perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id penerapan model .../penerapan...administrasi perkantoran...

86
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI TEMPAT KERJA UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA KELAS XII C PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK WIKARYA KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Oleh: SAKTI WINDANDARI X7407072 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013

Upload: doandan

Post on 26-Mar-2019

241 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL .../Penerapan...administrasi perkantoran smk wikarya karanganyar universitas sebelas maret commit to user penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

PADA MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ADMINISTRASI

PERKANTORAN DI TEMPAT KERJA UNTUK MENINGKATKAN

KEAKTIFAN SISWA KELAS XII C PROGRAM KEAHLIAN

ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK WIKARYA

KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Oleh:

SAKTI WINDANDARI

X7407072

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2013

Page 2: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL .../Penerapan...administrasi perkantoran smk wikarya karanganyar universitas sebelas maret commit to user penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Sakti Windandari

NIM : X7407072

Jurusan/Program Studi : P.IPS/ Pendidikan Ekonomi

Menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul ”PENERAPAN MODEL

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA MATA PELAJARAN

MENGAPLIKASIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI TEMPAT

KERJA UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA KELAS XII C

PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK WIKARYA

KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2011/2012” ini benar-benar

merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari

penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka.

Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil

jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.

Surakarta, Januari 2013

Yang membuat pernyataan

Sakti Windandari

Page 3: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL .../Penerapan...administrasi perkantoran smk wikarya karanganyar universitas sebelas maret commit to user penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

PADA MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ADMINISTRASI

PERKANTORAN DI TEMPAT KERJA UNTUK MENINGKATKAN

KEAKTIFAN SISWA KELAS XII C PROGRAM KEAHLIAN

ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK WIKARYA

KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Oleh:

SAKTI WINDANDARI

X7407072

Skripsi

Ditulis dan Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mendapatkan

Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi

Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Administrasi Perkantoran

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2013

Page 4: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL .../Penerapan...administrasi perkantoran smk wikarya karanganyar universitas sebelas maret commit to user penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

HALAMAN PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji

Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Surakarta, Januari 2013

Persetujuan Pembimbing,

Pembimbing I

Drs. Sutaryadi, M.Pd.

NIP. 19540526 198103 1 004

Pembimbing II

Dra. Tri Murwaningsih, M.Si

NIP. 19661202 199203 2 002

Page 5: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL .../Penerapan...administrasi perkantoran smk wikarya karanganyar universitas sebelas maret commit to user penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima

untuk memenuhi persyaratan mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan.

Pada Hari :

Tanggal :

Tim Penguji Skripsi :

Nama Terang Tanda Tangan

Ketua : Drs. Ign. Wagimin, M.Si ………………

Sekretaris : Susantiningrum, S.Pd., SE., MAB ………………

Anggota I : Drs. Sutaryadi, M.Pd ………………

Anggota II : Dra. Tri Murwaningsih, M.Si ………………

Disahkan oleh

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Unversitas Sebelas Maret Surakarta

Dekan

Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd

NIP. 19600727 198702 1 001

Page 6: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL .../Penerapan...administrasi perkantoran smk wikarya karanganyar universitas sebelas maret commit to user penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

ABSTRAK

Sakti Windandari. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOO-

PERATIF TIPE JIGSAW PADA MATA PELAJARAN MENG-

APLIKASIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI TEMPAT KERJA

UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA KELAS XII C

PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK

WIKARYA KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2011/2012. Skripsi,

Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret

Surakarta, Januari 2013.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada mata pelajaran mengaplikasikan

administrasi perkantoran di tempat kerja dapat meningkatkan keaktifan siswa

kelas XII C Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK Wikarya

Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012.

Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah Penelitian Tindakan

Kelas (Classroom Action Research) yang dilaksanakan sebanyak dua siklus

dimana masing-masing siklus dilakukan melalui empat tahap, yaitu: (1)

perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi, dan (4) refleksi.

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XII C Program Kaeahlian Administrasi

Perkantoran SMK Wikarya Karanganyar tahun pelajaran 2011/2012 yang

berjumlah 36 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui kegiatan berupa:

(a) observasi, (b) wawancara, (c) tes, dan (d) dokumentasi.

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada Mata Pelajaran Mengaplikasikan

Administrasi Perkantoran di Tempat kerja dapat meningkatkan keaktifan siswa

kelas XII C Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK Wikarya

Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012. Hal tersebut terefleksi dari beberapa

indikator sebagai berikut: (1) Peningkatan keaktifan siswa membaca materi

pelajaran sebesar 19,45% (dari 80,55% pada siklus I menjadi 100% pada siklus

II), (2) Peningkatan keaktifan bertanya sebesar 16,67% (dari 66,66% pada siklus I

menjadi 83,33% pada siklus II), (3) Peningkatan keaktifan dalam berdiskusi

sebesar 16,66% (dari 72,22% pada siklus I menjadi 88,88% pada siklus II), (4)

Peningkatan pencapaian hasil belajar sebesar 13,89% (dari 86,11% pada siklus I

menjadi 100% pada siklus II).

Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw, Keaktifan Siswa.

Page 7: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL .../Penerapan...administrasi perkantoran smk wikarya karanganyar universitas sebelas maret commit to user penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

ABSTRACT

Sakti Windandari. THE APPLICATION OF COOPERATIVE LEARNING

JIGSAW TYPE IN APPLYING OFFICE ADMINISTRATION AT WORK

PLACE LESSON TO IMPROVE THE STUDENT ACTIVE INVOLVE-

MENT OF CLASS XII C OFFICE ADMINISTRATION SKILL PROGRAM

OF SMK WIKARYA KARANGANYAR IN THE ACADEMIC YEAR

2011/2012. Skripsi, Surakarta: Teaching Training and Education Faculty. Sebelas

March University of Surakarta, January 2013.

The purpose of this research was to know whether the application of

cooperative learning jigsaw type in applying office administration at work place

lesson could improve the student active involvement of class XII C office

administration skill program of SMK Wikarya Karanganyar In The Academic

Year 2011/2012.

The type of the research done by the researcher was clasroom action

research which was carried out in two cycles where each cycle was carried out in

four steps, theywere: (1) planning, (2) implementation, (3) observation, and (4)

reflection. The subject of this research was 36 students of class XII C Office

Administration Skill Program of SMK Wikarya Karanganyar in academic year

2011/2012. The technique of collecting data was done through the following

activities they are: (a) observation, (b) interview, (c) test, and (d) documentation.

Based on this research, it can be concluded that the application of

cooperative learning jigsaw type in applying office administration at work place

lesson can improve the student active involvement class XII C office

administration skill program of SMK Wikarya Karanganyar in the academic year

2011/2012. That was reflected in the following indicators: (1) the improvement of

the student active involvement by 19,45% (from 80,55% at cycle I became 100%

at cycle II), (2) the improvement of the student active involvement in asking

question by 16,67% (from 66,66% at cycle I became 83,33% at cycle II), (3) the

improvement of the student active involvement in discussion by 16,66% (from

72,22% at cycle I became 88,88% at cycle II), (4) the improvement of the learning

result achievement by 13,89% (from 86,11% at cycle I became 100% at cycle II).

Key words: Cooperative Learning Jigsaw Type, Student Active.

Page 8: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL .../Penerapan...administrasi perkantoran smk wikarya karanganyar universitas sebelas maret commit to user penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

MOTTO

“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”

(QS. Al-Insyirah: 6)

“Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka

merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri”

(QS. Ar-Ra’d: 11)

“Kita hanya cukup yakin dan benar-benar

menginginkannya maka semuanya akan terjadi”

(Peneliti)

“Sukses tak akan diraih tanpa pengorbanan”

(Peneliti)

Page 9: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL .../Penerapan...administrasi perkantoran smk wikarya karanganyar universitas sebelas maret commit to user penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan kepada:

Bapak & Ibuku tercinta

Adik-adikku tersayang (Ana & Enno)

Teman-teman PAP’07

Almamater

Page 10: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL .../Penerapan...administrasi perkantoran smk wikarya karanganyar universitas sebelas maret commit to user penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah yang Maha Kuasa, karena

atas rahmat dan hidayah-Nya skipsi ini akhirnya dapat diselesaikan, untuk

memenuhi sebagai persyaratan mendapatkan gelar sarjana pendidikan.

Banyak hambatan dalam penulisan skripsi ini, namun berkat bantuan dari

berbagai pihak dapat teratasi. Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan

terimakasih kepada:

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian untuk penyusunan skripsi

ini.

2. Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah

memberikan ijin penelitian untuk penyusunan skripsi ini.

3. Ketua Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Administrasi Perkantoran

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta yang telah memberikan pengarahan dan ijin penelitian untuk

penyusunan skripsi ini.

4. Drs. Sutaryadi, M.Pd., selaku Pembimbing I yang telah memberikan

banyak sekali motivasi, ilmu dan arahan dengan penuh kesabaran.

5. Dra. Tri Murwaningsih, M.Si., selaku Pembimbing II yang dengan sabar

telah memberikan pengarahan, bimbingan, dan motivasi sehingga skripsi

ini dapat terselesaikan.

6. Andre N Rahmanto, S.Sos, M.Si, selaku Pembimbing Akademik yang

telah memberikan banyak doa dan bimbingan serta semangat.

7. Suhanto B.A, S.H., selaku Kepala Sekolah SMK Wikarya Karanganyar

terima kasih atas ijin dan kemudahan bagi peneliti dalam pelaksanaan

penelitian.

Page 11: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL .../Penerapan...administrasi perkantoran smk wikarya karanganyar universitas sebelas maret commit to user penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

8. Dra. Ani Puspa Kartikawati, selaku guru mengaplikasikan administrasi

perkantoran di tempat kerja SMK Wikarya Karanganyar yang telah banyak

membantu peneliti dalam penelitian ini. Terima kasih untuk bantuan

waktu, tenaga serta pikiran dan juga doa yang selalu diberikan kepada

peneliti.

9. Bapak dan Ibu tercinta, yang selalu memberikan dorongan baik moril

maupun sprirituil, kasih sayang serta doa yang tak henti-hentinya

mengiringi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

10. Sahabat-sahabatku Rumining, Chacha, Rina, Supri, Ribut, dan Dodo

makasih atas motivasi dan persahabatannya yang tulus.

11. Semua teman-teman seperjuangan Pendidikan Ekonomi BKK PAP’07,

terima kasih buat dukungan dan doanya.

12. Semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu yang telah

membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penyusunan skripsi ini telah berusaha semaksimal mungkin, namun

peneliti menyadari masih ada banyak kekurangan dan jauh dari sempurna.

Peneliti berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan

perkembangan ilmu pendidikan khususnya pendidikan administrasi perkantoran.

Surakarta, Januari 2013

Peneliti

Page 12: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL .../Penerapan...administrasi perkantoran smk wikarya karanganyar universitas sebelas maret commit to user penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PERNYATAAN ....................................................................... ii

HALAMAN PENGAJUAN ........................................................................... iii

HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ iv

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... v

HALAMAN ABSTRAK ................................................................................. vi

HALAMAN MOTTO ..................................................................................... viii

HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... ix

KATA PENGANTAR ................................................................................... x

DAFTAR ISI ................................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xv

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xvii

BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1

B. Identifikasi Masalah .................................................................... 4

C. Perumusan Masalah .................................................................... 4

D. Tujuan Penelitian ........................................................................ 5

E. Manfaat Penelitian ...................................................................... 5

BAB II. LANDASAN TEORI ...................................................................... 7

A. Tinjauan Pustaka ........................................................................ 7

1. Pengertian Pembelajaran dan Model Pembelajaran ................ 7

a. Pengertian Pembelajaran .................................................... 7

b. Pengertian Model Pembelajaran ........................................ 7

2. Model Pembelajaran Kooperatif ............................................. 8

a. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif ....................... 8

b. Unsur-unsur Model Pembelajaran ....................................... 10

Page 13: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL .../Penerapan...administrasi perkantoran smk wikarya karanganyar universitas sebelas maret commit to user penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

3. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw ......................... 12

a. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe Jigsaw ........................................................................ 12

b. Tahap-tahap Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe Jigsaw ......................................................................... 13

c. Kelebihan Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe Jigsaw ......................................................................... 15

d. Kelemahan Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe Jigsaw ......................................................................... 16

4. Keaktifan Siswa ...................................................................... 17

a. Pengertian Keaktifan Siswa ................................................ 17

b. Indikator Keaktifan Siswa .................................................. 18

5. Mata Pelajaran Mengaplikasikan Administrasi

Perkantoran di Tempat Kerja ................................................. 19

B. Penelitian Yang Relevan ........................................................... 20

C. Kerangka Pemikiran .................................................................. 22

D. Hipotesis Tindakan ................................................................... 24

BAB III. METODE PENELITIAN ............................................................... 25

A. Tempat Dan Waktu Penelitian .................................................. 25

1. Tempat Penelitian .................................................................. 25

2. Waktu Penelitian ................................................................... 25

B. Subjek Penelitian ...................................................................... 26

C. Jenis Penelitian .......................................................................... 26

D. Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 27

E. Prosedur Penelitian .................................................................... 29

F. Proses Penelitian ....................................................................... 30

BAB IV. HASIL PENELITIAN ................................................................... 34

A. Deskripsi Lokasi Penelitian ....................................................... 34

1. Sejarah Singkat SMK Wikarya Karanganyar ...................... 34

2. Visi, Misi, dan Tujuan .......................................................... 34

3. Kondisi Lingkungan ............................................................. 35

Page 14: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL .../Penerapan...administrasi perkantoran smk wikarya karanganyar universitas sebelas maret commit to user penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

B. Deskripsi Pra Tindakan ............................................................. 36

C. Diskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus ....................................... 38

D. Perbandingan Hasil Tindakan Antar Siklus .............................. 61

BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN ..................................... 66

A. Simpulan ................................................................................... 66

B. Implikasi .................................................................................... 67

1. Implikasi Teoritis .................................................................... 67

2. Implikasi Praktis ..................................................................... 67

C. Saran ........................................................................................... 68

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 70

LAMPIRAN .................................................................................................... 72

Page 15: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL .../Penerapan...administrasi perkantoran smk wikarya karanganyar universitas sebelas maret commit to user penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Ilustrasi Kelompok Jigsaw ............................................................ 15

Gambar 2. Alur Kerangka Pemikiran Penelitian Tindakan Kelas .................. 23

Gambar 3. Siklus Penelitian Tindakan Kelas .................................................. 26

Gambar 4. Grafik Hasil Penelitian Siklus I .................................................... 47

Gambar 5. Grafik Hasil Penelitian Siklus II ................................................... 58

Gambar 6. Grafik Hasil Penelitian Siklus I dan Siklus II .............................. 62

Page 16: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL .../Penerapan...administrasi perkantoran smk wikarya karanganyar universitas sebelas maret commit to user penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Nilai Siswa Sebelum Dilaksanakan Siklus I .................................... 2

Tabel 2. Indikator Ketercapaian ..................................................................... 32

Tabel 3. Hasil Penelitian Siklus I ................................................................... 46

Tabel 4. Hasil Penelitian Siklus II ................................................................. 58

Tabel 5. Hasil Penelitian Siklus I dan II ........................................................ 61

Page 17: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL .../Penerapan...administrasi perkantoran smk wikarya karanganyar universitas sebelas maret commit to user penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Penelitian Tindakan Kelas ............................................. 72

Lampiran 2. Silabus ........................................................................................ 73

Lampiran 3. Catatan Lapangan 1 .................................................................... 75

Lampiran 4. Pedoman Wawancara Pra Tindakan Guru ................................. 77

Lampiran 5. Hasil Wawancara Guru .............................................................. 78

Lampiran 6. Pedoman Wawancara Pra Tindakan Siswa ............................... 80

Lampiran 7-10. Hasil Wawancara Siswa ....................................................... 81

Lampiran 11. Daftar Presensi Siswa Pra Siklus .............................................. 85

Lampiran 12. Daftar Nilai Siswa Pra Siklus ................................................... 86

Lampiran 13. Catatan Lapangan 2 ................................................................. 87

Lampiran 14. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 1 .......................... 92

Lampiran 15. Materi Siklus 1 ......................................................................... 97

Lampiran 16. Soal dan Jawaban Soal Siklus 1 ............................................... 106

Lampiran 17. Daftar Presensi Siswa Siklus 1 ................................................. 108

Lampiran 18. Daftar Nilai Siswa Siklus 1 ...................................................... 109

Lampiran 19. Hasil Observasi Siklus 1 ........................................................... 110

Lampiran 20. Catatan Lapangan 3 .................................................................. 113

Lampiran 21. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 2 .......................... 117

Lampiran 22. Materi Siklus 2 ........................................................................ 123

Lampiran 23. Soal dan Jawaban Soal Siklus 2 .............................................. 131

Lampiran 24. Daftar Presensi Siswa Siklus 2 ................................................. 133

Lampiran 25. Daftar Nilai Siswa Siklus 2 ...................................................... 134

Lampiran 26. Hasil Observasi Siklus 2 .......................................................... 135

Lampiran 27. Susunan Kelompok Asal Jigsaw .............................................. 138

Lampiran 28. Pedoman Wawancara Setelah Tindakan Guru ......................... 139

Lampiran 29. Hasil Wawancara Guru ............................................................ 140

Lampiran 30. Pedoman Wawancara Setelah Tindakan Siswa ........................ 141

Lampiran 31-33. Hasil Wawancara Siswa ..................................................... 142

Lampiran 34-36. Foto ..................................................................................... 145

Page 18: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL .../Penerapan...administrasi perkantoran smk wikarya karanganyar universitas sebelas maret commit to user penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pemerintah indonesia sedang melaksanakan pembangunan dalam berbagai

sektor untuk menuju bangsa yang lebih maju. Salah satu pembangunan ada pada

bidang pendidikan. Pembangunan di bidang pendidikan adalah upaya untuk

mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas Sumber Daya

Manusia (SDM) Indonesia dalam mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur,

materiil dan spiritual.

Melalui pendidikan, manusia dituntut untuk mampu menghadapi era

globalisasi. Dengan demikian diperlukan upaya-upaya untuk meningkatkan

kualitas pendidikan. Salah satu aspek penting yang mempengaruhi kualitas

pendidikan adalah model pembelajaran. Model pembelajaran penting untuk

diperhatikan karena dengan model pembelajaran yang tepat dapat membawa

dampak positif dalam menciptkan proses pembelajaran yang berkualitas dan hasil

belajar yang optimal sehingga berujung pada perbaikan kualitas pendidikan yang

lebih baik. Proses pembelajaran merupakan komponen pendidikan. Kegiatan

tersebut melibatkan peserta didik dan guru. Guru mempunyai peran penting saat

berlangsungnya pembelajaran. Tugas guru tidak hanya mentransfer ilmu

pengetahuan, tidak menjadikan siswa sebagai objek pembelajaran melainkan

sebagai subyek pembelajaran, sehingga siswa tidak pasif dan dapat

mengembangkan pengetahuan mereka. Oleh karena itu, guru harus memahami

materi yang akan disampaikan kepada siswa serta dapat memilih model

pembelajaran yang tepat untuk menyampaikan materi tersebut.

