perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id pelaksanaan ... filekata pengantar assalamu’alaikum wr,...

53
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PELAKSANAAN PENAGIHAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA KLATEN TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Ahli Madya Program Studi Diploma III Perpajakan Oleh: ANIES KORNEAWATI F3408091 PROGRAM STUDI DIPLOMA III PERPAJAKAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Upload: ngotram

Post on 12-May-2019

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PELAKSANAAN ... fileKATA PENGANTAR Assalamu’alaikum wr, wb. Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PELAKSANAAN PENAGIHAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI

KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA KLATEN

TUGAS AKHIR

Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Ahli

Madya Program Studi Diploma III Perpajakan

Oleh:

ANIES KORNEAWATI F3408091

PROGRAM STUDI DIPLOMA III PERPAJAKAN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PELAKSANAAN ... fileKATA PENGANTAR Assalamu’alaikum wr, wb. Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 3: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PELAKSANAAN ... fileKATA PENGANTAR Assalamu’alaikum wr, wb. Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 4: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PELAKSANAAN ... fileKATA PENGANTAR Assalamu’alaikum wr, wb. Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Ujian bagi orang yang sukses bukanlah pada kemampuannya untuk mencegah

munculnya masalah tetapi pada waktu menghadapi dan menyelesaikan setiap

kesulitan saat masalah itu terjadi (David J. Schwartz).

Penulis Persembahkan kepada:

· Orang tua dan seluruh keluarga,

· Almamater.

Page 5: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PELAKSANAAN ... fileKATA PENGANTAR Assalamu’alaikum wr, wb. Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr, wb.

Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat

dan karunia-Nya Tugas Akhir dengan judul PELAKSANAAN PENAGIHAN

AKTIF DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA KLATEN dapat

diselesaikan dengan baik.

Tugas Akhir ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar

Ahli Madya pada program Diploma III Progran Studi Perpajakan Fakultas

Ekonomi Universitas Sebelas Maret.

Penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak- pihak yang telah

membantu dalam penyusunan Tugas Akhir ini :

1. Prof. Dr. Bambang Sutopo, M.Com., Ak selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sebelas Maret.

2. Drs. Tri Hananto, M.Si., Ak selaku Ketua Program Studi Diploma III

Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.

3. Sri Suranta, S.E., M.Si., Ak., BKP selaku Ketua Program Studi Diploma III

Perpajakan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.

4. Ahmad Ridwan Nasution, S.E selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir yang

telah memberikan pengarahan dengan sabar.

5. Bapak Muhammad Sukri Subki selaku Kepala Kantor Pelayanan Pajak

Pratama Klaten yang telah menerima penulis dengan ramah di KPP Pratama

Klaten.

Page 6: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PELAKSANAAN ... fileKATA PENGANTAR Assalamu’alaikum wr, wb. Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6. Dwi Harmono, S.E, M.H selaku Pj. Kasubbag Umum dan Kepala Seksi

Pengawasan dan Konsultasi III.

7. Bapak Supriyanto selaku Kepala Seksi Pengolahan Data dan Informasi.

8. Bapak Hartomo selaku Kepala Seksi Penagihan.

9. Mas Heru, Mbak Puji, Mas Warto, Pak Bardi, Mas Agung, Mas Winahyu, Bu

Rosna, Mbak Lia, Mbak Evy, Pak Agus, Pak Didit, Mas Agus terimakasih

sudah menerima dan mendidik saya dengan baik.

10. Orang Tua, adik – adik, dan seluruh keluarga saya yang menjadi semangat

dalam segala hal.

11. Seluruh teman Pajak A dan Pajak B, terutama Chika, Karla, Harles, Nisa,

Litta, Linda, Riu, dan juga Rizky terimakasih atas bantuan, dukungan dan

do’anya dalam menyelesaikan laporan ini.

Dalam penulisan Tugas Akhir ini penulis menyadari bahwa masih terdapat

kekurangan, karena itu penulis menerima kritik dan saran yang membangun

sebagai tambahan pengetahuan.

Akhir kata, penulis berharap semoga karya tulis ini bermanfaat untuk

semua pihak.

Wa’alaikumsalam wr, wb.

Surakarta, Maret 2011

Penulis

Page 7: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PELAKSANAAN ... fileKATA PENGANTAR Assalamu’alaikum wr, wb. Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i

ABSTRAK ....................................................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... v

KATA PENGANTAR ..................................................................................... vi

DAFTAR ISI .................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL ............................................................................................ x

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xii

BAB I. PENDAHULUAN

A. Gambaran Umum Perusahaan .......................................................... 1

B. Latar Belakang .................................................................................. 11

C. Rumusan Masalah ............................................................................. 13

D. Tujuan Penelitian .............................................................................. 13

E. Manfaat Penelitian ............................................................................ 13

F. Analisis Data ..................................................................................... 14

BAB II . ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Tinjauan Pustaka ............................................................................... 15

B. Analisis Data dan Pembahasan ......................................................... 32

Page 8: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PELAKSANAAN ... fileKATA PENGANTAR Assalamu’alaikum wr, wb. Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB III. TEMUAN

A. Kelebihan .......................................................................................... 39

B. Kelemahan ........................................................................................ 39

BAB IV. PENUTUP

A. Kesimpulan ....................................................................................... 40

B. Rekomendasi ..................................................................................... 41

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 9: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PELAKSANAAN ... fileKATA PENGANTAR Assalamu’alaikum wr, wb. Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR TABEL

TABEL Halaman

1.1 Wilayah Kerja KPP Pratama Klaten ..................................................3

2.1 Rekapitulasi Ketetapan PBB Sektor Pedesaan dan Pekotaan ............. 32

2.2 Tabel Penerimaan dan Tunggakan PBB di Kabupaten Klaten ........... 35

2.3 Tabel Rincian Penerimaan dan Tunggakan PBB ................................. 36

Page 10: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PELAKSANAAN ... fileKATA PENGANTAR Assalamu’alaikum wr, wb. Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR Halaman

1.1 Struktur Organisasi KPP Pratama Klaten ........................................... 6

Page 11: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PELAKSANAAN ... fileKATA PENGANTAR Assalamu’alaikum wr, wb. Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Permohonan Ijin Magang.

2. Surat Konfirmasi Perijinan Magang.

3. Surat Keterangan Selesai Magang.

4. Memo Penerimaan Laporan Magang Mahasiswa.

5. Rekapitulasi Ketetapan PBB Sektor Pedesaan dan Pekotaan.

6. Penerimaan dan Tunggakan PBB di Kabupaten Klaten.

7. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1994 tentang Pajak Bumi dan

Bangunan

Page 12: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PELAKSANAAN ... fileKATA PENGANTAR Assalamu’alaikum wr, wb. Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

ABSTRACT

PELAKSANAAN PENAGIHAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI

KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA KLATEN

Anies Korneawati

F3408091

“Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)” is one of the big tax source. In Klaten City there are many object that were broken because of disaster and also many farm attact by insect. As a consequence it make arrears “Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)”. The order of this research were to know how development object of “Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)”, implementation of “Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)” collect and how to minimize arrears of “Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)”. Implementation of “Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)” collect in Pratama Tax Office of Klaten appropriate with “Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)” Number 12 Year 1994. The collecting of “Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)” based on SPPT, Tax Assesment Letter and Tax Collection Letter before Coercive Warrant issued. Tax arrears happen not only because of disaster were broke tax object but also because of hand over of SPPT and tax paid not maximum enough. Based on this research, the researcher give some suggestion to minimize “Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)” arrears needed cooperation from everyone, start from hand over of SPPT. Taxpayer who did land or building mutation wish give information to Pratama Tax Office in order can find new taxpayer when hand over of SPPT. Taxpayer who live in city would better pay “Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)” in ATM or Bank which recomended. Keywords: PBB, Tax Collection, KPP Pratama Klaten.

Page 13: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PELAKSANAAN ... fileKATA PENGANTAR Assalamu’alaikum wr, wb. Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

ABSTRAK

PELAKSANAAN PENAGIHAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI

KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA KLATEN

Anies Korneawati

F3408091

Pajak Bumi dan Bangunan merupakan salah satu sumber pajak yang besar. Di Kabupaten Klaten banyak objek Pajak yang mengalami kerusakan akibat bencana alam dan juga objek pajak sawah banyak di serang hama wereng. Hal tersebut mengakibatkan terjadinya tunggakan pajak Bumi dan Bangunan.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah perkembangan objek Pajak Bumi dan Bangunan di Kabupaten Klaten, bagaimanakah pelaksanaan penagihan pajak bumi dan bangunan, kemudian cara untuk meminimalisasi tunggakan pajak bumi dan bangunan.

