perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id analisis ... · daerah, dan pemerintah daerah akan...

108
ANALISIS IMPLEMENTASI SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI DI KOTA SURAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012 (Studi Kasus Pada SMK Negeri 5 Surakarta) SKRIPSI Oleh: INTAN KARTIKA SARI K7408225 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

Upload: dangkiet

Post on 03-May-2019

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

ANALISIS IMPLEMENTASI SISTEM DAN PROSEDUR

PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI

DI KOTA SURAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012

(Studi Kasus Pada SMK Negeri 5 Surakarta)

SKRIPSI

Oleh:

INTAN KARTIKA SARI

K7408225

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

ANALISIS IMPLEMENTASI SISTEM DAN PROSEDUR

PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI

DI KOTA SURAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012

(Studi Kasus Pada SMK Negeri 5 Surakarta)

Oleh:

INTAN KARTIKA SARI

K7408225

Skripsi

Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar

Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi

Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

ABSTRAK

Intan Kartika Sari. K7408225, ANALISIS IMPLEMENTASI SISTEM DAN

PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH MENENGAH

KEJURUAN DI KOTA SURAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012 (Studi Kasus

pada SMK Negeri 5 Surakarta). Skripsi. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juli 2012.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Sistem dan prosedur pengelolaan

keuangan sekolah pada SMK Negeri 5 Surakarta tahun ajaran 2011/2012, (2) Penyusunan

anggaran keuangan sekolah yang berdasarkan Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 pada

SMK Negeri 5 Surakarta tahun ajaran 2011/2012, (3) Sejauh mana kepatuhan

penyusunan dan Realisasi Anggaran Keuangan Sekolah (RKAS) terhadap Permendiknas

Nomor 19 Tahun 2007 pada SMK Negeri 5 Surakarta tahun ajaran 2011/2012.

Sesuai dengan tujuan penelitian, maka penelitian menggunakan metode penelitian

deskriptif kualitatif. Strategi yang digunakan adalah tunggal terpancang. Bila ditinjau dari

aspek yang diteliti, penelitian ini merupakan studi kasus. Sumber data yang digunakan

adalah informasi, dolumen dan arsip, serta tempat dan peristiwa. Dalam penelitian ini

penentuan sampel dilakukan secara non probabilitas (pemilihan non-random) dengan

metoode purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah

wawancara, observasi, dan dokumentasi. Validitas data dengan menggunakan

trianggulasi data dan metode. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah

tekniik analisis interaktif.

Hasil penelitian adalah sebagai berikut: (1) Rencana anggaran dapat diterbitkan

dengan ketentuan bahwa jumlah dana yang tersedia dan jumlah program yang diusulkan

oleh masing-masing departemen yang memberikan plafon keuangan seperti Wakil Kepala

Sekolah Bidang Kurikulum, Wakil Kepala Kemahasiswaan, Wakil Kepala Sumber Daya

Manusia, Wakil Kepala Sekolah Hubungan Industri, dan Wakil Kepala Manajemen Mutu

dikenal sehingga sekolah telah melaksanakan prosedur sistem manajemen keuangan di

ketidakpatuhan dengan jumlah dana yang tersedia diperoleh dan program kerja masing-

masing departemen. (2) Penyusunan anggaran sekolah berdasarkan Peraturan Menteri

Pendidikan Nasional Republik Indonesia, Nomor: 19 Tahun 2007 dapat dijelaskan dalam

hal keuangan dan pengeluaran berdasarkan hasil pelaksanaan rencana kerja. Sehubungan

dengan keuangan dan pengeluaran di SMK Negeri 5 Surakarta Tinggi, ada prosedur

perundang-undangan yang efektif seperti Peraturan Presiden, Nomor: 54 Tahun 2010

tentang Pengadaan Tate Milik Barang dan Jasa, yang diubah dengan Peraturan Presiden

Nomor: 2011 35 dari. Menurut Peraturan Presiden Nomor: 54 Tahun 2010, pengelolaan

keuangan sekolah harus dipatuhi dan harus didorong. Hasil kepatuhan pengaturan

anggaran sekolah dan realisasi dengan Peraturan Presiden Nomor: 19 Tahun 2007 dapat

dilihat dalam pelaksanaan rencana kerja yang langsung berhubungan dengan keuangan

dan pengeluaran, dan karena itu tindak lanjut akan dilakukan sehubungan dengan

Peraturan Presiden Nomor: 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang Milik Negara dan

Jasa. Peraturan ini harus diterapkan dan dilaksanakan sesuai dengan sistem yang tersedia,

yaitu: Sistem Informasi Manajemen Daerah. Sistem ini akan diperpanjang oleh

pemerintah daerah untuk digunakan oleh sekolah sehingga sekolah dapat melakukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

dokumentasi pelaksanaan anggaran sesuai dengan anggaran yang diberikan oleh kas

daerah, dan pemerintah daerah akan menanggung hak untuk mengetahui rincian anggaran

langsung pelaksanaan dokumen program dan kegiatan setiap unit kerja dari aparat

setempat.

Kata kunci : Sistem Informasi Manajemen Daerah, manajemen keuangan, dan

pelaksanaan anggaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

ABSTRACT

Intan Kartika Sari, K7408225. AN ANALYSIS OF THE IMPLEMENTATION OF

FINANCIAL MANAGEMENT SYSTEM AND PROCEDURE OF VOCATIONAL

HIGH SCHOOL IN SURAKARTA IN ACADEMIC YEAR T2011/2012 (A Case

Study at State Vocational High School 5 of Surakarta). Skripsi. Surakarta: The

Faculty of Teacher Training and Education, Sebelas Maret University, Surakarta, July

2012.

The objectives of this research are to investigate: (1) the financial management

system and procedure of State Vocational High School 5 of Surakarta in Academic Year

2011/2012; (2) the arrangement of the school budget based on the Regulation of the

Ministry of National Education of the Republic Indonesia, Number: 19 of 2007 on

Standards of Education in Academic Year 2011/2012; and (3) the compliance of the

school budget arrangement and realization with the Regulation of the Ministry of

National Education of the Republic Indonesia, Number: 19 of 2007 in Academic Year

2011/2012.

This research used the qualitative method with the strategy of embedded single

case study. The data sources included pieces of information, documents and archives,

sites/locations, and events. The samples of the research were taken by using the non-

probability (non-random) sampling technique, namely: purposive sampling technique.

The data of the research were gathered through in-depth interview, observation, and

documentation. The data were validated by using data source and method triangulations.

They were then analyzed by using the interactive technique of analysis.

The results of the research are as follows: (1) The budget plan can be issued

provided that the amount of the available fund and the number of programs proposed by

each department which gives financial ceiling such as Vice-Principal of Curriculum

Affairs, Vice-Principal of Student Affairs, Vice-Principal of Human Resources, Vice-

Principal of Industrial Relations, and Vice-Principal of Quality Management are known

so that the school has executed the financial management system procedure in

incompliance with the amount of the available fund obtained and the work programs of

each department. (2) The arrangement of the school budget based on the Regulation of

the Ministry of National Education of the Republic Indonesia, Number: 19 of 2007 can be

explained in terms of finance and expenditures based on the result of work plan

implementation. In relation to finance and expenditures at State High Vocational School

5 of Surakarta, there are an effective legislation procedure such as Presidential

Regulation, Number: 54 of 2010 on the Procurement of tate-Owned Goods and Services,

which is amended with Presidential Regulation Number: 35 of 2011. According to the

Presidential Regulation, Number: 54 of 2010, the financial management of the school

shall be obeyed and shall be being encouraged. The result of the compliance of the school

budget arrangement and realization with the Presidential Regulation, Number: 19 of 2007

can be seen in the implementation of the work plan which is directly related to finance

and expenditures, and therefore a follow-up action shall be done in relation to the

Presidential Regulation Number: 54 0f 2010 on the Procurement of State-Owned Goods

and Services. The regulation shall be applied and executed in accordance with the

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

available system, namely: Regional Management Information System. This system shall

be extended by the local government to be used by the school so that the school can do

documentation of the budget implementation in accordance with the budget granted by

the local treasury, and the local government shall bear the right to know the details of

direct budget implementation document of the program and each activity of the work

units of the local apparatuses.

Keywords: Regional Management Information System, financial management, and

budget implementation.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

MOTTO

Belajar dari pengalaman hidup lebih penting dari pada belajar secara instan,

karena hidup ini lebih seimbang jika ada doa orang tua dan untuk membahagiakan

kedua orang tua terutama ibu serta bisa menjadi contoh untuk adik-adiknya

(Penulis)

Mereka dalam pilihan dan sikap adalah awal dari perubahan apa pun, termasuk awal

perubahan bagi kehidupan wiraswastanya

(BOB SADINO)

Anda tidak menjadi apa yang anda inginkan, tetapi menjadi apa yang anda yakini

(Oprah Winfrey)

Dan bersabarlah, karena sesungguhnya Allah tiada menyia-nyiakan pahala orang-

orang yang berbuat kebaikan

(QS : Hud 115)

..Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum

mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri

(QS. Ar Rad : 11)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

PERSEMBAHAN

Skripsi ini peneliti persembahkan sebagai wujud rasa sayang, cinta

kasih peneliti dan terima kasih peneliti kepada :

Ibu saya tercinta Dyah Widayati dan Bapak saya yang tercinta

Sumardi atas kasih sayang, doa, dan semangat yang selalu

diberikan setiap waktu.

Kakak saya tersayang D. Aditya Rahardian dan Agung yang selalu

memberikan semangat, doa dan bantuan selama ini.

Adikku Keponakan tersayang Elin Agustina, Alan A., Lintar Putra

Rimbagiri (Alm.), Buana Putra Rimbagiri, Fanny M., Azsrul M.,

dan Raihan yang memberikan semangat, doa dan hiburan saat saya

mulai lelah.

Dra. Sri Wicturachmi, M.M dan Sohidin, SE., M.Si., Akt. terima

kasih atas bimbingan dan dukungannya selama ini.

Dwi PTM yang selalu ada dan tidak lelah memberi semangat dan

doa serta dukungan kepada saya.

