95.24 100 83,94 83,94 100 84
16 Meningkatnya Kesehatan Jemaah Haji Kab. Sukabumi
Cakupan Pemeriksaan dan pembinaan Kesehatan Jemaah Haji 100 100 100,00 100,00
100 100
Cakupan penanggulangan krisis kesehatan akibat bencana 100 100 100,00 100,00
100 100
17 Meningkatnya Mutu Layanan Kesehatan dan Rujukan
Cakupan Tenaga Kesehatan Berizin di Praktek Mandiri dan Sarana Kesehatan
80 85
85,00 100,00 100 85
Cakupan Sarana Kesehatan Berizin 96 80 80,00 100,00 100 80
Cakupan Sertifikasi Produk Kesehatan Rumah Tangga 56.17 45 40,00 88,89 60 67
Cakupan Puskesmas Terakreditasi 10 3 25 100,00 3 833
Cakupan Puskesmas dengan Sistem Informasi Terintegrasi 100 100 100,00 100,00 100 100
Jumlah SDM Kesehatan yang ditingkatkan kompetensinya
(kumulatif) 43.10 75 70,00 100,00 100 70
18
Meningkatnya akses pelayanan kesehatan
Peningkatan fasilitas pelayanan kesehatan (Puskesmas) 2.36 2,62
2,75 103,77 2.77 99
Peningkatan fasilitas pelayanan kesehatan (Puskesmas Pembantu)
3.4 5,58
5,75 103,05 5.8 99
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 26
Pengukuran kinerja ini dilakukan dengan cara membandingkan antara pencapaian kinerja dari
indikator kinerja sasaran yang dicapai pada triwulan akhir tahun 2018 dengan target indikator kinerja
sasaran yang tercantum pada Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi.
Selain membandingkan antara pencapaian indikator kinerja sasaran dengan target, pengukuran
kinerja ini juga dilakukan dengan cara membandingkan pencapaian indikator kinerja sasaran dengan target
akhir yang harus dicapai yang tertuang dalam Rencana Strategis Dinas Kesehatan Tahun 2016-2021.
Dari tabel diatas dapat dilihat, pada perbandingan antara pencapaian indikator kinerja sasaran
dengan target indikator kinerja sasaran tahun 2018, dari 85 (delapan puluh lima) indikator kinerja sasaran
yang tercantum dalam Indikator Kinerja Utama (IKU), terdapat 40% (34) indikator kinerja sasaran yang
sudah mencapai target 32 % (27) indikator kinerja yang melebihi target dan 24% (28) indikator kinerja
yang belum mencapai target.
Begitupun untuk perbandingan antara pencapaian indikator kinerja sasaran tahun 2018 dengan
target indikator kinerja sasaran terhadap Target Akhir Renstra, dari 85 (delapan puluh lima) indikator
kinerja sasaran yang tercantum dalam Rencana Strategis Dinas Kesehatan tahun 2016-2021, terdapat 20%
(17) indikator kinerja sasaran yang sudah mencapai target, 45,88% (39) indikator kinerja yang belum
mencapai target dan 34,12 % (29) indikator kinerja yang melebihi target.
3.2 Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja
3.2.1 Evaluasi Perbandingan Antara Target dan Realaisasi Kinerja Tahun 2018
Pada table 3.2 berikut disajikan data evaluasi capaian kinerja dari seluruh indikator kinerja sasaran
pada tahun 2018.
Tabel 3.2 EVALUASI PENCAPAIAN KINERJA
DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI
TAHUN 2018
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Sasaran Target
2018
Realisasi
2018
Capaian
(%)
1 2 3 4 5 6
1 Tersedianya obat, bahan kimia dan perbekalan
kesehatan
Tersedianya obat dan perbekalan kesehatan 24 18 75
Tersedianya obat Program 24 18 75
Tersedianya bahan kimia/reagensia untuk pemeriksaan kesehatan
24 18 75
2 Pembinaan Kesehatan Ibu dan Reproduksi
Cakupan Puskesmas yang melaksanakan kelas ibu
hamil 87
100
114,94
Cakupan Puskesmas yang melakukan orientasi
program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K)
95
95
100,00
Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani 78
115 147,44
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan
95
95 100,00
Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 96
92 95,83
Cakupan Pelayanan Ibu Nifas 93
94 101,08
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 27
Cakupan Kunjungan Neonatal Pertama (KN1) sesuai standar
98
103 105,10
Cakupan Kunjungan Neonatal Lengkap (KNL)
sesuai standar 89
99
111,24
Cakupan Neonatal dengan Komplikasi yang ditangani
95
95 100,00
Cakupan Kunjungan Bayi 100
103 103,00
Cakupan Pelayanan Anak Balita 69
85 94,44
Cakupan peserta KB aktif 90
76 111,76
3 Menurunnya kasus
kematian ibu dan bayi
Menurunnya Jumlah Kematian Ibu 35
44 79,55
Menurunnya Angka Kematian Bayi 28,4 5,6/1.000
214,29
4 Menurunkan angka
kesakitan
Puskesmas yang melaksanakan penjaringan
kesehatan untuk peserta didik kelas 1 100 100 100
Puskesmas yang melaksanakan penjaringan kesehatan untuk peserta didik kelas 7 dan 10
100 100 100
Puskesmas yang menyelenggarakan kegiatan
kesehatan remaja 100 100 100
Jumlah Puskesmas yang menyelenggarakan kegiatan kesehatan lansia
100 100 100
5 Meningkatnya
pembinaan, pengembangan dan pengawasan upaya kesehatan
tradisional dan komplementer
Persentase Puskesmas yang menyelenggarakan
kesehatan tradisional dan komplementer 30 25 83,33
Jumlah Puskesmas yang melaksanakan pelayanan kesehatan Gigi dan Mulut
80 75 93,75
Jumlah Puskesmas yang memberikan pelayanan
laboratorium 40 30 75
Jumlah Puskesmas yang memberikan pelayanan
Kesehatan Indra 100 100 100
6
Meningkatnya mutu
dan akses pelayanan keperawatan, kebidanan dan
keteknisian medik
Jumlah puskesmas yang menerapkan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas)
100 100 100
7
Meningkatnya akses pelayanan
kesehatan dasar yang berkualitas bagi masyarakat
Jumlah Puskesmas non rawat inap dan Puskesmas
rawat inap yang memberikan pelayanan sesuai standar
75 75 100
Jumlah Puskesmas yang telah melaksanakan Manajemen Puskesmas
75 75 100
8
Meningkatnya Mutu dan Akses Pelayanan
Kesehatan Jiwa dan NAPZA
Jumlah Puskesmas yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan jiwa dan NAPZA 50 98,27 196,54
9
Meningkatnya
layanan kesehatan untuk masyarakat
Jumlah Penduduk PBI yang Menjadi Peserta
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) 90 53,41 59,34
10
Meningkatnya layanan kesehatan
untuk masyarakat miskin
Cakupan pelayanan kesehatan pasien masyarakat
miskin di fasilitas kesehatan 100 100 100
11 Meningkatnya pelayanan gizi masyarakat
Ibu hamil KEK yang mendapat makanan tambahan 80 82,48 103,10
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 28
Ibu hamil yang mendapat Tablet Tambah Darah
(TTD) 90 tablet selama masa kehamilan 95 95,11
100,12
Bayi usia kurang dari 6 bulan yang mendapat ASI eksklusif
47 69,67 148,23
Bayi baru lahir mendapat Inisiasi Menyusu Dini
(IMD) 47 87,51
186,19
Balita kurus yang mendapat makanan tambahan (PMT)
85 96,76 113,84
Remaja puteri yang mendapat Tablet Tambah
Darah (TTD) 25 25 100
Balita gizi Sangat Kurus mendapat perawatan 100 100 100,00
Pemberian makanan pendamping ASI pada anak
usia 6 - 24 bulan keluarga miskin 8 21
140,00
12 Meningkatnya
kualitas kesehatan lingkungan
Cakupan sarana air bersih (SAB) 85 79,99 94,11
Cakupan Rumah Sehat 71 68,06 95,86
Cakupan Akses Jamban Keluarga (JAGA) 85 81,52 95,91
Cakupan Angka Bebas Jentik 93 85,66 92,11
Cakupan Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL) 82 68,8 83,84
Cakupan Tempat Sampah 89 84,9 95,35
13 Meningkatnya
pembinaan upaya kesehatan kerja dan olahraga
Persentase Puskesmas yang melaksanakan
kegiatan kesehatan olah raga pada kelompok masyarakat di wilayah kerjanya
60 100 166,67
Persentase Puskesmas yang menyelenggarakan kesehatan kerja dasar
60 68 113,33
Jumlah pos UKK yang terbentuk di daerah PPI/TPI
58 71 122,41
14 Meningkatnya perilaku hidup bersih dan sehat
Kebijakan publik yang berwawasan kesehatan 3 3,00 100,00
Cakupan PHBS di Tatanan RT 49 45,00 91,84
Cakupan strata desa siaga aktif 76,63 95,00 123,97
Cakupan sekolah yang mempromosikan kesehatan
20 20 100
Jumlah Tema pesan dalam komunikasi, informasi dan edukasi kepada masyarakat
10 9,00 90,00
Jumlah dunia usaha yang memanfaatkan CSR-nya untuk program kesehatan
16 43,00 268,75
15 Menurunnya angka kesakitan akibat
penyakit menular dan penyakit tidak menular
Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC BTA
57 59,45 104,30
Meningkatnya angka kesembuhan penderita TB Paru BTA Positif
85 95,62 106,24
Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD
100 100,00 100,00
Cakupan balita dengan pneumonia yang ditangani 100 78,00 78,00
Cakupan penemuan dan penanganan penderita Diare
86 86,00 100,00
Cakupan Penemuan dan Penanganan Kasus
Penderita Filariasis 100 100,00 100,00
Cakupan Penemuan dan Penanganan suspect Flu Burung
100 - -
Cakupan Penemuan dan Penanganan Kasus Penderita Kusta
100 100,00 100,00
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 29
Cakupan Penemuan dan Penanganan Kasus
Penderita HIV/AIDS 100 100,00 100,00
Annual Paracite Index (API) Malaria 0,5 0,33 151,52
Cakupan Penemuan dan Penanganan Kasus
Penderita Rabies 100 82,00 82,00
Persentase PKM yang melaksanakan pengendalian PTM Terpadu
40% 100,00 250,00
Persentase desa / kelurahan yang melaksanakan
kegiatan posbindu PTM 40% 28,49 71,23
Persentase perempuan usia 30- 50 Tahun yang dideteksi dini kanker serviks dan payudara
40% 23,24 58,10
Persentase Puskesmas Yang melaksanakan Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok (KTR), minimal 50 % sekolah
40% 58,00 145,00
Prevalensi tekanan darah tinggi 23,79% 30,17 126,82
Mempertahankan Prevalen Obesitas 15,40% 4,26 27,66
Prevalensi merokok pada penduduk usia <= 18
Tahun 5,60% 2,75 49,11
Cakupan Desa/Kelurahan mengalami KLB yang
dilakukan Penyelidikan Epidemiologi kurang dari 24 Jam
100 100,00 100,00
Acute Flacid Paralysis (AFP) rate per 100.000 penduduk < 15 th
>2 >2 100,00
Cakupan Desa/kelurahan Universal Child
Immunization (UCI) 100 83,94 83,94
16 Meningkatnya Kesehatan Jemaah Haji Kab. Sukabumi
Cakupan Pemeriksaan dan pembinaan Kesehatan Jemaah Haji
100 100,00 100,00
Cakupan penanggulangan krisis kesehatan akibat bencana
100 100,00 100,00
17 Meningkatnya Layanan Kesehatan
Rujukan
Cakupan Tenaga Kesehatan Berizin di Praktek
Mandiri dan Sarana Kesehatan 85 85,00 100,00
Cakupan Sarana Kesehatan Berizin 80 80,00 100,00
Cakupan Sertifikasi Produk Kesehatan Rumah Tangga
45 40,00 88,89
Cakupan Puskesmas Terakreditasi 25 25 100,00
Cakupan Puskesmas dengan Sistem Informasi Terintegrasi
100 100,00 100,00
Jumlah SDM Kesehatan yang ditingkatkan
kompetensinya (kumulatif) 75 70,00 100,00
18
Meningkatnya akses
pelayanan kesehatan
Peningkatan fasilitas pelayanan kesehatan (Puskesmas)
2,62 2,75 103,77
Peningkatan fasilitas pelayanan kesehatan (Puskesmas Pembantu)
5,58 5,75 103,05
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 30
Grafik berikut menggambarkan evaluasi pencapaian kinerja dari seluruh indikator kinerja sasaran
pada tahun 2018.
3.2.2 Perbandingan Realisasi Kinerja dan CapaianTahun 2016, Tahun 2017 dan tahun 2018
Pada table 3.3 berikut disajikan data perbandingan Realisasi kinerja dan capaian kinerja Tahun
2018 dan Tahun 2016.
Tabel 3.3 PERBANDINGAN REALISASI DAN CAPAIAN KINERJA
TAHUN 2016, 2017 DAN 2018
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Sasaran Realisasi Kinerja
2016 2017 2018
1 Tersedianya obat, bahan kimia dan perbekalan kesehatan
Tersedianya obat dan perbekalan kesehatan 24 24 18
Tersedianya obat Program 24 24 18
Tersedianya bahan kimia/reagensia untuk pemeriksaan kesehatan
24 24 18
2 Pembinaan Kesehatan Ibu dan Reproduksi
Cakupan Puskesmas yang melaksanakan kelas ibu hamil
94.83 100 100
Cakupan Puskesmas yang melakukan orientasi program perencanaan persalinan
dan pencegahan komplikasi (P4K)
100 100
95
Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani 130.16 119.5 115
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga
kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan
84.07 92.1
95
Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 89.16 89 92
Cakupan Pelayanan Ibu Nifas 89.01 92 94
Cakupan Kunjungan Neonatal Pertama (KN1)
sesuai standar 96.8 92.3
103
Cakupan Kunjungan Neonatal Lengkap (KNL) sesuai standar
102 97.7 99
35,29%
35,29%
29,41%
Grafik 3.1Evaluasi Pencapaian Kinerja
Dinas Kesehatan Kabupaten SukabumiTahun 2018
Mencapai Target Belum Mencapai Target Melebihi Target
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 31
Cakupan Neonatal dengan Komplikasi yang
ditangani 62.7 61.9
95
Cakupan Kunjungan Bayi 100.23 103.4 103
Cakupan Pelayanan Anak Balita 75.16 81.8
85
cakupan peserta KB aktif 72.83 78.5 76
3 Menurunnya kasus
kematian ibu dan bayi Menurunnya Jumlah Kematian Ibu 51 41
44
Menurunnya Angka Kematian Bayi 6.15 0.56 5,6/1.000
4 Menurunkan angka
kesakitan
Puskesmas yang melaksanakan penjaringan
kesehatan untuk peserta didik kelas 1 81.6 100 100
Puskesmas yang melaksanakan penjaringan
kesehatan untuk peserta didik kelas 7 dan 10 22.23 75 100
Puskesmas yang menyelenggarakan kegiatan kesehatan remaja
44.83 30 100
Jumlah Puskesmas yang menyelenggarakan
kegiatan kesehatan lansia 75.86 35 100
5 Meningkatnya pembinaan, pengembangan dan
pengawasan upaya kesehatan tradisional dan komplementer
Persentase Puskesmas yang menyelenggarakan kesehatan tradisional dan komplementer
3 20 25
Jumlah Puskesmas yang melaksanakan
pelayanan kesehatan Gigi dan Mulut 40 75 75
Jumlah Puskesmas yang memberikan
pelayanan laboratorium 5 30 30
Jumlah Puskesmas yang memberikan pelayanan Kesehatan Indra
10 100 100
6
Meningkatnya mutu
dan akses pelayanan keperawatan, kebidanan dan
keteknisian medik
Jumlah puskesmas yang menerapkan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas)
70 100 100
7
Meningkatnya akses pelayanan kesehatan dasar yang berkualitas bagi masyarakat
Jumlah Puskesmas non rawat inap dan Puskesmas rawat inap yang memberikan pelayanan sesuai standar
17 70 75
Jumlah Puskesmas yang telah melaksanakan
Manajemen Puskesmas 17 70 75
8
Meningkatnya Mutu dan Akses Pelayanan Kesehatan Jiwa dan NAPZA
Jumlah Puskesmas yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan jiwa dan NAPZA
12 40 98,27
9
Meningkatnya layanan
kesehatan untuk masyarakat
Jumlah Penduduk PBI yang Menjadi Peserta
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) 5.02 85.98 53,41
10 Meningkatnya layanan kesehatan untuk masyarakat miskin
Cakupan pelayanan kesehatan pasien masyarakat miskin di fasilitas kesehatan
60.55 62.56 100
11
Meningkatnya
pelayanan gizi masyarakat
Ibu hamil KEK yang mendapat makanan tambahan
81.2 100 82,48
Ibu hamil yang mendapat Tablet Tambah
Darah (TTD) 90 tablet selama masa kehamilan
92.25 90.9 95,11
Bayi usia kurang dari 6 bulan yang mendapat ASI eksklusif
82.8 73 69,67
Bayi baru lahir mendapat Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
81.2 77 87,51
Balita kurus yang mendapat makanan tambahan (PMT)
89.3 100 96,76
Remaja puteri yang mendapat Tablet Tambah Darah (TTD)
1 2.26 25
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 32
Balita gizi Sangat Kurus mendapat perawatan 100 100 100
Pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6 - 24 bulan keluarga miskin
27.44 21 21
12 Meningkatnya kualitas
kesehatan lingkungan Cakupan sarana air bersih (SAB) 73.42 78.72 79,99
Cakupan Rumah Sehat 64.02 67.95 68,06
Cakupan Akses Jamban Keluarga (JAGA) 78.22 80 81,52
Cakupan Angka Bebas Jentik 83.65 88.92 85,66
Cakupan Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL)
65.16 72.7 68,8
Cakupan Tempat Sampah 80.38 83.9 84,9
13
Meningkatnya
pembinaan upaya kesehatan kerja dan olahraga
Persentase Puskesmas yang melaksanakan kegiatan kesehatan olah raga pada kelompok masyarakat di wilayah kerjanya
25.86 50 100
Persentase Puskesmas yang menyelenggarakan kesehatan kerja dasar
43.1 55 68
Jumlah pos UKK yang terbentuk di daerah PPI/TPI
5 10 71
14 Meningkatnya perilaku hidup bersih dan sehat
Kebijakan publik yang berwawasan kesehatan 2 2 3,00
Cakupan PHBS di Tatanan RT 48.39 49.01 45,00
Cakupan strata desa siaga aktif 36.27 51.03 95,00
Cakupan sekolah yang mempromosikan kesehatan
9.93 22 20
Jumlah Tema pesan dalam komunikasi, informasi dan edukasi kepada masyarakat
7 80 9,00
Jumlah dunia usaha yang memanfaatkan
CSR-nya untuk program kesehatan 4 4 43,00
15 Menurunnya angka kesakitan akibat
penyakit menular dan penyakit tidak menular
Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC BTA
78.68 111.41 59,45
Meningkatnya angka kesembuhan penderita
TB Paru BTA Positif 79 88.24 95,62
Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD
100 100 100,00
Cakupan balita dengan pneumonia yang
ditangani 21.6 65.49 78,00
Cakupan penemuan dan penanganan penderita Diare
97.38 71.9 86,00
Cakupan Penemuan dan Penanganan Kasus
Penderita Filariasis 63.26 100 100,00
Cakupan Penemuan dan Penanganan suspect Flu Burung
42.17 100 -
Cakupan Penemuan dan Penanganan Kasus
Penderita Kusta 100 100 100,00
Cakupan Penemuan dan Penanganan Kasus Penderita HIV/AIDS
76.84 100 100,00
Annual Paracite Index (API) Malaria 0.12 0.35 0,33
Cakupan Penemuan dan Penanganan Kasus Penderita Rabies
100 100 82,00
Persentase PKM yang melaksanakan pengendalian PTM Terpadu
20 100 100,00
Persentase desa / kelurahan yang melaksanakan kegiatan posbindu PTM
10.88 24.5 28,49
Persentase perempuan usia 30- 50 Tahun yang dideteksi dini kanker serviks dan
payudara
0.97 4.6 23,24
Persentase Puskesmas Yang melaksanakan Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok (KTR), minimal 50 % sekolah
0 5.36 58,00
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 33
Prevalensi tekanan darah tinggi 5.71 3.31 30,17
Mempertahankan Prevalen Obesitas 17.32 2.28 4,26
Prevalensi merokok pada penduduk usia <= 18 Tahun
0 18.8 2,75
Cakupan Desa/Kelurahan mengalami KLB
yang dilakukan Penyelidikan Epidemiologi kurang dari 24 Jam
100 100 100,00
Acute Flacid Paralysis (AFP) rate per 100.000 penduduk < 15 th
99.57 5 >2
Cakupan Desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI)
94.56 95.24 83,94
16 Meningkatnya Kesehatan Jemaah Haji Kab. Sukabumi
Cakupan Pemeriksaan dan pembinaan Kesehatan Jemaah Haji
0 100 100,00
Cakupan penanggulangan krisis kesehatan akibat bencana
0 100 100,00
17 Meningkatnya Mutu Layanan Kesehatan dan Rujukan
Cakupan Tenaga Kesehatan Berizin di Praktek Mandiri dan Sarana Kesehatan
16 80 85,00
Cakupan Sarana Kesehatan Berizin 98 96 80,00
Cakupan Sertifikasi Produk Kesehatan Rumah
Tangga 0 56.17 40,00
Cakupan Puskesmas Terakreditasi 0 10 25
Cakupan Puskesmas dengan Sistem Informasi Terintegrasi
5 100 100,00
Jumlah SDM Kesehatan yang ditingkatkan kompetensinya (kumulatif)
0 43.1 70,00
18 Meningkatnya akses pelayanan kesehatan
Peningkatan fasilitas pelayanan kesehatan (Puskesmas)
1.39 2.36 2,75
Peningkatan fasilitas pelayanan kesehatan (Puskesmas Pembantu)
3.07 3.4 5,75
Pada table 3.3 diatas menunjukkan perbandingan antara realisasi kinerja antara tahun 2016 sampai
dengan tahun 2018, ada beberapa indikator kinerja sasaran yang realisasi kinerjanya 0 (nol), hal ini terjadi
karena tahun 2016 merupakan tahun terakhir berjalannya Rencana Strategis Dinas Kesehatan dan pada
tahun 2016, terjadi perubahan pada sasaran strategis dan indikator kinerja sasaran, sehingga yang dapat
dibandingkan hanya realisasi kinerja Tahun 2017 dan 2018 yang memiliki sasaran strategis dan indikator
kinerja sasaran yang sama sesuai Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Tahun 2016-
2021.
Perbandingan realisasi kinerja tahun 2016 dan tahun 2018 menggambarkan dari 85 (delapan puluh
lima) indikator kinerja sasaran yang ada, terdapat 56% (48) indikator kinerja sasaran yang realisasi kinerja
yang naik, 22% (19) indikator kinerja sasaran yang capaian kinerja nya tetap dan 21% (18) indikator
kinerja sasaran yang realisasi kinerjanya turun dan capaian kinerja tahun 2018 dan tahun 2016.
Sedangkan untuk capaian indikator kinerja sasaran, perbandingan antara capaian indikator kinerja
sasaran tahun 2016 dan tahun 2018 menunjukkan dari 85 (delapan puluh lima) indikator kinerja sasaran,
terdapat 11,765 (10) indikator kinerja sasaran yang capaian kinerjanya tetap, 60% (51) indikator kinerja
sasaran yang capaian kinerjanya naik dan 28,24% (24) indikator kinerja sasaran yang capaian kinerjanya
turun. Perbandingan tersebut disajikan pada grafik dibawah ini :
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 34
3.2.3 Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2018 dengan Target Rencana Strategis Dinas
Kesehatan
Pada evaluasi kinerja ini, dilakukan pula perbandingan antararealisasi kinerja yang telah dicapai
sampai dengan tahun 2018 dengan target akhir yang ingin dicapai yang tercantum pada Rencana Strategis
Dinas Kesehatan. Pada tabel 3.4 berikut ini disajikan data perbandingan realisasi kinerja Tahun 2018
dibandingkan dengan target yang ingin dicapai pada akhir Rencana Strategis Dinas Kesehatan.