Pelaksanaan penagihan Pajak Bumi dan Bangunan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Klaten sesuai dengan Undang-Undang Pajak Bumi dan Bangunan Nomor 12 Tahun 1994. Penagihan Pajak Bumi dan Bangunan berdasarkan SPPT, SKP, dan STP. Apabila akan ditindaklanjuti dengan tindakan penagihan dengan Surat Paksa terlebih dahulu harus diterbitkan STP. Tunggakan pajak yang terjadi tidak hanya disebabkan oleh bencana alam yang merusak objek pajak tetapi juga karena proses penyampaian SPPT dan pembayaran pajak yang kurang maksimal.

Berdasarkan hasil penelitian, penulis memberikan saran untuk meminimalisasi tunggakan Pajak Bumi dan Bangunan dibutuhkan kerjasama dari berbagai pihak, mulai dari proses penyampaian SPPT sampai dengan pembayaran pajak. Wajib Pajak yang yang melakukan proses mutasi tanah agar melapor ke Kantor Pelayanan Pajak agar tidak mengalami kesulitan saat menyampaikan SPPT karena tidak ditemukannya subjek pajak yang baru. Wajib Pajak yang berada di kota lebih baik membayar melaui ATM atau langsung ke Bank yang ditunjuk. Keyword: PBB, Penagihan Pajak, KPP Pratama Klaten.

Page 14: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PELAKSANAAN ... fileKATA PENGANTAR Assalamu’alaikum wr, wb. Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

BAB I

PENDAHULUAN

A. Gambaran Umum Perusahaan

1. Sejarah Umum Kantor Pelayanan Pajak Pratama Klaten

Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No. KEP.315/

KMK.01/ 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Direktorat Jenderal

Pajak, Kantor Pelayanan Pajak Pratama Klaten adalah instansi vertikal

Direktorat Jenderal Pajak yang berada di bawah dan bertanggungjawab

langsung kepada Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa

Tengah II.

Kantor Pelayanan Pajak Klaten merupakan bagian dari Kantor

Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Tengah II. Karena mulai bulan

November 2007 wilayah Propinsi Jawa Tengah dibagi menjadi dua

Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Tengah I dan Jawa

Tengah II.

Kantor Pelayanan Pajak Klaten berdiri pada November 1989 dan

diresmikan oleh Direktur Jenderal Pajak pada tanggal 13 Januari 1994.

Pada tahun 1989 Kantor Pelayanan Pajak Klaten masih berbentuk kantor

dinas luar tingkat I Klaten dibawah inspeksi pajak Surakarta dan pada

tahun 1998 dengan pertimbangan pokok semakin banyaknya jumlah

wajib pajak dan semakin besarnya pemasukan uang pajak. Maka kantor

dinas luar tingkat I Klaten ditingkatkan menjadi Kantor Pelayanan Pajak

(KPP) Klaten dan pada tahun 2007 Kantor Pelayanan Pajak Pratama

Page 15: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PELAKSANAAN ... fileKATA PENGANTAR Assalamu’alaikum wr, wb. Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

Klaten di pecah lagi, menjadi Kantor Pelayanan Pajak Klaten dan Kantor

Pelayanan Pajak Sukoharjo.

Sesuai Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor 141/ PJ/ 2007

tanggal 3 Oktober 2007 tentang Penerapan Organisasi, Tata Kerja, dan

saat Mulai Beroperassinya Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak

Jawa Tengah II dan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Daerah Istimewa

Yogyakarta, serta Kantor Pelayanan Pajak Pratama dan Kantor

Pelayanan, Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan di Lingkungan Kantor

Wilayah Direktorat Jenderal Pajak I, Kantor Wilayah Direktorat Jenderal

Pajak II, dan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Istimewa

Yogyakarta, Kantor Pelayanan Pajak Pratama Klaten memiliki tugas,

fungsi dan struktur organisasi sebagai berikut:

a. Tugas

Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 161/ KMK.1/

2005 dan 162/ KMK.1/ 2005 tanggal 7 Juni 2005 disebutkan bahwa

Kantor Pelayanan dalam bidang Pajak Bumi dan Bangunan serta

Pemeriksaan dan Penyidikan Pajak.

b. Fungsi

Dalam menjalankan tugasnya, Kantor Pelayanan Pajak

menyelanggarakan fungsi:

1) Percepatan pelayanan kepada wajib pajak.

2) Intensifikasi, ekstensifikasi, penagihan dan pengawasan

administrasi PPh.

Page 16: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PELAKSANAAN ... fileKATA PENGANTAR Assalamu’alaikum wr, wb. Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

3) Intensifikasi, ekstensifikasi, penagihan dan pengawasan PPN

dan PTLL.

4) Intensifikasi, ekstensifikasi dan penagihan PBB dan BPHTB.

5) Pemeriksaan dan Penyidikan Pajak.

6) Pengamatan potensi pajak dan penyuluhan pajak kepada

masyarakat.

Adapun wilayah kerja KPP Pratama Klaten meliputi wilayah

Kabupaten Klaten yang terdiri dari 26 kecamatan. Tabel wilayah kerja

KPP Pratama Klaten sebagai berikut:

Tabel 1.1

Wilayah Kerja KPP Pratama Klaten

No Wilayah Jumlah

Penduduk

Jumlah KK Non Miskin

Luas Wilayah (Km2)

Jumlah WP

OP Badan Bendaharawan

1. Kab. Klaten

1.129.169 262.292 65.593 80.104 3.271 2.277

Sumber: KPP Pratama Klaten

2. Visi dan Misi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Klaten

Visi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Klaten mengacu pada visi

Direktorat Jenderal Pajak yaitu “Menjadi Institusi pemerintah yang

menyyelenggarakan sistem administrasi perrpajakan yang modern,

efektif, efisien dan dipercaya masyarakat dengan integritas dan

profesioanalisme yang tinggi”. Visi disini menunjukkan gambaran yang

Page 17: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PELAKSANAAN ... fileKATA PENGANTAR Assalamu’alaikum wr, wb. Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

jelas dan tegas mengenai sosok Organisasi Direktorat Jenderal Pajak

yang dicita-citakan dan ingin dicapai di masa mendatang.

Adapun misi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Klaten yang juga

mengacu dari misi Direktorat Jenderal Pajak adalah “Menghimpun

Penerimaan pajak Negara berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yang

mampu mewujudkan kemandirian pembiayaan anggaran Pendapatan dan

Belanja Negara melalui system administrasi perpajakan yang efektif dan

efisien”.

3. Struktur Organisasi Perusahaan

Organisasi adalah suatu wadah yang terdiri atas 2 (dua) orang

atau lebih yang melakukan kerjasama untuk mencapai suatu tujuan yang

telah ditetapkan. Struktur Organisasi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama

Klaten didukung oleh 82 pegawai. Adapun organisasi unit Eselon IV di

Kantor Pelayanan Pajak Pratama Klaten adalah:

1) Sub Bagian Umum

2) Seksi Pengolahan Data dan Informasi

3) Seksi Pelayanan

4) Seksi Penagihan

5) Seksi Pemeriksaan

6) Seksi Ekstensifikasi

7) Seksi Pengawasan dan Konsultasi I–III

8) Pejabat Fungsional yang terdiri atas:

· Pejabat Fungsional Pemeriksa Pajak

Page 18: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PELAKSANAAN ... fileKATA PENGANTAR Assalamu’alaikum wr, wb. Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

· Pejabat Fungsional Penilai PBB

Keseluruhan jumlah pegawai per Maret 2011 adalah dengan rincian

sebagai berikut:

1. Seorang Kepala Kantor (Eselon III)

2. Delapan sebagai Kepala Seksi (Eselon IV)

3. Tujuh belas sebagai Account Representative

4. Sebelas sebagai Pemeriksa Pajak

5. Dua sebagai Juru Sita Pajak

6. Tiga puluh tiga sebagai Pelaksana

Adapun Struktur Organisasi Kantor Pelayanan Pajak Pratama

Klaten dapat dilihat pada gambar 1.1

4. DESKRIPSI JABATAN/ URAIAN JABATAN

Sistem dan Prosedur kerja di Kantor Pelayanan Pajak Pratama

Klaten meliputi:

a. Kepala Kantor Pelayanan Pajak (KPP)

Kepala Kantor memiliki tugas dan mengkoordinasi dan

mengendalikan kegiatan operasional di bidang Pajak

Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Pajak

Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM), Pajak Bumi dan

Bangunan (PBB), dan Pajak Tidak Langsung lainnya untuk

meningkatkan pemenuhan kewajiban perpajakan.

