diagnosis kesulitan belajar matematika dan upaya …
TRANSCRIPT
DIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA DAN UPAYA
REMEDIASI BAGI SISWA KELAS VII SMP JOANNES BOSCO
YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Matematika
Oleh :
Farit Pahita Putra Krisna
141414001
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
DIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA DAN UPAYA
REMEDIASI BAGI SISWA KELAS VII SMP JOANNES BOSCO
YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Matematika
Oleh:
Farit Pahita Putra Krisna
141414001
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
.
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya ini kupersebahkan untuk:
Tuhan Yesus Kristus
Sahabat dan penopang hidupku yang ada di kala suka maupun duka sehingga dapat
terselesaikannya penelitian ini.
Kedua orang tua ku tercinta
Bapak (alm). Yohanes Triyana dan Ibu Caritas Srihartati, yang setia dalam
mendoakan anaknya, memberikan dukungan materiil, serta memberikan motivasi
yang amat besar kepada anak-anaknya sehingga saya dapat menyelesaikan program
S1 dengan sebaik mungkin.
Kakak serta Adikku tercinta
Joni, Emi, Bayu, Deny, Paul, Niken yang senantiasa juga ikut memberikan
dukungan lahir dan batin dalam pembuatan skripsi ini.
Sahabat dan teman-teman (P.Mat 14 terutama Hasen, Jordandan beberapa dari
prodi lain Vester, Lauren, Benny, Budi).
Partner yang selalu mendampingi dan memberi dukungan: Elisabeth Diah
Praptiningtyas
Kupersembahkan karya ini untuk almamaterku
Universitas Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
Selalu bersyukur dan berikan senyuman yang terbaik kepada dunia dalam keadaan
apapun. Karena dengan setitik senyuman dapat merubah segalanya ke arah yang
lebih baik.
“Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, janganlah takut dan jangan gemetar karena
mereka, sebab TUHAN, Allahmu, Dialah yang berjalan menyertai engkau; Ia
tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau.” (Ulangan
31:6)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagai layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 30 Januari 2019
Penulis
Farit Pahita Putra Krisna
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Farit Pahita Putra Krisna
NIM : 141414001
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
Diagnosis Kesulitan Belajar Matematika dan Upaya Remediasi Bagi Siswa
Kelas Vii Smp Joannes Bosco Yogyakarta Tahun Ajaran 2018/2019
Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma
hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam
bentuk pangkalan, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di
internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari
saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama
saya sebagai penulis.
Dengan demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal, 30 Januari 2019
Yang menyatakan
Farit Pahita Putra Krisna
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
Diagnosis Kesulitan Belajar Matematika dan Upaya Remediasi Bagi Siswa
Kelas Vii Smp Joannes Bosco Yogyakarta Tahun Ajaran 2018/2019
Farit Pahita Putra Krisna
Universitas Sanata Dharma
2019
Penelitian bertujuan untuk 1) mendeskripsikan kesalahan-kesalahan siswa
dalam mengerjakan soal operasi pecahan bentuk aljabar pada saat mengerjakan
soal ulangan harian, 2) mendeskripsikan faktor-faktor penyebab siswa kesulitan
belajar, 3) Mendeskripsikan pembelajaran remedial yang sesuai dengan
kebutuhan siswa sebagai usaha untuk membantu kesulitan belajar siswa, 4)
mendeskripsikan hasil remidiasi yang dilakukan peneliti untuk
siswa.mendeskripsikan manfaat remidiasi bagi siswa.
Peneliti ini dilakukan pada kelas VII SMP Joannes Bosco Yogyakarta
sebagai subjek dalam penelitiannya. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif,
dan metode pengumpulan data yang digunakan adalah tes dan wawancara.
Sedangkan analisis data yang digunakan adalah teknik analisis kualitatif dengan
didukung adanya sedikit data kuantitatif. Ketika melakukan penelitian ini,
peneliti juga menggunakan sebuah dasar teori yaitu teori tentang analisis
kesalahan menurut Hadar dalam menentukan klasifikasi kesalahan yang dialami
siswa.
Hasil dari penelitian menunjukan bahwa 1) kesalahan yang dialami siswa
terletak pada mengoperasikan pecahan bentuk aljabar, kurangnya pemahaman
siswa terkait dengan materi prasyarat seperti faktorisasi bentuk aljabar, serta
operasi hitung bilangan bulat, 2) penyebab lainya karena pola belajar siswa yang
kurang teratur maupun kesulitan untuk fokus mengikuti pembelajaran yang
sedang berlangsung, 3) pembelajaran remedial dilakukan dengan empat tahapan
pembelajaran pada setiap tahapan membahas kesulitan belajar yang sesuai
dengan hasil diagnosis yang telah dilakukan peneliti 4) upaya remedial yang
diberikan peneliti kepada siswa cukup membantu permasalahan yang dialami
siswa, dan adanya penurunan kesalahan yang dilakukan siswa saat mengerjakan
soal materi operasi pecahan bentuk aljabar pada saat tes remedial. Hal ini dilihat
dari perbandingan hasil tes awal dan tes remedial, serta perbandingan rata-rata
dari kedua tes tersebut. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa diperlukan
menganalisis pekerjaan siswa untuk dapat mengetahui dan membatu kesulitan
belajar yang dialami siswa.
Kata Kunci: Operasi Pecahan bentuk aljabar; Diagnosis; Remediasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
Diagnosis of Mathematics Learning Difficulties and Remediation Efforts for
Class VII Students of Junior High School Joannes Bosco Yogyakarta Academic
Year 2018/2019
Farit Pahita Putra Krisna
Sanata Dharma University
2019
The research aims to, 1) describe the students 'mistakes in working on
the algebraic fraction operation problem when working on the daily test
questions, 2) describe the factors causing students' learning difficulties, 3)
Describe the remedial learning that fits the needs of students as an effort to
help student learning difficulties, 4) describe the results of remediation
conducted by researchers for students. describe the benefits of remediation for
students.
This researcher was conducted in class VII of junior high school
Joannes Bosco Yogyakarta as a subject in his research. This research is
descriptive qualitative, and the data collection methods used are tests and
interviews. While the data analysis used is a qualitative analysis technique
supported by the existence of a little quantitative data. When conducting this
research, researchers also used a theoretical basis, namely the theory of error
analysis according to Hadar in determining the classification of errors
experienced by students.
The results of the study show that 1) the errors experienced by students
lie in operating algebraic fractions, lack of understanding of students related
to prerequisite material such as factorization of algebraic forms, and integer
counting operations, 2) other causes due to irregular student learning patterns
and difficulties to focus on following ongoing learning, 3) Remedial learning
is carried out with four stages of learning at each stage discussing learning
difficulties that are in accordance with the results of the diagnosis conducted
by the researcher 4) remedial efforts provided by researchers to students are
enough to help the problems experienced by students, and there is a decrease
in errors made by students when working on material problems in algebraic
fraction during the remedial test. This is seen from the comparison of the
results of the initial tests and remedial tests, as well as the average comparison
of the two tests. From this study it can be concluded that it is necessary to
analyze the work of students to be able to know and help learning difficulties
experienced by students.
Keywords: Algebraic form fractional operations; Diagnosis; Remediation
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur yang berlimpah penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha
Kuasa atas berkat dan kenikmatan hidup dan kesehatan yang telah diberikan kepada
penulis, sehingga sampai dengan saat ini penulis masih merasakan kasih dan
kebaikan yang besar dari pada-Nya, sehingga skripsi yang berjudul diagnosis dan
remidiasi kesulitan belajar matematika siswa kelas VII SMP Joannes Bosco
Yogyakarta pada materi operasi pecahan bentuk aljabar tahun ajaran 2018/2019.
dapat penulis selesaikan dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis
mendapat banyak bimbingan, bantuan, dan motivasi dari banyak pihak baik secara
langsung maupun tidak langsung sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan
baik. Maka dari itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Bapak Dr. Marcellinus Andy Rudhito, S.Pd. selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
3. Bapak Beni Utomo, M.Sc. selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Matematika dan juga selaku dosen pembimbing yang telah menyediakan
waktu, tenaga, dan pikiran dalam membimbing penulisan skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
4. Asterina Septiyani, S.Pd. selaku kepala sekolah SMP Joannes Bosco
Yogyakarta yang telah memberikan izin kepada peneliti untuk melakukan
penelitian di SMP tersebut.
5. Bapak Yosep Dwi Kristanto, M.Pd. selaku validator Pakar yang telah
memberikan bantuan dalam penelitian ini dengan melakukan validasi pedoman
wawancara penelitian.
6. Bapak Thomas Iskandar K, S.Pd selaku guru kelas VII SMP Joannes Bosco
Yogyakarta dan validator yang telah membantu peneliti dalam melakukan
penelitian ini.
7. Bapak dan ibu ku tercinta Tri dan Sri selaku orang tua penulis yang telah
memberikan dukungan, motivasi dan doa.
8. Saudaraku Joni, Emi, Bayu, Deni, Paul, Niken yang telah memberikan
dukungan dan motivasi.
9. Partner ku Elisabeth Diah Praptiningtyas yang telah memberikan dukungan
dan motivasi dalam pengerjaan skripsi ini.
10. Teman-teman mahasiswa P.Mat 14 terutama Jordan dan Hansen yang selalu
memberi bantuan dan motivasi kepada peneliti.
11. Segenap pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terimakasih untuk
bantuan dan dukungannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih banyak keterbatasan
dan kekurangan, maka penulis membutuhkan kritik dan saran dari berbagai pihak.
Akhir kata, semoga skripsi ini berguna bagi pihak pembaca.
Yogyakarta, 30 Januari 2019
Penulis
Farit Pahita Putra Krisna
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ iv
MOTTO .................................................................................................................. v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................ vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN ..................................................... vii
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ......... vii
ABSTRAK ........................................................................................................... viii
ABSTRACT ............................................................................................................. ix
KATA PENGANTAR ............................................................................................ x
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xiii
DAFTAR TABEL ................................................................................................. xv
DARTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xvi
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................................ 1
B. Identifikasi Masalah ....................................................................................... 4
C. Rumusan Masalah .......................................................................................... 4
D. Tujuan Penelitian ............................................................................................ 4
E. Pembatasan Masalah ...................................................................................... 5
F. Manfaat Penelitian .......................................................................................... 5
BAB II ..................................................................................................................... 7
LANDASAN TEORI .............................................................................................. 7
A. Belajar ............................................................................................................. 7
B. Pengertian pembelajaran ................................................................................ 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
E. Operasi Pecahan Bentuk Aljabar .................................................................. 25
F. Penelitian yang Relevan ............................................................................... 28
G. Kerangka Berpikir ........................................................................................ 30
BAB III ................................................................................................................. 32
METODE PENELITIAN ...................................................................................... 32
A. Jenis Penelitian ............................................................................................. 32
C. Tempat dan Waktu Pengambilan Data Penelitian ....................................... 33
D. Variabel Penelitian ....................................................................................... 33
E. Metode dan Instrumen Pengumpulan Data .................................................. 34
F. Teknik Analisis Data .................................................................................... 39
G. Prosedur Pelaksanaan Penelitian .................................................................. 40
BAB IV ................................................................................................................. 43
PELAKSANAAN PENELITIAN, ........................................................................ 43
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................................... 43
A. Pelaksanaan Penelitian di Lapangan ............................................................ 43
B. Hasil Penelitian dan Pembahasan ................................................................. 47
BAB V ................................................................................................................... 79
PENUTUP ............................................................................................................. 79
A. KESIMPULAN ............................................................................................ 79
B. SARAN ......................................................................................................... 81
DARTAR PUSTAKA ........................................................................................... 83
LAMPIRAN .......................................................................................................... 85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 3. 1 Rincian Soal Tes Awal………………………………………………..35
Tabel 3. 2 Rincian soal tes remidial……………………………………………... 36
Tabel 3. 3 Pedoman Observasi…………………………………………………... 37
Tabel 3. 4 Kisi-kisi Wawancara Siswa dan Guru……………………………….. 37
Tabel 3. 5 Pedoman Wawancara Siswa…………………………………………. 38
Tabel 3. 6 Pedoman Wawancara Guru…………………………………………...38
Tabel 4. 1 Pelaksanaan Penelitian……………………………………………….. 47
Tabel 4. 2 Skor dan Nilai Tes Awal Siswa Kelas Vii Peace…………………….. 48
Tabel 4. 3 Skor dan Nilai Siswa Kelas VII Peace yang Mengalami Kesulitan
Belajar…………………………………………………………………49
Tabel 4. 4 Analisis Kesulitan Soal Nomor 1a…………………………………… 50
Tabel 4. 5 Analisis Kesulitan Soal Nomor 1b…………………………………… 50
Tabel 4. 6 Analisis Kesulitan Soal Nomor 1c…………………………………… 51
Tabel 4. 7 Analisis Kesulitan Soal Nomor 1d…………………………………… 53
Tabel 4. 8 Analisis Kesulitan Soal Nomor 2a…………………………………… 54
Tabel 4. 9 Analisis Kesulitan Soal Nomor 2b…………………………………… 55
Tabel 4. 10 Analisis Kesulitan Soal Nomor 2c………………………………….. 56
Tabel 4. 11 Analisis Kesulitan Soal Nomor 3…………………………………… 57
Tabel 4. 12 Analisis Kesulitan Soal Nomor 4a………………………………….. 58
Tabel 4. 13 Analisis Kesulitan Soal Nomor 4b………………………………….. 59
Tabel 4. 14 Kesalahan Siswa Dalam Mengerjakan Soal Tes Awal……………... 60
Tabel 4. 15 Skor dan Nilai Tes Remidial Siswa Kelas VII Peace………………. 64
Tabel 4. 16 Perbandingan Hasil Pekerjaan Siswa pada Tes Awal dan Tes
Remidial…………………………………………………………….. 65
Tabel 4. 17 Nilai Tes Awal dan Nilai Tes Remidial Kelas VII Peace…………... 74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DARTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Remidial ................................. 86
Lampiran 2. Soal Tes Awal ................................................................................... 97
Lampiran 3. Kunci Jawaban Tes Awal ................................................................. 98
Lampiran 4. Soal Tes Remedial .......................................................................... 104
Lampiran 5. Kunci Jawaban Tes Remidial ......................................................... 105
Lampiran 6. Pedoman Wawancara Guru ............................................................ 111
Lampiran 7. Pedoman Wawancara Siswa ........................................................... 112
Lampiran 8. Validasi Instrumen. ......................................................................... 113
Lampiran 9. Transkrip Wawancara Guru............................................................ 130
Lampiran 10. Transkip Wawancara Siswa.......................................................... 133
Lampiran 11. Hasil Tes awal dan Tes Remedial................................................. 136
Lampiran 12. Surat Ijin Penelitian ...................................................................... 144
Lampiran 13. Surat Keterangan Selesai Melakukan Penelitian .......................... 145
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan pengalaman dan observasi yang telah penulis lakukan,
matematika adalah salah satu mata pelajaran yang tidak disukai oleh
kebanyakan siswa baik di jenjang SD, SMP, SMA, bahkan di perguruan
tinggi. Seperti pengalaman peneliti pada saat masih bersekolah di jenjang
SD hingga perguruan tinggi. Bahkan ketika peneliti menjalani Program
Pengalaman Lapangan (PPL), matematika tetap menjadi salah satu mata
pelajaran yang tidak disukai oleh siswa.
Pada saat peneliti melakukan kegiatan observasi di salah satu Sekolah
Menengah Pertama yang berada di daerah Yogyakarta, salah satu materi
pembelajaran matematika yang harus dikuasai siswa SMP adalah aljabar.
Namun tidak sedikit siswa yang merasa bahwa materi aljabar sangatlah sulit
untuk dipahami, terutama pada operasi pecahan bentuk aljabar. Materi
tersebut terasa sangat sulit karena siswa kurang memahami beberapa konsep
dasar sekaligus seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian
dan perpangkatan dalam bentuk aljabar serta faktorisasi.
Kenyataan yang terjadi masih banyak siswa yang hasil belajar
matematikanya pada materi operasi pecahan bentuk aljabar masih belum
mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Hal ini dikarenakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
kurangnya pemahaman konsep prasyarat maupun konsep dasar dari pecahan
bentuk aljabar. Pada suatu kelas kemampuan belajar siswa sangat beragam,
misalnya terdapat siswa yang belajar dengan cepat, lambat, dan juga siswa
yang mengalami kesulitan belajar. Hal ini terjadi karena kemampuan siswa
yang bervariasi.
Dilihat dari kenyataan tersebut, para pendidik tentunya perlu untuk
mengetahui kesulitan belajar yang dihadapi oleh anak didiknya secara
individual dengan cara mendiagnosis. Kesulitan siswa perlu dibantu dengan
cara yang tepat agar masalah kesulitan dapat teratasi dengan baik. Guna
mendapatkan bantuan yang paling tepat, diperlukan identifikasi terlebih
dahulu mengenai kesulitan yang dialami siswa, yang kemudian akan
dianalisis dan dirumuskan permasalahannya untuk mendapatkan solusi yang
paling tepat dalam membantu kesulitan belajar siswa. Dalam
mengidentifikasi kesulitan belajar siswa dapat digunakan tes diagnostik,
yaitu untuk mengetahui kesulitan belajar yang dialami siswa. Kemudian
hasil dari tes diagnostik itu dianalisis untuk mendapatkan kelemahan-
kelemahan siswa pada saat mempelajari materi tentang operasi pecahan
bentuk aljabar, serta faktor penyebab timbulnya kesulitan belajar siswa
tersebut. Langkah terakhir adalah dengan mencari alternatif tentang
bagaimana cara mengatasi permasalahan tersebut yaitu dengan cara
melakukan pembelajaran remedial.
Pembelajaran remedial merupakan kelanjutan dari pembelajaran
regular di kelas. Pembelajaran remedial ini tidak sama dengan pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
sebelumnya, pembelajaran tersebut harus disesuaikan dengan kemampuan
siswa secara khusus yaitu siswa yang mengalami kesulitan belajar.
Pembelajaran remedial ini disusun berdasarkan identifikasi dan analisis
yang telah dilakukan, agar sasaran remidial dapat sesuai dengan kebutuhan
siswa itu sendiri. Kebutuhan siswa dapat diketahui dari hasil analisis
kesulitan belajar dalam memahami materi tertentu. Dari hasil analisis
tersebut dapat disusun sebuah pembelajaran yang dikhususkan untuk dapat
mengatasi kesulitan belajar siswa.
Diagnosis kesulitan belajar dan pembelajaran remedial adalah salah
satu usaha yang dapat dilakukan untuk membantu siswa mengatasi kesulitan
belajar. Kesulitan belajar siswa akan menjadi jurang pembatas untuk
perkembangan kemampuan siswa, oleh karena itu kesulitan belajar siswa
harus segera diatasi agar perkembangan kemampuan siswa dapat sama
dengan siswa yang tidak mengalami kesulitan belajar.
Berdasarkan uraian di atas, pembelajaran remedial menjadi salah satu
alternatif untuk melakukan bantuan terhadap siswa yang mengalami
kesulitan belajar. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian yang berjudul “Diagnosis Kesulitan Belajar Matematika dan
Upaya Remediasi Bagi Siswa Kelas VII SMP Joannes Bosco
Yogyakarta Tahun Ajaran 2018/2019” dengan adanya program diagnosis
dan remediasi, peneliti berharap kesulitan belajar siswa akan teratasi,
terutama kesulitan belajar siswa pada materi operasi pecahan bentuk aljabar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat
diidentifikasi perumusan masalah sebagai berikut :
1. Siswa kurang tertarik dengan materi operasi pecahan bentuk aljabar
2. Siswa mengalami kesulitan dalam memahami pembelajaran
3. Masih ada siswa yang melakukan kesalahan dalam memahami materi
operasi pecahan bentuk aljabar
4. Masih ada siswa yang belum mencapai KKM.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah penulis dapat
merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apa saja kesalahan yang dilakukan siswa pada saat mengerjakan soal
operasi pecahan bentuk aljabar pada saat mengerjakan soal ulangan
harian?
2. Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan siswa kesulitan belajar?
3. Apakah tindakan remidiasi yang dilakukan peneliti dapat mengurangi
kesulitan belajar siswa ?
4. Apakah remidiasi bermanfaat bagi perkembangan siswa?
D. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Mendeskripsikan kesalahan-kesalahan siswa dalam mengerjakan soal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
2. Mendeskripsikan faktor-faktor penyebab kesulitan siswa.
3. Memberikan pembelajaran remedial yang sesuai dengan kebutuhan
siswa sebagai usaha untuk membantu kesulitan belajar siswa.
4. Mendeskripsikan hasil remediasi yang dilakukan peneliti untuk siswa.
Mendeskripsikan manfaat remidiasi bagi siswa.
E. Pembatasan Masalah
Pada penelitian ini, peneliti membatasi permasalahan sebagai berikut:
1. Siswa kelas VII SMP Joannes Bosco Yogyakarta
2. Materi pecahan bentuk aljabar
3. Permasalahan yang dibahas meliputi faktor penyebab kesalahan belajar
dan kesalahan siswa dalam mengerjakan soal operasi pada pecahan
bentuk aljabar.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi:
1. Bagi Guru
Guru dapat mengetahui kesulitan - kesulitan siswa dan faktor-faktor
penyebab kesulitan tersebut muncul dan dapat menjadikan hasil
penelitian ini sebagai pertimbangan untuk mengembangkan
pembelajaran dan melakukan tindak lanjut untuk mengatasi kesulitan
yang dialami siswa.
2. Bagi Siswa
Siswa dapat mengetahui solusi dari kesulitan yang dialaminya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
3. Bagi Peneliti sendiri
Dapat mengembangkan diri sebagai calon guru, dan dapat
mengaplikasikan pengetahuan yang didapatkan selama belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
BAB II
LANDASAN TEORI
Pada penelitian ini, pertama akan dibahas mengenai belajar
pembahasan yang akan dibagi menjadi pengertian belajar dan masalah-
masalah dalam belajar. Kedua, dibahas mengenai pembelajaran secara
umum. Ketiga, akan dibahas mengenai kesulitan belajar serta diagnosis
kesulitan belajar dan pembelajaran remedial. Dalam penelitian ini kesulitan
belajar dilihat dari kesalahan-kesalahan yang dialami siswa saat
mengerjakan soal, maka pada bagian keempat akan dibahas kategori
kesalahan. dan yang kelima akan dibahas mengenai materi operasi pecahan
bentuk aljabar. Keenam, akan dibahas beberapa penelitian yang relevan
dengan penelitian yang akan dilakukan. dan yang ketujuh peneliti akan
membahas kerangka berfikir dari peneliti. Hal-hal tersebut dibahas dalam
landasan teori karena merupakan landasan atau acuan dari penelitian ini.
A. Belajar
Belajar adalah kegiatan berproses dan merupakan unsur yang sangat
fundamental dalam penyelenggaraan jenis jenjang pendidikan, hal ini berarti
keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan sangat tergantung pada
keberhasilan proses belajar siswa di sekolah dan lingkungan sekitarnya
(Asep Jihad dan Abdul Haris, 2013:1).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Aunurrahman (2012:33) menjelaskan bahwa belajar merupakan kegiatan
penting setiap orang, termasuk di dalamnya belajar bagaimana harusnya
belajar. Demikian pula Ratna Wilis Dahar (2006:1) memaparkan tentang,
belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses dimana suatu organisasi
berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman.
Berdasarkan pendapat beberapa ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa
belajar merupakan suatu kegiatan yang dilakukan setiap orang demi
mencapai sebuah keberhasilan atau untuk mendapatkan pengalaman
pengetahuan baru.
B. Pengertian pembelajaran
Ahmad Susanto (2013: 19) menjelaskan bahwa, pembelajaran adalah
proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.
Pembelajaran ialah suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk
memperoleh suatu perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan,
sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya (Mohamad Surya, 2004: 7). Sedangkan Eveline Siregar dan
Hartini Nara (2010: 13) memaparkan bahwa, pembelajaran merupakan
usaha yang dilaksanakan secara sengaja, terarah, dan terencana, dengan
tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu sebelum proses dilaksanakan.
Dari beberapa pengertian dari para ahli tersebut peneliti dapat
menyimpulkan bahwa pembelajaran adalah suatu usaha yang disengaja
terarah dan terencana, yang dilakukan individu tertentu untuk membantu
siswa belajar dengan baik dan terarah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
C. Diagnosis Kesulitan Belajar
Kesulitan belajar dapat diartikan sebagai suatu kondisi dalam suatu
proses belajar yang ditandai adanya hambatan-hambatan tertentu untuk
mencapai hasil belajar. Rumini dalam Irham dan Wiyani (2013:254)
mengatakan bahwa, kesulitan belajar adalah suatu kondisi saat siswa
mengalami hambatan-hambatan tertentu untuk mengikuti proses
pembelajaran dan mencapai hasil belajar secara optimal. Orang yang
mengalami hambatan dalam proses mencapai hasil belajar akan
mendapatkan hasil dibawah semestinya (mulyadi,2010:6). Sedangkan
Martini Jamaris (2014:3) memaparkan bahwa, kesulitan belajar atau
learning disability adalah suatu kelainan yang membuat individu yang
bersangkutan sulit melakukan kegiatan belajar secara efektif. Dari beberapa
pengertian dari para ahli tersebut saya dapat menyimpulkan bahwa kesulitan
belajar adalah suatu kondisi dimana siswa mengalami hambatan-hambatan
yang menyebabkan proses pembelajaran menjadi tidak optimal.
Faktor yang menjadi penyebab kesulitan belajar tidak mudah untuk
ditetapkan karena faktor tersebut bersifat kompleks. M. Entang (1984:28)
menjelaskan tentang faktor penyebab kesulitan belajar secara garis besar
yaitu:
1. Faktor internal yaitu faktor yang berada dan terletak pada diri siswa
itu sendiri. Hal ini antara lain mungkin disebabkan oleh:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
a. Kelemahan mental, faktor kecerdasan, intelegensi, atau
kecakapan/ bakat khusus tertentu yang dapat diketahui melalui tes
tertentu.
b. Kelemahan fisik, panca indra, syaraf, kecacatan, karena sakit, dan
sebagainya.
c. Gangguan yang bersifat emosional.
d. Sikap dan kebiasaan yang salah dalam mempelajari bahan
pelajaran-pelajaran tertentu.
e. Belum memiliki pengetahuan dan kecakapan dasar yang
dibutuhkan untuk memahami bahan lebih lanjut.
2. Faktor eksternal yaitu faktor yang datang dari luar yang menyebabkan
timbulnya hambatan atau kesulitan. Faktor eksternal antara lain
meliputi:
a. Situasi atau proses belajar mengajar yang tidak merangsang
murid untuk aktif antisipasif (kurang kemungkinannya siswa
belajar secara aktif “student active learning”).
b. Sifat kurikulum yang kurang fleksibel
c. Ketidak seragaman pola dan standar administrasi.
d. Beban studi yang terlampau berat.
e. Metode mengajar yang kurang memadai.
f. Sering pindah sekolah.
g. Kurangnya alat dan sumber untuk kegiatan belajar mengajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
h. Situasi rumah yang kurang mendorong untuk melakukan aktivitas
belajar.
Diagnosis diartikan pula sebagai proses menentukan hakikat kelainan
atau ketidakmampuan dengan ujian, dan melalui ujian tersebut dilakukan
suatu penelitian yang hati-hati terhadap permasalahan yang dihadapi
(Mohamad Surya, 2004: 7). Istilah diagnosis dalam dunia pendidikan
diartikan sebagai sebuah proses untuk menentukan permasalahan yang
dihadapi oleh individu melalui proses analisis data dari gejala-gejala yang
tampak serta usaha untuk membantu memecahkan permasalahan tersebut
dengan berbagai kemungkinan dan dengan jalan menganalisis faktor-faktor
yang menjadi penyebab atau faktor penghambatnya. M. Entang (1984:10)
mengatakan bahwa, diagnosis kesulitan belajar merupakan segala usaha
yang dilakukan untuk memahami dan menetapkan jenis sifat kesulitan
belajar, faktor-faktor yang menyebabkannya serta cara menetapkan
kemungkinan-kemungkinan mengatasinya, baik secara pencegahan
(preventif), secara penyembuhan (kuratif), maupun secara pengembangan
(developmental) berdasarkan data dan informasi yang subjektif dan
selengkap mungkin. Hampir sama dengan pendapat para ahli di atas,
Sugihartono (2013:150) menjelaskan bahwa, diagnosis kesulitan belajar
dapat diartikan sebagai proses menentukan masalah atau ketidakmampuan
peserta didik dalam belajar dengan meneliti latar belakang penyebabnya dan
dengan cara manganalisis gejala-gejala kesulitan atau hambatan belajar
yang nampak. Dari beberapa pengertian dari para ahli tersebut saya dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
menyimpulkan bahwa diagnosis kesulitan belajar adalah sustu proses atau
upaya untuk memahami jenis dan penyebab kesulitan-kesulitan belajar
dengan mengumpulkan data selengkap dan seobjektif mungkin, sehingga
mendapatkan keputusan serta dapat mencari alternatif kermungkinan
pemecahanya.
M. Entang (1984:19) memaparkan tentang, kegiatan diagnosis
kesulitan belajar didasarkan pada prosedur dan langkah-langkah pokok
sebagai berikut:
1. Identifikasi siswa yang mengalami kesulitan belajar
Beberapa langkah yang dapat ditempuh dalam mengidentifikasi siswa
yang diperkirakan mengalami kesulitan adalah sebagai berikut:
a. Menandai siswa dalam satu kelas atau dalam satu kelompok yang
diperkirakan mengalami kesulitan belajar baik sifatnya umum
maupun yang sifatnya khusus. Caranya ialah dengan jalan
membandingkan posisi atau kedudukan siswa dalam
kelompoknya atau dengan kriteria terkait ketuntasan penugasan
yang telah ditetapkan sebelumnya.
b. Teknik yang dapat ditempuh bermacam-macam antara lain
dengan jalan:
1) Meneliti nilai ujian yang tercantum dalam catatan akademik
kemudian dibandingkan dengan nilai rata-rata kelas
(Penilaian Acuan Normal atau PAN) atau dengan kriteria
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
tingkat penugasan minimal kompetensi yang dituntut
(Penilaian Acuan Patokan PAP).
2) Menganalisis hasil ujian dengan melihat tipe atau jenis
kesalahan yang dilakukan siswa.
3) Observasi siswa pada saat proses belajar mengajar.
4) Memeriksa buku catatan pribadi yang ada pada petgas
bimbingan.
5) Melaksanakan sosiometris untuk melihat hubungan sosial
psikologis yang terdapat pada siswa.
2. Melokalisasi letaknya kesulitan
Setelah menemukan siswa yang diduga mengalami kesulitan
belajar, maka persoalan selanjutnya yang perlu kita telaah sebagai
berikut:
a. Mendekati kesulitan belajar pada bidang studi tertentu dengan
jalan membandingkan angka nilai prestasi individu yang
bersangkutan dari semua mata pelajaran yang diikutinya.
b. Menentukan pada kawasan tujuan belajar dan bagian ruang
lingkup manakah kesulitan terjadi. Pendekatan yang paling tepat
yaitu menggunakan tes diagnostik. Namun dalam keadaan belum
tersedia tes diagnostik yang khusus dipersiapkan, maka analisis
masih tetap dapat dilangsungkan dengan menggunakan naskah
jawaban ujuan tengah semester atau akhir semester.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
c. Analisis terhadap catatan mengenai proses belajar. Hasil analisa
empiris terhadap catatan keterlambatan, penyelesaian tugas atau
soal, ketidakhadiran, kurang aktif dan partisipatif, kurang
penyesuaian sosial, sudah cukup jelas menunjukan posisi dari
kasus-kasus yang bersangkutan.
3. Lokalisasi jenis faktor dan sifat yang menyebabkan mereka
mengalami berbagai kesulitan
Untuk mengetahui faktor penyebab kesulitan belajar dapat
dipergunakan berbagai cara dan alat, baik yang dapat dibuat oleh guru
maupun yang telah dikerjakan orang lain dan tersedia di sekolah.
Mungkin juga data dapat diperoleh dengan bantuan orang atau
lembaga lain yang mempunyai hubungan erat dengan kehidupan
sekolah. Cara dan alat tersebut antara lain:
a. Tes kecerdasan.
b. Tes bakat khusus.
c. Skala sikap baik yang sudah standar maupun yang sederhana dan
bisa dibuat oleh guru.
d. Inventaris (Inventiry).
e. Wawancara dengan siswa yang bersangkutan.
f. Mengadakan observasi yang intensif baik di dalam maupun di
luar kelas.
g. Wawancara dengan guru dan wali kelas dan dengan orang tua
atau teman-temanya bila dipandang perlu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
4. Perkiraan kemungkinan bantuan
Setelah ditelaah tentang letak kesulitan yang dialami siswa,
jenis dan sifat kesulitan dengan latar belakangnya, maka dapat
diperkirakan:
a. Apakah siswa terseut masih mungkin ditolong untuk mengatasi
kesulitanya atau tidak.
b. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengatasi kesulitan
yang dialami siswa tersebut.
c. Kapan atau di mana pertolongan itu dapat diberikan.
d. Siapa yang dapat memberikan pertolongan.
e. Bagaimana cara menolong siswa agar dapat dilaksanakan secara
efektif.
f. Siapa sajakah yang perlu diikutsertakan dalam menolong siswa
tersebut.
5. Penetapan kemungkinan cara mengatasinya
Pada langkah ini disusun satu rencana atau beberapa alternatif
rencana yang dapat dilaksanakan untuk membantu mengatasi
kesulitan yang dialami siswa tertentu. Rencana ini hendaknya berisi:
a. Cara-cara yang harus ditempuh untuk menyembuhkan kesulitan
yang dialami siswa tersebut.
b. Menjaga agar kesulitan yang serupa jangan sampai terulang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
6. Tindak lanjut
Kegiatan tindak lanjut adalah kegiatan melakukan pengajaran
remedial yang diperkirakan paling tepat dalam membantu siswa yang
mengalami kesulitan dalam belajar. Tindak lanjut ini dapat berupa:
a. Melaksanakan bantuan berupa melaksanakan pengajaran
remedial untuk mata pelajaran tertentu yang dilakukan oleh guru
dan pihak lain yang dianggap dapat menciptakan suasana belajar
siswa yang penuh motivasi.
b. Membagi tugas dan peranan orang-orang tertentu dalam
memberikan bantuan kepada siswa.
c. Senantiasa check and re-check kemajuan siswa baik pemahaman
mereka terhadap bantuan yang diberikan berupa bahan, maupun
memeriksa tepat guna program remedial yang dilakukan untuk
setiap saat diadakan revisi dan improvisasi.
d. Mentransfer atau mengirim siswa yang menurut perkiraan tidak
mungkin lagi ditolong karena diluar kemampuan dan wewenang
guru.
Pada penelitian ini kesulitan belajar dalam memahami materi operasi
pecahan bentuk aljabar didasarkan pada kesalahan-kesalahan yang
dilakukan siswa ketika mengerjakan tes awal. Hadar (1987) mengemukakan
kategori kesalahan antara lain:
1. Kesalahan Data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Kategori ini meliputi kesalahan-kesalahan yang dapat
dihubungkan dengan ketidaksesuaian antara data yang diketahui
dengan data yang dikutip oleh siswa.
Kategori ini meliputi kesalahan-kesalahan:
a. Menambahkan data yang tidak ada hubungannya dengan soal.
b. Mengabaikan data penting yang diberikan.
c. Menguraikan syarat-syarat (dalam pembuktian, perhitungan)
yang sebenarnya tidak dibutuhkan masalah.
d. Mengartikan informasi tidak sesuai dengan teksnya.
e. Mengganti syarat yang ditentukan dengan informasi yang tidak
sesuai.
f. Menggunakan nilai suatu variabel untuk variabel lain.
g. Salah menyalin soal.
2. Kesalahan menginterpretasikan bahasa
Kesalahan-kesalahan yang termasuk dalam kategori ini adalah:
a. Mengubah bahasa sehari-hari ke dalam bentuk persamaan
matematika dengan arti yang berbeda.
b. Menuliskan simbol dari suatu konsep dengan simbol lain yang
artinya berbeda.
c. Salah mengartikan grafik.
3. Kesalahan menggunakan logika untuk menarik kesimpulan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Kategori ini meliputi kesalahan-kesalahan dalam menarik
kesimpulan dari suatu bentuk informasi yang diberikan atau
kesimpulan sebelumnya.
4. Kesalahan menggunakan definisi atau teorema
Kesalahan ini merupakan penyimpangan dari prinsip, aturan,
teorema, atau definisi pokok yang khas. Kesalahan yang termasuk
dalam kategori ini adalah:
a. Menerapkan suatu teorema pada suatu kondisi yang tidak sesuai.
b. Tidak teliti atau tidak tepat dalam mengutip definisi, rumus, atau
teorema.
5. Penyelesaian yang tidak diperiksa kembali
Kesalahan ini terjadi jika setiap langkah yang ditempuh oleh
siswa benar, akan tetapi hasil akhir yang diberikan bukan penyelesaian
dari soal tersebut.
6. Kesalahan teknis
Kesalahan yang termasuk dalam kategori ini adalah:
a. Kesalahan penghitungan, contoh : 7 × 7 = 48
b. Kesalahan-kesalahan dalam memanipulasi simbol-simbol aljabar
dasar, misalnya menulis 𝑎 − 4. 𝑏 − 4 sebagai pengganti dari (𝑎 −
4)(𝑏 − 4).
Pada penelitian ini, klasifikasi kesalahan yang diungkapkan oleh
Hadar, digunakan sebagai acuan untuk mengidentifikasi jenis-jenis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
kesalahan siswa dalam mengerjakan soal operasi pecahan bentuk aljabar.
D. Pengajaran Remedial
Pengajaran remedial merupakan langkah lanjutan dari kegiatan
diagnosis kesulitan belajar. Sugihartono. (2013:170) menyebutkan bahwa,
pengajaran remedial merupakan bentuk khusus pengajaran yang bertujuan
untuk menyembuhkan atau memperbaiki proses pembelajaran yang menjadi
penghambat atau yang dapat menimbulkan masalah atau kesulitan dalam
belajar bagi siswa. Martini Jamaris (2013:61) pun menjelaskan bahwa,
pengajaran remedial adalah salah satu bentuk pengajaran yang bertujuan
untuk mengatasi kesulitan belajar yang dialami siswa yang mengalami
kesulitan belajar. Pengajaran remedial adalah suatu bentuk khusus
pengajaran yang bertujuan untuk memperbaiki sebagian atau seluruh
kesulitan belajar yang dihadapi siswa (Mulyadi, 2010: 44). Perbaikan
diarahkan untuk mencapai hasil belajar yang optimal sesuai dengan
kemampuan masing-masing melalui perbaikan ke seluruh proses belajar
mengajar dan keseluruhan pribadi siswa. Dari beberapa pengertian dari para
ahli di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa pembelajaran remedial
sebagai suatu bentuk pembelajaran yang memusatkan perhatian pada
perbaikan sebagian atau seluruh proses belajar mengajar dalam rangka
mencapai hasil belajar yang optimal.
