diare akut

75
PRESENTASI LAPORAN KASUS DIARE AKUT Pembimbing : dr. Dwi Haryadi, Sp.A

Upload: nicomichael

Post on 05-Dec-2015

245 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Diare akut

TRANSCRIPT

PRESENTASI LAPORAN KASUSDIARE AKUT

Pembimbing :dr. Dwi Haryadi, Sp.A

IDENTITAS PASIEN

• Nama : An. IN• Tanggal lahir : 7 Agustus2014 (1 tahun

28 hari)• Jenis kelamin : Perempuan• Suku bangsa : Sunda• Agama : Islam• Pendidikan : -• Alamat : Kalipandan 02/01 Teluk

Jambe Sukaluyu, Karawang

IDENTITAS ORANG TUA

IDENTITAS AYAH• Nama : Tn. HY• Umur : 30 tahun• Agama : Islam• Pendidikan : D3• Pekerjaan : PNS

IDENTITAS IBU• Nama : Ny. LNA• Umur : 26 tahun• Agama : Islam• Pendidikan : Tamat SMA• Pekerjaan : Ibu Rumah

Tangga

ANAMNESIS

alloanamnesis4 September 2015, pukul 21.30 WIB

KELUHAN UTAMA : Mencret

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

1 Hari SMRS

• BAB 6x dgn konsistensi cair dengan ampas tanpa lendir tanpa dan darah

• BAK normal• Tidak ada muntah,batuk

dan sesak• Nafsu makan menurun

dan minum bertambah

15 Jam SMRS

• BAB lebih dari 10x dengan konsistensi cair dengan ampas tanpa lendir dan darah

• Ibu OS merasa anaknya demam

• BAK normal• Nafsu makan menurun

dan minum bertambah

Bangsal Lukas

• Rewel• Menangis saat di infus

• Pasien belum pernah dirawat di rumah sakit dan belum pernah mengalami hal yang dialaminya sekarang.

Riwayat Penyakit Dahulu

• Tidak ada anggota keluarga pasien yang mengalami hal yang sama.

Riwayat Penyakit Keluarga

RIWAYAT KEHAMILAN DAN PERSALINAN

RIWAYAT KEHAMILAN• Perawatan antenatal

: Teratur• Penyakit selama kehamilan

: Tidak ada

RIWAYAT PERSALINAN• Tempat bersalin, penolong

: Rumah sakit oleh bidan• Cara persalinan: Spontan • Masa gestasi : Cukup

bulan ( 38 minggu )• Keadaan bayi

– Berat badan lahir : 3000 gram– Panjang badan lahir : 49

cm– Sianosis, ikterik ( - )– Kelainan bawaan : Tidak ada

RIWAYAT PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

Kepala tegak : 3 bulan

Duduk : 5 bulan

Berdiri : 9 bulan

Berjalan : 12 bulan

RIWAYAT IMUNISASI

Hepatitis B0 bln,1 bln,6 bln

HiB2 bln,4 bln,6 bln

BCG1 bln

DPT2 bln, 4 bln, 6

bln

Polio0 bln, 2 bln, 4

bln, 6 bln

Campak9 bln

PCV2 bln, 4 bln, 6

bln

Rotavirus2 bln , 4 bln, 6

bln

RIWAYAT NUTRISI

0-6 bulanASI eksklusif

6-12 bulanASI + Bubur

Saring

PEMERIKSAAN FISIK

• Tanggal 4 September 2015, pukul 21.30 WIB

• Tampak sakit sedang, gelisah,rewelKEADAAN

UMUM

• Compos mentisKESADARAN

• Suhu : 38,0°C • Nadi : 110 kali/menit, reguler• Pernapasan : 30 kali/menit• BB : 8,4Kg

TANDA VITAL

PEMERIKSAAN KEPALANormocephali, Rambut hitam,

distribusi merata, UU datar

Pupil isokor, reflek cahaya (+/+), Konjungtiva pucat (-/-), Sklera ikterik

(-/-), Cekung -/ -

Liang telinga lapang, Serumen (+), Perdarahan (-)

