perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id evaluasi sistem .../evaluasi... · bagiku hidup adalah...
TRANSCRIPT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PIUTANG DARI PENJUALAN IKLAN PADA
KORAN JITU SURAKARTA
TUGAS AKHIR
Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Guna Mencapai Derajat Ahli Madya
Program Studi Diploma III Akuntasi
Oleh :
AMALIA GITAYANTRI KURNIAWATI
F3307132
PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2010
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
MOTTO
Bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan. Filipi 1 : 21
Don’t regret what you lost, but smile for what you had.
Anonim
Semua impian kita dapat menjadi nyata jika kita memiliki keberanian untuk mengejarnya.
Walt Disney
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
HALAMAN PERSEMBAHAN
Tugas Akhir ini penulis persembahkan kepada :
· Tuhan Yesus Kristus
· Papa dan Mama yang tersayang
· Papa dan Mama Eros yang tersayang
· Saudara kandung dan saudara angkatku yang tersayang
· Seseorang yang aku sayangi
· Teman-teman Akuntansi 2007
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
KATA PENGANTAR
Salam Damai dalam Kasih Kristus,
Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang
Maha Tinggi, Maha Kasih dan Maha Penyayang, sehingga penulis dapat
menyelesaikan Tugas Akhir ini, yang dibuat sebagai salah satu syarat guna meraih
gelar Ahli Madya Akuntasi Keuangan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Setelah menempuh waktu selama beberapa bulan, dengan penuh kelegaan
akhirnya penulis mampu membuat Tugas Akhir. Atas selesainya Tugas Akhir ini,
penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Tuhan Yesus Kristus
2. Prof. Dr. Bambang Sutopo, M.Kom, Ak. selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret Surakarta
3. Sri Murni, S.E., M.Si., Ak. selaku Ketua Program Studi DIII Akuntansi
Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta
4. Sri Suranta, S.E., M.Si., Ak. BKP selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan bimbingan dan pengarahan dengan baik sehingga penulis
dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.
5. Anas Wibowo, S.E., M.Si., Ak. selaku pembimbing akademik penulis.
6. Segenap staf pengajar, dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
7. Darius Handoko dan Lenny Pandjidharma, yang dengan penuh pengertian
dan kesabaran memberikan dorongan selama proses magang dan penulisan
Tugas Akhir ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
8. Jimmy Soegiarto, selaku CEO dari Koran JITU, yang telah menerima
penulis untuk magang, serta dengan penuh pengertian dan kesabaran
memberikan pengetahuan dan pengalaman selama penulis magang di
perusahaan yang dipimpin.
9. Segenap manajemen dan karyawan Koran JITU yang telah membimbing
dan memberi masukan serta dorongan kepada penulis.
10. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, yang
telah banyak membantu dan mendorong penulis hingga mampu
menyelesaikan Tugas Akhir ini.
Penulis menyadari Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna. Besar harapan
penulis untuk memperoleh masukan untuk perbaikan yang lebih baik di masa
mendatang. Semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi kita semua serta
menjadi jembatan untuk penelitian selanjutnya.
Surakarta, Juli 2010
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
ABSTRAK ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING iii
HALAMAN PENGESAHAN iv
MOTTO v
HALAMAN PERSEMBAHAN vi
KATA PENGANTAR vii
DAFTAR ISI ix
DAFTAR GAMBAR xi
BAB I. PENDAHULUAN
A. Gambaran Umum Perusahaan 1
1. Sejarah Berdirinya Perusahaan 1
2. Lokasi Perusahaan 2
3. Bidang Usaha 2
4. Visi dan Misi Perusahaan 3
5. Arah Pengembangan dan Sasaran Perusahaan 3
6. Struktur Organisasi Perusahaan 3
7. Deskripsi Jabatan 6
B. Latar Belakang Masalah 14
C. Perumusan Masalah 16
D. Tujuan Penelitian 16
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
E. Manfaat Penelitian 16
F. Metode Penelitian 17
BAB II. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Tinjauan Pustaka 19
1. Pengertian Sistem dan Prosedur 19
2. Pengertian Sistem Akuntansi 20
3. Sistem Akuntansi Piutang 20
B. Pembahasan 26
1. Sistem Akuntansi Piutang pada Koran JITU 26
2. Evaluasi Sistem Akuntansi Piutang pada Koran JITU 32
BAB III. TEMUAN
A. Kelebihan 38
B. Kelemahan 39
BAB IV. REKOMENDASI
A. Kesimpulan 41
B. Saran 43
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1.1 Struktur Organisasi Koran JITU 5
2.1 Bagan Alir Prosedur Sistem Akuntansi Piutang pada Koran JITU 29
2.2 Bagan Alir Prosedur Sistem Akuntansi Piutang yang Disarankan 34
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ABSTRAK
EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PIUTANG DARI PENJUALAN IKLAN PADA KORAN JITU SURAKARTA
AMALIA GITAYANTRI KURNIAWATI
F3307132
Perkembangan sistem informasi sampai saat ini telah mendukung proses bisnis perusahaan, seperti penggunaan sistem informasi piutang pada Koran JITU. Untuk itu diperlukan suatu evaluasi atas sistem informasi yang dimiliki Koran JITU untuk memastikan bahwa sistem tersebut telah memberi kemudahan bagi perusahaan. Selama ini implementasi sistem telah berjalan satu tahun. Diharapkan dengan dilakukannya penelitian ini, sistem piutang di Koran JITU akan menjadi lebih baik. Data didapat dari metode interview dan observasi secara langsung dengan pihak perusahaan, data dokumenter yang didapat dari data yang ada di perusahaan serta analisa untuk mengetahui kelemahan atau resiko potensial pada sistem berjalan. Setelah itu dibuat rekomendasi atas kelemahan tersebut. Setelah melakukan penelitian pada sistem berjalan, diharapkan bisa menjadi masukan bagi perusahaan dan sistem piutang di Koran JITU berjalan lebih baik lagi, serta penagihan piutang kepada pelanggan yang lebih terorganisir.
Keyword: piutang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ABSTRACT
ACCOUNT RECEIVABLE ACCOUNTING SYSTEM EVALUATION OF REVENUE FROM SALES AND ADVERTISEMENT SPACE
AT KORAN JITU SURAKARTA
AMALIA GITAYANTRI KURNIAWATI F3307132
Information system has been increasingly developed to support business
processes of a company, such as the use of account receivable system at Koran JITU. After one year since first operation, the company now requires to evaluate the efficiency of its system to ensure standard performance is satisfied. This research expects to analyze data, find potensial problems and measure the efficiency of the information system being employed, in particular the system for account receivables. The data is obtained by way of interviews and direct observation of the company’s historical data. The research will analyze the weakness and potensial problems that will arise in future dates should no adjustment be made the existing system. This research attempts to provide a comprehensive analysis on overall systems, with special emphasize on account receivable. The writer hopes be able to provide valuable insights and recommendations on the existing system, resulting in increased efficiency and performance of account receivable.