M. Entang (1984) mengatakan bahwa untuk melaksanakan pengajaran
remedial harus mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:
1. Menelaah kembali siswa yang akan diberi bantuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Kegiatan ini dimaksudkan agar kita memperoleh gambaran yang
lebih definitif tentang seorang siswa dengan permasalahan yang
dihadapinya, kelemahan yang dideritanya, letak kelemahanya, faktor
utama penyebab kelemahan tersebut apakan masih bisa ditolong guru
atau memerlukan bantuan orang lain, berapa lama bantuan harus
diberikan, kapan, oleh siapa, dan sebagainya.
2. Alternatif tindakan
Jika telah menetapkan gambaran yang lengkap tentang siswa yang
memerlukan bantuan, barulah direncanakan alternatif tindakan sesuai
dengan karakteristik kesulitan yang dihadapinya. Alternatif tindakan
dapat berupa:
a. Disuruh mengulangi bahan yang telah diberikan dengan memberikan
petunjuk antara lain:
1) Tentang berbagai istilah yang harus dipahami yang terdapat
dalam bacaan.
2) Menandai dan menunjukan bagian-bagian yang dianggap
penting dan merupakan kelemahan bagi siswa yang
bersangkutan.
3) Memberi dorongan dan semangat untuk belajar.
4) Menyediakan bahan lain yang bisa dibaca agar mempermudah
pemahaman terhadap bahan yang sedang dipelajari.
5) Menyediakan waktu untuk berdiskusi dan menjawab pertanyaan
siswa bila mendapatkan kesulitan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
b. Disuruh mencoba alternatif kegiatan lain yang setara dengan
kegiatan belajar-mengajar yang sudah ditempuhnya dan mempunyai
tujuan yang sama baik yang sifatnya instruksional maupun efek
pengiring. Demikian pula hendaknya guru memberikan pengarahan
tentang:
1) Kegiatan apa yang harus dilakukan siswa.
2) Bahan apa yang dapat menunjang kegiatan yang sedang
dilakukan.
3) Bagian mana yang harus mendapat penekanan khusus.
4) Pertanyaan apa yang diajukan untuk lebih memusatkan perhatian
terhadap inti masalah.
5) Cara yang sebaiknya untuk menguasai bahan tersebut, dan
sebagainya.
c. Bila kesulitan belajar siswa yang bersangkutan bukan semata-mata
kesulitan dalam belajar akan tetapi disebabkan juga karena hal lain
seperti kesulitan belajar karena latar belakang sifat negatif terhadap
guru pelajaran dan situasi belajar, kebiasaan belajar yang salah atau
masalah lain dalam hubungan dengan orang tua, teman sebayanya
dan sebagainya, maka:
1) Kepada siswa tersebut harus terlebih dahulu diberi pelayanan
bimbingan dan penyuluhan yang bersifat psikoterapi. Layanan
bimbingan ini bisa dalam bentuk pelayanan individu maupun
bentuk kelompok. Tentu saja dalam hal ini tidak bisa seluruhnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
ditangani oleh guru bidang studi akan tetapi membutuhkan
seorang psikiater atau ahli lainnya.
2) Jika masalah ini sudah dapat diatasi barulah dilaksanakan
pengajaran remedial seperti butir a dan b.
3. Evaluasi pengajaran remedial
Pada akhir kegiatan pengajaran remedial hendaknya dilakukan
evaluasi kembali sampai sejauh mana pengajaran remedial tersebut
dapat meningkatkan prestasi siswa. Tujuan paling utama adalah
dipenuhinya kriteria keberhasilan minimal yang diharapkan misalnya
75% taraf penguasaan. Bila ternyata masih belum berhasil maka
hendaknya dilakukan diagnosis, prognosis, dan pengajaran remedial
berikutnya, sehingga dengan demikian siklus ini akan berulang terus.
Sugihartono (2007:179-181) menjelaskan metode-metode
pengajaran remedial yang sering digunakan antara lain:
a. Metode pemberian tugas
Metode ini dilaksanakan dengan cara memberikan tugas atau
kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa yang mengalami kesulitan
belajar. Jenis dan sifat tugas yang diberikan harus disesuaikan
dengan jenis, sifat, dan latar belakang kesulitan belajar yang dialami
siswa. Tugas dapat diberikan secara individual ataupun kelompok.
Agar tugas yang diberikan kepada siswa benar-benar dapat
memperbaiki kesulitan belajar, maka tugas tersebut harus dirancang
secara baik dan terarah, ada petunjuk cara mengerjakan, ada patokan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
penilaian pengerjaan tugas. Penilaian dilakukan secara cermat
setelah tugas selesai, sehingga kemajuan yang dicapai oleh siswa
dapat diketahui. Dengan metode pemberian tugas, siswa akan lebih
memahami keadaan dirinya, dapat memperluas bahan yang
dipelajari, dapat memperbaiki cara belajarnya.
b. Metode diskusi
Diskusi adalah suatu bentuk interaksi antar individu dalam
kelompok untuk membahas suatu masalah. Diskusi digunakan dalam
pengajaran remedial untuk memperbaiki kesulitan belajar dengan
memanfaatkan interaksi antar individu dalam kelompok. Dalam
kelompok itulah siswa saling membantu dalam mengenal dirinya,
misalnya : mengetahui kesulitan yang dialami, memecahkan
masalah, mengembangkan kerjasama antar pribadi, menimbulkan
kepercayaan diri dan memupuk rasa tanggung jawab.
c. Metode tanya jawab
Tanya jawab dalam pengajaran remedial dilakukan dalam
bentuk dialog antara guru dan siswa yang mengalami kesulitan
belajar. Tanya jawab dilakukan secara individual maupun secara
berkelompok dengan siswa. Dalam pelaksanaanya seorang guru
berhadapan dengan sejumlah siswa yang mengalami kesulitan
belajar dan satu atau dua siswa yang tidak mengalami kesulitan
belajar untuk membantu memecahkan masalah. Suasana tanya jawab
hendaknya diusahakan agar menyenangkan, terbuka, penuh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
pemahaman, dan menggunakan tanya jawab yang bersifat terapuitik.
d. Metode kerja kelompok
Kerja kelompok dalam pengajaran remedial diusahakan agar
terjadi interaksi antara anggota dalam kelompok. Kelompok
sebaiknya heterogen artinya dalam satu kelompok terdiri dari pria
dan wanita, siswa yang tidak berkesulitan belajar dan siswa yang
mengalami kesulitan belajar. Metode kerja kelompok ini dapat
meningkatkan pemahaman diri masing-masing anggota, minat
belajar, dan rasa tanggung jawab siswa.
e. Metode tutor sebaya
Tutor sebaya ialah siswa yang ditunjuk untuk membantu
temanya atau siswa lainya yang mengalami kesulitan belajar. Siswa
yang ditunjuk menjadi tutor sebaya harus memiliki kemampuan
akademik atau penguasaan materi pelajaran dan memiliki
keterampilan untuk membantu orang lain. Hal-hal yang harus
dipertimbangkan dalam menentukan siswa yang akan dijadikan tutor
sebaya:
1) Mendapat persetujuan dari siswa yang mengalami program
perbaikan, sehingga siswa tidak merasa takut atau enggan
bertanya kepadanya.
2) Mempunyai prestasi akademik yang baik, kreatif, dan dapat
menerangkan bahan perbaikan yang dibutuhkan oleh siswa yang
mengikuti program perbaikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
3) Tidak sombong, sabar, telaten, hubungan sosialnya bagus, tidak
pelit, dan suka menolong sesama teman.
f. Metode pengajaran individual
Pengajaran individual dalam pengajaran remedial yaitu proses
pembelajaran yang hanya melibatkan seorang guru dan seorang
siswa yang mengalami kesulitan belajar. Metode ini sangat intensif
karena pelayanan yang diberikan sesuai dengan kesulitan dan
kemampuan siswa. Dengan demikian metode pengajaran individual,
pelayanan pembelajarannya akan berbeda-beda di antara peserta
didik yang satu dengan yang lainnya. Pengajaran individual dalam
pengajaran remedial bersifat penyembuh artinya memperbaiki cara
belajar. Dengan mengulang bahan pelajaran yang telah diberikan
atau latihan mengerjakan soal atau mungkin memberi materi baru.
Guru dituntut memiliki kemampuan membimbing, sabar,
telaten, sikap menerima, memahami keadaan siswa, bertanggung
jawab, dan mempunyai wawasan luas yang berkaitan dengan
permasalahan belajar siswa. Di samping itu guru harus memiliki
kemampuan untuk menciptakan suasana hubungan yang baik dengan
siswa dalam pengajaran remedial.
E. Operasi Pecahan Bentuk Aljabar
Adinawan (2016) menjelaskan bahwa pecahan bentuk aljabar adalah
pecahan yang pembilang atau penyebutannya atau kedua-duanya memuat
variabel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
1. Menyederhanakan Pecahan Bentuk Aljabar
Pecahan adalah bilangan yang dapat dinyatakan 𝑎
𝑏 dengan a dan b
merupakan bilangan bulat dan 𝑏 ≠ 0, pecahan dikatakan sederhana jika
pembilang dan penyebut pecahan tersebut tidak lagi memiliki faktor
persekutuan kecuali 1. Dengan kata lain jika pembilang dan penyebut
suatu pecahan memiliki faktor yang sama selain 1 maka pecahan
tersebut dapat disederhanakan. Hal ini juga berlaku pada pecahan
bentuk aljabar.
Untuk menyerderhanakan pecahan bentuk aljabar kita gunakan
sifat pecahan yang senilai yaitu jika pembilang dan penyebut dibagi
dengan bilangan yang sama kecuali nol maka diperoleh pecahan baru
yang senilai, tetapi menjadi lebih sederhana.
Misalnya:
- 18
24=
18:6
24:6=
3
4
- 29
63=
29:7
63:7=
4
9
Dengan demikian jika pembilang dan penyebut suatu pecahan
memiliki faktor yang sama maka pecahan tersebut dapat
disederhanakan.
2. Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan Bentuk Aljabar
Pecahan-pecahan bentuk aljabar yang memiliki penyebut sama
dapat dijumlahkan atau dikurangkan pembilang-pembilangnya.
Contoh :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
a. 𝑎
5+
3𝑎
5=
𝑎+3𝑎
5=
4𝑎
5
b. 4𝑥
7−
𝑥
7=
4𝑥−𝑥
7=
3𝑥
7
Jika penjumlahan dan pengurangan pecahan bentuk aljabar
memiliki penyebut yang berbeda maka penyebut-penyebut tersebut
harus disamakan terlebih dahulu.
Contoh :
a. 3
𝑥+
4
2𝑥=
6+4
2𝑥=
10
2𝑥; 𝑥 ≠ 0
b. 5
𝑥−10−
3
𝑥−3=
5(𝑥−3)
(𝑥−10)(𝑥−3)−
3(𝑥−10)
(𝑥−10)(𝑥−3)
=5(𝑥−3)−3(𝑥−10)
(𝑥−10)(𝑥−3)
=5𝑥−15−3𝑥−30)
(𝑥−10)(𝑥−3)
=2𝑥−45
(𝑥−10)(𝑥−3); 𝑥 ≠ 10, 𝑥 ≠ 3
3. Perkalian dan Pembagian Pecahan Bentuk Aljabar
Perkalian antara dua pecahan dapat dilakukan dengan mengalikan
antara pembilang dengan pembilang dan penyebut dengan penyebut.
𝑎
𝑏×
𝑐
𝑑=
𝑎 × 𝑐
𝑏 × 𝑑=
𝑎𝑐
𝑏𝑑; 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑏 ≠ 0, 𝑑 ≠ 0.
Dengan demikian, pada perkalian pecahan bentuk aljabar dapat
digunakan aturan di atas seperti pada contoh di bawah ini:
Contoh:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
𝑎
𝑏×
3𝑏
𝑏+2=
3𝑎𝑏
𝑏(𝑏+2)
=3𝑎𝑏
𝑏(𝑏+2)
Pembagian antara dua pecahan bentuk aljabar dilakukan dengan
menggunakan aturan di bawah ini :
𝑎
𝑏:
𝑐
𝑑=
𝑎
𝑏×
𝑑
𝑐=
𝑎 × 𝑑
𝑏 × 𝑐=
𝑎𝑑
𝑏𝑐 ; 𝑏 ≠ 0, 𝑐 ≠ 0
Dengan demikian, pada pembagian pecahan bentuk aljabar dapat
digunakan aturan di atas seperti pada contoh di bawah ini:
Contoh:
𝑎
𝑎+2:
2𝑎
𝑎−3=
𝑞
𝑎+2×
𝑎−3
2𝑎
= 𝑞(𝑎−3)
2𝑎(𝑎+2)
= 𝑞−3
2(𝑎+2); 𝑎 ≠ −2
F. Penelitian yang Relevan
Peneliti mencari beberapa sumber yang relevan atau yang hampir
sama dengan penelitian yang akan dilakukan peneliti tujuan sebagai
pedoman langkah-langkah penelitian yang harus dilakukan ketika
melakukan penelitian yang serupa, berikut beberapa sumber yang relevan.
Penelitian yang pertama dilakukan oleh Agatha (2012) tentang
Diagnosis Kesulitan Belajar Siswa Dalam Pokok Bahasan Bentuk Akar Di
Kelas X4 SMA Pangudiluhur Yoytakarta Tahun Ajaran 2011/2012. Tujuan
dari penelitian ini ialah untuk mengetahui kesulitan-kesulitan yang dialami
oleh siswa kelas X4 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta dalam materi bentuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
akar, mengetahui bagian materi bentuk akar manakah yang belum dipahami
oleh siswa kelas X4 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta.
Penelitian yang kedua dilakukan oleh Angelina (2012) tentang
Diagnosis Kesulitan Belajar Siawa dan Pembelajaran Remidial Dalam
Materi Operasi Pada Pecahan Bentuk Aljabar Dikelas VIII SMPN 2 Jetis
Bantul. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kesalahan apa saja
yang dilakukan siswa ketika mengerjakan soal-soal operasi pada pecahan
bentuk aljabar, mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan siswa
mengalami kesulitan belajar dalam materi operasi pada pecahan bentuk
aljabar, mengetahui bagaimana pengaruh pembelajaran remedial dalam
membantu mengatasi kesulitan belajar siswa ketika mengerjakan soal-soal
operasi pecahan bentuk ajlabar.
Selanjutnya penelitian yang ketiga dilakukan oleh Ratih (2012)
tentang Diagnosis Kesulitan Belajar Siswa dalam Menyelesaikan Soal Luas
dan Keliling Segitiga Dikelas VII SMP Negeri 2 Yogyakarta Tahun
Pelajaran 2011/2012. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan
jenis kesulitan yang diarahkan pada kesalahan yang dialami siswa kelas VII
di SMP N 2 Yogyakarta pada waktu menyelesaikan soal luas dan keliling
bangun segitiga.
Penelitian yang keempat dilakukan oleh Dian (2013) tentang Upaya
untuk Mengatasi Kesulitan Belajar Matematika pada Pokok Bahasan
Aljabar Semester Satu SMP N 2 Yogyakarta dengan Diagnosis Kesulitan
Belajar dan Pembelajaran Remidi. Tujuannya ialah untuk mencari siswa-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
siswa yang mengalami kesulitan belajar dan mengetahui kesalahan yang
dilakukan siswa kelas VIII B SMP N 2 Yogyakarta pada pokok bahasan
aljabar khususnya materi operasi pecahan damam bentuk aljabar, untuk
mencari faktor-faktor penyebab kesulitan belajar siswa kelas VIII B SMP N
2 Yogyakarta pada pokok bahasan aljabar khususnya materi operasi pecahan
dalam bentuk aljabar, melaksanakan pengajaran remedial dengan metode
yang sesuai dan tepat untuk mengatasi kesulitan belajar siswa kelas VIII B
SMP N 2 Yogyakarta pada pokok bahasan aljabar, untuk mengetahui apakah
adanya remidi akan meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII B SMP N
2 Yogyakarta pada pokok bahasan aljabar.
Hampir sama dengan penelitian-penelitian di atas, penelitian yang
kelima yang dilakukan oleh Hesti (2013) yaitu tentang Diagnosis Kesulitan
Belajar dan Pembelajaran Remidial Bagi Siswa Kelas VII B SMP Kanisius
Kalasan Tahun Pelajaran 2012-2013 dalam Penyelesaian Soal pada Pokok
Bahasan Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat. Penelitian yang
kelima ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan jenis kesulitan
yang dialami oleh siswa kelas VII B SMP Kanisius Kalasan ketika
mengerjakan soal-soal pada pokok bahasan penjumlahan dan pengurangan
bilangan bulat, mengetahui bagaimana pengaruh pembelajaran remidial
dalam membantu mengatasi kesulitan belajar siswa ketika mengerjakan
soal-soal penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.
G. Kerangka Berpikir
Kesulitan belajar siswa sangat berpengaruh terhadap hasil dari sebuah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
pendidikan yaitu apabila guru tidak tahu kesulitan apa yang dialami oleh
muridnya, maka pembelajaran akan hanya menjadi rutinitas semata tidak
dapat mengembangkan pengetahuan dan pola pikir dari siswa tersebut.
Namun banyak siswa sekarang yang pandai menyembunyikan kesulitan
belajar mereka sehingga guru sulit untuk mengetahui keulitan belajar siswa
tersebut.
Penelitian ini mencoba menggali data lapangan di SMP Joannes Bosco
Yogyakarta untuk menemukan faktor-faktor apa saja yang membuat siswa
mengalami kesulitan belajar matematika. Dari data yang diperoleh, data
akan dianalisis untuk mencari faktor-faktor penyebab kesulitan belajar ini
muncul kemudian dilakukan pembelajaran remidial kepada siswa untuk
membantu siswa mengatasi kesulitan belajar yang dialami.
Kerangka berpikir dari penelitian ini dapat dilihat pada ganbar berikut ini:
Menentukan siswa yang mengalami
kesulitan belajar (memilih siswa
yang belum memenuhi KKM dari
hasil ulangan harian).
Menggali informasi kesulitan yang
dialami siswa dan faktor penyebab
kesulitan belajar siswa.
Memberi pengajaran remidial yang
sesuai dengan kesulitan belajar
siswa
Melakukan evaluasi pembelajaran
remidial untuk melihat hasil belajar
siswa, apakah mengalami
peningkatan atau tidak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dan kuantitatif. Metode
penelitian kualitatif dan kuantitatif menghasilkan data deskriptif berupa
kata-kata tertulis maupun lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati.
Pada penelitian ini, penelitian kulitatif deskriptif digunakan untuk
mendeskripsikan kesulitan belajar siswa dari kesalahan yang dilakukan
siswa dalam mengerjakan soal operasi pecahan bentuk aljabar, serta dari
hasil wawancara untuk mengetahui faktor penyebab kesulitan belajar
tersebut.
B. Subyek dan Obyek Penelitian
1. Subyek Penelitian
Siswa - siswi kelas VII SMP Joannes Bosco Yogyakarta Tahun Ajaran
2018/ 2019
2. Obyek Penelitian
Objek penelitian ini adalah kesulitan-kesulitan belajar yang dialami
oleh siswa dalam materi operasi pecahan bentuk aljabar. Kegiatan
wawancara dilakukan kepada sejumlah siswa yaitu dengan mengambil
dari beberapa siswa yang tidak tuntas pada saat ujian harian tentang
operasi pecahan bentuk aljabar. Hal ini dilakukan untuk mencari siswa
yang kesulitan dalam belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
C. Tempat dan Waktu Pengambilan Data Penelitian
1. Tempat penelitian adalah tempat dilaksanakanya penelitian ini atau
tempat untuk mengumpulkan data penelitian. Penelitian ini
dilaksanakan di SMP Joannes Bosco Yogyakarta, yang beralamatkan di
Jalan Melati Wetan 51 Yogyakarta 55225.