Page 19: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PELAKSANAAN ... fileKATA PENGANTAR Assalamu’alaikum wr, wb. Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

Gambar 1.1

Struktur Organisasi KPP Pratama Klaten

Kepala Kantor Muhammad Sukri Subki

Kelompok Jabatan Fungsional

(11 pejabat fungsional pemeriksa, 2 pejabat fungsional penilai PBB)

Kepala Sub Bagian Umum

SL Hanum

5 Pelaksana 2 Bendaharaw

an

Kasi Pelayanan

Yanny Sumaryani

Kasi PDI

Supriyanto

Kasi

Penagihan

Hartomo

Kasi Ekstensifikasi

M. Ali Masyhar

Kasi Waskon I

Dwi Meisandra

Kasi Waskon II

Agus Setyawan

Kasi Waskon III

Dwi Harmono

13 Pelaksana

3 Operator Console

2 Juru Sita 5 Pelaksana 6 AR 5 AR 6 AR

1 Pelaksana

1 Pelaksana

1 Pelaksana

1 Pelaksana

8 Pelaksana

Page 20: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PELAKSANAAN ... fileKATA PENGANTAR Assalamu’alaikum wr, wb. Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

b. Kepala Sub Bagian Umum

Melaksanakan tugas pelayanan kesekretariatan dengan cara

mengatur kegiatan tata usaha dan kepegawaian, keuangan, rumah

tangga serta perlengkapan untuk menunjang kelancaran tugas Kantor

Pelayanan Pajak antara lain:

1) Mengkoordinasi pelaksanaan Tata Usaha dan Kepegawaian

yang bertugas membantu Kepala Kantor Pelayanan Pajak dalam

urusan tata usaha, kepegawaian dan laporan-laporan.

2) Membantu Kepala Kantor Pelayanan Pajak dalam urusan

keuangan.

3) Mengkoordinasi pelaksanaan rumah tangga, yang bertugas

membantu Kepala Kantor Pelayanan Pajak dalam urusan rumah

tangga perlengkapan.

4) Membimbing pegawai untuk meningkatkan efisiensi,

produktivitas, dan profesionalisme di Sub Bagian Umum.

c. Kepala Seksi Penagihan

Bertugas mengkoordinir tugas-tugas koordinasi pelaksanaan

dan bertanggung jawab terhadap kelancaran dan tugas untuk

dilaporkan kepada Kepala Kantor Pelayanan Pajak, sedangkan

segala urusan yang ada pada seksi penagihan di bantu oleh:

1) Pelaksana administrasi piutang pajak

Yang bertugas membantu urusan penatausahaan piutang pajak,

usulan penghapusan pajak, dan penundaan angsuran.

Page 21: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PELAKSANAAN ... fileKATA PENGANTAR Assalamu’alaikum wr, wb. Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

2) Juru sita Pajak

Bertugas membantu penyiapan surat teguran, surat paksa, surat

perintah melaksanakan penyitaan, usul, lelang dan dukungan

penagihan lainnya serta melakukan penagihan pajak atas wajib

pajak.

d. Kepala Seksi Pengolahan Data dan Informasi (PDI)

Seksi PDI mempunyai tugas, yaitu melaksanakan

pengumpulan, pengolahan data, penyajian informasi perpajakan,

perekaman dokumen perpajakan, pelayanan dukungan teknis

komputer, pemantauan aplikasi e-SPT dan e-filing serta penyiapan

laporan kinerja. Uraian tugas dari seksi PDI antara lain:

1) Menyusun Estimasi Penerimaan Pajak berdasarkan potensi

pajak, perkembangan ekonomi dan keuangan.

2) Melaksanakan urusan tata usaha penerimaan perpajakan.

3) Melaksanakan kegiatan teknis operasional computer,

pemeliharaan basis data, back up data, transfer data dan

recovery data, perangkat lunak, perangkat keras, dan jaringan

computer di lingkungan KPP

e. Kepala Seksi Pemeriksaan

Seksi pemeriksaan mempunyai tugas melaksanakan

penyusunan rencana pemeriksaan, pengawasan pelaksanaan aturan

pemeriksaan, penerbitan dan penyaluran Surat Perintah

Pemeriksaan Pajak serta administrasi pemeriksaan perpajakan

Page 22: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PELAKSANAAN ... fileKATA PENGANTAR Assalamu’alaikum wr, wb. Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

lainnya.

f. Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi

Seksi Pengawasan dan Konsultasi terdiri dari 3 (tiga)

waskon, yaitu waskon I, waskon II, dan waskon III. Seksi

pengawasan dan konsultasi masing-masing mempunyai tugas

Melaksanakan pengawasan kepatuhan kewajiban perpajakan Wajib

Pajak, bimbingan/himbauan kepada Wajib Pajak dan konsultasi

teknis perpajakan, penyusunan Profil Wajib Pajak, analisis kinerja

Wajib Pajak, rekonsiliasi data Wajib Pajak dalam rangka melakukan

intensifikasi, dan melakukan evaluasi hasil banding berdasarkan

ketentuan yang berlaku.

g. Kepala Seksi Ekstensifikasi

Seksi ekstensifikasi mempunyai tugas melaksanakan

pengamatan potensi perpajakan, pencarian data dari pihak ketiga,

pendataan obyek dan subyek pajak, penilaian obyek pajak dalam

rangka ekstensifikasi perpajakan sesuai ketentuan yang berlaku.

h. Fungsional

Mempunyai tugas melakukan urusan penyuluhan serta

pelayanan konsultasi dibidang perpajakan sesuai dengan peraturan

perpajakan yang berlaku. Hal ini dimaksudkan bagi wajib pajak yang

belum mengetahui tentang pajak dan kegunaannya, yang dibantu

oleh:

1) Fungsional Pemeriksaan

Page 23: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PELAKSANAAN ... fileKATA PENGANTAR Assalamu’alaikum wr, wb. Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

Bertugas melakukan pemeriksaan atas kepatuhan wajib pajak

dalam melakukan kewajiban perpajakannya.

2) Fungsi Penilai

3) Bertugas melakukan penilaian atas objek pajak untuk

menentukan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP).

B. Latar Belakang

Pemerintah saat ini terus melaksanakan pembangunan di berbagai

bidang. Seiring dengan pembangunan dan perkembangan, Negara Indonesia

mengalami banyak bencana yang merusak alam. Partisipasi masyarakat dalam

pembangunan dan perkembangan Negara Indonesia sangat diperlukan demi

tercapainya negara yang makmur. Melaksanakan pembangunan dan juga

memulihkan kondisi-kondisi alam yang rusak terkena bencana dibutuhkan

dana yang tidak sedikit. Pemerintah harus memanfaatkan sumber-sumber

penerimaan negara dengan efektif dan efisien agar pembangunan terus

berkesinambungan. Salah satu sumber penerimaan negara adalah pajak. Pajak

merupakan penerimaan negara yang mempunyai potensi yang sangat besar,

maka dari itu perlu terus ditingkatkan terlebih dalam kondisi ekonomi saat ini

yang masih belum stabil.

Salah satu objek pajak yang memiliki potensi besar adalah bumi dan

bangunan tetapi karena bencana yang menimpa negara Indonesia

mempengaruhi penerimaan objek pajak bumi dan bangunan. Penerimaan

Pajak Bumi dan Bangunan di Kabupaten Klaten pada tahun 2009 yaitu

Page 24: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PELAKSANAAN ... fileKATA PENGANTAR Assalamu’alaikum wr, wb. Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

Rp29.765.121.745,- sedangkan tahun 2010 sebesar Rp32.925.495.184,-.

Masyarakat yang mengalami bencana juga diharapkan kerjasamanya dalam

menyampaikan perubahan kondisi objek pajak bumi dan bangunan yang

rusak akibat bencana alam, agar aparat pajak dapat segera mengambil

tindakan dengan memberikan keringanan, dengan begitu akan mengurangi

terjadinya tunggakan pajak.

Peranan pajak dalam pembiayaan negara sangat dipengaruhi

keseriusan aparat pajak dan wajib pajak dalam memenuhi kewajibannya.

Selain bencana yang merusak objek pajak bumi dan bangunan sehingga

menghambat keoptimalan pembangunan negara dan penerimaan pajak,

kesadaran dari Wajib Pajak juga mempengaruhi kelancaran tercapainya

ketertiban perpajakan. Pada tahun 2010, di Kabupaten Klaten terjadi bencana

erupsi gunung merapi. Pada tahun awal tahun 2011 ini banyak objek pajak

sawah yang diserang hama wereng, sehingga para petani mengalami gagal

panen.

