digital 20295722 s1799 sintesis vanilil

79
SINTESIS VA FAKULTAS MA PRO UNIVERSITAS INDONESIA ANILIL BUTIL ETER DARI VANIL SKRIPSI LISTARINA 0906601462 ATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHU ROGRAM STUDI EKSTENSI FARMASI DEPOK JANUARI 2012 LIN CAP X UAN ALAM Sintesis vanilil..., Listarina, FMIPA UI, 2012

Upload: syaifuddin-maruf

Post on 17-Aug-2015

225 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

Sintesis Vanilin

TRANSCRIPT

SINTESIS VANILIL BUTIL ETER DARI VANILIN CAP XFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMPROGRAM UNIVERSITAS INDONESIA SINTESIS VANILIL BUTIL ETER DARI VANILIN CAP X SKRIPSI LISTARINA 0906601462 FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMPROGRAM STUDI EKSTENSI FARMASI DEPOK JANUARI 2012 SINTESIS VANILIL BUTIL ETER DARI VANILIN CAP X FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM Sintesis vanilil..., Listarina, FMIPA UI, 2012 SINTESIS VANILIL BUTIL ETER DARI VANILIN CAP XDiajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMPROGRAM STUDI ii UNIVERSITAS INDONESIA SINTESIS VANILIL BUTIL ETER DARI VANILIN CAP X SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Farmasi LISTARINA 0906601462 FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMPROGRAM STUDI EKSTENSI FARMASI DEPOK JANUARI 2012 SINTESIS VANILIL BUTIL ETER DARI VANILIN CAP X Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM Sintesis vanilil..., Listarina, FMIPA UI, 2012 HALAMANPERNYATAAN ORISINALITAS Skripsi sumber baik yang dikutip maupun dirujuk telah saya Nama NPM Tanda Tangan Tanggal iii HALAMANPERNYATAAN ORISINALITAS ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar. : Listarina : 0906601462 anda Tangan ::17Januari 2012 HALAMANPERNYATAAN ORISINALITAS ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua Sintesis vanilil..., Listarina, FMIPA UI, 2012iv HALAMANPENGESAHAN Skripsi ini diajukan oleh :Nama:ListarinaNPM:0906601462 Program Studi:Ekstensi Farmasi Judul:Sintesis Vanilil Butil Eter dari Vanilin Cap X TelahberhasildipertahankandihadapanDewanPengujidanditerima sebagaibagiandaripersyaratanyangdiperlukanuntukmemperolehgelar SarjanaFarmasipadaProgramStudiEkstensiFarmasi,Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia Ditetapkan di: Depok Tanggal: Januari 2012 Sintesis vanilil..., Listarina, FMIPA UI, 2012 v Universitas Indonesia KATA PENGANTAR AlhamdulillahsegalapujidansyukurpenulispanjatkankehadiratAllah SWT,karenaberkatrahmatdankarunia-Nya,penulisdapatmenyelesaikan penelitiandanpenulisanskripsiini.SkripsidenganjudulSintesisVanililButil Eter dari Vanilin Cap X ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Farmasi pada Program Studi Ekstensi Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia. Dalam penyusunan skripsi ini, tak lepas dari bantuan serta bimbingan dari berbagaipihak.Untukitu,padakesempatanini,dengansegalakerendahanhati, penulis ingin menyampaikan terima kasih dan rasa hormat kepada1.Prof.Dr.YahdianaHarahap,MS.,Apt.,selakuKetuaDepartemenFarmasi FMIPAUIyangtelahmemberikankesempatanuntukmelakukanpenelitian dan penyusunan skripsi ini. 2.Dra.Azizahwati,M.S,Apt.,selakuKetuaProgramSarjanaEkstensi DepartemenFarmasiFMIPAUIyangtelahmemberikankesempatanuntuk melakukan penelitian dan penyusunan skripsi ini. 3.Dr.Harmita,Apt.,selakupembimbingIataskesabarannyadalam membimbing,mengarahkan,memberikanpetunjuk,bantuan,nasehat,dan perhatian, serta dukungan moril selama penelitian dan penyusunan skripsi ini. 4.YuliaAnita,M.Sc,selakupembimbingIIatassegalabimbingan,arahan, saran, bantuan serta dukungan moril selama penelitian dan penyusunan skripsi ini. 5.NadiaFarhanahSyafhan,S.Farm,M.Si,selakupembimbingakademikyang telah memberikan bimbingan selama menempuh pendidikan di Farmasi UI. 6.Drs.Hayun,M.Si.,Apt.,selakuKetuaLaboratoriumAnalisisKimia Kuantitatif,sertaBapakRustamPaundanMbaLiaIndrianaselakuLaboran Laboratorium Analisis Kimia Kuantitatif atas segala kesempatan dan bantuan yang telah diberikan selama penulis melakukan penelitian. 7.SeluruhdosenbesertastafDepartemenFarmasiFMIPAUIatassegalailmu pengetahuan dan didikannya serta bantuannya selama ini. Sintesis vanilil..., Listarina, FMIPA UI, 2012 vi Universitas Indonesia 8.Dr.MuhammadHanafi,selakuKepalaBidangBahanAlam,Pangandan FarmasiPusatPenelitianKimiaLIPI,KawasanPUSPIPTEK,Serpongyang telahmemberikanizindankesempatankepadapenulisuntukmelakukan penelitian di PP Kimia LIPI, kawasan PUSPIPTEK Serpong. 9.Prof.Dr.LeonardusBrotoSugengKardono,selakuseniorresearchdiPusat PenelitianLIPI,KawasanPUSPIPTEKSerpongyangtelahmemberikanizin dan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian di PP Kimia LIPI, kawasan PUSPIPTEK Serpong. 10. AyahandaAbukosimdanIbundaSalimah,yangselalumemberikankasih sayang,dukungan,semangat,doa,motivasibaikmorilmaupunmateriil. Tanpa doa dan kerja keras papa dan mama, penulis tidak akan bisa menempuh pendidikan yang tinggi. 11. Kakak-kakakkutersayang(Rismayanti,Sholahuddin,Ardiansyah)atassegala bantuan, doa dan semangat selama penulis menempuh pendidikan ini. 12. Seluruhteman-temanFarmasiEkstensi2009atassegalakeceriaanyangkita lewati bersama-sama. 13. Semuapihakyangtidakdapatdisebutkansatupersatu,yangtelah memberikan dukungannya selama penelitian dan penulisan skripsi ini. Harapanpenulissemogaskripsiinidapatbermanfaatterhadap perkembangan ilmu pengetahuan pada umumnya dan Farmasi pada khususnya. Penulis 2012