Keyword : account receivable
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
1. Sejarah berdirinya Perusahaan
Koran JITU adalah perusahaan komanditer yang didirikan oleh Jimmy
Soegiarto (selaku CEO) dan Darius Handoko, selaku sekutu aktif, serta
Johanes Sulaiman, selaku sekutu pasif, pada 17 Agustus 2008. Nama Koran
JITU diambil dari isi korannya, yaitu jual beli ini itu, disamping itu Koran
JITU mempunyai arti koran iklan tepat sasaran. Alasan para pemilik
mendirikan perusahaan ini adalah karena melihat fenomena yang terjadi di
masyarakat dimana jika masyarakat dalam kondisi terhimpit ekonomi,
masyarakat akan menjual barang-barangnya untuk mendapatkan uang atau
melanjutkan hidup, sedangkan sarana untuk mengiklankan barang-barang
tersebut masih mahal bahkan kadang-kadang tidak sebanding dengan harga
barang yang dijual. Oleh karena itu, para pemilik ingin mendirikan sebuah
perusahan media cetak dimana masyarakat bisa mengiklankan barang-
barangnya secara gratis.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
Koran JITU adalah koran mingguan yang beredar di Surakarta dan
sekitarnya, yaitu Boyolali, Sragen, Karanganyar, Sukoharjo, Klaten dan
Wonogiri, yang bernaung di bawah CV. Mitra Media Bangsa Group yang
turut mengelola Koran Harian Suara Merdeka Solo Metro, Buletin PMS,
Buletin Solo Radio, Buletin BTC, Metro Events, serta Solo Web.
2. Lokasi Perusahaan
Salah satu unsur terpenting dalam mendirikan perusahaan adalah
menentukan lokasi perusahaan, karena lokasi yang tepat dapat memberikan
keuntungan bagi perusahaan. Lokasi kantor Koran JITU berada di Jl. Yos
Sudarso No. 134 Surakarta. Alasan yang mendorong Koran JITU memilih
lokasi tersebut adalah karena lokasi tersebut sangat strategis di kota Solo dan
merupakan distrik perdagangan, sehingga masyarakat dapat dengan mudah
mendatangi kantor perusahaan tersebut.
3. Bidang usaha
Koran JITU adalah perusahaan yang bergerak di bidang media massa,
yaitu media cetak. Koran JITU terbit 32 halaman full colour setiap hari Jumat.
Koran ini memiliki posisi unik dalam dunia media sekaligus di pasar bisnis
dengan konsep iklan baris gratis, yang merupakan pionir di Indonesia. Koran
ini juga mengharuskan para pemasang iklan baris ini untuk mencantumkan
harga barang atau jasa dagangannya. Sehingga hal ini secara otomatis
menjadikan Koran JITU sebagai media jual-beli paling informatif sekaligus
sebagai tempat mangkal para penjual dan pembeli barang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
4. Visi dan Misi Perusahaan
Visi dari Koran JITU adalah menjadi tolak ukur keberhasilan di dalam
dunia komunikasi publik nasional. Adapun misi dari Koran JITU yaitu :
1. Membentuk organisasi yang tidak pernah berhenti belajar,
berorientasi pada hasil, dan berfokus pada solusi.
2. Membentuk jaringan komunikasi secara menyeluruh.
3. Menjadi mitra terpercaya dalam hal komunikasi publik.
4. Memberikan nilai tambah yang nyata dalam setiap proyek yang
ditangani.
5. Arah Pengembangan dan Sasaran Perusahaan
Tujuan utama dari Koran JITU adalah mendapat keuntungan sebanyak-
banyaknya dengan menjadi media panduan belanja dan gaya hidup
terlengkap, serta menjadi mitra terpercaya bagi para pemasang iklan. Target
market dari Koran JITU antara lain perorangan, komunitas, organisasi,
pemerintahan, institusi pendidikan, dan lain-lain. Sedangkan arah
pengembangan perusahaan ini adalah ingin menjadi koran panduan jual beli
nomor satu di Indonesia.
6. Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi yang baik perlu diterapkan untuk mempermudah
dalam pengawasan manajemen agar pelaksanaan suatu kegiatan dapat berjalan
dengan lancar. Penetapan struktur organisasi yang jelas sangat diperlukan
sesuai dengan bagian masing-masing.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
Adapun tujuan disusunnya struktur organisasi adalah :
1. Mempermudah pelaksanaan tugas dan pekerjaan.
2. Mempermudahkan pimpinan dalam mengawasi pekerjaan bawahan.
3. Mengkoordinasi kegiatan untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
4. Menentukan kedudukan seseorang dalam fungsi dan kegiatan,
sehingga mampu menjalankan tugas yang dibebankan kepadanya.
Struktur organisasi dari Koran JITU adalah sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
DEWAN DIREKSI
CEO
ASISTEN CEO
DIVISI REDAKSI
DIVISI FINANCE
DIVISI HRD
DIVISI MARKETING
DIVISI IT SUPPORT
DIVISI OFF PRINT
DIVISI DESIGN & LAYOUT
DIVISI DISTRIBUSI
DAN SIRKULASI
PIMPINAN REDAKSI
SEKRETARIS REDAKSI
REDAKTUR
WARTAWAN
FOTOGRAFER
MANAGER
DESAINER
DATABASE
LAYOUTER
MANAGER
OFFICEBOY
MANAGER
MANAGER
MANAGER MANAGER MANAGER
LANGGANAN KANVAS
SUPERVISOR
LOPER KORAN
ADMIN LANGGANAN
ADMINISTRASI
CUSTOMER SERVICE
MARKETING EXECUTIVE
PENAGIHAN
TELEMARKETING
Gambar 1.1.
Struktur Organisasi Koran JITU
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
7. Deskripsi Jabatan
1. CEO
CEO atau Chief Executive Officer adalah pimpinan tertinggi di
perusahaan yang bertanggung jawab atas keberhasilan atau kegagalan
perusahaan. Operasi, pemasaran, strategi, pembiayaan, sumber daya
manusia, dan lain-lain semuanya merupakan tanggung jawab CEO.
Tugas utama CEO adalah menetapkan strategi dan visi perusahaan,
membangun budaya dari perusahaan tersebut, membangun tim
perusahaan, serta menetapkan anggaran perusahaan.
2. Asisten CEO
Asisten CEO bertanggung jawab menangani agenda kegiatan CEO
setiap hari, mengatur jadwal pertemuan CEO dengan klien-klien,
mengurus akomodasi untuk tamu perusahaan, mengumpulkan laporan
tiap-tiap divisi, membuat notulen rapat, serta menyediakan stok koran
dan media kit perusahaan.
