diajukan kepada tim penguji skripsi jurusan kepelatihan...

93
KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN TERHADAP KEMAMPUAN LAY UP SHOOT ATLET BOLA BASKET PUTRA CLUB OMEGA PAYAKUMBUH SKRIPSI Diajukan kepada Tim Penguji Skripsi Jurusan Kepelatihan Olahraga sebagai salah satu persyaratan guna memperoleh gelar sarjana pendidikan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Padang Oleh : ADE SYAFPUTRA 86642/2007 JURUSAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2012

Upload: dangbao

Post on 19-May-2018

225 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Diajukan kepada Tim Penguji Skripsi Jurusan Kepelatihan ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ADE... · melalui tes Vertical Jump Test dan kelincahan dengan tes

i

KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN

KELINCAHAN TERHADAP KEMAMPUAN LAY UP SHOOT

ATLET BOLA BASKET PUTRA CLUB OMEGA

PAYAKUMBUH

SKRIPSI

Diajukan kepada Tim Penguji Skripsi Jurusan Kepelatihan Olahraga sebagai salah satu persyaratan guna memperoleh gelar sarjana pendidikan

Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Padang

Oleh :

ADE SYAFPUTRA 86642/2007

JURUSAN KEPELATIHAN OLAHRAGA

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2012

Page 2: Diajukan kepada Tim Penguji Skripsi Jurusan Kepelatihan ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ADE... · melalui tes Vertical Jump Test dan kelincahan dengan tes

ii

ii

Page 3: Diajukan kepada Tim Penguji Skripsi Jurusan Kepelatihan ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ADE... · melalui tes Vertical Jump Test dan kelincahan dengan tes

iii

iii

Page 4: Diajukan kepada Tim Penguji Skripsi Jurusan Kepelatihan ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ADE... · melalui tes Vertical Jump Test dan kelincahan dengan tes

iv

SURAT PERYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar karya saya

sendiri. Sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang

ditulis atau diterbitkan orang lain kecuali sebagai acuan atau kutipan dengan

mengikuti tata penulisan karya ilmiah yang lazim.

Padang, Mei 2012

Yang menyatakan,

Ade Syafputra

iv

Page 5: Diajukan kepada Tim Penguji Skripsi Jurusan Kepelatihan ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ADE... · melalui tes Vertical Jump Test dan kelincahan dengan tes

v

ABSTRAK

Ade Syaputra (2012). Kontribusi daya ledak otot Tungkai dan Kelincahan

terhadap Kemampuan Lay Up Shoot Atlet Bola

Basket Putra Club Omega Payakumbuh.

Penelitian ini dilakukan berawal dari kemampuan lay up shoot atlet club

basket Omega Payakumbuh, terdapat dari beberapa orang atlet yang tidak mampu

melakukan lay up shoot dengan baik dan benar salah satu contohnya bola sering

kali keluar dari ring basket. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi

daya ledak otot tungkai (X1) dan kelincahan (X2)terhadap kemampuan lay up

shoot (Y). Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan

pendekatan korelasional.

Populasi penelitian ini adalah atlet bola basket putra club Omega

Payakumbuh yang berjumlah48 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan

cara purposive sampling yaitu atlet putra saja yang berjumlah 23 orang.

Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengukur daya ledak otot tungkai

melalui tes Vertical Jump Test dan kelincahan dengan tes shuttle run. Selanjutnya

kemampuan lay up shoot dilakukan dengan tes kemampuan lay up shoot. Teknik

analisa data menggunakan analisis korelasi produc moment dan analisis koefesien

determinasi dengan taraf signifikan α = 0,05.

Dari analisis data dapat diperoleh hasil :

1. Daya ledak Otot Tungkai memberikan kontribusi yang signifikan terhadap

Kemampuan lay up shoot atlet bola basket putra club Omega Payakumbuh

59,29%..

2. Kelincahan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap Kemampuan

Kemampuan lay up shoot atlet bola basket putra club Omega Payakumbuh

58,21%.

3. Daya ledak otot tungkai dan kelincahan secara bersama-sama memberikan

kontribusi terhadap Kemampuan lay up shoot atlet bola basket putra club

Omega Payakumbuh 67,56%.

Kata kunci : Daya Ledak Otot Tungkai, Kelincahan Dan Kemampuan lay up

shoot atlet.

v

Page 6: Diajukan kepada Tim Penguji Skripsi Jurusan Kepelatihan ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ADE... · melalui tes Vertical Jump Test dan kelincahan dengan tes

vi

KATA PENGANTAR

Puji Syukur saya haturkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmad dan kurniaNya kepada penulis sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini, yang berjudul” Kontribusi Daya Ledak Otot Tungkai

dan Kelincahan Terhadap Kemampuan Lay Up Shoot Atlet Bola Basket Putra

Club Omega Payakumbuh” skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi sebagian

persaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Strata Satu Jurusan Pendidikan

Kepelatihan Olahraga Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Padang.

Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bantuan dan

bimbingan serta arahan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu pada kesempatan ini

penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus kepada:

1. Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Padang, Drs. Arsil,

M.Pd yang telah memberikan peluang bagi penulis untuk melanjutkan studi di

Fakultas ini

2. Ketua Jurusan Drs. Maidarman, M.Pd beserta seluruh dosen Jurusan

Kepelatihan Olahraga Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Padang

yang telah banyak memimbing penulis selama penulis membina ilmu.

3. Drs. Yendrizal, M.Pd selaku dosen pebimbing I sekaligus penasehat

akademik dan Drs. H. Witarsyah selaku dosen pebimbing II, yang telah

banyak menyediakan waktu dan pikirannya dan memimbing penulis selama ini.

vi

Page 7: Diajukan kepada Tim Penguji Skripsi Jurusan Kepelatihan ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ADE... · melalui tes Vertical Jump Test dan kelincahan dengan tes

vii

4. Tim penguji ( Drs. Maidarman, M.Pd, Drs. Masrun, M.kes,AIFO, Donie,SPd

M.Pd) yang telah banyak memberikan masukan dan saran demi kesempurnaan

skripsi ini.

5. Kedua orang tua yang telah memberikan bantuan baik moril maupun materil.

6. Atlet Omega Payakumbuh, yang telah banyak meluangkan waktu dan tenaga

selama peneliti mengambil data penelitian

7. Pelatih Omega Payakumbuh, yang telah memberikan kesempatan dan

membantu penulis dalam pengambilan data penelitian.

8. Kepada Pembina Omega Payakumbuh, yang telah memberikan kesempatan

pada peneliti untuk mengadakan penelitian.

9. Seluruh rekan-rekan seperjuangan Mahasiswa Jurusan Kepelatihan BP 2007

Terakhir penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang

telah memberikan bantuan dan dorongan kepada penulis, namun tidak dapat

penulis sebutkan satu persatu. Hanya ucapan terima kasih yang dapat diaturkan,

semoga segala bantuan yang diberikan menjadi amal ibadah disisi ALLAH SWT.

Padang, Mei 2012

Penulis

vii

Page 8: Diajukan kepada Tim Penguji Skripsi Jurusan Kepelatihan ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ADE... · melalui tes Vertical Jump Test dan kelincahan dengan tes

viii

DAFTAR ISI

Hal

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI ...................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN LULUS UJIAN SKRIPSI ............................ iii

SURAT PERYATAAN ................................................................................... iv

ABSTRAK ....................................................................................................... v

KATA PENGANTAR ..................................................................................... vi

DAFTAR ISI .................................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... x

DAFTAR GRAFIK ......................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................. 1

B. Identifikasi Masalah ...................................................................... 6

C. Batasan Masalah............................................................................ 6

D. Rumusan Masalah ........................................................................ 7

E. Tujuan Penelitian .......................................................................... 7

F. Kegunaan Penelitian...................................................................... 8

BAB II KERANGKA TEORITIS

A. Kajian Teori .................................................................................. 9

1. Sejarah Bola Basket ................................................................ 9

2. Lay Up Shoot ......................................................................... 13

3. Kondisi Fisik .......................................................................... 20

4. Daya Ledak ............................................................................ 20

5. Kelincahan............................................................................... 27

B. Kerangka Konseptual .................................................................... 29

C. Hipotesis ....................................................................................... 31

viii

Page 9: Diajukan kepada Tim Penguji Skripsi Jurusan Kepelatihan ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ADE... · melalui tes Vertical Jump Test dan kelincahan dengan tes

ix

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ............................................................................. 32

B. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................... 32

C. Populasi dan Sampel ..................................................................... 32

D. Jenis dan Sumber Data ................................................................. 34

E. Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 34

F. Instrumen Penelitian ..................................................................... 35

G. Teknik Analisis Data ..................................................................... 40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Deskriptif ....................................................................... 42

B. Analisa Data ................................................................................. 47

C. Pembahasan .................................................................................. 53

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................. 58

B. Saran ............................................................................................. 59

DAFTAR PUSTAKA

ix

Page 10: Diajukan kepada Tim Penguji Skripsi Jurusan Kepelatihan ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ADE... · melalui tes Vertical Jump Test dan kelincahan dengan tes

x

DAFTAR GAMBAR

Hal

Gambar 1 : Lapangan Basket .......................................................................... 10

Gambar 2 : Langkah Lay Up Shoot ................................................................ 14

Gambar 3 : Tembakan Lay Up Shoot .............................................................. 15

Gambar 4 : Otot Tungkai Bagian Atas ............................................................. 24

Gambar 5 : Otot Tungkai Bagian Bawah ........................................................ 25

Gambar 6 : Otot Tungkai Bagian Belakang .................................................... 26

Gambar 7 : Kerangka Konseptual .................................................................... 30

Gambar 8 : Pelaksanaan Vertikal Jamp ........................................................... 37

Gambar 9 : Pelaksanaan Shuutle Run .............................................................. 38

Gambar 10: Pelaksanaan Lay Up Shoot .......................................................... 40

x

Page 11: Diajukan kepada Tim Penguji Skripsi Jurusan Kepelatihan ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ADE... · melalui tes Vertical Jump Test dan kelincahan dengan tes

xi

DAFTAR GRAFIK

Hal

Grafik 1 : Daya ledak otot tungkai .................................................................. 42

Grafik 2 : Kelincahan ....................................................................................... 43

Grafik 3 : Lay Up Shoot .................................................................................. 45

xi

Page 12: Diajukan kepada Tim Penguji Skripsi Jurusan Kepelatihan ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ADE... · melalui tes Vertical Jump Test dan kelincahan dengan tes

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Hal

Lampiran 1 : Data Penelitian ....................................................................... 61

Lampiran 2 : Uji Normalitas Daya Ledak Otot Tungkai ............................. 62

Lampiran 3 : Uji Normalitas Kelincahan ...................................................... 63

Lampiran 4 : Uji Normalitas Lay Up Shoot ................................................. 64

Lampiran 5 : T - Scoor Daya Ledak Otot Tungkai ...................................... 65

Lampiran 6 : T - Scoor Kelincahan ............................................................. 66

Lampiran 7 : T – Scoor Lay Up Shoot ......................................................... 67

Lampiran 8 : Analisis Korelasi Sederhana dan Korelasi Berganda .............. 68

Lampiran 9 : Uji Lilifors ............................................................................... 72

Lampiran 10 : Prodact Moment ..................................................................... 73

Lampiran 11 : Dokumentasi Penelitian ........................................................... 76

Lampiran 12 : Foto Dokumentasi ................................................................... 77

Lampiran 13 : Surat-surat Penelitian ...............................................................

xii

Page 13: Diajukan kepada Tim Penguji Skripsi Jurusan Kepelatihan ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ADE... · melalui tes Vertical Jump Test dan kelincahan dengan tes

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dewasa ini olahraga mendapat perhatian yang cukup besar baik dari

masyarakat maupun pemerintah, untuk meningkatkan kualitas manusia dalam

kesegaran jasmani maupun untuk mencapai prestasi, maka perlu dimulai

pendidikan olahraga itu sejak dini. Mengingat pentingnya olahraga dalam

kehidupan berbangsa pemerintah telah menetapkan Suatu Sistem

Keolahragaan Nasional yang dijelaskan dalam UU RI Nomor 3 Tahun 2005

bab I pasal 1 bahwa:

Keolahragaan Nasional bertujuan memelihara dan meningkatkan

kesehatan, kebugaran, prestasi, dan kualitas manusia, menanamkan

nilai moral dan akhlak mulia, sportifitas, disiplin, mempererat dan

membina persatuan dan kesatuan bangsa, memperkukuh ketahanan

nasional, serta mengangkat harkat, martabat, dan kehormatan bangsa.

Berdasarkan penjelasan di atas, jelaslah bagi kita bahwa olahraga

merupakan suatu aspek yang kompleks dalam meningkatkan kesehatan dan

kebugaran juga untuk meningkatkan prestasi olahraga nasional melalui

pelatihan dan pembinaan atlet sejak dini.

Dalam dunia olahraga dikenal berbagai macam olahraga, salah

satunya adalah cabang bola basket. Permainan bola basket merupakan salah

1

Page 14: Diajukan kepada Tim Penguji Skripsi Jurusan Kepelatihan ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ADE... · melalui tes Vertical Jump Test dan kelincahan dengan tes

2

satu diantara banyak cabang olahraga yang populer di masyarakat terutama

dari kalangan pelajar dan mahasiswa ini, terbukti dengan munculnya klub-

klub tangguh di tanah air dan atlet-atlet bola basket pelajar, baik tingkat

sekolah maupun perguruan tinggi, ditunjang lagi dengan sering diadakannya

turnamen-turnamen antar klub, event-event pelajar tingkat daerah hingga

nasional. Melalui kegiatan olahraga bola basket, remaja banyak memperoleh

manfaat khususnya dalam pertumbuhan fisik, mental, dan sosial.

Bola basket merupakan permainan yang kompleks yaitu gabungan

dari berbagai kemampuan fisik seperti jalan, lari, lompat, serta unsur

kekuatan, kecepatan, ketepatan, kelenturan dan lain- lain. Di sisi lain seorang

pemain bola basket yang baik, harus menguasai teknik-teknik dasar permainan

seperti dribbling, shooting, passing, rebound dan lainnya, tanpa adanya

kondisi fisik yang prima akan mustahil teknik dalam permainan bola basket

akan terkuasai.

Kondisi fisik merupakan salah satu komponen yang sangat

dibutuhkan dalam setiap usaha peningkatan prestasi olahraga. Dapat dikatakan

bahwa kondisi fisik sebagai dasar dan titik tolak dari suatu pembinaan

prestasi, Sarumpet dalam Sport Science (2005 :3) menyatakan bahwa “ Untuk

mencapai prestasi tinggi, faktor yang bersifat fisik mempunyai peranan yang

besar menyangkut organ otot tubuh ”. Komponen kondisi fisik antara lain

adalah kekuatan, daya ledak, daya tahan, kecepatan, kelenturan, kelincahan

dan koordinasi. Dari sekian banyak komponen kondisi fisik di atas daya ledak

dan kekuatan merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam

Page 15: Diajukan kepada Tim Penguji Skripsi Jurusan Kepelatihan ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ADE... · melalui tes Vertical Jump Test dan kelincahan dengan tes

3

menentukan kualitas fisik seorang atlet atau pemain bola basket. Bompa dalam

Syafrudin (2011:70) mengemukakan bahwa ” Kekuatan adalah sebagai

kemampuan otot syaraf untuk mengatasi beban internal dan eksternal ”,

sedangkan daya ledak merupakan komponen kondisi fisik yang dibutuhkan

oleh berbagai cabang olahraga, salah satunya bola basket, menurut Bafirman

(2008: 84) “ Daya ledak adalah kemampuan mengarahkan kekuatan dengan

cepat dalam waktu yang singkat untuk memberikan momentum yang paling

baik pada tubuh atau objek dalam suatu gerakan eksplosif power yang utuh

untuk mencapai tujuan yang dikehendaki ”.

Daya ledak merupakan kekuatan otot terbesar dalam periode waktu

singkat menyelesaikan suatu tugas. Daya ledak dipengaruhi oleh kekuatan dan

kecepatan, baik kecepatan rangsangan maupun kecepatan kontraksi otot.