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah salah satu dari beberapa

lembaga pendidikan yang bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang siap

diterjunkan kedunia kerja. Lulusan dari SMK tentunya sudah dibekali berbagai

ilmu pengetahuan dan keterampilan yang telah diperoleh selama dibangku

sekolah. SMK Wikarya Karanganyar merupakan sekolah swasta yang memiliki

siswa yang bervariasi tingkat kemampuannya. SMK Wikarya Karanganyar

mempunyai 4 bidang keahlian yaitu administrasi perkantoran, akuntansi,

Page 19: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL .../Penerapan...administrasi perkantoran smk wikarya karanganyar universitas sebelas maret commit to user penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

pemasaran, dan tata kecantikan. Mengaplikasikan administrasi perkantoran di

tempat kerja merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan kepada siswa

kelas XII C Program Keahlian Administrasi Perkantoran di SMK Wikarya

Karanganyar. Berdasarkan hasil observasi menunjukkan bahwa pembelajaran

masih terpusat pada guru (teacher centered learning). Hal ini terlihat dari proses

pembelajaran yang didominasi oleh metode ceramah. Saat proses pembelajaran

berlangsung siswa tidak pernah mengajukan pertanyaan dan mengemukakan

pendapat padahal guru sering memberikan kesempatan kepada siswa untuk

bertanya tetapi hampir tidak ada siswa yang bertanya. Kegiatan yang dilaksanakan

selama proses pembelajaran berlangsung dalam penggunaan metode ceramah ini

adalah guru memberi penjelasan dan siswa mendengarkan serta mencatat

penjelasan dari guru, memahami kemudian menjawab pertanyaan dari guru jika

ada, memberikan latihan soal atau tugas kemudian memberikan tes akhir,

begitulah kegiatan ini berjalan terus-menerus. Rutinitas model pembelajaran yang

seperti itu dapat membuat siswa merasa bosan dan menghambat daya kritis siswa

karena segala informasi pengetahuan terpusat pada guru. Dengan demikian sulit

bagi siswa untuk mengembangkan kreativitas yang dimilikinya secara optimal.

Proses pembelajaran yang demikian membuat sebagian besar siswa kurang aktif.

Hal ini dapat menyebabkan pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan

guru kurang optimal sehingga berdampak terhadap hasil belajar siswa yang

kurang optimal pula saat diadakan evaluasi. Hasil belajar siswa yang kurang

optimal ini ditunjukkan dengan nilai ulangan harian siswa yang masih dibawah

Standar KKM Sekolah yaitu 75.

Tabel. 1 Nilai Siswa Sebelum Dilaksanakan Siklus I

Nilai Jumlah Siswa

85 – 89 1

80 – 84 2

75 – 79 8

70 – 74 11

65 – 69 4

60 – 64 6

55 – 59 3

50 – 54 1

Jumlah 36

Page 20: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL .../Penerapan...administrasi perkantoran smk wikarya karanganyar universitas sebelas maret commit to user penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Berdasarkan permasalahan tersebut, perlu adanya peningkatan mutu proses

pembelajaran melalui sistem belajar siswa aktif. Salah satu model pembelajaran

yang saat ini banyak digunakan dan menempatkan siswa sebagai pusat kegiatan

belajar mengajar adalah Cooperative Learning (pembelajaran kooperatif).

Menurut Isjoni (2009: 22) Cooperative Learning adalah ”Mengerjakan sesuatu

secara bersama-sama dengan saling membantu satu sama lainnya sebagai satu

kelompok atau satu tim”. Pada model Cooperative Learning siswa diberi

kesempatan untuk berkomunikasi dan berinteraksi sosial dengan temannya untuk

mencapai tujuan pembelajaran, sedangkan guru bertindak sebagai fasilitator yang

berarti guru berperan memberikan pelayanan untuk memudahkan siswa dalam

kegiatan proses pembelajaran. Dengan diterapkannya Cooperative Learning

diharapkan dalam proses belajar mengajar terjadi interaksi yang positif antara

siswa dengan siswa maupun siswa dengan guru untuk mengatasi kesulitan-

kesulitan yang muncul dalam kegiatan pembelajaran.

Terdapat banyak tipe dalam pembelajaran kooperatif salah satunya adalah

tipe jigsaw. Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah suatu tipe

pembelajaran yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang

bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu

mengajarkan bagian materi tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya

(Arends, 2001: 323). Model pembelajaran tipe jigsaw dipilih oleh peneliti karena

dengan model pembelajaran tersebut dapat meningkatkan kerjasama antar siswa

dan melibatkan lebih banyak siswa dalam menelaah materi yang tercakup dalam

suatu pelajaran. Sehingga dalam penerapan model pembelajaran tersebut dapat

meningkatkan keaktifan siswa.

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka peneliti tertarik untuk

mengadakan penelitian tindakan kelas dengan judul “Penerapan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Pada Mata Pelajaran Meng-

aplikasikan Administrasi Perkantoran di Tempat Kerja Untuk

Meningkatkan Keaktifan Siswa Kelas XII C Program Keahlian Administrasi

Perkantoran SMK Wikarya Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012”.

Page 21: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL .../Penerapan...administrasi perkantoran smk wikarya karanganyar universitas sebelas maret commit to user penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, peneliti mengidentifikasi

permasalahan pada pembelajaran Mengaplikasikan administrasi perkantoran di

tempat kerja kelas XII C Program keahlian Administrasi perkantoran SMK

Wikarya Karanganyar sebagai berikut:

1. Siswa kurang antusias dan cepat merasa bosan dalam pembelajaran

mengaplikasikan administrasi perkantoran di tempat kerja karena dalam

menyampaikan materi, guru masih banyak menggunakan metode ceramah.

2. Pembelajaran dikelas banyak didominasi oleh guru sehingga interaksi antara

siswa dengan guru masih kurang.

3. Adanya siswa yang bersifat tertutup dan malu bertanya kepada guru

mengenai materi pelajaran yang belum dimengerti, sehingga siswa merasa

kesulitan dalam memahami materi yang disampaikan oleh guru.

4. Metode pembelajaran yang diterapkan dalam pembelajaran mata pelajaran

mengaplikasikan administrasi perkantoran di tempat kerja selama ini belum

mampu mengaktifkan siswa dalam kegiatan belajar mengajar di dalam kelas.

5. Metode pembelajaran yang diterapkan dalam pembelajaran mata pelajaran

mengaplikasikan administrasi perkantoran di tempat kerja selama ini belum

mampu meningkatkan hasil belajar siswa.

C. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembahasan

masalah yang telah dikemukakan diatas, maka perumusan masalah dalam

penelitian ini adalah "Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe

jigsaw pada mata pelajaran mengaplikasikan administrasi perkantoran di tempat

kerja dapat meningkatkan keaktifan siswa kelas XII C Program Keahlian

Administrasi Perkantoran SMK Wikarya Karanganyar Tahun Pelajaran

2011/2012?”

Page 22: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL .../Penerapan...administrasi perkantoran smk wikarya karanganyar universitas sebelas maret commit to user penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

D. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah “Untuk mengetahui

apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada mata pelajaran

mengaplikasikan administrasi perkantoran di tempat kerja dapat meningkatkan

keaktifan siswa kelas XII C Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK

Wikarya Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012.

E. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan pengetahuan dalam

bidang pendidikan, yaitu dalam hal menentukan model pembelajaran yang

tepat untuk meningkatkan kemampuan peserta didik.

b. Hasil penelitian ini dapat dipergunakan untuk bahan pertimbangan

penelitian lain yang relevan.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi siswa

1) Memberikan suasana baru dalam pembelajaran sehingga siswa lebih

aktif dalam proses pembelajaran.

2) Siswa lebih mudah dalam menerima atau menyerap materi pelajaran

sehingga diharapkan tujuan pembelajaran dapat tercapai secara

optimal.

b. Bagi guru

Memberikan masukan bagi guru untuk menerapkan model pembelajaran

kooperatif tipe jigsaw dalam proses belajar mengajar dikelas sebagai

upaya meningkatkan keaktifan siswa.

c. Bagi sekolah

Diharapkan dapat memberi sumbangan bagi sekolah dalam rangka

peningkatan mutu pendidikan di SMK Wikarya Karanganyar, khususnya

dalam hal peningkatan proses pembelajaran dikelas.

Page 23: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL .../Penerapan...administrasi perkantoran smk wikarya karanganyar universitas sebelas maret commit to user penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

d. Bagi peneliti

Menambah wawasan dan pengetahuan peneliti tentang penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.

Page 24: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL .../Penerapan...administrasi perkantoran smk wikarya karanganyar universitas sebelas maret commit to user penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Pengertian Pembelajaran dan Model Pembelajaran

a. Pengertian Pembelajaran

Pembelajaran pada dasarnya merupakan upaya pendidik untuk

membantu peserta didik melakukan kegiatan belajar. Pihak-pihak yang

terlibat dalam pembelajaran adalah pendidik dan peserta didik yang

berinteraksi edukatif antara satu dengan lainnya. Discrooll dalam Slavin

(2008:179) menyatakan bahwa “Pembelajaran didefinisikan sebagai

perubahan dalam diri seseorang yang disebabkan oleh pengalaman.

Namun bukan perubahan yang disebabkan oleh perkembangan (seperti

tumbuh makin tinggi) tetapi karena si pebelajar merasakan dan mengalami

sendiri pembelajaran melalui pengalamannya”.

Mulyasa dalam bukunya yang berjudul Kurikulum Berbasis

Kompetensi (2006:100) menyatakan bahwa “Pembelajaran adalah proses

interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya, sehingga terjadi

perubahan perilaku ke arah yang lebih baik”. Sedangkan menurut Dimyati

dan Mujiono (2002:5), “Pembelajaran adalah kegiatan guru secara

terprogram dalam desain instruksional untuk membuat siswa belajar aktif

yang menekankan pada penyediaan sumber belajar”.

Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran adalah suatu kegiatan yang dirancang oleh guru secara

terprogram untuk menghasilkan perubahan tingkah laku pada peserta didik

yang disebabkan oleh pengalaman belajar.

b. Pengertian Model Pembelajaran

Perkembangan model pembelajaran dari waktu kewaktu terus

mengalami perubahan. Model-model pembelajaran tradisional kini mulai

ditinggalkan berganti dengan model yang lebih modern. Model

Page 25: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL .../Penerapan...administrasi perkantoran smk wikarya karanganyar universitas sebelas maret commit to user penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

pembelajaran merupakan kerangka pembelajaran secara konseptual yang

menentukan tercapainya tujuan pembelajaran.

Soekamto dalam Trianto (2010: 22) mengemukakan maksud dari

“Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan

prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar

untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman

bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan

aktivitas belajar mengajar”. Hal yang sama juga dikemukakan oleh

Winaputra dalam Sugiyanto (2007: 3) bahwa “Model pembelajaran adalah

kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam

mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar

tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi perancang pembelajaran dan

para pengajar dalam merencanakan aktivitas pembelajaran”. Joyce dalam

Trianto (2010:22) menyatakan bahwa setiap model pembelajaran

mengarahkan kita kedalam mendesain pembelajaran untuk membantu

peserta didik sedemikian rupa sehingga tujuan pembelajaran tercapai.

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa model

pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang

sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai

tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman.

2. Model Pembelajaran Kooperatif

a. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif

Dalam kegiatan proses belajar mengajar, seorang guru harus bisa

memilih model pembelajaran yang tepat. Banyak usaha guru yang

dilakukan untuk menciptakan kegiatan pembelajaran yang mengaktifkan

siswa salah satunya adalah melalui model pembelajaran kooperatif atau

bekerja sama dalam kelompok.

Dalam pembelajaran kooperatif, dua atau lebih individu saling

tergantung satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan bersama. Siswa

yakin bahwa tujuan mereka akan tercapai jika siswa satu dan siswa lainnya

Page 26: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL .../Penerapan...administrasi perkantoran smk wikarya karanganyar universitas sebelas maret commit to user penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

juga mencapai tujuan tersebut. Untuk itu setiap anggota kelompok

bertanggung jawab atas keberhasilan kelompoknya. Siswa yang bekerja

dalam situasi pembelajaran kooperatif didorong untuk bekerjasama pada

suatu tugas bersama dan mereka harus mengkoordinasikan usahanya untuk

menyelesaikan tugasnya. Solihatin dan Raharjo (2007: 4) mengemukakan

pembelajaran kooperatif mengandung pengertian sebagai suatu sikap atau

perilaku bersama dalam bekerja atau membantu diantara sesama dalam

struktur kerjasama yang teratur dalam kelompok, yang terdiri dari dua

orang atau lebih dimana keberhasilan kerja sangat dipengaruhi oleh

keterlibatan dari setiap anggota kelompok itu sendiri.

Tujuan dibentuknya kelompok tersebut adalah untuk memberikan

kesempatan kepada semua siswa untuk dapat terlibat secara aktif dalam

proses berpikir dan kegiatan belajar. Selama bekerja dalam kelompok,

tugas anggota kelompok adalah mencapai ketuntasan materi yang

disajikan oleh guru, dan saling membantu teman sekelompoknya untuk

mencapai ketuntasan belajar.

Selama belajar secara kooperatif siswa tetap tinggal dalam

kelompoknya selama beberapa kali pertemuan. Mereka diajarkan

keterampilan-keterampilan khusus agar dapat bekerjasama dengan baik di

dalam kelompoknya, seperti menjadi pendengar aktif, memberikan

penjelasan kepada teman sekelompok dengan baik, berdiskusi, dan

sebagainya. Agar terlaksana dengan baik, siswa diberi lembar kegiatan

yang berisi pertanyaan atau tugas yang direncanakan untuk diajarkan.

Menurut Eggen & Kauchak (dalam Trianto, 2010: 58),

“Pembelajaran kooperatif merupakan sebuah kelompok strategi pengajaran

yang melibatkan siswa bekerja secara berkolaborasi untuk mencapai

tujuan bersama”. Sedangkan menurut Slavin (dalam Isjoni, 2009: 15)

“Pembelajaran Kooperatif merupakan suatu model pembelajaran dimana

siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara

kolaboratif yang anggotanya terdiri atas 4 sampai 6 orang dengan struktur

kelompoknya bersifat heterogen”.

Page 27: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL .../Penerapan...administrasi perkantoran smk wikarya karanganyar universitas sebelas maret commit to user penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

Dari beberapa pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa

model pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran dimana

siswa belajar dalam suatu kelompok dengan bekerjasama dan saling

membantu antara siswa yang satu dengan yang lainnya dalam mengerjakan

tugas maupun membahas materi dalam proses pembelajaran untuk

mencapai tujuan pembelajaran yang dikehendaki.

b. Unsur-unsur Model Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif tidak sama dengan sekedar belajar

kelompok. Ada unsur-unsur dasar dalam pembelajaran kooperatif yang

membedakannya dengan pembelajaran biasa. Roger dan David Johson

(dalam Lie, 2008: 31-37) mengatakan bahwa untuk mencapai hasil yang

maksimal, terdapat lima unsur model pembelajaran kooperatif yang harus

diterapkan antara lain:

1) Saling ketergantungan positif

Keberhasilan kelompok dalam melaksanakan tugas yang di berikan

guru sangat tergantung pada usaha setiap anggotanya. Untuk

menciptakan kelompok kerja yang efektif, pengajar perlu menyusun

tugas sedemikian rupa, sehingga setiap anggota kelompok harus

menyelesaikan tugasnya sendiri agar yang lain bisa mencapai tujuan

mereka. Penilaian yang dilakukan dengan cara yang baik. Setiap siswa

mendapat nilainya sendiri dan nilai kelompok. Nilai kelompok di

bentuk dari sumbangan tiap anggota. Dengan demikian siswa yang

mempunyai kemampuan yang kurang begitu baik terpacu untuk

memberikan sumbangan nilai yang baik.

2) Tanggung jawab perseorangan

Tanggung jawab perseorangan merupakan akibat langsung dari saling

ketergantungan positif. Jika tugas dan pola penilaian di buat menurut

prosedur model cooperative learning, setiap siswa akan merasa

bertanggung jawab untuk melakukan yang terbaik.

Page 28: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL .../Penerapan...administrasi perkantoran smk wikarya karanganyar universitas sebelas maret commit to user penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

3) Tatap muka

Setiap kelompok diberi kesempatan untuk bertatap muka dan

berdiskusi melalui proses ini siswa dapat membagikan pengalaman

yang telah dialaminya. Inti dari sinergi ini adalah menghargai

perbedaan, memanfaatkan kelebihan dan mengisi kekurangan masing-

masing. Sinergi tidak didapatkan begitu saja terjadi dalam sekejab,

tetapi melalui proses yang cukup panjang. Para anggota kelompok

perlu diberi kesempatan untuk saling mengenal dan menerima satu

sama lain dalam kegiatan tatap muka dan interaksi pribadi.

4) Komunikasi antar anggota

Keberhasilan suatu kelompok dalam menyelesaikan tugas yang

diberikan guru juga tergantung pada kesediaan para anggotanya untuk

saling mendengarkan dan kemampuan mereka mengutarakan pendapat

mereka.

5) Evaluasi proses kelompok

Perlu disediakannya waktu khusus untuk melaksanakan evaluasi

proses kerja kelompok dan hasil kerjasama mereka agar selanjutnya

dapat bekerjasama dengan lebih efektif.