3. Pimpinan Redaksi
Pimpinan redaksi atau pimred bertanggung jawab terhadap
mekanisme dan aktivitas kerja keredaksian dan jajaran keredaksian
kebawahnya, serta menindaklanjuti kebijakan CEO untuk mengangkat
dan memberhentikan personalnya dengan menempatkan tiap orang
sesuai divisinya masing-masing dalam keredaksian. Pimred harus
berperan aktif mengembangkan sektor manajemen medianya, mencari
tahu kebijaksanaan redaksional koran-koran kompetitor, serta harus
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
mampu mengarahkan medianya untuk menyajikan tulisan yang
menarik pembaca.
4. Sekretaris Redaksi
Jabatan sekretaris redaksi dikategorikan sebagai “back office” atau
lebih banyak berada di kantor. Sekretaris redaksi bertanggung jawab
terhadap kelancaran proses kerja redaksi, meliputi perencanaan proses
liputan dan laporan perkembangan liputan. Atasan langsung dari
sekretaris redaksi adalah Pemimpin Redaksi.
5. Redaktur
Redaktur bertanggung jawab mengusulkan dan menulis suatu
berita dan foto yang akan dimuat di setiap edisi berkoordinasi dengan
wartawan, mengarahkan dan membina wartawan dalam mencari berita
dan mengejar narasumber, serta memberikan laporan kepada pimred.
6. Wartawan dan Forografer
Wartawan merupakan anggota perusahaan di lapangan untuk
mencari berita atau meliput berita kemudian dikirm ke redaksi,
biasanya merangkap menjadi forografer, yang bertanggung jawab
kepada Pimpinan Redaksi. Tugas dari wartawan yaitu meliput suatu
acara yang menarik, mewawancarai nara sumber, memfoto narasumber
atau acara yang diliput, kemudian menulis berita hasil wawancara. Jam
kerja dari wartawan adalah 24 jam setiap hari.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
7. Manager Design & Layout
Manager design dan layout merupakan atasan langsung dari
databased administrasi, desainer dan layouter. Dimana tugas dari
manager desain dan layout selain mendesain cover Koran JITU adalah
mengatur kerja desainer dan layouter agar tersistem dengan baik.
8. Databased Administrasi
Databased administrasi bertanggung jawab terhadap kelancaran
porses kerja divisi pra cetak kepadan Manager Design dan Layout,
meliputi: koordinasi dengan divisi lain (marketing, redaksi, keuangan)
untuk iklan dan liputan yang akan tayang ataupun yang telah tayang di
Koran JITU, me-manage data iklan iklan komersial, iklan baris,
sampel desain dan desain yang masuk melalui divisi marketing,
mengatur koordinasi dengan desainer untuk iklan komersial yang
dikerjakan menurut prioritas, serta melakukan QC atau quality control
iklan yang sudah di-layout untuk meminimalisasi kesalahan.
9. Desainer
Designer iklan bertanggung jawab terhadap kelancaran proses
kerja divisi pracetak dan divisi marketing, meliputi: melakukan desain
iklan dan merevisi hasil desain sesuai dengan permintaan klien yang
diwakili oleh divisi marketing. Atasan langsung dari layouter adalah
manager design dan layout. Jabatan ini juga dikategorikan sebagai
“back office”.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
10. Layouter
Layouter redaksi bertanggung jawab terhadap kelancaran proses
kerja divisi pra cetak, divisi marketing dan divisi redaksi, meliputi:
melakukan layout berita liputan redaksi dan merevisi hasil layout
sesuai dengan permintaan divisi redaksi sebelum disetujui untuk naik
cetak, serta melakukan layout iklan dan merevisi hasil layout sesuai
dengan permintaan divisi marketing sebelum disetujui untuk naik
cetak. Atasan langsung dari layouter adalah manager design dan
layout. Jabatan ini juga dikategorikan sebagai “back office”.
11. Manager HRD
Manager HRD bertanggung jawab terhadap pengelolaan sumber
daya manusia di Koran JITU untuk menjawab kebutuhan bisnis dalam
perusahaan, termasuk mengangkat dan memberhentikan karyawan,
mengadakan pelatihan atau training, menilai kinerja karyawan,
mengelola database karyawan, payroll atau penghitungan gaji
karyawan untuk diserahkan kepada divisi keuangan, serta bertanggung
jawab mengelola perencanaan dan jenjang karir bagi seluruh
karyawan.
12. Office Boy
Tugas dari seorang office boy atau OB adalah membersihkan
seluruh area kantor setiap hari, membagikan koran harian ke divisi
terkait, mengantar surat, membuatkan minuman untuk CEO dan tamu
perusahaan. OB bertanggung jawab langsung kepada Manager HRD.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
13. Manager Keuangan
Tugas dari manager keuangan adalah mengatur cash flow
perusahaan, termasuk mengontrol keuangan perusahaan, membuat
invoice untuk tagihan yang belum terbayar, membantu menagih
piutang kepada klien, serta membuat laporan keuangan secara berkala.
Manager keuangan bertanggung jawab pada CEO secara langsung.
14. Penagihan
Tugas dari divisi penagihan adalah menagih piutang iklan yang
belum terbayar, baik melalui telepon ataupun mendatangi langsung
klien dan customer. Divisi penagihan bertanggung jawab kepada
Manager Keuangan.
15. Manager Marketing
Manager marketing bertanggung jawab merencanakan, mengontrol
dan mengkoordinir proses penjualan dan pemasaran untuk mencapai
target penjualan dan mengembangkan pasar secara efektif dan efisien,
memimpin rapat marketing setiap hari, memonitor perolehan penjualan
iklan setiap marketing executive, menganalisa dan mengembangkan
strategi marketing untuk meningkatkan jumlah pelanggan dan area
sesuai dengan target yang ditentukan.
16. Administrasi Marketing
Administrasi marketing bertanggung jawab secara langsung kepada
Marketing Manager. Tugas dari administrasi marketing adalah
membuat surat penawaran untuk klien atau customer atau calon klien
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
yang akan dikunjungi oleh marketing executive, menerima PO
(purchase order) dari marketing executive untuk diteruskan ke
databased administransi dan bagian keuangan, serta membuat laporan
pendapatan sales tiap edisi dan bulanan.
17. Customer Service
Customer service adalah barisan depan “penerima bola” yang
memiliki peran dalam melayani customer atau calon customer, yang
datang lansung ke kantor Koran JITU, stan Koran JITU di luar kantor
maupun melalui telepon. Melayani komplain dan saran dari customer,
baik yang datang langsung ke kantor maupun melalui telepon, juga
adalah tugas dari customer service yang bertanggung jawab secara
langsung pada manager marketing.
18. Telemarketing
Telemarketing berperan penting dalam melakukan transaksi
melalui telepon, karena tugas dari telemarketing adalah membuat
jadwal kunjungan marketing executive setiap harinya, mencari
customer atau klien baru melalui telepon, menawarkan space iklan dan
langganan koran kepada klien atau customer melalui telepon, serta
membina hubungan baik dengan biro-biro iklan. Atasan langsung dari
telemarketing adalah marketing manager.
