diagnosis sosial(5).docx
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 diagnosis sosial(5).docx
1/22
A. PRECEDE PROCCEED
1. Pengertian Precede-Procceed
Dalam perencanaan dan evaluasi promosi kesehatan salah satu model yang
dikembangkan oleh green Precede-proceed adalah model perencanaan promosi
kesehatan yang dimaksud untuk menjelaskan mengenai sosial, epidemiologi, perilaku,
lingkungan, pendidikan, organisasi, administrative dan aspek kebijakan dari masalah
selama tahap perencanaan yaitu evaluasi. Precede adalah akronim dari Predisposing,
Reinforcing, and Enabling Causes in Educational Diagnosis and Evaluation yang
merupakan kerangka untuk membantu perencanaan mengenal masalah untuk
membantu perkembangan target dan terfokuskan pada program kesehatan masyarakat.
Sedangkan Proceed adalah akronim dari Policy, Regulatory, and Organizational
Construct in Educational and Environmental Development. Precede-Proceed harus
dilakukan bersama-sama dalam proses perencanaan, implementasi, dan evaluasi
(irch, !""#$.
a. P%&'&D&
P%&'&D& adalah pendahuluan dalam sebuah kerangka kerja. P%&'&D&
melihat beberapa faktor yang membentuk status kesehatan dan membantu
perencanaan memfokuskan dalam membuat target untuk intervensi. Selain itu,
memberikan tujuan khusus dan kriteria untuk evaluasi serta menjamin sebuah
program yang akan dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan dan keingingan
individu atau masyarakat.
ahap a)al proses P%&'&D& adalah
1. *emahami +masalah sosial menurut persepsi pasien, konsumen, atau
masyarakat
!. *empertimbangkan persepsi dalam mengkaji permasalahan terkait
kebutuhan
. *emperlihatkan hubungan antara masalah sosial dengan masalah
kesehatan yang akan menjadi pusat perhatian dalam pendidikan kesehatan
b. P%'&&D
P%'&&D adalah proses yang berlangsung dalam P* dan hasilnya.
Proceed menampilkan tahapan kebijakan dan proses implementasi dan evaluasi.
Precede dan Procede adalah tahapan berseri proses perencanaan, implementasi dan
evaluasi. Proceed menjamin program yang
-
7/25/2019 diagnosis sosial(5).docx
2/22
!. erangka erja Precede Proceed
. ahapan Precede Proceed
a. Diagnosis sosial
Dalam fase ini yaitu mengukur masalah sosial menggunakan indikator sosial
dalam populasi spesifik (contohnya derajat kemiskinan, rata-rata kriminalitas,
pengangguran, kesejahteraan, kepadatan penduduk, kenakalan remaja atau tingkat
pendidikan yang rendah$ yang berefek kepada kesehatan dan kualitas hidup. Data
masalah sosial tersebut dapat dikumpulkan dari sensus ataupun vital statistik yang
tersedia, ataupun dengan melakukan pengumpulan data langsung dari masyaraka
menggunakan teknik )a)ancara dan /ocus 0roup Discussion (/0D$ Sebagai
contoh, pada pekerjaan industriyang kumuh dan berbahaya dengan rata-rata
kecelakaan yang tinggi, sedikitnya pelayanan kesehatan, dan keterbatasan
kesediaan makanan diluar pedangang keliling, pekerja mungkin merasa tidak
aman dan menjadi tidak sehat selama kondisi bekerja.
b. Diagnosis epidemiologi
Pada fase ini dicari faktor kesehatan yang mempengaruhi kualitas. /aktor ini harus
digambarkan secara rinci berdasarkan data yang ada, baik yang berasal dari data
lokal, regional, maupun nasional. Pada fase ini harus diidentifikasi siapa atau
kelompok mana yang terkena masalah kesehatan (umur, jenis kelamin, lokasi,
suku dll$, bagaimana pengaruh atau akibat dari masalah kesehatan tersebut.c. Diagnosis perilaku
-
7/25/2019 diagnosis sosial(5).docx
3/22
Pada fase ini selain diidentifikasi masalah perilaku yang mempengaruhi masalah
kesehatan juga sekaligus diidentifikasi masalah lingkungan (fisik dan sosial$ yang
mempengaruhi perilaku dan status kesehatan ataupun kualitas hidup. Perencana
harus dapat membedakan antara masalah perilaku yang dapat dikontrol secara
individual maupun yang harus dikontrol melalui institusi. *isalnya pada kasus
malnutrisi yang disebabkan karena kemampuan untuk membeli bahan makanan
maka intervensi pendidikan tidak bermanfaat
d. Diagnosis pendidikan
*aksudnya penelusuran masalah-masalah yang berpengaruh menjadi
penyebab terjadi perilaku yang telah diprioritaskan. 2da kelompok masalah yang
dapat berpengaruh yaitu3
1. elompok faktor predisposisi yaitu faktor yang mempermudah dan mendasari
untuk terjadinya perilaku tertentu, seperti pengetahuan, sikap, nilai-nilai d4n
budaya, kepercayaan, dan beberapa karakteristik individu (misalnya umur, jenis
kelamin, tingkat pendidikan$.
