diagnosis nyeri

2
Diagnosis Nyeri Ada dua cara, yaitu melalu anamnesis (khusus dan umum) serta pemeriksaan penunjang 1. Anamnesis Khusus, meliputi a. Lamanya menderita sakit, yang mana bersifat akut, sub akut atau kronik b. Frekuensi Nyeri, apakah berulang atau tidak c. Lamanya serangan nyeri, di mana dapat berkisar antara berapa jam sampi dengan berapa hari d. Lokasi Nyeri e. Kualitas Nyeri, apakah konstan, seperti ditusuk-tusuk, atau berdenyut f. Kuantitas Nyeri, apakah memengaruhi kegiatan penderita atau tidak g. Intensitas Nyeri, termasuk derajat ringan, sedang atau berat h. Saat timbulnnya nyeri i. Gejala yang mendahului nyeri j. Faktor pencetus. Apakah nyeri dirasakan apabila terdapat area yang diusap atau disentuh, saat berbicara, mengunyah, menelan, ditekan, saat ada cahaya yang menyilaukan, makanan tertentu dan lain-lain k. Gejala yang menyertai nyeri l. Faktor yang memerberat nyeri, misalnya dengan adanya goncangan, gerakan mendadak, batuk atau mengejan m. Faktor yang memeringan nyeri 2. Anamnesis umum, meliputi a. Kesehatan umum penderita misalnya tingkat kesadaran, gizi b. Tinjauan sistemik, apakah ada kelainan di setiap sistem tubuh

Upload: rhara-millatina

Post on 09-Nov-2015

214 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

farkoter

TRANSCRIPT

Diagnosis NyeriAda dua cara, yaitu melalu anamnesis (khusus dan umum) serta pemeriksaan penunjang1. Anamnesis Khusus, meliputia. Lamanya menderita sakit, yang mana bersifat akut, sub akut atau kronikb. Frekuensi Nyeri, apakah berulang atau tidakc. Lamanya serangan nyeri, di mana dapat berkisar antara berapa jam sampi dengan berapa harid. Lokasi Nyerie. Kualitas Nyeri, apakah konstan, seperti ditusuk-tusuk, atau berdenyutf. Kuantitas Nyeri, apakah memengaruhi kegiatan penderita atau tidakg. Intensitas Nyeri, termasuk derajat ringan, sedang atau berath. Saat timbulnnya nyerii. Gejala yang mendahului nyerij. Faktor pencetus. Apakah nyeri dirasakan apabila terdapat area yang diusap atau disentuh, saat berbicara, mengunyah, menelan, ditekan, saat ada cahaya yang menyilaukan, makanan tertentu dan lain-laink. Gejala yang menyertai nyeril. Faktor yang memerberat nyeri, misalnya dengan adanya goncangan, gerakan mendadak, batuk atau mengejanm. Faktor yang memeringan nyeri

2. Anamnesis umum, meliputia. Kesehatan umum penderita misalnya tingkat kesadaran, gizib. Tinjauan sistemik, apakah ada kelainan di setiap sistem tubuhc. Riwayat penyakit terdahulud. Riwayat Keluargae. Latar belakang penderita, apakah terdapat kontak dengan zat kimia toksik yang menyebabkan nyeri; masalah pribadi atau keluarga yang menjadi stresor; kebiasaan pasien terhadap suatu hal yang dapat menyebabkan nyeri; emosi penderita

3. Pemeriksaan Penunjang, meliputi:a. Spesimen darah, bila terdapat indikasi kecurigaan ke arah penyakit sistemik sebagai penyebab timbulnya nyerib. Pemeriksaan radiologi, misalnya rontgen, USG, CT-Scan, Appendicogram, dan lain-lain.