dinamika perubahan atmosfer

79
Dinamika Perubahan Atmosfer Astrida Fesky Febrianty Fathma Ilmi Anindita I Irhami Farhan Muhammad Amar Ma’ruf Muhammad Sabili Robbi S Naya Prakasita Putri Putriana Sofia Salma Taufan Cahyo Widodo

Upload: putriana-sofia-salma

Post on 30-Jun-2015

1.898 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Dinamika Perubahan Atmosfer

TRANSCRIPT

Page 1: Dinamika Perubahan Atmosfer

Dinamika Perubahan AtmosferAstrida Fesky Febrianty

Fathma Ilmi Anindita IIrhami Farhan

Muhammad Amar Ma’rufMuhammad Sabili Robbi S

Naya Prakasita PutriPutriana Sofia SalmaTaufan Cahyo Widodo

Page 2: Dinamika Perubahan Atmosfer

Klasifikasi Iklim

Pola Curah Hujan di

Indonesia

Jenis Vegetasi

Berdasarkan Iklim

Perubahan Iklim

Global

Page 3: Dinamika Perubahan Atmosfer

I K L I M

Iklim adalah keadaan rata-rata udara dari suatu daerah yang relatif luas dan dalam jangka waktu yang lama (kurang lebih 30 tahun). Ilmu yang mempelajari tentang iklim adalah klimatologi. Terjadinya iklim yang bermacam-macam di muka bumi, disebabkan oleh rotasi dan revolusi bumi serta adanya perbedaan garis lintang.

Page 4: Dinamika Perubahan Atmosfer

Klasifikasi Iklim

Iklim Matahari Iklim

Koppen

Iklim Schmidt-

Fergusson

Iklim Junghun

Page 5: Dinamika Perubahan Atmosfer

Iklim MatahariKlasifikasi iklim matahari berdasarkan banyak

sedikitnya sinar matahari yang diterima suatu daerah dan terpengaruh oleh besar kecilnya garis lintang. Daerah yang memiliki garis lintang yang semakin besar, maka semakin sedikit sinar matahari yang diterima daerah tersebut dan sebaliknya. Iklim matahari merupakan satu-satunya klasifikasi iklim berdasarkan segi fisik, yakni garis lintang yang ada di bumi.

Page 6: Dinamika Perubahan Atmosfer
Page 7: Dinamika Perubahan Atmosfer

Tropis

Sedang

Sub Tropis

Dingin

Terbagi Menjadi

Page 8: Dinamika Perubahan Atmosfer

TropisTropika adalah daerah di permukaan Bumi, yang

secara geografis berada di sekitarekuator, yaitu yang dibatasi oleh dua garis lintang 23.5 derajat LS dan 23.5 derajat LU: Garis Balik Utara (GBU, Tropic of Cancer) di utara dan Garis Balik Selatan (GBS,Tropic of Capricorn) di selatan. Area ini terletak di antara 23.5° LU dan 23.5° LS, dan mencakup seluruh bagian Bumi yang dalam setahun mengalami dua kali saat Matahari tepat berada di atas kepala (di utara GBU dan di selatan GBS Matahari tidak pernah mencapai ketinggian 90° atau tepat di atas kepala). Kata tropika berasal dari bahasa Yunani, tropos yang berarti “berputar”, karena posisi Matahari yang berubah antara dua garis balik dalam periode yang disebut tahun. Istilah tropis juga kadangkala digunakan untuk menyebut tempat yang hangat dan lembap sepanjang tahun, walaupun tempat itu tidak terletak di antara dua garis balik. Wilayah tropis di seluruh dunia dikenal dalam biogeografi sebagai wilayah pantropis(“seluruh tropis”), untuk dipertentangkan dengan wilayah per benua, seperti Amerika tropis, atau Asia Tropis.

Page 9: Dinamika Perubahan Atmosfer

Ciri-ciri iklim tropis adalah sebagai berikut:• Suhu udara rata-rata tinggi, karena matahari selalu

vertikal. Umumnya suhu udara antara 20- 23°C. Bahkan di beberapa tempat rata-rata suhu tahunannya mencapai 30°C.

• Amplitudo suhu rata-rata tahunan kecil. Di kwatulistiwa antara 1 – 5°C, sedangkan ampitudo hariannya lebih besar.

• Tekanan udaranya rendah dan perubahannya secara perlahan dan beraturan.

• Hujan banyak dan lebih banyak dari daerah-daerah lain di dunia.

Page 10: Dinamika Perubahan Atmosfer

Sub Tropis

Subtropis adalah wilayah Bumi yang berada di utara dan selatan setelah wilayah tropis yang dibatasi oleh garis balik utara dan garis balik selatan pada lintang 23,5° utara dan selatan. Kondisi iklim subtropis diwarnai dengan gangguan dan rintangan dari alam seperti badai, hujan salju, atau tornado. Daerah beriklim subtropis memiliki 4 musim yaitu musim semi, musim panas, musim gugur, dan musim dingin. Keempat musim di atas memiliki karakteristik tersendiri, dengan suhu maksimal, suhu minimal,kelembaban, maupun kondisi mahluk hidup yang berbeda.Daerah subtropis di belahan bumi utara meliputi Sebagian besar Eropa, kecuali Skandinavia, Kawasan Asia Tengah, Asia Timur, dan Asia Barat sebelah utara, Amerika Serikat dan sekelilingnya, Afrika Utara dan Afrika Bagian Selatan.Sedangkan daerah di bagian selatan meliputi Australia dan Bagian selatan Amerika Selatan

Page 11: Dinamika Perubahan Atmosfer

Ciri-cirinya:• Batas yang tegas tidak dapat ditentukan dan

merupakan daerah peralihan dari daerah iklim tropis ke iklim sedang.

• Terdapat empat musim, yaitu musim panas, dingin, gugur, dan semi. Tetapi musim dingin pada iklim ini tidak terlalu dingin. Begitu pula dengan musim panas tidak terlalu panas.

• Suhu sepanjang tahun menyenangkan. Maksudnya tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin.