Tabel 3.4 PERBANDINGAN REALISASI KINERJA TAHUN 2018 DENGAN TARGET RENSTRA
DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Sasaran
Realisasi
Kinerja Sampai Dengan
Tahun 2018
Target Akhir
Renstra
Capaian Tahun 2018
terhadap Target Akhir
Renstra (%)
1 Tersedianya obat, bahan
kimia dan perbekalan
kesehatan
Tersedianya obat dan perbekalan
kesehatan 18 24 75
Tersedianya obat Program 18 24 75
Tersedianya bahan kimia/reagensia
untuk pemeriksaan kesehatan 18 24 75
2 Pembinaan Kesehatan
Ibu dan Reproduksi
Cakupan Puskesmas yang
melaksanakan kelas ibu hamil 100 91 110
Cakupan Puskesmas yang melakukan
orientasi program perencanaan
persalinan dan pencegahan
komplikasi (P4K)
95 100 95
0
20
40
60
80
Naik Tetap Turun
67,06
12,9420
60
11,76
28,24
Grafik 3.2Perbandingan Realisasi Kinerja dan Capaian Kinerja
Tahun 2016 Dengan Tahun 2018
Realisasi Kinerja
Capaian Kinerja
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 35
Cakupan komplikasi kebidanan yang
ditangani 115 80 144
Cakupan pertolongan persalinan oleh
tenaga kesehatan yang memiliki
kompetensi kebidanan
95 98 97
Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4
92 98 94
Cakupan Pelayanan Ibu Nifas
94 96 98
Cakupan Kunjungan Neonatal
Pertama (KN1) sesuai standar
103 99 104
Cakupan Kunjungan Neonatal
Lengkap (KNL) sesuai standar
99 95 104
Cakupan Neonatal dengan
Komplikasi yang ditangani
95 96.5 99
Cakupan Kunjungan Bayi
103 100 103
Cakupan Pelayanan Anak Balita
85 72 118
cakupan peserta KB aktif
76 90 84
3 Menurunnya kasus
kematian ibu dan bayi
Menurunnya Jumlah Kematian Ibu
44 27 163
Menurunnya Angka Kematian Bayi 5,6/1.000 21 38
4 Menurunkan angka
kesakitan
Puskesmas yang melaksanakan
penjaringan kesehatan untuk peserta
didik kelas 1
100 100 100
Puskesmas yang melaksanakan
penjaringan kesehatan untuk peserta
didik kelas 7 dan 10
100 100 100
Puskesmas yang menyelenggarakan
kegiatan kesehatan remaja 100 70 143
Jumlah Puskesmas yang
menyelenggarakan kegiatan
kesehatan lansia
100 58 172
5
Meningkatnya
pembinaan,
pengembangan dan
pengawasan upaya
kesehatan tradisional
dan komplementer
Persentase Puskesmas yang
menyelenggarakan kesehatan
tradisional dan komplementer
25 60 42
Jumlah Puskesmas yang
melaksanakan pelayanan kesehatan
Gigi dan Mulut
75 100 75
Jumlah Puskesmas yang memberikan
pelayanan laboratorium 30 100 30
Jumlah Puskesmas yang memberikan
pelayanan Kesehatan Indra 100 90 111
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 36
6
Meningkatnya mutu dan
akses pelayanan
keperawatan, kebidanan
dan keteknisian medic
Jumlah puskesmas yang menerapkan
Pelayanan Keperawatan Kesehatan
Masyarakat (Perkesmas)
100 100 100
7
Meningkatnya akses
pelayanan kesehatan
dasar yang berkualitas
bagi masyarakat
Jumlah Puskesmas non rawat inap
dan Puskesmas rawat inap yang
memberikan pelayanan sesuai
standar
75 90 83
Jumlah Puskesmas yang telah
melaksanakan Manajemen
Puskesmas
75 100 75
8
Meningkatnya Mutu dan
Akses Pelayanan
Kesehatan Jiwa dan
NAPZA
Jumlah Puskesmas yang
menyelenggarakan pelayanan
kesehatan jiwa dan NAPZA
98,27 95 103
9
Meningkatnya layanan
kesehatan untuk
masyarakat
Jumlah Penduduk PBI yang Menjadi
Peserta Jaminan Kesehatan Nasional
(JKN)
53,41 70 76
10
Meningkatnya layanan
kesehatan untuk
masyarakat miskin
Cakupan pelayanan kesehatan
pasien masyarakat miskin di fasilitas
kesehatan
100 90 111
11 Meningkatnya pelayanan
gizi masyarakat
Ibu hamil KEK yang mendapat
makanan tambahan 82,48 23.5 358
Ibu hamil yang mendapat Tablet
Tambah Darah (TTD) 90 tablet
selama masa kehamilan
95,11 100 95
Bayi usia kurang dari 6 bulan yang
mendapat ASI eksklusif 69,67 56 124
Bayi baru lahir mendapat Inisiasi
Menyusu Dini (IMD) 87,51 53 165
Balita kurus yang mendapat
makanan tambahan (PMT) 96,76 25 387
Remaja puteri yang mendapat Tablet
Tambah Darah (TTD) 25 35 71
Balita gizi Sangat Kurus mendapat
perawatan 100 100 100
Pemberian makanan pendamping
ASI pada anak usia 6 - 24 bulan
keluarga miskin
21 10 210
12 Meningkatnya kualitas
kesehatan lingkungan Cakupan sarana air bersih (SAB) 79,99 100 80
Cakupan Rumah Sehat 68,06 80 85
Cakupan Akses Jamban Keluarga
(JAGA) 81,52 85 96
Cakupan Angka Bebas Jentik 85,66 100 86
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 37
Cakupan Saluran Pembuangan Air
Limbah (SPAL) 68,8 100 69
Cakupan Tempat Sampah 84,9 100 85
13
Meningkatnya
pembinaan upaya
kesehatan kerja dan
olahraga
Persentase Puskesmas yang
melaksanakan kegiatan kesehatan
olah raga pada kelompok
masyarakat di wilayah kerjanya
100 90 111
Persentase Puskesmas yang
menyelenggarakan kesehatan kerja
dasar
68 30 227
Jumlah pos UKK yang terbentuk di
daerah PPI/TPI 71 80 89
14 Meningkatnya perilaku
hidup bersih dan sehat
Kebijakan publik yang berwawasan
kesehatan 3,00 3 100
Cakupan PHBS di Tatanan RT 45,00 56 80
Cakupan strata desa siaga aktif 95,00 100 95
Cakupan sekolah yang
mempromosikan kesehatan 20 20 100
Jumlah Tema pesan dalam
komunikasi, informasi dan edukasi
kepada masyarakat
9,00 10 90
Jumlah dunia usaha yang
memanfaatkan CSR-nya untuk
program kesehatan
43,00 100 43
15 Menurunnya angka
kesakitan akibat penyakit
menular dan penyakit
tidak menular
Cakupan penemuan dan penanganan
penderita penyakit TBC BTA 61,59 100 61,59
Meningkatnya angka kesembuhan
penderita TB Paru BTA Positif 95,62 85 112
Cakupan penemuan dan penanganan
penderita penyakit DBD 100,00 100 100
Cakupan balita dengan pneumonia
yang ditangani 78,00 100 78
Cakupan penemuan dan penanganan
penderita Diare 86,00 100 86
Cakupan Penemuan dan Penanganan
Kasus Penderita Filariasis 100,00 100 100
Cakupan Penemuan dan Penanganan
suspect Flu Burung - 100 0
Cakupan Penemuan dan Penanganan
Kasus Penderita Kusta 100,00 100 100
Cakupan Penemuan dan Penanganan
Kasus Penderita HIV/AIDS 100,00 100 100
Annual Paracite Index (API) Malaria 0,33 0.18 2640
Cakupan Penemuan dan Penanganan
Kasus Penderita Rabies 82,00 100 82
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 38
Persentase PKM yang melaksanakan
pengendalian PTM Terpadu 100,00 60 167
Persentase desa / kelurahan yang
melaksanakan kegiatan posbindu
PTM
28,49 15.4 4538
Persentase perempuan usia 30- 50
Tahun yang dideteksi dini kanker
serviks dan payudara
23,24 5 465
Persentase Puskesmas Yang
melaksanakan Kebijakan Kawasan
Tanpa Rokok (KTR), minimal 50 %
sekolah
58,00
55 105
Prevalensi tekanan darah tinggi 30,17 23.34 3072
Mempertahankan Prevalen Obesitas 4,26 15.4 679
Prevalensi merokok pada penduduk
usia <= 18 Tahun 2,75 5 55
Cakupan Desa/Kelurahan mengalami
KLB yang dilakukan Penyelidikan
Epidemiologi kurang dari 24 Jam
100,00 100 100
Acute Flacid Paralysis (AFP) rate per
100.000 penduduk < 15 th >2 >2 100
Cakupan Desa/kelurahan Universal
Child Immunization (UCI) 83,94 100 84
16 Meningkatnya Kesehatan
Jemaah Haji Kab.
Sukabumi
Cakupan Pemeriksaan dan
pembinaan Kesehatan Jemaah Haji 100,00 100 100
Cakupan penanggulangan krisis
kesehatan akibat bencana 100,00 100 100
17 Meningkatnya Mutu
Layanan Kesehatan dan
Rujukan
Cakupan Tenaga Kesehatan Berizin
di Praktek Mandiri dan Sarana
Kesehatan
85,00 100 85
Cakupan Sarana Kesehatan Berizin 80,00 100 80
Cakupan Sertifikasi Produk
Kesehatan Rumah Tangga 40,00 60 67
Cakupan Puskesmas Terakreditasi 25 3 833
Cakupan Puskesmas dengan Sistem
Informasi Terintegrasi 100,00 100 100
Jumlah SDM Kesehatan yang
ditingkatkan kompetensinya
(kumulatif)
70,00 100 70
18 Meningkatnya akses
pelayanan kesehatan
Peningkatan fasilitas pelayanan
kesehatan (Puskesmas) 2,75 2.77 99
Peningkatan fasilitas pelayanan
kesehatan (Puskesmas Pembantu) 5,75 5.8 99
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 39
Tabel 3.4 memberikan gambaran perbandingan realisasi kinerja yang telah dicapai sampai dengan
tahun 2018 dibandingkan dengan target yang terdapat pada Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten
Sukabumi. Begitupun untuk perbandingan antara pencapaian indikator kinerja sasaran tahun 2018 dengan
target indikator kinerja sasaran terhadap Target Akhir Renstra, dari 85 (delapan puluh lima) indikator
kinerja sasaran yang tercantum dalam Rencana Strategis Dinas Kesehatan tahun 2016-2021, terdapat 20%
(17) indikator kinerja sasaran yang sudah mencapai target, 45,88% (39) indikator kinerja yang belum
mencapai target dan 34,12 % (29) indikator kinerja yang melebihi target. Grafik berikut menggambarkan
prosentase Perbandingan realisasi kinerja Tahun 2018 dengan target Renstra.
Jika dilihat dari grafik diatas, maka masih dibutuhkan dukungan dan kerja keras berbagai pihak
untuk dapat meningkatkan 49,41% indikator kinerja yang belum mencapai target. Dengan sisa waktu yang
ada sebelum renstra berakhir, diharapkan 42 indikator kinerja sasaran ini dapat meningkat dan mencapai
target yang tercantum dalam Rentra.
3.2.4 Perbandingan realisasi Kinerja Tahun 2018 dengan Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, urusan
kesehatan merupakan urusan pemerintahan yang yang dibagi antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah
provinsi dan Pemerintah Daerah kabupaten/kota, bersifat wajib, dan terkait dengan pelayanan dasar,
sehubungan sengan hal tersebut maka untuk menjamin tercapainya sasaran dan prioritas pembangunan
nasional bidang kesehatan, diperlukan pedoman Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang ditetapkan oleh
Pemerintah Pusat.
0
10
20
30
40
50
REALISASI KINERJA 2018
20
46
34
Grafik 3.3Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2018
Terhadap Target Renstra
Mencapai Target Belum Mencapai Target Melebihi Target
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 40
Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan merupakan acuan bagi Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota dalam penyediaan pelayanan kesehatan yang berhak diperoleh setiap warga secara
minimal. Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI
Nomor 43 Tahun 2016 meliputi :
1. Setiap ibu hamil mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar;
2. Setiap ibu bersalin mendapatkan pelayanan persalinan sesuai standar;
3. Setiap bayi baru lahir mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar;
4. Setiap balita mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar;
5. Setiap anak pada usia pendidikan dasar mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar;
6. Setiap warga negara Indonesia usia 15 s.d. 59 tahun mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar;
7. Setiap warga negara Indonesia usia 60 tahun ke atas mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar;
8. Setiap penderita hipertensi mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar;
9. Setiap penderita Diabetes Melitus mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar;
10. Setiap orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar;
11. Setiap orang dengan TB mendapatkan pelayanan TB sesuai standar; dan
12. Setiap orang berisiko terinfeksi HIV (ibu hamil, pasien TB, pasien IMS, waria/transgender, pengguna
napza, dan warga binaan lembaga pemasyarakatan) mendapatkan pemeriksaan HIV sesuai standar.
Jika melihat Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatn tersebut, maka dari 85 indikator kinerja
sasaran yang ada, hamper seluruh standar pelayanan minimal Bidang kesehatan telah masuk dalam
indikator sasaran kinerja yang tercantum dalam Renstra.
Mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 43 Tahun 2016 tentan Penetapan Standar
pelayanan Minimal Bidang Kesehatan, dalam penjelasan peraturan tersebut berbunyi bahwa SPM
merupakan hal minimal yang harus dilaksanakan oleh Pemda untuk rakyatnya, maka target SPM harus
100% setiap tahunnya. Untuk itu dalam penetapan indikator SPM, Kementerian/Lembaga Pemerintahan
Non Kementerian agar melakukan pentahapan pada jenis pelayanan, mutu pelayanan dan/atau
sasaran/lokus tertentu. Hal ini memberikan peluang kepada Pemerintah Daerah untuk menentukan target
yang harus dicapai dalam 5 (lima) tahun Renstra berjalan, sesuai dengan kemampuan dukungan anggaran
yang dimiliki oleh Pemerintah Daerah.
Pada table 3.5 berikut ini disajikan data perbandingan indikator kinerja sasaran yang sesuai
dengan Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan.
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 41
Tabel 3.5
PERBANDINGAN REALISASI KINERJA TAHUN 2018
TERHADAP STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja
Sasaran
Realisasi
Kinerja
Sampai
Dengan
tahun
2018
Indikator Standar
Pelayanan Minimal
Bidang Kesehatan
Target
SPM
Cakupan
s.d.
Tahun
2018
Terhadap
SPM (%)
1 2 3 4 5 6 7
1 Pembinaan Kesehatan
Ibu dan Reproduksi
Cakupan Kunjungan Ibu
Hamil K4 92
Pelayanan kesehatan
ibu hamil 100 92
Cakupan Pelayanan Ibu
Nifas 94
Pelayanan kesehatan
ibu bersalin 100 94
Cakupan Kunjungan
Neonatal Pertama (KN1)
sesuai standar
103
Pelayanan kesehatan
bayi baru lahir
100 103
Cakupan Kunjungan
Neonatal Lengkap (KNL)
sesuai standar
99 100
99
Cakupan Pelayanan Anak
Balita 85
Pelayanan kesehatan
balita 100 85
2 Menurunkan angka
kesakitan
Puskesmas yang
melaksanakan penjaringan
kesehatan untuk peserta
didik kelas 1
100 Pelayanan kesehatan
pada usia pendidikan
dasar
100
100
Puskesmas yang
menyelenggarakan
kegiatan kesehatan remaja
100 Pelayanan kesehatan
pada usia produktif 100
100
Jumlah Puskesmas yang
menyelenggarakan
kegiatan kesehatan lansia
100 Pelayanan kesehatan
pada usia lanjut 100
100
3
Menurunnya angka
kesakitan akibat
penyakit menular dan
penyakit tidak
menular
Cakupan penemuan dan
penanganan penderita
penyakit TBC BTA
100 Pelayanan kesehatan
orang dengan TB 100
100
Prevalensi tekanan darah
tinggi 30,17
Pelayanan kesehatan
penderita hipertensi 100 30,17
Persentase PKM yang
melaksanakan
pengendalian PTM Terpadu
100 Pelayanan kesehatan
penderita Diabetes
Melitus
100 100
Cakupan Penemuan dan
Penanganan Kasus
Penderita HIV/AIDS
100 Pelayanan kesehatan
orang dengan risiko
terinfeksi HIV
100 100
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 42
4 Meningkatnya Mutu
dan Akses Pelayanan
Kesehatan Jiwa dan
NAPZA
Jumlah Puskesmas yang
menyelenggarakan
pelayanan kesehatan jiwa
dan NAPZA
98,27 Pelayanan Kesehatan
orang dengan
gangguan jiwa berat
100
98,27
3.2.5 Analisis Pencapaian/Penurunan Kinerja dan Alternatif Solusi yang Dilakukan
Dalam mencapai target indikator kinerja sasaran diatas dilakukan beberapa program dan kegiatan
diantaranya adalah :
1. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
Program obat dan perbekalan kesehatan diselenggarakan untuk mencukupi kebutuhan obat dan
perbekalan kesehatan di seluruh unit pelayanan kesehatan masyarakat. Ketersedian obat dan Perbekalan
Kesehatan merupakan unsur penting dalam pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Obat dan Perbekalan
Kesehatan merupakan salah satu penunjang dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan terhadap
masyarakat, untuk itu diperlukan obat dan Perbekalan Kesehatan yang baik secara kwalitas maupun
kwantitas.
Upaya pemenuhan terhadap kebutuhan obat dan perbekalan kesehatan meliputi proses
perencanaan, pengadaan, pendistribusian serta monitoring dan evaluasi terhadap ketersediaan obat dan
perbekalan kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan masyarakat.
Realisasi Program Obat dan Perbekalan Kesehatan tahun 2018 telah memenuhi target kinerja sesuai
dengan Rencana Kerja Tahun 2018 yaitu penyediaan obat dan perbekalan kesehatan untuk 18 bulan, hal
ini menunjukkan bahwa program ini memenuhi indikator Tidak Tercapai. Hal ini diikarenakan nilai
kesegaran obat (kadaluarsa obat) rata-rata hanya 24 bulan, sehingga bila pengadaan obat (Buffer Stock)
untuk 24 bulan maka dikhawatirkan obat tersebut tidak bisa dimanfaatkan secara maksimal karena sudah
memasuki masa kadaluarsa, selain itu jenis obat yang di sediakanpun semakin banyak jenisnya.
Untuk upaya pemenuhan terhadap kebutuhan obat dan perbekalan kesehatan meliputi proses
perencanaan, pengadaan, pendistribusian serta monitoring dan evaluasi terhadap ketersediaan obat dan
perbekalan kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan masyarakat. Program Obat dan Perbekalan
Kesehatan dilaksanakan melalui 6 kegiatan dengan alokasi anggaran Rp. 9.264.207.000,00 dengan realisasi
anggaran sebesar Rp. 8.972.631.806,00 atau 96,85 %. Pencapaian indikator kinerja tersebut ditunjang
dengan Kegiatan antara lain :
1.1 Pengelolaan dan Pendistribusian Obat di Gudang Farmasi
Alokasi anggaran Pengelolaan dan Pendistribusian Obat di Gudang Farmasi sebesar Rp.
225.160.000,00 terealisasi Rp 219.400.000,00 atau 97,44 %. Keluaran dari kegiatan adalah :
➢ Pemeliharaan kendaraan gudang farmasi dengan capaian kinerja 2 kendaraan; dan
➢ Distribusi obat di 58 puskesmas dan 1 laboratorium Kesehatan.
1.2 Pengelolaan, Pengawasan Obat, Makanan dan Kefarmasian
Kegiatan Pengelolaan, Pengawasan Obat, Makanan dan Kefarmasian dengan alokasi sebesar Rp
500.000.000,- terealisasi Rp 471.364.500,- atau 94,27 %, Keluaran dari kegiatan tersebut adalah :
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 43
➢ Pengelolaan sediaan farmasi di puskesmas dengan capaian kinerja 58 puskesmas;
➢ Pengelolaan sediaan farmasi di apotek dengan capaian kinerja 34 apotek; dan
➢ Penyusunan rencana kebutuhan obat umum dan JKN dengan capaian kinerja 58 puskesmas.
1.3 Pengelolaan Obat Program dan reagensia
Kegiatan Pengelolaan obat program dan reagensia merupakan kegiatan baru pada program Obat dan
Perbekalan Kesehatan. Kegiatan ini dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan reagensia di Laboratorium
Kesehatan Daerah dan Kebutuhan Obat di Puskesmas. Jumlah anggaran kegiatan ini yaitu sebesar
Rp. 200.000.000.- dan realisasi dari anggaran kegiatan tersebut adala Rp. 189.033.690.- atau 94,52
%. Keluaran dari kegiatan tersebut adalah :
➢ Kebutuhan reagen labkesda dengan capaian kinerja 1 tahun; dan
➢ Kebutuhan obat program puskesmas dengan capaian kinerja 58 puskesmas.
1.4 DAK Reguler Bidang Kesehatan Pelayanan kesehatan Kefarmasian (DAK Reguler 2018)
Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus Non Fisik
Kementerian Kesehatan RI. Tahun 2018, alokasi anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp.
7.703.297.000.- dengan realisasi penyerapan anggaran sebesar Rp. 7.644.159.216.- atau 99.23%.
Keluaran dari pelaksanaan kegiatan ini adalah :
➢ Pengadaan obat dan perbekalan dengan capaian kinerja 1 paket;
➢ Pengadaan bahan habis pakai pelayanan kesehatan dasar dengan capaian kinerja 1 paket; dan
➢ Pengadaan bahan habis pakai kesehatan gigi dengan capaian kinerja 1 paket.
1.5 Pengadaan Alat dan Perbekalan Kesehatan
Kegiatan ini merupakan kegiatan pendamping pelaksanaan kegiatan DAK Reguler Bidang Kesehatan
pelayanan kesehatan kefarmasian. Kegiatan yang dilaksanakan bertujuan untuk mendukung
tercapainya target kinerja kegiatan DAK Reguler Bidang Kesehatan pelayanan kesehatan kefarmasian.
Alokasi anggaran kegiatan ini berjumlah Rp. 300.000.000.- dengan realisasi penyerapan anggaran
sebesar Rp. 122.541.500.- atau 40.85%. Keluaran dari kegiatan ini adalah :
➢ Manajemen pengelolaan obat dan perbekalan kesehatan dengan capaian kinerja 58
puskesmas.
1.6 Distribusi Obat dan E-Logistik (DAK Non Fisik)
Kegiatan ini dilaksanakan untuk mendukung distribusi obat ke 58 puskesmas di Kabupaten Sukabumi
dengan menggunakan system aplikasi E-Logistik yang bersumber dari Dana DAK Non Fisik Kementerian
Kesehatan RI. Alokasi anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp. 335.750.000.- dengan realisasi
penyerapan anggaran sebesar Rp. 326.132.900.- atau 97.14%. Keluaran dari kegiatan ini adalah :
➢ Distribusi obat dengan capaian kinerja 58 puskesmas.
2. Program Upaya Kesehatan Masyarakat
Program Upaya Kesehatan Masyarakat bertujuan meningkatkan jumlah, pemerataan dan kualitas
pelayanan kesehatan melalui puskesmas dan jaringannya meliputi puskesmas pembantu, puskesmas
keliling, bidan desa dan Posyandu. Tujuan lainnya adalah memberikan kemudahan kepada masyarakat
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 44
dalam mengakses fasilitas dan tenaga kesehatan dalam upaya menurunkan kasus kematian ibu dan bayi
di Kabupaten Sukabumi. Sedangkan sasaran program adalah meningkatnya kunjungan dan cakupan
pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat baik pelayanan preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif.
Penjelasan Indikator Kinerja Sasaran yang termasuk dalam Katagori Tercapai adalah sebagai
berikut:
a. Cakupan puskesmas yang melaksanakan kelas ibu hamil merupakan indikator kinerja baru yang
tercantum dalam Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi. Meskipun indikator
kinerja ini baru tercantum tahun 2018, akan tetapi pelaksanaan kegiatan kelas ibu hamil merupakan
kegiatan yang telah rutin dilaksanakan. Tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah memberikan
pemahaman kepada ibu hamil tentang hal-hal yang harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan
selama menjalani kehamilan, tanda-tanda bahaya selama kehamilan dan hal lainnya yang berkaitan
dengan kesehatan ibu hamil. Dengan pelaksanaan kelas ibu hamil diharapkan kondisi kesehatan
selama kehamilan dapat terjaga dengan baik sehingga dapat melalui proses melahirkan dengan
aman dan selamat. Target kinerja cakupan puskesmas yang melaksanakan kelas ibu hamil tahun
2018 adalah 87%, artinya 49 puskesmas dari 58 puskesmas yang ada di Kabupaten Sukabumi harus
melaksanakan kegiatan ini. Capaian kinerja tahun 2018 adalah 114.94%. Artinya seluruh puskesmas
yang ada di Kabupaten Sukabumi telah melaksanakan kegiatan Kelas Ibu Hamil. Jika dibandingkan
dengan capaian kinerja pada tahun 2016 yang mencapai 94,83% maka capaian indikator kinerja ini
mengalami peningkatan sebanyak 20.11% karena di tahun 2018 capaian indikator kinerja ini
mencapai 100%. Dengan tercapainya target indikator kinerja ini, maka cakupan Puskesmas yang
melaksanakan kelas ibu hamil termasuk dalam katagori Tercapai.
Pencapaian indikator kinerja ini didukung oleh pelaksanaan kegiatan kesehatan ibu anak yang
didanai oleh Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik Bantuan Operasional Kesehatan di puskesmas.
Hal lain juga adalah tingginya motivasi masyarakat khususnya ibu hamil untuk dapat mengikuti
kegiatan tersebut dan optimalisasi kinerja petugas kesehatan khsuusnya bidan dalam upaya
penurunan kasus kematian ibu dan bayi di Kabupaten Sukabumi.
b. Sama halnya dengan indikator kinerja Cakupan puskesmas yang melaksanakan kelas ibu hamil,
indikator kinerja Cakupan Puskesmas yang melakukan orientasi program perencanaan persalinan
dan pencegahan komplikasi (P4K) juga merupakan indikator kinerja baru yang tercantum dalam
renstra, akan tetapi pelaksanaan kegiatannya sudah berjalan sejak tahun 2013. Orientasi program
perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi merupakan salah satu upaya yang dilakukan
untuk menurunkan kasus kematian ibu dan bayi. Kegiatan ini mengusun filosofi penyelamatan ibu
dan bayi dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di Kabupaten Sukabumi. Dengan
dilaksanakannya kegiatan perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi diharapkan semua
ibu hamil baik dengan kehamilan normal maupun kehamilan berisiko, dapat memahami langkah yang
tepat yang akan diambil saat waktu persalinan tiba, kegiatan ini berfokus pada perencanaan siapa
yang akan menolong ibu saat bersalin, di fasilitas kesehatan mana ibu akan bersalin, dan persiapan
apa yang harus dilakukan oleh tenaga kesehatan yang menolong persalinan apabila terjadi kegawat
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 45
daruratan pada saat ibu bersalin. Dengan perencanaan yang baik diharapkan persalinan ibu dapat
berjalan lancar, dan apabila terjadi hal yang bersifat darurat, maka tenaga kesehatan telah
menyiapkan semua keperluan yang dibutuhkan untuk menolong persalinan tersebut. Target kinerja
tahun 2018 untuk indikator Cakupan Puskesmas yang melakukan orientasi program perencanaan
persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K) adalah 95%, artinya diharapkan 95% dari 58
puskesmas yang ada di Kabupaten Sukabumi telah melaksanakan kegiatan Cakupan Puskesmas yang
melakukan orientasi program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K) atau
minimal 51 puskesmas di Kabupaten Sukabumi telah melaksanakan kegiatan Cakupan Puskesmas
yang melakukan orientasi program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K).
Capaian kinerja tahun 2018 mencapai 100%, artinya 58 puskesmas yang ada di Kabupaten
Sukabumi telah melaksanakan kegiatan orientasi program perencanaan persalinan dan pencegahan
komplikasi (P4K). Capaian indikator kinerja ini pada tahun 2016 mencapai 100%, hal ini
menunjukkan konsistensi petugas dalam melaksanakan kegiatan pendampingan P4K bagi ibu hamil
di wilayah kerjanya sehingga indikator kinerja ini termasuk dalam katagori Tercapai.
c. Target Kinerja Cakupan Komplikasi Kebidanan yang ditangani untuk tahun 2018 adalah 78 % dari
sasaran ibu hamil dengan risiko tinggi. Total sasaran estimasi ibu hamil dengan risiko tinggi tahun
2018 adalah 10.086 orang, jika dibandingkan dengan estimasi sasaran ibu hamil Risiko Tinggi di
tahun 2016, maka jumlah estimasi sasaran ini mengalami penurunan kurang lebih 2%. Tahun 2016,
jumlah estimasi sasaran ibu hamil risiko tinggi sebanyak 10.244 orang, sedangkan tahun 2018 hanya
10.086 orang. Jika melihat target yang harus dicapai yaitu 78 %, artinya 7.766 orang ibu hamil
dengan risiko tinggi harus mendapatkan penanganan komplikasi kebidanan. Tahun 2016 capaian
indikator kinerja ini mencapai 130,16% dari jumlah sasaran estimasi 10.244 orang dan tahun 2018
capaian indikator kinerja ini mencapai 147.44% dari jumlah sasaran estimasi 10.086 orang, jika
dilihat dari capaian kinerja antara tahun 2016 dan 2018 terjadi penaikan termasuk dalam katagori
Tercapai karena sudah melebihi target kinerja yang ditetapkan.