Bibir sianosis (-), bibir kering (-), T1-T1 tenang, faring hiperemis (-)

Sekret (-), Deviasi septum (-)

PEMERIKSAAN LEHER DAN DADA

Tiroid dan KGB tidak teraba

Thoraks simetris, retraksi (-)Suara napas vesikuler, ronkhi -/-, wheezing -/-

Bunyi jantung I-II reguler, murmur (-), gallop (-)

PEMERIKSAAN ABDOMEN

• Datar• tidak ada benjolanInspeksi

• Bising usus (+) Auskultasi• TimpaniPerkusi• Nyeri tekan ( - ), massa (-)• Hati : tidak teraba membesar • Limpa : tidak teraba membesarPalpasi

PEMERIKSAAN EKSTREMITAS DAN KULIT

PEMERIKSAAN EKSTREMITAS• Deformitas (-)• Sianosis (-)• Ikterus (-)• CRT < 2 detik• Akral hangat

PEMERIKSAAN KULIT• Warna sawo matang• Turgor melambat

DIAGNOSIS KERJA

Anamnesis

• BAB > 10x dng konsistensi cair

• Nafsu minum bertambah

• Pasien rewel

Pemeriksaan fisik • Turgor kulit

menurun

DIARE AKUT DENGAN

DEHIDRASI RINGAN-SEDANG

Pemeriksaan Hematologi

Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai normal

Hematologi darah rutin

Hemoglobin 15,1 g/dL 11,5 – 18

Hematokrit 44 K/ul 4,0 – 10,4

Leukosit 10,8 % 35-55

Trombosit 381.000 K/ul 150-400

Eritrosit 5,78 M/ul 4-6,2

Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai normal

Hitung jenis

Basofil 0 % 0-1

Eosinofil 0 % 0-3

Batang 0 % 0– 5

Limfosit 42 % 25-50

Monosit 16 % 2-10

Segmen 42 % 50-80

MCV 76,1 Fl 80-100

MCHC 34,3 Pg 26-34

MCH 26,1 g/dl 31-35,5

Pemeriksaan Serologi

Widal

Salmonella Typhi O 1/160

Salmonella Typhi H Negatif

Salmonella Paratyphi A O 1/80

Salmonella Paratyphi B O 1/40

Salmonella Paratyphi C O Negatif

Salmonella Paratyphi A H Negatif

Salmonella Paratyphi B H Negatif

Salmonella Paratyphi C H Negatif

ANJURAN PEMERIKSAAN PENUNJANG

Elektrolit Feses

Resume

• Anak perempuan usia 1 tahun 28 hari datang dengan keluhan mencret sejak pagi hari banyaknya ½ sampai 1 gelas aqua 330ml setiap kali BAB. Konsistensi cair terdapat ampas dan lendir tanpa darah. Tidak ada muntah. Tidak ada sesak. Nafsu makan menurun dan minum meningkat, Leukosit 10,8 K/uL , Monosit 16% , Segmen 42% , MCV 76,1 fl.

PENATALAKSANAAN

Cairan

• Ringer Laktat 840 cc ( 2 kolf 500cc ) 8,75 ( 8 tetes ) tpm

Medikamentosa

• Zinc tab 20 mg (1 x 1 tab)

• Lacto B 2 x 1 sach

• Ceftriakson ( 50 x 8,4 = 420 mg) 400mg dibagi 2x,setiap pemberian 200mg

Nutrisi

• Mulai memberi makan seperti biasa

• Porsi kecil namun sering (6 kali/hari)

• Sari buah

PROGNOSIS DIARE AKUT

• bonamAd vitam

• bonamAd functionam

• bonamAd sanationam

Follow Up

Tanggal 5 September 2015• S : Pasien mangatakan diare berkurang

menjadi 2x dengan konsistensi cair dengan ampas tanpa lendir dan darah. Sudah dapat makan sedikit. BAK normal. Tidak ada keluhan tambahan

...