Sintesis vanilil..., Listarina, FMIPA UI, 2012 HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai sivitas akademik Universitas Indonesia, saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama: ListarinaNPM: 0906601462Program Studi : EkstensiDepartemen: FarmasiFakultas: Matematika dan Ilmu Pengetahuan AlamJenis karya: Skripsidemipengembanganilmupengetahuan,menyetujuiuntuk Universitas Indonesia Hak Bebas Royalti Right) atas karya ilmiah saya yangSintesis besertaperangkatyangada(jikadiperlukan).DenganHakBebas Noneksklusifini mengalihmedia/formatmerawat,danmempnama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. vii Universitas IndonesiaHALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMISSebagai sivitas akademik Universitas Indonesia, saya yang bertanda tangan di : Listarina : 0906601462 : Ekstensi : Farmasi : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam : Skripsi demipengembanganilmupengetahuan,menyetujuiuntukmemberikankepada Universitas Indonesia Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Non-exclusive Royalty ) atas karya ilmiah saya yang berjudul :Sintesis Vanilil Butil Eter dari Vanilin Cap X besertaperangkatyangada(jikadiperlukan).DenganHakBebas NoneksklusifiniUniversitasIndonesiaberhakmenyimpan, mengalihmedia/formatkan,mengeloladalambentukpangkalandata(database), publikasikantugasakhirsayaselamatetap nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.Dibuat di : Depok Pada tanggal : 17 Januari 2012 Yang menyatakan ( Listarina) Universitas Indonesia HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASITUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai sivitas akademik Universitas Indonesia, saya yang bertanda tangan di memberikankepada exclusive Royalty Free besertaperangkatyangada(jikadiperlukan).DenganHakBebasRoyalti tasIndonesiaberhakmenyimpan, lambentukpangkalandata(database), ntugasakhirsayaselamatetapmencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.Sintesis vanilil..., Listarina, FMIPA UI, 2012 viii Universitas Indonesia ABSTRAK Nama :Listarina Program studi :Ekstensi Farmasi Judul :Sintesis Vanilil Butil Eter dari Vanilin Cap X Vanilinadalahsuatubahantambahanmakananyangdigunakansebagaipemberi rasapadakue,minumanringan,danlain-lain.Seiringdenganperkembangan zaman,derivatsuatuvanilinyaituvanililbutileterdapatdigunakansebagai pemberirasahangatatauyangdisebutdenganwarmingagent.Tujuandari penelitianiniadalahuntukmensintesisvanililbutileterdarivanilincapXdan memperolehkadarvanililbutileterhasilsintesis.Sintesisvanililbutileter menggunakan katalis natrium borohidrida. Sintesis dilakukan dalam kondisi asam kuat dan dinetralisasi dengan larutan Na2CO3. Vanilil butil eter hasil sintesis diuji kemurniannyadenganKLTdensitometri,pembentukanguguseterdiidentifikasi denganspektrofotometerinframerah,wakturetensidankadarvanililbutileter hasilsintesisdianalisisdengankromatografigas.Darihasilanalisisdengan spektrofotometerinframerahdankromatografigas,senyawavanililbutileter hasilsintesissamadenganstandarvanililbutileter.Padakromatografigas, analisisdilakukandengankolomVB-wax(60mx0,32mm),temperaturkolom terprogram160-220oC,kenaikkan2oC/menitdandipertahankanselama5menit. Suhuinjektordansuhudetektormasing-masing230dan250oC;lajualirgas helium 1,0 ml/menit, volume penyuntikkan 1,0l, dan dideteksi dengan detektor ionisasinyala.Padakondisioptimumwakturetensistandarvanililbutileter adalah10,094menitdanwakturetensivanililbutileterhasilsintesisadalah 10,095menit.Kadarvanililbutileterhasilsintesisadalah38,01+0,63%. Rendemen senyawa vanilil butil eter hasil sintesis sebesar 79,86%. Katakunci:VanilinCapX,VanililButilEter,NatriumBorohidrida, Spektrofotometer Inframerah, Kromatografi Gas xiii+63 halaman: 23 gambar; 8 tabel; 12 lampiran Daftar acuan: 35 (1970-2011) Sintesis vanilil..., Listarina, FMIPA UI, 2012 ix Universitas Indonesia ABSTRACT Name:Listarina Program study:Pharmacy Extention Title:Synthesis Vanillyl Butyl Ether from Vanillin X Vanillinisafoodadditiveusedasaflavoringincakes,softdrinks,andothers.Along with the times, a vanillin derivative is vanillyl butyl ether could be used as warming agents. The aim of this study were to synthesis vanillyl butyl ether from vanillinXandtoobtainthelevelsofvanillylbutyletherssynthesiscompound. Synthesisvanillylbutyletherusedcatalyticsodiumborohydride.Synthesis performedinstronglyacidicconditionsandneutralizedwithNa2CO3 solution. Thepurityofvanillylbutyletherssynthesisweredetectedbythinlayer chromatography-densitometry,structureethersformationwereidentificatedby infrared spectrophotometry, retention time and levels of vanillyl butyl ether were determinedbygaschromatography.Fromtheanalysisbyinfrared spectrophotometryandgaschromatography,vanillylbutyletherssynthesis compoundequalofstandardvanillylbutylether.Analysiswasperformedusing gaschromatographywithVB-waxcolumn(60mx0,32mm),column temperature was programmed 160-220oC, increased by 2oC/minute and held for 5 minutes.Thetemperatureofinjectoranddetectorwere230and250oC;helium gas flow rate was 1,0 ml/minute; injection volume was 1,0 l, and detected with a flameionizationdetector.Atthisoptimumcondition,retentiontimeofstandard vanillyl butyl ether was 10,094 minutes and retention time of vanillyl butyl ethers synthesiscompoundwas10,095minutes.Thelevelsofvanillylbutylethers synthesiscompoundwas38,01+0,63%.Theyieldofvanillylbutylethers synthesis was 79,86 %. Key words : Vanillin Cap X, Vanillyl Butyl Ether, Sodium Borohydride, Infrared Spectrophotometer, Gas Chromatography xiii+63 pages: 23 figures; 8 tables; 12 appendices Bibliography: 35 (1970-2011) Sintesis vanilil..., Listarina, FMIPA UI, 2012 x Universitas Indonesia DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL...................................................................................... ii HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ............................................ iii HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ iv KATA PENGANTAR ..................................................................................... v HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR ....................... vii ABSTRAK...................................................................................................... viii ABSTRACT.................................................................................................... ix DAFTAR ISI................................................................................................... x DAFTAR GAMBAR...................................................................................... xi DAFTAR TABEL ............................................................................................xii DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiii BAB 1. PENDAHULUAN............................................................................ 1 1.1.Latar Belakang................................................................................. 1 1.2.Tujuan Penelitian............................................................................. 2 BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA................................................................... 32.1.Vanilin.............................................................................................. 3 2.2.Vanilil Butil Eter.............................................................................. 5 2.3.Warming Agent................................................................................ 6 2.4.Spektrofotometer Inframerah........................................................... 6 2.5.Kromatografi Gas............................................................................. 7 2.6.Metode Analisis Vanilin.................................................................. 8 BAB 3. METODE PENELITIAN................................................................ 11 3.1.Tempat dan Waktu penelitian.......................................................... 11 3.2.Alat dan Bahan................................................................................. 11 3.3.Cara Kerja........................................................................................ 13 BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................ 184.1.Karakterisasi Vanilin Cap X............................................................ 19 4.2.Sintesis Vanilil Butil Eter................................................................ 20 4.3.Analisis Senyawa Vanilil Butil Eter Hasil Sintesis secaraKromatografi Gas .............................................................................. 22 BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN........................................................ 26 5.1.Kesimpulan...................................................................................... 26 5.2.Saran ............................................................................................... 26 DAFTAR ACUAN........................................................................................ 27 Sintesis vanilil..., Listarina, FMIPA UI, 2012 xi Universitas Indonesia DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1 Rumus struktur vanilin ............................................................. 3 Gambar 2.2 Rumus struktur vanilil butil eter .............................................. 5 Gambar 2.3 Diagram skematik pada kromatografi gas ............................... 8 Gambar 3.1Alat penentu titik lebur (Stuart Sientific) .................................30 Gambar 3.2TLC Scanner 3 (Camag) ..........................................................30 Gambar 3.3Spektrofotometer infra merah FTIR 8400S (Shimadzu)..........31 Gambar 3.4Alat kromatografi gas Shimadzu GC-17A ...............................31 Gambar 4.1 Vanilin teknis (cap X) ..............................................................32 Gambar 4.2 Vanilil butil eter hasil sintesis ..................................................32 Gambar 4.3 Kromatogram KLT-densitometri vanilin teknis (cap X)padapanjang gelombang 230 nm dengan fase gerak heksan- etil asetat (3:1)......................................................................33 Gambar 4.4 Kromatogram KLT-densitometri standar vanilil butil eter padapanjang gelombang 282 nm dengan fase gerak heksan- etil asetat (3:1)......................................................................33 Gambar 4.5Kromatogram KLT-densitometri vanilil butil eter hasilsintesis padapanjang gelombang 282 nm dengan fase gerakheksan - etil asetat (3:1) ...........................................................34 Gambar 4.6Spektrum infra merah vanilin ..................................................35 Gambar 4.7Spektrum infra merah vanilin teknis (cap X) ...........................36 Gambar 4.8Spektrum infra merah standar vanilil butil eter .......................37 Gambar 4.9Spektrum infra merah vanilil butil eter hasil sintesis ...............38 Gambar 4.10Hasil overlay spektrum infra merah vanilin cap X, vanililbutil eter hasil sintesis, dan standar vanilil butil eter ...............39 Gambar 4.11Kromatogram vanilin cap X 102 g/ml (waktu retensi6,615 menit) ............................................................................. 40 Gambar 4.12Kromatogram standar vanilil butil eter 60.040 g/ml (waktu retensi 10,098 menit) ...............................................................41 Gambar 4.13Kromatogram standar vanilil butil eter 6004 g/ml (waktu retensi 10,094 menit) ...............................................................42 Gambar 4.14Kromatogram vanilil butil eter hasil sintesis 2036 g/ml (waktu retensi10,095 menit) ..................................................43 Gambar 4.15Kromatogram standar vanilil butil eter 402,268 g/ml (waktu retensi 10,094 menit) ...................................................44 Gambar 4.16Kurva kalibrasi standar vanilil butil eter ..................................45 Sintesis vanilil..., Listarina, FMIPA UI, 2012 xii Universitas Indonesia DAFTAR TABEL Halaman Tabel 4.1Karakterisasi nilai Rf yang dihasilkan senyawa pemula,pembanding dan senyawa hasil sintesis pada fase gerak,heksan-etil asetat (3:1) ...................................................................46Tabel 4.2Spektrum infra merah standar vanilil butil eter ............................. 46 Tabel 4.3Spektrum infra merah vanilil butil eter hasil sintesis ..................... 46 Tabel 4.4Pemilihan kondisi analisis optimum standar vanilil butil eter dengan variasi temperatur awal kolom dan laju alir gas pembawa 47 Tabel 4.5Karakterisasi waktu retensi (tR) yang dihasilkan senyawa standar vanilil butil eter dan vanilil butil eter hasil sintesis ....................... 48 Tabel 4.6Data hasil perhitungan berat jenis sampel...................................... 49 Tabel 4.7Data kurva kalibrasi dan linearitas standar vanilil butil eter .......... 50 Tabel 4.8Data penetapan kadar vanilil butil eter hasil sintesis ..................... 51 Sintesis vanilil..., Listarina, FMIPA UI, 2012 xiii Universitas Indonesia DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1Reaksi sintesis vanilil butil eter dari vanilin .............................. 52 Lampiran 2Perhitungan kadar vanilin cap X ............................................... 53 Lampiran 3Perhitungan persentase rendemen sintesis vanilil butil eter ...... 54 Lampiran 4 Cara perhitungan jumlah plat teoritis, tinggi setara plat teoritis, faktor ikutan dan resolusi .......................................................... 55 Lampiran 5Cara perhitungan berat jenis ...................................................... 56 Lampiran 6Cara memperoleh persamaan regresi linier ............................... 57 Lampiran 7Cara perhitungan standar deviasi atau simpangan baku ............ 58 Lampiran 8Cara perhitungan kadar sampel .................................................59 Lampiran 9Surat izin penelitian di PUSPIPTEK LIPI Serpong .................. 60 Lampiran 10 Sertifikat analisis vanilin ...........................................................61 Lampiran 11 Sertifikat analisis vanilil butil eter ............................................. 62 Lampiran 12 Sertifikat analisis natrium borohidrida ...................................... 63 Sintesis vanilil..., Listarina, FMIPA UI, 20121Universitas Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang BerdasarkandataFoodandAgriculturalOrganization(FAO),Indonesia adalahnegarapenghasilvanilinnomorduaterbanyakdiduniasetelah Madagaskar,denganmemasok23%kebutuhanvanilinduniapadatahun2006 lalu. Indonesia termasuk negara terbesar disamping Madagaskar dan Uganda yang memproduksidanmengeksporvanilinsehinggamemenuhikebutuhanpasar dunia.Walaupundemikian,Indonesiamasihmengimporvanilindalambentuk kering utuh dan olahan vanilin kering berupa ekstrak vanilin, oleoresin, bubuk dan lain-lain,yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan sebagian lainnya diekspor kembali. Hingga saat ini, Indonesia belum mampu memproduksi bentukolahanvanilinkeringsecaramaksimalsehinggapermintaandalamnegeri terhadapproduk-produktersebutmasihtergantungpadanegarapengekspor vanilinsepertiKorea,AmerikaSerikatdanPapuaNewGuinea.Halini kemungkinanbesardisebabkanvanilinkeringdiIndonesiamasihmemiliki kualitas rendah dibandingkan potensi sebenarnya (Zahorik, 2011). Vanilin(4-hidroksi-3-metoksibenzaldehida)mempunyairumusmolekul C6H8O3;beratmolekul152,15;merupakanserbukhalusberbentukjarum,putih hinggajinggaagakkuning;mempunyairasadanbauyangkhas.Dibuatsecara sintesisdarieugenolataubenzoin,jugadarilimbah(lignin)industrikertas(Kirk & Othmer, 1997). Pada makanan, vanilin biasanya digunakan sebagai pemanis atau sebagai penambah rasa, tidak hanya sebagai perasa vanila, tetapi juga penambah rasa pada mentega,cokelatdansemuaperasaberaromabuah-buahan,krimsoda,dan sebagainya.Vanilinjugaseringdigunakandalambidangkosmetiksebagai pemberiaromapadaparfum,sepertiparfumberaromavanila(Kirk&Othmer, 1997).Seiringdenganberkembangnyawaktu,saatiniturunanvanilindapat juga digunakan sebagai warming agent atau yang bisa disebut zat penghangat. Zat Sintesis vanilil..., Listarina, FMIPA UI, 20122 Universitas Indonesia penghangatberfungsiuntukmenimbulkanataumeningkatkansensasiataurasa hangat.Zatyangbiasanyadigunakansebagaiwarmingagentdiantaranyabubuk capsicum(paprikamerah),tingturpaprikamerah,ekstrakpaprikamerah, capsaicin, homocapsaicin, homodihidrocapsaicin, vanilil alkohol derivat alkil eter, sepertivanililetileter,vanililbutileter,vanililpentileter,vanililheksileter, vanilinpropilenglikolasetat,etilvanilinpropilenglikolasetat,ekstrakjahe, minyak jahe, gingeol, dan gingeron (Sagawa, Yoshinobu & Yusuke, 2006). Karena Indonesia penghasil vanilin yang saat ini pemanfaatannya belum maksimal,makaperludibuatderivatlainnyasepertisenyawavanililbutileter yangdigunakansebagaiwarmingagent.Padapenelitianinidisintesissenyawa vanililbutileteryangberasaldaribahanbakuvanilincapXyangbanyak digunakanolehmasyarakatsebagaibahanpengharumdanpemberiaromapada makanan dan minuman. Pada penelitian sebelumnya disintesis senyawa vanilil propil eter dengan mereaksikanvanilindenganNaOHdanpelarutnyayaitupropanol.Kemudian ditambahkanNaBH4dandireaksikandalamkondisiasamkuat.Lalularutan dinetralkan dengan larutan basa (Akira & Yoshida, 1980). 