19. Marketing Executive
Peran marketing executive sangat penting dalam perusahaan,
karena marketing executive bertemu secara langsung dengan klien atau
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
customer. Tugas dari marketing executive adalah mengunjungi
calon customer atau klien, menjual space iklan yang ada di Koran
JITU, menawarkan langganan Koran JITU, serta menjaga hubungan
baik dengan customer atau klien. Marketing executive bertanggung
jawab secara langsung kepada manager marketing.
20. Manager IT Support
Manager IT support bertanggung jawab atas semua program
komputer dan instalasi yang ada di perusahaan. Tugasnya antara lain
maintenance hardware dan software, update dan cek website Koran
JITU, menangani komputer, jaringan dan internet perusahaan, serta
menyimpan semua resources dalam server.
21. Manager Distribusi dan Sirkulasi
Manager distribusi dan sirkulasi bertanggung jawab terhadap
kelancaran sirkulasi koran setiap cetak dan distribusi koran ke setiap
divisi, langganan dan penjualan, mengatur area kanvaser dalam
mengirimkan koran ke penjual atau agen atau lapak asongan,
mengecek persediaan koran di lapangan setiap hari Kamis dan Sabtu,
membuat laporan penjualan koran, serta membantu divisi off print
dalam membagikan koran ke tempat-tempat umum.
22. Kanvas
Tugas dari seorang kanvas adalah mengirimkan koran ke penjual
atau agen atau lapak asongan, mengambil sisa koran yang ada (sistem
penjualan yaitu konsinasi), mengambil uang hasil penjualan koran, dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
membagikan koran ke balaikota, bandara, hotel-hotel serta sarana
umum lainnya. Setiap hari Kamis dan Sabtu, kanvaser juga mengecek
persediaan koran di lapangan.
23. Supervisor Langganan
Supervisor langganan membawahi loper koran dan admin
langganan. Dimana tugas dari supervisor langganan adalah mencari
langganan di lapangan dan mengkoordinasi loper-loper koran per-
daerah supaya memudahkan pengiriman koran dan penagihan.
24. Loper Koran
Loper koran adalah pekerjaan yang paling mudah, dimana
tugasnya yaitu mengirim Koran JITU ke setiap pelanggan dan menagih
biaya langganan setiap bulan.
25. Admin Langganan
Tugas dari admin langganan adalah mencari langganan melalui
telepon yang datanya didapat dari berbagai sumber, memperbaharui
data pelanggan setiap hari, memasukkan data kuis-kuis yang diadakan
Koran JITU, membuat tagihan langganan, dan menerima setoran uang
langganan dari loper-loper koran kemudian menyetorkannya ke bagian
keuangan.
26. Manager Off Print
Manager off print bertanggung jawab secara langsung kepada
CEO. Tugas dari manager off print adalah mengadakan even,
membagikan koran secara gratis di tempat-tempat keramaian dan di
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
even-even yang disponsori oleh Koran JITU, dan membuat MOU
atau perjanjian kerja sama dengan pihak-pihak yang bekerja sama
dengan Koran JITU.
B. LATAR BELAKANG MASALAH
Setiap perusahaan, baik itu perusahaan besar, perusahaan menengah, dan
perusahaan kecil, perlu sistem informasi akuntansi dalam setiap kegiatan
usahanya. Perusahaan dalam menjalankan kegiatan usahanya perlu
mengadakan suatu sistem yang baik guna memperlancar jalannya kegiatan
perusahaan tersebut. Sistem itu sendiri pada dasarnya adalah sekelompok
unsur yang erat berhubungan satu dengan yang lainnya yang berfungsi
bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu (Mulyadi , 2001 : 3). Sistem
sangat berguna sekali perusahaan karena di dalam sistem peristiwa atau
kegiatan yang terjadi dalam suatu perusahaan direkam, digambarkan atau
dijelaskan sehingga dapat membantu dalam pengawasan, pengontrolan, dan
dapat memperlancar jalannya kegiatan suatu perusahaan. Untuk mencapai
maksud tersebut, maka perlu perencanaan dan pelaksanaan sistem yang baik,
efektif, dan efisien. Setiap sistem dibuat untuk menangani sesuatu yang
berulang kali atau yang secara rutin terjadi, sehingga pada perusahaan perlu
dibuat desain sistem secara tertulis yang bertujuan untuk mengkomunikasikan
secara tertulis kepada pemakai informasi dan dapat digunakan sebagai
pedoman dalam pelaksanan kegiatan usahanya. Perencanaan dan pelaksanaan
sistem yang baik akan mencerminkan kokohnya suatu perusahaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
Koran JITU adalah perusahaan baru yang sedang berkembang yang
bergerak di bidang media massa. Perkembangan media massa yang pesat
inilah yang mendukung perusahaan untuk menciptakan sistem akuntansi.
Sistem akuntansi piutang memegang peranan yang penting untuk mencapai
tujuan perusahaan. Penerapan sistem dan pengendalian intern piutang yang
tepat akan dapat menjaga kelangsungan aktivitas perusahaan dan membawa
dampak yang baik bagi perusahaan maupun konsumen. Piutang yang
diperoleh perusahaan berasal dari penjualan koran dan iklan secara kredit.
Penjualan koran sendiri terdiri dari 3 (tiga) macam, yaitu langganan, eceran
dan lapak. Sedangkan penjualan iklan terdiri dari bermacam-macam yaitu
iklan baris, iklan foto, iklan kolom, iklan display, iklan liputan, iklan
advetorial, iklan paket halaman depan, serta iklan baner. Yang membedakan
koran JITU dengan kolan lainnya adalah iklan barisnya yang gratis 2 (dua)
baris pertama untuk barang, jasa dan aneka, serta 4 (empat) baris pertama
untuk lowongan.
Dengan adanya penjualan kredit tentu akan timbul risiko yang harus
ditanggung perusahaan. Risiko kredit tersebut yaitu tidak terbayarnya piutang
kredit. Jika hal ini dibiarkan terus menerus dan berlangsung lama maka dapat
menghambat perputaran kas perusahaan dan mengganggu aktivitas perusahaan
sehingga mengakibatkan kerugian bagi perusahaan. Sistem akuntansi piutang
pada Koran JITU kurang bagus, sehingga banyak terjadi piutang yang tidak
tertagih, yaitu sebanyak 20% dari pendapatan iklan setiap kali terbit (data
terlampir).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
Hal inilah yang mendorong bagi penulis untuk mengadakan penelitian dan
mengangkat judul “EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PIUTANG DARI
PENJUALAN IKLAN PADA KORAN JITU SURAKARTA”.
C. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut diatas, penulis bermaksud
ingin mengetahui dan memahami :
1. Bagaimana sistem akuntansi piutang dari pendapatan iklan pada Koran
JITU?