Tanpa daya ledak yang memadai tubuh tidak dapat memproyeksikan arah

gerak secara tepat. Daya ledak dapat dicapai melalui latihan dan cara

latihannya tidak cukup dengan berlatih olahraga itu saja, tatapi harus

dipersiapakan secara khusus dan sesuai dengan kebutuhan. Menurut Herre

dalam Syafrudin (2011 : 73) “ Daya ledak adalah kemampuan mengatasi

beban atau hambatan dengan kecepatan kontraksi otot “. Metode latihan untuk

daya ledak dapat dilakukan dengan beberapa metode latihan antaralain:

latihan sirkuit, latihan beban, latihan interval dan sebagainya. Di samping itu

kekuatan daya ledak otot dapat ditingkatkan dengan cara latihan beban, karena

jenis latihan ini apabila dilakukan secara eksplosif dan berulang-ulang akan

mengembangkan daya ledak secara efektif.

Page 16: Diajukan kepada Tim Penguji Skripsi Jurusan Kepelatihan ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ADE... · melalui tes Vertical Jump Test dan kelincahan dengan tes

4

Kelincahan yang dimaksud dari permainan bola basket. Harsono

(1988:33) menyatakan kelincahan sebagai berikut “ Orang yang lincah adalah

orang yang mempunyai kemampuan untuk merubah arah posisi tubuh dengan

cepat dan tepat pada waktu sedang bergerak, tanpa kehilangan keseimbangan

dan kesadaran akan posisi tubuh ”, kelincahan dalam melakukan teknik lay up

sangat diperlukan terutama pada saat mendribling bola atau menggiring bola

dan melakukan gerakan dua langkah.

Dari komponen-komponen dasar kondisi fisik tersebut, perlu

mendapatkan latihan yang sesuai dengan porsinya, karena komponen tersebut

mempunyai perbedaan sistem energi, bentuk gerak, dan lain sebagainya.

Permainan bola basket sangat terfokus pada penguasaan teknik

shooting, karena keterampilan ini merupakan suatu kemampuan nyata secara

lansung dalam permainan, tentunya harus didukung pula oleh kemampuan

kondisi fisik yang baik. Secara umum teknik tersebut dapat dibedakan

berdasarkan situasi, kondisi, saat melakukan shooting. Salah satu teknik

shooting yang dilakukan saat bermain adalah lay up. Sebagai salah satu

bagian dari teknik dasar permainan bola basket, teknik lay up adalah jenis

tembakan yang efektif, sebab dilakukan pada jarak yang sedekat-dekatnya

dengan basket Soedikun, (1992:64)

Menurut Liberman dan Robert (1979:109), tembakan lay up adalah

tembakan yang dilakukan menggunakan drible yang cepat ke arah ring, saat

mendekati ring lompat ke atas dan konsentrasi pada bola agar mengenai

kotak di atas ring.

Page 17: Diajukan kepada Tim Penguji Skripsi Jurusan Kepelatihan ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ADE... · melalui tes Vertical Jump Test dan kelincahan dengan tes

5

Keberhasilan dalam melakukan lay up masih membutuhkan teknik,

penguasaan teknik dan pengambilan langkah dalam melakukan lay up, posisi

tangan, dan posisi bola ditelapak jari-jari tangan. Tembakan lay up

merupakan tembakan yang berpeluang paling tinggi untuk mencetak angka

dalam bola basket. Teknik awalan melakukan tembakan lay up ada dua cara

yaitu : 1) melalui operan atau passing dari kawan, 2) menggiring bola. Dari

kedua awalan tersebut yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah

tembakan lay up dengan mendribbling bola atau menggiring bola. Jika

seseorang ingin memiliki tembakan lay up yang bagus, maka harus ditunjang

kecepatan dribbling dan keterampilan underbasket yang sangat bagus juga.

Karena kedua teknik dasar tersebut sangat penting, maka harus benar-benar

dimiliki oleh seorang pemain bola basket.

Kenyataan dilapangan atlet bola basket Omega Payakumbuh prestasi

hasil lay up shoot yang dilakukan belum baik hasilnya, dimana dari

pengamatan yang dilakukan kemampuan lay up yang dilakukan atlet Omega

masih banyak yang jauh dari sasaran sehingga bola banyak yang tidak masuk

kedalam ring basket , di samping itu penguasaan lay up yang dilakukan

belum sesuai dengan teori yang ada, tumpuan kaki dan pergerakan saat

melakukan lay up banyak yang belum tepat , sehingga dalam melakukan lay

up shoot banyak terjadi kesalahan dalam permainan bola basket seperti

langkah berlebih saat lay up shoot, kehilangan keseimbangan saat lay up

shoot dan lain -lain. Akibatnya merugikan kepada tim saat pertandingan.

Page 18: Diajukan kepada Tim Penguji Skripsi Jurusan Kepelatihan ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ADE... · melalui tes Vertical Jump Test dan kelincahan dengan tes

6

Dari pernyataan di atas dan pengamatan yang telah penulis lakukan,

maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian lanjutan mengenai “

Kontribusi daya ledak otot tungkai dan kelincahan terhadap kemampuan Lay

Up Shoot atlet bola basket putra Club Omega Payakumbuh ”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas dapat

diidentifikasi beberapa masalah yang muncul yaitu sebagai berikut :

1. Apakah daya ledak otot tungkai berkontribusi terhadap kemampuan teknik

lay up shoot atlet bola basket putra club Omega Payakumbuh?

2. Apakah kelincahan berkontribusi terhadap kemampuan lay up shoot atlet

bola basket putra club Omega Payakumbuh?

3. Apakah tumpuan kaki pada saat melakukan lay up shoot berpengaruh

tehadap kemampuan lay up shoot atlet putra club Omega Payakumbuh?

4. Apakah kemampuan shooting berpengaruh terhadap kemampuan lay up

shoot atlet putra club Omega Payakumbuh?

5.Apakah kecepatan berkontribusi terhadap kemampuan lay up shoot atlet

bola basket putra club Omega Payakumbuh?

6.Apakah mental atlet Omega Payakumbuh berpengaruh terhadap

kemampuan lay up shoot ?

7. Apakah teknik dalam bermain basket ball berpengaruh terhadap

kemampuan lay up shoot ?

Page 19: Diajukan kepada Tim Penguji Skripsi Jurusan Kepelatihan ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ADE... · melalui tes Vertical Jump Test dan kelincahan dengan tes

7

C. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah, maka tidak

semua masalah yang terdapat pada indentifikasi masalah tersebut yang akan

diteliti. Mengingat keterbatasan referensi, dana, dan waktu, maka penelititan

ini dibatasi pada daya ledak otot tungkai dan kelincahan dalam kemampuan

lay up shoot atlet bola basket putra Club Omega Payakumbuh.

D. Rumusan Masalah

1. Apakah daya ledak otot tungkai berkontribusi terhadap kemampuan lay up

shoot atlet bola basket putra club Omega Payakumbuh?

2. Apakah kelincahan berkontribusi terhadap kemampuan lay up shoot atlet

bola basket putra Omega Payakumbuh?

3. Apakah daya ledak otot tungkai dan kelincahan secara bersama- sama

memberikan kontribusi terhadap kemampuan lay up shoot atlet bola basket

putra club Omega Payakumbuh?

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang diungkapkan di astas maka

tujuan penelitian ini bertujuan megungkapkan:

1. Mengetahui seberapa besar daya ledak otot tungkai berkontribusi terhadap

kemampuan lay up shoot atlet Omega Payakumbuh.

2. Mengetahui seberapa besar kelincahan berkontribusi terhadap kemampuan

lay up shoot atlet Omega Payakumbuh.

Page 20: Diajukan kepada Tim Penguji Skripsi Jurusan Kepelatihan ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ADE... · melalui tes Vertical Jump Test dan kelincahan dengan tes

8

3. Mengetahui hasil lay up shoot atlet Omega Payakumbuh.

4. Mengetahui seberapa besar daya ledak otot tungkai dan kelincahan secara

bersama – sama berkontribusi terhadap kemampuan lay up shoot.

F. Kegunaan Penelitian

Sesuai dengan tujuan penelitian seperti yang dikemukan di atas dan

memperhatikan masalah penelitian, maka diharapkan penelitian ini dapat

berguna bagi :

1. Peneliti sendiri dalam mengembangkan ilmu yang telah didapat dibangku

perkuliahan.

2. Pelatih Club Omega Payakumbuh sebagai bahan masukan dan

pertimbangan dalam pelaksanaan pembinaan untuk atlet bola basket.

3. Atlet untuk bahan masukan dalam mengembangkan kemapuan dan bakat

untuk mencapai prestasi yang lebih baik.

4. Merangsang peneliti lain untuk melengkapi keterbatasan yang terdapat

dalam penelitian ini dengan mengadakan penelitian lebih lanjut.

5. Sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana.

Page 21: Diajukan kepada Tim Penguji Skripsi Jurusan Kepelatihan ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ADE... · melalui tes Vertical Jump Test dan kelincahan dengan tes

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Hakekat Bola basket

a) Sejarah Bola Basket

Bola basket sudah berkembang pesat sejak pertama kali diciptakan

pada akhir abad ke 19 oleh Dr. James Naismith, seorang guru pendidikan

olahraga di YMCA Internasional Training School. Menciptakan olahraga

basket pada musim gugur tahun 1891. Pada tahun 1920, gelombang

perantau-perantau dari Cina masuk ke Indonesia. Mereka pun membawa

permainan basket yang sudah dua dasawarsa dikembangkan di sana. Para

perantau itu membentuk komunitas sendiri termasuk mendirikan sekolah

Tionghoa. Akibatnya, basket cepat berkembang di sekolah-sekolah

Tionghoa. Pada era 1930-an perkumpulan-perkumpulan basket mulai

terbentuk. Kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, Semarang,

Yogyakarta, dan Medan; menjadi sentral berdirinya perkumpulan basket

ini. Usai Proklamasi Kemerdekaan, 17 Agustus 1945, olahraga basket

mulai dikenal luas pada PON (Pekan Olahraga Nasional) I (1948) di Solo,

bola basket dimainkan untuk pertama kali di level nasional. Perbasi

diterima menjadi anggota FIBA pada tahun 1953. Setahun kemudian,

1954, Indonesia untuk pertama kalinya mengirimkan regu basket di Asian

Games Manila.

9

Page 22: Diajukan kepada Tim Penguji Skripsi Jurusan Kepelatihan ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ADE... · melalui tes Vertical Jump Test dan kelincahan dengan tes

10

b) Ukuran Lapangan Bola basket

Gambar 1 : ukuran lapangan bola basket

Lapangan permainan

1. Lapangan permainan harus rata, memiliki permukaan keras yang bebas

dari segala sesuatu yang menghalangi dengan ukuran panjang 28 m dan

lebar 15 m yang diukur dari sisi dalam garis batas.

2. Backcourt suatu tim terdiri dari keranjang milik sendiri, bagian depan

dari papan pantul dan bagian dari lapangan yang dibatasi oleh endline

dibelakang keranjang milik sendiri, side line dan garis tengah.

3. Frontcourt suatu tim terdiri dari keranjang lawan, bagian depan dari

papan pantul dan bagian dari lapangan yang dibatasi oleh endline

dibelakang keranjang lawan, side line dan sisi dalam dari garis tengah

terdekat dengan keranjang lawan.

Page 23: Diajukan kepada Tim Penguji Skripsi Jurusan Kepelatihan ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ADE... · melalui tes Vertical Jump Test dan kelincahan dengan tes

11

4. Semua garis akan dibuat dengan warna putih, dengan lebar lima (5) cm

dan dapat terlihat dengan jelas.

5. Lapangan permainan akan dibatasi dengan garis batas, yang terdiri dari

endline dan side line. Garis-garis ini bukan merupakan bagian dari

lapangan permainan.

6. Segala sesuatu yang menghalangi termasuk bangku pemain cadangan

setidaknya berada dua (2) meter dari lapangan permainan.

7. Garis tengah akan dibuat sejajar dengan endline dari titik tengah kedua

side line. Garis ini akan diperpanjang 0,15m dari masing-masing side

line.Garis tengah adalah bagian dari backcourt.

8. Lingkaran tengah dibuat di tengah-tengah lapangan permainan dan

mempunyai jari-jari 1,80 m diukur dari sisi luar keliling lingkaran. Jika

bagian dalam lingkaran tengah diwarnai, warnanya harus sama dengan

daerah bersyarat.

9. Setengah lingkaran free-throw dibuat di lapangan permainan dengan

jari-jari 1,80 m diukur dari sisi luar keliling lingkaran dan dengan

pusatnya berada di titik tengah garis free-throw.

10. Garis free-throw dibuat sejajar dengan masing-masing endline. Sisi

terjauh garis ini 5,80 m dari sisi dalam endline dan panjangnya 3,60 m.

Titik tengahnya akan berada pada garis khayal yang menghubungkan

dua (2) titik tengah endline.

11. Daerah bersyarat merupakan daerah lapangan yang berbentuk persegi

panjang di lapangan permainan, dibatasi oleh endline, perpanjangan

Page 24: Diajukan kepada Tim Penguji Skripsi Jurusan Kepelatihan ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ADE... · melalui tes Vertical Jump Test dan kelincahan dengan tes

12

garis free-throw dan garis-garis yang berasal dari endline, sisi luarnya

akan berjarak 2,45 m dari titik tengah endline dan berakhir pada sisi

luar perpanjangan garis free-throw. Garis-garis tersebut, kecuali endline

adalah bagian dari daerah bersyarat. Bagian dalam daerah beryarat

harus diwarnai.

c) Peraturan Permainan Bola Basket

Keseluruhan Peraturan Resmi Bola Basket, semua referensi

dibuat untuk pemain, pelatih, wasit, dll, baik untuk pria maupun

wanita. Semua peraturan diatur oleh FIBA.

1. Peraturan pertama mengenai peraturan pertandingan

2. Peraturan kedua mengenai lapangan dan perlengkapan

pertandingan

3. Peraturan ketiga mengenai tim

4. Peraturan empat mengenai peraturan permainan

5. Peraturan lima mengenai violation ( penyimpangan atas

peraturan)

6. Peraturan enam tentang foul

7. Peraturan tujuh mengenai ketentuan umum peraturan delapan

tentang Wasit, Petugas Meja, Commissioner ,dan tugas wewenang

Bola basket merupakan permainan bola besar yang dimainkan oleh

dua regu yang terdiri dari 5 orang pemain dalam setiap regu berusaha

memasukan bola kedalam ring untuk memperoleh angka. Soedikun (1992

: 8) mengemukakan :

Page 25: Diajukan kepada Tim Penguji Skripsi Jurusan Kepelatihan ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ADE... · melalui tes Vertical Jump Test dan kelincahan dengan tes

13

Bolabasket merupakan olahraga permainan yang menggunakan

bola besar, dimainkan dengan tangan, bola dioper ( dilempar ke

teman), boleh juga dipantulkan ke lantai ( di tempat atau sambil

berjalan), dan tujuannya adalah memasukkan bola ke basket

(keranjang)lawan.

Menurut kutipan di atas dapat dikatakan bahwa bola basket

merupakan cabang olahraga yang memiliki unsur-unsur gerakan yang

sangat banyak sekali, oleh karena itu seorang pemain bola basket harus

memahami seluruh gerakan yang ada didalam permainan bola basket.

Selanjutnya dalam Sodikoen, (1992 : 69) mengemukakan: “teknik-

teknik dasar yang harus dimiliki terlebih dahulu oleh seorang pemain

bolabasket dapat dikelompokkan dalam teknik : melempar (passing),

menangkap (catching), menggiring (dribbling), menembak (shooting),

berlari (start), berhenti (stop), penguasaan tubuh (body control), memoros

(pivoting), menjaga lawan (guarding),”.

2. Lay Up Shoot

Tembakan lay up adalah jenis tembakan yang efektif, sebab

dilakukan pada jarak yang sedekat-dekatnya dengan basket. Hal ini

menguntungkan yaitu menembak dari jarak yang jauh dapat diperdekat

dengan basket dengan melakukan lompat – langkah – lompat. Pada

lompatan terakhir ini pada posisi setinggi-tingginya mendekati basket,

diteruskan dengan memasukkan bola Soedikun (1992:64).

Page 26: Diajukan kepada Tim Penguji Skripsi Jurusan Kepelatihan ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ADE... · melalui tes Vertical Jump Test dan kelincahan dengan tes

14

Dedy Sumiyarsono ( 2002:35 ) “ Tembakan lay up adalah tembakan

yang dilakukan dengan didahului berlari, menggiring, atau memotong

kemudian berlari dan menuju ke arah basket”.

Tembakan ini dimulai dari menangkap bola sambil melayang →

menumpu satu kaki → melangkah yang lain ke depan → menumpu satu

kaki → melompat setinggi-tingginya atau sedekat-dekatnya dengan basket.