Sedangkan Roger dan David Johnson (dalam Suprijono, 2010: 58-

61) mengatakan ada lima unsur dasar dalam pembelajaran kooperatif,

yaitu: (1) saling ketergantungan positif; adanya hubungan timbal balik

yang didasari kepentingan yang sama diantara anggota kelompok dimana

keberhasilan seseorang merupakan keberhasilan yang lain pula atau

sebaliknya; (2) tanggung jawab perseorangan; unsur ini merupakan akibat

langsung dari unsur yang pertama. Oleh karena itu keberhasilan kelompok

sangat bergantung pada usaha setiap anggotanya, sehingga siswa

termotivasi untuk membantu temannya karena tujuan dalam pembelajaran

kooperatif adalah menjadikan setiap anggota kelompoknya menjadi lebih

kuat pribadinya; (3) interaksi promotif; interaksi yang langsung terjadi

antar siswa tanpa adanya perantara tidak adanya penonjolan kekuatan

Page 29: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL .../Penerapan...administrasi perkantoran smk wikarya karanganyar universitas sebelas maret commit to user penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

individu, yang ada hanya pola interaksi dan perubahan yang bersifat verbal

diantara siswa yang ditingkatkan oleh adanya hubungan timbal balik yang

bersifat positif sehingga dapat mempengaruhi hasil pendidikan dan

pengajaran; (4) komunikasi antar anggota; menciptakan hubungan antar

pribadi, mengembangkan kemampuan kelompok, dan memelihara

hubungan kerja yang efektif; (5) pemrosesan kelompok; tujuan dari adanya

pemrosesan kelompok ini adalah untuk meningkatkan efektivitas anggota

dalam memberikan kontribusi terhadap kegiatan kolaboratif untuk

mencapai tujuan kelompok.

Sehingga dari pendapat yang dikemukakan di atas dapat

disimpulkan bahwa unsur dalam model pembelajaran kooperatif adalah

saling ketergantungan positif, tanggung jawab perseorangan terhadap

kelompok, interaksi tatap muka, komunikasi antar anggota, dan evaluasi

proses kelompok.

3. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

a. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pertama kali dikembangkan

oleh Elliot Arronson di Universitas Texas dan merupakan salah satu

metode pembelajaran yang berhasil dikembangkan oleh Robert E. Slavin.

Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw merupakan salah satu tipe

pembelajaran kooperatif yang mendorong siswa aktif dan saling

membantu dalam menguasai materi pelajaran untuk mencapai prestasi

yang maksimal (Isjoni, 2009: 77).

Arends (2001: 323) menyatakan bahwa “pembelajaran kooperatif

tipe jigsaw adalah suatu tipe pembelajaran yang terdiri dari beberapa

anggota dalam satu kelompok yang bertanggung jawab atas

penguasaan bagian materi belajar dan mampu mengajarkan bagian

materi tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya”.

Yusar 2005 (Isjoni, 2009: 78-79) menyatakan, dalam pembelajaran

kooperatif jenis jigsaw siswa belajar kelompok kecil yang terdiri dari 4-6

orang, heterogen dan bekerjasama saling ketergantungan yang positif dan

Page 30: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL .../Penerapan...administrasi perkantoran smk wikarya karanganyar universitas sebelas maret commit to user penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

bertanggung jawab secara mandiri. Setiap anggota kelompok bertanggung

jawab atas ketuntasan bagian bahan pelajaran yang mesti dipelajari dan

menyampaikan bahan tersebut kepada anggota kelompoknya.

Jadi berdasarkan pendapat yang ada dari para ahli, dapat

disimpulkan bahwa jigsaw merupakan salah satu tipe model pembelajaran

kooperatif yang mendorong siswa aktif dan saling membantu dalam

menguasai materi pelajaran dan mampu mengajarkan materi tersebut

kepada anggota lain dalam kelompoknya.

b. Tahap-tahap Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw merupakan salah satu tipe

pembelajaran koperatif yang mendorong siswa aktif dan saling membantu

dalam menguasai materi pelajaran untuk mencapai hasil belajar yang

maksimal. Dalam model pembelajaran ini terdapat tahap-tahap dalam

penyelenggaraannya. Tahap-tahap model pembelajaran kooperatif tipe

jigsaw yang dirangkum dari buku Isjoni (2009: 77-81) yaitu:

1) Tahap pertama. Siswa dikelompokkan dalam bentuk kelompok-

kelompok kecil. Pembentukkan kelompok-kelompok siswa tersebut

bersifat heterogen, baik dari segi kemampuannya maupun

karakteristik lainnya.

2) Tahap kedua. Setiap anggota kelompok ditugaskan untuk mempelajari

materi tertentu. Kemudian siswa-siswa atau perwakilan dan

kelompoknya masing-masing bertemu dengan anggota-anggota dan

kelompok lain yang mempelajari materi yang sama. Selanjutnya

materi tersebut didiskusikan, dipelajari serta dipahami, sehingga

perwakilan dari setiap kelompok dapat memahami dan menguasai

materi tersebut.

3) Tahap ketiga. Setelah masing-masing perwakilan tersebut kembali ke

kelompok masing-masing atau kelompok asalnya, selanjutnya masing-

masing anggota tersebut saling menjelaskan pada teman satu

Page 31: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL .../Penerapan...administrasi perkantoran smk wikarya karanganyar universitas sebelas maret commit to user penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

kelompoknya sehingga teman satu kelompoknya dapat memahami

materi yang ditugaskan guru.

4) Tahap keempat. Siswa diberi tes/kuis, hal tersebut dilakukan untuk

mengetahui apakah siswa sudah dapat memahami suatu materi.

Tahap-tahap model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw yang

dikembangkan oleh Slavin, dirangkum dari buku Trianto (2010: 73):

1) Siswa dibagi atas beberapa kelompok (tiap kelompok anggotanya 4-6

orang).

2) Materi pelajaran diberikan kepada siswa dalam bentuk teks yang telah

dibagi-bagi menjadi beberapa sub topik.

3) Setiap anggota kelompok membaca sub topik yang ditugaskan dan

bertanggung jawab untuk mempelajarinya.

4) Anggota dari kelompok lain yang telah mempelajari sub topik yang

sama bertemu dalam kelompok-kelompok ahli untuk

mendiskusikannya.

5) Setiap anggota kelompok ahli setelah kembali ke kelompoknya

bertugas mengajar teman-temannya.

6) Pada pertemuan dan diskusi kelompok asal, siswa-siswa di kenai

tagihan berupa kuis individu.

Kemudian peneliti menyimpulkan tahap-tahap model pembelajaran

kooperatif tipe jigsaw sebagai berikut:

1) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok-kelompok kecil

secara heterogen sesuai dengan segmen/bagian materi.

Dalam metode jigsaw ini terdapat kelompok asal dan kelompok ahli.

Kelompok asal adalah kelompok awal siswa terdiri dari beberapa

anggota kelompok ahli yang dibentuk dengan memperhatikan

keragaman dan latar belakang. Sedangkan kelompok ahli, yaitu

kelompok siswa yang terdiri dari anggota kelompok lain (kelompok

asal) yang ditugaskan untuk mendalami- sub topik tertentu untuk

kemudian dijelaskan kepada anggota kelompok asal.

Page 32: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL .../Penerapan...administrasi perkantoran smk wikarya karanganyar universitas sebelas maret commit to user penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

2) Setiap kelompok mendapat tugas membaca dan memahami materi

atau sub topik yang berbeda-beda.

3) Setiap kelompok asal mengirimkan anggotanya ke kelompok ahli. Di

dalam kelompok ahli, siswa mendiskusikan bagian materi

pembelajaran yang sama.

4) Setelah diskusi selesai para anggota kelompok kemudian kembali

pada kelompok asal dan mengajarkan pada teman sekelompoknya

pengetahuan apa yang telah mereka dapatkan saat pertemuan di

kelompok ahli.

5) Selanjutnya dilakukan presentasi masing-masing kelompok atau

dilakukan pengundian salah satu secara acak untuk menyajikan hasil

diskusi kelompok yang telah dilakukan agar guru dapat menyamakan

persepsi pada materi pembelajaran yang telah didiskusikan.

6) Guru memberikan kuis untuk siswa secara individual.

Ilustrasi pembelajaran kelompok dalam metode jigsaw dapat

diilustrasikan dalam gambar berikut:

Kelompok asal

1)

Kelompok ahli

Gambar 1. Ilustrasi Kelompok jigsaw

Sumber: Trianto (2010: 74)

c. Kelebihan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Menurut Ibrahim, dkk (2008: 18) seperti yang dikutip dalam

Ragam Penelitian Tindakan Kelas (http://dedenbinlaode.blogspot.com/

13/09/2011) mengemukakan bahwa sebagai salah satu model

1 2 3 4 1 2 3 4

1 2 3 4

1 2 3 4

1 1 1 1 2 2 2 2 3 3 3 3 4 4 4 4

Page 33: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL .../Penerapan...administrasi perkantoran smk wikarya karanganyar universitas sebelas maret commit to user penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

pembelajaran, metode kooperatif tipe jigsaw ini mempunyai kelebihan

dalam penerapannya di dalam kelas, sebagai berikut:

1) Dapat mengembangkan hubungan antara pribadi positif di antara

siswa yang memiliki kemampuan belajar yang berbeda.

2) Menerangkan bimbingan sesama teman.

3) Rasa harga diri siswa lebih tinggi.

4) Memperbaiki kehadiran.

5) Penerimaan terhadap perbedaan individu lebih besar.

6) Sikap apatis berkurang.

7) Pemahaman materi lebih mendalam.

8) Meningkatkan motivasi belajar.

Sedangkan Menurut Doantara Yasa (2008) dalam Indah Kusharyati

(2009: 16) model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw ini mempunyai

kelebihan-kelebihan sebagai berikut:

1) Memacu siswa untuk berpikir kritis.

2) Memaksa siswa untuk membuat kata-kata yang tepat agar dapat

menjelaskan kepada teman yang lain. Hal ini akan membantu siswa

mengembangkan kemampuan sosialnya.

3) Diskusi yang terjadi tidak didominasi oleh siswa-siswa tertentu

tetapi semua siswa dituntut menjadi aktif.

4) Jigsaw dapat digunakan bersama strategi belajar yang lain.

5) Jigsaw mudah dilakukan.

Sehingga dari berbagai pendapat yang dikemukakan di atas dapat

disimpulkan kelebihan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw sebagai

berikut:

1) Dapat melatih siswa untuk memiliki keterampilan baik keterampilan

berpikir maupun keterampilan sosial.

2) Siswa dapat lebih termotivasi untuk mendukung dan menunjukkan

minat terhadap apa yang dipelajari.

3) Siswa dapat lebih komunikatif dalam menyampaikan kesulitan yang

dihadapi dalam mempelajari materi.

4) Dapat membuat siswa untuk lebih aktif dalam kegiatan belajar

mengajar.

Page 34: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL .../Penerapan...administrasi perkantoran smk wikarya karanganyar universitas sebelas maret commit to user penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

d. Kelemahan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Menurut Ibrahim, dkk (2008:18) seperti yang dikutip dalam Ragam

Penelitian Tindakan Kelas (http://dedenbinlaode.blogspot.com/

13/09/2011) mengemukakan bahwa walau jigsaw merupakan salah satu

tipe model pembelajaran kooperatif yang fleksibel, namun metode ini

mempunyai kelemahan yaitu:

1) Jika guru tidak mengingatkan agar siswa selalu menggunakan

keterampilan-keterampilan kooperatif dalam kelompok masing-

masing maka dikhawatirkan kelompok akan macet.

2) Jika jumlah anggota kurang akan menimbulkan masalah, misal jika

ada anggota yang hanya membonceng dalam menyelesaikan tugas-

tugas yang pasif dalam diskusi.

3) Membutuhkan waktu yang lebih lama apalagi bila penataan ruang

belum terkondisi dengan baik.

Sedangkan menurut Doantara Yasa (2008) dalam Indah Kusharyati

(2009: 16) model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw ini juga mempunyai

kelemahan-kelemahan diantaranya:

1) Kegiatan belajar mengajarnya membutuhkan lebih banyak waktu

dibanding metode ceramah.

2) Guru membutuhkan konsentrasi dan tenaga lebih ekstra karena

setiap kelompok membutuhkan penanganan yang berbeda-beda.

Sehingga dari berbagai pendapat yang dikemukakan di atas dapat

disimpulkan kelemahan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

sebagai berikut:

1) Guru harus mempersiapkan pembelajaran secara matang.

2) Membutuhkan lebih banyak tenaga, pemikiran, dan waktu.

4. Keaktifan Siswa

a. Pengertian Keaktifan Siswa

Dalam belajar sangat diperlukan adanya keaktifan. Tanpa

keaktifan, kegiatan belajar tidak mungkin berlangsung dengan baik.

Menurut Anton M. Mulyono (2001: 26) keaktifan adalah kegiatan atau

aktivitas atau segala sesuatu yang dilakukan atau kegiatan-kegiatan yang

terjadi baik fisik maupun non fisik. Aktivitas tidak hanya ditentukan oleh

Page 35: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL .../Penerapan...administrasi perkantoran smk wikarya karanganyar universitas sebelas maret commit to user penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

aktivitas fisik semata, tetapi juga ditentukan oleh aktivitas non fisik seperti

mental, intelektual dan emosional. Keaktifan yang dimaksudkan di sini

penekanannya adalah pada siswa, sebab dengan adanya keaktifan siswa dalam

proses pembelajaran akan tercipta situasi belajar aktif. (http://id.shvoong.com/

social-sciences/ 196162-keaktifan-siswa/13/09/2011)

Sardiman (2004: 95) berpendapat bahwa “belajar adalah berbuat,

berbuat untuk mengubah tingkah laku, jadi melakukan kegiatan. Tidak ada

belajar kalau tidak ada aktivitas”. Hal tersebut menunjukkan bahwa

aktivitas merupakan prinsip atau asas yang sangat penting didalam proses

belajar mengajar. Lebih lanjut Rousseau dalam Sardiman (2004: 96)

menyatakan bahwa ”segala pengetahuan itu harus diperoleh dari

pengalaman sendiri, penyelidikan sendiri dengan bekerja sendiri, dengan

fasilitas yang diciptakan sendiri baik secara rohani maupun teknis”.

Terdapat kegiatan belajar yang mempunyai tingkat keaktifan yang tinggi

dan adapula yang rendah. Jadi belajar dapat dicapai melalui proses belajar

yang bersifat aktif walaupun dengan kadar yang berbeda. (Hamalik, 2003:

137)

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa

keaktifan siswa adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan siswa dalam

mengikuti proses pembelajaran sehingga menimbulkan perubahan perilaku

belajar pada diri siswa.

b. Indikator Keaktifan Siswa

Proses pembelajaran merupakan salah satu bagian yang penting

dalam pembelajaran karena didalam proses pembelajaran inilah peserta

didik akan belajar. Peserta didik akan memperoleh informasi yang

disampaikan oleh guru, maupun akan di bimbing guru untuk

memperolehnya melalui tingkah laku mereka berupa keaktifan dalam

proses pembelajaran. Menurut Sudjana (2009: 61) keaktifan siswa dalam

proses pembelajaran dapat dilihat dalam hal:

Page 36: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL .../Penerapan...administrasi perkantoran smk wikarya karanganyar universitas sebelas maret commit to user penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

1) Turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya.

2) Terlibat dalam pemecahan masalah.

3) Bertanya kepada siswa lain atau kepada guru apabila tidak

memahami persoalan yang dihadapinya.

4) Berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk

pemecahan masalah.

5) Melaksanakan diskusi kelompok sesuai dengan petunjuk guru.

6) Menilai kemampuan dirinya dan hasil-hasil yang diperolehnya.

7) Melatih diri dalam memecahkan soal atau masalah yang sejenis.

8) Kesempatan menggunakan atau menerapkan apa yang telah

diperolehnya dalam menyelesaikan tugas atau persoalan yang

dihadapinya.

Sardiman (2004: 101) mengatakan bahwa “Keaktifan siswa dapat

digolongkan dalam beberapa klasifikasi antara lain: “visual activities, oral

activities, listening activities, writing activities, drawing activities, motor

activities, mental activities, emotional activities”. Indikator dari klasifikasi

keaktifan siswa tersebut, antara lain:

1) Visual activities, yang termasuk didalamnya misalnya, membaca,

memperhatikan gambar demonstrasi, percobaan, pekerjaan orang

lain.

2) Oral activities, seperti: menyatakan, merumuskan, bertanya,

memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara,

diskusi, interupsi.

3) Listening activities, sebagai contoh mendengarkan: uraian,

percakapan, diskusi, musik, pidato.

4) Writing activities, seperti misalnya menulis cerita, karangan,

laporan, angket, menyalin.

5) Drawing activities, misalnya: menggambar, membuat grafik, peta,

diagram.

6) Motor activities, yang termasuk di dalamnya antara lain:

melakukan percobaan, membuat konstruksi, model mereparasi,

bermain, berkebun, beternak.

7) Mental activities, menganggap, mengingat, memecahkan masalah,

menganalisis, melihat hubungan, mengambil keputusan.

8) Emotional activities, seperti: menaruh minat, merasa bosan,

gembira, berani, tenang, gugup dan sebagainya.

Dalam penelitian ini keaktifan siswa yang dimaksud dibatasi pada

membaca, bertanya, dan diskusi.

Page 37: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL .../Penerapan...administrasi perkantoran smk wikarya karanganyar universitas sebelas maret commit to user penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

5. Mata Pelajaran Mengaplikasikan Administrasi Perkantoran di Tempat

Kerja

Mengaplikasikan administrasi perkantoran di tempat terja merupakan

salah satu mata pelajaran yang diajarkan pada siswa kelas XII SMK Wikarya

Program Keahlian Administrasi Perkantoran. Fungsi mata pelajaran ini adalah

memberikan bekal pengetahuan kepada siswa bagaimana mengaplikasikan

administrasi perkantoran di tempat kerja. Dalam mata pelajaran

mengaplikasikan administrasi perkantoran di tempat kerja terdapat beberapa

kompetensi dasar, salah satu kompetensi dasar tersebut yaitu melaksanakan

administrasi kepegawaian atau ketenagaan. Indikator yang ingin dicapai

dalam pembelajaran ini yaitu:

1. Menyusun struktur organisasi.

2. Menerapkan fungsi-fungsi manajemen dalam hubungan organisasi.

3. Mengelola pekerjaan kantor

4. Menyelenggarakan kegiatan administrasi kepegawaian meliputi;

penerimaan, seleksi, penempatan, pendidikan dan latihan, mutasi, promosi,

pemberhentian.

B. Penelitian yang Relevan

Berikut ini beberapa penelitian terdahulu yang relevan dengan

penelitian yang disusun oleh penulis:

Aceng Haetami dan Supriadi (2007) dalam penelitiannya yang

berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Untuk

Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Kelarutan Dan

Hasil Kali Kelarutan”. Dari hasil penelitiannya dapat dipaparkan sebagai

berikut: (1) Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat

meningkatkan aktivitas belajar siswa untuk setiap siklus dari Rerata = 65,1%

(Siklus I) menjadi Rerata = 89,0% (Siklus II); (2) Meningkatkan hasil belajar

kimia yang ditandai dengan: (a) Meningkatnya hasil belajar kimia untuk setiap

siklus: Siklus I (Rerata = 86,4) dan Siklus II (Rerata = 90,1);

Page 38: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL .../Penerapan...administrasi perkantoran smk wikarya karanganyar universitas sebelas maret commit to user penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

(b) Meningkatnya jumlah siswa yang bernilai lebih dari 70,37: (76,47%) dari

Siklus I menjadi (94,12%) pada Siklus II.

