diagnostik kesulitan belajar siswa
TRANSCRIPT
DIAGNOSTIK KESULITAN BELAJAR SISWA
A. Penentuan Status Masalah Kesulitan Belajar
Berdasarkan data yang didapat dari sekolah yang diamati oleh peneliti yaitu
SMPN 13 Makassar. Maka didapat satu siswa yang mengalami maslah kesulitan
belajar dalam satu bidang studi, yaitu bidang studi PKn. Dalam bidang studi ini siswa
tersebut sering mendapat prestasi hanya sebatas standar KKM yaitu 65. Dan nilai
tersebut didapat sepanjang semester.
Dari hasil diatas maka peneliti mencoba membandingkan dengan variable
dengan mata pelajaran lain dan rata-rata kelas siswa yang bersangkutan. Setelah
dibandingkan dengan dua variable diatas ternyata memang hanya mata pelajaran PKn
yang mengalami kesulitan karena jika dibandingkan dengan mata pelajaran seperti
bahasa Indonesia nilainya masih melampaui nilia rata-rata kelas yaitu 80 dengan
perbandingan nilia rata-rata kelas 70.
Jadi, dapat dipastikan bahwa siswa tersebut diatas mengalami kesulitan belajar dan
perlu diadakan diagnostic belajar.
B. Penentuan Identitas Siswa Yang Mengalami Kesulitan Belajar
Nama : Ansar Anugrah
Sekolah : SMPN 13 MAKASSAR
Kelas : VII 2
Stambuk : 9967616215
Tempat, Tanggal lahir : U.P., 2 April 1996
Alamat : Jl. Harimau No. 126
Nama orang tua /wali : Jaswan Jafar
Alamat orang tua/wali : Jl. Harimau No. 126
Pekerjaan orang tua/wali : Housekeeper
Berat & tinggi badan : 40 kg / 155 cm
Warna kulit : sawo matang
Bentuk rambut : lurus
Bentuk mata : agak sipit
Ciri-ciri khusus lainnya : murah senyum
C. Pengumpulan & Penyajian Data
1. Hasil observasi
Data yang diperoleh dari hasil observasi adalah meliputi :
a. Ansar berkulit hitam, tinggi sekitar 155 cm, berbadan agak kurus, mukanya
oval, dan selalu tersenyum jika berbicara.
b. Ansar duduk di meja sebelah kanan bagian belakang, bentuk meja dan kursi
di kelas VII 2 disusun bershaf
c. Pada waktu observasi awal, ketika bertemu dengan subjek (1 Mei 2010),
subjek sedang mengikuti kegiatan SABERLING (sabtu bersih lingkungan).
d. Observasi di kelas subjek (1 Mei 2010), saat itu subjek sedang berada
didalam kelas dan sedang berlangsung KBM PKn. Subjek mengikuti KBM
dengan keadaan yang cuek dan agak sedikit lemas. Setelah KBM berlangsung
sempat wawancara sedikit dengan subjek. Setelah wawancara subjek
langsung istirahat dengan temannya.
2. Hasil wawancara
- Dengan guru
Hasil wawancara dengan guru BK mengenai subjek(1 Mei 2010) bahwa
subjek selain nilinya bermaslah pada bidang studi PKn, subjek juga sering sekali
terlambat. Ia masuk dalam daftar anak yang bermasalah yang pernah diberi surat
peringatan. Namun, meskipun begitu subjek masih selalu terlambat, berbagai macam
alasan ia kemukakan untuk membela diri, agar guru percaya bahwa dia betul-betul
terlambat tanpa factor kesengajaan.
Sedangkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran PKn mengenai
subjek (1 Mei 2010) bahwa subjek memang sering mendapatkan nilai sebatas KKM
saja, tidak pernah ditas KKM. Dan tindakan yang dilakukan oleh guru bidang studi
adalah menyerahkannya kepada guru BK.
- Dengan teman sekelas
Berdasarkan hasil wawancara dengan teman subjek didapatkan kesimpulan sebagai
berikut: ansar orangnya ramah, disukai oleh teman-teman sekelas, sebenarnya dia
pintar tapi malas belajar sering adatang terlambat, sering bolos, dan dicap oleh guru-
guru sebagai anak pembangkang.