Biasanya tembakan ini dilakukan dari samping (kiri atau kanan) basket

dan bola dipantulkan lebih dulu ke papan. Cara ini adalah yang paling

mudah dilakukan, tinggal memperhitungkan sudut pantulan bola dan

kekuatan tangan melepas bola (Sodikun, 1992:64).

Gambar 2 : langkah lay up shoot

Sumber : Sodikun, 1992:64

Tembakan lay up dapat dilakukan dengan dua cara yaitu melalui

operan kawan dan menggiring bola sendiri (Sodikun, 1992:65). Berikut ini

adalah gambar untuk melakukan gerakan lay up. Momen ini dapat

digambarkan sebagai berikut:

Page 27: Diajukan kepada Tim Penguji Skripsi Jurusan Kepelatihan ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ADE... · melalui tes Vertical Jump Test dan kelincahan dengan tes

15

Gambar 3: tembakan lay up shoot

A B C D E F

Sumber : Sodikun, 1992:65

Keterangan :

A : Sikap melompat

B : Sikap melayang sambil menerima bola

C : Sikap melayang untuk melangkah lagi

D : Melangkah

E : Sikap menumpu lagi untuk naik (melompat)

F : Sikap menembak

Sesuai dengan peraturan permainan bahwa seorang pemain yang

menerima bola saat melayang, maka pemain tersebut diperbolehkan untuk

menambah langkah 2 (dua) hitungan, dan hitungan ketiga adalah saat

melepaskan bola sebagai suatu tembakan. Langkah lay up dapat dilakukan

Page 28: Diajukan kepada Tim Penguji Skripsi Jurusan Kepelatihan ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ADE... · melalui tes Vertical Jump Test dan kelincahan dengan tes

16

sebagai berikut : Bila saat menerima bola dalam keadaan melayang dengan

kaki kanan di depan, maka hitungan satu dikenakan pada saat kaki kanan

mendarat di lantai, hitungan dua pada saat kaki kiri melangkah ke depan

dan mendarat, sedang hitungan tiga adalah saat melepaskan bola untuk

tembakan. Begitu juga sebaliknya bila saat menerima bola dalam keadaan

melayang dengan kaki kiri di depan, maka hitungan satu dikenakan pada

saat kaki kiri mendarat di lantai, hitungan dua pada saat kaki kanan

melangkah ke depan dan mendarat, sedang hitungan ketiga adalah saat

melepaskan bola untuk tembakan.

Adapun langkah dalam melakukan lay up shoot dengan tangan

kanan maupun kiri menurut Prusak dalam

http://sumiswan2.wordpress.com (2007 : 72) sebagai berikut :

a. Lay up tangan kanan: Lompat dengan tumpuan kaki kiri, angkat

lutut kaki kanan dan tangan kanan, kemudian tembakan bola

tinggi – tinggi dan pelan – pelan ke sudut kanan atas garis kotak

papan pantul.

b. Lay up tangan kiri: Lompat dengan tumpuan kaki kanan, angkat

lutut kaki kiri dan tangan kiri, kemudian tembakan bola tinggi –

tinggi dan pelan – pelan ke sudut kanan atas garis kotak papan

pantul.

Menembak, khususnya tembakan lay up merupakan keahlian yang

sangat penting dalam bola basket di samping teknik dasar yang lain.

Penembak yang baik sering disebut dengan pure shooter, disebut demikian

karena kehalusan tembakannya. Penembak yang handal itu merupakan

hasil dari latihan, bukan bawaan dari lahir. Menembak (lay up) adalah

Page 29: Diajukan kepada Tim Penguji Skripsi Jurusan Kepelatihan ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ADE... · melalui tes Vertical Jump Test dan kelincahan dengan tes

17

suatu teknik yang dapat dilatih sendiri setelah mengerti mekanisme

tembakan yang benar.

Salah satu faktor yang sangat mendukung dalam melakukan

tembakan lay up dalam http://www.scribd.com/doc/45814577/46/Hasil-

Lay-up adalah teknik mendribble dan teknik underbasket. Selain itu juga

didukung oleh teknik-teknik yang lain terutama dari segi anatomi tubuh.

Menurut para pelatih dan pakar bola basket jika ingin mengajarkan teknik

tembakan lay up, maka harus mengajarkan teknik dribble dan underbasket

terlebih dahulu. Karena jika ingin menguasai tembakan lay up, maka harus

benar-benar menguasai teknik dribble dan underbasket dengan baik.Selain

itu juga perlu diajarkan teknik-teknik yang lain.

Dalam melakukan tembakan lay up sangat diperlukan adanya

ketepatan dalam mengarahkan bola ke ring basket. keahlian dasar yang

harus dilatih dalam tembakan lay up adalah keakuratan dalam menembak.

Salah satu faktor yang menentukan untuk menghasilkan suatu tembakan

yang akurat adalah sudut tembakan.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam tembakan lay up

menurut Oliver (2007:23) adalah sebagai berikut :

a. Lengan penembak diangkat tinggi sehingga membentuk huruf L.

b. Bola dipegang dengan telapak jari pada tangan yang melakukan

tembakan.

c. Pemain melangkah dengan kaki yang benar dan melompat

dengan kaki yang tepat.

d. Pemain menjulurkan lengan untuk menembak kearah titik

sasaran pada papan.

Page 30: Diajukan kepada Tim Penguji Skripsi Jurusan Kepelatihan ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ADE... · melalui tes Vertical Jump Test dan kelincahan dengan tes

18

e. Pemain menggunakan tangan serta lengan yang tidak melakukan

tembakan untuk menopang bola.

f. Bola menyentuh titik sasaran pada papan.

g. Upaya melakukan lay up berhasil.

Menurut Libermant dan Robert (1997:98) bahwa terdapat beberapa

kunci sukses melakukan tembakan lay up yaitu:

a. Dimulai dengan sikap yang seimbang dan menggunakan dribble

yang cepat ke arah ring.

b. Saat mendekati ring lompatan ke atas bukan keluar dan kosentrasi

bola agar mengenai kotak di atas ring.

c. Jika mulai dari sisi kiri mulai lompatan dengan mengangkat kaki

kanan dan sebaliknya.

d. Saat membawa bola turunkan bahu bagian dalam dan lutut untuk

mendapatkan bentuk yang tepat dalam lompatan.

e. Manfaatkan kotak yang ada di papan sebagai target.

Menurut Wissel (1996:61) bahwa terdapat beberapa kunci sukses

melakukan tembakan lay up yaitu:

a. Fase persiapan: (1) langkah pertama harus lebar atau jauh untuk

memelihara keseimbangan, (2) langkah kedua pendek untuk

memperoleh awalan tolakan yang kuat agar dapat melompat yang

tinggi, (3) bahu rileks, (4) tangan yang tidak menembak

diletakkan di bawah bola, (5) tangan yang menembak diletakkan

di belakang bola, 6) siku masuk dan rapat

b. Fase pelaksanaan: (1) angkat lutut untuk melompat ke arah

vertikal, (2) tangan yang menembak diangkat lurus ke atas, (3)

bola dilepas dengan kekuatan ujung jari pada titik tertinggi dan

memantul di sekitar garis tegak sebelah kanan pada petak kecil di

atas keranjang, jika dilakukan dari sisi kanan.

c. Fase follow through: (1) mendarat dengan seimbang dan lutut

ditekuk, (2) tangan ke atas.

Page 31: Diajukan kepada Tim Penguji Skripsi Jurusan Kepelatihan ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ADE... · melalui tes Vertical Jump Test dan kelincahan dengan tes

19

Adapun kesalahan-kesalahan yang sering terjadi pada saat

melakukan tembakan lay up menurut Wissel (1996:62-63) dalam

http://kumpualtugaskuliah.blogspot.com/2011/08/bab-ii.html adalah:

a. Pada saat mengambil ancang-ancang menggunakan lompatan jauh

(imbang ke depan atau ke samping) daripada melompat tinggi.

b. Sebelum melakukan tembakan, bola diputar ke arah dalam

sehingga mudah dihalang atau dicuri oleh lawan.

c. Anda kehilangan perlindungan dan kontrol bola karena terlalu

cepat menarik tangan penyeimbang pada bola.

d. Tembakan anda berputar dari samping, menghasilkan gerakan

bola yang berputar menjauhi ring.

e. Bola memantul terlalu rendah pada papan dan keluar. Dengan

sedikit persentuhan dengan tangan anda, tembakan jatuh rendah.

f. Setelah melakukan lay up anda tidak siap merebutnya kembali

atau gagal melakukan rebound.

Soedikun (1992:65) Lay up shoot dapat dilakukan dengan dua cara,

yaitu :

a. Lay up shoot melalui operan lawan

Cara ini dilakukan melalui operan kawan secara tepat ( bola

setinggi dada ), atlet berusaha menjemput bola sambil melompat, dan

pada saat melayang inilah hendaknya penangkapan bola dilakukan.

Setelah itu menumpu kaki yang lain lagi untuk melompat sambil

membawa bola untuk ditembakkan.

b. Lay up shoot melalui mengiring bola

Cara ini dilakukan dengan mengiring bola sendiri menuju ke

ring basket, setelah dekat ke ring basket kemudian melaksanakan

tembakan lay up shoot tergantung pada perkiraan dan keterampilan

Page 32: Diajukan kepada Tim Penguji Skripsi Jurusan Kepelatihan ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ADE... · melalui tes Vertical Jump Test dan kelincahan dengan tes

20

masing-masing. Penangkapan bola dilakukan dari pantulan bola dari

lantai sambil melayang (melompat) – melangkah – melompat untuk

menembak persis seperti tembakan lay up shoot yang dilakukan bola

dari teman. Bedanya hanyalah pada saat menerima bola, yaitu dari

teman dan dari diri sendiri disaat mengiring.

Dari pelaksanaan gerakan lay up shoot ini sering terjadi

kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh atlet seperti yang

dikemukakan oleh) adalah “loncatan kurang tinggi, melepaskan bola

sejalan dengan lompatan, keseimbangan belum mantap serta

melepaskan bola bersamaan dengan naiknya badan ke atas (belum

mencapai titik tertinggi)”. Untuk mengurangi kesalahan-kesalahan itu

perlu ditingkatkan latihan lay up shoot yang berguna untuk melatih

akurasi tembakan atlet.

3. Kondisi Fisik

Kondisi fisik menurut Jonath dan krempel dalam Syafrudin ( 2011:64 )

“meliputi keadaan fisik dan psikis serta kesiapan seorang atlet tehadap tuntutan-

tuntutan khusus suatu cabang olahraga”.

Kondisi fisik diartikan sebagai kualitas tubuh seseorang, kualitas yang

dimaksud adalah berupa kesanggupan dalam menjalankan tugas fisik yang

dilakukannya. “Apakah ia cukup kuat untuk mengangkat beban, apakah ia

bertahan lama dalam melakukan aktifitas fisik, apakah ia cukup cepat dalam

Page 33: Diajukan kepada Tim Penguji Skripsi Jurusan Kepelatihan ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ADE... · melalui tes Vertical Jump Test dan kelincahan dengan tes

21

melakukan aktifitas fisiknya, apakah ia cukup lentur dalam melakukan gerakan,

dan apakah ia punya power dan lain sebagainya” . kualitas itulah yang dimaksud

dengan kondisi fisik

4. Hakekat Daya Ledak

Daya ledak merupakan salah satu komponen biomotorik yang penting

dalam kegiatan olahraga, karena daya ledak akan menentukan seberapa keras

orang dapat memukul, seberapa tinggi dapat melompat, seberapa cepat dapat

berlari dan sebagainya.

Bafirman (2008: 84) “daya ledak adalah kemampuan mengarahkan

kekuatan dengan cepat dalam waktu yang singkat untuk memberikan momentum

yang paling baik pada tubuh atau objek dalam suatu gerakan eksplosif power yang

utuh untuk mencapai tujuan yang dikehendaki”

Sejalan dengan itu Bompa dalam Syafrudin (1983:221) “daya ledak

sebagai produk dari dua kemampuan yaitu kekuatan dan kecepatan untuk

melakukan force maksimum dalam waktu yang sangat cepat.

Banyak cabang-cabang olahraga yang membutuhkan kondisi fisik,

khususnya explosive power didalam pencapaian hasil yang baik, di antara sekian

banyak cabang olahraga salah satunya dalam permainan basket ball yang dipakai

pada saat melakukan passing dan shooting

Page 34: Diajukan kepada Tim Penguji Skripsi Jurusan Kepelatihan ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ADE... · melalui tes Vertical Jump Test dan kelincahan dengan tes

22

Kekuatan merupakan komponen yang sangat penting, karena kekuatan

merupakan salah satu faktor penentu. Jonath dan Krempel dalam Syafrudin

(2011:75) yang menyatakan “Daya ledak sebagai kemampuan kombinasi

kekuatan dengan kecepatan”.

Menurut Wahdjoedi ( 2000 : 61 ) “ daya ledak adalah kemampuan tubuh

yang memungkinkan otot atau sekelompok otot untuk bekerja eksplosif ”. power

menyangkut kekuatan dan kecepatan kontraksi otot untuk bekerja secara eksplosif

serta melibatkan pengeluaran kekuatan otot yang maksimal dalam waktu yang

secepat- cepatnya. Power merupakan hasil perkalian antara gaya ( force ) dan

jarak (distance)

Faktor Yang Mempengaruhi Daya Ledak

Menurut Nossek dalam Arsil (2000:84) ”Daya ledak merupakan

komponen kondisi fisik yang sangat penting dalam meningkatkan prestasi”. Tapi

elemen ini juga mempunyai faktor-faktor yang mempengaruhi. Faktor yang

mempengaruhi daya ledak adalah kekuatan dan kecepatan kontraksi.

1) Kekuatan

Bompa dalam Syafrudin (2011:70) mengemukakan bahwa

”Kekuatan adalah sebagai kemampuan otot syaraf untuk mengatasi

beban internal dan eksternal”. Di samping itu yang mempengaruhi

kekuatan sebagai unsur daya ledak adalah jenis serabut otot, luas

otot rangka, sistem metabolisme energi, sudut sendi dan

sebagainya.

Page 35: Diajukan kepada Tim Penguji Skripsi Jurusan Kepelatihan ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ADE... · melalui tes Vertical Jump Test dan kelincahan dengan tes

23

2) Kecepatan

Kecepatan adalah “suatu kemampuan untuk menyelesaikan

suatu jarak dengan cepat “ Bompa dan Haff dalam Syafrudin,

(2011:86). Kecepatan dapat diukur dengan satuan jarak per waktu

yang sesingkat mungkin. Hal ini sejalan dengan pendapat Jonath

dan Krempel dalam Syafrudin (2011:94) yang mengatakan bahwa

“faktor yang mempengaruhi kecepatan adalah kekuatan otot,

viskositas otot, kecepatan reaksi, kecepatan kontraksi, koordinasi,

dan ciri-ciri Anthropometri.

Berdasarkan beberapa pendapat dan penjelasan di atas, maka dapat

disimpulkan bahwa daya ledak adalah kemampuan mengarahkan kekuatan dengan

cepat dalam waktu yang sangat singkat untuk memberikan momentum yang

paling baik pada tubuh atau objek dalam suatu gerakan explosif yang utuh

mencapai peningkatan prestasi.

Pada umumnya setiap cabang olahraga membutuhkan kekuatan otot kaki

dalam hal ini adalah otot tungkai, tidak terkecuali olahraga basketball lebih

khusus pada shooting. Adapun fungsi kekuatan otot tungkai dalam olahraga bola

basket khususnya shooting adalah sebagai sumber kekuatan untuk gerakan kaki

atau lebih spesifik lagi dapat dikatakan sebagai penggerak untuk tolakan

melompat disaat akan melakukan shooting.

Kekuatan otot tungkai dapat didefinisikan sebagai suatu kemampuan dari

kelompok otot untuk menghasilkan kerja dalam waktu yang sangat cepat. Menurut

Page 36: Diajukan kepada Tim Penguji Skripsi Jurusan Kepelatihan ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ADE... · melalui tes Vertical Jump Test dan kelincahan dengan tes

24

Javier dalam Basirun (2006:113) ”kekuatan otot tungkai adalah kemampuan

melakukan kerja secara cepat atau salah satu elemen kemampuan materi yang

banyak dibutuhkan dalam olahraga, terutama olahraga yang memiliki unsur

lompat/loncat, lempar, tolak dan sprint”. Kekuatan tungkai adalah kemampuan

otot untuk mengatasi beban atau tahanan dengan kecepatan kontraksi yang sangat

tinggi. Elemen kondisi ini merupakan produk dari kemampuan kekuatan dan

kecepatan.