• Daerah sub tropis yang musim hujannya jatuh pada musim dingin dan musim panasnya kering disebut daerah iklim Mediterania, dan jika hujan jatuh pada musim panas dan musim dinginnya kering disebut daerah iklim Tiongkok

Page 12: Dinamika Perubahan Atmosfer

Sedang Dalam geografi, garis lintang sedang terletak di antara tropika dan lingkaran kutub. Perubahan di daerah ini antara musim panas dan musim dingin biasa sejuk, daripada terlalu panas atau dingin. Tapi di wilayah benua, seperti bagian tengah Amerika Utara, variasi antara musim panas dan musim dingin bisa ekstrem. Di daerah yang dianggap tropis, pemukiman di ketinggian tinggi (contohnya pegunungan Andes) memiliki iklim sedang. Zona sedang utara memanjang dari garis balik utara (sekitar 23.5 derajat lintang utara) hingga Lingkaran Arktik (sekitar 66.5 derajat lintang utara). Zona sedang selatan memanjang dari garis balik selatan(sekitar 23.5 derajat lintang selatan) hingga Lingkaran Antarktika (sekitar 66.5 derajat lintang selatan).

Page 13: Dinamika Perubahan Atmosfer

Di dalam perbatasan ini ada banyak jenis iklim, yang secara umum dikelompokkan dalam dua kategori: samudera dan benua. Iklim laut dipengaruhi oleh samudera, yang membantu menyeimbangkan temperatur stabil sepanjang tahun. Di zona sedang, angin datang dari barat, sehingga sisi barat benua sedang selalu merasakan iklim laut ini. Beberapa wilayah termasuk Eropa Barat, dan bagian barat Amerika Utara di garis lintang antara 40° dan 60° utara (65°U di Eropa).

Iklim benua biasa berada di daratan, dengan musim panas hangat dan musim dingin yang dingin. Kehilangan dan penerimaan panas dibantu oleh massa tanah yang ekstensif. Di Amerika Utara, Pegunungan Rocky berperan sebagai perintang iklim bagi udara laut yang bertiup dari barat, membentuk iklim benua di timur. Di Eropa, iklim laut mampu menyeimbangkan temperatur daratan, karena rangkaian pegunungan besar – Alpen – terletak timur-barat (wilayah di timur rangkaian pegunungan Skandinavia adalah pengecualian).

Page 14: Dinamika Perubahan Atmosfer

Ciri-ciri iklim sedang adalah sebagai berikut:

• Banyak terdapat gerakan-gerakan udara siklonal, tekanan udara yang sering berubah-ubah, arah angin yang bertiup berubah-ubah tidak menentu, dan sering terjadi badai secara tiba-tiba.• Amplitudo suhu tahunan lebih besar dan amplitudo suhu harian lebih kecil dibandingkan dengan yang terdapat pada daerah iklim tropis.

Page 15: Dinamika Perubahan Atmosfer

DinginIklim kutub adalah iklim dingin yang terdapat di daerah kutub. Di

daerah itu musim dingin berlangsung lama, musim panas yang sejuk berlangsung singkat, udaranya kering, tanahnya selalu membeku sepanjang tahun, saat musim dingin seluruh tanah ditutupi es, memiliki jenis vegetasi berupa lumut-lumutan dan semak-semak. Wilayahnya di belahan bumi utara yaitu Amerika Utara, Greenland, dan pantai utara Siberia, sedangkan di belahan bumi selatan yaitu antartika

Ciri-ciri iklim es atau iklim kutub adalah Suhu terus-menerus rendah sekali sehingga terdapat salju abadi.Wilayahnya meliputi: kutub utara, yaitu Greenland (tanah hijau) dan Antartika di kutub selatan. Amerika utara, pulau-pulau di utara Kanada, pantai selatan Greenland, dan pantai utara Siberia.

Page 16: Dinamika Perubahan Atmosfer

Iklim KöppenKlasifikasi iklim Köppen adalah salah satu sistem klasifikasi

iklim yang paling banyak digunakan secara luas. Sistem ini dikembangkan oleh Wladimir Köppen, seorang ahli iklim Jerman, sekitar tahun 1884 (dengan beberapa perubahan oleh Köppen, tahun 1918 dan 1936). Kemudian, seorang ahli iklim Jerman yang bernama Rudolf Geiger bekerjasama dengan Köppen untuk mengubah sistem klasifikasi, sehingga sistem ini kadang-kadang disebut sebagai sistem klasifikasi Köppen–Geiger .Sistem klasifikasi ini didasarkan pada konsep bahwa tanaman adalah ekspresi terbaik iklim; dan, lingkaran zona iklim telah dipilih dengan distribusi tanaman. Sistem ini menggabungkan temperatur dan kelembaban rata-rata bulanan dan tahunan, dan kelembaban musiman

Page 17: Dinamika Perubahan Atmosfer

KELOMPOK A: Iklim tropis/megatermalIklim tropis berkarakter temperatur tinggi (pada permukaan laut atau ketinggian rendah) — dua belas bulan memiliki temperatur rata-rata 18 °C (64.4 °F) atau lebih tinggi. Terbagi menjadi:

Iklim hutan hujan tropis (Af): Mengalami kelembaban 60 mm (2.4 in) ke atas sepanjang 12 bulan. Iklim ini terjadi pada garis lintang 5-10° dari khatulistiwa. Di beberapa wilayah pantai timur, dapat pula mencapai 25° dari khatulistiwa. Iklim ini didominasi oleh Sistem Tekanan Rendah Doldrums sepanjang tahun, oleh sebab itu tidak mengalami perubahan musim.

Contoh: Indonesia; Kuala Lumpur, Malaysia; Belém, Brasil; Hilo, Hawaii, Amerika Serikat, Singapura

Iklim monsun tropis (Am)Contoh: Conakry, Guinea; Chittagong, Bangladesh

Iklim basah dan kering atau sabana tropis (Aw).Contoh: Bangalore, India; Veracruz, Meksiko; Townsville, AustraliaAs = Iklim savana dengan musim panas kering.