Sahabat-sahabatku tercinta (Herlambang P., Lidya Sari R., Ika P,

Ika D, Soleha, Ika Y, Isti, Septi dll) yang selalu memotivasi,

semangat, perjuangan, kerjasamanya dan mendoakan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

kenikmatan dan karunia-Nya, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik oleh

penulis guna memenuhi sebagaian persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana

Pendidikan.

Hambatan dan kesulitan yang penulis hadapi dalam menyelesaikan penulisan

skripsi ini dapat diatasi berkat bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, atas segala bentuk

bantuannya penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Drs. Saiful Bachri, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

FKIP UNS, yang telah menyetujui permohonan Ijin Menyusun Skripsi.

3. Drs. Wahyu Adi, M.Pd., selaku Ketua BKK Pendidikan Akuntansi FKIP UNS yang

telah memberikan arahan dan ijin dalam penyususnan skripsi ini.

4. Dra. Sri Witurachmi, M.M selaku pembimbing I yang telah memberikan begitu

banyak sekali motivasi, ilmu dan arahan dengan penuh kesabaran.

5. Sohidin, SE., M.Si., Akt. selaku Pembimbing II yang telah memberikan banyak

pengarahan serta bimbingan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

6. Tim Penguji Skripsi yang telah menguji hasil penelitian penulis.

7. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan

Akuntansi FKIP UNS, yang telah memberi bekal ilmu pengetahuan selama penulis

menempuh kuliah.

8. Drs. Sudarto, M.M selaku kepala sekolah SMK Negeri 5 Surakarta terima kasih atas

ijin dan kemudahan bagi peneliti dalam pelaksanaan penelitian.

9. Drs. Catur Jatmiko dan Annah Dwi Koriawati selaku bendahara SMK Negeri 5

Surakarta yang telah banyak membantu peneliti dalam penelitian ini. Terima kasih

untuk bantuan waktu, tenaga, ilmu, serta pikiran dan juga doa yang selalu diberikan

kepada peneliti.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

10. Ibu, Bapak dan keluarga besar putune Mbah Djoyo tercinta, yang selalu memberikan

dorongan baik moril maupun sprirituil, kasih sayang serta doa yang tak henti-

hentinya mengiringi penulis hingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

11. Joko Herlambang yang selalu memberikan semangat dan doa sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini.

12. Semua teman-teman kos blok F yang melewati hari bersama dalam suka dan duka,

terimakasih doanya dan semangatnya.

13. Semua teman-teman seperjuangan Pendidikan Ekonomi BKK akuntansi08, terima

kasih buat senyum dan doanya.

14. Semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu yang telah membantu

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis

menerima saran dan kritik yang bersifat membangun, sebagai bekal bagi tugas-tugas

mendatang. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan

dunia pendidikan dan berbagai pihak yang berkepentingan.

Surakarta, Juli 2012

Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i

HALAMAN KEASLIAN TULISAN ............................................................... ii

HALAMAN PENGAJUAN .............................................................................. iii

HALAMAN PERSETUJUAN .......................................................................... iv

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... v

HALAMAN REVISI ......................................................................................... vi

HALAMAN ABSTRAK .................................................................................... vii

HALAMAN ABSTRACT ................................................................................. ix

HALAMAN MOTTO ........................................................................................ xi

HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ xii

KATA PENGANTAR ....................................................................................... xiii

DAFTAR ISI ..................................................................................................... xv

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xix

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xx

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xxi

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ......................................................................... 9

C. Tujuan Penelitian .......................................................................... 9

D. Manfaat Penelitian ........................................................................ 10

BAB II LANDASAN TEORI ....................................................................... 11

A. Kajian Teori dan hasil penelitian yang relevan ............................. 11

1. Kajian Tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan

Keuangan .................................................................................. 11

2. Kajian Tentang Akuntansi Sektor Pendidikan ......................... 12

a. Akuntansi Sektor Pendidikan ............................................... 12

b. Peran dan Fungsi Akunatsi dalam Dunia Pendidikan ........... 14

c. Siklus Akunatansi Pendidikan .............................................. 16

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

d. Alur Proses Siklus Akuntansi Pendidikan 16

e. Tahapan Siklus Akuntansi Pendidikan. .... 17

3. Kajian Pelaporan Keuangan ...................................................... 17

a. Pengertian Pelaporan Keuangan ........................................... 17

b. Tujuan Pelaporan Keuangan ................................................. 18

4. Kajian Tentang Pengelolaan Keuangan Sekolah.. ............ 19

5. Kajian Tentang Standar Pengelolaan Pendidikan Oleh Satuan

Pendidikan Dasar dan Menengah Menurut Peraturan

Pemerintah Nomor 19 Tahun 2007 .. 21

6. Kajian Tentang Hasil Penelitian Yang Relevan 24

B. Kerangka Berpikir .......................................................................... 24

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..................................................... 28

A. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................... 28

B. Pendekatan dan Jenis Penelitian ..................................................... 29

C. Data dan Sumber Data ................................................................... 30

D. Teknik Sampling ........................................................................... 31

E. Teknik Pengumpulan Data. 32

F. Uji Validitas Data ........................................................................... 34

G. Analisis Data .................................................................................. 36

H. Prosedur Penelitian ........................................................................ 38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................... 40

A. Deskripsi Lokasi/ Objek Penelitian ................................................ 40

1. Riwayat Singkat SMK Negeri 5 Surakarta ................................ 40

2. Visi, Misi SMK Negeri 5 Surakarta... 41

3. Tujuan Sekolah .......................................................................... 41

4. Nilai-nilai dan Tenaga Pendidik ................................................ 42

5. Program Pendidikan dan Pelatihan ............................................ 42

6. Fasilitas Pendidikan dan Kerjasama .......................................... 42

B. Deskripsi Temuan Penelitian ......................................................... 43

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

C. Pembahasan .................................................................................... 47

1. Perapan Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan

Sekolah Menengah Negeri di SMK Negeri 5 Surakarta .. 47

a. Kronologi diadakanya Sistem dan Prosedur

Pengelolaan Keuangan Sekolah Menengah Kejuruan

di SMK Negeri 5 Surakarta. .............. 47

b. Tahapan Perencanaan Sistem dan Prosedur

Pengelolaan Keuangan Sekolah Menengah Kejuruan

di SMK Negeri 5 Surakarta. ............................................... 48

c. Tahap Pelaksanaan Sistem dan Prosedur

Pengelolaan Keuangan Sekolah Menengah Kejuruan

di SMK Negeri 5 Surakarta. ....... 49

1) Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah.. ........... 49

2) Pertanggung Jawaban Sistem dan Prosedur

Pengelolaan Keuangan Sekolah ............. 50

3) Sasaran dan Hasil Rencana Kegiatan dan

Anggaran Sekolah .......................................................... 51

4) Dasar Hukum ................................................................. 52

5) Alat Bantu Mencatat Transakasi Keuangan Sekolah

dan Standar Akuntansi Pemerintah ................................ 52

2. Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan di SMK

Negeri 5 Surakarat ........................................................ 54

a. Bagan alur Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan

di SMK Negeri 5 Surakarta ................................................ 54

b. Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan di SMK

Negeri 5 Surakarta (Komite Sekolah). ............................... 62

3. Uraian Tugas dan Wewenang di SMK Negeri 5 Surakarta ...... 70

4. Pengendalian Dalam Hubunganya Dengan Anggaran

Keuangan Sekolah di SMK Negeri 5 Surakarta ....................... 79

a. Pengendalian Pengelolaan Keuangan Sekolah yang berasal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xviii

dari anggaran keuangan kecil ............................................ 79

b. Pengendalian Pengelolaan Keuangan Sekolah yang berasal

dari anggaran keuangan besar ............................................ 79

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN ...................................... 80

A. Simpulan ........................................................................................ 81

1. Pengelolaan Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan

Sekolah Menengah Kejuruan di kota Surakarta . 81

2. Hambatan dalam Pelaksanaan Sistem dan Prosedur

Pengelolaan Keuangan Sekolah Menengah Kejuruan

di kota Surakarta .... 83

3. Upaya Mengatasi Hambatan dalam Pelaksanaan

Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Sekolah

Menengah Kejuran Negeri di kota Surakarta . 84

B. Implikasi ......................................................................................... 84

1. Implikasi Teoritis....................................................................... 84

2. Implikasi Praktis ........................................................................ 85

C. Saran ............................................................................................... 85

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 87

LAMPIRAN ....................................................................................................... 89

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xix

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Dalam Penelitian ............................... 29

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xx

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. Kerangka Berpikir ......................................................................... 27

Gambar 2.1. Bermacam-macam teknik sampling ............................................... 31

Gambar 2.2. Skema Model Analisis Interaktif .................................................... 38

Gambar 2.3. Bagan alur Sistem dan Proyek Pengelolaan Keuangan

yang Menggunakan Sistem Informasi Manajemen Daerah

di SMK N 5 Surakarta .................................................................... 56

Gambar 2.4. Bagan alur Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan

yang Menggunakan Sistem Komite Sekolah di SMK

N 5 Surakarta .................................................................................. 62

Gambar 2.5. Permohonan Pembiayaan Dana Komite ......................................... 66

Gambar 2.6. Rekapitulasi Penggunaan Dana Komite ......................................... 67

Gambar 2.7. SPJ Dana Komite meminta persetujuan kepada Bapak

Kepala Sekolah ............................................................................... 68

Gambar 2.8. Realisasi RKAS Tahunan ............................................................... 69

Gambar 2.9. Persetujuan Penggunaan Dana Komite ........................................... 70

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah dan Dokumen

Pelaksanaan Anggaran ................................................................... 81

Lampiran 2 Pedoman Wawancara dan Field Note ............................................ 161

Lampiran 3 Trianggulasi Sumber dan Trianggulasi Metode ............................. 187

Lampiran 4 Panduan Pelaksaanaan Tahun 2012 ............................................... 306

Lampiran 5 Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2007 Tentang Standar

Pengelolaan Pendidikan ................................................................. 321

Lampiran 5 Permendiknas Nomor 69 Tahun 2009 Tentang Strandar Biaya

Operasional Nonpersunalia Tahun 2009 ........................................ 334

Lampiran 7 Perpem Nomor 48 Tahun 2008 Tentang Pendanaan Pendidikan ... 340

Lampiran 8 Perpres Nomor 35 Tahun 2011 Tentang Perubahan Atas

Perpres Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/

Jasa Pemerintah .............................................................................. 355

Lampiran 9 Dokumentasi .................................................................................. 356

Lampiran 10 Perizinan ....................................................................................... 359

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Era pasca reformasi melahirkan kembali semangat demokratisasi,

akuntabilitas, dan transparasi dalam setiap aspek kehidupan manusia. Otonomi

daerah telah membawa jiwa dan semangat tersebut dalam desentralisasi daerah.

