perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id pengaruh ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id...

69
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BUAH JAMBU BIJI MERAH (Psidium guajava Linn) TERHADAP KERUSAKAN STRUKTUR HISTOLOGIS GINJAL MENCIT YANG DIINDUKSI PARASETAMOL SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran Prisca Priscilla G.0009170 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET Surakarta 2012

Upload: lethien

Post on 08-May-2019

229 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Merah Ginjal Mencit yang Diinduksi Nama Penguji Pendamping commit to user ii PENGESAHAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BUAH JAMBU BIJI MERAH (Psidium

guajava Linn) TERHADAP KERUSAKAN STRUKTUR HISTOLOGIS

GINJAL MENCIT YANG DIINDUKSI PARASETAMOL

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

Prisca Priscilla

G.0009170

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Surakarta

2012

Page 2: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Merah Ginjal Mencit yang Diinduksi Nama Penguji Pendamping commit to user ii PENGESAHAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PENGESAHAN SKRIPSI

Skripsi dengan Judul : Pengaruh Pemberian Ekstrak Buah Jambu Biji

Merah (Psidium guajava Linn) terhadap Kerusakan Struktur Histologis

Ginjal Mencit yang Diinduksi Parasetamol

Prisca Priscilla, NIM : G.0009170, Tahun : 2012

Telah diuji dan sudah disahkan di hadapan Dewan Penguji Skripsi

Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret

Pada hari Selasa, Tanggal 31 Juli 2012

Pembimbing Utama

Nama : Suyatmi, dr., M.Biomed., Sci.

NIP : 19720105 200112 2001 ………………………………

Pembimbing Pendamping

Nama : Yulia Sari, S.Si., M.Si.

NIP : 19800715 200812 2001 ……………………………….

Penguji Utama

Nama : Muthmainah, dr., M.Kes.

NIP : 19660702 199802 2001 ……………………………….

Penguji Pendamping

Nama : Arif Suryawan, dr., AIFM

NIP : 19580327 198601 1001 ……………………………….

Surakarta, 31 Juli 2012

Ketua Tim Skripsi Dekan FK UNS

Muthmainah, dr., M.Kes

NIP 19660702 199802 2 001

Prof. Dr. Zainal Arifin Adnan, dr., Sp.PD-KR-FINASIM

NIP 19510601 197903 1 002

Page 3: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Merah Ginjal Mencit yang Diinduksi Nama Penguji Pendamping commit to user ii PENGESAHAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

PERNYATAAN

Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah

diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan

sepanjang pengetahuan penulis juga tidak terdapat karya atau pendapat yang

pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam

naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Surakarta, 31 Juli 2012

Prisca Priscilla

G.0009170

Page 4: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Merah Ginjal Mencit yang Diinduksi Nama Penguji Pendamping commit to user ii PENGESAHAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

ABSTRAK

Prisca Priscilla, G.0009170, 2012. Pengaruh Pemberian Ekstrak Buah Jambu Biji

Merah (Psidium guajava Linn) terhadap Kerusakan Struktur Histologis Ginjal

Mencit yang Diinduksi Parasetamol. Skripsi, Fakultas Kedokteran, Universitas

Sebelas Maret, Surakarta.

Latar Belakang: Buah jambu biji merah (Psidium guajava Linn) mengandung

berbagai macam antioksidan seperti vitamin A, C, E, mineral Fe, Mn, Zn, Se,

flavonoid, dan likopen. Antioksidan tersebut diketahui memiliki potensi efek

nefroprotektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian

ekstrak buah jambu biji merah terhadap kerusakan struktur histologis ginjal

mencit yang diinduksi parasetamol dan pengaruh peningkatan dosis ekstrak buah

jambu biji merah dalam meningkatkan efek proteksi terhadap kerusakan struktur

histologis ginjal mencit yang diinduksi parasetamol.

Metode Penelitian: Penelitian ini bersifat eksperimental laboratorik dengan the

post test only controlled group design. Sampel menggunakan 28 ekor mencit

jantan dari galur Swiss webster, dengan umur 2-3 bulan dan berat badan + 20

gram. Sampel diambil dengan metode incidental sampling dan dibagi secara acak

ke dalam 4 kelompok. Kelompok KK(-) dan KK(+), mencit diberi akuades selama

14 hari. Kelompok KP1, mencit diberi ekstrak buah jambu biji merah dosis 35

mg/20 gram BB mencit dan kelompok KP2, mencit diberi ekstrak buah jambu biji

merah dosis 70 mg/20 gram BB mencit selama 14 hari. Parasetamol diberikan

pada kelompok KK(+), KP1, dan KP2 pada hari ke-12, 13, dan 14. Hari ke-15,

mencit dikorbankan dan ginjal mencit dibuat preparat dengan metode blok parafin

dan pengecatan HE. Gambaran histologis ginjal dinilai berdasarkan penjumlahan

intisel piknosis, karioreksis, dan kariolisis. Data dianalisis menggunakan uji One-

Way ANOVA (α = 0,05) dan dilanjutkan uji Post Hoc Multiple Comparisons

(LSD) (α = 0,05).

Hasil Penelitian: Hasil uji One-Way ANOVA menunjukkan adanya perbedaan

yang bermakna antara keempat kelompok. Hasil uji LSD menunjukkan adanya

perbedaan yang bermakna antara kelompok KK(-)-KK(+), KK(-)-KP1, KK(-)-

KP2, KK(+)-KP1, KK(+)-KP2, dan KP1-KP2.

Simpulan Penelitian: Ekstrak buah jambu biji merah dapat mencegah kerusakan

struktur histologis ginjal mencit yang diinduksi parasetamol dan peningkatan

dosis ekstrak buah jambu biji merah dapat meningkatkan efek proteksi terhadap

kerusakan struktur histologis ginjal mencit yang diinduksi parasetamol.

Kata kunci: ekstrak buah jambu biji merah, parasetamol, kerusakan struktur

histologis ginjal mencit.

Page 5: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Merah Ginjal Mencit yang Diinduksi Nama Penguji Pendamping commit to user ii PENGESAHAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

ABSTRACT

Prisca Priscilla, G.0009170, 2012. The Influence of Red Guava Fruit Extract

(Psidium guajava Linn) to Renal Histologic Structure Damage of Mice which is

Induced by Paracetamol. Script, Faculty of Medicine, Sebelas Maret University,

Surakarta.

Background: Red guava fruit (Psidium guajava Linn) contain various of

antioxidants such as vitamins A, C, E, minerals Fe, Mn, Zn, Se, flavonoids, and

lycopene.Antioxidants were thought to have nephroprotective effect. The

objectives of this research are to know the effect of red guava fruit extract in

preventing the renal histologic structure damage of mice which is induced by

paracetamol and the increase of red guava fruit extract dose can also increase

protection effect to the renal histologic structure damage of mice which is induced

by paracetamol.

Methods: This was laboratory experimental research with the post test only

controlled group design. Samples were twenty eight male mice from Swiss

webster type, 2-3 months old age and + 20 gram of each weight. Samples taken by

the incidental method of sampling and divided randomly into 4 groups. The group

of KK(-) and KK(+), mice were given aquadest for 14 days. The group of KP1,

mice were given red guava fruit extract with the dose of 35 mg/20 g body weight

of mice and the group of KP2, mice were given red guava fruit extract with the

dose of 70 mg/20 g body weight of mice for 14 days. Paracetamol was given to

groups of KK(+), KP1, and KP2, on the 12th

, 13th

, and 14th

day. The 15th

day, mice

were sacrificed and renals made preparations by the method of paraffin block and

stained by HE. Renal histological features were assessed based on quantifying of

pyknosis, karyorhexis, and karyolysis. Data were analyzed using the One-Way

ANOVA test (α = 0.05) and continued with Post Hoc Multiple Comparisons

(LSD) test (α = 0.05).

Results: The results of One-Way ANOVA test showed that there was significant

difference between the four groups. LSD test results showed there was significant

difference between groups of KK(-)-KK(+), KK(-)-KP1, KK(-)-KP2, KK(+)-KP1,

KK(+)-KP2, dan KP1-KP2.

Conclusion: Red guava fruit extract can prevent the renal histologic structure

damage of mice which is induced by paracetamol and the increase of red guava

fruit extract dose can increase protection effect to the renal histologic structure

damage of mice which is induced by paracetamol.

Keywords: red guava fruit extract, paracetamol, renal histologic structure

damage.

Page 6: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Merah Ginjal Mencit yang Diinduksi Nama Penguji Pendamping commit to user ii PENGESAHAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

PRAKATA

Segala puji syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas

segala kasih dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “Pengaruh Pemberian Ekstrak Buah Jambu Biji Merah (Psidium guajava

Linn) terhadap Kerusakan Struktur Histologis Ginjal Mencit yang Diinduksi

Parasetamol”.

Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat kelulusan tingkat sarjana di

Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penulis menyadari

bahwa skripsi ini tidak lepas dari kerjasama dan bantuan dari berbagai pihak.

Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Prof. Dr. Zainal Arifin Adnan, dr., Sp.PD-KR-FINASIM, selaku Dekan

Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Muthmainah, dr., M.Kes., selaku Ketua Tim Skripsi Fakultas Kedokteran

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Suyatmi, dr., M.Biomed., Sci., selaku Pembimbing Utama yang telah

memberikan bimbingan, masukan, dan motivasi kepada penulis.

4. Yulia Sari, S.Si., M.Si., selaku Pembimbing Pendamping yang telah

memberikan bimbingan, masukan, dan motivasi kepada penulis.

5. Muthmainah, dr., M.Kes., selaku Penguji Utama yang telah memberikan kritik

dan saran demi kesempurnaan penulisan skripsi ini.

6. Arif Suryawan, dr., AIFM, selaku Penguji Pendamping yang telah

memberikan kritik dan saran demi kesempurnaan penulisan skripsi ini.

7. Seluruh Dosen dan Staf Laboratorium Histologi dan Bagian Skripsi Fakultas

Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah membantu dalam

penelitian dan penyusunan skripsi ini.

8. Papa, Mama, Engkong, Mak, Cynthia serta seluruh keluarga besar penulis

yang turut memberikan doa, dukungan, dan motivasi, baik material maupun

spiritual dalam penyelesaian skripsi ini.

9. Ardelia, Vasa, Medika, Ria, Irene, David, Dympna, Marsha, Ratih, Tita dan

teman-teman FK UNS angkatan 2009 yang telah memberikan dukungan dan

motivasi dalam penulisan skripsi ini.

10. Teman-teman keluarga besar Asisten Histologi FK UNS, atas motivasi,

inspirasi dan kebersamaannya selama ini.

11. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, yang turut membantu

dalam penyelesaian skripsi ini.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penelitian dan

penyusunan skripsi ini. Kritik dan saran yang membangun sangat penulis

harapkan demi perbaikan selanjutnya. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

seluruh pembaca.

Surakarta, 31 Juli 2012

Prisca Priscilla

Page 7: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Merah Ginjal Mencit yang Diinduksi Nama Penguji Pendamping commit to user ii PENGESAHAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

DAFTAR ISI

PRAKATA ......................................................................................................... vi

DAFTAR ISI ...................................................................................................... vii

DAFTAR TABEL .............................................................................................. ix

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................ 2

C. Tujuan Penelitian ............................................................................. 3

D. Manfaat Penelitian ........................................................................... 3

BAB II LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka............................................................................. 4

1. Jambu biji merah (Psidium guajava Linn) ............................... 4

a. Klasifikasi ........................................................................... 4

b. Deskripsi Tanaman ............................................................. 4

c. Khasiat ................................................................................ 6

d. Kandungan kimia ............................................................... 7

2. Ginjal (Ren) .............................................................................. 11

a. Anatomi .............................................................................. 11

b. Fisiologi .............................................................................. 11

c. Histologi ............................................................................. 11

3. Parasetamol ............................................................................... 17

a. Farmakodinamik ................................................................. 17

b. Farmakokinetik ................................................................... 17

c. Dosis ................................................................................... 18

d. Efek Samping ..................................................................... 19

4. Mekanisme Kerusakan Ginjal akibat Pemberian

Parasetamol Dosis Toksik ........................................................ 19

5. Mikroskopis Ginjal akibat Pemberian

Parasetamol Dosis Toksik ........................................................ 22

6. Mekanisme Perlindungan Ekstrak Buah Jambu Biji Merah

(Psidium guajava Linn) terhadap Kerusakan Ginjal akibat

Pemberian Parasetamol Dosis Toksik ...................................... 24

Page 8: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Merah Ginjal Mencit yang Diinduksi Nama Penguji Pendamping commit to user ii PENGESAHAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

B. Kerangka Pemikiran ....................................................................... 28

C. Hipotesis ......................................................................................... 29

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian .............................................................................. 30

B. Lokasi Penelitian ........................................................................... 30

C. Subjek Penelitian ........................................................................... 30

D. Teknik Sampling ........................................................................... 31

E. Rancangan Penelitian .................................................................... 31

F. Identifikasi Variabel Penelitian ..................................................... 33

G. Definisi Operasional Variabel Penelitian ...................................... 34

H. Alat dan Bahan Penelitian ............................................................. 37

I. Cara Kerja ..................................................................................... 38

J. Teknik Analisis Data Statistik ....................................................... 44

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Data Hasil Penelitian ..................................................................... 46

B. Analisis Data ................................................................................. 49

BAB V PEMBAHASAN ................................................................................... 52

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan ....................................................................................... 58