Page 18: Dinamika Perubahan Atmosfer

KELOMPOK B: Iklim kering (gersang dan semigersang)Iklim B atau iklim gurun tropis atau iklim kering, dengan ciri sebagai berikut:• Terdapat di daerah gurun dan daerah semiarid (steppa);• Curah hujan terendah kurang dari 25,4/tahun, dan penguapan besar;Daerah iklim B, terbagi menjadi dua macam iklim, yaitu:(1) Bs = Iklim steppa, merupakan peralihan dari iklim gurun (BW) dan iklim lembab dari iklim A, C, dan D.(2) BW = Iklim gurun.

Contoh: Yuma, Arizona (BW); Almería, Spanyol (BW); Cobar, New South Wales, Australia (BS); Murcia, Spanyol (BS); Medicine Hat, Alberta, Kanada (Bk); Enna, Italia (BS)

Page 19: Dinamika Perubahan Atmosfer

KELOMPOK C: Iklim sedang/mesotermalCiri-cirinya adalah suhu rata-rata bulan terdingin antara 18° sampai -3°C. Terbagi menjadi”(1) Cs = Iklim sedang (laut) dengan musim panas yang kering atau iklim lembab agak panas kering.(2) Cw = Iklim sedang (laut) dengan musim dingin yang kering atau iklim lembab dan sejuk.(3) Cf = Iklim sedang (darat) dengan hujan pada semua bulan.Iklim Mediterania (Csa, Csb)Contoh: Split, Kroasia (Cs) Madrid, Spanyol (Cs); Marseille, Perancis (Cs); Salta, Ukraina (Cs); Los Angeles, California (Cs); Barcelona, Spanyol (Cs); Santiago, Chili(Cs) ; Iklim subtropis (Cf, Cw)Contoh: New York City, New York (cf); Dallas, Texas (cf); Milan, Italia (cf); Buenos Aires, Argentina (cf); Brisbane, Australia (cf); Atlanta, Georgia (cf); Porto Alegre, Brazil (cf); Luodian, Guizhou, Cina (cw); Sydney, Australia (cf).Iklim sedang maritim atau iklim laut (Cf, Cw)Contoh: Limoges, Perancis (cf); Langebaanweg, Afrika Selatan (cf); Curitiba, Brazil (cf); Prince Rupert, British Columbia, Kanada (cf); Bergen, Norwegia (cf); Iklim subarktik maritim atau iklim laut subkutub (Cf)Examples: Punta Arenas, Chili (cf); Monte Dinero, Argentina (cf); Reykjavík, Islandia (cf); Tórshavn, Kepulauan Faroe (cf); Harstad, Norwegia (cf).

Page 20: Dinamika Perubahan Atmosfer

Kelompok D: Iklim benua/mikrotermalIklim D atau iklim salju atau microthermal. Ciri-cirinya adalah sebagai berikut: Rata-rata bulan terpanas lebih dari 10°C, sedangkan suhu rata-rata bulan terdingin kurang dari - 3°C.Daerah iklim D, terbagi dua macam iklim, yaitu:(1) Dw = Iklim sedang (darat) dengan musim dingin yang kering.(2) Df = Iklim sedang (darat) dengan musim dingin yang lembab.• Iklim benua musim panas (Df, Dw)Contoh: Chicago, Illinois (Df); Santaquin, Utah (Df); Seoul, Korea Selatan (Dw) • Iklim benua musim panas hangat atau hemiboreal (Df, Dw, Dsb)Contoh: Ankara, Turki (Dsb); Moncton, New Brunswick, Kanada (Df);

Minsk, Belarus (Df); Revelstoke, British Columbia, Kanada (Df)• Iklim subarktik kontinental atau boreal (taiga) (Df, Dw, Dsc)Contoh: Sept-Îles, Quebec, Kanada (Df); Anchorage, Alaska (Df); Mount

Robson, British Columbia, Kanada (Df); Irkutsk, Rusia (Dw).; Kirkenes, Finnmark, Norwegia (Df)

• Iklim subarktik kontinental dengan musim dingin ekstrem (Df, Dw)Contoh : Verkhoyansk; Oymyakon

Page 21: Dinamika Perubahan Atmosfer

KELOMPOK E: Iklim KutubCirinya yaitu terdapat di daerah Artik dan Antartika, suhu tidak pernah lebih dari 10°C, sedangkan suhu rata-rata bulan terdingin kurang dari - 3°C.Daerah iklim E, terbagi menjadi 2 macam iklim, yaitu:(1) ET = Iklim tundra, temperatur bulan terpanas antara 0( sampai 10(C.(2) Ef = Iklim salju , iklim dimana terdapat es abadi.•Iklim tundra (ET)Examples: Iqaluit, Nunavut, Kanada; Provideniya, Rusia; Deception Island, Antarktika; Longyearbyen, Svalbard; •Iklim kutub es (EF)Contoh: Antarktika (Scott Base); Greenland (Eismitte atau North Ice)

Page 22: Dinamika Perubahan Atmosfer

Iklim Köppen di Indonesia

Perlu Anda ketahui bahwa menurut Koppen di Indonesia terdapat tipe-tipe iklim Af, Aw, Am, C, dan D.

Af dan Am terdapat di daerah Indonesia bagian barat, tengah, dan utara, seperti Jawa Barat, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi Utara.

AwTerdapat di Indonesia yang letaknya dekat dengan

benua Australia seperti daerah-daerah di Nusa Tenggara, Kepulauan Aru, dan Irian Jaya pantai selatan.

Cterdapat di hutan-hutan daerah pegunungan.

Dterdapat di pegunungan salju Irian Jaya.

Page 23: Dinamika Perubahan Atmosfer
Page 24: Dinamika Perubahan Atmosfer

IKLIM SCHMIDT-FERGUSON

Schmidt–Ferguson mengklasifikasikan iklim berdasarkan jumlah rata-rata bulan kering dan jumlah rata-rata bulan basah. Suatu bulan disebut bulan kering, jika dalam satu bulan terjadi curah hujan kurang dari 60 mm. Disebut bulan basah, jika dalam satu bulan curah hujannya lebih dari 100 mm.Iklim Schmidt dan Ferguson sering disebut juga Q model karena didasarkan atas nilai Q. Nilai Q merupakan perbandingan jumlah ratarata bulan kering dengan jumlah rata-rata bulan basah. Nilai Q dirumuskan sebagai berikut.

