perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id tugas …...obat herbal instan merupakan obat herbal yang...
TRANSCRIPT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
TUGAS AKHIR
PROSES PENGOLAHAN JAMU INSTAN CIBRAL I UNTUK
MENGOBATI SAKIT KANKER DI PERUSAHAAN JAMU DAYANG
SUMBI, DESA SAMBILAWANG, KECAMATAN DELANGGU,
KABUPATEN MOJOKERTO
Untuk Memenuhi Persyaratan Guna
Mencapai Gelar Ahli Madya Agrofarmaka
Di Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta
Oleh :
MURNI HIDAYATI
H3509013
PROGRAM D III AGRIBISNIS MINAT AGROFARMAKA
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
UnRe
gistered
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PROSES PENGOLAHAN JAMU INSTAN CIBRAL I UNTUK MENGOBATI SAKIT KANKER DI PERUSAHAAN JAMU DAYANG SUMBI, DESA SAMBILAWANG, KECAMATAN
DELANGGU, KABUPATEN MOJOKERTO
MURNI HIDAYATI1
H3509013
Mei Tri Sundari, SP, MSi2 dan Ir. Sri Nyoto, M.S3
ABSTRAK Praktek Magang ini bertujuan untuk mempelajari proses pengolahan khususnya
dalam pengolahan tanaman obat-obatan dan rempah-rempah menjadi produk jamu. Pelaksanaan magang pada tanggal 13 Februari sampai dengan 13Maret 2012 di PJ. Dayang Sumbi, Desa Sambilawang, Kecamatan Delanggu, Kabupaten Mojokerto.
Metode pelaksanaan yang digunakan dalam praktek magang ini adalah metode dasar, metode pengumpulan data, metode analisis data, pelaksanaan kegiatan magang, dan studi pustaka. Pengambilan lokasi praktek magang disesuaikan dengan kajian yakni Proses Pengolahan Jamu di PJ. Dayang Sumbi, yang beralamat di Desa Sambilawang, Kecamatan Delanggu, Kabupaten Mojokerto karena merupakan salah satu perusahaan yang melakukan kegiatan Produksi jamu. Proses produksi jamu dalam bentuk instan merupakan persamaan dari proses produksi dalam bentuk serbuk.
Tahap proses pengolahan jamu dalam bentuk serbuk meliputi pemetikan, pencucian, perebusan, penyaringan, pengkristalan, pengayakan 1, penumbukan, pengayakan 2, pengoplosan, pengepakan, gudang siap kirim, dan pengiriman.
Kata Kunci: Produksi Jamu Keterangan : 1. Mahasiswa Jurusan/Program Studi Agribisnis Minat Agrofarmaka Fakultas Pertanian
Universitas Sebelas MaretSurakarta dengan Murni Hidayati H3509013 2. Dosen Pembimbing / Penguji I 3. Dosen Penguji II
UnReg
ister
ed
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemakaian obat-obatan dari tanaman sudah menjadi bagian dari
kehidupan masyarakat Indonesia secara umum. Masyarakat Indonesia
menggunakan tanaman obat dalam sistem pengobatan yang mereka lakukan
berdasarkan empiris yang akhirnya menjadi kebiasaan turun-menurun.
Uniknya berdasarkan sejarah, kebiasaan tersebut sebenarnya didapatkan dari
signature atau tanda-tanda yang ditunjukan oleh suatu tanaman di alam liar
(Suganda, 2007).
Obat herbal instan merupakan obat herbal yang diformulasikan
sedemikian rupa sehingga dapat digunakan lebih cepat dan praktis, tetapi juga
tidak menutup kemungkinan untuk bisa meraciknya sendiri karena tanaman
obat pada umumnya tanaman liar (Dwiyanto, 2009)
Keberadaan jamu tidak bisa dipisahkan dengan budaya lokal
masyarakat. Adanya upaya untuk membuat atau meracik jamu terdorong oleh
kebutuhan masyarakat setempat yang diimbangi dengan ketersediaan bahan
baku yang melimpah di lingkungan tersebut. Oleh karena itu, peracikan jamu
selalu terkait dengan budaya setempat yang mempengaruhi peracik sebagai
penduduk lokal suatu daerah. Perbedaan budaya adat-adat kebiasaan lokal
memberi warna tersendiri bagi masing-masing suku dalam menyiapkan obat
yang digunakan.
Di alam modern, meskipun obat modern yang berasal dari bahan
kimia telah menggeser jamu, namun tetap tidak menyingkirkan jamu dari
masyarakat. Obat tradisional dalam masyarakat Indonesia tetap dicintai dalam
bentuk aslinya sebagai “jamu” yang tentu saja tidak dapat dibandingkan
dengan ”fitofarmaka” yang bentuknya seperti adalah “obat modern” yang
diolah dari bahan alam. Kelebihan jamu adalah memberikan tempat tersendiri
di hati penggunanya sehingga jamu mampu bertahan ditengah terpaan budaya
modern (Anonim, 2011).
UnReg
ister
ed
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Sebagai bangsa Indonesia yang mempunyai warisan obat tradisional
hendaknya melestarikan dan memasyarakatkan warisan budaya bangsa
tersebut, salah satunya adalah penggunaan obat tradisional yang berasal dari
alam yaitu jamu tradisional. Maka dari itulah memilih Perusahaan Jamu
“Dayang Sumbi” yang berlokasi di Desa Sambilawang, Kecamatan
Delanggu, Kabupaten Mojokerto, sebagai tempat magang untuk menggali
berbagai informasi dan ilmu penggetahuan tentang jamu.
B. Tujuan Magang
1. Tujuan Umum Magang
a. Meningkatkan pengetahuan mahasiswa mengenai hubungan antara
teori dengan penerapannya di dunia kerja serta faktor yang
mempengaruhinya sehingga dapat menjadikan bekal bagi mahasiswa
setelah terjun di masyarakat atau dunia kerja.
b. Meningkatkan ketrampilan dan pengalaman kerja di bidang industri
pengolahan hasil pertanian.
c. Meningkatkan wawasan mahasiswa tentang berbagai kegiatan di
industri pengolahan hasil pertanian.
d. Memenuhi salah satu persyaratan dalam mencapai gelar Ahli Madya
Agrofarmaka di Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
2. Tujuan Khusus Magang.
a. Mempelajari aspek teknologi khususnya dalam pengolahan tanaman
obat-obatan dan rempah-rempah menjadi produk jamu.
b. Mengetahui, memahami dan mempelajari cara pembuatan jamu
instan.
c. Memperoleh pengalaman kerja secara langsung sehingga dapat
membandingkan antara teori yang telah diperoleh dengan aplikasinya
di lapangan.
d. Mengetahui kegiatan proses produksi yang dilakukan di PJ. Dayang
Sumbi.
UnReg
ister
ed
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
I. TINJAUAN PUSTAKA
A. JAMU
Jamu adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan,
bahan hewan, atau campuran dari bahan-bahan tersebut yang secara
tradisional telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman
empiris dimasyarakat. Pengobatan dengan menggunakan obat-obatan
tradisional merupakan salah satu alternatif dalam bidang pengobatan. Tujuan
pengobatan dengan obat tradisional antara lain: pencegahan (preventif),
perawatan ( promotif), dan pengobatan (Anonim, 2009).
Masyarakat Indonesia lebih mengenal jamu dalam bentuk sediaan jamu
godog dan jamu serbuk dibanding jamu dalam bentuk lain. Dengan kemajuan
teknologi dan meningkatnya keinginan masyarakat untuk menggunakan obat
tradisional, maka obat tradisional tidak lagi dibuat menjadi ramuan untuk
mengobati keluarga, tetapi sudah menjadi komoditi perdagangan.
Obat tradisional seperti halnya obat sintetik mempunyai sifat khusus,
oleh karena itu penanganannya memerlukan pengamanan yang khusus. Hal
ini bertujuan untuk melindungi masyarakat dari obat tradisional yang tidak
memenuhi syarat, baik persyaratan kesehatan maupun persyaratan standar.
