dikira penculik, dua pria dibakar - ftp.unpad.ac.id · mengetuk pintu warnet yang dalam keadaan...

1
Dikira Penculik, Dua Pria Dibakar Sumantri Handoyo rintah tentang sindikat penculi- kan sampai perdagangan organ, tetapi tidak ada yang menang- gapi,” kata Arist. Oleh karena itu, wajar saja bila masyarakat jadi khawatir dengan rentetan kejadian yang terjadi belakangan ini. Ia mencontohkan kasus yang terjadi di daerah Jawa Tengah dua bulan lalu. Saat itu seorang anak diculik kemudian dikem- balikan dengan keadaan tanpa ginjal dan jantung. Demikian juga satu bulan yang lalu di daerah Bogor juga ada kejadian serupa. Seorang anak diculik dan diambil organ tubuhnya yang dapat dijual seperti jan- tung dan ginjal. Anak itu dikem- balikan dengan kondisi badan tersayat-sayat. Tak hanya itu, saat ini ada 14 anak yang diculik di daerah Kronjo, Tangerang dan belum ada kabar nasib mereka. “Kata mereka (polisi) be- lum ada laporan. Masalahnya masyarakat yang menjadi kor- ban juga tidak berani melapor- kan meski banyak fakta di depan mata kita,” ujarnya. (FD/J-2) sumantri@mediaindonesia. com Perampok Bersenjata Api Beraksi di Bekasi AKSI perampokan menggu- nakan senjata api yang tengah marak, terjadi juga di Bekasi, Jawa Barat. Minggu (22/8) dini hari kemarin, enam perampok bersenjata api beraksi di sebuah warung internet dan mengga- sak dua sepeda motor. Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 03.00 WIB di warnet yang terletak di Jl Kusuma Barat, Blok AA1 Nomor 10, Perumahan Wisma Jaya, Bekasi Timur. Saat itu dua pelaku mengetuk pintu warnet yang dalam keadaan terkunci. Ketu- kan pertama awalnya diabai- kan pemilik warnet, tapi pelaku kembali mengetuk pintu de- ngan keras sehingga ketukan itu direspons. Saat pintu dibuka, seorang pelaku langsung menodong- kan pistol dan mengancam agar tiga orang yang sedang berada di dalam warnet tidak melawan atau berteriak. Sementara itu, satu pelaku lainnya membongkar kunci dua sepeda motor Yamaha Mio warna merah B 6762 KRG dan B 6118 KOO yang terparkir di luar. Selain dua pelaku, diketahui juga terdapat empat pelaku lain yang berjaga di luar warnet dan duduk di atas sepeda motor. Kejadian berlangsung sing- kat. Setelah memperoleh hasil rampokan, keenamnya berge- gas melarikan diri. “Tadinya saya pikir ada orang mengetuk pintu ingin menanyakan ala- mat. Ternyata mereka peram- pok,” ujar Iqbal, 24 salah se- orang korban. Kasat Reskrim Polrestro Bekasi Kota Komisaris Ade Ary Syam Indradi menjelaskan para perampok menggunakan sen- jata api rakitan yang diketahui dari bentuk dan warna senjata api yang terlihat usang. “Saat ini kami masih menyelidiki kasusnya,” ujar Ade. Dalam Menyikapi mere- baknya perampokan, Polres Bekasi Kabupaten meningkat- kan pengamanan di bebera- pa tempat rawan kejahatan. Pihaknya akan menempatkan satuan khusus seperti Brimob untuk menjaga objek vital. “Pengamanan ekstra juga akan dilakukan mulai H-7 di tujuh kawasan industri, juga di an- jungan tunai mandiri, pasar swalayan, toko emas, bank, ter- minal, dan mal sebagai langkah antisipasi gangguan perampo- kan serta teroris,” papar Kapol- res Bekasi Kabupaten Kombes Setija Junianta, kemarin. Selain itu pihaknya juga memetakan sejumlah lokasi rawan kejahatan di sepanjang Jalan Tol Jakarta-Cikampek selama arus mudik dan balik Lebaran 2010. “Kami bekerja sama dengan Jasa Marga dan Polda Metro Jaya mengaman- kan lokasi rawan itu dengan menempatkan sejumlah petu- gas,” katanya. Ia mengatakan jalur tol rawan kejahatan berupa pem- biusan, perampokan, juga aksi penodongan dengan senjata. “Kami mengimbau masyarakat untuk tidak segan melapor bila mendapati adanya tindakan tersebut,” katanya. (GG/Ant/J-3) Pemprov Didesak Telusuri Korupsi Rp8,2 M DEWAN Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI mendesak Pemprov DKI untuk menelusuri secara internal keberadaan dana sebesar Rp8,2 miliar yang masih misterius dan belum disetor ke bendahara umum daerah (BUD) hingga saat ini. Raibnya dana itu terungkap saat pembacaan laporan per- tanggungjawaban Gubernur DKI atas pemanfaatan APBD DKI Tahun Anggaran 2009 pe- kan lalu. “Ini sudah termasuk penggelapan, bukan lagi ketele- doran karena sudah menjadi temuan di Badan Pemeriksa