1.2.Tujuan Penelitian 1.2.1Memperoleh hasil sintesis senyawa vanilil butil eter 1.2.2Memperoleh kadar vanilil butil eter Sintesis vanilil..., Listarina, FMIPA UI, 20123Universitas Indonesia O HOCH3HO BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Vanilin 2.1.1Monografi(DepartemenKesehatanRepublikIndonesia,1995;Merck Index, 2001 ; Sigma-Aldrich, 2011) Struktur molekul vanilin dapat dilihat pada Gambar 2.1 sebagai berikut: (sumber : Merck Index, 2001, telah diolah kembali) Gambar 2.1 Rumus struktur vanilin Rumus molekul :C8H8O3 Bobot molekul :152,14 g/mol Sinonim :4-hydroxy-3-methoxybenzaldehyde,vanillicaldehyde methyl protocatechuic aldehyde Nomos CAS :121-33-5 Pemerian :serbukhablurhalusberbentukjarum,putihhinggaagak kuning, rasa dan bau khas Kelarutan:sukarlarutdalamair;mudahlarutdalametanol,dalam kloroform, dalam eter dan dalam larutan alkali hidroksida tertentu; larut dalam gliserin dan dalam air panas Titik didih:284-285oC Titik lebur:81-83oC Penyimpanan :dalam wadah tertutup rapat dan terlindung dari cahaya Sintesis vanilil..., Listarina, FMIPA UI, 20124 Universitas Indonesia Fungsi :pemberi rasa dan aroma 2.1.2Kegunaan Vanilin Sampaibeberapatahunterakhir,85%dariproduksivanilindigunakan sebagaipemberirasapadaeskrim,permen,cookies,puding,kue,minuman ringan,danlain-lain.Vanilinjugadigunakandalamdeodoran,parfum,dan sebagaimaskingagentpadaobat-obatandanvitamin.Padakonsentrasiyang tinggi, vanilin bisa digunakan sebagai antioksidan (Kirk & Othmer, 1970). Secaraalamiuntukmendapatkansenyawavanilindapatdiperolehdengan cara isolasi buah vanilla (Vanilla planifolia Andrews). Namun seiring dengan laju pertumbuhanpendudukdankebutuhanduniaakanbahanpengharummakanan, minumandankosmetikamakaselaindihasilkandaribuahvanila,sebagianbesar kebutuhan vanilin dunia dibuat dengan cara sintetis (Kirk & Othmer, 1970). 2.1.3Derivat Vanilin dan Senyawa yang Terkait (Kirk & Othmer, 1970) a.Etilvanilin(3-etoksi-4-hidroksibenzaldehid,bourbonal,vanilla) C2H4O(OH)C6H3CHO Etilvanilinberbentukkristalputih,titikleleh77-78oC,larutdalametil alkohol. Etil vanilin digunakan sebagai pemberi rasa dan aroma, sama seperti vanilin,namuntidaksekuatvanilin.Etilvanilindijualdengannamadagang Ethavan (Monsanto Co) dan Vanaldol (Fries Bros). b.Asam vanilat (4-hidroksi-4-metoksibenzoid acid), CH3O(OH)C6H3COOH Sebanyak2,5bagianlarutdalam100mlairpadatemperatur100oC.Asam vanilat sangat larut dalam etil alkohol dan etil eter.c.Ester asam vanilat Dibuatdariasamvanilatdalamalkohol,contohnyaetilvanilat.Etilvanilat tidak larut dalam air, sangat larut dalam etilalkohol dan eter dan larut dalam alkalis.Digunakandalammakanan,sepertidalamikanasindanbuah-buahan segar d.Asetovanillon (4-hidroksi-3-metoksiasetofenon, apocynin), CH3COC6H3(OH)OCH3 Sintesis vanilil..., Listarina, FMIPA UI, 20125 Universitas Indonesia Sangatlarutdalamairpanas;7,7grlarutdalam100grametilalkoholpada temperatur90oC;larutdalameterdanbenzenedantidaklarutdalam petroleum eter. e.Veratraldehid (CH3)2C6H5CHO Dibuatdenganmetilasivanilinmenggunakanmetilsulfatdansodium hidroksida. 2.2 Vanilil Butil Eter 2.2.1 Monografi (Sigma-Aldrich; ChemSpider) Struktur molekul vanilil butil eter dapat dilihat pada Gambar 2.2 sebagai berikut: (sumber : Sigma-Aldrich, 2011, telah diolah kembali) Gambar 2.2. Rumus struktur vanilil butil eter Rumus molekul :C12H18O3 Bobot molekul :210,27 g/mol Sinonim:4-butoxymethyl-2-methoxyphenol Nomos CAS :82654-98-6 Pemerian :cairan kental berwarna kuning pucat, bau lemah Kelarutan:tidaklarutdalamair;larutdalamalkohol,dalampelarut organik, dalam air (236,4 mg/L, pada temperatur 25oC) OCH3O HOCH3Sintesis vanilil..., Listarina, FMIPA UI, 20126 Universitas Indonesia Titik didih:241oC Fungsi :pemberi rasa dan aroma; warming agent 2.3 Warming Agent Warming agent adalah senyawa yang digunakan untuk memberikan sensasi pemanasan atau efek pemanasan ketika diaplikasikan pada permukaan tubuh, dan setelahdiaplikasikansecaratopikaldapatmenimbulkansensasiatauefekdingin. Warmingagentdigunakansebagaibahanaktifataueksipiendalamsediaan farmasi,kosmetikatauagenterapetikdarikombinasiduaataulebihwarming agent (Kumamoto & Tatsuo, 2002). Contoh senyawayang dikenal untuk memberikan sensasi hangat atauyang disebutwarmingagentadalahalkoholpolihidrat,bubukcapsicum(paprika merah)bubuk,tingturcapsicum,ekstrakcapsicum,capsaicin,homocapsaicin, homodihydrocapsaicin,vanililalkoholturunanalkiletersepertivanililetileter, vanilil butil eter, vanilil pentil eter, dan vanilil heksil eter, isovanilil alkohol alkil eter, etil vanilil alkohol alkil eter, turunan alkohol veratril, turunan benzil alkohol tersubstitusi,benzilalkoholalkiletertersubstitusi,vanilinpropilenglikolasetat, etil vanilin propilen glikol asetal, ekstrak jahe, minyak jahe, gingeol, dan gingeron (Kumamoto & Tatsuo, 2002). 2.4Spektrofotometer Inframerah Dataspektruminframerahdapatdigunakanuntukmengetahuigugus fungsiyangterdapatpadasenyawa.Spektrofotometriinframerahmerupakan suatu metode analisis kimia yang digunakan untuk menganalisis molekul senyawa organik,dalamhalinimendeteksigugusfungsional,mengidentifikasisenyawa dan menganalisis campuran (Skoog & Leary, 1992).Daerah Infra merah dibagi menjadi tiga sub daerah, yaitu : a.Sub daerah infra merah dekat (= 780 nm 2,5 m ; v = 14290 4000 cm-1) b.Sub daerah infra merah sedang ( = 2,5 m 15 m ; v = 4000 666 cm-1 ) c.Sub daerah infra merah jauh ( = 15 m 50 m ; v = 666 200 cm-1) Sintesis vanilil..., Listarina, FMIPA UI, 20127 Universitas Indonesia Dari ketiga sub daerah tersebut, hanya sub daerah infra merah sedang yang lazim digunakan untuk elusidasi struktur senyawa organik (Harmita, 2006).Duamolekulsenyawayangberbedastrukturkimianya,berbedapula spektruminframerahnya.Halinidikarenakanmacamikatanyangberbeda, frekuensivibrasinyatidaksama,sertawalaupunmacamikatansama,tetapi merekaberadadalamsenyawayangberbeda,frekuensivibrasinyajugaberbeda (karena kedua ikatan yang sama tersebut berada dalam lingkungan yang berbeda). Sehinggadapatdikatakanbahwaspektruminframerahmerupakansidikjaridari suatusenyawa.Dalamspektruminframerah,yangperludiperhatikanadalah letaknya(frekuensinya),bentuk(melebaratautajam),intensitaspita(kuat, sedang, lemah) untuk identifikasi (Harmita, 2006 ; Sudjadi, 1985). 2.5Kromatografi Gas 2.5.1Prinsip Kromatografi Gas Kromatografi gas merupakan teknik pemisahan yang mana solut-solut yang mudahmenguap(danstabilterhadappanas)bermigrasimelaluikolomyang mengandungfasediamdengansuatukecepatanyangtergantungpadarasio distribusinya.Padaumumnyasolutakanterelusiberdasarkanpadapeningkatan titikdidihnya,kecualijikaadainteraksikhususantarasolutdenganfasediam. Fasegerakyangberupagasakanmengelusisolutdariujungkolomlalu menghantarkannya ke detektor. Penggunaan suhu yang meningkat (biasanya pada kisaran50-350oC)bertujuanuntukmenjaminbahwasolutakanmenguapdan karenanya akan cepat terelusi (Gandjar & Rohman, 2007). Sintesis vanilil..., Listarina, FMIPA UI, 20128 Universitas Indonesia [sumber: Gandjar & Rohman, 2007] Gambar 2.3. Diagram skematik pada kromatografi gas 2.6Metode Analisis Vanilin 2.6.1AnalisisAromaOrganikyangBerasaldariEkstrakVanila(Vanilla planifolia G.Jackson) secara Kromatografi Gas-Spektroskopi Massa (Silva, et al, 2006) 2.6.1.1 Preparasi Sampel Sebanyak300gramsampeldipotongsebesar2-5cm,dinginkandengan larutannitrogen,kemudianblendermenjadiserbuk.500mgdariserbukvanila disuspensikandengan10mlair,dansisanyaditambahkancampuranpelarut organikyaitupentan-dietileter(1:1)danpentan-diklormetan(2:1),kemudian dihomogenisasi selama dua menit. 2.6.1.2 Kondisi Analisis Analisisdilakukandenganmenggunakanalatkromatografigas(model 6890;Hewlett-Pack)yangdilengkapidengandetektormassspektrometer(model Sintesis vanilil..., Listarina, FMIPA UI, 20129 Universitas Indonesia 5973 Hewlett-Pack), menggunakan kolom kapiler. Analisis dilakukan dengan gas pembawa helium dengan laju alir 1,1 ml/menit. 2.6.2 Formasi dan Degradasi Furfuril Alkohol, 5-Methylfurfuril Alkohol, Vanilil Alkohol,andEtilEternyapadaBarrel-AgedWines(Spillman,Alan, Dimitra, Kevin dan Mark, 1998) 2.6.2.1 Sintesis Vanilil Etil Eter dari Vanilil Alkohol Vanililetileterdisintesisdengancaralarutanvanililalkohol(1gr)ditambahkan dengan asam perklorat 70% sebanyak 1,5 ml dalam etanol 50 ml pada temperatur ruangan,disaturasidenganlarutansodiumbikarbonat25mldandievaporasi dengan vakum. 2.6.2.2 Kondisi AnalisisAnalisisdilakukandenganmenggunakanalatkromatografigas-spektrometermassa(model5890ASeriII;Hewlett-Packard).Kolomkapiler30 mx0,25mmyangdikemasdenganDB-1701.Temperaturovendimulaipada 60oCselama2menit,laludinaikkansampaitemperatur250oCselama10menit dan temperatur dipertahankan selama 20 menit. Temperatur injektor dan detektor 220oC dan 275oC, volume yang dinjeksikan 3 l. 2.6.3Vanilil Alkohol Derivatif (Akira & Yoshida, 1980) 2.6.3.1 Sintesis Vanilil Propil Eter 5-10%larutankaustiksoda,propanoldicampurkankedalamvanilin dengan perbandingan mol yang sama. Lalu ke dalam larutan tersebut dicampurkan natriumborohidridasebanyaksetengahdarimolvanilin.Propanolbisajuga digunakansebagaipelarutnyadenganperbandingan20kalimolvanilin.Larutan inikemudiandireaksikanpadasuhukuranglebih35oCselama3-5jam.Disini terbentuksenyawaborondarivanililalkohol.Selanjutnyapadasuhuruangan larutan diasamkan dengan asam klorida pekat, dipanaskan, pada suhu 70oC terjadi reaksi pembentukan eter. Setelah reaksi selesai, larutan dinetralkan dengan larutan basa. Lapisan minyak diekstrak dengan pelarut, dikeringkan, lalu didestilasi untuk Sintesis vanilil..., Listarina, FMIPA UI, 201210 Universitas Indonesia mendapatkanvanililpropileter.Karakterisasihasilsintesisdilakukandengan spektrofotometer infra merah, kromatografi gas spektrometer massa. Sintesis vanilil..., Listarina, FMIPA UI, 2012 11Universitas Indonesia BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1Tempat dan Waktu Penelitian PenelitianinidilakukandilaboratoriumPusatPenelitianKimia,kawasan PUSPIPTEKLIPISerpongdandiLaboratoriumKimiaAnalisisKuantitatif DepartemenFarmasi,FakultasMatematikadanIlmuPengetahuanAlam, UniversitasIndonesia, Depok mulai dari Oktober 2011 sampai dengan Desember 2011. 3.2 Alat dan Bahan 3.2.1 Alat SpektrofotometerinframerahFTIR8400S(Shimadzu),Alatpenentutitik lebur(Bibby-StuartScientific),TLCScanner3(Camag),Kromatografigas Shimadzu model GC-17A yang dilengkapi dengan detektor ionisasi nyala, kolom kapiler dengan panjang 60 meter, diameter dalam 0,25 mm, dengan fase diam VB-wax,gaspembawahelium;pemrosesdataClassGCSolution;integratorCBM-102;mycrosyringe5l(HamiltonCo.Nevada);pengadukmagnetik(Barnstead ThermolyneCimarec);mikropipet(Eppendorf);chamberKLT;labudestilasi; corongpisah;piknometer;neracaanalitik;oven;lemariasam;danalat-alatgelas yang umum digunakan dalam analisa kuantitatif. 3.2.2 Bahan Standarvanilin(Merck);vanilintekniscapXyangdibelidisupermarket diDepokyangberasaldariPTGunaCipta;standarvanililbutileter(Sigma-Aldrich); n-butanol p.a (Merck); natrium hidroksida (Merck); natrium borohidrida (Merck);natriumkarbonat(Merck);etilasetatp.a(Merck);heksanp.a(Merck); kalium bromida; lempeng silika gel F254 (Merck); aquadest. Sintesis vanilil..., Listarina, FMIPA UI, 201212 Universitas Indonesia 3.2.3 Penyiapan Larutan 3.2.3.1 Pembuatan Larutan Induk Standar Vanilin dan Vanilin Cap X Ditimbang secara seksama lebih kurang 50 mg standar vanilin dan vanilin capX,masukkankedalamlabuukur5,0ml,kemudiandilarutkandenganetil asetat sampai tanda batas labu ukur sehingga diperoleh konsentrasi larutan standar vanilindanvanilincapX10.000g/ml(10.000ppm).Selanjutnya,dilakukan pengenceran untuk mendapatkan larutan dengan konsentrasi tertentu. 3.2.3.2 Pembuatan Larutan Induk Standar Vanilil Butil Eter Ditimbang secara seksama lebih kurang 300 mg standar vanilil butil eter di dalam labu ukur 5,0 ml yang sudah ditara kemudian dilarutkan dengan etil asetat sampaitandabataslabuukursehinggadiperolehkonsentrasilarutanstandar vanilil butil eter 60.000g/ml (60.000 ppm). Selanjutnya dilakukan pengenceran untuk mendapatkan larutan dengan konsentrasi tertentu. 3.2.3.3 Pembuatan Larutan Induk Vanilil Butil Eter Hasil Sintesis Ditimbangsecaraseksamalebihkurang100mgvanililbutileterhasil sintesis di dalam labu ukur 5,0 ml yang sudah ditara kemudian dilarutkan dengan etilasetatsampaitandabataslabuukursehinggadiperolehkonsentrasilarutan vanilil butil eter hasil sintesis 20.000 g/ml (20.000 ppm). Selanjutnya dilakukan pengenceran untuk mendapatkan larutan dengan konsentrasi tertentu. 3.2.3.4 Pembuatan Larutan NaOH 6% Ditimbang secara seksama lebih kurang 6 gram NaOHdan dimasukkan ke dalam beaker gelas 100,0 ml, kemudian dilarutkan dengan aquadest sampai 100,0 ml sehingga diperoleh larutan NaOH 6%. 3.2.3.5 Pembuatan Larutan Na2CO3 10% Ditimbangsecaraseksamalebihkurang5gramNa2CO3 dandimasukkan kedalambeakergelas50,0ml,kemudiandilarutkandenganaquadestsampai batas sehingga diperoleh larutan Na2CO3 10%. Sintesis vanilil..., Listarina, FMIPA UI, 201213 Universitas Indonesia 3.3 Cara Kerja 3.3.1 Karakterisasi Vanilin Cap X 3.3.1.1 Penentuan Jarak Lebur Vanilin cap X dimasukkan ke dalam mikrokapiler yang tertutup salah satu ujungnya.Mikrokapilerdimasukkankedalamalatpenentutitikleburdan pemanasdihidupkan300Csebelumtitiklebur,kenaikantemperaturdiatas 10C/menit temperatur pertama kali zat mulai melebur hingga melebur seluruhnya dicatat sebagai jarak lebur. 3.3.1.2 Karakterisasi Vanilin Cap X dengan Spektrofotometer Inframerah Lebihkurang2mgvanilincapXditimbangkemudiandigerusdengan kaliumbromidayangtelahdikeringkanselama24jampadatemperatur1050C. Dibuatbaselinemenggunakankaliumbromida,kemudiancampurandianalisa padabilangangelombang4000cm-1sampai400cm-1.Spektrumserapaninfra merah zat vanilin cap X dibandingkan dengan spektrum serapan vanilin standar. 