Q (Gradient) = Tingkat KebasahanJumlah rata2 bulan kering bisa disimbolkan

sebagai MdJumlah rata2 bulan basah bisa disimbolkan

sebagai MwKlasifikasi ini merupakan modifikasi atau perbaikan dari sistem klasifikasi Mohr (Mohr menentukan berdasarkan nilai rata-rata curah hujan bulanan selama periode pengamatan). BB dan BK pada klasifikasi Schmidt-Ferguson ditentukan tahun demi tahun selama periode pengamatan yang kemudian dijumlahkan dan dihitung rata-ratanya.Kriteria bulan basah dan bulan kering (sesuai dengan kriteria Mohr) adalah :1. Bulan Basah (BB) Bulan dengan curah hujan > 100 mm2. Bulan Lembab (BL) Bulan dengan curah hujan antara 60 – 100 mm3. Bulan Kering (BK) Bulan dengan curah hujan < 60 mm

Page 25: Dinamika Perubahan Atmosfer

Klasifikasi iklim Schmidt-Ferguson ditentukan dari nilai Q yang dikelompokkan menjadi 8 tipe iklim, yaitu :

Tabel 3. Klasifikasi Schmidt-Ferguson

Tipe Iklim Nilai Q (%) Keadaan Iklim dan Vegetasi

A < 14,3 Daerah sangat basah, hutan hujan tropika

B 14,3 – 33,3 Daerah basah, hutan hujan tropika

C 33,3 – 60,0 Daerah agak basah, hutan rimba, daun gugur pada musim

kemarau

D 60,0 – 100,0 Daerah sedang, hutan musim

E 100,0 – 167,0 Daerah agak kering, hutan sabana

F 167,0 – 300,0 Daerah kering, hutan sabana

G 300,0 – 700,0 Daerah sangat kering, padang ilalang

H > 700,0 Daerah ekstrim kering, padang ilalang

Page 26: Dinamika Perubahan Atmosfer

CONTOH PERHITUNGAN IKLIM SCHMIDT FERGUSON :

Data curah hujan di Desa Sukamaju tahun 1998:

Bln Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags SeptOkt Nov DesJml 300 280 275 356 197 67 35 47 60110 194 228

Dengan melihat curah hujan di atas diketahui:Jumlah bulan kering ada 2, yaitu bulan Juli dan Agustus.Jumlah bulan basah ada 8, yaitu bulan Januari, Februari, Maret, April, Mei, Oktober, November, dan Desember.Md = Jumlah bulan kering : Jumlah tahun pengamatan Q = Md : Mw x 100 = 2 : 1 = 2 = 2 : 8 x 100

Mw = Jumlah bulan basah : Jumlah tahun pengamatan = 25% = 8 : 1 = 8Dalam diagram Schmidt Ferguson terletak antara 14,3% - 33,3%. Jadi, daerah Sukamaju tipe iklimnya B.

Page 27: Dinamika Perubahan Atmosfer

GAMBAR DIAGRAM IKLIM SCHMIDT-FERGUSON :

Page 28: Dinamika Perubahan Atmosfer

IKLIM ( F. JUNGHUHN )

Page 29: Dinamika Perubahan Atmosfer

Junghuhn mengadakan penelitian di Sumatra Selatan dan Dataran Tinggi Bandung. Berdasarkan

hasil penelitiannya Junghuhn membagi iklim di Indonesia berdasarkan ketinggian tempat.

Page 30: Dinamika Perubahan Atmosfer

a.) Daerah panas atau tropisTinggi tempat : 0 – 600 m dplSuhu : 26,3o - 22o C

Tanaman : Padi, jagung, kopi, tembakau, tebu, karet, kelapa, coklat.

b.) Daerah sedangTinggi tempat : 600 m – 1500 m dplSuhu : 22o - 17,1o C

Tanaman : Padi, tembakau, teh, kopi, coklat, kina, sayur- sayuran.

KLASIFIKASI IKLIM F. JUNGHUHN

Page 31: Dinamika Perubahan Atmosfer

c.) Daerah sejukTinggi tempat : 1500 – 2500 m dplSuhu : 17,1o - 11,1o C

Tanaman : Kopi,teh, kina, sayur - sayuran.

 d.) Daerah dingin

Tinggi tempat : lebih dar 2500 m dplSuhu : 11,1o - 6,2o C

Tanaman : Tidak ada tanaman budidaya

KLASIFIKASI

F.JUHUHN

Page 32: Dinamika Perubahan Atmosfer

POLA CURAH HUJAN INDONESIABMG Berdasarkan distribusi data rata-rata curah hujan bulanan, umumnya

wilayah Indonesia dibagi menjadi 3 (tiga) pola hujan, yaitu :• Pola hujan monsun, yang wilayahnya memiliki perbedaan yang jelas antara

periode musim hujan dan periode musim kemarau kemudian dikelompokan dalam Zona Musim (ZOM), tipe curah hujan yang bersifat unimodial (satu puncak musim hujan,DJF musim hujan,JJA musim kemarau).

• Pola hujan equatorial, yang wilayahnya memiliki distribusi hujan bulanan bimodial dengan dua puncak musim hujan maksimum dan hampir sepanjang tahun masuk dalam kreteria musim hujan. Pola ekuatorial dicirikan oleh tipe curah hujan dengan bentuk bimodial (dua puncak hujan) yang biasanya terjadi sekitar bulan Maret dan Oktober atau pada saat terjadi ekinoks.

• Pola hujan lokal, yang wilayahnya memiliki distribusi hujan bulanan kebalikan dengan pola monsun. Pola lokal dicirikan oleh bentuk pola hujan unimodial (satu puncak hujan), tetapi bentuknya berlawanan dengan tipe hujan monsun.

Pada kondisi normal, daerah yang bertipe hujan monsun akan mendapatkan jumlah curah hujan yang berlebih pada saat monsun barat (DJF) dibanding saat monsun timur (JJA).P Pengaruh monsun di daerah yang memiliki pola curah hujan ekuator kurang tegas akibat pengaruh insolasi pada saat terjadi ekinoks, demikian juga pada daerah yang memiliki pola curah hujan lokal yang lebih dipengaruhi oleh efek orografi .