2. Waktu Pengambilan Data Penelitian
Pengambilan data penelitian ini dilaksanakan pada bulan
November 2018 tepatnya pada Selasa, 6 November 2018 sampai dengan
Jumat, 23 November 2018 pada saat kegiatan belajar mengajar di
sekolah telah usai, hal ini dilakukan agar tidak mengganggu kegiatan
belajar efektif di sekolah..
D. Variabel Penelitian
Variabel-variabel dalam penelitian ini, antara lain:
1. Kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa dalam mengerjakan soal
operasi pecahan bentuk aljabar. Kesalahan ini dianalisis dari tes awal
yang diberikan mengenai materi operasi pecahan bentuk aljabar.
2. Faktor-faktor kesulitan belajar siswa dalam materi operasi pecahan
bentuk aljabar. Data ini diperoleh melalui wawancara semi terstruktur
pada siswa dan guru dengan bantuan instrumen pedoman wawancara
siswa dan guru. Kemudian hasil dari wawancara dalam bentuk transkrip
dianalisis untuk mengetahui hal-hal apa saja yang menyebabkan
kesulitan belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
3. Metode yang digunakan dalam pembelajaran remidial
Metode yang digunakan peneliti adalah diskusi dan tanya jawab
kemudian diberikan beberapa latihan soal untuk memastikan siswa
dapat menyelesaikan persoalan yang diberikan. Lalu untuk evaluasi
pembelajaran remedial ini dilakukan dengan memberikan tes remedial.
Tes remedial kemudian dianalisis untuk melihat apakah kesulitan
belajar siswa dalam mengerjakan soal operasi pecahan bentuk aljabar
sudah teratasi atau belum.
E. Metode dan Instrumen Pengumpulan Data
Berikut adalah metode beserta instrumen-instrumen yang digunakan:
1. Metode Pengumpulan Data
a. Tes Awal
Tes awal digunakan untuk mengetahui kesalahan-kesalahan
yang dilakukan siswa dalam mengerjakan soal operasi pecahan
bentuk aljabar. Tes ini diberikan setelah materi operasi pecahan
bentuk aljabar selesai diajarkan.
Soal-soal tes awal ini merupakan soal ulangan harian siswa
yang dibuat oleh guru sesuai dengan kisi-kisi soal menurut
indikator yang ingin dicapai. Jumlah soal pada tes awal ini
sebanyak 4 soal uraian dengan beberapa sub soal dan waktu yang
disiapkan untuk menyelesaikan soal adalah 80 menit. Berikut ini
merupakan rincian dari soal tes awal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Tabel 3. 1 Rincian Soal Tes Awal
Materi soal Nomor soal
Penjumlahan dan pengurangan pecahan bentuk
aljabar
1a, 1b, 1c, 1d
Menyederhanakan pecahan bentuk aljabar 2a, 2b, 2c
Menyelesaikan soal cerita tentang aljabar 3
Perkalian dan pembagian pecahan bentuk aljabar 4a, 4b
b. Wawancara
Proses wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini
adalah wawancara terbuka dan tertutup. Wawancara dilakukan
dengan menggunakan pedoman wawancara secara umum sebagai
alat bantu. Pedoman wawancara memuat daftar pertanyaan yang
menanyakan terkait gaya belajar (lama belajar, waktu belajar,
intensitas belajar), kesulitan belajar, motivasi belajar dan kesulitan
belajar siswa dalam matematika.
c. Pengamatan/Observasi
Observasi didefinisikan sebagai suatu proses melihat,
mengamati, dan mencermati serta “merekam” perilaku secara
sistematis untuk suatu tujuan tertentu (Haris Herdiansyah,
2013:131). Dalam penelitian ini, peneliti melakukan observasi
untuk memperkuat gambaran keadaan siswa ketika pembelajaran
sedang berlangsung di SMP Joannes Bosco.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
d. Pembelajaran Remidial
Sebelum melakukan pembelajaran remedial, peneliti terlebih
dahulu menganalisis kesulitan-kesulitan belajar yang dialami siswa
serta menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran remidial
(RPPR). RPPR ini dilakukan dengan metode diskusi dan tanya
jawab serta pembelajaran individu, yaitu dengan memberikan
pembelajaran remedial secara langsung melalui diskusi dan tanya
jawab serta pembelajaran individual. Sebagai panduan dalam
pelaksanaan pembelajaran remidial RPPR ini dibuat menyesuaikan
dengan kesulitan yang dialami siswa.
e. Tes Remidial
Tes remidial dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari
pembelajaran remedial yang telah dilaksanakan dalam mengatasi
kesulitan belajar yang dialami siswa. Tes ini dilaksanakan setelah
pembelajaran remedial selesai dilakukan. Untuk soal tes pada tes
remidial ini merupakan soal yang memiliki tipe yang sama dengan
tes awal, dan waktu yang disediakan juga adalah 80 menit. Berikut
ini merupakan rincian dari soal remedial.
Tabel 3. 2 Rincian soal tes remidial
Materi soal Nomor soal
Penjumlahan dan pengurangan pecahan bentuk
aljabar
1a, 1b, 1c, 1d
Menyederhanakan pecahan bentuk aljabar 2a, 2b, 2c
Menyelesaikan soal cerita tentang aljabar 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Perkalian dan pembagian pecahan bentuk aljabar 4a, 4b
2. Instrumen Pengumpulan Data
a. Pedoman Observasi
Tabel 3. 3 Pedoman Observasi
NO ASPEK YANG DIAMATI Ya Tidak
1 Apakah siswa memperhatikan guru
yang mengajar?
2 Secara kooperatif apakah siswa ikut
menjawab pertanyaan guru?
3 Apakah siswa mengikuti
pembelajaran dengan serius?
4 Apakah siswa mau bertanya jika
kesulitan?
5 Apakah siswa memiliki inisiatif untuk
maju ke depan jika guru memintanya?
6 Apakah siswa sibuk mengobrol
dengan temannya?
b. Pedoman Wawancara
1) Kisi kisi wawancara siswa dan guru
Tabel 3. 4 Kisi-kisi Wawancara Siswa dan Guru
NO Informasi yang ingin
digali
Pertanyaan
guru
Pertanyaan
siswa
1. Motivasi untuk belajar
matematika
2 1,4,5
2. Metode belajar yang
digunakan untuk
mempelajari matematika
4 3,8,10
3. Kesulitan yang dialami - 6,7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
saat mempelajari
matematika
4. Hasil belajar matematika
selama setengah
semester
1,3,8 2
5 Cara guru
menyampaikan materi
matematika
4,5,6,7,9,10 8,9
2) Pedoman wawancara siswa
Tabel 3. 5 Pedoman Wawancara Siswa
NO Daftar Pertanyaan
1 Apakah kamu menyukai matematika? Apa contoh
matematika yang kamu ketahui ?
2 Bagaimana hasil belajarmu pada setengah semester ini
apakah memuaskan?
3 Bagaimana kamu belajar matematika?
4 Bagaimana perasaanmu saat kamu hendak belajar
matematika ?
5 Berapa lama waktu yang kamu sediakan untuk belajar
matematika?
6 Apakah kamu pernah mengalami kesulitan saat
mempelajari matematika? Saat materi apa dan bagian
yang mana?
7 Bagaimana kamu mengatasinya?
8 Bagaimana cara gurumu mengajar matematika?
Apakah menyenangkan atau membosankan?
9 Apakah gurumu sering meminta kamu untuk maju ke
depan untuk mengerjakan soal?
10 Menurutmu bagaimana cara belajar matematika yang
baik?
3) Pedoman wawancara guru
Tabel 3. 6 Pedoman Wawancara Guru
NO Daftar Pertanyaan
1 Bagaimana hasil belajar matematika pada setengah
semester ini?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
2 Bagaimana motivasi belajar siswa terhadap mata
pelajaran matematika?
3 Berapa lama waktu yang dibutuhkan siswa saat
mengerjakan soal latihan?
4 Bagaimana cara anda mengajar selama ini?
5 Pernahkan anda merasa kesulitan megajarkan
matematika pada siswa? Jika iya pada materi apa?
6 Bagaimana anda mengatasi kesulitan tersebut?
7 Menurut anda bagaimana guru harus bersikap dengan
siswa yang kurang mampu mengikuti pelajaran?
8 Kecenderungan seperti apa yang dilakukan siswa saat
anda menyampaikan materi?
9 Apakah ada alat bantu seperti alat peraga untuk
menyampaikan materi kepada siswa?
10 Jika iya, mengapa anda memilih alat tersebut? Jika
tidak, mengapa anda tidak menggunakan alat bantu?
F. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini data yang dianalisis adalah data tes awal, data
hasil wawancara, serta data tes remidial. Berikut adalah metode yang
digunakan dalam menganalisis data-data tersebut:
1. Tes awal
Tes awal ini digunakan untuk menentukan siswa-siswa yang
mengalami kesulitan belajar. Penentuan siswa yang mengalami
kesulitan dengan membandingkan nilai yang diperoleh siswa dengan
nilai KKM yang ditentukan sekolah pada mata pelajaran matematika
(yaitu 75).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Tes awal ini juga digunakan untuk mengetahui kesalahan-
kesalahan yang dilakukan siswa saat mengerjakan soal operasi pecahan
bentuk aljabar yang menunjukkan materi-materi yang belum dipahami
siswa. Untuk melihat kesalahan yang dilakukan siswa, peneliti
mengelompokkan kesalahan siswa dalam beberapa kategori kesalahan.
Beberapa kategori tersebut dikemukakan oleh Hadar (1987).
2. Wawancara
Dari hasil wawancara siswa dan guru yang berupa rekaman, data
tersebut ditranskrip untuk memudahkan analisis faktor penyebab
terjadinya kesulitan belajar yang dialami siswa.
3. Tes remidial
Tes remidial digunakan untuk mengetahui pengaruh
pembalajaran yang telah dilaksanakan dalam mengatasi kesulitan
belajar yang dialami oleh siswa.
G. Prosedur Pelaksanaan Penelitian
Berikut adalah langkah-langkah prosedur yang dilakukan dalam
melaksanakan penelitian ini:
1. Membuat surat perizinan penelitian
Sebelum melakukan penelitian, peneliti membuat surat izin
penelitan kepada SMP Joannes Bosco Yogyakarta kepada sekretariat
Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
2. Meminta izin penelitian ke sekolah
Setelah mengajukan surat izin penelitan, peneliti kemudian
mengantarkan surat izin tersebut ke pihak SMP Joannes Bosco
Yogyakarta. Pada kesempatan ini, peneliti juga memaparkan garis besar
dari penelitian kepada kepala sekolah dan guru pengampu.
3. Membuat proposal penelitian ke sekolah
Peneliti menyusun proposal penelitian untuk kemudian
diserahkan kepada guru pengampu agar semakin mendapat gambaran
terkait penelitian yang akan dilakukan.
4. Melakukan komunikasi dengan guru dan kepala sekolah
Bersamaan dengan mengajukan proposal, peneliti juga
melakukan komunikasi lebih lanjut kepada guru pengampu dan kepala
sekolah untuk memastikan waktu penelitian, subyek penelitian serta
langkah-langkah penelitan secara mendetail. Kegiatan dilakukan agar
penelitian bisa berjalan dengan lancar, terjadwal dan tidak
memberatkan kedua pihak.
5. Validitas
Validitas yang digunakan adalah validitas isi dilakukan dengan uji
pakar yaitu menanyakan instrumen-instrumen penelitian kepada
ahlinya yaitu guru matematika terkait dan dosen terkait.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
6. Melaksanakan Penelitian
Peneliti melakukan penelitian terhadap siswa kelas VII yang
masuk kriteria yang ditentukan peneliti di SMP Joannes Bosco
Yogyakarta dengan izin penuh dari kepala sekolah dan guru pengampu
mata pelajaran matematika yang bersangkutan. Pelaksanaan penelitian
dilakukan setelah seluruh instrumen-instrumen penelitian dianggap
valid.
7. Menganalisis hasil penelitian
Setelah peneliltian selesai dilaksanakan, peneliti akan melakukan
proses analisis terhadap data yang diperoleh selama penelitian. Proses
analisis dilakukan untuk menjawab rumusan masalah yang sudah
dirumuskan peneliti, mengambil kesimpulan dan saran kepada peneliti
(di bidang serupa) selanjutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
BAB IV
PELAKSANAAN PENELITIAN,
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Penelitian di Lapangan
Penelitian ini dimulai dengan melakukan wawancara dengan guru
mata pelajaran matematika sebagai narasumber. Wawancara dilaksanakan
pada tanggal 6 November 2018 di SMP Joannes Bosco Yogyakarta.
Wawancara ini dilakukan dengan tujuan untuk menggali informati terkait
kesulitan belajar siswa pada materi pecahan bentuk aljabar. Dari hasil
wawancara yang dilakukan dengan guru mata pelajaran matematika dapat
dijadikan pedoman untuk menentukan subjek penelitian lebih lanjut.
Tes pengukuran awal dilaksanakan dengan meminta hasil ulangan
harian siswa yang dilakukan pada tanggal 1 November 2018 dan bertempat
di kelas matematika SMP Joannes Bosko Yogyakarta. Ulangan harian
tersebut dikuti oleh 22 siswa, sesuai dengan jumlah siswa yang ada di kelas
tersebut. Hasil dari ulangan harian tersebut yang peneliti gunakan untuk
melihat dan menentukan kesulitan belajar siswa, dengan menganalisis
kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh siswa yang tidak mencapai
standar KKM yang telah ditentukan oleh sekolah. Dari hasil analisis
kesulitan belajar tersebut dijadikan pedoman untuk menyusun bantuan
berupa remidial yang sesuai dengan kesulitan yang dialami oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
masing - masing subjek. Kemudian dilanjutkan dengan wawancara terkait
penyebab kesulitan-kesulitan belajar yang dialami siswa.
Setelah memperoleh kesulitan-kesulitan yang dialami siswa serta
faktor penyebabnya, peneliti melakukan upaya untuk membantu mengatasi
kesulitan belajar siswa dengan membuat rancangan pembelajaran remidial.
Pembelajaran remidial dibagi menjadi 4 tahapan. Tahap pertama merupakan
tahap untuk membantu mengatasi kesulitan belajar siswa terkait materi
operasi penjumlahan dan pengurangan pecahan bentuk aljabar, tahap kedua
merupakan tahap untuk membantu mengatasi kesulitan belajar siswa terkait
materi operasi perkalian pecahan bentuk aljabar, tahap ketiga merupakan
tahap untuk membantu mengatasi kesulitan belajar siswa terkait materi
operasi pembagian pecahan bentuk aljabar, pada tahap keempat merupakan
tahap terahir yaitu tahap pengukuran keberhasilah kegiatan remedial dengan
tes remedial. Berikut ini rincian untuk setiap tahap yang telah dilalui dalam
penelitian ini:
1. Tahap pertama dilaksanakan pada tanggal 19 November 2018 dan
bertempat di ruang matematika SMP Joannes Bosco Yogyakarta.
Subjek yang mengikuti remidial ada 8 siswa. Banyak subjek yang
mengikuti pembelajaran remidial sesuai dengan jumlah siswa yang
tidak tuntas pada saat ulangan harian. Pada tahap pertama peneliti
mengajak siswa untuk berdiskusi dan tanya jawab mengenai soal-soal
pada ulangan harian, peneliti mengajukan beberapa pertanyaan
mengenai masalah-masalah yang peneliti temukan pada saat analisis,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
peneliti mengarahkan pertanyaan untuk lebih fokus pada materi bagian
operasi penjumlahan dan pengurangan pecahan bentuk aljabar dan
latihan soal terkait materi tersebut. Kemudian dilanjutkan dengan
pembimbingan secara individu kepada setiap siswa saat siswa
mengerjakan latihan soal terkait dengan materi operasi penjumlahan
dan pengurangan pecahan bentuk aljabar.
2. Tahap kedua dilakukan dengan cara yang sama dengan tahap pertama,
namun pada tahap kedua ini penekanan pada materi operasi perkalian
pecahan bentuk aljabar. Tahap kedua ini dilaksanakan pada tanggal 21
November 2018 masih di ruang matematika SMP Joannes Bosco
Yogyakarta. Pada pertemuan kedua ini peneliti banyak membahas
materi operasi perkalian aljabar, karena banyak subjek yang masih sulit
untuk membedakan operasi penjumlahan dan perkalian aljabar, tetapi
tidak lupa untuk menghubungkan materi sebelumnya agar siswa tetap
mengingat materi yang dipelajari sebelumnya. Setelah siswa merasa
paham dan bisa maka dilakukan beberapa latihan terkait dengan operasi
perkalian pada pecahan bentuk aljabar untuk melihat sekaligus
membimbing siswa secara individu.
3. Tahap ketiga dilakukan dengan cara yang sama yaitu dikusi dan tanya
jawab kemudian dilanjutkan dengan bimbingan secara individu. Pada
tahap ini peneliti melakukan penekanan pada materi operasi pembagian
pecahan bentuk aljabar. Tahap ketiga ini dilaksanakan pada tanggal 22
November 2018 di ruangan matematika SMP Joannes Bosco
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Yogyakarta. Pada pertemuan ketiga peneliti memberikan beberapa
materi operasi pembagian pecahan bentuk aljabar dan lebih banyak
latihan soal karena pada pembagian pecahan bentuk aljabar banyak
siswa yang sudah paham dengan materi tersebut.
4. Tahap keempat adalah tahap untuk merangkum pertemuan pertama
sampai dengan pertemuan ketiga kemudian dilakukan tes pengukuran
akhir. Tahap ini dilakukan pada 23 November 2018 di ruang yang sama
yaitu ruang matematika SMP Joannes Bosco Yogyakarta. Pada
pertemuan ini peneliti mengajak melihat kembali tiga pertemuan
sebelumnya dengan beberapa pertanyaan terkait penjumlahan,
pengurangan, perkalian, dan pembagian pecahan bentuk aljabar dan
ditanyakan kembali apa yang menjadi kebingungan siswa ketika
pertemuan sebelumnya, kemudian setelah selesai merangkun dan dirasa
cukup dilanjutkan dengan tes pengukuran akhir.
Tes pengukuran akhir bertujuan untuk mengetahui apakah berhasil
atau tidaknya program remedial yang dirancang untuk membantu kesulitan
belajar siswa. Selain nilai yang meningkat jenis kesalahan dan banyak
kesalahan yang dibuat siswa akan menjadi salah satu indikator bahwa
pembelajaran remedial yang diberikan berhasil dan dapat mengatasi
kesulitan belajar yang dialami oleh siswa. Secara garis besar, proses
penelitian yang dilakukan terdapat dalam tabel berikut ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Tabel 4. 1 Pelaksanaan Penelitian
NO Hari, Tanggal Kegiatan
1 Selasa, 6 November 2018 Wawancara guru dan meminta nilai
ulangan harian siswa
2 Rabu, 7 November 2018 Wawancara siswa yang tidak tuntas
KKM
3 Senin, 19 November 2018 Pelaksanaan pembelajaran remedial
tahap pertama
4 Rabu, 21 November 2018 Pelaksanaan pembelajaran remedial
tahap kedua
5 Kamis, 22 November 2018 Pelaksanaan pembelajaran remedial
tahap ketiga
6 Jumat, 23 November 2018 Pelaksanaan pembelajaran remedial
tahap keempat dan tes pengukuran akhir
B. Hasil Penelitian dan Pembahasan
Langkah-langkah diagnosis kesulitan belajar siswa dan pembelajaran
remedial dalam materi operasi pecahan bentuk aljabar ini dilakukan sebagai
berikut.