3.3.2 Sintesis Vanilil Butil Eter 3.3.2.1 Pembentukan Senyawa Sebanyak2,28g(0,015mol)vanilincapXdan18g(0,3mol)n-butanol ditimbang,laludimasukkankedalamlabudestilasi250,0mlyangtelahberisi stirrer. Kemudian ditambahkan larutan NaOH 6% ke dalam labu destilasi, diaduk dengan alat pengaduk magnetik dengan pengaturan temperatur 35oC selama lebih kurang1jam.Selanjutnyaditambahkanlebihkurang0,285g(0,0075mol) (NaBH4) ke dalam labu destilasi, diaduk dan dijaga pada temperatur 35oC selama 4jam.Setelah4jam,padatemperaturruangditambahkanHCl(p)37%sebanyak lebih kurang 20,0 ml sampai pH asam (2-0), diaduk pada temperatur 70oC selama 1 jam. Pada temperatur ruang, ditambahkan 25,0 ml larutan natrium karbonat 10% sampai pH netral dan terbentuk lapisan minyak. Kemudian larutan dimasukkan ke dalam corong pisah 250,0 ml, lalu ambil lapisan minyak (Akira & Yoshida, 1980). Sintesis vanilil..., Listarina, FMIPA UI, 201214 Universitas Indonesia 3.3.2.2 UjiKemurnianSenyawaHasilSintesisdenganKromatografiLapisTipis (KLT) Eluenheksan-etilasetat(3:1)dijenuhkandalambejanakromatografi. SejumlahvanilincapX,standarvanililbutileterdansenyawavanililbutileter hasil sintesis dilarutkan dalam etil asetat dengan konsentrasi 100 g/mL. Masing-masinglarutantersebutditotolkanpadalempengkromatografilapistipisdan kemudian dielusi sampai garis batas. Bercak yang dihasilkan dibandingkan antara senyawa vanilil butil eter hasil sintesis dengan senyawa vanilin cap X dan standar vanilil butil eter. 3.3.2.3IdentifikasiPembentukanGugusEterSenyawaHasilSintesisdengan Spektrofotometer Inframerah Lebihkurang2mgsenyawahasilsintesisditimbangkemudiandigerus dengankaliumbromidayangtelahdikeringkanselama24jampadatemperatur 1050C.Dibuatbaselinemenggunakankaliumbromida,kemudiancampuran dianalisa pada bilangan gelombang 4000 cm-1 sampai 400 cm-1. Spektrum serapan infra merah vanilil butil eter hasil sintesis dibandingkan dengan spektrum serapan standar vanilil butil eter dan vanilin cap X. Dari spektrum serapan infra merah ini diidentifikasipembentukanguguseterdarisintesisvanilincapXmenjadi senyawa vanilil butil eter. 3.3.2.4 Penentuan Kadar Vanilin Cap X dengan Kromatografi Gas Sebanyak 0,5 ml dari larutan standar vanilin dan vanilin cap X 1000 ppm dipipetdandimasukkankedalamlabuukur5,0ml,kemudiandilarutkandengan etilasetatdandicukupkanvolumenyahinggabatassehinggadiperolehlarutan standar vanilin dan vanilin cap X dengan konsentrasi 100 ppm.Sebanyak1,0LlarutanstandarvanilindanvanilincapXdengan konsentrasi100ppmdisuntikkankedalamalatkromatografigas.Analisis dilakukanmenggunakankromatografigasShimadzumodelGC17Ayang dilengkapidetektorionisasinyala,kolomkapilerVBwaxdenganpanjang60m dandiameterdalam0,32mm.Elusidengantemperaturterprogramdilakukan Sintesis vanilil..., Listarina, FMIPA UI, 201215 Universitas Indonesia dengantemperaturawalkolom100oCdengankenaikkantemperatur2oC/menit hingga140oCdandipertahankanselama5menit.Temperaturinjektordan detektor diatur masing-masing 230oC dan 250oC. Elusi dilakukan dengan laju alir gas pembawa 1,2 ml/menit. Perbandingan luas puncak sampel dengan luas puncak standar dicatat dan dihitung kadarnya dengan persamaan kurva kalibrasi. 3.3.3 Analisis Vanilil Butil Eter dengan Kromatografi Gas 3.3.3.1 Optimasi Kondisi Analisis Vanilil Butil Eter a.Penentuan Waktu Retensi Vanilil Butil Eter Sebanyak1,0Llarutanstandarvanililbutileterdengankonsentrasi 60.000ppmdisuntikkanpadaalatkromatografigas.Parameteryangdiubah adalah temperatur awal kolom dan laju alir gas pembawa. AnalisisdilakukanmenggunakankromatografigasShimadzumodelGC 17Ayangdilengkapidetektorionisasinyala,kolomkapilerVBwaxdengan panjang 60 m dan diameter dalam 0,32 mm. Elusi dengan temperatur terprogram dilakukan dengan variasi temperatur awal kolom 160oC, 170oC atau 180oC dengan kenaikkan temperatur 2oC/menit hingga 220oC dan dipertahankan selama 5 menit. Temperaturinjektordandetektordiaturmasing-masing230oCdan250oC.Elusi dilakukandenganvariasilajualirgaspembawa1,0;1,2dan1,5ml/menit. Masing-masing kondisi dicatat waktu retensinya. b.Penentuan Temperatur Kolom untuk Analisis Vanilil Butil Eter Hasil Sintesis Sebanyak1,0Llarutanstandarvanililbutileterhasilsintesisdengan konsentrasi60000ppmdisuntikkankedalamalatkromatografigas.Analisis dilakukanmenggunakankromatografigasShimadzumodelGC17Ayang dilengkapidetektorionisasinyala,kolomkapilerVBwaxdenganpanjang60m dandiameterdalam0,32mm.Elusidengantemperaturterprogramdilakukan dengan variasi temperatur awal kolom 160oC, 170oC dan 180oC dengan kenaikan temperatur2oC/menithingga220oCdandipertahankanselama5menit. Temperatur injektor dan detektor diaturmasing-masing230oC dan 250oC. Elusi dilakukan dengan laju alir gas pembawa 1,2 ml/menit. Dari ketiga hasil percobaan Sintesis vanilil..., Listarina, FMIPA UI, 201216 Universitas Indonesia dipilihhasildenganjumlahlempengteoritis(N)terbesar,HETPterkecil,waktu retensi (tR) yang relatif singkat, faktor ikutan (Tf) yang kecil. c.PenentuanLajuAlirGasPembawauntukAnalisisVanililButilEterHasil Sintesis Sebanyak1,0Llarutanstandarvanililbutileterdengankonsentrasi 60000ppmdisuntikkankedalamalatkromatografigas.Analisisdilakukan menggunakankromatografigasShimadzumodelGC17Ayangdilengkapi detektor ionisasi nyala, kolom kapiler VB wax dengan panjang 60 m dan diameter dalam0,32mm.Elusidengantemperaturterprogramdilakukandengan temperaturawalkolomterpilihdengankenaikkantemperatur2oC/menithingga 220oC dan dipertahankan selama 5 menit. Temperatur injektor dan detektor diatur masing-masing230oCdan250oC.Elusidilakukandenganvariasilajualirgas pembawa yaitu 1,0; 1,2 dan 1,5 ml/menit. Dari ketiga hasil percobaan dipilih hasil denganjumlahlempengteoritis(N)terbesar,HETPterkecil,wakturetensi(tR) yang relatif singkat, faktor ikutan (Tf) yang kecil. 3.3.3.2 Perhitungan Berat Jenis Vanilil Butil Eter Hasil Sintesis Piknometerkosongyangbersihdankeringdenganvolume10,0ml ditimbang seksama sampai stabil sebanyak tiga kali. Piknometer lalu diisi dengan aquadesthinggamemenuhironggayangadapadatutuppiknometerkemudian ditimbang.Selisihberatantarapiknometerkosongdanpiknometeryangberisi aquadest dihitung.Piknometerkemudiandikosongkandandikeringkankembali.Lalu sejumlahsampeldiisikankedalamnyahinggamemenuhironggayangadapada tutuppiknometer,kemudianditimbang.Selisihberatantarapiknometerkosong dan piknometer yang berisi sampel dihitung dan dibagi dengan selisih berat antara piknometer kosong dan piknometer berisi aquadest sehingga diperoleh berat jenis dari sampel. Sintesis vanilil..., Listarina, FMIPA UI, 201217 Universitas Indonesia 3.3.3.3 Pembuatan Kurva Kalibrasi dan Linearitas Standar Vanilil Butil Eter Sebanyak1mldarilarutanindukstandarvanililbutileter60000ppm dipipet dan dimasukkan ke dalam labu ukur 10,0 ml kemudian dilarutkan dengan etilasetatdandicukupkanvolumenyahinggabatassehinggadiperolehlarutan standarvanililbutileterdengankonsentrasi6000ppm.Darilarutantersebut selanjutnya dilakukan pengenceran hingga diperoleh 6 larutan standar vanilil butil eterdengankonsentrasi100,200,300,400,500,dan600ppm.Kemudian disuntikkankedalamalatkromatografigasdengankondisianalisisterpilih. Dibuatkurvakalibrasidenganmembandingkanluaspuncakstandarterhadap konsentrasistandar,kemudiandibuatpersamaanregresilinierdandihitung koefisien korelasinya. 3.3.3.4 Uji Kualitatif dan Kuantitatif Larutan Vanilil Butil Eter Hasil Sintesis Sebanyak0,5mldarilarutanvanililbutileterhasilsintesis4000ppm dipipetdandimasukkankedalamlabuukur5,0mlkemudiandilarutkandengan etilasetatdandicukupkanvolumenyahinggabatassehinggadiperolehlarutan vanililbutileterhasilsintesisdengankonsentrasi400ppm.Kemudian diinjeksikan sebanyak 1,0 L larutan vanilil butil eter hasil sintesis ke dalam alat kromatografi gas dengan kondisi analisis terpilih. Kromatogram yang diperoleh dipakai untuk: a. Analisis kualitatif Wakturetensiyangdiperolehdicatatdandibandingkandenganwakturetensi standar. b. Analisis kuantitatif Perbandingan luas puncak sampel dengan luas puncak standar dicatat dan dihitung kadarnya dengan persamaan kurva kalibrasi. Sintesis vanilil..., Listarina, FMIPA UI, 2012 18Universitas Indonesia BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitianinidimaksudkanuntukmensintesissenyawavanililbutileter daribahandasarvanilinteknisyangberedardipasaran.Kebanyakansenyawa vanilin digunakan sebagai bahan pengharum dan penambah aroma pada makanan, minuman maupun kosmetika. Namun, turunan dari vanilin itu sendiri yaitu vanilil butileterdapatdigunakansebagaiobatyaitusebagaibahanwarmingagent (Hiroyasu & Kumamoto, 2002).Warmingagentadalahsenyawayangdigunakanuntukmemberikan sensasipemanasanatauefekpemanasanketikadiaplikasikanpadapermukaan tubuh. Warming agent digunakan sebagai bahan aktif atau eksipien dalam sediaan farmasi,kosmetikatauagenterapetikdarikombinasiduaataulebihwarming agent. Untuk itu dengan disintesisnya suatu senyawa vanilil butil eter diharapkan dapat meningkatkan manfaat atau kegunaan vanilin yang hanya digunakan sebagai bahan tambahan makanan, minuman maupun kosmetika. Padapenelitianini,digunakanvanilincapXsebagaibahanbakuuntuk sintesisvanililbutileterdikarenakanvanilincapXhanyadigunakansebagai bahantambahanmakanan,padahalbisadigunakansebagaiwarmingagent. VanilincapXinimerupakanvanilinyangtelahlamaberedardipasarandan seringdigunakandimasyarakatdanjugakomposisidarivanilincapXini mengandung vanilin sebesar + 90%.Sebelummensintesissenyawavanililbutileter,dilakukankarakterisasi terlebih dahulu terhadap vanilin cap X yang digunakan sebagai bahan baku untuk membandingkanvanilincapXdenganstandarvanilindanmembuktikanapakah vanilin cap X dapat digunakan sebagai bahan baku dalam sintesis vanilil butil eter agar diperoleh senyawa yang diinginkan. Sintesisvanillilbutileterdilakukandenganmereaksikanbahandasar vanilinyangdiambildaripasaran,direaksikandenganpelarutnyayaitubutanol denganbasakuatdandireaksikandengansuatukatalis.Disinidigunakansuatu katalisyaitunatriumborohidrida(NaBH4)untukmengubahsuatugugusaldehid yangterdapatpadavanilinmenjadisuatuvanililalkohol.Kemudiandireaksikan Sintesis vanilil..., Listarina, FMIPA UI, 201219 Universitas Indonesia dengan suatu asam kuatatau dalam kondisi asam kuat pada temperatur 70oC dan dihasilkanpHsangatasam(1atau0).Kemudianlarutandinetralkandengan larutanNa2CO3sampaipH7.Terbentuklapisanminyak,ambillapisanminyak tersebut (Akira & Yoshida, 1980). Senyawavanililbutileteryangtelahdisintesisdiujikemurniannya denganmenggunakankromatografilapistipis,diidentifikasipembentukangugus eterdenganmenggunakanspektrofotometerinframerahdandianalisisdengan kromatografigasuntukmenentukanwakturetensidanmemperolehkadarvanilil butil eter. 4.1Karakterisasi Vanilin Cap X Sebelumdilakukansintesissenyawavanililbutileterdilakukan karakterisasiterlebihdahuluterhadapsenyawabahanbakuyaituvanilincapX yaitu penentuan jarak lebur dan karakterisasi spektrum infra merah. Karakterisasi inidilakukanuntukmembandingkansenyawavanilinsebagaibahanbakuyang akan digunakan dengan standar vanilin agar pada saat dilakukan sintesis senyawa vanilil butil eter didapatkan hasil sintesis yang baik. 4.1.1Penentuan Titik Lebur Vanilin Cap X Penentuantitikleburinibertujuanuntukmembandingkantitiklebur vanilintekniscapXdenganstandarvanilinsehinggavanilintekniscapXbisa dijadikan sebagai bahan baku untuk sintesis vanilil butil eter. Dari hasil penentuan jarakleburdidapatkanjarakleburvanilincapXadalah81-83oC.Jaraklebur vanilin cap X ini dibandingkan dengan jarak lebur standar vanilinyaitu 81-83oC. DenganadanyakesamaantitikleburantarastandarvanilindanvanilincapX, maka dapat digunakan sebagai bahan baku. 4.1.2Karakterisasi dengan Spektrum Infra Merah Penentuanspektruminframerahinibertujuanuntukmembandingkan spektruminframerahvanilincapXdenganvanilinstandar.Apabilaterdapat persamaanspektruminframerahsetelahdioverlayantaravanilincapXdengan vanilin standar, maka vanilin cap X dapat digunakan sebagai bahan baku.Sintesis vanilil..., Listarina, FMIPA UI, 201220 Universitas Indonesia SpektruminframerahsenyawavanilincapXmemperlihatkanpuncak-puncakpadabilangangelombang3589,65-3026,41cm-1;2864,39;1772,64cm-1; 1666,56cm-1,1510cm-1;1454,38cm-1;1290,42;860,28cm-1;dan812,06. Gambar spektrum infra merah vanilin cap X dapat dilihat pada Gambar 4.7. Elusidasistrukturdenganspektrometerinframerahmenunjukkanbahwa terdapatnya gugus aromatis tri subtitusi (1,2,4) pada bilangan gelombang 860 cm-1 dan812cm-1,gugusaromatisC=Cpada1454cm-1dan1510cm-1,gugusC=O aldehidpada1666cm-1,gugusCHaldehidpada2864cm-1,dangugusOH (ikatanhidrogen)pada3589-3026cm-1.Daridatabilangangelombangyang dihasilkan, senyawa vanilin teknis cap X menunjukkan gugusan yang bersesuaian dengansenyawastandarvanilinsehinggavanilincapXdapatdijadikansebagai bahan baku dalam sintesis senyawa vanilil butil eter. 4.2 Sintesis Vanilil Butil Eter 4.2.1 Pembentukan Senyawa PadasintesisvanililbutileterdireaksikanvanilintekniscapXdengan larutanNaOH6%denganperbandinganmolyangsama,laludilarutkandengan pelarutnyayaitubutanoldenganperbandingan20kalimolvanilindikarenakan butanol digunakan untuk melarutkan vanilin cap X. Lalu ke dalam larutan tersebut ditambahkan katalis NaBH4 dengan perbandingan mol setengah dari mol vanilin. Katalis NaBH4 digunakan sebagai pereduksi untuk mereduksi gugus aldehid pada vanilincapXmenjadivanililalkohol.Larutaninikemudiandireaksikanpada temperaturkuranglebih35oCselama3-5jam.Disiniterbentuksenyawaboron darivanililalkohol.Selanjutnyapadatemperaturruanganlarutandiasamkan dengan asam klorida pekat, dipanaskan pada temperatur 70oC untuk mempercepat reaksi pembentukan eter. Setelah reaksi selesai, larutan dinetralkan dengan larutan Na2CO3. Terbentuk lapisan minyak, lalu lapisan minyak diambil.Reaksi antara 2,28 g vanilin, larutan NaOH 6%, 18 g butanol dan 0,285 g NaBH4menghasilkanprodukberupalarutanberwarnacokelatkemerahan sebanyak2,2823gramataumemilikipersentaserendemensebesar79,86%. Larutan senyawa hasil sintesis dapat dilihat pada Gambar 4.2. Sintesis vanilil..., Listarina, FMIPA UI, 201221 Universitas Indonesia 4.2.2 UjiKemurnianSenyawaHasilSintesisdenganKromatografiLapisTipis (KLT) Padaanalisakualitatifsecarakromatografilapistipis(KLT)dilakukan denganmembandingkannilaiRf.Sebelumkarakterisasidengankromatografi lapistipis,dilakukanpemilihanfasegerakyangsesuai.Fasegerakyangdipilih harusbisamemisahkandenganbaikantaravanilincapXdenganstandarvanilil butileterdanmenghasilkanRfyangsamaantarastandarvanililbutileterdan senyawavanililbutileterhasisintesisdanhendaknyamenghasilkansatubercak untuk menguji kemurniannya. Analisa kualitatif secara KLT dengan menggunakan fase gerak heksan-etil asetat(3:1)menghasilkanRfsebesar0,65.Elusistandarvanililbutileterdan senyawavanililbutileterhasilsintesisdilakukanpadapanjanggelombang282 nm.Sebelumnyadilakukanvariasifasegeraklaludipilihfasegerakyangbaik dengan perbandingan yang baik, untuk mengelusi larutan. Pada uji kemurnian ini, vanililbutileterhasilsintesisdanstandarvanililbutiletermenghasilkanRf sebesar0,65.Hasilelusisenyawahasilsintesisdibandingkandengansenyawa pembandingbisadilihatpadaTabel4.1.HasilkromatogramKLTdapatdilihat pada Gambar 4.5. 4.2.3 Identifikasi Pembentukan Gugus Eter dengan Spektrofotometer Infra Merah Spektruminframerahsenyawahasilsintesismemperlihatkanpuncak-puncak pada bilangan gelombang3549,14 - 3091,99 cm-1; 1606,76 cm-1; 1462,09 cm-1; 1273, 06 cm-1; 856,42 cm-1; dan 817,85 cm-1. Gambar spektrum infra merah senyawa hasil sintesis dapat dilihat pada Gambar 4.9.Elusidasistrukturdenganspektrofotometerinframerahmenunjukkan bahwaterdapatnyagugusaromatistrisubtitusi(1,2,4)padabilangangelombang 856cm-1dan817cm-1,gugusaromatisC=Cpada1462cm-1,gugusOH(ikatan hidrogen)pada3549-3091cm-1,gugusC-Oeterpada1273cm-1.Daridata bilangangelombangyangdihasilkan,senyawavanililbutileterhasilsintesis menunjukkan gugusan yang bersesuaian dengan senyawa standar vanilil butil eter. Pada identifikasi dengan spektrofotometer ini, terbentuk gugus eter pada bilangan Sintesis vanilil..., Listarina, FMIPA UI, 201222 Universitas Indonesia gelombang1273cm-1.Datakarakterisasidenganspektruminframerahdapat dilihat pada Tabel 4.3. 4.2.4Kadar Vanilin Cap X dengan Kromatografi Gas Sebanyak 1,0 L larutan standar vanilin dan larutan standar vanilin cap X dengankonsentrasi400,2ppmdisuntikkanpadaalatkromatografigasdengan kondisianalisisoptimumdankemudiandihitungkadarvanilincapXdengan membandingkan luas puncak larutan vanilin standar dengan larutan vanilin cap X. DarihasilanalisisdidapatkankadarvanilincapXadalah90,70%.Kadarvanilin cap X ini digunakan untuk menghitung rendemen senyawa vanilil butil eter hasil sintesisdikarenakanvanililbutileterdisintesisdenganmenggunakanvanilincap Xsebagaibahanbaku.DataselengkapnyadapatdilihatpadaGambar4.11, Lampiran 2 dan Lampiran 3. 4.3 AnalisisSenyawaVanililButilEterHasilSintesissecaraKromatografi Gas 4.3.1 Optimasi Kondisi Analisis Vanilil Butil Eter Optimasikondisianalisisperludilakukanuntukmendapatkankondisi analisisvanililbutileteryangmemilikiketepatandanketelitianyangbaik. Kondisi analisis yang diharapkan adalah kondisi analisis yang dapat menghasilkan wakturetensiyangsingkatsertapemisahanyangbaik.Parameteryang divariasikanpadaprosesoptimasiiniadalahtemperaturkolomdanlajualirgas pembawa.Parameteryangdigunakanuntukmemilihkondisianalisisoptimum adalahjumlahpelatteoritis(N),tinggisetaraplatteoritis(HighEquivalenttoa Theoritical Plate / HETP), waktu retensi (tR), dan faktor ikutan (Tf). Jumlah plat teoritis dan HETP merupakan parameter untuk mengukur efisiensi kolom, dimana bilasuatumetodememilikinilaiefisiensikolomyangtinggimakapemisahan yang terjadi juga akan baik. Suatu metode memiliki efisiensi kolom yang baik bila nilai N tinggi atau HETP kecil.