Page 33: Dinamika Perubahan Atmosfer

Rata-rata curah hujan di Indonesia untuk setiap tahunnya tidak sama. Namun masih tergolong cukup banyak, yaitu rata-rata 2000 – 3000 mm/tahun. Begitu pula antara tempat yang satu dengan tempat yang lain rata-rata curah hujannya tidak sama.

Ada beberapa daerah yang mendapat curah hujan sangat rendah dan ada pula daerah yang mendapat curah hujan tinggi:• Daerah yang mendapat curah hujan rata-rata per tahun kurang

dari 1000 mm, meliputi 0,6% dari luas wilayah Indonesia, di antaranya Nusa Tenggara, dan 2 daerah di Sulawesi (lembah Palu dan Luwuk).

• Daerah yang mendapat curah hujan antara 1000 – 2000 mm per tahun di antaranya sebagian Nusa Tenggara, daerah sempit di Merauke, Kepulauan Aru, dan Tanibar.

• Daerah yang mendapat curah hujan antara 2000 – 3000 mm per tahun, meliputi Sumatera Timur, Kalimantan Selatan, dan Timur sebagian besar Jawa Barat dan Jawa Tengah, sebagian Irian Jaya, Kepulauan Maluku dan sebagaian besar Sulawesi.

• Daerah yang mendapat curah hujan tertinggi lebih dari 3000 mm per tahun meliputi dataran tinggi di Sumatera Barat, Kalimantan Tengah, dataran tinggi Irian bagian tengah, dan beberapa daerah di Jawa, Bali, Lombok, dan Sumba.

Page 34: Dinamika Perubahan Atmosfer
Page 35: Dinamika Perubahan Atmosfer

Pola curah hujan di Indonesia• Pantai barat tiap pulau memeproleh jumlah yang selalu lebih banyak daripada pantai

timur

• Pulau jawa, Bali, NTB, NTT merupakan barisan pulau-pulau yang panjang dan berderet dari barat ke timur. Pulau – pulau ini hanya diselingi selat – selat sempit, sehingga untuk kepulauan ini secara keseluruhan tampak seolah – olah satu pulau, sehingga berlaku pula dalil bahwa di sebelah timur, curah hujan lebih kecil dibandingkan di sebelah barat.

• Hujan bertambah jumlahnya daridataran rendah ke pegunungan, dengan jumlah terbesar pada ketinggian 600 – 900 m

• Di daerah pedalaman seluruh pulau, musim hujan jatuh pada musim pancaroba, demikian juga halnya di daerah-daerah rawa yang besar-besar

• Bulan maksimum hujan sesuai letak DKAT

Page 36: Dinamika Perubahan Atmosfer

• Saat mulai turunnya hujan juga bergeser dari barat ke timur. Pantai barat Pulau Sumatera sampai Bengkulu, mendapat hujan terbanyak pada bulan November. Lampung, Bangka, yang letaknya sedikit ke timur, pada bulan Desember, sedangkan Jawa(utara), Bali, NTB, NTT pada bulan Januari-Februari, yang letaknya lebih ke timur lagi.

• Sulawesi Selatan bagian timur, Sulawesi Tenggara, Maluku tengah mempunyai musim hujan yang berbeda, yaitu Mei-Juni. Justru pada waktu bagian lain, Kepulauan Indonesia ada pada musim kering. Batas wilayah hujan Indonesia Timur kira-kira 1200 BT

Curah hujan di Indonesia tergolong tinggi yaitu > 2000 mm/tahun. Akan tetapi, seperti yang telah disebutkan di muka bahwa antara tempat satu dengan tempat lain curah hujannya tidak sama. Daerah dengan curah hujan tertinggi adalah daerah Baturaden di lereng Gunung Slamet dengan curah hujan sekitar 7069 mm/tahun. Sebaliknya kota Palu di Sulawesi Tengah merupakan daerah terkering dengan curah hujan sekitar 547 mm/tahun

Page 37: Dinamika Perubahan Atmosfer

JENIS-JENIS VEGETASI ALAM MENURUT IKLIM

Page 38: Dinamika Perubahan Atmosfer

Padang Rumput

• Padang rumput adalah suatu wilayah yang tumbuhannya didominasi oleh rerumputan

• Terletak di daerah tropis sampai subtropis• Curah hujan antara 25 cm - 50 cm per tahun

Page 39: Dinamika Perubahan Atmosfer

Padang Rumput

• Terdapat di daerah basah, seperti Amerika Utara dan India.

• Curah hujan yang relatif rendah turun secara tidak teratur.

• Turunnya hujan yang tidak teratur tersebut menyebabkan porositas dan drainase kurang baik sehingga tumbuh-tumbuhan sukar mengambil air.

Page 40: Dinamika Perubahan Atmosfer

Proses Terbentuknya

• Terbentuknya padang rumput secara alami lebih banyak disebabkan cuaca, tepatnya oleh rendahnya tingkat curah hujan

• Curah hujan yang rendah menyulitkan tumbuhan untuk menyerap air. Akibatnya, hanya jenis tumbuhan rumput yang dapat bertahan hidup dan beradaptasi dengan lingkungan alam yang kering.

Page 41: Dinamika Perubahan Atmosfer

Komponen Biotik

• Untuk flora, tumbuhan yang mampu beradaptasi dengan daerah yang porositas dan drainase-nya kurang baik adalah rumput

• Meskipun ada pula tumbuhan lain yang hidup selain rumput, tetapi karena mereka merupakan vegetasi yang dominan maka disebut padang rumput.

• Contoh flora lainnya seperti pohon akasia

Page 42: Dinamika Perubahan Atmosfer

Komponen Biotik

• Untuk fauna, karena merupakan daerah padang rumput maka bioma ini bayak dihuni oleh beberapa herbivora dan karnivora, contohnya antara lain bison dan kuda liar (mustang) di Amerika, gajah dan jerapah di Afrika, domba dan kanguru di Australia.