B. Saran .............................................................................................. 58

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 59

LAMPIRAN

Page 9: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Merah Ginjal Mencit yang Diinduksi Nama Penguji Pendamping commit to user ii PENGESAHAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Kandungan Gizi Buah Jambu Biji Merah (Psidium guajava Linn)

dalam 100 gram Buah Segar

Tabel 4.1. Rata-Rata Jumlah Kerusakan Histologis Sel Epitel Tubulus

Proksimal Ginjal pada Masing-Masing Kelompok Perlakuan Mencit

Tabel 4.2. Ringkasan Hasil Uji LSD

Page 10: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Merah Ginjal Mencit yang Diinduksi Nama Penguji Pendamping commit to user ii PENGESAHAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Pohon dan Buah Jambu Biji Merah

Gambar 2.2. Struktur Histologis Ginjal

Gambar 2.3. Pengamatan Mikroskopis Ginjal Normal

Gambar 2.4. Skema Kerangka Pemikiran

Gambar 3.1. Skema Rancangan Penelitian

Gambar 3.2. Skema Langkah-Langkah Penelitian

Gambar 4.1. Histogram Perbandingan Rata-Rata Jumlah Kerusakan Histologis

Ginjal Mencit Keempat Kelompok Perlakuan

Gambar 4.2. Fotomikrograf Tubulus Proksimal Pars Konvulata Korteks Ginjal

Mencit Kelompok Kontrol Negatif (KK(-)) dengan Pengecatan

HE dan Perbesaran 1000x

Gambar 4.3. Fotomikrograf Tubulus Proksimal Pars Konvulata Korteks Ginjal

Mencit Kelompok Kontrol Positif (KK(+)) dengan Pengecatan

HE dan Perbesaran 1000x

Gambar 4.4. Fotomikrograf Tubulus Proksimal Pars Konvulata Korteks Ginjal

Mencit Kelompok Perlakuan 1 (KP1) dengan Pengecatan HE dan

Perbesaran 1000x

Gambar 4.5. Fotomikrograf Tubulus Proksimal Pars Konvulata Korteks Ginjal

Mencit Kelompok Perlakuan 2 (KP2) dengan Pengecatan HE dan

Perbesaran 1000x

Page 11: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Merah Ginjal Mencit yang Diinduksi Nama Penguji Pendamping commit to user ii PENGESAHAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Tabel Nilai Konversi Dosis Manusia ke Hewan

Lampiran 2. Tabel Daftar Volume Maksimal Bahan Uji pada Pemberian

Peroral

Lampiran 3. Tabel Hasil Pengamatan Preparat Histologis Ginjal Mencit

Lampiran 4. Hasil Uji Statistik Data Penelitian

Lampiran 5. Gambar Alat dan Bahan Penelitian

Lampiran 6. Prosedur Pembuatan Ekstrak Buah Jambu Biji Merah di LPPT

UGM

Lampiran 7. Data Pembuatan Ekstrak Buah Jambu Biji Merah

Lampiran 8. Surat Keterangan Pembelian Mencit di LPPT UGM

Lampiran 9. Surat Ijin Penelitian di Laboratorium Histologi FK UNS

Lampiran 10. Ethical clearance

Page 12: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Merah Ginjal Mencit yang Diinduksi Nama Penguji Pendamping commit to user ii PENGESAHAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Ginjal merupakan salah satu organ penting dalam membentuk sistem

ekskretorius tubuh manusia. Ginjal terdiri atas satuan unit terkecil berupa

nefron yang memiliki fungsi penting dalam mengeluarkan sisa-sisa

metabolisme dalam tubuh. Kegagalan dari ginjal untuk melakukan fungsinya

secara baik dan adekuat akan mengakibatkan gagal ginjal. Menurut hasil

penelitian yang dilakukan Grassman (2005), hingga akhir tahun 2004 terdapat

1.783.000 penduduk dunia yang menjalani perawatan ginjal akibat gagal

ginjal. Indonesia termasuk negara dengan tingkat penderita gagal ginjal yang

cukup tinggi. Berdasarkan data dari Persatuan Nefrologi Indonesia

(PERNEFRI) 2004, diperkirakan terdapat 70.000 penderita gagal ginjal di

Indonesia.

Salah satu penyebab gagal ginjal yang paling banyak ditemukan adalah

toksisitas akibat pengaruh obat. Proses yang mendasari terjadinya toksisitas

akibat obat secara singkat dipengaruhi oleh pembentukan ROS (Radical

Oxygen Species) yang merupakan radikal bebas superoksida (Sukandar, 2006;

Evans et al., 2002). Radikal bebas dalam sel memiliki efek negatif, yaitu dapat

menimbulkan stres oksidatif terhadap komponen sel dan akhirnya

menyebabkan terjadinya kerusakan sel itu sendiri (Rubin et al., 2005). Salah

1

Page 13: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Merah Ginjal Mencit yang Diinduksi Nama Penguji Pendamping commit to user ii PENGESAHAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

satu bentuk pencegahan terhadap stres oksidatif tersebut adalah dengan

pemberian antioksidan (Jan et al., 2011; Halberstein, 2005).

Salah satu tanaman obat yang memiliki manfaat sebagai antioksidan

adalah buah jambu biji merah (Psidium guajava Linn). Buah jambu biji merah

merupakan buah yang mudah didapat di alam, dikenal oleh masyarakat luas,

harganya murah, dan tidak memiliki kandungan kimia yang berbahaya.

Kandungan nutrisi yang paling banyak terkandung dalam buah jambu biji

merah adalah likopen dan vitamin C, sedangkan senyawa lainnya adalah

vitamin A, vitamin E, serta beberapa mineral dan senyawa fitonutrien (USDA,

2007). Senyawa-senyawa tersebut memiliki efek antioksidan yang sangat baik

untuk mencegah terjadinya stres oksidatif pada kerusakan sel. Namun, sejauh

ini belum terdapat penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh buah jambu biji

merah dalam sifatnya sebagai nefroprotektor.

Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian guna

mengetahui apakah buah jambu biji merah (Psidium guajava Linn) sebagai

tanaman obat mampu berdaya proteksi dan mencegah kerusakan ginjal yang

terjadi akibat induksi parasetamol.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah:

1. Apakah pemberian ekstrak buah jambu biji merah (Psidium guajava Linn)

dapat mencegah kerusakan struktur histologis ginjal mencit yang diinduksi

parasetamol?

Page 14: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Merah Ginjal Mencit yang Diinduksi Nama Penguji Pendamping commit to user ii PENGESAHAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

2. Apakah peningkatan dosis ekstrak buah jambu biji merah (Psidium

guajava Linn) dapat meningkatkan efek proteksi terhadap kerusakan

struktur histologis ginjal mencit yang diinduksi parasetamol?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan:

1. Untuk mengetahui apakah pemberian ekstrak buah jambu biji merah

(Psidium guajava Linn) dapat mencegah kerusakan struktur histologis

ginjal mencit yang diinduksi parasetamol.

2. Untuk mengetahui apakah peningkatan dosis ekstrak buah jambu biji

merah (Psidium guajava Linn) dapat meningkatkan efek proteksi terhadap

kerusakan struktur histologis ginjal mencit yang diinduksi parasetamol.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah mengenai

pengaruh ekstrak buah jambu biji merah (Psidium guajava Linn) dalam

mencegah kerusakan ginjal mencit yang diinduksi parasetamol.

b. Penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai bahan acuan untuk

penelitian lebih lanjut, misalnya penelitian dengan subjek manusia.

2. Manfaat Aplikatif

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi

masyarakat untuk menggunakan ekstrak buah jambu biji merah

(Psidium guajava Linn) sebagai tanaman obat alternatif dalam upaya

untuk mencegah kerusakan ginjal.

Page 15: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Merah Ginjal Mencit yang Diinduksi Nama Penguji Pendamping commit to user ii PENGESAHAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Jambu Biji Merah (Psidium guajava Linn)

a. Klasifikasi

Tanaman jambu biji (Psidium guajava Linn) diklasifikasikan

menurut taksonominya, yaitu :

Kingdom : Plantae

Subkingdom : Tracheobionta

Divisi : Spermatophyta

Subdivisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Subkelas : Rosidae

Ordo : Myrtales

Famili : Myrtaceae

Genus : Psidium

Spesies : Psidium guajava Linn

(National Tropical Botanical Garden, 2012).

b. Deskripsi Tanaman

Jambu biji (jambu batu; jambu klutuk; jambu siki) merupakan

tanaman yang sudah tidak asing lagi di Indonesia. Tanaman ini berasal

dari Brazilia, Amerika Tengah, tumbuh di daerah tropis hingga

subtropis, termasuk golongan tanaman buah berjenis perdu yang

bercabang banyak, dan tingginya dapat mencapai 3 sampai 10 meter.

Umumnya umur pohon jambu biji dapat mencapai 30-40 tahun

4

Page 16: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Merah Ginjal Mencit yang Diinduksi Nama Penguji Pendamping commit to user ii PENGESAHAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

(Parimin, 2007). Tanaman ini memiliki daun berbentuk bulat telur

dengan pangkal membulat, ujung tumpul, kasar, kusam, dan berwarna

hijau. Bunganya kecil berwarna putih keluar dari ketiak daun, tunggal,

dan bertangkai (Astawan, 2008).

Gambar 2.1. Pohon dan Buah Jambu Biji Merah (Tabulampot,

2007; Wikipedia, 2012)

Buah jambu biji berbentuk bulat sampai bulat telur, berdiameter

2,5 cm sampai dengan lebih dari 10 cm. Kulitnya berwarna hijau

sampai hijau kekuningan, daging buahnya tebal. Buah jambu biji

bervariasi, ada yang daging buahnya berwarna merah, putih, atau

kuning (Lakhanpal, 2007). Pada daging buahnya terdapat banyak biji

yang mengumpul ditengah, berukuran kecil, keras dan berwarna

kuning kecoklatan. Buah yang telah masak dagingnya lunak,

sedangkan yang belum masak dagingnya agak keras dan renyah.

Buahnya memiliki rasa manis, kurang manis, dan hambar, tergantung

dari varietasnya (Bambang, 2010). Buah jambu biji unggulan di

Indonesia adalah jambu biji merah (FEDC, 2007).

Page 17: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Merah Ginjal Mencit yang Diinduksi Nama Penguji Pendamping commit to user ii PENGESAHAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

c. Khasiat

Buah jambu biji merah sejak dahulu telah banyak digunakan

untuk pengobatan tradisional. Buah ini dipercaya dapat membantu

mempercepat penyembuhan demam berdarah. Kandungan likopen

yang tinggi dalam buah ini mampu meningkatkan kadar trombosit

penderita penyakit demam berdarah (FEDC, 2007). Selain itu, buah

jambu biji juga bermanfaat memperlancar pencernaan, menurunkan

kolesterol, antioksidan, menghilangkan rasa lelah dan lesu, serta

mengobati sariawan (Bambang, 2010).

Beberapa penelitian menemukan khasiat kulit buah jambu biji

merah mampu mengatasi hiperglikemia (Rai et al., 2007a). Dalam

penelitian selanjutnya, Rai et al. (2007b, 2009) berhasil membuktikan

khasiat antidiabetes yang lebih baik pada kulit buah jambu biji merah

dalam keadaan buah yang belum masak.

Page 18: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Merah Ginjal Mencit yang Diinduksi Nama Penguji Pendamping commit to user ii PENGESAHAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

d. Kandungan Kimia

Buah jambu biji merah memiliki berbagai kandungan gizi

seperti terlampir di bawah ini:

Tabel 2.1. Kandungan Gizi Buah Jambu Biji Merah (Psidium

guajava Linn) dalam 100 gram Buah Segar.

Komposisi Gizi Satuan Kandungan Gizi

Kalori kcal 68

Protein g 2,55

Lemak g 0,95

Serat g 5,4

Mineral

Kalsium (Ca) mg 18

Besi (Fe) mg 0,26

Kalium (K) mg 417

Natrium (Na) mg 2

Seng (Zn) mg 0,23

Selenium (Se) mg 0,6

Vitamin

Vitamin C mg 228,3

Riboflavin mg 0,040

Thiamin mg 0,067

Niasin mg 1,084

Vitamin B6 mg 0,110

Vitamin B12 mcg 0,00

Folat mcg 49

Vitamin A IU 624

Betakaroten mcg 374

Vitamin E mg 0,73

Vitamin K mcg 2,6

Misc

Likopen mcg 5204

(Sumber : USDA, 2007).

Page 19: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Merah Ginjal Mencit yang Diinduksi Nama Penguji Pendamping commit to user ii PENGESAHAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

Buah jambu biji merah merupakan salah satu buah yang

istimewa karena kandungan vitamin C nya sangat tinggi melebihi

buah yang lain, yakni mencapai empat hingga enam kali lebih tinggi

dibandingkan buah jeruk (31-53 mg/100 gram), tiga kali lipat dari

buah stroberi (57 mg/100 gram), enam kali lipat dari buah anggur

(34 mg/100 gram), dan mencapai dua puluh kali lipat dari buah

pisang (9 mg/100 gram) (The Natural Food Hub, 2001). Vitamin C

dapat berkhasiat sebagai antioksidan dan meningkatkan sistem

kekebalan tubuh sehingga mampu melawan berbagai infeksi dan

menangkal radikal bebas (Pdpersi, 2004; Astawan, 2006). Vitamin C

juga berperan membantu penyerapan mineral zat besi yang

diperlukan untuk pembentukan sel darah merah (Astawan, 2006).