Pengembangan obat alami ini memang patut mendapatkan perhatian
yang lebih besar bukan saja disebabkan potensi pengembangannya yang
terbuka, tetapi juga permintaan pasar akan bahan baku obat-obat tradisional
ini terus meningkat untuk kebutuhan domestik maupun internasional. Hal ini
tentunya juga akan berdampak positif bagi peningkatan pendapatan petani
dan penyerapan tenaga kerja baik dalam usaha tani maupun dalam usaha
pengolahannya. (Maheswari, 2002)
B. TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA)
Toga adalah singkatan dari tanaman obat keluarga. Taman obat
keluarga pada hakekatnya sebidang tanah baik di halaman rumah, kebun
ataupun ladang yang digunakan untuk membudidayakan tanaman yang
berkhasiat sebagai obat dalam rangka memenuhi keperluan keluarga akan
UnReg
ister
ed
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
obat-obatan. Kebun tanaman obat atau bahan obat dan selanjutnya dapat
disalurkan kepada masyarakat, khususnya obat yang berasal dari tumbuh-
tumbuhan.
Pemanfaatan tanaman obat atau bahan obat alam pada umumnya
sebenarnya bukanlah merupakan hal yang baru. Sejak terciptanya manusia di
permukaan bumi, telah diciptakan pula alam sekitarnya mulai dari bantuan
alam itu pula manusia mulai mencoba memanfaatkan alam sekitarnya untuk
memenuhi keperluan dalam kehidupannya, termasuk keperluan akan obat-
obatan dalam rangka mengatasi masalah-masalah kesehatan yang
dihadapinya. Kenyataan menunjukkan bahwa dengan bantuan obat-obatan
asal bahan alam tersebut, masyarakat dapat mengatasi masalah-masalah
kesehatan yang dihadapinya. Hal ini menunjukkan bahwa obat yang berasal
dari sumber bahan alam khususnya tanaman telah memperlihatkan
peranannya dalam penyelenggaraan upaya-upaya kesehatan masyarakat.
Adapun pemanfaatan TOGA yang digunakan untuk pengobatan gangguan
kesehatan keluarga menurut gejala umum adalah :
1. Demam panas
2. Batuk
3. Sakit perut
4. Gatal-gatal
Tanaman yang dipelihara di pekarangan rumah tidak memerlukan
perawatan khusus, baik sebagai bumbu dapur atau bahan obat. Perlakuan
khusus dalam budidaya tanaman obat dilakukan dalam skala usaha, dengan
tujuan untuk memperoleh kualitas dan kuantitas hasil yang optimum.
Kegiatan pemupukan dan pengendalian hama penyakit tanaman perlu
dilakukan. Kegiatan ini sangat erat hubungannya dengan penggunaan bahan
kimiawi yang terkandung dalam pupuk atau pestisida. Pemakaian bahan
kimiawi dapat mencemari lingkungan, baik tanah maupun air, dan yang
paling berbahaya residu yang dihasilkan akan terakumulasi dalam produk
tanaman yang dihasilkan. Untuk itu, perlu diperkenalkan sistem budidaya
yang tidak tergantung pada bahan-bahan kimia. Sistem ini dikenal dengan
UnReg
ister
ed
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
istilah pertanian organik. Dalam budidaya tanaman obat dapat dimanfaatkan
pupuk organik untuk menambah unsur hara mineral yang dibutuhkan
tanaman. Pupuk organik yang digunakan di antaranya adalah pupuk kandang,
bokhasi, kompos, humus, sampah dapur, dan serasah daun. Selain itu, sebagai
bahan pengendali hama penyakit tanaman, dapat dimanfaatkan pestisida
alami yang terdapat di sekitar rumah, seperti tanaman babadotan (Ageratum
conyzoides), sirsak, lantana, dan daun tembakau.
Jenis tanaman yang harus dibudidayakan untuk tanaman obat keluarga
adalah jenis-jenis tanaman yang memenuhi kriteria sebagai berikut:
a. Jenis tanaman disebutkan dalam buku pemanfaatan tanaman obat.
b. Jenis tanaman yang lazim digunakan sebagai obat didaerah pemukiman.
c. Jenis tanaman yang dapat tumbuh dan hidup dengan baik di daerah
pemukiman.
d. Jenis tanaman yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan lain misalnya:
buah-buahan dan bumbu masak
e. Jenis tanaman yang hampir punah
f. Jenis tanaman yang masih liar
Jenis tanaman obat yang disebutkan dalam buku pemanfaatan tanaman
adalah tanaman yang sudah lazim di tanam di pekarangan rumah atau tumbuh
di daerah pemukiman (Tukiman, 2005).
C. BAHAN BAKU
Bahan baku adalah simplisia, sediaan galenik, bahan tambahan atau
bahan lainnya, baik yang berkhasiat maupun yang tidak berkhasiat, yang
berubah maupun yang tidak berubah, yang digunakan dalam pengolahan obat
tradisional, walaupun tidak semua bahan tersebut masih terdapat didalam
produk ruahan. Sedangkan produk ruahan adalah bahan atau campuran bahan
yang telah selesai diolah yang masih memerlukan tahap pengemasan untuk
menjadi produk jadi.
Pembuatan adalah seluruh rangkaian kegiatan yang meliputi pengadaan
bahan awal termasuk penyiapan bahan baku, pengolahan, pengemasan,
UnReg
ister
ed
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
pengawasan mutu sampai diperoleh produk jadi yang siap untuk
didistribusikan.
Produksi adalah semua kegiatan pembuatan dimulai dari pengadaan
bahan awal termasuk penyiapan bahan baku, pengolahan, sampai dengan
pengemasan untuk menghasilkan produk jadi (Sampurno, 2005).
Gula bit (Beta vulgaris L.) merupakan gula kristal putih (sakarosa) yang
diperoleh dari tanaman umbi bit. (Anonim, 2010). Bahan utama gula bit
adalah sari umbi bit. Bit merupakan tanaman yang ditanam dalam tanah.
Penanaman bit dilakukan dengan pola monokultur dan di daerah yang sejuk,
seperti Eropa Barat Laut dan timur, Jepang Utara, dan beberapa daerah di
Amerika Serikat (Putri, 2010).
1. Daun Dewa (Gynura segetum (lour) Merr)
Daun dewa termasuk kedalam famili tumbuhan Compositae atau
Asteraceae dengan ciri tanaman semak berdaun tunggal bertangkai
pendek dengan bentuk bundar telur memanjang dan daun lancip. Kedua
permukaan daun hijau tua disebelah atas dan hijau muda disebelah
bawah. Panjang daun 8-20 cm dan lebar 5-10 cm bunga terletak diujung
batang warna kuning bergerombol. Umbi tumbuh dibawah tanah pada
pangkal batang, bentuk umbi tidak teratur.
Kandungan kimia yang sudah diketahui antara lain : saponin,
minyak atsiri, flavonoid, tanin, polifenol, asam klorogenat, asam kalfeat,
asam vanilat, alkaloid, triteroid dan sterol (Dwiyanto, 2009).
2. Sambung Nyawa (Gynura procumbens (Lour) Merr)
Sambung nyawa dengan ciri tanaman dengan batang berwarna
ungu, menjalar seperti ubi dan termasuk batang bawah. Senyawa yang
terkandung dalam tanaman sambung nyawa yakni : alkaloid, saponin,
tanin dan flavonoid (Isnandar, 2011).
3. Andong Merah (Cordyline fruticosa (L) A. Cheval)
Andong Merah termasuk perdu bercabang tinggi 2-4 m. Ranting
dengan bekas daun rontok yang berbentuk cincin. Daun pada ujung
ranting berjejal dengan susunan spiral, tangkai bentuk talang, helaian
UnReg
ister
ed
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
daun bentuk garis, 20-60 kali 1-13 cm, dengan pangkal yang berbentuk
baji dan ujung runcing, hijau atau merah atau lorek. Malai bunga di
ketiak daun, bertangkai panjang, bercabang melebar, dengan daun
pelindung yang besar pada pangkal cabang. Anak daun pelindung pada
pangkal bunga kecil. Dan senyawa yang terkandung pada tanaman
andong merah yakni : sterioda, saponin, dan polisakarida
(http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?mnu=2&id=270).
4. Krokot (Portulaca oleracea L)
Krokot termasuk dalam famili tumbuhan Portulacaceae. Krokot
mempunyai kandungan kimia yang sudah diketahui adalah : Kcl, KSO4,
KNO4, nicotic, acid, tanin, saponin, dan vitamin A, B, C. Efek
farmakologis yang terdapat pada tanaman krokot yakni dapat
menurunkan panas, menghilangkan rasa sakit, peluruh kencing, anti
tosik, penenang, menurunkan kadar gula darah, anti skorbut (karena
kekurangan vit C), menguatkan jantung, menghilangkan bengkak, dan
melancarkan darah.
5. Ciplukan (Physallis peruviana L)
Ciplukan termasuk kedalam famili tumbuhan Solanaceae.