2. Apa penyebab terjadinya piutang yang tidak tertagih pada Koran JITU?
D. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan diadakannya penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui bagaimana sistem akuntansi piutang dari pendapatan
iklan pada Koran JITU.
2. Untuk mengetahui penyebab terjadinya piutang yang tidak tertagih pada
Koran JITU.
E. MANFAAT PENELITIAN
Beberapa manfaat yang dapat diambil dari penelitian adalah sebagai
berikut :
1. Bagi Perusahaan
a. Membantu perusahaan dalam mengevaluasi sistem penerimaan kas dari
pendapatan penjualan barang dan jasa.
b. Membantu perusahaan sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan
kebijakan perusahaan di masa mendatang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
2. Bagi Peneliti
a. Memberikan pengalaman kepada penulis dan mengembangkan ilmu
pengetahuan tentang penerapan dari teori perkuliahan yang telah
diberikan selama masa perkuliahan, sehingga dapat diterapkan di masa
mendatang.
b. Menambah wawasan penulis tentang sistem penerimaan kas dan
operasional perusahaan yang bergerak di bidang media masa.
3. Bagi Pihak Lain
a. Dapat digunakan sebagai referensi atau acuan bagi mahasiswa lain yang
nantinya akan mengambil penelitian dengan tema yang sejenis.
b. Memberikan informasi, pengetahuan dan wacana tentang sistem
penerimaan kas pada perusahaan yang bergerak di bidang media masa.
F. METODE PENELITIAN
1. Objek Penelitian
Sistem dan prosedur pendapatan dari penjualan iklan secara kredit pada
Koran JITU.
2. Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
a. Data Primer, yaitu data yang diperoleh dari observasi lapangan dan
wawancara dengan fungsi terkait.
b. Data Sekunder, yaitu data yang didapat dari sumber yang berkaitan
dengan penelitian ini, seperti buku-buku dan penelitian-penelitian yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
c. serupa, yang diperoleh dari Koran JITU dan perpustakaan Fakultas
Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Teknik Pengumpulan Data
a. Metode Interview
Dalam metode ini, peneliti mengadakan wawancara atau tanya jawab
dengan pihak-pihka yang menjadi sumber data dan dengan pimpinan
perusahaan atau CEO.
b. Studi Pustaka
Dalam studi pustaka, peneliti mengambil data sekunder yang ada
hubungannya dalam penyusunan Tugas Akhir ini dari literatur-literatur.
c. Observasi
Penelitian ini dilakukan dengan cara pengamatan secara langsung pada
berbagai kegiatan perusahaan.
d. Dokumenter
Penelitian ini juga dilakukan dengan cara mempelajari catatan-catatan
atau dokumen-dokumen dari perusahaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
BAB II
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Sistem dan Prosedur
Menurut Romney dan Steinbart (2003: 2) mendefinisikan sistem
adalah rangkaian dua atau lebih komponen-komponen yang saling
berhubungan, yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Sistem
akuntansi adalah organisasi formulir, catatan dan laporan yang
dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan
yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan
perusahaan (Mulyadi. 2001: 3).
Menurut Mulyadi (2001: 5) prosedur adalah suatu urutan kegiatan
klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau
lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi
perusahaan yang terjadi berulang-ulang.
Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa suatu sistem
terdiri dari beberapa prosedur yang menyusunnya. Prosedur itu sendiri
merupakan urutan proses yang dilakukan beberapa orang dalam satu
bagian yang dibuat untuk melakukan transaksi intern perusahaan yang
terjadi secara rutin.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
Sistem dan prosedur memiliki keterkaitan. Sistem yang baik berakar
dari baiknya prosedur yang membentuk sistem tersebut. Jika prosedur
yang membentuk sistem tersebut lemah, maka akan membentuk sistem
yang lemah juga.
2. Pengertian Sistem Akuntansi
Menurut Mulyadi (2001: 3) sistem akuntansi adalah organisasi
formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk
menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna
memudahkan pengelolaan perusahaan.
3. Sistem Akuntansi Piutang
Menurut Mulyadi (2002: 87) piutang merupakan klaim kepada pihak
lain atas uang, barang, atau jasa yang dapat diterima dalam jangka waktu
satu tahun, atau dalam satu siklus kegiatan perusahaan. Piutang umumnya
disajikan dalam dua kelompok, yaitu piutang usaha dan piutang non-
usaha. Piutang usaha adalah piutang yang timbul dari transaksi penjualan
barang atau jasa dalam kegiatan normal perusahaan. Piutang non-usaha
timbul dari transaksi selain penjualan barang dan jasa kepada pihak luar,
seperti misalnya piutang kepada karyawan, piutang penjualan saham,
piutang klaim asuransi, piutang pengembalian pajak, piutang dividen dan
bunga.
Untuk dapat memahami suatu sistem akuntansi, kita harus mengetahui
unsur-unsur yang membentuk suatu sistem tersebut. Unsur-unsur yang
membentuk sistem akuntansi piutang adalah:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
a. Fungsi yang Terkait
Fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi piutang atau sistem
penjualan kredit menurut Mulyadi (2001: 211) adalah :
a. Fungsi Penjualan
Dalam sistem penjualan kredit, fungsi ini bertanggung jawab untuk
menerima surat order dari pembeli, mengedit order dari pelanggan
utnuk menambahkan informasi yang belum ada pada surat order
tersebut (seperti spesifikasi barang dan rute pengiriman), meminta
otorisasi kredit, menentukan tanggal pengiriman dan dari gudang
mana barang akan dikirim, dan mengisi surat order pengiriman.
Fungsi ini juga bertanggung jawab untuk membuat “back order”
pada saat diketahui tidak tersedianya persediaan untuk memenuhi
order dari pelanggan.
b. Fungsi Kredit
Fungsi ini berada dibawah fungsi keuangan yang dalam transaksi
penjualan kredit, bertanggung jawab untuk meneliti status kredit
pelanggan dan memberikan otorisasi pemberian kredit kepada
pelanggan.
c. Fungsi Gudang
Dalam transaksi penjualan kredit, fungsi ini bertanggung jawab
untuk menyimpan barang dan menyiapkan barang yang dipesan
oleh pelanggan, serta menyerahkan barang ke fungsi pengiriman.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
d. Fungsi Pengiriman
Dalam transaksi penjualan kredit, fungsi ini bertanggung jawab
untuk menyerahkan barang atas dasar surat order pengiriman yang
diterimanya dari fungsi penjualan, menjamin bahwa tidak ada
barang yang keluar dari perusahaan tanpa ada otorisasi dari yang
berwenang.
e. Fungsi Penagihan
Dalam transaksi penjualan kredit, fungsi ini bertanggung jawab
untuk membuat dan mengirimkan faktur penjualan kepada
pelanggan, serta menyediakan copy faktur bagi kepentingan
pencatatan transaksi penjualan oleh fungsi akuntansi.
f. Fungsi Akuntansi
Dalam transaksi penjualan kredit, fungsi ini bertanggung jawab
untuk mencatat piutang yang timbul dari transaksi penjualan kredit
dan membuat serta mengirimkan pernyataan piutang kepada para
debitur, membuat laporan penjualan, mencatat harga persediaan
yang dijual ke dalam kartu persediaan.
b. Dokumen yang Digunakan
Formulir atau dokumen adalah secarik kertas yang memiliki ruang
untuk diisi (Mulyadi. 2001: 75). Dokumen yang digunakan dalam
sistem akuntansi piutang menurut Mulyadi (2001: 258) yaitu:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
a. Faktur Penjualan
Dalam pencatatan piutang, dokumen ini digunakan sebagai dasar
pencatatan timbulnya piutang dari transaksi penjualan kredit.