4.3.1.1 Penentuan Waktu Retensi Vanilil Butil Eter Sebanyak 1,0 L larutan standar vanilil butil eter, larutan vanilil butil eter hasil sintesis disuntikkan ke dalam alat kromatografi gas. Analisis dilakukan pada Sintesis vanilil..., Listarina, FMIPA UI, 201223 Universitas Indonesia temperaturawalkolom180oC,dengankenaikkantemperatur2oC/menit; temperatur injektor 230oC; temperatur detektor 250oC, laju alir gas pembawa (He) diatur 1,0 ml/menit. Dari hasil analisis ini tampak bahwa standar vanilil butil eter munculpadawakturetensi10,094menitdanvanililbutileterhasilsintesispada 10,095 menit. Data selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.5. 4.3.1.2 PenentuanTemperaturKolomuntukAnalisisVanililButilEterHasil Sintesis Sebanyak1,0Llarutanstandarvanililbutileterdengankonsentrasi 60.040ppmdisuntikkanpadaalatkromatografigas.Padaprosesoptimasiini dilakukandengantemperaturterprogramdengantemperaturawalkolom divariasikan160,170,dan180oC,kenaikkantemperatur2oC/menit;temperatur injektor 230oC; temperatur detektor 250oC, laju alir gas pembawa (He) diatur 1,0 ml/menit.Temperaturinjektordandetektorpadametodeanalisisvanililbutileter ditetapkan230oCdan250oC.Penetapantemperaturinjektorharusdiaturlebih tinggidaripadatemperaturkolommaksimumsehinggaseluruhsampeldapat menguapsegerasetelahsampeldisuntikkan.Temperaturdetektorbiasanya15-30oC lebih tinggi dari titik didih senyawayang dianalisis dan disesuaikan dengan detektor yang digunakan. Untuk detektor ionisasi nyala, temperatur detektor harus diatas100oCbertujuanuntukmencegahterjadinyakondensasiuapairsehingga mengakibatkanpengkaratanpadadetektorionisasinyalaataupenghilangan (penurunan) sensitivitasnya (Gandjar & Rohman, 2007). Dari hasil percobaan, diperoleh kondisi analisis optimum untuk penetapan kadarvanililbutileterhasilsintesisadalahpadatemperaturkolom180C.Data selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 4.12, Tabel 4.4. 4.3.1.3 Penentuan Laju Alir Gas Pembawa untuk Analisis Vanilil Butil Eter Hasil Sintesis Setelahdidapatkantemperaturoptimum,halyangselanjutnyadilakukan adalah memvariasikan laju alir gas pembawa. Laju alir gas pembawa (He) dibuat bervariasiyaitu1,0ml/menit;1,2ml/menit;dan1,5ml/menit.Pertimbangan Sintesis vanilil..., Listarina, FMIPA UI, 201224 Universitas Indonesia variasilajualirgaspembawaadalahdiameterkolomyangdigunakan.Pada penelitian ini kolomyang digunakan adalah kolom kapiler dengan diameter kecil sehinggalajualiryangdigunakanmemilikirentangantara0,2-2ml/menit. Berdasarkan hasil percobaan ini kemudian ditetapkan laju alir optimum, yaitu laju alirdimanadihasilkankromatogramdenganjumlahplatteoritis(N)terbanyak, HETP terkecil, faktor ikutan (Tf) yang kecil serta waktu retensi yang singkat. Sebanyak1,0Llarutanstandarvanililbutileterdengankonsentrasi 60.040ppmdisuntikkanpadaalatkromatografigas.Padaprosesoptimasiini dilakukandengantemperaturterprogramdengantemperaturawalkolomterpilih, kenaikkantemperatur2oC/menit;temperaturinjektor230oC;temperaturdetektor 250oC,lajualirgaspembawa(He)divariasikan1,0;1,2dan1,5ml/menit.Dari hasil percobaan, diperoleh kondisi analisis optimum untuk penetapan kadar vanilil butileterhasilsintesisadalahpadalajualir1,0ml/menit.Dataselengkapnya dapat dilihat pada Gambar 4.12, Tabel 4.4. 4.3.2Perhitungan Berat Jenis Vanilil Butil Eter Hasil SintesisBeratjenisvanililbutileterhasilsintesisdidapatkandengan membandingkanselisihberatpiknometerberisivanililbutileterhasilsintesis denganpiknometerkosongterhadapselisihberatpiknometerberisiaquadest dengan piknometer kosong. Dari hasil analisis diketahui bahwa berat jenis vanilil butil eter hasil sintesis adalah 1,0072g/ml. Dataselengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.6. 4.3.3Pembuatan Kurva Kalibrasi dan Linearitas Standar Vanilil Butil Eter Pembuatankurvakalibrasibertujuanuntukkepentingananalisissecara kuantitatif,yaituuntukmenghitungkadarzatyangterkandungdalamsampel. Persamaankurvakalibrasimerupakanhubunganantarasumbuxdany.Deretan konsentrasiyang dibuatdinyatakan sebagai nilaisumbu x dan perbandingan area yangdiperolehdaripengukurandinyatakansebagaisumbuy.Kurvakalibrasi dibuatdenganmenghubungkanrespondetektoryangdihasilkanolehsedikitnya limakonsentrasianalitberbeda.Hargakoefisienkorelasi(r)yangsemakin mendekatinilai1menyatakanhubunganyangsemakinlinierantarakonsentrasi Sintesis vanilil..., Listarina, FMIPA UI, 201225 Universitas Indonesia denganareakromatogramyangdihasilkansehinggakadarzatyangdianalisis dapat dihitung dengan menggunakan persamaan regresi linier yang telah diperoleh (Gandjar & Rohman, 2007). Pembuatankurvakalibrasistandarvanililbutileterdilakukanpada konsentrasi102,07;200,53;300,20;402,27;504,34;dan600,40g/ml, sedangkankonsentrasivanililbutileterhasilsintesisdibuattetapyaitu400,2 g/ml.Persamaanregresilinierdarikurvakalibrasistandarvanililbutiletery= 3490,6462 + 29,5875x dengan koefisien korelasi r = 0,9995. 4.3.4Analisis Kualitatif dan Analisis Kuantitatif 4.3.4.1 Analisis kualitatifAnalisiskualitatifdilakukandenganmembandingkanwakturetensidari sampeldenganstandar.Berdasarkanhasilujiwakturetensidaristandarvanilil butileteradalahadalah10,094menitdanvanililbutileterhasilsintesisadalah 10,095menit.DataselengkapnyadapatdilihatpadaGambar4.13,Gambar4.14 dan Tabel 4.5. 4.3.4.2 Analisis kuantitatifAnalisis kuantitatif pada senyawa vanilil butil eter hasil sintesis dilakukan denganmenyuntikkansebanyak1,0Llarutanstandarvanililbutileterdengan konsentrasi400,2ppmpadaalatkromatografigasdengankondisianalisis optimumdankemudiandihitungkadarnyadenganrumuspersamaankurva kalibrasi.Larutandisuntikkankedalamalatkromatografigassebanyaktigakali. Dari hasil analisis didapat kadar rata-rata vanilil butil eter adalah 38,01 + 0,63%. DataselengkapnyadapatdilihatpadaGambar4.15,Gambar4.16,Tabel4.7, Tabel 4.8 dan Lampiran 8. Sintesis vanilil..., Listarina, FMIPA UI, 201226 Universitas Indonesia BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1.Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dapat diambil kesimpulan, yaitu : 5.1.1Senyawa vanilil butil eter yang disintesis sama dengan standar vanilil butil eter dilihatdarispektruminframerah,hargaRf,danwakturetensipada kromatografi gas. 5.1.2Kondisianalisisoptimumuntukanalisissenyawavanililbutiletersecara kromatografigasdiperolehpadatemperaturkolom180oCdenganlajualir1,0 ml/menit. 5.1.3Kadar rata-rata vanilil butil eter hasil sintesis sebesar 38,01 + 0,63% 5.2.Saran Perludicariprosedursintesissenyawavanililalkileterdenganmetodedan cara analisis yang berbeda, jika dilakukan dengan metodeyang sama perlu dianalisis senyawa vanilil alkil eter yang lain, misalnya heksil, pentil dan perlu dicari prosedur pemurnian yang lebih baik. Sintesis vanilil..., Listarina, FMIPA UI, 201227 Universitas Indonesia DAFTAR ACUAN Akira,A.,&Yoshida,T(1980).VanillylAlcoholDerivatives.JapanesePatent Document. Japan : 57009729(A), 211-217. Braithwaite,A.,&Smith,F.J.(1999).ChromatographicMethods(5thed.). Dordrecht: Kluwer Academic Publishers. Cahyadi,W(2008).BahanTambahanPanganEdisiKedua.Jakarta:BumiAksara, 117-118. DepartemenKesehatanRepublikIndonesia.(1995).FarmakopeIndonesia,edisiIV. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 822. Fessenden R.J.,Fessenden J.S. (1986). Kimia Organik Edisi Ketiga Jilid I (Aloysius HadyanaPudjaatmakaPh.D,Penerjemah)Jakarta:Erlangga,265-269,289-292 . Furniss B.S., HannafordA.J., SmithP.W.G.,TatchellA.R. (1989) Vogels Textbook of Practical Organic Chemistry., Fifth edition. United States : John Wiley and Sons. Gandjar,I.G&Rohman,A.(2007).KimiaFarmasiAnalisis.Yogyakarta:Pustaka Pelajar, 420-421. Halber,S.,Koenig,T.,Kohlen,E.,Klerk,D.,Winkel(2010).FlavourImproving Substances. United States Patent Document. United State : 0087524. Harmita.(2006).BukuAjarAnalisisFisikokimia.DepartemenFarmasiFMIPAUI, Depok, 40. Hendayana,S.(1994).KimiaAnalitikInstrumen,EdisiKesatu.Semarang:IKIP Semarang Press. Jager,L.S.D.,Perfetti,G.A.,Diachenko,G.W.(2008).ComparisonofHeadspace-SPME-GC-MS and LC-MS for the detection and quantification of Coumarin, VanillinandEthylVanillininVanillaExtractProduct.JournalofFood Chemistry : 107. 1701-1709. Sintesis vanilil..., Listarina, FMIPA UI, 201228 Universitas Indonesia Jennings,W.,Mittlefehldt,E.,&Stremple,P.(1987).AnalyticalGas Chromatography (2nd ed.). California : Academic Press. Joan, E. H. (2007). Compositions Providing aHeatingSensationforOral or Dermal Delivery. United States Patent Document. United State : 0148103 (A1). KirkR.E.,OthmerD.F.(1970).EncyclopediaOfChemicalTechnologyVolume21. United States : John Wiley & Sons, 181-182. KirkR.E.,OthmerD.F.(1997).EncyclopediaOfChemicalTechnologyVolume24. United States : John Wiley & Sons, 817-821. Kumamuto,H.,Tatsuo,K.(2002).WarmingCompositionandDeliverySystems Therefor. United States Patent Document. United State : 0119231 (A1). LeeG.R.,EugeneB.F.(2004).ModernPracticeofGasChromatography.United State : John Wiley and Sons. McNair, H. M. & Miller, J. M. (1998). Basic Gas Chromatography. New York : John Willey & Sons. Merck (2011). Spesification Vanillin-108510. Merck (2011). Spesification Sodium Borohidrida-845048. MorrisonR.T.,BoydR.N(2002).OrganicChemistry,Sixthedition.NewDelhi: Prentice-Hall of India Private Limited. Sagawa,K.,Yoshinobu,T.,YusukeA.,(2006).TopicallyAppliedCirculation EnhancingAgentandSkinandHairCosmeticandBathAgentContaining The Same. United State Patent document. United State : 0287390 (A1). Shiroyama,K.,Sawano,K.,Hideaki,O.,(2001).CoolFeelingComposition.United State Patent Document. United State : 6328982 (B1). Sigma-Aldrich. (2011). Safety Data Sheet Sigma-W379603. Sintesis vanilil..., Listarina, FMIPA UI, 201229 Universitas Indonesia Silva,A.P.,etal.,(2006).GC-MSandGC-OlfactometryAnalysisofAroma CompoundsinaRepresentativeOrganicAromaExtractfromCuredVanilla (VanillaplanifoliaG.Jackson)beans.JournalofFoodChemistry:99.728-735. SilversteinR.M.,WebsterF.X.,KiemleD.J.(2005).SpectrometricIdentificationof Organic Compounds, Seventh edition. New York : John Wiley and Sons. SkoogD.A.,LearyJ.(1992).PrinciplesofInstrumentalAnalysis.FourthEdition. USA : Saunders College Publishing, 83-144. Smith, Ann. (Ed.). (2001). The Merck Index Thirteenth Edition. New Jersey: Merck. Spillman,J.P.,AlanP.,Dimitra,L.,Kevin,H.,Mark,A(1998).Formationand Degradation of Furfuryl Alcohol, 5-Methylfurfuryl Alcohol, Vanillyl Alcohol, andTheirEthylEthersinBarrel-AgedWines.JournalofAgricultureFood Chemistry. 657-663. Stuart, B. (2004). Infrared Spectroscopy Fundamentals and Application. United State : John Wiley and Sons. Sudjadi.(1985).PenentuanStrukturSenyawaOrganik.PenerbitFakultasFarmasi UGM. 129-250. Ullmanns. (2003). Encyclopedia of Industrial Chemistry, Volume 14.United State : John Wiley and Sons. Winkel,C.,Kaouas,A.,Noomen,S.N.,Renes,H.(2010).FlavourModulating Substances. United States Patent Document. United State : 0129515 (A1). Wittkowski,R.,&Matissek,R.(1990).CapillaryGasChromatographyInFood Control and Research. Pennsylvania: Technomic Publishing. Zahorik,S.(2011).PotensiTanamanVanilla.http://www.apoteker.info/Pojok Herbal/vanila,html. Diakses 10 September 2011 Sintesis vanilil..., Listarina, FMIPA UI, 2012 GAMBAR Sintesis vanilil..., Listarina, FMIPA UI, 201230 Gambar 3.1. Alat penentu titik lebur (Stuart Sientific) Gambar 3.2. TLC Scanner 3 (Camag) Sintesis vanilil..., Listarina, FMIPA UI, 201231 Gambar 3.3. Spektrofotometer infra merah FTIR 8400S (Shimadzu) Gambar 3.4. Alat kromatografi gas Shimadzu GC-17A Sintesis vanilil..., Listarina, FMIPA UI, 201232 Gambar 4.1. Vanilin teknis (cap X) Gambar 4.2. Vanilil butil eter hasil sintesis Sintesis vanilil..., Listarina, FMIPA UI, 201233