1. Langkah pertama: mengidentifikasi siswa yang mengalami kesulitan
belajar. Siswa yang mengalami kesulitan belajar diidentifikasi dari nilai
yang diperoleh siswa setelah mengerjakan tes awal. Hal ini dapat dilihat
dari hasil tes awal siswa yang belum mencapai batas tuntas yaitu 75
atau nilainya kurang dari 75 merupakan siswa yang mengalami
kesulitan belajar. Berikut ini adalah tabel skor dan nilai tes awal siswa
kelas VII PEACE
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Tabel 4. 2 Skor dan Nilai Tes Awal Siswa Kelas Vii Peace
No Nomor Siswa
Soal Total Skor
Nilai Kriteria 1a 1b 1c 1d 2a 2b 2c 3 4a 4b
1 S1 2 0 0 0 4 3 0 4,5 0 5 18,5 46 Tidak Tuntas
2 S2 2 2 3 0 4 3 3 5 5 3 30 75 Tuntas
3 S3 2 1 3 1 0 3 3 0 0 0 13 32.5 Tidak Tuntas
4 S4 2 2 0 3 4 3 0 2 0 0 16 40 Tidak Tuntas
5 S5 2 2 3 3 4 0 1 10 5 0 30 75 Tuntas
6 S6 0 2 0 3 4 3 3 8 5 5 31.5 78 Tuntas
7 S7 2 0 3 3 4 3 0 5 5 5 30 75 Tuntas
8 S8 2 0 3 3 4 1,5 3 10 0 5 31.5 78 Tuntas
9 S9 0 2 3 0 0 3 0 10 5 0 23 57.5 Tidak Tuntas
10 S10 2 0 0 3 4 3 3 3 0 0 18 45 Tidak Tuntas
11 S11 2 2 3 3 4 3 3 8 5 5 38 95 Tuntas
12 S12 2 2 3 0 4 3 0 0 5 5 24 60 Tidak Tuntas
13 S13 2 2 3 3 4 0 3 8 5 0 30 75 Tuntas
14 S14 2 2 0 0 4 3 3 10 5 5 34 85 Tuntas
15 S15 2 0 3 3 4 3 3 7 0 5 30 75 Tuntas
16 S16 2 0 3 3 4 3 0 10 0 5 30 75 Tuntas
17 S17 2 2 3 3 4 1,5 0 6 5 5 31.5 78 Tuntas
18 S18 2 1,5 0 3 4 3 3 5 5 5 31.5 78 Tuntas
19 S19 2 0 0 3 4 3 3 7 0 5 27 67.5 Tidak Tuntas
20 S20 2 0 0 0 0 2 0 10 5 0 19 47.5 Tidak Tuntas
21 S21 0 2 3 3 4 3 3 7 5 0 30 75 Tuntas
22 S22 2 2 3 3 4 3 3 10 5 5 40 100 Tuntas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Dari 22 siswa kelas VII Peace, 8 siswa belum mencapai KKM
(yaitu 75). Secara teori 8 siswa ini merupakan siswa-siswa yang
mengalami kesulitan belajar. Jadi 36,37% siswa kelas VII C belum
mencapai KKM dan mengalami kesulitan belajar. Berikut tabel siswa
yang mengalami kesulitan belajar beserta skor dan nilai yang
didapatkan siswa tersebut.
Tabel 4. 3 Skor dan Nilai Siswa Kelas VII Peace yang Mengalami
Kesulitan Belajar
No.
Nomor
siswa Skor Nilai
1. S1 18,5 46
2. S3 13 32.5
3. S4 16 40
4. S9 23 57.5
5. S10 18 45
6. S12 24 60
7. S19 27 67.5
8. S20 19 47.5
2. Langkah Kedua : Melokalisasi Letak Kesalahan
Menentukan letak kesulitan belajar siswa dilakukan dengan
menganalisis kesalahan-kesalahan siswa dalam mengerjakan tes awal
mengenai materi operasi pecahan bentuk aljabar. Kesalahan-kesalahan
siswa dalam mengerjakan tes awal tersebut kemudian dikelompokkan
dengan menggunakan klasifikasi kesalahan yang dikemukakan oleh
Hadar. Berikut adalah analisis kesulitan siswa dalam mengerjakan soal
operasi pada pecahan bentuk aljabar:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Tabel 4. 4 Analisis Kesulitan Soal Nomor 1a
Nomor
Siswa
Hasil Jawaban Siswa,
Jenis kesalahan (JK) dan analisis kesulitan siswa
S4
JK : kesalahan menggunakan definisi atau teorema.
Analisis : siswa membuat kesalahan teknis di mana siswa
salah dalam menjumlahkan variabel sekaligus siswa
menganggap bahwa 𝑎 + 𝑎 = 𝑎2, siswa salah memahami
definisi penjumlahan dan perkalian.
Keterangan :
Nomor siswa yang menjawab soal dengan benar : S1,S2,S3,S5,S6,S7
Nomor siswa yang tidak menjawab soal : -
Tabel 4. 5 Analisis Kesulitan Soal Nomor 1b
Nomor
Siswa
Hasil Jawaban Siswa,
Jenis kesalahan (JK) dan analisis kesulitan siswa
S1
JK : Kesalahan menggunakan teorema atau definisi
Analisis : siswa masih belum memahami bagaimana
menyamakan penyebut saat pecahan dijumlah maupun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
dikurang.
S2
JK : Kesalahan menggunakan teorema atau definisi
Analisis : siswa salah dalam membagi penyebut dan
pembilang, karena di bagian pembilang nilai 4 di belakang
tidak dibagi pula dengan bilangan yang sama
S5
JK : Kesalahan menggunakan teorema atau definisi
Analisis : siswa melakukan kesalahan dalam mengalikan
sebuah konstanta yang memiliki variabel di belakangnya,
sehingga hasilnya tidak sesuai dengan jawaban yang
seharusnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
S7
JK : kesalahan menggunakan teorema atau definisi
Analisis : siswa mengurangkan konstanta yang memiliki
variabel dengan konstanta biasa.
S8
JK : Kesalahan data kesalahan menggunakan teorema atau
definisi
Analisis : siswa membagi langsung atau mengeliminasi
sebuah konstanta padahal bukan sebuah perkalian, siswa tidak
paham konsep dari pengurangan dan perkalian.
Keterangan :
Nomor siswa yang menjawab soal dengan benar :S3,S4,S6
Nomor siswa yang tidak menjawab soal : -
Tabel 4. 6 Analisis Kesulitan Soal Nomor 1c
Nomo
r
Siswa
Hasil Jawaban Siswa,
Jenis kesalahan (JK) dan analisis kesulitan siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
S1
JK : Kesalahan menggunakan teorema atau definisi
Analisis: Siswa mengurangkan langsung bentuk pecahan
bentuk aljabar seperti biasa tetapi siswa tidak menyamakan
penyebutnya terlebih dahulu, siswa belum paham tentang
konsep pengurangan bentuk pecahan, yang mana harus
menyamakan penyebutnya terlebih dahulu sebelum
mengurangkan.
S3
JK : Kesalahan Teknis
Analisis : siswa mampu menyamakan penyebutnya namun
siswa kurang teliti pada bagian pengurangan (5𝑥 − 10) −(4𝑥) dimana siswa menghilangkan x pada 4x sehingga nilai
yang didapatkan salah.
S5
JK : Kesalahan menggunakan teorema atau definisi
Analisis : siswa mencoba untuk menyamakan penyebutnya
namun siswa belum pahan mengenai perkalian aljabar hal
ini nampak dari perkalian 𝑥(𝑥 − 2) siswa menghilangkan
nilai x sehingga siswa mendapatkan jawaban 𝑥(−2)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
S7
JK : Kesalahan menggunakan teorema atau definisi
Analisis : Siswa melakukan penyamaan penyebut namun
belum tepat dimana nilai 𝑥 − 2 tidak dapat dibagi dengan 𝑥
karena berbeda, namun siswa mengoperasikan hal tersebut
seolah-olah hal tersebut bisa dilakukan.
Keterangan :
Nomor siswa yang menjawab soal dengan benar : S2,S4,S6
Nomor siswa yang tidak menjawab soal : S8
Tabel 4. 7 Analisis Kesulitan Soal Nomor 1d
Nomor
Siswa
Hasil Jawaban Siswa
Jenis kesalahan (JK) dan analisis kesulitan siswa
S1
JK : Kesalahan teknis dan kesalahan menggunakan teorema
atau definisi
Analisis : siswa masih belum dapat menerapkan cara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
mencari faktor dari persamaan 𝑎𝑥2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 = 0 dengan
𝑎 = 1 sehingga siswa kesulitan untuk menyamakan
penyebutnya, dan juga siswa masih tidak paham tentang
konsep pengurangan konstanta yang memiliki variabel.
S2
JK : kesalahan menggunakan teorema atau definisi
Analisis : siswa masih belum dapat menerapkan cara
mencari faktor dari persamaan 𝑎𝑥2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 = 0 dengan
𝑎 = 1 sehingga siswa kesulitan untuk menyamakan
penyebutnya
S6
JK : Kesalahan menggunakan teorema atau definisi
Analisis : siswa masih belum dapat menerapkan cara
mencari faktor dari persamaan 𝑎𝑥2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 = 0 dengan
𝑎 = 1 sehingga siswa kesulitan untuk menyamakan
penyebutnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
S8
JK : Kesalahan menggunakan teorema atau definisi
Analisis : siswa masih belum dapat menerapkan cara
mencari faktor dari persamaan 𝑎𝑥2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 = 0 dengan
𝑎 = 1 sehingga siswa kesulitan untuk menyamakan
penyebutnya
Keterangan :
Nomor siswa yang menjawab soal dengan benar : S3,S5,S7
Nomor siswa yang tidak menjawab soal : S4,
Tabel 4. 8 Analisis Kesulitan Soal Nomor 2a
Nomor
Siswa
Hasil Jawaban Siswa,
Jenis kesalahan (JK) dan analisis kesulitan siswa
S2
JK : Kesalahan Teknis
Analisis : Siswa sudah mencoba untuk menjabarkan
jawaban namun karena kurang ketelitian siswa salah dalam
mencoret beberapa sehingga jawaban yang diperoleh tidak
sesuai dengan jawaban sebenarnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
S4
JP : Kesalahan Data
Analisis : Siswa salah menyalin soal yang ada sehingga
jawabanya pun salah.
S8
JK : Kesalahan menggunakan teorema atau definisi
Analisis :Siswa melakukan beberapa kesalahan dengan
menambahkan beberapa bilangan agar mudah untuk
mengerjakanya namun bilangan tersebut tidak ada pada
soal.
Keterangan :
Nomor siswa yang menjawab soal dengan benar : S1,S3,S5,S6,S7
Nomor siswa yang tidak menjawab soal : -
Tabel 4. 9 Analisis Kesulitan Soal Nomor 2b
Nomor
Siswa
Hasil Jawaban Siswa,
Jenis Kesalahan (JK) dan analisis kesulitan siswa
JK : -
Analisis : -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Keterangan :
Nomor siswa yang menjawab soal dengan benar :
S1,S2,S3,S4,S5,S6,S7,S8
Nomor siswa yang tidak menjawab soal : -
Tabel 4. 10 Analisis Kesulitan Soal Nomor 2c
Nomor
Siswa
Hasil Jawaban Siswa Jenis Kesalahan (JK) dan
analisis kesulitan siswa
S1
JK : Kesalahan menggunakan teorema atau definisi
Analisis : siswa masih belum dapat menerapkan cara
mencari faktor dari persamaan 𝑎𝑥2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 = 0 dengan
𝑎 = 1 sehingga siswa kesulitan untuk menyamakan
penyebutnya
S3
JK : Kesalahan menggunakan teorema atau definisi
Analisis : siswa masih belum dapat menerapkan cara
mencari faktor dari persamaan 𝑎𝑥2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 = 0 dengan
𝑎 = 1 sehingga siswa kesulitan untuk menyamakan
penyebutnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
S8
JK : Kesalahan menggunakan teorema atau definisi
Analisis : siswa masih belum dapat menerapkan cara
mencari faktor dari persamaan 𝑎𝑥2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 = 0 dengan
𝑎 = 1 sehingga siswa kesulitan untuk menyamakan
penyebutnya
Keterangan :
Nomor siswa yang menjawab soal dengan benar : S2,S5,S7
Nomor siswa yang tidak menjawab soal : S6,S4
Tabel 4. 11 Analisis Kesulitan Soal Nomor 3
Nomor
Siswa
Hasil Jawaban Siswa,
Jenis Kesalahan (JK) dan analisis kesulitan siswa
S1
JK : Kesalahan teknis dan kesalahan menggunakan teorema
atau definisi
Analisis : Siswa mampu menuliskan yang diketahui namun
pada penggunaan definisi dan teorema tertukar dengan
luasan bukan keliling.
S2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
JK : Kesalahan Data
Analisis : Siswa salah menuliskan data yang diketahui
karena dketahui adalah sisi panjang dan lebarnya tetapi
siswa mengerjakan dengan mengalikan 5 × 5 × 5 dan itu
sangat berbeda dengan soal yang diberikan.
S3
JK : Kesalahan Teknis
Analisis : siswa masih salah dalam menghitung, siswa
kurang teliti dalam menghitung.
S5
JK : Kesalahan menggunakan teorema atau definisi
Analisis : Siswa sudah menuliskan yang diketahui dengan
baik namun siswa tidak dapat menggunakan definisi atau
teorema yang ada untuk menyelesaikanya.
Keterangan :
Nomor siswa yang menjawab soal dengan benar : S4,S7,S8
Nomor siswa yang tidak menjawab soal : S6
Tabel 4. 12 Analisis Kesulitan Soal Nomor 4a
Nomor
Siswa
Hasil Jawaban Siswa,
Jenis Kesalahan (JK) dan analisis kesulitan siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
S1
JK : Kesalahan Teknis
Analisis : Siswa dalam hal kesalahan ini terletak pada siswa
yang tidak dapat mengoperasikan 𝑥 − 5 ∶ 𝑥 − 3 siswa
hanya mencoret x saja.
S2
JK : Kesalahan Teknis dan kesalahan menggunakan definisi
atau teorema
Analisis : Siswa mencoba untuk mengali silangkan antara
pembilang dan penyebut, padahal seharusnya tinggal
mengalikan pembilang dengan pembilang dan penyebut
dengan penyebut, dan dalam mengali silangkan pun
terdapat kesalahan hitung.
S5
JK : Kesalahan Teknis
Analisis : Siswa salah dalam mengoperasikan 3𝑥 × 𝑥 − 5
begitupun dengan bagian penyebutnya.
S7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
JK : Kesalahan Teknis
Analisis :Siswa langkahnya sudah tepat untuk
mengeliminasi x terlebih dahulu namun siswa tidak
menyelesaikan jawabannya.
Keterangan :
Nomor siswa yang menjawab soal dengan benar : S4,S6,S8
Nomor siswa yang tidak menjawab soal : S3
Tabel 4. 13 Analisis Kesulitan Soal Nomor 4b
Nomor
Siswa
Hasil Jawaban Siswa,
Jenis Kesalahan (JK) dan analisis kesulitan siswa
S2
JK : Kesalahan Teknis
Analisis : Siswa sudah benar dalam mengubah bentuk
pembagian ke dalam bentuk perkalian namun yang berubah
hanya simbol operasinya saja dan bagian lain masih sama,
seharusnya bagian pembagi harus dibalik, atau sama saja
mengali silangkan soal tersebut.
Keterangan :
Nomor siswa yang menjawab soal dengan benar : S1,S6,S7
Nomor siswa yang tidak menjawab soal : S3,S4,S5,S8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Dari hasil analisis yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya,
kemudian kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa dalam
mengerjakan tiap butir soal tes awal direkapitulasi. Hal ini bertujuan
untuk mengetahui banyaknya siswa yang mengalami kesalahan pada
tiap jenis kesalahan dalam mengerjakan soal operasi pecahan bentuk
aljabar. Hasil rekapitulasi dari kesalahan siswa dalam mengerjakan soal
tes awal terdapat pada tabel kesalahan berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Tabel 4. 14 Kesalahan Siswa Dalam Mengerjakan Soal Tes Awal
No
soal
Ket
Siswa
Jenis Kesalahan Jawaban
benar
Soal tidak
dijawab Kesalahan
Data
Kesalahan
menggunakan
definisi atau
teorema
Kesalahan
teknis
Kesalahan data
dan kesalahan
menggunakan
definisi atau
teorema
1a Nomor
siswa
- S4 - - S1,S2,S3,
S5,S6,S7,
S8
-
Banyak
siswa
- 1 Siswa - - 6 Siswa -
1b Nomor
siswa
- S1, S2,S5,S7 - S8 S3,S4,S6 -
Banyak
siswa
- 4 Siswa - 1 Siswa 3 Siswa -
1c Nomor
siswa
- S5,S7 S1,S3 - S2,S4,S6 S8
Banyak
siswa
- 2 Siswa 2 Siswa - 3 Siswa 1 Siswa
1d Nomor
siswa
- - S6,S8 S1,S2 S3,S5,S7 S4
Banyak
siswa
- - 2 Orang 2 Orang 3 Siswa 1 Siswa
2a Nomor
siswa
S4 S8 S2 - S1,S3,S5,
S6,S7
-
Banyak 1 Siswa 1 Siswa 1 Siswa - 5 Siswa -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
siswa
2b Nomor
siswa
- - - - S1,S2,S3,
S4,S5,S6,
S7,S8
-
Banyak
siswa
- - - - 8 Siswa -
2c Nomor
siswa
- S1,S3,S8 - - S2,S5,S7 S6,S4
Banyak
siswa
- 3 Siswa - - 3 Siswa 2 Siswa
3 Nomor
siswa
S2 S5 S3 S1 S4,S7,S8 S6
Banyak
siswa
1 Siswa 1 Siswa 1 Siswa 1 Siswa 3 Siswa 1 Siswa
4a Nomor
siswa
- - S1,S5,S7 S2 S4,S6,S8 S3
Banyak
siswa
- - 3 Siswa 1 Siswa 3 Siswa 1 Siswa
4b Nomor
siswa
- - S2 - S1,S6,S7 S3,S4,S5,
S8
Banyak
siswa
- - 1 Siswa - 3 Siswa 4 Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Dari hasil analisis tes awal siswa, terlihat kesalahan-kesalahan
siswa dalam mengerjakan soal operasi pecahan bentuk aljabar di
antaranya :
a. Kesalahan dalam menjumlahkan dan mengurangkan pecahan
bentuk aljabar yang memiliki penyebut yang berbeda. Kesalahan
ini terlihat pada beberapa siswa yang mengoperasikan langsung
penjumlahan atau pengurangan pecahan bentuk aljabar yang
memiliki penyebut yang berbeda. Atau dengan kata lain siswa tidak
mengubah menjadi pecahan yang senilai.
b. Kesalahan dalam mengoperasikan bilangan bulat, siswa terlihat
seperti tidak memperhatikan tanda pada operasi tersebut misalkan
bilangan positif dikurang dengan bilangan negatif.
c. Kesalahan dalam mengoperasikan bentuk aljabar baik itu
penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian bentuk aljabar.
d. Kesalahan untuk memfaktorkan suatu persamaan kuadrat 𝑎𝑥2 +
𝑏𝑥 + 𝑐 = 0 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑎 = 1 dan beberapa distributif pada operasi
bilangan bulat.
e. Kesalahan dalam menyalin soal yang ada.