Pencapaian target kinerja ini didukung oleh intensitas maksimal dari petugas kesehatan khususnya
bidan di desa dalam memantau perkembangan kehamilan dengan risiko tinggi. Selain itu juga karena
sikap pro aktif masyarakat terhadap pelayanan kesehatan dan masyarakat mulai memahami
pentingnya melahirkan dengan aman dan selamat, terutama bagi mereka yang memiliki indikasi
risko tinggi dalam kehamilannya.
d. Pelayanan ibu Nifas merupakan salah satu indikator kinerja yang bertujuan untuk memberikan
pelayanan terhadap ibu pasca melahirkan atau selama masa nifas. Pelayanan Nifas adalah pelayanan
kesehatan sesuai standar pada ibu mulai 6 jam sampai 42 hari pasca persalinan oleh tenaga
kesehatan. Asuhan masa nifas diperlukan dalam periode ini karena merupakan masa krisis baik ibu
maupun bayinya. Pelayan terhadap ibu nifas ini dilakukan sebanyak 4 kali selama masa nifas yaitu
kunjungan pertama dilakukan pada masa 6-8 jam pasca persalinan, kunjungan ke II dilakukan pada
hari ke 6 setelah persalinan, kunjungan ke III dilakukan pada hari ke 14 pasca persalinan dan
kunjungan ke IV dilakukan pada hari ke 24 pasca persalian. Pelayanan ibu nifas yang dimaksud
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 46
dalam indikator kinerja ini adalah pelayanan ibu nifas yang diberikan 3 kali kunjungan pelayanan
yang diterima oleh ibu nifas dari petugas kesehatan/bidan.
Target indikator kinerja Pelayanan Ibu Nifas tahun 2018 adalah 93%, artinya 93% dari sasaran ibu
nifas yang ada di Kabupaten sukabumi harus mendapatkan pelayanan nifas dari petugas
kesehatan/bidan. Sasaran ibu nifas di Kabupaten Sukabumi Tahun 2018 adalah 47.968 orang. Hal
ini berarti, minimal 44.130 orang ibu nifas di Kabupaten Sukabumi harus mendapatkan pelayanan
nifas. Dari hasil capaian indikator kinerja tahun 2018, cakupan pelayanan ibu nifas di Kabupaten
sukabumi mencapai 101.08%, artinya capaian kinerja indikator ini telah memenuhi target sehingga
persentasi capaian kinerja indikator ini adalah 100%. Pada Tahun 2016, capaian indikator kinerja ini
hanya mencapai 89,01 %, sehingga jika dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2018 telah
terjadi peningkatan sebesar 12.07%. Peningkatan capaian kinerja ini didukung oleh komitmen bidan
di desa untuk memberikan pelayanan terhadap ibu Nifas di wilayah kerjanya.
e. Indikator kinerja Cakupan kunjungan neonatal lengkap (KNL) adalah Cakupan pelayanan kesehatan
esensial pada bayi baru lahir (usia 0-28 hari) sesuai standar dalam kurun waktu tertentu dibagi
jumlah sasaran neonatal diwilayah tersebut. Indikator ini merupakan indikator lanjutan dari cakupan
KN1. Kunjungan neonatal lengkap ini dimaksudkan agar kondisi kesehatan bayi 0-28 hari terpantau
dan mendapatkan pelayanan kesehatan esensial yang dibutuhkan oleh bayi dari petugas kesehatan,
sehingga apabila ada hal yang dianggap berisiko dapat segera diatasi guna mencegah terjadinya
kematian neonatal. Target kinerja tahun 2018 adalah 89%. Artinya 37.803 bayi dari 42.959 bayi
yang lahir harus mendapatkan pelayanan kunjungan neonatal lengkap. Capaian kinerja tahun 2018
adalah 111.24%. Tahun 2016, Capain kinerja indikator ini mencapai 96,8%. Jika dibandingkan
antara capaian kinerja tahun 2016 dan 2018 maka terdapat peningkatan capaian kinerja pada tahun
2018 sebesar 14.44%. Dengan hal ini menunjukkan bahwa para pelaksana pelayanan kesehatan di
Kabupaten sukabumi mempunyai semangat yang tinggi untuk mencapai target kinerja yang telah
ditetapkan. Dengan tercapaian target kinerja pada indikator ini, maka target kinerja masuk dalam
katagori Tercapai.
Pencapaian kinerja ini didukung oleh optimalisasi kinerja petugas kesehatan/bidan dalam melakukan
kunjungan rumah, pemeriksaan bayi dengan pendekatan Manajemen Terpadu Bayi Muda, kemitraan
bidan dan paraji dan penguatan perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K).
f. Pencapaian Indikator Kinerja kunjungan bayi tahun 2018 adalah 103%, termasuk dalam katagori
Tercapai. Target kinerja tahun 2018 adalah 100% dengan begitu dari jumlah sasaran bayi sebanyak
42.959 bayi, yang mendapatkan pelayanan lengkap sebanyak 12 kali adalah 44.440 bayi, sehingga
total cakupan kunjungan bayi adalah 103%. Capaian indikator kinerja melebihi target ini terjadi
karena estimasi sasaran jumlah bayi terlalu rendah dibandingkan dengan jumlah bayi yang
sebenarnya. Hal lain yang menyebabkan tingginya sasaran adalah adanya bayi pendatang yang
menetap di wilayah Kabupaten Sukabumi. Jika dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2016
yang mencapai 100.23 %, maka terjadi peningkatan capaian kinerja sebesar 2.77%. Pencapaian
indikator kinerja ini didukung oleh peran serta dan pemahaman masyarakat yang sudah lebih baik
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 47
akan pentingnya pemeriksaan kesehatan bagi bayi mereka, sehingga masyarakat yang memiliki bayi
dengan rutin selalu membawa bayinya ke Posyandu untuk mendapatkan pelayanan pemantauan
tumbuh kembang, imunisasi dasar lengkap, mendapatkan vitamin A dan dilakaukan SDIDTK
sehingga seluruh bayi sudah di bawa ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan pelayanan tersebut.
g. Indikator kinerja cakupan peserta KB aktif merupakan indikator kinerja yang dipergunakan untuk
mengetahui Jumlah peserta KB baru dan peserta KB lama secara terus menerus memakai alat
kontrasepsi untuk mengatur kelahiran dan mengakhiri kesuburan. Hal ini erat kaitannya dengan
pengendalian kelahiran. Target kinerja tahun 2018 adalah 68%, artinya 267,157 orang dari 398.742
pasangan usia subur diharapkan dapat menjadi peserta KB Aktif. Capaian kinerja tahun 2018 adalah
111,76%, artinya kurang lebih 313.012 pasangan usia subur telah menjadi peserta KB aktif, sehingga
indikator kinerja ini termasuk dalam katagori Tercapai.
Pencapaian kinerja ini didukung oleh meningkatnya kesadaran masyarakat, khususnya pasangan
usia subur untuk mengatur jarak kehamilan, selain itu adalah adanya koordinasi lintas sektor yang
dilakukan secara intensif dengan instansi terkait dalam pelaksanaan kegiatan safari Keluarga
Berencana Kesehatan.
h. Angka Kematian Bayi dihitung dari banyaknya bayi yang meninggal pada usia 1-12 bulan per 1000
kelahiran hidup pada periode waktu yang sama. Kematian bayi adalah kematian yang terjadi
antara saat setelah lahir sampai bayi belum berusia tepat satu tahun. Menurut definisi
operasinal Kementerian Kesehatan RI yang dimaksud dengan Angka Kematian Bayi (AKB) adalah
Jumlah Kematian Bayi (0-12 bulan) di suatu wilayah pada suatu kurun waktu 1 (satu) tahun.
Formulasi untuk menghitung Angka Kematian Bayi adalah :
Jumlah Kematian Bayi (0-12 bln) dalam 1 tahun di wilayah tertentu X 1000
Jumlah Kelahiran Hidup dalam 1 tahun di wilayah tertentu
Khusus untuk indikator angka kematian bayi, indikator ini merupakan Indikator negatif, sehingga
semakin kecil capaian indikator dari target yang ditetapkan, maka artinya tingkat keberhasilan
kegiatan semakin tinggi. Tahun 2018, realisasi angka kematian bayi adalah 5,60/1000 Kelahiran
Hidup, artinya pada setiap 1000 kelahiran hidup bayi di Kabupaten Sukabumi, terdapat 5 bayi yang
meninggal pada usia 0-12 bulan. Jika dibandingkan dengan target yang ditetapkan untuk tahun 2018
yaitu 12 kematian/1000 kelahiran hidup, maka capaian indikator kinerja ini sudah tercapai dan
termasuk dalam Katagori Rendah karena Angka Kematian Bayi kurang dari 20 (AKB < 20 = Katagori
Rendah). Tahun 2016, angka kematian bayi per 1000 kelahiran hidup di Kabupaten Sukabumi adalah
6,15/1000 kelahiran hidup. Jika dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2018 maka terjadi
penurunan meskipun penurunannya masih rendah. Akan tetapi yang menjadi titik perhatian adalah
bahwa angka kematian bayi di Kabupaten Sukabumi termasuk pada katagori rendah karena angka
kematiannya < 20/1000 kelahiran hidup. Hal ini harus terus dipertahankan dan terus diupayakan
untuk menurun setiap tahunnya. Dengan hasil tersebut maka Indikator Capaian Kinerja Cakupan
Angka Kematian Bayi termasuk dalam katagori Tercapai.
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 48
Pencapaian indikator kinerja ini didukung oleh pelaksanaan kegiatan kesehatan ibu anak yang
didanai oleh Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik Bantuan Operasional Kesehatan di puskesmas.
Hal lain juga adalah tingginya motivasi masyarakat khususnya ibu hamil untuk dapat mengikuti
kegiatan kelas ibu hamil, pendampingan P4K oleh petugas kesehatan khususnya bidan, dan
optimalisasi kinerja petugas kesehatan khsuusnya bidan dalam upaya penurunan kasus kematian ibu
dan bayi di Kabupaten Sukabumi.
i. Capaian Indikator kinerja Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki
kompetensi kebidanan tahun 2018 adalah 100% sedangkan target yang harus dicapai adalah 95%.
Jika melihat hasil tersebut terjadi kesenjangan antara target dan pencapaian kinerja. Akan tetapi jika
dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2016 yang hanya mencapai 84,07% sebenarnya telah
terjadi peningkatan yang cukup signifikan dalam pencapaian target indikator kinerja ini yaitu sebesar
8,03%. Jika dilihat dari jumlah capaian kinerja dan target kinerja maka artinya indikator kinerja ini
termasuk dalam katagori Tercapai.
j. Cakupan Pemeriksaan Neonatal adalah persentase neonatal yang mendapatkan pelayanan
kesehatan minimal 2 kali yang digunakan untuk melihat jangkauan dan kwalitas pelayanan terhadap
bayi umur kurang 1 bulan. Cakupan pemeriksaan neonatal dengan indikator kunjungan neonatus
pertama (KN1) dengan sasaran bayi umur 0-7 hari digunakan untuk melihat jangkauan dan kwalitas
pelayanan kesehatan neonatal. Indikator Cakupan Kunjungan Neonatal Pertama (KN1) sesuai
standar, pada tahun 2018 mempunyai target 98%, jika jumlah neonatal di Kabupaten Sukabumi
pada Tahun 2018 sebanyak 42.959 bayi, maka 41.317 bayi (neonatal) harus mendapatkan pelayanan
Kunjungan Neonatal Pertama yang sesuai standar. Hasil capaian kinerja indikator ini selama tahun
2018 mencapai 105.10%, artinya indikator kinerja ini termasuk dalam katagori Tercapai.
k. Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani adalah jumlah neonatus dengan komplikasi di
satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu yang ditangani sesuai dengan standar oleh tenaga
kesehatan terlatih di seluruh sarana pelayanan kesehatan. Sedangkan yang dimaksud dengan
Neonatus dengan komplikasi adalah neonatus dengan penyakit dan kelainan yang dapat
menyebabkan kesakitan, kecacatan, dan kematian. Neonatus dengan komplikasi seperti asfiksia,
ikterus, hipotermia, tetanus neonatorum, infeksi/sepsis, trauma lahir, BBLR (berat badan lahir rendah
< 2500 gr ), sindroma gangguan pernafasan, kelainan kongenital. Tujuan dari pelayanan ini adalah
menangani bayi baru lahir yang menderita komplikasi saat dilahirkan atau paska kelahirannya.
Target indikator kinerja Cakupan Neonatal dengan komplikasi yang ditangani di Kabupaten sukabumi
pada tahun 2018 adalah 95%, berdasarkan estimasi sasaran jumlah bayi atau neonatal yang berisiko
di Kabupaten Sukabumi pada tahun 2018 sebanyak 6.576 neonatal, maka seharusnya 5.918 orang
neonatal dengan risiko komplikasi tersebut harus mendapatkan penanganan yang sesuai standar.
Hasil capaian kinerja indikator ini selama tahun 2018 adalah 100%, artinya indikator kinerja ini
termasuk dalam katagori Tercapai.
l. Tujuan dilaksanakannya pelayanan unjungan balita adalah untuk dapat terpantaunya pertumbuhan
dan perkembangan balitanya berisiko keadaan gizinya, status gizi buruk dan gangguan
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 49
pertumbuhan. Indikator Capaian Kinerja Cakupan Pelayanan Anak Balita tahun 2018 termasuk
katagori Tercapai. Cakupan Pelayanan Balita adalah jumlah anak balita yang memperoleh
pelayanan pemantauan pertumbuhan minimal 8 kali di wilayah tertentu dibagi jumlah total balita di
wilayah tertentu dalam satu tahun. Indikator pelayanan kesehatan balita harus memenuhi 4 kriteria
pelayanan : ditimbang minimal 8 kali dalam 1 tahun, mendapatkan vitamin A 2 kali dalam setahun,
dilakukan SDIDTK minimal 2 kali dalam 1 tahun, mendapatkan Imunisasi dasar lengkap. Selama
tahun 2018, di Kabupaten Sukabumi terdapat 182.506 balita, dari jumlah tersebut hanya 149.337
balita yang mendapatkan pelayanan pemantauan pertumbuhan minimal 8 kali oleh petugas
kesehatan. Sehingga capaian kinerja cakupan pelayanan balita di tahun 2018 mencapai 94.44 %.
Capain kinerja indikator yang sama pada tahun 2016 mencapai target 75,16 % dari total balita
sebanyak 185.081 total balita.
Berikut ini adalah analisa pembahasan terhadap capaian kinerja dengan Katagori Tidak Tercapai
adalah sebagai berikut :
a. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 tidak mencapai target, dari jumlah estimasi ibu hamil yang ada
yaitu 50.252 orang, yang mendapatkan pelayanan K4 atau memeriksakan kehamilan pada
kunjungan ke 4 hanya mencapai 44.736 orang, sehingga cakupan kunjungan K4 hanya mencapai
95.83 %. Sedangkan target yang harus dicapai adalah 96%, dari hasil diatas terlihat adanya
kesenjangan antara target dan capaian kinerja dari indikator kinerja Cakupan Kunjungan Ibu Hamil
K4 sebesar 0.17% dari target yang yang harus dicapai.
Kendala yang dihadapi dalam pencapaian target kinerja ini diantaranya adalah :
- Masih banyak kunjungan K1 tidak murni (ibu hamil yang datang untuk diperiksa kehamilannya
diatas 12 minggu kehamilan) sehingga tidak bisa mencapai K4
- Adanya mobilisasi penduduk, khusunya di daerah industri, banyak pendatang baru yang
menjadi pekerja di pabrik. Kebanyakan dari para pekerja yang hamil, mendapatkan pelayanan
K1 di fasilitas pelayanan kesehatan di wilayah Kabupaten Sukabumi, tapi pada saat seharusnya
mendapatkan pemeriksaan ke 4 (K4) dan hendak melahirkan, mereka berpindah tempat
tinggal ke tempat asalnya, sehingga sasaran banyak yang lolos.
- Masih kurangnya koordinasi pemutakhiran data batas wialayah sehingga sasaran tidak dapat
dipantau secara maksimal. Belum optimalnya sistem pencatatan dan pelaporan petugas. Hal
ini mengakibatkan validitas data yang rendah sehingga sasaran banyak yang lolos dan tidak
terpantau.
Strategi dan rencana intervensi yang akan dilakukan untuk pencapaian target indikator tersebut
adalah :
- Penguatan kerjasama lintas sektor dalam emberikan edukasi dan penyuluhan terhadap
kelompok strategis dengan melibatkan tokoh agama, tokoh masyarakat dan pemuda tentang
pentingnya pemeriksaan kehamilan sejak dini, sehingga kunjungan K1 murni meningkat yang
secara linier maka akan meningkatkan pula capaian kunjungan K4.
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 50
- Melakukan pendataan penduduk secara rutin di wilayah industri, hal ini dilakukan agar
mobilisasi penduduk yang terjadi ada dalam pantauan petugas kesehatan di wilayah tersebut.
- Untuk tersedianya validitas data sasaran yang akurat, maka perlu dilakukan koordinasi antara
petugas kesehatan antar wilayah guna melakukan sweeping data sasaran.
- Optimalisasi sistem pencatatan dan pelaporan sebaiknya dilakukan oleh pembina desa,
sehingga data menjadi valid dan dapat dijadikan acuan dalam pemantauan taksiran persalinan
khususnya bagi ibu hamil berisiko tinggi.
b. Menurut WHO, yang dimaksud dengan kematian ibu adalah kematian selama kehamilan atau selama
periode 42 hari setelah berakhirnya kehamilan, akibat semua sebab yang terkait dengan atau
diperberat oleh kehamilan atau penanganannya tetapi bukan disebabkan kecelakaan atau cedera.
Sedangkan menurut Kementerian kesehatan, AKI adalah jumlah kematian ibu selama masa
kehamilan, persalinan dan nifas yang disebabkan oleh kehamilan, persalinan, dan nifas atau
pengelolaannya tetapi bukan karena sebab-sebab lain seperti kecelakaan atau terjatuh di setiap
100.000 kelahiran hidup. Berdasarkan kedua definisi tersebut maka dapat disimpulkan bahwa yang
dimaksud dengan kematian ibu adalah terjadinya kematian pada ibu hamil selama masa kehamilan
sampai dengan 42 hari setelah persalinan yang disebabkan oleh kehamilan, persalinan, dan nifas
atau penanganannya tetapi bukan karena kecelakaan yang terjadi pada 100.000 kelahiran hidup.
Artinya angka kematian ibu ini bisa dihitung jika dalam satu wilayah tersebut terjadi 100.000
kelahiran hidup dalam satu tahun. Di Kabupaten Sukabumi, angka kelahiran dalam satu tahun hanya
mencapai 46.045 kelahiran hidup, sehingga untuk angka kematian ibu belum bisa dihitung untuk
wilayah Kabupaten Sukabumi. Hal ini yang mendasari indikator kematian ibu di Kabupaten Sukabumi
dihitung berdasarkan jumlah kasus kematian ibu dalam satu tahun. Target kinerja jumlah kasus
kematian ibu termasuk indikator kinerja negatife, artinya semakin rendah pencapaian kinerjanya
maka artinya tingkat keberhasilan kegiatan semakin tinggi. Target kinerja indikator kasus kematian
ibu tahun 2018 adalah 35 kasus kematian ibu, dan capaian kinerja dari indikator ini adalah 44 kasus
kematian ibu. Jika dilihat dari jumlah capaian kinerja dan target kinerja maka artinya indikator kinerja
ini tidak berhasil. Tahun 2016, jumlah kasus kematian ibu di Kabupaten Sukabumi mencapai 51
kasus kematian. Akan tetapi, jika dibandingkan dengan tahun 2018, telah terjadi penurunan pada
jumlah kasus kematian ibu dari 51 kasus pada tahun 2016 menjadi 44 kasus kematian ibu pada
tahun 2018.
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 51
Upaya yang dilakukan untuk pencapaian sasaran strategis indikator kinerja pada Program Upaya
Kesehatan Masyarakat dilaksanakan melalui 10 kegiatan utama dengan alokasi anggaran sebesar Rp.
45.158.405.000.- realisasi sebesar Rp. 41.017.104.377.- atau 90.83 %. Pencapaian tersebut ditunjang oleh
Kegiatan antara lain :
2.1 Peningkatan Pelayanan Kesehatan Ibu
Alokasi Rp. 430.000.000.- dengan realisasi anggaran Rp. 346.610.000.- atau 80.61%. Keluaran
dari kegiatan tersebut adalah:
➢ Bintek orientasi ANC Terpadu dengan capaian kinerja 116 bidan;
➢ Bintek bidan coordinator tingkat kabupaten dengan capaian kinerja 1 kali;
➢ Pembahasan kasus kematian ibu bayi oleh Tim Reviewr AMP dengan capaian kinerja 3 kali;
➢ Pembelajaran kasus kematian ibu-bayi oleh Tim Reviewer AMP dengan capaian kinerja 3 kali;
➢ Konsultasi kegiatan kesehatan ibu ke provinsi dengan capaian kinerja 3 kali;
➢ Sosialisasi program kesehatan ibu dan anak melalui SBH Krida Kesehatan Ibu dengan capaian
kinerja 1 kali; dan
➢ Orientasi program penyelamatan ibu bayi bagi Krida Kesehatan Ibu Tingkat Kabupaten dengan
capaian kinerja 1 kali.
2.2 Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak ( Neo, Bayi, Balita )
Alokasi Rp. 200.000.000.- dengan realisasi anggaran Rp. 174.355.000.- atau 87.18%. Keluaran dari
kegiatan tersebut adalah:
➢ Data program kesehatan anak dan evaluasi dengan capaian kinerja 58 orang;
➢ Data hasil pelaksanaan SDIDTK dengan capaian kinerja 58 Puskesmas;
➢ Bintek pelaksanaan MTBM/S di 10 Puskesmas intervensi dengan capaian kinerja 10 Puskesmas;
➢ Pelaksanaan SDIDTK Tingkat PAUD dengan capaian kinerja 47 PAUD;
➢ Pengadaan buku KIA Baru bagi guru PAUD dengan capaian kinerja 47 PAUD; dan
➢ Bimbingan Teknis SDIDTK bagi Guru TK di Kabupaten Sukabumi dengan capaian kinerja 47 orang.
2.3 Pelayanan Laboratorium Kesehatan Daerah
Alokasi anggran kegiatan pelayanan laboratorium kesehatan daerah tahun 2018 adalah Rp.
200.000.000.- dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 128.250.233.- atau 64.13%. Keluaran dari
kegiatan tersebut adalah :
➢ Rujukan pengelolaan limbah laboratorium dengan capaian kinerja 12 bulan;
➢ Petugas teknis laboratorium dengan capaian kinerja 2 orang;
➢ Pengajuan akreditasi Laboratorium dengan capaian kinerja 1 kegiatan;
➢ Peralatan laboratorium dengan capaian kinerja 16 unit;
➢ Uji Profisiensi dengan capaian kinerja 3 bidang pelaksanaan; dan
➢ Bahan kimia laboratorium dengan capaian kinerja 15 buah reagen.
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 52
2.4 BOK Puskesmas
Kegiatan ini merupakan kegiatan lanjutan, seiring dengan bergulirnya kebijakan pemerintah pusat,
maka sumber anggaran kegiatan BOK sejak tahun 2016 adalah berasal dari Dana Alokasi Khusus Non
Fisik ( DAK Non Fisik). Tahun 2018, alokasi anggaran kegiatan BOK (DAK Non Fisik) di 58 puskesmas
berjumlah Rp. 28.427.319.850,- dengan realisasi sebesar Rp. 24.847.336.500,- atau 89.41 %. Jika
dilihat dari alokasi anggaran, maka tahun 2018 mengalami peningkatan yang cukup signifikan, begitu
pula dari sisi penyerapan anggaran kegiatan ini mengalami peningkatan dari tahun 2017 yang hanya
86.78 % menjadi 89.41% di tahun 2018.
Keluarandari kegiatan ini adalah :
➢ Penunjang kegiatan program KIA dengan capaian kinerja 12 bulan;
➢ Penunjang kegiatan program Gizi dengan capaian kinerja 12 bulan;
➢ Penunjang kegiatan Promosi Kesehatan dengan capaian kinerja 12 bulan;
➢ Penunjang kegiatan Penyehatan Lingkungan dengan capaian kinerja 12 bulan;
➢ Penunjang kegiatan Imunisasi dan surveilance capaian kinerja 12 bulan;
➢ Penunjang kegiatan Pengendalian penyakit dengan capaian kinerja 12 bulan;
➢ Penunjang kegiatan Program Pengembangan capaian kinerja 12 bulan; dan
➢ Manajemen puskesmas Pendukung bantuan operasional kesehatan (BOK) dengan capaian kinerja
12 bulan.
2.5 Pengelolaan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) (DAK Non Fisik)
Kegiatan Pengelolaan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) (DAK Non Fisik) ini merupakan
penunjang kegiatan operasional di tingkat Dinas Kesehatan. Alokasi anggaran ini sebesar 5 % diambil
dari total anggaran BOK Puskesmas. Total anggaran kegiatan ini adalah Rp. 1.010.190.150.- dan
realisasi anggaran kegiatan yang berhasil diserap adalah Rp. 901.770.000.- atau mencapai 89.27%.
Keluaran dari kegiatan ini adalah :
➢ Pertemuan koordinasi Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) dengan capaian kinerja 58
Puskesmas;
➢ Pertemuan evaluasi Bantuan Operasional Puskesmas dengan capaian kinerja 58 Puskesmas;
➢ Bintek Pengelolaan Keuangan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) dengan capaian kinerja 58
Puskesmas;
➢ Bimtek perencanaan Bantuan Operasional Kesehatan dengan capaian kinerja 58 Puskesmas;
➢ Bimtek (verifikasi) Penyusunan POA bulanan Bantuan Operasional Kesehatan dengan capaian
kinerja 12 bulan;
➢ Bimtek penyusunan laporan tahunan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) dengan capaian
kinerja 58 puskesmas;
➢ Pertemuan koordinasi tingkat Kabupaten dengan capaian kinerja 12 bulan;
➢ Peningkatan kapasitas manajemen Puskesmas dengan capaian kinerja dengan capaian kineja 58
Puskesmas;
➢ Penguatan kapasitas pengelola BOK pada program BOK dengan capaian kinerja 50 orang; dan
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 53
➢ Monitoring BOK ke Puskesmas dengan capaian kinerja 58 Puskesmas.
