diare akut

19
TUTOR 12 MODUL KESEHATAN ANAK Fasilitator : dr. Khomeini Sp.B Anggota : Maharani ekki s Fisca syoffi arrasyi Hildayatullah Jennica astari Ridho rahmatiqoh Feby ernis M.Arif Munandar Yolance pratiwi Harry Sudjana Bainatul mauwah

Upload: bainatul

Post on 06-Nov-2015

3 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

mk

TRANSCRIPT

Slide 1

TUTOR 12MODUL KESEHATAN ANAKFasilitator : dr. Khomeini Sp.BAnggota :

Maharani ekki s Fisca syoffi arrasyiHildayatullahJennica astariRidho rahmatiqohFeby ernis M.Arif MunandarYolance pratiwiHarry SudjanaBainatul mauwah

Modul Kesehatan AnakAkibat musim buah-buahan

Seorang ibu membawa anaknya laki-laki umur 6 tahun ke dokter karena muntah-muntah dan mencret.dari hasil pemeriksaan dokter anak didapatkan keadaan dalm keadaan dehidrasi berat dan dianjurkan untuk dirawat di rumah sakit.selain itu anak juga mengeluh sakit perut,namun beraknya tidak berdarah dan tidak berlendir.Telah berobat ke bidan dekat rumah dan diberi oralit tapi tidak menolong.dapatkah anda menjelaskan apa yang diderita anak ini.Step I1.Oralit : cairan pencegah dehidrasi2.Dehidrasi :gangguan keseimbangan elektrolit dalam tubuh

Step II1.Kapan seseorang dikatakan dehidrasi dan klasifikasi dehidrasi?2.Kenapa setelah diberi oralit tidak ada perubahan?3.Kenapa anak mengalami muntah dan mencret?

4.Diagnosa triger?5.Pertolongan pertama pada pasien?

Step III1.Apabila seseorang kehilangan elekrolit >50%Klasifikasi -tanpa dehidrasi 10%2.Karena pada dehidrasi berat oralit tidak mampu mengkompensasi kehilangan cairanya3.Penularan secara feko oral dari makanan yang terkontaminasi4.Diare akut5.RehidrasiMencegah penyebab diareMeneruskan pemberian makanan dan ASIPemberian antibiotik dengan indikasi

Step IV

anamnesaPemeriksaan penunjangterapiDiagnosa kerjaPemeriksaan fisikpenatalaksanaanDiagnosa pastiStep V1.epidemiologi,etiologi,klasifikasi diare akut?2.Patomekanisme diare akut pada anak?3.Gejala klinis pada anak dan klasifikasi derajat dehidrasi?4.Menjelaskan cara menentukan derajat dehidrasi akibat diare pada anak?5.Tatalaksana diare akut sesuai dengan derajat dehidrasi

6.Menentukan gejala klinis syok hipovolemik pada anak diare akut?7.Penatalaksanaan syok hipovolemik pada anak?8.Komplikasi diare akut pada anak?

Step VI Belajar mandiri Step VII1. Menurut Departemen Kesehatan RI (2003), insidensi diare di Indonesia pada tahun 2000 adalah 301 per 1000 penduduk untuk semua golongan umur dan 1,5 episode setiap tahunnya untuk golongan umur balita. Cause Specific Death Rate (CSDR) diare golongan umur balita adalah sekitar 4 per 1000 balita. Kejadian diare pada anak laki-laki hampir sama dengan anak perempuan. Penyakit ini ditularkan secara fecal-oral melalui makanan dan minuman yang tercemar. Etiologi Enterovirus, Adenovirus, Rotavirus, Astrovirus dan lain-lain; infeksi bakteri seperti Vibrio, E.Coli, Salmonella, Shigella, Campylobacter, Yersinia, Aeromonas dan sebagainya; infeksi parasit seperti cacing ,Protozoa, jamur.

KlasifikasiMenurut WHO (2005) diare dapat diklasifikasikan kepada: 1. Diare akut, yaitu diare yang berlangsung kurang dari 14 hari. 2. Disentri, yaitu diare yang disertai dengan darah. 3. Diare persisten, yaitu diare yang berlangsung lebih dari 14 hari. 4. Diare yang disertai dengan malnutrisi berat (Simatupang, 2004).

2.

3. gelisah dan cengeng, suhu tubuh biasanya meningkat, nafsu makan berkurang atau tidak ada, kemudian timbul diare,muntah,Berat badan turun, turgor kulit berkurang, mata dan ubun-ubun besar menjadi cekung, selaput lendir bibir dan mulut serta kulit tampak kering Klasifikasi Diare tanpa dehidrasi Diare dengan dehidrasi ringan (5%-10%) Diare dengan dehidrasi berat (10%-15%)

4..Diare tanpa dehidrasi tidak mengalami dehidrasi karena frekuensi diare masih dalam batas toleransi dan belum ada tanda-tanda dehidrasi. Diare dengan dehidrasi sedang (5%-10%) takikardi, kencing yang kurang atau langsung tidak ada, irritabilitas atau lesu, mata dan ubun-ubun besar menjadi cekung, turgor kulit berkurang, selaput lendir bibir dan mulut serta kulit tampak kering, air mata berkurang dan masa pengisian kapiler memanjang ( 2 detik) dengan kulit yang dingin yang dingin dan pucat. Diare dengan dehidrasi berat (10%-15%) takikardi dengan pulsasi yang melemah, hipotensi dan tekanan nadi yang menyebar, tidak ada penghasilan urin, mata dan ubun-ubun besar menjadi sangat cekung, tidak ada produksi air mata, tidak mampu minum dan keadaannya mulai apatis, kesadarannya menurun dan juga masa pengisian kapiler sangat memanjang ( 3 detik) dengan kulit yang dingin dan pucat.5.Tanpa Dehidrasi Pada anak-anak yang berumur bawah dari 2 tahun boleh diberikan larutan oralit 50-100ml/kali dan untuk usia lebih dari 2 tahun diberikan larutan yang sama dengan dosis 100-200ml/kali diare. Diare sedang Pada keadaan ini memerlukan perhatian yang lebih khusus dan pemberian oralit hendaknya dilakukan oleh petugas di sarana kesehatan dan penderita perlu diawasi selama 3-4 jam. Bila penderita sudah lebih baik keadaannya, penderita dapat dibawa pulang untuk dirawat di rumah dengan pemberian oralit. Dosis pemberian oralit untuk umur kurang dari 1 tahun, setiap buang air besar diberikan 50-100ml, untuk 3 jam pertama 300ml. Untuk anak umur 1-4 tahun setiap buang air besar diberikan 100-200ml, untuk 3 jam pertama 600ml. Dehidrasi berat larutan hidrasi secara intravena (intravenous hydration) dengan kadar 100ml/kgBB/3-6 jam. Dosis pemberian cairan untuk umur kurang dari 1 tahun adalah 30ml/kgBB untuk 1 jam yang pertama dan seterusnya diberikan 75ml/kgBB setiap 5 jam. Dosis pemberian cairan untuk anak 1-4 tahun adalah 30ml/kgBB untuk jam yang pertama dan seterusnya diberikan 70ml/kgBB setiap 2 jam.6. takikardi,bola mata cekung,akral dingin,hipotensi,turunya turgor jaringan

7. resusitasi cairan. Apabila jalur intravena perifer sukar didapat, jalur intraoseus (IO) segera dimulai,lakukan resusitasi cairan dengan bolus kristaloid isotonik (Ringer lactate, normal saline) sebanyak 20 mL/kg dalam waktu 5-20 menit. Pemberian cairan dapat diulang untuk memperbaiki tekanan darah dan perfusi jaringan. 8.Dehidrasi Renjatan hipovolemik Hipokalemia Hipoglikemia Intoleransi laktosa sekunder, sebagai akibat defisiensi enzim laktase karena kerusakan vili mukosa usus halus. Kejang, terutama pada dehidrasi hipertonik Malnutrisi energi protein, karena selain diare dan muntah, penderita mengalami kelaparan. Hiponatremi Syok hipovolemik

Kesimpulan Diare masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang utama, karena masih tingginya angka kesakitan dan kematian. Penyebab utama diare akut adalah infeksi Rotavirus. Pemakaian antibiotika hanya untuk kasus-kasus yang diindikasikan.Masalah utama diare akut pada anak berkaitan dengan risiko terjadinya dehidrasi. Upaya rehidrasi menggunakan cairan rehidrasi oral merupakan satu-satunya pendekatan terapi yang paling dianjurkan.