diet luka bakar, interaksi obat dan makananunivbsi.id/pdf/2017/903/903-p07.pdfpada fase akut, asam...
TRANSCRIPT
LUKA BAKAR
• Luka bakar adalah keadaan luka yang terjadi sebagai akibat adanya paparan
oleh sumber panas, bahan kimiawi, radiasi, atau arus listrik.
• Efek paparan panas pada tubuh: respon inflamasi lebih cepat, perpindahan
dan akumulasi cairan dengan cepat, hipermetabolisme, katabolisme protein
otot, heat loss, peningkatan kadar glukosa darah, shock luka bakar.
Klasifikasi Luka Bakar
• Berdasarkan kedalaman luka:
• Derajat ke satu (superficial)
• Derajat ke dua (superficial partial tickness)
• Derajat ke empat (full thickness)
Kategori luka bakar: berat/kritis (major burn)
(men. American Burnt Association)
a. Derajat II – III >20% pada pasien umur <10 tahun atau >15 tahun
b. Derajat II – III >25% pd kelompok usia selain poin A
c. Luka bakar pada muka, telinga, kaki, dan perineum.
d. Adanya cedera inhalasi tanpa memperhitungkan luas luka bakar.
e. Luka bakar listrik tegangan tinggi
f. Disertai dengan trauma
g. Pasien dengan risiko tinggi
Kategori luka bakar: sedang (moderate burn)
(men. American Burnt Association)
• Luka bakar 15-25% pada dewasa, dengan luka bakar derajat III <10%
• Luka bakar 10-20% pada anak usia <10 tahun atau dewasa >40 tahun,
dengan luka bakar derajat III <10%
• Luka bakar derajat III <10% pada anak maupun dewasa yang tidak mengenai
bagian muka, tangan, kaki, dan perineum.
Kategori luka bakar: ringan
(men. American Burnt Association)
• Luas luka bakar <15% pada dewasa
• Luas luka bakar <10% pada anak dan usia lanjut
• Luas luka bakar <2% pada segala usia yang tidak mengenai bagian muka,
tangan, kaki, dan perineum.
Tujuan Diet
• Memacu penyembuhan luka
• Memelihara lean body mass
• Memperbaiki keseimbangan cairan tubuh.
Kebutuhan Energi
• Curreri (1979), Dewasa:
• E = (24 Kal x BB biasanya)+(40 Kal x % TBSA)
• % TBSA (Total Burnt Surface Area) maksimal 50%
• Anak:
Umur %TBSA Kal /hari
0-1 tahun <50% Basal + (15 x %TBSA)
1-3 tahun <50% Basal + (25 x %TBSA)
4-25 tahun <50% Basal + (40 x %TBSA)
Faktor Stress
Burn Factor (%TBSA) Stress Factor
20 1.2
20 – 25 1.6
25 – 30 1.7
30 – 35 1.8
35 – 40 1.9
40 2.0
Kebutuhan Protein
• Pasca luka bakar, metabolisme protein akan berubah cepat. Pada fase akut, asamamino akan dijadikan sumber energi. Asam amino juga merupakan substrat yang diperlukan untuk penyembuhan luka.
• 1.5-2 g protein / kg BB dewasa atau 20-25% dari TEE
• 2.5-3 g protein / kg BB anak atau 20-23% dari TEE
• Tambahkan asam amino arginin untuk penyembuhan luka dan imunitas
• Tambahkan asam amino glutamin untuk penyembuhan, antioksidan, imunitas, berperan dalam metabolisme.
Cairan diberikan cukup tinggi.
Formula Parkland: 4 mL x % TBSA x kg BB
Karbohidrat akan terjadi hiperglikemi
CHO merupakan sparing protein yang baik
Pada hipermetanolik berat, pemberian CHO akan mengurangi ekskresi
nitrogen.
Anjuran pemberian CHO adalah 60-65% atau tidak lebih dari 4-5 mg/kg
BB/menit.
CHO diberikan sedang (45-55%) jika terdapat trauma inhalasi.
Lemak diberikan sedang 15-20% dari total energi.