Ciplukan mempunyai kandungan kimia yang sudah diketahui antara lain :
asam malat, alkaloid, tanin, vitamin. Ciplukan mempunyai efek
farmakologis yang bersifat : peluruh air seni, menetralkan racun,
meredakan batuk, mengaktifkan fungsi kelenjar-kelenjar tubuh
(Dwiyanto, 2009).
6. Kitilod (Laurentina longiflora L)
Kitolod mengandung getah beracun. Beberapa bahan kimia yang
terkandung dalam kitolod di antaranya senyawa alkaloid, yaitu lobelin,
lobelamin, dan isotomin. Efek farmakologis yang dimiliki kitolod di
antaranya antiradang, antineoplastik, antiinflamasi, analgesik, dan
hemostatik. Bunga dan daun kitolod dapat mengobati sakit mata,
sedangkan getah dan seluruh tanamannya dapat mengobati tumor, asma
dan bronkhitis (Hariana, 2005).
UnReg
ister
ed
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7. Bangle (Zingiber purpureum Roxb)
Bangle termasuk kedalam famili tumbuhan Zingiberaceae.
Tanaman ini mempunyai kandungan kimia yang sudah diketahui, antara
lain : minyak atsiri (sinelol, pinen), damar, pati, dan tanin. Sedangkan
efek farmakologis disebutkan bahwa tanaman ini memiliki sifat, bau khas
aromatik, rasa agak pedas dan pahit, sebagai penurun panas, peluruh
kentut, peluruh dahak, pembersih darah dan obat cacing.
8. Kunir Putih (Curcuma alba L)
Tanaman ini tumbuh di Jawa, dengan ciri-ciri lebar daun 7-15 cm,
rimpang bagian dalam berwarna kuning muda, baunya seperti mangga,
dan bunganya putih. Kunir putih memiliki kandungan kimia yang telah
diketahui adalah : saponin dan polifenol. Dalam farmakologi cina
pengobatan tradisional disebutkan bahwa kunir putih memiliki sifat :
menghentikan pendarahan, anti inflamasi, dan menambah nafsu makan.
9. Kunyit (Curcuma longa L)
Kunyit termasuk dalam famili tumbuhan Zingiberaceae. Kunyit
mempunyai kandungan kimia yang sudah diketahui antara lain : rimpang
mengandung minyak atsiri 3-5% juga kurkumin, desmetoksikurkumin,
pati dan damar.
Dalam farmakologi cina pengobatan tradisional disebutkan bahwa
kunyit memiliki sifat antara lain : bau khas aromatik, rasa agak pahit dan
sedikit pedas, sejuk, dan tidak beracun. Kunyit dapat memperlancar
darah dan vital energi, menghilangkan sumbatan, peluruh haid dan anti
radang.
10. Bidara upas (Merremia mammosa (lour) Hall.f)
Tanaman ini termasuk kedalam famili tumbuhan Convolvulaceae.
Tumbuhan ini kaya dengan berbagai kandungan kimia yang sudah
diketahui, antara lain : damar, resin, pati, zat pahit dan getah segar
mengandung zat oxydase. Bidara upas bersifat : anti radang,
menghilangkan sakit (analgetik), menghilangkan bengkak, menetralkan
UnReg
ister
ed
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
racun, penyejuk. Dan bagian yang digunakan adalah umbinya
(Dwiyanto, 2009).
11. Bawang merah (Allium cepa var. aggregatum)
Bawang merah termasuk kedalam famili tumbuhan Aleaceae.
Bawang merah merupakan tanaman semusim. Bawang merah memiliki
umbi yang berlapis (bulb), berakar serabut, dan daun berbentuk silinder
berongga. Umbinya terbentuk daripada pangkal daun yang bersatu dan
membentuk batang yang kemudian berubah bentuk dan fungsinya yang
seakan-akan umbi berlapis. Jadi umbi bawang merah bukanlah umbi
sebenarnya seperti umbi kentang ataupun umbi ketela. Bawang merah
terbentuk dari lapisan-lapisan daun yang membesar dan kemudiannya
bersatu.
Beberapa penyelidikan telah dijalankan tentang khasiat bawang
merah terhadap kesehatan manusia. Dari hasil penyelidikan tersebut,
mereka mendapati bahawa bawang merah mengandung 2 bagian utama.
Bagian pertama ialah sulfur seperti allyl propyl disulphida (APDS) dan
bagian kedua ialah flavonoid seperti quercetin. Flavonoid dipercayai
mengurangi resiko kanker, penyakit jantung dan kencing manis oleh
kerana itu bawang merah mempunyai unsur-unsur anti-kanker, anti-
bakteria, anti-viral, anti-allergenic dan anti-inflammatory. Dari
penyelidikan terkini, bawang merah dapat efektif terhadap sel kanker
hati. Bawang merah didapati mengandung 6 kali ganda kandungan
phenolic berbanding bawang biasa (bawang besar). Bawang merah dapat
menolong hati membuang toksin dari badan dan ia mempunyai saponin
untuk menghindar dan membunuh sel kanker. Bawang merah juga
membantu meningkatkan fungsi otak seterusnya mengurangkan risiko
penyakit alzheimer's. Bawang merah juga boleh mengurangi kandungan
gula bagi mereka yang menpunyai kencing manis dengan kandungan
insulin dan mempertinggi metabolisme glukosa (Anonim, 2006).
UnReg
ister
ed
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12. Bawang putih(Allium sativum)
Bawang putih adalah bagian dari familia Liliaceae (Lili). Bawang
putih dipakai baik untuk masakan maupun sebagai tanaman obat. Saat
bawang putih segar dihancurkan atau dicincang, enzim dalam umbinya
dilepas dan sebuah senyawa yang mengandung sulfur (belerang) bernama
allicin dibuat. Senyawa yang mengandung sulfur ini sering menjadi
antibiotik yang efektif.
Banyak tes sudah membuktikan bahwa bawang putih mengandung
zat antibakteri dan antijamur. Bawang putih juga dapat mempertahankan
sistem kekebalan tubuh, yang dalam kasus HIV sangat dibutuhkan.
Bawang putih terbukti efektif melawan sejumlah infeksi oportunistik
(IO) termasuk herpes virus, sitomegalovirus, kriptosporidiosis (kripto),
dan organisme mikobakteri atau kandida. Beberapa penelitian
menunjukkan bahwa bawang putih dapat mengurangi tingkat kolesterol
dan trigliserid yang tinggi. Masalah ini dapat menjadi efek samping dari
penggunaan terapi antiretroviral (Anonim, 2011).
13. Brotowali (Tinospora crispa (L))
Brotowali termasuk dalam famili tumbuhan Menispermaceae.
Tumbuhan ini menyukai tempat panas, berupa perdu memanjat, tinggi
batang sampai 2,5 m. Batang sebesar jari kelingking, berbintil-bintil rapat
yang rasanya pahit. Daun tunggal, bertangkai, berbentuk seperti jantung
atau agak bundar seperti telur dengan ujung lancip, panjang 7-12 cm,
lebar 5-10 cm, bunga kecil, berwarna hijau muda. Selain itu, Brotowali
juga dapat diperbanyak dengan stek.
Tanaman Brotowali merupakan tanaman obat yang dapat dijadikan
sebagai obat tradisional yang memiliki banyak manfaat dalam kesehatan
terutama dalam penyembuhan berbagai penyakit dalam maupun luar.
Pemanfaatan dari tanaman Brotowali ini banyak terdapat pada bagian
batang tanaman. Biasanya bagian batang tanaman perlu direbus dahulu
kemudian air rebusan batang bratawali dipakai untuk mencuci luka.
UnReg
ister
ed
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Kulit batangnya mengandung zat-zat seperti alkaloid dan damar
lunak berwarna kuning sedang akarnya mengandung zat berberin dan
kolumbin. Kandungan alkaloid berberina berguna untuk membunuh
bakteri pada luka. Zat pahit pikroretin dapat merangsang kerja urat saraf
sehingga alat pernapasan bekerja dengan baik dan menggiatkan
pertukaran zat sehingga dapat menurunkan panas. Selain sebagai obat,
Brotowali juga berfungsi sebagai penambah nafsu makan dan
menurunkan kadar gula dalam darah (Anonim, 2009).