Selain sebagai sumber vitamin C yang baik, buah jambu biji

merah juga kaya akan serat pangan (dietary fiber) yang berkaitan

dengan antioksidan alami yang terdapat di dalam buahnya (Jimenez

et al., 2001). Jenis serat yang cukup banyak terkandung di dalam

buah ini adalah pektin yang merupakan jenis serat yang bersifat larut

di dalam air. Kandungan pektin terutama terdapat pada bagian kulit

buahnya yang berperan mengganggu penyerapan lemak dan glukosa

yang berasal dari makanan (Achyad dan Rasyidah, 2000). Sehingga

dapat menurunkan kadar kolesterol dan glukosa darah, mencegah

atherosklerosis (penyumbatan pembuluh darah penyebab terjadinya

Page 20: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Merah Ginjal Mencit yang Diinduksi Nama Penguji Pendamping commit to user ii PENGESAHAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

penyakit jantung koroner dan stroke) serta penyakit diabetes melitus

(Astawan, 2006).

Kandungan gizi lain pada buah jambu biji merah adalah

vitamin A (betakaroten), vitamin E, Zn, Fe, dan Se yang dapat

menambah potensi antioksidan buah ini. Berbagai vitamin dan

mineral tersebut mampu meningkatkan status antioksidan total bagi

tubuh, sehingga berperan penting dalam menghambat stres oksidatif

akibat radikal bebas. Dalam penelitian sebelumnya, konsumsi buah

jambu biji merah mampu memperbaiki status oksidan dan profil lipid

(total kolesterol, trigliserid, LDL-kolesterol dan HDL-kolesterol)

pada manusia dewasa muda (Knek et al., 2000; Cerhan et al., 2003).

Dalam buahnya, jambu biji merah juga dilengkapi dengan

kandungan polifenol dan flavonoid. Polifenol merupakan salah satu

sumber antioksidan alami yang baik bagi tubuh. Kandungan

polifenol tertinggi pada buah jambu biji merah berada di kulitnya

(Marquina et al., 2008). Sedangkan flavonoid memiliki kemampuan

sebagai antiradang, antialergi, antivirus dan antikanker. Kandungan

lainnya adalah senyawa karotenoid, seperti likopen dan

cryptoxanthin (Rahmat et al., 2006; Astawan, 2008).

Likopen merupakan salah satu senyawa fitokimia atau

fitonutrien yang bermanfaat bagi kesehatan. Likopen terdapat

sebagai pigmen yang disintesis oleh tanaman dan mikroorganisme,

yang memberikan warna merah kekuningan pada buah dan sayuran,

Page 21: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Merah Ginjal Mencit yang Diinduksi Nama Penguji Pendamping commit to user ii PENGESAHAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

dan termasuk dalam kelompok senyawa karotenoid. Likopen

berperan penting sebagai antioksidan yang poten. Likopen diketahui

mempunyai aktivitas antioksidan lebih baik daripada vitamin A, C, E

maupun mineral lainnya. Senyawa ini mempunyai kemampuan

untuk mengeliminasi radikal bebas dan mengurangi risiko terhadap

berbagai macam kanker (Agarwal dan Rao, 2000; Sudardjat dan

Gunawan, 2003).

Ada dua mekanisme kerja likopen yang utama dalam

mencegah penyakit kronis termasuk kanker dan degeneratif, yaitu :

1) Melalui kerja oksidatif yakni sebagai antioksidan yang akan

meredam spesies oksigen reaktif dan meningkatkan potensi

antioksidan sehingga mengurangi kerusakan oksidatif pada

lipid (termasuk lipid membran dan lipoprotein), protein dan

DNA

2) Mekanisme non-oksidatif melalui pengaturan fungsi gen,

memperbaiki gap-junction communication, modulasi hormon

dan respons imun atau pengaturan metabolisme yang

semuanya akan menyebabkan penurunan risiko penyakit

kronik (Agarwal dan Rao, 2000; Sudardjat dan Gunawan,

2003).

Page 22: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Merah Ginjal Mencit yang Diinduksi Nama Penguji Pendamping commit to user ii PENGESAHAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

2. Ginjal (Ren)

a. Anatomi

Ginjal merupakan organ berjumlah sepasang yang terletak

dalam retroperitoneum pada dinding posterior abdomen, berwarna

kemerahan, dan berbentuk seperti kacang. Pada manusia dewasa,

masing-masing ginjal memiliki panjang 10 cm, lebar 5,5 cm dan tebal

3 cm dengan berat 150 gram (Ashley dan Morlidge, 2008). Ginjal

dibungkus oleh jaringan fibrosa kapsul ginjal. Ginjal memiliki sisi

medial cekung dan sisi lateral yang cembung. Sisi medial yang

cekung, hilum, merupakan tempat masuknya saraf, keluar dan masuk

pembuluh darah dan pembuluh limfe, serta keluarnya ureter

(Junqueira et al., 2005).

b. Fisiologi

Ginjal memegang peranan penting dalam mempertahankan

homeostasis tubuh. Peran ginjal secara umum adalah mengatur

tekanan darah, komposisi darah, dan volume cairan tubuh;

menghasilkan urin; mempertahankan keseimbangan asam-basa; dan

menghasilkan dua hormon penting, yaitu renin dan eritropoietin

(Eroschenko, 2003).

c. Histologi

Potongan longitudinal mikroskopis ginjal memperlihatkan dua

daerah yang berbeda, korteks di bagian luar dan medula di bagian

dalam (Wilson, 2006). Pada pengamatan mikroskopis, korteks akan

Page 23: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Merah Ginjal Mencit yang Diinduksi Nama Penguji Pendamping commit to user ii PENGESAHAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

tercat gelap dan medula tercat lebih terang (Paulsen, 2000). Korteks

ginjal terdiri dari pars konvulata dan pars radiata. Pars konvulata/

kontorta tersusun dari korpuskuli ginjal dan tubuli yang membentuk

labirin kortikal. Pars radiata tersusun dari bagian-bagian lurus

(segmen lurus tubulus proksimal dan segmen lurus tubulus distal) dari

nefron dan duktus kolektivus. Medula ginjal hanya mengandung

tubuli bagian lurus dan segmen-segmen tipis nefron (Lengkung Henle)

(Junqueira et al.,2005).

Gambar 2.2. Struktur Histologis Ginjal (Mescher, 2010)

Page 24: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Merah Ginjal Mencit yang Diinduksi Nama Penguji Pendamping commit to user ii PENGESAHAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

Nefron adalah unit fungsional dari ginjal. Masing-masing ginjal

terdiri dari 1-4 juta nefron. Setiap nefron terdiri atas korpuskulum

ginjal, tubulus proksimal, segmen tebal dan tipis ansa Henle, serta

tubulus distal (Junqueira et al., 2005). Nefron menghasilkan urin

dengan mekanisme filtrasi sederhana, reabsorbsi dan ekskresi (Ashley

dan Morlidge, 2008).

Korpuskulum ginjal terdiri dari kapsula Bowman dan rumbai

kapiler glomerulus. Kapsula Bowman merupakan suatu invaginasi

dari tubulus proksimal. Kapsula Bowman dilapisi oleh sel-sel epitel.

Sel epitel parietal berbentuk gepeng dan membentuk bagian terluar

dari kapsula sedangkan sel epitel viseral jauh lebih besar dan

membentuk bagian dalam kapsula dan melapisi bagian luar dari

rumbai kapiler. Membrana basalis membentuk lapisan tengah dinding

kapiler, terjepit di antara sel-sel epitel pada satu sisi dan sel-sel

endotel pada sisi yang lain. Sel-sel endotel membentuk bagian

terdalam dari rumbai kapiler. Sel endotel berkontak langsung dengan

membrana basalis, sedangkan sel epitel tidak. Sel-sel endotel,

membrana basalis, dan sel-sel viseral merupakan tiga lapisan yang

membentuk membrana filtrasi glomerulus (Wilson, 2006).

Di dalam kapsula bowman terdapat seberkas kapiler yang

merupakan bagian dari korpuskulum ginjal, disebut glomerulus.

Glomerulus dibentuk oleh beberapa berkas anastomosis kapiler yang

berasal dari cabang-cabang arteriol aferen. Jaringan ikat dari arteriol

Page 25: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Merah Ginjal Mencit yang Diinduksi Nama Penguji Pendamping commit to user ii PENGESAHAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

aferen tidak masuk ke dalam kapsula Bowman dan digantikan oleh sel

tipe khusus, yaitu sel-sel mesangial. Glomerulus merupakan daerah

sentral sel-sel mesangial dan lapisan-lapisan dari kapsula Bowman

dengan membran dasar yang bersangkutan (Gartner dan Hiatt, 2007).

Aparatus jukstaglomerulus merupakan sekelompok sel khusus

yang berada di dekat korpuskulum ginjal dan tubulus distal. Aparatus

ini terdiri atas sel-sel jukstaglomerular dan makula densa. Sel-sel

jukstaglomerular adalah sekelompok sel otot polos yang telah

dimodifikasi, terletak di dinding arteriol aferen sebelum memasuki

kapsul glomerular membentuk glomerulus. Makula densa adalah

sekelompok sel pada tubulus distal yang mengalami modifikasi dan

terletak bersebelahan dengan arteriol aferen yang disertai sel

jukstaglomerular (Eroschenko, 2003). Aparatus jukstaglomerulus

berperan dalam mengontrol volume cairan ekstraseluler dan tekanan

darah, serta mengatur pelepasan renin (Wilson, 2006).

Tubulus proksimal merupakan tubulus ginjal segmen awal dari

nefron. Tubulus ini banyak terdapat di korteks, dengan lumen kecil

tidak rata (Eroschenko, 2003). Diameternya sekitar 60 μm dan

panjang sekitar 14 mm. Tubulus proksimal terdiri dari pars konvulata

yang berada di dekat korpuskulum ginjal dan pars rekta yang berjalan

turun di medulla dan korteks, kemudian berlanjut menjadi ansa Henle

di medulla. Sel-sel tubulus proksimal berbentuk kuboid selapis; batas

sel tidak jelas; sitoplasma eosinofilik; bergranula dan berinti besar,

Page 26: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Merah Ginjal Mencit yang Diinduksi Nama Penguji Pendamping commit to user ii PENGESAHAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

bulat, berbentuk sferis dan terletak di sentral. Puncak sel yang

menghadap ke lumen tubulus mempunyai mikrovili cukup panjang,

disebut brush border. Sedangkan pada bagian basal sel terdapat basal

striation berupa garis-garis basal (Gartner dan Hiatt, 2007). Sel-sel

tubulus proksimal mempunyai aktivitas metabolisme yang tinggi dan

mempunyai banyak mitokondria untuk menyokong proses transpor

aktif yang sangat cepat dan cukup tepat (Guyton dan Hall, 2007).

Tubulus proksimal adalah lokasi yang paling sering mengalami

kerusakan akibat toksikan karena sebelum obat dan metabolitnya

diekskresikan melalui urine, terlebih dahulu akan dikonsentrasikan

dalam sel tubulus proksimal ginjal sehingga mengakibatkan kadar

toksik pada tubulus proksimal meningkat (Wilmana dan Gunawan,

2007; Wilson, 2006).

Ansa Henle adalah lengkung berbentuk U terdiri atas ruas tebal

desenden, dengan struktur yang sangat mirip tubulus proksimal;

sedangkan ruas tipis desenden, ruas tipis asenden, dan ruas tebal

asenden, dengan struktur yang sangat mirip tubulus distal. Lumen ruas

nefron ini cukup lebar karena dindingnya tersusun atas sel epitel

gepeng yang intinya hanya sedikit menonjol ke dalam lumen

(Junqueira et al., 2005).

Bila ruas tebal asenden ansa Henle menerobos korteks, struktur

histologisnya tetap terpelihara tetapi menjadi berkelok-kelok, disebut

tubulus distal. Tubulus ini dilapisi oleh sel-sel epitel kuboid selapis

Page 27: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Merah Ginjal Mencit yang Diinduksi Nama Penguji Pendamping commit to user ii PENGESAHAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

(Junqueira et al., 2005). Tubulus distal lebih pendek dibandingkan

tubulus proksimal sehingga pada irisan tampak lebih sedikit, dengan

diameter lebih sempit. Pada umumnya sel-selnya tercat kurang kuat

dibanding dengan tubulus proksimal. Tubulus distal merupakan

segmen akhir nefron. (Sherwood, 2001; Junqueira et al., 2005).

Berikut adalah gambaran mikroskopis ginjal normal (pengecatan

Hematoksilin Eosin) yang dilihat menggunakan mikroskop dengan

perbesaran 400x :

Gambar 2.3. Pengamatan Mikroskopis Ginjal Normal

(Mescher, 2010)

Keterangan :

G : Glomerulus

U : Urinary space (celah kapsular)

TP : Renal corpuscle's tubular pole (kutub tubuler

korpuskulum ginjal)

P : Proximal convoluted tubule (tubulus proksimal)

D : Distal convoluted tubules (tubulus distal)

Page 28: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Merah Ginjal Mencit yang Diinduksi Nama Penguji Pendamping commit to user ii PENGESAHAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

3. Parasetamol

Parasetamol (asetaminofen) merupakan obat yang berasal dari

metabolit fenasetin, dalam derivat para amino fenol (Wilmana dan

Gunawan, 2007). Obat ini memiliki aktivitas analgesik dan antipiretik,

dengan sedikit efek antiinflamasi (Goodman et al., 2008).

a. Farmakodinamik

Efek analgesik parasetamol serupa dengan salisilat, yaitu

menghilangkan atau mengurangi nyeri derajat ringan sampai sedang.