Tabel 1.2

Objek Pajak yang mengalami kerusakan karena erupsi Merapi

No Nama Desa Jumlah OP 1 Bawukan 1.737 2 Panggang 891 3 Talun 1.014 4 Kendalsari 1.392 5 Keputran 1.172 6 Kemalang 926 7 Dompol 750 8 Tangkil 1.625 9 Bumiharjo 848 10 Tlogowatu 1.115 11 Sidorejo 1.742

Page 25: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PELAKSANAAN ... fileKATA PENGANTAR Assalamu’alaikum wr, wb. Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

12 Balerante 1.056 13 Tegalmulyo 995 Jumlah 15.263

Sumber: KPP Pratama Klaten

Banyak terjadi tunggakan pajak yang harus ditagih sebagai akibat dari

ketidakpatuhan Wajib Pajak. Untuk mengetahui pelaksanaan penagihan dari

tunggakan pajak bumi dan bangunan yang terjadi, maka penulis mengambil

judul “PELAKSANAAN PENAGIHAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN

DI KABUPATEN KLATEN”.

C. Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah perkembangan objek Pajak Bumi dan Bangunan di

Kabupaten Klaten?

2. Bagaimanakah pelaksanaan penagihan tunggakan Pajak Bumi dan

Bangunan di Kabupaten Klaten?

3. Bagaimanakah cara untuk meminimalisasi tunggakan Pajak Bumi

dan Bangunan di Kabupaten Klaten?

D. Tujuan

1. Untuk mengetahui perkembangan objek pajak bumi dan

bangunan di Kabupaten Klaten terutama sektor pedesaan yang

mengalami wabah wereng pada objek pajak sawah.

2. Untuk mengetahui pelaksanaan penagihan tunggakan Pajak Bumi

dan Bangunan dan faktor yang menyebabkan terjadinya tunggakan.

Page 26: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PELAKSANAAN ... fileKATA PENGANTAR Assalamu’alaikum wr, wb. Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

3. Untuk mengetahui bagaimana cara meminimalisasi tunggakan

Pajak Bumi dan Bangunan di Kaabupaten Klaten sehingga tercapai

keberhasilan pemungutan pajak.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Klaten, dapat dijadikan masukan

dalam meningkatkan pelayanan dan pelaksanaan penagihan Pajak Bumi

dan Bangunan.

2. Bagi penulis, untuk mengimplementasikan ilmu yang diperoleh penulis

dari perkuliahan dan magang ke dalam dunia nyata melalui karya ilmiah.

3. Bagi pihak lain, sebagai informasi dan masukan kepada masyarakat untuk

menyadarkan masyarakat tentang pentingnya melunasi pajak tepat pada

waktunya.

F. Teknik Analisis Data

1. Objek Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Klaten. Hal

yang ingin dikaji yaitu mengenai penagihan pajak bumi dan bangunan di

Kantor Pelayanan Pajak Klaten.

2. Jenis dan Sumber Data

a. Jenis Data

Jenis data yang digunakan penulis pada penelitian ini adalah

(Sutopo, 2002):

Page 27: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PELAKSANAAN ... fileKATA PENGANTAR Assalamu’alaikum wr, wb. Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

1) Data Kualitatif yaitu data yang dinyatakan dalam bentuk kata,

kalimat, dan gambar.

2) Data Kuantitatif yaitu data yang dinyatakan dalam bentuk angka

atau data kuantitatif yang diangkakan.

b. Sumber Data berasal dari:

1) Data Primer (Moleong, 2002) yaitu data yang diperoleh

langsung dari objek yang diteliti mengenai data-data yang

berhubungan langsung dengan peneliti, target dan piutang pajak

yang ada di KPP Pratama Klaten.

2) Data Sekunder (Suharsimi, 1998) yaitu data yang diperoleh

secara tidak langsung dengan mempelajari bukubuku, literature,

makalah, Undang-Undang Perpajakan yang berlaku, serta Surat

Keputusan tentang Penagihan Pajak.

c. Sumber data diambil dari:

1) Informasi yaitu orang yang dipandang mengetahui permasalahan

yang dikaji dan bersedia memberikan informasi.

2) Dokumen merupakan sumber data yang memiliki posisi penting

dalam penelitian kualitatif.

d. Metode Analisis Data

1) Metode Kepustakaan

Penulis mempelajari dan mengumpulkan data berupa pengertian

peranan dan kinerja dari berbagai literatur serta buku-buku dan

diktat yang berkaitan dengan penelitian ini.

Page 28: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PELAKSANAAN ... fileKATA PENGANTAR Assalamu’alaikum wr, wb. Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

2) Metode Wawancara

Metode yang dilakukan dengan melakukan wawancara atau

korespondensi pada masyarakat ataupun pada objek penelitian.

3) Metode Dokumentasi

Penulis mengumpulkan dokumen-dokumen yang berkaitan

dengan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Klaten berupa

Pelaksanaan Penagihan dan Pajak Bumi dan Bangunan di

Kantor Pelayanan Pajak Pratama Klaten.

Page 29: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PELAKSANAAN ... fileKATA PENGANTAR Assalamu’alaikum wr, wb. Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xviii

BAB II

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Tinjauan Pustaka

1. Pajak

a. Pengertian Pajak

Menurut Rochmat Soemitro dalam Mardiasmo: 2008 “Pajak

adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang- undang

(yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal

(kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan

untuk membayar pengeluaran umum”.

Menurut Smeets dalam Suandy: 2002 “Pajak adalah prestasi

kepada pemerintah yang terutang melalui norma-norma umum dan

yang dapat dipaksakan tanpa adanya kontraprestasi yang dapat

ditunjukkan dalam hal yang individual, maksudnya adalah untuk

membiayai pengeluaran pemerintah”

Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkan pajak

memiliki unsur- unsur:

1. Iuran dari rakyat kepada negara, artinya yang berhak memungut

pajak hanyalah negara. Iuran tersebut berupa uang (bukan barang).

2. Berdasarkan Undang- undang, bahwa pajak dipungut berdasarkan

atau dengan kekuatan Undang-undang serta aturan

pelaksanaannya.

Page 30: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PELAKSANAAN ... fileKATA PENGANTAR Assalamu’alaikum wr, wb. Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xix

3. Tanpa jasa timbal atau kontraprestasi dari negara yang secara

langsung dapat ditunjuk. Dalam pembayaran pajak tidak dapat

ditunjukkan adanya kontraprestasi individual oleh pemerintah

4. Digunakan untuk membiayai rumah tangga negara, yakni

pengeluaran- pengeluaran yang bermanfaat bagi masyarakat luas.

b. Fungsi Pajak

Pajak memiliki dua fungsi, yaitu(Mardiasmo, 2008):

1) Fungsi budgetair (penerimaan)

Pajak sebagai sumber dana bagi pemerintah untuk membiayai

pengeluaran- pengeluarannya.

2) Fungsi mengatur (regulerend)

Pajak sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan

kebijaksanaan pemerintah dalam bidang sosial dan ekonomi.

c. Syarat Pemungutan Pajak

1) Pemungutan pajak harus adil (Syarat Keadilan)

Sesuai dengan tujuan hukum, yakni mencapai keadilan,

undang-undang dan pelaksanaan pemungutan harus adil. Adil

dalam perundang-undangan diantaranya mengenakan pajak secara

umum dan merata, serta disesuaikan dengan kemampuan masing-

masing. Sedangkan adil dalam pelaksanaannya yakni dengan

memberikan hak bagi wajib pajak untuk mengajukan keberatan,

Page 31: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PELAKSANAAN ... fileKATA PENGANTAR Assalamu’alaikum wr, wb. Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xx

penundaan dalam pembayaran dan mengajukan banding kepada

Majelis Pertimbangan Pajak.

2) Pemungutan pajak harus derdasarkan undang-undang (Syarat

Yuridis)

Di Indonesia, pajak diatur dalam UUD 1945 pasal 23 ayat

Hal ini memberikan jaminan hukum untuk menyatakan keadilan,

baik bagi negara maupun warganya.

3) Tidak mengganggu perekonomian (Syarat Ekonomis)

Pemungutan tidak boleh mengganggu kelancaran kegiatan

produksi maupun perdagangan, sehingga tidak menimbulkan

kelesuan perekonomian masyarakat.