- Dengan subjek
Hobi subjek adalah berinternet, hampir setiap minggu dia ke warnet untuk membuka
situs-situs menarik dan berselancar di dunia maya. Kegiatan lainnya diluar sekolah
adalah bermain basket dan berenang. Cita-citanya adalah menjadi koki, dia memang
pandai memasak, makanya ia ingin melanjutkan sekolahnya ke SMK. Menurut
subyek, pelajaran disekolah membosankan, terlebih PKn, sehingga dia bermals-
malasan, dia lebih senang berkumpul dengan teman-temannya atau ke warnet.
Setelah diadakan usaha pengumpulan data dengan berbagai metode
sebagaiman tersebut diatas, diperoleh data sebagai berikut :
1) Data latar belakang pendidikan
a) Dari penyelidikan daftar nilai guru bidang studi bahwa prestasi si A dalam
PKn semenjak ulangan harian pertama selalu hanya sebatas KKM yaitu
65.
2) Data latar belakang kesehatan : menurut pengakuan ayahnya, subjek pernah
sakit usus turun saat berusia 2 bulan, hampir saja dioperasi tapi kemudian
hanya diberi obat-obatan saja.
3) Dari otobiografinya menunujukkan Hobi subjek adalah berinternet, hampir
setiap minggu dia ke warnet untuk membuka situs-situs menarik dan
berselancar di dunia maya. Cita-citanya adalah menjadi koki, dia memang
pandai memasak, makanya ia ingin melanjutkan sekolahnya ke SMK.
Menurut subyek, pelajaran disekolah membosankan, terlebih PKn, sehingga
dia bermals-malasan,
4) Dari interview kepada guru mata pelajaran PKn diperoleh keterangan bahwa
subjek memang sering mendapatkan nilai sebatas KKM saja, tidak pernah
ditas KKM.
D. Analisis Data
Berdasarkan data diatas ternyata subyek sering mengalami kebosanan dalam
menghadapi pelajaran terlebih dalam bidang studi PKn. Dia lebih senang berkumpul
dengan teman-temannya atau ke warnet untuk berinternet, dan hampir setiap minggu
dia ke warnet untuk membuka situs-situs menarik dan berselancar di dunia maya.
Karenanya nilai PKn nya selalu standar, yaitu 65. Jadi nampaknya rendahnya
standar prestasi subjek karena kurangnya motivasi. Seperti yang dikatakan oleh M.
Sobry Sutikno Direktur Eksekutif YNTP for research and Development Kabupaten
Sumbawa Barat – NTB (Tode Dasan, Desa Dasan Anyar, Kecamatan Jereweh, KSB)
bahwa Pembelajaran efektif, bukan membuat Anda pusing, akan tetapi bagaimana
tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan mudah dan menyenangkan.
Motivasi berpangkal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai daya
penggerak yang ada di dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas-aktivitas
tertentu demi tercapainya suatu tujuan. Bahkan motif dapat diartikan sebagai suatu
kondisi intern (kesiapsiagaan). Adapun menurut Mc. Donald, motivasi adalah
perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya "feeling"
dan di dahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Dari pengertian yang
dikemukakan oleh Mc. Donald ini mengandung tiga elemen/ciri pokok dalam
motivasi itu, yakni motivasi itu mengawalinya terjadinya perubahan energi, ditandai
dengan adanya feeling, dan dirangsang karena adanya tujuan. Namun pada intinya
bahwa motivasi merupakan kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk
melakukan sesuatu.
Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya
penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan, menjamin kelangsungan dan
memberikan arah kegiatan belajar, sehingga diharapkan tujuan dapat tercapai. Dalam
kegiatan belajar, motivasi sangat diperlukan, sebab seseorang yang tidak mempunyai
motivasi dalam belajar, tidak akan mungkin melakukan aktivitas belajar. Motivasi
ada dua, yaitu motivasi Intrinsik dan motivasi ektrinsik.
• Motivasi Intrinsik. Jenis motivasi ini timbul dari dalam diri individu sendiri tanpa
ada paksaan dorongan orang lain, tetapi atas dasar kemauan sendiri.
• Motivasi Ekstrinsik. Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat pengaruh dari luar
individu, apakah karena adanya ajakan, suruhan, atau paksaan dari orang lain
sehingga dengan keadaan demikian siswa mau melakukan sesuatu atau belajar.