!. elompok faktor enabling (pemungkin$ yaitu faktor yang memungkinkan untuk
terjadinya perilaku tertentu tersebut, seperti ketersediaan pelayanan kesehatan,
ketercapaian pelayanan kesehatan baik dari segi jarak maupun biaya dan social,
adanya peraturan dan komitmen masyarakat dalam menunjang perilaku tersebut.
. elompok faktor reinforcing (penguat$ yaitu faktor yang memperkuat seperti
pendapat, dukungan, kritik baik dari keluarga teman maupun lingkungannya.
e. Diagnosis Strategi 5ntervensi
/ase ini adalah tahap dimana metoda-metoda yang akan digunakan
dipilih.Perubahan perilaku sebagai tujuan akhir daripada pendidikan kesehatan dapat
dicapai dengan berbagai jalan. Salah satunya adalah melalui proses belajar mengajar.
Dalam proses belajar mengajar atau proses penyampaian materi pendidikan kepada
sasaran pendidikan, disamping pendidik, maka alat dan metode pendidikan turutmemegang peranan penting. Sebab bagaimanapun pandainya seorang pendidik dalam
usaha merubah tingkah laku, tidak terlepas dai metoda dan alat bantu pendidikan yang
digunakan. Pertimbangan pemilihan strategi atau metoda pendidikan yaitu
1. Sesuaikan tujuan pendidikan
!. Sesuaikan dengan kemampuan pengajar dan pihak yang belajar
. ergantung besarnya kelompok sasaran
6. Sesuaikan )aktu dan fasilitas yang ada
('ahyo, !"17$
f. Diagnosis administrasi
-
7/25/2019 diagnosis sosial(5).docx
4/22
Pada fase ini dilakukan analisis kebijakan, sumber daya dan peraturan yang
berlaku yang dapat memfasilitasi atau menghambat pengembangan program
promosi kesehatan. Pada diagnosis kebijakan dilakukan identifikasi dukungan dan
hambatan politis, peraturan dan organisasional yang memfasilitasi program dan
pengembangan lingkungan yang dapat mendukung kegiatan masyarakat yang
kondusif bagi kesehatan.
ahapan yang perlu dilakukan3
1. 8ithin program analysis
9aitu analisis untuk menetapkan dalam program yang mana kegiatan ini
akan dilakukan, dengan mempertimbangkan jumlah dan kemampuan SD* serta
dana yang ada.
!. 8ithin organi:ational analysis
9aitu analisis untuk melihat perlunya kerjasama dengan program- program
yang ada dalam organisasi tersebut (lintas program$
. 5nter organi:ational analysis
9aitu analisis untuk menetapkan perlu tidaknya sector-sektor yang lain
yang akan diajak kerjasama.
;. DIAGNOSIS SOSIAL
a. Pengertian Diagnosis Sosial
Diagnosis sosial adalah proses penentuan persepsi masyarakat terhadap
kebutuhan atau terhadap kualitas hidupnya dan aspirasi masyarakat untuk
meningkatkan kualitas hidupnya melalui partisipasi dan penerapan berbagai informasi
yang didesain sebelumnya. Diagnosis sosial merupakan tahap a)al untuk mengetahui
masalah yang ada dimasyarakat dengan indikator antar lain kesejahteraan,
kemiskinan, pengangguran, dan kesehatan.
-
7/25/2019 diagnosis sosial(5).docx
5/22
5dentifikasi dan analisis masalah sosial pada suatu populasi sasaran merupakan
langkah penting pertama dalam perencanaan P* (Pendidikan esehatan
*asyarakat$ secara menyeluruh. Perlu mengkaji hubungan antara masalah kesehatan
dengan masalah sosial atau kualitas hidup
b. ujuan Diagnosis Soisial
2dapun tujuan dari diagnosis sosial adalah
1 *enentukan masalah yang menyangkut kualitas hidup masyarakat
! *emeriksa dan menjernihkan masalah ini dengan analisis indikator sosial yang
ada dan data yang tersedia
*embuat dokumentasi tentang status masyarakat dalam hubungannya dengan
prioritas masalah yang berhubungan dengan kesehatan
6 *engungkapkan alasan penentuan prioritas masalah
7 *embuat dokumentasi dan rasionalisasi dalam memutuskan penggunaan sumber
daya.= *enggunakan dokumentasi dan alasan tersebut sebagai dasar untuk mengevaluasi
program dalam hal biaya-manfaat. ('ahayo, dkk !"17$
c. 5ndikator Diagnosis Sosial
>ntuk mengetahui masalah sosial biasanya diukur dari indikator sosial dalam
suatu individu atau kelompok antara lain3
1 Pelanggaran #. Diskriminasi
! ependidikan ?.