2.6 Jaminan Persalinan (JAMPERSAL) (DAK Non Fisik)
Kegiatan ini merupakan kegiatan lanjutan dari tahun 2016, kegiatan ini bertujuan untuk membantu
pembiayaan persalinan bagi masyarakat (ibu hamil) yang akan melahirkan dan belum memiliki
pembiayaan persalinan. Dengan kegiatan ini diharapkan masyarakat mau melahirkan di fasilitas
kesehatan dan ditolong oleh tenaga kesehatan yang memiliki kemampuan menolong persalinan
sehingga cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan dan kasus kematian ibu dan bayi dapat
diminimalisasi. Anggaran kegiatan ini bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik dengan
total anggaran sebesar Rp. 11.955.665.000.- dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 11.868.097.044.-
atau 99.27%. Keluaran dari kegiatan ini adalah :
➢ Pelayanan pertolongan persalinan untuk masyarakat miskin dan tidak mampu;
➢ Operasional rumah tunggu kelahiran; dan
➢ Transportasi ibu hamil risiko tinggi, ibu bersalin, ibu nifas dan bayi baru lahir.
2.7 Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Kabupaten
(DAK Non Fisik)
Kegiatan ini merupakan kegiatan baru yang diluncurkan oleh Kementerian Kesehatan RI melalui Dana
Alokasi Khusus Non Fisik. Kegiatan ini diluncurkan untuk memfasilitasi kegiatan Upaya Kesehatan
Masyarakat yang dilakukan di Tingkat Kabupaten. Untuk tahun 2018, alokasi anggaran kegiatan ini
berjumlah Rp. 1.085.230.000.- dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 1.001.310.000.- atau 92.27%.
Keluaran dari kegiatan ini adalah :
➢ Bimtek Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) dengan capaian kinerja 22 Desa;
➢ Sosialisasi Kegiatan STBM Tingkat Kecamatan dengan capaian kinerja 1 kali;
➢ Verifikasi Desa ODF dengan capaian kinerja 16 Desa;
➢ Perencanaan desa ODF dengan capaian kinerja 12 Desa di 12 Puskesmas;
➢ Pelaksanaan 10 langkah menuju keberhasilan menyusui (LKKM) dengan capaian kinerja 58 orang;
➢ Capacity building dalam rangka peningkatan kerjasama petugas gizi se Kabupaten Sukabumi
dengan capaian kinerja 58 orang;
➢ Meningkatkan kemandirian posyandu dengan capaian kinerja 30 %;
➢ Pelaksanaan orientasi PMBA untuk petugas kesehatan dan bidan koordinator dengan capaian
kinerja 58 orang;
➢ Bintek pendampingan cakupan indikator gizi 10 Puskesmas dengan capaian terendah dengan
capaian kinerja 10 Puskesmas;
➢ Koordinasi dan sosialisasi dalam rangka meningkatkan status gizi dengan capaian kinerja 30 orang
lintas sector dan lintas program; dan
➢ Pembinaan dalam rangka pemberian PMT tahun 2018 ke Puskesmas dengan capaian kinerja 58
Puskesmas.
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 54
2.8 Pengelolaan Jaminan Persalinan Kabupaten Sukabumi (DAK Non Fisik)
Kegiatan ini merupakan kegiatan pendamping dari kegiatan Jaminan Persalinan di Kabupaten
Sukabumi yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK Non Fisik) Kementerian Kesehatan
Kabupaten Sukabumi. Tahun 2018 alokasi anggaran kegiatan ini berjumlah Rp. 650.000.000.- dengan
realisasi anggaran Rp. 610.118.500.- atau 93.86%. Keluaran dari kegiatan ini adalah :
➢ Pengelolaan Program Jaminan Persalinan di Kabupaten Sukabumi dengan capaian kinerja 47
Kecamatan;
➢ Pengelolaan Operasional Rumah Tunggu kelahiran (RTK) dengan capaian kinerja 47 Kecamatan;
➢ Pengelolaan program jaminan persalinan (jampersal) dengan capaian kinerja 47 Kecamatan;
➢ Penyusunan Regulasi Jaminan Persalinan dengan capaian kinerja 1 dokumen;
➢ Koordinasi dan sinkronisasi Program Jaminan Persalinan dengan capaian kinerja 30 orang;
➢ Bimbingan teknis pelayanan program jaminan persalinan dengan capaian kinerja 58 Puskesmas;
➢ Evaluasi program jaminan persalinan dengan capaian kinerja 58 Puskesmas; dan
➢ Sosialisasi program jaminan persalinan bagi perangkat Desa/Kelurahan Tingkat Kabupaten
dengan capaian kinerja 124 Desa/Kelurahan.
2.9 Akselerasi Upaya Penyelamatan Ibu dan Bayi Baru Lahir (DBH Pajak Rokok 2018)
Alokasi anggaran kegiatan akselerasi upaya penyelamatan ibu dan bayi baru lahir tahun 2018
bersumber anggaran Dana Bagi Hasil Pajak Rokok (DBH Pajak Rokok) Tahun 2018. Tahun 2018
alokasi anggaran kegiatan ini berjumlah Rp. 1.200.000.000.- dengan realisasi anggaran sebesar Rp.
1.139.257.100.- atau 94.94%. Keluaran dari kegiatan ini adalah :
➢ Evaluasi kegiatan Tim POKJA penguatan Sistem Rujukan Maternal Neonatal Survival dengan
capaian kinerja 1 kali;
➢ Pertemuan rutin Tim POKJA Sistem Rujukan Emas dengan capaian kinerja 12 kali;
➢ Kelompok Motivator Kesehatan Ibu dan Anak di Kabupaten Sukabumi dengan capaian kinerja 1
kelompok;
➢ Pendampingan Klinik Pelayanan KIA oleh dokter spesialis di RS dengan capaian kinerja 4 kali; dan
➢ Evaluasi Hasil Kerja Tim Audit Maternal and Neonatal Survival dengan capaian kinerja 1 kali.
3. Program Pelayanan Kesehatan Dasar dan Khusus
Sasaran program Pelayanan Kesehatan Dasar dan Khusus adalah :
1. Meningkatnya pembinaan upaya kesehatan kerja dan olahraga;
2. Meningkatnya pembinaan, pengembangan dan pengawasan upaya kesehatan tradisional dan
komplementer;
3. Meningkatnya mutu dan akses pelayanan keperawatan, kebidanan dan keteknisian medik;
4. Meningkatnya akses pelayanan kesehatan dasar yang berkualitas bagi masyarakat; dan
5. Meningkatnya Mutu dan Akses Pelayanan Kesehatan Jiwa dan NAPZA.
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 55
Pencapaian target indikator kinerja sasaran program Pembinaan Kesehatan Khusus tahun 2018
didukung oleh 5 kegiatan dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 155.802.794.244,- dengan realisasi Rp.
76.390.868.355,- atau 65.97%. Pencapaian target kinerja tersebut tersebut ditunjang dengan Kegiatan
yaitu :
3.1 Pelayanan Kesehatan Khusus dan Pengembangan
Alokasi anggaran kegiatan Pelayanan Kesehatan Khusus tahun 2018 mendapat alokasi anggaran
sebesar Rp. 120.000.000.- denga realisasi anggaran sebesar Rp. 119.040.000.- atau 99.20%.
Keluaran dari kegiatan ini adalah :
➢ Sosialisasi Kesehatan Gigi dan Mulut dengan capaian kinerja 58 Puskesmas;
➢ Pembinaan Programer Lansia dengan capaian kinerja 58 Puskesmas;
➢ Pembinaan Pelayanan Perkesmas di Masyarakat dengan capaian kinerja 5 Puskesmas;
➢ Pertemuan lintas program dan lintas sektor tentang pelayanan kesehatan tradisional dengan
capaian kinerja 30 orang; dan
➢ Pembinaan Petugas Laboratorium dengan capaian kinerja 58 Puskesmas.
3.2 Upaya Kesehatan Anak Usia Sekolah
Alokasi anggaran kegiatan Upaya Kesehatan Anak Usia Sekolah tahun 2018 mendapat alokasi
anggaran sebesar Rp. 200.000.000.- dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 182.500.000.- atau
91,25%. Keluaran dari kegiatan ini adalah :
➢ Koordinasi Tim Pembina UKS di Tingkat Kabupaten dengan capaian kinerja 40 orang
➢ Bintek Petugas UKS Puskesmas dengan capaian kinerja 58 puskesmas
➢ Pelatihan Dokter kecil dengan capaian kinerja 30 orang
➢ Pelatihan kesehatan reproduksi remaja dengan capaian kinerja 40 orang
➢ Pendampingan pembinaan Lomba Sekolah Sehat dengan capaian kinerja 58 puskesmas
➢ Pembinaan Guru Bimbingan Konselaing pada Sekolah Tingkat Pertama dengan capaian kinerja
30 orang
➢ Pembinaan kesehatan Peduli remaja dengan capaian kinerja 30 orang
➢ Penilaian lomba sekolah sehat tingkat Provinsi dengan capaian kinerja 1 sekolah
3.3 Upaya Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja (DBH Pajak Rokok 2018)
Alokasi anggaran kegiatan Upaya Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja (DBH Pajak Rokok 2018)
mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 130.000.000.- dengan realisasi anggaran sebesar Rp.
126.000.000.- atau 96.92%. Keluaran dari kegiatan ini adalah :
➢ Desiminasi informasi evaluasi program anak usia remaja di 58 Puskesmas;
➢ Bimtek pelayanan kesehatan peduli remaja di 58 Puskesmas;
➢ Koordinasi Tim Penggerak Usaha Kesehatan Sekolah tingkat Kabupaten pada 30 orang; dan
➢ Bimtek SDIDTK guru RA di Kabupaten Sukabumi di 47 Sekolah.
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 56
3.4 Upaya Kesehatan Lansia (DBH Pajak Rokok 2018)
Alokasi anggaran kegiatan Upaya Kesehatan Lansia (DBH Pajak Rokok 2018) mendapat alokasi
anggaran sebesar Rp. 100.000.000.- dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 57.051.000.- atau
57.05%. Keluaran dari kegiatan ini adalah :
➢ Peningkatan petugas lansia Puskesmas di 58 Puskesmas; dan
➢ Rapat koordinasi Komisi Daerah Lansia pada 20 orang.
3.5 Keluarga Sehat (DBHCHT 2018)
Alokasi anggaran kegiatan Keluarga Sehat (DBHCHT 2018) mendapat alokasi anggaran sebesar Rp.
100.000.000.- dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 95.360.000.- atau 95.36%. Keluaran dari
kegiatan ini adalah :
➢ Bimtek PIS – PK (Keluarga Sehat) pada manajemen Puskesmas tingkat Kabupaten sebanyak 58
Puskesmas;
➢ Desiminasi informasi kegiatan PIS – PK (Keluarga Sehat) tingkat Kabupaten sebanyak 58 orang;
➢ Pembinaan PIS – PK (Keluarga Sehat) di Wilayah Puskesmas sebanyak 58 Puskesmas; dan
➢ Puskesmas melakukan monitoring dan evaluasi PIS – PK (Keluarga Sehat) sebanyak 58
Puskesmas.
3.6 Pelayanan Kesehatan Primer (DBH Pajak Rokok 2018)
Alokasi anggaran kegiatan Kesehatan Primer (DBH Pajak Rokok 2018) mendapat alokasi anggaran
sebesar Rp. 250.000.000.- dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 245.670.000.- atau 98.27%.
Keluaran dari kegiatan ini adalah :
➢ Terlaksananya manajemen Puskesmas di 58 Puskesmas;
➢ Pelaksanaan bimtek pelayanan kesehatan sesuai standar di 58 Puskesmas;
➢ Bimtek manajemen mampu PONED di 30 Puskesmas;
➢ Penilaian FKTP berprestasi di 10 Puskesmas;
➢ Pembinaan Desa yang mendapat manajemen Puskesmas pada 464 orang; dan
➢ Evaluasi pelaksanaan manajemen Puskesmas di 58 Puskemas.
3.7 Penilaian Kinerja Puskesmas (DBH Pajak Rokok 2018)
Alokasi anggaran kegiatan Penilaian Kinerja Puskesmas (DBH Pajak Rokok 2018) mendapat alokasi
anggaran sebesar Rp. 130.000.000.- dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 128.025.000.- atau
98.48%. Keluaran dari kegiatan ini adalah :
➢ Terlaksananya penilaian kinerja Puskesmas di 58 Puskesmas.
4. Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin
Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus
diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia. Pemerintah berkewajiban memberikan pelayanan
kesehatan terhadap masyarakat, termasuk masyarakat miskin.
Program jaminan kesehatan masyarakat miskin bertujuan untuk meningkatkan jumlah,
pemerataan dan kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin melalui puskesmas dan jaringannya
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 57
meliputi puskesmas pembantu, puskesmas keliling, bidan desa dan Posyandu. Sedangkan sasaran program
adalah meningkatnya kunjungan dan cakupan pelayanan kesehatan dasar bagi penduduk miskin (kuratif
dan preventif). Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin memiliki dua indikator kinerja yaitu Jumlah
Penduduk PBI yang Menjadi Peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan Cakupan pelayanan kesehatan
pasien masyarakat miskin di fasilitas kesehatan.
Indikator kinerja sasaran yang ada pada program pelayanan kesehatan penduduk miskin tahun
2018 belum mencapai target kinerja, sehingga capaian kinerja pada indikator ini masuk dalam kategori
Tidak Tercapai.
Salah satu yang menjadi kendala pencapaian kinerja program ini adalah, dalam formulasi
perhitungan capaian yang menjadi sasaran adalah jumlah total penduduk miskin di Kabupaten Sukabumi.
Angka sasaran total jumlah penduduk miskin di Kabupaten Sukabumi mencapai angka 1.445.691 jiwa,
dilihat dari kondisi yang ada di masyarakat, tidak semua masyarakat miskin menderita sakit dan
mendapatkan pelayanan di fasilitas kesehatan dasar, sehingga capain kinerja program ini akan memerlukan
waktu yang cukup lama untuk dapat mencapai target.
Akan tetapi jika dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2016, sudah terjadi peningkatan
sebesar 1.9%, meskipun peningkatan ini tidak terlalu signifikan, akan tetapi jika melihat jumlah penduduk
miskin yang menjadi sasaran cukup besar maka peningkatan sebesar 1.9% cukup berarti bagi peningkatan
capaian kinerja Artinya meskipun belum bisa memenuhi target 100 % masyarakat miskin dilayani di fasilitas
kesehatan tingkat dasar, tetapi jumlah masyarakat miskin yang mendapatkan pelayanan di pelayanan
kesehatan dasar sudah lebih banyak.
Pencapaian Indikator kinerja pada Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin didukung oleh
beberapa hal, diantaranya adalah didukung oleh banyaknya kepesertaan Jamkesda baru yang
mendapatkan bantuan pembiayaan kesehatan melalui Jaminan Kesehatan bagi Penerima Bantuan Iuran
(PBI) dari anggaran Bantuan Provinsi Jawa Barat.
Pencapaian target indikator kinerja program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin tahun 2018
didukung oleh 4 kegiatan dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 81.519.355.672,- dengan realisasi Rp.
70.046.834.431,- atau 85.93 %. Pencapaian target kinerja tersebut tersebut ditunjang dengan Kegiatan
antara lain :
1.1 Jaminan Kesehatan Dasar (JAMKESDA)
Alokasi kegiatan jaminan kesehatan daerah (JAMKESDA) untuk pelayanan maskin diluar quota
Jamkesmas sebesar Rp 37.000.000.000.- terealisasi Rp 36.979.737.016.- atau 99.95 %, keluaran
dari kegiatan tersebut adalah :
➢ Pelayanan kesehatan masyarakat miskin di luar quota jamkesmas, kader posyandu dan guru
diniyah yang memerlukan bantuan perawatan di puskesmas PONED, puskesmas DTP, dan rumah
sakit rujukan, Pelayanan darah dan transportasi rujukanPemenuhan kebutuhan darah bagi
maskin jamkesda dengan capaian kinerja 1 tahun dengan capaian kinerja 23.581 kasus.
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 58
1.2 Jaminan Pelayanan Kesehatan Bagi Penerima Bantuan Iuran (PBI) JKN
Alokasi kegiatan jaminan Pelayanan Kesehatan bagi Penerima Bantuan Iuran (PBI) JKN sebesar Rp.
7.914.910.600.- terealisasi Rp. 7.914.910.600.- atau 100%. Keluaran dari kegiatan tersebut adalah
:
➢ Pembayaran Iuran Jaminan Kesehatan (PBI) Daerah dengan capaian kinerja 107.000 jiwa
1.3 Pengelolaan Jaminan Pelayanan Kesehatan
Alokasi kegiatan Pengelolaan Jaminan Pelayanan Kesehatan sebesar Rp. 983.619.800,- terealisasi
Rp. 946.968.981 atau 96.27 %, Keluaran dari kegiatan tersebut adalah :
➢ Pertemuan Tim Koordinasi Jamkesda Kabupaten Sukabumi dengan capaian kinerja 30 orang
unsur Perangkat Daerah terkait
➢ Sewa rumah singgah di bandung untuk maskin yang di rawat di RSHS dengan capaian kinerja 1
tahun
➢ Desiminasi informasi program jamkesda integrasi ke BPJS (KIS PBI Daerah) dengan capaian
kinerja 386 kader posyandu
➢ Desiminasi informasi program JKN dengan capaian kinerja 386 desa/kelurahan
➢ Workshop penyusunan Peraturan Bupati tentang Jamkesda dengan capaian kinerja 30 orang
unsur lintas program dan lintas sektor
➢ Monev Jaminan Pelayanan Kesehatan dengan capaian kinerja 58 puskesmas
➢ Sosialisasi program jaminan persalinan dengan capaian kinerja 262 desa
1.4 Jaminan Pelayanan Kesehatan bagi Penerima Bantuan Iuran (PBI) JKN (Bantuan
Provinsi Luncuran Tahun 2016)
Alokasi Jaminan Pelayanan Kesehatan bagi Penerima Bantuan Iuran (PBI) JKN (Bantuan Provinsi
Luncuran Tahun 2016) sebesar Rp. 12.846.366.272,- dengan realisasi Rp. 12.257.658.000,- atau
95.42 %. Keluaran dari kegiatan tersebut adalah:
➢ Pembayaran Iuran Jaminan Kesehatan (PBI) Daerah dengan capaian kinerja 107.000 jiwa
1.5 Pengelolaan Jaminan Pelayanan Kesehatan (DBH Pajak Rokok 2018)
Alokasi kegiatan Pengelolaan Jaminan Pelayanan Kesehatan (DBH Pajak Rokok 2018) sebesar Rp.
270.000.000.- terealisasi Rp. 259.068.200.- atau 95.95 %. Keluaran dari kegiatan tersebut adalah :
➢ Peningkatan kapasitas petugas Puskesos sebanyak 386 orang; dan
➢ Evaluasi pelaksanaan UHC KIS PBI Daerah sebanyak 105.000 jiwa.
1.6 Jaminan Kesehatan bagi Penerima Bantuan Iuran (PBI) diluar Kuota JAMKESMAS
(Bantuan Keuangan Provinsi 2018)
Alokasi kegiatan Jaminan Kesehatan bagi Penerima Bantuan Iuran (PBI) diluar Kuota JAMKESMAS
(Bantuan Keuangan Provinsi 2018) sebesar Rp. 5.031.369.600.- terealisasi Rp. 0.- atau 0%. Keluaran
dari kegiatan tersebut adalah :
➢ Penerima bantuan iuran sebanyak 45.574 jiwa.
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 59
1.7 Jaminan Kesehatan Dasar (JAMKESDA) (DBH Pajak Rokok Tahun 2018)
Alokasi kegiatan Jaminan Kesehatan Dasar (JAMKESDA) (DBH Pajak Rokok Tahun 2018) sebesar Rp.
8.000.000.000.- terealisasi Rp. 5.851.119.234.- atau 73.14%, keluaran dari kegiatan tersebut adalah
:
➢ Pelayanan kesehatan masyarakat miskin diluar kuota JAMKESMAS, Kader Posyandu, dan guru
Diniah yang memerlukan bantuan perawatan di Puskesmas PONED, DPP, dan Rumah Sakit
Rujukan, pelayanan darah dan transfortasi rujukan sebanyak 5.333 kasus.
1.8 Jaminan Pelayanan Kesehatan bagi Penerima Bantuan Iuran (PBI) JKN
Alokasi kegiatan Jaminan Pelayanan Kesehatan bagi Penerima Bantuan Iuran (PBI) JKN sebesar Rp.
7.914.910.600.- terealisasi Rp. 7.914.910.600.- atau 100%, keluaran dari kegiatan tersebut adalah
:
➢ Membayar iuran jaminan kesehatan (PBI) Daerah sebanyak 57.204 jiwa.
5. Program Perbaikan Gizi Masyarakat
Status gizi kurang dan gizi buruk merupakan indikator dari tingkat kemiskinan dan kesejahteraan
rakyat, sehingga perbaikan dan peningkatan gizi masyarakat tidak hanya bisa ditanggulangi oleh program
tersebut melaikan harus diintegrasikan dan disinergiskan dengan program lain.
Untuk penanggulangan konsumsi pangan bermutu diperlukan perubahan/kebiasaan masyarakat agar
mengutamakan terlebih dahulu untuk konsumsi kebutuhan pokok rumah tangga sebelum dijual. Kurangnya
asupan dan absorbsi gizi pada balita juga dapat menimbulkan konsekuensi pada status kesehatan serta
pertumbuhannya, dengan perawatan, cara pemberian makanan pemdamping asi, pemberian makanan
tambahan (PMT) dan imunisasi adalah sangat efektif untuk mencegah gizi buruk dengan penyakit penyerta
pada balita.
Dukungan kegiatan Program Perbaikan Gizi Masyarakat Tahun 2018 telah memberikan dampak positif
untuk peningkatan status gizi masyarakat Kabupaten Sukabumi. Hal ini dapat dilihat dari beberapa indikator
kinerja Program yang telah dapat mencapai target yang ditetapkan
Keberhasilan pencapaian target pada Program Perbaikan Gizi Masyarakat ini merupakan gambaran
nyata begitu fokusnya Pemerintah Kabupaten Sukabumi berupaya maksimal untuk meningkatkan Status
Gizi Masyarakat di Kabupaten Sukabumi.
Dari 8 indikator kinerja yang ada pada program ini, 6 indikator kinerja sudah mencapai target yang
ditetapkan pada rencana Kerja Dinas Kesehatan kabupaten Sukabumi Tahun 2018.
Keberhasilan pencapaian target kinerja ini adalah berkat semangat membangun dan rasa optimis dari
seluruh jajaran baik di tingkat puskesmas maupun tingkat dinas dalam mencapai target kinerja yang
ditetapkan. Hal lain adalah dukungan positif pemerintah Kabupaten Sukabumi dan Kementerian Kesehatan
RI yang mendorong upaya pencapaian ini dengan dukungan dana untuk pelaksanaan kegiatan Program
Perbaikan Gizi Masyarakat.
Berikut uraian pembahasan dari indikator kinerja diatas :
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 60
- Indikator kinerja ibu hamil yang mendapatkan tablet tambah darah /fe (TTD) 90 tablet selama
kehamilan merupakan indikator yang bertujuan untuk mengatasi masalah anemia pada ibu hamil. Hal
ini dilakukan karena apabila seorang ibu hamil menderita anemia maka kemungkinan besar akan
melahirkan bayi dalam kondisi berat bayi lahir rendah (BBLR) dan mengalami perdarahan saat
melahirkan. Kedua kondisi ini merupakan penyebab teringgi terjadinya kasus kematian ibu dan bayi
yang sebenarnya dapat dicegah yaitu dengan mengatasi masalah anemia pada ibu hamil. Masih
rendahnya capaian kinerja pada indikator ini disebabkan oleh beberapa hal diantaranya adalah :
1. Kunjungan ibu hamil kepada petugas kesehatan (bidan/dokter obgyne) sebagian besar setelah
masa kehamilan di akhir trimester 2 atau awal trimester 3 sehingga ibu hamil tidak dapat
mengkonsumsi tablet tambah darah (TTD) sebanyak 90 tablet (90 hari). Sedangkan kinsumsi tablet
tambah darah yang efektif adalah dilakukan pada masa kehamilan trimester 2 sehingga dapat
memperbaiki kondisi anemia pada ibu hamil.
2. Sebagian besar ibu hamil enggan minum tablet tambah darah karena rasa dan baunya yang kurang
sedap sehingga tablet tambah darah yang diberikan oleh bidan tidak diminum dengan rutin.
Solusi dan intervensi yang dilakukan untuk meningkatkan capaian kinerja tersebut diantaranya :
1. Memberikan motivasi kepada ibu hamil dan keluarga terdekat untuk memeriksakan kehamilan
sedini mungkin ke fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatan sehingga konsumsi tambel tambah
darah sesuai dengan waktu yang tepat.
2. Menyediakan tablet tambah darah yang mudah dikonsumsi (bau dan rasanya) tidak menyengat
sehingga ibu hamil mau minum tablet tambah darah secara rutin.
- Indikator lainnya yang belum mencapai target adalah Remaja puteri yang mendapat Tablet Tambah
Darah (TTD). Kendala yang dihadapi dalam pencapaian target ini diantaranya adalah kurangnya
pemahaman pada remaja putri tentang pentingnya mengkonsumsi tablet tambah darah pada saat
mengalami menstruasi. Hal ini mengakibatkan rendahnya capaian kinrja dari indikator ini. Solusi dan
rencana intervensi yang akan dilakukan adalah dengan memberikan pemahaman kepada remaja putri
tentang pentingnya minum tablet tambah darah saat menstruasi dengan melakukan penyuluhan,
pendampingan dan pendekatan kelompok melalui kegiatan kesehatan reproduksi remaja.
Pencapaian indikator kinerja sasaran strategis pada Program Perbaikan Gizi Masyarakat dilaksanakan
melalui 3 kegiatan dengan alokasi anggaran sebesar Rp 325.000.000,-, terealisasi sebesar Rp.