Rf Keterangan : Rf vanilin teknis sebesar 0,39 Gambar 4.3. Kromatogram KLT-densitometri vanilin teknis (cap X) padapanjang gelombang 230 nm dengan fase gerak heksan-etil asetat (3:1) Rf Keterangan : Rf standar vanilil butil eter sebesar 0,65 Gambar 4.4. Kromatogram KLT-densitometri standar vanilil butil eter pada panjang gelombang 282 nm dengan fase gerak heksan-etil asetat (3:1) Sintesis vanilil..., Listarina, FMIPA UI, 201234 Rf Keterangan : Rf vanilil butil eter hasil sintesis sebesar 0,65 Gambar 4.5. Kromatogram KLT-densitometri vanilil butil eter hasil sintesis padapanjang gelombang 282 nm dengan fase gerak heksan-etil asetat (3:1) Sintesis vanilil..., Listarina, FMIPA UI, 201235

% t r a n s m i t a n s bilangan gelombang (cm-1) Gambar 4.6. Spektrum infra merah vanilin 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800 2000 2400 2800 3200 3600 40001/cm22,53037,54552,56067,57582,590%TSpektrum FTIR-VanilinSintesis vanilil..., Listarina, FMIPA UI, 201236 % t r a n s m i t a n s bilangan gelombang (cm-1) Gambar 4.7. Spektrum infra merah vanilin teknis (cap X) 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800 2000 2400 2800 3200 3600 40001/cm45505560657075808590%T3589.653026.412864.391772.641666.551454.381290.42860.28812.06vanilin standard 100 mg (2)Sintesis vanilil..., Listarina, FMIPA UI, 201237 % t r a n s m i t a n s bilangan gelombang (cm-1) Gambar 4.8. Spektrum infra merah standar vanilil butil eter 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800 2000 2400 2800 3200 3600 40001/cm2025303540455055606570%T3547.213091.991606.761462.091273.06856.42817.85standar VBESintesis vanilil..., Listarina, FMIPA UI, 201238 % t r a n s m i t a n s bilangan gelombang (cm-1) Gambar 4.9. Spektrum infra merah vanilil butil eter hasil sintesis 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800 2000 2400 2800 3200 3600 40001/cm3037.54552.56067.57582.590%T3549.143091.991606.761462.091273.06856.42817.85sampel VBESintesis vanilil..., Listarina, FMIPA UI, 201239 % t r a n s m i t a n s bilangan gelombang (cm-) Keterangan : Spektrum infra merah vanilin teknis (cap X) Spektrum infra merah vanilil butil eter hasil sintesis Spektrum infra merah standar vanilil butil eter Gambar 4.10. Hasil overlay spektrum infra merah vanilin cap X, vanilil butil eter hasil sintesis, dan standar vanilil butil eter 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800 2000 2400 2800 3200 3600 40001/cm2030405060708090100%Tstandar VBE (KBr)1vanilin standard 100 mg (2)1SAMPEL VBE (KBr)1standar VBESintesis vanilil..., Listarina, FMIPA UI, 2012 Keterangan : Kondisi: Kolomkapiler VB230C; temperatur detektor 250C; temperatur kolom 100C, temperatur terprogram dengan kenaikan temperatur 2C/menit sampai 220C dengan laju alir gas pembawa (He) 1,2 mL/menit; volume pen Gambar 4.11. Kromatogram vanilin c Waktu retensi (menit) Kolomkapiler VB-Wax dengan panjang kolom 60 m; temperatur injektor 230C; temperatur detektor 250C; temperatur kolom 100C, temperatur terprogram dengan kenaikan temperatur 2C/menit sampai 220C dengan laju alir gas pembawa (He) 1,2 mL/menit; volume penyuntikan 1,0 L Kromatogram vanilin cap X 102 g/ml (waktu retensi 6,615 Vanilin Cap X 40 Wax dengan panjang kolom 60 m; temperatur injektor 230C; temperatur detektor 250C; temperatur kolom 100C, temperatur terprogram dengan kenaikan temperatur 2C/menit sampai 220C dengan laju alir gas pembawa 102 g/ml (waktu retensi 6,615 menit) Sintesis vanilil..., Listarina, FMIPA UI, 2012