3. Langkah ketiga : Mengidentifikasi Faktor Penyebab Kesulitan Belajar
Identifikasi penyebab kesulitan belajar dilakukan dengan
wawancara guru dan siswa. Wawancara ini dilakukan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
memperoleh data faktor yang menyebabkan terjadinya kesulitan belajar
pada siswa. Wawancara yang dilakukan menggali faktor eksternal dan
faktor internal dari siswa dan seberapa besar siswa menghargai
kemampuan diri mereka. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam
wawancara dapat dilihat pada pedoman wawancara. Transkrip dapat
dilihat dalam lampiran. Dari hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa
faktor yang menyebabkan terjadinya kesulitan belajar siswa adalah
sebagai berikut:
a. Faktor internal: siswa mengalami kesulitan dalam belajar
dikarenakan kebiasaan belajar siswa yang tidak teratur dengan baik,
masih kurang memahami materi aljabar dan operasi-operasi
pecahan bentuk aljabar, penguasaan dari materi yang berkaitan
dengan pecahan bentuk aljabar seperti operasi pada bilangan bulat,
dan faktorisasi bentuk aljabar.
b. Faktor eksternal : siswa sulit menahan diri untuk bermain dengan
gawai ketika belajar, keadaan kelas yang kurang kondusif
dikarenakan diajak temanya mengobrol sehingga penjelasan dari
guru tidak diterima dengan baik.
4. Langkah Keempat: Menentukan Bantuan dengan Pembelajaran
Remidial
Pemecahan masalah kesulitan belajar siswa dilakukan melalui
pembelajaran remidial yang dilaksanakan berdasarkan hasil analisis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
kesulitan belajar dan faktor penyebab kesulitan belajar siswa yang telah
dianalisis oleh peneliti. Pembelajaran remedial dilakukan tiga kali
pertemuan dan satu kali pertemuan lagi untuk mereview dan tes
remedial. Pembelajaran ini dimulai pada Senin, 19 November 2018,
rabu, 21 November 2018, Kamis, 22 November 2018, dan Jumat, 23
November 2018 pada waktu seusai pulang sekolah dengan alokasi
waktu tiap pertemuan 2 x 40 menit yang diikuti oleh siswa yang belum
mencapai KKM.
5. Langkah kelima : Tindak Lanjut dari Pembelajaran Remidial
Tindak lanjut dari pembelajaran remedial tersebut dengan
melakukan tes remedial. Tes ini digunakan untuk menjadi tolok ukur
apakah pembelajaran remedial yang dilakukan peneliti memberi
pengaruh ke siswa atau tidak.
Tes remidial dilakukan pada hari Jumat, 24 November 2018 pada saat
jam tambahan atau di luar jam belajar siswa di sekolah. Tes remidial ini
terdiri dari 4 soal dengan beberapa sub soal dan jika di hitung
jumlahnya ada 10 item soal yang dikerjakan selama 80 menit. Berikut
data skor dan nilai tes remidial siswa kelas VII Peace.
Tabel 4. 15 Skor dan Nilai Tes Remidial Siswa Kelas VII Peace
No. Nomor
Siswa Skor Nilai
1. S1 30 75
2. S2 30.5 76.3
3. S3 30 75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
4. S4 34.5 86.3
5. S5 35 87.5
6. S6 31 77.5
7. S7 30 75
8. S8 40 100
Untuk mengetahui kesulitan yang dialami siswa dalam
mengerjakan soal operasi pecahan bentuk aljabar sudah teratasi atau
belum, maka peneliti menggunakan perbandingan hasil pekerjaan siswa
pada tes awal dan juga hasil pekerjaan siswa pada tes remedial. Berikut
ini tabel perbandingan hasil pekerjaan siswa dalam mengerjakan tes
awal dan tes remedial:
Tabel 4. 16 Perbandingan Hasil Pekerjaan Siswa pada Tes Awal dan Tes
Remedial
No.
Nomor
Siswa
Hasil Tes Awal Hasil Tes Remidial Keterangan
1. S1 - Kurang memahami
bagaimana cara
menyamakan penyebut
atau membuat pecahan
menjadi senilai.
- siswa masih belum
dapat menerapkan cara
mencari faktor dari
persamaan 𝑎𝑥2 + 𝑏𝑥 +
- siswa masih belum
dapat menerapkan cara
mencari faktor dari
persamaan 𝑎𝑥2 +
𝑏𝑥 + 𝑐 = 0 dengan
𝑎 = 1 jika dalam
pengurangan atau
penjumlahan pada
salah satu penyebutnya
- siswa sudah dapat
menerapkan cara
mencari faktor
dari persamaan
𝑎𝑥2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 =
0 dengan 𝑎 = 1
pada saat
menyederhanakan
namun ketika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
𝑐 = 0 dengan 𝑎 = 1
- siswa belum
menguasai beberapa
rumus bagun datar.
- Siswa masih kesulitan
untuk mengoperasikan
bentuk aljabar baik
perkalian, pembagian,
pengurangan, ataupun
penjumlahan.
merupakan persamaan
kuadrat.
- Siswa kurang teliti
dalam menghitung.
dalam bentuk
berbeda siswa
masih sedikit
kebingungan.
- Ketelitian siswa
juga masih perlu
ditingkatkan
dengan lebih giat
berlatih.
2. S2 - Siswa masih kesulitan
untuk mengoperasikan
bentuk aljabar baik
perkalian, pembagian,
pengurangan, ataupun
penjumlahan.
- siswa masih belum
dapat menerapkan cara
mencari faktor dari
persamaan 𝑎𝑥2 + 𝑏𝑥 +
𝑐 = 0 dengan 𝑎 = 1
sehingga siswa
- Siswa kurang teliti
dalam melakukan
operasi penjumlahan,
pengurangan,
perkalian, pembagian
- Kesulitan siswa
sudah teratasi
hanya saja siswa
perlu banyak
berlatih untuk
meningkatkan
ketelitian dalam
melakukan sebuah
operasi baik itu
bilangan bulat
ataupun bentuk
aljabar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
kesulitan untuk
menyamakan
penyebutnya.
- Siswa kurang teliti
untuk menyalin soal.
- Siswa masih kesulitan
untuk membedakan
bagaimana
menyelesaikan
perkalian pecahan
bentuk aljabar dan
pembagian pecahan
bentuk aljabar.
3. S3 - siswa masih belum
dapat menerapkan cara
mencari faktor dari
persamaan 𝑎𝑥2 + 𝑏𝑥 +
𝑐 = 0 dengan 𝑎 = 1
sehingga siswa
kesulitan untuk
menyamakan
penyebutnya.
- Siswa masih
mengalami kesulitan
untuk memnyamakan
penyebut jika salah
satu penyebutnya
merupakan persamaan
kuadrat.
- Siswa sudah
mampu
menerapkan apa
yang dipelajari
namun masih ada
beberapa
kebingungan pada
cara membuat
pecahan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
- Siswa masih kesulitan
untuk mengoperasikan
bentuk aljabar baik
perkalian, pembagian,
pengurangan, ataupun
penjumlahan.
senilai, jika
diketahui salah
satu penyebutnya
adalah persamaan
kuadrat.
4. S4 - siswa membuat
kesalahan teknis di
mana siswa salah dalam
menjumlahkan variabel
sekaligus siswa
menganggap bahwa
𝑎 + 𝑎 = 𝑎2, siswa salah
memahami definisi
penjumlahan dan
perkalian.
- Siswa kurang teliti
untuk menyalin soal.
- Kesalahan siswa
hanya karena siswa
kurang teliti dalam
menghitung atau
mengoperasikan
bilangan bentuk
aljabar.
-
- siswa dapat
menyelesaiakan
semua soal yang
diberikan dengan
baik tetapi siswa
masih kurang teliti
dalam
menyelesaikan
permasalahan
yang disajikan.
5. S5 - Siswa masih kesulitan
untuk mengoperasikan
bentuk aljabar baik
perkalian, pembagian,
- siswa kurang
memperhatikan yang
diketahui pada soal
sehingga terjadi
- Siswa sudah dapat
menyelesaiakan
semua soal yang
diberikan dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
pengurangan, ataupun
penjumlahan.
- Siswa masih kurang
memahami rumus-
rumus bangun datar
baik itu luas maupun
keliling.
kesalahan mengertikan
maksud dari soal.
baik tetapi siswa
masih kurang teliti
dalam
mengartikan
maksud dari soal,
atau mengartikan
apa yang diketahui
kedalam bahasa
matematis, bisa
dibilang siswa
salah memodelkan
soal.
6. S6 - Siswa masih belum
dapat menerapkan cara
mencari faktor dari
persamaan 𝑎𝑥2 + 𝑏𝑥 +
𝑐 = 0 dengan 𝑎 = 1
sehingga siswa
kesulitan untuk
menyamakan
penyebutnya.
- Siswa sudah dapat
mengerjakan soal
dengan baik
- Siswa
mengerjakan soal
dengan baik dan
teliti namun siswa
tidak dapat
menyelesaikan
dengan tepat
waktu sehingga 1
poin tidak terisi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
7. S7 - Siswa masih kesulitan
untuk mengoperasikan
bentuk aljabar baik
perkalian, pembagian,
pengurangan, ataupun
penjumlahan.
- Siswa kurang teliti
dalam mengoperasikan
sebuah bilangan baik
bilangan bulat maupun
bilangan bentuk aljabar.
- Siswa kurang teliti
dalam mengoperasikan
sebuah bilangan baik
bilangan bulat maupun
bilangan bentuk
aljabar.
- Siswa menjawab
dengan sangat
baik namun ada
beberapa poin
yang kurang
ketelitian dalam
menghitung
sehingga nilai
yang didapatkan
juga kurang
maksimal.
8. S8 - Siswa masih kesulitan
untuk mengoperasikan
bentuk aljabar baik
perkalian, pembagian,
pengurangan, ataupun
penjumlahan.
- siswa masih belum
dapat menerapkan cara
mencari faktor dari
persamaan 𝑎𝑥2 + 𝑏𝑥 +
𝑐 = 0 dengan 𝑎 = 1
- Siswa sudah menjawab
semua jawaban dengan
sangat baik.
- Kesulitan
mengoperasikan
bentuk aljabar
teratasi
- Kesulitan
mengoperasikan
bilangan bulat
teratasi
- Kesulitan
faktorisasi yang
dialami siswa juga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
sehingga siswa
kesulitan untuk
menyamakan
penyebutnya.
- Siswa kurang teliti
untuk menyalin soal.
teratasi dengan
baik
Pengaruh pembelajaran remidial pada materi operasi pecahan
bentuk aljabar dapat kita analisis dari tabel perbandingan pekerjaan
siswa diatas. Dari tabel 4.16 terlihat bahwa banyak kesalahan-kesalahan
yang dilakukan pada tes awal dan pada tes remidial kesalahan-
kesalahan tersebut berkurang, dan pada tes remedial juga siswa hampir
mengerjakan semua soal yang sebelumnya pada tes awal tidak mereka
kerjakan. Walaupun tidak semua diselesaikan seperti salah-satu siswa
yang mengaku kekurangan waktu untuk mengerjakan keempat soal
yang diberikan, namun walaupun ada yang tidak diselesaikan terlihat
ada peningkatan pemahaman soal dari tes awal dan tes remedial, setelah
dilakukan pembelajaran remidial penurunan kesalahan siswa menjadi
titik balik yang baik untuk siswa agar siswa menjadi semakin
bersemangat untuk lebih memahami materi yang diterimanya.
Namun dari hasil tes remedial masih ada beberapa siswa yang
mengalami kesulitan untuk mengerjakan operasi pecahan bentuk
aljabar, terutama dalam operasi bentuk aljabar, beberapa siswa masih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
salah dalam menentukan hasil operasi bentuk aljabarnya, namun untuk
memfaktorkan bentuk persamaan kuadrat 𝑎𝑥2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 = 0 dengan
𝑎 = 1 siswa sudah dapat menyelesaikan dengan baik, walau beberapa
ada yang kuadratnya hilang, atau salah dalam mengalikan, yang
sifatnya kesalahan teknis saja dan perlu ketelitian untuk
menguranginya. Dengan demikian, diketahui bahwa kesulitan belajar
pada tes awal cukup teratasi setelah siswa mengikuti pembelajaran
remedial.
Berdasarkan deskripsi dan analisis data yang telah dilakukan,
kesulitan siswa dalam mengerjakan soal operasi pecahan bentuk aljabar
disebabkan karena kurangnya pemahaman dasar terkait operasi bentuk
aljabar, operasi bilangan bulat, faktorisasi bentuk aljabar, penguasaaan
rumus bangun ruang, dan juga kurangnya pemahaman akan materi itu
sendiri.
Selain itu, kesulitan siswa juga disebabkan oleh faktor internal
siswa yaitu belajar yang tidak teratur, malas belajar, selain dari faktor
internal tersebut ada pula faktor eksternal yang menyebabkan kesulitan
belajar yaitu gawai yang sulit lepas dari genggaman, orangtua yang
kurang mendukung belajar siswa, teman kelas yang mengajak
mengobrol saat pelajaran sudah dimulai sehingga proses belajar siswa
terganggu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Setelah menganalisis kesulitan belajar siswa serta faktor
penyebabnya, peneliti menyusun rencana pembelajaran remedial.
Pelaksanaan pembelajaran remedial ini dilakukan dengan membahas
materi operasi pecahan bentuk aljabar yang menekankan pada beberapa
kesalahan yang dilakukan siswa pada tes awal. Dalam pelaksanaan
pembelajaran remedial ini peneliti menemukan sedikit kendala seperti
: jam pelaksanaan yang dilakukan setelah pulang sekolah yaitu pukul
15.00 membuat siswa kurang fokus untuk mengikuti pembelajaran
remedial, pada awal pertemuan pertama kegiatan sangat mencekam dan
kurang daya tarik untuk siswa karena mungkin sudah lelah dari pagi.
Oleh karena itu sebisa mungkin saya membawa beberapa cerita atau
motivasi atau sekedar mengajak siswa bercanda, hal ini saya tempuh
karena mengingat jam pelaksanaan yang cukup sore dan kurang efektif
untuk belajar. Selain itu ada beberapa siswa yang masih kesulitan
tentang materi-materi prasyarat seperti memfaktorisasi, operasi bentuk
aljabar operasi bilangan bulat, sehingga perlu saya ulang sesekali untuk
mengingatkan akan materi-materi tersebut.
Evaluasi pembelajaran remidial dilakukan dengan memberikan
tes remidial. Dari hasil tes remedial yang telah dilaksanakan dapat
terlihat peningkatan hasil belajar siswa yang mengalami kesulitan
belajar. Berikut data nilai tes awal dan tes remidial siswa Kelas VII
Peace.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Tabel 4. 17 Nilai Tes Awal dan Nilai Tes Remedial Kelas VII Peace
No. Nomor
Siswa
Nilai Tes
Awal
Nilai Tes
Remedial Kategori Keterangan
1. S1 46 75 Naik Tuntas
2. S2 32.5 76.3 Naik Tuntas
3. S3 40 75 Naik Tuntas
4. S4 57.5 86.3 Naik Tuntas
5. S5 45 87.5 Naik Tuntas
6. S6 60 77.5 Naik Tuntas
7. S7 67.5 75 Naik Tuntas
8. S8 47.5 100 Naik Tuntas
Rata-rata 49.5 81.58
Dari hasil tes remedial yang telah dilaksanakan, nilai dari seluruh
siswa yang mengikuti pembelajaran remedial mengalami peningkatan,
dari 8 siswa yang belum mencapai KKM (nilai < 75). Semua siswa
tersebut mencapai KKM bahkan ada beberapa yang malebihi KKM dari
mata pelajaran matematika, dengan demikian dapat disimpulkan,
diagnosis kesulitan dan pembelajaran remedial cukup dapat membantu
mengatasi kesulitan belajar siswa dalam materi operasi pecahan bentuk
aljabar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis-jenis kesulitan
yang dialami oleh siswa kelas VII Peace SMP Joannes Bosco Yogyakarta
pada pokok bahasan operasi pecahan bentuk aljabar dan pembelajaran
remedial bagi siswa yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal
operasi pecahan bentuk aljabar.Berdasarkan hasil penelitian dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Dari hasil tes diagnostik dapat diketahui letak kesulitan belajar siswa.
Kesulitan belajar yang dialami ini didasarkan pada kesalahan-kesalahan
ketika siswa mengerjakan soal operasi pecahan bentuk aljabar.
Kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa dalam mengerjakan soal
operasi pecahan bentuk aljabar diantaranya:
a. Kesalahan dalam menjumlahkan dan mengurangkan pecahan bentuk
aljabar yang memiliki penyebut yang berbeda. Kesalahan ini terlihat
pada beberapa siswa yang mengoperasikan langsung penjumlahan
atau pengurangan pecahan bentuk aljabar yang memiliki penyebut
yang berbeda. Atau dengan kata lain siswa tidak mengubah menjadi
pecahan yang senilai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
b. Kesalahan dalam mengoperasikan bilangan bulat, siswa terlihat
seperti tidak memperhatikan tanda pada operasi tersebut misalkan
bilangan positi dikurang dengan bilangan negatif.
c. Kesalahan dalam mengoperasikan bentuk aljabar baik itu
penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian bentuk aljabar.
d. Kesalahan untuk memfaktorkan suatu persamaan kuadrat 𝑎𝑥2 +
𝑏𝑥 + 𝑐 = 0 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑎 = 1 dan beberapa distributif pada operasi
bilangan bulat.
e. Kesalahan dalam menyalin soal yang ada.
2. Kesulitan belajar yang dialami siswa disebabkan oleh kurangnya waktu
belajar yang disediakan, waktu belajar yang kurang teratur, serta kondisi
belajar yang kurang kondusif.
3. Salah satu upaya untuk membantu siswa mengatasi kesulitan adalah dengan
pembelajaran remedial yang didasarkan dengan diagnosis kesulitan belajar
yang telah dilakukan, pembelajaran remedial dilakukan dengan empat
tahapan pembelajaran pada setiap tahapan membahas kesulitan belajar yang
sesuai dengan hasil diagnosis yang telah dilakukan peneliti untuk
mengetahui pengaruh pembelajaran remedial dalam mengatasi kesulitan
belajar, maka dilakukan tes remedial.
4. Hasil dari pembelajaran remedial bisa dikatakan berhasil karena adanya
penurunan kesalahan yang dilakukan oleh siswa pada tes remedial yang
telah dilakukan, peningkatan nilai dari siswa, dan setelah tes remedial siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
memenuhi KKM yang berlaku. hal ini dapat dilihat dari hasil perbandingan
tes awal dan tes remedial. Dari hasil perbandingan tersebut dapat peneliti
simpulkan siswa mengalami kemajuan belajar, serta siswa cukup dapat
mengatasi kesulitanya dalam materi operasi pecahan bentuk aljabar.
Walaupun tidak semua kesalahan dapat teratasi sepenuhnya.
B. SARAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, peneliti menyampaikan
beberapa saran, di antaranya :
1. Perlunya memahami pekerjaan siswa untuk dapat mengetahui kesulitan
yang dialami dalam mengerjakan soal yang diberikan, selain
menganalisis memahami benar-benar maksud siswa dapat
mempermudah kita untuk memrumuskan bantuan untuk siswa sehingga
siswa tidak mengulangi kesalahan yang sama dan dapat mengatasi
kesulitan yang dialami siswa.