Efek antipiretiknya ditimbulkan oleh gugus aminobenzen.

Parasetamol menurunkan suhu tubuh dengan mekanisme yang diduga

juga berdasarkan efek sentral seperti salisilat (Wilmana dan Gunawan,

2007; Katzung, 2002). Efek antiinflamasinya sangat lemah, oleh

karena itu parasetamol tidak digunakan sebagai antireumatik.

Parasetamol merupakan penghambat biosintesis prostaglandin yang

lemah. Efek iritasi, erosi dan perdarahan lambung tidak terlihat,

demikian juga gangguan pernafasan dan keseimbangan asam basa

(Wilmana dan Gunawan, 2007).

b. Farmakokinetik

Parasetamol peroral diabsorbsi secara cepat dan hampir

sempurna di saluran pencernaan, berhubungan dengan tingkat

pengosongan lambung. Konsentrasi dalam plasma tertinggi dalam

waktu 30 sampai 60 menit. Dalam plasma, waktu paruhnya sekitar 1-3

jam setelah pemberian dosis terapeutik, tetapi dapat memanjang pada

Page 29: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Merah Ginjal Mencit yang Diinduksi Nama Penguji Pendamping commit to user ii PENGESAHAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

pasien dengan gangguan hepar (Katzung, 2002; Wilmana dan

Gunawan, 2007). Di dalam plasma, sebanyak 25 % parasetamol

terikat protein plasma (Goodman et al., 2008).

Parasetamol dimetabolisme terutama di hati. Proses

metabolisme parasetamol melalui 3 jalur yaitu glukoronidasi (60%

dikonjugasikan dengan asam glukoronat), sulfatasi (35%

dikonjugasikan dengan asam sulfat), dan oksidasi oleh sitokrom P-

450. Jalur konjugasi pertama (terutama glukuronidasi dan sulfatasi)

tidak dapat digunakan lagi ketika dosis parasetamol telah jauh

melebihi dosis terapeutik dan sebagian kecil akan beralih ke jalur

sitokrom P-450. Proses tersebut pada akhirnya menghasilkan konjugat

yang larut dalam air yang akan diekskresi ke dalam urin oleh ginjal

(Defendi dan Tucker, 2009; Goodman et al., 2008).

c. Dosis

Parasetamol aman diberikan peroral pada dosis 325-1000 mg

per hari dan tidak boleh lebih dari 4000 mg (2000 mg/hari untuk

alkoholik kronis). Pada anak-anak, dosis tunggal yang diberikan

sekitar 40-480 mg tergantung usia dan berat badan anak. Umumnya,

dosis 10 mg/kg berat badan masih aman dikonsumsi (Goodman et al.,

2008).

Parasetamol dalam dosis terapi memang relatif aman untuk

dikonsumsi, tetapi dalam dosis besar obat ini dapat menjadi bahan

toksik yang berbahaya (Darmansjah, 2002). Pada manusia dewasa,

Page 30: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Merah Ginjal Mencit yang Diinduksi Nama Penguji Pendamping commit to user ii PENGESAHAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

overdosis parasetamol yang mengakibatkan toksisitas terjadi pada

penggunaan dosis tunggal 10 sampai 15 gram (150-250 mg/kg BB).

Penggunaan dosis 20 sampai 25 gram atau lebih dimungkinkan

menyebabkan kematian (Goodman et al., 2008; Wilmana dan

Gunawan, 2007).

d. Efek Samping

Overdosis parasetamol dapat menyebabkan mual, muntah, dan

anoreksia (Wilmana dan Gunawan, 2007). Sedangkan efek samping

yang cukup serius akibat pengunaan parasetamol dosis toksik adalah

terjadinya nekrosis hati yang fatal. Penggunaan parasetamol dalam

waktu yang lama dan dosis yang besar juga dapat mengakibatkan

nefropati analgetika (Gopi et al., 2010 ; Jayakumar et al., 2010;

Fruchter et al., 2011). Gagal ginjal akut, nekrosis tubulus ginjal, koma

hipoglikemik, bahkan kematian dapat pula terjadi (Goodman et al.,

2008; Neal, 2006; Rossert, 2001).

4. Mekanisme Kerusakan Ginjal Akibat Pemberian Parasetamol Dosis

Toksik

Parasetamol dosis berlebih memicu terjadinya proses metabolisme

yang berawal dari konjugasi parasetamol melalui jalur sitokrom P-450

(bioaktivasi sitokrom P-450). Proses tersebut akan menghasilkan senyawa

N-asetyl-para-benzoquinone-imine (NAPQI) yang merupakan metabolit

intermediet parasetamol yang sangat reaktif, elektrofilik, dan bersifat

Page 31: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Merah Ginjal Mencit yang Diinduksi Nama Penguji Pendamping commit to user ii PENGESAHAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

toksik bagi hati dan ginjal (Goodman et al., 2008). Metabolit ini umumnya

akan mengalami detoksifikasi di hati oleh glutathione endogen (Benson et

al., 2005).

Pada keadaan normal, senyawa NAPQI akan dieliminasi melalui

proses konjugasi dengan glutathione yang berikatan dengan gugus

sulfhidril dan kemudian dimetabolisme lebih lanjut menjadi asam

merkapturat yang bersifat non-toksik, dan selanjutnya diekskresikan ke

dalam urine (Goodman et al., 2008). Namun, dalam keadaan overdosis

(intoksikasi parasetamol), ketersediaan glutathione tidak mencukupi untuk

konjugasi tersebut. Glutathione yang terpakai akan lebih cepat dari lama

waktu regenerasinya dan akhirnya terjadi pengosongan glutathione dan

mengakibatkan penimbunan NAPQI (Rubin et al., 2005). Selanjutnya

NAPQI akan berikatan kovalen dengan gugus nukleofilik yang terdapat

pada makromolekul sel seperti protein, DNA, dan mitokondria (Hodgson

dan Levi, 2000).

Penurunan kadar glutathione secara tidak langsung mengakibatkan

stres oksidatif karena penurunan proteksi antioksidan endogen

(antioksidan enzimatik). Selain itu, reaksi antara NAPQI dengan

makromolekul sel dapat memacu terbentuknya ROS (Radical Oxygen

Species) berupa radikal bebas superoksida (O2-) yang merupakan oksidan

bagi sel. Superoksida tersebut dapat dinetralisir oleh Super Oksida

Dismutase (SOD) dan Cu2+

menjadi senyawa ROS yang tidak begitu

berbahaya, yaitu hidrogen peroksida (H2O2). SOD merupakan salah satu

Page 32: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Merah Ginjal Mencit yang Diinduksi Nama Penguji Pendamping commit to user ii PENGESAHAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

antioksidan enzimatik (dalam sitoplasma dan mitokondria). Melalui reaksi

Fenton dan Haber Weiss terbentuklah OH- (Radikal Hidroksil) (Sukandar,

2006 ; Jan et al., 2011).

Reaksi Fenton : Fe2+

+ H2O2 Fe2+

+ OH + OH-

Reaksi Haber Weiss : O2- + H2O2 O2 + OH + OH

-

Radikal hidroksil (OH-) adalah oksidan yang sangat reaktif dan tidak

stabil. Radikal hidroksil yang bereaksi dengan asam lemak tak jenuh

(komponen glikolipid, fosfolipid, dan kolesterol) akan mengalami proses

peroksidasi lipid yang dapat menyebabkan kematian sel akibat proses

oksidasi berlebihan dalam membran sel. Radikal hidroksil juga dapat

bereaksi dengan DNA dan protein sehingga menyebabkan gangguan

fungsi sel dan berakhir pada kerusakan sel (nekrosis sel) (Winarsi, 2007;

Mayes, 2003). Selain itu, kerusakan oksidatif bersama dengan adanya

ikatan kovalen dengan makromolekul sel dapat mengakibatkan terjadinya

nefropati analgesik (Cotran et al., 2007; Neal, 2006).

Nefrotoksik akibat parasetamol pada glomerulus ginjal dapat

memicu terjadinya stres retikulum endoplasma, yang menyebabkan stres

oksidatif dan inflamasi pada sel-sel podosit serta mesangial glomerulus

(Inagi, 2009). Selain itu, kerusakan glomerulus juga dapat disebabkan oleh

senyawa ROS. Kerusakan tersebut diawali dengan adanya infiltrasi

leukosit (Singh et al., 2006).

Meskipun kerusakan ginjal akibat toksikan dapat terjadi pada seluruh

bagian nefron, tetapi kerusakan yang paling sering terdapat pada tubulus

Cu2+

Page 33: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Merah Ginjal Mencit yang Diinduksi Nama Penguji Pendamping commit to user ii PENGESAHAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

proksimal ginjal. Hal ini dikarenakan tubulus ini merupakan saluran

pertama pada ginjal yang dilalui oleh toksikan, yang dalam hal ini adalah

parasetamol. Selain itu, sebelum obat dan metabolitnya diekskresikan

melalui urin, terlebih dahulu akan dikonsentrasikan dalam sel tubulus

proksimal ginjal yang menyebabkan kadar toksik pada tubulus ini

meningkat (Wilson, 2006).

5. Mikroskopis Ginjal Akibat Pemberian Parasetamol Dosis Toksik

Ginjal merupakan organ eliminasi utama untuk obat-obatan yang

digunakan peroral. Namun pada batas-batas tertentu saat dosis obat telah

berlebih (dosis toksik), ginjal tidak dapat melakukan fungsinya lagi dalam

eliminasi obat, sehingga menyebabkan tertimbunnya obat dalam ginjal

yang dapat menyebabkan cedera sel ginjal (Boutis dan Shannon, 2001).

Intoksikasi parasetamol pada ginjal dapat menyatukan beberapa jalur

molekuler apoptosis, yang berarti dapat meningkatkan aktivitas apoptosis

(kematian sel secara terprogram) (Lorz et al., 2005). Pada kasus

nefrotoksik akibat parasetamol dapat pula terjadi nekrosis tubulus akut.

Nekrosis (kematian sel secara tidak terkontrol, sebagai akibat dari adanya

kerusakan sel akut atau trauma) tubulus akut paling dominan terlihat pada

tubulus proksimal, sementara membran basal tubulus umumnya tidak

terkena (Cotran et al., 2007; Katzung, 2002).

Page 34: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Merah Ginjal Mencit yang Diinduksi Nama Penguji Pendamping commit to user ii PENGESAHAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

Pada nekrosis perubahan tampak nyata pada nukleus (inti sel)

(Wilson, 2006). Perubahan morfologik nukleus yang terdapat pada

nekrosis terdiri atas 3 pola, di antaranya:

a. Piknosis, ditandai dengan melisutnya nukleus dan peningkatan

basofil kromatin (tercat lebih gelap). Selanjutnya DNA

berkondensasi menjadi massa yang melisut padat.

b. Karioreksis, ditandai dengan fragmen nukleus yang hancur dan

membentuk fragmen-fragmen materi kromatin yang tersebar di

dalam sel, yang selanjutnya dalam 1-2 hari inti dalam sel yang

mati benar-benar menghilang.

c. Kariolisis, ditandai dengan nukleus mati dan hilang yang

disebabkan oleh aktivitas DNA-ase yang mengakibatkan

memudarnya basofil kromatin (Mitchell dan Cotran, 2007).

Insiden kritis nekrosis tubular akut adalah cedera tubuler (Robins et

al., 1995). Sel epitel tubulus mudah hancur akibat kontak dengan bahan-

bahan toksin yang diekskresi melalui ginjal. Proses dari cedera tubuler

diawali dengan edema pada tubulus proksimal. Pada pengamatan

mikroskopis, sel-sel epitel tubulus tampak membengkak karena pergeseran

air ekstraseluler ke dalam sel. Gambaran ini disebut degenerasi albuminosa

atau degenerasi parenkimatosa atau cloudy swelling (Sarjadi, 2003).

Apabila terus berlanjut, cedera tubuler akan diikuti vasokonstriksi arteriol

glomerulus, lalu menyebabkan iskemik, dan pada akhirnya nekrosis

tubulus (Underwood dan Sarjadi, 1997). Pada akhirnya, sel-sel epitel

Page 35: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Merah Ginjal Mencit yang Diinduksi Nama Penguji Pendamping commit to user ii PENGESAHAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

tubulus akan semakin menipis dan datar, brush border menghilang, lumen

tubulus melebar dan terisi oleh jaringan nekrotik. Seiring berjalannya

waktu, nukleus pada sel yang nekrosis sama sekali menghilang dan

sitoplasma berubah menjadi masa asidofil suram bergranula. (Robbins et

al., 1995).

6. Mekanisme Perlindungan Ekstrak Buah Jambu Biji Merah (Psidium

guajava Linn) terhadap Kerusakan Ginjal akibat Pemberian

Parasetamol Dosis Toksik

Kandungan utama buah jambu biji merah yang berperan dalam

mencegah kerusakan ginjal akibat pemberian parasetamol dosis toksik

adalah antioksidan. Antioksidan bekerja dengan cara mendonorkan satu

elektron kepada senyawa oksidan, dalam hal ini radikal bebas, sehingga

aktivitas senyawa oksidan tersebut dapat dihambat (Winarsi, 2007).