4) Pemungutan pajak harus efisien (Syarat Finansiil)

Sesuai fungsi budgetair, biaya pemungutan pajak harus

dapat ditekan sehingga lebih rendah dari hasil pemungutannya.

5) Sistem pemungutan pajak harus sederhana

Sistem pemungutan yang sederhana akan memudahkan

dan mendorong masyarakat dalam memenuhi kewajiban

perpajakannya. Syarat ini telah dipenuhi oleh undang- undang

perpajakan yang baru.

d. Teori- Teori Yang Mendukung Pemungutan Pajak

Terdapat beberapa teori yang menjelaskan atau memberikan

justifikasi pemberian pemberian hak kepada negara untuk

memungut pajak. Teori- teori tersebut antara lain:

Page 32: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PELAKSANAAN ... fileKATA PENGANTAR Assalamu’alaikum wr, wb. Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxi

1) Teori Asuransi

Negara melindungi keselamatan jiwa, harta benda, dan

hak- hak rakyatnya. Oleh karena itu rakyat harus membayar

pajak yang diibaratkan sebagai suatu premi asuransi karena

memperoleh jaminan perlindungan tersebut.

2) Teori Kepentingan

Pembagian beban pajak kepada rakyat didasarkan pada

kepentingan masing- masing orang. Semakin besar

kepentingan seseorang terhadap negara, makin tinggi pajak

yang harus dibayar.

3) Teori Daya Pikul

Beban pajak untuk semua orang harus sama beratnya,

artinya pajak harus dibayar sesuai dengan daya pikul masing-

masing orang.

4) Teori Bakti

Dasar keadilan pemungutan pajak terletak pada

hubungan rakyat dengan negaranya. Sebagai warga negara

yang berbakti, rakyat harus selalu menyadari bahwa

pembayaran pajak adalah sebagai suatu kewajiban.

5) Teori Asas Daya Beli

Dasar keadilan terletak pada akibat pemungutan

pajak.Maksudnya memungut pajak berarti menarik daya beli

dari rumah tangga masyarakat untuk rumah tangga negara.

Page 33: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PELAKSANAAN ... fileKATA PENGANTAR Assalamu’alaikum wr, wb. Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxii

Selanjutnya negara kan menyalurkannya kembali ke

masyarakat. Dengan demikian kepentingan seluruh masyarakat

lebih diutamakan.

e. Pengelompokan Pajak

Pengelompokkan pajak dapat dilakukan berdasarkan golongan,

wewenang pemungutan maupun sifatnya (Suandy: 2002). Adapun

penjelasannya sebagai berikut:

1) Pembagian pajak berdasarkan golongan, dapat dibagi menjadi

dua, yaitu:

a) Pajak langsung adalah pajak yang bebannya harus ditanggung

sendiri oleh wajib pajak yang bersangkutan dan tidak dapat

dialihkan kepada pihak lain.

b) Pajak tidak langsung adalah pajak yang bebannya dapat

dialihkan atau digeser kepada pihak lain.

2) Pembagian pajak berdasarkan wewenang pemungutannya,

pajak dapat dibagi menjadi dua, yaitu:

a) Pajak Pusat/ Pajak Negara adalah pajak yang wewenang

pemungutannya ada pada pemerintah pusat yang

pelaksanaannya dilakukan oleh Departemen Keuangan melalui

Direktorat Jenderal Pajak.

b) Pajak Daerah adalah pajak yang wewenang pemungutannya

ada pada pemerintah daerah yang pelaksanaannya ddilakukan

oleh Dinas Pendapatan Daerah.

Page 34: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PELAKSANAAN ... fileKATA PENGANTAR Assalamu’alaikum wr, wb. Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxiii

3) Pembagian Pajak berdasarkan sifatnya, dapat dibedakan

menjadi dua, yaitu:

a) Pajak Subyektif adalah pajak yang memperhatikan kondisi

atau keadaan wajib pajak.

b) Pajak Obyektif adalah pajak yang awalnya memperhatikan

obyek yang menyebabkan timbulnya kewajiban membayar,

kemudian baru mencari subyeknya baik orang pribadi maupun

badan.

f. Tata Cara Pemungutan Pajak

1) Stelsel Pajak

Pemungutan pajak dapat dilakukan dengan tiga stelsel:

a) Stelsel nyata (riil stelsel) adalah pengenaan pajak didasarkan

pada objek (penghasilan yang nyata), sehingga pemungutannya

baru dapat dilakukan pada akhir tahun pajak, yakni setelah

penghasilan yang sesungguhnya diketahui. Stelsel nyata

mempunyai kelebihan dan kekurangan. Kelebihan stelsel ini

adalah pajak yang dikenakan lebih realistis sedangkan

kelemahannya adalah pajak baru dapat dikenakan pada akhir

periode (setelah penghasilan riil diketahui).

b) Stelsel Aggapan adalah pengenaan pajak didasarkan pada

suatu anggapan yang diatur oleh undang-undang misalnya

penghasilan suatu tahun dianggap sama dengan tahun

sebelumnya, sehingga pada awal tahun pajak sudah dapat

Page 35: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PELAKSANAAN ... fileKATA PENGANTAR Assalamu’alaikum wr, wb. Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxiv

ditetapkan besarnya pajak yang terhutang untuk tahun pajak

yang berjalan. Kebaikan stelsel ini adalah pajak dapat dibayar

selama tahun berjalan tanpa harus menunggu pada akhir tahun.

Sedangkan kelemahannya adalah pajak yang dibayar tidak

tidak berdasarkan pada keadaan yang sesungguhnya.

c) Stelsel Campuran adalah kombinasi antara stelsel nyata dan

stelsel anggapan. Pada awal tahun, besarnya pajak dihitung

berdasarkan suatu anggapan, kemudian pada akhir tahun

besarnya pajak disesuaikan dengan keadaan yang sebenarnya.

Bila besarnya pajak menurut kenyataan lebih besar daripada

pajak menurut anggapan, maka Wajib Pajak harus menambah.

Sebaliknya, jika lebih kecil kelebihannya dapat diminta

kembali.

2) Asas Pemungutan Pajak

Menurut Smeets dalam bukunya Prastowo (2009). Asas

pemungutan pajak yang penting adalah sebagai berikut:

a) Asas Equality merupakan pemungutan pajak yang dilakukan

negara sesuai dengan kemampuan dan penghasilan Wajib

Pajak.

b) Asas Certainty merupakan pemungutan pajak yang

berdasarkan undang-undang. Dengan begitu, pihak yang

melanggar dapat dikenai sanksi hukum.

Page 36: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PELAKSANAAN ... fileKATA PENGANTAR Assalamu’alaikum wr, wb. Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxv

c) Asas Convinience of payment merupakan pemungutan pajak

harus dipungut pada saat yang tepat bagi Wajib Pajak (saat

yang baik), misalnya pada saat Wajib Pajak baru menerima

penghasilannya atau saat Wajib Pajak menerima hadiah.

d) Asas Eficiency merupakan pemungutan pajak yang biaya

pemungutannya diusahakan sehemat mungkin. Jangan sampai

biaya pemungutan pajak lebih besar dari hasil pemungutan

pajak.

3) Sistem Pemungutan Pajak

Sistem pemungutan pajak di bagi atas 3 macam yaitu

(Waluyo, 2007):

a) Official Assesment System

Merupakan sistem pemungutan pajak yang memberi

wewenang kepada pemungut pajak (fiskus) untuk menentukan

besarnya pajak yang harus dibayar (pajak terutang) oleh Wajib

Pajak.

b) Self Assesment System

Merupakan sistem pemungutan pajak yang memberikan

wewenang kepada Wajib Pajak untuk menentukan sendiri

besarnya pajak yang terutang

c) With Holding System

Merupakan sistem pemungutan pajak yang memberikan

wewenang kepada pihak ketiga (bukan fiskus dan bukan Wajib

Page 37: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PELAKSANAAN ... fileKATA PENGANTAR Assalamu’alaikum wr, wb. Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxvi

Pajak yang bersangkutan) untuk menentukan besarnya pajak

yang terutang oleh Wajib Pajak.

g. Tarif Pajak

Ada empat macam tarif pajak yaitu (Mardiasmo, 2003):

1) Tarif sebanding/ proporsional yaitu berupa persentase yang

tetap terhadap berapapun jumlah yang dikenai pajak sehingga

besarnya pajak yang terutang proporsional terhadap besarnya nilai

yang dikenai pajak.

2) Tarif Tetap yaitu tarif berupa jumlah yang tetap (sama) trhadap

berapapun jumlah yang dikenai pajak sehingga besarnya pajak

yang terutang tetap.