2. Saat melakukan pembelajaran remidial hendaknya berikan beberapa
ulasan pada hasil siswa pada tes awal, hal ini dilakukan sebagai umpan
balik untuk siswa dan guru, hal ini juga berguna untuk mengetahui hal-
hal lain yang belum terlihat jelas pada analisis awal, seperti kemampuan
dasar siswa terhadap materi-materi prasyarat yang digunakan untuk
menyelesaiakan soal-soal yang ada.
3. Untuk guru sebaiknya lebih memperhatikan sisi personal siswa, dan
memberikan motivasi untuk memacu semangat belajar siswa, sehingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
kesulitan belajar yang dialami siswa dapat teratasi dengan kemauan dan
motivasi siswa yang terus-menerus didorong oleh guru.
4. Perlu diperbanyak latihan untuk siswa agar siswa semakin terasah untuk
menyelesaikan soal dan siswa semakin teliti dalam mengerjakan soal.
5. Yang terakhir, perlu diadakan pembelajaran remidial bagi siswa yang
mengalami kesulitan belajar, hal ini perlu dilakukan sebagai salah satu
cara untuk mengatasi kesulitan belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
DARTAR PUSTAKA
Adinawan, M. C. (2016). Matematika SMP/MTs Jilid 1A Kelas VII Semester 1.
Jakarta: Erlangga.
Aunurrahman. (2012). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Dahar, R. W. (2006). Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Erlangga.
Entang, M. (1984). Diagnosis Kesulitan Belajar dan Pembelajaran Remedial.
Jakarta: Depertemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Hadar, Orit Zaslavsky, and Shlomo Inbar. (1987). An Empirical Calssification
Model for Error in High Scholl Mathematics. journal for research in
mathematics education.
Hendrastuti, Z. R. (2012). Diagnosis Kesulitan Belajar Siswa Dalam
Menyelesaikan Soal Luas dan Keliling Segitiga di Kelas VII SMP Negeri 2
Yogyakarta Tahun Pelajaran 2011/2012. Yogyakarta: Universitas Sanata
Dharma.
Herdiansyah, H. (2013). Wawancara, Observasi, dan Focus Groups sebagai
instrumen penggalian data kualitatif. Jakarta: Rajawali Pers.
Irham, M., & Wiyani, N. (2013). Psikologi Pendidikan Teori dan Analisis
Pengujian Laboraturiumikasi dalam Proses Pembelajaran. Yogyakarta:
AR-RUZZ MEDIA.
Jamaris, M. (2014). Kesulitan Belajar: perspektif, asessmen, dan
penanggulanganya bagi anak usia dini dan usia sekolah. Bogor: Ghalia
Indonesia.
Jihad, A., & Haris, A. (2013). Evaluasi Pembelajaran. yogyakarta: Multi Pressindo.
Marsetyorini, A. D. (2012). Diagnosis Kesulitan Belajar Siswa dan Pembelajaran
Remedial dalam Materi Operasi Pada Pecahan Bentuk Aljabar di Kelas VII
SMPN 2 Jetis Bantul. Skripsi . Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Marsigit (2007). Matematika SMP Kelas VIII. Yudhistira.
Merdekawati, A. D. (2013). Upaya Untuk Mengatasi Kesulitan Belajar Matematika
Pada Pokok Bahasan Aljabar Semester Satu SMP N 2 Yogyakarta dengan
Diangnosis Kesulitan belajar dan Pembelajaran Remidi. Skripsi .
Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Pradita, A. H. (2012). Diagnosis Kesulitan Belajar dan Pembelajaran Remidial
Bagi Siswa Kelas VIIB SMP Kanisius Kalasan Tahun Pelajaran 2012/2013
dalam Penyelesaian Soal pada Pokok Bahasan Penjumlahan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Pengurangan Bilangan Bulat. Skripsi . Yogyakarta: Universitas Sanata
Dharma.
Siregar, E., & Nara, H. (2010). Teori Belajar dan Pembelajaran . Bogor: Ghalia
Indonesia.
Sugihartono. (2013). Psikologi Pendidikan . Yogyakarta: UNY Press.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
ALVABETA,cv.
Surya, M. (2004). Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung: Pustaka
Bani Quaraisy.
Susanto, A. (2013). Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:
Kencana Prenada Media Grup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Remidial
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN REMEDIAL
Sekolah : SMP Joannes Bosco
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VII/Satu
Materi pokok : Pecahan bentuk aljabar
Alokasi Waktu : 8 JP ( 4 x pertemuan )
A. Kompetensi Inti (KI)
KI-1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI-2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun,
percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
KI-3 Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak
mata.
KI-4 Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret
(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan
membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/ teori.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
B. Kompetensi Dasar
No Kompetensi Dasar Indikator
1 2.3 Melakukan operasi pecahan
pada bentuk aljabar
2.2.1 Menentukan penjumlahan dan
pengurangan pecahan bentuk aljabar.
2.2.2 Menentukan perkalian dan pembagian
pecahan bentuk aljabar
2.2.3 Menentukan bentuk sederhana dari
pecahan bentuk aljabar.
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui diskusi kelompok, peserta didik dapat:
1. Siswa dapat menentukan penjumlahan dan pengurangan pecahan
bentuk aljabar
2. Siswa dapat menentukan perkalian dan pembagian pecahan bentuk
aljabar
3. Siswa dapat menentukan bentuk sederhana dari pecahan bentuk aljabar
D. Materi pembelajaran
Pada bentuk aljabar adalah pecahan yang pembilang atau
penyebutannya atau kedua - duanya memuat variabel.
1. Menyederhanakan Pecahan bentuk aljabar
Pecahan dikatakan sederhana jika pembilang dan penyebut
pecahan tersebut tidak lagi memiliki faktor persekutuan kecuali 1.
Dengan kata lain jika pembilang dan penyebut suatu pecahan memiliki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
faktor yang sama selain 1 maka pecahan tersebut dapat disederhanakan.
Hal ini juga berlaku pada pecahan bentuk aljabar.
Untuk menyerderhanakan pecahan bentuk aljabar kita gunakan
sifat pecahan yang senilai yaitu jika pembilang dan penyebut dibagi
dengan bilangan yang sama kecuali nol maka diperoleh pecahan baru
yang senilai, tetapi menjadi lebih sederhana.
Misalnya:
- 18
24=
18:6
24:6=
3
4
- 29
63=
29:7
63:7=
4
9
Dengan demikian jika pembilang dan penyebut suatu pecahan
memiliki faktor yang sama maka pecahan tersebut dapat
disederhanakan.
2. Penjumlahan dan pengurangan Pecahan bentuk aljabar
Pecahan-pecahan bentuk aljabar yang memiliki penyebut sama
dapat dijumlahkan atau dikurangkan pembilang-pembilangnya.
yaitu : 𝑎
𝑏+
𝑐
𝑏=
𝑎+𝑐
𝑏 𝑎𝑡𝑎𝑢
𝑎
𝑏−
𝑐
𝑏=
𝑎−𝑐
𝑏 ; 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑏 ≠ 0
Contoh :
c. 𝑎
5+
3𝑎
5=
𝑎+3𝑎
5=
4𝑎
5
d. 4𝑥
7−
𝑥
7=
4𝑥−𝑥
7=
3𝑥
7
Jika penjumlahan dan pengurangan pecahan bentuk aljabar
memiliki penyebut yang berbeda dapat dilakukang dengan cara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
menyamakan penyebutnya terlebih dahulu menjadi kelipatan
persekutuan terkecil (KPK) dari penyebut-penyebutnya. Kemudian
masing-masing pecahan diubah menjadi pecahan lain yang senilai, dan
penyebutnya merupakan KPK yang sudah ditentukan.
yaitu : 𝑎
𝑏+
𝑐
𝑑=
𝑎𝑑+𝑏𝑐
𝑏𝑑 𝑎𝑡𝑎𝑢
𝑎
𝑏−
𝑐
𝑑=
𝑎𝑑−𝑏𝑐
𝑏𝑑; 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑏 ≠ 0, 𝑑 ≠ 0
Contoh :
c. 3
𝑥+
4
2𝑥=
6+4
2𝑥=
10
2𝑥; 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑥 ≠ 0
d. 5
𝑥−10−
3
𝑥−3=
5(𝑥−3)
(𝑥−10)(𝑥−3)−
3(𝑥−10)
(𝑥−10)(𝑥−3)
=5(𝑥−3)−3(𝑥−10)
(𝑥−10)(𝑥−3)
=5𝑥−15−3𝑥−30)
(𝑥−10)(𝑥−3)
=2𝑥−45
(𝑥−10)(𝑥−3); 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑥 ≠ 10, 𝑥 ≠ 3
3. Perkalian dan Pembagian Pecahan bentuk aljabar
Perkalian antara dua pecahan dapat dilakukan dengan mengalikan
antara pembilang dengan pembilang dan penyebut dengan penyebut.
𝑎
𝑏×
𝑐
𝑑=
𝑎 × 𝑐
𝑏 × 𝑑=
𝑎𝑐
𝑏𝑑; 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑏 ≠ 0, 𝑑 ≠ 0.
Dengan demikian, pada perkalian pecahan bentuk aljabar dapat kita
gunakan aturan di atas seperti pada contoh di bawah ini:
Contoh:
a. 𝑎
𝑏×
3𝑏
𝑏+2=
3𝑎𝑏
𝑏(𝑏+2)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
=3𝑎𝑏
𝑏(𝑏+2)
Pembagian antara dua pecahan bentuk aljabar dilakukan dengan
menggunakan aturan di bawah ini :
𝑎
𝑏:
𝑐
𝑑=
𝑎
𝑏×
𝑑
𝑐=
𝑎 × 𝑑
𝑏 × 𝑐=
𝑎𝑑
𝑏𝑐 ; 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑏 ≠ 0, 𝑐 ≠ 0
Dengan demikian, pada pembagian pecahan bentuk aljabar dapat
kita gunakan aturan di atas seperti pada contoh di bawah ini:
Contoh:
a. 𝑎
𝑎+2:
2𝑎
𝑎−3=
𝑞
𝑎+2×
𝑎−3
2𝑎
= 𝑞(𝑎−3)
2𝑎(𝑎+2)
= 𝒒−𝟑
𝟐(𝒂+𝟐); 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒂 ≠ −𝟐
E. Metode Pembelajaran
Pada pembelajaran remedial ini peneliti menggunakan metode diskusi
dan tanya jawab serta pembelajaran remedial.
F. Media/alat, bahan
1. Media/alat : alat peraga, spidol, papan tulis, penghapus,
proyektor, laptop.
2. Bahan : -
G. Sumber belajar
1. Buku Matematika untuk SMP/MTs kelas VII semester I, penerbit
:Erlangga 2013
2. sumber lain dari internet atau perpustakaan
3. LKS
H. Langkah-langkah kegiatan
𝑝𝑒𝑚𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑛𝑦𝑒𝑏𝑢𝑡 𝑑𝑖𝑏𝑎𝑔𝑖
𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑎
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
1. Pertemuan pertama remidial : 2 JP
Langkah-langkah kegiatan pertemuan pertama
- Peneliti mengajak siswa untuk mencermati kembali soal-soal
yang sudah dikerjakan untuk ulangan harian dengan diskusi dan
tanya jawab
- Peneliti membahas soal-soal yang dianggap sulit oleh siswa, dan
mengajak siswa aktif membantu perhitungan yang dilakukan oleh
peneliti.
- Setelah selesai membahas soal yang dianggap sulit peneliti
menjelaskan kembali tentang topik penjumlahan dan pengurangan
pecahan bentuk aljabar.
- Kemudian siswa diminta mengerjakan latihan terkait penjumlahan
dan pengurangan pecahan bentuk aljabar.
Strategi perbaikan kesulitan belajar siswa
- Peneliti meminta siswa untuk membentuk kelompok 2 siswa
setiap kelompoknya untuk berdiskusi dalam menyelesaikan
latihan soal.
- Peneliti memonitoring kegiatan siswa dalam mengerjakan soal
- Menjelaskan satu per satu kepada siswa yang kesulitan pada
bagian tertentu misal subjek 1 kesulitan tentang membedakan
hasil 𝑎 + 𝑎 dan hasil 𝑎 × 𝑎, dan ada pula yang kesulitan
bagaimana menyamakan penyebut.
- Terahir siswa diminta untuk mempelajari kembali terkait
penjumlahan dan pengurangan pecahan bentuk aljabar.
2. Pertemuan kedua remidial : 2 JP
Langkah-langkah kegiatan pertemuan kedua
- Peneliti menjelaskan kembali tentang topik perkalian pecahan
bentuk aljabar, tidak bersamaan dengan pembagian, karena paling
banyak siswa mengalami kesulitan untuk memahami perkalian
dan pembagian bentuk aljabar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
- Peneliti menjelaskan sekaligus mengajak siswa untuk kembali
mengingat aturan perkalian pada bilangan bulat dan juga
mengkaitkan dengan materi perkalian aljabar.
- Kemudian siswa diminta mengerjakan latihan terkait perkalian
pecahan bentuk aljabar.
Strategi perbaikan kesulitan belajar siswa
- Peneliti meminta siswa untuk membentuk kelompok 2 siswa
setiap kelompoknya untuk berdidkusi dalam menyelesaikan
latihan soal.
- Peneliti memonitoring kegiatan siswa dalam mengerjakan soal.
- Menjelaskan satu per satu kepada siswa yang kesulitan pada
bagian tertentu.
- Terahir siswa diminta untuk mempelajari kembali terkait
perkalian pecahan bentuk aljabar.
3. Pertemuan ketiga remidial : 2 JP
Langkah-langkah kegiatan pertemuan ketiga
- Peneliti menjelaskan kembali tentang topik pembagian pecahan
bentuk aljabar.
- Peneliti menjelaskan sekaligus mengajak siswa untuk kembali
mengingat aturan pembagian pada bilangan bulat dan juga
mengkaitkan dengan materi pembagian aljabar.
- Kemudian siswa diminta mengerjakan latihan terkait bagian
pecahan bentuk aljabar.
Strategi perbaikan kesulitan belajar siswa
- Peneliti meminta siswa untuk membentuk kelompok 2 siswa
setiap kelompoknya untuk berdidkusi dalam menyelesaikan
latihan soal.
- Peneliti memonitoring kegiatan siswa dalam mengerjakan soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
- Menjelaskan satu per satu kepada siswa yang kesulitan pada
bagian tertentu seperti bagaimana mengerjakan soal dengan
bentuk pembagian.
- Terahir siswa diminta untuk mempelajari kembali terkait
perkalian pecahan bentuk aljabar.
4. Pertemuan keempat remidial + tes pengukuran akhir : 2 JP
Langkah-langkah kegiatan pertemuan keempat.
- Peneliti mengajak merangkum apa yang telah dipelajari pada tiga
pertemuan sebelumnya.
- Peneliti peneliti mengajukan beberapa pertanyaan untuk
mengingatkan kembali tentang materi penjumlahan, pengurangan,
perkalian dan pembagian pecahan bentuk aljabar.
- Kemudian siswa diminta mengerjakan soal tes akhir terkait
operasi pecahan bentuk aljabar.
Strategi perbaikan kesulitan belajar siswa
- Peneliti menjelaskan singkat tentang materi penjumlahan,
pengurangan, perkalian, dan pembagian pecahan bentuk aljabar.
- Peneliti memberikan feedback kepada jawaban siswa terkait
materi yang ditanyakan, atau memberi penguatan materi.
- Peneliti meminta siswa menyiapkan kestas untuk mengerjakan tes
pengukuran akhir.
- Selama kurang lebih 1,5 jam siswa mengerjakan soal pengukuran
akhir, peneliti berkeliling memastikan tidak ada siswa yang
mencontek.
I. Penilaian
Jenis penilaian : Tes Remidial
Bentuk Instrumen : Uraian
Yogyakarta, 19 November 2018
Peneliti
Farit Pahita Putra Krisna
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Lembar Kerja Siswa
Penjumlahan dan Pengurangan
Selesaikan soal-soal di bawah ini dengan jawaban yang tepat dan teliti!
1. 2𝑥
3+
3𝑥
3=
2. 2
3𝑥+
3
𝑥𝑦=
3. 1
𝑥−3−
3
𝑥−3=
4. 2𝑥
𝑥−1−
3
𝑥=
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Lembar Kerja Siswa
Perkalian
Selesaikan soal-soal di bawah ini denga jawaban yang tepat dan teliti!
1. 3
𝑥+1×
2
𝑥−2=
2. 𝑥
𝑥+1×
𝑥𝑦
𝑥+2=
3. 5
𝑥−1×
𝑥−1
𝑥−2=
4. 3𝑎
𝑏+1×
2𝑏
2𝑎𝑏=
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Lembar Kerja Siswa
Pembagian
Selesaikan soal-soal di bawah ini dengan jawaban yang tepat dan teliti!
1. 𝑥+1
𝑥∶
𝑥+1
4=
2. 𝑥2+4𝑥+4
𝑥∶
𝑥+2
𝑥=
3.
𝑥𝑦2
𝑥𝑥+1
4
=
4.
𝑥+1
𝑥+2𝑥𝑦
𝑥+5
=
𝑝𝑒𝑚𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑛𝑦𝑒𝑏𝑢𝑡 𝑑𝑖𝑏𝑎𝑔𝑖
𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑏
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Lampiran 2. Soal Tes Awal
Topik : Operasi Pecahan Bentuk Aljabar
Kelas/Semester : VII SMP/Gasal
Bentuk : Uraian
Waktu : 80 Menit
1. Selesaikan penjumlahan dan pengurangan berikut ini!
a. 3𝑎
5+
6𝑎
5 c.
5
𝑥−
4
𝑥−2
b. 4𝑥
2−
2
6𝑥 d.
5
𝑥−2+
8𝑥−2
𝑥2−3𝑥+2
2. Sederhanakan pecahan bentuk aljabar berikut ini!
a. 𝑥4𝑦
6𝑥𝑦3 b. 6𝑥2−8𝑥
4𝑥2 c. 𝑥2−6𝑥−16
𝑥2−4𝑥−12
3. Sebuah persegi panjang memiliki panjang 5 cm lebih dari lebarnya. Jika
lebar persegi adalah x berapa keliling persegi panjang dalam x?
4. Selesaikan perkalian dan pembagian pecahan bentuk aljabar berikut!
a. 3𝑥
𝑥−3×
𝑥−5
2𝑥𝑦 b.
8𝑥𝑦
18∶
15𝑥2𝑦3
24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Lampiran 3. Kunci Jawaban Tes Awal
Kunci Jawaban Tes Remidial
Kode
Soal Soal dan Pembahasan skor
1a Selesaikan penjumlahan dan pengurangan berikut
ini !
3𝑎
5+
6𝑎
5
Penyelesaian:
=3𝑎+6𝑎
5
=9𝑎
5
1
1
1b Selesaikan penjumlahan dan pengurangan berikut
ini !
4𝑥
2−
2
6𝑥
Penyelesaian:
=4𝑥(6𝑥)
2(6𝑥)−
2(2)
2(6𝑥)
=24𝑥2−4
12𝑥
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
=6𝑥2−1
3𝑥
1
1c Selesaikan penjumlahan dan pengurangan berikut
ini !
5
𝑥−
4
𝑥−2
Penyelesaian:
=5(𝑥−2)
𝑥(𝑥−2)−
4(𝑥)
𝑥(𝑥−2)
= 5(𝑥−2)−4(𝑥)
𝑥(𝑥−2)
=5𝑥−10−4𝑥
𝑥(𝑥−2)
=𝑥−10
𝑥(𝑥−2) ; 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑥 ≠ 0, 𝑥 ≠ 2
1
1
1
1d Selesaikan penjumlahan dan pengurangan berikut
ini !