Vitamin dan mineral: A, C, Ca, Zn, Se
Manajemen Diet
• Pada pasien moderate burn s.d major burn, bentuk makanan tergantung kondisipasien, mulai dari MED (makanan enteral dini) s.d. makanan biasa.
• Porsi kecil tapi sering.
• Makanan via oral atau enteral bila tidak ditemukan retensi lambung atau ileum.
• Hari 1-4 MED secara bertahapa
• Hari 4-7 enteral 50%, lunak 50%
• Hari 7-10 enteral 25%. Lunak 75%
• Hari 10 atau lebih lunak, biasa
Makanan Enteral Dini (MED)
• Pemberian makanan enteral yang dilaksanakan dalam 24 jam pertama cedera,
dapat diberikan melalui pipa/selang.
• Bila asupan makan pasien via oral <80% bisa diberikan dukungan makanan
enteral.
• Bila pemberian MED dapat ditoleransi dengan baik, maka setiap jam, jumlah
makanan enteral dinaikkan menjadi 2 kali hingga mencapai energi sesuai
kebutuhan.
Keuntungan MED
• Mencegah terjadinya stress ulcer
• Meningkatkan aliran darah di mukosa GI tract
• Menyediakan energi bagi gaster dan usus
• Mencegah translokasi bakteri
• Mencegah proses hipermetabolisme
• Meningkatkan imunitas.
• Menghambat penurunan BB
• Meningkatkan survival rate.
Beberapa penyulit
• Komplikasi penyakit penyerta
• Tekanan psikis
• Demam
• Komplikasi akibat luka bakar sepsis, MODS, SIRS
Pengkajian Status Gizi
• Kadar pre-albumin
• Kadar albumin
• BUN, creatinin
• Penurunan BB
• Asupan makan/zat gizi.
Obat dan Zat Gizi
• Obat dan zat gizi memiliki beberapa karakteristik yang serupa:
• Tempat absorbsi di usus yang sama
• Kemampuan mengubah proses fisiologis
• Kapasitas untuk menyebabkan efek yang tidak diinginkan pada jumlah/dosis tinggi
Macam Interaksi
• Interaksi zat gizi terhadap obat terjadi saat makanan, atau salah satu
komponen dalam makanan, mempengaruhi proses kerja penggunaan obat
dalam tubuh.
• Interaksi obat terhadap zat gizi terjadi saat obat mempengaruhi
penggunaan zat gizi di dalam tubuh.
Faktor Resiko
• Resiko interaksi antara obat dan zat gizi dapat dipengaruhi oleh faktor:
• Usia
• Jenis kelamin
• Riwayat medik
• Komposisi tubuh
• Status gizi
• Jumlah dan lama medikasi yang digunakan
Obat dan Makanan di Dalam Tubuh
Obat
Larut dalam Lambung
Diserap ke darah dan diedarkan kebagian yang membutuhkan
Digunakan
Dibuang
Makanan
Dicerna dalam lambung
Diserap ke darah dan diedarkan kebagian yang membutuhkan
Digunakan
Disimpan atau dibuang (jika tidakdigunakan)
Pengaruh Makanan terhadap Terapi
Pengobatan
• Makanan dapat mengganggu kerja obat pada berbagai tahapan aksi obat.
• Efek paling umum:
1. Mengganggu absorpsi obat
2. Mempengaruhi penggunaan obat dalam tubuh
3. Mempengaruhi ekskresi obat dari dalam tubuh
Pengaruh Makanan terhadap Terapi
Pengobatan
1. Pengaruh pada absorpsi obat
• Merubah keasaman saluran cerna
• Menstimulasi ekskresi enzim pencernaan sehingga obat dapat diserap lebih baik (co: griseofulvin)
• Mengubah laju absorpsi (co: aspirin diserap lebih lambat saat dikonsumsi bersamaandengan makanan)
• Pengikatan pada obat (co: kalsium berikatan dengan tetracycline sehingga membatasiabsorpsi obat)
• Kompetisi pada situs absorbsi di usus (co: asam amino mengganggu absorpsi levodopamelalui mekanisme ini)
Food-Drug Interactions:
Medication Metabolism
• Contoh:
• Komponen di dalam grapefruit
• Grapefruit menginaktifkan beberapa metabolisme obat yang nantinya semakin meningkatkan dosis obat
• Inactivate enzymes that metabolize many medications which can result in increased medication levels
• Makanan yang difermentasi atau awetan
• Mengandung bahan chemical yang disebut tiramin yang dapat berinteraksi dengan obat. Monoamine oxidaseinhibitor yang dapat meningkatkan tekanan darah tinggi.