Berdasarkan pengertian diatas power yang baik tidak hanya menekankan

pada kekuatan tetapi juga pada kecepatan. Sehingga kombinasi antara kekuatan

dan kecepatan diperlihatkan pada setiap melakukan lompatan dan khususnya pada

saat melakukan tembakan lay up.

Dalam penelitian ini, otot-otot tungkai yang memiliki kekuatan yang kuat

akan membuktikan bahwa untuk olahraga basket ball sangat butuh karena saat

melakukan lompatan memerlukan kekuatan otot tungkai yang baik sebagai

penentu hasil dari lompatan.

Susunan otot tungkai adalah sebagai berikut :

1. Tungkai bagian atas.

Tungkai bagian atas berpangkal dari sendi panggul dan

berujung pada sendi lutut . Tungkai atas terdiri dari beberapa

bagian kelompok otot (anatomi) yaitu otot tungkai bagian atas

dilihat dari depan dan otot tungkai bagian atas dilihat dari

belakang.

Page 37: Diajukan kepada Tim Penguji Skripsi Jurusan Kepelatihan ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ADE... · melalui tes Vertical Jump Test dan kelincahan dengan tes

25

Otot tungkai secara anatomi adalah dari tonjolan pada paha

sampai tumit sebelah luar. Ini dapat dilihat otot-otot tungkai bagian

atas dengan namanya, yakni :

Gambar 3. Otot Tungkai Bagian atas

1) Spina Iliaka

2) Iliakus

3) Otot Tensor Fasia Lata

4) Otot Addukator dari Paha

5) Otot Sartorius

6) Otot Rektus Femoris

7) Vastus Medialis

8) Otot Vastus Lateralis

9) Patela

Sumber: Pearce. C (1990)

2. Tungkai bagian bawah

Tungkai bagian bawah berpangkal dari sendi lutut dan

berujung pada persendian pergelangan kaki. Tungkai bagian bawah

terdiri dari beberapa susunan kelompok yaitu susunan otot tungkai

bagian bawah dilihat dari depan dan susunan otot tungkai bagian

bawah dilihat dari bagian belakang.

Otot tungkai secara anatomi adalah dari tonjolan pada paha

sampai tumit sebelah luar. Ini dapat dilihat otot-otot tungkai bagian

atas dengan namanya, yakni :

Sedangkan otot tungkai bagian bawah terdiri atas otot-otot

seperti gambar di bawah ini :

Page 38: Diajukan kepada Tim Penguji Skripsi Jurusan Kepelatihan ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ADE... · melalui tes Vertical Jump Test dan kelincahan dengan tes

26

Gambar 4. Otot Tungkai Bagian

Bawah

1) Tendon Rektus Femoris

2) Otot Tibialis Anterior

3) Tendon Sartorius

4) Otot Gastroknemius

5) Otot Extensor Digitorum Longus

6) Otot Soleus

7) Otot Peroneus Longus

8) Maleoulus Medialis

Sumeber: Pearce. C (1990)

Dan untuk otot tungkai bagian belakang terdiri atas otot-otot sebagai berikut,

yakni :

Gambar 5. Otot Tungkai Bagian

Belakang.

1) Otot Gluteus Maximus

2) Otot Addukator

3) Otot Paha Lateral

4) Otot Paha Medial

5) Kepala Otot Gastroknemies

Sumber: Pearce. C (1990)

Page 39: Diajukan kepada Tim Penguji Skripsi Jurusan Kepelatihan ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ADE... · melalui tes Vertical Jump Test dan kelincahan dengan tes

27

Penjelasan dari gambar diatas adalah otot tungkai yang terlibat dalam

kegiatan menolak antara lain otot tensor fasia lata, otot aducator paha, otot

gluteus maximus, otot vastus lateralis, otot sartorus, otot tabialis anterior, otot

rectus femoris, otot gasrocnem, otot preneus longus, otot soleus, otot ekstensor

digitorium longus, otot abducator, otot paha medial, dan otot paha lateral.

Daya ledak otot tungkai pada dasarnya adalah kemampuan otot atau

sekelompok otot tungkai untuk melakukan kerja tertentu dalam hal ini yaitu

melakukan gerakan cabang olahraga bola basket.

5 Hakekat Kelincahan

Dalam kamus bahasa Indonesia, Poewodarminata (1986:22) menyatakan

“kelincahan berasal dari suku kata kelincahan yang berarti gesit atau cekatan”.

Kelincahan merupakan bagin komponen dari kondisi fisik yang sangat penting

peranannya dalam peningkatan prestasi olahraga pada umumnya“. Menurut

Sujato (1988:35) menjelaskan “kelincahan merupakan komponen kondisi fisik

yang sangat diperlukan dalam salah satu permainan bola basket”.

Berbagai pendapatan tentang kelincahan, namun satu sama lain saling

mendukung Lutan (1986:116) berpendapat “kelincahan adalah kemampuan

seseorang mengubah arah dengan cepat dan tepat pada waktu bergerak tanpa

kehilangan keseimbangan”, selanjutnya Harsono (1988:33) menyatakan dalam

bukunya tentang kelincahan sebagai berikut “orang yang lincah adalah orang yang

mempunyai kemampuan utuk merubah arah posisi tubuh dengan cepat dan tepat

Page 40: Diajukan kepada Tim Penguji Skripsi Jurusan Kepelatihan ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ADE... · melalui tes Vertical Jump Test dan kelincahan dengan tes

28

pada waktu sedang bergerak, tanpa kehilangan keseimbangan dan kesadaran akan

posisi tubuh”

Berdasarkan kutipan - kutipan di atas, dapat diartikan kelincahan adalah

kemampuan seseorang untuk dapat merubah arah dan posisi tubuh atau bagian

anggota tubuh dengan cepat dan tepat pada waktu sedang bergerak tampa

kehilangan keseimbangan dan kesadaran akan posisi tubuh sesuai situasi yang

dihadapi dan dikehendaki. Demikian kelincahan sangat diperlukan pada semua

cabang olahraga.

Kelincahan akan dipengaruhai oleh beberapa kondisi fisik lainnya, seperti

kekuatan, keseimbangan, kelentukan, dan koordinasi. Maksudnya adalah

kombinasi dari komponen kondisi fisik yang saling terkait. (Maidarman2009:48)

membagi kelincahan sebagai berikut :(a) Kelincahan umum (general agility)

artinya kelincahan seseorang untuk hidup dengan lingkungan (b) kelincahan

khusus (special agility) berarti kelincahgan seseorang untuk melakukan cabang

olahraga khusus, dimana dalam cabang olahraga lain tidak diperlukan.

Untuk mengembangkan atau meningkatkan kelincahan diperlukan latihan.

Bentuk latihan yang digunakan untuk dapat mengembangkan kelincahan bermain

bola basket harus mengacu pada bentuk latihan seseorang dapat bergerak dengan

cepat serta merubah arah tanpa kehilangan keseimbangan. Cara mengembangkan

atau melatih kelincahan menurut Mathew dalam Maidarman(2009 :49) (a) guling

ke belakang (b) melompat (c) lari dilanjutkan lompat (d) memperkecil lapangan

dan merubah kondisi alat (e) variasi gerakan maju mundur kanan-kiri dan

sebagainya (f) mempersulit kondisi tempat.

Page 41: Diajukan kepada Tim Penguji Skripsi Jurusan Kepelatihan ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ADE... · melalui tes Vertical Jump Test dan kelincahan dengan tes

29

Dari uraian di atas, jelas untuk mendapatkan kelincahan yang baik, perlu

diperhatikan bentuk-bentuk latihan yang sesuai dengan jenis kelincahan serta

cabang olahraga dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.

Pada cabang olahraga bola basket kelincahan yang baik dapat

mempermudah penguasaan teknik bermain, efektif dan efesien didalam

penggunaan tenaga terutama pada dribbling bola. Selain itu kelincahan

mempermudah orientasi lingkungan dan gerakan teman seregu serta gerak

bermain saat dribbling bola dengan gerak tipu atau melakukan gerakan yang tiba-

tiba secara cepat dan mengubah arah.

Kelincahan dalam bola basket adalah kecepatan dribble dalam melakukan

lay up shoot. Awalan melakukan tembakan lay up yaitu dengan mendribble bola

melewati lawan yang berusaha menghadang, karena dalam bola basket

gerakannya dinamis sehingga banyak sekali mendribble bola dengan melewati

lawan dan diakhiri dengan tembakan lay up. Kecepatan dribble membantu dalam

memperkuat daya tolak pada waktu melompat sehingga makin mudah untuk

memasukkan bola ke dalam basket saat melakukan tembakan lay up. Semakin

terampil pemain mendribble bola maka semakin sulit lawan untuk menghalangi

seorang pemain untuk mendekatkan dirike arah basket dan melakukan tembakan

lay up ke basket.

Page 42: Diajukan kepada Tim Penguji Skripsi Jurusan Kepelatihan ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ADE... · melalui tes Vertical Jump Test dan kelincahan dengan tes

30

B. Kerangka Konseptual

Daya ledak otot tungkai dan kelincahan merupakan komponen yang

paling penting dan akan mempengaruhi tingkat kemampuan seseorang untuk

dapat melakukan gerakan lay up shoot dengan baik.

Dalam permainan bola basket, khususnya pada gerakan lay up shoot

dibutuhkan daya ledak otot tungkai dan kelincahan yang maksimal untuk

dapat melakukan gerakan ini dengan sempurna. Kelincahan (x2) sangat perlu

dalam melakukan gerakan lay up shoot supaya dapat melakukan gerakan

dengan benar dan bagus. Sedangkan daya ledak otot (x1) tungkai diperlukan

pada saat akan melakukan melayang diudara sehingga waktu melakukan lay

up bola dapat dihantarkan ke ring dengan sempurna.

Berdasarkan uraian diatas, jelaslah bila ditinjau dari aspek pemain yang

memiliki daya ledak otot tungkai dan kelincahan (x1,x2) yang baik akan

menguntungkan untuk dapat mengarahkan serangan kesasaran untuk dapat

mencetak point. Jadi secara tidak lansung daya ledak otot tungkai dan

kelincahan berpengaruh terhadap kemampuan serangan melalui lay up shoot

pada cabang olahraga basket.

Pada dasarnya penelitian ini mengungkapkan kontribusi daya ledak

otot tungkai dan kelincahan dengan gerakan lay up shoot dalam olahraga bola

basket di club Omega Payakumbuh. Untuk lebih jelasnya serta memudahkan

dalam memahami keterkaitan antara dua variabel di atas dapat dilihat pada

kerangka konseptual dibawah ini.

Page 43: Diajukan kepada Tim Penguji Skripsi Jurusan Kepelatihan ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ADE... · melalui tes Vertical Jump Test dan kelincahan dengan tes

31

VARIABEL VARIABEL

BEBAS TERIKAT

X1 Y

X1,2 Y

X2 Y

C . Hipotesis

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah :

1. Terdapat kontribusi daya ledak otot tungkai terhadap kemampuan lay up

shoot atlet bola basket club Omega Payakumbuh?

2. Terdapat kontribusi kelincahan terhadap kemampuan lay up shoot atlet

bola basket club Omega Payakumbuh?

3. Terdapat kontribusi secara bersama daya ledak otot tungkai dan kelincahan

terhadap kemampuan lay up shoot atlet bola basket club Omega

Payakumbuh?

Daya ledak Otot

Tungkai

( X1)

Kelincahan

( X2)

Hasil Lay Up Shoot

( Y )

Page 44: Diajukan kepada Tim Penguji Skripsi Jurusan Kepelatihan ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ADE... · melalui tes Vertical Jump Test dan kelincahan dengan tes

32

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

koralisional yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan serta

kontribusi antara variable bebas yaitu daya ledak otot tungkai dan kelincahan

dengan variable terikat yaitu kemampuan lay up shoot atlet basket.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Club Omega Payakumbuh yang terletak

tepat dipusat kota Payakumbuh daerah kampung Cina, jalan daya bangun no 2

Waktu penelitian dilakukan pada tanggal 28 Oktober 2011

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi obyek atau subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteistik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007:117).

Populasi penelitian ini adalah seluruh atlet Omega Payakumbuh

32

Page 45: Diajukan kepada Tim Penguji Skripsi Jurusan Kepelatihan ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ADE... · melalui tes Vertical Jump Test dan kelincahan dengan tes

33

Tabel 1 : populasi

NO Jenis kelamin Jumlah

1 Laki-Laki 29

2 Perempuan 19

Jumlah Populasi 48

2. Sampel

Berdasakan dari populasi penelitian yang terdiri dari atlet

perempuan dan atlet laki-laki maka sampel dalam penelitian ini diambil

sebanyak 23 orang atlet laki-laki yang berumur dari 14 - 16 tahun dengan

teknik penarikan sampel purposive sampling. Pengambilan sampel

ditentukan pada maksud dan pertimbangan yang telah ditetapkan

sebelumnya ( A.Yusuf,2005:205)

3. Defenisi Operasional

1. Daya ledak adalah “kemampuan mengarahkan kekuatan dengan cepat

dalam waktu yang singkat untuk memberikan momentum yang paling

baik pada tubuh atau objek dalam suatu gerakan eksplosif power yang

utuh untuk mencapai tujuan yang dikehendaki (Bafirman, 2008: 84)”.

Dalam penelitian ini daya ledak yang dimaksud adalah kemampuan

daya ledak otot tungkai atlet Omega Payakumbuh dengan vertical jamp

test .

Page 46: Diajukan kepada Tim Penguji Skripsi Jurusan Kepelatihan ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ADE... · melalui tes Vertical Jump Test dan kelincahan dengan tes

34

2. Kelincahan adalah “orang yang mempunyai kemampuan untuk

merubah arah posisi tubuh dengan cepat dan tepat pada waktu sedang

bergerak tanpa kehilangan keseimbangan dan kesadaran akan posisinya

( Harsono 1988:122)” dalam penelitian ini hasil kelincahan yang

dimaksud adalah hasil tes kelincahan atlet Omega dengan menggunakan

shuttle run

3. Lay up shoot adalah tembakan yang efektif, sebab dilakukan jarak yang

sedekat-dekatnya dengan basket “dengan melakukan lompat-langkah-

lompat. Pada lompatan terakhir ini pada posisi setingi-tingginya

mendekati basket dan diteruskan memasukkan bola (soedikun 1992:64)

dalam penelitian ini hasil lay up shoot yang dimaksud adalah atlet

Omega Payakumbuh

G. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis data

Jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data primer yang

diambil dari hasil tes atlet atau responden

2. Sumber data

Sumber data dalam penelitian ini nantinya diperoleh dari hasil tes

pengukuran daya ledak otot tungkai dan kelincahan terhadap hasil lay up

shoot dilakukan pada atlet club Omega Payakumbuh yang terpilih menjadi

sampel penelitian.

Page 47: Diajukan kepada Tim Penguji Skripsi Jurusan Kepelatihan ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ADE... · melalui tes Vertical Jump Test dan kelincahan dengan tes

35

H. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah melalui tes

kemampuan daya ledak otot tungkai dengan menggunakan Vertical Jump Test

dan kelincahan menggunakan satle run, serta tes kemampuan lay up shoot

dengan melakukan lay up ke ring basket.

Pelaksanaan Dalam Pengambilan Tes

Tabel 2 : Nama dalam pengambilan tes

No Nama Jabatan

1 Drs.Yendrizal,M.Pd Pebimbing satu

2 Drs.H.Witarsyah Pebimbing dua

3 Ade Syafputra Peneliti

4 Anton, S.Pd Koordinator

5 Dion Harko, S.Pd Koordinator

6 Alhamra,S.Pd Koordinator

Table 2: orang dalam pengmbilan tes

I. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian dalam penelitian ini adalah tes kemampuan

sebagai berikut :

Page 48: Diajukan kepada Tim Penguji Skripsi Jurusan Kepelatihan ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ADE... · melalui tes Vertical Jump Test dan kelincahan dengan tes

36

a. Test kemampuan daya ledak otot tungkai

Daya ledak otot tungkai ditentukan dengan test kondisi fisik

Vertical Jump Test

Tujuan: melihat kemampuan daya ledak otot tungkai dalam arah vertikal

Sasaran: laki-laki yang berusia dari 14 - 16 tahun di Club Omega

Payakumbuh

Peralatan :

- Papan bermeteran yang di pasang didinding dengan ketinggian 150

cm hingga 350 cm.

