dilarang minum obat dengan enam minuman ini

7
Dilarang Minum Obat Dengan Enam Minuman Ini Saat sakit, hal pertama yang mungkin dilakukan adalan berobat dan kemudiam meminum obat. Meski banyak masyarakat mengetahui bahawa menggunakan air mineral saat minum obat sangat digalakkan, namun tidak sedikit yang mungkin meminumnya dengan minuman lain. Padahal minuman tersebut justru boleh mengurangi kinerja obat atau bahkan menyebabkan efek samping yang tidak diinginkan. Nah jika Anda masih ragu dengan jenis minuman apa saja yang tidak diperbolehkan untuk meminum obat, Anda boeh mengetahuinya secara lebih jelas di bawah ini. Berikut ini adalah beberapa jenis minuman yang dilarang dicampur dengan obat. 1. Minuman Berkafein Kafein dapat menimbulkan ancaman kesehatan yang serius jika diminum dengan stimulan. Hindari meminum secangkir kopi saat sedang mengonsumsi efedrin (penekan nafsu makan), obat asma dan amfetamin. Beri jarak 2-3 jam setelah minum obat, baru minum kopi. Minuman isotonik Kalium dalam minuman ini dapat berbahaya bila digabungkan dengan obat untuk penyakit gagal jantung atau obat-obatan hipertensi. Hindari pisang juga, karena pisang juga sangat kaya akan kalium. Banyak orang mengetahui jika kafein biasa terdapat dalam kopi atau minuman berenergi. Padahal tidak hanya disitu, zat kafein juga banyak ditemukan dalam kandungan teh, khususnya teh hijau. Makanya agar tidak salah , hindarilah minum kopi atau teh ketika meminum obat. Menurut pakar kesihatan, kafein berbahaya jika diminum dengan obat yang mengandung stimulah. Biasakan untuk tidak meminum minuman berkafein saat memakn pil penekan nafsu makan atau diet, obat asma atau amfetamin. Jika Anda seorang penggila kafein, tunggu 2 hingga 3 jam setelah meminum obat.

Upload: asep-thea

Post on 11-Feb-2016

26 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Dilarang Minum Obat Dengan Enam Minuman Ini

TRANSCRIPT

Page 1: Dilarang Minum Obat Dengan Enam Minuman Ini

Dilarang Minum Obat Dengan Enam Minuman Ini

Saat sakit, hal pertama yang mungkin dilakukan adalan berobat dan kemudiam meminum obat.

Meski banyak masyarakat mengetahui bahawa menggunakan air mineral saat minum obat sangat

digalakkan, namun tidak sedikit yang mungkin meminumnya dengan minuman lain. Padahal

minuman tersebut justru boleh mengurangi kinerja obat atau bahkan menyebabkan efek samping

yang tidak diinginkan.

Nah jika Anda masih ragu dengan jenis minuman apa saja yang tidak diperbolehkan untuk

meminum obat, Anda boeh mengetahuinya secara lebih jelas di bawah ini.

Berikut ini adalah beberapa jenis minuman yang dilarang dicampur dengan obat.

1. Minuman Berkafein

Kafein dapat menimbulkan ancaman kesehatan yang serius jika diminum dengan stimulan.

Hindari meminum secangkir kopi saat sedang mengonsumsi efedrin (penekan nafsu makan), obat

asma dan amfetamin. Beri jarak 2-3 jam setelah minum obat, baru minum kopi. Minuman isotonik

Kalium dalam minuman ini dapat berbahaya bila digabungkan dengan obat untuk penyakit gagal

jantung atau obat-obatan hipertensi. Hindari pisang juga, karena pisang juga sangat kaya akan

kalium.

Banyak orang mengetahui jika kafein biasa terdapat dalam kopi atau minuman berenergi. Padahal

tidak hanya disitu, zat kafein juga banyak ditemukan dalam kandungan teh, khususnya teh hijau.