-
7/25/2019 diagnosis sosial(5).docx
6/22
berdasarkan indikator kesehatan yang bersifat negatif yaitu masalah bila angkanya
tinggi (misal3 morbiditas, mortalitas, disability$ maupun yang bersifat positif yaitu
masalah bila angkanya rendah (misal3 gi:i seimbang, rumah sehat, fitness, cakupan
posyandu, dll$.
Pada fase ini harus diidentifikasi siapa atau kelompok mana yang terkena
masalah kesehatan (umur, jenis kelamin, lokasi, suku, dan lain-lain$, bagaimana
pengaruh atau akibat dari masalah kesehatan tersebut (mortalitas, morbiditas,
disability, tanda dan gejala yang ditimbulkan$ dan bagaimana cara untuk
menanggulangi masalah kesehatan tersebut (imunisasi, pera)atanpengobatan,
perubahan lingkungan maupun peruahan perilaku$. 5nformasi ini sangat diperlukan
untuk menetapkan prioritas masalah, yang biasanya didasarkan atas pertimbangan
besarnya masalah dan akibat yang ditimbulkannya serta kemungkinan untuk diubah.Dalam memprioritaskan masalah kesehatan, perlu = hal untuk
dipertimbangkan yaitu 3
1. Dampak masalah kesehatan terhadap terjadinya kematian, kesakitan maupun
terhadap angka absentisme, biaya rehabilitasi dan lain-lain.
!. %isiko masalah kesehatan terhadap kelompok ibu dan anak-anak.
. 'ara untuk mengatasi masalah tersebut (baik kuratif maupun preventif$.
6. *asalah yang belum pernah disentuh atau terlupakan untuk diintervensi.
7. *asalah yang bila diintervensi dengan tepat akan mempunyai daya ungkit yang
tinggi dalam meningkatkan status kesehatan masyarakat dan juga untuk
+economic saving.
=. 2danya dukungan dana (diprioritaskan oleh daerah setempat$ serta dukungan
kebijakan dari pimpinan.
Pada tahap ini menyoroti hubungan antara masalah kesehatan dan masalah sosial.
ahap ini akan menganalisis hubungan masalah kesehatan yang menjadi sasaran
program dan kualitas hidup. *asalah kesehatan diurai secara rinci dengan
memanfaatkan sumber data yang ada baik ditingkat lokal, regional maupun nasional,
yang kemudian di interpretasikan dengan pengetahuan epidemiologis.
Dalam diagnosis epidemiologi memerlukan kajian penyakit dan sumber penyakit
yang mengarah pada terjadinya penyakit endemik dan penyakit tropis yang banyak
terjadi di 5ndonesia. 5dentifikasi data harus akurat dan terpercaya karena ini
merupakan syarat yang mutlak dalam diagnosis epidemiologi. 5dentifikasi data
sendiri perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut3
1. *enentukan siapa atau kelompok mana yang terkena masalah kesehatan
(menurut kelompok umur, jenis kelamin, tempat tinggal, suku bangsa$,
-
7/25/2019 diagnosis sosial(5).docx
7/22
!. *encari tahu bagaimana mereka dapat terkena masalah kesehatan tersebut
(mortalitas, morbiditas, disabilitas, tanda dan gejala yang timbul$,
. *embuat cara perbaikan atau solusi menanggulangi masalah tersebut
(imunisasi, pera)atan atau pengobatan, modifikasi lingkungan atau perilaku$.
5nformasi ini akan membantu menemukan prioritas program terhadap masalah
kesehatan yang paling dan dapat diubah. Prioritas program3
a)Siapayang mendapat manfaat,
b)Berapa banyak yang mendapat mafaat,
c)Apayang dapat dihasilkan,
d)Kapan)aktu pencapaian hasil.
erdapat dua pendekatan utama untuk mengidentifikasi masalah kesehatan dari
data epidemiologis yaitu3
1. Pendekatan %eduksionis
*enentukan prioritas masalah kesehatan dari fenomena kejadian atau masalah
sosial di sekitar masyarakat. Pendekatan reduksi juga bisa dilakukan untuk masalah-
masalah sosial yang penyebabnya belum diketahui secara jelas. Pendekatan
reduksionis merupakan pendekatan yang terdiri atas pengambilan masalah kesehatan
semata-mata dari pernyataan yang ada tentang masalah sosial dan dari daftar seluruh
penentu masalah sosial. Di dalam pendekatan reduksionis, seseorang bekerja dari
masalah sosial yang luas ke arah diagnosis komponen kesehatannya atau sebab-
sebabnya.
+%eduksi merupakan langkah pertama dalam dignosis epidemiologis, yaitu
dengan menilai berbagai penyebabetiologi masalah baik yang belum teridentifikasi
secara jenis maupun yang telah teridentifikasi. erdiri atas pengambilan masalah
kesehatan dari pernyataan masalah sosial yang ada dari daftar seluruh penentu
masalah sosial.