- Serbuk kapur

- Dinding

- Alat tulis

Pelaksanaan :

b. Sampel menuju tempat tes vertical jump dengan terlebih dahulu ujung

jari di beri serbuk kapur,

c. Sampel tegak lurus menyamping tembok (dinding) dengan tumit tidak

di angkat, kemudian tangan yang ujung-ujung jari telah di beri serbuk

kapur meraih setinggi-tingginya pada dinding yang telah ditempeli

papan meteran, sehingga dapat dilihat dengan jelas tinggi raihan pada

papan meteran tersebut

d. Kemudian sampel mengambil ancang-ancang dengan menekuk lutut

(merendahkan badan)

Page 49: Diajukan kepada Tim Penguji Skripsi Jurusan Kepelatihan ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ADE... · melalui tes Vertical Jump Test dan kelincahan dengan tes

37

e. Setelah itu loncatan lurus ke atas setinggi-tingginya dengan tangan

yang ujung jari yang telah di beri serbuk kapur pada saat meluruskan

tangan sampai menyentuh papan meteran yang di tempelkan di

dinding tersebut

f. Sampel di beri kesempatan untuk melakukan lompatan sebanyak tiga

kali, hasil lompatan tertinggi akan dijadikan data.

g. Setiap sampel di ukur sesuai dengan prosedur di atas. Score diambil

berdasarkan perbedaan jarak antara dua tanda (raihan dengan

lompatan).

Untuk lebih jelasnya lihat gambar di bawah ini:

Gambar 7: pelaksanaan vertical jamp

Sumber: Ismaryati ( 2008: 67-68)

h. Daya ledak otot tungkai dihitung berdasarkan unit formula (kg-m/sec)

dengan rumus :

P = (√4,9 (weigth) . √D*)

Page 50: Diajukan kepada Tim Penguji Skripsi Jurusan Kepelatihan ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ADE... · melalui tes Vertical Jump Test dan kelincahan dengan tes

38

Keterangan:

P = Daya ledak (Power)

D* = Beda Raihan dan Lompatan vertikal jamp

Weight = Berat badan

Sumber : Fox (1993:658)

b) Test kemampuan kelincahan

Peralatan :

a. Lapangan

b. Patok

c. Stop wacth

d. Alat tulis

e. Kapur

f. Meteran kecil

Pelaksanan :

a. Star dilakukan dengan star berdiri.

b. Testee berdiri dibelakang garis star. Pada aba-aba “ya”diberikan,

testee segera dan secepat mungkin berlari mengikuti arah panah

dalam diagram lapangan sampai melewati garis.

c. Setiap testee diberikan kesempatan untuk melakukan tes sebanyak

dua kali,

d. Yang dihitung waktu yang diperoleh oleh teste dalam melakukan

satel run. untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut

ini:

Page 51: Diajukan kepada Tim Penguji Skripsi Jurusan Kepelatihan ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ADE... · melalui tes Vertical Jump Test dan kelincahan dengan tes

39

Gambar 8: Tes Kelincahan

(STAR& FINIS)

10m

Sumber: Kementrian Negara Pemuda dan Olahraga(2005:30)

c) Test kemampuan lay up shoot

Tujuan: mengukur keterampilan tembakan lay up

Peralatan :

a. Bola basket

b. Alat tulis

c. Pluit

d. Papan dan ring basket (lapangangan)

Pelaksanaan ;

a. Teste berada disamping kiri atau kanan sambil memegang bola.

Menggiring bola sendiri menuju ke ring basket dan melakukan

tembakan lay up

b. Tembakan yang syah masuk adalah langkah lay upnya betul dan

bola masuk ke ring basket.

Page 52: Diajukan kepada Tim Penguji Skripsi Jurusan Kepelatihan ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ADE... · melalui tes Vertical Jump Test dan kelincahan dengan tes

40

c. Percobaan dilakukan sebanyak 8 kali. Skor tes adalah dihitung

semua bola yang sah masuk

d. Makin banyak skor tes yang diperoleh makin baik..

Formasi pelaksanaannya :

Gambar 9 : Tes Lay up shoot

Sumber : Imam Sodikun (1992:125)

Keterangan

= Teste

= Dribel

= Lay Up

Page 53: Diajukan kepada Tim Penguji Skripsi Jurusan Kepelatihan ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ADE... · melalui tes Vertical Jump Test dan kelincahan dengan tes

41

G. Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan rumus korelasi

prodact moment dan mencari kontribusi variabel bebas dan terikat dengan

rumus koefesien determinasi.

Namun sebelum dilakukan uji hipotesis maka terlebih dahulu

dilakukan uji persyaratan analisis data yaitu uji normalitas dan pentiscoran

data . untuk lebih jelasnya dapat dilihat rumus sebagai berikut

Korelasi sederhana (hipotesis 1 dan 2)

r xy =

Korelasi ganda prodact moment (hipotesis3)

ry x1x2 =

Rumus uji F = 1/()121(

/122

2

knyR

kyR

Rumus koefesien determinasi (kontribusi)

KD = r² x 100℅

})(}{)({

))((2222 yynxxn

yxxyn

212

212122

12

1

2

xx

xxyxyxyxyx

r

rrrrr

Page 54: Diajukan kepada Tim Penguji Skripsi Jurusan Kepelatihan ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ADE... · melalui tes Vertical Jump Test dan kelincahan dengan tes

42

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Analisis Deskriptif

Dalam bab ini akan disajikan hasil pengukuran Daya Ledak Otot Tungkai

dan Kelincahan dengan kemampuan kemampuan Lay up shoot atlet bola basket

Putra Club Omega Payakumbuh. Untuk lebih jelasnya masing-masing deskripsi

data tersebut dapat dilihat sebagai berikut :

1. Daya Ledak Otot Tungkai

Daya ledak otot tungkai menggunakan alat ukur meteran dan pengukuran

terhadap tes "Vertcal Jump Test" didapat skor terbesar = 12,66 meter dan skor

terkecil = 8,13 meter, menghasilkan rata-rata (mean) = 10,67, simpangan baku

(standar deviasi) = 1,02, modus = 10,75, dan median = 10,75 . Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Daya ledak otot tungkai (X1)

No Kelas Interval

Frekwensi Kategori

Absolut Relatif

1 11,75 – 12,66 1 4,35% BS

2 10,84 – 11,74 9 39,13% B

3 9,92 – 10,83 9 39,13% S

4 9,00 – 9,91 3 13,04% K

5 7,98 – 8,89 1 4,35% KS

Jumlah 23 100%

42

Page 55: Diajukan kepada Tim Penguji Skripsi Jurusan Kepelatihan ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ADE... · melalui tes Vertical Jump Test dan kelincahan dengan tes

43

Gambar 12 : Histogram Daya ledak otot tungkai

Keterangan :

Fa = Frekwensi absolut

Fr = Frekwensi relatif (%)

Berdasarkan pada tabel distribusi frekuensi di atas dari 23 orang sampel, 1

orang (4,35%) memiliki daya ledak otot tungkai 11,75 – 12,66, 9 orang (39,13%)

memiliki 10,84 – 11,74, 9 orang (39,13%) memiliki 9,92 – 10,83, 3 orang

(13,04%) memiliki 9,00 – 9,91, dan 1 orang (4,35%) memiliki 7,98 – 8,89

Berdasarkan tes daya ledak otot tungkai dengan menggunakan instrumen

vertical jump, maka rata-rata daya ledak otot tungkai atlet club basket omega

payakumbuh berada pada katagori sedang.

2. Kelincahan

Kelincahan menggunakan alat ukur stopwatch dari tes dan pengukuran

terhadap "shuttle run" didapat skor terbesar = 17,58 dan skor terkecil = 15,86

menghasilkan rata-rata (mean) = 16,63, simpangan baku (standar deviasi) = 0,55

4.35%

39.13% 39.13%

13.04%

4.35% 0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11,75 – 12,66 10,84 – 11,74 9,92 – 10,83 9,00 – 9,91 7,98 – 8,89

DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI

Page 56: Diajukan kepada Tim Penguji Skripsi Jurusan Kepelatihan ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ADE... · melalui tes Vertical Jump Test dan kelincahan dengan tes

44

modus = 16,00 dan median = 16,68. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel

di bawah ini :

Tabel 3. Distribusi Frekuensi Kelincahan (X2)

No Kelas Interval Frekwensi Kategori

Absolut Relatif (%)

1 15,81 – 16,15 6 26,09% BS

2 16,16 – 16,51 2 8,69% B

3 16,52 – 16,86 4 17,39% S

4 16,87 – 17,22 8 34,78% K

5 17,23 – 17,58 3 13,04% KS

Jumlah 23 100%

Agar lebih jelas tentang distribusi data, dapat dilihat pada gambar

histogram di bawah ini :

Gambar 13 : Histogram Koordinasi

Keterangan :

Fa = Frekwensi absolut

Fr = Frekwensi relatif (%)

26.09%

8.69%

17.39%

34.78%

13.04%

0

2

4

6

8

10

15,81 – 16,15 16,16 – 16,51 16,52 – 16,86 16,87 – 17,22 17,23 – 17,58

KELINCAHAN

Page 57: Diajukan kepada Tim Penguji Skripsi Jurusan Kepelatihan ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ADE... · melalui tes Vertical Jump Test dan kelincahan dengan tes

45

Berdasarkan pada tabel distribusi frekuensi di atas, dari 23 orang sampel 6

orang (26,09%) memiliki kelincahan 15,81 – 16,15, 2 orang (8,69%) memiliki

16,16 – 16,51, 4 orang (17,39%) memiliki 16,52 – 16,86, 8 orang (34,78%)

memiliki 16,87 – 17,22 dan 3 orang (13,04%) memiliki 17,23 – 17,58.

Berdasarkan tes kelincahan dengan menggunakan instrumen shuttle run,

maka rata-rata kelincahan atlet club basket omega payakumbuh berada pada

katagori sedang.

3. Kemampuan Lay-up shoot

Kemampuan Lay-up shoot menggunakan alat dari tes dan pengukuran

dengan tes " Lay-up shoot " didapat skor terbesar = 8 dan skor terkecil = 4,

menghasilkan rata-rata (mean) = 5,91, simpangan baku (standar deviasi) = 1,41,

modus = 6,00, dan median = 6,00 Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di

bawah ini :

Tabel 4. Distribusi Frekuensi Kemampuan Lay Up Shoot (Y)

No Kelas Interval

Frekwensi Kategori

Absolut Relatif (%)

1 7,2 – 8 4 17,39% BS

2 6,3 – 7,1 4 17,39% B

3 5,4 – 6,2 6 26,08% S

4 4,5 – 5,3 4 17,39% K

5 3,6 – 4,4 5 21,74% KS

Jumlah 23 100%

Page 58: Diajukan kepada Tim Penguji Skripsi Jurusan Kepelatihan ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ADE... · melalui tes Vertical Jump Test dan kelincahan dengan tes

46

Agar lebih jelas tentang distribusi data, dapat dilihat pada gambar histogram di

bawah ini :

Gambar 14 : Histogram Kemampuan lay up shoot

Keterangan :

Fa = Frekwensi absolut

Fr = Frekwensi relatif (%)

Berdasarkan pada tabel distribusi frekuensi di atas, dari 23 orang sampel 4

orang (17,39%) memiliki kemampuan Lay-up shoot 7,2 – 8, 3 orang (17,39%)

memiliki 6,3 – 7,1, 6 orang (26,08%) memiliki 5,4 – 6,2, 4 orang (17,39%)

memiliki 4,5 – 5,3 dan 5 orang (21,74%) memiliki 3,6 – 4,4. Berdasarkan tes Lay-

up shoot dengan menggunakan instrumen kemampuan Lay-up shoot, maka rata-

rata kemampuan Lay-up shoot atlet club basket omega payakumbuh berada pada

katagori sedang.

17.39% 17.39%

26.08%

17.39%

21.74%

0

1

2

3

4

5

6

7

7,2 – 8 6,3 – 7,1 5,4 – 6,2 4,5 – 5,3 3,6 – 4,4

LAY UP SHOOT

Page 59: Diajukan kepada Tim Penguji Skripsi Jurusan Kepelatihan ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ADE... · melalui tes Vertical Jump Test dan kelincahan dengan tes

47

B. Analisis Data

Sebelum melakukan pengujian hipotesis tentang hubungan variabel bebas

(X) dengan variabel terikat (Y) terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan analisis

yaitu data terlebih dahulu disamakan dengan cara T-Score. Kemudian dilakukan

uji normalitas sebaran data.

1. Uji Normalitas Sebaran Data

Hasil analisis normalitas sebaran data masing-masing variabel disajikan

dalam tabel di bawah ini :

Tabel 5 : Rangkuman uji normalitas sebaran data dengan uji liliefors

No Variabel N Lo Ltab Distribusi

1. Daya ledak otot tungkai(X1) 23 0.1039 0,181 Normal

2. Kelincahan (X2) 23 0.1022 0,181 Normal

3. Kemampuan Lay-up shoot (Y) 23 0.1422 0,181 Normal

Tabel di atas menunjukkan bahwa hasil pengujian untuk daya ledak otot

tungkai (X1), skor Lo = 0.1039 dengan n = 23, sedangkan Ltab pada taraf

pengujian signifikan α = 0,05 diperoleh 0,181 yang lebih besar dari Lo sehingga

dapat disimpulkan bahwa skor yang diperoleh dari daya ledak otot tungkai

berdistribusi normal.

Kemudian hasil pengujian untuk kelincahan (X2), skor Lo = 0,1022

dengan n = 23, sedangkan Ltab pada taraf pengujian signifikan

α = 0,05 diperoleh 0.181 lebih besar dari Lo sehingga dapat disimpulkan bahwa

skor yang diperoleh dari kelincahan berdistribusi normal.

Page 60: Diajukan kepada Tim Penguji Skripsi Jurusan Kepelatihan ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ADE... · melalui tes Vertical Jump Test dan kelincahan dengan tes

48

Selanjutnya hasil pengujian untuk kemampuan Lay-up shoot (Y), skor

Lo = 0.1422 dengan n = 23, sedangkan Ltab pada taraf pengujian signifikan

α = 0,05 diperoleh 0.181 lebih besar dari Lo sehingga dapat disimpulkan bahwa

skor yang diperoleh dari kemampuan Lay-up shoot berdistribusi normal.

Berdasarkan uraian di atas ternyata semua variabel bebas X1 dan X2 serta

variabel terikat Y datanya tersebar secara normal, karena masing-masing variabel

Lo nya kecil dari pada Ltab pada α = 0,05. Hal ini berarti bahwa data masing-

masing variabel penelitian ini tersebar secara normal atau populasi darimana data

sampel diambil berdistribusi normal.

2. Uji Hipotesis

Untuk menguji hipotesis satu dan dua dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Uji hipotesis satu

Hipotesis pertama menyatakan seberapa besar kontribusi daya ledak otot

tungkai terhadap kemampuan Lay-up shoot. Oleh karena itu terlebih dahulu

dilakukan analisis korelasi sederhana antara daya ledak otot tungkai (X1) dengan

kemampuan Lay-up shoot (Y), setelah itu ditentukan besarnya kontribusi antara

daya ledak otot tungkai terhadap kemampuan Lay-up shoot. Untuk lebih jelasnya

dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 61: Diajukan kepada Tim Penguji Skripsi Jurusan Kepelatihan ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ADE... · melalui tes Vertical Jump Test dan kelincahan dengan tes

49

Tabel

Rangkuman Hasil Analisis Kontribusi daya ledak otot tungkai (X1)

terhadap kemampuan Lay-up shoot. (Y)

N r Kontribusi

(r2x 100%)

Taraf

signifikan α

= 0,05

23 0,770 59,29 0,413

Keterangan :

ro = tingkat hubungan

n = jumlah sampel

Berdasarkan hasil analisis korelasi sederhana diperoleh tingkat hubungan

daya ledak otot tungkai (X1) terhadap kemampuan lay-up shoot (Y) ditandai

dengan perolehan rs = 0,770 pada taraf pengujian signifikan α = 0,05, artinya daya

ledak otot tungkai mempunyai hubungan yang signifikan dengan kemampuan lay-

up shoot atlet bola basket Putra Club Omega Payakumbuh.

Selanjutnya untuk memperoleh tingkat kontribusi antara daya ledak otot

tungkai (X1) terhadap kemampuan lay-up shoot (Y) dicari melalui koefesien

determinasi dengan rumus = r2

x 100%, dimana koefesien korelasi adalah 0,770

maka didapat tingkat kontribusi daya ledak otot tungkai (X1) terhadap

kemampuan lay-up shoot atlet bola basket Putra Club Omega Payakumbuh. (Y)

sebesar 59,29%. Artinya daya ledak otot tungkai memberikan kontribusi yang

signifikan terhadap kemampuan lay-up shoot atlet bola basket Putra Club Omega

Payakumbuh.