Makanya agar tidak salah , hindarilah minum kopi atau teh ketika meminum obat. Menurut pakar

kesihatan, kafein berbahaya jika diminum dengan obat yang mengandung stimulah. Biasakan

untuk tidak meminum minuman berkafein saat memakn pil penekan nafsu makan atau diet, obat

asma atau amfetamin. Jika Anda seorang penggila kafein, tunggu 2 hingga 3 jam setelah

meminum obat.

Page 2: Dilarang Minum Obat Dengan Enam Minuman Ini

Interaksi obat dengan makanan tertentu yang Anda makan dapat mempengaruhi fungsi obat yang

Anda minum sehingga obat tidak bekerja sebagaimana mestinya.

Interaksi ini dapat menyebabkan efek yang berbeda-beda, dari mulai peningkatan atau penurunan

efektivitas obat sampai efek samping.

Jenis makanan atau minuman tertentu juga dapat menunda, mengurangi atau meningkatkan

penyerapan obat.

Itulah sebabnya mengapa beberapa obat harus diminum pada waktu perut kosong (1 jam sebelum

makan atau 2 jam setelah makan) dan beberapa obat lain sebaiknya diambil bersamaan dengan

makanan.

Sebagai contoh, kafein – seperti yang terkandung di kopi—dapat meningkatkan risiko overdosis

antibiotik tertentu (enoxacin, ciprofloxacin, norfloksasin).

Maka, untuk menghindari keluhan palpitasi, tremor, berkeringat atau halusinasi, yang terbaik

adalah, menghindari minum kopi, teh atau soda pada masa pengobatan.

2. Semua Jenis Susu

Hampir semua orang suka minum susu, tapi walau diklaim menyihatkan. Jangan pernah coba-

coba meminum obat menggunakan air susu. Kandungan zat di dalam susu akan mengurangi daya

serap antibiotik dalam tubuh sekaligus menghambat penyerapan beberapa komponen tertentu

dalam obat. Tidak hanya itu, kandungan kalsium pada susu juga dapat mengganggu efekt obat.

Jadi saat mengkonsumsi obat, biasakanlah untuk menghindari konsumsi susu, setidaknya hingga

4 jam kedepan.

Jangan minum obat dengan susu' kata-kata itu seringkali didengar atau diucapkan oleh

masyarakat ketika ingin mengonsumsi obat oral. Kenapa susu tidak boleh dicampur dengan obat?

Obat atau antibiotik yang dikonsumsi secara oral bisa menjadi efektif bagi seseorang jika

Page 3: Dilarang Minum Obat Dengan Enam Minuman Ini

dikonsumsi dan diserap dengan baik oleh tubuh. Obat oral harus diserap dari saluran pencernaan

hingga bisa masuk ke dalam aliran darah lalu dikirim ke daerah yang sakit atau mengalami infeksi

untuk pengobatan.

Terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi kemampuan tubuh untuk menyerap obat dengan

baik, termasuk keasaman relatif di perut, ada atau tidaknya nutrisi lemak atau nutrisi lainnya, serta

apakah ada unsur-unsur tertentu di dalam tubuh seperti kalsium.

Seperti dikutip dari Everydayhealth.com, Sabtu (1/1/2011) beberapa obat seperti keluarga

antibiotik yang mengandung tetrasiklik akan bereaksi dengan susu. Kalsium yang terdapat dalam

susu akan mengikat obat atau antibiotik sehingga mencegah penyerapan obat tersebut di dalam

tubuh.

Selain itu ada obat yang baik dikonsumsi setelah makan ataupun sesudah makan, hal ini

disebabkan makanan yang dikonsumsi tersebut bisa mempengaruhi penyerapan obat. Karenanya

menjadi hal yang sangat penting untuk mengikuti petunjuk penggunaan yang tertera pada botol

atau bungkus obat, serta masyarakat sebaiknya selalu menanyakan kriteria obat yang

dikonsumsinya pada apoteker.