!. Pendekatan &kspansionis*enentukan penyebab masalah dari suatu kasus kesehatan yang spesifik yang
sudah ditentukan sebelumnya dengan cara mengamati fenomena masalah sosial di
sekitarnya. Sehingga tidak hanya melihat dari sudut pandang kesehatan saja.
Pendekatan ekspansionis berguna apabila masalah yang dipilih sangat sederhana.
Pendekatan ini berusaha mencoba membantu profesi kesehatan untuk lebih teliti
dalam mengenali penyebab dari suatu masalah kesehatan.
D. DIAGNOSIS PERILAKU DAN LINGKUNGAN
Diagnosa (Analisa) Perilaku dan Lingkungan adalah
penelusuran masalah-masalah perilaku dan lingkungan yang dapat
-
7/25/2019 diagnosis sosial(5).docx
8/22
menjadi penyebab timbulnya masalah kesehatan yang telah
diprioritaskan.Dalam mengidentifkasi ini kita harus waspada terhadap
masalah yang sebenarnya erat sekali menyebabkan munculnya
masalah kesehatan tersebut tetapi nampaknya hal itu bukan
masalah perilaku. isalnya! kemiskinan merupakan hal yang erat
sekali terhadap munculnya masalah-masalah kesehatan seperti
diare. "amun kemiskinan bukan masalah perilaku. Apabila kita
cermati sebenarnya diare dapat disebabkan oleh perilaku kurangnya
menjaga kebersihan.asalah kesehatan mempunyai # penyebab yaitu$%. Penyebab perilaku
Penyebab perilaku adalah perilaku yang diyakini menyebabkan
masalah kesehatan pada orang yang akan dijadikan sasaran
inter&ensi pendidikan.#. Penyebab non perilaku
Penyebab non perilaku adalah berbagai 'actor perseorangan dan
lingkungan yang dapat menimbulkan masalah kesehatan! tetap
yang tidak dikendalikan oleh perilaku populasi sasaran.Ada lima tahapan dalam menganalisis perilaku$
%. emisahkan penyebab perilaku dan non perilaku dari masalahkesehatan
#. engembangkan penyebab perilakua. Pre&enti&e beha&iours (primary! secondary! tertiary)b. reatment beha&iours
. elihat importance (penting tidaknya) perilakua. *rekuensi terjadinya perilakub. erlihat hubungan yang nyata dengan masalah kesehatan
+. elihat changeability (mudah tidaknya berubah) perilakua. asih di dalam tahap perkembangan atau baru saja mulai
tumbuhb. ,anya terikat secara dangkal terhadap pola budaya atau cara
hidup yang mantapc. erhasil diubah di dalam program lain
. emilih target perilaku
ore important Less importantore changeable ,igh priority 'or
program 'ocus (%)
Low priority e/cept to
demonstrate change
'or political purpose ()Less changeable Priority 'or inno&ati&e "o program (+)
-
7/25/2019 diagnosis sosial(5).docx
9/22
program! e&aluation
crucial (#)
Dalam menentukan masalah kesehatan terdapat pendekatan
penyebab melalui dua diagnose$%. Diagnose Perilaku$ analisis sitematis dari hubungan antara masalah!
perilaku! dan tujuan yang ada di tahap diagnose epidemiologi dan
diagnose social.#. Diagnose Lingkungan$ analisis yang dilakukan dari 'aktor social dan
fsik lingkungan! tindakan spesifk! yang berkaitan dengan perilaku
yang sebelumnya ditemukan dalam diagnose perilaku atau secara
langsung pada tahap quality of life.