14. Kayu manis (Cinnamomum zeylanicum C verum) Khasiat kayu manis untuk kesehatan diantaranya untuk : mengatur
gula darah, menurunkan kolesterol, artritis (linu persendian),
mempertahankan daya ingat dan sistim syaraf, untuk kesehatan jantung
dan sirkulasi darah, untuk kesehatan percernaan makanan, untuk
meringankan penyakit flu, mengurangi sakit waktu mestruasi, untuk
mengurangi percepatan perkembangan leukemia, mencegah kanker usus
besar, dan mengandung anti bakteri dan anti jamur. Kayu manis dapat
meningkatkan daya tahan tubuh. Selain itu kayu manis dapat mengurangi
lemak yang ada dalam tubuh kita dan sebaliknya meningkatkan massa
otot.
Kandungan yang terdapat pada kayu manis diantranya :
cinnamaldehyde, eugenol, trans-cinnamic acid, kelompok senyawa
fenol, tannin, dan alpha-terpineol, kalsium monoterpenoid, complex
sugars. Coumarin dalam jumlah yang sangat sedikit juga ditemukan.
Mineral yang ada dalam kayu manis diantaranya adalah kalsium,
magnisium, zat besi , kalium, natrium, khromium (cr), selenium, tembaga
(Cu), dan zing (Zn). Biarpun dalam jumlah yang kecil, kayu manis juga
mengandung vitamin A, riboflavin (B2), niacin (B3), dan vitamin K
(Hanafi, 2010).
UnReg
ister
ed
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15. Secang (Caesalpinia sappan L)
Secang (Caesalpinia sappan L) merupakan perdu yang umumnya
tumbuh di tempat terbuka sampai ketinggian 1000 m di atas permukaan
laut seperti di darah pegunungan yang berbatu tetapi tidak terlalu dingin.
Tingginya 5–10 m. Batangnya berkayu, bulat dan berwarna hijau
kecoklatan. Pada batang dan percabangannya terdapat duri-duri tempel
yang bentuknya bengkok dan letaknya tersebar.
Daun dan batang secang mengandung saponin dan flavonoid.
Selain itu daunnya mengandung polifenol dan 0,16% – 0,20% minyak
atsiri, batang/kayunya mengandung tanin, asam galat, resin, resorsin,
brasilin, brasilein, d-alfa-phellandrene, oscimene, dan minyak atsiri
(Anonim, 2009).
UnReg
ister
ed
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
I. TATALAKSANA PELAKSANAAN
A. TEMPAT DAN WAKTU PELAKSANAAN
Kegiatan magang ini dilaksanakan pada tanggal 13 Februari sampai
dengan 13 Maret 2012, di Perusahaan Jamu Dayang Sumbi, Desa
Sambilawang Kecamatan Delanggu, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.
B. METODE PELAKSANAAN
Metode pelaksanaan magang di PJ. Dayang Sumbi dilaksanakan
dengan menggunakan metode studi pustaka, observasi, wawancara,
partisipasi dan pencatatan.
1. Studi Pustaka
Studi pustaka dilakukan dengan meminjam arsip di yang ada di
perusahaan jamu Dayang Sumbi, dan juga dilaksanakan di perpustakaan
Fakultas Pertanian, dan UPT perpustakaan Universitas Sebelas Maret,
Surakarata.
2. Observasi
Observasi dilaksanakan dengan cara pengamatan secara langsung.
Pada saat magang observasi dilaksanakan terhadap seluruh proses-proses
yang dilakukan mulai dari pengambilan bahan baku, pengolahan hingga
pemasaran.
3. Wawancara
Wawancara dilaksanakan dengan melakukan dan mengajukan
pertanyaan kepada staf karyawan dan pimpinan perusahaan mengenai
keadaan perusahaan dan pengolahan jamu.
4. Partisipasi
Partisipasi atau praktek kerja langsung dilakukan pada saat magang
dengan mengikuti semua kegiatan yang ada di setiap proses yang
diizinkan untuk diikuti.
UnReg
ister
ed
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
I. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN
1. Sejarah Singkat dan Perkembangannya
Perusahaan jamu Dayang Sumbi berdiri pada 5 November 2000,
dibawah bendera CV. Bama Suda, dengan akta notaris No.
42/38/CV/2002, berkibarlah bendera Dayang Sumbi. Perusahaan jamu
Dayang Sumbi ini dipimpin oleh Prof. DR. (HC). H. Wahid Isnandar
yakni mantan prajurit Kavaleri Bandung.
Dayang Sumbi berdiri karena penderitaan keluarga Wahid
Isnandar, yang tidak kunjung sembuh dari sakitnya. Dari penderitaan
keluarga itulah beliau mulai mencari tanaman obat disekitar rumahnya,
dengan panduan dari ilmu sang nenek. Pada tahun 80-an beliau di Desa
Sambilawang dengan menjual kamera dan meja gambarnya, dan itupun
hanya mendapat Rp.2.500.000,- . Uang tersebut dibelanjakan untuk
menambah peralatan meracik dan bahan baku. Dari situ belau
mendapatkan uang sebesar Rp.25.000.000,-.
Momentum yang baik ini rupanya terus mengalir dari mulut ke
mulut. Khasiat jamu Dayang Sumbi mulai terkenal. Dalam kurun waktu
satu tahun, jumlah karyawan yang semula 3 orang menjadi 16 orang.
Suksesnya jamu Dayang Sumbi tak luput dari bantuan Pelindo III
Surabaya, saat menginjak 5 tahun membengkak menjadi 105 orang
termasuk cabang-cabang seluruh Indonesia.
Untuk memperlancar produksi jamu, Isnandar membuka lahan
seluas 11,5 ha kebun toga yang berada di daerah perusahaan jamu
Dayang Sumbi. Kebun toga tersebut bisa menampung 840 jenis tanaman.
Disamping untuk memenuhi bahan baku jamu Dayang Sumbi, kebun
toga tersebut juga sering dimanfaatkan sebagai obyek wisata bahkan
studi hayati, khususnya tanaman obat.
Kemasyuran jamu Dayang Sumbi terus bergaung, hingga kini
beliau masih siaran di salah satu radio di Surabaya, tak hanya itu beliau
UnReg
ister
ed
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
juga memperkenalkan TOGA untuk kesehatan keluarga. Disejumlah
televisi lokal dibeberapa daerah seperti Surabaya, Bali, Lombok,
Semarang, Yogyakarta, Bandung dan Jakarta. Langkah ini bermaksud
agar masyarakat mengenal tanaman obat keluarga (TOGA) dan bisa
memanfaatkan untuk kesehatan keluarga.
2. Lokasi Perusahaan
Perusahaan Jamu Dayang Sumbi berdiri di Desa Sambilawang,
Kecamatan Delanggu, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Pendirian
perusahaan di lokasi tersebut dikarenakan lahan yang luas, yang bisa
dijadikan kebun koleksi tanaman obat keluarga (TOGA).
3. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi adalah Suatu susunan dan hubungan antara tiap
bagian secara posisi yang ada pada perusahaaan dalam menjalin kegiatan
operasional untuk mencapai tujuan. Struktur organisasi adalah bagaimana
pekerjaan dibagi, dikelompokkan, dan dikoordinasikan secara formal
(Robins, 2008).
Struktur organisasi yang ada di PJ. Dayang Sumbi ini tertata baik,
setiap bagian unit kerja dikepalai oleh pimpinan bagian. Sehingga
hubungan karyawan dan pimpinan terjadi hubungan yang harmonis, dan
tidak ada kendala dalam kerja (terlampir).