Dokumen ini dilampiri dengan surat muat (bill of lading) dan surt
order pengiriman sebagai dokumen pendukung untuk mencatat
transaksi penjualan kredit.
b. Bukti Kas Masuk
Dokumen ini digunakan sebagai dasar pencatatan berkurangnya
piutang dari transaksi pelunasan piutang oleh debitur.
c. Memo Kredit
Dokumen ini digunakan sebagai dasar pencatatan retur penjualan.
Dokumen ini dikeluarkan oleh bagian Bagian Order Penjualan, dan
jika dilampiri dengan Laporan Penerimaan Barang yang dibuat
oleh Bagian Penerimaan, merupakan dokumen sumber untuk
mencatat transaksi retur penjualan.
d. Bukti Memorial (Journal Voucher)
Bukti memorial adalah dokumen sumber untuk dasar pencatatan
transaksi ke dalam jurnal umum. Dalam pencatatan piutangm
dokumen ini digunakan sebagai dasar pencatatan penghapusan
piutang yang sudah tidak dapat ditagih lagi.
c. Catatan Akuntansi yang Digunakan
Catatan akuntasi yang digunakan dalam sistem akuntansi piutang
menurut Mulyadi (2001: 260) adalah:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
a. Jurnal Penjualan
Dalam prosedur pencatatan piutang, catatan akuntansi ini
digunakan untuk mencatat timbulnya piutang dari transaksi
penjualan kredit.
b. Jurnal Retur Penjualan
Dalam prosedur pencatatan piutang, catatan akuntansi ini
digunakan untuk mencatat berkurangnya piutang dari transaksi
retur penjualan.
c. Jurnal Umum
Dalam prosedur pencatatan piutang, catatan akuntansi ini
digunakan untuk mencatat berkurangnya piutang dari transaksi
penghapusan piutang yang tidak dapat lagi ditagih.
d. Jurnal Penerimaan Kas
Dalam prosedur pencatatan piutang, catatan akuntansi ini
digunakan untuk mencatat berkurangnya piutang dari transaksi
penerimaan kas dari debitur.
e. Kartu Piutang
Dalam prosedur pencatatan piutang, catatan akuntansi ini
digunakan untuk mencatat mutasi dan saldo dari debitur.
d. Jaringan Prosedur yang membentuk Sistem
Jaringan prosedur yang membentuk sistem penjualan kredit
menurut Mulyadi (2001: 219) adalah:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
1) Prosedur Order Penjualan
Dalam prosedur ini, fungsi penjualan menerima order dari pembeli
dan menambahkan informasi penting pada surat order dari
pembeli. Fungsi penjualan kemudian membuat surat order
pengiriman dan mengirimkannya kepada berbagai fungsi yang lain
untuk memungkinkan fungsi tersebut membrikan kontribusi dalam
melayani order pembeli.
2) Prosedur Persetujuan Kredit
Dalam prosedur ini, fungsi penjualan meminta persetujuan
penjualan kredit kepada pembeli tertentu dari fungis kredit.
3) Prosedur Pengiriman
Dalam prosedur ini, fungsi pengiriman mengirimkan barang
kepada pembeli sesuai dengan informasi yang tercantum dalam
surat order pengiriman yang diterima dari fungsi pengiriman.
4) Prosedur Penagihan
Dalam prosedur ini, fungsi penagihan membuat faktur penjualan
dan mengirimkannya kepada pembeli. Dalam metode tertentu
faktur penjualan dibuat oleh fungsi penjualan sebagai tembusan
pada waktu bagian ini membuat surat order pengiriman.
5) Prosedur Pencatatan Piutang
Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi mencatat tembusan faktur
penjualan ke dalam kartu piutang atau dalam metode pencatatan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
tertentu mengarsipkan dokumen tembusan menurut abjad yang
berfungsi sebagai catatan piutang.
6) Prosedur Distribusi Penjualan
Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi mendistribusikan data
penjualan menurut informasi yang diperlukan oleh manajemen.
7) Prosedur Pencatatan Harga Pokok Penjualan
Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi mencatat secara periodik total
harga pokok produk yang dijual dalam periode akuntansi tertentu.
B. PEMBAHASAN
1. Sistem Akuntansi Piutang Pada Koran JITU
a. Fungsi yang Terkait
Fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi piutang pada Koran
JITU yaitu:
a. Divisi Marketing, yaitu manager marketing, admin marketing,
marketing executive, telemarketing, maupun customer service.
b. Divisi Finance, yaitu bagian keuangan dan bagian penagihan.
b. Dokumen yang Digunakan
Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi piutang pada
Koran JITU adalah:
a. PO atau purchase order
b. Invoice atau tagihan
c. Kuitansi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
c. Catatan Akuntansi yang Digunakan
Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem akuntansi piutang
pada Koran JITU adalah:
a. Form pendapatan iklan
b. Form pemasukan kas
d. Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem
Jaringan prosedur yang digunakan dalam sistem akuntansi piutang
pada Koran JITU adalah:
1) Prosedur penjualan iklan
Prosedur ini dimulai dari divisi marketing yang membuat surat PO
(purchase order) yang berisi nomor PO, tanggal penandatanganan
PO, nama klien, alamat klien, nomor telpon klien yang dapat
dihubungi, nama karyawan yang berwenang, nama marketing
Koran JITU, nomor telpon marketing Koran JITU yang dapat
dihubungi, materi iklan yang akan ditayangkan (kategori iklan, isi
iklan, jumlah tayang), harga iklan, diskon (jika ada), pajak, uang
muka, catatan dari klien (jika ada), serta tanda tangan klien dan
marketing Koran JITU.