Secara umum, antioksidan dapat berupa antioksidan enzimatis dan

non-enzimatis. Antioksidan enzimatis bekerja dengan cara mencegah

terbentuknya senyawa radikal bebas yang baru atau mengubah radikal

bebas yang terbentuk menjadi molekul yang kurang reaktif. Antioksidan

enzimatis menggunakan peran dari enzim-enzim seperti SOD (Super

Oksida Dismutase), katalase, dan glutathione peroksidase. Enzim-enzim

tersebut merupakan metaloenzim yang aktivitasnya sangat tergantung pada

keberadaan ion logam. Aktivitas SOD yang dapat menghambat ROS

(Radical Oxygen Species) bergantung pada logam Fe, Zn, tembaga (Cu),

Page 36: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Merah Ginjal Mencit yang Diinduksi Nama Penguji Pendamping commit to user ii PENGESAHAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

dan mangan (Mn). Selain mempengaruhi aktivitas SOD, Fe juga

berpengaruh terhadap aktivitas enzim katalase. Enzim SOD di mitokondria

mengandung Mn, sedangkan dalam sitosol kerja enzim SOD memerlukan

bantuan Cu dan Zn. (Winarsi, 2007).

Antioksidan non-enzimatis bekerja dengan cara memotong reaksi

oksidasi berantai dari radikal bebas atau menangkapnya. Antioksidan non-

enzimatis dapat berupa senyawa nutrisi maupun non-nutrisi. Antioksidan

sekunder ini diperoleh dari asupan bahan makanan, seperti vitamin A, C,

E, betakaroten, flavonoid, dan albumin (Winarsi, 2007).

Antioksidan yang dimiliki buah jambu biji merah antara lain vitamin

C, vitamin E, vitamin A, betakaroten, Fe, Zn, dan Se (USDA, 2007; Knek

et al., 2000; Cerhan et al., 2003). Selain itu, buah jambu biji merah juga

mengandung senyawa fenolik (likopen, zeaxantin, dan quercetin) dan serat

larut air (pektin) yang dapat menambah potensi antioksidan buah ini

(Rahmat et al, 2006; Astawan, 2006).

Vitamin C yang tinggi pada buah jambu biji merah berkhasiat

sebagai antioksidan dan berperan meningkatkan sistem imunitas tubuh

terhadap senyawa oksigen reaktif dalam plasma dan sel. Sebagai

antioksidan, vitamin C berperan sebagai donor elektron dengan cara

memindahkan satu elektron ke senyawa logam Cu sehingga dapat

menstabilkan senyawa oksigen reaktif (Winarsi, 2007).

Vitamin E secara khusus berperan menghambat peroksidasi lipid

oleh radikal bebas yang dibentuk dari persenyawaan NAPQI melalui

Page 37: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Merah Ginjal Mencit yang Diinduksi Nama Penguji Pendamping commit to user ii PENGESAHAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

mekanisme penangkapan radikal bebas (Almatsier, 2004). Peran yang

sama dimiliki vitamin C dan vitamin E yaitu mampu mempertahankan

integritas membran sel dengan menghambat aktivitas NO (Nitrite Oxide)

endotel dan menghambat adhesi leukosit pada sel yang mengalami

kerusakan (Sukandar, 2006). Vitamin C dan vitamin E juga memiliki

keterkaitan satu sama lain, dimana vitamin C dapat meregenerasi radikal

vitamin E menjadi vitamin E kembali (Almatsier, 2002; Sukandar, 2006).

Vitamin A mampu bertindak menghambat peroksidasi lipid. Selain

itu, vitamin A sering berwujud sebagai pigmen betakaroten (provitamin A)

yang berwarna kuning pada sayuran (Mayes, 2003). Beta-karoten berperan

untuk meningkatkan enzim GST (Glutathione S-Transferase). Enzim GST

dapat meningkatkan kadar glutathione tubuh. Peningkatan kadar

glutathione akan mengisi kembali kekosongannya di dalam tubuh dan

dapat digunakan untuk konjugasi NAPQI, sehingga konsentrasi radikal

peroksil berkurang (Tisnadjaja et al., 2006).

Fe dan Zn merupakan antioksidan mineral yang bertindak sebagai

kofaktor aktivasi SOD yang dapat menghambat ROS, hasil persenyawaan

NAPQI (Winarsi, 2007).

Selenium diketahui merupakan satu-satunya unsur yang dapat

mengaktivasi GSH-Px (glutathione peroxidase) yang penting untuk

mencegah kerusakan ginjal akibat adanya stres oksidatif dan TGF-β

(Tumor Growth Factor-β), serta dapat mengkatalisis pembentukan

Page 38: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Merah Ginjal Mencit yang Diinduksi Nama Penguji Pendamping commit to user ii PENGESAHAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

glutathione, sehingga kadar glutathione untuk konjugasi NAPQI dapat

efektif (Singh et al., 2006).

Likopen merupakan senyawa fenolik yang tergolong dalam

kelompok karotenoid. Senyawa fenolik merupakan komponen bioaktif

yang akan mengubah reaksi tubuh terhadap senyawa lain, sehingga

mempunyai aktivitas sebagai antivirus dan antioksidan (Balai Penelitian

Tanaman Buah Tropika, 2008). Likopen terdapat pada buah dan sayuran

sebagai pigmen yang memberikan warna merah kekuningan. Senyawa ini

mempunyai kemampuan untuk mengeliminasi radikal bebas dan

mengurangi risiko terhadap berbagai macam kanker. Likopen berperan

penting sebagai antioksidan melalui kerja oksidatif, yaitu dengan cara

meredam spesies oksigen reaktif dan meningkatkan potensi antioksidan

sehingga dapat mengurangi kerusakan oksidatif pada lipid (termasuk lipid

membran dan lipoprotein), protein dan DNA (Agarwal dan Rao, 2000;

Sudardjat dan Gunawan, 2003).

Page 39: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Merah Ginjal Mencit yang Diinduksi Nama Penguji Pendamping commit to user ii PENGESAHAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

Parasetamol Dosis Toksik Ekstrak Buah Jambu Biji Merah

Kerusakan Ginjal

B. Kerangka Pemikiran

Gambar 2.4. Skema Kerangka Pemikiran

Bioaktivasi sitokrom

P-450

Peningkatan NAPQI

(reaktif & elektrofilik)

Penurunan Glutathione

Ikatan kovalen

NAPQI dengan

makromolekul sel

(nukleofilik)

Radical

Oxygen Species

(ROS)

Kerusakan

makromolekul

Stres Oksidatif

Nekrosis sel epitel

tubulus proksimal ginjal

Variabel luar yang tidak terkendali:

reaksi hipersensitivitas

Peroksidasi

lipid

Vitamin A

Beta-karoten

(Provitamin A)

Vitamin E

Vitamin C

Fe

Zn

Likopen

Peningkatan

enzim GST

Peningkatan

Glutathione

Aktivasi

SOD

Aktivasi

Glutathione

Peroxidase

Peningkatan

Status

Antioksidan

Total

Keterangan:

: memacu

: menghambat

NAPQI : N-asetyl-para-benzoquinone-imine

GST : Glutathione S-Transferase

SOD : Super Oksida Dismutase

Se

Page 40: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Merah Ginjal Mencit yang Diinduksi Nama Penguji Pendamping commit to user ii PENGESAHAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

C. Hipotesis

Hipotesis penelitian ini adalah:

1. Pemberian ekstrak buah jambu biji merah (Psidium guajava Linn) dapat

mencegah kerusakan struktur histologis ginjal mencit yang diinduksi

parasetamol.

2. Peningkatan dosis ekstrak buah jambu biji merah (Psidium guajava Linn)

dapat meningkatkan efek proteksi terhadap kerusakan struktur histologis

ginjal mencit yang diinduksi parasetamol.

Page 41: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Merah Ginjal Mencit yang Diinduksi Nama Penguji Pendamping commit to user ii PENGESAHAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik. Peneliti

memberikan perlakuan terhadap sampel yang telah ditentukan yaitu berupa

hewan coba di laboratorium.

B. Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di Laboratorium Histologi, Fakultas Kedokteran

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

C. Subjek Penelitian

1. Populasi : Mencit jantan dari galur Swiss webster berusia 2-3 bulan

dengan berat badan ± 20 gram.

Mencit diambil dari Unit Pengembangan Hewan Penelitian

LPPT Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

2. Sampel : Jumlah mencit yang digunakan sebagai sampel ditentukan

berdasarkan rumus Federer (Purawisastra, 2001):

(k-1) (n-1) > 15

(4-1) (n-1) > 15

3 (n-1) > 15

3n-3 > 15

3n > 18

n > 6 ≈ 7

Keterangan:

k : jumlah kelompok

n : jumlah sampel tiap kelompok

Page 42: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Merah Ginjal Mencit yang Diinduksi Nama Penguji Pendamping commit to user ii PENGESAHAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

Pada penelitian ini jumlah sampel untuk tiap kelompok sebanyak 7 ekor

mencit (n > 6) dan menggunakan jumlah kelompok sebanyak 4 kelompok.

Sehingga penelitian ini membutuhkan 28 ekor mencit, yang akan dibagi

menjadi empat kelompok secara acak (randomize).

D. Teknik Sampling.

Teknik pengambilan sampel dilakukan secara incidental sampling.

Sampel diperoleh dengan mengambil begitu saja subjek penelitian yang

ditemui dari populasi yang ada (Taufiqqurohman, 2008).

E. Rancangan Penelitian.

Rancangan penelitian ini adalah the post test only controlled group

design. Dalam rancangan ini subjek dibagi 4 kelompok secara acak, yaitu

kelompok kontrol negatif (KK(-)), kelompok kontrol positif (KK(+)),

kelompok perlakuan 1 (KP1), dan kelompok perlakuan 2 (KP2).

Perlakuan terhadap masing-masing kelompok dilakukan selama 14 hari.

Setelah perlakuan selesai (pada hari ke-15), dilakukan pengukuran terhadap

variabel efek yang diteliti dari semua kelompok observasi (Taufiqqurohman,

2008).

KK (-) OK (-)

KK (+) OK (+)

KP1 OP1

KP2 OP2

Gambar 3.1. Skema Rancangan Penelitian

Bandingkan

dengan uji

statistik

Sampel

28 ekor

mencit

Page 43: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Merah Ginjal Mencit yang Diinduksi Nama Penguji Pendamping commit to user ii PENGESAHAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

Keterangan:

KK(-) : Kelompok kontrol negatif, hanya diberi akuades secara peroral

sebanyak 0,3 ml/20 gram BB mencit setiap hari selama 14 hari

berturut-turut, tanpa diberi ekstrak buah jambu biji merah maupun

parasetamol.

KK(+) : Kelompok kontrol positif, diberi parasetamol tanpa diberi ekstrak

buah jambu biji merah. Mencit diberi akuades peroral sebanyak 0,3

ml/20 gram BB mencit setiap hari selama 14 hari berturut-turut dan

pada hari ke-12, 13, dan 14 diberi parasetamol peroral 0,1 ml/20

gram BB mencit per hari.

KP1 : Kelompok perlakuan 1, diberi ekstrak buah jambu biji merah dosis

I dan parasetamol. Mencit diberi 0,3 ml ekstrak buah jambu biji

merah peroral dosis 35 mg/20 gram BB mencit selama 14 hari

berturut-turut, dimana pada hari ke-12, 13, dan 14 diberi

parasetamol peroral 0,1 ml/20 gram BB mencit 1 jam setelah

pemberian ekstrak buah jambu biji merah.

KP2 : Kelompok perlakuan 2, diberi ekstrak buah jambu biji merah dosis

II dan parasetamol. Mencit diberi 0,3 ml ekstrak buah jambu biji

merah peroral dosis 70 mg/20 gram BB mencit selama 14 hari

berturut-turut, dimana pada hari ke-12, 13, dan 14 diberi

parasetamol peroral 0,1 ml/20 gram BB mencit 1 jam setelah

pemberian ekstrak buah jambu biji merah.

Page 44: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Merah Ginjal Mencit yang Diinduksi Nama Penguji Pendamping commit to user ii PENGESAHAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

OK(-) : Pengamatan jumlah inti sel epitel tubulus proksimal ginjal piknosis,

karioreksis, dan kariolisis dari 50 sel di pars konvulata korteks

ginjal kelompok KK(-).

OK(+) : Pengamatan jumlah inti sel epitel tubulus proksimal ginjal piknosis,

karioreksis, dan kariolisis dari 50 sel di pars konvulata korteks

ginjal kelompok KK(+).

OP1 : Pengamatan jumlah inti sel epitel tubulus proksimal ginjal piknosis,

karioreksis, dan kariolisis dari 50 sel di pars konvulata korteks

ginjal kelompok KP1.

OP2 : Pengamatan jumlah inti sel epitel tubulus proksimal ginjal piknosis,

karioreksis, dan kariolisis dari 50 sel di pars konvulata korteks

ginjal kelompok KP2.

Pengamatan jumlah inti sel epitel tubulus proksimal ginjal yang

mengalami piknosis, karioreksis, dan kariolisis dilakukan pada hari ke-15

setelah perlakuan pertama dikerjakan.