• O :kepala = normocephalimata = SI -/- , CA -/- , Sekret (-) , Cekung (-)hidung = sekret (-)mulut = mukosa lembab , sianosiis (-)leher = pembesaran KGB (-)Thoraks = Retraksi (-) , Simetris statis dinamis , WH -/- , RH -/-Cor = BJ 1-2 Murni reguler, gallop (-) , murmur (-)Abdomen = datar , BU (+) , massa (-) , turgor <2”Ekstremitas = akral hangat , sianosis (-) , ikterus (-)

• A : didapatkan hasil analisa tinja serta perbaikan klinis darii diare

Makroskopis Warna Kuning

Konsistensi Lunak

Lendir Negatif

Darah Negatif

Nanah Negatif

Mikroskopis

Leukosit 0-2

Eritrosit -

Telur cacing Tidak ditemukan

Amoeba Negatif

Sisa Makanan Positif

Karbohidrat Positif

Lemak Positif

Lain-lain Bakteri

...

• P : Pasien dipulangkan , terapi Zinc dan Lacto b tetap diberikan selama 10 hari ke depan

Definisi

Epidemiologi

Cara penularan

Faktor risiko

Etiolofi

Patofisiologi

Diagnosis

Penatalaksanaan

Komplikasi

Preventif

Prognosis

PEMBAGIAN DIARE

• Gangguan absorbsi• Gangguan sekresi

Menurut mekanisme

• Diare akut• Diare kronik• Diare persisten

Menurut lamanya

DEFINISI DIARE AKUT

Buang air besar yang terjadi pada bayi atau anak dengan frekuensi 3 kali atau lebih

per hari, disertai perubahan konsistensi tinja menjadi cair, dengan atau tanpa lendir dan

darah yang berlangsung kurang dari 1 minggu.

EPIDEMIOLOGI DIARE AKUT

• salah satu penyebab kematian dan kesakitan tertinggi pada anak, terutama usia di bawah 5 tahun

Negara berkembang

• sebanyak 6 juta anak meninggal tiap tahunnya karena diare dan sebagian besar kejadian tersebut terjadi di negara berkembang

• 17% kematian anak di dunia disebabkan oleh diare

Dunia • Riskesdas 2007 penyebab kematian bayi yang terbanyak yaitu 42%,

• golongan 1 – 4 tahun kematian karena diare mencapai 25,2%

Indonesia

CARA PENULARAN DIARE AKUT

makanan atau minuman yang tercemar oleh enteropatogen

kontak langsung dan tidak langsung

Fekal-oral

4F = finger, flies, fluid, field

FAKTOR RISIKO DIARE AKUT

tidak memberikan ASI secara penuh untuk

anak 4-6 bulan pertama kehidupan bayi

tidak memadainya penyediaan air bersih

pencemaran air oleh tinja

kurangnya sarana kebersihan

kebersihan lingkungan dan pribadi yang buruk

penyiapan dan penyimpanan makanan

yang tidak higienis

ETIOLOGI DIARE AKUT Golongan bakteri Golongan virus Golongan parasit

1. Aeromonas2. Bacillus cereus3. Campylobacter jejuni4. Clostridium perfringens5. Clostridium defficile6. Escherichia coli7. Plesiomonas shigeloides8. Salmonella9. Shigella10. Staphylococcus aureus11. Vibrio cholera12. Vibrio parahaemolyticus13. Yersinia enterocolitica

1. Astrovirus2. Calcivirus (Norovirus,

Sapovirus)3. Enteric adenovirus4. Coronavirus5. Rotavirus6. Norwalk virus7. Herpes simplex virus8. Cytomegalovirus

1. Balantidium coli2. Blastocystis homonis3. Cryptosporidium parvum4. Entamoeba histolytica5. Giardia lamblia6. Isospora belli7. Strongyloides stercoralis8. Trichuris trichiura