Tjok Rai Partadjaja dan Made Sulastri (2007) dalam penelitiannya

yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw Untuk

Meningkatkan Aktivitas Dan Penalaran Mahasiswa Pada Mata Kuliah Ilmu

Budaya Dasar”. Dari hasil penelitiannya dapat disimpulkan sebagai berikut:

(1) Pembelajaran kooperatif jigsaw dapat meningkatkan aktivitas siswa dan

penalaran mahasiswa semester I Jurusan Bimbingan Konseling dalam Mata

Kuliah Ilmu Budaya Dasar yang diukur adalah mencari dan memberi

informasi, keberanian mengemukakan pendapat, keberanian bertanya,

keberanian menanggapi pendapat atau pertanyaan teman atau dosen; dan (2)

Kemampuan penalaran yang diukur melalui kemampuan memahami dan

mengaplikasi isi materi perkuliahan yang diukur dari tes belajar; (3) Skor rata-

rata aktivitas mahasiswa meningkat dari skor 7,37 pada Siklus I menjadi 10,2

pada Siklus II. Masing-masing dari kategori cukup aktif menjadi sangat aktif.

Demikian pula skor rata-rata hasil belajar meningkat dari 67,67 pada Siklus I

menjadi 73,33 pada Siklus II. Ketuntasan belajarnya meningkat dari 66,7%

pada Siklus I menjadi 96,7% pada Siklus II.

Indah Kusharyati (2009) dalam skripsinya yang berjudul “Penerapan

Model Pembelajaran Kooperatif Dengan Metode Jigsaw Untuk Meningkatkan

Penguasaan Konsep Dalam Pembelajaran Akuntansi Siswa Kelas XI IS 5

SMA Negeri 8 Surakarta Tahun Ajaran 2008/2009”. Menjelaskan bahwa

setelah penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan penguasaan

konsep pembelajaran akuntansi dengan penerapan model pembelajaran

kooperatif dengan metode jigsaw pada siswa kelas XI IS 5 SMA Negeri 8

Surakarta, hal tersebut terefleksi dari beberapa indikator sebagai berikut: (1)

Siswa yang dapat menyebutkan nama contoh buku besar meningkat dari 21

siswa pada Siklus I menjadi 34 siswa atau 94,4% dari 36 siswa pada Siklus II;

(2) Siswa yang dapat menyebutkan ciri-ciri buku besar meningkat dari 16

siswa pada Siklus I menjadi 32 siswa atau 88,9% dari 36 siswa pada Siklus II;

(3) Siswa yang dapat memilih dan membedakan contoh dari yang bukan

Page 39: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL .../Penerapan...administrasi perkantoran smk wikarya karanganyar universitas sebelas maret commit to user penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

contoh buku besar meningkat dari 21 siswa menjadi 34 siswa atau 94,4% dari

36 siswa pada Siklus II; (4) Siswa yang dapat menjelaskan masalah atau soal

yang berkenaan dengan buku besar dan telah mencapai batas KKM meningkat

dari 12 siswa pada Siklus I menjadi 33 siswa atau 91,7% dari 36 siswa pada

Siklus II.

C. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran merupakan alur penalaran yang sesuai dengan

tema dan masalah penelitian serta didasarkan pada kajian teoritis. Kerangka

pemikiran ini digambarkan dengan skema secara sistematik. Untuk mencapai

suatu tujuan pembelajaran diperlukan interaksi timbal balik yang positif antara

guru dengan siswa melalui model pembelajaran yang tepat. Penggunaan

model pembelajaran yang tepat adalah penggunaan model yang sesuai dengan

kebutuhan peserta didik dan selaras dengan materi yang disampaikan. Jika

tidak, maka akan menyebabkan proses belajar mengajar menjadi tidak berdaya

guna atau tidak optimal sehingga menimbulkan permasalahan dalam

pembelajaran.

Siswa SMK Wikarya Karanganyar memiliki latar belakang yang

berbeda-beda baik dari segi keluarga, ekonomi, tingkat kemampuan belajar,

dan tingkat kemampuan menyerap materi yang berbeda. Perbedaan tersebut

memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap proses pembelajaran sehingga

menimbulkan berbagai permasalahan dalam kegiatan belajar mengajar di

kelas. Salah satu permasalahan yang timbul adalah keaktifan siswa dalam

pembelajaran di kelas yang rendah. Keaktifan siswa yang rendah disebabkan

metode pembelajaran yang digunakan guru kurang mengaktifkan siswa. Guru

dalam pembelajaran lebih bersikap aktif, sedangkan siswa bersikap pasif.

Siswa hanya mendengarkan penjelasan dari guru, siswa kurang terlibat di

dalam kegiatan pembelajaran sehingga tidak terjadi interaksi antara guru

dengan siswa.

Page 40: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL .../Penerapan...administrasi perkantoran smk wikarya karanganyar universitas sebelas maret commit to user penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

Untuk mengatasi permasalahan tersebut peneliti menawarkan

penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw yang bertujuan untuk

meningkatkan keaktifan siswa melalui kegiatan diskusi untuk menciptakan

situasi pembelajaran yang lebih menarik dan hidup. Dalam Jigsaw anggota

dari berbagai kelompok asal yang berbeda memiliki tanggung jawab untuk

mempelajari suatu bahan materi yang sama dan selanjutnya berkumpul dalam

kelompok ahli untuk saling membantu mengkaji bagian bahan tersebut.

Selanjutnya siswa yang berada dalam kelompok ahli kembali ke kelompok

asal untuk mengajar anggota lain mengenai materi yang telah dipelajari dalam

kelompok ahli. Model pembelajaran tipe jigsaw ini dapat meningkatkan

kerjasama antar siswa dan melibatkan lebih banyak siswa dalam menelaah

materi yang tercakup dalam suatu pelajaran. Sehingga Dengan menerapkan

model pembelajaran tipe jigsaw diharapkan keaktifan siswa dapat meningkat.

Berdasarkan alur penalaran diatas, maka dapat digambarkan kerangka

pemikiran sebagai berikut:

Gambar 2. Alur Kerangka Pemikiran Penelitian Tindakan Kelas

Kondisi awal Guru belum

menggunakan model

pembelajaran

kooperatif

Keaktifan siswa

rendah

Tindakan Guru menggunakan

model pembelajaran

kooperatif tipe jigsaw

Siklus I

Siklus ke-n

Kondisi akhir Keaktifan siswa

meningkat

Page 41: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL .../Penerapan...administrasi perkantoran smk wikarya karanganyar universitas sebelas maret commit to user penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

D. Hipotesis Tindakan

Menurut Mulyasa (2011: 63) menyatakan bahwa hipotesis tindakan

merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang dihadapi, sebagai

alternatif tindakan yang dipandang paling tepat untuk memecahkan masalah

yang telah dipilih untuk diteliti melalui PTK. Berdasarkan uraian yang telah

disebutkan, maka hipotesis tindakan dapat dirumuskan bahwa penerapan

model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada mata pelajaran

mengaplikasikan administrasi perkantoran di tempat kerja dapat

meningkatkan keaktifan siswa kelas XII C SMK Wikarya Karanganyar Tahun

Pelajaran 2011/2012.

Page 42: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL .../Penerapan...administrasi perkantoran smk wikarya karanganyar universitas sebelas maret commit to user penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMK Wikarya Karanganyar yang

beralamat di Jalan Ngalian, Karanganyar. Sekolah ini dipimpin oleh Suhanto,

B.A., S.H yang bertindak sebagai Kepala Sekolah. Alasan peneliti melakukan

penelitian di SMK Wikarya Karanganyar dengan pertimbangan sebagai

berikut:

a. Terdapat permasalahan yang harus diteliti.

b. Tersedianya data yang diperlukan peneliti untuk mendapatkan informasi

yang lengkap dan akurat.

c. Keaktifan siswa khususnya pada Mata pelajaran Mengaplikasikan

administrasi perkantoran di tempat kerja pada kelas XII C belum optimal,

sehingga perlu dilakukan penelitian dengan penerapan model pembelajaran

kooperatif tipe jigsaw dengan harapan keaktifan siswa kelas XII C

meningkat.

d. SMK Wikarya Karanganyar telah memberikan ijin kepada peneliti untuk

mengadakan penelitian.

e. Sekolah tersebut belum pernah dipergunakan sebagai penelitian sejenis,

sehingga terhindar dari kemungkinan penelitian ulang.

Pelaksanaan penelitian ini dilakukan secara kolaborasi dengan guru

mata pelajaran mengaplikasikan administrasi perkantoran di tempat kerja yaitu

Dra. Ani puspa kartikawati, yang membantu dalam penelitian ini, agar

penelitian dapat dilakukan secara terarah dan menjaga kevalidan data hasil

penelitian.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dimulai pada bulan Agustus 2011 sampai dengan bulan

Januari 2013. Meliputi kegiatan persiapan sampai penyusunan laporan

penelitian. (Jadwal Pelaksanaan Terlampir)

Page 43: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL .../Penerapan...administrasi perkantoran smk wikarya karanganyar universitas sebelas maret commit to user penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

B. Subjek Penelitian

Subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas XII C Program Keahlian

Administrasi Perkantoran SMK Wikarya Karanganyar Tahun Pelajaran

2011/2012. Siswa tersebut berjumlah 36 siswa.

C. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilaksanakan oleh penulis adalah Penelitian

Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

adalah penelitian tindakan (Action Research) yang dilakukan dengan tujuan

memperbaiki mutu pembelajaran di kelasnya. Tujuan utama PTK adalah untuk

memecahkan permasalahan nyata yang terjadi di dalam kelas (Suharsimi

Arikunto, 2006: 58-60). Berdasarkan tujuan penelitian maka jelas bahwa

penelitian ini tidak menguji hipotesis secara kuantitatif, akan tetapi lebih bersifat

mendiskripsikan data, fakta dan keadaan yang ada.

Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 16), siklus pelaksanaan PTK

dilakukan melalui empat tahap, yakni: 1. perencanaan tindakan, 2. pelaksanaan

tindakan, 3. pengamatan, dan 4. refleksi yang dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3. Siklus Penelitian Tindakan Kelas

Perencanaan

SIKLUS I

Pengamatan

Perencanaan

SIKLUS II

Pengamatan

Refleksi

Refleksi

Pelaksanaan

Pelaksanaan

?

Page 44: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL .../Penerapan...administrasi perkantoran smk wikarya karanganyar universitas sebelas maret commit to user penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

1. Perencanaan (planning)

Pada tahap awal ini yang dilakukan adalah mengidentifikasi masalah dan

penerapan alternatif pemecahan masalah. Secara lebih spesifik adalah

merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan dalam proses belajar

mengajar, menentukan pokok bahasan, mengembangkan skenario,

menyiapkan sumber belajar, mengembangkan format evaluasi,

mengembangkan format observasi lapangan.

2. Pelaksanaan (Acting)

Tahap ke-2 dari Penelitian Tindakan Kelas adalah pelaksanaan tindakan yang

merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu mengenakan

tindakan di kelas sesuai dengan skenario yang telah dibuat atau rencana yang

telah dibuat.

3. Pengamatan (Observing)

Tahap ke-3 dari Penelitian Tindakan Kelas adalah kegiatan pengamatan atau

observasi dengan menggunakan format observasi dan menilai hasil tindakan

yang telah dilaksanakan.

4. Refleksi (Reflecting)

Pada tahap terakhir ini, dilakukan evaluasi tindakan yang telah dilaksanakan

antara lain tentang perubahan yang terjadi pada siswa dan guru.

D. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memecahkan masalah dalam penelitian diperlukan data yang

relevan dengan permasalahannya, sedangkan untuk mendapatkan data tersebut

perlu digunakan teknik pengumpulan data sehingga dapat diperoleh data yang

benar- benar valid dan dapat dipercaya. Teknik pengumpulan data yang digunakan

dalam penelitian ini adalah:

1. Observasi

Observasi atau pengamatan merupakan suatu teknik atau cara

mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan

yang sedang berlangsung (Nana Syaodih Sukmadinata, 2006: 220). Dalam hal

ini peneliti mengamati secara langsung proses pembelajaran di kelas saat guru

Page 45: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL .../Penerapan...administrasi perkantoran smk wikarya karanganyar universitas sebelas maret commit to user penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

tengah memberikan materi pelajaran. Observasi dilakukan dengan cara

mengamati, mengidentifikasi, dan mencatat apa kekurangan dan kelebihan

dalam proses pembelajaran. Data yang dihasilkan dari kegiatan observasi

berupa catatan lapangan yang mendeskripsikan proses pembelajaran saat

observasi awal, siklus I dan siklus II dilakukan. Catatan lapangan ini juga

memuat refleksi yang dilakukan peneliti terhadap pembelajaran.

2. Wawancara

Menurut LeCompte dalam Rochiati Wiriatmadja (2007: 177)

wawancara merupakan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara verbal

kepada orang-orang yang dianggap dapat memberikan informasi atau

penjelasan hal-hal yang dianggap perlu. Wawancara ini dilakukan oleh

peneliti kepada guru mata pelajaran mengaplikasikan administrasi perkantoran

di tempat kerja dan siswa terhadap kegiatan belajar mengajar yang

dimaksudkan untuk mengungkap permasalahan yang dihadapi dan untuk

memperoleh informasi tentang berbagai hal yang berkaitan dengan

pelaksanaan pembelajaran mengaplikasikan administrasi perkantoran di

tempat kerja. Wawancara ini dilaksanakan sebelum penerapan metode dan

ketika kegiatan pembelajaran selesai atas dasar pengamatan dari setiap siklus.

Jenis wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini adalah wawancara bebas

terpimpin dimana pewawancara hanya membuat pokok-pokok masalah yang

akan diteliti, selanjutnya dalam proses wawancara berlangsung mengikuti

situasi jangan sampai proses wawancara kehilangan arah.

3. Tes

Menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2006: 223) Tes pada umumnya

digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar siswa berkenaan dengan

penguasaan bahan pengajaran sesuai dengan tujuan pendidikan pengajaran.

Teknik ini digunakan untuk mendapatkan data tentang hasil belajar yang

dicapai siswa setelah proses pembelajaran.

Page 46: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL .../Penerapan...administrasi perkantoran smk wikarya karanganyar universitas sebelas maret commit to user penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

4. Dokumentasi

Menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2006: 221) dokumentasi

merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan

menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar maupun

elektronik. Dokumen dalam penelitian ini terdiri dari dokumen mengenai

keadaan sekolah secara umum, data siswa, rencana pelaksanaan pembelajaran,

lembar observasi, pedoman untuk wawancara, dan hasil nilai evaluasi dari

setiap siklus. Disamping itu peneliti juga mengambil gambar atau foto dari

kegiatan berlangsungnya penelitian (proses kegiatan belajar mengajar di

kelas).

E. Prosedur Penelitian

Prosedur Penelitian adalah urutan atau langkah-langkah rinci yang

ditempuh untuk melaksanakan penelitian mulai dari awal penelitian sampai akhir

penelitian. Hal ini dimaksudkan agar penelitian dapat berjalan dengan teratur

sehingga hasil penelitian dapat dipertanggungjawabkan. Prosedur penelitian ini

terdiri dari beberapa tahap kegiatan yaitu:

1. Tahap Persiapan

Kegiatan yang dilakukan peneliti pada tahap ini adalah :

a. Permintaan izin kepada Kepala Sekolah dan Guru Mata pelajaran

Mengaplikasikan administrasi perkantoran di tempat kerja SMK Wikarya

Karanganyar.

b. Observasi untuk mendapatkan gambaran mengenai permasalahan dalam

pembelajaran mengaplikasikan administrasi perkantoran di tempat kerja di

kelas XII C.

c. Penyusunan jadwal penelitian.

2. Tahap Penyusunan Rencana Tindakan

Rencana tindakan disusun dalam dua siklus, yaitu: Siklus I dan Siklus II.

Setiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu tahap perencanaan tindakan,

pelaksanaan tindakan, observasi, serta tahap analisis dan refleksi. Masing-

masing siklus dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan. Pada tahap ini peneliti

Page 47: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL .../Penerapan...administrasi perkantoran smk wikarya karanganyar universitas sebelas maret commit to user penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

menyusun instrumen-instrumen yang diperlukan dalam pelaksanaan penelitian

yang terdiri dari: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), lembar observasi,

pedoman wawancara, serta soal tes untuk Siklus I dan Siklus II.

3. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Merupakan Implementasi atau penerapan isi rancangan mengenai tindakan

dikelas. Pada tahap ini peneliti menentukan alternatif tindakan yang dipandang

paling tepat atau diyakini oleh peneliti akan mampu memecahkan masalah

yang sedang dihadapi. Tindakan yang diambil pada penelitian ini adalah

peningkatan keaktifan siswa dalam pembelajaran mengaplikasikan

administrasi perkantoran di tempat kerja dengan menerapkan model

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.

4. Tahap Observasi/Pengamatan

Tahap observasi yaitu tahap pelaksanaan pengamatan oleh peneliti. Kegiatan

observasi atau pengamatan dalam penelitian tindakan kelas dilakukan untuk

mengetahui dan memperoleh gambaran lengkap secara obyektif tentang

perkembangan proses pembelajaran dan pengaruh dari tindakan yang dipilih

terhadap kondisi kelas yang dinyatakan dalam bentuk data.

5. Tahap Penyusunan Laporan

Pada tahap ini peneliti menyusun laporan dari semua kegiatan yang telah

dilakukan selama penelitian.

F. Proses Penelitian

Indikator yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah meningkatnya

keaktifan siswa dalam pembelajaran mengaplikasikan administrasi perkantoran di

tempat kerja kelas XII C SMK Wikarya Karanganyar melalui penerapan model

pembelajaran kooperatif dengan tipe Jigsaw. Setiap tindakan upaya peningkatan

indikator tersebut dirancang dalam satu unit sebagai satu siklus. Setiap siklus

terdiri dari empat tahap, yaitu: (1) Perencanaan Tindakan, (2) Pelaksanaan

Tindakan, (3) Observasi, dan (4) Refleksi untuk perencanaan siklus berikutnya.

Penelitian ini direncanakan dalam dua siklus.