Pengembangan sumber daya manusia dimulai dari memberikan
orientasi pada tenaga kerja baru, pelatihan kerja-keterampilan
Adapun rincian karyawan yang bekerja di PJ. Dayang Sumbi
terbagi menjadi 4 unit bagian yakni :
1. Bagian produksi
2. Bagian tanaman
3. Bagian pemasaran
4. Bagian executive administrasi
Perinciaan karyawan yang berhubungan dengan bagian produksi
yakni :
1. Bagian pengolahan jamu 15 orang
UnReg
ister
ed
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2. Bagian pengayakan 2 orang
3. Bagian penumbukan 6 orang
4. Bagian pengepakan 5 orang
5. Bagian pengecekan produk jadi 2 orang
6. Bagian prasarana 5 orang
Perinciaan karyawan yang berhubungan dengan bagian tanaman
yakni :
1. Bagian green house (pembibitan) 2 orang
2. Bagian pembibitan lahan 5 orang
3. Bagian kebun selatan 2 orang
Perinciaan karyawan yang berhubungan dengan bagian pemasaran
yakni :
1. Bagian pemasaran rumah produksi 3 orang
2. Bagian pemasaran kantor pusat Sidoarjo 2 orang
3. Bagian pemasaran agen Bandung 2 orang
4. Bagian keamanan 2 orang
Perinciaan karyawan yang berhubungan dengan bagian eksekutif
administrasi yakni :
1. Bagian administrasi dalam kota 1 orang
2. Bagian administrasi luar kota 1 orang.
4. Ketenaga kerjaan
a. Jumlah Tenaga Kerja
Di perusahaan jamu Dayang Sumbi memperkerjakan sekar 70
karyawan yang terdiri dari karyawan produksi yang berkerja di
rumah produksi dan karyawan tidak langsung dengan proses
produksi yakni kayawan bertempatkan pada agen-agen dan cabang-
cabang di Jawa dan Bali.
b. Jam Kerja
Di Perusahaan Jamu Dayang Sumbi hari kerja mulai hari Sabtu
sampai dengan hari Kamis, dengan jam kerja pada jam 07.00-16.00
WIB, untuk makan pagi pada jam 08.00 WIB dan istirahat pada jam
UnReg
ister
ed
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12.00-13.00 WIB. Sedangkan pada hari Jum’at diadakan senam pagi
jam 06.00-07.00 WIB dan kemudian libur.
c. Sistem Gaji
Perusahaan Jamu Dayang Sumbi memberikan gaji berdasarkan
absensi kerja karyawan dan lama kerja, sedangkan pemberian gaji
minimum UMR Kabupaten Mojokerto diberikan kepada karyawan
bagian eksekutif administrasi, dan kepala bagian kerja masing-
masing.
Sistem gajian diberikan kepada karyawan setiap minggu,
sedangkan pada karyawan bagian eksekutif administrasi diberikan
pada awal bulan.
d. Fasilitas dan kesejahteraan karyawan
1) Kesehatan
Perusahaan Jamu Dayang Sumbi, memberikan jamu gratis
kepada karyawan yang sakit sampai sakit yang dikeluhkan
benar-benar sembuh, dan diberikan cuti sampai sembuh.
2) Tunjangan-tunjangan
Tunjangan yang diberikan kepada kayawan Dayang Sumbi
pada saat menjelang hari raya (THR) Idul Fitri. Tunjangan yang
diberikan berupa bingkisan (parsel) kue dan uang.
3) Tempat peribadahan
Hampir 100% karyawan Dayang Sumbi memeluk agama
Islam, Isnandar membangun mushola Dusun menjadi Masjid
besar di samping kebun koleksi Dayang Sumbi.
4) Asrama
Perusahaan Jamu Dayang Sumbi menyiapkan asrama bagi
karyawan yang tempat tinggalnya jauh, dengan jumlah ruang
tidur 23 dan kamar mandi 30, dengan 2 asrama yakni asrama
perempuan dan asrama laki-laki.
UnReg
ister
ed
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5) Seragam
Seluruh karyawan Dayang Sumbi yang ada di Rumah
Produksi maupun yang berda pada agen luar kota diberikan 2
seragam yakni berwarna hitam untuk kerja sehari-hari dan hijau
dengan lengan panjang untuk senam hari Jum’at. Sedangkan
untuk karyawan pada agen diberikan 1 seragam lagi yakni batik.
6) Keselamatan kerja
Pengertian keselamatan kerja adalah peraturan yang berisi
tindakan pencegahan kecelakaan kerja serta kerugian yang
diakibatkannya. Tiap karyawan wajib mendapatkan keselamatan
kerja dan kesehatan. Perusahaan telah memberikan jaminan
keselamatan kerja yang baik yaitu seperti menyediakan baju
seragam dan sandal jepit yang wajib dipakai karyawan setiap
melakukan pekerjaan.
7) Cuti
Cuti diberikan kepada karyawan yang tempat tinggalnya
jauh yakni dalam 1 bulan maksimal 3 hari, dan 6 hari untuk cuti
hari raya besar, sedangkan 3 bulan untuk karyawan cuti
melahirkan.
5. Hak dan Kewajiban Karyawan
a. Hak Karyawan
Karyawan mendapatkan hak sebagai berikut :
1) Mendapatkan gaji tiap bulan
2) Menikmati fasilitas-fasilitas yang disediakan perusahaan
3) Menikmati tunjangan-tunjangan yang diberikan perusahaan
4) Mendapat izin cuti dari perusahaan
b. Kewajiban Karyawan
1) Mematuhi dan melaksanakan peraturan yang diberlakukan di PJ.
Dayang Sumbi
2) Bersedia menerima sangsi atau pemutusan kerja jika terbukti
melakukan kesalahan.
UnReg
ister
ed
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3) Menjaga kedisiplinan dan kebersihan.
4) Melaksanakan kerja dan menjalin hubungan yang baik diantara
sesama karyawan.
B. PENGOLAHAN BAHAN DASAR
1. Sumber Bahan Dasar
Untuk membuat jamu, bahan baku dasar jamu Dayang Sumbi
didapatkan dari kebun Dayang Sumbi sendiri. Bahan baku berupa daun,
herba, bunga, tangkai dan buah semuanya diambil dari kebun koleksi
perusahaan jamu Dayang Sumbi sendiri. Cara pengambilan bahan baku
yakni dengan cara memetik bagian tanaman yang digunakan.
Sedangkan untuk bahan yang berasal dari umbi atau akar dan
sejenis tanaman empon-empon misalnya kunyit, jahe, laos, kepulaga,
cengkeh, kayu manis dll, biasanya perusahaan membeli kepada tengkulak
yang menawarkan kepada perusahaan, bahan baku umbi ini dibeli
dikarenakan keterbatasannya tanaman yang ada dikebun yang hampir
setiap harinya diambil untuk membuat jamu.
Pada proses bahan baku dasar, perusahaan jamu Dayang Sumbi
tidak memakai takaran berat bahan baku, maksudnya adalah perusahaan
jamu Dayang Sumbi, hanyalah berpatokan pada resep primbon jawa oleh
karena itu bahan baku yang digunakan pun tidak menggunakan takaran
bobot/berat, tetapi bahan baku utama yang digunakan haruslah banyak,
dan bahan baku yang lain hanyalah sebagai pelengkap, oleh karena itu
karyawan yang bekerja dibagian produksi jamu, juga tidak mengetahui
jumlah bahan baku yang digunakan.
2. Spesifikasi Bahan Dasar
Dalam memproduksi jamu, PJ. Dayang Sumbi menggunakan
bahan baku alami yang berupa bahan baku nabati. Simplisia nabati yang
digunakan dapat digolongkan sebagai berikut :
a. Akar-akaran, misalkan alang-alang, sansivera.
b. Kayu-kayuan, misalkan kayu manis, kayu secang yang berbentuk kulit
kayu.
UnReg
ister
ed
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
c. Daun-daunan, misalkan daun meniran, lampes, jati belanda,
kemuning, salam ,tempuyung, tapak liman.
d. Rimpang, misalkan temulawak, jahe, kencur, laos, kunyit.
e. Biji-bijian, misalkan kedawung, ketumbar, merica, biji saga.
Pada PJ. Dayang Sumbi, bahan baku yang digunakan tidak
menggunakan simplisa kering, tetapi menggunakan simplisia segar, yakni
bahan baku yang baru dipetik.
3. Penanganan Bahan Dasar
Bahan dasar yang baru dipetik dari kebun tanaman obat (TOGA)
PJ. Dayang Sumbi, kemudian dilakukan sortasi, dipilih bahan yang masih
segar, tidak layu dan tidak terdapat hama. Setelah bahan dasar disortasi
dilakukan pencucian, pencucian ini bertujuan untuk mensterilkan bahan
dari kotoran hama maupun dari kotoran-kotoran yang lain, pencucian
dilakukan dua kali pencucian, ini dilakukan agar bahan-bahan yang
digunakan benar-benar bersih.
Setelah proses pencucian bahan-bahan ditiriskan dan menunggu air
mendidih untuk merebus bahan yang telah dicuci, setelah air mendidih
bahan-bahan yang berupa daun, batang dan herba direbus bersamaan, akan
tetapi untuk bahan buah, seperti buah mahkota dewa dan umbi bit, direbus
terpisah dari daun, setelah air rebusan mendidih, kemudian air rebusan
disaring dan didinginkan dan diendapkan selama semalam.