Dengan diberlakukan akan otonomi daerah di Indonesia, secara otomatis masing-

masing daerah diharapkan akan berlomba-lomba meningkatkan pendapatan

daerahnya melalui berbagai usaha, seperti menggali potensi daerah seoptimal

mungkin serta menggunakan sumber daya seefisien mungkin. Namun, sejak

diberlakukannya otonomi daerah di Indonesia, belum terlihat perubahan dan

dampak yang signifikan bagi perkembangan serta peningkatan kesejahteraan dan

pelayanan kepada masyarakat. Pemerintah daerah umumnya terpadu pada

pembangunan secara fisik semata dan keuntungan jangka pendek. Padahal,

pemerintah daerah memiliki potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia.

(Indra Bastian, 2007: 52).

Desentralisasi dalam otonomi daerah berarti ada pelimpahan

wewenang dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah untuk menangani

beberapa sektor, seperti sistem birokrasi pemerintahan, kesehatan, pendidikan,

pariwisata, industri, dan sektor lainnya. Salah satu sektor yang perlu mendapatkan

perhatian serius adalah sektor pendidikan, mengingat pengelolaan sektor ini

membutuhkan perspektif jangka panjang. Sektor pendidikan merupakan investasi

jangka panjang dalam pengelolaan dan pendidikan mengingat pengelolaan dan

pembinaan sumber daya manusia agar mampu mengolah sumber daya alam secara

optimal untuk kemajuan daerah. Dalam era otonomi daerah, Pemerintah

kabupaten/kota memiliki wewenang seluas-luasnya untuk mengembangkan sektor

pendidikan. Oleh karena itu, warna dan corak pendidikan di daerah tergantung

pada komitmen dan kepedulian bupati/walikota sebagai kepala pemerintah

kabupaten/kota. (Indra Bastian, 2007: 52).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Seiring dengan berjalannya otonomi daerah, berlangsung pula

globalisasi di mana tantangan yang dihadapi oleh bangsa ini ke depan akan

semakain berat. Dalam menghadapi tantangan tersebut, pendidikan menjadi

pijakan dan arah roda perjalann bangsa ini. Dalam pelayanan dan penyediaan

pendidikan, terjadi persaingan antara sekolah swasta dan publik (dalam hal ini

sekolah negeri). Persaingan itu seringkali tidak diiringi dengan peningkatan

kualitas sekolah yang bersangkutan, baik pengajar, sarana dan prasarana, maupun

lulusan sekolah itu sendiri. Terbatasnya alokasi dana dari pemerintah adalah salah

satu kendala yang tak urung membuat kualitas pendidikan sekolah belum juga

beranjak. namun, hal tersebut tidak dapat dijadikan sebagai tolok ukur atas

kualitas suatu sekolah, terlebih lagi bila dikaitkan dengan keberhasilan sekolah

dalam menghasilkan lulusan bermutu. Sekolah harus menggunakan dana dengan

seefektif dan seefisien mungkin demi peningkatan pelayanan dan kualitas

pendidikan sekolah. Apabila dana dari pemerintah memang tidak mencukupi,

sekolah dapat mengupayakan melalui dana dari masyarakat. Pengelolaan dana,

baik dari pemerintah maupun masyarakat, harus dilandasi semangat akuntabilitas

dan transparansi. Dengan pengelolaan dana yang transparan, masyarakat dapat

mengetahui ke mana saja dana sekolah ini dibelanjakan. (Indra Bastian, 2007: 52).

Selain ini, sekolah hanya memiliki laporan-laporan dan surat-surat

pertanggung jawaban sebagai bentuk transparansi pengelolaan keuangan sekolah.

Sekarang sekolaha diharapkan memiliki laporan pertanggung jawaban, termasuk

laporan keuangan sekolah yang terdiri dari neraca, laporan surplus deficit, laporan

arus kas, serta perhitungan biaya yang dihabiskan oleh tiap siswa. Jadi,

pemerintah maupun masyarakat dapat mengetahui dengan lebih mudah berapa

besar kebutuhan tiap murid dalam setiap bulan, semester, atau tahunnya.

Pemerintah dapat mengambil tindakan dan kebijakan terkait dengan pembangunan

sektor pendidikan, baik di tingkat pusat maupun daerah. (Indra Bastian, 2007: 52).

Undang-undang Dasar Republik Indonesia 1945 dalam Pasal 31 ayat 4

mengamanatkan negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-

kurangnya 20 persen. Untuk itu sekurang-kurangnya 20 persen anggaran

pendidikan bisa kita peroleh dari anggaran pendapatan dan belanja negara serta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

sumber dana. Berbagai anggaran pendapatan dan belanja daerah tersewbut dapat

kita gunakan untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan nasional.

Sebagai implementasi bisa kita perhatikan dari amanat UUD tersebut UU

sisdiknas menetapkan bahwa pendanaan pendidikan menjadi tanggung jawab

bersama antara pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat. Pengelolaan dana

pendidikan berdasarkan pada prinsip keadilan, efisiensi, transparansi, dan

akuntabilitas publik lebih memperkuat penyediaan dan pengelolaan dana

pendidikan. Untuk itu pemerintah melalui UU No. 9 Tahun 2009 tentang Badan

Hukum Pendidikan (BHP) menetapkan bahwa peraturan perundang-undangan

seluruh satuan pendidikan formal harus berbentuk BHP.

Dengan pendidikan, suatu bangsa akan dapat memiliki sikap yang bernilai

luhur dan menguasai IPTEK sehingga mampu berdiri tegak dan mampu menjaga

martabatnya, baik sebagai pribadi maupun suatu bangsa. Undang-Undang No. 20

Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, menyatakan, bahwa:

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia dapat dilakukan dengan

meningkatkan kualitas pendidikan di lembaga-lembaga atau instansi-instansi

pendidikan. Salah satu lembaga pendidikan yang sangat berperan penting adalah

sekolah. Dalam perkembangannya, sekolah hendaknya menciptakan sekolah yang

nyaman, menyenangkan dan memberi kesempatan kepada siswa untuk aktif dalam

proses belajar mengajar. Untuk meningkatkan proses belajar mengajar tersebut,

maka pengelolaan sistem pendidikan nasional merupakan tanggung jawab

menteri. Pemerintah menentukan kebijakan nasional dan standar nasional

pendidikan untuk menjamin mutu pendidikan nasional. Pemerintah dan/ atau

pemerintah daerah menyelenggarakan sekurang-kurangnya satu satuan pendidikan

pada semua jenjang pendidikan untuk dikembangkan menjadi satuan pendidikan

yang bertaraf internasional. (Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20

Tahun 2003 Pasal 59).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

Untuk memiliki kualitas pendidikan dalam Standar Pengelolaan

Pendidikan memiliki sistem perencanaan program, pelaksanan rencana kerja,

pengawasan dan evaluasi, kepemimpinan sekolah, sistem informasi manajemen

dan penilaian khusus di sekolah. Sekolah dalam perencanaan program

merumuskan dan menetapkan visi dan misi dalam meningkatkan tujuan program

dalam rencana kerja sekolah. Sehingga tujuan program SMK secara umum, yaitu

menyiapkan tenaga lulusan yang siap kerja, cerdas, terampil, dan kompetitif serta

kebijakan pembenahan atau revitalisasi peralatan SMK. Sementara itu, visi misi

SMK adalah mewujudkan SMK yang bertaraf internasional, menghasilkan

tamatan yang memiliki jati diri bangsa, maupun mengembangkan keunggulan

local, dan bersaing di pasar global. (Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2007)

Berhubungan dengan pelaksan rencana kerja maka pedoman sekolah,

struktur organisasi sekolah, pelaksanaan kegiatan sekolah, bidang kesiswaan,

bidang kurikulum dan kegiatan pembelajaran, bidang pendidikan dan tenaga

kependidikan, bidang sarana dan prasarana, bidang keuangan dan pembiayaan,

budaya dan lingkungan sekolah, dan peranserta masyarakat dan kemitraan

sekolah. Dari ke 10 poin pelaksanaan rencana kerja, maka kita akan membahas

poin ke 8 tentang Bidang Keuangan dan Pembiayaan sekolah serta menyusun

pedoman pengelolaan baiaya investasi dan operasional yang mengacu pada

Standar Pembiayaan. Pedoman pengelolaan biaya investasi dan operasional

sekolah mengatur, sebagai berikut:

1. Sumber pemasukan, pengeluaran dan jumlah dana yang dikelola.

2. Penyusunan dana pencairan anggaran, serta penggalangan dana di luar dana

investasi dan operasional.

3. Kewenangan dan tanggung jawab kepada sekolah selama membelanjakan

anggaran pendidikan sesuai dengan peruntukannya.

4. Pembukuan sewmua penerimaan dan pengeluaran serta penggunaan

angggaran, untuk dilaporkan kepada komite sekolah serta institusi di atasnya.

Sehingga pedoman pengelolaan biaya investasi dan operasional sekolah

diputuskan oleh komite sekolah dan ditetapkan oleh kepala sekolah serta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

mendapatkan persetujuan dari institusi di atasnya. (Peraturan Pemerintah Nomor

19 Tahun 2007).

Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang pendanaan

pendidikan mengatur pembagian tanggung jawab pendanaan pendidikan untuk

jenjang pendidikan dasar, menengah dan tinggi antara pemerintah, pemerintah

daerah, dan masyarakat termasuk satuan pendidikan. Guna mendukung

keberhasilan yang terukur implementasi program-program pendidikan nasional

perlu diatur beberapa hal pendukung sebagai berikut: 1) Strategi Pendanaan

Pendidikan, 2) Sistem Koordinasi, Tata kelola dan Pengawasan Internal, 3)

Sistem Pemantauan dan Evaluasi dan 4) Sistem dan Teknologi Informasi Terpadu.