DIARE KARENA VIRUS

menginfeksi lapisan epitelium di usus halus dan menyerang villus di

usus halus

fungsi absorbsi usus halus terganggu

Sel-sel epitel usus halus yang rusak diganti oleh

enterosit yang baru, berbentuk kuboid yang

belum matang

Villus mengalami atrofi dan tidak dapat

mengabsorbsi cairan dan makanan dengan baik

meningkatkan tekanan koloid osmotik usus dan terjadi hiperperistaltik

usus

DIARE KARENA BAKTERI

mekanisme yang berhubungan dengan

pengaturan transpor ion dalam sel-sel usus cAMP, cGMP, dan Ca dependen

Prinsipnya hampir sama dengan virus

Bedanya bakteri menembus (invasi) sel mukosa usus halus

reaksi sistemik

Toksin Shigella dapat masuk ke dalam serabut

saraf otak kejang

DIARE NON-INFEKSI

Kesulitan makan

Defek Anatomis

Malabsorpsi

Endokrinopati

Keracunan makanan

Neoplasma

PATOFISIOLOGI

Diare sekretorik• akibat aktifnya enzim adenil siklase, yang

merubah ATP menjadi cAMP• Terkumpulnya cAMP intraseluler

peningkatan pompa Na dan sekresi aktif air, Cl, K, dan bikarbonat dalam usus

• Vibrio cholera, Shigella, Clostridium, Salmonella, Campylobacter

PATOFISIOLOGI

Diare osmotik• karena tingginya tekanan osmotik di dalam

lumen usus menarik cairan dari intraseluler ke dalam lumen usus

• disebabkan karena malabsorbsi karbohidrat penumpukan karbohidrat (biasanya laktosa)

PATOFISIOLOGI

Diare invasif• invasi dari mikroorganisme ke dalam mukosa

usus sehingga merusak mukosa usus• Terdapat 2 tipe dari diare ini– disentriform (Shigella, Salmonella) – non dysentriform (rotavirus)

Gejala klinik Rotavirus Shigella Salmonella ETEC EIEC Kolera

Masa tunas 17-72 jam 24-48 jam 6-72 jam 6-72 jam 6-72 jam 48-72 jam

Panas + ++ ++ - ++ -

Mual muntah Sering Jarang Sering + - Sering

Nyeri perut Tenesmus Tenesmus

kramp

Tenesmus

kolik

- Tenesmus

kramp

Kramp

Nyeri kepala - + + - - -

Lamanya sakit 7. hari >7 hari 3-7 hari 2-3 hari Variasi 3 hari

Sifat tinja

Volume Sedang Sedikit Sedikit Banyak Sedikit Banyak

Frekuensi 5-10 kali/hari >10 kali/hari Sering Sering Sering Terus menerus

Konsistensi Cair Lembek Lembek Cair Lembek Cair

Darah - Sering Kadang - + -

Bau Langu ± Busuk + Tidak Amis khas

Warna Kuning hijau Merah-hijau Kehijauan Tidak

berwarna

Merah-hijau Seperti air

cucian beras

DIAGNOSIS DIARE AKUT

Anamnesis Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan penunjang

DIAGNOSIS DIARE

Anamnesis

Lama, frekuensi, konsistensi

Warna, bau

Makan dan minum

Demam, mual,

Muntah

BAK

Penyakit lain

PEMERIKSAAN FISIK

• berat badan, suhu tubuh, frekuensi denyut jantung, dan pernapasanTanda vital

• kesadaran, rasa haus dan turgor kulit abdomen, ubun-ubun besar cekung , mata cekung, tidak ada air mata, bibir, mukosa mulut dan lidah kering