Keuangan,” kata Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Partai Golkar, Inggard Joshua, di Jakarta kemarin. Ia mengingatkan, staf Ben- dahara Wali Kota Jakarta Barat bagian pengeluaran, Febuar- dianto, telah ditetapkan sebagai tersangka pada April lalu atas hilangnya dana sebesar Rp8,2 miliar itu. Semestinya Pemprov DKI melalui Pemkot Jakarta Barat menelusuri lagi. “Apakah penyalahgunaan dana itu di- lakukan sendiri atau dilakukan secara distribusi,” ungkapnya. Febuardianto atau Febri ditetapkan sebagai tersangka setelah dua kali diperiksa Kejak- saan Agung. Menurut Rachmat Mulyadi, Kasubag Pemberitaan Sudin Komunikasi Informatika dan Kehumasan (Kominfomas) Pemkot Jakbar, sebelum dipang- gil Kejagung, Febri telah bebe- rapa kali menjalani pemeriksaan oleh Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) dan Inspektorat Provinsi DKI Jakarta. BPKD mempertanyakan sisa dana APBD sebesar Rp8,2 M karena tidak dilaporkan. “Dana tersebut seharusnya dikembali- kan ke kas daerah sebagai sisa APBD 2009 saat tutup buku 31 Desember 2009,” ujarnya. Febri berjanji lewat surat pernyataan yang dibuat 15 Feb- ruari 2010 akan mengembalikan uang negara selambatnya 31 Maret 2010, tapi hal itu tidak dilakukan. Meskipun Febuardianto su- dah ditetapkan sebagai ter- sangka, Kepala BPKD DKI Sukri Bey masih saja membantah sisa anggaran yang belum disetor- kan ke BUD itu sebagai peng- gelapan. “Sisa anggarannya ada, tidak hilang. Hanya belum disetorkan ke kas daerah. Tapi dijamin, sebelum perubahan APBD DKI 2010, anggaran itu sudah disetorkan,” paparnya. (Ssr/J-3) 4 | Megapolitan SENIN, 23 AGUSTUS 2010 | MEDIA INDONESIA SAMPAH JAKARTA: Petugas Dinas Kebersihan DKI Jakarta membersihkan sampah di area Stasiun Gongdangdia, Jakarta Pusat, Kemarin. Selama bulan suci Ramadan volume sampah di DKI Jakarta meningkat sekitar 650 ton per hari atau naik 10% dari volume normal yakni 6.500 ton per hari. Polisi dinilai lamban menuntaskan kasus penculikan anak. ANTARA/ RENO ESNIR M ARAKNYA isu penculikan ter- ha dap anak di bawah umur, yang kemudian dibunuh un- tuk diambil bagian dalam organ tubuhnya, membuat warga sensitif dan cenderung main hakim sendiri. Seperti yang terjadi akhir pekan lalu di Tangerang. Warga Kampung Tamiang, Kecamatan Kresek dan Kampung Nam- bo, Kecamatan Gunung Kaler, Tangerang, membakar dua pria yang diduga hendak menculik anak di daerah itu. Kasat Reskrim Polres Metro Kabupaten Tangerang Komisa- ris Arief Setiawan membenar- kan peristiwa pembakaran dua pria karena isu penculikan anak untuk diambil organ tubuhnya. Karena isu itu sendiri belum terbukti, ia meminta kepada warga jangan mudah percaya dan main hakim sendiri. “Sampai saat ini kami masih melakukan penyelidikan dari mana asal-muasal isu yang dapat mencemaskan warga itu berkembang,” kata Arief Setia- wan, kemarin. Romy, warga Kampung Ta- miang, mengatakan bahwa isu kasus penculikan itu sudah be- redar di kampungnya sejak tiga minggu terakhir. “Warga merasa cemas, terutama bila melihat ada orang asing,” kata Romy. Padahal, selama ini di kam- pung itu penculikan yang diser- tai pembunuhan belum pernah terjadi. Sebelumnya, warga Cikinde, Tangerang, juga pernah hampir tersulut berita adanya penculik anak yang ditangkap. Ratusan warga yang marah mengepung rumah Deden, Ketua RT 04/RW 04 Desa Cikande. Warga menduga Deden me- nyembunyikan seorang wanita paruh baya yang diduga sebagai pelaku penculikan. Perempuan yang diketahui bernama Ning- sih itu tertangkap basah warga sedang menggendong salah seorang balita, anak dari warga sekitar. Beruntung polisi berha- sil mengevakuasi Ningsih. Harus proaktif Ketua Komisi Nasional Per- lindungan Anak (Komnas PA) Arist Merdeka Sirait menye- salkan lambannya kepolisian mencegah dan menangani ka- sus-kasus penculikan anak, khu- susnya yang sampai mengambil organ tubuhnya. “Kita sudah suarakan dua tahun lalu ke polisi dan peme- MI/RAMDANI PEMPROV DKI Sukri Bey Kepala BPKD DKI CEGAH PENCULIKAN: Anak-anak SD membaca selebaran pengetahuan tentang penculikan saat acara sosialisasi pencegahan penculikan anak di SD Budi Mulia, Mangga Besar, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu. Hal ini dilakukan sehubungan dengan maraknya kasus penculikan anak belakangan ini.