• Karnivora antara lain singa, serigala, anjing liar, dan cheetah.

Page 43: Dinamika Perubahan Atmosfer

Gurun

• Gurun merupakan daerah tandus yang berbatasan dengan padang rumput dan semakin menjauh dari padang rumput semakin gersang.

• Curah hujan rendah (<25 cm/tahun) dan hujannya tidak teratur

• Perbedaan suhu antara siang dan malam yang sangat tinggi

Page 44: Dinamika Perubahan Atmosfer

Proses pembentukan

• Gurun terjadi karena proses pelapukan bantuan oleh cuaca yang variasi temperatur antara siang dan malam sangat tajam.

• Batuan yang menjadi sangat panas pada siang hari kemudian menyusut dan pecah karena suhu yang sangat dingin pada malam hari. Proses pelapukan ini berlangsung ribuan tahun,bahkan ada yang telah berumur jutaan tahun,seperti Gurun Sahara di Afrika Utara.

Page 45: Dinamika Perubahan Atmosfer

Proses Pembentukan

• Terjadinya gurun pasir juga dapat disebabkan oleh penguapan air tanah yang berlebihan oleh pemanasan matahari tehadap permukaan tanah dan atmosfir.

• Padahal pemanasan atmosfer dalam waktu yang lama akan memperkecil kemungkinan terjadinya hujan(kondensasi). Jika itu terus berlanjut tanah pun menjadi gersang dan kemudian terciptalah gurun pasir.

Page 46: Dinamika Perubahan Atmosfer

Komponen Biotik

• Keadaan yang gersang membuat gurun menjadi tempat yang sulit untuk mempertahankan kehidupan,meskipun begitu tetap ada beberapa spesies yang dapat beradaptasi dengan keadaan gurun

• Misalnya unta yang memiliki punuk yang dapat menyimpan cadangan makanan,dan kelopak mata yang berlapis untuk melindungi mata dari masuknya pasir

Page 47: Dinamika Perubahan Atmosfer

• Rubah fennec merupakan rubah yang memiliki telinga yang panjang,berfungsi untuk mengatur suhu badan

• Sebagian besar binatang akan pergi mencari makanan di malam hari untuk menghindari teriknya matahari di siang hari

Page 48: Dinamika Perubahan Atmosfer

• Untuk flora,tanaman yang identik dengan gurun adalah kaktus,dimana kaktus memiliki daun berbentuk duri guna mengurangi penguapan

• Kaktus juga memiliki lapisan lilin yang fungsinya sama,yaitu mengurangi penguapan

Page 49: Dinamika Perubahan Atmosfer

Tundra

• Tundra merupakan daerah beku yang berada di kutub utara dan beriklim kutub

• Hampir semua wilayahnya tertutup oleh salju atau es

• Memiliki musim dingin yang panjang dan gelap serta musim panas yang panjang dan terang. Peristiwa ini terjadi karena gerak semu matahari hanya sampai di posisi 23,5° LU/LS.

Page 50: Dinamika Perubahan Atmosfer

Komponen Biotik

• Flora yang berada pada tundra adalah tumbuhan pendek/semak seperti lumut kerak

• Tanaman seperti ini dapat melakukan Fotosintesis pada temperatur yang rendah dan Intensitas cahaya yang rendah

Page 51: Dinamika Perubahan Atmosfer

• Karena memiliki iklim es abadi dan iklim tundra, maka wilayah bioma tundra selalu bersuhu dingin sehingga fauna yang terdapat di wilayah ini memiliki bulu dan lapisan lemak yang tebal untuk tetap membuat tubuhnya hangat.

• Contoh fauna daerah tundra misalnya rusa kutub,penguin,dan beruang kutub

Page 52: Dinamika Perubahan Atmosfer

HUTAN BASAHHutan basah terdapat di daerah tropis dan subtropis,

meliputi semenanjung Amerika Tengah, Amerika Selatan, Afrika, Madagaskar, Australia Bagian Utara,

Indonesia dan Malaysia. Di hutan ini terdapat beraneka jenis tumbuhan yang dapat hidup karena mendapat sinar matahari dan curah hujan yang cukup selama

sepanjang tahun.

Hutan Basah bisa juga disebut sebagai Hutan Hujan Tropis yang beriklim tropis, selalu basah atau lembap, dan dapat ditemui di wilayah sekitar khatulistiwa; yakni kurang lebih

pada lintang 0°–10° ke utara dan ke selatan garis khatulistiwa. Dalam bahasa Inggris, hutan basah disebut

juga sebagai tropical rainforest.

Page 53: Dinamika Perubahan Atmosfer

KEANEKARAGAMAN HAYATI

Beberapa jenis tumbuhan yang terdapat di hutan

basah yaitu Meranti (Shorea dan Parashore), keruing (Dipterocarpus), Kapur (Dryobalanops),

kayu besi (Eusideroxylon zwageri), kayu hitam

(Diospyros sp).

Karena hutan basah memiliki pohon-pohon yang relatif

tinggi dan permukaan tanah cenderung sering tergenang

air, maka hewan yang banyak hidup di daerah hutan basah

ini adalah hewan-hewan pemanjat sejenis primata seperti gorilla, monyet,

simpanse, orangutan, gibbon dan siamang.