310.130.000,- atau 95.42%. Pencapaian tersebut ditunjang dengan Kegiatan berikut :
5.1 Keluarga Mandiri Sadar Gizi ( Kadarzi )
Alokasi anggaran kegiatan keluarga mandiri sadar gizi (kadarzi) sebesar Rp 150.000.000,- terealisasi
Rp 136.000.000.- atau 90.67%, keluaran dari kegiatan tersebut adalah :
➢ Orientasi PMBA bagi Petugas Gizi Puskesmas dengan capaian kinerja 100 orang
➢ Penyuluhan dan pemantauan garam beryodium dengan capaian kinerja 25 posyandu
5.2 Upaya Perbaikan Masalah Gizi Makro
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 61
Alokasi anggaran kegiatan upaya perbaikan masalah gizi makro Rp. 75.000.000,- terealisasi Rp
74.970.000.- atau 99.96 %, keluaran dari kegiatan tersebut adalah :
➢ Desiminasi informasi program gizi dengan capaian kinerja 58 tenaga pelaksana gizi puskesmas
➢ Pembinaan kegiatan program gizi ke puskesmas dengan capaian kinerja 58 puskesmas
➢ Bintek persiapan bulan penimbangan balita dengan capaian kinerja 58 tenaga pelaksana gizi
puskesmas
➢ Validasi data bulan penimbangan balita (BPB) ke puskesmas dengan capaian kinerja 58
puskesmas
➢ Bintek Surveilance gizi tingkat Kabupaten dengan capaian kinerja 58 puskesmas
➢ Capacity building penanganan masalah gizi Tingkat Kabupaten dengan capaian kinerja 30 orang
lintas sektor dan lintas program
➢ Orientasi tatalaksana penanganan balita gizi sangat kurus dengan capaian kinerja 58 tenaga
pelaksana gizi puskesmas
5.3 Upaya Perbaikan Masalah Gizi Mikro
Alokasi anggaran kegiatan upaya penanggulangan masalah gizi mikro sebesar Rp. 100.000.000,-
dengan realisasi anggaran Rp. 99.160.000.- atau 99,16%, keluaran dari kegiatan tersebut adalah :
➢ Desiminasi informasi upaya perbaikan masalah gizi mikro dengan capaian kinerja 58 orang tenaga
pelaksana gizi puskesmas
➢ Bintek Orientasi Pemantau Minum Obat (PMO) tablet tambah darah/Fe dengan capaian kinerja 70
orang terdiri dari Kepala puskesmas dan dokter puskesmas dari 35 puskesmas
➢ Bintek Evaluasi Petugas Pemantau Minum Obat (PMO) Tablet Tambah darah /Fe dengan capaian
kinerja 70 orang yang terdiri dari tenaga pelaksana gizi puskesmas dan bidan coordinator dari 35
puskesmas
➢ Pemberian garam percontohan di posyandu dengan capaian kinerja 25 posyandu
➢ Pembinaan kegiatan gizi mikro ke puskesmas dengan capaian kinerja 58 puskesmas
➢ Pemberian PMT pada Balita kurus dengan capaian kinerja 10 orang balita kurus
➢ Pemberian PMT pada ibu hamil KEK dengan capaian kinerja 10 orang ibu hamil KEK
6. Program Penyehatan Lingkungan
Kesehatan lingkungan merupakan faktor terbesar yang mempengaruhi derajat kesehatan
masyarakat. Dalam upaya penanggulangan penyakit berbasis lingkungan, perlu dikembangkan kegiatan
sanitasi total berbasis masyarakat.
Analisa capaian kinerja Program Penyehatan Lingkungan Tahun 2018, adalah sebagai berikut :
➢ Capaian kinerja indikator kinerja Cakupan Sarana Air Bersih (SAB) tahun 2018 mencapai 94.11 %, hal
ini menunjukkan bahwa target kinerja tahun 2018 tidak tercapai. Tahun 2018, Jumlah Kepala Keluarga
di Kabupaten Sukabumi kurang lebih adalah 722.153 KK, dari jumlah tersebut baru 554.035 KK yang
memiliki Sarana Air Bersih, artinya adalah bahwa di Tahun 2018, baru 94.11% KK dari jumlah KK di
Kabupaten Sukabumi telah dapat mengakses Saranan Air Bersih yang memenuhi syarat kesehatan.
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 62
Sedangkan target yang harus dicapai adalah 85%. Jika dibandingkan dengan Tahun 2016, maka sudah
terjadi peningkatan capaian kinerja dari 73.42% menjadi 94.11 % di tahun 2018 sebesar 20.69%.
Meskipun prosentase kenaikan ini tidak terlalu tinggi akan tetapi cukup membawa dampak positif bagi
peningkatan akses masyarakat terhadap sarana air bersih. Dengan masih adanya kesenjangan negative
antara target dan capaian kinerja maka Capaian kinerja indikator ini termasuk dalam katagori Tidak
Tercapai.
➢ Estimasi jumlah rumah di Kabupaten Sukabumi Tahun 2018 adalah 669.466 Rumah. Jika melihat target
yang harus dicapai, maka seharusnya 71% rumah atau 475.320 rumah di Kabupaten Sukabumi
memenuhi katagori Rumah sehat. Berdasarkan laporan hasil inspeksi sanitasi rumah sehat Capaian
Program pada tahun 2018, cakupan rumah sehat baru mencapai 68,06% atau baru 455.638 rumah
yang memenuhi katagori Rumah Sehat, artinya capaian kinerja terhadap cakupan rumah sehat baru
mencapai 95.86% dari target kinerja 2018, atau artinya bahwa masih ada 19.682 rumah yang belum
memenuhi katagori rumah sehat berdasarkan target kinerja tahun 2018. Hal ini karena kriteria rumah
sehat sangat dipengaruhi oleh Angka Bebas Jentik, penggunaan SPAL di rumah tangga, dan belum
memiliki sarana sanitas dasar dan air bersih , sehingga indikator kinerja rumah sehat masuk dalam
katagori Tidak Tercapai.
➢ Tahun 2018 adalah tahun kedua indikator kinerja Cakupan Angka Bebas Jentik ini dilaksanakan. Target
2018 adalah 93%, sedangkan capaian kinerja baru mencapai 92.11%, sehingga capaian kinerja
indikator ini termasuk dalam katagori Tidak Tercapai. Jika dibandingkan dengan capaian kinerja tahun
2017, sebenarnya sudah terjadi kenaikan capaian kinerja. Tahun 2017 capaian kinerja indikator ini
hanya mencapai 83,65% dari target 87%, dan tahun 2018 mencapai 92.11% dari target 93%, jadi
sudah ada peningkatan sebesar 8.46% namun belum mencapai target kinerja tahun 2018. Peningkatan
cakupan kinerja ini didukung oleh adanya Juru Pemantau Jentik di tingkat RT dan RW, dusun dan desa
sehingga masyarakat masih mulai tergugah untuk melaksanakan pemberantasan jentik nyamuk di
lingkungan rumahnya.
Kendala yang dihadapi pada indikator ini adalah pemahaman masyarakat yang masih belum berubah.
Sampai saat ini masyarakat masih lebih mengutamakan pelaksaan fogging/pengasapan daripada
pelaksanaan PSN dan membersihkan jentik dalam penanggulangan penyakit bersumber binatang
khususnya nyamuk (penyakit DBD). Padahal, dalam standar operasional pencegahan dan
penanggulangan DBD, yang harus dilakukan terlebih dahulu adalah pemberantasan jentik nyamuk pada
sarang nyamuk di sekitar rumah. Kegiatan ini memiliki tingkat keberhasilan yang lebih baik dibandingkan
dengan pelaksanaan fogging/pengasapan.
➢ Capaian Indikator kinerja Cakupan Akses Jamban Keluarga (JAGA) tahun 2018 mencapai 95.91 % dari
target 85%, maka capaian target ditahun 2018 mencapai 81.52%, hal ini menunjukkan bahwa target
kinerja tahun 2018 tidak tercapai. Jika dibandingkan dengan Tahun 2017, maka sudah terjadi
peningkatan capaian kinerja dari 80% menjadi 95.91% di tahun 2018 sebesar 15.91%. Prosentase
kenaikan ini cukup membawa dampak positif bagi peningkatan akses Jamban Keluarga (JAGA). Dengan
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 63
masih adanya kesenjangan negative antara target dan capaian kinerja maka Capaian kinerja indikator
ini termasuk dalam katagori Tidak Tercapai.
➢ Capaian Indikator kinerja Cakupan Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL) tahun 2018 mencapai
83.84% dari target 82%, maka capaian target ditahun 2018 mencapai 68.8%, hal ini menunjukkan
bahwa target kinerja tahun 2018 tidak tercapai. Jika dibandingkan dengan Tahun 2017, maka sudah
terjadi peningkatan capaian kinerja dari 72.70% menjadi 83.84% di tahun 2018 sebesar 11.14%.
Dengan masih adanya kesenjangan negative antara target dan capaian kinerja maka Capaian kinerja
indikator ini termasuk dalam katagori Tidak Tercapai
➢ Capaian Indikator kinerja Cakupan Tempat Sampah tahun 2018 mencapai 95.35% dari target 89%,
maka capaian target ditahun 2018 mencapai 84.9%, hal ini menunjukkan bahwa target kinerja tahun
2018 tidak tercapai. Jika dibandingkan dengan Tahun 2017, maka sudah terjadi peningkatan capaian
kinerja dari 83.9% menjadi 95.35% di tahun 2018 sebesar 11.45%. Dengan masih adanya kesenjangan
negative antara target dan capaian kinerja maka Capaian kinerja indikator ini termasuk dalam katagori
Tidak Tercapai
Pencapaian sasaran strategis dalam Program Penyehatan Lingkungan Tahun 2018 dilaksanakan
melalui 6 (enam) kegiatan dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 17.797.530.180,- terealisasi sebesar Rp.
14.662.273.700,- atau 82.38%. Pencapaian tersebut ditunjang dengan kegiatan antara lain:
6.1 Klinik Sanitasi
Alokasi anggaran kegiatan klinik sanitasi sebesar Rp. 190.441.000,- terealisasi Rp. 172.578.200,- atau
90.62 %, keluaran dari kegiatan tersebut adalah :
➢ Diseminasi Persiapan dan Evaluasi Kegiatan Klinik Sanitasi denagn capaian kinerja 2 kali untuk 58
orang tenaga sanitarian puskesmas
➢ Validasi data penyakit berbasis lingkungan dengan capaian kinerja 386 desa di 58 puskesmas
➢ Kunjungan Rumah petugas sanitasi ke lokasi penderita penyakit berbasis lingkungan dengan
capaian kinerja 580 kasus penyakit berbasis lingkungan (PBL)
6.2 Pengendalian Vektor
Alokasi anggaran pengendalian vektor sebesar Rp. 114.314.000,- dengan realisasi Rp. Rp.
108.524.000,- atau 94.94%, keluaran dari kegiatan tersebut adalah :
➢ Peningkatan Kapasitas Petugas Sanitarian dalam rangka Pengendalian Vektor
➢ Kegiatan pemantauan jentik berkala dan abatisasi dengan capaian kinerja 386 Desa
➢ Pengukuran kepadatan lalat dan penyemprotan di Permukiman dengan capaian 116 lokasi
➢ Monitoring dan evaluasi kegiatan pengendalian vector dengan capaian kinerja 58 puskesmas.
6.3 Pengawasan Tempat Pengolahan Makanan, Tempat-Tempat Umum dan Industri
Alokasi anggaran kegiatan pengawasan tempat pengelohan makanan sebesar Rp. 150.000.000,-
terealisasi Rp. 142.950.000.- atau 95.30%, keluaran dari kegiatan tersebut adalah:
➢ Pembinaan dan pengawasan Hygiene sanitasi TPM dengan capaian kinerja 3 kali di 58 puskesmas
➢ Pembinaan dan pengawasan sarana tempat pengolahan makanan dengan capaian kinerja 116
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 64
sarana
➢ Pengawasan makanan dan minuman di pasar dengan capaian kinerja 10 lokasi
➢ Operasi pasar dengan capaian kinerja 11 lokasi
➢ Pembinaan hygiene sanitasi makanan jajanan anak sekolah dengan capaian kinerja 2 kali di 58
puskesmas
➢ Monitoring dan evaluasi Program TPM Puskesmas dengan capaian kinerja 58 puskesmas
➢ Desiminasi evaluasi program TPM dengan capaian kinerja 58 puskesmas
➢ Pembinaan dan Pengawasan Hygiene Sanitasi TTU dengan capaian kinerja 2 kali di 58 puskesmas
➢ Pengawasan Kualitas Air Bersih di TTU dengan capaian kinerja 116 sampel air bersih
➢ Peningkatan kapasitas jader penyehatan lingkungan dalam pengelolaan sampah rumah tangga
tingkat posyandu dengan capaian kinerja 58 posyandu
➢ Pengawasan limbah sarana fasilitas pelayanan kesehatan dengan capaian kinerja 7 lokasi
➢ Desiminasi penanganan limbah medis dengan capaian kinerja 1 kali
➢ Bintek keselamatan kesehatan kerja bagi petugas sanitarian dalam pengelolaan limbah B3
fasyankes dengan capaian kinerja 58 puskesmas dan 1 laboratorium Kesehatan daerah
➢ Pembangunan Sarana TPSS limbah medis central dengan capaian kinerja 1 lokasi
➢ Pembangunan Sarana TPSS limbah medis satelit dengan capaian kinerja 6 wilayah
6.4 Sarana Sanitasi Dasar
Alokasi anggaran sarana sanitasi dasar sebesar Rp. 500.000.000,- terealisasi Rp. 490.100.000,- atau
98.02%, keluaran dari kegiatan tersebut adalah:
➢ Jumlah Sarana Air bersih di 4 lokasi Pipanisasi di 1 lokasi.
6.5 Sarana Sanitasi Dasar (DBH Pajak Rokok 2018)
Alokasi anggaran sarana sanitasi dasar sebesar Rp. 814.842.180,- terealisasi Rp. 798.715.000,- atau
98.02%,
➢ Instalasi air bersih/pipanisasi dengan capaian kinerja 23 lokasi
➢ Pembangunan MCK dengan capaian kinerja 71 unit
➢ Desiminasi evaluasi kegiatan Sarana sanitasi dasar dengan capaian kinerja 58 puskesmas
➢ Bintek rencana pengamanan air minum dengan capaian kinerja 45 desa
➢ Pendataan sarana sanitasi dasar dengan capaian kinerja 386 desa
➢ Pembangunan Sarana Air Bersih (SAB) cengan capaian kinerja 13 lokasi
➢ Pemeliharaan sarana air bersih dengan capaian kinerja 3 kegiatan
➢ Pembangunan jamban dengan capaian kinerja 24 lokasi
➢ Instalasi air bersih dengan capaian kinerja 3 lokasi
6.6 Pengembangan Lingkungan Sehat di Pemukiman (DBH Pajak Rokok 2018)
Alokasi anggaran kegiatan Pengembangan Lingkungan Sehat di Pemukiman (DBH Pajak Rokok 2018)
bersumber dari DBH Pajak Rokok 2018 sebesar Rp. 2.168.685.000,- terealisasi Rp. 2.132.437.500,-
atau 98.33 %, keluaran dari kegiatan tersebut adalah :
➢ Pembinaan dan Pengawasan Hygiene Sanitasi TTU dengan capaian kinerja 2 kali di 58 puskesmas
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 65
➢ Pengawasan Kualitas Air Bersih di TTU dengan capaian kinerja 116 sampel air bersih
➢ Peningkatan kapasitas jader penyehatan lingkungan dalam pengelolaan sampah rumah tangga
tingkat posyandu dengan capaian kinerja 58 posyandu
➢ Pengawasan limbah sarana fasilitas pelayanan kesehatan dengan capaian kinerja 7 lokasi
➢ Desiminasi penanganan limbah medis dengan capaian kinerja 1 kali
➢ Bintek keselamatan kesehatan kerja bagi petugas sanitarian dalam pengelolaan limbah B3
fasyankes dengan capaian kinerja 58 puskesmas dan 1 laboratorium Kesehatan daerah
➢ Pembangunan Sarana TPSS limbah medis central dengan capaian kinerja 1 lokasi
➢ Pembangunan Sarana TPSS limbah medis satelit dengan capaian kinerja 6 wilayah
6.7 Pembinaan Upaya Kesehatan Kerja (DBHCHT 2018)
Alokasi anggaran kegiatan Pembinaan Upaya Kesehatan Kerja (DBHCHT 2018) sebesar Rp.
160.000.000,- terealisasi Rp. 116.750.000,- atau 72.97%, keluaran dari kegiatan tersebut adalah :
➢ Pelaksanaan pengukuran kebugaran jasmani bagi kelompok olahraga sebanyak 85 orang;
➢ Bimtek penyusunan dokumen SOP K3 di Puskesmas sebanyak 58 Puskesmas; dan
➢ Pelaksanaan Pekan Olahraga Pemda / Korpri tingkat Kabupaten sebanyak 70 orang.
6.8 Pengawasan dan Pengelolaan Limbah Medis di Fasilitas Kesehatan (DBHCHT 2018)
Alokasi anggaran kegiatan Pengawasan dan Pengelolaan Limbah Medis di Fasilitas Kesehatan
(DBHCHT 2018) sebesar Rp. 150.000.000,- terealisasi Rp. 149.650.000,- atau 99.77 %, keluaran dari
kegiatan tersebut adalah :
➢ Pengawasan Limbah B3 di Fasyankes (Rumah Sakit) sebanyak 7 Rumah Sakit;
➢ Sosialisasi Pengelolaan Limbah B3 Fasyankes bagi petugas medis dan penunjang medis di
Puskesmas sebanyak 58 Puskesmas; dan
➢ Sosialissasi peraturan perundangan dalam Pengelolaan Limbah B3 medis Fasyankes sebanyak 58
Puskesmas.
6.9 Pengawasan dan Pengelolaan Limbah Medis di Fasilitas Kesehatan Seluruh Kabupaten
Sukabumi (DBHCHT SiLPA Tahun 2017)
Alokasi anggaran kegiatan Pengawasan dan Pengelolaan Limbah Medis di Fasilitas Kesehatan Seluruh
Kabupaten Sukabumi (DBHCHT SiLPA Tahun 2017) sebesar Rp. 49.248.000,- terealisasi Rp. 0,- atau
0 %. Keluaran dari kegiatan tersebut adalah :
➢ Menurunnya faktor resiko lingkungan penyebab penyakit dan gangguan kesehatan bagi
masyarakat.
6.10 Pembangunan Sarana Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Puskesmas di Kabupaten
Sukabumi (Bantuan Keuangan Provinsi 2018)
Alokasi anggaran kegiatan Pembangunan Sarana Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Puskesmas
di Kabupaten Sukabumi (Bantuan Keuangan Provinsi 2018) sebesar Rp. 8.700.000.000,- terealisasi
Rp. 8.035.069.000,- atau 92.36 %. Keluaran dari kegiatan tersebut adalah :
➢ Tersedianya mesin instalasi pengolahan air limbah Puskesmas sebanyak 14 unit;
➢ Tersedianya mesin instalasi pengolahan air limbah RSUD Sagaranten sebanyak 1 unit;
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 66
➢ Tersedianya bangunan IPAL Puskesmas sebanyak 14 unit;
➢ Tersedianya bangunan IPAL Rumah Sakit sebanyak 1 unit; dan
➢ Tersedianya sarana pembuangan air limbah sebanyak 12 unit.
6.11 Penyediaan Sarana Sanitasi Dasar pada Tempat-tempat Umum dan Sekolah di
Kabupaten Sukabumi (Bantuan Keuangan Provinsi 2018)
Alokasi anggaran kegiatan Penyediaan Sarana Sanitasi Dasar pada Tempat-tempat Umum dan
Sekolah di Kabupaten Sukabumi (Bantuan Keuangan Provinsi 2018) sebesar Rp. 4.800.000.000,-
terealisasi Rp. 2.515.500.000,- atau 52.41%. Keluaran dari kegiatan tersebut adalah :
➢ Jumlah sarana air bersih sebanyak 14 unit;
➢ Jumlah Pipanisasi sebanyak 3 unit; dan
➢ Jumlah bangunan MCK sebanyak 81 unit.
7. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Promosi Kesehatan merupakan upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat melalui proses
pembelajaran dari-oleh-untuk dan bersama masyarakat, agar mereka dapat menolong dirinya sendiri, serta
mengembangkan kegiatan yang bersumber daya masyarakat dan didukung oleh kebijakan publik yang
berwawasan kesehatan sehingga dapat meningkat derajat kesehatan masyarakatnya.
Promosi kesehatan bukan hanya proses penyadaran masyarakat atau pemberian dan peningkatan
pengetahuan masyarakat tentang kesehatan saja, tetapi juga disertai upaya-upaya menfasilitasi perubahan
perilaku. Dengan demikian promosi kesehatan adalah program-program kesehatan yang dirancang untuk
membawa perubahan (perbaikan) baik di dalam masyarakat sendiri maupun dalam organisasi dan
lingkungannya (lingkungan fisik, sosial budaya, dan sebagainya). Atau dengan kata lain promosi kesehatan
tidak hanya mengaitkan diri pada peningkatan pengetahuan, sikap dan perilaku kesehatan saja, tetapi juga
meningkatkan atau memperbaiki lingkungan (fisik dan non-fisik) dalam rangka memelihara dan
meningkatkan kesehatan masyarakat.
Menyadari bahwa perilaku adalah sesuatu yang rumit, dikarenakan Perilaku bukan hanya dimensi
kultural yang berupa sistem dan norma, melainkan juga dimensi ekonomi yaitu hal-hal yang mendukung
perilaku, maka promosi kesehatan dan perilaku hidup bersih dan sehat diharapkan dapat menciptakan
strategi dalam menciptakan perilaku baru antara lain: sosialisasi atau pemberian informasi secara terus
menerus dan berkesinambungan kepada masyarakat, upaya menciptakan lingkungan sosiali yang
mendorong masyarakat untuk mau menciptakan perilaku hidup bersih dan sehat, serta upaya untuk
mendapatkan komitmen dan dukungan dari pihak-pihak terkait (Tokoh masyarakat, pemerintah, dunia
usaha).
Perilaku hidup sehat merupakan faktor penting yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat,
oleh karena itu upaya untuk promosi dan memberdayakan individu, kelompok dan masyarakat dalam
meningkatkan perilaku sehat sangat diperlukan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
tersebut.
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 67
Sebagai upaya meningkatkan derajat Kesehatan masyarakat melalui Promosi Kesehatan dan
Pemberdayaan Masyarakat baik individu maupun kelompok, maka Pemerintah Kabupaten Sukabumi
melalui Dinas Kesehatan menuangkan Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaam Masyarakat dalam
rencana kerja Dinas Kesehatan Tahun 2018.
Meningkatnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat menjadi sasaran strategis bagi program Promosi
Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, sasaran strategis ini didukung oleh 6 Indikator Kinerja. Dari 6
indikator kinerja sasaran yang ada, ada 3 indikator yang melampaui target dan 3 indikator lainnya tidak
mencapai target.
Berikut Analisa pembahasan Indikator Kinerja yang Tidak Tercapai :
1. Cakupan PHBS di Tatanan RT
Tidak tercapainya indikator kinerja ini terkendala oleh waktu, karena proses penyusunan kebijakan
harus melalui berbagai tahapan.
Solusinya adalah berupaya mempercepat proses penyusunan regulasi dengan berperan aktif dengan
bagian hukum dan organisasi.
Pencapaian target indikator kinerja sasaran dalam Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan
Masyarakat dilaksanakan melalui 14 Kegiatan dengan alokasi anggaran sebesar Rp Rp 7.098.487.000.-
terealisasi sebesar Rp. 6.878.518.750.- atau 96.90 %.
Pencapaian target kinerja tersebut tersebut ditunjang dengan Kegiatan antara lain :
7.1 Dukungan Promosi Kesehatan Pada Pengembangan Kabupaten Sukabumi Sehat
Alokasi anggaran kegiatan Dukungan Promosi Kesehatan Pada Pengembangan Kabupaten Sukabumi
Sehat sebesar Rp. 175.000.000,- terealisasi Rp 137.755.000,- atau 78.72 %, keluaran dari kegiatan
tersebut adalah:
➢ Bintek persiapan penilaian di lokasi penilaian KSS dengan capaian kinerja 4 kali pertemuan dengan
tim Kecamatan
➢ Desiminasi informasi penilaian tingkat kecamatan di kecamatan binaan KSS dengan capaian kinerja
4 lokasi binaan KSS
➢ Bintek Forum Silatirahmi Kecamatan Sehat dengan capaian kinerja 47 Kecamatan
➢ Sosialisasi wisata bersih dan sehat di lokasi wisata dengan capaian kinerja 4 kecamatan
➢ Pembinaan Kecamatan Sehat dengan capaian kinerja 25 kecamatan
➢ Bimbingan teknis evaluasi hasil penilaian Kab/Kota Sehata dengan capaian kinerja 4 lokasi
➢ Capacity building Optimalisasi Kinerja Forum Silaturahmi Kabupaten sukabumi Sehat dengan
capaian kinerja 100 orang
➢ Desiminasi wisata bersih dan sehat liburan akhir tauh 2018 dengan capaian kinerja 4 lokasi
7.2 Dukungan Promosi Kesehatan Pada Pengembangan Kabupaten Sukabumi Sehat Seluruh
Kabupaten Sukabumi (DBHCHT SiLPA Tahun 2017)
Alokasi kegiatan Dukungan Promosi Kesehatan Pada Pengembangan Kabupaten Sukabumi Sehat
Seluruh Kabupaten Sukabumi (DBHCHT SiLPA Tahun 2017) sebesar Rp 250.000.000,- terealisasi Rp.
245.160.000,- atau 98.06%, keluaran dari kegiatan tersebut adalah :
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 68
➢ Orientasi Pengembangan Kabupaten Sukabumi Sehat Seluruh Kabupaten Sukabumi Tingkat
Kabupaten dengan capaian kinerja 58 orang petugas Promkes Puskesmas dan 58 orang bidan
coordinator
➢ Koordinasi Lintas Program tentang Pengembangan Kabupaten Sukabumi Sehat Seluruh Kabupaten
Sukabumi dengan capaian kinerja 10 orang peserta dari lintas program
➢ Penguatan komitmen puskesmas pada Pengembangan Kabupaten Sukabumi Sehat Seluruh
Kabupaten Sukabumi dengan capaian kinerja 116 orang tenaga kesehatan.
7.3 Pengembangan dan Pengadaan Media Informasi Kesehatan (DBHCHT 2018)
Alokasi anggaran kegiatan Pengembangan dan Pengadaan Media Infokes Tahun 2018 sebesar Rp.
152.847.000.- dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 147.175.000.- atau 96.29 %. Keluaran dari
kegiatan tersebut adalah :
➢ Pertemuan Pengembangan Media Informasi Kesehatan dengan capaian kinerja 1 kegiatan
➢ Pengadaan lembar balik 1000 HPK edisi 1,2,3,4 dengan capaian kinerja 464 buah
➢ Pengadaan buku pendataan puskesmas dengan capaian kinerja 600 buku
➢ Pengadaan Buku Petunjuk Teknis Posyandu dengan capaian kinerja 1.450 buah buku
➢ Pemasangan Pesan Kesehatan pada Kendaraan Puskesmas Keliling dengan capaian kinerja 20 unit
➢ Pelaksanaan Gerakan Masyarakat Hidup sehat (GERMAS) dengan capaian kinerja 1 kegiatan.
7.4 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan Gerakan Masyrakat Hidup Bersih dan Sehat
(Germas) (DBH Pajak Rokok 2018)
Alokasi anggaran kegiatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan Gerakan Masyrakat Hidup
Bersih dan Sehat (Germas) (DBH Pajak Rokok 2018) tahun 2018 mendapat alokasi sebesar Rp.