Sedangkan bahan yang berupa akar rimpang seperti kunyit, jahe,
laos, umbi daun dewa, setelah dicuci bersih akar rimpang digiling
menggunakan mesin penggiling, yang biasanya untuk menggiling tepung
beras, setelah digiling, hasil gilingan diberi air sedikit, kemudian diperas
diambil airnya, kemudian hasil perasan dicampur dengan air rebusan daun
dan rebusan buah yang telah diendapkan semalam.
C. PRODUKSI
Produksi jamu di PJ. Dayang Sumbi, tidak hanya jamu serbuk (instan)
akan tetapi juga ada jamu yang berbentuk cair, cream, dan berbentuk teh
(simplisia). Permintaan akan adanya jamu serbuk (instan) di PJ. Dayang
UnReg
ister
ed
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Sumbi cukup tinggi oleh karena itu gudang produk akhir harus terisi penuh
agar stok jamu tidak akan cepat habis.
Jamu yang diproduksi PJ. Dayang Sumbi dalam bentuk serbuk,
tidaklah hanya satu penyakit tetapi ada beberapa penyakit yang dapat
disembuhkan oleh jamu Dayang Sumbi, seperti : jantung lemah, asma, tumor,
kanker, keputihan, stamina laki-laki, kolesterol, kekebalan tubuh, liver, maag,
batuk dahak, penenang, syaraf, prostat, asam urat, penyubur kandungan,
pelangsing, ambeien, batu ginjal, alergi dan diabetes. Sedangkan jamu yang
berbentuk cair yang diproduksi seperti : kunir asam, kudu laos, balur, dan sari
mengkudu. Untuk persedian cair yang paling cepat habis yakni kunir asam,
oleh karena itu persedian kunir asam tidak boleh sampai telat/ habis. Dan
jamu yang berbentuk cream yakni susut perut, sedangkan jamu yang
berbentuk teh, yakni ada teh pegagan dan teh pelangsing.
UnReg
ister
ed
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Adapun proses jamu serbuk (instan) yang ada di PJ. Dayang Sumbi
yakni :
Gambar. 1 Proses Produksi Jamu Sediaan Serbuk (Instan) di PJ. Dayang Sumbi
Pengkristalan
Pengayakan 2
Pemetikan
Pencucian
Perebusan
Penumbukan
Pengoplosan
Pengepakan
Gudang Siap Kirim Pengiriman
Pengayakan 1
Penyaringan
UnReg
ister
ed
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Sedangkan untuk proses produksi jamu serbuk di PJ. Dayang Sumbi
terdapat dua jenis jamu yakni jamu serbuk manis dan jamu serbuk pahit,
kedua jenis jamu tersebut nantinya akan dioplos, agar rasa jamu tetap ada rasa
pahit.
Perbedaan serbuk manis dan serbuk pahit yakni terletak pada proses
pembuatan jamu tersebut, pada jamu serbuk manis pada proses pembuatannya
ditambahkan gula rendah kalori yang terbuat dari tanaman bit (Beta vulgaris
L) yakni gula yang khusus untuk industri jamu, gula rendah kalori yang
khusus diimport dari Dubai dan telah mendapatkan izin resmi dari dinas
kesehatan, oleh karena itu gula bit dapat disebut gula Dubai. Sedangkan jamu
serbuk pahit yakni jamu yang proses pembuatannya tidak menggunakan gula
dan proses produksinya dengan cara digiling, tidak menggunakan
pengkristalan.
Kanker adalah kelas penyakit beragam yang sangat berbeda dalam hal
penyebab dan biologisnya. Setiap organisme, bahkan tumbuhan, bisa terkena
kanker. Hampir semua kanker yang dikenal muncul secara bertahap, saat
kecacatan bertumpuk di dalam sel kanker dan sel anak- anaknya (Anonim,
2012).
Pada proses pembuatan serbuk manis pada jamu untuk kanker, bahan-
bahan yang digunakan adalah :
Tabel 1 Bahan Untuk Ramuan Jamu Kanker Daun Herba Rimpang Umbi Kulit
batang Sambung nyawa
Krokot Bangle Bidara uapas
Brotowali
Andong merah
Kitolod Kunir putih Bawang putih
Kayu manis
Ciplukan Kunyit Bawang merah
Secang
Daun Dewa
Sumber : Komposisi Resep Jamu Dayang Sumbi.
UnReg
ister
ed
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Pada bahan yang digunakan untuk pembuatan jamu kanker bahan
utama yang digunakan dan butuh banyak adalah tanaman kitolot, karena
kitolot mempunyai kandungan senyawa kimia yang dapat mengobati kanker/
tumor, bahan pada tabel diatas hanya sebagaian saja, karena ini adalah resep
rahasia perusahaan. Tahapan untuk membuat jamu serbuk manis meliputi :
1. Pemetikan
Pemetikan bahan baku dilakukan di kebun tanaman obat (TOGA)
PJ. Dayang Sumbi, pemetikan dilakukan sesuai resep jamu yang akan
digunakan, pemetikan dilakukan pada bahan baku daun dan herba,
sedangkan bahan baku akar rimpang didapatkan dari tenggkulak yang
menjual kepada perusahaan.
Pemetikan dilakukan dengan melihat keadaan tanaman, tanaman
dilihat dari ciri-ciri fisik, tanaman yang dipetik tidak terlalu muda atau
terlalu tua. Pemetikan dilakukan sesuai dengan primbon jawa, yakni tiap
batang tanaman dipetik 5 atau 7 daun dari atas, sedangkan pada umbi dan
herba yang digunakan tidak ada hitungannya dan diambil secukupnya.
Gambar. 2 Proses Pemetikan
2. Pencucian
Setelah tahap pemetikan tanaman, kemudian dilakukan pencucian,
pencucian dilakukan dengan tujuan agar tanaman yang setelah dipetik
terbebas dari kotoran atau daun-daun yang rusak. Pencucian dilakukan
dengan dua tahap dengan menggunakan air bersih yang mengalir, yakni
tahap pertama dilakukan agar kotoran dapat terbuang, dan pencucian
kedua dengan tujuan utuk membilas pencucian kedua apabila pencucian
pertama masih kotor.
UnReg
ister
ed
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Gambar. 3 Proses Pencucian.
3. Perebusan
Setelah bahan-bahan yang akan digunakan bersih, kemudian
memasak air dengan panci besar dengan ukuran panci 5 kg, perebusan
antara daun dan buah dilakukan terpisah, pada perebusan daun, daun
yang digunakan adalah daun segar, sedangkan buah yang direbus berupa
buah kering. Apabila air yang dimasak mendidih bahan-bahan
dimasukkan, dan ditunggu sampai rebusan bahan baku pembuatan jamu
mendidih kembali, dan kemudian panci dapat diangkat dari tungku.
Gambar. 4 Proses Perebusan
4. Penyaringan
Penyaringan dilakukan, setelah air rebusan matang atau mendidih,
penyaringan dilakukan karena yang dijadikan untuk jamu adalah sari dari
perebusan. Setelah disaring kemudian dilakukan pendinginan satu hari
satu malam, ini bertujuan untuk menghilangkan uap panas. Sedangkan
pada umbi dan rimpang dilakukan penggilingan dan kemudian diperas
sarinya dan dicampur dengan air rebusan bahan baku pembuatan jamu,
dan perasan dari umbi yang telah digiling.
UnReg
ister
ed
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Gambar. 5 Proses Penggilingan Umbi dan rimpan
Gambar. 6 Proses Penyaringan
5. Pengkristalan
Pada tahap pengkristalan menggunakan wajan (penggorengan)
yang cukup besar dan di atas kompor dengan api sedang selama 30
menit, dengan takaran air rebusan yang telah dicampur diambil 3 liter,
dan dimasak sampai air berkurang, kemudian ditambah gula dubai 4 kg,
setelah mendidih dan diaduk sampai cairan berubah menjadi serbuk.
Gambar. 7 Proses Pengkristalan Awal
Gambar. 8 Proses Pengkristalan Akhir Gambar. 9 Hasil dari Pengkristalan
UnReg
ister
ed
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6. Pengayakan 1
Setelah dilakukan pengkristalan dan telah menjadi serbuk
kemudian dilakukan pengayakan, pengayakan dilakukan dengan tujuan
untuk memisahkan bagian yang halus dan gumpalan yang tidak lolos
ayak. Ayakan yang digunakan pada PJ. Dayang Sumbi tidak
menggunakan ukuran yang dianjurkan dari departeman kesehatan yakni
dengan ukuran serbuk jamu yakni dengan ukuran 50-80 mesh. Pada
proses pengayakan ini, PJ. Dayang Sumbi tidak mengacu pada aturan
dinas kesehatan tentang standar pengayakan untuk jamu instan.