Page 62: Diajukan kepada Tim Penguji Skripsi Jurusan Kepelatihan ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ADE... · melalui tes Vertical Jump Test dan kelincahan dengan tes

50

b. Uji hipotesis dua

Seberapa besar kontribusi kelincahan terhadap kemampuan lay-up shoot.

Oleh karena itu terlebih dahulu dilakukan analisis korelasi sederhana antara

kelincahan (X2) dengan kemampuan lay-up shoot (Y), setelah itu dicari besarnya

kontribusi kelincahan terhadap kemampuan lay-up shoot. Untuk lebih jelasnya

dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel

Ringkasan Hasil Analisis Kontribusi kelincahan (X2) terhadap

Kemampuan lay-up shoot (Y)

n

r

Kontribusi

(r2

x 100%)

Taraf signifikan α

= 0,05

23 0,763 58,21 0,413

Keterangan :

ro = tingkat hubungan

n = sampel penelitian

Berdasarkan hasil analisis korelasi sederhana diperoleh tingkat hubungan

kelincahan (X2) dengan kemampuan lay-up shoot (Y) ditandai dengan perolehan r

= 0,763 pada taraf pengujian signifikansi α = 0,05, artinya kelincahan mempunyai

hubungan yang signifikan dengan kemampuan lay-up shoot atlet bola basket

Putra Club Omega Payakumbuh..

Selanjutnya untu memperoleh tingkat kontribusi dicari melalui koefesien

determinasi dengan rumus = r2

x 100%, dimana koefesien korelasi adalah 0,763

maka didapat tingkat kontribusi sebesar 58,21%, artinya kelincahan (X2)

Page 63: Diajukan kepada Tim Penguji Skripsi Jurusan Kepelatihan ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ADE... · melalui tes Vertical Jump Test dan kelincahan dengan tes

51

memberikan kontribusi yang signifikan terhadap kemampuan lay-up shoot atlet

bola basket Putra Club Omega Payakumbuh (Y).

c. Uji hipotesis tiga

Seberapa besar kontribusi daya ledak otot tungkai (X1) dan kelincahan

(X2) secara bersama-sama terhadap kemampuan lay-up shoot (Y). Oleh karena

itu terlebih dahulu dilakukan analisis korelasi ganda antara daya ledak otot

tungkai (X1) dan kelincahan (X2) dengan kemampuan lay-up shoot (Y), setelah

itu dicari tingkat kontribusi daya ledak otot tungkai (X1) dan kelincahan (X2)

secara bersama-sama beterhadap kemampuan lay-up shoot (Y). Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel

Ringkasan Hasil Analisis Kontribusi daya ledak otot tungkai (X1) dan

kelincahan (X2) secara bersama-sama terhadap Kemampuan lay-up shoot (Y)

n r

Kontribusi

(R2x 100%)

Taraf signifikan

α = 0,05

23 0,822 67,56 0,413

Keterangan :

R = tingkat hubungan

n = sampel penelitian

Berdasarkan hasil analisis korelasi ganda diperoleh tingkat hubungan daya

ledak otot tungkai (X1) dan kelincahan (X2) secara bersama-sama dengan

kemampuan lay-up shoot (Y) ditandai dengan perolehan R = 0,822 pada taraf

pengujian signifikan α = 0,05, artinya daya ledak otot tungkai (X1) dan kelincahan

Page 64: Diajukan kepada Tim Penguji Skripsi Jurusan Kepelatihan ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ADE... · melalui tes Vertical Jump Test dan kelincahan dengan tes

52

(X2) secara bersama-sama memiliki hubungan yang signifikan terhadap

kemampuan lay-up shoot atlet bola basket Putra Club Omega Payakumbuh (Y)..

Selanjutnya untuk memperoleh tingkat kontribusi dicari koefesien

determinasi dengan rumus = r2

x 100%, dimana koefesien korelasi adalah 0,822

maka didapat tingkat kontribusi sebesar 67,57%. Artinya daya ledak otot tungkai

(X1) dan kelincahan (X2) secara bersama-sama memberikan kontribusi yang

signifikan terhadap kemampuan lay-up shoot atlet bola basket Putra Club Omega

Payakumbuh (Y).

Adapun kriteria pengujian signifikan R (korelasi berganda) dilakukan

dengan uji F sebagai berikut :

F = 1/()121(

/122

2

knyR

kyR

F= 1223/()822,01(

2/)822,0(2

2

F= 20/)324316,0(

337842,0

F= 0162158,0

337842,0

F= 20,83

Fhitung(20,83) > (Ftabel(3,19)

ternyata Fo > Ftab , akibatnya Ho ditolak (Ha diterima).

Hasil analisis korelasi tersebut menyatakan terdapat hubungan yang

signifikan antara daya ledak otot tungkai (X1) dengan kelincahan (X2) secara

Page 65: Diajukan kepada Tim Penguji Skripsi Jurusan Kepelatihan ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ADE... · melalui tes Vertical Jump Test dan kelincahan dengan tes

53

bersama-sama dengan kemampuan lay-up shoot pada atlet bola basket putra Club

Omega Payakumbuh pada taraf signifikan α = 0,05 dalam hal ini hipotesis

diterima (untuk lebih jelasnya dapat digambarkan pada tabel di bawah ini) :

Tabel 8 : Analisis korelasi berganda antara daya ledak otot tungkai (X1) dengan

kelincahan (X2) secara bersama-sama dengan kemampuan lay-up

shoot pada atlet bola basket putra Club Omega Payakumbuh (Y).

DK

(N-K-1)

Fo

Ftab

α = 0,05

Kesimpulan

20 20,83 3,19 Signifikan

Dk = derajat kebebasan

C. Pembahasan

1. Daya ledak otot tungkai (X1) dengan kemampuan lay-up shoot pada atlet

bola basket putra Club Omega Payakumbuh ( (Y).

Dari perhitungan korelasi antara daya ledak otot tungkai (X1) dengan

kemampuan lay-up shoot pada atlet bola basket putra Club Omega Payakumbuh

(Y) menggunakan rumus korelasi sederhana diperoleh ro = 0,770 untuk rtab pada

taraf signifikan α = 0,05 yaitu 0,413 berarti dalam hal ini ro (0,770) > rtab (0,413),

maka terdapat hubungan yang signifikan antara daya ledak otot tungkai dengan

kemampuan lay-up shoot pada atlet bola basket putra Club Omega Payakumbuh.

Selanjutnya ro = 0,770 dipersentasekan dengna rumus korelasi persentase

(KP) = ro x 100%, menghasilkan 59,29%, artinya dalam hal ini tingkat hubungan

antara daya ledak otot tungkai dengan kemampuan lay-up shoot pada atlet bola

basket putra Club Omega Payakumbuh sebesar 59,29% dikategorikan cukup kuat.

Page 66: Diajukan kepada Tim Penguji Skripsi Jurusan Kepelatihan ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ADE... · melalui tes Vertical Jump Test dan kelincahan dengan tes

54

Dari hasil analisis di atas dapat dikemukakan bahwa terdapat hubungan

yang signifikan antara daya ledak otot tungkai dengan lay-up shoot pada atlet bola

basket putra Club Omega Payakumbuh. Selanjutnya daya ledak otot tungkai yang

dimiliki sampel akan lebih baik dengan adanya latihan. Menurut Herre dalam

Syafrudin (2011 : 73) daya ledak adalah kemampuan mengatasi beban atau

hambatan dengan kecepatan kontraksi otot. metode latihan untuk daya ledak dapat

dilakukan dengan beberapa metode latihan, antaralain; “latihan sirkuit, latihan

beban, latihan interval dan sebagainya”. Di samping itu menurut Bompa dan Haff

dalam Syafrudin (2011: 83) “metode latihan kekuatan diartikan sebagai bentuk

beban dan peralatan yang digunakan dalam latihan kekuatan untuk

mengembangkan kekuatan otot dan power.kekuatan daya ledak otot dapat

ditingkatkan dengan cara latihan beban, karena jenis latihan ini apabila dilakukan

secara ekslosif dan berulang-ulang akan mengembangkan daya ledak secara

efektif”.

. Dari uraian pendapat diatas bahwa untuk meningkatkan daya ledak otot

tungkai dapat dilakukan dengan beberapa metode latihan antara lain latihan

sirkuit, latihan beban, latihan interval dan sebagainya oleh karena itu latihan ini

harus dilakukan secara berulang-ulang sehingga dapat mengembangkan daya

ledak secara efektif.

2. Kelincahan (X2) dengan kemampuan lay-up shoot pada atlet bola basket

putra Club Omega Payakumbuh ( (Y).

Dari perhitungan korelasi antara kelincahan (X2) dengan kemampuan lay-

up shoot pada atlet bola basket putra Club Omega Payakumbuh (Y) dengan

Page 67: Diajukan kepada Tim Penguji Skripsi Jurusan Kepelatihan ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ADE... · melalui tes Vertical Jump Test dan kelincahan dengan tes

55

menggunakan rumus korelasi sederhana diperoleh ro = 0,763, untuk rtab pada taraf

signifikan α = 0,05 yaitu 0,413. Berarti dalam hal ini ro (0,763) > rtab (0,413),

maka terdapat hubungan yang signifikan antara kelincahan dengan kemampuan

lay-up shoot pada atlet bola basket putra Club Omega Payakumbuh .

Selanjutnya ro = 0,763 dipersentasekan dengan rumus korelasi persentase

(KP) = ro x 100%, menghasilkan 58,21%, artinya dalam hal ini tingkat hubungan

antara kelincahan dengan kemampuan lay-up shoot pada atlet bola basket putra

Club Omega Payakumbuh sebesar 58,21% dikategorikan cukup kuat.

Dari hasil analisis di atas dapat dikemukakan bahwa terdapat hubungan

yang signikan antara kelincahan dengan kemampuan lay-up shoot pada atlet bola

basket putra Club Omega Payakumbuh. Selanjutnya kelincahan sangat diperlukan

pada saat mendribling bola atau menggiring bola setelah itu melakukan lay-up

shoot. Oleh karena itu kelincahan sangat diperlukan karena kelincahan merupakan

kemampuan untuk merubah arah posisi tubuh dengan cepat dan tepat pada waktu

sedang bergerak tanpa kehilangan keseimbangan dan kesadaran akan posisi tubuh.

Salahsatu bentuk latihan untuk meningkatkan kelincahan adalah latihan lari bolak-

balik

3. Daya ledak otot tungkai (X1) dan Kelincahan (X2) secara bersama-sama

terhadap kemampuan lay-up shoot pada atlet bola basket putra Club

Omega Payakumbuh (Y).

Dari perhitungan korelasi antara daya ledak otot tungkai (X1) dengan

kelincahan (X2) secara bersama-sama dengan kemampuan lay-up shoot pada atlet

bola basket putra Club Omega Payakumbuh (Y) dengan menggunakan rumus

Page 68: Diajukan kepada Tim Penguji Skripsi Jurusan Kepelatihan ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ADE... · melalui tes Vertical Jump Test dan kelincahan dengan tes

56

korelasi berganda. Kriteria pengujian signifikan dengan uji F, Jika Fo > Ftab, maka

terdapat hubungan dan sebaliknya tidak terdapat hubungan jika Fo < Ftab.

Berdasarkan hasil perhitungan koefesien korelasi ganda (uji F) didapat Fo

= 20,83 sedangkan Ftab diperoleh dengan N-K-1 / 23-2-1=20 sebesar 3,19. Jadi Fo

(920,83) > Ftab (3,14), selanjutnya hasil R (korelasi berganda) secara bersama-

sama tingkat hubungan daya ledak otot tungkai (X1) dengan kelincahan (X2)

dengan kemampuan lay-up shoot pada atlet bola basket putra Club Omega

Payakumbuh. (Y) (Rx1x2y) = 0,822

Selanjutnya R = 0,822 dipersentasekan dengan rumus korelasi persentase

(KP) = Ro x 100%, menghasilkan 67,56%, artinya dalam hal ini tingkat hubungan

antara daya ledak otot tungkai dengan kelincahan secara bersama-sama dengan

kemampuan lay-up shoot pada atlet bola basket putra Club Omega Payakumbuh.

sebesar 67,56%, kategorikan kuat.

Apabila dilakukan perhitungan R2 (square) atau koefesien determinan

berganda yaitu R2 x 100%, maka diperoleh sumbangan secara bersama-sama

kedua variabel bebas ini (X1 dan X2) dengan kemampuan lay-up shoot pada atlet

bola basket putra Club Omega Payakumbuh (Y) sebesar 67,56%. Hal ini berarti

32,44% kemampuan kemampuan lay-up shoot pada atlet bola basket putra Club

Omega Payakumbuh ditentukan oleh variabel-variabel lain seperti kecepatan,

kekuatan dan sebagainya.

Dari hasil analisis di atas dapat dikemukakan bahwa terdapat hubungan

yang signikan antara daya ledak otot tungkai dengan kelincahan secara bersama-

sama dengan kemampuan lay-up shoot pada atlet bola basket putra Club Omega

Page 69: Diajukan kepada Tim Penguji Skripsi Jurusan Kepelatihan ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ADE... · melalui tes Vertical Jump Test dan kelincahan dengan tes

57

Payakumbuh. Selanjutnya daya ledak otot tungkai dan kelincahan dapat dilatih

secara bersama-sama dengan kemampuan lay-up shoot pada atlet bola basket

putra Club Omega Payakumbuh agar atlet bola basket dapat melakukan lay up

shoot yang bagus, cepat dan akurat serta tanpa dapat ditangkap oleh lawan atau

walaupun dipengaruhi oleh gangguan pergerakan lawan, namun bola tetap sampai

pada ring saat melakukan lay up shoot.

Dari uraian di atas, bila seorang atlet bolabasket memiliki daya ledak otot

tungkai yang bagus dan kelincahan yang baik akan jauh lebih besar manfaatnya

terhadap kemampuan lay-up shoot pada atlet bola basket putra Club Omega

Payakumbuh, dalam pencapaian prestasi yang lebih baik dibandingkan dengan

seorang pemain yang hanya memiliki daya ledak otot tungkai yang baik saja tanpa

didukung oleh kelincahan dan kemampuan lay-up shoot yang baik.

Page 70: Diajukan kepada Tim Penguji Skripsi Jurusan Kepelatihan ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ADE... · melalui tes Vertical Jump Test dan kelincahan dengan tes

58

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab terdahulu dapat

dikemukakan kesimpulan sebagai berikut :

1. Hasil yang diperoleh dari daya ledak otot tungkai mempunyai hubungan yang

signifikan dengan kemampuan lay-up shoot pada atlet bola basket putra Club

Omega Payakumbuh, ini ditandai dengan hasil yang diperoleh yaitu ro (0,770)

> rtab (4,13) atau tingkat hubungan sebesar 59,29%.

2. Hasil yang diperoleh dari kelincahan mempunyai hubungan yang signifikan

dengan kemampuan lay-up shoot pada atlet bola basket putra Club Omega

Payakumbuh, ini ditandai dengan hasil yang diperoleh yaitu ro (0,763) > rtab

(4,13) atau tingkat hubungan sebesar 58,21%.

3. Hasil yang diperoleh dari daya ledak otot tungkai dengan kelincahan secara

bersama-sama dengan dengan kemampuan lay-up shoot pada atlet bola basket

putra Club Omega Payakumbuh mempunyai hubungan yang signifikan, ini

ditandai dengan hasil yang diperoleh yaitu Fo (20,83) > Ftab (3,19), kemudian

diperoleh R = 0,822 atau tingkat hubungan sebesar 67,56%.

58

Page 71: Diajukan kepada Tim Penguji Skripsi Jurusan Kepelatihan ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ADE... · melalui tes Vertical Jump Test dan kelincahan dengan tes

59

B. Saran

Berdasarkan pada kesimpulan di atas, maka penulis dapat memberikan

saran-saran yang dapat membantu mengatasi masalah yang ditemui dalam

pelaksanaan kemampuan lay-up shoot pada atlet bola basket putra Club Omega

Payakumbuh, yaitu :

4. Agar dapat meningkatkan kemampuan lay-up shoot pada atlet bolabasket

untuk menjadi lebih baik, disarankan kepada pelatih untuk melatih daya ledak

otot tungkai dan kelincahan atlet dengan cara melatih otot yang dominan

dalam kemampuan lay up shoot bolabasket.