Dalam hal ini peneliti akan mengulas lebih jauh tentang implementasi program

pendidikan nasional tentang strategi pendanaan pendidikan.

Dengan dikeluarkannya Peraturan Menteri Keuangan Nomor 13 tahun

2005 tentang Bagan Perkiraan Standar. Undang-Undang Republik Indonesia

Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan

Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan mengamanatkan bahwa setiap satuan pendidikan pada jenjang

pendidikan dasar dan menengah wajib memenuhi Standar Nasional Pendidikan

(SNP) yang meliputi standar isi, standar kompetensi lulusan, standar proses,

standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar

pengelolaan pendidikan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.

Standar pengelolaan pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang

berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan

pada tingkat satuan pendidikan, kabupaten/kota, provinsi, atau nasional agar

tercapai efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan.

Peraturan menteri pendidikan nasional tentang penyelenggaraan

sekolah bertaraf Internasional pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.

Sekolah bertaraf Internasional (SBI) adalah sekolah yang sudah memenuhi

seluruh SNP yang diperkaya dengan keuangan mutu tertentu yang berasal dari

negara anggota Organisation for Economic Co-Operation and Development

(OECD) atau negara maju lainnya. Organisation for Economic Co-Operation and

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

Development (OECD) adalah organisasi internasional yang tujuannya membantu

pemerintah negara anggotanya untuk menghadapi tantangan globalisasi ekonomi.

(Permendiknas No. 78 tahun 2009 tentang SBI pada Pasal 1).

Standar pengelolaan pendidikan mencakup perencanaan program,

pelaksanaan rencana kerja, pengawasan evaluasi, kepemimpinan sekolah dan

sistem informasi manajemen. Sehubungan dengan komponen perencanaan

program yang sesuai Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun

2007 tentang standar pengelolaan meliputi visi sekolah, misi sekolah, tujuan

sekolah dan rencana kerja sekolah. Untuk mengetahui biaya penyelenggaraan SBI

yang memenuhi satandar pembiayaan pendidikan dan menerapkan tata kelola

keuangan yang transparan dan akuntabel. Pemerintah, pemerintah provinsi,

pemerintah kabupaten/kota, dan masyarakat sesuai dengan kewenangannya

berkewajiban membiayai penyelenggaraan SBI. SBI dapat memungut baiaya

pendidikan untuk menutupi kekurangan biaya diatas standar pembiayaan yang

didasarkan pada RPS/RKS/ dan RKAS. Batuan pada SBI dihitungkan dalam dan

digunakan sesuai dengan rencana pengembangan sekolah/rencana keja sekolah,

rencana kegiatan, dan anggaran sekolah. Bantuan pada SBI dapat dihentikan

apabila sekolah yang bersangkutan tidak menunjukkan kinerja yang sesuai dengan

tujuan penyelenggaraan SBI. (Permendiknas No. 78 tahun 2009 tentang SBI pada

Pasal 13).

Computer-based Information System, yang terdiri atas Sistem

Informasi Akuntansi dan Standar Akuntansi Indonesia, khususnya Standar

Akuntansi Pendidikan serta Sistem Informasi Manajemen Sekolah, yang berfungsi

sebagai sarana penyaji informasi biaya investasi dan biaya operasional pendidikan

serta laporan keuangan sekolah berupa laporan neraca dan laporan surplus defisit.

Disamping itu juga sebagai penyaji informasi administrasi sekolah, yang

bermanfaat dalam pengambilan keputusan, yang akan membantu saat diaudit oleh

Akuntan Publik dengan hasil Wajar Tanpa Pengecualian (Permendiknas No. 78

tahun 2009 tentang SBI pada Pasal 14).

Sistem pengelolaan yang efektif dan efisien merupakan hal yang

penting dalam meningkatkan sarana dan prasarana sekolah. Perencanaan,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

pengadaan, dan pemeliharaan sarana prasarana mengacu pada kebijaksanaan

fakultas yang didasarkan pada keputusan peraturan:

a. Keputusan presiden no. 54 tahun 2010 tentang pengadaan barang atau jasa

pemerintah dengan Perubahan Nomor 35 Tahun 2011.

b. Peraturan gubenur jawa tengah no. 50 tahun 2007 tanggal 21 agustus

tentang barang atau jasa kebutuuhan pemerintah jawa tengah.

c. Acuan tentang harga satuan alat tulis Sekolah

Perencanaan pengadaan sarana prasarana selalu dilakukan tiap tahun dan diajukan

ke bendahara namun realisasinya berdasarkan pada kebutuhan sehingga akan

dirasakan kemanfaatanya dan dapat dipertanggung jawabkan. Demikian juga pada

penghapusan sarana prasarana. Artinya dalam setiap kegiatan yang berhubungan

dengan sarana dan prasarana selalu ada laporan yang terdokumentasi dengan baik

yang dikerjakan secara manual.

Bagi satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat, ada

komponen pendanaan yang ditanggung oleh penyelenggara/masyarakat yang

bersangkutan. Pendanaan Pendidikan dapat diperoleh juga dari masyarakat di luar

penyelenggara dan satuan pendidikan yang didirikan masyarakat serta peserta

didik atau orang tua/wilayah dengan syarat diberikan secara sukarela, dibukukan

dan dipertanggung jawabkan secara transparan kepada pemangku kepentingan

satuan pendidik, dan diaudit oleh akuntan publik serta diumumkan secara

transparan di media cetak berskala nasional dan kemudian dilaporkan kepada

Menteri Pendidikan Nasional apabila jumlahnya melebihi jumlah tertentu yang

ditetapkan oleh Menteri Pendidikan Nasional.

Perlu dilakukan penataan terhadap tugas dan tanggung jawab dalam

melaksakan program dan kegiatan yang ditetapkan mewujudkan sasaran informasi

kemendiknas pendidikan nasional. Pengembangan sistem tata kelola implementasi

rencana strategi mencakup kegiatan penyusunan standar operasi dan prosedur

(SOP) dalam penyusunan, sosialisasi, dan pengendalian pelaksaanaan program

dan kegiatan pembangunan. (Renstra Kemendiknas (2010-2014)).

Untuk tetap bisa menyajikan informasi biaya investasi dan biaya

operasional pendidikan dan laporan keuangan sekolah, maka dari itu rencana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

kegiatan dan anggaran sekolah (RKAS) sangat berhubungan langsung dengan

penyajian informasi dan administrasi sekolah. Dalam RKAS memiliki sumber

dana yang berasal dari dokumen pelaksanaan anggaran satuan kerja perangkat

daerah, bantuan dari pusat atau provinsi/pemerintah kota, dan komite sekolah.

Sehingga pada waktu rencana kegiatan dan anggaran sekolah di lakukan, maka

sekolah akan melakukan kegiatan realisasi anggaran keuangan sekolah untuk

sejauh mana nilai perubahan dengan anggaran keuangan sekolah melihat dari

sistem dan prosedur pengelolaan keuangan sekolah.

Dalam hal ini Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMK N)

merupakan salah satu bentuk penyelenggara pendidikan sekolah tingkat menengah

di Indonesia. Aturan mengenai pelaporan keuangan sekolah menegaskan

keharusan pengelolaan keuangan sekolah, serta pertanggung jawaban atas

pengelolaan dana pendidikan baik kepada pemerintah (akuntabilitas vertikal)

maupun kepada masyarakat (akuntabilitas horizontal) di mana dalam hal ini

peneliti akan melakukan penelitian pada SMK Negeri 5 Surakarta.

Pada tahun 2009 pernah dilakukan peneliti mengenai Pengelolaan

Keuangan Sekolah di Kendal tempatnya di Universitas Diponegoro Semarang,

Penelitian dilakukan oleh Mahasiswa Pascasarjana Program Studi Universitas

Diponegoro Magister Akuntansi yang bernama Sutedjo dengan Judul Persepsi

Stakeholders Terhadap Transparansi Dan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan

Sekolah (Studi Kasus di Sekolah Menengah Pertama Standar Nasional Kabupaten

Kendal). Selain itu, pada tahun 2011 masih ada beberapa penelitian lain tentang

Pengelolaan Keuangan Sekolah di Padang tepatnya di Politeknik Negeri Padang,

Penelitian dilakukan oleh Mahasiswa jurusan Akuntansi, Politeknik Negeri

Padang yang bernama Ulfi Maryati, Zahara dengan Judul Analisis Komparatif

Pengelolaan Keuangan Sekolah Menengah Atas Negeri (SMA N) dan Sekolah

Menengah Kejuruan Negeri (SMK N) di kota Padang (Studi Kasus pada 4 SMAN

dan 4 SMKN). Penelitian-penelitian tersebut di atas dilakukan pada lembaga

pendidikan seperti Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka penulis tertarik

untuk melakukan penelitian dengan judul : Analisis Implementasi Sistem Dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

Prosedur Pengelolaan Keuangan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri di

Kota Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012 (Studi Kasus pada SMK Negeri 5

Surakarta).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas, maka

dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana sistem dan prosedur pengelolaan keuangan sekolah pada SMK

Negeri 5 Surakarta tahun ajaran 2011/2012?

2. Bagaimana penyusunan anggaran keuangan sekolah yang berdasarkan

Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 pada SMK Negeri 5 Surakarta tahun

ajaran 2011/2012?

3. Sejauh mana Kepatuhan Penyusunan dan Realisasi Anggaran Keuangan

Sekolah (RAKS) terhadap Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 pada SMK

Negeri 5 Surakarta tahun ajaran 2011/2012?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui sistem dan prosedur pengelolaan keuangan sekolah pada

SMK Negeri 5 Surakarta tahun ajaran 2011/2012.

2. Untuk mengetahui penyusunan anggaran keuangan sekolah yang berdasarkan

Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 pada SMK Negeri 5 Surakarta tahun

ajaran 2011/2012.