3) Tarif progresif yaitu persentase tarif yang digunakan semakin

besar bila jumlah yang dikenai pajak semakin besar.

4) Tarif degresif yaitu persentase tarif yang digunakan semakin

kecil bila jumlah yang dikenai pajak semakin besar.

2. Pajak Bumi dan Bangunan

a. Pengertian Pajak Bumi dan Bangunan

Bumi merupakan permukaan bumi dan tubuh bumi yang ada

dibawahnya. Permukaan bumi meliputi tanah dan perairan

pedalaman (termasuk rawa-rawa, tambak, perairan) serta laut

wilayah Republik Indonesia.

Page 38: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PELAKSANAAN ... fileKATA PENGANTAR Assalamu’alaikum wr, wb. Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxvii

Bangunan adalah konstruksi tenik yang ditanam atau

dilekatkan secara tetap pada tanah dan atau perairan.

Surat Pemberitahuan Objek Pajak (SPOP) merupakan surat

yang digunakan oleh wajib pajak untuk melaporkan data objek

menurut ketentuan Undang-Undang Pajak Bumi dan Bangunan.

Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT) adalah surat

yang digunakan oleh Direktorat Jenderal Pajak untuk

memberitahukan besarnya pajak yang terhutang kepada wajib pajak.

Direktorat Jenderal Pajak menerbitkan SPPT (Surat Pemberitahuan

Pajak Terutang) berdasarkan SPOP (Surat Pemberitahuan Objek

Pajak) wajib pajak.

Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) adalah harga rata-rata yang

diperoleh dari transaksi jual beli yang terjadi secara wajar, dan

bilamana tidak terdapat transaksi jual beli, Nilai Jual Objek Pajak

ditentukan melalui perbandingan harga dengan objek lain yang

sejenis, atau nilai perolehan baru, atau nilai jual objek pajak

pengganti.

b. Objek Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)

1) Bumi dan atau bangunan.

2) Klasifikasi bumi dan bangunan adalah pengelompokan bumi dan

bangunan menurut nilai jualnya dan digunakan sebagai

pedoman, serta untuk memudahkan penghitungan pajak yang

terhutang.

Page 39: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PELAKSANAAN ... fileKATA PENGANTAR Assalamu’alaikum wr, wb. Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxviii

Dalam menentukan klasifikasi bumi/ tanah diperhatikan faktor-

faktor sebagai berikut:

a. Letak

b. Peruntukkan

c. Pemanfaatan

d. Kondisi lingkungan dan lain-lain.

Dalam menentukan klasifikasi bangunan diperhatikan faktor-

faktor sebagai berikut:

a. Bahan yang digunakan

b. Rekayasa

c. Letak

d. Kondisi lingkungan dan lain-lain.

c. Subjek Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)

Subjek Pajak Bumi dan Bangunan adalah orang pribadi atau

badan yang secara nyata mempunyai suatu hak atas bumi dan atau

memperoleh manfaat atas bumi, dan atau memiliki, menguasai, dan

atau memperoleh manfaat atas bangunan. Dengan demikian tanda

pembayaran/ pelunasan pajak bukan merupakan bukti pemilikan hak.

d. Dasar Pengenaan Pajak

Dasar pengenaan pajak adalah Nilai Jual Objek Pajak

(NJOP). Besarnya Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) ditetapkan setiap 3

(tiga) tahun oleh Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak

Page 40: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PELAKSANAAN ... fileKATA PENGANTAR Assalamu’alaikum wr, wb. Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxix

atas nama Menteri Keuangan dengan mempertimbangkan pendapat

Gubernur/ Bupati/ Walikota (Pemerintah Daerah) setempat. Dasar

penghitungan pajak adalah NJKP yang ditetapkan serendah-

rendahnya 20% dan setinggi-tingginya 100% dari NJOP. Besarnya

persentase NJKP ditetapkan oleh Peraturan Pemerintah (PP), dengan

memperhatikan kondisi ekonomi nasional.

NJKP = AV (Assesment Value) x NJOP

= 20% x NJOP

PBB = Tarif Pajak x NJKP

= 0,5% x 20% x (NJOP-NJOPTKP)

3. Penagihan Pajak

a. Pengertian Penagihan Pajak

Penagihan pajak adalah serangkaian tindakan agar penanggung

pajak melunasi utang pajak dan biaya penagihan pajak dengan

menegur atau memperingatkan, melaksanakan penagihan seketika dan

sekaligus, memberitahukan surat paksa, mengusulkan pencegahan,

melaksanakan penyitaan, melaksankan penyanderaan, menjual barang

yang telah disita (Ilyas, 2001).

Penjualan barang yang telah disita biasanya dilakukan melalui

pelelangan, kecuali untuk aset-aset tertentu seperti surat-surat

berharga, piutang, dan penyertaan modal pada perusahaan lain.

Penagihan pajak dibagi menjadi penagihan pajak aktif dan

penagihan pajak pasif. Penagihan pajak pasif dilakukan dengan

Page 41: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PELAKSANAAN ... fileKATA PENGANTAR Assalamu’alaikum wr, wb. Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxx

menerbitkan Surat Tagihan Pajak atau Surat Ketetapan Pajak.

Penagihan pajak aktif merupakan penagihan dengan surat paksa yang

diatur dalam Undang-Undang Nomor 19 Tahun 1997 sebagaimana

telah diubah dengan Undang- Undang Nomor 19 Tahun 2000.

b. Pelaksanaan Penagihan Pajak

Tahap pelaksanaan penagihan pajak:

1) Surat Teguran Pajak

Surat Teguran Pajak diterbitkan setelah 7 (tujuh) hari sejak

saat jatuh tempo pelunasan kepada penanggung pajak apabila tidak

melunasi utang pajaknya.

2) Surat Paksa

Surat paksa merupakan surat perintah membayar utang

pajak dan biaya penagihan pajak. Surat paksa diterbitkan setelah

lewat 21 hari sejak diterbitkannya surat teguran. Surat paksa

mempunyai kekuatan eksekutorial dan kedudukan hukum yang sama

dengan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum

tetap.

Surat paksa diterbitkan apabila:

a) Penanggung pajak tidak melunasi utang pajak dan kepadanya

diterbitkan surat teguran atau surat peringatan atau surat lain

yang sejenis,

b) Terhadap penanggung pajak telah dilaksanakan penagihan

seketika dan sekaligus, atau

Page 42: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PELAKSANAAN ... fileKATA PENGANTAR Assalamu’alaikum wr, wb. Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxi

c) Penanggung pajak tidak memenuhi ketentuan sebagaimana

tercantum dalam keputusan persetujuan angsuran atau

penundaan pembayaran pajak.

c. Penyitaan

Penyitaan merupakan tindakan jurusita pajak untuk

menguasai barang penanggung pajak, guna dijadikan jaminan untuk

melunasi utang pajak menurut peraturan perundang-undangan,

Apabila utang pajak tidak dilunasi penanggung pajak dalam jangka

waktu 2 (dua) kali 24 (dua puluh empat) jam setelah surat paksa

diberitahukan, pejabat menerbitkan surat perintah melaksanakan

penyitaan.

Penyitaan dilakukan oleh jurusita pajak disaksikan oleh

sekurang-kurangnya 2 (dua) orang yang telah dewasa, penduduk

indonesia, dikenal oleh jurusita pajak, dan dapat dipercaya. Setiap

melaksanakan penyitaan, jurusita pajak membuat berita acara

pelaksanaan sita yang ditandatangani oleh jurusita pajak, penanggung

pajak dan saksi-saksi.

d. Pengumuman Lelang

Apabila utang pajak dan atau biaya penagihan pajak tidak

dilunasi setelah lewat 14 (empat belas) hari sejak tanggal

pelaksanakan penyitaan, maka pejabat berwenang mengumumkan

lelang

Page 43: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PELAKSANAAN ... fileKATA PENGANTAR Assalamu’alaikum wr, wb. Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxii

e. Penjualan/ Pelelangan Barang Sitaan

Lelang merupakan setiap penjualan dimuka umum dengan

cara penawaran harga secara lisan dan atau tertulis melalui usaha

pengumpulan peminat atau calon pembeli.