Page 54: Dinamika Perubahan Atmosfer

CIRI-CIRI HUTAN BASAH

1. Curah hujan sangat tinggi, lebih dari 2.000 mm/tahun

2. Pohon-pohon utama memiliki ketinggian antara 20 – 40 m.

3. Cabang pohon berdaun lebat dan lebar serta selalu hijau sepanjang tahun

4. Mendapat sinar matahari yang cukup, tetapi sinar matahari tersebut tidak mampu menembus dasar hutan.

5. Mempunyai iklim mikro di lingkungan sekitar permukaan tanah/di bawah kanopi (daun pada pohon-pohon besar yang membentuk tudung)

6. Jenis tumbuhan banyak dengan masa pertumbuhan yang lama

7. Jenis pohon sulur hingga kayu keras

Page 55: Dinamika Perubahan Atmosfer
Page 56: Dinamika Perubahan Atmosfer

HUTAN GUGUR

Hutan gugur adalah bioma hutan di wilayah tropika dan subtropika yang memiliki iklim hangat sepanjang tahun namun mengalami musim kering/kemarau yang panjang sehingga kebanyakan tumbuhannya menggugurkan daun-daunnya. Karena itulah hutan gugur juga disebut sebagai hutan musim. Dalam bahasa Inggris disebut sebagai tropical dry forest atau monsoon forest

Bioma hutan gugur merupakan bioma yang terletak pada kisaran 30 – 40 derajat lintang LU/LS. Bioma hutan gugur terdapat di daerah

beriklim sedang yang terdapat di wilayah Amerika Utara, ujung selatan benua Amerika, Eropa, Rusia, Asia Tengah dan Timur, serta

Australia. Sedangkan di Indonesia, bioma ini dapat ditemukan di Jawa Barat hingga Jawa Timur.

Page 57: Dinamika Perubahan Atmosfer

Jenis tumbuhan yang hidup di hutan gugur relatif berukuran besar dan pendek, seperti pohon oak (genus Quercus, Cylobalanopsis dan Lithocarpus), basswood,

pohon maple (genus Acer), pohon Jati, pohon Angsana dan terna berbunga.

KEANEKARAGAMAN HAYATI

Fauna yang terdapat di wilayah hutan gugur contohnya adalah Panda, serangga, burung, bajing,

anjing, rusa, racoon, babi hutan.

Page 58: Dinamika Perubahan Atmosfer

1. Curah hujan merata antara 750mm – 1.000 mm pertahun

2. Tumbuhan berdaun lebar, hijau pada musim dingin, rontok pada musim panas dan bertajuk rapat.

3. Musim panas hangat dan musim dingin tidak terlalu dingin, dengan suhu hutan rata-rata ± 10º C

4. Jarak antara pohon satu dengan pohon yang lainnya tidak terlalu rapat/renggang

5. Jumlah/jenis tumbuhan yang ada relatif lebih sedikit dibanding hutan basah karena intensitas sinar matahari lebih sedikit

6. Memiliki 4 musim, yaitu musim panas-gugur-dingin-semi

7. Ketinggian tumbuhan 10-20 m

CIRI-CIRI HUTAN GUGUR

Page 59: Dinamika Perubahan Atmosfer

• Pada setiap pergantian musim terdapat beberapa perubahan di bioma hutan gugur: Saat musim panas pohon-pohon yang tinggi tumbuh dengan daun

lebat dan membentuk tudung, tetapi cahaya matahari masih dapat menembus tudung tersebut hingga ke tanah karena daunnya tipis

Saat musim gugur menjelang musim dingin, pancaran energi matahari berkurang, suhu rendah dan air cukup dingin. Oleh karena itu daun-daun menjadi merah dan coklat, kemudian gugur karena tumbuhan sulit mendapatkan air. Daun dan buah-buahan yang gugur kelak kemudian menjadi tumpukan senyawa organik.

Saat musim dingin menjadi salju, tumbuhan menjadi gundul, beberapa jenis hewan mengalami/dalam keadaan hibernasi (tidur panjang pada waktu musim dingin).

Saat musim semi menjelang musim panas, suhu naik, salju mencair, tumbuhan mulai berdaun kembali, tumbuhan semak mulai tumbuh di permukaan tanah, hewan-hewan yang hibernasi mulai aktif kembali.

Page 60: Dinamika Perubahan Atmosfer
Page 61: Dinamika Perubahan Atmosfer

Taiga adalah hutan yang didominasi atau tersusun atas satu spesies seperti konifer, pinus, dan

sejenisnya. Jenis tumbuhan yang hidup sangat sedikit, biasanya hanya terdiri dari dua atau tiga

jenis tumbuhan.

TAIGA

Taiga banyak ditemukan di belahan bumi utara, terutama yang memiliki iklim dingin

seperti di wilayah negara Rusia dan Kanada. Bioma Taiga merupakan bioma terluas dari

bioma-bioma lain yang ada di bumi.

Page 62: Dinamika Perubahan Atmosfer

Semak dan tumbuhan basah sedikit sekali, sedangkan hewannya antara lain moose, beruang hitam, beruang, rubah, serigala, ajag, dan burung-burung yang bermigrasi ke selatan pada musim gugur.

KEANEKARAGAMAN HAYATI

Pohon-pohon di daerah taiga mempunyai daun yang terbentuk seperti jarum dan mempunyai zat

lilin dibagian luarnya sehingga tahan terhadap kekeringan. Contoh jenis-jenis tumbuhan konifer

tersebut adalah alder, birch, jumper, dan spruce. Kondisi tersebut menyebabkan hanya

sedikit hewan yang dapat hidup di daerah taiga.

Page 63: Dinamika Perubahan Atmosfer

• Ciri-ciri bioma taiga :1. Mempunyai musim dingin yang cukup

panjang dan musim kemarau yang panas dan sangat singkat

2. Selama musim dingin, air tanah berubah menjadi es dan mencapai 2 meter di bawah permukaan tanah

3. Jenis tumbuhan yang hidup sangat sedikit, biasanya hanya terdiri dari dua atau tiga jenis tumbuhan.

CIRI-CIRI TAIGA

Page 64: Dinamika Perubahan Atmosfer
Page 65: Dinamika Perubahan Atmosfer

Perubahan Iklim Global

Page 66: Dinamika Perubahan Atmosfer

• Perubahan iklim adalah perubahan unsur-unsur iklim yang mempunyai kecenderungan naik atau turun secara nyata.

• Iklim di dunia selalu berubah, baik menurut ruang maupun waktu.Perubahan iklim berdasarkan wilayahnya(ruang):

perubahan iklim secara lokal dan global.Perubahan iklim berdasarkan waktu: Iklim dapat

berubah dalam bentuk siklus, baik harian, musiman, tahunan, maupun puluhan tahun.