Produksi jamu di perusahaan jamu Dayang Sumbi tidak mengacu
pada peraturan dinas kesehatan, karena pemilik perusahaan Wahid
Isnandar tetap percaya pada tradisi nenek moyang dan jamu yang
diproduksi tetap mengacu pada primbon jawa. Oleh karena itu
standarisasi yang diterapkan biasanya hanya dilakukan apabila terdapat
kunjungan dan penelitian dari fihak pemerintah atau pun dari dinas
kesehatan setempat.
Gambar. 10 Alat Pengayak Gambar. 11 Proses Pengayakan Jamu.
7. Penumbukan
Setelah pengayakan dilakukan penumbukan, penumbukan
dilakukan serbuk jamu yang tidak lolos pada tahap pengayakan,
penumbukan dilakukan dengan alat penumbuk yang terbuat dari kayu
mahoni, ini dilakukan karena kayu mahoni tidak mudah rapuh dan kuat
UnReg
ister
ed
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
digunakan untuk menumbuk gumpalan-gumpalan jamu yang sudah
melalui tahap pengkristalan.
Gambar. 12 Proses Penumbukan Jamu
8. Pengayakan 2
Pengayakan tahap ke-2 ini dilakukan setelah gumpalan-gumpalan
jamu yang tidak lolos pada pengayakan tahap 1, ini bertujuan agar serbuk
jamu yang dihasilkan sama halusnya, dan menyeragamkan butiran pada
serbuk jamu.
9. Pengoplosan dari Serbuk Manis dan Serbuk Pahit
Sebelum dilakukan pengepakan dilakukan pengoplosan jamu,
pengoplosan jamu ini dilakukan dengan dua macam serbuk jamu, yakni
sebuk manis dan serbuk pahit, pada serbuk manis komposisi bahan
menggunakan gula Dubai sedangkan pada serbuk pahit komposisinya
tidak menggunakan gula. Pengoplosan dilakukan dengan tujuan agar rasa
jamu serbuk tidak manis saja, tetapi juga ada rasa pahitnya.
Pada jamu serbuk manis resep racikan jamu diperbolehkan untuk
mencatat sebagaian, sedangkan untuk jamu serbuk pahit, resep yang
digunakan tidak boleh untuk dicatat, ini dikarenakan resep rahasia
perusahaan PJ. Dayang Sumbi dari turun-temurun.
UnReg
ister
ed
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Gambar. 13 Proses Pengoplosan Jamu.
10. Pengepakan
Setelah proses pengoplosan dilakukan proses pengepakan jamu.
Pengepakan jamu ditimbang dengan berat/ bungkus 250 gr. Pengepakan
jamu dilakukan dengan dua bungkus, yakni pada bungkus dalam
digunakan plastik kedap udara dan dipres dengan mesin pengepresan, ini
bertujuan agar jamu tidak mudah terbuka, sedangkan pada bungkus luar
berbentuk kardus, dengan merk Jamu Dayang Sumbi.
Setelah jamu dibungkus dengan kardus kemudian diberi label dan
tanggal kadaluarsa, label bertujuan untuk menutup kemasan kardus,
sedangkan untuk tanggal kadaluarsa menggunakan perhitungan 8 bulan
setelah pembuatan jamu. Untuk membuat tanggal kadaluarsa jamu
diperoleh dari penelitian Isnandar di laboratorium Universitas Katolik
Mandala Surabaya.
Gambar. 14 Pengepresan Gambar. 15 Pengepakan
11. Gudang Siap Kirim
Setelah proses pengepakan dan pelabelan pada jamu, kemudian
jamu disimpan di dalam gudang penyimpanan siap kirim, dalam gudang
UnReg
ister
ed
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
penyimpanan ini, jamu dicek kembali, dan dihitung berapa jamu yang
dikirim dan jamu apa yang persediaannya masih kurang.
Gambar 16 Gudang Siap Kirim.
12. Pengiriman
Jamu-jamu yang ada pada gudang siap kirim kemudian dikirim ke
agen-agen Dayang Sumbi yang hampir tersebar di seluruh Indonesia,
selain dikirim ke agen-agen juga ditaruh pada toko jamu PJ. Dayang
Sumbi. Jamu-jamu yang biasanya dikirim untuk agen-agen luar propinsi
dan luar jawa, bisa dikirim dengan menggunakan jasa pengiriman barang,
sedangkan untuk agen-agen yang dekat, dan masih dalam wilayah Jawa
Timur, dikirim dengan menggunakan mobil box yang telah disediakan
oleh PJ. Dayang Sumbi.
Gambar 17 Pengiriman Gambar 18 Toko Jamu
D. Pemasaran
1. Produk
Pemasaran produk jamu Dayang Sumbi dilakukan melalui berbagai
cabang dan agen yang tersebar hampir diseluruh Indonesia. Sampai saat ini
PJ. Dayang Sumbi mempunyai sejumlah 79 agen. Sedangkan untuk
pemasaran di Rumah Produksi, Mojokerto dilakukan di toko jamu Dayang
Sumbi.
UnReg
ister
ed
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Harga jual produk jamu bermacam-macam mulai dari Rp. 5.000,00
untuk jamu kunir asam, Rp. 10.000,00 untuk jamu kudu laos, sedangkan
untuk jamu serbuk manis, jamu serbuk pahit, teh dan jamu berbentuk
cream dengan harga berkisar Rp. 65.000,00 sampai Rp. 85.000,00.
Gambar. 19 Produk Unggulan Dayang Sumbi.
PJ. Dayang Sumbi, selain memasarkan jamu, juga mencetak buku
untuk dijual yakni “Kumpulan 1001 Ramuan Obat Tradisional Indonesia”
seharga Rp. 125.000,00. Proses produksi bibit dan penjualan bibit
dilakukan di green house, bibit dijual rata-rata Rp. 10.000,00/ polybag
kecil.
Gambar. 20 Green House (penjualan bibit)
2. Promosi
Keberhasilan dalam memasarkan produk tergantung bagaimana cara
mempromosikan produk tersebut kepada konsumen. Promosi yang
dilakukan di PJ. Dayang Sumbi untuk memasarkan produknya
diantaranya, melalui :
a. Media elektronik (siaran televisi dan radio), misalnya : TVRI, Bali
TV, RRI Surabaya, dan radio swasta Suara Surabaya.
b. Media cetak, misalnya : koran Bidik, Suara Harapan, dan Agrobis
c. Kunjungan wisata TOGA ke rumah produksi
UnReg
ister
ed
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
d. Pameran, dan
e. Langsung ke konsumen.
3. Pendapatan
Pendapatan yang diperoleh perusahaan jamu Dayang Sumbi dari
penjualan jamu, tanaman dan buku, sedangkan untuk pendapatan yang
diperoleh dari penjualan jamu dibedakan menjadi 2 yakni pendapatan jamu
yang dijual di perusahaan dan jamu yang dijual pada waktu konsultasi di
luar kota.
Untuk pendapatan jamu yang dijual di perusahaan, pendapatan
dicatat dalam 1 buku besar, baik penjualan jamu maupun penjualan
tanaman. Laporan pendapatan penjualan jamu pada perusahaan jamu
Dayang Sumbi yang ada di toko jamu, Mojokerto. Dapat di lihat (di
halaman lampiran).