5. Disarankan kepada atlet bolabasket agar dapat meningkatkan kemampuan

teknik disamping meningkatkan kemampuan kondisi fisik dalam kemampuan

lay up shoot bolabasket.

6. Penelitian ini hanya terbatas pada kemampuan lay-up shoot pada atlet bola

basket putra Club Omega Payakumbuh untuk itu perlu dilakukan penelitian

pada pemain bolabasket dengan jumlah sampel yang lebih besar atau banyak.

Page 72: Diajukan kepada Tim Penguji Skripsi Jurusan Kepelatihan ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ADE... · melalui tes Vertical Jump Test dan kelincahan dengan tes

60

DAFTAR PUSTAKA

Arsil. 2000. Pembinaan Kondisi Fisik. Padang: FIK UNP

Arikunto,S. 2006. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik).Jakarta:

Rineka Cipta

Bafirman, dan Apri Agus. 2008 . Buku Ajar Pembentukan Kondisi Fisik . Padang

FIK UNP

Basirun. 2006. Kontribusi Daya Ledak Otot Tungkai Dan Kelenturaan Terhadap

Prestasi Lompat Tinggi di SMA Negeri 1 Matur. Tesis. Padang : Program

Pascasarjana UNP.

Fardi, Adnan. 1999. Bola Basket Dasar. Padang: Fakultas Ilmu Keolahragaan

Harsono. 1988. Coaching dan Aspek-aspek dalam Coaching. Jakarta : P2LPTK

Dirjen Dikti Depdibud.

http://www.google.co.id/search?

http://sumiswan2.wordpress.com

Ismaryati. 2008 . Tes dan Pengukuran Olahraga. Surakarta : UNS Press

Kementrian Pemuda dan Olahraga .2005. Penetapan Parameter Tes Data Pusat

Pendidikan dan penelitian Pelajar dan Sekolah Khusus Olahragawan.

Jakarta:-

Luthan, Rusli. 1986. Manusia dan Olahraga. FPOK: IKIP Bandung

Maidarman. 2009 . Tes Pengukuran dan Evaluasi melatih Kondisi Fisik. Padang :

FIK UNP

Mengpora RI. (2005).Undang-undang Republik Indonesia No: 3 Tahun 20005

Tentang Sistem Keolahragaan Indonesia. Kementrian Negara Pemuda dan

Olahraga Republik Indonesia

Oliver, Jon. 2007 . Dasar-Dasar Bola Basket. Jakarta : Pakar Raya

Pearce. C Evlyn. 1990. Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis. Jakarta : PT.

Gramedia Pustaka Umum

Poerwadarminto. 1986 . Kamus Umum Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka

Page 73: Diajukan kepada Tim Penguji Skripsi Jurusan Kepelatihan ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ADE... · melalui tes Vertical Jump Test dan kelincahan dengan tes

61

Robert, dan Libermant. 1979 . Bola Basket Wanita . Jakarta: Grafindo Persada

Sajoto, Muhammad. 1988. Pembinaan Kondisi Fisik dalam Olahraga. Jakarta:

Dirjent Dikti

Sodikun, Imam. 1992. Olahraga Pilihan Bola Basket. Padang. FIK UNP

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung :

Alfabet.

Syafrudin.2011.Ilmu Kepelatihan dan Olahraga. Padang: UNP Press

Wahjoedi. 2000. Landasan Evaluasi Pendidikan Jasmani. Jakarta : PT.

Rajagarafindo Persada.

Wissel, Hal. 2000. Bola Basket Dilengkapi Dengan Program Pemahiran Teknik

Dan taktik. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

ww.perbasi.or.id

Zalfendi, dkk. 2005 . Sport Saince. Padang : FIK UNP

Page 74: Diajukan kepada Tim Penguji Skripsi Jurusan Kepelatihan ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ADE... · melalui tes Vertical Jump Test dan kelincahan dengan tes

62

LAMPIRAN

Page 75: Diajukan kepada Tim Penguji Skripsi Jurusan Kepelatihan ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ADE... · melalui tes Vertical Jump Test dan kelincahan dengan tes

61

Lampiran 1

DATA PENELITIAN MENTAH PENELITIAN

NO NAMA Vertical jump tes Kelincahan Kemampuan Lay-up

1 Agung 10.66 16.00 7

2 Alfarizk 11.61 15.86 8

3 Andi 12.66 15.94 6

4 Ando Putra 11.31 16.54 6

5 Beni Ermanto 11.71 16.00 8

6 Dayat 8.13 17.58 4

7 Fauzan 10.09 17.54 4

8 Febrianto 9.6 16.96 4

9 Firmansyah 11.2 16.60 8

10 Genta 10.62 17.01 5

11 Hendra 10.48 17.45 6

12 Heru 11.5 16.14 7

13 Ismail 10.39 17.18 6

14 Jonih Akmal 11.4 16.68 6

15 Kiki Yuhendra 10.06 17.07 5

16 Nanda 11.61 15.96 8

17 Prima Saputra 10.38 16.69 5

18 Randi Eka Putra 11.5 16.34 7

19 Ridho 10.75 16.42 6

20 Riki Putra 10.75 16.84 5

21 Riski 11.01 15.90 7

22 Rivaldy Akbar 8.98 16.89 4

23 Vickho 9.17 16.95 4

62

Page 76: Diajukan kepada Tim Penguji Skripsi Jurusan Kepelatihan ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ADE... · melalui tes Vertical Jump Test dan kelincahan dengan tes

62

Lampiran 2

Tabel

Analisis uji normalitas sebaran data daya ledak otot tungkai

melalui uji liliefors (X1)

No Xi Fi X-Xi Zi Peluang F(Zi) S(Zi) IF(Zi)-S(Zi))

1 8.13 1 -2.54 -2.49 0.4936 0.0064 0.050 0.0436

2 8.98 1 -1.69 -1.66 0.4315 0.0685 0.100 0.0315

3 9.17 1 -1.5 -1.47 0.4292 0.0708 0.150 0.0792

4 9.6 1 -1.07 -1.05 0.3531 0.1469 0.200 0.0531

5 10.06 1 -0.61 -0.60 0.2258 0.2742 0.250 0.0242

6 10.09 1 -0.58 -0.57 0.2157 0.2843 0.300 0.0157

7 10.38 1 -0.29 -0.28 0.1103 0.3897 0.350 0.0397

8 10.39 1 -0.28 -0.27 0.1064 0.3936 0.400 0.0064

9 10.48 1 -0.19 -0.19 0.0754 0.4246 0.450 0.0254

10 10.62 1 -0.05 -0.05 0.0199 0.4801 0.500 0.0199

11 10.66 1 -0.01 -0.01 0.004 0.496 0.550 0.0540

12 10.75 2 0.08 0.08 0.0319 0.5319 0.600 0.0681

13 11.01 1 0.34 0.33 0.1293 0.6293 0.650 0.0207

14 11.2 1 0.53 0.52 0.1985 0.6985 0.700 0.0015

15 11.31 1 0.64 0.63 0.2357 0.7357 0.750 0.0143

16 11.4 1 0.73 0.72 0.2642 0.7642 0.800 0.0358

17 11.5 2 0.83 0.81 0.291 0.791 0.850 0.0590

18 11.61 2 0.94 0.92 0.3212 0.8212 0.900 0.0788

19 11.71 1 1.04 1.02 0.3461 0.8461 0.950 0.1039

20 12.66 1 1.99 1.95 0.4744 0.9744 1.000 0.0256

Jumlah 23

Lo tertinggi = 0.1039

Dengan n = 23 dan taraf nyata α = 0,05 didapat Ltab = 0,181

Berarti Lo < Ltab, sehingga hipotesis nol diterima bahwa populasi dari mana data sampel

diambil berdistribusi normal.

Mean = 10,67

Median = 10,75

Modus = 10,75

Standar Deviasi =1,02

Minimum = 8,13

Nilai Maximum = 12,66

63

Page 77: Diajukan kepada Tim Penguji Skripsi Jurusan Kepelatihan ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ADE... · melalui tes Vertical Jump Test dan kelincahan dengan tes

63

Lampiran 3

Tabel

Analisis uji normalitas Kelincahan

melalui uji liliefors (X2)

No Xi Fi X-Xi Zi Peluang F(Zi) S(Zi) IF(Zi)-S(Zi))

1 15.86 1 -0.77 -1.40 0.4192 0.0808 0.0455 0.0353

2 15.9 1 -0.73 -1.33 0.4082 0.0918 0.0909 0.0009

3 15.94 1 -0.69 -1.25 0.3944 0.1056 0.1364 0.0308

4 15.96 1 -0.67 -1.22 0.3888 0.1112 0.1818 0.0706

5 16 2 -0.63 -1.15 0.3749 0.1251 0.2273 0.1022

6 16.14 1 -0.49 -0.89 0.3133 0.1867 0.2727 0.0860

7 16.34 1 -0.29 -0.53 0.2019 0.2981 0.3182 0.0201

8 16.42 1 -0.21 -0.38 0.148 0.352 0.3636 0.0116

9 16.54 1 -0.09 -0.16 0.0636 0.4364 0.4091 0.0273

10 16.6 1 -0.03 -0.05 0.0199 0.4801 0.4545 0.0256

11 16.68 1 0.05 0.09 0.0359 0.5359 0.5000 0.0359

12 16.69 1 0.06 0.11 0.0438 0.5438 0.5455 0.0017

13 16.84 1 0.21 0.38 0.148 0.648 0.5909 0.0571

14 16.89 1 0.26 0.47 0.1808 0.6808 0.6364 0.0444

15 16.95 1 0.32 0.58 0.219 0.719 0.6818 0.0372

16 16.96 1 0.33 0.60 0.2258 0.7258 0.7273 0.0015

17 17.01 1 0.38 0.69 0.2549 0.7549 0.7727 0.0178

18 17.07 1 0.44 0.80 0.2881 0.7881 0.8182 0.0301

19 17.18 1 0.55 1.00 0.3413 0.8413 0.8636 0.0223

20 17.45 1 0.82 1.49 0.4319 0.9319 0.9091 0.0228

21 17.54 1 0.91 1.65 0.4505 0.9505 0.9545 0.0040

22 17.58 1 0.95 1.73 0.4582 0.9582 1.0000 0.0418

Jumlah 23

Lo tertinggi = 0.1022

Dengan n = 23 dan taraf nyata α = 0,05 didapat Ltab = 0,181

Berarti Lo < Ltab, sehingga hipotesis nol diterima bahwa populasi dari mana data sampel

diambil berdistribusi normal.

Mean = 16,63

Median = 16,68

Modus = 16,00

Standar Deviasi =0,55

Minimum = 15,86

Nilai Maximum =17,58

64

Page 78: Diajukan kepada Tim Penguji Skripsi Jurusan Kepelatihan ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ADE... · melalui tes Vertical Jump Test dan kelincahan dengan tes

64

Lampiran 4

Tabel

Analisis uji normalitas kemampuan kemampuan lay up shoot melalui uji liliefors (Y)

No Xi Fi X-Xi Zi Peluang F(Zi) S(Zi) IF(Zi)-S(Zi))

1 4 5 -1.91 -1.35 0.4115 0.0885 0.2000 0.1115 2 5 4 -0.91 -0.65 0.2422 0.2578 0.4000 0.1422 3 6 6 0.09 0.06 0.0239 0.5239 0.6000 0.0761 4 7 4 1.09 0.77 0.2794 0.7794 0.8000 0.0206 5 8 4 2.09 1.48 0.4306 0.9306 1.0000 0.0694 Jumlah 23

Lo tertinggi = 0.1422

Dengan n = 23 dan taraf nyata α = 0,05 didapat Ltab = 0,181

Berarti Lo < Ltab, sehingga hipotesis nol diterima bahwa populasi dari mana data sampel

diambil berdistribusi normal.

Mean = 5,91

Median = 6,00

Modus = 6,00

Standar Deviasi =1,41

Minimum = 4

Nilai Maximum = 8

65

Page 79: Diajukan kepada Tim Penguji Skripsi Jurusan Kepelatihan ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ADE... · melalui tes Vertical Jump Test dan kelincahan dengan tes

65

Lampiran 5

Pengolahan Data Mentah Dengan T-Score

Sebaran Data Daya ledak Otot Tungkai (X1)

No X1 X-X 2

X-X S

X-X

S

X-X10

S

X-X1050

1 11.71 1.04 1.082 1.020 10.196 60.20

2 12.66 1.99 3.960 1.951 19.510 69.51

3 10.66 -0.01 0.000 -0.010 -0.098 49.90

4 11.61 0.94 0.884 0.922 9.216 59.22

5 11.5 0.83 0.689 0.814 8.137 58.14

6 11.31 0.64 0.410 0.627 6.275 56.27

7 11.61 0.94 0.884 0.922 9.216 59.22

8 11.4 0.73 0.533 0.716 7.157 57.16

9 11.5 0.83 0.689 0.814 8.137 58.14

10 11.01 0.34 0.116 0.333 3.333 53.33

11 11.2 0.53 0.281 0.520 5.196 55.20

12 10.75 0.08 0.006 0.078 0.784 50.78

13 10.75 0.08 0.006 0.078 0.784 50.78

14 10.39 -0.28 0.078 -0.275 -2.745 47.25

15 10.48 -0.19 0.036 -0.186 -1.863 48.14

16 8.13 -2.54 6.452 -2.490 -24.902 25.10

17 10.06 -0.61 0.372 -0.598 -5.980 44.02

18 10.38 -0.29 0.084 -0.284 -2.843 47.16

19 9.17 -1.5 2.250 -1.471 -14.706 35.29

20 10.09 -0.58 0.336 -0.569 -5.686 44.31

21 8.98 -1.69 2.856 -1.657 -16.569 33.43

22 10.62 -0.05 0.003 -0.049 -0.490 49.51

23 9.6 -1.07 1.145 -1.049 -10.490 39.51

Mean = 50,06

Median = 50,78

Modus = 50,78

Standar Deviasi = 10,05

Minimum = 25,10

Maximum =69,51

66

Page 80: Diajukan kepada Tim Penguji Skripsi Jurusan Kepelatihan ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ADE... · melalui tes Vertical Jump Test dan kelincahan dengan tes

66

Lampiran 6

Pengolahan Data Mentah Dengan T-Score

Sebaran Data Kelincahan (X2)

No X2 X-X 2

X-X S

X-X

S

X-X10

S

X-X1050

1 16 -0.63 0.397 -1.145 -11.455 61.45

2 15.94 -0.69 0.476 -1.255 -12.545 62.55

3 16 -0.63 0.397 -1.145 -11.455 61.45

4 15.86 -0.77 0.593 -1.400 -14.000 64.00

5 16.34 -0.29 0.084 -0.527 -5.273 55.27

6 16.54 -0.09 0.008 -0.164 -1.636 51.64

7 15.96 -0.67 0.449 -1.218 -12.182 62.18

8 16.68 0.05 0.003 0.091 0.909 49.09

9 16.14 -0.49 0.240 -0.891 -8.909 58.91

10 15.9 -0.73 0.533 -1.327 -13.273 63.27

11 16.6 -0.03 0.001 -0.055 -0.545 50.55

12 16.42 -0.21 0.044 -0.382 -3.818 53.82

13 16.84 0.21 0.044 0.382 3.818 46.18

14 17.18 0.55 0.303 1.000 10.000 40.00

15 17.45 0.82 0.672 1.491 14.909 35.09

16 17.58 0.95 0.902 1.727 17.273 32.73

17 17.07 0.44 0.194 0.800 8.000 42.00

18 16.69 0.06 0.004 0.109 1.091 48.91

19 16.95 0.32 0.102 0.582 5.818 44.18

20 17.54 0.91 0.828 1.655 16.545 33.45

21 16.89 0.26 0.068 0.473 4.727 45.27

22 17.01 0.38 0.144 0.691 6.909 43.09

23 16.96 0.33 0.109 0.600 6.000 44.00

Mean = 49,96

Median = 49,09

Modus = 61,45

Standar Deviasi = 9,95

Minimum = 32,73

Maximum =64,00

67

Page 81: Diajukan kepada Tim Penguji Skripsi Jurusan Kepelatihan ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ADE... · melalui tes Vertical Jump Test dan kelincahan dengan tes

67

Lampiran 7

Pengolahan Data Mentah Dengan T-Score

Sebaran Data Kemampuan lay up shoot (Y)