Page 67: Dinamika Perubahan Atmosfer

Faktor Penyebab Perubahan Iklim

Disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas di atmosfer. Ini terjadi sejak revolusi industri yang membangun sumber energi yang berasal dari batu bara, minyak bumi, dan gas yang membuang limbah gas di atmosfer, seperti CO2,CH4, dan N2O. Matahari menyinari bumi, menghasilkan radiasi panas yang ditangkap oleh atmosfer, sehingga udara di bumi bersuhu nyaman bagi kehidupan.

Page 68: Dinamika Perubahan Atmosfer

Lanjutan…

Apabila atmosfer tercampur atau dijejali gas, terjadilah efek selimut seperti yang terjadi di rumah kaca, yakni radiasi panas bumi yang dilepas ke udara ditahan oleh selimut gas, sehingga suhu bumi naik dan menjadi panas. Jadi, semakin banyak gas yang dilepas ke udara, maka selimut bumi juga akan semakin tebal, dan suhu bumi juga semakin panas.

Page 69: Dinamika Perubahan Atmosfer

Dampak Perubahan Iklim Global

Perubahan iklim yang diperkirakan akan menyertai terjadinya pemanasan global:•Mencairnya bongkahan es di kutub, sehinggapermukaan air laut naik•Air laut yang tinggi, akan menenggelamkanpulau-pulau, dan menghalangi air sungai yang akan mengalir ke laut, sehingga terjadi banjir di daerah dataran rendah. Contoh di Indonesia: pantai utara Pulau Jawa, dataran rendah Sumatera bagian timur, Kalimantan bagian selatan, dan lain-lain.

Page 70: Dinamika Perubahan Atmosfer

Lanjutan…•Perubahan iklim yangekstrim dapat mempengaruhi atau menimbulkan dampak buruk bagi pola pertanian di Indonesia. Suhu yang panas, menyebabkan keringnya air di permukaan, sehingga air menjadi langka.

Page 71: Dinamika Perubahan Atmosfer

Lanjutan…•Meningkatnya resiko kebakaranhutan.•El Nino dan La Nina merupakan gejala yang menunjukan perubahan iklim.

Page 72: Dinamika Perubahan Atmosfer

El NinoYang dimaksud El Nino adalah gejala gangguan iklim yang diakibatkan oleh naiknya suh permukaan laut Samudera Pasifik sekitar khatulistiwa bagian tengah dan timur. Naiknya suhu di Samudera Pasifik ini mengakibatkan perubahan pola angin dan curah hujan yang ada di atasnya. Pada saat normal hujan banyak turun di Australia dan Indonesia, namun akibat El Nino ini hujan banyak turun di Samudera Pasifik sedangkan di Australia dan Indonesia menjadi kering.

Pengertian El Nino dan La Nina

Page 73: Dinamika Perubahan Atmosfer

Lanjutan…La NinaLa Nina adalah gejala gangguan iklim yang diakibatkan suhu permukaan laut Samudera Pasifik dibandingkan dengan daerah sekitarnya. Akibat dari La Nina adalah hujan turun lebih banyak di Samudera Pasifik sebelah barat Australia dan Indonesia. Dengan demikian di daerah ini akan terjadi hujan lebat dan banjir di mana-mana.

Page 74: Dinamika Perubahan Atmosfer

PENYEBAB EL NINO DAN EL NINAPada saat normal angin passat bertiup dari tekanan tinggi Sub Tropis (dari arah timur) menuju tekanan rendah ekuator (barat). Sehingga air hangat Samudera Pasifik berkumpul di pantai Utara Australia dan pantai Indonesia. Hal inilah yang mengakibatkan hujan di Australia dan Indonesia. Namun pada dua tahun sampai tujuh tahun sekali Angin Passat tersebut berubah arah. Yang semula dari arah timur ke barat berubah menjadi arah barat ke arah timur.

Page 75: Dinamika Perubahan Atmosfer

Dampak El NinoFenomena El-Nino menyebabkan curah hujan di sebagian besar wilayah indonesia berkurang. Tingkat berkurangnya curah hujan ini sangat tergantung dari intensitas El-Nino tersebut. Namun, karena posisi geografis Indonesia yang dikenal sebagai benua maritim, maka tidak seluruh wilayah Indonesia dipengaruhi oleh fenomena El-Nino.El-Nino pernah menimbulkan kekeringan panjang di Indonesia. Kekeringan dan kebakaran hutan terparah terjadi pada tahun 1977. Kebakaran tersebut menimbulkan polusi udara yang menyebar hingga ke negara-negara tetangga seperti malaysia, Brunei, Filipina dan Thailand.

Page 76: Dinamika Perubahan Atmosfer

Lanjutan...

Hal inilah mengakibatkan El Nino yaitu di Samudera Pasifik dan Indonesia berkurang curah hujan dari biasanya. Kemudian untuk La Nina terjadi karena angin passat bertiup dengan kencang dan terus menerus melewati Samudera Pasifik menuju Australia. Angin Passat ini akan mendorong lebih banyak air hangat di Samudera Pasifik menuju Australia Utara sehingga hujan hanyak turun di Samudera Pasifik Barat, Australia Utara dan Indonesia.

Page 77: Dinamika Perubahan Atmosfer

•Terhadap Cuaca GlobalAngin pasat timuran menguatSirkulasi Monsoon menguatAkumulasi curah hujan berkurang di

wilayah Pasifik bagian timur. Cuaca di daerah ini cenderung lebih dingin dan kering.

Potensi hujan terdapat di sepanjangPasifik Ekuatorial Barat seperti Indonesia, Malaysia dan Australia bagian Utara. Cuaca cenderung hangat dan lembab.

Dampak La Nina

Page 78: Dinamika Perubahan Atmosfer

Lanjutan…

Fenomena La Nina menyebabkan curah hujan di sebagian besar wilayah Indonesia bertambah, bahkan sangat berpotensi menyebabkan terjadinya banjir. Peningkatan curah hujan ini sangat tergantung dari intensitas La Nina tersebut. Namun karena posisi geografis Indonesia yang dikenal sebagai benua maritim, maka tidak seluruh wilayah Indonesia dipengaruhi oleh fenomena La Nina.

Terhadap kondisi cuaca Indonesia

Page 79: Dinamika Perubahan Atmosfer

THE END