3. Untuk mengetahui sejauh mana Kepatuhan Penyusunan dan Realisasi

Anggaran Keuangan Sekolah (RAKS) terhadap Permendiknas Nomor 19

Tahun 2007 pada SMK Negeri 5 Surakarta tahun ajaran 2011/2012.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Dapat memberikan sumbangan pemikiran agar dapat menambah pengetahuan

dalam mata kuliah Sistem Informasi Akuntansi, Sitem Informasi Manajemen,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

Manajemen Keuangan Daerah, dan Komputer Akuntansi tentang sistem dan

prosedur pngelolaan keuangan sekolah.

b. Dapat member masukan bagi pengembangan ilmu pengetahuan serta sebagai

landasan untuk pengadaan penelitian lebih lanjut.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini kiranya bisa dijadikan masukan bagi SMK Negeri 5

Surakarta khususnya tentang sistem dan prosedur pengelolaan keuangan sekolah

kaitanya dengan realisasi anggaran keuangan sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Kajian teori dalam suatu penelitian berisi pengkajian terhadap

pengetahuan ilmiah yang sudah ada. Pengkajian dapat berbentuk asumsi dan

konsep dalam lingkungan studi yang akan diteliti.

A. Kajian Teori dan hasil penelitian yang relevan

Dalam pengkajian variabel-variabel penelitian diperlukan teori-teori

yang relevan dimana teori-teori tersebut dikaji dalam tinjauan pustaka. Tinjauan

pustaka pada dasarnya merupakan pengkajian terhadap pengetahuan tentang

konsep, hukum, dan prinsip yang relevan dengan permasalahan. Dilihat dari

penelitian ini maka kajian pustaka yang dikaji adalah sebagai berikut:

1. Kajian Tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan

Berbicara tentang sistem menimbulkan gambaran mental tentang

komputer dan program, Kenyataannya istilah ini memiliki makna yang lebih luas.

Sebagian sistem muncul secara alami, sementara sebagian lain secara artificial.

Sistem alam berkisar dari atom, suatu sistem yang terdiri atas elektron, proton dan

netron. Sistem artificial merupakan buatan manusia, sistem ini meliputi segala

sesuatu dari jam kehidupan bawah laut dari sistem sosial ke sistem informasi.

Menurut Nugroho (2001: 40) sistem adalah sesuatu yang memiliki bagian-bagian

yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu melalui tiga tahapan yaitu

input, proses dan output. Dari definisi diatas dapat dirinci lebih lanjut pengertian

umum mengenai sistem tersebut:

1. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur.

2. Unsur-unsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang bersangkutan.

3. Unsur sistem tersebut bekerjasama untuk mencapai tujuan sistem.

Menurut Mulyadi (2001: 5) Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat

menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan.

Sedangkan yang dimaksud dengan Prosedur menurut Mulyadi (2001 : 5) adalah

suatu kegiatan klerikal (kegiatan catat-mencatat), biasanya melibatkan beberapa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

orang dalam suatu departeman atau lebih yang dibuat untuk menjamin

penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang.

Kegiatan klerikal terdiri dari kegiatan berikut ini yang dilakukan untuk mencatat

informasi dalam formulir, buku jurnal dan buku besar :

a. Menulis

b. Menggandakan

c. Menghitung

d. Memberi kode

e. Mendaftar

f. Memilih

g. Memindah

h. Membandingkan

Menurut W. Gerald Cote dalam Zaki Baridwan, (1993: 3) Sistem

adalah suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan yang

disusun sesuai dengan suatu skema yang menyeluruh, untuk melaksanakan suatu

kegiatan atau fungsi utama dari perusahaan.

Sedangkan Sistem menurut Steven A. Moscove dalam Zaki Baridwan,

(1993: 4) adalah suatu kesatuan (entity) yang terdiri dari bagian-bagian (disebut

subsistem) yang saling berkaitran dengan tujuan untuk mencapai tujuan-tujuan

tertentu.

Menurut W. Gerald Cote dalam Zaki Baridwan (1993: 3) Prosedur

adalah suatu urut-urutan pekerjaan kerani (clerical), biasanya melibatkan

beberapa orang dalam satu bagian atau lebih, disusun untuk menjamin adanya

perlakuan yang seragam terhadap transaksi-transakasi peeusahaan yang sering

terjadi.

2. Kajian Tentang Akuntansi Sektor Pendidikan

a. Akuntansi Sektor Pendidikan

Sampai dengan akhir tahun 1950-an masyarakat hanya mengenal

istilah tata buku yang merupakan warisan dari Belanda. Istilah akuntansi mulai

dikenal pada awal tahun 1960-an, ketika ilmu akuntansi Amerika Serikat mulai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

masuk ke Indonesia. Sejak itu, orang menganggap bahwa akuntansi adalah sistem

pembukuan yang berasala dari Amerika dan tata buku adalah sistem pembukuan

model Belanda. Pengertian seperti itu tidaklah benar. Tata buku yang telah dikenal

sejak zaman Belanda adalah bagian dari Sistem Akuntansi Belanda. Tata buku

merupakan sebagian dari proses akuntansi, khususnya proses pencatatan, dan

elemen procedural dari akuntansi, seperti aritmetika adalah elemen procedural

dari matematika. (Indra Bastian, 2007: 53)

Badan yang berwenang dan beberapa ahli member pengertian yang

bervariasi tergantung pada sudut pandang dan penekanan yang dianut. Pada

prinsipnya, apa yang diungkapkan oleh para ahli tersebut menuju ke satu

pengertian akuntansi, yaitu informasi keuangan. Disamping itu, pengertian

akuntansi juga berubah sesuai dengan zaman dan teknologi. (Indra Bastian, 2007:

53).

Definisi akuntansi dapat dirumuskan dari dua sudut pandang, yaitu

definisi dari sudut pandang pemakai jasa akuntansi dan dari proses kegiatannya.

Definisi dari sudut pandang pemakai, maka ditinjau dari sudut pandang

pemakainya, akuntansi dapat didefinisikan sebagai suatu disiplin ilmu yang

menyediakan informasi yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara

efisien dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan suatau organisasi. Informasi yang

dihasilakan akuntansi diperlukan untuk: (Indra Bastian, 2007: 53).

1) Membuat perencanaan yang efektif, pengawasan, dan pengambilan keputusan

oleh manajemen.

2) Pertanggung jawaban organisasi kepada para investor, kreditor, badan

pemerintah dan sebagainya.

Dari definisi dapat disimpulkan bahwa:

a) Akuntansi diselenggarakan dalam suatu organisasi (biasanya berupa organisasi

institusi pendidikan). Informasi akuntansi yang dihasilkan adalah informasi

tentang organisasi.

b) Informasi akuntansi sangat penting dalam menyelenggarakan kegiatan institusi

pendidikan. Informasi tersebut dipergunakan dalam pengambilan keputusan

internal dan eksternal organisasi. (Indra Bastian, 2007: 54).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

Definisi dari sudut pandang proses kegiatan apabila ditinjau dari sudut kegiatan

akuntansi memiliki definisi sebagai proses pencatatan, penggolongan,

peringkasan, pengelolaan, dan penganalisisan data keuangan suatu organisasi.

Definisi ini menunjukkan bahwa kegiatan akuntansi merupakan tugas yang

kompleks dan menyangkut berbagai kegiatan. Pada dasarnya, akuntansi harus:

(Indra Bastian, 2007:54).

(1) Mengidentifikasi data mana yang berkaitan atau relevan dengan keputusan

yang akan diambil.

(2) Memproses atau menganalisis data yang relevan.

(3) Mengubah data menjadi informasi yang dapat digunakan untuk pengambilan

keputusan.

b. Peran dan Fungsi Akuntansi dalam Dunia Pendidikan

Akuntansi memberikan informasi keuangan dalam menunjang proses

pengambilan kebijakan. Setiap orang harus melakukan tindakan tertentu untuk

mencapai tujuannya. Ada beberapa alternative yang tersedia, namun harus dipilih

satu tindakan yang terbaik. Oleh karena itu, sesorang akan selalu terlibat dalam

satu proses pengambilan keputusan yang biasanya memerlukan informasi untuk

meyakinakan bahwa harapan-harapannya cukup pasti dapat terealisasikan. Salah

satu informasi yang penting dalam dunia usaha maupun dalam kehidupan sehari-

hari adalah informasi keuangan. Akuntansi menyediakan informasi yang berupa

kuantitaif, maka dari itu peran dan fungsi akunatansi pendidikan sangatlah penting

dan berguna untuk mengembangan ilmu informasi yang berhubungan dengan

keuangan. Peran dan fungsi akuntansi dalam dunia pendidikan adalah

menyediakan informasi kuantitatif, terutama yang bersifat keuangan, agar berguna

dalam pengambilan keputuisan ekonomi dalam entitas pendidikan. Menurut Indra

Bastian diambil dari buku Akuntansi Pendidikan ada 7 (tujuh) peran dan fungsi

akuntansi dalam lingkungan dunia pendidikan, yaitu:

1) Kepala Sekolah

Kepala Sekolah menggunakan akunatsi untuk menyusun perencanaan sekolah

yang dipimpinnya, mengevaluasi kemajuan yang dicapai dalam usaha

mencapai tujuan, dan melakukan tindakan-tindakan koreksi yang diperlukan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

Keputusan yang diambil oleh Kepala Sekolah berdasarkan informasi akuntansi

adalah menentukan peralatan apa yang sebaiknya dibeli, berapa pesediaan

ATK tyang harus ada di bagian perlengkapan, dan lain-lain.

2) Guru dan Karyawan

Guru dan Karyawan mewakili kelompok yang tertarik pada informasi

mengenai stabilitas dan profitabilitas di institusi pendidikan (sekolah). Ini

berarti kelompok tersebut juga tertarik dengan informasi penilaian

kemampuan sekolah dalam memberikan balas jasa, manfaat pension, dan

kesempatan kerja.

3) Kreditor/ Pemberi Pinjaman

Kreditur atau pemberi pinjaman tertarik dengan informasi keuangan yang

memungkinkan untuk memutuskan apakah pinjaman serta bunganya dapat

dibayar pada saat jatuh tempo. (Hal ini berlaku apabila ada kasus sekolah yang

memerlukan kreditor).

4) Orang Tua Siswa

Para orang tua siswa berkepentingan dengan informasi mengenai

kelangsungan hidup institusi pendidikan, terutama perjanjian jangka panjang

dan tingkat ketergantungan sekolah.