eberapahal yang perlu diperhatikan dalam mencari prioritas masalah
adalah$
%. asalah yang berkaitan dengan pre&enti' lebih diutamakan#. asalah 0importance1 yaitu keterkaitan dari perilaku tersebut
dengan masalah kesehatan dan tingginya 'rekuensi perilaku
tersebut di masyarakat. asalah 0changeability1 yaitu sulit tidaknya perilaku tersebut
diubah. Perilaku yang sudah berurat berakar dan belum pernah
dicoba untuk diubah! dianggap lebih sulit untuk diubah.Perlu diperhatikan dalam membuat tujuan perilaku (2bjecti&e
3oal) bahwa masalah yang penting tetapi sulit untuk diubah perlu
untuk mendapatkan perhatian karena seringkali dari segiImportance
perilaku tersebut jauh lebih penting daripada perilaku yang mudah
untuk diubah.Dalam menentukan objective goal selalu harus
memenuhi syarat$a. Who $ 4iapa yang kita harap berubah perilakunyab. What $ Perilaku apa yang kita harapkan tercapaic. When $ 5apan perilaku itu dapat tercapaid. Where $ Dimana masalah tersebut terjadie. How much$ erapa banyak orang yang kita harapkan berubah
perilakunya6uga harus7perlu diperhatian dalam membuatobjective goal tersebut
adanya unsure SMART yaitu$a. Spesifk $ baik dalam sasaran maupun perubahan perilaku yang
diharapkan
-
7/25/2019 diagnosis sosial(5).docx
10/22
b. Measurable $ perubahan tersebut dapat diukurc. Achievable $ apa yang kita harapkan dapat dicapaid. Reasonable $ mengapa perilaku tersebut perlu untuk dicapaie. Tangible $ bahwa hal tersebut memang dapat dilihat atau dicapai
E. DIAGNOSIS PENDIDIKANDiagnosis pendidikan merupakan identifikasi masalah-masalah yang berpengaruh
atau menjadi penyebab terjadinya masalah perilaku yang telah diprioritaskan. egiatan
dalam diagnosis pendidikan meliputi3
1. *engidentifikasi kondisi dan faktor penyebab dari perilaku dan lingkungan yang
berhubungan dengan status kesehatan atau kualitas hidup
!. *engidentifikasi faktor yang harus dirubah untuk perubahan perilaku dan lingkungan
. *erupakan target antara atau tujuan dari program
2dapun masalah yang dapat berpengaruh dikelompokkan menjadi kelompok, antara
lain 3
1. elompok /aktor Predisposisi (Predisposing /actors$
/aktor predisposisi merupakan faktor yang mendasari terjadinya perilaku. /aktor
predisposisi tersebut adalah 3
a. Pengetahuan
-
7/25/2019 diagnosis sosial(5).docx
11/22
Pengetahuan tentang kesehatan mungkin penting sebelum suatu aktivitas
kesehatan terjadi, tetapi aktivitas kesehatan tersebut mungkin tidak akan terjadi
kecuali apabila seseorang mendapat isyarat yang cukup kuat untuk memotivasinya
bertindak atas dasar pengetahuan yang dimilikinya.
b. epercayaan
epercayaan merupakan pendirian bah)a suatu fenomena atau objek benar.
ebenaran sendiri sering digunakan untuk mengungkapkan atau menyiratkan
keyakinan.
c. Bilai-nilai dan budaya
*eliputi kepercayaan seseorang terhadap sesuatu hal apakah itu baikbenar atau
tidak baiksalah. Bilai yang dianut oleh masyarakat tertentu akan mempengaruhi
bagaimana seseorang bertindak terkait dengan masalah kesehatannya.
d. Sikap*erupakan bentuk tanggapan yang bersifat afektif atau perasaan yang relatif
konstan yang dimiliki seseorang terhadap suatu hal tertentu yang bisa berupa
objek, situasi, atau perseorangan.
e. Persepsi
esan yang didapatkan seseorang atas munculnya rangsang yang diterima oleh
panca indera.
f. *otivasi
Dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang yang secara sadartidak sadar
membuat orang berperilaku untuk mencapai tujuan yang sesuai kebutuhannya.!. elompok /aktor Pemungkin (&nabling /actors$
/aktor pemungkin merupakan faktor yang memungkinkan terjadinya perilaku
tertentu. /aktor pemungkin meliputi 3
a. etersediaan pelayanan kesehatan
b. etercapaian pelayanan kesehatan baik dari segi jarak maupun biaya dan sosial
c. 2danya peraturan dan komitmen masyarakat dalam menunjang perilaku tertentu
tersebut
d. Sumber daya
*eliputi fasilitas pelayanan kesehatan, personalia, sekolah, klinik, atau sumber
daya yang serupa dengan itu. /aktor pemungkin ini juga menyangkut
keterjangkauan berbagai sumber daya. ;iaya, jarak, ketersediaan transportasi, jam
buka, dan sebagainya merupakan faktor pemungkin dalam arti ini.
e. etrampilan
emampuan seseorang untuk menjalankan upaya yang menyangkut perilaku yang
diharapkan.
f. Peraturan
9ang dikeluarkan oleh pemerintah sangat mampu mendukung atau menghambat
perilaku seseorang.. elompok /aktor Penguat (%einforcing /actors$
-
7/25/2019 diagnosis sosial(5).docx
12/22
/aktor penguat merupakan faktor yang memperkuat atau kadang memperlunak
terjadinya perilaku tertentu. 9ang masuk dalam faktor penguat ini adalah pendapat,
dukungan, kritik baik dari keluarga, teman sekerja, atau lingkungannya bahkan juga
dari petugas kesehatan sendiri.
Dalam memprioritas masalah ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu3
a. 5mportance
Seberapa penting masalah kesehatan tersebut perlu dipecahkan. Dalam memerhatikan
kepentingan perlu dilakukan pengamatan terhadap beberapa hal3 prevalensi, urgensi, dan
keperluan diatasi.
b. 'hangeability
Dapat atau tidaknya mengubah perilaku seseorang atau dalam kelompok. Dalam melihat
apakah pilihan kita mampu mengubah atau tidak, bisa melihat laporanhasil dari program
sebelumnya. 'ara lainnya bisa juga dengan menggunakan teori difusi inovasi khususnya
perubahan pada tiap tahap a)areness, interest, persuasion, decision, and adoption.