F. Identifikasi Variabel Penelitian

1. Variabel Bebas:

Pemberian ekstrak buah jambu biji merah (Psidium guajava Linn).

2. Variabel Terikat:

Kerusakan struktur histologis ginjal mencit.

3. Variabel Luar:

a. Variabel luar yang dapat dikendalikan:

Page 45: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Merah Ginjal Mencit yang Diinduksi Nama Penguji Pendamping commit to user ii PENGESAHAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

Variasi genetik, jenis kelamin, umur, suhu udara, berat badan, jenis

makanan mencit, keadaan awal ginjal mencit, dan kondisi psikologis

mencit semua diseragamkan.

b. Variabel luar yang tidak dapat dikendalikan:

Reaksi hipersensitivitas masing-masing mencit.

G. Definisi Operasional Variabel Penelitian

1. Variabel Bebas: Pemberian Ekstrak Buah Jambu Biji Merah (Psidium

guajava Linn).

Ekstrak buah jambu biji merah diberikan peroral dengan sonde

lambung dalam 2 dosis, yaitu:

Dosis I : 35 mg/20 gram BB mencit diberikan pada mencit kelompok

KP1.

Dosis II : 70 mg/20 gram BB mencit diberikan pada mencit kelompok

KP2.

Ekstrak diberikan sekali sehari selama 14 hari berturut-turut.

Buah jambu biji merah yang digunakan adalah buah jambu biji

merah dalam keadaan buah menjelang matang, dan bagian yang diekstrak

adalah bagian daging buah beserta dengan kulitnya, karena kandungan

vitamin C pada buah ini terkonsentrasi pada bagian kulit serta daging

bagian luar dan mencapai puncaknya pada keadaan buah menjelang

matang (Astawan, 2008).

Page 46: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Merah Ginjal Mencit yang Diinduksi Nama Penguji Pendamping commit to user ii PENGESAHAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

Ekstraksi dilakukan di Laboratorium Penelitian dan Pengujian

Terpadu (LPPT) UGM. Proses ekstraksi menggunakan metode maserasi

dengan pelarut etanol 70%. Skala pengukuran variabel ini adalah ordinal.

2. Variabel Terikat: Kerusakan Struktur Histologis Ginjal Mencit.

Kerusakan struktur histologis ginjal mencit yang dimaksud adalah

besarnya poin kerusakan sel epitel tubulus proksimal ginjal yang diinduksi

parasetamol dan telah diberi ekstrak buah jambu biji merah.

Poin kerusakan dihitung berdasarkan kerusakan yang terjadi pada sel

epitel tubulus proksimal pada suatu daerah tertentu di pars konvulata

korteks ginjal. Tiap ekor mencit dibuat 2 irisan jaringan dari ginjal kiri dan

2 irisan jaringan dari ginjal kanan, yang kemudian masing-masing irisan

diamati pada mikroskop.

Dari 50 sel epitel tubulus proksimal ginjal pada masing-masing

irisan dihitung jumlah sel yang mengalami kerusakan, dengan indikator

kerusakannya yaitu inti sel yang mengalami piknosis, karioreksis, dan

kariolisis. Hasil penghitungan masing-masing pola nuklear nekrosis sel

tersebut dijumlahkan untuk mendapatkan nilai kerusakan histologis

masing-masing irisan ginjal.

Maka rumus besarnya skor kerusakan histologis:

P + KR + KL

Keterangan :

P : Jumlah sel epitel tubulus proksimal dengan inti piknosis.

KR : Jumlah sel epitel tubulus proksimal dengan inti karioreksis.

Page 47: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Merah Ginjal Mencit yang Diinduksi Nama Penguji Pendamping commit to user ii PENGESAHAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

KL : Jumlah sel epitel tubulus proksimal dengan inti kariolisis.

Skala ukuran variabel ini adalah skala rasio.

3. Variabel Luar

a. Variabel luar yang dapat dikendalikan. Variabel ini dapat dikendalikan

melalui homogenisasi.

1) Variasi genetik

Jenis hewan coba yang digunakan adalah mencit dari galur Swiss

webster.

2) Jenis kelamin

Jenis kelamin mencit yang digunakan adalah jantan.

3) Umur

Umur mencit pada penelitian ini adalah 2 – 3 bulan.

4) Suhu udara

Hewan percobaan diletakkan dalam ruangan dengan suhu udara

berkisar antara 25 – 28o C.

5) Berat badan

Berat badan hewan percobaan + 20 gram.

6) Jenis makanan

Makanan yang diberikan berupa pellet dan minuman dari air PAM.

7) Keadaan awal ginjal mencit

Keadaan awal ginjal mencit diseragamkan dengan cara

menggunakan mencit yang benar-benar sehat. Sehingga dapat dinilai

Page 48: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Merah Ginjal Mencit yang Diinduksi Nama Penguji Pendamping commit to user ii PENGESAHAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

bahwa pada mencit sehat memiliki keadaan awal ginjal yang sehat

pula.

8) Kondisi psikologis mencit

Mencit diadaptasikan dengan baik, diberikan suasana yang nyaman,

dan dihindarkan dari stress agar kondisi psikologis mencit tidak

terganggu.

b. Variabel luar yang tidak dapat dikendalikan: reaksi hipersensitivitas.

Reaksi hipersensitivitas dapat terjadi karena adanya variasi kepekaan

mencit terhadap zat yang digunakan.

H. Alat dan Bahan Penelitian.

1. Alat.

Alat yang digunakan dalam penelitian meliputi: a) kandang mencit 4 buah;

b) timbangan hewan; c) timbangan obat; d) alat bedah hewan percobaan

(scalpel, pinset, gunting, jarum, meja lilin); e) sonde lambung; f) gelas

ukur dan pengaduk; g) alat untuk pembuatan preparat histologi; h)

mikroskop cahaya medan terang; i) kamera.

2. Bahan.

Bahan yang digunakan dalam penelitian meliputi: a) parasetamol; b)

makanan hewan percobaan (pellet); c) akuades; d) bahan untuk pembuatan

preparat histologi dengan pengecatan HE (Hematoksilin Eosin); e) ekstrak

buah jambu biji merah (Psidium guajava Linn).

Page 49: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Merah Ginjal Mencit yang Diinduksi Nama Penguji Pendamping commit to user ii PENGESAHAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

I. Cara Kerja

1. Dosis dan Pengenceran Ekstrak Buah Jambu Biji Merah.

Konsumsi buah jambu biji merah sebanyak 90 gram setiap hari

diketahui mampu memenuhi kebutuhan vitamin harian manusia dewasa

(Astawan, 2008). Faktor konversi dosis dari manusia dewasa ke mencit

dengan berat badan + 20 gram adalah 0,0026 (Ngatidjan, 1991). Ekstrak

jambu biji merah diberikan dalam dua dosis, yaitu:

a. Dosis I :

Dosis buah untuk mencit : nilai konversi x kebutuhan harian

= 0,0026 x 90 gram

= 0,234 gram

= 234 mg

Bahan baku buah jambu biji merah yang digunakan sebanyak 1

kg (1000 gram). Proses ekstraksi akan menyisakan sekitar 10-20% dari

berat awal buah dengan jumlah kandungan zat aktif yang tetap. Jika

dalam perhitungan diperkirakan berat akhirnya tersisa 15% maka hasil

ekstrak buah jambu biji merah yang diperoleh adalah: 15/100 x 1000

gram = 150 gram.

Sehingga 1 gram (1000 mg) buah jambu biji merah setara dengan

15/100 x 1000 mg = 150 mg ekstrak buah jambu biji merah.

Dosis ekstrak untuk mencit : 234 mg/1000 mg x 150 mg

= 35,1 mg ≈ 35 mg.

Page 50: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Merah Ginjal Mencit yang Diinduksi Nama Penguji Pendamping commit to user ii PENGESAHAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

b. Dosis II :

Dosis II didapatkan dari 2 kali dosis I :

Perhitungan: 35,1 mg x 2 = 70,2 mg ≈ 70 mg.

Masing-masing dosis yang disondekan tersebut adalah ekstrak

buah jambu biji merah yang diencerkan dengan akuades menjadi

volume 0,3 ml untuk dosis I dan dosis II. Ekstrak buah jambu biji

merah dosis I dan dosis II diberikan setiap hari selama 14 hari berturut-

turut.

Pemberian ekstrak buah jambu merah selama 14 hari berturut-

turut dimaksudkan untuk memberikan daya proteksi pada ginjal.

Sehingga ketika diinduksi parasetamol dosis toksik, antioksidan dalam

ekstrak buah jambu biji merah akan memutus rantai radikal dan

mencegah kerusakan ginjal. Di luar jadwal perlakuan, mencit diberi

makan pellet dan minum air PAM ad libitum.

2. Dosis dan Pengenceran Parasetamol.

Dosis toksik parasetamol (LD-50) untuk mencit secara peroral

adalah 338 mg/kg BB atau 6,76 mg/20 gram BB mencit. Sedangkan dosis

toksik yang bertujuan untuk menimbulkan efek kerusakan ginjal berupa

nekrosis sel epitel tubulus proksimal ginjal tanpa menyebabkan kematian

mencit adalah dosis 3/4 LD-50 perhari (Wishart dan Knox, 2006).

Dosis yang digunakan : dosis toksik (LD-50) x 0,75

= 6,76 mg/20 gram BB x 0,75

= 5,07 ≈ 5 mg/20 gram BB mencit

Page 51: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Merah Ginjal Mencit yang Diinduksi Nama Penguji Pendamping commit to user ii PENGESAHAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

Parasetamol 500 mg dilarutkan dalam akuades hingga 10 ml,

sehingga dalam 0,1 ml larutan parasetamol mengandung 5 mg

parasetamol.

Parasetamol diberikan selama 3 hari berturut-turut pada hari ke-12,

13, dan 14. Pemberian parasetamol dengan cara ini dimaksudkan untuk

menimbulkan kerusakan berupa nekrosis pada sel epitel tubulus proksimal

di daerah pars konvulata korteks ginjal tanpa menimbulkan kematian pada

mencit.

3. Persiapan Mencit.

Mencit diadaptasikan selama tujuh hari di Laboratorium Histologi,

Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Setelah

adaptasi, keesokan harinya dilakukan penimbangan untuk menentukan

dosis dan kemudian dilakukan perlakuan.

4. Pengelompokan Subjek.

Pada minggu kedua mulai dilakukan percobaan. Subjek

dikelompokkan menjadi empat kelompok secara random, dan masing-

masing kelompok terdiri dari 7 ekor mencit. Adapun pengelompokan

subjek adalah sebagai berikut:

a. KK(-) : Kelompok kontrol negatif diberi akuades peroral sebanyak

0,3 ml/20 gram BB mencit setiap hari selama 14 hari

berturut-turut.

b. KK(+) : Kelompok kontrol positif diberi akuades peroral sebanyak

0,3 ml/20 gram BB mencit setiap hari selama 14 hari

Page 52: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Merah Ginjal Mencit yang Diinduksi Nama Penguji Pendamping commit to user ii PENGESAHAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

berturut-turut dan pada hari ke 12, 13 dan 14 juga diberi

parasetamol peroral 0,1 ml/20 gram BB mencit peroral

perhari.

c. KP1 : Kelompok perlakuan 1 diberi ekstrak buah jambu biji

merah peroral dosis I yaitu 35 mg/20 gram BB mencit

selama 14 hari berturut-turut, dimana pada hari ke-12, 13,

dan 14 diberi parasetamol peroral 0,1 ml/20 gram BB

mencit 1 jam setelah pemberian ekstrak buah jambu biji

merah.

d. KP2 : Kelompok perlakuan 2 diberi ekstrak buah jambu biji

merah peroral dosis II yaitu 70 mg/20 gram BB mencit

selama 14 hari berturut-turut, dimana pada hari ke-12, 13,

dan 14 diberi parasetamol peroral 0,1 ml/20 gram BB

mencit 1 jam setelah pemberian ekstrak buah jambu biji

merah.

Setiap sebelum pemberian parasetamol dan ekstrak buah jambu biji

merah, mencit dipuasakan dahulu dalam waktu ± 3 jam untuk

mengosongkan lambung. Pemberian parasetamol dilakukan ± 1 jam

setelah pemberian ekstrak buah jambu biji merah supaya ekstrak buah

jambu biji merah dapat terabsorbsi terlebih dahulu.

Page 53: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Merah Ginjal Mencit yang Diinduksi Nama Penguji Pendamping commit to user ii PENGESAHAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

5. Pemberian Perlakuan

Gambar 3.2. Skema Langkah-Langkah Penelitian

6. Pengukuran hasil.

Setelah keseluruhan perlakuan diberikan, maka pada hari ke-15

semua hewan percobaan dikorbankan dengan cara dislokasi vertebra

servikalis. Hal ini dilakukan pada hari ke-15 agar pengaruh dari perlakuan

masih tampak nyata. Setiap mencit diambil ginjal kanan dan kiri,

kemudian masing-masing ginjal dibuat 2 irisan jaringan secara frontal

Sampel 28 ekor mencit

Kelompok

Kontrol (-)

Kelompok

Kontrol (+)

Kelompok

Perlakuan 1

Kelompok

Perlakuan 2

Dipuasakan selama ± 3 jam

Akuades 0,3 ml 0,3 ml ekstrak

buah jambu biji

merah dosis 35

mg / 20 g BB

mencit selama

14 hari

Setelah ± 1 jam

0,3 ml ekstrak

buah jambu biji

merah dosis 70

mg / 20 g BB

mencit selama

14 hari

Akuades

0,3 ml

0,1 ml Parasetamol dosis 5 mg/ 20 g BB mencit pada hari ke-12,

13, dan 14

Perlakuan sampai hari ke-14. Pembuatan preparat ginjal pada hari ke-15.