2) Prosedur pencatatan iklan dan piutang
Prosedur ini dijalankan oleh bagian admin marketing dan bagian
keuangan dengan mencatat PO yang diterima dari marketing pada
data masing-masing divisi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
3) Prosedur penagihan iklan
Prosedur ini dijalankan oleh divisi keuangan yaitu menagih piutang
klien yang belum terbayar dengan mengirimkan invoice atau nota
tagihan kepada klien. Jika klien sudah membayar, divisi keuangan
wajib memberi kuitansi kepada klien sebagai bukti pembayaran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
DIVISI MARKETING
Untuk Customer
Gambar 2.1
Bagan Alir Prosedur Sistem Akuntansi Piutang pada Koran JITU
MULAI
Menjual iklan pada customer
2 1
PO
Membuat PO
1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
BAGIAN MANAGER KEUANGAN
Beserta uang yang diterima
Gambar 2.1
Bagan Alir Prosedur Sistem Akuntansi Piutang pada Koran JITU
(lanjutan)
3
2 Kuitansi
Memasukkan data ke komputer sebagai pemasukan kas
Form Pemasukan
Kas
2 Kuitansi
D
4
SELESAI
1
Memasukkan data PO ke komputer
Form Pendapatan
Iklan
2
Membuat invoice
1 Invoice
2
D
2 PO
D
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
BAGIAN PENAGIHAN
Berhasil
Tidak Berhasil
Untuk Customer
Untuk Customer
Untuk Customer
Telepon apakah tagihan sudah bisa diambil
Berhasil
Tidak Berhasil Untuk customer
Untuk Customer
Gambar 2.1
Bagan Alir Prosedur Sistem Akuntansi Piutang pada Koran JITU
(lanjutan)
SELESAI
2
Melakukan penagihan ke
customer
1 Invoice
Membuat kuitansi
Invoice 1
2 1
Kuitansi
Invoice 1
Melakukan konfirmasi ke
customer
Invoice 1
2 1
Kuitansi
Membuat kuitansi
3
4
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
2. Evaluasi Sistem Akuntansi Piutang Pada Koran JITU
Setelah melakukan perbandingan antara sistem akuntansi piutang pada
Koran JITU dengan teori yang ada, maka dapat disajikan evaluasi sebagai
berikut:
a. Fungsi yang Terkait
1) Pada Koran JITU tidak ada fungsi kredit karena pada Koran JITU
untuk pembayaran pemasangan iklan bisa tunai atau kredit,
sehingga marketing mempunyai wewenang untuk menentukan cara
pembayaran customer tersebut tunai atau kredit.
2) Pada Koran JITU fungsi penjualan dijalankan oleh divisi
marketing, baik itu manager marketing, marketing executive,
telemarketing, maupun customer service.
3) Pada Koran JITU fungsi akuntansi dijalankan oleh bagian manager
finance.
4) Pada Koran JITU fungsi penagihan dijalankan oleh bagian
penagihan.
b. Dokumen yang Digunakan
1) Pada Koran JITU faktur penjualan sama fungsinya dengan bukti
PO, yang berfungsi sebagai dokumen sumber dalam membuat
invoice dan memperbaharui data dalam form pendapatan iklan.
2) Pada Koran JITU bukti kas masuk sama fungsinya dengan kuitansi,
yang berfungsi sebagai dokumen sumber dalam memperbaharui
form pemasukan kas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
3) Pada Koran JITU pembuatan PO, invoice dan kuitansi diberi
tangal, bulan, tahun, dan nama marketing-nya untuk mengetahui
kapan terjadinya transaksi dan memudahkan pengarsipan.
c. Catatan Akuntansi yang Digunakan
1) Pada Koran JITU jurnal penjualan sama fungsinya dengan form
pendapatan iklan, yaitu untuk mencatat penjualan iklan setiap edisi.
2) Pada Koran JITU penerimaan kas sama fungsinya dengan form
pemasukan kas, yaitu untuk mencatatat penerimaan kas setiap
harinya.
3) Pada Koran JITU kartu piutang belum ada, sehingga tidak
diketahui secara detail mengenai data-data para pemasang iklan
dan jumlah tagihannya.
d. Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem
1) Pada Koran JITU prosedur order penjualan sama dengan prosedur
penjualan iklan, yang dijalankan oleh divisi marketing.
2) Pada Koran JITU prosedur persetujuan kredit tidak ada
dikarenakan marketing mempunyai wewenang untuk menentukan
cara pembayaran customer tersebut tunai atau kredit.
3) Pada Koran JITU prosedur pencatatan piutang sudah ada, yang
dijalankan oleh bagian manager finance.
4) Pada Koran JITU prosedur penagihan sudah ada yang dijalankan
oleh bagian penagihan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
BAGIAN MARKETING EXECUTIVE, TELEMARKETING,
CUSTOMER SERVICE
Setuju
Tidak Setuju
Untuk Customer
Gambar 2.2
Bagan Alir Prosedur Sistem Akuntansi Piutang yang Disarankan
MULAI
Menjual iklan pada customer dengan
memberikan persyaratan
2 1
PO
Negosiasi dengan
Manager Maketing
1
Membuat PO
2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
BAGIAN MANAGER MARKETING
Berhasil
Tidak Berhasil
Untuk Customer
Gambar 2.2
Bagan Alir Prosedur Sistem Akuntansi Piutang yang Disarankan
(lanjutan)
2
Negosiasi dengan
customer
2 1
PO
3
Membuat PO
SELESAI
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
BAGIAN MANAGER KEUANGAN
Untuk Customer
Gambar 2.2
Bagan Alir Prosedur Sistem Akuntansi Piutang yang Disarankan
Memasukkan data ke komputer sebagai pemasukan kas
Form Pemasukan
Kas
2 Kuitansi
D
SELESAI
2 Kuitansi
1
Memasukkan data PO ke komputer
Form Pendapatan
Iklan
2
Membuat invoice
1 Invoice
4
D
2 PO
3
Kartu Piutang
5 6
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
(lanjutan)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
BAGIAN PENAGIHAN
Berhasil
Tidak Berhasil Untuk Customer
Untuk Customer
Untuk Customer
Untuk Customer
Berhasil
Untuk Customer
Untuk Customer
Gambar 2.2
Bagan Alir Prosedur Sistem Akuntansi Piutang yang Disarankan
(lanjutan)
SELESAI
4
Melakukan penagihan ke
customer
1 Invoice
Membuat kuitansi
Invoice 1
2 1
Kuitansi
Invoice 1
Melakukan konfirmasi ke
customer
Invoice 1
2 1
Kuitansi
Membuat kuitansi
5
6
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
BAB III
TEMUAN
Setelah melakukan penelitian yang diteruskan dengan evaluasi terhadap
sistem akuntansi piutang pada Koran JITU, penulis menemukan adanya kelebihan
dan kelemahan dalam sistem akuntansi piutang pada Koran JITU. Kelebihan dan
kelemahan tersebut adalah sebagai berikut:
A. KELEBIHAN
Kelebihan sistem akuntansi piutang pada Koran JITU adalah sebagai
berikut :
1. Pada Koran JITU sudah ada fungsi penjualan yang dijalankan oleh
divisi marketing.
2. Pada Koran JITU sudah ada fungsi akuntansi yang dijalankan oleh
bagian manager finance.