Bagi siswa yang selalu memperhatikan materi pelajaran yang diberikan,
bukanlah masalah bagi guru. Karena di dalam diri siswa tersebut ada motivasi, yaitu
motivasi intrinsik. Siswa yang demikian biasanya dengan kesadaran sendiri
memperhatikan penjelasan guru. Rasa ingin tahunya lebih banyak terhadap materi
pelajaran yang diberikan. Berbagai gangguan yang ada disekitarnya, kurang dapat
mempengaruhinya agar memecahkan perhatiannya. Lain halnya bagi siswa yang
tidak ada motivasi di dalam dirinya, maka motivasi ekstrinsik yang merupakan
dorongan dari luar dirinya mutlak diperlukan. Di sini tugas guru adalah
membangkitkan motivasi peserta didik sehingga ia mau melakukan belajar.
Ada beberapa strategi yang bisa digunakan oleh guru untuk menumbuhkan motivasi
belajar siswa, sebagai berikut:
1. Menjelaskan tujuan belajar ke peserta didik.
Pada permulaan belajar mengajar seharusnya terlebih dahulu seorang guru
menjelaskan mengenai Tujuan Instruksional Khusus yang akan dicapainya kepada
siwa. Makin jelas tujuan maka makin besar pula motivasi dalam belajar.
2. Hadiah
Berikan hadiah untuk siswa yang berprestasi. Hal ini akan memacu semangat mereka
untuk bisa belajar lebih giat lagi. Di samping itu, siswa yang belum berprestasi akan
termotivasi untuk bisa mengejar siswa yang berprestasi.
3. Saingan/kompetisi
Guru berusaha mengadakan persaingan di antara siswanya untuk meningkatkan
prestasi belajarnya, berusaha memperbaiki hasil prestasi yang telah dicapai
sebelumnya.
4. Pujian
Sudah sepantasnya siswa yang berprestasi untuk diberikan penghargaan atau pujian.
Tentunya pujian yang bersifat membangun.
5. Hukuman
Hukuman diberikan kepada siswa yang berbuat kesalahan saat proses belajar
mengajar. Hukuman ini diberikan dengan harapan agar siswa tersebut mau merubah
diri dan berusaha memacu motivasi belajarnya.
6. Membangkitkan dorongan kepada anak didik untuk belajar
Strateginya adalah dengan memberikan perhatian maksimal ke peserta didik.
7. Membentuk kebiasaan belajar yang baik
8. Membantu kesulitan belajar anak didik secara individual maupun kelompok
9. Menggunakan metode yang bervariasi, dan
10. Menggunakan media yang baik dan sesuai dengan tujuan pembelajaran
E. Diagnosa (Kesimpulan)
Berdasarkan hasil analisis data yang telah diuraikan diatas, maka dapat
dikalrifikasikan data tersebut menjadi dua kategori yaitu hal-hal yang menyebabkan
kesulitan belajar dan hal-hal positif yang dimiliki oleh subjek. Adapun
pengklasifikasian data tersebut sebagai berikut:
1) Hal-hal yang menyebakan kesulitan belajar
a) Sering mengantuk, pusing
b) Kurang motivasi untuk belajar
c) Malas
d) pasif
2) Hal-hal positif yang dimiliki oleh subjek
a) Subjek bersedia mengemukakan maslah yang dialalmi sehubungan
dengan hasil belajarnya
b) Ramah
c) Kehidupan ekonomi keluarga yang cukup
d) Mempunyai kesehatan yang baik
F. Prognosa (Rencana Perbaikan)
Untuk memperbaiki kesulitan belajar subjek itu akan ditempuh usaha-usaha
sebagai berikut :
1) Memberikan informasi bimbingan belajar berupa :
a) Informasi tentang teknik belajar yang baik terutama tentang cara belajar
yang efektif dan efisien serta penggunaan waktu luang termasuk cara
membagi waktu belajar
b) Informasi mengenai pemahaman diri dan lingkungannya
c) Informasi tentang nilai, moral dan etika
2) Memberikan bantuan konseling berupa :
a) Memberikan pemahaman kepada klien tentang bagaimana untuk terbuka
dan menyelesaikan maslalah yang dihadapinya agar dapat diselesaiakan
secara mandiri
b) Mengajak klien agar dapat menerima kelebihan dan kekurangannya dan
mengembangkan sesuai dengan potensi yang dimilikinya.
3) Memperbaharui cara mengajar yang lebih melibatkan kegiatan motorik siswa
4) Menemui orang tuanya untuk merundingka usaha-usaha yang sebaiknya
dilakukan untuk kemajuan anaknya.
Tugas individu
Mata kuliah : BK Belajar
DIAGNOSTIK KESULITAN BELAJAR SISWA
DISUSUN OLEH :
ASWIDY WIJAYACIPTA
084404071 / B
PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR2010