Tanda dehridrasi

PEMERIKSAAN FISIK

DEHIDRASI MENURUT MMWR 2003

Simptom

Minimal atau

tanpa dehidrasi

kehilangan BB

<3%

Dehidrasi ringan-

sedang, kehilangan

BB>3%

Dehidrasi berat

kehilangan BB>9%

Kesadaran

Denyut jantung

Kualitas nadi

Pernapasan

Mata

Air mata

Mulut dan lidah

Cubitan kulit

Capillary refill

Ekstremitas

Kencing

Baik

Normal

Normal

Normal

Normal

Ada

Basah

Segera kembali

Normal

Hangat

Normal

Normal, lelah,

gelisah, iritable

Normal – meningkat

Normal – melemah

Normal – cepat

Sedikit cowong

Berkurang

Kering

Kembali < 2 detik

Memanjang

Dingin

Berkurang

Apatis, letargi, tidak

sadar

Takikardi, bradikardia

Lemah, kecil, tidak

teraba

Dalam

Sangat cowong

Tidak ada

Sangat kering

Kembali > 2 detik

Memanjang, minimal

Dingin, mottled, sianotik

Minimal

DEHIDRASI MENURUT WHOPenilaian Tanpa dehidrasi Ringan sedang Berat

Lihat :

Keadaan umum

Mata

Air mata

Mulut dan lidah

Rasa haus

Baik, sadar

Normal

Ada

Basah

Minum biasa tidak

haus

*gelisah, rewel

Cekung

Tidak ada

Kering

*haus, ingin minum

banyak

*lesu, lunglai atau tidak sadar

Sangat cekung dan kering

Tidak ada

Sangat kering

*malas minum atau tidak bisa

minum

Periksa : turgor kulit Kembali cepat *kembali lambat *kembali sangat lambat

Hasil pemeriksaan Tanpa dehidrasi Dehidrasi ringan /

sedang

Bila ada 1 tanda *

ditambah 1 atau lebih

tanda lain

Dehidrasi berat

Bila ada 1 tanda * ditambah 1

atau lebih tanda lain

Terapi Rencana terapi A Rencana terapi B Rencana terapi C

DEHIDRASI MENURUT MAURICE KING

Bagian tubuh yang

diperiksa

Nilai untuk gejala yang ditemukan

0 1 2

Keadaan umum

Kekenyalan kulit

Mata

Ubun-ubun besar

Mulut

Denyut nadi

Sehat

Normal

Normal

Normal

Normal

Kuat < 120

Gelisah, cengeng,

apatis, ngantuk

Sedikit kurang

Sedikit cekung

Sedikit cekung

Kering

Sedang (120-140)

Mengigau, koma

atau syok

Sangat kurang

Sangat cekung

Sangat cekung

Kering dan sianosis

Lemah > 140

0-2 : ringan 3-6 : sedang 7-12 : berat

LABORATORIUM

• darah lengkap,serum elektrolit, analisa gas darah, glukosa darah, kultur dan tes kepekaan terhadap antibiotika

Darah

• Na , K , ClElektrolit

• Makroskopik• MikroskopikTinja

PEMERIKSAAN TINJAMAKROSKOPIK

Watery , enterotoksin virus, protozoa, atau infeksi di luar saluran gastrointestinal

darah atau mukus bakteri yang menghasilkan sitotoksin

darah bercampur dalam tinja E. histolytica (permukaan), EHEC (garis-garis )

berbau busuk Salmonella,Giardia, Cryptosporidium dan Strongyloides

MIKROSKOPIKmencari adanya leukosit (PMN)

Kultur tinja tinja berdarah, lekosit pada tinja, KLB diare, penderita immunocompromised

PENATALAKSANAAN DIARE AKUT

Rehidrasi dengan menggunakan

oralit baru

Zinc diberikan selama 10 hari berturut-turut

ASI dan makanan tetap

diteruskan

Antibiotik selektif

Nasihat kepada orang tua

REHIDRASI DENGAN ORALIT BARU

dapat mengurangi rasa mual dan

muntah

Berikan segera bila anak diare, untuk

mencegah dan mengatasi dehidrasi

osmolaritas yang rendah efektivitasnya

lebih baik daripada oralit formula lama

menurunkan kebutuhan

suplementasi intravena

mampu mengurangi pengeluaran tinja hingga

20% serta mengurangi kejadian muntah hingga

30%

KOMPOSISI ORALIT BARUOralit Baru Osmolaritas Rendah mmol/liter

Natrium

Klorida

Glucose, anhydrous

Kalium

Sitrat

Total osmolaritas

75

65

75

20

10

245

Ketentuan oralit formula baru

Beri ibu 2 bungkus oralit formula baru

Larutkan 1 bungkus

formula baru dalam 1 liter air

matang (24 jam)