Keterangan : Kondisi: Kolomkapiler VB230C; temperatur detektor 250C; temperatur kolom 180C, temperatur terprogram dengan kenaikan temperatur 2C/menit sampai 220C dengan laju alir gas pembawa (He) 1,0 mL/menit; volume penyuntikan 1,0 L. Gambar 4.12. Kromatogram Waktu retensi (menit) Kolomkapiler VB-Wax dengan panjang kolom 60 m; temperatur injektor 230C; temperatur detektor 250C; temperatur kolom 180C, temperatur terprogram dengan kenaikan temperatur 2C/menit sampai 220C dengan laju alir gas pembawa (He) 1,0 mL/menit; volume penyuntikan 1,0 L. Kromatogram standar vanilil butil eter 60.040 g/ml (waktu retensi 10,098 menit) std vanilil41 dengan panjang kolom 60 m; temperatur injektor 230C; temperatur detektor 250C; temperatur kolom 180C, temperatur terprogram dengan kenaikan temperatur 2C/menit sampai 220C dengan laju alir gas pembawa standar vanilil butil eter 60.040 g/ml (waktu retensi anilil butil eter Sintesis vanilil..., Listarina, FMIPA UI, 2012

Keterangan : Kondisi: Kolomkapiler VB230C; temperatur detektor 250C; temperatur kolom 180C, temperatur terprogram dengan kenaikan temperatur 2C/menit sampai 220C dengan laju alir gas pembawa (He) 1,0 mL/menit; v Gambar 4.13. Kromatogram Waktu retensi (menit) Kolomkapiler VB-Wax dengan panjang kolom 60 m; temperatur injektor 230C; temperatur detektor 250C; temperatur kolom 180C, temperatur terprogram dengan kenaikan temperatur 2C/menit sampai 220C dengan laju alir gas pembawa (He) 1,0 mL/menit; volume penyuntikan 1,0 L. Kromatogram standar vanilil butil eter 6004 g/ml (waktu retensi 10,094 menit) std vanilil42 Wax dengan panjang kolom 60 m; temperatur injektor 230C; temperatur detektor 250C; temperatur kolom 180C, temperatur terprogram dengan kenaikan temperatur 2C/menit sampai 220C dengan laju alir gas pembawa standar vanilil butil eter 6004 g/ml (waktu retensi anilil butil eter Sintesis vanilil..., Listarina, FMIPA UI, 2012 Keterangan : Kondisi: Kolomkapiler 230C; temperatur detektor 250C; temperatur kolom 180C, temperatur terprogram dengan kenaikan temperatur 2C/menit sampai 220C dengan laju alir gas pembawa (He) 1,0 mL/menit; volume penyuntikan 1,0 Gambar 4.14. Kromatogram vanilil butil eter hasil sintesis 2036 g/ml (waktu Waktu retensi (menit) Kolomkapiler VB-Wax dengan panjang kolom 60 m; temperatur injektor 230C; temperatur detektor 250C; temperatur kolom 180C, temperatur terprogram dengan kenaikan temperatur 2C/menit sampai 220C dengan laju alir gas pembawa (He) 1,0 mL/menit; volume penyuntikan 1,0 L. Kromatogram vanilil butil eter hasil sintesis 2036 g/ml (waktu retensi10,095 menit) vanilil 43 Wax dengan panjang kolom 60 m; temperatur injektor 230C; temperatur detektor 250C; temperatur kolom 180C, temperatur terprogram dengan kenaikan temperatur 2C/menit sampai 220C dengan laju alir gas pembawa Kromatogram vanilil butil eter hasil sintesis 2036 g/ml (waktu butil eter Sintesis vanilil..., Listarina, FMIPA UI, 2012 Keterangan : Kondisi: Kolomkapiler VB230C; temperatur detektor 250C; temperatur kolom 180C, temperatur terprogram dengan kenaikan temperatur 2C/menit sampai 220C dengan laju alir gas pembawa (He) 1,0 mL/menit; volume penyuntikan 1,0 L. Gambar 4.15. Kromatogram Waktu retensi (menit) Kolomkapiler VB-Wax dengan panjang kolom 60 m; temperatur injektor 230C; temperatur detektor 250C; temperatur kolom 180C, temperatur terprogram dengan kenaikan temperatur 2C/menit sampai 220C dengan laju alir gas pembawa (He) 1,0 mL/menit; volume penyuntikan 1,0 L. Kromatogram standar vanilil butil eter 402,268 g/ml (waktu retensi 10,094 menit) std vanilil 44 m; temperatur injektor 230C; temperatur detektor 250C; temperatur kolom 180C, temperatur terprogram dengan kenaikan temperatur 2C/menit sampai 220C dengan laju alir gas pembawa standar vanilil butil eter 402,268 g/ml (waktu butil eter Sintesis vanilil..., Listarina, FMIPA UI, 2012 Keterangan : Kondisi: Kolomkapiler VB230C; temperatur detektor 250C; temperatur kolom 180C, temperatur terprogram dengan kenaikan temperatur 2C/menit sampai 220C dengan laju alir gas pembawa (He) 1,0 mL/m Persamaan regresi linier kurva kalibrasi standar vanilil butil etery = 3490,646 + 29,587 x dengan koefisien korelasi r = 0,9995 Gambar