Dari hasil analisis penjualan jamu kanker yang ada di PJ. Dayang
Sumbi didapatkan hasil sebagai berikut :
UnReg
ister
ed
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
a. Biaya Variabel
Tabel 2 Biaya Variabel Produksi Jamu Cibral I
No Uraian Harga (Rp) Kebutuhan Total (Rp)
1 Daun dewa 65.000 5 Kg 325.000 2 Sambung nyawa 40.000 5 Kg 200.000 3 Ciplukan 20.000 5 Kg 100.000 4 Bangle 8.000 5 Kg 40.000 5 Kunir putih 10.000 5 Kg 50.000 6 Kunyit 5.000 2 Kg 10.000 7 Bidara upas 20.000 5 Kg 100.000 8 Bawang merah 16.000 1 Kg 16.000 9 Bawang putih 16.000 1 Kg 16.000 10 Brotowali 20.000 5 Kg 100.000 11 Kayu manis 20.000 5 Kg 100.000 12 Secang 20.000 5 Kg 100.000 13 Gula 12.000 45 Kg 540.000 14 Tenaga Kerja 15.000 15 TK 225.000 15 Listrik 60.000 - 60.000 16 Lebel kemasan 3.000 7pak 21.000 17 Kardus jamu 1.000 180 buah 180.000 18 Plastik 50 180 buah 9.000 19 Tinta stempel 2.500 1 2.500 20 Gas 90.000 5 450.000 Krokot - - - Andong Merah - - -
Jumlah 2.648.500 Sumber : Harga Pasar
UnReg
ister
ed
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
b. Biaya Tetap
Tabel 3 Biaya Tetap Produksi Jamu Cibral I
No Uraian Kebutuhan Harga satuan
Total Kebutuhan
Umur (bulan)
Total per bulan
1 Biaya PBB 1 3.642.000 3.642.000 12 303.500 2 Wajan 5 150.000 750.000 60 12.500 3 Timbangan 2 180.000 360.000 36 100.000 4 Panci 2 300.000 500.000 60 10.000 5 Kompor 5 180.000 900.000 12 75.000 6 Ember 5 30.000 150.000 60 2.500
7 Entong kayu 10 6000 60.000 12 5.000
8 Ayakan 1 30.000 30.000 12 2.500 9 Penyaring 2 7.500 15.000 12 1.250 10 Bak 5 60.000 300.000 60 5.000 11 Pisau 2 4.500 9.000 12 750
12 Mesin
penggiling 1 3.600.000 3.600.000 60 60.000
13 Blender 1 150.000 150.000 60 2.500
14 Alat tumbuk 3 50.000 150.000 60 212.500
15 Sarung tangan
4 25.000 100.000 2 2.500
16 Masker 3 25.000 750.000 2 50.000 18 Pengaduk 5 6.000 30.000 12 37.500
Total biaya 11.496.000 883.000 Sumber : Harga Pasar
c. Pendapatan
Untuk membuat jamu kanker dengan komposisi bahan
5Kg/bahan, didapatkan air dari perebusan bahan-bahan yakni 45 liter,
dan didapatkan serbuk hasil pengkristalan 45 Kg. Tiap 1 kardus jamu
berisi 250 gram jamu serbuk. Oleh karena itu didapatkan hasil :
Hasil : 1 Kg = 1000 gr
45 Kg = 45.000 gr
45.000 : 250 = 180 kardus
1 kadus = 65.000
65.000 x 180 =11.700.000
UnReg
ister
ed
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Biaya Total : Biaya Variabel + Biaya Tetap
2.648.500 + 883.000= 3.531.500
Pendapatan : Hasil – Biaya Total
12.700.00 – 3.531.500 = 8.168.500
Pendapatan yang diperoleh untuk penjualan jamu kanker setiap
kali produksi didapatkan Rp. 8.182.500. Sedangkan untuk penjualan
jamu di PJ. Dayang Sumbi selama 1 bulan didapatkan hasil yakni :
Pendapatan Penjualan Jamu (1 bulan)– jumlah modal (1 kali produksi)
80.310.000 – 3.531.500 = Rp. 76.779.500.
Untuk bahan utama pembuatan jamu kanker yang tidak ada
pada pasar yakni simplisia krokot, kitolod dan simplisia andong
merah. Untuk simplisia krokot dan kitolod ini adalah tanaman liar, dan
bisa didapatkan tanpa membeli, sedangkan simplisia andong merah
adalah merupakan tanaman hias, dari serve dibeberapa tempat, hampir
semua rumah ditanamai tanaman andong merah, sebagai tanaman
hias.
4. Konsultasi Kesehatan
Pada promosi ke luar kota dilakukan pada tiap 1 bulan sekali,
kegiatan diluar kota adalah promosi di TV lokal, Radio lokal dan
konsultasi langsung dengan pasien, sehingga dapat mendengar keluhan
pasien secara langsung.
Konsultasi pada rumah produksi di Mojokerto dilaksanakan setiap
hari kamis, mulai pukul 08.00 WIB sampai pukul 16.00 WIB. Sedangkan
konsultasi pada kantor pusat di Sidoarjo dilaksanakan setiap hari rabu,
mulai pukul 08.00 WIB sampai pukul 16.00 WIB.
UnReg
ister
ed
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
I. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan.
Dari hasil magang yang dilaksanakan pada tanggal 13 Februari-13
Maret 2012, di PJ. Dayang Sumbi, Desa Sambilawang, Kecamatan Delanggu,
Kabupaten Mojokerto. Didapatkan kesimpulan :
1. Proses pembuatan jamu instan yang dilakukan pada PJ. Dayang Sumbi
dilakukan secara sederhana yakni dengan pengkristalan dan
penggilingan, hal ini mendapatkan kesempatan bisnis yang cukup baik
bagi yang ingin membuka bisnis perusahaan jamu.
2. Proses pembuatan jamu instan di PJ. Dayang Sumbi dilakukan dengan
cara tradisional dan mengacu primbon jawa, tidak mengacu pada
standarisasi kesehatan.
3. Jamu instan Cibral I yang berfungsi untuk mengobati sakit kanker bahan-
bahannya mudah untuk didapatkan dan sebagian termasuk tanaman
rumput.
B. Saran
Dari hasil magang di PJ. Dayang Sumbi memberikan saran sebagai
berikut :
1. Untuk menjadikan perusahaan jamu yang lebih maju dan diminati
khususnya untuk masyarakat Jawa Timur, sebaiknya standarisasi mutu
dan kesehatan lebih diutamakan dari pada resep primbon jawa.
2. Pengolahan pembukuan keuangan sebaiknya lebih ditingkatkan dan
diolah sebaik mungkin, sehingga pendapatan dan pengeluaran lebih jelas.
UnReg
ister
ed
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR PUSTAKA
Anonim1, 2009, Jamu Tradisional. http://wikipedia.Jamu.com, diakses pada tanggal 11 Februari 2012, pukul 20.00 WIB
Anonim2, 2011, Jamu Instan. http://wikipedia.Jamu_instan.com, diakses pada tanggal 11 Februari 2012, pukul 20.00 WIB
Anonim3, 2009. Obat Tradisional. http://Wikipedia.htm. Diakses Tanggal 11 Desember 2012, Pukul 20.00 WIB.
Anonim4, 2009. SECANG (Caesalpinia sappan L). http://SECANG (Caesalpinia sappan L) « Liew267's Blog.htm.
Anonim5, 2009, Bratawali. http://wikipedia.html, diakses pada tanggal 20 April 2012. Pukul 14.00 WIB.
Anonim6, 2006, Bawang merah. http://wikipedia.html, diakses pada tanggal 20 April 2012. Pukul 14.00 WIB.
Anonim7, 2011, Bawang putih. http://yayasan-spiritia/bawang-putih.html, diakses pada tanggal 20 April 2012. Pukul 14.00 WIB.
Anonim8, 2010. Jenis Jenis Gula dan Berbagai Produk Terkait. www.foodinfo. net/id/products/sugar/types.htm)
Anonim9, 2012. Kanker. http://wikipedia.html, diakses pada tanggal 20 April 2012. Pukul 14.00 WIB
Dalimartha S. 2000. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia 2. Jakarta: Trubus
Agriwidya. 214 hlm.
Dwiyanto, 2009. Ramuan Tradisional. Yogyakarta : Mitra Sejati.
Hanafi. Mohammad, 2010. Kayu manis Cinnamomum zeylanicum C verum. Mhanafi 123’s Blog.html
Hariana. Arief, H, 2005. Tumbuhan Obat dan Khasiatnya 2. Jakarta.
http://dayangsumbi.co.id/index.php.html
http://repository.petra.ac.id/11218/
Isnandar. Wahid, H. Prof. DR. (HC), 2011. 1001 Ramuan Obat Tradisional. Mojokerto.
UnRe
gistered
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Maheswari, H. 2002. Pemanfaatan Obat Alami : Potensi dan Prospek Pengembangannya. Bogor: IPB.
Putri, 2010. Pembuatan Gula Bit. http://rumahgula.site90.com/pembuatangulabit.htm.
Robbins, Stephen P.; Judge, Timothy A. (2008). Perilaku Organisasi Buku 2, Jakarta: Salemba Empat.
Sampurno, H, 2005. Pedoman Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik. Jakarta.
Suganda. Asep. Guna, 2007. Teknopreneur Edisi 11. Jakarta.
Tukiman, 2005. Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) untuk kesehatan keluarga. USU digital library
www.dayangsumbi.co.id
UnRe
gistered