3. Jus Pomegranate (Delima), Jus Grapefruit dan Segala Jenis Jus Lainnya

Saat sedang sakit, buah dan obat menjadi salah satu asupan yang ampuh untuk mengembalikan

kondisi tubuh. Ya, vitamin pada buah-buahan membuat tubuh lebih fit. Terutama obat, dapat

segera menyembuhkan penyakit. Namun sering kali orang yang sedang sakit minum obat

bersamaan waktu dengan minum jus. Padahal, minum obat bersamaan dengan jus dapat

menghilangkan efek khasiat obat yang diminum.

Kesimpulan ini didapat berdasarkan penelitian dari Universitas Western Ontario, Kanada oleh

Prof. David Bailey. Hasil penelitian ini membuktikan bawa jus dapat mengganggu ketahanan tubuh

Page 4: Dilarang Minum Obat Dengan Enam Minuman Ini

dalam menyerap sari obat. Penelitian ini dilakukan pada sejumlah orang yang diminta meminum

obat dengan air putih dan jus buah.

Setelah diteliti, ternyata orang yang meminum obat dengan air putih mampu menyerap kandungan

obat dengan penuh. Kemudian, orang yang meminum obat dengan jus hanya mampu menyerap

sebagian kandungan obat. Menurutnya, jus buah yang dapat mengurangi serapan obat adalah jus

jeruk, jus apel, dan jus anggur. Sedangkan obat yang kurang terserap akibat jus tersebut adalah

obat antikanker, darah tinggi, jantung, dan obat-obat antibiotik lainnya.

Agar obat menyerap penuh kedalam tubuh, hindarilah mengkonsumsi jus di waktu yang sama.

Sayang kan, jika kita meminum obat namun kurang berkhasiat. Akan lebih baik jika diseling waktu

antara minum jus dan minum obat.

Alasan tidak boleh meminum obat dengan Jus pomegranate (Delima)

Menurut pakar jus delima tidak boleh digunakan untuk meminum obat. Zat yang terdapat dalam

jus tersebut dapat memperlambat kecepatan hati untuk memecah pengencer darah dan

menyebabkan berkurangnya efeks obat. Tidak hanya itu, para pakar juga menemukan bahwa

enzim di dalam jus delima dapat memecah resep obat.

Alasan tidak boleh meminum obat dengan Jus Grapefruit

Grapefruit bukanlah anggur. Namun, buah ini juga tidak dapat disamakan dengan jeruk Bali.

Sejatinya jus grapefruit punya karakteristik dan manfaat hebat untuk tubuh. Tapi akan menjadi hal

berbeza jika Anda mengonsumsinya untuk minum obat. University of Western Ontario

menemukan bahawa meminum jus grapefruit dapat mengganggu kinerja lebih dari 50 obat. Jus ini

boleh meningkatkan penyerapan obat-obatan tertentu serta dapat mengubah dosis obat yang

diminum dari dosi normal menjadi dosis berlebihan. Maka dari itu, hindarilah minuman ini jika

Anda tidak ingin mengalami over dosis.

Page 5: Dilarang Minum Obat Dengan Enam Minuman Ini

4. Minuman Isotonik

Saat kita merasa lelah dan haus selesai beraktivitas, tentunya kita ingin meneguk minuman yang

segar dan rnampu mengembalikan stamina tubuh dengan cepat. Maka minuman isotonic, pun

menjadi salah satu pilihan. Disamping rasanya yang bervariasi, minuman isotonic juga

mengandung ion, yang dipercaya dapat cepat menggantikan cairan tubuh yang hilang. Saat ini,

banyak minuman isotonik di pasaran bebas dengan berbagai merek dan dapat dibeli dengan

harga yang cukup terjangkau.

Hindari minum obat untuk gagal jantung dan obat-obatan hipertensi dengan minuman isotonik

karena minuman ini mengandung kalium. Kalium berguna bagi penderita hipertensi, tetapi apabila

asupan kalium malah berlebihan boleh membahayakan si penderita.

5. Minuman Bersoda

Soda memang bukan minuman yang baik untuk kesehatan karena bisa menyebabkan

kegemukan, osteoporosis bahkan mengurangi jumlah sperma. Tapi benarkah minum obat dengan

soda dapat menyebabkan kematian mendadak?