Upload: vomien

Post on 11-Jul-2019

213 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Dikira Penculik, Dua Pria Dibakar

Sumantri Handoyo

rintah tentang sindikat penculi-kan sampai perdagangan organ, tetapi tidak ada yang menang-gapi,” kata Arist.

Oleh karena itu, wajar saja bila masyarakat jadi khawatir dengan rentetan kejadian yang

terjadi belakangan ini.Ia mencontohkan kasus yang

terjadi di daerah Jawa Tengah dua bulan lalu. Saat itu seorang anak diculik kemudian dikem-balikan dengan keadaan tanpa ginjal dan jantung. Demikian

juga satu bulan yang lalu di daerah Bogor juga ada kejadian serupa. Seorang anak diculik dan diambil organ tubuhnya yang dapat dijual seperti jan-tung dan ginjal. Anak itu dikem-balikan dengan kondisi badan

tersayat-sayat. Tak hanya itu, saat ini ada

14 anak yang diculik di daerah Kronjo, Tangerang dan belum ada kabar nasib mereka.

“Kata mereka (polisi) be-lum ada laporan. Masalahnya

masyarakat yang menjadi kor-ban juga tidak berani melapor-kan meski banyak fakta di depan mata kita,” ujarnya. (FD/J-2)

[email protected]

Perampok Bersenjata Api Beraksi di Bekasi

AKSI perampokan menggu-nakan senjata api yang tengah marak, terjadi juga di Bekasi, Jawa Barat. Minggu (22/8) dini hari kemarin, enam perampok bersenjata api beraksi di sebuah warung internet dan mengga-sak dua sepeda motor.

Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 03.00 WIB di warnet yang terletak di Jl Kusuma Barat, Blok AA1 Nomor 10, Perumahan Wisma Jaya, Bekasi Timur. Saat itu dua pelaku mengetuk pintu warnet yang dalam keadaan terkunci. Ketu-kan pertama awalnya diabai-kan pemilik warnet, tapi pelaku kembali mengetuk pintu de-ngan keras sehingga ketukan itu direspons.