235.700.000.- dengan realisasi anggaran 218.274.150.- atau 92.61%. Keluaran dari kegiatan tersebut
adalah :
➢ Desiminasi Informasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di tatanan Tempat Umum, Fasilitas
Pelayanan Kesehatan dan Tempat Kerja di Tingkat kabupaten dengan capaian kinerja 58 orang
petugas Promkes Puskesmas
➢ Pelaksanaan pendataan PHBS di Tatanan Tempat Kerja dengan capaian kinerja 47 kecamatan
➢ Pertemuan Evaluasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di tatanan Tempat Umum, Fasilitas Pelayanan
Kesehatan dan Tempat Kerja dengan capaian kinerja 1 kegiatan
7.5 Penyebarluasan Informasi Kesehatan (DBH CHT 2018)
Alokasi anggaran kegiatan Penyebarluasan Informasi Kesehatan (DBH CHT 2018) sebesar Rp.
140.000.000.- terealisasi sebesar Rp. 136.950.000.- atau 97.82%. Keluaran dari kegiatan tersebut
adalah :
➢ Penyuluhan Isu Aktual dengan capaian kinerja 1 kegiatan
➢ Penyuluhan issue strategis dengan capaian kinerja 1 kegiatan
➢ Informasi kesehatan melalui media dengan capaian kinerja 1 kegiatan
➢ Pelatihan Instruktur KRIDA SBH dengan capaian kinerja 50 orang
➢ Launching Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) dengan capaian kinerja 1 kegiatan
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 69
➢ Pameran pada Peringatan Hari Jadi Kabupaten sukabumi dengan capaian kinerja 1 kegiatan
➢ Pembuatan Film Animasi infografis dan Film Iklan Layanan Masyarakat dengan capaian kinerja 5
film
➢ Dekorasi dan Spanduk Mobil Hias dalam rangka Peringatan Hari Jadi Kabupaten Sukabumi dengan
capaian kinerja 1 kegiatan.
7.6 Pengadaan dan pengembangan Media Informasi Kesehatan (DBHC-HT SiLPA Tahun 2017)
Alokasi anggaran kegiatan Pengadaan dan pengembangan Media Informasi Kesehtaan (DBHC-HT
SiLPA Tahun 2017) sebesar Rp 50.000.000.- terealisasi Rp 48.500.000.- atau 97%, keluaran dari
kegiatan tersebut adalah :
➢ Pertemuan Pengembangan Media Informasi Kesehatan Tingkat Sekolah Menengah Pertama
dengan capaian kinerja 1 kegiatan
➢ Pertemuan Pengembangan Media Informasi Kesehatan Tingkat Sekolah dasar dengan capaian
kinerja 1 kegiatan
➢ Pengadaan spanduk Penanggulangan dampak Asap rokok dengan capaian kinerja 700 buah
➢ Pengadaan Poster bahaya Asap rokok dengan capaian kinerja 7.000 buah
➢ Pengadaan Leaflet bahaya Asap rokok dengan capaian kinerja 11.000 lembar
➢ Perlengkapan sosialisasi bahaya Dampak Rokok bagi pelajar dengan capaian kinerja 500 set
➢ Pengadaan rollbanner Penanggulangan dampak asap rokok dengan capaian kinerja 248 buah
➢ Pengadaan dekorasi spanduk dengan capaian kinerja 265 buah
➢ Pembuatan Film Iklan Layanan Masyarakat dengan capaian kinerja 2 film
➢ Pembuatan Film Animasi Layanan Masyarakat dengan capaian kinerja 2 film
➢ Cetak stiker dengan capaian kinerja 100.000 buah
➢ Cetak buku panduan dengan capaian kinerja 1.000 buku
➢ Cetak Poster dengan capaian kinerja 5.000 buah.
7.7 Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) (DBH Pajak Rokok 2018)
Alokasi anggaran kegiatan Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) (DBH Pajak Rokok
2018) sebesar Rp 309.100.000.- terealisasi Rp 305.965.000.- atau 98.99%. Keluaran dari kegiatan
tersebut adalah :
➢ Peningkatan kapasitas Instruktur Saka Bhakti Husada dalam sistem pembinaan kepramukaan
sebanyak 58 orang;
➢ Peningkatan pengetahuan anggota Saka Bhakti Husada melalui Perticab sebanyak 950 anggota
SBH; dan
➢ Perkemahan antar Saka gerakan Pramuka Saka Bhakti Husada sebanyak 25 anggota.
7.8 Desa Siaga (DBHCHT 2018)
Alokasi anggaran kegiatan Desa Siaga (DBHCHT 2018) sebesar Rp. 100.000.000.- terealisasi Rp.
100.000.000.- atau 100%. Keluaran dari kegiatan tersebut adalah :
➢ Bimtek Forum Refresh Desa Siaga di 58 Puskesmas.
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 70
7.9 Pertemuan Peningkatan Kapasitas Pengurus / Fasiliator Siaga Aktif (PIK - Sektoral)
Alokasi anggaran kegiatan Pertemuan Peningkatan Kapasitas Pengurus / Fasiliator Siaga Aktif (PIK -
Sektoral) sebesar Rp. 15.840.000.- terealisasi Rp. 0.- atau 0%.
7.10 Penyediaan Sarana dan Prasarana Penunjang Promosi Kesehatan (Bantuan Keuangan
Provinsi 2018)
Alokasi anggaran kegiatan Penyediaan Sarana dan Prasarana Penunjang Promosi Kesehatan (Bantuan
Keuangan Provinsi 2018) sebesar Rp. 5.000.000.000.- terealisasi Rp. 4.916.264.600.- atau 98.33%.
Keluaran dari kegiatan tersebut adalah :
➢ Tersedianya sarana dan prasarana penunjang promosi kesehatan.
7.11 Desa Siaga (DBHCHT SiLPA Tahun 2017)
Alokasi anggaran kegiatan Desa Siaga (DBHCHT SiLPA Tahun 2017) sebesar Rp. 70.000.000.-
terealisasi Rp. 67.550.000.- atau 96.50%. Keluaran dari kegiatan tersebut adalah :
➢ Dukungan kegiatan pada Pertemuan P2WKSS sebanyak 50 peserta; dan
➢ Bimtek kegiatan Desa Siaga bagi petugas Promkes sebanyak 1 kali.
7.12 Pemberdayaan Masyarakat (DBHCHT SiLPA Tahun 2017)
Alokasi anggaran kegiatan Pemberdayaan Masyarakat (DBHCHT SiLPA Tahun 2017) sebesar Rp.
100.000.000.- terealisasi Rp. 100.000.000.- atau 100%. Keluaran dari kegiatan tersebut adalah :
➢ Jumlah desk info pembentukan dana sehat di 29 Posyandu.
7.13 Penyebarluasan Informasi Kesehatan (DBHCHT SiLPA Tahun 2017)
Alokasi anggaran kegiatan Penyebarluasan Informasi Kesehatan (DBHCHT SiLPA Tahun 2017) sebesar
Rp. 100.000.000.- terealisasi Rp. 79.750.000.- atau 79.75%. Keluaran dari kegiatan tersebut adalah :
➢ Penyuluhan issue aktual dan issue strategis sebanyak 1 kegiatan;
➢ Penyebarluasan informasi kesehatan melalui media; dan
➢ Dukungan HKN tahun 2018.
7.14 Pemberdayaan Masyarakat (DBHCHT 2018)
Alokasi anggaran kegiatan Pemberdayaan Masyarakat (DBHCHT 2018) sebesar Rp. 400.000.000.-
terealisasi Rp. 375.175.000.- atau 93.79%. Keluaran dari kegiatan tersebut adalah :
➢ Jumlah desk info pembentukan dana sehat di 29 Posyandu.
8. Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Program pencegahan dan pengendalian penyakit diperlukan untuk menurunkan angka kesakitan,
kematian dan kecacatan akibat penyakit menular dan penyakit tidak menular, di Kabupaten Sukabumi.
Sampai saat ini penyakit infeksi menular masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang menonjol,
terutama TB, Malaria, HIV- AIDS, DBD dan Diare Sedangkan penyakit tidak menular, menunjukkan
peningkatan kasus dan penyebab kematian, terutama pada kasus kardiovaskulair (hipertensi), Diabetis
Mellitus dan Obesitas.
Oleh karena itu perlu perhatian pada upaya pencegahan yang dapat diupayakan sendiri oleh
masyarakat dan juga didorong oleh upaya promotif. Selain itu perhatian juga perlu diberikan pada
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 71
penyelenggaraan system surveilans dan kewaspadaan dini baik untuk penyakit menular langsung
maupun penyakit tidak menular.
Dari 23 indikator kinerja sasaran yang ditetapkan, terdapat 7 indikator kinerja sasaran yang belum
mencapai target. Berikut penjelasan dari indikator kinerja yang Tidak Tercapai :
1. Cakupan Balita dengan Pneumonia yang ditangani
Capaian target cakupan balita dengan Pneumonia yang ditangani tahun 2018 mencapai 78 % sehingga
capaian indikator kinerjanya adalah 78% dari target 100% yang ditetapkan harus dicapai. Kendala
yang dihadapi dalam pencapaian target indicator kinerja ini antara lain adalah masih harus ditingkatnya
keterampilan dan tingkat kepatuhan petugas dalam melakukan tatalaksana Pneumonia pada balita.
Masih rendahnya tingkat kepatuhan dan keterampilan petugas dan kader kesehatan dalam melakukan
tatalaksana Pneumonia pada balita dapat mengakibatkan kesalahan dalam menegakan diagnose,
karena dalam penatalaksanaan Pneumonia pada balita memerlukan konsentrasi dan daya sensitifitas
yang tinggi dalam menegakkan diagnose. Tidak jarang ada kasus Pneumonia pada balita yang
lolos/salah diagnose karena kurangnya kemampuan melakukan tatalaksana Pneumonia pada balita,
hal ini merupakan salah satu hal yang mengakibatkan rendahnya capaian kinerja cakupan balita
dengan Pneumonia yang ditangani pada tahun 2018.
Solusi dan rencana intervensi yang akan dilakukan untuk pencapaian target kinerja ini adalah dengan
dilakukannya Bimbingan Teknis Penatalaksanaan Pneumonia pada balita dan penguatan kapasitas
petugas dalam melakukan tatalaksana Pneumonia pada balita dengan memberikan pelatihan
Tatalaksana Pneumonia pada balita bagi petugas kesehatan di Puskesmas dan kader kesehatan di
Desa.
2. Cakupan penemuan dan penanganan penderita Diare
Penemuan dan penanganan penderita diare, selain dilakukan oleh tenaga kesehatan juga melibatkan
peran serta kader kesehatan di desa, untuk membantu keterbatasan tenaga kesehatan di wilayah
puskesmas. Sehingga penemuan kasus diare seharusnya dapat dilaksanakan oleh semua pihak baik
petugas kesehatan maupun masyarakat/kader kesehatan di Desa. Masih rendahnya cakupan
penemuan dan penangan kasus diare pada tahun 2018 ini salah satu kendalanya adalah masih
rendahnya partisipasi masyarakat khususnya kader kesehatan dalam membantu melaporkan
penemuan kasus diare di masyarakat.
Solusi dan rencana intervensi yang akan dilakukan adalah petugas kesehatan lebih pro aktif dalam
melakukan kunjungan rumah untuk dapat meningkatkan cakupan penemuan dan penanganan kasus
diare ini. Selain itu juga diperlukan bimbingan teknis atau pembinaan tatalaksana Penemuan kasus
diare kepada kader kesehatan sehingga masyarakat khususnya kader kesehatan lebih pro aktif dan
mau membantu dalam meningkatkan cakupan indicator kinerja iini. Diharapkan, jika kader kesehatan
sudah faham tentang tatalasana penemuan kasus diare, mereka akan pro aktif untuk melaporkannya
kepada petugas kesehatan untuk mendapatkan tindak lanjut pengobatan.
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 72
3. Persentase Desa/Kelurahan yang melaksanakan kegiatan Posbindu PTM
Target indikator kinerja persentase Desa/Kelurahan yang melaksanakan kegiatan Posbindu PTM
merupakan indicator kinerja yang dilaksanakan di tahun ke dua sejak Renstra 2016-2021 ditetapkan,
karena indicator ini merupakan indicator yang masih perlu pendalaman dan pemahaman dalam
pelaksanaan di lapangan, maka sampai tahun kedua dilaksanakannya indikator ini masih belum
mencapai target. Dari target sebesar 40% yang ditetapkan, indicator ini baru mencapai target 28.49%
sehingga capaian kinerjanya sebesar 71.23% di tahun 2018 ini. Hal tersebut terjadi dikarenakan
program Posbindu PTM merupakan kegiatan yang perlu pendampingan khusus atau petugas pelaksana
yang terlatih, baik petugas kesehatan maupun kader kesehatan yang membantu pelaksanaan kegiatan
ini. Sampai dengan tahun 2018, Kader kesehatan yang sudah dilatih dan memiliki kemampuan
melaksanakan kegiatan ini baru 94 orang di 94 Desa/Kelurahan, sedangkan jumlah Desa/Kelurahan di
Kabupaten Sukabumi mencapai 386 Desa/Kelurahan, sehingga masih terlalu jauh jika dibandingkan
dengan jumlah Desa yang harus melaksanakan Posbindu PTM. Terlebih jika mengacu pada Petunjuk
Teknis pelaksanaan kegiatan Posbindu PTM, jumlah kader yang dibutuhkan pada 1 Posbindu adalah 5
orang, hal ini menjadi kendala terbesar dalam pelaksanaan kegiatan tersebut.
Solusi dan rencana intervensi yang akan dilakukan untuk mengatasi kendala ini agar dapat mencapai
target kinerja adalah dengan melakukan pelatihan keterampilan bagi kader Posbindu di Desa/Kelurahan
sesuai petunjuk teknis yang diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan RI. Dengan dilatihnya kader
Posbindu maka diharapkan kegiatan ini dapat berjalan baik dan mecapai target yang ditentukan.
4. Persentase Perempuan Usia 30 - 50 Tahun yang Dideteksi Dini Kanker Serviks dan
Payudara
Dari target indikator persentase perempuan usia 30 - 50 tahun yang dideteksi dini kanker serviks dan
payudara sebesar 40% dengan jumlah penduduk perempuan usia 30 - 50 tahun sebanyak 354.470
orang dengan capaian target sebesar 82.378 (23.24%) orang yang telah diperiksa, capaian kinerjanya
sebesar 58.10% di tahun 2018 ini. Hal tersebut terjadi dikarenakan kegiatan Deteksi dini kanker serviks
dan payudara harus dilakukan oleh tenaga kesehatan yang terlatih, sementara kami baru memulai
kegiatan pelatihan SDM sebanyak 12 orang Dokter dan 47 orang Bidan, dari jumlah tersebut tidak
semua Puskesmas terakomodir kegiatan pelatihan SDM dalam Deteksi Dini Kanker Serviks dan
Payudara.
5. Persentase Puskesmas yang melaksanakan Kebijakan Kawasan tanpa Rokok (KTR),
minimal 50 % sekolah
Indikator Persentase Puskesmas yang melaksanakan Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok (KTR), minimal
50% sekolah sebesar 30% dari jumlah 1.752 sekolah baru tercapai sebanyak 94 sekolah (5,36%). Hal
tersebut terjadi karena masih banyak sekolah yang belum menerapkan Kawasan Tanpa Rokok (KTR),
hal iini terjadi karena masih lemahnya penerapan Peraturan Bupati Sukabumi Nomor 26 Tahun 2011
tentang Kawasan Bebas Asap Rokok di sekolah.
Solusi yang akan dilakukan adalah pada tahun 2018 telah menyusun perencanaan dalam rangkan
penyusunan Peraturan Daerah (Perda) tentang Kawasan Tanpa Rokok di Kabupaten Sukabumi yang
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 73
kemudian akan dijadikan dasar hukum dan memperkuat Peraturan Bupati Nomor 26 Tahun 2011
tentang Kawasan Bebas Asap Rokok dalam penerapan Kawasan Tanpa Rokok di Sekolah, Instansi dan
kawasan lainnya.
6. Prevalensi tekanan darah tinggi, Mempertahankan Prevalens Obesitas.
Dari target sebesar 15.4% yang ditetapkan, indicator ini baru mencapai target 4.26% sehingga capaian
kinerjanya sebesar 27.66% di tahun 2018 ini. Kendala yang dihadapi dalam pencapaian target kinerja
ini diantaranya adalah belum optimalnya Skrining usia produktif belum komprehensif (7 indikator yang
di skrining) meliputi :
a. Deteksi kemungkinan obesitas dilakukan dengan memeriksa tinggi badan dan berat badan serta
lingkar perut;
b. Deteksi hipertensi dengan memeriksa tekanan darah sebagai pencegahan primer;
c. Deteksi kemungkinan diabetes melitus menggunakan tes cepat gula darah;
d. Deteksi gangguan mental emosional dan perilaku;
e. Pemeriksaan ketajaman penglihatan;
f. Pemeriksaan ketajaman pendengaran;
g. Deteksi dini kanker dilakukan melalui pemeriksaan payudara klinis dan pemeriksaan IVA khusus
untuk wanita usia 30–50 tahun;
h. Sarana untuk deteksi skrining (strip Glukosa, Kolesterol) belum mencukupi;
i. Cryo Surgery belum ada minimal 1 di tiap-tiap wilayah sebagai pusat rujukan Puskesmas
jejaringnya;
j. Pelaksanaan IVa Test dan CBE dilaksanakan hanya pada event khusus / tidak tiap bulan;
k. Masih ada ODMK dan ODGJ yang dipasung; dan
l. Pelayanan pada ODGJ belum komprehensif;
7. Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI)
Cakupan Desa/Kelurahan UCI merupakan indikator utama kinerja program imunisasi. Tujuan utama
dari imunisasi adalah untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian yang dapat dicegah dengan
imunisasi (PD3I). PD3I adalah penyakit-penyakit menular yang sangat potensial untuk menimbulkan
wabah dan kematian terutama pada balita. Universal Child Immunization adalah suatu keadaan
tercapainya imunisasi dasar lengkap pada semua bayi (anak dibawah 1 tahun). Dengan pemberian
imunisasi dasar lengkap pada bayi maka diharapkan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit
yang dapat dicegah dengan imunisasi akan menurun.
Taget indikator kinerja Cakupan Desa/Kelurahan UCI Tahun 2018 sebesar 100%, sedangkan capaian
kinerja yang ada baru mencapai 83.94%. Artinya dari 42.959 jumlah bayi yang ada di Kabupaten
Sukabumi baru 36.055 bayi yang sudah mendapatkan imunisasi dasar lengkap, jadi masih ada 6.904
bayi di Kabupaten Sukabumi yang belum mendapatkan imunisasi dasar lengkap. Belum tercapainya
idikator kinerja cakupan Desa/Kelurahan UCI Tahun 2018 salah satu penyebabnya adalah terjadinya
perubahan indikator UCI, semula indikator UCI merupakan indikator komposit dimana jenis imunisasi
dasar yang masuk dalam indikator UCI adalah imunisasi BCG, DPT3, Polio 4 dan campak saja,
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 74
sedangkan untuk tahun 2018, indikator UCI berubah menjadi indikator IDL, dimana jenis imunisasi
dasar yang masuk dalam indikator UCI bertambah selain imunisasi BCG, DPT3, Polio 4 dan campak
ditambah dengan imunisasi HB0.
Dimana imunisasi HB0 ini diberikan saat bayi berusia 0 bulan atau pada saat baru lahir. Dengan
rendahnya cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, maka angka cakupan HB0 akan
rendah. Seorang bayi dinyatakan mendapatkan imunisasi dasar lengkap jika telah mendapatkan
imunisasi BCG, DPT3, Polio, Campak dan HB0, jika bayi tersebut tidak mendapatkan salah satu diantara
5 jenis imunisasi ini, artinya tidak masuk dalam indikator UCI. Sehingga, indikator cakupan
Desa/Kelurahan UCI tidak mencapai target 100%.
Dalam pencapaian target kinerja program ini didukung oleh 10 kegiatan dengan alokasi anggaran
kegiatan sebesar Rp. 5.199.744.000.- dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 5.071.453.542.- atau 97.53
%. Pencapaian target kinerja tersebut ditunjang dengan Kegiatan antara lain :
8.1. Pengamatan Penyakit
Alokasi Kegiatan Pengamatan Penyakit dengan alokasi sebesar Rp. 100.000.000,- terealisasi Rp
100.000.000,- atau 100%, keluaran dari kegiatan tersebut adalah :
➢ Penyelidikan epidemiologi penyakit menular dan penyakit tidak menular dengan capaian kinerja 90
kasus;
➢ Pemeriksaan, pembinaan dan screening status kesehatan calon jemaah haji tahun 2016 dengan
capaian kinerja 1200 calon jemaah;
➢ Pemeriksaan sampel AFP di laboratorium Provinsi dengan capaian kinerja 12 speciment;
➢ Pemeriksaan sampel CBMS di laboratorium Provinsi dengan capaian kinerja 10 speciment;
➢ Pengawalan pemberangkatan jemaah haji ke bandara dengan capaian kinerja 1200 calon jemaah
haji;
➢ Desiminasi informasi pemeriksaan kesehatan calon jemaah haji tahun 2016 bagi dokter puskesmas
dengan capaian kinerja 58 orang;
➢ Desiminasi informasi sistem komputerisasi haji terpadu kesehatan (SISKOHAKES) bagi petugas
puskesmas dengan capaian kinerja 58 orang;
➢ Pengumpulan, pengolahan dan analisa data surveilance kegiatan pengamatan penyakit dengan
capaian kinerja 58 orang; dan
➢ Entry data buku kesehatan calon jemaah haji untuk siskohatkes dengan capaian kinerja 1200 calon
jemaah haji.
8.2. Pengendalian KLB
Alokasi anggaran kegiatan pengendalian KLB tahun 2018 adalah sebesar Rp. 110.100.000.- terealisasi
sebesar Rp. 110.100.000.- atau 100 %. Keluaran dari kegiatan tersebut adalah :
➢ Desiminasi Kegiatan Kejadian Luar Biasa (KLB) bagi Petugas Surveilans Puskesmas Tahun 2018;
➢ Desiminasi Hasil Kegiatan Kejadian Luar Biasa (KLB) bagi Petugas Surveilans Puskesmas Tahun
2018;
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 75
➢ Penanggualangan dan Pengendalian Kasus Kejadian Luar Biasa (KLB) oleh Tim KLB Kabupaten
Sukabumi dengan capaian kinerja 32 kasus;
➢ Pemantauan Pasca Kejadian Luar Biasa (KLB) Penyakit Menular dengan capaian kinerja 32 kasus;
➢ Pengumpulan, Pengolahan dan Analisis Data W2 EWARS; dan
➢ Pemeriksaan specimen/sample KLB dengan capaian kinerja 10 sample
8.3. Percepatan Peningkatan Cakupan Imunisasi (DBH Pajak Rokok 2018)
Alokasi Kegiatan Percepatan Peningkatan Cakupan Imunisasi (DBH Pajak Rokok 2018) dengan alokasi
sebesar Rp. 285.000.000.- terealisasi Rp 258.176.650,- atau 90.59 %, keluaran dari kegiatan tersebut
adalah :
➢ Pertemuan Desiminasi Informasi Program Imunisasi dengan capaian kinerja 58 orang;
➢ Pertemuan Desiminasi Pelaksanaan Bias Campak DT, dan TD dengan capaian kinerja 58 orang;
➢ Pertemuan Desiminasi Evaluasi Program Imunisasi dengan capaian kinerja 58 orang; dan
➢ Desiminasi informasi penggantian TOPV ke BOPV bagi petugas imunisasi di Puskesmas dengan
capaian kinerja 58 orang.
8.4. Penanggulangan Krisis Kesehatan Akibat Bencana (DBH Pajak Rokok 2018)
Alokasi Kegiatan Penanggulangan Krisis Kesehatan Akibat Bencana (DBH Pajak Rokok 2018) dengan
alokasi sebesar Rp. 238.740.000,- terealisasi Rp. 235.512.000,- atau 98.65%. Keluaran dari kegiatan
tersebut adalah :
➢ Desiminasi pengelolaan data dan informasi penanggulangan krisis kesehatan akibat bencana bagi
petugas matra Puskesmas tahun 2018 dengan capaian kinerja 58 orang petugas matra Puskesmas;
➢ Desiminasi evaluasi program kesehatan matra tahun 2018 bagi petugas matra Puskesmas dengan
capaian kinerja 58 orang petugas matra Puskesmas;
➢ Tim penanggulangan saat bencana bidang kesehatan ke daerah terkena bencana dengan capaian
kinerja 45 kali;
➢ Tim penanggulangan pasca bencana bidang kesehatan ke daerah terkena bencana dengan capaian
kinerja 45 kali; dan
➢ Pengolahan dan analisa data bagi petugas matra Puskesmas program penanggulangan bencana
bidang kesehatan.
8.5. Pengendalian Penyakit Menular Vektor dan Zoonosis (DBH Pajak Rokok 2018)
Alokasi Kegiatan Pengendalian Penyakit Menular Vektor dan Zoonosis (DBH Pajak Rokok 2018)
adalah sebesar Rp. 250.000.000.- dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 250.000.000.- atau 100 %.
Keluaran dari kegiatan ini adalah :
➢ Survei Endemisitas Filariasis sebanyak 1 kali;
➢ Mass Fever Survey (MFS) ke 5 lokasi/Desa;
➢ Mass Blood Survei ke 5 lokasi/Desa;
➢ Fogging Fokus P2 DBD pada 6 Desa;
➢ Evaluasi Kegiatan Pembentukan Kader Jumantik sebanyak 120 orang kader;
➢ Validasi Data Program P2-Rabies th 2017 sebanyak 4 kali;
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 76
➢ Monitoring Posko kesehatan Rabies Center dan Distribusi Logistik Vaksin Ke PKRC sebanyak 11
kali;
➢ Pertemuan Evaluasi Pasca POPM Kecacingan sebanyak 58 Petugas PKM; dan
➢ On Job Training Sistem E-Filca Program P2 Filariasis & Kecacingan sebanyak 58 Petugas PKM.
8.6. Pengendalian Penyakit Menular Langsung
Alokasi Kegiatan Pengendalian Penyakit Menular Langsung adalah sebesar Rp. 300.000.000.- dengan
realisasi anggaran sebesar Rp. 291.350.000.- atau 97.12%. Keluaran dari kegiatan ini adalah :
➢ Bimbingan Program P2-TB sebanyak 22 Puskesmas;
➢ Bimbingan Teknis & Penguatan Warga Peduli AIDS sebanyak 1 kali;
➢ Bimbingan Teknis P2-Kusta di 7 wilayah;
➢ Bimbingan Teknis Program Diare bagi Programmer Puskesmas, Program Flu Burung bagi
Programmer Puskesmas, Program ISPA bagi Programmer Puskesmas, Tatalaksana Program Diare
bagi Kader, Tatalaksana Program Flu Burung bagi Kader, dan Tatalaksana Program ISPA bagi
Kader masing-masing sebanyak 2 kali;
➢ Diseminasi Intensif Case Finding P2-Kusta Tingkat Desa sebanyak 12 Desa;
➢ Home Visit ODHA sebanyak 20 ODHA;
➢ OJT TB MDR sebanyak 10 kasus;
➢ Pemantauan Dehidrasi Rumah Tangga dan Pneumonia Melalui Care Seeking masing-masing
sebanyak 20 kasus;
➢ Pembentukan Kelompok Dukungan Sebaya pada 5 lokasi;
➢ Pembentukan Pelajar Peduli AIDS sebanyak 5 kali;
➢ Pembentukan Tim Intensif Case Finding P2-Kusta di 12 Desa;
➢ Pembentukan Warga Peduli AIDS sebanyak 5 kali;
➢ Pertemuan Evaluasi Hasil Pemetaan Populasi Kunci dan Persiapan Pemetaan Populasi Kunci
sebanyak 1 kali;
➢ Sosialisasi TB Resisten Obat Bagi Dokter Klinik Swasta sebanyak 1 kali; dan
➢ Validasi Data bagi Layanan VCT & IMS Program HIV AIDS sebanyak 4 kali.