3. Pada Koran JITU sudah ada fungsi penagihan yang dijalankan oleh
bagian penagihan.
4. Pada Koran JITU sudah ada faktur penjualan yang sama fungsinya
dengan bukti PO, yang berfungsi sebagai dokumen sumber dalam
membuat invoice dan memperbaharui data dalam form pendapatan
iklan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
5. Pada Koran JITU sudah ada bukti kas masuk yang sama fungsinya
dengan kuitansi, yang berfungsi sebagai dokumen sumber dalam
memperbaharui form pemasukan kas.
6. Pada Koran JITU pembuatan PO, invoice dan kuitansi diberi tanggal,
bulan, tahun, nama marketing, nama perusahaan, alamat perusahaan,
nomor telpon perusahaan, nama karyawan yang berwenang, materi
ikaln yang ditayangkan, total tagihan untuk mengetahui kapan
terjadinya transaksi dan memudahkan pengarsipan.
7. Pada Koran JITU sudah ada jurnal penjualan yang sama fungsinya
dengan form pendapatan iklan, yaitu untuk mencatat penjualan iklan
setiap edisi.
8. Pada Koran JITU sudah ada jurnal penerimaan kas yang sama
fungsinya dengan form pemasukan kas, yaitu untuk mencatatat
penerimaan kas setiap harinya.
9. Pada Koran JITU sudah ada prosedur order penjualan yaitu prosedur
penjualan iklan.
10. Pada Koran JITU sudah ada prosedur pencatatan piutang.
11. Pada Koran JITU prosedur penagihan sudah ada.
B. KELEMAHAN
Kelemahan sistem akuntansi piutang pada Koran JITU adalah sebagai
berikut:
a. Pada Koran JITU tidak ada fungsi kredit karena marketing mempunyai
wewenang untuk menentukan cara pembayaran customer atau
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
b. pemasang iklan tersebut tunai atau kredit, sehingga sering terjadi
piutang yang tak tertagih.
c. Pada Koran JITU belum ada buku pembantu piutang, sehingga tidak
diketahui total piutang Koran JITU.
d. Pada Koran JITU kartu piutang belum ada, sehingga customer yang
masih belum membayar tagihannya dapat memasang iklan lagi, yang
mengakibatkan semakin bertambahnya piutang tak tertagih.
e. Pada Koran JITU prosedur persetujuan kredit tidak ada dikarenakan
marketing mempunyai wewenang untuk menentukan cara pembayaran
customer atau pemasang iklan tersebut tunai atau kredit.
f. Pada Koran JITU tidak ada prosedur pencatatan harga pokok
penjualan, melainkan pencatatan pengeluaran perusahaan secara total
setiap bulannya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
BAB IV
REKOMENDASI
A. KESIMPULAN
Sistem akuntansi piutang pada Koran JITU sudah memadai yaitu terlihat
dari sudah ada syarat pembayaran yang biasanya digunakan dalam penjualan
kredit adalah 7 (tujuh) hari sejak tanggal koran terbit atau dalam waktu yang
telah ditentukan dan disepakati bersama antara pihak Koran JITU dengan
pihak pemasang iklan, sudah ada fungsi penjualan, fungsi akuntansi, fungsi
penagihan, PO atau faktur penjualan, kuitansi atau bukti kas masuk, invoice
atau tagihan, form pendapatan iklan atau jurnal penjualan, form pemasukan
kas atau jurnal penerimaan kas, prosedur order penjualan atau prosedur
penjualan iklan, prosedur pencatatan piutang, serta prosedur penagihan.
Namun ada beberapa kelemahan yang perlu diperbaiki, yaitu tidak adanya
buku pembantu piutang, tidak adanya kartu piutang, tidak adanya prosedur
persetujuan kredit serta tidak adanya prosedur pencatatan harga pokok
penjualan.
Apabila terjadi piutang yang tidak dapat terbayarkan atau tidak dapat
tertagih dikarenakan debiturnya tidak sanggup membayar, meninggal atau
karena sebab-sebab yang lainnya, piutang yang tidak dapat tertagih tersebut
harus dihapuskan dari rekening piutang. Tidak semua debitur dapat
membayarkan hutangnya tepat waktu, dan selama ini perusahaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
mengantisipasinya dengan membuat prosedur yaitu menagih kembali
dengan cara menghubungi pihak yang bersangkutan.
Penyebab adanya piutang yang tidak tertagih pada Koran JITU yaitu :
1. Kurang ketatnya peraturan perusahaan dalam hal pemasangan iklan
oleh pelanggan yang belum melunasi piutangnya kepada perusahan
2. Sistem akuntansi piutang di perusahaan belum dijalankan dengan baik
oleh masing-masing divisi yang terkait, yaitu divisi finance dan divisi
marketing. Sehingga menyebabkan ada data pelanggan yang sama
(baik nama, jenis iklan, total piutang) yang menumpuk, ada data
pelanggan yang sudah membayar tetapi belum dihapus dari daftar
piutang perusahaan, dan ada pelanggan yang sudah lama berhutang
kepada perusahaan tetapi belum ditagih.
B. SARAN
Mengingat dengan adanya kelemahan yang penulis temukan selama
mengadakan penelitian di Koran JITU. Penulis mencoba memberikan
masukan dalam sistem akuntansi piutang pada Koran JITU adapun saran-saran
yang dapat penulis berikan pada Koran JITU adalah sebagai berikut:
1. Sebaiknya ada peraturan mengenai biaya pemasangan iklan, misalnya
untuk memasang iklan harus membayar uang muka minimal 50%. Untuk
meminimalkan terjadinya piutang tak tertagih. Jika ada customer yang
menghendaki uang muka lebih kecil dari peraturan perusahaan, hanya
manager marketing yang berhak mengotorisasinya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
2. Sebaiknya perusahaan membuat buku pembantu piutang untuk mengetahui
total piutang semua customer pada perusahaan setiap periodenya.
3. Sebaiknya perusahaan membuat kartu piutang untuk mengetahui secara
detail mengenai data-data para customer atau pemasang iklan, sehingga
jika ada kredit macet pada customer atau pemasang iklan tersebut dapat
langsung diketahui sebelum tagihannya semakin bertambah banyak.
4. Sebaiknya perusahaan membuat prosedur persetujuan kredit yang disetujui
oleh marketing manager perusahaan saja untuk pemasangan iklan yang
jumlahnya material, guna meminimalkan terjadinya pemberian kredit
kepada costumer atau pemasang iklan yang masih mempunyai tagihan
piutang pada perusahaan.
5. Sebaiknya perusahaan menjalankan prosedur pencatatan harga pokok
penjualan setiap periode tertentu guna mengetahui harga pokok penjualan
iklan setiap edisi atau setiap perode tertentu, sehingga perusahaan dapat
mengantisipasi jika tiba-tiba terjadi kenaikan harga pokok penjualan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user