Page 54: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Merah Ginjal Mencit yang Diinduksi Nama Penguji Pendamping commit to user ii PENGESAHAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

pada daerah pertengahan ginjal (untuk keseragaman), antara irisan ke-1

dan ke-2 diberi jarak 10 irisan, dengan ketebalan tiap irisan ginjal + 5–7

μm. Preparat ginjal dibuat dengan metode blok parafin dengan pengecatan

HE. Kemudian masing-masing irisan (2 irisan jaringan ginjal kiri dan 2

irisan jaringan ginjal kanan) dilakukan pengamatan di bawah mikroskop.

Pengamatan preparat jaringan ginjal mula-mula dilakukan dengan

perbesaran 100 kali untuk mengamati seluruh bagian irisan, kemudian

ditentukan daerah tubulus proksimal yang terletak pada pars konvulata

korteks ginjal. Pertama-tama dilakukan pengamatan seluruh lapang

pandang pada daerah tubulus proksimal ginjal tersebut dan diamati

distribusi kerusakannya. Apabila kerusakan sel tidak homogen maka

diambil suatu daerah lapang pandang yang kerusakannya paling berat.

Namun bila kerusakannya homogen maka diambil satu lapang pandang

secara acak. Pengamatan dilanjutkan dengan perbesaran 400 kali untuk

mengamati inti sel epitel tubulus proksimal ginjal. Pengamatan dilakukan

dengan perbesaran 1000 kali untuk melihat dan membedakan inti sel yang

piknosis, karioreksis, dan kariolisis dengan lebih jelas.

Pengamatan dilakukan pada daerah tubulus proksimal ginjal karena

pada tubulus proksimal aktivitas absorpsi, sekresi aktif, dan kadar

sitokrom P-450 lebih tinggi untuk mendetoksifikasi toksikan, sehingga

lebih mudah untuk mengalami kerusakan (Lu, 1995).

Untuk mengetahui sel-sel epitel tubulus proksimal yang mengalami

kerusakan, maka dari 50 sel epitel tubulus proksimal masing-masing irisan

Page 55: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Merah Ginjal Mencit yang Diinduksi Nama Penguji Pendamping commit to user ii PENGESAHAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

ginjal, dihitung jumlah sel epitel tubulus proksimal yang mengalami

kerusakan berupa piknosis, karioreksis, dan kariolisis.

Nilai kerusakan histologis akhir masing-masing irisan ginjal adalah

penjumlahan jumlah sel yang mengalami kerusakan nuklear piknosis,

karioreksis, dan kariolisis tersebut.

J. Teknik Analisis Data Statistik

Data yang diperoleh dianalisis dengan uji statistik One-Way ANOVA

(Analysis of Variant). Jika terdapat perbedaan yang bermakna, maka

dilanjutkan dengan uji Post Hoc Multiple Comparisons. Derajat kemaknaan

yang digunakan adalah α = 0,05. Beberapa syarat yang harus dipenuhi

sebelum menggunakan uji One-Way ANOVA, antara lain:

1. Skala pengukuran data merupakan jenis skala numerik. Skala pengukuran

bersifat numerik jika variabel yang dicari asosiasinya adalah variabel

kategorik (ordinal atau nominal) dengan variabel numerik (interval atau

rasio).

2. Skala variabel numerik harus memiliki sebaran data normal. Uji

normalitas data menggunakan metode analitik yaitu uji Kolmogorov-

Smirnov (untuk sampel > 50) atau Saphiro-Wilk (untuk sampel < 50)

dengan nilai p lebih besar daripada nilai α (Misal nilai α = 0,05 sehingga

nilai p harus > 0,05).

3. Varians data harus sama (homogen). Hal ini dapat diketahui dengan

menggunakan uji Homogeneity of Variances yaitu Levene’s Test of

Page 56: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Merah Ginjal Mencit yang Diinduksi Nama Penguji Pendamping commit to user ii PENGESAHAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

Varians, di mana untuk varians data yang sama akan memiliki nilai p

lebih besar daripada nilai α (Dahlan, 2008).

Jika hasil uji normalitas data didapatkan sebaran data tidak normal

maka langkah selanjutnya dilakukan transformasi data untuk menormalkan

data. Apabila hasil transformasi data tidak berhasil menormalkan data maka

digunakan uji hipotesis alternatif yaitu uji hipotesis non parametrik Kruskall-

Wallis (Dahlan, 2008).

Page 57: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Merah Ginjal Mencit yang Diinduksi Nama Penguji Pendamping commit to user ii PENGESAHAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Data Hasil Penelitian

Berdasarkan penelitian yang telah peneliti lakukan mengenai pengaruh

pemberian ekstrak buah jambu biji merah terhadap kerusakan struktur

histologis ginjal mencit yang diinduksi parasetamol, didapatkan data hasil

pengamatan gambaran histologis kerusakan ginjal mencit dari masing-masing

kelompok perlakuan. Data hasil penelitian berupa data rasio, yaitu jumlah

kerusakan histologis sel epitel tubulus proksimal ginjal yang dihitung dari

setiap 50 sel pada pars konvulata korteks ginjal mencit. Hasil pengamatan

jumlah inti sel epitel tubulus proksimal ginjal mencit yang mengalami

kerusakan dengan indikator piknosis, karioreksis, dan kariolisis untuk

masing-masing kelompok dan jumlah total kerusakan disajikan pada lampiran

3. Hasil rata-rata jumlah kerusakan histologis sel epitel tubulus proksimal

ginjal mencit untuk masing-masing kelompok dapat dilihat pada tabel 4.1.

Tabel 4.1. Rata-Rata Jumlah Kerusakan Histologis Sel Epitel Tubulus Proksimal

Ginjal pada Masing-Masing Kelompok Perlakuan Mencit

Kelompok Rata-rata Jumlah Standar Deviasi

Akuades (KK(-)) 8,93 1,72

Parasetamol (KK(+)) 40,50 1,991

Parasetamol+ekstrak buah 25,36 1,929

jambu biji merah dosis I (KP1)

Parasetamol+ekstrak buah 17,96 1,621

jambu biji merah dosis II (KP2)

(Sumber: Data Primer, 2012)

46

Page 58: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Merah Ginjal Mencit yang Diinduksi Nama Penguji Pendamping commit to user ii PENGESAHAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

Dari tabel di atas diketahui bahwa kelompok kontrol dengan akuades

(KK(-)) memiliki nilai rata-rata jumlah kerusakan paling rendah yaitu 8,93 ±

1,72 sedangkan kelompok kontrol dengan parasetamol (KK(+)) memiliki

nilai rata-rata jumlah kerusakan paling tinggi yaitu 40,50 ± 1,991.

Gambar 4.1. Histogram Perbandingan Rata-Rata Jumlah Kerusakan

Histologis Ginjal Mencit Keempat Kelompok Perlakuan

Gambaran histologis (fotomikrograf) pars konvulata korteks ginjal

mencit pada kelompok KK(-), KK(+), KP1, dan KP2 dapat dilihat pada

gambar 4.2. – 4.5. berikut.

Gambar 4.2. Fotomikrograf Tubulus Proksimal Pars Konvulata Korteks Ginjal

Mencit Kelompok Kontrol Negatif (KK(-)). Tampak dalam gambar, a:

inti sel normal, b: inti sel piknosis (inti sel mengisut dan tercat lebih

basofil), c: inti sel karioreksis (inti sel mengalami fragmentasi), dan d:

inti sel kariolisis (inti sel tampak menghilang). Pengecatan HE.1000 x.

0

10

20

30

40

50

KK (-) KK (+) KP1 KP2

a

b

c

d

: Rata-rata jumlah

kerusakan sel epitel

tubulus proksimal ginjal

Page 59: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Merah Ginjal Mencit yang Diinduksi Nama Penguji Pendamping commit to user ii PENGESAHAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

Gambar 4.3. Fotomikrograf Tubulus Proksimal Pars Konvulata Korteks Ginjal

Mencit Kelompok Kontrol Positif (KK(+)). Tampak dalam gambar, a:

inti sel normal, b: inti sel piknosis (inti sel mengisut dan tercat lebih

basofil), c: inti sel karioreksis (inti sel mengalami fragmentasi), dan d:

inti sel kariolisis (inti sel tampak menghilang). Pengecatan HE.1000 x.

Gambar 4.4. Fotomikrograf Tubulus Proksimal Pars Konvulata Korteks Ginjal

Mencit Kelompok Perlakuan 1 (KP1). Tampak dalam gambar, a: inti

sel normal, b: inti sel piknosis (inti sel mengisut dan tercat lebih

basofil), c: inti sel karioreksis (inti sel mengalami fragmentasi), dan d:

inti sel kariolisis (inti sel tampak menghilang). Pengecatan HE.1000 x.

a

b c

d

c d

a

b

Page 60: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Merah Ginjal Mencit yang Diinduksi Nama Penguji Pendamping commit to user ii PENGESAHAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

Gambar 4.5. Fotomikrograf Tubulus Proksimal Pars Konvulata Korteks Ginjal

Mencit Kelompok Perlakuan 2 (KP2). Tampak dalam gambar, a: inti

sel normal, b: inti sel piknosis (inti sel mengisut dan tercat lebih

basofil), c: inti sel karioreksis (inti sel mengalami fragmentasi), dan d:

inti sel kariolisis (inti sel tampak menghilang). Pengecatan HE.1000 x.

B. Analisis Data

Data yang diperoleh dari hasil penelitian diuji secara statistik untuk

mengetahui adanya perbedaan rata-rata jumlah kerusakan sel epitel tubulus

proksimal ginjal mencit yang bermakna antara keempat kelompok. Analisis

data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan program komputer

SPSS (Statistical Product and Service Solution) 17.0 for Windows. Uji

statistik yang digunakan adalah uji One-Way ANOVA. Adapun ketentuan dan

syarat penggunaan uji statistik One-Way ANOVA telah tercantum dalam bab

metode penelitian.

Dalam penelitian ini, didapatkan data berupa kerusakan sel epitel

tubulus proksimal ginjal mencit yang dinyatakan dengan skala rasio (skala

variabel numerik) dan kelompok perlakuan dinyatakan dengan skala ordinal

(skala variabel kategorik). Asosiasi skala variabel numerik dan kategorik

c

d

b a

Page 61: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Merah Ginjal Mencit yang Diinduksi Nama Penguji Pendamping commit to user ii PENGESAHAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

pada hipotesis komparatif menghasilkan skala pengukuran numerik. Hal

tersebut memenuhi syarat pertama untuk menggunakan uji statistik One-Way

ANOVA.

Uji normalitas data untuk membuktikan sebaran data normal atau tidak,

dilakukan dengan uji Shapiro-Wilk karena jumlah sampel yang digunakan

dalam penelitian ini sebanyak 28 ekor mencit (< 50 sampel). Tabel hasil

sebaran data secara deskriptif dapat dilihat pada lampiran 4 tabel 5 dan hasil

uji normalitas Shapiro-Wilk pada lampiran 4 tabel 6. Nilai p dari hasil uji

Saphiro-Wilk untuk kelompok KK(-), KK(+), KP1, dan KP2 berturut-turut

adalah 0,184; 0,177; 0,315; dan 0,324. Nilai p dari keempat kelompok lebih

besar dari nilai alfa (0,05). Hal ini menunjukkan bahwa sebaran data

kelompok KK(-), KK(+), KP1, dan KP2 adalah normal, sehingga memenuhi

syarat kedua dalam penggunaan uji One-way ANOVA.

Syarat selanjutnya, kesamaan/ homogenitas varians data dapat diketahui

melalui uji Homogeneity of Variances (Levene’s Test of Varians). Dari hasil

uji Homogeneity of Variances (lampiran 4 tabel 7) didapatkan nilai p sebesar

0,409. Hal ini menunjukkan bahwa varians data antar kelompok sama (p >

0,05). Dengan demikian, syarat ketiga penggunaan uji One-way ANOVA

terpenuhi.

Ketiga syarat untuk menggunakan uji One-Way ANOVA terpenuhi

sehingga uji One-Way ANOVA bisa dilakukan. Derajat kemaknaan yang

digunakan adalah α = 0,05. Hasil uji One-Way ANOVA dapat dilihat pada

lampiran 4 tabel 8. Nilai p dari hasil uji One-Way ANOVA adalah 0,000

Page 62: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Merah Ginjal Mencit yang Diinduksi Nama Penguji Pendamping commit to user ii PENGESAHAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

(p < 0,05). Nilai p yang lebih kecil dari 0,05 menunjukkan bahwa terdapat

perbedaan nilai rata-rata jumlah kerusakan sel epitel tubulus proksimal ginjal

yang bermakna pada paling tidak dua kelompok. Selanjutnya, dilakukan

analisis Post Hoc Multiple Comparisons untuk mengetahui kelompok mana

yang mempunyai perbedaan bermakna tersebut.

Uji Post Hoc Multiple Comparisons yang digunakan dalam penelitian

ini adalah uji LSD. Ringkasan hasil uji LSD tersebut dapat dilihat pada tabel

4.2 berikut:

Tabel 4.2. Ringkasan Hasil Uji LSD (α = 0,05)

Kelompok p Perbedaan

KK(-) – KK(+) 0,000 Bermakna

KK(-) – KP1 0,000 Bermakna

KK(-) – KP2 0,000 Bermakna

KK(+) – KP1 0,000 Bermakna

KK(+) – KP2 0,000 Bermakna

KP1 – KP2 0,000 Bermakna

(Sumber: Data Primer, 2012)

Dari uji LSD didapatkan semua nilai p < 0,05. Hal ini menunjukkan

bahwa terdapat perbedaan nilai rata-rata jumlah kerusakan sel epitel tubulus

proksimal ginjal yang bermakna pada semua pasangan antar kelompok data.

Hasil uji LSD secara rinci dapat dilihat pada lampiran 4 tabel 9.

Page 63: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Merah Ginjal Mencit yang Diinduksi Nama Penguji Pendamping commit to user ii PENGESAHAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54 5253

BAB V

PEMBAHASAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak

buah jambu biji merah terhadap kerusakan struktur histologis ginjal mencit yang

diinduksi parasetamol dan pengaruh peningkatan dosis ekstrak buah jambu biji

merah dalam meningkatkan efek proteksi terhadap kerusakan struktur histologis

ginjal mencit yang diinduksi parasetamol.

Ginjal berperan sebagai organ ekskresi utama yang sangat penting untuk

mengeluarkan sisa-sisa metabolisme, termasuk zat-zat toksik yang masuk ke

dalam tubuh (Katzung, 2001; Guyton dan Hall 1997). Kerusakan ginjal karena zat

toksik dapat diidentifikasi berdasarkan perubahan struktur histologis yang secara

morfologi ditandai dengan destruksi epitel tubulus proksimal. Sel epitel tubulus

proksimal ginjal peka terhadap anoksia dan mudah hancur karena keracunan

akibat kontak dengan bahan-bahan yang diekskresikan melalui ginjal (Robbins

dan Cotran, 2005; Underwood, 1999).

Struktur histologis sel epitel tubulus proksimal ginjal dalam keadaan

normal memiliki ciri-ciri sel berbentuk kuboid selapis hingga silindris, inti sel

bulat terletak di sentral dan berukuran besar, dengan sitoplasma jernih bersifat

asidofilik. Pada bagian apek sel terdapat mikrovili (brush border) yang secara

fisiologis berfungsi memperluas permukaan penyerapan (Junqueira dan Carneiro,

1997). Induksi parasetamol dosis toksik di dalam sel epitel tubulus proksimal

ginjal dapat menyebabkan kerusakan sel dengan indikator berupa inti sel yang

52

Page 64: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Merah Ginjal Mencit yang Diinduksi Nama Penguji Pendamping commit to user ii PENGESAHAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

mengalami piknosis, karioreksis, dan kariolisis. Piknosis (pengerutan sel)

merupakan tahap awal dari kematian sel. Tahap kerusakan sel selanjutnya berupa

karioreksis (inti pecah menjadi berfragmen) serta kariolisis (inti menghilang).

Pada kelompok KK(-), didapatkan gambaran struktur histologis sel epitel

tubulus proksimal ginjal yang normal (Gambar 4.2), sedangkan pada kelompok

KK(+) didapatkan kerusakan struktur histologis sel epitel tubulus proksimal ginjal

(Gambar 4.3). Pada kelompok KP1, didapatkan gambaran kerusakan struktur

histologis sel epitel tubulus proksimal ginjal, tetapi lebih baik dibandingkan

kelompok KK(+) (Gambar 4.4), Sedangkan pada kelompok KP2, didapatkan

gambaran histologis sel epitel tubulus proksimal ginjal yang lebih baik

dibandingkan dengan kelompok KP1 (Gambar 4.5).

Kelompok KK(-) yang dianggap sebagai derajat normal merupakan

pembanding terhadap kelompok perlakuan dengan parasetamol (KK(+)). Selain

itu, kelompok KK(-) juga berperan sebagai pembanding terhadap kelompok

perlakuan yang diberi parasetamol dan ekstrak buah jambu biji merah (KP1 dan

KP2). Mencit pada kelompok KK(-) hanya diberikan akuades sebagai plasebo.

Dalam kelompok kontrol negatif ini terlihat adanya gambaran inti piknosis,

karioreksis, dan kariolisis (Gambar 4.2). Hal ini terjadi karena semua sel normal

secara fisiologis akan mengalami proses apoptosis. Apoptosis merupakan proses

kematian sel secara terprogram. Sel yang mati pada regulasi apoptosis akan

difagosit oleh makrofag, yang kemudian akan melalui proses regenerasi dan

digantikan oleh sel baru (Mitchell dan Cotran, 2007).

Page 65: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Merah Ginjal Mencit yang Diinduksi Nama Penguji Pendamping commit to user ii PENGESAHAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

Pemberian ekstrak buah jambu biji merah selama 14 hari berturut-turut

ditambah dengan parasetamol dosis toksik pada hari ke-12, 13, dan 14

menunjukkan kerusakan sel epitel tubulus proksimal ginjal yang lebih sedikit

dibandingkan dengan pemberian parasetamol tanpa ekstrak buah jambu biji

merah. Hal ini menunjukkan bahwa ekstrak buah jambu biji merah memiliki efek

nefroprotektif terhadap efek toksik parasetamol.

Hasil uji Oneway ANOVA menunjukkan adanya perbedaan bermakna nilai

rata-rata jumlah kerusakan sel epitel tubulus proksimal ginjal mencit antara

keempat kelompok. Selanjutnya, dari hasil uji LSD didapatkan perbedaan

bermakna pada semua pasangan antar kelompok data, yaitu antara kelompok

KK(-) – KK(+), KK(-) – KP1, KK(-) – KP2, KK(+) – KP1, KK(+) – KP2, dan KP1

– KP2.

Perbedaan bermakna dari nilai rata-rata jumlah kerusakan sel epitel tubulus

proksimal ginjal antara kelompok KK(-) dan kelompok KK(+) terjadi karena sel-

sel epitel tubulus proksimal ginjal mencit pada kelompok KK(+) mengalami

kerusakan akibat pemberian parasetamol dosis toksik, sedangkan sel-sel epitel

tubulus proksimal ginjal mencit pada kelompok KK(-) relatif normal. Hasil

tersebut sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa parasetamol dosis toksik

mampu menginduksi kerusakan sel epitel tubulus proksimal ginjal akibat adanya

NAPQI yang reaktif dan toksik. NAPQI akan berikatan kovalen dengan gugus

nukleofilik yang terdapat pada makromolekul sel seperti protein, DNA, dan

mitokondria (Hodgson dan Levi, 2000). Reaksi antara NAPQI dengan

makromolekul sel dapat memacu terbentuknya ROS (Radical Oxygen Species)

Page 66: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Merah Ginjal Mencit yang Diinduksi Nama Penguji Pendamping commit to user ii PENGESAHAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

yang menciptakan kondisi stres oksidatif, sehingga kadar radikal bebas dalam

tubuh semakin tinggi sedangkan sistem biologis tubuh untuk menetralkan radikal

bebas tersebut menurun. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan sel yang menuju

pada kematian (nekrosis sel) (Winarsi, 2007; Rubin et al., 2005; Mayes, 2003).

Kelompok KP1 merupakan kelompok perlakuan dengan pemberian ekstrak

buah jambu biji merah dosis 35 mg/20 gram BB mencit (dosis I) dan parasetamol

dosis toksik, sedangkan kelompok KP2 merupakan kelompok perlakuan dengan

pemberian ekstrak buah jambu biji merah dosis 70 mg/20 gram BB mencit (dosis

II) dan parasetamol dosis toksik. Hasil analisis data kerusakan sel epitel tubulus

proksimal ginjal pada kelompok KP1 dan kelompok KP2 menunjukkan perbedaan

bermakna dengan kelompok KK(-) maupun kelompok KK(+). Hal ini

membuktikan bahwa pemberian ekstrak buah jambu biji merah dengan dosis I

maupun dosis II selama 14 hari berturut-turut dapat mengurangi kerusakan sel

epitel tubulus proksimal ginjal mencit akibat pemberian parasetamol dosis toksik,

tetapi tidak dapat mengembalikannya ke kondisi normal seperti pada kelompok

KK(-).

Hasil penelitian menunjukkan rata-rata nilai kerusakan histologis ginjal

mencit pada kelompok KP1 lebih tinggi daripada kelompok KP2. Berdasarkan

hasil uji statistik diketahui bahwa terdapat perbedaan bermakna antara nilai

kerusakan sel epitel tubulus proksimal ginjal mencit pada kelompok KP1 dan

kelompok KP2. Hal ini membuktikan bahwa peningkatan dosis ekstrak buah

jambu biji merah dapat meningkatkan efek proteksinya terhadap kerusakan sel

epitel tubulus proksimal ginjal mencit yang diinduksi parasetamol meskipun tetap

Page 67: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Merah Ginjal Mencit yang Diinduksi Nama Penguji Pendamping commit to user ii PENGESAHAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

tidak dapat mengembalikan sel epitel tubulus proksimal ginjal mencit ke kondisi

semula. Peningkatan efek proteksi pada dosis II tersebut sesuai dengan konsep

farmakodinamik obat yang bersifat dose-dependent, yaitu peningkatan efek terapi/

proteksi yang ditimbulkan sebanding dengan peningkatan dosis/ konsentrasi suatu

obat, dimana dalam penelitian ini berupa peningkatan dosis ekstrak buah jambu

biji merah.

Buah jambu biji merah mengandung antioksidan yang mampu mencegah

dan menghambat efek toksik parasetamol. Kandungan antioksidan dalam buah

jambu biji merah antara lain vitamin C, vitamin E, vitamin A, betakaroten, Fe, Zn,

Se, flavonoid dan likopen (USDA, 2007; Knek et al., 2000; Cerhan et al., 2003).

Berbagai penelitian mengenai efek antioksidan yang terkandung dalam

buah jambu biji merah telah banyak dilakukan. Antioksidan yang terkandung

dalam buah jambu biji merah dapat meningkatkan status antioksidan total yang

mampu menstabilkan radikal bebas maupun memotong reaksi oksidasi berantai

dari radikal bebas. Menurut penelitian Stonehaven (2008), Winarsi (2007), dan

Almatsier (2004), vitamin A, C dan E merupakan antioksidan nonenzimatik yang

dapat menghambat peroksidasi lipid oleh radikal bebas yang dibentuk dari

persenyawaan NAPQI melalui mekanisme penangkapan radikal bebas. Selain itu,

buah jambu biji merah mengandung flavonoid dan likopen yang membantu peran

vitamin sebagai penangkap radikal bebas (Effendi, 2004).

Antioksidan nonenzimatik (mineral) yang dimiliki buah jambu biji merah,

seperti Fe dan Zn berperan sebagai kofaktor enzim antioksidan endogen. Fe, dan

Zn merupakan kofaktor aktivasi SOD yang dapat menghambat ROS dan

Page 68: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Merah Ginjal Mencit yang Diinduksi Nama Penguji Pendamping commit to user ii PENGESAHAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

mengubah radikal bebas yang terbentuk menjadi molekul yang kurang reaktif

(Winarsi, 2007; Oteiza et al., 2004; Zago dan Oteiza, 2001). Antioksidan mineral

lain yang tak kalah penting adalah Se, berperan mengkatalisis pembentukan

glutathione, sehingga kadar glutathione untuk konjugasi NAPQI dapat efektif

(Singh et al., 2006).

Berdasarkan hal di atas, hasil penelitian yang didapatkan para peneliti

mengenai kandungan dan potensi antioksidan dalam ekstrak buah jambu biji

merah terdahulu sangat mendukung dan sejalan dengan hasil penelitian ini.

Kandungan dalam ekstrak buah jambu biji merah dapat memberikan efek protektif

terhadap kerusakan struktur histologis ginjal terutama akibat induksi parasetamol.

Page 69: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Merah Ginjal Mencit yang Diinduksi Nama Penguji Pendamping commit to user ii PENGESAHAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

BAB VI

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

1. Pemberian ekstrak buah jambu biji merah (Psidium guajava Linn) peroral

selama 14 hari berturut-turut dapat mencegah kerusakan struktur histologis

ginjal mencit yang diinduksi Parasetamol.

2. Peningkatan dosis ekstrak buah jambu biji merah (Psidium guajava Linn)

dari dosis I (35 mg/20 gram BB mencit) menjadi dosis II (70 mg/20 gram

BB mencit) dapat meningkatkan efek proteksi terhadap kerusakan struktur

histologis ginjal mencit yang diinduksi Parasetamol.

B. Saran

1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui zat aktif dalam

buah jambu biji merah yang paling berperan sebagai nefroprotektor.

2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut menggunakan dosis dan lama

pemberian ekstrak buah jambu biji merah yang lebih bervariasi, untuk

mendapat efek pencegahan kerusakan ginjal yang paling optimal.

3. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan parameter selain parameter

histologis, misalnya parameter biomolekuler (dengan marker O2-

atau

glutathione) dan biokimiawi (mengukur kadar albumin dan kreatinin).

4. Secara aplikatif, dianjurkan buah jambu biji merah dapat dikonsumsi oleh

manusia dengan konversi dosis tertentu karena telah terbukti memiliki

manfaat nefroprotektor dan tidak berbahaya bagi tubuh.