Page 48: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL .../Penerapan...administrasi perkantoran smk wikarya karanganyar universitas sebelas maret commit to user penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

1. Rancangan Siklus I

a. Tahap Perencanaan

Pada tahap ini peneliti dan guru kelas menyusun:

1) Skenario pembelajaran sebagai berikut :

1) Guru membuka proses belajar mengajar.

2) Guru menjelaskan tentang model pembelajaran kooperatif tipe

jigsaw.

3) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok, dimana setiap

kelompok terdiri dari 4-6 siswa yang bersifat heterogen.

4) Guru membagi materi pembelajaran kepada masing-masing

anggota kelompok asal.

5) Setiap anggota kelompok asal membagi materi sesuai dengan yang

diberikan oleh guru.

6) Anggota dari kelompok asal yang telah memperoleh materi yang

sama bertemu di dalam kelompok ahli untuk mendiskusikan materi

tersebut.

7) Setelah anggota kelompok ahli berdiskusi kemudian anggota

kelompok ahli kembali ke kelompok asal masing-masing dan

mengajarkan pada teman sekelompoknya mengenai pengetahuan

yang mereka dapatkan saat pertemuan di kelompok ahli.

8) Guru menunjuk salah satu siswa secara acak atau menawarkan

kepada kelompok yang sudah siap untuk presentasi hasil diskusi

kelompok.

9) Guru memberi kesimpulan mengenai materi yang sudah dipelajari.

10) Guru memberikan kuis untuk siswa secara individual.

11) Guru menutup proses belajar mengajar.

2) Menyusun instrumen penelitian dan menetapkan indikator

ketercapaian.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), soal tes untuk Siklus I dan Siklus II,

lembar observasi, pedoman wawancara.

Page 49: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL .../Penerapan...administrasi perkantoran smk wikarya karanganyar universitas sebelas maret commit to user penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

Mengacu pada Buku Mulyasa yang berjudul Kurikulum

Berbasis Kompetensi (2006: 101). Dalam Penelitian ini peneliti telah

menetapkan indikator ketercapaian, yaitu: dilihat dari segi proses

pembelajaran dapat dikatakan berhasil dan berkualitas apabila

seluruhnya atau setidaknya-tidaknya sebagian besar (75%) peserta

didik terlibat secara aktif, baik fisik, ataupun mental, dalam proses

pembelajaran. Sedangkan dari segi hasil, proses pembelajaran dapat

dikatakan berhasil apabila terjadi perubahan tingkah laku yang positif

pada diri peserta didik seluruhnya atau setidak-tidaknya sebagian

besar (75%).

Tabel 2. Indikator Ketercapaian

Indikator Persentase target

capaian

Cara mengukur

Keaktifan siswa

membaca materi

pelajaran

75%

Diamati saat pembelajaran,

dengan menggunakan

lembar observasi dan

dihitung dari jumlah siswa

yang membaca materi

pelajaran.

Keaktifan siswa

bertanya 75%

Diamati saat pembelajaran,

dengan menggunakan

lembar observasi dan

dihitung dari jumlah siswa

yang bertanya kepada teman

maupun guru.

Keaktifan siswa

dalam diskusi 75%

Diamati saat pembelajaran,

dengan menggunakan

lembar observasi dan

dihitung dari jumlah siswa

yang terlibat aktif saat

diskusi kelompok

berlangsung.

Ketuntasan hasil

belajar

(KKM 75)

75%

Dihitung dari jumlah siswa

yang mendapatkan nilai 75

ke atas.

Page 50: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL .../Penerapan...administrasi perkantoran smk wikarya karanganyar universitas sebelas maret commit to user penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

b. Tahap pelaksanaan, dilakukan dengan melaksanakan skenario

pembelajaran yang telah direncanakan yang dilakukan bersamaan dengan

observasi terhadap dampak tindakan.

a. Tahap observasi, dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan yakni

selama proses pembelajaran berlangsung. Observasi berupa kegiatan

pengamatan, pencatatan serta pendokumentasian segala kegiatan selama

pelaksanaan pembelajaran. Data yang dikumpulkan berisi tentang

pelaksanaan tindakan dan rencana yang telah dibuat serta dampaknya

terhadap proses pembelajaran. Fokus observasi adalah keaktifan siswa

dalam pembelajaran jigsaw. Sebagai data pendukung observasi adalah

hasil wawancara terhadap guru dan siswa, serta kajian dokumen yang ada.

d. Tahap refleksi, dilaksanakan untuk mengemukakan kembali apa yang

sudah dilakukan dan memproses data yang diperoleh dari pengamatan.

Data yang diperoleh selanjutnya menjadi bahan refleksi bagi peneliti untuk

memperbaiki proses pembelajaran berikutnya dalam siklus II.

2. Rancangan Siklus II

Rencana Penelitian Tindakan kelas pada siklus II ini disesuaikan dengan

kekurangan-kekurangan yang ditemukan pada siklus I, sehingga rencana

tindakan bertujuan untuk memperbaiki kekurangan atau masalah pada siklus

sebelumnya.

Page 51: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL .../Penerapan...administrasi perkantoran smk wikarya karanganyar universitas sebelas maret commit to user penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

1. Sejarah Singkat SMK Wikarya Karanganyar

SMK Wikarya adalah sekolah menengah kejuruan ekonomi swasta

yang tertua di Karanganyar. Pada tahun 1972, hanya ada satu Sekolah

Menengah Ekonomi Atas (SMEA) di Kabupaten Karanganyar yaitu SMK

Negeri 1 Karanganyar. Sementara itu, jumlah lulusan SMP yang ingin

melanjutkan pendidikan mereka ke SMEA cukup banyak. Berangkat dari

kondisi tersebut, beberapa orang guru SMEA Negeri 1 Karanganyar

memutuskan untuk membuka sekolah swasta bersama-sama, untuk

menampung sebagian siswa yang tidak lolos ke SMEA Negeri 1

Karanganyar. Sekolah yang baru itu diberi nama SMEA Wikarya.

Ketika berdiri Wikarya belum memiliki gedung sendiri, dan harus

meminjam gedung SMEA Negeri 1, sehingga para siswa masuk siang hari.

Sebagai awal sejarah sekolah ini hanya ada 3 ruang kelas. Kemudian sejak

tahun 1980 mulai diadakan pembangunan hingga saat ini memiliki 21 kelas

dan gedung berlantai dua.

Para guru yang mendirikan sekolah ini adalah Dra. Noel Susenowati

(menjabat sebagai kepala sekolah sementara pada waktu sekolah resmi

dibuka), Soekamto, BA (memegang jabatan sebagai wakil kepala sekolah

bidang kurikulum) dan Drs. Suprapto (sebagai bendahara sekolah).

Kepala sekolah SMK Wikarya setelah Ibu Noel Susenowati adalah

Bapak Sutosa, Bc.Hk, disusul oleh Bapak Ignatius Suyatno, sebelum akhirnya

jabatan tersebut dipegang oleh Bapak Suhanto hingga sekarang.

2. Visi, Misi, dan Tujuan

a. Visi Sekolah

Terciptanya tenaga kerja tingkat menengah yang berjiwa pancasila dan

profesional yang mampu berkompetisi di era global.

Page 52: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL .../Penerapan...administrasi perkantoran smk wikarya karanganyar universitas sebelas maret commit to user penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

b. Misi Sekolah

1) Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan yang berbasis produktif.

2) Menyiapkan tenaga kerja tingkat menengah sesuai kebutuhan industri/

kantor/ pasar yang mampu bersaing dan mempunyai keunggulan di

bidang Bisnis Manajemen/ Kewirausahaan.

3) Memberikan bekal kepada siswa agar mampu mengembangkan diri dan

meningkatkan martabatnya.

c. Tujuan Sekolah

1) Terwujudnya SMK Wikarya Karanganyar sebagai pusat pendidikan dan

pelatihan kompetensi teknologi kejuruan yang berbasis manajemen

wirausaha.

2) Menghasilkan tamatan yang professional, tangguh berjiwa mandiri

berbudi luhur yang mampu menguasai bahasa pergaulan internasional

(Bahasa Inggris).

3) Bersama instansi lain yang terkait menunjang pelaksanaan otonomi

daerah kabupaten Karanganyar.

4) Memberi layanan pelatihan kompetensi di bidang teknologi dan industri

kepada lembaga maupun masyarakat umum.

5) Memberikan layanan jasa dan produksi.

6) Mengembangkan diri menjadi PPKT (Pusat Pendidikan dan Pelatihan

Kompetensi Teknologi).

7) Mengembangkan diri menjadi lembaga tes center.

3. Kondisi Lingkungan

SMK Wikarya Karanganyar berada di Jalan Ngalian Rt.03/Rw.12

Jungke Karanganyar.

a. Batas sebelah Utara : SMK Bakti Karya.

b. Batas sebelah Selatan : Jalan Bibis.

c. Batas sebelah Timur : Jalan Ngalian.

d. Batas sebelah Barat : Lingkungan rumah warga desa Jungke.

Page 53: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL .../Penerapan...administrasi perkantoran smk wikarya karanganyar universitas sebelas maret commit to user penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

Jika dilihat dari kondisi lingkungan sekitar SMK Wikarya

Karanganyar terletak di tepi jalan raya yang cukup strategis. Walaupun

terletak di tepi jalan raya letak ruang kelas yang terletak pada bangunan yang

besar dan tertutup menjadikan proses belajar mengajar tidak terganggu oleh

lalu lalang kendaraan, maka dapat dikatakan bahwa keadaan lingkungan

belajar siswa yang memiliki ketenangan dan kenyamanan. Dengan demikian

proses belajar cukup menjamin konduktifitas belajar siswa-siswanya tersebut.

B. Deskripsi Pratindakan

Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti

melakukan kegiatan observasi dilakukan pada saat pembelajaran mengaplikasikan

administrasi perkantoran di tempat kerja dengan tujuan untuk mengetahui keadaan

nyata yang ada di lapangan. Survey awal dilakukan pada saat PPL selama 4 bulan,

dilanjutkan dengan observasi awal yang dilakukan pada tanggal 29 Oktober 2011

di SMK Wikarya Karanganyar. Hasil dari observasi awal tersebut adalah sebagai

berikut:

1. Ditinjau dari Segi Siswa

a. Siswa kurang aktif dalam pembelajaran Mengaplikasikan Administrasi

Perkantoran di Tempat Kerja.

Siswa kurang aktif dalam pembelajaran mengaplikasikan administrasi

perkantoran di tempat kerja. Hal ini disebabkan pada umumnya

pembelajaran dilakukan dengan metode konvensional atau metode ceramah

yang tidak semua siswa dapat memahami pelajaran dengan mudah. Pada

metode konvensional siswa hanya duduk, mendengarkan, dan mencatat

penjelasan dari guru keadaan ini dapat membuat siswa bosan dan

mengabaikan pembelajaran, siswa menjadi tidak fokus dan kurang

konsentrasi dalam menerima pelajaran. Sebagai contoh tidak fokusnya siswa

seperti melamun, mengantuk, bercakap dengan teman lain dan sebagainya.

Ketidakaktifan dan kurang konsentrasinya siswa dalam pembelajaran

tercermin ketika mendapat tugas atau mengerjakan soal evaluasi yang

diberikan oleh guru. Mereka lebih sering bingung dan tidak tahu apa yang

Page 54: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL .../Penerapan...administrasi perkantoran smk wikarya karanganyar universitas sebelas maret commit to user penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

harus dikerjakan sehingga berdampak terhadap nilai mereka yang tidak

bagus dan tidak memenuhi KKM yang telah ditentukan. Hal ini dapat diatasi

dengan pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan

pembelajaran.

b. Siswa kurang antusias dan kurang berminat terhadap pelajaran

Mengaplikasikan Administrasi Perkantoran di Tempat Kerja.

Metode konvensional atau ceramah yang dilakukan secara berkelanjutan

akan menimbulkan kebosanan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran,

siswa hanya diminta untuk mendengarkan dan mencatat apa yang dijelaskan

guru, sehingga siswa menjadi bosan dan mengabaikan mata pelajaran

mengaplikasikan administrasi perkantoran di tempat kerja. Akibatnya

banyak siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas maupun

evaluasi yang diberikan guru. Hal tersebut dapat diatasi apabila siswa

dilibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran, sehingga siswa akan aktif

mengungkapkan pendapatnya tentang materi yang sedang dibahas dan

bertanya disaat mereka mengalami kesulitan.

c. Siswa lebih tertarik pada kebebasan dan keleluasaan.

Hal ini didasarkan pada hasil pengamatan peneliti pada saat survey awal,

bahwa sebagian besar siswa kelas XII C Program Keahlian Administrasi

Perkantoran mereka lebih menyukai suasana pembelajaran yang santai dan

bebas. Mereka lebih senang bertanya kepada teman tentang materi atau soal

yang belum mereka pahami dari pada bertanya kepada guru. Namun, ada

pula beberapa siswa yang masih mengabaikan pelajaran dan tidak bertanya

kepada teman setelah pelajaran usai. Para siswa yang tidak memahami

materi pelajaran akan kesulitan ketika mereka menghadapi test evaluasi.

Saat test evaluasi siswa yang tidak memahami materi pelajaran akan

bertanya kepada temannya atau mencontek catatan, hal ini akan

mengganggu jalannya test karena pada saat test evaluasi siswa dilarang

untuk membantu dalam menjawab soal evaluasi. Keadaan ini harus diatasi

dengan suatu metode pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif dan

siswa dapat langsung bertanya kepada temannya pada saat proses belajar

Page 55: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL .../Penerapan...administrasi perkantoran smk wikarya karanganyar universitas sebelas maret commit to user penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

mengajar, serta jika perlu bertanya kepada guru sebagai fasilitator dalam

pembelajaran sehingga siswa lebih mudah memahami materi pelajaran.

2. Ditinjau dari Segi Guru

Guru merasa kesulitan dalam menerapkan metode pembelajaran yang tepat

untuk meningkatkan keaktifan siswa terhadap mata pelajaran mengaplikasikan

administrasi perkantoran di tempat kerja.

Pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung menunjukkan bahwa

keaktifan dan antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran mengaplikasikan

administrasi perkantoran di tempat kerja masih kurang. Siswa terlihat jenuh,

bosan dan tidak berminat terhadap mata pelajaran mengaplikasikan

administrasi perkantoran di tempat kerja serta kurang memperhatikan

pelajaran dengan seksama. Guru sudah mencoba meningkatkan keaktifan

siswa dengan memberikan pendekatan secara langsung dan dengan

memotivasi serta menegur siswa yang tidak mau memperhatikan pelajaran.

Namun, cara ini ternyata belum mampu meningkatkan keaktifan dan hasil

belajar siswa terhadap pelajaran mengaplikasikan administrasi perkantoran di

tempat kerja.

C. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus

Proses penelitian ini dilakukan dalam dua siklus yang masing-masing

siklus terdiri dari 4 tahapan, yaitu: (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan

tindakan, (3) observasi dan interpretasi, dan (4) analisis dan refleksi tindakan.

1. Siklus I

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada mata

pelajaran mengaplikasikan administrasi perkantoran di tempat kerja di siklus I

adalah:

a. Perencanaan Tindakan Siklus I

Kegiatan perencanaan tindakan pertama dilaksanakan pada hari

Kamis 5 Januari 2012 di ruang guru SMK Wikarya Karanganyar. Peneliti

bersama guru mata pelajaran mengaplikasikan administrasi perkantoran di

tempat kerja mendiskusikan rancangan tindakan yang akan dilakukan

Page 56: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL .../Penerapan...administrasi perkantoran smk wikarya karanganyar universitas sebelas maret commit to user penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

dalam penelitian ini. Peneliti mengungkapkan bahwa siswa menemui

permasalahan dalam memahami materi yang diberikan oleh guru dan

keaktifan siswa yang kurang dalam pembelajaran. Kemudian disepakati

bahwa pelaksanaan tindakan pada siklus I akan dilaksanakan dalam 3 kali

pertemuan, yakni pada hari Senin 9 Januari 2012, Sabtu 14 Januari 2012,

dan Senin 16 Januari 2012.

Pada tahap perencanaan tindakan, peneliti bersama guru

mendiskusikan skenario pembelajaran mengaplikasikan administrasi

perkantoran di tempat kerja dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe

Jigsaw. Adapun tahap perencanaan tindakan I meliputi kegiatan sebagai

berikut:

1) Peneliti bersama guru mendiskusikan skenario pembelajaran

mengaplikasikan administrasi perkantoran di tempat kerja menggunakan

pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dengan skenario pembelajaran

sebagai berikut:

a) Pertemuan Pertama (2x45 menit)

(1) Guru mengucapkan salam pembuka, dilanjutkan dengan

mengabsen kehadiran siswa.

(2) Guru menciptakan situasi pembelajaran yang kondusif untuk

membangkitkan minat siswa dengan mengecek kondisi baik

siswa maupun kelas.

(3) Guru mengemukakan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai

dan memberi penjelasan mengenai model pembelajaran yang

akan digunakan yaitu pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw.

(4) Guru memberi penjelasan secara garis besar tentang materi

menyusun struktur organisasi dan menerapkan fungsi-fungsi

manajemen dalam hubungan organisasi.

(5) Setelah selesai memberikan pengarahan dan penjelasan

kemudian dilanjutkan dengan mengkondisikan siswa ke dalam

kelompok-kelompok asal sesuai dengan daftar kelompok yang

telah dibuat.

Page 57: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL .../Penerapan...administrasi perkantoran smk wikarya karanganyar universitas sebelas maret commit to user penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

(6) Guru membagi materi pada kelompok asal yaitu menyusun

struktur organisasi dan menerapkan fungsi-fungsi manajemen

dalam hubungan organisasi untuk siklus I ke dalam enam bagian

sebagai berikut: (a) pengertian administrasi dan pengertian

administrasi kepegawaian, (b) pengertian organisasi dan unsur-

unsur organisasi, (c) prinsip-prinsip organisasi, (d) bentuk-

bentuk organisasi, (e) pengertian manajemen dan fungsi-fungsi

manajemen, (f) unsur manajemen. Dan siswa diminta

mempelajari masing-masing materi sesuai tanggungjawabnya.

(7) Guru menetapkan posisi untuk kelompok ahli sesuai dengan

jumlah materi yang telah dibagi sebelumnya. Dalam hal ini ada

enam kelompok ahli, yang mendapatkan materi a berkumpul

dikelompok a dan seterusnya.

(8) Guru memberikan kesempatan untuk diskusi pada kelompok

ahli.

(9) Setelah selesai diskusi kelompok ahli, guru meminta siswa

untuk kembali ke posisi kelompok asal masing-masing.