Selain itu, dalam menentukan prioritas penyebab dari timbulnya masalah perilaku, ada
tahapan yang perlu dicermati yaitu 3
1. *engidentifikasi dan memilah faktor kedalam ketiga kategori tersebut
!. *enentukan Prioritas Diantara ategori (Priority 2mong 'atagories$Dari ketiga faktor yang mempengaruhi kelompok mana yang paling dominan atau
berperan dan perlu dibenahi terlebih dahulu
. *enentukan Prioritas Di Dalam ategori (Priority 8ithin 'ategory$
Dari kelompok faktor tersebut barulah ditentukan mana yang akan dipilih atau
diprioritaskan dengan mempertimbangkan hal-hal berikut3
a. eterkaitannya 3 sangat penting atau kurang pentignya masalah tersebut untuk
diubah (importance$ dan
b. Dapat tidaknya untukk diubah (changeability$
Dalam diagnosis pendidikan juga diperlukan sebuah objective goal dengan ketentuan dan
pertimbangan yang sama. bjective goal pada tahap ini merupakan kunci untuk pelaksanaan
kegiatan intervensi, baik jenis maupun metode, dan dana yang diperlukan.
F. KASUS
emiskinan di )ilayah timur merupakan persoalan yang kompleks. Perbedaan
tingkat kemiskinan yang cukup besar antara )ilayah ini dengan )ilayah lainnya di
5ndonesia tidak cukup dijelaskan melalui karakteristik individu atau rumah tangga.
8orld ;ank (!""A$ mengemukakan, bahkan setelah dikontrol dengan karakteristik-
-
7/25/2019 diagnosis sosial(5).docx
13/22
karakteristik yang lain, )ilayah 5ndonesia bagian timur masih memperlihatkan tingkat
kemiskinan baik jumlah penduduk miskin maupun tingkat keparahan (dari segi
pengeluaran$ yang lebih tinggi dari )ilayah lain di 5ndonesia.
-
7/25/2019 diagnosis sosial(5).docx
14/22
Persoalan sumber air minum dan sanitasi layak masih menjadi persoalan penting di
5ndonesia dan Papua pada khususnya. 0ambar di atas menunjukkan, lebih dari A6 persen
rumah tangga di Papua tidak memiliki akses terhadap sumber air minum dan sanitasi yang
layak. 5su ini sangat penting untuk diberikan prioritas karena air dan sanitasi layak sangat erat
kaitannya dengan status kesehatan rumah tangga. >B5'&/ (!"1!$ mencatat, diare masih
merupakan penyebab utama kematian anak berusia di ba)ah lima tahun, di mana penyebab
terbesar kejadian diare adalah ketiadaan akses terhadap sumber air minum dan sanitasi layak.
5ndikator jenis bahan memasak juga menunjukkan pencapaian yang buruk. Sebesar A,6
persen rumah tangga di Papua masih menggunakan bahan bakar kayu dan sejenisnya untuk
memasak, padahal penggunaannya dalam jangka )aktu yang lama akan mengganggu
kesehatan khususnya perempuan yang frekuensi terpaparnya lebih tinggi daripada laki-laki
(*ishra, %etherford, Smith, !""$.
G. APLIKASI
1 Diagnosa Sosial
Diagnosis sosial yang diambil terkait dengan kemiskinan. 8ilayah 5ndonesia
bagian timur masih memperlihatkan tingkat kemiskinan baik jumlah penduduk miskin
maupun tingkat keparahan (dari segi pengeluaran$ yang lebih tinggi dari )ilayah lain
di 5ndonesia.
-
7/25/2019 diagnosis sosial(5).docx
15/22
kemiskinan nonmoneter tersebut menyebabkan tingkat kemiskinan multidimensi
provinsi Papua merupakan yang tertinggi di seluruh 5ndonesia.
! Diagnosa &pidemiologi
1 Menentukan kelomok mana !an" b#$a te%kena ma$ala& ke$e&atan
Diare dapat menyerang semua kelompok umur. asus penyakit diare sangat
berkaitan dengan perilaku manusia, sarana air bersih, sarana pembuangan air
limbah dan kesehatan lingkungan pada musim kemarau. Penyebab diare adalah
terjadinya peradangan usus yang disebabkan olerh virus, bakteri, atau agent
penyebab penyakit diare lainnya. Penyebab lain yang dapat menimbulkan penyakit
diare adalah keracunan makanan, kurang gi:i, alergi makanan tertentu, kurang
penyediaan air bersih serta faktor musim da geografi tertentu.;ila dilihat per kelompok umur diare tersebar di semua kelompok umur
dengan prevalensi tertinggi terdeteksi pada anak balita (1-6 tahun$ yaitu 1=,AE.