5
𝑥−2+
8𝑥−2
𝑥2−3𝑥+2
Penyelesaian:
=5(𝑥−1)
(𝑥−2)(𝑥−1)+
8𝑥−2
(𝑥−2)(𝑥−1)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
=5(𝑥−1)+8𝑥−2
(𝑥−2)(𝑥−1)
=5𝑥−5+8𝑥−2
(𝑥−2)(𝑥−1)
=13𝑥−7
(𝑥−2)(𝑥−1); 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑥 ≠ 2, 𝑥 ≠ 1
1
1
1
2a Sederhanakanlah pecahan bentuk aljabar berikut ini
!
𝑥4𝑦
6𝑥𝑦3
Penyelesaian:
=𝑥 𝑥3 𝑦
6𝑥 𝑦 𝑦2
=𝑥
6𝑥 .
𝑦
𝑦 .
𝑥3
𝑦2
=1
6. 1.
𝑥3
𝑦2
=𝑥3
6𝑦2
1
1
1
1
2b Sederhanakanlah pecahan bentuk aljabar berikut ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
!
6𝑥2−8𝑥
4𝑥2
Penyelesaian:
=2𝑥(3𝑥−4)
2𝑥(2𝑥)
=3𝑥−4
2𝑥 ; 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑥 ≠ 0
2
1
2c Sederhanakanlah pecahan bentuk aljabar berikut ini
!
𝑥2−6𝑥−16
𝑥2−4𝑥−12
Penyelesaian:
=(𝑥−8)(𝑥+2)
(𝑥−6)(𝑥+2)
=𝑥−8
𝑥−6 ; 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑥 ≠ 6
2
1
3 Sebuah persegi panjang memiliki panjang 5 cm
lebih dari lebarnya. Jika lebar persegi adalah x
berapa keliling persegi panjang dalam x?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Penyelesaian:
Diketahui
Lebar = x
Panjang = x + 5
= 5x
Ditanyakan
Keliling persegi panjang dalam x
Jawab
Rumus keliling persegi panjang adalah :
𝐾 = 2. (𝑃 + 𝐿)
= 2((5 + 𝑥) + 𝑥)
= 10 + 4𝑥
3
2
3
1
1
4a Selesaikan perkalian dan pembagian pecahan
bentuk aljabar berikut:
3𝑥
𝑥−3×
𝑥−5
2𝑥𝑦
Penyelesaian:
=3𝑥(𝑥−5)
𝑥−3(2𝑥𝑦)
=3𝑥2−15𝑥
2𝑥2𝑦−6𝑥𝑦 ; 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑥 ≠ 0, 𝑦 ≠ 0
3
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
4b Selesaikan perkalian dan pembagian pecahan
bentuk aljabar berikut!
8𝑥𝑦
18∶
15𝑥2𝑦3
24
Penyelesaian:
=8𝑥𝑦
18 ×
24
15𝑥2𝑦3
=8𝑥𝑦(24)
18(15𝑥2𝑦3)
=192𝑥𝑦
270𝑥2𝑦3
=32𝑥𝑦
45𝑥2𝑦3
=32
45𝑥𝑦2 ; 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑥 ≠ 0, 𝑦 ≠ 0
2
1
1
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Lampiran 4. Soal Tes Remedial
Tes Remidial
Topik : Operasi Pecahan Bentuk Aljabar
Kelas/Semester : VII SMP/Gasal
Bentuk : Uraian
Waktu : 80 Menit
1. Selesaikan penjumlahan dan pengurangan berikut ini.
a. 𝑎
4+
4𝑎
2 c.
2
𝑥−
4𝑥
𝑥−1
b. 2𝑥
4−
4
𝑥 d.
2
𝑥−1+
2𝑥−1
𝑥2−3𝑥+2
2. Sederhanakan pecahan bentuk aljabar berikut ini.
a. 𝑥2𝑦2
2𝑥𝑦4 b. 12𝑥2−8𝑥
4𝑥2 c. 𝑥2−3𝑥−18
𝑥2−𝑥−12
3. Sebuah persegi panjang memiliki panjang 2 kali dari lebar persegi panjang.
Jika lebar adalah x + 1, berapakah keliling persegi panjang tersebut?
4. Selesaikan perkalian dan pembagian pecahan bentuk aljabar berikut!
a. 𝑥
𝑥−2×
𝑥−1
𝑥𝑦2 b.
6𝑥𝑦
1512𝑥2𝑦2
15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Lampiran 5. Kunci Jawaban Tes Remidial
Kunci Jawaban Tes Remidial
Kode
Soal Soal dan Pembahasan skor
1a Selesaikan penjumlahan dan pengurangan berikut
ini !
𝑎
4+
4𝑎
2
Penyelesaian:
=𝑎+8𝑎
4
=9𝑎
4
1
1
1b Selesaikan penjumlahan dan pengurangan berikut
ini !
2𝑥
4−
4
𝑥
Penyelesaian:
=𝑥(2𝑥)
4𝑥−
4(4)
4𝑥
=2𝑥2−16
4𝑥
=𝑥2−8
2𝑥
1
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
1c Selesaikan penjumlahan dan pengurangan berikut
ini !
2
𝑥−
4𝑥
𝑥−1
Penyelesaian:
=2(𝑥−1)
𝑥(𝑥−1)−
4𝑥(𝑥)
𝑥(𝑥−1)
= 2(𝑥−1)−4𝑥(𝑥)
𝑥(𝑥−2)
=2𝑥−2−4𝑥2
𝑥(𝑥−1)
=𝑥−10
𝑥(𝑥−1) ; 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑥 ≠ 0, 𝑥 ≠ 1
1
1
1
1d Selesaikan penjumlahan dan pengurangan berikut
ini !
2
𝑥−1+
2𝑥−1
𝑥2−3𝑥+2
Penyelesaian:
=2(𝑥−2)
(𝑥−2)(𝑥−1)+
2𝑥−1
(𝑥−2)(𝑥−1)
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
=2(𝑥−2)+8𝑥−1
(𝑥−2)(𝑥−1)
=2𝑥−4+2𝑥−1
(𝑥−2)(𝑥−1)
=4𝑥−5
(𝑥−2)(𝑥−1); 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑥 ≠ 2, 𝑥 ≠ 1
1
1
2a Sederhanakanlah pecahan bentuk aljabar berikut ini
!
𝑥2𝑦2
2𝑥𝑦4
Penyelesaian:
=𝑥 𝑥 𝑦2
2𝑥 𝑦2 𝑦2
=𝑥
2𝑥 .
𝑥
𝑦2 .
𝑦2
𝑦2
=1
2.
𝑥
𝑦2. 1
=𝑥
2𝑦2
1
1
1
1
2b Sederhanakanlah pecahan bentuk aljabar berikut ini
!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
12𝑥2−8𝑥
4𝑥2
Penyelesaian:
=4𝑥(3𝑥−2)
4𝑥(𝑥)
=3𝑥−2
𝑥 ; 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑥 ≠ 0
2
1
2c Sederhanakanlah pecahan bentuk aljabar berikut ini
!
𝑥2−6𝑥−16
𝑥2−4𝑥−12
Penyelesaian:
=(𝑥−6)(𝑥+3)
(𝑥−4)(𝑥+3)
=𝑥−6
𝑥−4 ; 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑥 ≠ 4
2
1
3 Sebuah persegi panjang memiliki panjang 5 cm
lebih dari lebarnya. Jika lebar persegi adalah x
berapa keliling persegi panjang dalam x?
Penyelesaian:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Diketahui
Lebar = x+1
Panjang = 2(x + 1)
= 2x+2
Ditanyakan
Keliling persegi panjang dalam x
Jawab
Rumus keliling persegi panjang adalah :
𝐾 = 2. (𝑃 + 𝐿)
= 2((2𝑥 + 2) + (𝑥 + 1))
= 6𝑥 + 6
3
2
3
1
1
4a Selesaikan perkalian dan pembagian pecahan
bentuk aljabar berikut:
𝑥
𝑥−2×
𝑥−1
2𝑥𝑦2
Penyelesaian:
=𝑥(𝑥−1)
𝑥−2(2𝑥𝑦2)
=𝑥2−𝑥
2𝑥2𝑦2−4𝑥𝑦2 ; 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑥 ≠ 0, 𝑦 ≠ 0
3
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
4b Selesaikan perkalian dan pembagian pecahan
bentuk aljabar berikut:
6𝑥𝑦
1512𝑥2𝑦2
15
Penyelesaian:
=6𝑥𝑦
15 ×
15
12𝑥2𝑦2
=6𝑥𝑦(15)
15(12𝑥2𝑦2)
=6𝑥𝑦
12𝑥2𝑦2
=1
2𝑥𝑦 ; 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑥 ≠ 0, 𝑦 ≠ 0
2
1
1
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Lampiran 6. Pedoman Wawancara Guru
PEDOMAN WAWANCARA GURU
1. Motivasi untuk belajar matematika
a. Bagaimana motivasi belajar siswa terhadap mata pelajaran
matematika?
b. Apakah siswa selalu senang mengerjakan soal-soal matematika?
c. Apakah ada masalah pada minat belajar siswa terhadap mata pelajaran
matematika khususnya aljabar pecahan?
2. Metode belajar yang digunakan untuk mempelajari matematika
a. Bagaimana cara anda mengajar selama ini?
3. Hasil belajar matematika selama setengah semester
a. Bagaimana hasil belajar matematika pada setengah semester ini?
b. Berapa lama waktu yang dibutuhkan siswa saat mengerjakan soal
latihan?
c. Kecenderungan seperti apa yang dilakukan siswa saat anda
menyampaikan materi?
4. Cara guru menyampaikan materi matematika
a. Pernahkan ada merasa kesulitan megajarkan matematika pada siswa?
Jika iya pada materi apa?
b. Bagaimana anda mengatasi kesulitan tersebut?
c. Menurut anda bagaimana guru harus bersikap dengan siswa yang
kurang mampu mengikuti pelajaran?
d. Apakah ada alat bantu seperti alat peraga untuk menyampaikan materi
kepada siswa?
e. Jika iya, mengapa anda memilih alat tersebut? Jika tidak, mengapa
anda tidak menggunakan alat bantu?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Lampiran 7. Pedoman Wawancara Siswa
PEDOMAN WAWANCARA SISWA
1. Motivasi untuk belajar matematika
a. Apakah kamu menyukai matematika? Apa contoh matematika yang
kamu ketahui ?
b. Bagaimana perasaanmu saat kamu hendak belajar matematika ?
c. Berapa lama waktu yang kamu sediakan untuk belajar matematika?
d. Bagaimana minat kamu dalam belajar matematika
e. Berapa persen kamu bisa pelajaran matematika?
2. Metode belajar yang digunakan untuk mempelajari matematika
a. Bagaimana kamu belajar matematika?
b. Bagaimana cara gurumu mengajar matematika? Apakah
menyenangkan atau membosankan?
c. Menurutmu bagaimana cara belajar matematika yang baik?
3. Kesulitan yang dialami saat mempelajari matematika
a. Apakah kamu pernah mengalami kesulitan saat mempelajari
matematika? Saat materi apa dan bagian yang mana?
b. Bagaimana kamu mengatasinya?
4. Hasil belajar matematika selama setengah semester
a. Bagaimana hasil belajarmu pada setengah semester ini apakah
memuaskan?
5. Cara guru menyampaikan materi matematika
a. Apakah gurumu sering meminta kamu untuk maju ke depan untuk
mengerjakan soal?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Lampiran 8. Validasi Instrumen.
Validari Pedoman Wawancara Guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Pedoman Wawancara Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
Kisi kisi soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
Lampiran 9. Transkrip Wawancara Guru
Transkrip Wawancara Guru
P. Bagaimana motivasi belajar siswa terhadap mata pelajaran
matematika?
G. Motivasi siswa belajar matematika sangat tinggi, karena metode
yang digunakan di kelas selalu berbeda. Jadi setiap kali masuk ke
kelas saya membuat siswa agar tidak takut mempelajari
matematika, dengan cara membuat kelucuan kelucuan supaya
siswa merasa asik dan tidak tegang.
P. Apakah siswa selalu senang mengerjakan soal-soal matematika?
G. Siswa cukup senang mengerjakan soal – soal yang diberikan
karena soal yang saya sajikan merupakan soal yang up to date dan
berkaiatan dengan kejadian sehari-hari.
P. Apakah ada masalah pada minat belajar siswa terhadap mata
pelajaran matematika khususnya aljabar pecahan?
G. Tidak ada masalah dengan minat siswa tentang pelajaran pecahan
bentuk aljabar, siswa cukup senang untuk mengikuti
pembelajaran walaupun beberapa siswa ada yang masih kesulitan
memahami materi yang diberikan, hal ini dapat dilihat ketika
siswa mengerjakan latihan soal ataupun ulangan harian.
P. Bagaimana cara anda mengajar selama ini?
G. Cara saya mengajar dikelas yaitu dengan menyesuaikan keadaan
siswa, terkadang jika jam pelajaran matematika di akhir pelajaran
atau siang hari saya menyajikan materi dengan permainan, hal ini
saya gunakan untuk menarik perhatian siswa, karena siang
biasanya siswa sudah lelah dengan pelajaran sebelumnya.
P. Bagaimana hasil belajar matematika pada setengah semester ini?
G. Hasil belajar siswa cukup memuaskan menurut saya namun masih
ada beberapa siswa yang nilainya masih membutuhkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
pendalaman materi terutama terkait materi pecahan bentuk aljabar
bagian perkalian dan pengurangan.
P. Berapa lama waktu yang dibutuhkan siswa saat mengerjakan soal
latihan?
G. Untuk waktu yang dibutuhkan siswa untuk mengerjakan soal
tergantung dari tingkat kesulitan soal yang diberikan, jika pada
soal yang mudah mereka cenderung cepat untuk menyelesaiakn
soal tersebut, dan jika soal sedikit susah mereka membutuhkan
lebih banyak waktu untuk menyelesaikanya.
P. Kecenderungan seperti apa yang dilakukan siswa saat anda
menyampaikan materi?
G. Siswa sangat antusias ketika saya menyampaikan materi bahkan
ada kalanya siswa sampai maju kedepan dan duduk di bawah
untuk mengikuti pembelajaran yang saya berikan.
P. Pernahkan ada merasa kesulitan megajarkan matematika pada
siswa? Jika iya pada materi apa?
G. Ya, terutama saat mengenalkan aljabar kepada siswa, kebanyakan
siswa di SD materi tersebut belum pernah diberikan, oleh karena
itu siswa lebih lambat untuk memahami materi tersebut, dan
membuat saya memikirkan cara-cara baru untuk mengenalkan
materi ke siswa agar mudah dipahami oleh mereka.
P. Bagaimana anda mengatasi kesulitan tersebut?
G. Yang saya lakukan untuk mengatasinya adalah dengan
menambahkan alokasi waktu untuk mempelajari materi tersebut,
dan memutar otak untuk menyampaikan materi dengan cara-cara
lain yang mudah untuk dimengerti oleh siswa.
P. Menurut anda bagaimana guru harus bersikap dengan siswa yang
kurang mampu mengikuti pelajaran?
G. Sikapnya harus biasa saja dan jangan dibedakan dengan siswa
yang lain, karena itu akan menyebabkan siswa merasa minder
untuk belajar, tetapi jangan hanya dibiarkan saja namun dekati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
secara personal di saat bukan pelajaran, misalnya pada waktu
istirahat sambil bercanda ditanyakan kesulitanya apa, maka siswa
akan menjawab sesuai dengan yang siswa alami.
P. Apakah ada alat bantu seperti alat peraga untuk menyampaikan
materi kepada siswa?
G. tidak ada alat bantu yang saya gunakan untuk menyampai materi
pecahan bentuk aljabar.
P. Jika iya, mengapa anda memilih alat tersebut? Jika tidak, mengapa
anda tidak menggunakan alat bantu?
G. saya tidak menggunakan alat peraga karena di sekolah belum
tersedia alat peraga berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
Lampiran 10. Transkip Wawancara Siswa
Transkip Wawancara Siswa
No Pertanyaan
Jawaban Siswa
S1 S2 S3 S4 S5 S6
1. Apakah kamu menyukai
matematika? Apa contoh
matematika yang kamu
ketahui ?
Cukup suka Engak, susah
bagian aljabar
Suka banget Lumayan suka Engak bikin
pusing
Lumayan
lah
2. Bagaimana perasaanmu saat
kamu hendak belajar
matematika ?
Deg-degan,
ngerasa ga
bisa
Pusing, karena
ga tau
bagaimana
penyelesaiannya
Senang,
sekaligus
sebal
Senang Ada
senengnya
ada
malesnya
Biasa-
biasa aja
3. Berapa lama waktu yang
kamu sediakan untuk belajar
matematika?
3jam belajar
sendiri
Sepengennya,
sekiranya 1 jam
1.5 jam
Setiap dapat
tugas
1.5 jam 30 menit 1jam
4. Bagaimana minat kamu Ga begitu Ga minat Cukup Cukup Cukup Berminat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
dalam belajar matematika minat berminat berminat berminat
5. Berapa persen kamu bisa
pelajaran matematika?
60%an 10% 45% 65% 60% 60%
6. Bagaimana cara kamu
belajar matematika?
Tidak
memegang
barang
elektronik
Belajar sendiri
dirumah
Liat youtube Dengan latihan
soal
Dibantu
orangtua
Belajar
sendiri
7. Bagaimana cara gurumu
mengajar matematika?
Apakah menyenangkan atau
membosankan?
Enak bisa
diajak
bercanca
Menyenangkan Menyenagkan Menyenangkan Enak dan
gampang
dimengerti
Enak
sering
bercanda
tapi
kadang
susah
dimengerti
8. Menurutmu bagaimana cara
belajar matematika yang
baik?
Dengan
tanya kakak
Belajar dengan
arahan orangtua
Les 3x
seminggu
Belajar dengan
suasana yang
tenang
Belajar
dengan giat
Belajar
minimal
1jam terus
menerus
9. Apakah kamu pernah
mengalami kesulitan saat
Pernah
bagian
Pernah, Aljabar
susah
memahami
Iya bagian
aljabar
Pernah di
bagian
perkalian
Pernah,
bagian
Pernah,
bagian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
mempelajari matematika?
Saat materi apa ban bagian
apa?
Aljabar materi aljabar aljabar ajabar
10. Bagaimana kamu
mengatasinya?
Dengan
bertanya
dengan
kakak
Tanya teman Bertanya
dengan teman
dan belajar
terus
Belajar di
internet, liat
buku paket
Liat liat
buku
Belajar
dari buku
paket
11. Bagaimana hasil belajarmu
pada setengah semester ini
apakah memuaskan?
Tidak
memuaskan
karena susah
Tidak
memuaskan
Memuaskan Lumayan Kurang
memuaskan
kurang
belajar
Kecewa,
karena
nilainya
nanggung
12. Apakah gurumu sering
meminta kamu untuk maju
kedepan untuk mengerjakan
soal?
Sering
disuruh maju
Jarang Ssering Jarang Kadang-
kadang pas
ditunjuk
Kadang-
kadang
pas
ditunjuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
Lampiran 11. Hasil Tes awal dan Tes Remedial
Lampiran hasil tes awal (S1)
Lampiran hasil tes awal (S1)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
Lampiran hasil tes awal (S2)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
Lampiran hasil tes awal (S2)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
Lampiran hasil tes remidi (S1)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
Lampiran hasil tes remidi (S1)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
Lampiran hasil tes remidi (S2)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
Lampiran hasil tes remidi (S2)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
Lampiran 12. Surat Ijin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
Lampiran 13. Surat Keterangan Selesai Melakukan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI