diajukan untuk memenuhi sebagian …repository.unair.ac.id/6920/13/6920.compressed.pdf ·...

105
AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA INDUSTRI SEPAK BOLA DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN DALAM MEMPEROLEH GELAR SARJANA AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI PROGRAM STUDI AKUNTANSI DIAJUKAN OLEH MOCH. FAHRIZAL ANANI NIM: 041013170 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2015 ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga Skripsi AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA INDUSTRI SEPAK BOLA MOCH. FAHRIZAL ANANI

Upload: nguyenkiet

Post on 06-Sep-2018

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA INDUSTRI

SEPAK BOLA

DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN

DALAM MEMPEROLEH GELAR SARJANA AKUNTANSI

DEPARTEMEN AKUNTANSI

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

DIAJUKAN OLEH

MOCH. FAHRIZAL ANANI

NIM: 041013170

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS AIRLANGGA

SURABAYA

2015

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA INDUSTRI

SEPAK BOLA

MOCH. FAHRIZAL ANANI

AKTJNTANSI ST]MBER DAYA MAIruSIA PADA INDUSTRI SEPAKBOLA

DIAJT'KAI\I OLEHMOCII. FAHRIZAL ANAI\I

IttIM:041013170

- ,: a,l

TELAH DISETUJUI DANI DITERIMA DENGAI\I BAIK OLEH::-

DOSEN PEMBIMBING,:

(knr. ARnrANTo. sE. M.sL. Arc. cA. TANGGAL .. le47z"r

KETUA PROGRAM STUDI

]+

2z/2//'/ z -2nl\

Drs. AGUS WII)ODO M. M..Si.. Alc. CMA. TAI\IGGAL ..

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA INDUSTRI

SEPAK BOLA

MOCH. FAHRIZAL ANANI

PER}IYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI

Saya, (Moch. Fahrizal Anani, 041013 I 70), menyatakan bahwa:

1. Skripsi saya ini adalah asli dan benar-benar hasil karya saya sendiri, danbukan hasil karya orang lain dengan mengatas namakan saya, serta bukanmerupakan hasil peniruan atau penjiplakan (plagiarism) dari karya oranglain. Skripsi ini belum pernah diajukan untuk men&patkan gelar akademikbaik di Universitas Airlanggq maupun di perguruan tinggr lainnya.

2. Dalam skripsi ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis ataudipublikasikan orang [ain, kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkansebagai acuan dengan disebutkan rurma pengarang dan dicantumkan dalamdaftax kepustakaan.

3. Pemyataan ini saya buat sebenar-benarnya, dan apabila dikemudian hariterdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka

sirya bdsedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yangdiperoleh karena karya tulis skripsi ini, serta sanksi-sanksi lainnya sesuaidenganirorma dan peraturan yang berlaku di Universitas Airlangga.

NIM:041013170

-=

111

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA INDUSTRI

SEPAK BOLA

MOCH. FAHRIZAL ANANI

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT penulis panjatkan karena hanya dengan

berkah, rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “Akuntansi Sumber Daya Manusia pada Industri Sepak Bola”.

Skripsi ini disusun dalam upaya memenuhi sebagian persyaratan untuk

mencapai derajat Sarjana Strata-1. Semoga dengan terselesaikannya skripsi ini

dapat memberikan manfaat bagi para pembaca dan juga pihak-pihak yang

berkepentingan serta dapat memberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu

akuntansi.

Proses penulisan skripsi ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan, serta kerja

sama banyak pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung selama

penulisan skripsi. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan ucapan terima

kasih kepada :

1. Prof. Dr. H. Muslich Anshori, SE., Msc., Ak., selaku Dekan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga.

2. Dr. Ardianto, SE, M.Si., Ak., CA., selaku Dosen Pembimbing yang telah

bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan

bimbingan, nasihat, petunjuk serta arahan baik sejak awal penulisan hingga

penyelesaian skripsi ini.

3. Drs. Agus Widodo Mardijuwono, M.,Si., Ak., CMA., selaku Ketua Program

Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA INDUSTRI

SEPAK BOLA

MOCH. FAHRIZAL ANANI

v

4. Novrys Suhardianto, S.E., Ak., selaku Dosen Wali yang mendukung penulis

selama menjalankan studi di Universitas Airlangga.

5. Seluruh Bapak dan Ibu dosen serta staf Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Airlangga, yang telah memberikan bantuan dan bimbingan

selama penulis menimba ilmu di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Airlangga.

6. Kedua orang tua penulis, Ayah Sandiko, M.Pd., dan Ibu Riyani atas segala

kasih sayang, perhatian, pengertian, bantuan, semangat, dukungan dan doa

yang tiada henti selama ini.

7. Adik penulis, Akhmad Haydar Alfarizqi, juga seluruh saudara penulis, atas

doa dan dukungan serta hiburan yang telah diberikan.

8. Sahabat dekat, teman curhat dan teman hidup, Dewi Agustina, atas doa,

bantuan pikiran dan tenaga serta dukungan moril kepada penulis.

9. Sahabat-sahabat penulis sejak di SMPN 26 Surabaya: Adit, Edgar, Nurdin,

Nashirin, Harun, Hantono, Volita, Dindut, Adinda; sahabat-sahabat penulis

sejak di SMAN 6 Surabaya: Boim, Bombom, Cecep, Aji, Pras, Topan, Augas,

Ali; sahabat-sahabat penulis di Universitas Airlangga: warga Aks1 2010, arek

kontrakan, arek begundal. Nomor siji rek!; sahabat-sahabat UKM Bola Voli

UNAIR; terima kasih atas tawa, dukungan dan semangat yang diberikan

kepada penulis.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA INDUSTRI

SEPAK BOLA

MOCH. FAHRIZAL ANANI

vi

10. Kerabat dan teman-teman penulis yang tidak dapat disebutkan satu persatu

dalam kesempatan ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna.

Maka dari itu, penulis memohon maaf apabila terdapat kesalahan yang tidak

disengaja. Penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang bermanfaat dari

pembaca, sehingga penulisan karya ilmiah ini menjadi bermanfaat bagi kita

semua.

Surabaya, 24 Januari 2015

Moch. Fahrizal Anani

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA INDUSTRI

SEPAK BOLA

MOCH. FAHRIZAL ANANI

vii

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perlakuan akuntansi terhadappemain sepak bola sebagai sumber daya manusia yang dimiliki oleh klub sepakbola yang berkompetisi di Liga Inggris. Pemain sepak bola merupakan asetpenting bagi klub dalam mencapai tujuannya berprestasi baik di tingkat regionalmaupun dunia. Maka dari itu, pemain sepak bola harus diukur dan dilaporkandalam laporan keuangan klub agar laporan keuangan klub menjadi kredibel sertaakuntabel. Sampel yang dipilih merupakan empat klub yang berkompetisi di LigaInggris yaitu Arsenal, Everton, Manchester United dan West Ham United. Denganmenggunakan konten analisis melalui jurnal ilmiah yang membahas akuntansipemain sepak bola dan laporan keuangan yang dilaporkan klub tiap akhir musim,diketahui bahwa keempat klub tersebut melaporkan pemain yang dimilikinyasebagai aset tidak berwujud dalam pos player’s registration. Meskipun masihbanyak terjadi perdebatan, tetapi karakteristik dari pemain sepak bola dapatdikategorikan sebagai aset tidak berwujud jika dilihat dari IAS 38 dan FRS 10yang menjadi acuan pencatatan di Inggris. Hampir seluruh klub besar di daratanEropa melaporkan pemainnya sebagai aset tidak berwujud daripadamembebankan ke pos biaya.

Kata Kunci: Akuntansi Sumber Daya Manusia, Pemain Sepak Bola, Aset TidakBerwujud

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA INDUSTRI

SEPAK BOLA

MOCH. FAHRIZAL ANANI

viii

ABSTRACT

This study aims to determine the accounting treatment of football playersas human resources owned by the football club competing in the Premier League.Football players is an important asset for the club to do well in achieving itsobjectives in the region and the world. Therefore, football players should bemeasured and reported in the financial statements of the club so that the club'sfinancial statements to be credible and accountable. The selected sample is fourclubs competing in the Premier League is Arsenal, Everton, Manchester Unitedand West Ham United. By using content analysis through scientific journals thatdiscuss football players accounting and financial statements are reported to theclub each end of the season, it is known that the club's fourth report of its playeras an intangible asset in a post player's registration. Although there are still a lot ofdebate, but the characteristics of football players can be categorized as intangibleassets when viewed from IAS 38 and FRS 10 is the reference recording in the UK.Almost all the big clubs in mainland Europe to report players as intangible assetsrather than charge to the cost center.

Keywords: Human Resources Accounting, Football Player, Intangible Assets

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA INDUSTRI

SEPAK BOLA

MOCH. FAHRIZAL ANANI

ix

DAFTAR ISI

Halaman Judul.................................................................................................. i

Halaman Persetujuan Skripsi ........................................................................... ii

Pernyataan Orisinalitas Skripsi ........................................................................ iii

Kata Pengantar ................................................................................................. iv

Abstrak ............................................................................................................. vii

Abstract ............................................................................................................ viii

Daftar Isi........................................................................................................... ix

Daftar Tabel ..................................................................................................... xii

Daftar Gambar.................................................................................................. xiii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang................................................................................. 1

1.2. Rumusan Masalah............................................................................ 6

1.3. Tujuan Penelitian ............................................................................. 7

1.4. Manfaat Penelitian ........................................................................... 7

1.5 Sistematika Skripsi ........................................................................... 8

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori ................................................................................ 11

2.2. Akuntansi Sumber Daya Manusia ................................................... 11

2.2.1. Sejarah Akuntansi Sumber Daya Manusia ............................ 11

2.2.2. Pengertian Akuntansi Sumber Daya Manusia ....................... 13

2.2.3. Tujuan Akuntansi Sumber Daya Manusia............................. 15

2.2.4. Metode Pengukuran Akuntansi Sumber Daya Manusia........ 16

2.3. Human Capital ................................................................................ 18

2.4. Penyajian Laporan Keuangan .......................................................... 20

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA INDUSTRI

SEPAK BOLA

MOCH. FAHRIZAL ANANI

x

2.5. Akuntansi untuk Pemain Sepak Bola .............................................. 22

2.5.1 Pengakuan Pemain Sepak Bola sebagai Aktiva Tak

Berwujud ............................................................................... 24

2.5.2. Pengukuran Kapitalisasi Pemain Sepak Bola sebagai

Aktiva .................................................................................... 28

2.5.3. Amortisasi dan Revaluasi Pemain Sepak Bola...................... 30

2.5.4. Penghentian (Retirement) dan Pelepasan Pemain Sepak

Bola........................................................................................ 31

2.5.5. Pengungkapan Pemain Sepak Bola ....................................... 32

2.6. Penelitian Sebelumnya..................................................................... 33

2.7. Kerangka Konseptual....................................................................... 35

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1. Pendekatan Penelitian...................................................................... 37

3.2. Jenis dan Sumber Data..................................................................... 39

3.2.1. Profil Subjek Penelitian......................................................... 40

3.2.1.1. Arsenal ...................................................................... 40

3.2.1.2. Everton ...................................................................... 42

3.2.1.3. Manchester United .................................................... 44

3.2.1.4. West Ham United...................................................... 45

3.3. Prosedur Pengumpulan Data............................................................ 47

3.4. Teknik Analisis Data ....................................................................... 48

BAB 4 PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian................................................. 49

4.2. Deskripsi Hasil Penelitian ............................................................... 50

4.2.1. Konsep dan Pengukuran Human Capital dalam Akuntansi

Sumber Daya Manusia........................................................... 50

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA INDUSTRI

SEPAK BOLA

MOCH. FAHRIZAL ANANI

xi

4.2.2. Pemain Sepak Bola sebagai Human Capital dalam Industri

Sepak Bola............................................................................. 52

4.2.3. Karakteristik Pemain Sepak Bola sebagai Aset..................... 56

4.3. Hasil Penelitian................................................................................ 61

4.3.1. Kebijakan Akuntansi untuk Pemain Sepak Bola................... 61

4.3.2. Pengakuan Pemain Sepak Bola sebagai Aktiva .................... 62

4.3.3. Pengukuran dan Penilaian Pemain Sepak Bola ..................... 63

4.3.4. Pelepasan Pemain Sepak Bola............................................... 64

4.3.5. Pengungkapan Pemain Sepak Bola ....................................... 65

4.4. Industri Sepak Bola di Indonesia..................................................... 65

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan ...................................................................................... 68

5.2. Keterbatasan Penelitian ................................................................... 70

5.3. Saran ................................................................................................ 71

Daftar Pustaka

Lampiran

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA INDUSTRI

SEPAK BOLA

MOCH. FAHRIZAL ANANI

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Daftar Data yang Diteliti ................................................................. 39

Tabel 3.2 Daftar Subjek Penelitian .................................................................. 47

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA INDUSTRI

SEPAK BOLA

MOCH. FAHRIZAL ANANI

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Skema Bagian Sumber Daya Manusia ......................................... 16

Gambar 2.2 Kerangka Konseptual ................................................................... 36

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA INDUSTRI

SEPAK BOLA

MOCH. FAHRIZAL ANANI

1

BAB 1

PENDAHULUAN

Setiap penelitian memiliki titik pemicu tersendiri sehingga satu objek

penelitian menjadi menarik untuk diteliti. Bab ini memberikan informasi

mengenai mengapa penulis tertarik untuk meneliti mengenai pengukuran dan

pelaporan pemain sepak bola sebagai human capital dalam laporan keuangan klub

sepak bola. Kemudian, peneliti menampilkan rumusan masalah, dimana fokus

penelitian merujuk pada perlakuan akuntansi terhadap pemain sepak bola. Pada

bagian brikutnya tujuan dan manfaat penelitian diberikan sebelum sistematika

penulisan laporan penelitian di akhir bab ini.

1.1. Latar Belakang

Sumber daya manusia memiliki peranan yang sangat penting dalam

perencanaan, pelaksanaan dan pencapaian tujuan suatu entitas bisnis. Manusia

menjadi sumber daya yang sangat penting bagi terlaksananya kegiatan usaha

entitas. Kualitas sumber daya manusia menjadi salah satu indikator penting untuk

menentukan keberhasilan pencapaian tujuan suatu entitas. Sumber daya manusia

yang berkualitas dan memiliki semangat profesionalisme merupakan nilai tambah

dan salah satu kunci sukses dalam pencapaian tujuan entitas.

Seiring dengan perkembangan dalam bidang manajemen sumber daya

manusia (SDM), para pakar berpendapat bahwa sebaiknya SDM dalam suatu

entitas tidak lagi dipandang sebagai faktor produksi yang dapat dieksploitasi

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA INDUSTRI

SEPAK BOLA

MOCH. FAHRIZAL ANANI

2

sebagaimana mesin atau faktor produksi lainnya. Hal ini karena SDM mempunyai

karakteristik yang berbeda dengan faktor produksi lain. Karakteristik yang

menjadikan SDM berbeda adalah karena secara kodrati Sumber Daya Manusia

memiliki daya pikir dan daya fisik yang dimiliki oleh seorang manusia (Warno,

2011). Sumber daya manusia memiliki kontribusi yang besar terhadap pihak

manajemen suatu entitas, yakni mengembangkan, mengalokasikan, menghemat,

memanfaatkan, dan mengevaluasi tujuan entitas.

Besarnya peranan manusia pada perkembangan bisnis dan perekonomian

secara keseluruhan mendorong sejumlah besar riset dirancang untuk

mengembangkan konsep dan metode akuntansi guna mengakui dan mencatat

manusia sebagai aset bagi entitas. Perkembangan akuntansi sumber daya manusia

tidak lepas dari dukungan para ilmuwan untuk mengkapitalisasikan investasi

sumber daya manusia dan mengelompokkannya pada akun aset. Banyak pihak

yang masih meragukan konsep akuntansi sumber daya manusia dan bahkan

menentang dikelompokkannya sumber daya manusia sebagai aset. Hal ini terlihat

dari praktik pelaporan keuangan selama ini yang sering kali mengabaikan

informasi penting yaitu informasi tentang sumber daya manusia sebagai suatu aset

(human assets) dan perlakuan akuntansi konvensional terhadap pengeluaran untuk

sumber daya manusia selalu dianggap sebagai beban.

Pengukuran dan pencatatan aset fisik dan non fisik dalam laporan

keuangan berbeda. Pelaporan untuk aset non fisik sering kali belum memadai

dalam laporan keuangan perusahaan. Pada pencatatan investasi aset fisik terdapat

metode penyusutan dan kapitalisasi, maka tidak demikian halnya dengan investasi

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA INDUSTRI

SEPAK BOLA

MOCH. FAHRIZAL ANANI

3

non fisik. Pengeluaran atas investasi non fisik akan dicatat sebagai biaya bukan

dilaporkan sebagai aset atau sumber daya perusahaan yang nantinya akan

mendatangkan keuntungan ekonomis di masa depan. Hal ini disebabkan belum

semua investasi non fisik tersebut dapat memenuhi kriteria sebagai aset dan masih

diperdebatkan relevansi dan keandalannya.

Beberapa industri yang ada tidak bisa dilepaskan dari aset non fisik seperti

Sumber Daya Manusia karena aset tersebut memiliki peranan yang signifikan

terhadap perusahaan. Salah satu industri yang menjadikan aset non fisik sebagai

aset yang paling penting adalah industri olahraga khususnya industri sepak bola.

Data statistik FIFA (Fédération Internationale de Football Association) mencatat

bahwa turnamen Piala Dunia sepak bola yang diselenggarakan pada tahun 2002

menjadi permainan olahraga yang paling banyak menarik perhatian masyarakat

dunia. Penonton pertandingan tersebut hampir 49,2 miliar orang diseluruh dunia

dan disiarkan di 213 negara di seluruh dunia. Hal ini menunjukkan bahwa sepak

bola memiliki pengaruh terhadap berbagai aspek kehidupan sosial, agama,

hiburan, teknologi informasi dan ekonomi. Antusias masyarakat dunia terhadap

permainan ini menjadikan sepak bola yang awalnya hanya merupakan permainan

olahraga, sekarang telah berkembang dan membuka kesempatan bisnis yang dapat

memberikan keuntungan financial.

Bisnis klub sepak bola yang saat ini sedang berkembang menuntut

pengelolaan yang baik oleh manajemen klub. Aturan yang tepat dan jelas harus

dibuat agar tujuan klub dan kepentingan investor dapat terpenuhi. Pedoman

akuntansi yang jelas dalam pembuatan laporan keuangan klub menjadi salah satu

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA INDUSTRI

SEPAK BOLA

MOCH. FAHRIZAL ANANI

4

hal yang sangat penting. Laporan keuangan yang telah sesuai dengan standar

akuntansi yang berlaku dapat memudahkan pengguna internal maupun eksternal

klub untuk membuat kebijakan financial dan mengawasi keberlangsungan klub

tersebut.

Industri sepak bola menjadikan pemain sepak bola sebagai aset penting

yang dimiliki oleh klubnya. Pemain menjadi salah satu sumber daya yang sangat

besar manfaatnya terhadap suatu klub sepak bola. Real Madrid yang berasal dari

Spanyol merupakan salah satu klub yang dikenal paling royal dalam bursa transfer

pemain. Klub tersebut rela mengeluarkan uang dalam jumlah yang fantastis demi

membentuk sebuah tim yang berisikan deretan pemain bintang. Tujuannya agar

Real Madrid dapat berprestasi baik di liga lokal dan daratan Eropa serta tingkat

dunia. Karena banyaknya pemain bintang yang ada Real Madrid sampai dijuluki

Los Galacticos yang artinya tim bertabur bintang. Data yang diperoleh dari situs

www.transfermarkt.de, rekor pemain termahal dunia saat ini dipegang oleh Gareth

Bale pemain sepak bola asal Wales yang bermain untuk Real Madrid. Dia dibeli

dari klub Inggris Tottenham Hotspur dengan harga 84,5 juta poundsterling.

Klub-klub di Liga Inggris pun tidak kalah royal dalam hal transfer pemain.

Analisis yang diterbitkan oleh Deloitte pada September 2013, klub-klub yang

berkompetisi di Liga Primer Inggris telah mengeluarkan 630 juta poundsterling

pada bursa transfer musim panas 2013 dan menjadi sebuah peningkatan yang

signifikan dari bursa transfer tahun sebelumnya yang mengeluarkan dana sebesar

490 juta poundsterling serta melampaui rekor pada tahun 2008 yang menembus

angka 500 juta pounds. Sebagian besar pengeluaran terjadi saat detik-detik akhir

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA INDUSTRI

SEPAK BOLA

MOCH. FAHRIZAL ANANI

5

penutupan bursa transfer sebesar 140 juta poundsterling yang diakibatkan oleh

kepanikan klub-klub tersebut.

Besarnya dana transfer yang dikeluarkan oleh klub-klub sepak bola ini

menunjukkan bahwa pemain merupakan aset penting yang dimiliki untuk

membangun sebuah klub yang solid dan hebat. Dana akan dikeluarkan secara

besar apabila klub melihat pemain yang dianggap berkualitas dan mampu

memberikan dampak yang signifikan bagi klub di masa yang akan datang. Tidak

hanya membeli dan meminjam pemain di bursa transfer saja, klub juga melatih

para pemain muda yang ada di akademinya agar menjadi pesepakbola handal yang

nantinya akan mengantar klub menuju kesuksesan.

Negara-negara maju di Eropa dan Amerika telah mengembangkan

pencatatan akuntansi terhadap transfer pemain dalam klub sepak bola seperti

halnya penjualan, pembelian, dan pemberian kontrak seperti gaji atau bonus dan

sebagainya. Sedangkan di Indonesia sendiri belum terdapat sistem akuntansi yang

memadai dalam transfer pemain sepak bola di Liga Super Indonesia. Maka dari

itu penulis ingin memberikan referensi sistem akuntansi terhadap transfer pemain

klub sepak bola dengan mengacu pada salah satu liga terbesar di eropa yaitu Liga

primer Inggris. Laporan keuangan sebuah klub sepak bola dirilis setiap bulan

maupun setiap tahun, laporan tahunan klub biasanya dirilis setelah musim liga

telah berakhir sekitar bulan Juni.

Pengakuan akuntansi dalam laporan keuangan beberapa klub yang

menyebutkan bahwa pemain sebagai aset tak berwujud sudah sejak lama menjadi

bahan perdebatan di kalangan akademisi maupun peneliti, terutama terkait

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA INDUSTRI

SEPAK BOLA

MOCH. FAHRIZAL ANANI

6

manfaat masa depan yang diterima atas transaksi akuisisi kontrak pemain sepak

bola. Tetapi jika tidak mengakui pemain sebagai aset klub dan membebankan

biaya transfer pemain ke dalam income statement, maka nilai aset dari klub

tersebut akan menjadi tidak sesuai dengan yang sebenarnya. Selain itu industri

sepak bola memiliki karakteristik yang unik sehingga memungkinkan mengakui

pemain sebagai asetnya.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, fenomena

dan masih sedikitnya penelitian tentang human capital pada industri sepak bola,

peneliti membuat suatu penelitian dengan judul “Akuntansi Sumber Daya

Manusia pada Industri Sepakbola”.

1.2. Rumusan Masalah

Mengacu pada laporan keuangan tahun 2012-2013 sesuai dengan uraian

permasalahan di atas, maka perumusan masalah-masalah pokok yang akan

dibahas lebih lanjut secara terperinci dalam penelitian ini, yaitu:

1. Bagaimana metode pengukuran yang digunakan oleh klub sepak bola Arsenal

FC, Everton FC, Manchester United FC dan West Ham United FC untuk

melaporkan pemain sepak bola dalam laporan keuangan klub periode 2012-

2013?

2. Bagaimana pelaporan untuk pemain sepak bola pada klub Arsenal FC, Everton

FC, Manchester United FC dan West Ham United FC dalam laporan keuangan

klub periode 2012-2013?

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA INDUSTRI

SEPAK BOLA

MOCH. FAHRIZAL ANANI

7

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian latar belakang dan rumusan masalah sebelumnya,

tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Memberikan kajian mengenai bagaimana metode pengukuran yang dilakukan

oleh Arsenal FC, Everton FC, Manchester United FC dan West Ham United

FC untuk melaporkan pemain sepak bola dalam laporan keuangan klub periode

2012-2013.

2. Memberikan kajian mengenai bagaimana pelaporan pemain sepak bola oleh

Arsenal FC, Everton FC, Manchester United FC dan West Ham United FC

dalam laporan keuangan klub periode 2012-2013.

1.4. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada beberapa

pihak. Manfaat tersebut diantaranya adalah:

1. Manfaat teori, penelitian ini diharapkan bisa memberikan suatu pengetahuan

baru dalam penjelasan dan perbaikan teori yang telah ada tentang pelaporan

dan pengukuran human capital dalam laporan keuangan klub sepakbola.

2. Manfaat praktis, diharapkan hasil yang didapat dalam penelitian ini bisa

digunakan dalam praktik nyata atau paling tidak untuk memperbaiki pelaporan

dan pengukuran human capital yang sudah dijalankan selama ini kepada pihak

klub sepakbola.

3. Manfaat kebijakan, penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan

pertimbangan bagi dewan penyusun standar untuk menilai pelaporan dan

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA INDUSTRI

SEPAK BOLA

MOCH. FAHRIZAL ANANI

8

pengukuran human capital dalam laporan keuangan klub sepak bola secara

menyeluruh.

1.5. Sistematika Skripsi

Penelitian dengan judul “Akuntansi Sumber Daya Manusia pada Industri

Sepak Bola” ini disusun berdasarkan sistematika penulisan yang ditentukan

dalam buku pedoman penulisan skripsi Universitas Airlangga Surabaya.

Bab 1: PENDAHULUAN

Bab ’Pendahuluan’ ini memberikan informasi mengenai mengapa

penulis tertarik untuk meneliti mengenai perlakuan akuntansi bagi

pemain sepak bola sebagai human capital dalam laporan keuangan

klub sepak bola. Peneliti menampilkan rumusan masalah, dimana

fokus penelitian merujuk pada pengukuran dan pelaporan pemain

sepak bola dalam laporan keuangan klub Arsenal FC, Everton FC,

Manchester United FC dan West Ham United FC. Pada bagian

berikutnya tujuan dari penelitian yaitu untuk mendapat jawaban atas

rumusan masalah yang ditimbulkan, dan manfaat penelitian adalah

untuk menambah referensi pada penelitian di bidang akuntansi

sumber daya manusia, khususnya terkait perlakuan akuntansi

terhadap pemain sepak bola. Bagian akhir dari bab ini mengulas

singkat tentang sistematika penulisan laporan penelitian.

Bab 2: TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini menampilkan teori-teori dasar yang diperoleh peneliti

melalui literatur atau sumber lain di sekitar objek penelitian saat ini.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA INDUSTRI

SEPAK BOLA

MOCH. FAHRIZAL ANANI

9

Literatur penelitian yang keseluruhan merupakan penelitian

terdahulu akan dipaparkan untuk mendukung analisis penelitian.

Kerangka pemikiran pada penelitian ditampilkan pada sub-bab akhir

bab ini. Adapun dukungan teori yang dipaparkan terkait penelitian

ini meliputi : Akuntansi Sumber Daya Manusia, Human Capital, dan

Akuntansi untuk Pemain Sepak Bola.

Bab 3: METODE PENELITIAN

Dalam bab ini berisi cara dilakukannya penelitian. Penelitian pada

skripsi ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan pengumpulan

data melalui metode penelitian kepustakaan (library research), dan

teknik analisa menggunakan metode analisis isi (content analysis).

Adapun yang menjadi subjek penelitian dalam skripsi ini yaitu

jurnal-jurnal ilmiah, artikel, handbook dan laporan keuangan klub

yang diambil dari website klub sepak bola tersebut. Sedang objek

dalam penelitian ini yaitu informasi mengenai konsep pengukuran

dan pelaporan pemain sepak bola sebagai human capital pada

laporan keuangan klub.

Bab 4: HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini berisi tentang bahasan analisis data dan hasil

penelitian mengenai “Akuntansi Sumber Daya Manusia pada

Industri Sepak Bola”. Analisis ditampilkan melalui adanya sub-sub

bahasan yang dideteksi dalam penelitian ini. Langkah analisis

dilakukan dengan tinjauan mengenai: Konsep dan pengukuran

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA INDUSTRI

SEPAK BOLA

MOCH. FAHRIZAL ANANI

10

human capital; Pemain sepak bola sebagai human capital dalam

industri sepak bola; dan Karakteristik pemain sepak bola sebagai

aset. Pokok bahasan yang menjadi sorotan utama terkait rumusan

masalah ditampilkan melalui pengukuran dan pelaporan pemain

sepak bola dalam laporan keuangan klub Arsenal FC, Everton FC,

Manchester United FC dan West Ham United FC.

Bab 5: KESIMPULAN DAN SARAN

Adapun kesimpulan kesimpulan hasil pada penelitian ini yaitu

Arsenal FC, Everton FC, Manchester United FC, dan West Ham

United FC melakukan hal yang sama dalam hal pelaporan dan

pengukuran pemain sepak bola yang dimilikinya. Keempat klub

tersebut mengukur nilai pemain sepak bola menggunakan historical

value sebesar nilai akuisisi pemain tersebut kemudian

melaporkannya sebagai player’s registration dalam pos aset tidak

berwujud.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA INDUSTRI

SEPAK BOLA

MOCH. FAHRIZAL ANANI

11

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini menampilkan teori-teori dasar yang diperoleh peneliti melalui

literatur atau sumber lain di sekitar objek penelitian saat ini. Literatur penelitian

yang keseluruhan merupakan penelitian terdahulu akan dipaparkan untuk

mendukung analisis penelitian. Kerangka pemikiran pada penelitian ini juga akan

ditampilkan pada sub-bab akhir.

2.1. Landasan Teori

Landasan teori adalah alur logika yang masuk akal tentang konsep,

definisi, dan proporsi yang disusun secara sistematis. Penelitian ini menggunakan

beberapa teori untuk menyampaikan konsep akuntansi sumber daya manusia,

konsep human capital, metode pengukuran human capital, dan perlakuan

akuntansi terhadap pemain sepak bola. Kemudian, teori-teori tersebut dapat

membantu menjelaskan bagaimana pengukuran dan pelaporan pemain sepak bola

dalam laporan keuangan klub.

2.2. Akuntansi Sumber Daya Manusia

2.2.1. Sejarah Akuntansi Sumber Daya Manusia

Studi awal yang dilakukan oleh Hermanson, Brummet, Flamholtz, dan

Pyle, terdapat beberapa riset teoritis dan empiris untuk mengembangkan konsep,

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA INDUSTRI

SEPAK BOLA

MOCH. FAHRIZAL ANANI

12

model, dan metode akuntansi bagi manusia sebagai aktiva organisasional. Bidang

tersebut telah dikenal sebagai “Akuntansi Sumber Daya Manusia” (Warno,2011).

Berdasarkan sejarah perkembangan akuntansi sumber daya manusia, Flamholtz

membagi perkembangan sejarah di bidang ini ke dalam lima tahap (Arfan, 2008).

Tahapan tersebut dimulai sejak tahun 1960-an sampai tahun 1980-an. Adapun

tahapan-tahapan tersebut meliputi :

1. Tahap pertama (1960-1966)

Tahap ini dimulai dengan adanya minat terhadap akuntansi sumber daya

manusia dan asal mula mengenai konsep-konsep dasar akuntansi sumber daya

manusia dan kerangka teori yang berhubungan.

2. Tahap kedua (1966-1971)

Tahap ini merupakan tahap periode riset akademik untuk mengembangkan dan

menilai validitas dari model-model pengukuran biaya sumber daya manusia

(biaya historis atau biaya pengganti) dan nilai (moneter atau non moneter).

3. Tahap ketiga (1971-1976)

Tahap ini mencakup banyak riset akademik di seluruh dunia Barat, Australia

dan Jepang, dalam masa ini terjadi peningkatan usaha untuk menerapkan

akuntansi sumber daya manusia dalam usaha organisasi.

4. Tahap keempat (1976-1980)

Tahap ini merupakan periode menurunnya minat para akademik dalam dunia

perusahaan.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA INDUSTRI

SEPAK BOLA

MOCH. FAHRIZAL ANANI

13

5. Tahap kelima (1980-sekarang)

Tahap ini mencakup awal kebangkitan minat dalam teori dan praktek akuntansi

sumber daya manusia.

Praktek akuntansi sumber daya masih sangat jarang diterapkan di

Indonesia, tetapi perhatian terhadap sumber daya manusia itu sendiri sebenarnya

cukup besar (Tunggal,1995). Hal ini terbukti dengan semakin maraknya kasus

pembajakan buku-buku, lagu-lagu, dan lain-lain. Kejadian tersebut menjadikan

kaum usahawan sadar bahwa sumber daya manusia yang berkualitas akan mampu

mengelola perusahaan secara efisien sehingga perusahaan tidak segan

memberikan apresiasi tinggi untuk sumber daya manusia tersebut. Perusahaan

juga bisa memperoleh keuntungan setiap tahunnya di mana dana yang dikeluarkan

untuk sumber daya manusia bertujuan untuk memberikan manfaat pada masa

mendatang yang lebih besar dari dana yang telah dikeluarkan.

2.2.2. Pengertian Akuntansi Sumber Daya Manusia

Akuntansi sumber daya manusia (Human Resource Accounting)

merupakan konsep sumber daya manusia sebagai aktiva, penentuan biaya yang

diinvestasikan dan berhubungan dengan biaya-biaya hasil pakai, estimasi dan

menyediakan ketelitian ekonomi tentang nilai sumber daya manusia dalam

organisasi (Brummet, 1995: 2). Sedangkan menurut Lako (1995:5), Akuntansi

sumber daya manusia adalah sebuah proses pengidentifikasian dan pengukuran

data tentang sumber daya manusia dan pengomunikasiannya atas informasi-

informasi yang termasuk di dalamnya kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA INDUSTRI

SEPAK BOLA

MOCH. FAHRIZAL ANANI

14

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa

akuntansi sumber daya manusia merupakan suatu proses pengukuran dan

pelaporan biaya serta nilai manusia sebagai sumber daya organisasi dan pelaporan

hasil-hasilnya kepada pihak yang berkepentingan. Dengan demikian pada proses

akuntansi sumber daya manusia terdapat unsur pengukuran, pelaporan, data

tentang manusia dan organisasi. Data tentang manusia dalam hal ini berupa biaya-

biaya untuk seleksi, penerimaan, pelatihan dan pengembangan kemampuan

pegawai serta informasi lainnya yang berupa tingkat pendidikan, pengalaman,

usia, keadaan kesehatan dan lain sebagainya.

Flamhotz (1974) dalam Tunggal (1994), menyebutkan bahwa “human

resource accounting means accounting for people as an organizational resource”

(akuntansi sumber daya manusia berarti akuntansi untuk manusia sebagai suatu

sumber daya organisasi). Akuntansi Sumber Daya Manusia menurut Komite

Akuntansi Sumber Daya Manusia dari American Accounting Association yaitu

merupakan suatu proses identifikasi dan pengukuran data mengenai sumber daya

manusia serta pengomunikasian informasi ini ke pihak-pihak yang

berkepentingan. Pengertian lainnya menurut Work Institute of America (WIA)

pada tahun 1978 dalam Baridwan (2000: 492) yaitu Akuntansi Sumber Daya

Manusia merupakan pengembangan perspektif teoritis untuk menjelaskan sifat

dan penentu nilai manusia ke dalam organisasi formal; pengembangan metode

yang valid dan dapat dipercaya untuk mengukur cost dan nilai manusia pada

organisasi; dan merancang sistem operasional untuk mengimplementasi metode

pengukuran yang diusulkan”.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA INDUSTRI

SEPAK BOLA

MOCH. FAHRIZAL ANANI

15

2.2.3. Tujuan Akuntansi Sumber Daya Manusia

Flamholtz (1974) dalam Tunggal (1995), menyatakan bahwa tujuan dari

penerapan akuntansi sumber daya manusia adalah :

1. Menyediakan kerangka kerja untuk membantu manajer dalam menggunakan

sumber daya manusia secara efektif dan efisien.

2. Menyediakan informasi yang dibutuhkan bagi user dalam memperoleh,

mengembangkan, menempatkan, mengkonversi, menggunakan, mengevaluasi

dan menghargai sumber daya manusia.

3. Menyediakan alat ukur biaya (cost) dan nilai (value) dari manusia bagi

organisasi untuk digunakan dalam pengambilan keputusan.

4. Memotivasi manajer untuk menghargai segala akibat dari pengambilan

keputusan usaha atas sumber daya manusia (human resource).

Tunggal (1995) menyebutkan bahwa fungsi akuntansi sumber daya

manusia secara keseluruhan yaitu :

1. Akuntansi sumber daya manusia merupakan suatu cara berfikir mengenai

manajemen dari sumber daya manusia suatu organisasi paradigma ini

didasarkan pada pemikiran bahwa manusia merupakan sumber daya organisasi

yang mempunyai nilai.

2. Akuntansi sumber daya manusia merupakan sistem yang memberi manajemen

informasi yang diperlukan untuk mengelola sumber daya manusia secara

efektif dan efisien.

Tujuan Perlakuan Akuntansi Sumber Daya Manusia menurut Brummet

(1995:12), ditujukan sebagai (1) Informasi Kuantitatif, yakni mampu

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA INDUSTRI

SEPAK BOLA

MOCH. FAHRIZAL ANANI

16

Human Resource Accounting(HRA)

Human Resource Value

Accounting (HRVA)

Human Resource Cost

Accounting (HRCA)

Personal Cost Human Asset

meningkatkan manfaat laporan keuangan karena memberikan informasi kuantitatif

atas sumber daya manusia bagi pemakainya yang bervariasi misalnya manajemen

dan investor dalam pengambilan keputusan; (2) Metode penelitian, untuk

memberikan metode penilaian terhadap utilisasi sumber daya manusia dan (3)

Teori dan Model, untuk memberikan suatu teori dari variabel-variabel yang

relevan untuk menjelaskan nilai manusia terhadap organisasi formal, untuk

mengidentifikasi variabel-variabel yang relevan, dan untuk mengembangkan

model yang ideal untuk pengelolaan sumber daya manusia.

2.2.4. Metode Pengukuran Akuntansi Sumber Daya Manusia

Skema bagian dari Akuntansi Sumber Daya Manusia menurut Flamholtz

(1974) adalah sebagai berikut:

Gambar 2.1 Skema Bagian Sumber Daya Manusia

Sumber : Tunggal (1995)

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA INDUSTRI

SEPAK BOLA

MOCH. FAHRIZAL ANANI

17

Metode pengukuran moneter dilakukan untuk mengetahui seberapa besar

pengeluaran yang terjadi dan dapat dilakukan dengan dua metode, yaitu mengukur

besarnya biaya (cost) yang terjadi (Human Resource Cost Accounting) dan

besarnya nilai (value) yang terjadi (Human Resource Value Accounting),

sementara itu dengan metode non moneter dilakukan untuk mengetahui prestasi

kerja karyawan dan evaluasi atas karyawan.

Human Resource Cost Accounting (HRCA) merupakan metode

pengukuran Human Resource Accounting (HRA) yang mengukur dan melaporkan

seluruh biaya yang timbul untuk pencarian, pengembangan dan penggantian

tenaga sebagai sumber daya organisasi (Tunggal, 1994). Pada dasarnya pada

metode HRCA terdapat dua metode pengukuran yaitu Metode Biaya Historis

(Historical Cost of Human Resource) dan Metode Biaya Pengganti (Replacement

Cost of Human Resource).

Metode Historical Cost of Human Resource menghitung nilai atas semua

biaya sumber daya manusia yang telah dikeluarkan untuk memperoleh

(acquisition cost) dan mengembangkan (development cost) sumber daya manusia

dari suatu organisasi. Sedangkan metode Replacement Cost of Human Resource

mencakup semua biaya yang akan dikeluarkan perusahaan untuk menggantikan

sumber daya manusia yang sekarang dipekerjakannya. Dasar metode pengukuran

Human Resource Value Accounting (HRVA) terdiri dari dua metode, yaitu :

1. Metode Moneter tujuannya adalah menyediakan sebuah cara untuk pengukuran

dua dimensi utama dari harga perseorangan di sebuah organisasi perusahaan

(Expected Conditional Value dan Realizable Value). Metode-metode

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA INDUSTRI

SEPAK BOLA

MOCH. FAHRIZAL ANANI

18

pengukuran yang menggunakan ukuran-ukuran moneter adalah Historical

(Original Cost Method), Replacement Cost Method, Current Cost Method,

Opportunity Cost Method, Compensation Model, Adjusted Discounted Future

Wages Method, dan Goodwill method.

2. Metode pengukuran non moneter pada Human Resource Accounting (HRA)

menggunakan variabel-variabel tertentu dalam menyajikan informasi mengenai

nilai sumber daya manusia, seperti inventarisasi keterampilan dan kemampuan

pekerja, dan pengukuran sikap atau tingkah lakunya, pengukuran ini lebih

relevan digunakan untuk pihak intern terutama untuk mengukur prestasi kerja

level manajemen dari tingkat bawah sampai tingkat atas. Beberapa metode

menilai sumber daya manusia dengan teknik non moneter adalah mendaftar

kemampuan dan keahlian seseorang, pembuatan rating atau ranking atas

prestasi seseorang, penilaian terhadap potensi seseorang, pengukuran sikap,

subjective expected utility dan model likert-bowers.

2.3. Human Capital

Intellectual capital merupakan aset tidak berwujud (intangible asset) yang

dimiliki oleh perusahaan, dan merupakan salah satu aset terbesar yang dimiliki

oleh perusahaan. Human capital memiliki arti sebagai manusia itu sendiri yang

secara personal dipinjamkan kepada perusahaan dengan kapabilitas individunya,

komitmen, pengetahuan, dan pengalaman pribadi. Walaupun tidak semata-mata

dilihat dari individual tapi juga sebagai tim kerja yang memiliki hubungan pribadi

baik di dalam maupun luar perusahaan (Stewart, 1997 dalam Totanan, 2004).

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA INDUSTRI

SEPAK BOLA

MOCH. FAHRIZAL ANANI

19

Human capital merupakan bagian penting dari entitas karena menjadi

sumber inovasi dan pengembangan strategi yang diperoleh dari brainstorming

melalui riset laboratorium, impian manajemen, process reengineering, dan

perbaikan atau pengembangan keterampilan pekerja. Selain itu, human capital

juga memberikan nilai tambah bagi perusahaan melalui motivasi, komitmen,

kompetensi serta efektivitas kerja tim. Nilai tambah untuk perusahaan yang

diperoleh dari pekerja yaitu pengembangan kompetensi yang dimiliki oleh

perusahaan, pemindahan pengetahuan dari pekerja ke perusahaan serta perubahan

budaya manajemen (Mayo, 2000 dalam Rachmawati et al. 2004).

Human capital merupakan kombinasi dari pengetahuan, keterampilan,

inovasi dan kemampuan seseorang untuk menjalankan tugasnya sehingga dapat

menciptakan suatu nilai untuk mencapai tujuan. Tambahan nilai yang diperoleh

dari human capital dalam proses menjalankan tugas dan pekerjaannya akan

memberikan sustainable revenue di masa yang akan datang bagi suatu entitas

(Malhotra, 2003 dalam Rachmawati dan Wulani, 2004). Menurut Totanan (2004)

jika perusahaan dikelola oleh orang yang berbeda akan menghasilkan kinerja yang

berbeda juga. Artinya, suatu aset yang sama tetapi dikelola oleh manusia yang

berbeda nantinya memiliki nilai tambah yang berbeda. Sehingga dapat ditarik

kesimpulan bahwa aset berwujud perusahaan bersifat pasif tanpa adanya sumber

daya manusia yang dapat mengelola dan menghasilkan nilai bagi suatu

perusahaan.

Stewart, et al. (1998) dalam Sawarjuwono dan Kadir (2003) mengatakan

bahwa human capital merupakan lifeblood dalam modal intelektual, sumber dari

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA INDUSTRI

SEPAK BOLA

MOCH. FAHRIZAL ANANI

20

innovation dan improvement, tetapi merupakan komponen yang sulit untuk

diukur. Human capital menggambarkan kemampuan kolektif perusahaan dalam

menghasilkan solusi terbaik berdasarkan pengetahuan yang dimiliki oleh orang-

orang yang ada di dalam perusahaan tersebut, yang akan meningkat jika dalam

prosesnya perusahaan mampu memanfaatkan dengan baik pengetahuan yang

dimiliki oleh karyawannya. Fitz-Enz (2000) dalam Setyanto (2004) menjelaskan

human capital sebagai kombinasi dari tiga faktor, yaitu: (1) karakter atau sifat

yang dibawa ke pekerjaan, misalnya intelegensi, energi, sikap positif, keandalan,

dan komitmen; (2) kemampuan seseorang untuk belajar, yaitu kecerdasan,

imajinasi, kreatifitas dan bakat dan (3) motivasi untuk berbagi informasi dan

pengetahuan, yaitu semangat tim dan orientasi tujuan.

2.4. Penyajian Laporan Keuangan

Penyusunan IAS 1 oleh IASB tentang Presentation of Financial

Statements bertujuan untuk memenuhi karakteristik yang dapat diperbandingkan.

IAS 1 mengatur tentang hal-hal yang dipersyaratkan dalam penyajian laporan

keuangan secara menyeluruh, petunjuk untuk struktur dari laporan keuangan serta

persyaratan minimum mengenai isi dari laporan keuangan. IAS 1 terakhir kali

direvisi pada 6 September 2007 dan mulai berlaku untuk periode akuntansi yang

dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2009. Adopsi lebih awal sebelum

tanggal 1 Januari 2009 juga diperbolehkan.

IAS 1 yang terakhir direvisi pada tahun 2007 mensyaratkan bahwa laporan

keuangan yang lengkap terdiri dari :

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA INDUSTRI

SEPAK BOLA

MOCH. FAHRIZAL ANANI

21

1. Statement of financial position pada akhir periode. Pada IAS versi sebelumnya

laporan ini menggunakan judul “balance sheet”, sedangkan pada IAS 1 revisi

2007 menggunakan judul “statement of financial position”.

2. Statement of comprehensive income untuk satu periode. Komponen dari profit

atau loss dapat disajikan sebagai bagian dari statement of comprehensive

income, atau disajikan dalam income statement yang terpisah. Jika income

statement disajikan, maka laporan tersebut menjadi bagian dari laporan

keuangan yang lengkap.

3. Statement of change in equity untuk satu periode.

4. statement of cash flow untuk satu periode. IAS 1 versi sebelumnya

menggunakan judul “cash flow statement”, sedangkan pada IAS 1 revisi

menggunakan judul “statement of cash flow”.

5. Catatan (Notes), yang terdiri dari rangkuman kebijakan akuntansi yang penting

dan informasi penjelas lainnya.

Perusahaan diperbolehkan untuk menggunakan judul untuk laporan

keuangan mereka di luar yang dinyatakan oleh IAS 1 tersebut. Selain itu IAS 1

juga mengatur beberapa hal lain seperti penggunaan asumsi going concern,

accrual basis of accounting (kecuali untuk laporan arus kas), pelarangan

melakukan offsetting, frekuensi pelaporan, informasi komparatif serta konsistensi

dalam pelaporan. Beberapa konsep penyajian yang disebutkan di dalam IAS 1

diantaranya adalah materiality and aggregation yang menyatakan bahwa dalam

penyajian laporan keuangan, setiap item yang serupa jika jumlahnya material

maka harus disajikan terpisah dalam laporan keuangan. Sementara item yang

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA INDUSTRI

SEPAK BOLA

MOCH. FAHRIZAL ANANI

22

tidak serupa boleh digabungkan hanya jika secara individual tidak material.

Konsep yang lain adalah offsetting dimana aktiva dan kewajiban, serta

penghasilan dan beban, tidak diperbolehkan untuk di-offset kecuali diminta atau

diperbolehkan oleh IFRS.

IAS 1 juga mensyaratkan bahwa informasi komparatif harus diungkapkan

sehubungan dengan periode sebelumnya untuk seluruh jumlah yang dilaporkan

dalam laporan keuangan, kecuali standar menentukan lain. Jika jumlah informasi

komparatif diubah atau diklasifikasi ulang, maka diperlukan pengungkapan atas

hal tersebut.

2.5. Akuntansi untuk Pemain Sepak Bola

Devi (2004) menjelaskan target sebuah klub sepak bola adalah bersaing

untuk meraih kemenangan dan menjadi juara di berbagai kompetisi dengan cara

membentuk sebuah tim yang baik. Segala upaya tersebut dilakukan untuk

meningkatkan nama klub agar dapat menarik sponsor, meningkatkan hak siar

televisi, menambah penerimaan dari uang hadiah kompetisi, dan menambah

jumlah pendukung fanatik. Pembentukan tim yang baik bertujuan untuk

membawa prestasi kepada klub sehingga nama klub tersebut akan meningkat.

Karena itu pemain sepak bola merupakan hal penting bagi klub untuk membawa

mereka ke jalur prestasi. Semakin berkualitas pemain dan semakin solid tim yang

dimiliki klub tersebut maka peluang juara akan semakin besar. Pemain yang

berkualitas dapat diperoleh dengan berbagai cara, yaitu membeli, meminjam atau

mengembangkan pemain-pemain muda lewat akademi sepak bola yang dimiliki

klub. Pembelian pemain biasanya dilakukan lewat mekanisme transfer.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA INDUSTRI

SEPAK BOLA

MOCH. FAHRIZAL ANANI

23

Setiap pemain pada sebuah klub, baik yang diperoleh dengan cara

pembelian, peminjaman maupun berasal dari pembinaan pemain muda, terikat

dengan sebuah kontrak yang mengikat secara hukum dalam jangka waktu tertentu

dan dapat diperpanjang jika telah habis jangka waktunya. Pemain yang terikat

kontrak berkewajiban untuk memberikan jasanya kepada klub dengan

berkontribusi dalam pertandingan. Pemain tersebut tidak dapat berhenti bermain

atau berpindah klub tanpa seizin klub pemilik.

Berdasarkan paparan di atas, Devi (2004) berpendapat bahwa pemain

sepak bola adalah aset berharga bagi sebuah klub sepak bola sehingga semestinya

pemain tersebut dilaporkan pada neraca sebuah klub sepak bola. Namun dalam

beberapa tahun belakangan ini terdapat perdebatan mengenai apakah human

capital seperti pemain sepak bola dapat menjadi aset perusahaan. Menurut Devi

(2004) dalam industri sepak bola human capital seperti pemain dapat memberikan

nilai tambah bagi klub tempatnya bermain. Bahkan nilai kontrak dari pemain

sepak bola bisa mencapai setengah dari nilai aset bersih klub. Sehingga jika klub

tidak melaporkannya sebagai aset dalam neraca, maka hal tersebut menjadikan

nilai klub atau perusahaan tidak digambarkan sesuai dengan yang sebenarnya.

Senada dengan hal tersebut, SFAC no 1 menyatakan bahwa tujuan laporan

keuangan harus memberikan informasi yang relevan bagi pengguna dalam

pengambilan keputusan ekonomi. Informasi dikatakan relevan jika memiliki

kapasitas untuk mengkonfirmasi atau mengubah ekspektasi pembuat keputusan.

Dengan demikian, nilai relevansi dari sebuah laporan keuangan adalah

kemampuan mengkonfirmasi atau mengubah ekspektasi investor atas nilai.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA INDUSTRI

SEPAK BOLA

MOCH. FAHRIZAL ANANI

24

Sehubungan dengan hal tersebut Krohn dan Knivsfla (2000) menyatakan bahwa

sumber daya tidak berwujud harus dicatat untuk memaksimalkan relevansi

informasi laporan keuangan kepada pengguna, terutama saat ini dan calon

investor.

Namun masalah paling besar terhadap sebagian besar aset yang tidak

berwujud adalah bahwa mereka sulit untuk diidentifikasi serta manfaat masa

depan yang diharapkan sering jauh lebih tidak pasti daripada aset berwujud.

Dengan menerapkan prinsip kehati-hatian dan berbagai kriteria pengakuan aset,

organisasi penetapan standar dan regulator lainnya telah enggan untuk mengakui

beberapa sumber daya tidak berwujud sebagai aset. Meski begitu, belakangan ini

organisasi penetapan standar, seperti IASB dalam IAS 38, lebih bersedia untuk

mengubah fokus mereka dari kehati-hatian menuju pengakuan (recognition).

2.5.1. Pengakuan Pemain Sepak bola sebagai Aktiva Tak berwujud

Pertanyaan mengenai apakah pemain sepak bola dapat dikategorikan

sebagai aset dan dilaporkan di neraca merupakan sebuah perdebatan. Pemain

sepakbola harus memenuhi kriteria pengakuan sebagai aset agar dapat dilaporkan

sebagai aset. Menurut FASB sebagaimana disebutkan dalam SFAC no 6 tentang

Elements of Financial Statements mendefinisikan aktiva sebagai kemungkinan

manfaat ekonomi masa depan yang diperoleh atau dikendalikan oleh entitas

tertentu sebagai hasil dari transaksi atau peristiwa masa lalu. Definisi ini berlaku

bagi aktiva berwujud dan aktiva tidak berwujud, hanya aktiva berwujud memiliki

bentuk fisik sedangkan aktiva tidak berwujud tidak memiliki wujud fisik. Kieso et

al., (2008) menyatakan bahwa intangible asset memiliki dua karakteristik, yaitu

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA INDUSTRI

SEPAK BOLA

MOCH. FAHRIZAL ANANI

25

tidak memiliki eksistensi secara fisik karenanya nilai dari aktiva tersebut

ditunjukkan dengan hak yang dijamin bagi perusahaan untuk menggunakan aktiva

tersebut dan bukan instrumen keuangan.

Kieso et al., (2008) mengklasifikasikan intangible assets ke dalam enam

kategori besar yaitu marketing-related intangible asset, customer-related

intangible asset, artistic-related intangible asset, contract-related intangible

asset, technology-related intangible asset, goodwill. Sementara itu IAS 38 tentang

aktiva tidak berwujud mendefinisikan aktiva tidak berwujud merupakan aktiva

non-moneter yang dapat diidentifikasi dan tidak mempunyai bentuk fisik serta

dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan atau menyerahkan barang atau

jasa, disewakan kepada pihak lainnya atau untuk tujuan administratif. Yang

dimaksud dengan aktiva moneter sendiri adalah kas dan setara kas serta aktiva

yang akan diterima dalam bentuk kas yang jumlahnya pasti atau dapat ditentukan.

IAS 38 menjelaskan bahwa dalam definisi aktiva tidak berwujud terdapat

kriteria bahwa keteridentifikasian aktiva tidak berwujud harus bisa dibedakan

secara jelas dengan muhibah (goodwill). Suatu aktiva tidak berwujud dapat

dibedakan secara jelas dengan muhibah jika aktiva tersebut dapat dipisahkan.

Suatu aktiva disebut “dapat dipisahkan” jika perusahaan dapat menjual,

mendistribusikan, mengeluarkan lisensi, menyewakan atau menukarkan manfaat

ekonomis masa depan yang dimiliki aktiva tersebut tanpa melepaskan manfaat

ekonomis di masa depan yang timbul dari aktiva lain yang digunakan dalam

aktifitas yang sama untuk menghasilkan pendapatan.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA INDUSTRI

SEPAK BOLA

MOCH. FAHRIZAL ANANI

26

Perusahaan dikatakan “mengendalikan suatu aktiva” apabila perusahaan

mempunyai kemampuan untuk memperoleh manfaat ekonomis masa depan yang

timbul dari aktiva tersebut dan dapat membatasi akses pihak lain dalam

memperoleh manfaat ekonomis tersebut. Kemampuan perusahaan untuk

mengendalikan manfaat ekonomis masa depan dari suatu aktiva tidak berwujud

biasanya timbul dari hak hukum yang dapat ditegakkan dalam suatu pengadilan.

Manfaat ekonomis masa depan dapat timbul dari pengetahuan atas pasar atau

pengetahuan teknis. Perusahaan mengendalikan manfaat ekonomis tersebut jika,

misalnya, perusahaan memiliki suatu pengetahuan yang dilindungi oleh hak

hukum, seperti hak cipta dan pembatasan perjanjian dagang (sepanjang diijinkan

oleh peraturan) atau oleh kewajiban hukum bagi pegawai untuk menjaga

kerahasiaan.

Manfaat ekonomis masa depan yang timbul dari aktiva tidak berwujud

dapat mencakup pendapatan dari penjualan barang atau jasa, penghematan biaya,

atau manfaat lain yang berasal dari penggunaan aktiva tersebut oleh perusahaan.

Misalnya, penggunaan hak kekayaan intelektual dalam suatu proses produksi

tidak meningkatkan pendapatan masa depan, tetapi menekan biaya produksi masa

depan.

IAS 38 menjelaskan bahwa dalam mengakui suatu pos sebagai aktiva tidak

berwujud, perusahaan perlu menunjukkan bahwa pos tersebut memenuhi definisi

aktiva tidak berwujud dan kriteria pengakuan. Aktiva tidak berwujud diakui jika,

dan hanya jika:

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA INDUSTRI

SEPAK BOLA

MOCH. FAHRIZAL ANANI

27

1. Kemungkinan manfaat ekonomis masa depan dari aktiva tersebut akan dimiliki

oleh perusahaan.

2. Biaya perolehan dari aktiva tersebut dapat diukur secara andal.

Sementara itu, menurut FRS 10 yang diterbitkan oleh ASB (Accounting

Standard Boards), lembaga pembuat standar di Inggris, tentang Goodwill and

Intangible asset, item-item tidak berwujud (intangible) dapat disebut sebagai aset

ketika terdapat akses kepada keuntungan ekonomis di masa depan yang

dikendalikan oleh entitas pelapor, baik itu melalui kustodian maupun

perlindungan hukum. Batasan intangible item ini mulai dari dapat diidentifikasi

dan dapat diukur terpisah dari goodwill, sampai pada hal-hal yang secara esensial

mirip dengan goodwill. Dengan kriteria tersebut FRS 10 dianggap sebagai standar

yang paling memberi peluang bagi kemungkinan pengakuan pemain sepakbola

sebagai aset.

Berdasarkan dari beberapa kriteria tersebut, menurut Devi (2004) pemain

sepakbola dapat dikategorikan sebagai aset. Hal ini didasarkan penilaian bahwa

pemain sepak bola dapat diidentifikasi dengan jelas, sehingga dapat dijual,

disewakan dan dipertukarkan secara terpisah. Klub sepak bola memiliki kendali

atas pemain sepak bola karena pemain tersebut hanya boleh berpindah klub sesuai

dengan izin dari klub pemiliknya melalui kontrak hukum yang mengikat antara

klub dengan pemain yang bersangkutan sehingga dikatakan klub memiliki kontrol

atau kendali terhadap pemainnya.

Tujuan sebuah klub membeli atau memiliki pemain sepak bola yaitu untuk

menghasilkan atau meningkatkan keuntungan ekonomis bagi klub di masa depan.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA INDUSTRI

SEPAK BOLA

MOCH. FAHRIZAL ANANI

28

Keuntungan yang diberikan oleh pemain sepak bola adalah sesuatu yang bersifat

intangible yaitu kontribusi atau jasanya pada pertandingan untuk kesuksesan klub.

Karena apabila klub memiliki pemain yang bagus dan menjadi sebuah tim yang

solid maka kemungkinan untuk memenangi pertandingan dan meraih prestasi

akan lebih besar dan pada akhirnya akan berdampak bertambahnya keuntungan

bagi klub baik melalui meningkatnya pemasukan dari penjualan tiket, hak siar

televisi maupun penjualan merchandise. Selain itu, dengan adanya bursa transfer

untuk pemain sepakbola yang dibuka setiap awal dan pertengahan musim suatu

kompetisi, maka harga perolehan aktiva dapat diukur secara andal dengan melihat

nilai transfernya.

Amir dan Livne (2005) menyatakan bahwa FRS 10 yang dikeluarkan ASB

pada tahun 1997 dan berbagai standar akuntansi internasional yang lain (IAS 38

tentang intangible assets yang diterbitkan IASB tahun 1998 dan SFAS 142 yang

di keluarkan FASB tahun 2001) mengisyaratkan dilakukannya kapitalisasi atas

kontrak pemain sepakbola. Standar-standar tersebut secara umum mensyaratkan

bahwa aktiva yang diperoleh dalam arm’s length transaction harus dikapitalisasi.

Alasan rasionalnya adalah bahwa harga transaksi memberikan bukti yang andal

mengenai nilai wajar dari assets.

2.5.2. Pengukuran Kapitalisasi Pemain Sepak bola sebagai Aktiva

Tahapan selanjutnya setelah pemain sepak bola sudah memenuhi kriteria

pengakuan sebagai aset adalah berapa nilai yang harus dikapitalisasi. IAS 38

menyatakan bahwa suatu aktiva tidak berwujud pada awalnya harus diakui

sebesar biaya perolehan. Kieso et al., (2008) juga menyatakan hal yang sama

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA INDUSTRI

SEPAK BOLA

MOCH. FAHRIZAL ANANI

29

bahwa pembelian aktiva tidak berwujud dari pihak lain dicatat sebesar harga

perolehan. Harga perolehan termasuk seluruh biaya untuk mendapatkan dan

pengeluaran-pengeluaran lain yang diperlukan untuk membuat aktiva tersebut siap

digunakan.

IAS 38 menjelaskan bahwa suatu aktiva tidak berwujud apabila diperoleh

secara terpisah, biaya aktiva tidak berwujud biasanya dapat diukur secara andal.

Hal itu akan tampak jelas jika pembayaran dilakukan dalam bentuk uang tunai

atau aktiva moneter lainnya. Biaya perolehan suatu aktiva tidak berwujud terdiri

dari harga beli, termasuk bea masuk (impor), pajak yang sifatnya tidak dapat di

restitusi dan semua biaya yang dikeluarkan yang berhubungan langsung dalam

proses persiapan aktiva tersebut untuk digunakan sesuai dengan tujuannya. Biaya

perolehan untuk aktiva tidak berwujud yang diperoleh melalui pertukaran dengan

aktiva sejenis yang memiliki kegunaan yang sama dalam lini usaha yang sama dan

memiliki nilai wajar yang sama pula diukur sebesar nilai wajar aktiva yang

diterima, yang sama dengan nilai wajar aktiva yang diserahkan. Sedangkan Kieso

et al., (2008) berpendapat bahwa harga perolehan dari aktiva tidak berwujud yang

diperoleh dari pertukaran adalah nilai wajar dari aktiva yang diserahkan atau nilai

wajar dari aktiva yang diterima, mana yang lebih bisa ditentukan.

Sementara itu jika terjadi pengeluaran setelah aktiva tidak berwujud

diperoleh maka pengeluaran tersebut diakui sebagai beban pada saat terjadinya

pengeluaran, kecuali :

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA INDUSTRI

SEPAK BOLA

MOCH. FAHRIZAL ANANI

30

1. Pengeluaran tersebut besar kemungkinannya akan meningkatkan manfaat

ekonomis masa depan sehingga menjadi lebih besar daripada standar kinerja

yang diperkirakan semula.

2. Pengeluaran tersebut dapat diukur dan dikaitkan dengan aktiva secara andal.

Pengeluaran setelah perolehan harus ditambahkan kepada biaya perolehan

aktiva tak berwujud apabila kedua syarat sebelumnya sudah terpenuhi. Sementara

jika pengeluaran setelah perolehan dilakukan dengan maksud untuk memelihara

aktiva tidak berwujud supaya beroperasi pada standar kerja yang telah

direncanakan, maka pengeluaran tersebut diakui sebagai beban.

2.5.3. Amortisasi dan Revaluasi Pemain Sepakbola

Pemain sepak bola yang sudah dikapitalisasi sebagai aset dalam neraca,

tahap berikutnya adalah nilai kapitalisasi tersebut harus diamortisasi sebagaimana

aktiva berwujud disusutkan. IAS 38 menyebutkan bahwa jumlah yang dapat

diamortisasi dari aktiva tidak berwujud harus dialokasikan secara sistematis

berdasarkan perkiraan terbaik dari masa manfaatnya. IAS 38 memandang bahwa

manfaat ekonomis masa depan yang terkandung dalam suatu aktiva tidak

berwujud dikonsumsi dengan berjalannya waktu. Untuk mencerminkan konsumsi

tersebut, nilai tercatat aktiva tersebut diturunkan. Hal tersebut, dilakukan melalui

alokasi yang sistematis atas biaya perolehan, dikurangi nilai sisa. Alokasi yang

sistematis tersebut diperhitungkan sebagai beban amortisasi sepanjang masa

manfaat aktiva tersebut. Amortisasi perlu diakui tanpa memandang apakah telah

terjadi kenaikan, misalnya, pada nilai wajar atau nilai yang dapat diperoleh

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA INDUSTRI

SEPAK BOLA

MOCH. FAHRIZAL ANANI

31

kembali dari aktiva tersebut. Pada umumnya masa manfaat suatu aktiva tak

berwujud tak akan melebihi 20 tahun. Amortisasi dimulai sejak tanggal aktiva

siap digunakan.

Mengenai metode amortisasi yang digunakan, IAS 38 menjelaskan bahwa

metode amortisasi harus mencerminkan pola konsumsi manfaat ekonomis oleh

perusahaan. Jika pola tersebut tak dapat ditentukan secara andal, maka harus

digunakan metode garis lurus. Selain metode garis lurus, terdapat berbagai metode

amortisasi untuk mengalokasi jumlah yang dapat diamortisasi dari suatu aktiva

atas dasar yang sistematis sepanjang masa manfaatnya. Metode-metode itu

meliputi metode garis lurus, metode saldo menurun dan metode jumlah unit

produksi. Sementara itu nilai sisa suatu aktiva tidak berwujud seharusnya

diasumsikan sama dengan nol, kecuali ada komitmen dari pihak ketiga untuk

membeli aktiva tersebut pada akhir masa manfaatnya dan ada pasar aktif bagi

aktiva tersebut.

2.5.4. Penghentian (Retirement) dan Pelepasan Pemain Sepakbola

Ketika seorang pemain telah habis masa kontraknya atau dijual ke klub

lain, maka aktiva tersebut harus dihilangkan dari neraca. IAS 38 menyatakan

bahwa suatu aktiva tak berwujud tidak boleh lagi diakui, dan harus dihilangkan

dari neraca, saat aktiva tersebut dilepas atau ketika tidak ada lagi manfaat masa

depan yang diharapkan dari penggunaannya dan pelepasan yang dilakukan

sesudahnya. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian atau

pelepasan suatu aktiva tak berwujud ditentukan dengan menghitung selisih antara

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA INDUSTRI

SEPAK BOLA

MOCH. FAHRIZAL ANANI

32

jumlah penerimaan bersih dari pelepasan aktiva dan nilai tercatat aktiva tersebut,

serta diakui sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi.

2.5.5. Pengungkapan Pemain Sepak bola

Ketika pemain sepakbola sudah diakui sebagai aset perusahaan, maka

pemain tersebut harus diungkapkan dalam laporan keuangan. IAS 38 memberikan

arahan bahwa laporan keuangan harus mengungkapkan hal-hal berikut untuk

setiap golongan aktiva tidak berwujud, dengan membedakan antara aktiva tidak

berwujud yang dihasilkan secara intern dan aktiva tak berwujud lainnya:

1. Masa manfaat atau tingkat amortisasi yang digunakan.

2. Metode amortisasi yang digunakan.

3. Nilai tercatat bruto dan akumulasi amortisasi pada awal dan akhir periode.

4. Unsur pada laporan keuangan yang didalamnya terdapat amortisasi aktiva tidak

berwujud.

5. Rekonsiliasi nilai tercatat pada awal dan akhir periode diantaranya dengan

menunjukkan:

a. Penambahan aktiva tidak berwujud yang terjadi, dengan mengungkapkan

secara terpisah penambahan yang berasal dari pengembangan di dalam

perusahaan dan dari penggabungan usaha.

b. Penghentian dan pelepasan aktiva tidak berwujud.

c. Rugi penurunan nilai yang diakui pada laporan laba rugi periode berjalan.

d. Amortisasi yang diakui selama periode berjalan.

e. Selisih kurs neto yang timbul dari penjabaran laporan keuangan suatu

entitas asing.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA INDUSTRI

SEPAK BOLA

MOCH. FAHRIZAL ANANI

33

f. Perubahan lainnya dalam nilai tercatat selama periode berjalan. Informasi

komparatif tidak dibutuhkan.

2.6. Penelitian Sebelumnya

Penelitian sudah banyak dilakukan baik dari dalam maupun luar negeri

sehubungan dengan perlakuan akuntansi terhadap pemain sepak bola. Secara

umum penelitian yang paling banyak ditemukan membahas tentang pemain sepak

bola sebagai human capital atau sebagai modal intelektual bagi klub, sehingga

penelitian tersebut sering kali dihubungkan dengan akuntansi untuk aktiva tidak

berwujud. Untuk itu penelitian yang banyak disebutkan di bawah ini berhubungan

dengan akuntansi untuk aktiva tidak berwujud, terutama untuk pemain sepak bola.

Lisvery dan Ginting (2004) melakukan penelitian yang bertujuan melihat

sejauh mana perlakuan akuntansi untuk aktiva tak berwujud yang telah ditetapkan

oleh standar akuntansi dan implementasinya. Hal ini dilatarbelakangi oleh

terdapatnya berbagai kesulitan seperti kapan aktiva tidak berwujud diakui serta

bagaimana penilaian, pengukuran dan pelaporannya dalam neraca. Hasil dari

penelitian tersebut menunjukkan perlakuan akuntansi untuk aktiva tidak berwujud

sering kali masih menimbulkan kesulitan dalam teori akuntansi, terutama dalam

hal pengakuan aktiva tidak berwujud dan adanya ketidakpastian mengenai

pengukuran nilai dan masa manfaat dari aktiva tersebut. Ciri yang melekat pada

aktiva jenis tersebut justru menyebabkan perdebatan panjang terhadap perlakuan

akuntansinya.

Sementara itu pada penelitian lainnya yang dilakukan oleh Widyaningrum

(2004) bertujuan melihat kemungkinan mengkapitalisasi modal intelektual dalam

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA INDUSTRI

SEPAK BOLA

MOCH. FAHRIZAL ANANI

34

neraca, karena sistem akuntansi konvensional dianggap tidak mengizinkan

kapitalisasi dan pelaporan atas modal intelektual sehingga laporan keuangan tidak

memadai lagi untuk menilai kinerja dan nilai potensial perusahaan. Indikator

pengukuran seperti ROI dan ROE jadi mengambang karena denominatornya tidak

mencakup nilai dari aktiva tidak berwujud.

Kesimpulan yang diambil dari penelitian di atas adalah terdapat dua

macam pengukuran yang telah diperkenalkan para ahli akuntansi untuk menilai

modal intelektual, yaitu dalam bentuk moneter dan non-moneter. Meski secara

moneter dimungkinkan, namun penilaian terhadap angka-angka yang tersaji masih

sulit dilakukan bahkan dikhawatirkan akan dapat membuka celah bagi manipulasi

laba. Penilaian secara non-moneter diperkirakan akan lebih dapat menggambarkan

kinerja perusahaan atas modal intelektual yang dimiliki. Penilaian non-moneter

yang telah dikembangkan salah satunya adalah balance scorecard. Penyajian

laporan keuangan yang dilengkapi dengan suplemen berupa balance scorecard

dinilai akan memberikan gambaran yang lebih kongkrit tidak hanya mengenai

financial performance namun juga financial performance dari modal intelektual

yang merupakan aset utama perusahaan, terutama untuk perusahaan yang berbasis

pada penggunaan modal intelektual.

Penelitian selanjutnya yang secara spesifik berhubungan dengan dunia

sepakbola, yaitu penelitian mengenai akuntansi untuk pemain sepakbola yang

dilakukan oleh Astri Prima Devi. Seperti halnya penelitian untuk modal

intelektual, Devi (2004) bertujuan untuk melihat kemungkinan pelaporan human

capital dalam sebuah klub sepakbola, yaitu pemain sepakbola, sebagai aset dalam

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA INDUSTRI

SEPAK BOLA

MOCH. FAHRIZAL ANANI

35

neraca perusahaan. Penelitian tersebut berkesimpulan bahwa pelaporan human

capital dalam laporan keuangan masih kurang terakomodasi sesuai standar yang

ada karena terhambat dengan keandalan pengukurannya. Pada industri sepak bola,

pemain dianggap sebuah aset karena dapat menambah nilai bagi klub. Adanya

bursa transfer pemain dan nilai perolehan secara jelas memungkinkan pemain

sepak bola diakui sebagai aset. Sehingga diharapkan adanya aturan yang mengatur

tentang pengakuan human capital dalam sebuah laporan keuangan.

Berdasarkan beberapa penelitian diatas saat disimpulkan bahwa aktiva

tidak berwujud seperti human capital dan modal intelektual lainnya memiliki

peran penting dalam memberi manfaat ekonomi masa depan kepada perusahaan,

meski demikian terdapat kendala dalam pengakuan sebagai aset terkait dengan

keandalan pengukurannya. Namun hal tersebut tidak berlaku bagi pemain sepak

bola, karena dalam industri sepak bola seorang pemain dapat diukur dengan jelas

sehingga dapat diperjualbelikan, disewakan dan dipertukarkan. Selain itu dalam

hal transaksi untuk pemain sepak bola juga terdapat active transfer market dengan

nilai perolehan yang jelas sehingga pengukurannya sebagai aset dapat dilakukan

secara andal. Kemudian pemain sepak bola juga berperan dalam hal meningkatkan

nilai klub dan memberi manfaat ekonomi di masa depan bagi sebuah klub.

Berdasar alasan-alasan tersebut maka pemain sepak bola dapat memenuhi kriteria

sebagai aset.

2.7. Kerangka Konseptual

Berdasarkan tujuan, teori-teori yang melandasi serta penelitian

sebelumnya, maka didapat kerangka konseptual seperti pada gambar berikut :

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA INDUSTRI

SEPAK BOLA

MOCH. FAHRIZAL ANANI

36

Akuntansi Sumber

Daya Manusia

Intellectual Capital

Human Capital

Pengakuan Human Capital sebagai

aset di industri sepak bola

Pengukuran

Human Capital

Pelaporan

Human Capital

Gambar 2.2 Kerangka Konseptual

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA INDUSTRI

SEPAK BOLA

MOCH. FAHRIZAL ANANI

37

BAB 3

METODE PENELITIAN

Bab ini akan membahas tentang metodologi penelitian yang digunakan

oleh peneliti dalam penyelesaian skripsi ini. Penelitian ini menggunakan

pendekatan kualitatif, dengan pengumpulan data melalui metode penelitian

kepustakaan (library research), dan teknik analisa menggunakan metode analisis

isi (content analysis). Adapun yang menjadi subjek penelitian dalam skripsi ini

adalah empat klub yang berkompetisi di Liga Inggris yaitu Arsenal, Everton,

Manchester United, dan West Ham. Objek dalam penelitian ini yaitu informasi

mengenai pelaporan dan pengukuran pemain sepak bola dalam laporan keuangan

klub.

3.1. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat kualitatif dengan

menggunakan metode library research atau penelitian kepustakaan. Anselm dan

Corbin (2003) menjelaskan penelitian kualitatif sebagai jenis penelitian yang

temuan-temuannya tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan

lainnya. Karakteristik penelitian kualitatif bersifat induktif, humanistis, serta

memahami manusia dari sudut pandang mereka sendiri (Iskandar 2009).

Sawarjuwono dan Kadir (2003) menjelaskan bahwa Library research

merupakan bentuk penelitian yang menggunakan literatur sebagai objek kajian.

Penelitian yang dilakukan oleh Newby pada Weber State University (2001)

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA INDUSTRI

SEPAK BOLA

MOCH. FAHRIZAL ANANI

38

menjelaskan bahwa langkah-langkah dari library research berkaitan dengan

organisasi perpustakaan, jenis bahan yang tersedia, akses informasi, dan strategi

penelitian. Hasil dari proses tersebut berupa synthesis paper, yang dinilai melalui

gaya penulisan karya ilmiah, topik makalah, penulisan outline dan pengenalan,

format kutipan, mengedit, dan membuat presentasi lisan. Subjek yang diteliti

dalam penelitian ini adalah klub sepak bola Arsenal FC, Everton FC, Manchester

United FC, dan West Ham United FC yang berkompetisi di Liga Inggris serta

yang menjadi objek penelitian adalah pengukuran dan pelaporan pemain sepak

bola dalam laporan keuangan klub.

Pendekatan kualitatif dipilih dalam penelitian ini karena perlakuan

akuntansi terhadap pemain sepak bola yang berhubungan dengan akuntansi

sumber daya manusia merupakan bahasan baru dalam treatment akuntansi, yang

sebelumnya belum pernah Peneliti pelajar secara intensif, terlebih jangkauan akan

penelitian-penelitian dalam bidang tersebut masih cukup awam bagi kawasan

dimana Peneliti berada. Metode pengumpulan data melalui library research

digunakan untuk menjamin kualitas dari informasi yang dibutuhkan. Jurnal-jurnal

ilmiah, artikel, handbook yang dipublikasikan maupun karya ilmiah lain yang

diterbitkan oleh institusi, dan laporan keuangan yang diperoleh dari website klub

sepak bola digunakan sebagai sumber informasi yang intensif dan relevan.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA INDUSTRI

SEPAK BOLA

MOCH. FAHRIZAL ANANI

39

3.2. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dan

kualitatif. Data kuantitatif berbentuk angka-angka yang didapat dari laporan

keuangan klub sepak bola yang berkompetisi di Liga Inggris. Sampel diambil dari

4 klub yang berkompetisi di kasta teratas sepak bola Liga Inggris yaitu Arsenal

FC, Everton FC, Manchester United dan West Ham United. Sementara data

kualitatif atau data non digit diperoleh dari jurnal dan artikel serta sumber

referensi lainnya yang membahas tentang pengukuran dan pelaporan pemain

sepak bola sebagai aset dalam laporan keuangan klub.

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder.

Data sekunder dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yakni data kuantitatif dan

kualitatif. Data kuantitatif berupa laporan keuangan klub sepak bola yang berasal

dari website klub. Data kualitatif berupa sumber tertulis atau literatur yang berasal

dari perpustakaan maupun penelusuran data online.

Tabel 3.1 Daftar Data yang Diteliti

Nama Klub Data yang Diteliti Periode

Arsenal FCStatement of account

and annual report1 Juni 2012 – 31 Mei 2013

Everton FCannual report and

account1 Juni 2012 – 30 Juni 2013

Manchester United FCannual financial

report1 Juni 2012 – 31 Mei 2013

West Ham United FCreport and financial

statement1 Juni 2012 – 31 Mei 2013

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA INDUSTRI

SEPAK BOLA

MOCH. FAHRIZAL ANANI

40

3.2.1. Profil Subjek Penelitian

3.2.1.1. Arsenal FC

Arsenal Football Club (dikenal pula sebagai Arsenal atau The Gunners)

adalah klub profesional Inggris yang berbasis di daerah London Utara, London.

Klub ini kini bermain di Liga Utama Inggris. Arsenal didirikan di daerah

Woolwich, bagian tenggara kota London pada 1886 dengan nama Dial Square,

lalu dengan cepat berganti nama menjadi Royal Arsenal. Tahun 1891 nama

mereka diganti menjadi Woolwich Arsenal. Pada tahun 1913, klub ini pindah ke

wilayah utara, tepatnya di daerah Highbury dan membangun Stadion Highbury,

yang menjadi markas baru mereka. Saat pindah lokasi itulah, nama depan klub

mereka, yaitu Woolwich dihapus sehingga hanya nama Arsenal yang tersisa.

Selain itu karena lokasi stadion Arsenal dekat dengan markas Tottenham Hotspur,

maka tak heran jika pertandingan Arsenal vs Tottenham Hotspur disebut "North

London derby" dan merupakan salah satu derby terpanas di London.

Pada tahun 1991, Arsenal menjadi juara bersama dengan Tottenham di

Community Shield setelah hasil kedudukan imbang 0-0 (saat itu, jika kedudukan

seri maka kedua tim dianggap juara). Puasa Arsenal akan gelar dari kompetisi

Eropa akhirnya hilang setelah pada musim 1993-94, ditangan pelatih George

Graham, Arsenal kembali juara di kancah Eropa, tepatnya di ajang Piala Winners

setelah mengalahkan klub Parma FC dengan skor 1-0. Pada musim berikutnya,

Arsenal kembali berhasil ke final di ajang yang sama, tapi kali ini mereka

dikalahkan oleh Real Zaragoza dengan skor 2-1.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA INDUSTRI

SEPAK BOLA

MOCH. FAHRIZAL ANANI

41

Kedatangan pelatih Arsène Wenger ke Arsenal pada tahun 1996 berhasil

membuat Arsenal kembali berjaya dan berhasil merusak dominasi Manchester

United di Liga Utama Inggris pada saat itu. Arsenal pun dibawanya berhasil

menjadi runner-up di ajang Piala UEFA pada tahun 2000 setelah melawan

Galatasaray lewat adu penalti 4-1 setelah kedudukan imbang. Pada musim 2003-

04 hingga awal musim 2004-05, Arsenal berhasil mencetak rekor 49 pertandingan

tak terkalahkan dan mematahkan rekor milik Nottingham Forest F.C. (42 kali)

yang merupakan rekor tak terkalahkan terpanjang di dalam sejarah sepak bola

Inggris. Pada musim 2005-06, Arsenal kembali meraih prestasi di kancah Eropa

dengan menjadi finalis Liga Champions setelah dikalahkan FC Barcelona 2-1 di

Stade de France, Paris.

Setelah mencapai final Liga Champions pada tahun 2006, prestasi terbaik

Arsenal hanyalah mencapai babak final pada tahun 2007 dan 2011 pada Piala Liga

Inggris, kalah 2–1 dari Chelsea dan kalah dengan skor yang sama dari

Birmingham City. Arsenal sudah tidak pernah meraih piala semenjak gelar Piala

FA yang didapat pada tahun 2005. Arsenal dikenal sebagai klub yang sering

mencetak pemain hebat. Mendidik pemain lewat akademi ataupun membeli

pemain dengan harga murah nantinya pemain tersebut dijual dengan harga mahal.

Sejak berdiri, Arsenal beberapa kali pindah stadion. Mulai dari memakai

sebuah lapangan di Woolwich yang bernama Manor Ground, lalu pindah ke

London Utara, sekaligus membangun Stadion Highbury dan dipakai pertama kali

dipakai pada tahun 1913. Stadion ini dipakai Arsenal hingga pada musim 2005/06

(atau berusia kurang lebih 93 tahun). Pertandingan terakhir yang digelar di

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA INDUSTRI

SEPAK BOLA

MOCH. FAHRIZAL ANANI

42

Stadion Highbury adalah Liga Utama Inggris, yaitu Arsenal vs Wigan Athletic

yang berhasil dimenangkan oleh Arsenal dengan skor 4-2 dengan tiga gol dari

Thierry Henry. Stadion ini diganti, dikarenakan kapasitasnya yang terlalu kecil

dibanding stadion klub-klub lain, seperti Chelsea. Sejak bulan Juli 2006 sampai

sekarang, klub ini menempati markas barunya, Stadion Emirates yang

berkapasitas 60.500 kursi dan terletak di Ashburton Grove dan peresmian

pemakaian Stadion Emirates sekaligus pertandingan pertama yang digelar adalah

dengan diadakannya sebuah pertandingan persahabatan antara Arsenal dengan

para pemain legenda Belanda untuk perpisahan Dennis Bergkamp, seorang

mantan penyerang Arsenal.

3.2.1.2. Everton FC

Everton F.C. adalah sebuah klub sepak bola profesional yang bermarkas di

Kota Liverpool, Inggris, dan merupakan klub rival dari klub sekota Liverpool.

Didirikan pada tahun 1878 dan menjadi salah satu pendiri dari Liga Sepak Bola

(Football League) pada tahun 1888 serta Liga Primer pada tahun 1992. Saat ini

berkompetisi di Liga Utama Inggris, divisi teratas Liga Inggris. Mereka telah

berkompetisi di divisi teratas dengan rekor 108 musim, menjadi klub yang paling

lama bermain di divisi teratas kompetisi sepak bola Inggris.

Pada saat didirikan klub ini bernama St. Domingo F.C. dengan tujuan agar

jemaah disekitar Gereja St. Domingo dapat mengikuti olah raga di luar musim

panas saat mereka jeda bermain kriket. Diawal pembentukan Everton, tim ini

bermain lapangan Stanley Park tanpa ada ruang ganti dan harus membawa tiang

gawang sendiri ke lapangan. Klub berubah nama menjadi Everton setahun

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA INDUSTRI

SEPAK BOLA

MOCH. FAHRIZAL ANANI

43

kemudian, agar bisa menampung orang dari luar jamaah yang ingin berpartisipasi.

Seragam “Royal Blue” baru dikampanyekan penggunaannya pada musim

1901/1902.

Gelar liga pertama mereka raih pada musim 1890-91. Bergabungnya Dixie

Dean pada tahun 1925 mempengaruhi kesuksesan "The Toffees" menjuarai

kompetisi musim 1927-28. Dan setelah lima gelar liga dan dua trofi Piala FA

kemudian, pretasi Everton seperti berhenti dan baru bangkit lagi pada tahun 1960-

an. Dua gelar liga dan satu trofi Piala FA menjadi bukti kesuksesan pada periode

tersebut. Pada tahun 1980-an, Everton kembali menikmati periode keemasan.

Setelah penunjukan manajer Howard Kendall pada tahun 1981, Toffees berhasil

meraih dua gelar liga pada musim 1984-85 dan 1986-87 dan satu trofi Piala FA

1984. Gelar domestik tersebut dilengkapi pula dengan trofi Piala Winners UEFA

1984-85, yang menjadi satu-satunya gelar Eropa yang pernah direngkuh Everton

hingga saat ini. Akibat Tragedi Heysel, Everton tidak dapat ikut berkompetisi di

Eropa. Tragedi tersebut membuat klub-klub Inggris tidak diperbolehkan

mengikuti kompetisi Eropa selama lima tahun. Everton pun gagal memperoleh

peluang mengulangi sukses tim-tim Inggris di kejuaraan antarklub Eropa selama

periode 1980-an.

Ketika larangan tersebut dicabut oleh UEFA dan Inggris memasuki era

Liga Primer, prestasi Everton mulai menurun. Setelah menjuarai Piala FA 1995,

prestasi Everton cendrung menurun. Kedatangan manajer Joe Royle pada tahun

1994 sempat membuat klub disegani dan Everton sukses menduduki peringkat

keenam Liga Primer musim 1995-96. Penampilan Everton kembali menurun,

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA INDUSTRI

SEPAK BOLA

MOCH. FAHRIZAL ANANI

44

hingga akhirnya David Moyes datang. Manajer asal Skotlandia ini

menyelamatkan Everton dari ancaman degradasi pada musim 2001-02. Tangan

dingin Moyes berhasil mengangkat kembali penampilan tim.

3.2.1.3. Manchester United FC

Manchester United Football Club merupakan sebuah klub sepak bola

profesional Inggris yang berbasis di Old Trafford, Manchester Raya, yang

bermain di Liga Premier Inggris. Didirikan dengan nama Newton Heath LYR

Football Club pada tahun 1878, kemudian berganti nama menjadi Manchester

United pada 1902 dan pindah ke Old Trafford pada tahun 1910. Stadion utama

dari Manchester United yaitu Old Trafford Stadium yang mendapat julukan

Theatre of Dreams.

Manchester United yang memiliki julukan “Setan Merah” atau “The Reds

Devils” termasuk klub sukses di Inggris bersaing dengan Liverpool karena telah

memenangkan banyak trofi di sepak bola Inggris maupun Eropa, termasuk rekor

20 gelar Liga, rekor 11 Piala FA, empat Piala Liga dan rekor 20 FA Community

Shield. Klub ini juga telah memenangkan tiga Piala Eropa, Piala UEFA satu Piala

Winners UEFA, satu Piala Super UEFA, satu Piala Interkontinental dan satu Piala

Dunia Antarklub FIFA. Pada 1998-1999, klub memenangkan treble dari Liga

Premier, Piala FA dan Liga Champions, prestasi yang belum pernah diraih oleh

klub Inggris sebelumnya. Pertemuan Manchester United dengan Liverpool sering

disebut Derby terpanas di Inggris Raya.

Bencana Udara München 1958 merupakan tragedi yang tidak bisa

dilupakan para pendukung Manchester United karena telah merenggut nyawa

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA INDUSTRI

SEPAK BOLA

MOCH. FAHRIZAL ANANI

45

delapan pemain. Pada tahun 1968, di bawah manajemen Matt Busby, Manchester

United adalah klub sepak bola Inggris pertama yang memenangkan Piala Eropa.

Alex Ferguson merupakan manajer tersukses yang pernah menangani Manchester

United setelah memenangkan 28 penghargaan utama, dan 38 secara total, dari

bulan November 1986 sampai Mei 2013. Beliau pensiun setelah mengabdikan diri

selama 26 tahun di klub. Kemudian menunjuk rekan sesama Skotlandia yaitu

David Moyes untuk menggantikannya pada tanggal 9 Mei 2013.

Manchester United adalah klub sepak bola terkaya ketiga di dunia untuk

2011-12 dalam hal pendapatan, dengan pendapatan tahunan sebesar €395.9 juta,

dan klub kedua paling bernilai tahun 2013, dengan nilai sebesar $3.165 miliar.

Manchester United juga merupakan salah satu tim sepak bola yang mempunyai

banyak pendukung di dunia. Setelah sahamnya tercatat di London Stock

Exchange pada tahun 1991, klub itu dibeli oleh Malcolm Glazer pada Mei 2005 di

kesepakatan menilai klub di hampir £800 juta. Pada bulan Agustus 2012,

Manchester United melakukan penawaran umum perdana di Bursa Efek New

York.

3.2.1.4 West Ham United FC

West Ham United Football Club adalah sebuah klub sepak bola

profesional Inggris yang berbasis di Upton Park, London Timur, Inggris. Saat ini

klub bermain di kasta teratas sepak bola Inggris yaitu Barclays Premier League.

Klub ini didirikan pada tahun 1895 sebagai Thames Ironworks dan direformasi

pada tahun 1900 sebagai West Ham United. Pada tahun 1904 klub pindah ke

stadion Boleyn Ground. West Ham pada awalnya berkompetisi di Shoutern

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA INDUSTRI

SEPAK BOLA

MOCH. FAHRIZAL ANANI

46

League dan West League sebelum akhirnya bergabung dengan Football League

pada tahun 1919. Kemudian klub mendapat jatah promosi ke liga teratas untuk

musim 1923. Pada tahun 1923 juga klub masuk final pertama pada Piala FA

berhadapan dengan Bolton Wanderers yang digelar di stadion Wembley.

Klub memenangkan Football League Cup pertama kali pada tahun 1940.

West Ham United telah memenangkan Piala FA sebanyak tiga kali yaitu pada

tahun 1964, 1975 dan 1980 serta menjadi runner-up dua kali, pada tahun 1923 dan

2006. Pada tahun 1965, mereka memenangkan Piala Winners Eropa, dan pada

tahun 1999 mereka memenangkan Piala Intertoto. Mereka adalah salah satu dari

delapan klub ada tak pernah turun di bawah tingkat kedua sepakbola Inggris,

menghabiskan 55 dari 87 musim liga di Divisi 1 sampai 2013. Namun, tidak

seperti tujuh lainnya (Arsenal Chelsea, Everton, Liverpool, Manchester United,

Newcastle united dan Tottenham Hotspur), klub tidak pernah memenangkan gelar

liga. Posisi liga akhir terbaik di klub adalah tempat ketiga di Divisi Pertama 1985-

1986.

Julukan yang dimiliki West Ham United adalah “The Hammers”. Manajer

klub sekarang adalah Sam Allardyce dengan membawa klub menduduki peringkat

7 klasemen Barclays Premier League. Pada bulan Juni 2013 West Ham

menciptakan rekor klub dalam pembelian pemain dengan membeli Andy Carroll

dari Liverpool seharga 15 juta Euro. West Ham United akan pindah ke stadion

Olympic, London pada musim 2016-2017.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA INDUSTRI

SEPAK BOLA

MOCH. FAHRIZAL ANANI

47

Tabel 3.2 Daftar Subjek Penelitian

Nama Negara Nama Liga Nama Klub

Inggris Premier League Arsenal FC

Inggris Premier League Everton FC

Inggris Premier League Manchester United FC

Inggris Premier League West Ham United FC

3.3. Prosedur Pengumpulan Data

Prosedur pengumpulan data merupakan cara peneliti mendapatkan data

yang selanjutnya akan dianalisis lebih lanjut sesuai hal yang berkaitan dengan

penelitian yang akan dikaji. Berikut merupakan prosedur pengumpulan data dalam

penelitian ini :

1. Pencarian buku-buku literatur terkait konsep dasar akuntansi sumber daya

manusia yang didapatkan peneliti di perpustakaan.

2. Studi teoritis lebih lanjut mengenai pengukuran dan pelaporan pemain sepak

bola yang didapat dari jurnal-jurnal, handbook dan artikel terkait.

3. Pengumpulan data laporan keuangan klub sepak bola yang berkompetisi di

Liga Inggris yang diperoleh melalui website klub tersebut.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA INDUSTRI

SEPAK BOLA

MOCH. FAHRIZAL ANANI

48

3.4. Teknik Analisis Data

Peneliti melakukan teknik analisis data sesuai prosedur penelitian

kualitatif dengan menggunakan content analysis. Teknik ini digunakan untuk

memperoleh data yang valid sesuai konteks dan bertujuan memberikan

pengetahuan, wawasan baru, representasi fakta dan panduan praktis untuk

bertindak (Krippendorff, 1980 dalam Elo dan Kyngas, 2008). Teknik analisis

data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Mengumpulkan dan mengidentifikasi referensi konsep pengakuan pemain

sepak bola dalam laporan keuangan. Melakukan kegiatan resume untuk

mendapatkan informasi yang intensif mengenai pokok bahasan seperti konsep

human capital sebagai aset, metode pengukuran human capital, pelaporan

pemain sepak bola sebagai human capital dalam laporan keuangan klub, dan

relevansi juga kritik terhadap konsep human capital sebagai aset.

2. Mempelajari referensi khusus yang berkaitan dengan konsep pengakuan

pemain sepak bola sebagai aset bagi klub serta melihat bentuk pelaporan

pemain sepak bola dalam laporan keuangan klub.

3. Membandingkan dengan kondisi industri sepak bola di Indonesia,

permasalahan yang ada pada industri sepak bola di Indonesia, proses transfer

pemain sepak bola di Liga Indonesia, dan pelaporan laporan keuangan klub

sepak bola di Indonesia berdasarkan konsep akuntansi sumber daya manusia.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA INDUSTRI

SEPAK BOLA

MOCH. FAHRIZAL ANANI

49

BAB 4

PEMBAHASAN

Bab ini akan menjelaskan mengenai hasil studi literatur yang Peneliti

gunakan dalam “Akuntansi Sumber Daya Manusia pada Industri Sepak Bola”

beserta beberapa ulasan fakta-fakta yang Peneliti temukan dalam penelitian.

Dimulai dengan menyajikan gambaran umum literatur perlakuan akuntansi

terhadap pemain sepak bola, kemudian dilanjutkan dengan: Konsep dan

Pengukuran Human Capital dalam Akuntansi Sumber Daya Manusia; Pemain

Sepak Bola sebagai Human Capital dalam Industri Sepak Bola; dan Karakteristik

Pemain Sepak Bola sebagai Aset yang akhirnya menuju pada pengukuran dan

pelaporan pemain sepak bola yang dilakukan oleh klub Arsenal FC, Everton FC,

Manchester United FC, dan West Ham United FC.

4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

Objek bahasan tentang akuntansi pemain sepak bola menarik perhatian

peneliti karena pemain sepak bola sebagai sumber daya manusia bagi klub

merupakan aset penting yang harus diakui dalam laporan keuangan. Sedangkan

masih terdapat perdebatan oleh banyak kalangan mengenai pengakuan akuntansi

bagi pemain sebagai aset atau beban bagi suatu klub sepak bola. Sumber data

yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari jurnal ilmiah, artikel ilmiah, buku

literatur dan e-book yang membahas tentang akuntansi pemain sepak bola.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA INDUSTRI

SEPAK BOLA

MOCH. FAHRIZAL ANANI

50

Penelitian ini menggunakan sampel laporan keuangan 4 klub yang bermain

di kasta teratas sepak bola Liga Inggris sebagai salah satu data yang diteliti. Klub

tersebut adalah Arsenal FC, Everton FC, Manchester United dan West Ham

United. Pembahasan dilakukan dengan menampilkan literatur utama kemudian

diikuti dengan konsep dan pengukuran human capital dalam akuntansi sumber

daya manusia, pemain sepak bola sebagai human capital dalam industri sepak

bola dan karakteristik pemain sepak bola sebagai aset klub sepak bola.

4.2. Deskripsi Hasil Penelitian

4.2.1. Konsep dan Pengukuran Human Capital dalam Akuntansi Sumber

Daya Manusia

Human capital memiliki arti sebagai manusia itu sendiri yang secara

personal dipinjamkan kepada perusahaan dengan kemampuan daya pikir dan daya

fisik yang dimiliki (Stewart, 1997 dalam Totanan, 2004). Daya pikir merupakan

kecerdasan yang dibawa sejak lahir dan kecakapan yang diperoleh dari suatu

pembelajaran maupun pelatihan. Sedangkan daya fisik adalah kekuatan dan

ketahanan yang dimiliki manusia dalam melakukan suatu pekerjaan yang lama

ataupun berat.

Mayo (2000) dalam Rachmawati et al. (2004) menjelaskan bahwa human

capital merupakan bagian penting dari entitas karena menjadi sumber

pengetahuan dan inovasi serta pengembangan strategi melalui suatu penelitian,

pelatihan dan pengembangan keterampilan. Perusahaan akan memiliki nilai

tambah dari human capital melalui motivasi, komitmen dan efektivitas kerja

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA INDUSTRI

SEPAK BOLA

MOCH. FAHRIZAL ANANI

51

sumber daya manusia yang bekerja pada perusahaan. Tambahan nilai yang

diperoleh dari human capital dalam proses menjalankan tugas dan pekerjaannya

akan memberikan sustainable revenue di masa yang akan datang bagi suatu

entitas. Perusahaan yang dikelola oleh orang yang berbeda akan menghasilkan

sesuatu yang berbeda juga. Artinya, jika suatu aset perusahaan yang sama tetapi

dikelola oleh individu yang berbeda nantinya akan memiliki nilai tambah yang

berbeda. Sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan juga merupakan suatu

penggerak bagi aset berwujud yang dimiliki perusahaan untuk dapat

menghasilkan nilai tambah bagi perusahaan.

Terdapat dua metode menurut Flamholtz (1974) dalam Tunggal (1995)

untuk mengukur human capital yaitu Metode Biaya Historis (Historical Cost of

Human Resource), yang menghitung nilai atas semua biaya sumber daya manusia

yang telah dikeluarkan untuk memperoleh (acquisition cost) dan mengembangkan

(development cost) sumber daya manusia dari suatu organisasi, serta Metode

Biaya Pengganti (Replacement Cost of Human Resource) yang mencakup semua

biaya yang akan dikeluarkan perusahaan untuk menggantikan sumber daya

manusia yang sekarang dipekerjakannya. Dasar metode pengukuran nilai Human

Capital terdiri dari dua metode, yaitu :

1. Metode Moneter tujuannya adalah menyediakan sebuah cara untuk pengukuran

dua dimensi utama dari harga perseorangan di sebuah organisasi perusahaan

(Expected Conditional Value dan Realizable Value). Metode-metode

pengukuran yang menggunakan ukuran-ukuran moneter adalah Historical

(Original Cost Method), Replacement Cost Method, Current Cost Method,

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA INDUSTRI

SEPAK BOLA

MOCH. FAHRIZAL ANANI

52

Opportunity Cost Method, Compensation Model, Adjusted Discounted Future

Wages Method, dan Goodwill method.

2. Metode pengukuran non moneter pada Human Resource Accounting (HRA)

menggunakan variabel-variabel tertentu dalam menyajikan informasi mengenai

nilai sumber daya manusia, seperti inventarisasi keterampilan dan kemampuan

pekerja, dan pengukuran sikap atau tingkah lakunya, pengukuran ini lebih

relevan digunakan untuk pihak intern terutama untuk mengukur prestasi kerja

level manajemen dari tingkat bawah sampai tingkat atas. Beberapa metode

menilai sumber daya manusia dengan teknik non moneter adalah mendaftar

kemampuan dan keahlian seseorang, pembuatan rating atau ranking atas

prestasi seseorang, penilaian terhadap potensi seseorang, pengukuran sikap,

subjective expected utility dan model likert-bowers.

4.2.2. Pemain Sepak Bola sebagai Human Capital dalam Industri Sepak Bola

Sepak bola telah menjadi industri yang sangat menguntungkan pada masa

sekarang. Banyak investor dari Timur Tengah dan Rusia yang menginvestasikan

kekayaannya pada klub-klub besar di daratan Eropa. Tujuannya pun sudah pasti

untuk meraup kentungan lewat banyaknya prestasi yang didapatkan oleh klub

yang dimiliki. Klub yang kuat adalah klub yang terdiri dari pemain-pemain

bintang kelas dunia. Maka dari itu para pemilik klub tidak segan mengeluarkan

dana jutaan poundsterling untuk membeli pemain yang dianggap mampu

mengangkat prestasi klub tersebut.

Pemain sepak bola merupakan human capital yang secara personal

memberikan kontribusi jasa melalui daya pikir dan fisik yang dimilikinya untuk

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA INDUSTRI

SEPAK BOLA

MOCH. FAHRIZAL ANANI

53

klub sepak bola. Pemain sepak bola memiliki daya pikir yaitu bakat yang dimiliki

sejak lahir dan visi bermain di atas lapangan yang diperoleh dari proses latihan di

akademi sepak bola. Daya fisik yang merupakan kekuatan dan ketahanan stamina

yang dimiliki pemain sepak bola dalam berlatih maupun bermain dalam suatu

pertandingan.

Pemain sepak bola menjadi bagian penting dari klub karena memiliki

peranan menambah nilai klub tersebut melalui performa dan kemenangan yang

diraih dalam suatu pertandingan. Tambahan nilai yang didapat dari pemain sepak

bola dalam melakukan tugas dan kewajibannya akan memberikan sustainable

revenue bagi klub di masa yang akan datang. Seperti banyaknya sponsor yang

akan dimiliki oleh klub, pendapatan dari segi siaran pertandingan, semakin

banyaknya suporter yang menonton pertandingan klub, dan hadiah dari kompetisi

yang diikuti.

Penilaian pemain sepak bola hanya dilakukan bagi pemain yang dibeli

klub dari klub lainnya dengan harga tertentu. Sedangkan untuk pemain yang

berasal dari akademi klub dan pemain yang dibeli secara gratis karena kontrak

dengan klub lamanya habis, oleh IFRS tidak diperbolehkan dinilai di neraca

keuangan klub. Hal ini serupa dengan internally generated intangibles lainnya

seperti merek yang dikembangkan sendiri oleh perusahaan. Transfer pemain sepak

bola dilakukan ketika awal dan pertengahan kompetisi. Klub mencari pemain

yang dianggap dapat membantu tim meraih kesuksesan. Soepriyanto (2013)

menjelaskan ada beberapa komponen biaya yang terkait dengan transfer yang

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA INDUSTRI

SEPAK BOLA

MOCH. FAHRIZAL ANANI

54

dikapitalisasi dalam laporan keuangan dan diamortisasi sepanjang usia kontrak

pemain. Komponen biaya yang terkait dengan transfer yaitu :

1. Biaya Transfer

Bagian yang utama dalam transaksi kontrak pemain yaitu biaya transfer.

Biaya ini merupakan penawaran awal klub peminat kepada klub pemilik pemain

yang bersangkutan. Nilainya dimulai dari nol, ratusan ribu sampai puluhan

ataupun ratusan juta poundsterling. Jika biaya transfer disepakati, maka proses

transaksi transfer akan bisa dilanjutkan ke tahapan selanjutnya. Pada kondisi

terbaru seperti sekarang, banyak pemain sepak bola pada klausul kontraknya telah

dicantumkan biaya transfer minimal yang harus dibayar oleh klub peminat. Jadi,

apabila klub peminat sanggup membayar sejumlah uang yang telah ditentukan,

maka proses transaksi bisa langsung ke tahap selanjutnya.

Biaya transfer ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain performa

pemain yang akan dibeli, pemain yang sedang dalam kondisi on fire akan dihargai

dengan harga yang tinggi. Faktor selanjutnya adalah potensi yang dimiliki pemain

yang akan berpengaruh di masa mendatang, pemain dengan usia emas antara 21-

27 tahun biasanya dihargai lebih mahal karena dianggap memiliki prospek yang

baik di masa mendatang. Lama kontrak yang dimiliki pemain juga akan

mempengaruhi besarnya nilai transfer, jika sisa kontrak di klub sekarang masih

lama maka biaya transfer akan menjadi mahal dan sebaliknya. Posisi pemain juga

termasuk faktor dalam transfer pemain, biasanya posisi penyerang akan lebih

mahal harganya karena dari seorang penyerang diharapkan terciptanya gol yang

membawa tim memenangi suatu pertandingan. Dan beberapa faktor lainnya yang

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA INDUSTRI

SEPAK BOLA

MOCH. FAHRIZAL ANANI

55

bisa mempengaruhi nilai transfer yaitu sejarah cedera pemain, status

kewarganegaraan, dan status klub yang akan membeli pemain.

2. Training Compensation

Biaya pelatihan atau Training Compensation adalah biaya kompensasi

latihan yang harus dibayarkan ke klub sebelumnya. Pelatihan dan pendidikan

dalam akademi sepak bola biasanya dilakukan dalam rentang usia 12 sampai

dengan 23 tahun. Biaya ini harus dibayarkan ketika pemain tersebut

menandatangani kontrak profesional pertamanya dan setiap kali pemain tersebut

ditransfer ke klub lain sampai berusia 23 tahun. Besarnya nilai biaya ini

ditentukan oleh FIFA sebagai asosiasi sepak bola dunia.

3. Solidarity Contribution

Solidarity Contribution merupakan besaran biaya yang dikeluarkan dalam

transfer untuk membayar klub yang melatih pemain tersebut ketika berusia antara

12-23 tahun. Biaya ini berbeda dengan biaya sebelumnya yaitu Training

Compensation. Apabila pemain tersebut dalam rentang 12-23 tahun berlatih di

beberapa klub berbeda maka dipilih klub yang paling lama dia berlatih sebagai

penerima biaya Solidarity Contribution. Besarnya biaya Solidarity Contribution

yang telah ditetapkan FIFA yaitu 5% dari total biaya transfer setelah dikurangi

Training Compensation.

4. Biaya Agen

Setiap pemain sepak bola mayoritas akan diwakili oleh agen pemain dalam

melakukan negosiasi dengan klub baik dalam hal gaji maupun biaya transfer.

Agen juga berperan penting dalam lancarnya proses transfer dari satu klub ke klub

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA INDUSTRI

SEPAK BOLA

MOCH. FAHRIZAL ANANI

56

lainnya. Bisa dibilang agen merupakan jembatan antara pemain dan klub. Dari

biaya total transfer terdapat juga beberapa persen bagian untuk agen sesuai

kesepakatan yang telah ditentukan. Berdasarkan catatan FIFA pada tahun 2012,

jumlah biaya agen dan pihak-pihak terkait lainnya mencapai 25% dari total biaya

transfer pemain tersebut. Contoh agen yang terkenal yaitu Mino Raiola, seorang

berkebangsaan Italia yang menjadi agen dari banyak pemain top di dunia seperti,

Zlatan Ibrahimovich, Cristiano Ronaldo, dan lainnya lagi. Ada pula pemain yang

mempercayakan ayah, kakak, adik atau saudara lainnya sebagai agennya sendiri.

5. Signing Bonus

Biaya ini merupakan biaya yang dikeluarkan oleh klub untuk pemain itu

sendiri secara pribadi. Signing bonus ini nantinya akan masuk ke rekening pribadi

pemain sendiri sesuai dengan kesepakatan yang telah disepakati sebelumnya.

Adanya signing bonus ini juga dapat mempengaruhi keputusan seorang pemain

untuk bergabung dengan suatu klub.

Selain mengkapitalisasi pemain sepak bola alternatif lain yang dilakukan

oleh klub yaitu dengan langsung membebankan kos dari transfer pemain ke akun

biaya di laporan laba rugi klub pembeli. Sehingga nilai dari kontrak pemain tidak

diakui dalam periode kontrak yang berlaku dan pemain tidak diakui sebagai aset

tetapi sebagai beban. Klub melakukan pendekatan ini karena tidak dapat

mengukur masa manfaat ekonomis masa depan dari kontrak pemain sehingga

tidak mengakuinya sebagai aset tidak berwujud.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA INDUSTRI

SEPAK BOLA

MOCH. FAHRIZAL ANANI

57

4.2.3. Karakteristik Pemain Sepak Bola sebagai Aset

Berdasarkan laporan dari UEFA sebagai asosiasi klub sepak bola benua

Eropa, dalam “UEFA Club Licensing Benchmarking Report” tahun 2010,

diketahui bahwa terdapat 60% klub yang berada di bawah naungan UEFA

menggunakan pendekatan kapitalisasi dalam mengakui pemain sepak bola.

Namun jika dikerucutkan lagi menjadi 80 klub elit yang masuk ke babak

kualifikasi utama kompetisi UEFA, maka akan terlihat jika 91% dari klub-klub

tersebut menggunakan kapitalisasi dalam mengakui pemain sepak bola daripada

melakukan pendekatan pembebanan kos ke akun biaya. Kompetisi UEFA

merupakan kompetisi yang diikuti oleh klub yang menduduki peringkat atas

masing-masing liga di negaranya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa klub-klub

besar di benua Eropa lebih memilih pendekatan kapitalisasi yang mengakui

pemain sepak bola sebagai aset.

Pengakuan pemain sepak bola sebagai aset telah menimbulkan perbedaan

pendapat di antara para akademisi dan peneliti. Hal ini dipicu karena masih

biasnya manfaat ekonomi masa depan yang diperoleh dari kontrak pemain sepak

bola tersebut. Dari penelitian yang dilakukan Amir dan Livne (2005) Brommer

(2011) menyebutkan bahwa tidak ada pengaruh signifikan oleh kontrak pemain

sepak bola terhadap manfaat ekonomi masa depan sebuah klub. Berbeda dengan

penelitian Devi (2004) yang menganggap pemain sepak bola sebagai aset karena

berperan penting terhadap bertambahnya nilai klub. Pemain yang tepat dapat

membawa klub berprestasi sehingga nantinya akan membawa keuntungan bagi

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA INDUSTRI

SEPAK BOLA

MOCH. FAHRIZAL ANANI

58

klub lewat sponsor, hak siar pertandingan, penjualan merchandise klub, dan

bertambahnya basis pendukung klub secara global.

Pencatatan transaksi jual beli kontrak pemain atau dalam laporan keuangan

klub disebut player’s registration di Eropa menggunakan standar IAS 38

Intangible Assets. Kriteria pengakuan suatu aset tak berwujud dapat diakui

sebagai aset di neraca menurut IAS 38 adalah sebagai berikut :

1. Aset tersebut dapat diidentifikasi. Yang berarti aset tersebut mempunyai

manfaat ekonomis yang dapat dijual, disewakan atau dipertukarkan secara

terpisah.

2. Perusahaan memiliki kendali terhadap aset tersebut, seperti adanya hak legal

dan kontrak.

3. Perusahaan mendapatkan manfaat ekonomis di masa mendatang dari aset

tersebut.

4. Harga Perolehan aset tersebut dapat diukur secara andal.

Kriteria yang telah disebutkan di atas akan menjadi dasar pembahasan

bagaimana pemain sepak bola dapat diakui sebagai aset. Pemain sepak bola dapat

diidentifikasi dengan jelas sehingga dapat dijual, disewakan dan dipertukarkan

secara terpisah. Adanya bursa transfer membuat klub bisa menjual, menyewakan

dan menukar pemainnya.

Pemain akan dijual bila memang tidak dibutuhkan oleh tim atau ada

tawaran besar yang datang dari tim lain. Sedangkan klub akan menyewakan

pemainnya bila mereka kelebihan pemain dan ingin memberikan waktu bermain

lebih banyak kepada pemainnya. Biasanya para pemain muda yang akan

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA INDUSTRI

SEPAK BOLA

MOCH. FAHRIZAL ANANI

59

dipinjamkan agar saat kembali dari masa peminjaman pemain tersebut memiliki

kemampuan yang lebih baik dari sebelumnya. Alasan lain karena biaya gaji yang

terlalu tinggi sehingga klub akan meminjamkan pemainnya dan gaji akan dibayar

oleh klub peminjam. Pertukaran pemain terjadi lebih dikarenakan strategi yang

akan dipakai oleh kedua tim yang bersangkutan. Kedua tim akan sepakat jika

pemain yang ditukar akan berguna di timnya masing-masing. Pada proses

pertukaran biasanya ada klub yang akan dikenakan biaya tambahan sesuai dengan

kesepakatan.

Klub juga memiliki kendali atas pemain sepak bola melalui kontrak hukum

yang mengikat antara klub dan pemain sepak bola. Kontrak dilakukan pada awal

bergabungnya pemain ke klub tersebut dan berisi kesepakatan di antara kedua

pihak. Pemain dan klub harus mematuhi apa yang ada di isi kontrak tersebut.

Pemain tidak boleh berpindah ke klub lain tanpa seizin klub yang telah

mengontraknya kecuali kontraknya telah habis. Menurut aturan dari FIFA, pemain

yang kontraknya tersisa 6 bulan lagi dapat melakukan negosiasi klub lain tetapi

proses kepindahan baru diresmikan setelah kontrak dengan klub lamanya telah

habis. Maka dari itu klub memiliki kendali penuh atas pemainnya agar tidak

pindah tanpa izin selama masih terikat kontrak dengan klub.

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa tujuan klub memiliki dan

membeli pemain yang berkualitas adalah untuk membawa klub berprestasi baik di

tingkat lokal maupun secara global. Manfaat ekonomis masa depan yang

diberikan oleh pemain sepak bola bagi klub yaitu kesuksesan dan sustainable

revenue. Pemain berkontribusi terhadap kesuksesan klub lewat penampilannya di

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA INDUSTRI

SEPAK BOLA

MOCH. FAHRIZAL ANANI

60

atas lapangan dalam meraih kemenangan. Apabila klub berprestasi karena

kemenangan yang diraih oleh tim yang kuat maka akan banyak menarik pihak

sponsor untuk masuk ke dalam klub, meningkatnya hak siar karena orang akan

berebut melihat permainan klub tersebut, meningkatnya penjualan merchandise

klub, dan bertambahnya fans secara global. Pemain seperti Cristiano Ronaldo

bahkan dapat memberi kontribusi baik di luar ataupun di dalam lapangan. Sudah

banyak rekor gol yang telah diciptakan dan mengantar Real Madrid meraih juara

Liga Spanyol dan Liga Champions Eropa. Di luar lapangan pesona Ronaldo juga

tidak kalah hebat dengan banyaknya iklan yang telah dibintangi. Dengan

banyaknya iklan yang dibintangi pemainnya, Real Madrid pun memperoleh

keuntungan ekonomis.

Bursa Transfer pemain di Eropa merupakan active transfer market bagi

pemain sepak bola. Harga Perolehan yang jelas dapat dilihat dari nilai transfer

yang dikeluarkan oleh klub pembeli. Sehingga harga pemain sepak bola dapat

diukur secara andal dengan adanya bursa transfer pemain. Dan sekarang dengan

banyaknya situs penyedia nilai transfer pemain memudahkan pengukuran pemain

sepak bola. Salah satu situs yang menyajikan nilai transfer pemain secara lengkap

yaitu transfermarkt.de. Pembahasan kriteria yang telah dilakukan menjelaskan

bahwa untuk industri sepak bola di Eropa dapat mengategorikan dan mengakui

pemain sepak bola sebagai aset tak berwujud.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA INDUSTRI

SEPAK BOLA

MOCH. FAHRIZAL ANANI

61

4.3. Hasil Penelitian

4.3.1. Kebijakan Akuntansi untuk Pemain Sepak Bola

Kebijakan akuntansi yang digunakan oleh Arsenal menyatakan bahwa

biaya (cost) yang berkaitan dengan perolehan player registration atau

perpanjangan kontrak mereka, termasuk fee untuk agen, dikapitalisasi dan

diamortisasi dalam jumlah yang sama selama periode kontrak tersebut. Jika

kontrak di negosiasi ulang, maka biaya yang belum diamortisasi (unamortized

cost) akan diamortisasi selama masa kontrak yang baru bersama dengan biaya

baru yang muncul dari perpanjangan kontrak. Jika akuisisi player registration

melibatkan aktiva non kas, seperti pertukaran antar pemain, maka transaksi

tersebut dihitung menggunakan estimasi nilai pasar dari aktiva yang ditukar

tersebut.

Everton, Manchester United dan West Ham United secara umum

menerapkan kebijakan akuntansi yang tidak berbeda jauh dengan kebijakan

akuntansi yang digunakan oleh klub sepak bola Arsenal. Baik Everton,

Manchester United dan West Ham United juga memiliki kebijakan yang sama

saat mengelola biaya klub. Khususnya saat terjadi negosiasi ulang untuk

memperpanjang kontrak pemain yang otomatis akan muncul biaya baru yang

langsung di amortisasi bersama dengan sisa biaya amortisasi kontrak sebelumnya

selama masa kontrak baru pemain yang sedang berjalan. Pada dasarnya kebijakan

akuntansi keempat klub tersebut mengakui dan mengkapitalisasi pemain

sepakbola dalam player registration sebagai aktiva tak berwujud. Nilai

kapitalisasi merupakan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh pemain

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA INDUSTRI

SEPAK BOLA

MOCH. FAHRIZAL ANANI

62

tersebut sampai siap digunakan (harga perolehan). Keempat klub tersebut

menggunakan metode garis lurus selama masa kontrak dalam mengamortisasi

kontrak pemain sepak bola yang dimilikinya.

4.3.2. Pengakuan Pemain Sepak Bola sebagai Aktiva

Pengamatan yang dilakukan dari laporan keuangan klub Arsenal, Everton,

Manchester United dan West Ham United diketahui bahwa mereka mengakui

pemain sepak bola sebagai aktiva tak berwujud pada laporan keuangannya.

Arsenal melaporkan para pemain sepak bolanya pada neraca (Balance Sheet)

dengan perkiraan Intamgible Asset. Pada tanggal neraca 31 Mei 2013 nilai

intangible fixed asset yang dilaporkan sebesar 96,570,000 Poundsterling.

Everton juga mengakui pemain sepak bola yang dimiliki sebagai aktiva tak

berwujud. Pada tanggal Balance Sheet per 31 Mei 2013, Everton mencatat

pengakuan pemainnya pada intangible asset sebesar 29,601,000 Pounsterling dari

total aset klub tersebut yang sebesar 35,829,000 Poundsterling. Berbeda dengan

Arsenal, jumlah aktiva tak berwujud yang dimiliki oleh Everton lebih besar

daripada jumlah aktiva berwujud. Aktiva tidak berwujud yang dimiliki Everton

mencapai lebih dari 80% dari total keseluruhan aktiva yang dimiliki.

Manchester United dalam melakukan pengakuan terhadap pemain sepak

bola yang dimilikinya tidak berbeda dengan Arsenal dan Everton. Manchester

United mencatat pemainnya pada player registration. Pada Balance Sheet tanggal

30 Juni 2013 tercatat bahwa jumlah player registration yaitu sebesar 119,947,000

Poundsterling dari total keseluruhan aktiva yang berjumlah 1,118,311,000

Poundsterling.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA INDUSTRI

SEPAK BOLA

MOCH. FAHRIZAL ANANI

63

West Ham United juga mengakui pemain sepak bola yang bermain untuk

mereka sebagai aktiva tidak berwujud sama seperti tiga klub sebelumnya. Pada

Balance Sheet tanggal 30 Mei 2013 dilaporkan bahwa West Ham United memiliki

intangible asset sebesar 24,479,000 Poundsterling dari total aset sebesar

89,084,000 Poundsterling. Dari keterangan di atas, dapat disimpulkan bahwa

keempat klub Liga Inggris tersebut memiliki kebijakan yang sama dalam

mengakui pemain sepak bola yang dimilikinya, yaitu mengakui mereka sebagai

aset yang berharga bagi klubnya masing-masing dan dicatat di intangible asset

yang berada di neraca atau Balance Sheet klub sepak bola di Liga Inggris.

4.3.3. Pengukuran dan Penilaian Pemain Sepak Bola

Setelah diakui sebagai aset tidak berwujud bagi klub, selanjutnya pemain

sepak bola akan diukur dan dinilai lalu dicatat dalam laporan keuangan klub sepak

bola. Pemain sepak bola diperoleh dari hasil didikan akademi ataupun pembelian

dari klub lain. Arsenal, Everton, Manchester United dan West Ham United

melaporkan pemain sepak bola yang dimilikinya sebesar net book value pemain

tersebut, yaitu sebesar nilai historis (harga akuisisi/harga pembelian) dikurangi

dengan akumulasi amortisasi.

Keempat klub sepak bola tersebut melakukan amortisasi untuk pemain

sepak bola yang dimilikinya serta mengakumulasikannya dalam perkiraan

Akumulasi Amortisasi. Arsenal, dalam laporannya menambahkan bahwa net book

value dari pemain tersebut mungkin tidak menggambarkan current market value

dari pemain tersebut. Klub memperkirakan bahwa nilai realisasi bersih (net

realizable value) dari pemain tersebut lebih besar dari nilai bukunya dengan

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA INDUSTRI

SEPAK BOLA

MOCH. FAHRIZAL ANANI

64

jumlah yang signifikan. Bagi pemain yang dikembangkan oleh klub lewat

akademi yang dimiliki klub tersebut, nilainya tidak dicantumkan di dalam laporan

keuangan.

4.3.4. Pelepasan Pemain Sepak Bola

Pelepasan atau penjualan pemain disebabkan oleh banyak faktor misalnya,

pemain tersebut terlalu sering cedera sehingga klub tidak bisa menerima manfaat

dari pemain tersebut sehingga pemain akan diputus kontraknya atau dijual ke klub

yang menginginkannya. Kemudian dapat juga terjadi penjualan pemain bintang

atau pemain yang menjadi andalan klub karena klub mendapat tawaran yang besar

dari klub lain sehingga terjadi transaksi penjualan antar klub.

Pelepasan atau penjualan pemain sepak bola terjadi pada keempat klub

untuk periode 2012/2013. Berdasarkan pengamatan terhadap laporan keuangan

keempat klub tersebut, transaksi pelepasan pemain melibatkan beberapa item pada

beberapa laporan keuangan yaitu Balance Sheet, Income Statement, Statement of

Cashflow, dan Catatan atas laporan keuangan atau biasa di sebut Notes of

Financial Statement.

Penjualan pemain sepak bola terjadi antara satu klub dengan klub lainnya.

Pemain akan dijual jika klub menerima tawaran harga dari klub pembeli. Setelah

itu pemain akan diperbolehkan menegosiasikan kontrak dengan klub pembeli

tersebut. Pelepasan biasanya terjadi jika pemain tersebut akan habis kontraknya

pada klubnya saat ini. Menurut aturan UEFA, pemain yang mempunyai sisa

kontrak 6 bulan atau kurang boleh bernegosiasi dengan klub lain. Dalam peristiwa

seperti ini klub pembeli tidak perlu mengeluarkan dana untuk mengakuisisi

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA INDUSTRI

SEPAK BOLA

MOCH. FAHRIZAL ANANI

65

pemain tersebut. Proses kepindahan akan diselesaikan ketika kontrak pemain yang

bersangkutan telah habis pada klub lamanya.

4.3.5. Pengungkapan Pemain Sepak Bola

Pengungkapan pemain sepak bola atau dalam laporan keuangan klub

disebut sebagai player’s registration di Eropa mengikuti standar akuntansi IAS 38

Intangible Assets. Berdasarkan data yang dimiliki oleh UEFA pada tahun 2010,

diketahui bahwa kontrak pemain sepak bola berjumlah 25% dari total aset klub di

Eropa yang bernilai 5,2 trilyun Euro dan hampir bernilai sama dengan aset tetap

klub-klub tersebut seperti stadion dan fasilitas akademi yang bernilai 5,9 trilyun

Euro.

Arsenal, Everton, Manchester United dan West Ham United melaporkan

pemain sepak bolanya pada neraca (Balance Sheet) dengan perkiraan Intangible

Fixed Asset. Keempat klub tersebut melaporkannya sebesar net book value, yaitu

harga perolehan (cost) dikurangi dengan akumulasi amortisasi/depresiasi. Jika

merujuk pada pengungkapan menurut IAS 38 tersebut, tampak bahwa keempat

klub tersebut telah melakukan pengungkapan yang cukup memadai terhadap

aktiva berupa pemain sepakbola yang dimilikinya.

4.4 . Industri Sepak Bola di Indonesia

Sepak bola di Indonesia menjadi olahraga yang paling populer dibanding

dengan bulutangkis atau basket, hampir sama seperti di kebanyakan negara.

Kecintaan masyarakat terhadap olahraga ini ditunjukkan dengan dukungan penuh

secara besar-besaran saat timnas Indonesia bermain. Sepak bola Indonesia

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA INDUSTRI

SEPAK BOLA

MOCH. FAHRIZAL ANANI

66

sekarang sedang menuju masa transisi untuk menjadi sebuah industri sepak bola.

Hal ini ditandai dengan diwajibkannya klub-klub amatir untuk memiliki badan

hukum. Sehingga pengelolaan klub yang dulunya amatir berubah menjadi klub

yang dikelola secara profesional.

Penyelenggaraan kompetisi sepak bola nasional di Indonesia dilaksanakan

secara amatir pada tahun 1930-1979 yang lebih dikenal dengan istilah

Perserikatan. Pada tahun 1979-1980 dibentuklah kompetisi sepak bola semi-

profesional oleh PSSI yang dinamakan Liga Sepak Bola Utama atau Galatama.

Meski begitu, Perserikatan dan Galatama tetap berjalan sendiri-sendiri.

Perserikatan merupakan klub yang dibiayai menggunakan APBD sedangkan

Galatama berisikan klub yang dibiayai oleh perusahaan swasta. Pada tahun 1994,

PSSI membentuk Liga Indonesia, sebuah kompetisi baru hasil penggabungan dari

fanatisme kedaerahan yang dimiliki Perserikatan dan profesionalisme yang

dimiliki Galatama. Namun sumber biaya yang dimiliki klub masih ada yang

menggunakan APBD. Baru pada tahun 2008 PSSI membentuk sebuah liga

profesional di Indonesia yang bernama Liga Super Indonesia. Klub pun

diwajibkan berbadan hukum legal sehingga pengelolaan klub menjadi profesional.

Kondisi sepak bola di Indonesia masih tertinggal jauh apabila

dibandingkan dengan sepak bola di Eropa khususnya Liga Inggris. Masih banyak

permasalahan yang terjadi baik di dalam maupun di luar lapangan yang harus

diselesaikan oleh induk organisasi sepak bola Indonesia atau PSSI. Mulai dari

tunggakan gaji pemain sepak bola yang belum dibayar, tidak tentunya jadwal

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA INDUSTRI

SEPAK BOLA

MOCH. FAHRIZAL ANANI

67

penyelenggaraan liga, pemasukan bagi klub yang masih minim, kericuhan antar

suporter dan praktek pengaturan skor.

Klub sepak bola di Indonesia hanya mengandalkan pemasukan lewat tiket

pertandingan. Hal ini yang menjadikan pemasukan tiap klub menjadi sedikit.

Hanya beberapa klub saja yang mendapatkan suntikan dana lebih dari investor

maupun sponsor yang diperoleh misalnya klub Arema Cronus dan Persib

Bandung. Pendapatan dari merchandise klub juga tidak dapat diandalkan karena

maraknya barang tiruan yang dijual di pasaran sehingga penjualan merchandise

klub di Indonesia tidak efektif dan menjadi sia-sia. Sedangkan pembagian hak siar

klub berbeda dengan yang terjadi di Liga Inggris. Jika di Liga Inggris pendapatan

hak siar akan dibagi secara rata kepada klub, di Indonesia hak siar akan diberikan

kepada operator liga yang kemudian beberapa persennya akan dibagi kepada klub.

Sedikitnya jumlah pemasukan tersebut yang menimbulkan beberapa masalah

finansial dan yang paling umum terjadi adalah belum dibayarnya gaji pemain

selama beberapa bulan.

Pemain sepak bola yang berkompetisi di Indonesia rata-rata akan di

kontrak selama satu musim penuh berjalan dan paling lama sampai 2 tahun. Hal

ini yang menyebabkan jarang sekali terjadinya proses transfer jual beli pemain

dari satu klub ke klub lainnya. Jarang sekali melihat klub di Indonesia membayar

sejumlah uang kepada klub lain untuk membeli pemain yang dimilikinya. Karena

setelah kontraknya habis pemain akan bebas memilih bertahan di klub lamanya

atau pindah ke klub baru yang akan menjadi tempat bermain selanjutnya.

Pelaporan keuangan klub di Indonesia sulit sekali untuk ditemukan karena

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA INDUSTRI

SEPAK BOLA

MOCH. FAHRIZAL ANANI

68

memang meskipun sudah berbadan hukum legal tetapi klub tersebut tidak listing

di bursa sehingga laporan keuangan tidak dipublikasikan untuk umum..

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA INDUSTRI

SEPAK BOLA

MOCH. FAHRIZAL ANANI

69

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

Penelitian ini dilakukan untuk melihat bagaimana klub sepak bola

mengukur dan melaporkan pemain sepak bola dalam laporan keuangan klub.

Pemain sepak bola merupakan aset penting bagi klub dalam mencapai tujuan yang

telah ditetapkan oleh klub. Dengan diukur dan dilaporkannya pemain sepak bola,

laporan keuangan klub menjadi relevan dan reliable sehingga para investor lebih

percaya lagi kepada manajemen klub. Yang menjadi sampel merupakan empat

klub yang berkompetisi di Liga Inggris yaitu Arsenal FC, Everton FC, Manchester

United FC, dan West Ham United FC. Peneliti menganalisis bagaimana keempat

klub tersebut mengukur dan melaporkan pemain sepak bola dari laporan keuangan

klub yang diperoleh dari website klub. Penelitian ini juga menggunakan beberapa

jurnal ilmiah ataupun tulisan ilmiah lainnya serta beberapa penelitian yang

berkaitan dengan perlakuan akuntansi terhadap pemain sepak bola. Sisa dari bab

ini memberikan informasi lebih lanjut tentang kesimpulan, kontribusi dari

penelitian ini, keterbatasan penelitian dan arah potensial lebih lanjut untuk studi.

5.1. Kesimpulan

Perkembangan industri sepak bola semakin maju sebagai suatu bisnis

khususnya di daratan Eropa. Hal ini menuntut adanya pengelolaan yang baik dari

manajemen klub agar dapat terus dipercaya oleh para investor. Aturan yang tepat

dan jelas harus dibuat agar tujuan klub dan kepentingan investor dapat terpenuhi.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA INDUSTRI

SEPAK BOLA

MOCH. FAHRIZAL ANANI

70

Pedoman akuntansi yang jelas dalam pembuatan laporan keuangan klub menjadi

salah satu hal yang sangat penting. Laporan keuangan yang telah sesuai dengan

standar akuntansi yang berlaku dapat memudahkan pengguna internal maupun

eksternal klub untuk membuat kebijakan financial dan mengawasi

keberlangsungan klub tersebut.

Manusia merupakan sumber daya penting dalam pelaksanaan kegiatan

usaha dari satu entitas. Pemilihan, pelatihan dan penempatan sumber daya

manusia secara tepat akan memberi hasil maksimal kepada perusahaan. Peran

penting yang dimiliki oleh manusia tersebut memungkinkan manusia untuk

dilaporkan dalam laporan keuangan satu perusahaan. Begitu juga dengan sebuah

klub sepak bola yang sangat bergantung terhadap pemainnya untuk meraih

kesuksesan. Klub akan meraih kemenangan demi kemenangan jika diisi oleh

pemain yang berkualitas dan profesional dalam menjalankan tugasnya.

Secara umum terdapat dua metode untuk mengukur pemain sepak bola

sebagai human capital yaitu Metode Biaya Historis (Historical Cost of Human

Resource), yang menghitung nilai atas semua biaya sumber daya manusia yang

telah dikeluarkan untuk memperoleh (acquisition cost) dan mengembangkan

(development cost) sumber daya manusia dari suatu organisasi, serta Metode

Biaya Pengganti (Replacement Cost of Human Resource) yang mencakup semua

biaya yang akan dikeluarkan perusahaan untuk menggantikan sumber daya

manusia yang sekarang dipekerjakannya. Pada 4 klub yang diteliti yaitu Arsenal,

Everton, Manchester United dan West Ham United melaporkan pemain sepak

bola yang dimilikinya sebesar net book value pemain tersebut, yaitu sebesar nilai

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA INDUSTRI

SEPAK BOLA

MOCH. FAHRIZAL ANANI

71

historis (harga akuisisi/harga pembelian) dikurangi dengan akumulasi amortisasi.

Keempat klub sepak bola tersebut melakukan amortisasi untuk pemain sepak bola

yang dimilikinya serta mengakumulasikannya dalam perkiraan Akumulasi

Amortisasi.

Pengungkapan pemain sepak bola atau dalam laporan keuangan klub

disebut sebagai player’s registration di Eropa mengikuti standar akuntansi IAS 38

Intangible Assets. Merujuk pada pengungkapan menurut IAS 38, keempat klub

yang diteliti yaitu Arsenal, Everton, Manchester United dan West Ham United

melaporkan pemain sepak bolanya pada neraca (Balance Sheet) dengan perkiraan

Intangible Fixed Asset. Keempat klub tersebut melaporkannya sebesar net book

value, yaitu harga perolehan (cost) dikurangi dengan akumulasi

amortisasi/depresiasi.

5.2. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini memiliki keterbatasan yang juga bisa menjadi saran untuk

penelitian selanjutnya. Pembatasan penelitian terletak pada objek klub yang

mempublikasikan laporan keuangan klub setiap musim. Peneliti lebih banyak

mendapat laporan keuangan klub sepak bola dari klub yang berkompetisi di Liga

Inggris. Untuk menghindari subjektivitas analisis, peneliti menggali banyak jurnal

dan artikel sebagai sumber informasi teoritis yang menjadi dasar penilaian dalam

pnearikan kesimpulan penelitian ini. Penelitian selanjutnya dapat melakukan

pencarian lebih lanjut dan lebih banyak lagi baik di wilayah Eropa atau wilayah

lokal. Melihat kondisi sepak bola Indonesia yang terus berbenah, bukan tidak

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA INDUSTRI

SEPAK BOLA

MOCH. FAHRIZAL ANANI

72

mungkin akan ada beberapa klub yang mempublikasikan laporan keuangannya ke

masyarakat.

5.3. Saran

Perlu beberapa perbaikan agar laporan keuangan klub dapat mencerminkan

kondisi sesungguhnya dari klub tersebut sehingga tujuan klub dan kepentingan

investor dapat terpenuhi. Beberapa hal atau alternatif yang disarankan adalah

sebagai berikut :

1. Perlunya standar yang mengatur tentang pelaporan human capital pada suatu

entitas bisnis. Hal ini penting bagi entitas yang sangat dipengaruhi oleh adanya

human capital khususnya dalam industri sepak bola. Sehingga klub dapat

menyusun laporan keuangan sesuai standar yang sudah ditetapkan dan para

calon investor yang akan menanamkan modalnya di klub dapat melihat nilai

perusahaan yang memadai.

2. Dibentuknya badan formal untuk melakukan penilaian yang wajar dan

independen terhadap seorang pemain sepak bola. Sehingga klub dapat

mengetahui besaran nilai dari pemain yang dimilikinya berdasarkan penilaian

yang dilakukan oleh badan formal tersebut.

3. Untuk sepak bola di Indonesia, harus ditetapkan sistem dan aturan finansial

yang ketat bagi klub yang akan berkompetisi di Liga Indonesia. Sistem

pengelolaan yang profesional agar klub dapat memperoleh pemasukan

sehingga tidak mengalami masalah finansial saat berkompetisi.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA INDUSTRI

SEPAK BOLA

MOCH. FAHRIZAL ANANI

DAFTAR PUSTAKA

Anselm, Strauss. dan Juliet Corbin. 2003. Dasar-Dasar Penelitian Kualitatif.Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Amir, Eli & Gilad Livne. 2005. Accounting, Valuation and Duration ofFootball Player Contract. Journal of Business Finance & Accounting, 32(3) &(4).

Arsenal Holdings PLC. 2013. Statement of Accounts and Annual Report

2012/2013, (Online), (http://arsenal.com, diakses pada tanggal 5 Desember2014)

Baridwan, Zaki. 2000. Intermediate Accounting. Yogyakarta: BPFE

Brummet, R. Lee. 1995. Human Resource Accounting: Modern Accounting.

Terjemahan oleh Tim Penerjemah CV. Alfa Beta. 2000. Bandung: CV. Alfa

Beta.

Brommer, B.C. 2011 . Does the Football Players Contracts Require Extra

Attention?. Tillburg University

Deloitte. 2013. Annual Review of Football Finance-Highlights. UK: Sport

Business Group.

Devi, Astri P. 2004 . Jurnal Perlakuan Akuntansi Terhadap Pemain Sepakbola.

Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, 1, 38-53.

Elo, S. & Kyngäs, H. 2008. The Qualitative Content Analysis Process.

Journal of Advanced Nursing, 62(1): 107–115.

Everton FC Company Limited. 2013. Annual Report and Account 2012/2013,

(Online), (http://evertonfc.com, diakses pada tanggal 5 Desember 2014)

Fitz-enz, J. 2000. The ROI of Human Capital: Measuring the Economic Value

Added of Employee Performance. New York: American Management

Association.

Flamholtz, E.G. 1974. Human Resource Accounting: A Review Of Theory

And Research. Journal of Management Studies, 11(1): 44-61

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA INDUSTRI

SEPAK BOLA

MOCH. FAHRIZAL ANANI

Høegh-Krohn, N. E. J., & K. H. Knivsflå. 2000. Accounting for Intangible

Assets in Scandinavia, the UK, the US, and by the IASC: Challenges and a

Solution. International Journal of Accounting 35, 243-265

Ikhsan, Arfan. 2008. Akuntansi Sumber Daya Manusia: Suatu Tinjauan

Penilaian Modal Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Iskandar. 2009. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Gubung Persada Press.

Kieso, Donald E, et al. Warlfield. 2008. Accounting Principles Eighth Edition.

John Wiley & Sons, Inc.

--------------. Warlfield. 2008. Intermediate Accounting Twelfth Edition. John

Wiley & Sons, Inc.

Krippendorff, K. 1980. Content Analysis: An Introduction to Its Methodology.

Beverly Hills, Calif.: Sage Publications.

Lako, Andreas. 1995. Akuntansi Sumber Daya Manusia: Pengakuan dan

Pelaporan Sumber Daya Manusia Sebagai Asset Organisasi. Yogyakarta:

UPP – AMP YKPN.

Lisvery, Saoria & Irma Yosephine Ginting. 2004. Aktiva Tak Berwujud.

Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, 1, 26-37

Mayo, A. 2000. The Role of Employee Development in The Growth of

Intellectual Capital. Personal Review, Vol.29, No. 4.

Manchester United PLC. 2013. Annual Financial Report 2012/2013, (Online),

(http://manutd.com, diakses pada tanggal 5 Desember 2014)

Mulyadi. 2000. Akuntansi Manajemen, Konsep, Manfaat dan Rekayasa.

Yogyakarta: STIE Yayasan Keluarga Pahlawan Negara.

Rachmawati, D., F. Wulani, & C. E. Susilowati. 2004. Intellectual Capital

pada Industri di Indonesia. Seminar Internasional Management and Reseach

Conference, Sanur Beach Bali Hotel, FE-Universitas Indonesia, Agustus: 1-

21.

Rachmawati, D., dan F. Wulani. 2004. Human Capital dan Kinerja Daerah:

Studi Kasus di Jawa Timur. Penelitian APTIK, April: 1-73.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA INDUSTRI

SEPAK BOLA

MOCH. FAHRIZAL ANANI

Sawarjuwono, T., dan A. P. Kadir. 2003. Intellectual Capital: Perlakuan,

Pengukuran dan Pelaporan. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, 5(1): 35-57.

Setyanto, R. P., 2004. Pengukuran Human Capital: Peluang bagi Departemen

SDM untuk Berperan sebagai Strategic Business Partner. Usahawan No.10,

Tahun XXXIII, Oktober: 18-22.

Soepriyanto, Gatot. 2013. Fenomena “Galactico” Bale dan Oezil-Akuntansi

Untuk Kontrak Pemain Sepak Bola, (Online),

(http://binus.ac.id/2013/10/fenomena-galactico-bale-dan-oezil-akuntansi-

untuk-kontrak-pemain-sepakbola/, diakses 16 September 2014)

Stewart, T. 1997. Intellectual Capital: The New Wealth of Organizations. New

York: Doubleday/Currency.

Tunggal, Amin. 1995. Akuntansi Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka

Cipta.

Totanan, C., 2004. Peranan Intellectual Capital dalam Penciptaan Nilai untuk

Keunggulan Bersaing. Usahawan, No. 1, Tahun XXXIII, Januari: 27-31.

UEFA. 2010. UEFA Club Licensing Benchmarking Report. Switzerland.

Warno. 2011. Pencatatan dan Pengakuan Sumber Daya Manusia dalam

Akuntansi. Jurnal STIE Semarang,3(2): 15-37

West Ham Holding Limited. 2013. Report and Financial Statement

2012/2013, (Online), (http://whufc.com, diakses pada tanggal 5 Desember

2014)

Widyaningrum, A. 2004. Modal Intelektual. Jurnal Akuntansi dan Keuangan

Indonesia, 1, 16-25.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA INDUSTRI

SEPAK BOLA

MOCH. FAHRIZAL ANANI

LAMPIRAN

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA INDUSTRI

SEPAK BOLA

MOCH. FAHRIZAL ANANI

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA INDUSTRI

SEPAK BOLA

MOCH. FAHRIZAL ANANI

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA INDUSTRI

SEPAK BOLA

MOCH. FAHRIZAL ANANI

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA INDUSTRI

SEPAK BOLA

MOCH. FAHRIZAL ANANI

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA INDUSTRI

SEPAK BOLA

MOCH. FAHRIZAL ANANI

EVERTON FC

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA INDUSTRI

SEPAK BOLA

MOCH. FAHRIZAL ANANI

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA INDUSTRI

SEPAK BOLA

MOCH. FAHRIZAL ANANI

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA INDUSTRI

SEPAK BOLA

MOCH. FAHRIZAL ANANI

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA INDUSTRI

SEPAK BOLA

MOCH. FAHRIZAL ANANI

MANCHESTER UNITED FC

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA INDUSTRI

SEPAK BOLA

MOCH. FAHRIZAL ANANI

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA INDUSTRI

SEPAK BOLA

MOCH. FAHRIZAL ANANI

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA INDUSTRI

SEPAK BOLA

MOCH. FAHRIZAL ANANI

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA INDUSTRI

SEPAK BOLA

MOCH. FAHRIZAL ANANI

WEST HAM UNITED

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA INDUSTRI

SEPAK BOLA

MOCH. FAHRIZAL ANANI

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA INDUSTRI

SEPAK BOLA

MOCH. FAHRIZAL ANANI

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA INDUSTRI

SEPAK BOLA

MOCH. FAHRIZAL ANANI

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA INDUSTRI

SEPAK BOLA

MOCH. FAHRIZAL ANANI