5) Supplier/ Pemasok

Pemasok tertarik dengan informasi tentang kemungkinan jumlah yang

tergutang akan dibayar pada saat jatuh tempo.

6) Pemerintah

Pemerintah dan berbagai lembaga yang berada di bahwah kekuasaannya

berkepentingan terhadap alokasi sumber daya dan karena itu, berkepentingan

dengan aktivitas sekolah. Informasi dasar ini dibutuhkan untuk mengatur

aktivitas sekolah, menetapkan kebijakan anggaran, dan mendasari penyusunan

anggaran untuk tahun-tahun berikutnya.

7) Masyarakat

Institusi Pendidikan mempengaruhi anggota masyarakat dengan berbagai cara.

Laporan keuangan Institusi Pendidikan dapat membantu masyarakat dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

menyediakan informasi tentang kecenderungan dan perkembangan terakhir

pengelolaan keuangan Institusi Pendidikan serta rangkaian aktivitasnya.

c. Siklus Akuntansi Pendidikan

Pengelompokan tahapan siklus akuntansi laporan keuangan adalah

hasil akhir dari suatu proses akuntansi, yaitu aktivitas pengumpulan dan

pengolahan data keuangan untuk disajikan dalam bentuk laporan keuangan atau

ikhtisar-ikhtisar lainnya yang dapat digunakan untuk membantu para pemakainya

dalam membuat atau mengambil suatu keputusan. Dalam menyusun suatu laporan

keuangan yang dapat dipertanggungjawabkan dan dapat diterima secara umum,

prinsip-prinsip akuntansi, prosedur-prosedur, metode-metode, serta teknik-teknik

dari segala sesuatu yang dicakup dalam ruang lingkup akuntansi, dinamakan

siklus akuntansi.

Siklus akuntansi adalah proses penyediaan laporan keuangan

organisasi selama suatu periode tertentu. Siklus akuntansi dapat dibagi menjadi

pekerjaan yang dilakukan selama periode berjalan, yaitu penjurnalan transakasi

dan pemindahbukuan ke dalam buku besar, dan penyiapkan laporan keuangan

pada akhir periode. Pekerjaan yang dilakukan di akhir periode termasuk juga

mempersiapkan akun untuk mencatat transakasi-transakasi pada periode

selanjutnya. Banyaknya langkah yang harus ditempuh pada akhir periode secara

tidak langsung menunjukkan bahwa sebagian besar pekerjaan dilakukan pada

bagian akhir. Walaupun demikian, pencatatan dan pemindahbukuan selama

periode berjalan membutuhkan waktu lebih banyak dibandingkan dengan

pekerjaan di akhir periode.

d. Alur Proses Siklus Akuntansi Pendidikan

Seperti telah dijelaskan di atas, siklus akuntansi merupakan

serangkaian prosedur kegiatan akuntansi dalam suatu periode, mulai dari

pencatatan transakasi pertama sampai dengan penyusunan laporan keuangan dan

penutupan pembukuan secara keseluruhan, serta persiapan untuk pencatatan

transakasi periode selanjutnya.

e. Tahapan Siklus Akuntansi Pendidikan

Silkus akuntansi dapat dikelompokkan dalam tiga tahap, yaitu:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

1) Tahap Pencatatan

a) Kegiatan pengidentifikasian dan pengukuran bukti transaksi serta bukti

pencatatan.

b) Kegiatan pencatatan bukti transaksi ke dalam buku harian atau jurnal.

c) Memindahbukukan (posting) dari jurnal berdasarkan kelompok atau

jenisnya ke dalam akun buku besar.

2) Tahap Pengikhtisaran

a) Penyusunan neraca saldo (trial balance) berdasarkan akun-akun buku

besar.

b) Pembuatan ayat jurnal penyesuaian (adjusting entries)

c) Penyusunan kertas kerja (work sheet) atau neraca lajur

d) Pembuatan ayat jurnal penutup (closing entries)

e) Pembuatan neraca saldo setelah penutupan (post-closing trial balance)

f) Pembuatan ayat jurnal pembalik (reversing entries)

3) Tahap Pelaporan

a) Laporan Surplus Defisit.

b) Laporan Arus Kas.

c) Neraca.

d) Catatan atas Laporan Keuangan.

3. Kajian Pelaporan Keuangan

a. Pengertian Pelaporan Keuangan

Suwardjono (2011: 101) mengemukakan bahwa Pelaporan ke-

uangan adalah struktur dan proses akuntansi yang menggambarkan bagai-

mana informasi keuangan disediakan dan dilaporkan untuk mencapai tujuan

ekonomik dan sosial negara. Sedangkan Financial Accounting Standards

Board (FASB) mengartikan pelaporan keuangan sebagai sistem dan sarana

penyampaian informasi tentang segala kondisi dan kinerja perusahaan ter-

utama dari segi keuangan dan tidak terbatas pada apa yang disampaikan

melalui statemen keuangan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

Dari pengertian tersebut, struktur akuntansi menggambarkan unsur-

unsur yang terlibat dan terpengaruh oleh penentuan informasi keuangan dan

saling berhubungan antara unsur-unsur tersebut. Sedangkan proses akuntansi

merupakan mekanisme tentang bagaimana unsur-unsur akuntansi tersebut

bekerja dan saling berinteraksi sehingga menghasilkan informasi keuangan

yang diwujudkan dalam bentuk laporan atau statemen keuangan.

b. Tujuan Pelaporan Keuangan

Menurut Suwardjono (2011: 145), Tujuan adalah ke arah mana

segala upaya, tindakan dan pertimbangan dicurahkan. Untuk itu tujuan pela-

poran sangat penting karena untuk menentukan bentuk, isi, jenis dan susunan

dari laporan keuangan. Adapun tujuan dari pelaporan keuangan menurut

FASB yang dikutip dalam bukunya Suwardjono (2011: 157) antara lain:

1) Pelaporan keuangan harus menyediakan informasi yang bermanfaat bagi

para investor dan kreditor dan pemakai lain, baik berjalan maupun

potensial, dalam membuat keputusan investasi, kredit dan semacamnya

yang rasional.

2) Pelaporan keuangan harus menyediakan informasi untuk membantu para

investor dan kreditor dan pemakai lain, baik berjalan maupun potensial,

dalam menilai jumlah, saat terjadi dan ketidakpastian penerimaan kas

mendatang dari dividen atau bunga dan pemerolehan kas mendatang dari

penjualan, penebusan, atau jatuh temponya sekuritas atau pinjaman.

3) Pelaporan keuangan harus menyediakan informasi tentang sumber daya

ekonomik suatu badan usaha, klaim terhadap sumber-sumber tersebut

(kewajiban badan usaha untuk mentransfer sumber daya ekonomik ke

entitas lain dan ekuitas pemilik), dan akibat-akibat dari transaksi, kejadian,

dan keadaan yang mengubah sumber daya badan usaha dan klaim terhadap

sumber daya tersebut.

4. Kajian Tentang Pengelolaan Keuangan Sekolah

Pengelolaan dana harus dilandasi semangat akuntabilitas dan

transparansi. Dengan pengelolaan dana yang transparan, masyarakat dapat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

mengetahui ke mana saja dana sekolah tersebut dibelanjakan. Sekarang ini

sekolah dengan program SBI dan sekolah model/rujukan untuk semua program

keahlian memiliki laporan pertanggungjawaban, termasuk laporan keuangan

sekolah yang terdiri dari neraca, laporan surplus defisit, laporan arus kas, serta

perhitungan biaya yang dihabiskan untuk daftar kebutuhan sarana dan prasarana

yang tercantum di RAKS oleh tiap siswa dan kegiatan sekolah.

Sekolah yang berstatus negeri merupakan salah satu lembaga sektor

publik yang dalam kegiatannya harus menerapkan tata kelola yang baik (good

governance) dalam setiap aktivitasnya. Akuntabilitas dan transparansi merupakan

dua pilar utama dalam kegiatan pengelolaan yang baik (good governance)

terutama dalam bidang keuangan. Akuntabilitas dan transparansi seperti dua sisi

mata uang yang saling terkait sehingga sering dibahas secara bersama.

Menurut Halim (2002: 44) menyatakan adanya akuntabilitas keuangan

merupakan pertanggung jawaban mengenai integritas keuangan, pengungkapan

dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan. Premchand (1999) dalam

Halim (2002) menyatakan bahwa instrument utama akuntabilitas finansial adalah

anggaran pemerintah, data keuangan publik yang dipublikasikan secara periodik,

laporan-laporan tahunan, dan laporan-laporan pemeriksaan dan laporan lainnya

yang disusun oleh badan-badan independen.

Menurut Mardiasmo (2003: 54) mendefinisikan akuntabilitas publik

sebagai kewajiban pihak pemegang amanah (agent) untuk memberikan

pertanggung jawaban, menyajikan , melaporkan dan mengungkapkan segala

aktivitas dan kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya kepada pihak pemberi

amanah (principal) yang memiliki hak dan kewenangan untuk meminta

pertanggung jawaban tersebut. Akuntabilitas dapat dibagi menjadi akuntabilitas

vertikal dan horizontal lebih dimaksudkan untuk menegaskan pihak pemberi

amanah (principal) sebagai pihak yang memilki hak dan otoritas untuk meminta

pertanggung jawaban. Akuntabilitas vertikal (vertical accountability) adalah

pertanggung jawaban atas pengelolaan dana kepada otoritas yang lebih tinggi,

sedangkan akuntabilitas horizontal (horizontal accountability) adalah pertanggung

jawaban kepada masyarakat luas.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

Menurut Parwita (2008: 48) merangkum beberapa pendapat tentang

akuntabilitas yaitu : akuntabilitas timbul karena adanya hak dan otoritas pemberi

amanah untuk menuntut pertanggungjawaban dari pemegang amanah.

Akuntabilitas mengandung hubungan otoritas sehingga mengandung hubungan

ketidaksetaraan di antara dua pihak yang merupakan aspek hubungan otoritas.