Sedangkan menurut jenis kelamin prevalensi laki-laki dan perempuan hampir
sama, yaitu #,?E pada laki-laki dan ?,1E pada perempuan. Prevalensi diare
menurut kelompok umur dapat dilihat pada gambar diba)ah ini3
'. Pen"a%u& atau ak#bat da%# en!ak#t d#a%e
asus diare dapat menimbulkan dampak berupa kerugian sosial dan ekonomi.
erugian sosial yang terjadi antara lain karena menimbulkan kepanikan dalam
keluarga, kematian anggota keluarga dan berkurangnya usia harapan hidup. Sedangkan
dampak ekonomi berupa dampak langsung yang dirasakan pada penderita diare (misal3
biaya pengobatan$ maupun dampak tidak langsung (kehilangan )aktu kerja, )aktu
-
7/25/2019 diagnosis sosial(5).docx
16/22
sekolah dan biaya lain yang dikeluarkan selain untuk pengobatan seperti transportasi
dan akomodasi selama pera)atan penderita$.
Diare mengakibatkan terjadinya3 (1$ ehilangan air dan elektrolit serta gangguan
asam basa yang menyebabkan dehidrasi, asidosis metabolik dan hypokalemia. (!$
0angguan sirkulasi darah dapat berupa renjatan hipovolemik atau prarenjatan sebagai
akibat diare dengan atau tanpa disertai dengan muntah, perpusi jaringan berkurang
sehingga hipoksia dan asidosismetabolik bertambah berat, kesadaran menurun dan bila
tak cepat diobati penderita dapat meninggal. ($ 0angguan gi:i yang terjadi akibat
keluarnya cairan yang berlebihan karena diare dan muntah. adang-kadang orang
tuanya menghentikan pemberian makanan karena takut bertambahnya muntah dan
diare pada anak atau bila makanan tetap diberikan dalam bentuk diencerkan.
-
7/25/2019 diagnosis sosial(5).docx
17/22
6 Diagnosa Perilaku dan Fingkungan
Pada kasus di atas menunjukkan, lebih dari A6 persen rumah tangga di Papua
tidak memiliki akses terhadap sumber air minum dan sanitasi yang layak. 5su
ini sangat penting untuk diberikan prioritas karena air dan sanitasi layak
sangat erat kaitannya dengan status kesehatan rumah tangga. >B5'&/ (!"1!$
mencatat, diare masih merupakan penyebab utama kematian anak berusia di
ba)ah lima tahun, di mana penyebab terbesar kejadian diare adalah ketiadaan
akses terhadap sumber air minum dan sanitasi layak. 5ndikator jenis bahan
memasak juga menunjukkan pencapaian yang buruk. Sebesar A,6 persen
rumah tangga di Papua masih menggunakan bahan bakar kayu dan sejenisnya
untuk memasak, padahal penggunaannya dalam jangka )aktu yang lama akan
mengganggu kesehatan khususnya perempuan yang frekuensi terpaparnya
lebih tinggi daripada laki-laki (*ishra, %etherford, Smith, !""$.
Langkah-langkah diagnosis perilaku:a. Memisahkan penebab perilaku dan non perilaku dari
masalah kesehatan
Penyebab terjadinya diare $
Penyebab perilaku Penyebab non perilaku4anitasi buruk pendapatan
idak mencuci tangan ingkat pendidikan ibu dan ayah
Perilaku hidup bersih yang kurang 4arana mck yang tidak tersediaPengetahuan rendah
b. Mengembangkan penebab perilaku
Fakto%(
akto% non
ke$e&atan
Fakto%(
akto%
ke$e&atan
*alnutrisi
esehatan 5bu
esehatan 2nak ;uruk
Parasit
Sanitasi
Ma$ala& $o$#al
atau ma$ala&
kual#ta$ du
kem#$k#nan
-
7/25/2019 diagnosis sosial(5).docx
18/22
4anitasi
buruk
Pengetahuan
rendah
P,4 rendah 8uci
tangan
Penyebab
perilaku
- praktikbuang air
besar
sembaranga
n
- tidak
mengatur
limbah airdomestik
9endahnyapendidikan
-idak mengaturdan menyimpan
air dan makanan
dengan cara yang
aman
- tidak mengatur
limbah air
domestik- 6amban tidak
digunakan!