Saat pintu dibuka, seorang pelaku langsung menodong-kan pistol dan mengancam agar tiga orang yang sedang berada di dalam warnet tidak melawan atau berteriak.

Sementara itu, satu pelaku lainnya membongkar kunci dua sepeda motor Yamaha Mio warna merah B 6762 KRG dan

B 6118 KOO yang terparkir di luar. Selain dua pelaku, diketahui juga terdapat empat pelaku lain yang berjaga di luar warnet dan duduk di atas sepeda motor.

Kejadian berlangsung sing-kat. Setelah memperoleh hasil rampokan, keenamnya berge-gas melarikan diri. “Tadinya saya pikir ada orang mengetuk pintu ingin menanyakan ala-mat. Ternyata mereka peram-pok,” ujar Iqbal, 24 salah se-orang korban.

Kasat Reskrim Polrestro Bekasi Kota Komisaris Ade Ary Syam Indradi menjelaskan para perampok menggunakan sen-jata api rakitan yang diketahui dari bentuk dan warna senjata api yang terlihat usang. “Saat ini kami masih menyelidiki kasusnya,” ujar Ade.

Dalam Menyikapi mere-baknya perampokan, Polres Bekasi Kabupaten meningkat-kan pengamanan di bebera-pa tempat rawan kejahatan. Pihaknya akan menempatkan satuan khusus seperti Brimob

untuk menjaga objek vital. “Pengamanan ekstra juga akan dilakukan mulai H-7 di tujuh kawasan industri, juga di an-jungan tunai mandiri, pasar swalayan, toko emas, bank, ter-minal, dan mal sebagai langkah antisipasi gangguan perampo-kan serta teroris,” papar Kapol-res Bekasi Kabupaten Kombes Setija Junianta, kemarin.

Selain itu pihaknya juga memetakan sejumlah lokasi rawan kejahatan di sepanjang Jalan Tol Jakarta-Cikampek selama arus mudik dan balik Lebaran 2010. “Kami bekerja sama dengan Jasa Marga dan Polda Metro Jaya mengaman-kan lokasi rawan itu dengan menempatkan sejumlah petu-gas,” katanya.

Ia mengatakan jalur tol rawan kejahatan berupa pem-biusan, perampokan, juga aksi penodongan dengan senjata. “Kami mengimbau masyarakat untuk tidak segan melapor bila mendapati adanya tindakan tersebut,” katanya. (GG/Ant/J-3)

Pemprov Didesak Telusuri Korupsi Rp8,2 MDEWAN Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI mendesak Pemprov DKI untuk menelusuri secara internal keberadaan dana sebesar Rp8,2 miliar yang masih misterius dan belum disetor ke bendahara umum daerah (BUD) hingga saat ini.

Raibnya dana itu terungkap saat pembacaan laporan per-tanggungjawaban Gubernur DKI atas pemanfaatan APBD DKI Tahun Anggaran 2009 pe-kan lalu. “Ini sudah termasuk penggelapan, bukan lagi ketele-doran karena sudah menjadi temuan di Badan Pemeriksa

Keuangan,” kata Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Partai Golkar, Inggard Joshua, di Jakarta kemarin.

Ia mengingatkan, staf Ben-dahara Wali Kota Jakarta Barat bagian pengeluaran, Febuar-dianto, telah ditetapkan sebagai tersangka pada April lalu atas hilangnya dana sebesar Rp8,2 miliar itu. Semestinya Pemprov DKI melalui Pemkot Jakarta Barat menelusuri lagi. “Apakah penyalahgunaan dana itu di-lakukan sendiri atau dilakukan secara distribusi,” ungkapnya.

Febuardianto atau Febri

ditetapkan sebagai tersangka setelah dua kali diperiksa Kejak-saan Agung. Menurut Rachmat Mulyadi, Kasubag Pemberitaan

Sudin Komunikasi Informatika dan Kehumasan (Kominfomas) Pemkot Jakbar, sebelum dipang-gil Kejagung, Febri telah bebe-rapa kali menjalani pemeriksaan oleh Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) dan Inspektorat Provinsi DKI Jakarta.