Setelah lewat 14 (emapt belas) hari sejak pengumuman lelang

ternyata penanggung pajak tidak melunasi utang pajaknya, maka

pejabat berwenang melaksanakan penjualan secara lelang terhadap

barang yang disita melalui kantor lelang.

f. Pencegahan dan Penyanderaan

Pencegahan merupakan larangan yang bersifat sementara

terhadap penanggung pajak tertentu untuk keluar dari wilayah

Republik Indonesia berdasarkan alasan tertentu sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan. Pencegahan hanya dapat

dilakukan terhadap penanggung pajak yang mempunyai jumlah utang

pajak sekurang-kurangnya sebesar Rp100.000.000,- (seratus juta

rupiah) dan diragukan itikad baiknya dalam melunasi utang pajak.

Pencegahan dapat dilakukan berdasarkan berdasarkan

keputusan pencegahan yang diterbitkan oleh Menteri Keuangan atas

permintaan pejabat atau atasan pejabat yang bersangkutan. Jangka

waktu pencegahan paling lama 6 (enam) bulan. Pencegahan terhadap

penaggung pajak tidak mengakibatkan hapusnya utang pajak dan

terhentinya pelaksanaan penagihan pajak.

Page 44: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PELAKSANAAN ... fileKATA PENGANTAR Assalamu’alaikum wr, wb. Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxiii

Penyanderaan adalah pengekangan sementara waktu

kebebasan penanggung pajak dengan menempatkannya ditempat

tertentu. Penyanderaan hanya dapat dilakukan terhadap penanggung

pajak yang mempunyai jumlah utang pajak sekurang-kurangnya

sebesar Rp100.000.000,- (seratus juta rupiah) dan diragukan itikad

baiknya dalam melunasi utang pajak.

g. Keberatan dan Pengurangan PBB

1) Dasar Hukum Keberatan PBB:

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1985 yang telah diubah

dengan Undang-Undang No.12 Tahun 1994 Tentang Pajak Bumi

dan Bangunan. Peraturan Direktorat Jenderal Pajak Nomor: PER-

25/ 2009 tanggal 16 Maret 2009 tentang Tata Cara Pengajuan dan

Penyelesaian Keberatan Pajak Bumi dan Bnagunan.

2) Keberatan diajukan apabila:

(a) Dalam hal Wajib Pajak merasa SPPT/ SKP tidak sesuai

dengan keadaan sebenarnya mengenai luas obyek bumi dan

bangunan, klasifikasi obyek bumi dan bangunan, besarnya

penetapan/ pengenaan PBB.

(b) Terdapat perbedaan penafsiran Undang-Undang antara Wajib

Pajak dengan fiskus, misalnya penatapan subyek pajak

sebagai Wajib Pajak, Obyek pajak yang seharusnya tidak

dikenakan PBB, penerapan Nilai Jual Kena Pajak (NJKP),

Page 45: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PELAKSANAAN ... fileKATA PENGANTAR Assalamu’alaikum wr, wb. Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxiv

penentuan saat pajak terhutang, tanggal jatuh tempo, atau

penetapan Nilai Jual Obyek Pajak (NJOP).

B. Analisis Data dan Pembahasan

1. Perkembangan Objek Pajak Buni di Kabupaten Klaten

Wilayah kerja KPP Pratama Klaten meliputi desa dan kecamatan

di Kabupaten Klaten yang terdiri dari 26 kecamatan dengan jumlah desa

sebanyak 401 desa dan SPPT PBB Tahun 2011 sebanyak 543.473 Objek

Pajak dengan jumlah pokok ketetapan sebesar Rp18.561.023.085,-.

Banyak bencana yang menimpa Kabupaten Klaten, seperti

gempa, letusan gunung berapi dan juga hama wereng yang menyebabkan

objek pajak bumi dan bangunan mengalani kerusakan. Tahun ini hama

wereng yang banyak menyerang objek pajak sawah di Kabupaten Klaten.

Jenis hama yang menyerang tanaman padi petani adalah hama wereng

batang coklat. Hama wereng di Kabupaten Klaten menyerang lahan seluas

1980 hektar sehingga menyebabkan petani gagal panen.

Tabel 2.1

Rekapitulasi Ketetapan PBB Sektor Pedesaan dan Perkotaan Kabupaten

Klaten

Keterangan 2009 2010 2011 Jumlah Objek Pajak

543.473 543.473 543.473

Jumlah SPPT

519.620 530.079 532.227

Luas Bumi

570.142.019 578.179.650 578.762.174

NJOP Bumi 13.408.112.794 13.886.407.261 14.090.912.609

Page 46: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PELAKSANAAN ... fileKATA PENGANTAR Assalamu’alaikum wr, wb. Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxv

Lanjutan Luas Bangunan

13.790.111 14.204.452 14.451.149

NJOP Bangunan

3.948.707.895 4.544.702.529 4.726.112.198

Ketetapan PBB

16.670.013.374 17.711.446.992 18.561.023.085

Sumber : KPP Pratama Klaten

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat perkembangan objek PBB

dari tahun 2008 sampai tahun 2010. SPPT PBB pada tahun 2011 yaitu

sebanyak 532.227 meningkat sebanyak 2.148 dari tahun sebelumya. Nilai

Jual Objek Pajak (NJOP) Bumi dan Bangunan juga mengalami

peningkatan dari tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun 2011 Nilai Jual

Objek Pajak (NJOP) Bumi meningkat sebesar 1,47% sedangkan Nilai

Jual Objek Pajak (NJOP) Bangunan meningkat sebesar 3,99%.

Peningkatan tersebut terjadi karena bertambahnya luas bumi dan luas

bangunan objek PBB.

Hasil penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan merupakan

penerimaan negara dan disetor sepenuhnya ke rekening kas negara.

Sebesar 10% (sepuluh persen) dari hasil penerimaan Pajak Bumi dan

Bangunan tersebut merupakan bagian dari penerimaan untuk Pemerintah

Pusat. Sedangkan 90% (sembilan puluh persen) merupakan bagian

penerimaan untuk Daerah yang dibagi dengan rincian sebagai berikut:

a) 16,2 (enam belas koma dua persen) untuk Daerah Propinsi yang

bersangkutan.

Page 47: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PELAKSANAAN ... fileKATA PENGANTAR Assalamu’alaikum wr, wb. Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxvi

b) 64,8% (enam puluh empat koma delapan persen) untuk Derah

Kabupaten/ Kota yang bersangkutan.

c) 9% (sembilan persen) untuk biaya pemungutan yang dibagikan

kepada Direktorat Jenderal Pajak dan Daerah.

2. Pelaksanaan penagihan tunggakan pajak bumi dan bangunan di Kantor

Pajak Pratama Klaten.

Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT) PBB Tahun 2011

Kabupaten Klaten telah diserahkan secara kolektif melalui Dinas

Pendapatan Pengelola Keuangnan dan Asset Daerah Kabupaten Klaten

pada bulan April. Tanggal jatuh tempo pembayaran Pajak Bumi dan

Bangunan (PBB) 6 (enam) bulan setelah diterimanya SPPT yaitu tanggal

30 September. Pada saat penyampaian SPPT, KPP Pratama Klaten

mengadakan kegiatan penyuluhan untuk mendapatkan informasi atau

masukan secara langsung dari para Camat ataupun Kepala Desa tentang

permasalahan yang dihadapi agar bisa dicari solusi masalah tersebut

bersama-sama. Untuk memudahkan monitoring penyampaian SPPT PBB,

kopian SPPT PBB segera dikirimkan ke Kantor Pelayanan Pajak dan

untuk Ketetapan diatas Rp1.000.000,- disebalik tanda terima ditulis

nomor telepon Wajib Pajak.

Untuk korban bencana yang objek pajaknya mengalami

kerusakan atau bagi petani yang mengalami gagal panen karena bencana

ataupun hama bisa mengajukan pengurangan atau pembebasan dengan

Page 48: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PELAKSANAAN ... fileKATA PENGANTAR Assalamu’alaikum wr, wb. Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxvii

melaporkan keadaan objek pajak kepada Kantor Pelayanan Pajak

Pratama.

Prosedur penagihan Pajak Bumi dan Bangunan sama dengan

pelaksanaan pajak lainnya. Setelah tujuh hari sejak tanggal jatuh tempo

pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Juru sita memberikan

himbauan berupa penerbitan Surat Teguran kepada Wajib Pajak. Surat

Pemberitahuan Pajak Terhutang, Surat Ketetapan Pajak dan Surat

Tagihan Pajak merupakan dasar penagihan pajak (UU PBB Nomor 12

Tahun 1984 sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 12 Tahun

1994).