(10) Guru memberikan kesempatan untuk diskusi dan saling

mengajar pada anggota kelompok asal yang lain mengenai

informasi apa yang menjadi tanggung jawabnya untuk dibagikan

kepada siswa lain.

(11) Guru mengingatkan siswa untuk mempelajari materi yang

menjadi tanggung jawabnya di rumah untuk memperlancar

pertemuan selanjutnya.

(12) Salam penutup.

b) Pertemuan Kedua (2x45 menit)

(1) Guru mengucapkan salam pembuka, dilanjutkan dengan

mengabsen kehadiran siswa.

(2) Guru menyampaikan penjelasan dan memberikan pertanyaan

mengenai materi pertemuan sebelumnya, kemudian dilanjutkan

Page 58: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL .../Penerapan...administrasi perkantoran smk wikarya karanganyar universitas sebelas maret commit to user penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

dengan sedikit memberikan penjelasan mengenai kelanjutan

model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw.

(3) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk presentasi di

depan kelas.

(4) Guru memberi kesimpulan mengenai materi yang sudah

dipelajari.

(5) Guru menginformasikan kepada siswa bahwa pertemuan

selanjutnya akan diadakan kuis/ tes individual.

(6) Salam penutup.

c) Pertemuan ketiga (2x45 menit)

(1) Guru mengucapkan salam pembuka, dilanjutkan dengan

mengabsen kehadiran siswa.

(2) Guru menciptakan kondisi kelas yang kondusif, dengan meminta

siswa untuk tenang, karena akan diadakan kuis/ tes individual.

(3) Guru membagikan soal tes evaluasi kepada siswa dan meminta

siswa untuk mengerjakan secara mandiri, serta tidak saling

bekerja sama.

(4) Guru mengawasi jalannya tes dengan baik agar hasil evaluasi

dapat mencerminkan kemampuan mereka dan memberikan

kesempatan kepada siswa untuk mengerjakan dengan tertib dan

tenang.

(5) Guru meminta lembar jawab soal untuk dikumpulkan setelah

waktu habis.

(6) Guru membahas soal tes yang diberikan supaya siswa

mengetahui letak kesalahannya.

2) Peneliti dan guru menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

untuk materi menyusun struktur organisasi dan menerapkan fungsi-

fungsi manajemen dalam hubungan organisasi dengan model

pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw.

Page 59: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL .../Penerapan...administrasi perkantoran smk wikarya karanganyar universitas sebelas maret commit to user penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

3) Peneliti dan guru menyusun instrumen penelitian, yang berupa tes dan

non-tes. Instrumen tes dari hasil pekerjaan siswa (evaluasi akhir siklus).

Sedangkan instrumen non-tes dinilai berdasarkan pedoman observasi

yang dilakukan oleh peneliti dengan mengamati keaktifan siswa selama

proses belajar mengajar belangsung.

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus I

Pelaksanaan tindakan pertama dilaksanakan selama 3 kali pertemuan,

seperti yang telah direncanakan yaitu pada hari Senin 9 Januari 2012,

Sabtu 14 Januari 2012, dan Senin 16 Januari 2012. Kegiatan dilakukan

diruang kelas XII C Program Keahlian Administrasi Perkantoran.

Pertemuan dilaksanakan selama 6 x 45 menit sesuai dengan skenario

pembelajaran dan RPP. Materi pada pelaksanaan tindakan pertama ini

adalah (a) pengertian administrasi dan pengertian administrasi

kepegawaian, (b) pengertian organisasi dan unsur-unsur organisasi, (c)

prinsip-prinsip organisasi, (d) bentuk-bentuk organisasi, (e) pengertian

manajemen dan fungsi-fungsi manajemen, (f) unsur manajemen. Guru

kemudian membagi siswa menjadi kelompok-kelompok asal, siswa

diminta untuk belajar secara jigsaw dimana setiap enam anggota kelompok

asal dikirim ke kelompok ahli sesuai dengan materi yang menjadi

tanggung jawabnya. Selanjutnya pada pertemuan kedua, siswa

mempresentasikan hasil dari diskusi kelompok mereka. Pertemuan yang

ketiga diisi dengan evaluasi belajar siswa dari siklus I.

Urutan pelaksanaan tindakan siklus pertama tersebut adalah

sebagai berikut:

1) Pertemuan pertama (Senin, 9 Januari 2012)

a) Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam

pembuka, dilanjutkan dengan mengecek kehadiran/presensi siswa.

Pada pertemuan yang pertama di siklus I ini semua siswa hadir.

b) Siswa diberikan materi menyusun struktur organisasi dan

menerapkan fungsi-fungsi manajemen dalam hubungan organisasi.

Page 60: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL .../Penerapan...administrasi perkantoran smk wikarya karanganyar universitas sebelas maret commit to user penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

Setelah itu guru menjelaskan metode pembelajaran jigsaw yang akan

digunakan pada pertemuan itu dan bagaimana langkah-langkah

pelaksanaannya serta tujuan dari pembelajaran dengan metode

tersebut.

c) Pada pertemuan pertama ini guru memulai metode pembelajaran jigsaw

dengan terlebih dahulu membagi jumlah siswa kedalam 6 kelompok

asal. Setiap kelompok asal terdiri 6 siswa yang heterogen berdasarkan

prestasi akademis. Kemudian guru memberikan handout materi

menyusun struktur organisasi dan menerapkan fungsi-fungsi

manajemen dalam hubungan organisasi. Guru menentukan

pembagian materi menjadi enam bagian yaitu: (a) pengertian

administrasi dan pengertian administrasi kepegawaian, (b)

pengertian organisasi dan unsur-unsur organisasi, (c) prinsip-prinsip

organisasi, (d) bentuk-bentuk organisasi, (e) pengertian manajemen

dan fungsi-fungsi manajemen, (f) unsur manajemen. Dan siswa

diminta mempelajari masing-masing materi sesuai dengan

tanggungjawabnya.

d) Guru menetapkan posisi untuk kelompok ahli sesuai dengan jumlah

materi yang telah dibagi sebelumnya. Dalam hal ini ada enam

kelompok ahli, yang mendapatkan materi a berkumpul dikelompok a

dan seterusnya.

e) Setelah berdiskusi dikelompok ahli, kemudian kelompok ahli

kembali ke kelompok asal selanjutnya menjelaskan hasil diskusi

kepada anggota kelompok asal secara bergantian.

f) Guru menutup pembelajaran hari ini dengan memberikan

kesimpulan dan menyuruh siswa agar tetap berkelompok seperti saat

itu untuk pertemuan berikutnya dan menyuruh siswa untuk

mempelajari materi yang sudah didiskusikan serta mempersiapkan

diri untuk melakukan presentasi.

Page 61: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL .../Penerapan...administrasi perkantoran smk wikarya karanganyar universitas sebelas maret commit to user penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

2) Pertemuan kedua (Sabtu, 14 Januari 2012)

a) Guru mengawali pertemuan kedua dengan mengucapkan salam

pembuka dan dilanjutkan dengan memeriksa presensi siswa. Pada

pertemuan yang kedua ini semua siswa hadir.

b) Guru mengulas kembali materi diskusi yang telah dibahas pada

pertemuan sebelumnya. Kemudian guru mencoba memberikan

pertanyaan mengenai pengertian administrasi kepegawaian hanya

Anggia, Anita, dan Novita ratna yang dapat menjawab.

c) Guru meminta siswa untuk duduk sesuai dengan dengan kelompok

asal masing-masing seperti pada pertemuan sebelumnya. Setiap

kelompok asal diwakili oleh satu anggotanya untuk

mempresentasikan hasil diskusinya. Urutan presentasi diperoleh dari

menunjuk salah satu siswa secara acak atau menawarkan kepada

kelompok yang sudah siap.

d) Siswa yang mau mempresentasikan materi (a) pengertian

administrasi dan pengertian administrasi kepegawaian adalah

Alifah, materi (b) pengertian organisasi dan unsur-unsur organisasi

adalah Tri puji, materi (c) prinsip-prinsip organisasi adalah Epi,

materi (d) bentuk-bentuk organisasi adalah Shinta, materi (e)

pengertian manajemen dan fungsi-fungsi manajemen adalah Taufik,

materi (f) unsur manajemen adalah Puri.

e) Pada saat presentasi berlangsung, banyak siswa yang bertanya

meskipun awalnya mereka masih malu-malu, tetapi selang waktu 2

menit Desi bertanya mengenai unsur organisasi, Eny juga bertanya

mengenai prinsip jangkauan pengawasan, kemudian Hastiti, Dwi

Ratnasari, Sugiyarti dan 19 siswa lainnya juga bertanya. Sehingga

melalui presentasi ini terjadi tanya jawab dan diskusi antar kelompok

yang membangkitkan keaktifan siswa.

Page 62: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL .../Penerapan...administrasi perkantoran smk wikarya karanganyar universitas sebelas maret commit to user penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

f) Guru menutup pembelajaran dengan memberikan kesimpulan dan

memberitahukan kepada siswa untuk pertemuan berikutnya diadakan

evaluasi untuk materi menyusun struktur organisasi dan menerapkan

fungsi-fungsi manajemen dalam hubungan organisasi yang terbagi

kedalam enam bagian yaitu: (a) pengertian administrasi dan

pengertian administrasi kepegawaian, (b) pengertian organisasi dan

unsur-unsur organisasi, (c) prinsip-prinsip organisasi, (d) bentuk-

bentuk organisasi, (e) pengertian manajemen dan fungsi-fungsi

manajemen, (f) unsur manajemen.

3) Pertemuan Ketiga (Senin, 16 Januari 2012)

a) Pada pertemuan ketiga, guru membuka dengan salam pembuka dan

mengabsen kehadiran siswa, ternyata semua siswa hadir.

b) Guru membagikan soal evaluasi.

c) Guru mengawasi dengan baik agar hasil dari evaluasi dapat

mencerminkan kemampuan mereka dan memberikan kesempatan

kepada siswa untuk mengerjakan soal dengan tertib dan tenang.

d) Guru meminta lembar jawab soal.

e) Guru bertanya soal yang masih sulit bagi siswa dan membahasnya.

f) Salam penutup.

c. Observasi dan Interpretasi

Peneliti mengamati proses pembelajaran mengaplikasikan

administrasi perkantoran di tempat kerja dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw di kelas XII C Program Keahlian

Administrasi Perkantoran. Peneliti berada di dalam kelas, sebab guru kelas

menginginkan agar peneliti dapat secara jelas mengamati proses

pembelajaran mengaplikasikan administrasi perkantoran di tempat kerja.

Materi pada pelaksanaan tindakan siklus I ini adalah menyusun

struktur organisasi dan menerapkan fungsi-fungsi manajemen dalam

hubungan organisasi yang terbagi kedalam enam bagian yaitu : (a)

pengertian administrasi dan pengertian administrasi kepegawaian, (b)

Page 63: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL .../Penerapan...administrasi perkantoran smk wikarya karanganyar universitas sebelas maret commit to user penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

pengertian organisasi dan unsur-unsur organisasi, (c) prinsip-prinsip

organisasi, (d) bentuk-bentuk organisasi, (e) pengertian manajemen dan

fungsi-fungsi manajemen, (f) unsur manajemen. Pada pertemuan pertama,

yakni Senin 9 Januari 2012 guru menjelaskan model pembelajaran

koopratif tipe Jigsaw, kemudian dilanjutkan dengan pembentukan

kelompok dan diskusi. Pada pertemuan kedua, Sabtu 14 Januari 2012, guru

memimpin dan mengarahkan diskusi yang dilanjutkan dengan presentasi

kelompok di depan kelas. Kemudian setelah selesai presentasi, guru

memberi kesempatan kepada kelompok lain untuk mengajukan

pertanyaan. Pertemuan ketiga, Senin 16 Januari 2012 digunakan untuk

evaluasi dari siklus I agar hasil belajar dari siklus I dapat segera diketahui.

Dari kegiatan tersebut, deskripsi tentang jalannya proses pembelajaran

mengaplikasikan administrasi perkantoran di tempat kerja dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw sudah dijelaskan

secara rinci dalam pelaksanaan tindakan I.

Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan pada siklus I dapat

diketahui hasil pengamatan keaktifan siswa membaca materi pelajaran,

bertanya, berperan aktif dalam kegiatan diskusi, dan ketuntasan hasil

belajar mengaplikasikan administrasi perkantoran di tempat kerja dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw sebagai berikut:

Tabel 3. Hasil Penelitian Siklus I

Indikator/Aspek yang diamati Jumlah siswa Persentase

Keaktifan siswa membaca

materi pelajaran

29 siswa

80,55%

Keaktifan siswa bertanya 24 siswa 66,66%

Keaktifan siswa dalam diskusi 26 siswa 72,22%

Ketuntasan hasil belajar 31 siswa 86,11%

Rata-rata 76,38%

Sumber : Data penelitian tindakan kelas

Page 64: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL .../Penerapan...administrasi perkantoran smk wikarya karanganyar universitas sebelas maret commit to user penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

Keaktifan siswa pada siklus I dalam pembelajaran mengaplikasikan

administrasi perkantoran di tempat kerja tersebut juga dapat dilihat pada grafik

berikut ini:

Gambar 4. Grafik Hasil Penelitian Siklus I

Berdasarkan hasil pengamatan pelaksanaan proses belajar

mengajar mengaplikasikan administrasi perkantoran di tempat kerja materi

menyusun struktur organisasi dan menerapkan fungsi-fungsi manajemen

dalam hubungan organisasi, diperoleh gambaran tentang keaktifan siswa

selama kegiatan belajar mengajar berlangsung, yaitu sebagai berikut:

1) Siswa yang membaca materi pelajaran saat kegiatan belajar mengajar

berlangsung sebanyak 29 siswa dengan persentase 80,55%, sedangkan

7 siswa lainnya dengan persentase 19,44% masih ramai sendiri.

2) Siswa yang bertanya selama kegiatan belajar mengajar berlangsung

sebanyak 24 siswa dengan persentase 66,66%, sedangkan 12 siswa

lainnya dengan persentase 33,33% kurang aktif bertanya dalam proses

pembelajaran.

Page 65: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL .../Penerapan...administrasi perkantoran smk wikarya karanganyar universitas sebelas maret commit to user penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

3) Siswa yang berperan aktif dalam kegiatan diskusi kelompok sebanyak

26 siswa dengan persentase 72,22%, sedangkan 10 siswa lainnya

dengan persentase 27,77% kurang aktif dalam berdiskusi dan ramai

sendiri.

4) Berdasarkan hasil evaluasi tes akhir siklus I bahwa siswa yang

mendapatkan nilai 75 keatas sebanyak 31 siswa dengan persentase

86,11%, sedangkan 5 siswa lainnya dengan persentase 13,88% belum

sempurna dalam menyelesaikan soal yang diberikan. Hal ini

disebabkan mereka masih kesulitan dalam memahami materi.

d. Analisis dan Refleksi Tindakan Siklus I

Berdasarkan hasil observasi dan interpretasi tindakan pada siklus I,

peneliti melakukan analisis sebagai berikut:

1) Beberapa kelemahan guru dalam siklus I adalah:

a) Guru kurang jelas dalam menyampaikan penjelasan tentang model

pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw sehingga para siswa masih

banyak yang mengalami kebingungan untuk menerapkannya.

b) Guru dalam menjelaskan materi terlalu cepat sehingga sulit diikuti

oleh siswa.

c) Saat evaluasi guru cenderung berada pada posisi tertentu saja sehingga

ada beberapa siswa yang kurang sportif dalam mengerjakan evaluasi.

d) Guru masih kurang dalam memberikan pertanyaan saat

pembelajaran berlangsung.

e) Posisi guru lebih banyak di depan kelas sehingga guru tidak dapat

memonitor siswa yang duduk di kursi belakang.

f) Guru kurang tegas saat berlangsungnya proses pembelajaran

sehingga beberapa siswa bercanda sendiri.

Page 66: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL .../Penerapan...administrasi perkantoran smk wikarya karanganyar universitas sebelas maret commit to user penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

2) Sedangkan dari segi siswa ditemukan beberapa kekurangan, yaitu

sebagai berikut :

a) Masih ada siswa yang mengeluh masalah pembagian kelompok dan

sulitnya berinteraksi antara anggota kelompok karena perbedaan

dalam kemampuan akademiknya.

b) Ketrampilan berkomunikasi di depan kelas seperti pada saat

presentasi masih kurang.

c) Kurangnya rasa tanggung jawab anggota kelompok terhadap

bagian materinya masing-masing, sehingga ada siswa yang tidak

mau mengajar teman-temannya dalam satu kelompok.

d) Saat evaluasi ada beberapa siswa yang kurang sportif. Hal ini

terlihat dari beberapa siswa yang masih bertanya kepada teman

tanpa sepengetahuan guru.

e) Berdasarkan nilai yang diperoleh siswa, nilai tertinggi adalah 90

nilai terendah adalah 65 dan nilai rata-rata kelas yaitu 80,55. Siswa

yang sudah mencapai standar nilai 75 ke atas sebanyak 31 siswa

(86,11% dari 36 siswa) dan siswa tersebut dapat dinyatakan

mencapai ketuntasan hasil belajar.

Berdasarkan observasi dan analisis diatas, maka tindakan refleksi

yang dapat dilakukan dan akan digunakan sebagai acuan perbaikan di

siklus II adalah:

1) Guru lebih banyak lagi memberikan motivasi kepada siswa. Agar

siswa tidak merasa tertekan tetapi siswa dapat semangat dan ikut

terlibat aktif dalam mengikuti pembelajaran.

2) Guru menambah waktu untuk tanya jawab, sehingga kesempatan

untuk mengungkapkan pertanyaan lebih luas.

3) Guru seharusnya tidak hanya di depan kelas, tetapi berkeliling ke

setiap kelompok sehingga bila ada kesulitan dari yang duduk di

belakang bisa langsung bertanya kepada guru.

Page 67: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL .../Penerapan...administrasi perkantoran smk wikarya karanganyar universitas sebelas maret commit to user penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

4) Pada siklus selanjutnya guru harus menjelaskan lebih rinci lagi

mengenai konsep pembelajaran kooperatif dengan tipe Jigsaw.

5) Guru hendaknya lebih tegas lagi dalam melakukan pengawasan ketika

evaluasi berlangsung.