8.7. Peningkatan Kesehatan Jemaah Haji (DBHCHT 2018)
Alokasi Kegiatan Peningkatan Kesehatan Jemaah Haji (DBHCHT 2018) adalah sebesar Rp.
150.000.000.- dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 149.520.000.- atau 99.68%. Keluaran dari
kegiatan ini adalah :
➢ Desiminasi Informasi Persiapan Pelaksanaan Pemeriksaan Kesehatan Calon Jema'ah Haji Tahun
1437 H/2017 M bagi Dokter Puskesmas sebanyak 58 Dokter Puskesmas;
➢ Desiminasi Informasi Sistem Komputerisasi Haji Terpadu Kesehatan (SISKOHATKES) bagi
Petugas Puskesmas sebanyak 58 Petugas SISKOHATKES;
➢ Entry Data Buku Kesehatan Jemaah Haji untuk Sistem Komputerisasi Haji Terpadu Kesehatan
(SISKOHATKES) sebanyak 1.250 BKJH;
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 77
➢ Pemeriksaan, Pembinaan dan Screening Status Kesehatan Calon Jemaah Haji Tahun 1438
H/2017 M sebanyak 1.250 calon jemaah haji;
➢ Pengawalan Pemberangkatan Calon Jemaah Haji ke Embarkasi-Bekasi sebanyak 3
kebarangkatan;
➢ Pengawalan Penjemputan Jemaah Haji ke Embarkasi-Bekasi sebanyak 3 kepulangan; dan
➢ Diseminasi Informasi Sistem Komputerisasi Haji Terpadu Kesehatan (SISKOHATKES) dan
Pelaksanaan teknis pemeriksaan Kesehatan Calon Jemaah Haji bagi Ketua KBIH se- Kab.
Sukabumi sebanyak 14 KBIH.
8.8. Pengendalian Penyakit Menular Langsung (DBH Pajak Rokok 2018)
Alokasi Kegiatan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (DBH Pajak Rokok 2018) adalah sebesar
Rp. 1.574.598.000.- dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 1.528.151.980.- atau 97.05%. Keluaran
dari kegiatan ini adalah :
➢ Kegiatan Global Campaign HIV AIDS Pelajar sebanyak 10 kali;
➢ Kegiatan Global Campaign HIV AIDS Masyarakat sebanyak 11 kali;
➢ Home Visit ODHA sebanyak 180 kali;
➢ Diseminasi Intensif Case Finding P2-Kusta Tingkat Desa pada 12 desa;
➢ Pembentukan Tim Intensif Case Finding P2-Kusta sebanyak 12 kelompok;
➢ Pemeriksaan Suspek Kusta di 12 lokasi;
➢ Bimbingan Teknis P2-Kusta pada 7 wilayah;
➢ Bimbingan Teknis Program Flu Burung bagi Programmer Puskesmas sebanyak 2 kali;
➢ Bimbingan Teknis Tatalaksana Program Flu Burung bagi Kader sebanyak 4 kali;
➢ Pemantauan Gejala ILI Kasus Flu Burung sebanyak 15 kasus;
➢ Bimbingan Teknis Program ISPA bagi Programmer Puskesmas sebanyak 2 kali;
➢ Bimbingan Teknis Tatalaksana Program ISPA bagi Kader sebanyak 2 kali;
➢ Pemantauan Pneumonia Melalui Care Seeking sebanyak 20 kasus;
➢ Bimbingan Teknis Program Diare bagi Programmer Puskesmas sebanyak 2 kali;
➢ Bimbingan Teknis Tatalaksana Program Diare bagi Kader sebanyak 2 kali;
➢ Pemantauan Dehidrasi Rumah Tangga sebanyak 20 kasus;
➢ Pertemuan Validasi Data P2-TB sebanyak 3 kali;
➢ OJT TB MDR sebanyak 8 kasus;
➢ Pembentukan Warga Peduli AIDS sebanyak 10 kali;
➢ Pembentukan Pelajar Peduli AIDS sebanyak 8 kali;
➢ Pembentukan Pekerja Peduli AIDS sebanyak 5 kali;
➢ Bimbingan Teknis & Penguatan Warga Peduli AIDS, Pelajar Peduli AIDS dan Pekerja Peduli AIDS
sebanyak 1 kali; dan
➢ Peningkatan Kapasitas SDM program TB sebanyak 1 Kali.
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 78
8.9. Pengendalian Gangguan Indera Fungsional (DBH Pajak Rokok 2018)
Alokasi Kegiatan Pengendalian Gangguan Indera Fungsional (DBH Pajak Rokok 2018) adalah sebesar
Rp. 180.000.000.- dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 178.043.000.- atau 98.91%. Keluaran dari
kegiatan ini adalah :
➢ Peningkatan Kapasitas Pengelola Program Kesehatan Indera dan Fungsional sebanyak 1 Kali;
➢ Pertemuan Evaluasi Program Indera dan Fungsional sebanyak 1 Kali; dan
➢ Bimbingan Teknis Skrining Katarak bagi Tenaga Kesehatan sebanyak 1 kali.
8.10. Pengendalian Kesehatan Jiwa dan NAPZA (DBH Pajak Rokok 2018)
Alokasi Kegiatan Pengendalian Kesehatan Jiwa dan NAPZA (DBH Pajak Rokok 2018) adalah sebesar
Rp. 180.000.000.- dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 178.741.000.- atau 99.30%. Keluaran dari
kegiatan ini adalah :
➢ Peningkatan Kapasitas Pengelola Program Kesehatan Jiwa dan Napza sebanyak 1 Kali;
➢ Pertemuan Skrining Penyalahgunaan NAPZA Dengan Menggunakan ASSIST, Koordinasi Lintas
Sektoral Program Kesehatan Jiwa dan Napza, Evaluasi Program Kesehatan Jiwa dan Napza
sebanyak 1 kali.
8.11. Pengendalian Penyakit Diabetes dan Gangguan Metabolik (DBH Pajak Rokok 2018)
Alokasi Kegiatan Pengendalian Penyakit Diabetes dan Gangguan Metabolik (DBH Pajak Rokok 2018)
adalah sebesar Rp. 340.000.000.- dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 333.530.664.- atau
98.10%. Keluaran dari kegiatan ini adalah :
➢ Peningkatan Kapasitas Kader Posbindu PTM sebanyak 1 Kali;
➢ Pembentukan Tim Jejaring P2PTM di Tatanan Instansi sebanyak 1 Kali; dan
➢ Skrining Obesitas dan Kolesterol Pada Masyarakat sebanyak 58 Lokasi.
8.12. Pengendalian Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah (DBH Pajak Rokok 2018)
Alokasi kegiatan Pengendalian Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah (DBH Pajak Rokok 2018)
adalah sebesar Rp. 256.000.000.- dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 254.550.000.- atau
99.43%. Keluaran dari kegiatan ini adalah :
➢ Peningkatan Kapasitas Tenaga Kesehatan Dalam Rangka Teknis Pelayanan Terpadu PTM di FKTP
sebanyak 1 Kali; dan
➢ Skrining Hipertensi dan Kolesterol Pada Masyarakat di 58 Lokasi.
8.13. Pengendalian Penyakit Kanker dan Kelainan Darah (DBH Pajak Rokok 2018)
Alokasi kegiatan Pengendalian Penyakit Kanker dan Kelainan Darah (DBH Pajak Rokok 2018) adalah
sebesar Rp. 294.000.000.- dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 286.455.000.- atau 97.43%.
Keluaran dari kegiatan ini adalah :
➢ Peningkatan kapasitas tenaga kesehatan dalam rangka deteksi dini kanker serviks dan payudara
melalui Metode IVA-SADANIS sebanyak 1 Kali; dan
➢ Desinfo Kanker Bagi Petugas PTM sebanyak 58 Puskesmas.
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 79
8.14. Pengendalian Penyakit Paru Kronik dan Gangguan Imunologi (DBHCHT 2018)
Alokasi kegiatan Pengendalian Penyakit Paru Kronik dan Gangguan Imunologi (DBHCHT 2018)
adalah sebesar Rp. 291.306.000.- dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 281.526.648.- atau
96.64%. Keluaran dari kegiatan ini adalah :
➢ Peningkatan Kapasitas Kader Remaja Sekolah sebanyak 1 kali;
➢ Deteksi Merokok Pada Anak Sekolah di 37 lokasi; dan
➢ Pembentukan Tim Dalam Rangka Penyusunan Draft Perda KTR sebanyak 1 kali.
8.15. Pengendalian Penyakit Paru Kronik dan Gangguan Imunologi (DBHCHT SiLPA Tahun
2017)
Alokasi kegiatan Pengendalian Penyakit Paru Kronik dan Gangguan Imunologi (DBHCHT 2018)
adalah sebesar Rp. 300.000.000.- dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 295.315.000.- atau
98.44%. Keluaran dari kegiatan ini adalah :
➢ Validasi dan Evaluasi Program P2PTM; dan
➢ Peningkatan Kapasitas Kader Remaja Sekolah.
8.16. Pengendalian Penyakit Menular Vektor dan Zoonosis (DBHCHT SiLPA Tahun 2017)
Alokasi kegiatan Pengendalian Penyakit Menular Vektor dan Zoonosis (DBHCHT SiLPA Tahun 2017)
adalah sebesar Rp. 100.000.000.- dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 98.400.000.- atau 98.40%.
Keluaran dari kegiatan ini adalah :
➢ Sosialisasi tentang Bahaya Penyakit Menular DBD melalui Kegiatan 1R1J kepada Tim Penggerak
PKK / Darmawanita 2 kali; dan
➢ Kegiatan Pembentukan Kader Siaga Rabies (KASIRA) bagi Puskesmas dengan Angka Kasus
Gigitan Tinggi.
8.17. Pengendalian Kesehatan Jiwa dan NAPZA
Alokasi kegiatan Pengendalian Kesehatan Jiwa dan NAPZA adalah sebesar Rp. 70.000.000.- dengan
realisasi anggaran sebesar Rp. 67.201.600.- atau 96%. Keluaran dari kegiatan ini adalah :
➢ Pelayanan Kesehatan Jiwa Komunitas.
8.18. Pengendalian Penyakit Diabetes dan Gangguan Metabolik
Alokasi kegiatan Pengendalian Penyakit Diabetes dan Gangguan Metabolik adalah sebesar Rp.
70000000.- dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 174.880.000.- atau 97.16%. Keluaran dari
kegiatan ini adalah :
➢ Peralatan Penunjang Pengendalian Penyakit Diabetes dan Gangguan Metabolik.
9. Program Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan
Sasaran Program Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan adalah :
1. Meningkatkan pengawasan mutu sumber daya kesehatan; dan
2. Mengoptimalkan peran tenaga kesehatan dan sarana kesehatan serta fasilitas pelayanan rujukan
secara berjenjang.
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 80
Kegiatan pokok pada program ini adalah :
1. Pengelolaan dan Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan;
2. BLUD Kesehatan;
3. Peningkatan Kompetensi Tenaga Kesehatan;
4. Perencanaan dan Pengembangan Program;
5. Penguatan dan Pemanfaatan Jaringan Data Kesehatan;
6. Peningkatan Pelayanan Kesehatan Rujukan Terpadu;
7. Pelayanan Perizinan Tenaga dan Sarana Kesehatan; dan
8. Akreditasi Puskesmas.
Tahun 2018 merupakan tahun kedua Program Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan
dilaksanakan, program ini mengacu pada indikator kinerja Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Tahun 2016. Dari 6 indikator kinerja sasaran yang menjadi target kinerja tahun 2018, ada 5 indikator yang
mencapai target dan 1 indikator yang belum mencapai target.
Indikator kinerja sasaran yang belum mencapai target adalah Sertifikasi Produk Kesehatan Rumah
Tangga. Kendala yang dihadapi adalah anggaran kegiatan ini masih terfokus pada Pelaksanaan akreditasi
Puskesmas, sehingga untuk peningkatan kompetensi SDM masih belum mencapai target.
Dalam upaya pencapaian target kinerja pada Program Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan
Tahun 2018, mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 48.378.737.100.- dengan realisasi anggaran sebesar
Rp. 36.018.286.885.- atau 74.45%.
Berikut adalah 10 kegiatan yang mendukung tercapainya target kinerja pada Program Peningkatan Mutu
dan pelayanan Kesehatan di Tahun 2018 :
9.1 Pelayanan Perizinan Tenaga dan Sarana Kesehatan
Alokasi anggaran kegiatan Pelayanan Perizinan Tenaga dan Sarana Kesehatan Tahun 2018
mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp. 200.000.000.- dengan realisasi anggaran sebesar Rp.
148.469.500.- atau 74.23%. Keluaran dari kegiatan tersebut adalah :
➢ Desiminasi Informasi Evaluasi Kegiatan Perizinan dengan capaian kinerja 58 puskesmas
➢ Visitasi dan Verifikasi Sarana Kesehatan dengan capain kinerja 34 Sarana Kesehatan
➢ Visitasi dan Verifikasi Tenaga Kesehatan dengan capaian kinerja 84 orang tenaga kesehatan
➢ Visitasi Tindak Lanjut Izin Operasional Puskesmas dengan capaian kinerja 58 puskesmas
9.2 Pengelolaan dan Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan
Alokasi anggaran Kegiatan Pengelolaan dan Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan tahun 2018
mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp. 125.000.000.- dengan realisasi anggaran mencapai Rp.
97.316.900.- atau 77.85%. Keluaran dari kegiatan ini adalah :
➢ Sosialisasi Sistem Informasi Puskesmas dengan capaian kinerja 91 orang
➢ Bimbingan Teknis Profil Kesehatan Puskesmas dengan capaian kinerja 58 orang
➢ Desiminasi Informasi hasil Evaluasi Program Sistem Informasi Kesehatan dengan capaian kinerja
58 puskesmas
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 81
➢ Rapat Koordinasi Data dan Informasi dengan capaian kinerja 4 kali
➢ Pendataan Puskesmas dan SDMK dengan capaian kinerja 58 puskesmas
➢ Bimbingan Teknis Pendataan SDM Kesehatan dengan capaian kinerja 58 orang
9.3 Penguatan dan Pemanfaatan Jaringan Data Kesehatan
Alokasi anggaran kegiatan Penguatan dan Pemanfaatan Jaringan dan Data Kesehatan Tahun 2018
mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 265.000.000.- dengan realisasi anggaran mencapai Rp.
218.044.000.- atau 82.28%. Keluaran dari kegiatan ini adalah :
➢ Bintek SIKDA Generik/SIP Elektronik dengan capaian kinerja 16 puskesmas
➢ Penataan dan Pemanfaatan Jaringan Lokal dengan capaian kinerja 2 lokasi
➢ Penilaian Mandiri Kualitas Data Rutin (PMKDR) dengan capaian kinerja 58 puskesmas
➢ Pendampingan pelaksanaan SIKDA Generik/SIP Elektronik dengan capaian kinerja 16 puskesmas
9.4 BLUD Puskesmas
Alokasi anggaran Kegiatan PPK BLUD Puskesmas pada Tahun Anggaran 2018 untuk 11 (sebelas)
Puskesmas mendapatkan alokasi anggaran Rp. 41.143.237.100.- dengan realisasi anggaran
mencapai Rp. 29.908.400.765.- atau 72.69%. Keluaran dari kegiatan tersebut adalah :
➢ Administrasi Perkantoran untuk kebutuhan belanja rutin Puskesmas selama 12 bulan
➢ Belanja obat dan Bahan Habis Pakai (BHP) Medis
➢ Jasa Pelayanan Kesehatan (Jaspel) baik untuk rawat jalan, rawat inap maupun persalinan yang
dibayarkan sebagai remunerasi
➢ Belanja modal berupa belanja alat kesehatan dan belanja modal lainnya (elektronik, meubeler dan
alat rumah tangga lainnya)
9.5 Peningkatan Kompetensi Tenaga Kesehatan
Alokasi anggaran kegiatan Peningkatan Kompetensi Tenaga Kesehatan Tahun 2018 mendapatkan
alokasi anggaran sebesar Rp. 100.000.000.- dengan realisasi anggaran mencapai Rp. 85.600.000.-
atau 85.60%. Keluaran dari kegiatan ini :
➢ Pertemuan Tim Mutu Kabupaten Dalam Rangka Percepatan Akreditasi Puskesmas dengan capaian
kinerja 1 kali
➢ Evaluasi Percepatan Akreditasi FKTP dengan capaian kinerja 10 Puskesmas
➢ Pertemuan Peningkatan Tim Mutu manajemen Puskesmas dengan capaian kinerja1 kali
9.6 Peningkatan Pelayanan Kesehatan Rujukan Terpadu (DBH Pajak Rokok 2018)
Alokasi anggaran kegiatan Peningkatan Pelayanan kesehatan Rujukan Tahun 2018 sebesar Rp.
250.000.000.- dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 231.712.000.- atau 92.68%.
Keluaran dari kegiatan tersebut adalah :
➢ Evaluasi Kegiatan Pelayanan Kesehatan Rujukan dengan capaian kinerja 58 puskesmas
➢ Pertemuan Peningkatan pelayanan Rekam Medis Puskesmas dengan capaian kinerja 58 puskesmas
➢ Pertemuan Peningkatan Pemahaman Kepmenkes Nomor 514 Tahun 2015 di Puskesmas DTP dan
PONED dengan capaian kinerja 40 puskesmas
➢ Peningkatan Penatalaksanaan TIM SPGDT di Puskesmas dengan capaian kinerja 58 puskesmas
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 82
9.7 Perencanaan dan pengembangan Program (DBH Pajak Rokok 2018)
Alokasi anggaran Perencanaan dan pengembangan Program tahun 2018 mendapatkan alokasi
anggaran sebesar Rp. 200.000.000.- dengan realisasi anggaran Rp. 198.110.000.- atau 99.06%.
Keluaran dari kegiatan ini adalah :
➢ Rencana Kerja dan Anggaran Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi dengan capaian kinerja 1
dokumen
➢ Rencana Kerja dan Anggaran Puskesmas dengan capaian kinerja 58 puskesmas
➢ Desk Anggaran Dinas Kesehatan dan Puskesmas dengan capaian kinerja 58 puskesmas
➢ Perencanaan Terpadu Puskesmas dengan capaian kinerja 58 puskesmas
➢ Penyusunan rencana Kerja Dinas Kesehatan
➢ Rapat Kerja Kesehatan Daerah dengan capaian kinerja 93 orang
➢ Penyusunan DPA dengan capaian kinerja 58 puskesmas
➢ Penyusunan RKA dengan capaian kinerja 58 puskesmas
➢ Pertemuan Tim Implementasi PPK BLUD dengan capaian kinerja 2 kali
➢ Bimtek Penyusunan Pola Tata Kelola PPK BLUD Puskesmas dengan capaian kinerja 2 kali
➢ Bimtek Penyusunan Dokumen Laporan Keuangan PPK BLUD Puskesmas dengan capaian kinerja 2
kali
➢ Bimtek Penyusunan Dokumen SPM PPK BLUD Puskesmas dengan capaian kinerja 2 kali
➢ Bimtek Penyusunan Dokumen RBS PPK BLUD Puskesmas dengan capaian kinerja 2 kali
➢ Pertemuan Sinergitas Implementasi PPK BLUD Puskesmas dengan capaian kinerja 2 kali
➢ Bimtek Penatausahaan Keuangan PPK BLUD Puskesmas dengan capaian kinerja 2 kali
➢ Pertemuan Penyusunan Regulasi Pendukung PPK BLUD Puskesmas dengan capaian kinerja 2 kali
➢ Pertemuan Verifikasi Dokumen PPK BLUD puskesmas dengan capaian kinerja 2 kali
9.8 Akreditasi Puskesmas (Dana Alokasi Umum)
Alokasi anggaran kegiatan Akreditasi Puskesmas anggaran Tahun 2018 sebesar Rp. 1.000.000.000.-
dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 857.738.417.- atau 85.77%. Keluaran dari kegiatan tersebut
yaitu :
➢ Workshop Pelaksanaan Audit Internal dan Tinjauan Manajemen dengan capaian kinerja 5
puskesmas
➢ Workshop Keselamatan Pasien dengan capaian kinerja 5 puskesmas
➢ Workshop Penggalangan Komitmen dengan capaian kinerja 5 Puskesmas
➢ Workshop Pemahaman Instrumen standard an instrument akreditasi dengan capaian kinerja 5
puskesmas
➢ Pendampingan Self Assesment dan Penyusunan POA Akreditasi Puskesmas dengan capaian kinerja
5 puskesmas
➢ Pendampingan Penyusunan Dokumen dengan capaian kinerja 5 puskesmas
➢ Pendampingan Implementasi Dokumen dengan capaian kinerja 5 puskesmas
➢ Penilaian Pra Akreditasi dengan capaian kinerja 5 Puskesmas
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 83
➢ Pendampingan Pasca Akreditasi dengan capaian kinerja 5 puskesmas
➢ Survey Akreditasi Puskesmas dengan capaian kinerja 5 puskesmas
9.9 Akreditasi Puskesmas (DAK Non Fisik)
Alokasi anggaran kegiatan Akreditasi Puskesmas bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Non
Fisik yang diluncurkan oleh Kementerian Kesehatan RI untuk percepatan Akreditasi Puskesmas.
Alokasi anggaran Tahun 2018 sebesar Rp. 4.408.000.000.- dengan realisasi anggaran sebesar Rp.
3.772.500.416.- atau 85.58%. Keluaran dari kegiatan tersebut yaitu :
➢ Workshop Pelaksanaan Audit Internal dan Tinjauan Manajemen dengan capaian kinerja 20
puskesmas
➢ Workshop Keselamatan Pasien dengan capaian kinerja 20 puskesmas
➢ Workshop Penggalangan Komitmen dengan capaian kinerja 20 Puskesmas
➢ Workshop Pemahaman Instrumen standard an instrument akreditasi dengan capaian kinerja 20
puskesmas
➢ Pendampingan Self Assesment dan Penyusunan POA Akreditasi Puskesmas dengan capaian kinerja
20 puskesmas
➢ Pendampingan Penyusunan Dokumen dengan capaian kinerja 20 puskesmas
➢ Pendampingan Implementasi Dokumen dengan capaian kinerja 20 puskesmas
➢ Penilaian Pra Akreditasi dengan capaian kinerja 20 Puskesmas
➢ Pendampingan Pasca Akreditasi dengan capaian kinerja 20 puskesmas
➢ Survey Akreditasi Puskesmas dengan capaian kinerja 20 puskesmas
9.10 Akreditasi Puskesmas (DBH Pajak Rokok)
Alokasi anggaran kegiatan Akreditasi Puskesmas anggaran Tahun 2018 sebesar Rp 87.500.000.-
dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 77.034.887.- atau 88.04%. Keluaran dari kegiatan tersebut
yaitu :
➢ Workshop Akreditasi Puskesmas Dalam Rangka Akselerasi Akreditasi Puskesmas di Kabupaten
Sukabumi dengan capaian kinerja 25 Puskesmas
9.11 Perencanaan dan Pengembangan Program
Alokasi anggaran kegiatan Perencanaan dan Pengembangan Program sebesar Rp 200.000.000.-
dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 198.110.000.- atau 99.06%. Keluaran dari kegiatan tersebut
yaitu :
➢ Fisibility Study / Uji Kelayakan Pembangunan Rumah Sakit.
10. Program Peningkatan dan Pembangunan Fasilitas Kesehatan
Tujuan dari Program Peningkatan Kualitas Sarana dan Prasarana Kesehatan Masyarakat adalah
meningkatkan kualitas dan aksesbilitas sarana dan prasarana kesehatan masyarakat. Adapun kegiatan
yang dilaksanakan meliputi pembangunan atau rehabilitasi sarana kesehatan, pemenuhan sarana
transportasi (roda empat dan roda dua), pemenuhan peralatan kesehatan di fasilitas kesehatan serta
akreditasi sarana kesehatan. Luasnya wilayah Kabupaten Sukabumi menjadi salah satu hal yang melatar
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 84
belakangi Program Peningkatan Kualitas Sarana dan Prasarana Kesehatan Masyarakat di Kabupaten
Sukabumi. Selanjutnya masih rendahnya akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan terutama untuk
masyarakat yang sulit dijangkau.
Belum tercapainya target indikator kinerja sasaran program ini karena beberapa faktor yang
diantaranya adalah luas wilayah Kabupaten Sukabumi yang merupakan wilayah terluas di se Jawa dan Bali
sehingga akses masyarakat untuk dapat mencapai fasilitas kesehatan masih sangat terbatas, khususnya di
daerah Sukabumi Selatan. Hal lain adalah penduduk yang meningkat setiap tahun, sedangkan penambahan
fasilitas khususnya puskesmas. Penambahan fasilitas kesehatan baru terjadi pada fasilitas puskesmas
pembantu dan Poskesdes.
Jika dibandingkan dengan Tahun 2016, maka sudah terjadi peningkatan capaian kinerja khususnya
pada indicator Peningkatan fasilitas Pelayanan Kesehatan (Puskesmas Pembantu). Upaya ini dilakukan
untuk mendekatkan dan memudahkan masyarakat untuk dapat mendapatkan pelayanan kesehatan dasar
dan rujukan dengan dibangunnya dikembangkannya Puskesmas Mampu PONED dan Puskesmas pembantu
di daerah yang sulit terjangkau, dan menempatkan tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi handal
dibidangnya masing-masing.
Tahun 2018 Pemerintah Kabupaten Sukabumi melalui Dinas Kesehatan dengan anggaran kegiatan
Program Peningkatan dan Pembangunan Fasilitas Kesehatan telah berhasil menambah jumlah Puskesmas
Pembantu dan Poskesdes sebanyak 17 unit yang tersebar di Kabupaten Sukabumi. Hal ini memberikan
gambaran fokusnya pemerintah Kabupaten Sukabumi untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
Kabupaten Sukabumi dengan memberikan kemudahan untuk mencapai fasilitas kesehatan.