setiap kali BAB:< 2tahun : 50-

100 ml≥ 2 tahun : 100-

200 ml

dalam waktu 24 jam

persediaan larutan oralit

masih tersisa dibuang

ZINC

mengurangi lama dan beratnya diare dehidrasi <<

mengembalikan nafsu makan

anak

mediator potensial pertahanan tubuh terhadap infeksi

meningkatkan kecepatan

regenerasi epitel usus

Dosis untuk anak-anak: > 6 bulan: 10 mg (½ tablet) per

hari ≥ 6 bulan

: 20 mg (1 tablet) per

hari diberikan selama 10-14 hari berturut-turut

ASI dan makanan tetap diteruskan

• Sesuai umur anak dengan menu yang sama pada waktu anak sehat untuk mencegah kehilangan berat badan serta pengganti nutrisi yang hilang

ANTIBIOTIK

jangan diberikan

• kecuali ada indikasi misalnya diare berdarah atau kolera

Pemberian yang tidak rasional

•memperpanjang lamanya diare mengganggu keseimbangan flora usus dan Clostridium difficile yang akan tumbuh•mempercepat resistensi kuman terhadap antibiotik, serta menambah biaya pengobatan yang tidak perlu

Nasihat pada ibu dan pengasuh

• Kembali segera jika demam, tinja berdarah, berulang, makan dan minum sedikit, sangat haus diare makin sering, atau belum membaik dalam 3 hari.

MERAWAT PENDERITA DIARE

• Terapi cairan dan elektrolit• Terapi diet• Terapi non spesifik dengan

antidiare• Terapi spesifik dengan

antimikroba

PEMBERIAN MAKANAN SELAMA DIARE

Pemberian makanan harus diteruskan selama diare dan ditingkatkan

setelah sembuh

memberikan makanan kaya nutrien sebanyak

anak mampu menerima mempercepat kembalinya

fungsi usus

Makanan yang diberikan pada anak diare

tergantung kepada umur, makanan yang disukai dan pola makan sebelum sakit

mendapatkan makanan lunak atau padat harus diberikan dalama porsi kecil atau sering (6 kali

atau lebih)

Sari buah segar atau pisang

PEMBERIAN MAKAN SETELAH DIARE

• Meskipun anak diberikan makanan sebanyak dia mau selama diare, beberapa kegagalan pertumbuhan mungkin dapat terjadi terutama bila terjadi anoreksia hebat

TERAPI MEDIKAMENTOSA DIARE

Antibiotik

Anti diare

ANTIBIOTIK UNTUK DIARE

• Pada umumnya tidak diperlukan pada semua diare akut

• yang disebabkan oleh bakteri patogen (V. cholera, Shilgella, Enterotoksigenik E. coli, Salmonella, Camphylobacter)

ANTIBIOTIK UNTUK DIAREPenyebab Antibiotik pilihan Alternatif

Kolera Tetracycline

12,5 mg/kgBB

4x sehari selama 3 hari

Erythromycin

12,5 mg/kgBB

4x sehari selama 3 hari

Shigella dysentery Ciprofloxacin

15 mg/kgBB

2x sehari selama 3 hari

Pivmecillinam

20 mg/kgBB

4x sehari selama 5 hari

Ceftriaxone

50-100 mg/kgBB

1x sehari IM selama 2-5 hari

Amoebiasis Metronidazole

10 mg/kgBB

3 kali sehari selama 5 hari (10 hari pada kasus berat)

Giardiasis Metronidazole

5 mg/kg

3x sehari selama 5 hari

OBAT ANTI DIARE

•kaolin, attapulgite, smectite, activated charcoal, cholestyramine•mengikat dan menginaktifasi toksin bakteri atau bahan lain yang menyebabkan diare •melindungi mukosa usus