2. Siklus II

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada mata

pelajaran mengaplikasikan administrasi perkantoran di tempat kerja di siklus

II adalah:

a. Perencanaan Tindakan Siklus II

Kegiatan perencanaan tindakan II dilaksanakan pada hari Kamis 19

Januari 2012 di ruang guru SMK Wikarya Karanganyar. Peneliti bersama

guru mendiskusikan rancangan tindakan yang akan dilakukan dalam

penelitian ini. Peneliti mengungkapkan bahwa berdasarkan hasil analisis

dan refleksi dari siklus I terdapat beberapa kekurangan, kemudian

disepakati bahwa pelaksanaan tindakan pada siklus II akan dilaksanakan

selama 3 kali pertemuan, yakni pada hari Sabtu 21 Januari 2012, Sabtu 28

Januari 2012, dan Senin 30 Januari 2012 dengan rancangan sebagai

berikut:

1) Peneliti bersama guru mendiskusikan skenario pembelajaran

mengaplikasikan administrasi perkantoran di tempat kerja materi mengelola

pekerjaan kantor dan menyelenggarakan kegiatan administrasi kepegawaian

dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, yaitu

dengan skenario pembelajaran sebagai berikut:

a) Pertemuan Pertama (2x45 menit)

(1) Guru mengucapkan salam pembuka, dilanjutkan dengan

mengabsen kehadiran siswa.

(2) Guru menciptakan situasi pembelajaran yang kondusif untuk

membangkitkan minat siswa dengan mengecek kondisi baik

siswa maupun kelas.

Page 68: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL .../Penerapan...administrasi perkantoran smk wikarya karanganyar universitas sebelas maret commit to user penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

(3) Guru mengulang kembali penjelasan model pembelajaran

kooperatif tipe Jigsaw dan langkah-langkahnya, sehingga lebih

mudah dalam menerapkannya.

(4) Guru memberi penjelasan secara garis besar tentang materi

mengelola pekerjaan kantor dan menyelenggarakan kegiatan

administrasi kepegawaian.

(5) Setelah selesai memberikan pengarahan dan penjelasan

kemudian dilanjutkan dengan membagi kelompok asal seperti

pada siklus I.

(6) Guru membagi materi pada kelompok asal yaitu mengelola

pekerjaan kantor dan menyelenggarakan kegiatan administrasi

kepegawaian untuk siklus II ke dalam enam bagian yaitu : (a)

pengertian manajemen perkantoran, kegiatan-kegiatan dalam

manajemen perkantoran; (b) pengertian pekerjaan kantor, jenis-

jenis pekerjaan kantor, ciri-ciri pekerjaan kantor; (c) pengertian

personel kantor, macam-macam personel kantor; (d)

penyelenggaraan kegiatan administrasi kepegawaian yang

meliputi: penerimaan, seleksi; (e) penempatan, pendidikan dan

latihan serta pengembangan pegawai; (f) promosi, mutasi,

pemberhentian pegawai. Dan siswa diminta mempelajari

masing-masing materi sesuai tanggungjawabnya.

(7) Guru menetapkan posisi untuk kelompok ahli seperti pada siklus

I sesuai dengan jumlah materi yang telah dibagi sebelumnya.

Dalam hal ini ada enam kelompok ahli, yang mendapatkan

materi a berkumpul dikelompok a dan seterusnya.

(8) Guru memberikan kesempatan untuk diskusi pada kelompok

ahli.

(9) Setelah selesai diskusi kelompok ahli, guru meminta siswa

untuk kembali ke posisi kelompok asal masing-masing.

Page 69: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL .../Penerapan...administrasi perkantoran smk wikarya karanganyar universitas sebelas maret commit to user penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

(10) Guru memberikan kesempatan untuk diskusi dan saling

mengajar pada anggota kelompok asal yang lain mengenai

informasi apa yang menjadi tanggung jawabnya untuk dibagikan

kepada siswa lain.

(11) Guru mengingatkan siswa untuk mempelajari materi yang

menjadi tanggung jawabnya di rumah untuk memperlancar

pertemuan selanjutnya.

(12) Salam penutup.

b. Pertemuan Kedua (2x45 menit)

(1) Guru mengucapkan salam pembuka, dilanjutkan dengan

mengabsen kehadiran siswa.

(2) Guru menyampaikan penjelasan dan memberi pertanyaan

mengenai materi pertemuan sebelumnya kemudian dilanjutkan

dengan memberikan penjelasan mengenai kelanjutan model

pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw.

(3) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk presentasi di

depan kelas.

(4) Guru memberi kesimpulan mengenai materi yang sudah

dipelajari.

(5) Guru menginformasikan kepada siswa bahwa pertemuan

selanjutnya akan diadakan kuis/ tes individual.

(6) Salam penutup.

c. Pertemuan ketiga (2x45 menit)

(1) Guru mengucapkan salam pembuka, dilanjutkan dengan

mengabsen kehadiran siswa.

(2) Guru menciptakan kondisi kelas yang kondusif, dengan meminta

siswa untuk tenang, karena akan diadakan kuis/ tes individual.

(3) Guru membagikan soal tes evaluasi kepada siswa dan meminta

siswa untuk mengerjakan secara mandiri, serta tidak saling

bekerja sama.

Page 70: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL .../Penerapan...administrasi perkantoran smk wikarya karanganyar universitas sebelas maret commit to user penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

(4) Guru mengawasi jalannya tes dengan baik agar hasil evaluasi

dapat mencerminkan kemampuan mereka dan memberikan

kesempatan kepada siswa untuk mengerjakan dengan tertib dan

tenang.

(5) Guru meminta lembar jawab soal untuk dikumpulkan setelah

waktu habis.

(6) Guru membahas soal tes yang diberikan supaya siswa

mengetahui letak kesalahannya.

2) Peneliti dan guru menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

untuk materi mengelola pekerjaan kantor dan menyelenggarakan kegiatan

administrasi kepegawaian dengan model pembelajaran kooperatif tipe

Jigsaw.

3) Peneliti dan guru menyusun instrumen penelitian, yang berupa tes dan

non-tes. Instrumen tes dari hasil pekerjaan siswa (evaluasi akhir siklus).

Sedangkan instrumen non-tes dinilai berdasarkan pedoman observasi

yang dilakukan oleh peneliti dengan mengamati keaktifan siswa selama

proses belajar mengajar belangsung.

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus II

Pelaksanaan tindakan II dilaksanakan selama 3 kali pertemuan, seperti

yang telah direncanakan yaitu pada hari Sabtu 21 Januari 2012, Sabtu 28

Januari 2012, dan Senin 30 Januari 2012. Kegiatan dilakukan diruang kelas

XII C Program Keahlian Administrasi Perkantoran. Pertemuan

dilaksanakan selama 6 x 45 menit sesuai dengan skenario pembelajaran

dan RPP. Materi pada pelaksanaan tindakan II ini adalah (a) pengertian

manajemen perkantoran, kegiatan-kegiatan dalam manajemen perkantoran;

(b) pengertian pekerjaan kantor, jenis-jenis pekerjaan kantor, ciri-ciri

pekerjaan kantor; (c) pengertian personel kantor, macam-macam personel

kantor; (d) penyelenggaraan kegiatan administrasi kepegawaian yang

meliputi: penerimaan, seleksi; (e) penempatan, pendidikan dan latihan

serta pengembangan pegawai; (f) promosi, mutasi, pemberhentian

Page 71: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL .../Penerapan...administrasi perkantoran smk wikarya karanganyar universitas sebelas maret commit to user penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

pegawai. Guru kemudian membagi siswa menjadi kelompok-kelompok

asal, siswa diminta untuk belajar secara jigsaw dimana setiap enam

anggota kelompok asal dikirim ke kelompok ahli sesuai dengan materi

yang menjadi tanggung jawabnya. Selanjutnya pada pertemuan kedua,

siswa mempresentasikan hasil dari diskusi kelompok mereka. Pertemuan

yang ketiga diisi dengan evaluasi belajar siswa dari siklus II.

Urutan pelaksanaan tindakan siklus kedua tersebut adalah sebagai

berikut:

1) Pertemuan pertama (Sabtu, 21 Januari 2012)

a) Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam

pembuka, dilanjutkan dengan mengecek kehadiran/presensi siswa.

Pada pertemuan yang pertama di siklus II ini semua siswa hadir.

b) Siswa diberikan materi mengelola pekerjaan kantor dan

menyelenggarakan kegiatan administrasi kepegawaian. Setelah itu

guru menjelaskan kembali metode pembelajaran jigsaw yang akan

digunakan pada pertemuan itu dan bagaimana langkah-langkah

pelaksanaannya serta tujuan dari pembelajaran dengan metode

tersebut.

c) Pada pertemuan pertama ini guru memulai metode pembelajaran

jigsaw dengan terlebih dahulu membagi jumlah siswa kedalam 6

kelompok asal sesuai pada siklus I. Setiap kelompok asal terdiri 6

siswa yang heterogen berdasarkan prestasi akademis. Kemudian guru

memberikan handout materi mengelola pekerjaan kantor dan

menyelenggarakan kegiatan administrasi kepegawaian. Guru

menentukan pembagian materi menjadi enam bagian yaitu : (a)

pengertian manajemen perkantoran, kegiatan-kegiatan dalam

manajemen perkantoran; (b) pengertian pekerjaan kantor, jenis-

jenis pekerjaan kantor, ciri-ciri pekerjaan kantor; (c) pengertian

personel kantor, macam-macam personel kantor; (d)

penyelenggaraan kegiatan administrasi kepegawaian yang meliputi:

penerimaan, seleksi; (e) penempatan, pendidikan dan latihan serta

Page 72: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL .../Penerapan...administrasi perkantoran smk wikarya karanganyar universitas sebelas maret commit to user penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

pengembangan pegawai; (f) promosi, mutasi, pemberhentian

pegawai. Dan siswa diminta mempelajari masing-masing materi

sesuai tanggungjawabnya.

d) Guru menetapkan posisi untuk kelompok ahli sesuai dengan jumlah

materi yang telah dibagi sebelumnya. Dalam hal ini ada enam

kelompok ahli, yang mendapatkan materi a berkumpul dikelompok

a dan seterusnya.

e) Setelah berdiskusi dikelompok ahli, kemudian kelompok ahli

kembali ke kelompok asal selanjutnya menjelaskan hasil diskusi

kepada anggota kelompok asal secara bergantian.

f) Guru menutup pembelajaran hari ini dengan memberikan

kesimpulan dan menyuruh siswa agar tetap berkelompok seperti

saat itu untuk pertemuan berikutnya dan menyuruh siswa untuk

mempelajari materi yang sudah didiskusikan serta mempersiapkan

diri untuk melakukan presentasi.

2) Pertemuan kedua (Sabtu, 28 Januari 2012)

a) Guru mengawali pertemuan kedua dengan mengucapkan salam

pembuka dan dilanjutkan dengan memeriksa presensi siswa. Pada

pertemuan yang kedua ini semua siswa hadir.

b) Guru mengulas kembali materi diskusi yang telah dibahas pada

pertemuan sebelumnya. Kemudian guru memberikan pertanyaan

mengenai macam-macam pekerjaan kantor. Ada beberapa siswa

bersama-sama menjawab dengan baik mengenai pertanyaan apa

macam-macam pekerjaan kantor. Sedangkan pertanyaan mengenai

perencaaan pegawai kantor hanya Desi, Epi, dan Etik yang dapat

menjawab.

c) Guru meminta siswa untuk duduk sesuai dengan dengan kelompok

asal masing-masing seperti pada pertemuan sebelumnya. Setiap

kelompok asal diwakili oleh satu anggotanya untuk

mempresentasikan hasil diskusinya. Urutan presentasi diperoleh

Page 73: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL .../Penerapan...administrasi perkantoran smk wikarya karanganyar universitas sebelas maret commit to user penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

dari menunjuk salah satu siswa secara acak atau menawarkan

kepada kelompok yang sudah siap.

d) Siswa yang mau mempresentasikan materi (a) pengertian

manajemen perkantoran, kegiatan-kegiatan dalam manajemen

perkantoran adalah Anggia; (b) pengertian pekerjaan kantor, jenis-

jenis pekerjaan kantor, ciri-ciri pekerjaan kantor adalah Desi; (c)

pengertian personel kantor, macam-macam personel kantor adalah

Dwi Sarwosih; (d) penyelenggaraan kegiatan administrasi

kepegawaian yang meliputi: penerimaan, seleksi adalah Nanik; (e)

penempatan, pendidikan dan latihan serta pengembangan pegawai

adalah Dita; (f) promosi, mutasi, pemberhentian pegawai adalah

Mega.

e) Pada saat presentasi berlangsung hampir semua siswa bertanya,

kecuali 6 siswa yaitu Anita, Dita, Dwi Sarwosih, Handini, Tri

Hartanti, Yanti Noviyanti. Siswa yang bertanya kebanyakan

mengenai materi perencanaan pegawai kantor.

f) Guru menutup pembelajaran hari ini dengan memberikan

kesimpulan dan memberitahukan kepada siswa untuk pertemuan

berikutnya diadakan evaluasi untuk materi mengelola pekerjaan

kantor dan menyelenggarakan kegiatan administrasi kepegawaian yang

terbagi kedalam enam bagian yaitu : (a) pengertian manajemen

perkantoran, kegiatan-kegiatan dalam manajemen perkantoran; (b)

pengertian pekerjaan kantor, jenis-jenis pekerjaan kantor, ciri-ciri

pekerjaan kantor; (c) pengertian personel kantor, macam-macam

personel kantor; (d) penyelenggaraan kegiatan administrasi

kepegawaian yang meliputi: penerimaan, seleksi; (e) penempatan,

pendidikan dan latihan serta pengembangan pegawai; (f) promosi,

mutasi, pemberhentian pegawai.

3) Pertemuan Ketiga (Senin, 30 Januari 2012)

a) Pada pertemuan ketiga, guru membuka dengan salam pembuka dan

mengabsen kehadiran siswa, ternyata semua siswa hadir.

Page 74: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL .../Penerapan...administrasi perkantoran smk wikarya karanganyar universitas sebelas maret commit to user penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

b) Guru membagikan soal evaluasi.

c) Guru mengawasi dengan baik agar hasil dari evaluasi dapat

mencerminkan kemampuan mereka dan memberikan kesempatan

kepada siswa untuk mengerjakan soal dengan tertib dan tenang.

d) Guru meminta lembar jawab soal.

e) Guru bertanya soal yang masih sulit bagi siswa dan membahasnya.

f) Salam penutup.

c. Observasi dan Interpretasi

Peneliti mengamati proses pembelajaran mengaplikasikan

administrasi perkantoran di tempat kerja dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw di kelas XII C Program Keahlian

Administrasi Perkantoran. Peneliti mengambil posisi di dalam kelas yaitu

di bagian belakang.

Materi pada pelaksanaan tindakan siklus II ini adalah mengelola

pekerjaan kantor dan menyelenggarakan kegiatan administrasi kepegawaian

yang terbagi kedalam enam bagian yaitu : (a) pengertian manajemen

perkantoran, kegiatan-kegiatan dalam manajemen perkantoran; (b)

pengertian pekerjaan kantor, jenis-jenis pekerjaan kantor, ciri-ciri

pekerjaan kantor; (c) pengertian personel kantor, macam-macam personel

kantor; (d) penyelenggaraan kegiatan administrasi kepegawaian yang

meliputi: penerimaan, seleksi; (e) penempatan, pendidikan dan latihan

serta pengembangan pegawai; (f) promosi, mutasi, pemberhentian

pegawai. Pada pertemuan pertama, yakni Sabtu 21 Januari 2012 guru

menjelaskan kembali model pembelajaran koopratif tipe Jigsaw, kemudian

dilanjutkan dengan pembentukan kelompok dan diskusi. Pada pertemuan

kedua, Sabtu 28 Januari 2012, guru memimpin dan mengarahkan diskusi

yang dilanjutkan dengan presentasi kelompok di depan kelas. Kemudian

setelah selesai presentasi, guru memberi kesempatan kepada kelompok lain

untuk mengajukan pertanyaan. Pertemuan ketiga, Senin 30 Januari 2012

digunakan untuk evaluasi dari siklus II agar hasil belajar dari siklus II

dapat segera diketahui. Dari kegiatan tersebut, deskripsi tentang jalannya

Page 75: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL .../Penerapan...administrasi perkantoran smk wikarya karanganyar universitas sebelas maret commit to user penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

proses pembelajaran mengaplikasikan administrasi perkantoran di tempat

kerja dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw sudah

dijelaskan secara rinci dalam pelaksanaan tindakan II.

Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan pada siklus II dapat

diketahui hasil pengamatan keaktifan siswa membaca materi pelajaran,

bertanya, berperan aktif dalam kegiatan diskusi, dan ketuntasan hasil

belajar mengaplikasikan administrasi perkantoran di tempat kerja dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw sebagai berikut:

Tabel 4. Hasil Penelitian Siklus II

Indikator/Aspek yang diamati Jumlah siswa Persentase

Keaktifan siswa membaca

materi pelajaran

36 siswa

100%

Keaktifan siswa bertanya 30 siswa 83,33%

Keaktifan siswa dalam diskusi 32 siswa 88,88%

Ketuntasan hasil belajar 36 siswa 100%

Rata-rata 93,05%

Sumber : Data penelitian tindakan kelas

Keaktifan siswa pada siklus II dalam pembelajaran mengaplikasikan

administrasi perkantoran di tempat kerja tersebut juga dapat dilihat pada grafik

berikut ini:

Gambar 5. Grafik Hasil Penelitian Siklus II

Page 76: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL .../Penerapan...administrasi perkantoran smk wikarya karanganyar universitas sebelas maret commit to user penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

Berdasarkan hasil pengamatan pelaksanaan proses belajar

mengajar mengaplikasikan administrasi perkantoran di tempat kerja materi

menyusun struktur organisasi dan menerapkan fungsi-fungsi manajemen

dalam hubungan organisasi, diperoleh gambaran tentang keaktifan siswa

selama kegiatan belajar mengajar berlangsung, yaitu sebagai berikut:

1) Siswa yang membaca materi pelajaran saat kegiatan belajar mengajar

berlangsung yaitu sebanyak 36 siswa dengan persentase 100%, semua

siswa sudah aktif membaca materi pelajaran. Pada siklus II ini terjadi

peningkatan dibandingkan dengan siklus I yaitu sebanyak 29 siswa

dengan persentase 80,55%.

2) Siswa yang bertanya selama kegiatan belajar mengajar berlangsung

sebanyak 30 siswa dengan persentase 83,33%, sedangkan 6 siswa

lainnya dengan persentase 16,66% masih belum bertanya dalam

proses pembelajaran. Pada siklus II ini terjadi peningkatan

dibandingkan dengan siklus I yaitu sebanyak 24 siswa dengan

persentase 66,66%.