• Vitamin K
• Vitamin K memiliki struktur yang mirip dengan antikoagulan warfarin, sehingga dapat menurunkanefektifitas warfarin di dalam tubuh.
Pengaruh Makanan terhadap Terapi Pengobatan
2. Pengaruh pada metabolisme obat
• Obat yang dimetabolisme di hati dapat dipengaruhi oleh makanan akibat peningkatan aliran
darah ke hati sehingga meningkatkan laju obat yang melewati hati menuju sirkulasi sistemik.
• Beberapa jenis makanan dapat menstimulasi enzim yang memetabolisme obat, seperti sayuran
hijau (brokoli, bayam, kol).
• Pada beberapa obat, penting untuk menghindari mengkonsumsi makanan dan medikasi secara
bersamaan karena makanan dapat mengurangi keefektifan obat.
• Pada beberapa jenis obat lain, akan lebih baik untuk mengkonsumsi obat bersama makanan
untuk mencegah iritasi lambung.
Pengaruh Makanan terhadap Terapi
Pengobatan
3. Pengaruh pada ekskresi obat
• Perubahan keasaman urin (co: vitamin C dapat mengubah
pH urin dan membatasi ekskresi aspirin)
Contoh interaksi makanan terhadap obat
Jenis Obat Makanan yang
berinteraksi
Efek dari makanan Yang harus dilakukan
Analgesik
Acetaminophen Alkohol Meningkatkan resiko keracunan
hati
Hindari alkohol
Antibiotik
-Tetracyclines
- amoxiciline, penisilin,
zithromax, erythromycin
- nitrofurantoin
-Dairy product;
suplemen besi
- makanan
- makanan
-Mengurangi absorpsi obat
-Mengurangi absorpsi obat
- mengurangi sakit pada
gastrointestinal, memperlambat
absorpsi obat
-Gunakan obat 1 jam
sebelum atau 2 jam setelah
makan/minum susu
-Gunakan obat 1 jam
sebelum atau 2 jam setelah
makan
- Gunakan obat bersama
makanan atau susu
Contoh interaksi makanan terhadap obatJenis Obat Makanan yang
berinteraksi
Efek dari makanan Yang harus dilakukan
Antikoagulan
warfarin Makanan tinggi vitamin
K
Mengurangi keefektifan obat Batasi makanan yang
mengandung tinggi vitamin K
(hati, brokoli, bayam)
Anticonvulsant
Phenobarbital,
primidone
Alkohol
Vitamin C
-Meningkatkan rasa letih
- mengurangi efektivitas obat
Hindari alkohol
Hindari vitamin C berlebih
Antifungal
Griseofulvin Makanan tinggi lemak -Meningkatkan absorpsi obat - Gunakan berbarengan dengan
makanan tinggi lemak
Diuretic makanan Mengurangi iritasi
gastrointestinal
Gunakan bersama makanan
Contoh interaksi makanan terhadap obat
Jenis Obat Makanan yang
berinteraksi
Efek dari makanan Yang harus dilakukan
Antihistamin
Diphenhydramine,
chlorphrniramine
Alkohol Meningkatkan rasa letih Hindari alkohol
Antihyperlidemic
Lovastatin Makanan Meningkatkan absorpsi obat Meningkatkan absorpsi obat
Antihypertensive
Felodipine, nifedipine Grapefruit -Meningkatkan absorpsi obat
Anti-inflammatory
Naproxen, ibuprofen -Makanan atau susu
-Alkohol
-Mengurangi iritasi
gastrointestinal
- meningkatkan resiko pada
hati
- Gunakan bersama
makanan/susu
- hindari alkohol
Pengaruh Obat terhadap Zat Gizi
• Penggunaan obat dapat mempengaruhi hal-hal berikut:
1. Asupan makanan dapat menurun
2. Perubahan berat badan
3. Absorpsi zat gizi tidak efektif
4. Metabolisme zat gizi terganggu
5. Ekskresi zat gizi dapat meningkat
Interaksi Obat terhadap makanan: Asupan
Makan
• Menurunkan nafsu makan
• Mual dan muntah
• Rasa kering dan tidak nyaman di mulut
• Inflamasi gastrointestinal
Pengaruh Obat terhadap Zat Gizi
1. Pengaruh terhadap asupan makanan
• Berbagai macam obat dapat menyebabkan anoreksia, memengaruhi indra
perasa, emnyebabkan mual dan muntah.