Sedangkan dalam literatur administrasi publik akuntabilitas sering dibedakan

menjadi akuntabilitas finansial, politis dan legal, serta kemudian ditambahkan

akuntabilitas efisiensi dan efektivitas (Jackson, 1982). Model tradisional

akuntabilitas yang membedakan akuntabilitas menjadi akuntabilitas finasial,

politis, dan legal dimaksudkan untuk memastikan bahwa departemn-departemen

(pemerintah) bekerja dalam kekuasaan khusus (yang diberikan kepada

masyarakat) serta berada dalam kerangka hukum yang lebih luas. Akuntabilitas

tradisional ini dikaitkan dengan ketaatan financial bahwa setiap departemen

membelanjakan alokasi sumber dayanya sesuai dengan yang ditetapkan dan

memastikan bahwa setiap departemen menyajikan laporan pertanggungjawaban

keuangan yang setiap diaudit. Akuntabilitas efisiensi dan efektivitas berupaya

mengevaluasi seperangkat aktivitas yang diselenggarakan pada sektor publik

berkaitan dengan value for money.

Sedangkan transparansi merupakan sisi lain dari mata uang yang sama

dengan akuntabilitas. Transparansi didasarkan pada adanya kebebasan

memperoleh informasi. Baik akuntabilitas dan transparansi keduanya merupakan

karakteristik good governance (UNDP, 2004). Dalam pelaksanaan pelayanan

publik, informasi yang berkaitan dengan kepentingan publik secara langsung

dapat diperoleh oleh mereka yang membutuhkan. Transparansi mencakup semua

cara yang memfasilitasi para pemangku kepentingan memperoleh akses informasi

dan memudahkan pemahaman mereka dalam mekanisme pengambilan keputusan.

Transparansi sektor publik dimulai dengan aplikasi yang jelas atas standard dan

akses informasi. Sektor publik dengan demikian harus memiliki kejelasan

mengenai instrumen-instrumen yang disediakan bagi publik untuk memperoleh

akses informasi.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

5. Kajian Tentang Standar Pengelolaan Pendidikan Oleh Satuan

Pendidikan Dasar dan Menengah Menurut Peraturan Pemerintah Nomor

19 Tahun 2007

Standar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem

pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia yang

didukung oleh standar-standar pengelolaan, kompetensi lulusan, isi, proses,

pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pembiayaan, dan

penilaian (Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005). Standar pengelolaan

pendidikan untuk satuan pendidikan dasar dan menengah adalah standar

pengelolaan pendidikan untuk sekolah/madrasah yang berkaitan dengan

perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan agar tercapai

efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan (Peraturan Pemerintah

Nomor 19 Tahun 2005). Standar pembiayaan adalah standar yang mengatur

komponen dan besarnya biaya operasi satuan pendidikan yang berlaku selama

satu tahun. Standar ini disusun dan dikembangkan oleh BSNP dan ditetapkan oleh

Keputusan Menteri Pendidikan Nasional (Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun

2005). Rencana kerja sekolah adalah salah satu komponen dari perencanaan

program sekolah. Rencana kerja sekolah menggambarkan tujuan yang akan

dicapai dalam kurun waktu tertentu sebagai dasar pengelolaan sekolah dalam

mendukung peningkatan mutu lulusan (Lampiran Permendiknas Nomor 19 Tahun

2007 bagian A 4). Rencana kerja sekolah harus disusun secara komprehensif dan

menggambarkan upaya sekolah dalam mencapai SNP sesuai dengan potensi

sekolah dan dukungan lingkungan setempat. Oleh karena itu proram kerja sekolah

disusun berdasarkan hasil analisis konteks yang mencakup:

a. Menganalisis 8 (delapan) SNP sebagai acuan dalam penyusunan KTSP

(Standar Isi, Standar Kompetensi Lulusan, Standar Proses, Standar Penilaian,

Standar Pengelolaan, Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Standar

Sarana Prasarana dan Standar Pembiayaan).

b. Menganalisis kondisi yang ada di satuan pendidikan yang meliputi peserta

didik, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana prasarana, biaya, dan

program-program.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

c. Menganalisis peluang dan tantangan yang ada di masyarakat dan lingkungan

sekitar misalnya komite sekolah, dewan pendidikan, dinas pendidikan, asosiasi

profesi, dunia industri dan dunia kerja, sumber daya alam dan sosial budaya.

Rencana kerja sekolah terdiri atas rencana kerja jangka menengah dan rencana

kerja tahunan. Rencana kerja sekolah dituangkan dalam dokumen yang mudah

dibaca oleh pihak-pihak yang terkait (Lampiran Permendiknas Nomor 19 Tahun

2007 bagian A 4). Rencana kerja jangka menengah menggambarkan tujuan yang

akan dicapai dalam kurun waktu empat tahun yang berkaitan dengan mutu lulusan

yang ingin dicapai dan perbaikan komponen yang mendukung peningkatan mutu

lulusan (Lampiran Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 bagian A 4). RKT adalah

rencana kerja tahunan sekolah/madrasah yang berdasar pada rencana kerja jangka

menengah (empat tahunan) yang dinyatakan dalam Rencana Kegiatan dan

Anggaran Sekolah/Madrasah (RKA-S/M) sebagai istilah lain dari Rencana

Anggaran Penerimaan dan Belanja Sekolah/Madrasah (RAPB-SM) (Lampiran

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007). Rencana kerja

tahunan memuat ketentuan mengenai kesiswaan, kurikulum dan kegiatan

pembelajaran, pendidik dan tenaga kependidikan serta pengembangannya, sarana

dan prasarana, keuangan dan pembiayaan, budaya dan lingkungan sekolah, peran

serta masyarakat, dan kemitraan, rencana-rencana kerja lain yang mengarah

kepada peningkatan dan pengembangan mutu (Lampiran Permendiknas Nomor 19

Tahun 2007 bagian A 4). Prioritas program/kegiatan pencapaian SNP yang akan

diprogramkan pada RKAS (program tahunan) ditetapkan dengan

mempertimbangkan:

1) Standar yang memiliki ketercapaian tinggi, dengan memanfaatkan sumber

daya yang tersedia di sekolah, baik tenaga, sarana prasarana maupun

pembiayaan.

2) Standar yang Pengelolaan dan penyelenggaraannya sepenuhnya menjadi

kewenangan sekolah (sesuai prinsip MBS) dan tidak tergantung pada

kebijakan Daerah atau Pusat.

Rencana kerja tahunan yang dinyatakan dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran

Sekolah (RKAS) dilaksanakan berdasarkan rencana jangka menengah (Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 bagian A 4). Rencana kerja tahunan

menjadi dasar pelaksanaan kegiatan sekolah yang dilaksanakan oleh penanggung

jawab kegiatan yang didasarkan pada ketersediaan sumber daya yang ada.

Rencana kerja jangka menengah dan tahunan sekolah disetujui rapat dewan guru

setelah memperhatikan pertimbangan dari komite sekolah dan disahkan

berlakunya oleh dinas pendidikan kabupaten/kota. Pada sekolah swasta rencana

kerja ini disahkan berlakunya oleh penyelenggara sekolah. Tim kerja adalah tim

yang dibentuk oleh kepala sekolah untuk menyusun rencana kerja sekolah yang

terdiri atas wakil kepala sekolah, guru, guru BK/konselor, tenaga kependidikan,

dan kepala sekolah sebagai ketua merangkap anggota. Komite sekolah/madrasah

adalah lembaga mandiri yang beranggotakan orang tua/wali peserta didik,

komunitas sekolah, serta tokoh masyarakat yang peduli pendidikan (Undang

Undang Nomor 20 Tahun 2003).

Untuk melalukan prosedur dalam hal ini prosedur kerja, maka kepala

sekolah membentuk dan menugaskan tim kerja sekolah untuk menyusun rencana

kerja sekolah. Kepala sekolah memberikan arahan teknis tentang penyusunan

rencana kerja sekolah yang sekurang-kurangnya memuat dasar penyusunan

rencana kerja sekolah, tujuan yang ingin dicapai dalam penyusunan rencana kerja

sekolah, manfaat penyusunan rencana kerja sekolah, unsure-unsur yang terlibat

dan uraian tugasnya dalam penyusunan rencana kerja sekolah.

Tim kerja sekolah menyusun rencana kegiatan penyusunan rencana

kerja sekolah sekurang-kurangnya berisi uraian kegiatan, sasaran/hasil, pelaksana,

dan jadwal pelaksanaan, mencakup kegiatan pengumpulan bahan/data dan

penyusunan draf Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM), pembahasan, dan

Reviu draf Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM), Finalisasi hasil revisi

Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM), Penandatanganan dokumen RKJM,

Penyusunan draf Rencana Kerja Anggaran Sekolah (RKAS), Pembahasan dan

reviu draf Rencana Kerja Anggaran Sekolah (RKAS), Finalisasi hasil revisi

Rencana Kerja Anggaran Sekolah (RKAS),Penandatanganan dokumen RKAS.

Tim kerja sekolah mengumpulkan, mengolah data dan informasi dan

menyusun draf rencana kerja sekolah jangka menengah (RKJM), yang mencakup

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

pendahuluan, dasar kebijakan, identifikasi tantangan nyata berdasarkan analisis

konteks, analisis kondisi, program strategis, strategi pencapaian, monitoring dan

evaluasi, lampiran-lampiran. Kepala sekolah bersama tim kerja, dewan guru, dan

komite sekolah melakukan reviu dan revisi draf rencana kerja sekolah jangka

menengah (RKJM). Tim kerja melakukan finalisasi hasil revisi rencana kerja

sekolah jangka menengah (RKJM). Kepala sekolah menandatangani hasil

finalisasi rencana kerja sekolah jangka menengah (RKJM) menjadi rencana

strategis (renstra) sekolah. Tim kerja sekolah mengidentifikasi prioritas

program/kegiatan dan menyusun draf rencana kerja tahunan (RKT) yang

mencakup pendahuluan, dasar kebijakan, tujuan/sasaran, rencana kerja dan biaya

untuk pencapaian sasaran, jadwal pelaksanaan rencana kegiatan, penanggung

jawab kegiatan. Kepala sekolah bersama tim kerja, dewan guru, dan komite

sekolah melakukan reviu dan revisi draf RKT. Tim kerja melakukan finalisasi

hasil revisi rencana kerja tahunan dan kepala sekolah menandatangani hasil

finalisasi RKT menjadi RKAS.