-pompa air jebol
karena
masyarakat tidak
punya rasa
memiliki
idakadanya
kebiasaan
mencuci
tangan
:paya
penceg
ahan
a. embe
rikan
penyul
uhan
secara
berkesi
nambu
nganke
berbag
ai
institusi
b. tidak
memb
uang
air
a. embe
rikan
penyul
uhan
secara
berkesi
nambu
nganke
berbag
ai
institusi
b. Penyuluha
n tentang
pentingny
a menjaga
a. tidak
membua
ng air
besar
sembara
nganb. menggun
akan air
bersih
yang
memenu
hi syarat.
a. men
cuci
tang
an
deng
an
sabu
n
sebel
um
men
yiapk
an
mak
anan
-
7/25/2019 diagnosis sosial(5).docx
19/22
besar
semba
rangan
kebersihanc. 5ampanye
perilaku
hidup
sehatd. embu
at
jejaring
dan
koordin
asi
penyul
uhan
pen&eg
ahan
penyaki
t diare
dengan
pemeri
ntah
dan
setel
ah
buang air
besa
r!
men
cuci
baha
n
mak
anan
deng
an
air
bersi
h!
mem
asak
air
sam
pai
men
didih
!:paya
penye
mbuha
n
-elakukan
sosialisasi
dan mobilisasi
Penyuluhan$
agar seluruh
sasaran
memahami
man'aat
-
memberik
an
penyuluha
n tentang
sanitasi
lingkungan
dan
-elakukan
sosialisasi
pentingnya
perilaku hidup
bersih dan sehat
-elakukan
sosialisasi
dan
mobilisasi
Penyuluhan$
agar
seluruh
sasaran
-
7/25/2019 diagnosis sosial(5).docx
20/22
sanitasi yang
baik
perilaku
hidup
bersih dan
sehat
memahami
man'aat
mencuci
tangan
c. Melihat importance !penting tidakna" perilaku
perilaku #rekuensi
ter$adina perilaku
Hubungan dengan
masalah
kesehatanSanitasi buruk
Tidak mencucitangan%H&S kurang%engetahuan
rendah
d. Melihat changeability !mudah tidakna berubah" perilaku
%erilaku Sanit
asiburu
k
Tidak
mencuci
tanga
n
%H&
Skura
ng
%engeta
huanrendah
Mudah'tidaknamenguba
hperilaku
Tidak
muda
h
muda
h
Tida
k
mud
ah
Mudah
e. Memilih target perilaku
More important (ess importantMo%e C&an"eable %enggalakan
sosialisasi atau
penuluhan untuk
menambah
pengetahuan
%enggalakan
mencuci tangan
sebelum makan
-
7/25/2019 diagnosis sosial(5).docx
21/22
Le$$ C&an"eable %rogram inovati)
untuk sanitasi
lingkungan
Perlu diperhatikan dalam membuat tujuan perilaku (Objective
Goal)bahwa masalah yang penting tetapi sulit untuk diubah perlu
untuk mendapat perhatian karena seringkali dari segi 0importance1
perilaku tersebut jauh lebih penting daripada perilaku yang mudah
untuk diubah. Dalam menentukan objective goal selalu harus
memenuhi syarat$a. ;ho$asyarakat di wilayah timur! khususnya papuab. ;hat$ 4etiap rumah tidak ada lagi yang terkena diare
c. ;hen$ < bulan setelah penyuluhan dilaksanakand. ;here$ kota Papuae. ,ow much$ =+> masyarakat Papua yang tidak memiliki akses terhadap
sumber air minum dan sanitasi yang layak.
*b$ective goal: sebanyak =+> masyarakat Papua yang memiliki
sanitasi yang buruk diharapkan mampu merubah sanitasi menjadi
lebih baik dalam jangka waktu < bulan setelah penyuluhan sehingga
meningkatkan derajat kesehatan berupa penurunan angka penyakit
diare di Papua
http3helvetia.ac.idelearningfile.php1S2P-7G*&%2B'2B0GP%0%2*.pdf
http3digilib.unila.ac.id!A?#;2;E!"55.pdf
http3papua.bps.go.id)ebsitepdfGpublikasiemiskinan-multidimensi-papua.pdf
https3pre:i.comppod4gutjbefprecede-proceed
http3eprints.ung.ac.id7"=67!"1-1-16!"1-#616"?"!7-bab!-!A"A!"1"77"!7.pdf
http://helvetia.ac.id/elearning/file.php/1/SAP-5_MERANCANG_PROGRAM.pdfhttp://digilib.unila.ac.id/2379/8/BAB%20II.pdfhttp://papua.bps.go.id/website/pdf_publikasi/Kemiskinan-multidimensi-papua.pdfhttps://prezi.com/ppodqgutjbef/precede-proceed/http://eprints.ung.ac.id/5064/5/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025.pdfhttp://digilib.unila.ac.id/2379/8/BAB%20II.pdfhttp://papua.bps.go.id/website/pdf_publikasi/Kemiskinan-multidimensi-papua.pdfhttps://prezi.com/ppodqgutjbef/precede-proceed/http://eprints.ung.ac.id/5064/5/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025.pdfhttp://helvetia.ac.id/elearning/file.php/1/SAP-5_MERANCANG_PROGRAM.pdf -
7/25/2019 diagnosis sosial(5).docx
22/22
%. 8ahyo! 5usyogo! dkk. #?%