No Y X-X 2

X-X S

X-X

S

X-X10

S

X-X1050

1 8 2.09 4.368 1.482 14.823 64.82

2 6 0.09 0.008 0.064 0.638 50.64

3 7 1.09 1.188 0.773 7.730 57.73

4 8 2.09 4.368 1.482 14.823 64.82

5 7 1.09 1.188 0.773 7.730 57.73

6 6 0.09 0.008 0.064 0.638 50.64

7 8 2.09 4.368 1.482 14.823 64.82

8 6 0.09 0.008 0.064 0.638 50.64

9 7 1.09 1.188 0.773 7.730 57.73

10 7 1.09 1.188 0.773 7.730 57.73

11 8 2.09 4.368 1.482 14.823 64.82

12 6 0.09 0.008 0.064 0.638 50.64

13 5 -0.91 0.828 -0.645 -6.454 43.55

14 6 0.09 0.008 0.064 0.638 50.64

15 6 0.09 0.008 0.064 0.638 50.64

16 4 -1.91 3.648 -1.355 -13.546 36.45

17 5 -0.91 0.828 -0.645 -6.454 43.55

18 5 -0.91 0.828 -0.645 -6.454 43.55

19 4 -1.91 3.648 -1.355 -13.546 36.45

20 4 -1.91 3.648 -1.355 -13.546 36.45

21 4 -1.91 3.648 -1.355 -13.546 36.45

22 5 -0.91 0.828 -0.645 -6.454 43.55

23 4 -1.91 3.648 -1.355 -13.546 36.45

Mean = 50,02

Median = 50,64

Modus = 50,64

Standar Deviasi = 10,01

Minimum = 36,45

Maximum =64,82

68

Page 82: Diajukan kepada Tim Penguji Skripsi Jurusan Kepelatihan ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ADE... · melalui tes Vertical Jump Test dan kelincahan dengan tes

68

Lampiran 8

Tabel

Analisis korelasi sederhana dan korelasi berganda (variabel X1, X2 dan Y)

No X1 X2 Y X12

X22

Y2 X1 Y X2 Y X1 X2

1 60.20 61.45 64.82 3623.568 3776.661 4201.982 3902.072 3983.649 3699.323 2 69.51 62.55 50.64 4831.613 3911.934 2564.237 3519.858 3167.195 4347.522 3 49.90 61.45 57.73 2490.206 3776.661 3332.81 2880.865 3547.801 3066.702 4 59.22 64.00 64.82 3506.498 4096 4201.982 3838.52 4148.652 3789.804 5 58.14 55.27 57.73 3379.94 3055.074 3332.81 3356.293 3190.922 3213.405 6 56.27 51.64 50.64 3166.82 2666.314 2564.237 2849.645 2614.778 2905.811 7 59.22 62.18 64.82 3506.498 3866.579 4201.982 3838.52 4030.793 3682.139 8 57.16 49.09 50.64 3266.907 2409.917 2564.237 2894.326 2485.88 2805.882 9 58.14 58.91 57.73 3379.94 3470.281 3332.81 3356.293 3400.851 3424.813

10 53.33 63.27 57.73 2844.444 4003.438 3332.81 3078.96 3652.766 3374.545 11 55.20 50.55 64.82 3046.607 2554.843 4201.982 3577.959 3276.493 2789.911 12 50.78 53.82 50.64 2579.047 2896.397 2564.237 2571.631 2725.261 2733.119 13 50.78 46.18 43.55 2579.047 2132.76 1896.263 2211.459 2011.038 2345.312 14 47.25 40.00 50.64 2233.026 1600 2564.237 2392.908 2025.532 1890.196 15 48.14 35.09 50.64 2317.195 1231.372 2564.237 2437.589 1776.944 1689.18 16 25.10 32.73 36.45 629.9116 1071.074 1328.887 914.9214 1193.037 821.3904 17 44.02 42.00 43.55 1937.726 1764 1896.263 1916.882 1828.936 1848.824 18 47.16 48.91 43.55 2223.77 2392.099 1896.263 2053.497 2129.8 2306.399 19 35.29 44.18 36.45 1245.675 1952.033 1328.887 1286.608 1610.6 1559.358 20 44.31 33.45 36.45 1963.706 1119.207 1328.887 1615.408 1219.549 1482.496 21 33.43 45.27 36.45 1117.657 2049.62 1328.887 1218.704 1650.368 1513.529 22 49.51 43.09 43.55 2451.221 1856.826 1896.263 2155.959 1876.441 2133.422 23 39.51 44.00 36.45 1561.025 1936 1328.887 1440.286 1603.972 1738.431

Jumlah 1151.57 1149.09 1150.50 59882.05 59589.09 59754.08 59309.16 59151.26 59161.52

1. Pengujian hipotesis 1

Korelasi sederhana natara variable (X1) dengan Y

r X1y = 222

1

2

1

11

YYn XXn

YX-YXn

r = 22 )50,1150(08,59754.23 )57,1151(05,59882.23

1150,50)(1151,57)(-623.59309,1

r = 1323650,25-1374343,84 51326113,46-1377287,15

51324881,28-1364110,68

69

Page 83: Diajukan kepada Tim Penguji Skripsi Jurusan Kepelatihan ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ADE... · melalui tes Vertical Jump Test dan kelincahan dengan tes

69

r = 50693685,51173

39229,395

r = 2594177806

39229,395

ro = 0,770

rtab (α = 0,05) = 0.413

ternyata ro > r tab , akibatnya Ho ditolak (Ha diterima)

Koefisien determinasi :

Kd = r2

x 100%

=0,7702x 100%

= 0,5929x 100%

= 59,29%

2. Pengujian hipotesis 2

Korelasi sederhana natara variable (x2) dengan Y

r x2y = 222

2

2

2

22

YYn XXn

YX-YXn

r = 22 )50,1150(08,59754.23 )09,1149(09,59589.23

1150,50)(1149,09)(-623,59151,2

r = 1323650,25-1374343,84 81320407,82-1370549,07

51322028,04-1360478,98

r = 50693,59 50141,242

38450,935

r = 2541839564

38450,935

ro = 0,763

rtab (α = 0,05) = 0.413

Koefisien determinasi :

Kd = r2

x 100%

=0,7632x 100%

= 0,5821x 100%

= 58,21%

70

Page 84: Diajukan kepada Tim Penguji Skripsi Jurusan Kepelatihan ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ADE... · melalui tes Vertical Jump Test dan kelincahan dengan tes

70

Ternyata ro > r tab , akibatnya Ho ditolak (Ha diterima)

Korelasi sederhana atara variable (x1) dengan (x2)

r x1 x2 = 2

2

2

2

2

1

2

1

2121

XXn XXn

XX-XXn

r = 22 )09,1149(09,59589.23 )57,1151(05,59882.23

1149,09)(1151,57)(-223.59161,5

r = 8)1320407,82-1370549,07 51326113,46-1377287,15

11323257,57-1360714,96

r = 50141,2419 51173,685

37457,389

r = 2565912118

37457,389

ro = 0,739

rtab (α = 0,05) = 0.413

Ternyata ro < r tab , akibatnya Ho diterima (Ha ditolak)

3. Pengujian hipotesis 3

Korelasi Ganda antara variable (x1) dan (x2) terhadap variable Y

r x1 x2 y = 21

2

21212

2

1

2

x xr-1

xrx yrx yrx2-yxryxr

= 2

22

739,01

)739,0)(763,0)(770,0(2763,0770,0

= 453879,0

86833978,0582169,05929,0

= 453879,0

86833978,0175069,1

= 6757951348,0

71

Page 85: Diajukan kepada Tim Penguji Skripsi Jurusan Kepelatihan ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ADE... · melalui tes Vertical Jump Test dan kelincahan dengan tes

71

R= 0,822

rtab (0.413 pada taraf signifikan α = 0,05

Ternyata ro > r tab , akibatnya Ho ditolak (Ha diterima)

Kd = r2

x 100%

=0,8222x 100%

= 0,6756x 100%

= 67,56%

Pengujian Signifikan Korelasi Ganda

F = 1/()121(

/122

2

knyR

kyR

F= 1223/()822,01(

2/)822,0(2

2

F= 20/)324316,0(

337842,0

F= 0162158,0

337842,0

F= 20,83

Fhitung(20,83) > (Ftabel(3,19)

H0 ditolak ha diterima

Kesimpulannya terdapat hubungan yang berarti antara X1 dan X2 secara bersama-sama

dengan Y

72

Page 86: Diajukan kepada Tim Penguji Skripsi Jurusan Kepelatihan ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ADE... · melalui tes Vertical Jump Test dan kelincahan dengan tes

72

Lampiran 9

DAFTAR

NILAI KRITIS L UNTUK UJI LILLIEFORS

Ukuran

Sampel

Taraf Nyata

0.01 0.05 0.10 0.15 0.20

4 0.417 0.381 0.352 0.319 0.300

5 0.405 0.337 0.315 0.299 0.285

6 0.364 0.319 0.294 0.277 0.265

7 0.348 0.300 0.276 0.258 0.247

8 0.331 0.285 0.261 0.244 0.233

9 0.311 0.271 0.249 0.233 0.223

10 0.294 0.258 0.239 0.224 0.215

11 0.284 0.249 0.230 0.217 0.206

12 0.275 0.242 0.223 0.212 0.199

13 0.268 0.234 0.214 0.202 0.190

14 0.261 0.227 0.207 0.194 0.183

15 0.257 0.220 0.201 0.187 0.177

16 0.250 0.213 0.195 0.182 0.173

17 0.245 0.206 0.289 0.177 0.169

18 0.239 0.200 0.184 0.173 0.166

19 0.235 0.195 0.179 0.169 0.163

20 0.231 0.190 0.174 0.166 0.160

25 0.200 0.173 0.158 0.147 0.142

30 0.184 0.161 0.144 0.136 0.131

1.031 0.886 0.805 0.768 0.736

n >30 n n n n n

Sumber : Conover, W.J, Practical Nonparametric Statistics, John Wiley & Sons, In,1973

73

Page 87: Diajukan kepada Tim Penguji Skripsi Jurusan Kepelatihan ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ADE... · melalui tes Vertical Jump Test dan kelincahan dengan tes

73

Lampiran 10

Tabel dari harga kritik dari Product-Moment

N

(1)

Interval Kepercayaan N

(1)

Interval Kepercayaan N

(1)

Interval kepercayaan

95%

(2)

99%

(3)

95%

(2)

99%

(3)

95%

(2)

99%

(3)

3 0.997 0.999 26 0.388 0.4905 55 0.266 0.345

4 0.950 0.990 27 0.381 0.487 60 0.254 0.330

5 0.878 0.959 28 0.374 0.478 65 0.244 0.317

6 0.811 0.912 29 0.367 0.470 70 0.235 0.306

7 0.754 0.874 30 0.361 0.463 75 0.227 0.296

8 0.707 0.874 31 0.355 0.456 80 0.220 0.286

9 0.666 0.798 32 0.347 0.449 85 0.213 0.278

10 0.632 0.762 33 0.344 0.442 90 0.207 0.270

11 0.602 0.735 34 0.339 0.436 95 0.202 0.263

12 0.576 0.708 35 0.334 0.430 100 0.195 0.256

13 0.553 0.684 36 0.329 0.424 125 0.176 0.230

14 0.532 0.661 37 0.325 0.418 150 0.159 0.210

15 0.514 0.641 38 0.320 0.413 175 0.148 0.194

16 0.497 0.623 39 0.316 0.408 200 0.138 0.181

17 0.482 0.606 40 0.312 0.403 300 0.113 0.148

18 0.468 0.590 41 0.308 0.396 400 0.098 0.128

19 0.456 0.575 42 0.304 0.393 500 0.088 0.115

20 0.444 0.561 43 0.301 0.389 600 0.080 0.105

21 433 0.549 44 0.297 0.384 700 0.074 0.097

22 0.423 0.537 45 0.294 0.380 800 0.070 0.091

23 0.413 0.526 46 0.291 0.276 900 0.065 0.085

24 0.404 0.515 47 0.288 0.372 1000 0.062 0.081

25 0.396 0.505 48 0.264 0.368

1.031 0.886 49 0.281 0.364

50 0.297 0.361

J=Jumlah pasangan yang digunakan untuk menghitung r

74

Page 88: Diajukan kepada Tim Penguji Skripsi Jurusan Kepelatihan ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ADE... · melalui tes Vertical Jump Test dan kelincahan dengan tes

74

Lampiran 11

DAFTAR LUAS DIBAWAH LENGKUNGAN NORMAL STANDAR Dari 0 ke z

Z 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

0.0 0000 0040 0080 0120 0160 0199 0239 0279 0319 0359

0.1 0386 0483 0478 0557 0596 0636 0675 0714 0754 0360

0.2 0793 0832 0871 0910 0948 0987 1026 1064 1103 1141

0.3 1179 1217 1255 1293 1331 1368 1406 1443 1480 1517

0.4 1554 1591 1628 1664 1700 1736 1772 1808 1844 1879

0.5 1915 1950 1985 2019 2054 2088 2123 2157 2190 2224

0.6 2258 2291 2324 2357 2389 2422 2454 2486 2418 2549

0.7 2580 2612 2642 2673 2704 2734 2764 2794 2823 2852

0.8 2881 2910 2939 2967 2996 3023 3051 3078 3106 3133

0.9 3159 3186 3212 3238 3264 3289 3315 3340 3365 3389

1.0 3413 3438 3461 3485 2508 3531 3554 3577 3599 3621

1.1 4634 3665 3686 3708 3729 3749 3770 3790 3810 3830

1.2 3849 3869 3888 3907 3925 3944 3962 3980 3997 4015

1.3 4032 4049 4066 4082 4099 4115 4131 4147 4162 4177

1.4 4192 4207 4222 4236 4251 4265 4279 4292 4306 4319

1.5 4332 4345 4357 4370 4382 4394 4406 4418 4429 4441

1.6 4452 4463 4474 4484 4495 4505 4515 4525 4535 4545

1.7 4554 4564 4573 4580 4591 4599 4608 4626 4625 4633

1.8 4641 4649 4656 4664 4671 4678 4686 4692 4699 4633

1.9 4713 4719 4726 4732 4738 4744 4750 4756 4761 4767

2.0 4772 4778 4783 4788 4793 4798 4803 4808 4812 4817

2.1 4821 4826 4830 4838 4838 4842 4846 4850 4854 4857

2.2 4861 4864 4868 4871 4875 4878 4881 4884 4887 4890

2.3 4893 4896 4898 4901 4904 4906 4909 4911 4913 4916

2.4 4918 4920 4922 4925 4927 4929 4931 4932 4934 4936

2.5 4938 4940 4941 4943 4945 4946 4948 4949 4951 4952

2.6 4953 4955 4956 4957 4959 4960 4961 4962 4963 4964

2.7 4965 4966 4967 4968 4969 4970 4971 4972 4973 4974

2.8 4974 4975 4976 4977 4977 4978 4979 4979 4980 4981

2.9 4981 4982 4982 4983 4984 4984 4985 4985 4986 4986

3.0 4987 4987 4987 4988 4988 4989 4989 4989 4990 4990

3.1 4990 4991 4991 4991 4992 4992 4992 4992 4993 4993

3.2 4993 4993 4994 4994 4994 4994 4994 4995 4995 4995

3.3 4995 4995 4995 4996 4996 4996 4996 4996 4996 4997

3.4 4997 4997 4997 4997 4997 4997 4997 4997 4997 4998

3.5 4998 4998 4998 4998 4998 4998 4998 4998 4998 4998

3.6 4998 4998 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999

75

Page 89: Diajukan kepada Tim Penguji Skripsi Jurusan Kepelatihan ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ADE... · melalui tes Vertical Jump Test dan kelincahan dengan tes

75

DOKUMENTASI PENELITIAN

PELAKSANAAN PENGUKURAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI

PELAKSANAAN TES SATLE RUN

76

Page 90: Diajukan kepada Tim Penguji Skripsi Jurusan Kepelatihan ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ADE... · melalui tes Vertical Jump Test dan kelincahan dengan tes

76

PELAKSANAAN TES LAY UP SHOOT

ATLET BOLA BASKET OMEGA PAYAKUMBUH

77

Page 91: Diajukan kepada Tim Penguji Skripsi Jurusan Kepelatihan ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ADE... · melalui tes Vertical Jump Test dan kelincahan dengan tes

77

Page 92: Diajukan kepada Tim Penguji Skripsi Jurusan Kepelatihan ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ADE... · melalui tes Vertical Jump Test dan kelincahan dengan tes

78

Page 93: Diajukan kepada Tim Penguji Skripsi Jurusan Kepelatihan ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ADE... · melalui tes Vertical Jump Test dan kelincahan dengan tes

79