3) Siswa yang berperan aktif dalam kegiatan diskusi kelompok sebanyak

32 siswa dengan persentase 88,88%, sedangkan 4 siswa lainnya

dengan persentase 11,11% belum berdiskusi secara menyeluruh

karena ada yang bersendau gurau. Pada siklus II ini terjadi

peningkatan dibandingkan dengan siklus I yaitu sebanyak 26 siswa

dengan persentase 72,22%.

4) Berdasarkan hasil evaluasi tes akhir siklus II bahwa siswa yang

mendapatkan nilai 75 keatas sebanyak 36 siswa dengan persentase

100%, semua siswa sudah mencapai KKM. Pada siklus II ini terjadi

peningkatan dibandingkan dengan siklus I yaitu sebanyak 31 siswa

dengan persentase 86,11%.

Page 77: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL .../Penerapan...administrasi perkantoran smk wikarya karanganyar universitas sebelas maret commit to user penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

d. Analisis dan Refleksi Tindakan Siklus II

Berdasarkan hasil observasi dan interpretasi tindakan pada siklus

II, peneliti melakukan analisis sebagai berikut:

1) Beberapa kelemahan guru dalam siklus II adalah:

Guru kurang tegas untuk menegur siswa yang mengganggu

pembelajaran di kelompoknya.

2) Sedangkan dari segi siswa ditemukan beberapa kekurangan, yaitu

sebagai berikut:

a) Masih terdapat siswa yang masih acuh terhadap kegiatan diskusi

dalam kelompoknya, karena ada yang suka mengganggu

temannya.

b) Masih terdapat siswa yang belum berani melakukan presentasi di

depan kelas.

c) Masih terdapat siswa yang malu-malu untuk bertanya ketika

menghadapi kesulitan.

d) Berdasarkan nilai yang diperoleh siswa, nilai tertinggi adalah 96,

nilai terendah adalah 77 dan nilai rata-rata kelas yaitu 88,88.

Siswa yang sudah mencapai standar nilai 75 ke atas sebanyak 36,

artinya dari siswa tersebut sudah memenuhi KKM (kriteria

ketuntasan minimal). Jumlah tersebut jelas sudah dapat

menunjukkan peningkatan bila dibandingkan dengan sebelumnya,

yaitu dengan nilai rata-rata kelas yaitu 80,55. Dan yang dapat

mencapai ketuntasan sejumlah 31 siswa (86,11% dari 36 siswa).

Jadi pembelajaran tersebut sudah memenuhi titik ketuntasan.

Page 78: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL .../Penerapan...administrasi perkantoran smk wikarya karanganyar universitas sebelas maret commit to user penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

Tindakan refleksi yang dapat diambil berdasarkan pengamatan dan

analisis yang telah dilakukan adalah:

1) Guru lebih kreatif dalam menciptakan suasana pembelajaran yang

kondusif sehingga siswa memiliki motivasi belajar yang tinggi.

2) Guru harus lebih banyak memberikan motivasi agar siswa dapat lebih

percaya diri.

3) Guru harus meluangkan waktu untuk melakukan pendekatan kepada

anak yang mengalami kesulitan, sehingga setiap siswa memahami

tentang materi yang diajarkan.

4) Guru harus lebih memahami mengenai model pembelajaran jigsaw

lebih baik, agar siswa tidak mengalami kesulitan dalam melaksanakan

model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.

D. Perbandingan Hasil Tindakan Antar Siklus

Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan pada siklus I dan siklus II dapat

dinyatakan bahwa terjadi peningkatan keaktifan siswa pada mata pelajaran

mengaplikasikan administrasi perkantoran di tempat kerja melalui penggunaan

model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dari siklus I ke siklus berikutnya. Hal

tersebut dapat dilihat dari tabel berikut ini:

Tabel 5. Hasil Penelitian Siklus I dan II

Indikator/Aspek yang

diamati

Indikator

Keberhasilan

Siklus I Siklus II Peningkatan

Siswa Persentase Siswa Persentase

Keaktifan siswa membaca

materi pelajaran 75% 29 80,55% 36 100% 19,45%

Keaktifan siswa bertanya 75% 24 66,66% 30 83,33% 16,67%

Keaktifan siswa dalam

diskusi 75% 26 72,22% 32 88,88% 16,66%

Ketuntasan hasil belajar 75% 31 86,11% 36 100% 13,89%

Sumber : Data penelitian tindakan kelas

Page 79: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL .../Penerapan...administrasi perkantoran smk wikarya karanganyar universitas sebelas maret commit to user penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

Peningkatan keaktifan siswa dalam pembelajaran mengaplikasikan administrasi

perkantoran di tempat kerja tersebut juga dapat dilihat pada grafik berikut ini:

Gambar 6. Grafik Hasil Penelitian Siklus I dan Siklus II

Berdasarkan grafik hasil penelitian tersebut diatas dapat diketahui bahwa

setelah adanya penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berdampak

positif terhadap proses dan hasil kegiatan belajar mengajar mata pelajaran

mengaplikasikan administrasi perkantoran di tempat kerja. Hal tersebut nampak

pada siswa yang menunjukkan keaktifan membaca materi pelajaran mengalami

peningkatan sebesar 19,45% yaitu 80,55% pada siklus I menjadi 100% pada siklus

II. Keaktifan siswa bertanya mengalami peningkatan sebesar 16,67% yaitu

66,66% pada silkus I menjadi 83,33% pada siklus II. Keaktifan siswa dalam

berdiskusi mengalami peningkatan 16,66% yaitu 72,22% pada siklus I menjadi

88,88% pada siklus II. Demikian halnya dengan ketuntasan hasil belajar siswa

juga mengalami peningkatan sebesar 13,89% yaitu 86,11% pada siklus I menjadi

100% pada siklus II.

Page 80: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL .../Penerapan...administrasi perkantoran smk wikarya karanganyar universitas sebelas maret commit to user penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

Penelitian Tindakan Kelas (Clasroom Action Research) ini dilaksanakan

dalam dua siklus. Setiap siklus dilaksanakan dalam empat tahap, yaitu: (1)

perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan interpretasi,

dan (4) analisis dan refleksi tindakan. Deskripsi hasil penelitian dari siklus I

sampai siklus II dapat dijelaskan sebagai berikut:

Sebelum melaksanakan siklus I, peneliti melakukan survei awal untuk

mengetahui kondisi yang ada di kelas XII C SMK Wikarya Karanganyar dengan

cara observasi dan wawancara baik dengan guru kelas maupun dengan siswa. Dari

hasil survei ini, peneliti menemukan bahwa keaktifan siswa dalam pembelajaran

mengaplikasikan administrasi perkantoran di tempat kerja masih belum maksimal.

Oleh karena itu, peneliti berdiskusi dengan guru kelas dan mencari solusi untuk

mengatasi masalah tersebut, yaitu dengan menerapkan model pembelajaran

kooperatif tipe jigsaw.

Guru dibantu peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) yang akan dilaksanakan dalam siklus I tindakan kelas. Materi pembelajaran

pada pelaksanaan tindakan siklus I ini adalah menyusun struktur organisasi dan

menerapkan fungsi-fungsi manajemen dalam hubungan organisasi. Guru kelas

membagi materi menjadi enam bagian yaitu : (a) pengertian administrasi dan

pengertian administrasi kepegawaian, (b) pengertian organisasi dan unsur-unsur

organisasi, (c) prinsip-prinsip organisasi, (d) bentuk-bentuk organisasi, (e)

pengertian manajemen dan fungsi-fungsi manajemen, (f) unsur manajemen. Guru

kemudian meminta siswa pada kelompok asal untuk mengirimkan enam anggotanya

untuk membahas setiap bagian materi ke kelompok ahli. Pada kelompok ahli,

diadakan pembahasan pada materi yang sesuai bagiannya, kemudian kelompok ahli

kembali ke kelompok asalnya masing-masing untuk mengajarkan pada anggota

kelompok asalnya yang lain mengenai informasi yang diperoleh dari kelompok ahli.

Setelah itu siswa diberi kesempatan untuk mempresentasikan hasil diskusi mereka di

depan kelas. Dan yang terakhir diadakan tes evaluasi untuk mengukur capaian hasil

belajar siswa pada siklus I. Namun, dari hasil pengamatan terhadap proses belajar

mengajar mengaplikasikan administrasi perkantoran di tempat kerja pada siklus I

masih terdapat kekurangan dan kelemahan, yaitu siswa belum bisa bekerja sama

Page 81: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL .../Penerapan...administrasi perkantoran smk wikarya karanganyar universitas sebelas maret commit to user penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

secara optimal dalam kegiatan diskusi kelompok. Siswa juga kurang konsentrasi

dalam kegiatan pembelajaran, masih ada siswa yang berbicara sendiri dengan

temannya dan ketika evaluasi masih ada siswa yang kurang sportif. Hal itu karena

siswa belum begitu paham mengenai konsep dari model pembelajaran kooperatif

dengan tipe jigsaw. Oleh karena itu, peneliti mencari solusi dan menyusun

rencana pembelajaran siklus II untuk mengatasi kekurangan dan kelemahan dalam

pembelajaran mengaplikasikan administrasi perkantoran di tempat kerja pada

siklus I.

Materi pembelajaran pada siklus II adalah mengelola pekerjaan kantor dan

menyelenggarakan kegiatan administrasi kepegawaian yang terbagi ke dalam enam

bagian yaitu : (a) pengertian manajemen perkantoran, kegiatan-kegiatan dalam

manajemen perkantoran; (b) pengertian pekerjaan kantor, jenis-jenis pekerjaan

kantor, ciri-ciri pekerjaan kantor; (c) pengertian personel kantor, macam-macam

personel kantor; (d) penyelenggaraan kegiatan administrasi kepegawaian yang

meliputi: penerimaan, seleksi; (e) penempatan, pendidikan dan latihan serta

pengembangan pegawai; (f) promosi, mutasi, pemberhentian pegawai. Pada saat

peneliti melakukan wawancara dengan siswa, siswa merasa cukup tertarik dengan

pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif dengan tipe jigsaw

yang telah diterapkan, siswa menjadi lebih aktif, siswa juga lebih memahami

materi karena siswa dapat langsung bertanya kepada teman kelompok atau

langsung bertanya pada guru. Selain itu siswa juga diminta untuk

mempresentasikan hasil diskusi mereka, sehingga dapat meningkatkan keaktifan

siswa.

Siswa yang sebelumnya kurang aktif dan tidak bersemangat saat

pembelajaran, sekarang menjadi antusias dalam proses pembelajaran. Meskipun

begitu, masih diperlukan juga pendekatan dari guru untuk mendukung berhasilnya

proses belajar mengajar mengaplikasikan administrasi perkantoran di tempat

kerja. Oleh sebab itu masalah yang dihadapi pada pembelajaran mengaplikasikan

administrasi perkantoran di tempat kerja sudah dapat teratasi dengan cara

menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, yang secara langsung

Page 82: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL .../Penerapan...administrasi perkantoran smk wikarya karanganyar universitas sebelas maret commit to user penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

meningkatkan keaktifan siswa, meningkatkan pemahaman siswa dan

meningkatkan hasil belajar siswa.

Berdasarkan tindakan tersebut, guru berhasil melaksanakan pembelajaran

mengaplikasikan administrasi perkantoran di tempat kerja yang dapat menarik

perhatian siswa dan menyenangkan sehingga keaktifan siswa dan hasil

pembelajaran mengaplikasikan administrasi perkantoran di tempat kerja dapat

meningkat. Keberhasilan pembelajaran mengaplikasikan administrasi perkantoran

di tempat kerja dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

ini dapat dilihat dari peningkatan indikator yang sudah ada. Dari keberhasilan

tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Siswa terlihat antusias dan bersemangat pada saat awal akan mengikuti

pembelajaran mengaplikasikan administrasi perkantoran di tempat kerja dan

selama mengikuti pembelajaran.

2. Siswa sudah tidak malu dan berani untuk bertanya dan maju ke depan kelas

mempresentasikan hasil diskusi mereka.

3. Siswa menjadi bertanggung jawab untuk bekerja sama dalam kelompoknya

4. Siswa sudah mampu memahami materi mengaplikasikan administrasi

perkantoran di tempat kerja.

5. Hasil belajar yang telah diberikan guru menunjukkan peningkatan dari siklus

I sampai siklus II.

Page 83: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL .../Penerapan...administrasi perkantoran smk wikarya karanganyar universitas sebelas maret commit to user penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN

A. Simpulan

Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan di kelas XII C Program

Keahlian Administrasi Perkantoran SMK Wikarya Karanganyar ini dilakukan

dalam dua siklus. Setiap siklus meliputi empat tahap, yaitu: (1) perencanaan

tindakan; (2) pelaksanaan tindakan; (3) observasi dan interpretasi dan (4) analisis

dan refleksi tindakan.

Simpulan hasil penelitian ini dapat dikemukakan sebagai berikut,

terdapat peningkatan keaktifan siswa dan hasil pembelajaran mengaplikasikan

administrasi perkantoran di tempat kerja dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa kelas XII C Program Keahlian

Administrasi Perkantoran SMK Wikarya Karanganyar. Hal tersebut dapat dilihat

dari hasil penelitian sebagai berikut:

1. Keaktifan siswa membaca materi pelajaran dalam mengikuti pembelajaran

mengaplikasikan administrasi perkantoran di tempat kerja dari 29 siswa

(80,55%) pada siklus I menjadi 36 siswa (100%) pada siklus II, terjadi

peningkatan sebesar 19,45%.

2. Keaktifan siswa bertanya dalam proses pembelajaran dari 24 siswa (66,66%)

pada siklus I menjadi 30 siswa (83,33%) pada siklus II, terjadi peningkatan

sebesar 16,67%.

3. Keaktifan siswa dalam berdiskusi dari 26 siswa (72,22%) pada siklus I

menjadi 32 siswa (88,88%) pada siklus II, terjadi peningkatan sebesar 16,66%.

4. Ketuntasan hasil evaluasi belajar siswa dari 31 siswa (86,11%) pada siklus I

menjadi 36 siswa (100%) pada siklus II, terjadi peningkatan sebesar 13,89%.

Untuk nilai rata-rata kelas menunjukkan peningkatan pada siklus I nilai rata-

ratanya 80,5 dan pada siklus II menunjukkan peningkatan yakni 88,88.

Page 84: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL .../Penerapan...administrasi perkantoran smk wikarya karanganyar universitas sebelas maret commit to user penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

B. Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan yang dikemukakan di atas,

maka implikasi dari penelitian ini sebagai berikut:

1. Implikasi Teoritis

Implikasi teoritis dalam penelitian ini adalah bahwa penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada pembelajaran mengaplikasikan

administrasi perkantoran di tempat kerja dapat meningkatkan keaktifan siswa

kelas XII C Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK Wikarya

Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012 dilihat dari segi siswa membaca

materi pelajaran, bertanya, diskusi dengan teman kelompok, dan menghasilkan

hasil belajar yang baik.

2. Implikasi Praktis

Implikasi praktis dari hasil penelitian ini adalah bahwa untuk

meningkatkan keaktifan siswa dan hasil belajar siswa secara optimal dalam

pembelajaran mengaplikasikan administrasi perkantoran di tempat kerja,

apabila guru memiliki kemampuan baik maka guru dapat menyampaikan

materi dengan baik. Implementasi model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

dapat dipertimbangkan sebagai salah satu pendekatan pembelajaran yang

tepat. Selain itu materi pelajaran akan diterima dengan baik apabila siswa juga

memiliki minat dan motivasi yang tinggi untuk aktif dalam proses

pembelajaran di kelas XII C Program Keahlian Administrasi Perkantoran

SMK Wikarya Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012. Penelitian ini

memberikan gambaran bahwa melalui penerapan model pembelajaran

kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan keaktifan siswa dari siklus I sampai

siklus II. Namun kekurangan tetap ada dan dapat diatasi pada pelaksanaan

tindakan siklus II. Dari pelaksanaan tindakan yang kemudian dilakukan

refleksi terhadap proses pembelajaran, dapat dideskripsikan terdapatnya

peningkatan baik proses maupun hasil dari pembelajaran mengaplikasikan

administrasi perkantoran di tempat kerja.

Page 85: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL .../Penerapan...administrasi perkantoran smk wikarya karanganyar universitas sebelas maret commit to user penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

C. Saran

Berdasarkan simpulan dan implikasi yang telah dikemukakan di atas,

maka peneliti dapat mengajukan saran-saran sebagai berikut:

1. Bagi Kepala Sekolah

Hendaknya senantiasa mendorong, membimbing, dan memotivasi guru untuk

selalu berusaha mengembangkan model pembelajaran yang merangsang siswa

untuk aktif dan lebih mudah dalam memahami materi pembelajaran dengan

cara mengirimkan guru untuk mengikuti pelatihan, seminar, workshop, dan

lain-lain agar guru memiliki lebih banyak pengetahuan mengenai metode,

model dan strategi pembelajaran.

2. Bagi Guru

a. Pelaksanaan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

membutuhkan instruksi yang jelas agar dapat dimengerti oleh siswa dengan

baik, oleh sebab itu guru hendaknya memberikan instruksi dan arahan yang

jelas kepada siswa tentang pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

agar kegiatan pembelajaran berjalan dengan efektif.

b. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw membutuhkan

pengelolaan waktu yang baik, sehingga guru sebaiknya mempersiapkan cara

pengajaran, alat, dan media pembelajaran dengan matang agar ketika proses

pembelajaran berlangsung dapat berjalan seefektif mungkin.

c. Agar dapat merangsang keaktifan bertanya siswa dalam pembelajaran, guru

hendaknya lebih interaktif, demokratis, dan menciptakan suasana lebih

akrab dengan memberikan kesempatan seluas-luasnya pada siswa untuk

mengungkapkan pertanyaan atau pendapatnya.

d. Guru diharapkan dapat melaksanakan perannya sebagai fasilitator

pembelajaran dengan baik terutama pada saat presentasi guru harus

memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempresentasikan hasil

diskusi kelompoknya, menciptakan pembelajaran yang interaktif yang

berfokus pada siswa (student centered), sehingga terus melatih siswa untuk

aktif dalam pembelajaran.

Page 86: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL .../Penerapan...administrasi perkantoran smk wikarya karanganyar universitas sebelas maret commit to user penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

3. Bagi Siswa

a. Dengan adanya penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw,

sebaiknya dimanfaatkan dengan baik oleh parasiswa untuk bekerja sama

dalam satu kelompok untukmemecahkan masalah dan saling mengajari satu

sama lain.

b. Siswa lebih meningkatkan kemampuan berdiskusi serta bersosialisasi

dengan siswa lain dan saling membantu terhadap siswa lain.