"saya kira harusnya minum obat pakai soda bukan penyebab kematian mendadak. Harus dicari

dulu cod (cause of death), dipelajari orang tersebut pernah sakit apa," jelas dr. Tunggul d

situmorang, sppd,kgh, ahli ginjal dan direktur rs pgi cikini saat dihubungi detikhealth, kamis

(14/7/2011).

Menurut dr. Tunggul, meminum obat dengan menggunakan soda bukanlah suatu penyebab

terjadinya kematian mendadak, karena hal-hal yang bisa memicu kematian mendadak antara lain:

Serangan jantung

stroke

emboli (pembentukan gelembung udara atau masuknya benda

asing di aliran darah yang menyebabkan aliran darah tersumbat)

gagal napas

Page 6: Dilarang Minum Obat Dengan Enam Minuman Ini

"memang ada reaksinya, tapi nggak ada ceritanya seperti itu (minum obat dengan soda) bikin

mati," tegas dr tunggul yang juga menjabat sebagai direktur mrccc siloam hospital semanggi.

Tapi meski tidak menyebabkan kematian mendadak, minum obat memang tidak dianjurkan

dengan menggunakan soda atau minuman lain seperti susu, kopi, teh dan jus. Dokter biasanya

akan menganjurkan pasien untuk minum obat dengan air putih karena air putih bebas dari

kandungan bahan kimia sehingga tidak menimbulkan kontraksi.

Obat atau antibiotik yang dikonsumsi secara oral bisa menjadi efektif bagi seseorang jika

dikonsumsi dan diserap dengan baik oleh tubuh. Obat oral harus diserap dari saluran pencernaan

hingga bisa masuk ke dalam aliran darah lalu dikirim ke daerah yang sakit atau mengalami infeksi

untuk pengobatan.

Terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi kemampuan tubuh untuk menyerap obat dengan

baik, termasuk keasaman relatif di perut, ada atau tidaknya nutrisi lemak atau nutrisi lainnya, serta

apakah ada unsur-unsur tertentu di dalam tubuh seperti kalsium.

Minum obat sebaiknya juga tidak menggunakan susu, karena beberapa obat seperti keluarga

antibiotik yang mengandung tetrasiklik akan bereaksi dengan susu. Kalsium yang terdapat dalam

susu akan mengikat obat atau antibiotik sehingga mencegah penyerapan obat tersebut di dalam

tubuh.

Minuman lainnya seperti kopi, teh atau jus umumnya mengandung berbagai senyawa seperti

kafein yang kemungkinan bisa bereaksi dengan obat yang dikonsumsi sehingga mempengaruhi

penyerapannya. Untuk itu masyarakat selalu disarankan mengonsumsi obat dengan

menggunakan air putih yang diketahui tidak memiliki kandungan apapun, sehingga tidak

mempengaruhi penyerapan obat. Selain itu air putih bisa membantu melarutkan obat yang

dikonsumsi di dalam lambung sehingga proses penyerapannya menjadi lebih baik dan lebih

mudah.

Page 7: Dilarang Minum Obat Dengan Enam Minuman Ini

Selain itu, sebaiknya orang juga mengurangi atau sama sekali tidak minum soda. Tak ada

manfaat kesehatan yang dapat diperoleh dari soft drink atau minuman bersoda. Yang anda

dapatkan hanyalah banyak kalori yang tidak berguna. Minuman bersoda juga membawa dampak

buruk bagi kesehatan.

6. Minuman Beralkohol (Wine)

Satu gelas minuman beralkohol semisal Wine yang dikonsumsi bersamaan dengan meminum

obat diklaim dapat menyebakan hipertensi, jantung berdetak cepat, sakit kepala hingga serangan

stroke. Nah, jika Anda masih sayang dengan nyawa Anda, jangan pernah sekalipun

mencampurkan minuman ini dengan konsumsi obat.

Meski tidak semua jenis minuman berbahaya jika diminum bersamaan dengan obat, namun

minuman yang paling baik dan dianjurkan adalah air mineral. Lagipula Anda tentu tidak ingin obat

yang dibeli mahal itu tidak berguna bukan?