Tabel 2.2

Penerimaan PBB dan Tunggakan di KPP Klaten

Keterangan 2009 2010 Pedesaan 5.865.949.366 5.222.141.380 Perkotaan 5.511.940.993 5.457.694.428 Perkebunan 268.222.190 Perhutanan 42.123.868 43.596.768 Migas 18.076.885.328 22.202.062.608 Non Migas - PBB (APBN) 29.765.121.745 32.925.495.184 Tunggakan 1.111.232.445 925.196.950

Sumber: KPP Pratama Klaten

Tunggakan Pajak Bumi dan Bangunan pada tahun 2010

mengalami penurunan sebesar Rp186.035.495,- atau 16,74% dari tahun

2009. Perincian tunggakan pada tahun 2009 sampai tahun 2010 dapat

dilihat pada tabel dibawah ini:

Page 49: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PELAKSANAAN ... fileKATA PENGANTAR Assalamu’alaikum wr, wb. Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxviii

Tabel 2.3

Rincian Penerimaan PBB dan Tunggakan di KPP Klaten

Keterangan 2009 2010 Pedesaan Pokok ketetapan 5.865.949.366 5.222.141.380 Tunggakan 843.409.798 613.032.382 Perkotaan Pokok ketetapan 5.522.940.993 5.457.694.428 Tunggakan 267.822.647 312.164.568 Perkebunan Pokok ketetapan 268.222.190 0 Tunggakan 0 0 Perhutanan Pokok ketetapan 42.123.686 43.596.768 Tunggakan 0 0 Pertambangan Pokok ketetapan 18.076.885.328 22.202.062.608 Tunggakan 0 PBB Pokok Ketetapan 29.765.121.745 32.925.495.184 Tunggakan 1.111.232.445 925.196.950

Sumber : KPP Pratama Klaten

Pada dasarnya nilai tunggakan PBB dari tahun 2009 sampai tahun

2010 mengalami penurunan, tetapi untuk tunggakan PBB sektor

Pedesaan dan Perkotaan meningkat. Hal ini disebabkan karena bebarapa

faktor yang terjadi pada sistem pemungutan pajak yang kurang efektif.

Mulai dari penyampaian SPPT, yaitu sulit ditemukannya subjek pajak

dikarenakan berada diluar kota atau terjadinya mutasi tanah yang tidak

dilaporkan ke Kantor Pelayanan Pajak Pratama. Kemudian pada saat

pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan pada petugas pemungut atau

BKK yang tidak/ belum disetorkan sampai tanggal jatuh tempo,

sehingga terjadi tunggakan pajak.

Page 50: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PELAKSANAAN ... fileKATA PENGANTAR Assalamu’alaikum wr, wb. Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxix

3. Cara untuk meminimalisasi tunggakan pajak di Kantor Pajak Pratama

Klaten.

Dalam proses pemungutan pajak, banyak kendala yang terjadi

sehingga menyebabkan terjadinya tunggakan pajak. STTS (Surat Tanda

Terima Setoran) diserahkan dari Kantor Pelayanan Pajak ke kecamatan-

kecamatan, kemudian dari kecamatan ke desa-desa, baru dari desa

diserahkan kepada Wajib Pajak. Dalam proses penyerahan SPPT, masalah

yang sering terjadi yaitu tidak disampaikannya SPPT kepada Wajib Pajak

atau penyerahan SPPT jauh dari waktu diterimanya SPPT ke desa. Hal itu

terjadi karena terlalu banyaknya SPPT dan juga perubahan atau mutasi

tanah yang tidak dilaporkan ke Kantor Pelayanan Pajak Pratama (KPP)

sehingga petugas pemungut tidak bisa menemukan Subjek Pajak yang

bertanggung jawab terhadap perubahan tersebut atau subjek pajak

berdomisili diluar kota sehingga petugas tidak bisa menyampaikan SPPT.

Dalam proses pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) juga

terdapat kendala yang menyebabkan terjadinya tunggakan pajak. Wajib

Pajak mendapatkan STTS dari petugas pemungut kemudian menyerahkan

uang pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan kepada petugas pemungut

tersebut. Pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan juga bisa dibayarkan

lewat BKK. Apabila petugas pemungut tidak menyetorkan uang

pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan sampai tanggal jatuh tempo, maka

akan terjadi tunggakan pajak meskipun Wajib Pajak sebenarnya telah

membayar pajak.

Page 51: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PELAKSANAAN ... fileKATA PENGANTAR Assalamu’alaikum wr, wb. Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xl

Untuk meminimalisasi terjadinya tunggakan pembayaran Pajak

Bumi dan Bangunan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Klaten, bisa

dilakukan pencocokan data penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan ke

tempat-tempat pembayaran. Dalam penyampaian SPPT, Kantor

Pelayanan Pajak Pratama Klaten berkoordinasi dengan Pemerintah

Daerah agar petugas segera menyampaikan SPPT dengan meneliti dahulu

dan apabila terdapat kesalahan/ kekeliruan segera melaporkan ke Kantor

Pelayanan Pajak Pratama dengan disertai alasan dan data pendukung agar

segera diproses pembetulan SPPT dan bisa diserahkan kepada wajib

pajak. Kantor Pelayanan Pajak Pratama juga menghimbau kepada petugas

pemungut apabila SPPT tidak disampaikan kepada wajib pajak karena

sebab-sebab tertentu, maka SPPT tersebut harus segera dikembalikan

kepada KPP Pratama.

Wajib Pajak yang objek pajaknya mengalami kerusakan akibat

bencana alam atau sawah yang mengalami gagal panen dihimbau agar

menyampaikan keadaan objek pajaknya sehingga Kantor Pelayanan Pajak

Pratama bisa memberikan pengurangan atau bebas pajak.

Untuk pembayaran yang lebih efektif, pembayaran Pajak Bumi

dan Bangunan bisa dilakukan lewat ATM Bank terdekat yang ditunjuk.

Page 52: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PELAKSANAAN ... fileKATA PENGANTAR Assalamu’alaikum wr, wb. Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xli

BAB III

TEMUAN

A. Kelebihan

Dalam penelitian pelaksanaan penagihan Pajak Bumi dan Bangunan

terdapat beberapa kelebihan yang ditemukan antara lain:

1. Setiap melakukan penyampaian SPPT, Kantor Pelayanan Pajak

Pratama memberikan penyuluhan kepada para Camat dan Kepala Desa

dengan tujuan untuk mendapatkan informasi atau masukan secara

langsung.

2. Untuk memudahkan monitoring penyampaian SPPT PBB, kopian

SPPT PBB untuk ketetapan diatas Rp1000.000,- disebalik tanda terima

ditulis nomor telepon Wajib Pajak.

B. Kelemahan

Dalam penelitian pelaksanaan penagihan Pajak Bumi dan Bangunan

juga terdapat beberapa kelemahan yang ditemukan, antara lain:

1. Jangka waktu terutang Pajak Bumi dan Bangunan yang lama membuat

petugas pemungut yang bertugas memungut Pajak Bumi dan Bangunan

menyalahgunakan uang pajak tersebut.

2. Penyampaian SPPT masih kurang tercapai maksimal meskipun sudah

dilaksanakan penyuluhan sebelum diserahkannya SPPT karena kurangnya

kesadaran petugas pemungut ataupun wajib pajak sendiri.

Page 53: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PELAKSANAAN ... fileKATA PENGANTAR Assalamu’alaikum wr, wb. Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xlii

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian mengenai penagihan Pajak Bumi dan

Bangunan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Klaten, penulis dapat

mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Pada Kabupaten Klaten terdapat 26 Kecamaten dan 401 Desa dan

SPPT Pajak Bumi dan Bangunan di Kabupaten Klaten tahun 2011

sebanyak 543.473 Objek Pajak. Karena bencana yang terjadi di

Kabupaten Klaten, seperti gempa dan juga erupsi, menimbulkan

tunggakan Pajak Bumi dan Bangunan karena objek pajak mengalami

kerusakan. Untuk tahun 2011 di Kabupaten Klaten banyak petani

mengalami gagal panen karena serangan hama wereng pada objek

sawah sehingga mengakibatkan petani mengalami kerugian. Untuk

Objek pajak yang rusak karena bencana ataupun sawah yang terserang

hama wereng diberikan pengurangan atau bisa dibebaskan dari pajak.

Jika Wajib Pajak segera melaporkan keadaan Objek Pajak yang

mengalami kerusakan tersebut.

2. Pelaksanaan Penagihan Pajak Bumi dan Bangunan di Kantor

Pelayanan Pajak Pratama Klaten sesuai dengan pasal 12 UU PBB.

Dasar penagihan pajak berupa SPPT, SKP, dan STP. Atas SPPT atau

SKP tersebut apabila akan ditindaklanjuti dengan tindakan penagihan