BPKD mempertanyakan sisa dana APBD sebesar Rp8,2 M karena tidak dilaporkan. “Dana tersebut seharusnya dikembali-kan ke kas daerah sebagai sisa APBD 2009 saat tutup buku 31 Desember 2009,” ujarnya.

Febri berjanji lewat surat pernyataan yang dibuat 15 Feb-

ruari 2010 akan mengembalikan uang negara selambatnya 31 Maret 2010, tapi hal itu tidak dilakukan.

Meskipun Febuardianto su-dah ditetapkan sebagai ter-sangka, Kepala BPKD DKI Sukri Bey masih saja membantah sisa anggaran yang belum disetor-kan ke BUD itu sebagai peng-gelapan. “Sisa anggarannya ada, tidak hilang. Hanya belum disetorkan ke kas daerah. Tapi dijamin, sebelum perubahan APBD DKI 2010, anggaran itu sudah disetorkan,” paparnya. (Ssr/J-3)

4 | Megapolitan SENIN, 23 AGUSTUS 2010 | MEDIA INDONESIA

SAMPAH JAKARTA: Petugas Dinas Kebersihan DKI Jakarta membersihkan sampah di area Stasiun Gongdangdia, Jakarta Pusat, Kemarin. Selama bulan suci Ramadan volume sampah di DKI Jakarta meningkat sekitar 650 ton per hari atau naik 10% dari volume normal yakni 6.500 ton per hari.

Polisi dinilai lamban menuntaskan kasus penculikan anak.

ANTARA/ RENO ESNIR

MARAKNYA isu penculikan ter-ha dap anak di b a w a h u m u r,

yang kemudian dibunuh un-tuk diambil bagian dalam organ tubuhnya, membuat warga sensitif dan cenderung main hakim sendiri.

Seperti yang terjadi akhir pekan lalu di Tangerang. Warga Kampung Tamiang, Kecamatan Kresek dan Kampung Nam-bo, Kecamatan Gunung Kaler, Tangerang, membakar dua pria yang diduga hendak menculik anak di daerah itu.

Kasat Reskrim Polres Metro Kabupaten Tangerang Komisa-ris Arief Setiawan membenar-kan peristiwa pembakaran dua pria karena isu penculikan anak untuk diambil organ tubuhnya. Karena isu itu sendiri belum terbukti, ia meminta kepada warga jangan mudah percaya dan main hakim sendiri.

“Sampai saat ini kami masih melakukan penyelidikan dari mana asal-muasal isu yang da pat mencemaskan warga itu berkembang,” kata Arief Setia-wan, kemarin.

Romy, warga Kampung Ta-miang, mengatakan bahwa isu

kasus penculikan itu sudah be-redar di kampungnya sejak tiga minggu terakhir. “Warga merasa cemas, terutama bila melihat ada orang asing,” kata Romy.

Padahal, selama ini di kam-pung itu penculikan yang diser-tai pembunuhan belum pernah terjadi.

Sebelumnya, warga Cikinde, Tangerang, juga pernah hampir tersulut berita adanya penculik anak yang ditangkap. Ratusan warga yang marah mengepung rumah Deden, Ketua RT 04/RW 04 Desa Cikande.

Warga menduga Deden me-nyembunyikan seorang wanita paruh baya yang diduga sebagai pelaku penculikan. Perempuan yang diketahui bernama Ning-sih itu tertangkap basah warga sedang menggendong salah seorang balita, anak dari warga sekitar. Beruntung polisi berha-sil mengevakuasi Ningsih.

Harus proaktifKetua Komisi Nasional Per-

lindungan Anak (Komnas PA) Arist Merdeka Sirait menye-salkan lambannya kepolisian mencegah dan menangani ka-sus-kasus penculikan anak, khu-susnya yang sampai mengambil organ tubuhnya.

“Kita sudah suarakan dua tahun lalu ke polisi dan peme-

MI/RAMDANI

PEMPROV DKI

Sukri BeyKepala BPKD DKI

CEGAH PENCULIKAN: Anak-anak SD membaca selebaran pengetahuan tentang penculikan saat acara sosialisasi pencegahan penculikan anak di SD Budi Mulia, Mangga Besar, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu. Hal ini dilakukan sehubungan dengan maraknya kasus penculikan anak belakangan ini.