6. Kajian Tentang Hasil Penelitian Yang Relevan

Ada beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian yang akan

penulis lakukan, yaitu sebagai berikut:

1) Arfan Muchtar (2009), penelitian berjudul Pengukuran Akuntabilitas dan

Transakasi Pengelolaan Keuangan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

Negeri di Kota Padang. Hasil penelitian tersebut adalah bahwa dalam nilai

rata-rata dari 4 sekolah: SMK Negeri 1 adalah 3,34 yang termasuk dalam

criteria sangat akuntabel dan sangat transparan, SMK Negeri 3 nilai rata-rata

2,91 termasuk criteria akuntabel dan transparan, SMK Negeri 5 nilai rata-rata

2,54 termasuk criteria akuntabel dan transparan, dan SMK Negeri 6 nilai rata-

rata 2,37 termasuk criteria akuntabel dan transparan. Secra keseluruhan nilai

rata-rata 4 sampel adalah 2,91 yang termasuk dalam criteria akuntabel dan

transparan. Sehingga sa[pat disimpulkan pengelolaan keuangan sekolah ke v4

sekolah yang diteliti sudah akuntabel dan transparan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

2) Manda, Rika Rahmanita (2009), penelitian berjudul Evaluasi Akuntabilitas

dan Transparasi Pengelolaan Keuangan Sekolah Menengah Atas (SMA) dan

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri di Kota Payakumbuh. Hasil

penelitian tersebut adalah bahwa dalam hasil evaluasi secara keseluruhan

untuk setiap SMK N 2 adalah 3,01, nilai rata-rata ke empat sekolah tersebut

adalah 3,10. Nilai rata-rata tersebut termasuk ke dalam criteria akuntansi dan

transparan, maka dapat disimpulkan bahwa pengelolaan keuangan Sekolah

Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri di

Payakumbuh termasuk ke dalam criteria akuntabel dan transparan.

3) Sutedjo (2009), penelitian berjudul Persepsi Stakeholders Terhadap

Transparasi dan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Sekolah (Stusi Kasus di

Sekolah Menengah Pertama Standar Nasional Kabupaten Kendal). Hasil

penelitian tersedut adalah bahwa antara stakeholder internal dan stakeholder

eksternal terdapat persepsi yang berbeda terhadap transparasi pengelolaan

keuangan sekolah pada Sekolah Menengah Pertama Standar Nasional di

Kabubaten Kendal. Dalam stakeholder internal dan stakeholder eksternal

terhadap persepsi yang berbeda terhadap akuntabilitas pengelolaan keuangan

sekolah pada Sekolah Menengah Pertama Standar Nasional di Kabupaten

Kendal. Pemyebab adanya perbedaan persepsi antara stakeholder internal dan

stakeholder eksternal terhadap pengelolaan keuangan sekolah adalah bahwa

stakeholder internal sudah terlibat sejak sekolah membuat perencanaan,

melaksanakan anggaran dan pembuatan laporan keuangannya, sedangkan

stakeholder eksternal tidak terlibat sebagaimana stakeholder internal.

4) Ulfi Maryati, Zahara (2011), penelitian berjudul Analisis Komparatif

Pengelolaan Keuangan Sekolah Menengah Atas Negeri (SMA N) dan Sekolah

Menengah Kejuruan Negeri (SMK N) di kota Padang (Studi Kasus pada 4

SMAN dan 4 SMKN). Hasi penelitian tersebut adalah bahwa secara rata-rata

pengelolaan keuangan sekolah kelompok SMAN dan kelompok SMKN di

Kota Padang memiliki nilai yang tidak jauh berbeda. Kelompok SMAN

memiliki nilai rata-rata pengelolaan keuangan sekolah sebesar 2,84 yang

masuk kedalam kriteria baik, sedangkan kelompok SMKN memiliki nilai rata-

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

rata 2,91 yang juga masuk kedalam kriteria baik. Perbedaan nilai rata-rata

kedua kelompok sekolah ini hanya terpaut 0,07, sehingga dapat disimpulkan

bahwa secara rata-rata pengelolaan keuangan sekolah kelompok SMAN sama

baiknya dengan kelompok SMKN.

B. Kerangka Berpikir

Bagi sekolah yang telah melakukan Rencana Kegiatan dan Anggaran

Sekolah dalam pengelolaan keuangan sekolah, yang bertujuan untuk pengadaan

sarana dan prasarana pembelajaran produktif dapat terealisasi dari daftar

kebutuhan sarana dan prasarana yang tercantum di Rencana Anggaran Pendapatan

Belanja Sekolah. Untuk itu ada beberapa target yang harus dipenuhi oleh sekolah

dalam rangka melakuakan RAKS dalam Pengelolaan dana harus dilandasi

semangat akuntabilitas dan transparansi. Dengan pengelolaan dana yang

transparan, masyarakat dapat mengetahui ke mana saja dana sekolah tersebut

dibelanjakan. Sekarang ini sekolah dengan program SBI dan sekolah model/

rujukan untuk semua program keahlian memiliki laporan pertanggungjawaban,

termasuk laporan keuangan sekolah yang terdiri dari neraca, laporan surplus

defisit, laporan arus kas, serta perhitungan biaya yang dihabiskan untuk daftar

kebutuhan sarana dan prasarana yang tercantum di RAKS oleh tiap siswa dan

kegiatan sekolah.

Untuk tetap bisa menyajikan informasi biaya investasi dan biaya

operasional pendidikan dan laporan keuangan sekolah, maka dari itu rencana

kegiatan dan anggaran sekolah sangat berhubungan langsung dengan penyajian

informasi dan administrasi sekolah. Dalam RKAS memiliki sumber dana, yaitu:

1) Dokumen pelaksanaan anggaran satuan kerja perangkat daerah (DPA-SKPD),

2) Bantuan dari pusat atau provinsi/pemerintah kota, 3) Komite sekolah. Sehingga

pada waktu rencana kegiatan dan anggaran sekolah diselenggarakan, maka

sekolah akan melakukan kegiatan realisasi anggaran keuangan sekolah untuk

melihat sampai sejauh mana nilai perubahan dengan anggaran keuangan sekolah

di pergunakan dan melihat dari sistem dan prosedur pengelolaan keuangan

sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

Implementasi sumber dana dokumentasi pelaksanaan anggaran satuan

kerja perangkat daerah, bantuan dari pusat/provinsi/pemkot, dan komite sekolah

dalam pelaporan keuangan sekolah tersebut akan dilihat evaluasi terhadap sistem

dan prosedur pengelolaan keuangan sekolah.

Dengan permasalahan tersebut maka kerangka pemikiran dalam

penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Gamabar 2. Kerangka Berpikir

Kepaka

Sekolah,

Bendahara,

Guru, dan

Komite

Sekolah

Sistem dan

Prosedur

Pengelolaan

Keuangan

Sekolah

Rencana Kegiatan dan Anggaran

Sekolah (RKAS) Sumber Dana

1. DPA-SKPD 2. Bantuan dari Pusat/ Provinsi/

Pemkot

3. Komite Sekolah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SMK Negeri 5 Surakarta, Tahun Ajaran

2011/2012. Adapun alasan yang mendasari pelaksanaan penelitian di tempat ini

adalah :

a. Tersedianya data-data yang dibutuhkan peneliti di SMK Negeri 5 Surakarta

sehingga lebih memudahkan dan mendukung kelancaran dalam pelaksanaan

penelitian.

b. SMK Negeri 5 Surakarta sebagai sekolah yang melaksanakan Program SBI dan

sekolah model/ rujukan untuk semua Program Keahlian, mengembangkan SMK

sebagai daya dukung perekonomian Daerah dan Nasional melalui Bisnis Center

Manufaktur dan Teaching Industri, mendukung Solo sebagai kota Vokasi, dan

Daftar Kebutuhan Sarana dan Prasarana yang tercantum di RAKS, sehingga

peneliti ingin mengetahui implementasi Sistem dan Prosedur Pengelolaan

Keuangan Sekolah di sekolah tersebut.

c. Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keunagan Sekolah di SMK Negeri 5

Surakarta.

d. SMK Negeri 5 Surakarta belum pernah digunakan sebagai objek penelitian

sejenis sehingga terhindar dari kemungkinan penelitian ulang.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga tahap, yaitu tahap perencanaan, tahap

pelaksanaan, dan tahap penyusunan laporan, dengan lama penelitian direncanakan

selama enam bulan yang dimulai bulan Januari sampai dengan Juli 2012. Berikut

adalah jadwal rencana penelitian:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

Tabel 3. 1. Jadwal Penelitian

Kegiatan Tahun 2012

Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli

1. Perencanaan Penelitian

a. Pengajuan Judul

b. Penyusunan Proposal

c. Perijinan

2. Pelaksanaan Penelitian

a. Pengumpulan Data

b. Analisis Data

c. Penarikan Kesimpulan

3. Penyusunan Laporan

B. Pendekatan dan Jenis Penelitian

1. Pendekatan

Berdasarkan masalah yang diajukan dalam penelitian ini, maka metodologi

penelitian yang paling tepat digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif.

Penelitian ini dilaksanakan pada suatu obyek dan mengkondisikannya seperti

keadaan apa adanya. Penelitian kualitatif sering disebut metode penelitian

naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural

setting). Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan

informasi mengenai fenomena-fenomena atau situasi yang aktual atau yang ada

pada saat penelitian berlangsung.

2. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini menggunakan studi kasus.H.B. Sutopo (2002: 111)

menyatakan bahwa ... penelitian kualitatif studi kasusnya mengarah pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

pendeskripsian secara rinci dan mendalam mengenai potret kondisi tentang apa

yang sebenarnya terjadi menurut apa adanya di lapangan studinya.

C. Data dan Sumber Data

Sumber data merupakan bagian penting bagi peneliti karena ketepatan

memilih dan menentukan jenis sumber data akan menentukan ketepatan dan kekayaan

data atau informasi yang diperoleh. Menurut Lofland dan Lofland yang dikutip

Moleong (2000: 112) mengatakan sumber dat