Adsorben

•loperamide hydrochloride, diphenoxylate dangan atropine, tinctura opii•mengurangi frekuensi diare pada orang dewasa akan tetapi tidak mengurangi volume tinja pada anak•ileus paralitik yang sangat berat atau memperpanjang infeksi

Antimotilitas

•Bila diberikan tiap 4 jam mengurangi keluaran tinja pada anak dengan diare akut sebanyak 30%(jarang digunakan)

Bismuth subsalicylate

OBAT LAIN UNTUK DIARE

•prochlorperazine dan chlorpromazine mengantuk sehingga mengganggu pemberian terapi rehidrasi oral tidak digunakan pada anak dengan diare

Anti muntah

•Darah, plasma atau plasma expander tidak diindikasikan untuk anak dengan dehidrasi oleh karena diare•dapat diberikan untuk penderita dengan hipovolemia oleh karena renjatan septik

Darah atau plasma

KOMPLIKASI DIARE AKUT•> 150 mmol/L rehidrasi oral atau nasogastrik oralit•Koreksi dengan rehidrasi IV dengan cairan 0,45% saline- D5% selama 8 jam Periksa natrium plasma

Hipernatremia

•Na < 130 mol/L) Oralit Bila tidak berhasil, koreksi Na dilakukan bersamaan dengan koreksi cairan rehidrasi yaitu: memakai Ringer Laktat atau Normal Saline.

Hiponatremia

•jika K > 5 mEq/L, koreksi dilakukan dengan pemberian kalsium glukonas 10% 0,5-1 ml/kgBB i.v. pelan-pelan dalam 5-10 menit dengan monitor detak jantung.

Hiperkalemia

•2,5-3,5 mEq/L diberikan per-oral 75 mcg/kgBB/hr dibagi 3 dosis. •menyebabkan kelemahan otot, paralitik ileus, gangguan fungsi ginjal, aritmia jantung. Hipokalemia

PENCEGAHAN DIARE AKUT

Mencegah penyebaran

kuman patogen penyebab diare

•Pemberian ASI yang benar•Memperbaiki penyiapan dan penyimpanan makanan pendamping ASI•Penggunaan air bersih yang cukup•Membudayakan kebiasaan mencuci tangan dengan sabun sehabis buang air besar dan sebelum makan•Penggunaan jamban yang bersih dan higienis oleh anggota keluarga•Membuang tinja bayi yang benar

Memperbaiki daya tahan

tubuh penjamu (host)

•Memberi ASI paling tidak sampai usia 2 tahun•Meningkatkan nilai gizi makanan pendamping ASI dan memberi makan dalam jumlah yang cukup untuk memperbaiki status gizi anak

PROBIOTIK

mikroorganisme hidup dalam makanan yang difermentasi yang menunjang kesehatan

melalui terciptanya keseimbangan mikroflora intestinal yang lebih baik

Pencegahan diare dapat dilakukan dengan pemberian probiotik dalam waktu yang panjang terutama untuk bayi

yang tidak minum ASI

MEKANISME EFEK PROBIOTIK

perubahan lingkungan mikro lumen usus (pH,

oksigen)

produksi bahan anti mikroba terhadap beberapa patogen

usus

mencegah adhesi kuman patogen pada enterosit

modifikasi toksin atau reseptor toksin efek trofik

terhadap mukosa usus melalui penyediaan nutrien

dan imunomodulasi

PREBIOTIK

bukan merupakan mikroorganisme akan

tetapi bahan makanan

Umumnya kompleks karbohidrat merangsang

pertumbuhan flora intestinal yang

menguntungkan kesehatan

Oligosakarida yang ada di dalam ASI dianggap sebagai prototipe

prebiotik oleh karena dapat merangsang pertumbuhan

Lactobacilli dan Bifidobacteria di dalam kolon bayi yang minum ASI

Data menunjukkan angka kejadian diare

akut lebih rendah pada bayi yang minum ASI

TERIMA KASIH