Area (

v/s)Kolomkapiler VB-Wax dengan panjang kolom 60 m; temperatur injektor 230C; temperatur detektor 250C; temperatur kolom 180C, temperatur terprogram kenaikan temperatur 2C/menit sampai 220C dengan laju alir gas pembawa (He) 1,0 mL/menit; volume penyuntikan 1,0 L. ier kurva kalibrasi standar vanilil butil eter: y = 3490,646 + 29,587 x dengan koefisien korelasi r = 0,9995 Gambar 4.16. Kurva kalibrasi standar vanilil butil eter102,07200,33300,20402,27304,34600,40y = 3490,646 + 29,387xr = 0.99932 4 6 8konsentrasi(ppm45 Wax dengan panjang kolom 60 m; temperatur injektor 230C; temperatur detektor 250C; temperatur kolom 180C, temperatur terprogram kenaikan temperatur 2C/menit sampai 220C dengan laju alir gas pembawa Kurva kalibrasi standar vanilil butil eter y = 3490,646 + 29,387xr = 0.9993Sintesis vanilil..., Listarina, FMIPA UI, 2012 TABEL Sintesis vanilil..., Listarina, FMIPA UI, 201246 Tabel4.1.KarakterisasinilaiRfyangdihasilkansenyawapemula,pembanding, dan senyawa hasil sintesis pada fase gerak heksan-etil asetat (3:1) SenyawaNilai Rf Vanilin teknis (cap X)0,39 Standar vanilil butil eter0,65 Vanilil butil eter hasil sintesis0,65

Tabel 4.2. Spektrum infra merah standar vanilil butil eter Gugus Bilangan gelombang (cm-1) Gugus aromatis =C-H -C=C Trisubstitusi >3000 1462,09 1606,76817,85 856,42 Gugus OH3547,21 - 3091,99 C-O eter1273,06 Tabel 4.3. Spektrum infra merah vanilil butil eter hasil sintesis Gugus Bilangan gelombang (cm-1) Gugus aromatis =C-H -C=C Trisubstitusi >3000 1462,09 1606,76817,85 856,42 Gugus OH3549,14 - 3091,99 C-O eter1273,06 Sintesis vanilil..., Listarina, FMIPA UI, 201247 Tabel 4.4. Pemilihan kondisi analisis optimum standar vanilil butil eter dengan variasi temperatur awal kolom dan laju alir gas pembawa Temperatur awal (C) Laju alir (ml/menit) Waktu retensi (menit) Faktor ikutan (Tf) Jumlah lempeng Teoritis (N) HETP (cm) 160 1,0 1,2 1,5 15,338 14,028 12,525 0,845 0,843 0,853 177869,930 169635,089 159347,679 0,0337 0,0353 0,0376 170 1,0 1,2 1,5 12,418 11,211 9,957 0,755 0,748 0,781 165094,164 143800,237 148974,412 0,0363 0,0417 0,0403 180 1,0 1,5 2,0 10,139 9,089 9,097 0,756 0,744 0,728 178609,977 156951,547 166218,753 0,0336 0,0382 0,0361 Keterangan : Kondisi optimum analisis menggunakan laju alir 1,0 ml/menit dengan temperatur awal kolom 180C yang mempunyai nilai lempeng teoritis yang besar dan nilai HETP yang kecil Sintesis vanilil..., Listarina, FMIPA UI, 201248 Tabel4.5.Karakterisasiwakturetensi(tR)yangdihasilkansenyawastandarvanilil butil eter dan vanilil butil eter hasil sintesis Senyawa Waktu retensi (menit) Standar vanilil butil eter10,094 Vanilil butil eter hasil sintesis10,095 Keterangan :Kondisi:KolomkapilerVB-Waxdenganpanjangkolom60m;temperaturinjektor 230C;temperaturdetektor250C;temperaturkolom180C,temperaturterprogram dengankenaikantemperatur2C/menitsampai220Cdenganlajualirgaspembawa Helium 1,0 ml/menit; volume penyuntikan 1,0 L. Sintesis vanilil..., Listarina, FMIPA UI, 201249 Tabel 4.6. Data hasil perhitungan berat jenis sampel Selisih berat piknometer berisi aquadest dan kosong (gram) Selisih berat piknometer berisi sampel dan kosong (gram) Berat jenis sampel Vanilil Butil Eter (g/ml) Rata rata berat jenis sampel Vanilil Butil Eter 10,079910,15291,0072 1,007210,080010,15321,0073 10,080210,15301,0072 Sintesis vanilil..., Listarina, FMIPA UI, 201250 Tabel 4.7. Data kurva kalibrasi dan linearitas standar vanilil butil eter Keterangan : Kondisi:KolomkapilerVB-Waxdenganpanjangkolom60m;temperaturinjektor 230C;temperaturdetektor250C;temperaturkolom180C,temperaturterprogram dengankenaikantemperatur2C/menitsampai220Cdenganlajualirgaspembawa Helium 1,0 ml/menit; volume penyuntikan 1,0 L. Persamaan regresi linier kurva kalibrasi standar vanilil butil eter: y = 3490,646 + 29,587 x dengan koefisien korelasi r = 0,9995 Konsentrasi (ppm)Area (V/s) 102,076543 200,539531 300,2012268 402,2715380 504,3418153 600,4021493 Sintesis vanilil..., Listarina, FMIPA UI, 201251 Tabel 4.8. Data penetapan kadar vanilil butil eter hasil sintesis Keterangan :Kondisi:KolomkapilerVB-Waxdenganpanjangkolom60m;temperaturinjektor 230C;temperaturdetektor250C;temperaturkolom180C,temperaturterprogram dengan kenaikan temperatur 2C/menit sampai 210C dengan laju alir gas pembawa (He) 1,0 mL/menit; volume penyuntikan 1,0 l. Konsentrasi vanilil butil eter 400,20 g/ml. Berat yang ditimbang (g) Area (V/s) Konsentrasi hitung (ppm) % kadar% kadar rata-rata 1,018 14727379,7737,57 38,01 + 0,63%14771381,2637,72 15074391,5038,73 Sintesis vanilil..., Listarina, FMIPA UI, 2012 LAMPIRAN Sintesis vanilil..., Listarina, FMIPA UI, 201252 Lampiran 1. Reaksi sintesis vanilil butil eter dari vanilin OHOO HCH3+ CH3CH2CH2CH2OHNaOHNaBH4HCl (p)OO HCH3OCH3 vanilin butanolvanilil butil eter Tahapan Sintesis Vanilil Butil Eter Sebanyak2,28g(0,015mol)vanilincapXdan18g(0,3mol)n-butanol ditimbang, lalu dimasukkan ke dalam labu destilasi 250,0 ml yang telah berisi stirrer.n-butanoldigunakansebagaipelarutdanbertindaksebagainukleofil sehingga jumlahnya berlebih (20 kali dari mol vanilin cap X). TambahkanlarutanNaOH6%kedalamlabudestilasidikarenakankatalis NaBH4 bereaksi dengan larutan alkali (NaOH).Tambahkanlebihkurang0,285g(0,0075mol)(NaBH4)yangdigunakan sebagaipereduksigugusaldehidpadavanilinsehinggamenjadivanilil alkohol.Setelah 4 jam pada temperatur ruang tambahkan HCl(p) 37% sampai pH asam (1-0),disiniterbentuksenyawaborondarivanililalkohol.Lakukan pengadukanpadatemperatur70oCselama1jamuntukmempercepatreaksi pembentukan eter.Padatemperaturruangtambahkan25,0mllarutannatriumkarbonat10% sampai pH netral dan terbentuk lapisan minyak. Sintesis vanilil..., Listarina, FMIPA UI, 201253 Lampiran 2. Perhitungan kadar vanilin cap X Perhitungan kadar vanilin cap X dengan perbandingan luas puncak Rumus = C2C1A2A1= % kadar = disuntik yang larutan ppm(ppm) X cap vanilin kadar Keterangan A1 = luas puncak vanilin standar (v/s) A2 = luas puncak vanilin cap X (v/s) C1 = kadar vanilin standar (g/ml/ppm) C2 = kadar vanilin cap X (g/ml/ppm) Sintesis vanilil..., Listarina, FMIPA UI, 201254 Lampiran 3. Perhitungan persentase rendemen sintesis vanilil butil eter OHOO HCH3+ CH3CH2CH2CH2OHNaOHNaBH4HCl (p)OO HCH3OCH3 vanilin butanolvanilil butil eter2,28 g 18 g (0,015 mol) (0,3 mol) (0,015 mol) Keterangan : BM vanilin=152,15BM butanol=74,12 BM vanilil butil eter=210,27 mmol vanilin cap X mmol 13,591152,15mg 2067,96% 90,7 x g 2,28 = = =mg vanilil butil eter = 13,591 mmol x 210,27 = 2857,78 mg vanilil butil eter yang seharusnya terbentuk adalah 2857,78 mg mg sintesis vanilil butil eter adalah 2282,3 mg Persentase rendemen sintesis vanilil butil eter dari vanilin cap X % 79,86 100% xmg 2857,78mg 2282,3= = Sintesis vanilil..., Listarina, FMIPA UI, 201255 Lampiran 4.Caraperhitunganjumlahplatteoritis,tinggisetaraplatteoritis,faktor ikutan, dan resolusi N= 2WRt16

HETP= NL Tf = 2fW0,05 R= ( )2W1WR1tR2t2+ Keterangan : N =Jumlah plat teoritis tR =Waktu retensi (menit) W =Width / lebar puncak HETP=HeightEquivalenttoaTheoriticalPlate/tinggisetaraplatteoritis(cm/ plat) L=Length / panjang kolom (cm) Tf =Tailing factor / faktor ikutan W0,05=Lebarpuncakdiukurpadatitikyangketinggiannya5%daritinggipuncak di atas garis dasar

Sintesis vanilil..., Listarina, FMIPA UI, 201256 Lampiran 5. Cara perhitungan berat jenis ( )( ) kosong piknometer Berat aquadest berisi piknometer Beratkosong piknometer Berat sampel berisi piknometer Beratjenis Berat= Keterangan : Satuan berat jenis dalam gram per ml (g/ml) Sintesis vanilil..., Listarina, FMIPA UI, 201257 Lampiran 6. Cara memperoleh persamaan regresi linier Persamaan garis y = a + bx Untuk memperoleh nilai a dan b digunakan metode kuadrat terkecil (least square) ( ) ( ) ( ) ( )( ) ( )222 =xi xi Nyi xi xi yia ( ) ( ) ( )( ) ( )22

=xi xi Nyi xi xi.yi Nb Linearitas ditentukan berdasarkan nilai koefisien korelasi (r) ( ) ( ) ( )( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )y - y N x x Ny x x.y Nr2222

= Sintesis vanilil..., Listarina, FMIPA UI, 201258 Lampiran 7. Cara perhitungan standar deviasi atau simpangan baku 1/221 N) x (x(SD) baku Simpangan

= Sintesis vanilil..., Listarina, FMIPA UI, 201259 Lampiran 8. Cara perhitungan kadar sampel Persamaan kurva kalibrasi y = a + bx y = perbandingan luas puncak x = konsentrasi vanilil butil eter hasil sintesis (g/ml) % kadar sampel = % 100 x1000 x ditimbang yang sampel beratsampel jenis beratx terukur eter butil vanilil i konsentras Sintesis vanilil..., Listarina, FMIPA UI, 201260 Lampiran 9. Surat izin penelitian di PUSPIPTEK LIPI, Serpong Sintesis vanilil..., Listarina, FMIPA UI, 201261 Lampiran 10. Sertifikat analisis vanilin Sintesis vanilil..., Listarina, FMIPA UI, 201262 Lampiran 11. Sertifikat analisis vanilil butil eter Sintesis vanilil..., Listarina, FMIPA UI, 201263 Lampiran 12. Sertifikat analisis natrium borohidrida Sintesis vanilil..., Listarina, FMIPA UI, 2012