Selain penambahan jumlah puskesmas pembantu dan Poskesdes, juga dilakukan peningkatan dan
rehabilitasi pada beberapa puskesmas di Kabupaten Sukabumi sehingga kondisi bangunan dan sarana
lainnya sesuai dengan persyaratan untuk memenuhi kriteria Puskesmas Terakreditasi yang dicanangkan
oleh Kementerian Kesehatan RI.
Dalam upaya pencapaian target indikator kinerja Program Peningkatan dan Pembangunan Fasilitas
Kesehatan dilaksanakan melalui 15 kegiatan dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 92.968.311.150.-
dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 62.405.095.528.- atau 67.13 %. Berikut adalah kegiatan penunjang
program Peningkatan dan Pembangunan Fasilitas Kesehatan pada Tahun 2018 :
10.1 Pembangunan, Rehabilitasi, Pemeliharaan Puskesmas dan Jaringannya (DBH Pajak
Rokok 2018)
Alokasi anggaran kegiatan Pembangunan, Rehabilitasi, Pemeliharaan Puskesmas dan Jaringannya
(DBH Pajak Rokok 2018) pada Tahun 2018 mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 5.035.154.800.-
dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 5.023.657.400.- atau 99.77 %. Keluaran dari kinerja ini
adalah :
➢ Pembangunan Posyandu dengan capaian 2 lokasi;
➢ Pengadaan Tanah capaian kinerja 3 lokasi;
➢ Pembangunan Poskesdes dengan capaian kinerja 2 lokasi;
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 85
➢ Rehabilitasi Bangunan Gedung capaian kinerja 6 lokasi;
➢ Pembangunan Gedung capaian kinerja 11 lokasi;
➢ Pemagaran Gedung Puskesmas dan Pustu capaian kinerja 7 lokasi; dan
➢ Sarana air bersih capaian kinerja 1 lokasi.
10.2 Penyediaan Sarana dan Prasarana Desa Siaga (Bantuan Keuangan Provinsi 2018)
Kegiatan Penyediaan sarana dan Prasarana Desa Siaga bersumber dari Dana Bantuan Keuangan
Provinsi 2018 dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 5.000.000.000,- terealisasi Rp. 3.440.120.000,-
atau 68.80%. Keluaran dari Kegiatan tersebut adalah :
➢ Pembangunan Posyandu capaian kinerja 20 lokasi;
➢ Pembangunan MCK capaian kinerja 42 lokasi;
➢ Pipanisasi capaian kinerja 3 lokasi; dan
➢ Sarana air bersih capaian kinerja 2 lokasi.
10.3 Pengadaan Sarana dan Prasarana Puskesmas
Kegiatan Pengadaan sarana dan Prasarana Puskesmas tahun 2018 mendapat alokasi anggaran
sebesar Rp. 950.000.000.- dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 926.031.000.- atau 97.48%.
Keluaran dari kegiatan ini adalah:
➢ Alat Permainan Edukasi (APE) Dalam dan luar sebanyak 1 jenis.
10.4 DAK Reguler Bidang Kesehatan Pelayanan Kesehatan Dasar (DAK Reguler 2018)
Kegiatan DAK Reguler Bidang Kesehatan Pelayanan Kesehatan Dasar (DAK Reguler 2018) mendapat
alokasi anggaran sebesar Rp. 6.754.740.000.- dengan realisasi Rp. 5.533.665.000.- atau 81.92%.
Keluaran dari kegiatan tersebut adalah :
➢ Rehabilitasi Puskesmas dengan capaian kinerja 3 lokasi;
➢ Pengadaan Kendaraan Ambulance dengan capaian kinerja 5 unit;
➢ Pengadaan Kendaraan Pusling dengan capaian kinerja 2 unit; dan
➢ Pengadaan Generator Set dengan capaian kinerja 4 unit.
10.5 Pembangunan, Rehabilitasi dan Pemeliharaan Sarana Puskesmas dan Jaringannya
Kegiatan Pembangunan, Rehabilitasi dan Pemeliharaan Sarana Puskesmas dan Jaringannya dengan
alokasi anggaran Rp. 19.994.700.200,- Terealisasi Rp. 12.080.515.200,- atau 60.42%. Keluaran dari
Kegiatan tersebut Adalah :
➢ Pemagaran Poskesdes dengan capaian kinerja 8 lokasi;
➢ Pengadaan Tanah Puskesmas dengan capaian kinerja 3 lokasi;
➢ Pengadaan Kendaraan Roda 2 dengan capaian kinerja 3 unit;
➢ Rehabilitasi Gedung Puskesmas, Gudang Farmasi, Pustu, Ruang Bersalin, Ruang Laboratorium,
Ruang Perawatan dan Rumah Dinas dengan capaian kinerja 53 Lokasi;
➢ Pembangunan Bangunan Kesehatan dengan capaian kinerja 4 Lokasi;
➢ Pembangunan Pos Jaga dengan capaian kinerja 3 Lokasi;
➢ Penataan Areal Parkir dengan capaian kinerja 24 lokasi;
➢ Pemagaran Puskesmas dan Pustu dengan capaian kinerja 40 lokasi;
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 86
➢ Pembangunan SAB dengan capaian kinerja 29 lokasi; dan
➢ Pipanisasi Puskesmas dan Pustu dengan capaian kinerja 2 lokasi.
10.6 Pengadaan Sarana Prasarana Puskesmas (DBH Pajak Rokok 2018)
Kegiatan Pembangunan Sarana dan Prasarana Puskesmas (DBH Pajak Rokok 2018) mendapat alokasi
anggaran Rp. 1.654.500.000.- terealisasi Rp. 1.627.585.000,- atau 98.37 % Keluaran dari Kegiatan
tersebut Adalah :
➢ Pengadaan meja kerja puskesmas dengan capaian kinerja 100 buah
➢ Pengadaan lemari arsip puskesmas dengan capaian kinerja 57 buah
➢ Pengadaan kursi tunggu pasien puskesmas dengan capaian kinerja 76 buah
➢ Pengadaan kursi kerja puskesmas dengan capaian kinerja 200 buah
➢ Pengadaan papan Nama Puskesmas dengan capaian kinerja 28 buah
➢ Pengadaan Mesin Fotocopy Puskesmas dengan capaian kinerja 20 buah
➢ Pemeliharaan Kendaraan Ambulance dengan capaian kinerja 9 unit
➢ Pemeliharaan kendaraan operasional dengan capaian kinerja 1 unit
➢ Pengadaan Electric Generating Set dengan capaian kinerja 1 unit
➢ Pengadaan alat pemadam kebakaran dengan capaian kinerja 20 unit
➢ Pengadaan Laptop Sarana Penunjang Akreditasi dengan capaian kinerja 10 unit
10.7 Pembangunan dan Rehabilitasi Serta Pengadaan Alat Kesehatan bagi Puskesmas dan
Puskesmas Pembantu di Kabupaten Sukabumi (SiLPA Bantuan Keuangan Provinsi Tahun
2017)
Alokasi anggaran kegiatan Pembangunan dan Rehabilitasi Serta Pengadaan Alat Kesehatan bagi
Puskesmas dan Puskesmas Pembantu di Kabupaten Sukabumi (SiLPA Bantuan Keuangan Provinsi
Tahun 2017) adalah sebesar Rp. 578.050.000.- dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 74.500.000.-
atau 12.89 %. Keluaran dari kegiatan tersebut adalah :
➢ Penambahan ruang puskesmas dengan capaian kinerja 5 lokasi (Pusk Gegerbitung, Parungkuda,
Sukalarang, Caringin dan Cisaat)
➢ Penambahan ruangan puskesmas pembantu dengan capaian kinerja 2 lokasi (pustu Padajaya
kec. Jampangkulon dan pustu Cimunding kec. Jampang Tengah
➢ Rehabilitasi Puskesmas dengan capaian kinerja 2 lokasi (Puskesmas PONED Lengkong, dan
Puskesmas PONED Ciambar)
➢ Rehabilitasi Puskesmas Pembantu dengan capaian kinerja 1 lokasi (Pustu Munjul Pusk nagrak,
Pustu Bantarkalong Pusk Warungkiara, Pustu Cicadas Pusk Cisolok, Pustu Tonjong Pusk Citarik,
Pustu Mekarsari Pusk Ciracap, Pustu Cigaru Pusk Simpenan, Pustu Ujunggenteng Pusk Ciracap)
➢ Penyediaan Sarana Air Bersih bagi Puskesmas Pembantu yang terdapat di 8 Lokasi (Pustu
Bojongsungapan Kec. Cikembar, Pustu Sukaresmi kec. Cisaat, Pustu Karang Anyar Kec.
Tegalbuleud, Pustu Cikangkung Kec. Ciracap dan Pustu Sukajaya Kec. Pabuaran).
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 87
10.8 Pembangunan dan Penyediaan Sarana Prasarana Rumah Sakit Sagaranten Sebagai
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sukabumi (Bantuan Keuangan Provinsi 2018)
Kegaiatan Pembangunan dan Penyediaan Sarana Prasarana Rumah Sakit Sagaranten Sebagai
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sukabumi (Bantuan Keuangan Provinsi 2018) mendapatkan
alokasi anggaran sebesar Rp. 10.000.000.000.- dengan realisasi anggaran sebesar Rp.
5.296.416.000.- atau 52.96%. Keluaran dari kegiatan tersebut adalah :
➢ Pembangunan ruang Gizi RSUD Sagaranten dengan capaian kinerja 1 loaks
➢ Cut and Fill/Penataan lahan dengan capaian kinerja 5 lokasi :
- Ruang Perawatan kelas III RSUD Sagaranten
- Ruang Perawatan kelas II RSUD Sagaranten
- Ruang Perawatan Kelas I RSUD Sagaranten
- Ruang Perawatan VIP RSUD Sagaranten
- Ruang Poliklinik RSUD Sagaranten
➢ Pengadaan Alat kesehatan dengan capaian kinerja 1 kegiatan
➢ Penataan halaman parker dengan capaian kegiatan 3 lokasi
- Penataan Ruang parker UGD RSUD Sagaranten
- Pemagaran Poliklinik RSUD Sagaranten dan pagar samping.
10.9 Penyediaan Sarana dan Prasarana Desa Siaga (Bantuan Keuangan Provinsi 2018)
Alokasi Anggaran kegiatan Penyediaan sarana dan parasarana desa Siaga (Bantuan Keuangan
Provinsi 2018) adalah Rp. 5.000.000.000.- dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 3.440.120.000.-
atau 68.80 %. Keluaran dari kegiatan ini adalah :
➢ Pembangunan sarana MCK dengan capaian kinerja 36 lokasi
10.10 DAK Reguler Bidang Kesehatan (Silpa DAK 2016)
Kegiatan DAK Reguler Bidang Kesehatan (Silpa DAK 2016) mendapat alokasi anggaran sebesar Rp.
2.181.057.549.- dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 1.671.281.000.- atau 76.73 %. Keluaran dari
kegiatan tersebut adalah :
➢ Pemeliharaan bangunan dengan capaian kinerja 10 lokasi
➢ Rehabilitasi Banguna dengan capaian kinerja 13 lokasi
➢ Pemagaran dengan capaian kinerja 2 lokasi
➢ Penataan halaman parker dengan capaian kinerja 1 lokasi
3.2.6 Analisis Atas Efisiensi Penggunaan Sumberdaya
Pada tabel 3.6 berikut, disajikan data analisis efisiensi penggunaan sumber daya dalam upaya
pencapaian target indikator kinerja sasaran pada Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Tahun 2018. Dari
semua indikator kinerja sasaran yang ada, rata-rata memiliki tingkat efisiensi yang signifikan (>100%)
dalam pencapaian target indikator kinerja, akan tetapi masih ada beberapa indikator kinerja yang memiliki
tingkat efisiensi <100%, artinya bahwa dukungan sumber daya anggaran kegiatan yang diluncurkan oleh
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 88
pemerintah Kabupaten Sukabumi untuk pelaksanaan kegiatan-kegiatan tersebut sudah dapat memberikan
kontribusi positif meskipun belum dapat memberikan hasil yang maksimal dalam pencapaian target
indikator kinerja.
TABEL 3.6
ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN SUMBER DAYA
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Sasaran
%
Cakupan
Kinerja (>
100%)
%
Penyerapan
Anggaran
Tingkat
Efisiensi
1 2 3 4 5 6
1 Tersedianya obat, bahan kimia dan
perbekalan kesehatan
Tersedianya obat dan
perbekalan kesehatan 75 96,85 -21,85
Tersedianya obat Program 75 96,85 -21,85
Tersedianya bahan
kimia/reagensia untuk
pemeriksaan kesehatan
75 96,85 -21,85
2 Pembinaan Kesehatan Ibu dan
Reproduksi
Cakupan Puskesmas yang
melaksanakan kelas ibu hamil 114,94 90,83 24,11
Cakupan Puskesmas yang
melakukan orientasi program
perencanaan persalinan dan
pencegahan komplikasi (P4K)
100,00
90,83
9,17
Cakupan komplikasi kebidanan
yang ditangani 147,44
90,83 56,61
Cakupan pertolongan
persalinan oleh tenaga
kesehatan yang memiliki
kompetensi kebidanan
100,00
90,83
9,17
Cakupan Kunjungan Ibu Hamil
K4 95,83
90,83 5
Cakupan Pelayanan Ibu Nifas 101,08
90,83 10,25
Cakupan Kunjungan Neonatal
Pertama (KN1) sesuai standar 105,10
90,83 14,27
Cakupan Kunjungan Neonatal
Lengkap (KNL) sesuai standar 111,24
90,83 20,41
Cakupan Neonatal dengan
Komplikasi yang ditangani 100,00
90,83 9,17
Cakupan Kunjungan Bayi 103,00 90,83 12,17
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 89
Cakupan Pelayanan Anak
Balita 94,44
90,83 3,61
cakupan peserta KB aktif 111,76 90,83 20,93
3 Menurunnya kasus kematian ibu
dan bayi
Menurunnya Jumlah Kematian
Ibu
79,55
90,83 -11,28
Menurunnya Angka Kematian
Bayi 214,29 90,83 123,46
4 Menurunkan angka kesakitan Puskesmas yang
melaksanakan penjaringan
kesehatan untuk peserta didik
kelas 1
100 74,12 25,88
Puskesmas yang
melaksanakan penjaringan
kesehatan untuk peserta didik
kelas 7 dan 10
100
74,12
25,88
Puskesmas yang
menyelenggarakan kegiatan
kesehatan remaja
100 74,12
25,88
Jumlah Puskesmas yang
menyelenggarakan kegiatan
kesehatan lansia
100 74,12
25,88
5 Meningkatnya pembinaan,
pengembangan dan pengawasan
upaya kesehatan tradisional dan
komplementer
Persentase Puskesmas yang
menyelenggarakan kesehatan
tradisional dan komplementer
83,33 74,12
9,21
Jumlah Puskesmas yang
melaksanakan pelayanan
kesehatan Gigi dan Mulut
93,75 74,12
19,63
Jumlah Puskesmas yang
memberikan pelayanan
laboratorium
75 74,12
0,88
Jumlah Puskesmas yang
memberikan pelayanan
Kesehatan Indra
100 74,12
25,88
6 Meningkatnya mutu dan akses
pelayanan keperawatan, kebidanan
dan keteknisian medik
Jumlah puskesmas yang
menerapkan Pelayanan
Keperawatan Kesehatan
Masyarakat (Perkesmas)
100
74,12
25,88
7 Meningkatnya akses pelayanan
kesehatan dasar yang berkualitas
bagi masyarakat
Jumlah Puskesmas non rawat
inap dan Puskesmas rawat
inap yang memberikan
pelayanan sesuai standar
100
74,12
25,88
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 90
Jumlah Puskesmas yang telah
melaksanakan Manajemen
Puskesmas
100 74,12
25,88
8 Meningkatnya Mutu dan Akses
Pelayanan Kesehatan Jiwa dan
NAPZA
Jumlah Puskesmas yang
menyelenggarakan pelayanan
kesehatan jiwa dan NAPZA
196,54 99,30 97,24
9 Meningkatnya layanan kesehatan
untuk masyarakat
Jumlah Penduduk PBI yang
Menjadi Peserta Jaminan
Kesehatan Nasional (JKN)
90 78,21 11,79
10 Meningkatnya layanan kesehatan
untuk masyarakat miskin
Cakupan pelayanan kesehatan
pasien masyarakat miskin di
fasilitas kesehatan
100 73,14 26,86
11 Meningkatnya pelayanan gizi
masyarakat
Ibu hamil KEK yang mendapat
makanan tambahan 103,10 95,42 7,68
Ibu hamil yang mendapat
Tablet Tambah Darah (TTD) 90
tablet selama masa kehamilan
100,12 95,42
4,7
Bayi usia kurang dari 6 bulan
yang mendapat ASI eksklusif 148,23 95,42 52,81
Bayi baru lahir mendapat
Inisiasi Menyusu Dini (IMD) 186,19 95,42 90,77
Balita kurus yang mendapat
makanan tambahan (PMT) 113,84 95,42 18,42
Remaja puteri yang mendapat
Tablet Tambah Darah (TTD) 100 95,42 4,58
Balita gizi Sangat Kurus
mendapat perawatan 100,00 95,42 4,58
Pemberian makanan
pendamping ASI pada anak
usia 6 - 24 bulan keluarga
miskin
140,00
95,42
44,58
12 Meningkatnya kualitas kesehatan
lingkungan
Cakupan sarana air bersih
(SAB) 94,11 82,38 11,73
Cakupan Rumah Sehat 95,86 82,38 13,48
Cakupan Akses Jamban
Keluarga (JAGA) 95,91 82,38 13,53
Cakupan Angka Bebas Jentik 92,11 82,38 9,73
Cakupan Saluran Pembuangan
Air Limbah (SPAL) 83,84 82,38 1,46
Cakupan Tempat Sampah 95,35 82,38 12,97
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 91
13 Meningkatnya pembinaan upaya
kesehatan kerja dan olahraga
Persentase Puskesmas yang
melaksanakan kegiatan
kesehatan olah raga pada
kelompok masyarakat di
wilayah kerjanya
166,67
82,38 84,29
Persentase Puskesmas yang
menyelenggarakan kesehatan
kerja dasar
113,33 82,38 30,95
Jumlah pos UKK yang
terbentuk di daerah PPI/TPI 122,41 82,38 40,03
14 Meningkatnya perilaku hidup
bersih dan sehat
Kebijakan publik yang
berwawasan kesehatan 100,00 96,90 3,1
Cakupan PHBS di Tatanan RT 91,84 96,90 -5,06
Cakupan strata desa siaga aktif 123,97 96,90 27,07
Cakupan sekolah yang
mempromosikan kesehatan 100 96,90 3,1
Jumlah Tema pesan dalam
komunikasi, informasi dan
edukasi kepada masyarakat
90,00
96,90
-6,9
Jumlah dunia usaha yang
memanfaatkan CSR-nya untuk
program kesehatan
268,75
96,90
171,85
15 Menurunnya angka kesakitan
akibat penyakit menular dan
penyakit tidak menular
Cakupan penemuan dan
penanganan penderita
penyakit TBC BTA
104,30
97,53 6,77
Meningkatnya angka
kesembuhan penderita TB
Paru BTA Positif
106,24 97,53
8,71
Cakupan penemuan dan
penanganan penderita
penyakit DBD
100,00 97,53
2,47
Cakupan balita dengan
pneumonia yang ditangani 78,00 97,53 -19,53
Cakupan penemuan dan
penanganan penderita Diare 100,00 97,53 2,47
Cakupan Penemuan dan
Penanganan Kasus Penderita
Filariasis
100,00 97,53
2,47
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 92
Cakupan Penemuan dan
Penanganan suspect Flu
Burung
- -
-
Cakupan Penemuan dan
Penanganan Kasus Penderita
Kusta
100,00 97,53
2,47
Cakupan Penemuan dan
Penanganan Kasus Penderita
HIV/AIDS
100,00 97,53
2,47
Annual Paracite Index (API)
Malaria 151,52 97,53 53,99
Cakupan Penemuan dan
Penanganan Kasus Penderita
Rabies
82,00 97,53
-15,53
Persentase PKM yang
melaksanakan pengendalian
PTM Terpadu
250,00 97,53
152,47
Persentase desa / kelurahan
yang melaksanakan kegiatan
posbindu PTM
71,23 97,53
-26,3
Persentase perempuan usia
30- 50 Tahun yang dideteksi
dini kanker serviks dan
payudara
58,10 97,53
-39,43
Persentase Puskesmas Yang
melaksanakan Kebijakan
Kawasan Tanpa Rokok (KTR),
minimal 50 % sekolah
145,00 97,53
47,47
Prevalensi tekanan darah
tinggi 126,82 97,53 29,29
Mempertahankan Prevalen
Obesitas 27,66 97,53 -69,87
Prevalensi merokok pada
penduduk usia <= 18 Tahun 49,11 97,53 -48,42
Cakupan Desa/Kelurahan
mengalami KLB yang dilakukan
Penyelidikan Epidemiologi
kurang dari 24 Jam
100,00 97,53
2,47
Acute Flacid Paralysis (AFP)
rate per 100.000 penduduk <
15 th
100,00 97,53
2,47
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 93
Cakupan Desa/kelurahan
Universal Child Immunization
(UCI)
83,94 97,53
-13,59
16 Meningkatnya Kesehatan Jemaah
Haji Kab. Sukabumi
Cakupan Pemeriksaan dan
pembinaan Kesehatan
Jemaah Haji
100,00
99,68 0,32
Cakupan penanggulangan
krisis kesehatan akibat
bencana
100,00
98,65 1,35
17 Meningkatnya Mutu Layanan
Kesehatan dan Rujukan
Cakupan Tenaga Kesehatan
Berizin di Praktek Mandiri dan
Sarana Kesehatan
100,00 74,45 25,55
Cakupan Sarana Kesehatan
Berizin 100,00 74,45 25,55
Cakupan Sertifikasi Produk
Kesehatan Rumah Tangga 88,89 74,45 14,44
Cakupan Puskesmas
Terakreditasi 100,00 74,45 25,55
Cakupan Puskesmas dengan
Sistem Informasi Terintegrasi 100,00 74,45 25,55
Jumlah SDM Kesehatan yang
ditingkatkan kompetensinya
(kumulatif)
100,00
74,45
25,55
18 Meningkatnya akses pelayanan
kesehatan
Peningkatan fasilitas
pelayanan kesehatan
(Puskesmas)
103,77 67,13 36,64
Peningkatan fasilitas
pelayanan kesehatan
(Puskesmas Pembantu)
103,05 67,13 35,92
Jika dilihat dari table diatas, tingkat efisiensi sumber daya anggaran untuk tahun 2018 sudah cukup
tinggi, terlihat dari 85 indikator kinerja sasaran, hanya ada 15% (13) indikator kinerja sasaran yang tinggkat
efisiensi anggarannya negatif, artinya penyerapan anggarannya maksimal sedangkan target kinerjanya
tidak tercapai.
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2017
BAB IV PENUTUP 94
B A B IV
P EN UT UP
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan merupakan pertanggungjawaban kinerja dalam mencapai
tujuan/sasaran strategis instansi, melalui indikator kinerja yang merupakan kegiatan-kegiatan yang harus
dilaksanakan sesuai dengan penetapan anggaran Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi tahun 2017.
Mengacu kepada Rencana Strategis Pembangunan Bidang Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten
Sukabumi Tahun 2016-2021, Rencana Kerja Tahun 2017, Indikator Kinerja Utama dan Perjanjian Kinerja
Tahun 2017, dari 18 sasaran strategis dengan 85 indikator kinerja yang ada, beberapa indikator kinerja
telah mencapai target sesuai yang tercantum dalam Renstra Dinas Kesehatan Tahun 20116-2021 Rencana
Kerja Tahun 2017, Indikator Kinerja Utama dan Perjanjian Kinerja Tahun 2017. Pada table 3.1 dapat dilihat
pada perbandingan antara pencapaian indikator kinerja sasaran dengan target indikator kinerja sasaran
tahun 2017, dari 85 (delapan puluh lima) indikator kinerja sasaran yang tercantum dalam Indikator Kinerja
Utama (IKU), terdapat 35,29% (30) indikator kinerja sasaran yang sudah mencapai target, 35,29% (30)
indikator kinerja yang belum mencapai target dan 29,41 % (25) indikator kinerja yang melebihi target.
Kendala yang dihadapi dalam mencapai target indikator kinerja sasaran ini diantaranyanya adalah
indikator kinerja sasaran yang terlalu banyak, sehingga dalam pelaksanaan kegiatan dalam upaya
pencapaiannya tidak fokus.
Dalam pencapaian target kinerja anggaran, sesuai dengan data yang terdapat pada tabel 3.8,
capaian kinerja anggaran dari 18 sasaran strategis dan 85 indikator kinerja, realisasi anggaran kegiatan
dari 18 (delapan belas) sasaran strategis hanya ada 1 sasaran strategis yang realisasi anggarannya rendah
(<60%) yaitu sasaran Pembinaan Kesehatan Ibu dan Anak dan Menurunnya kasus kematian ibu dan bayi.
Rendahnya realisasi anggaran ini karena penyerapan anggaran kegiatan JKN terutama biaya operasional
mengalami hambatan dalam pembelanjaan yang menggunakan system E-Katalog.
Pencapaian realisasi fisik seperti yang disajikan pada grafik 3.5, realisasi fisik yang dicapai oleh
Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Tahun 2017 hanya ada 2 (dua) sasaran strategis yang realisasinya
>60% yaitu sasaran strategis Meningkatnya Kualitas Kesehatan Lingkungan (60,91%) dan Meningkatnya
Akses Pelayanan Kesehatan (78,53%).
Sedangkan untuk efisiensi dalam pencapaian target indikator kinerja sasaran masih sangat rendah,
dari 85 indikator kinerja sasaran, hanya ada 11,76% (10) indikator kinerja sasaran yang tinggkat efisiensi
anggarannya >60%, dan masih 88,24% (75) indikator kinerja sasaran yang nilai efisiensinya <60%.
Rencana intervensi yang akan dilakukan untuk mencapai target indikator kinerja yang belum
mencapai target diantaranya dengan meningkatkan peranserta masyarakat dan meningkatkan kinerja
pelaksana program dalam melaksankan kegiatan yang mendukung terhadap pencapaian target kinerja
tersebut.
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2017
BAB IV PENUTUP 95
Salah satu strategi yang akan ditempuh dalam upaya pencapaian semua target yang belum
tercapai adalah dengan melakukan revisi terhadap indikator kinerja sasaran yang tercantum pada Rencana
Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi, sehingga indikator sasaran kinerja yang harus tercapai
akan menjadi lebih akurat dan dapat diukur.
Dengan tersusunnya Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kesehatan
Kabupaten Sukabumi ini, diharapkan dapat memberikan gambaran Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten
Sukabumi kepada pihak-pihak terkait baik sebagai stakeholders ataupun fihak lain yang telah mengambil
bagian dengan berpartisipasi aktif untuk membangun Kabupaten Sukabumi.