Contoh: methylphenidate yang memengaruhi central nervous system sehingga mengurangi
nafsu makan
Pengaruh Obat terhadap Zat Gizi
2. Pengaruh terhadap berat badan
• Beberapa jenis obat seperti anticonsulvants, antihistamines, dan kortikosteroid dapat meningkatkan nafsu makan yang kemudian dapat menyebabkan peningkatan berat badan
• Obat jenis lainnya, seperti lorazepam dan morfin, dapatmemengaruhi berat badan dengan menurunkan energy expenditure tubuh.
Pengaruh Obat terhadap Zat Gizi
3. Pengaruh pada absorbsi zat gizi
• Merubah keasaman saluran cerna (co: antacid dapat mengganggu absorpsi besi).
• Memengaruhi enzim pencernaan (co: cimetidine dapat meningkatkan absorpsi lemak)
• Memengaruhi motilitas saluran cerna (co: obat laksatif mempercepat motilitas sehinggaterjadi malabsorpsi beberapa zat gizi)
• Menonaktifkan sistem enzim (co: neomycin dapat menguragi aktivitas lipase)
• Merusak sel mukosa (co: kemoterapi dapat merusak sel mukosa)
• Ikatan terhadap zat gizi (co: antacid berikatan dengan phosphor)
Pengaruh Obat terhadap Zat Gizi
4. Pengaruh pada metabolisme zat gizi
• Salah satu fungsi mineral dan vitamin adalah sebagai koenzim/kofaktor
dalam proses metabolisme. Beberapa jenis obat menyerang koenzim tersebut
untuk mengurangi aktivitas beberapa enzim yang terlibat dalam proses
metabolisme tubuh.
Pengaruh Obat terhadap Zat Gizi
5. Pengaruh pada ekskresi zat gizi
• Perubahan reabsorpsi pada ginjal (co: beberapa diuretik meningkatkan
ekskresi natrium dan kalium)
• Menggantikan zat gizi dari plasma protein pembawa (co: aspirin
menggantikan folat)
Contoh interaksi obat terhadap zat gizi
Jenis Obat Makanan yang
berinteraksi
Efek pada makanan Yang harus dilakukan
Acid Blocker
Ranitidine, cimetidine,
famotidine, nizatdine
Vitamin B12 Menurunkan absorpsi vitamin Konsultasikan untuk
penggunaan suplemen
Antihyperlipemic
Cholestyramine, colestipol Vitamin larut lemak (A,
D, E, K)
-Menurunkan absorpsi vitamin Masukkan makanan yang
kaya akan vitamin larut
lemak dalam diet
Antineoplastic
methotrexate Asam folat, vitamin B12 -Menurunkan absorpsi vitamin Konsultasikan untuk
penggunaan suplemen
Contoh interaksi obat terhadap zat gizi
Jenis Obat Makanan yang
berinteraksi
Efek pada makanan Yang harus dilakukan
Diuretic
Furosemide,
hydrochlorothiazide
Berbagai mineral Meningkatkan kehilangan
mineral melalui urin
Masukkan buah dan
sayuran segar dalam diet
Laxative
Fibercon, Mitrolan Vitamin dan mineral -Menurunkan absorpsi zat gizi Konsultasikan untuk
penggunaan suplemen