diabetes mellitus

15
Tugas Farmakologi Molekuler DIABETES OLEH : KELOMPOK 12 RIA ASKARA SUHARMAN (F1F1 12 012) DESY TRI WAHYUNI (F1F1 12 019 CHICHI FAUZIYAH (F1F1 12 028) SITTI MUNAWARAH (F1F1 12 044) JURUSAN FARMASI FAKULTAS FARMASI

Upload: istar-febrianti

Post on 30-Sep-2015

37 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

farmakologi molekular untuk diabetes militus

TRANSCRIPT

Tugas Farmakologi MolekulerDIABETES

OLEH :KELOMPOK 12 RIA ASKARA SUHARMAN (F1F1 12 012)DESY TRI WAHYUNI (F1F1 12 019 CHICHI FAUZIYAH (F1F1 12 028)SITTI MUNAWARAH (F1F1 12 044)

JURUSAN FARMASIFAKULTAS FARMASIUNIVERSITAS HALU OLEOKENDARI2015

DIABETES

1. Pengertian Diabetes MellitusDiabetes mellitus (DM) didefinisikan sebagai suatu penyakit atau gangguan metabolisme kronis dengan multi etiologi yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah disertai dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lipid dan protein sebagai akibat insufisiensi fungsi insulin. Insufisiensi fungsi insulin dapat disebabkan oleh gangguan atau defisiensi produksi insulin oleh sel-sel beta langerhans kelenjar pankreas, atau disebabkan oleh kurang responsifnya sel-sel tubuh terhadap insulin (who, 1999).2. Klasifikasi Diabetes Mellitusa. Diabetes Mellitus Tipe 1Diabetes tipe ini merupakan diabetes yang jarang atau sedikit populasinya. Gangguan produksi insulin pada DM tipe 1 umumnya terjadi karena kerusakan sel-sel pulau langerhans yang disebabkan oleh reaksi autoimun. Tipe ini sering disebut insulin dependent diabetes mellitus atau IDDM karena pasien mutlak membutuhkan insulin.b. Diabetes Mellitus Tipe 2Diabetes tipe 2 merupakan tipe diabetes yang lebih umum, lebih banyak penderitanya dibandingkan dengan DM tipe 1. Etiologi DM tipe 2 merupakan multifaktor yang belum sepenuhnya terungkap dengan jelas. Faktor genetik dan pengaruh lingkungan cukup besar dalam menyebabkan terjadinya DM tipe 2, antara lain obesitas, diet tinggi lemak dan rendah serat, serta kurang gerak badan. Tipe ini juga disebut noninsulin dependent diabetes mellitus atau NIDDM.Obesitas atau kegemukan merupakan salah satu faktor pradisposisi utama. Berbeda dengan DM tipe 1, pada penderita DM tipe 2, terutama yang berada pada tahap awal, umumnya dapat dideteksi jumlah insulin yang cukup di dalam darahnya, disamping kadar glukosa yang juga tinggi. Jadi, awal patofisiologis DM tipe 2 bukan disebabkan oleh kurangnya sekresi insulin, tetapi karena sel-sel sasaran insulin gagal atau tak mampu merespon insulin secara normal. Keadaan ini lazim disebut sebagai resistensi insulin. Disamping resistensi insulin, pada penderita DM tipe 2 dapat juga timbul gangguan sekresi insulin dan produksi glukosa hepatik yang berlebihan. Namun demikian, tidak terjadi pengrusakan sel-sel langerhans secara otoimun sebagaimana yang terjadi pada DM tipe 1. Dengan demikian defisiensi fungsi insulin pada penderita DM tipe 2 hanya bersifat relatif, tidak absolut. Oleh sebab itu dalam penanganannya umumnya tidak memerlukan terapi pemberian insulin.

Tabel 1. Perbandingan DM Tipe 1 dan 2DM tipe 1DM tipe 2

Mula munculUmumnya masa kanak-kanak dan remaja, walaupun ada juga pada masa dewasa < 40 tahunPada usia tua, umumnya > 40 tahun

Keadaan klinis saat diagnosisBeratRingan

Kadar insulin darahRendah, tak adaCukup tinggi, normal

Berat badanBiasanya kurusGemuk atau normal

Pengelolaan yang disarankanTerapi insulin, diet, olahragaDiet, olahraga, hipoglikemik oral

Gambar 1. Perbedaan DM Tipe 1 dan Tipe 23. Pengobatan Diabetes Mellitus (Antidiabetes)a. Insulin Insulin merupakan hormon yang dihasilkan oleh sel beta kelenjar pankreas. Dalam keadaan normal insulin akan disintesis dan disekresikan ke dalam darah sesuai dengan kebutuhan tubuh untuk regulasi glukosa darah. Insulin akan membawa glukosa dalam darah masuk ke sel-sel target yaitu sel lemak, otot, dan hepar untuk melakukan fungsi fisiologisnya sehingga kadarnya dalam darah tidak berlebihan. Apabila glukosa dalam darah tidak dapat masuk ke dalam sel target, maka akan terjadi peningkatan kadar glukosa dalam darah.

Gambar 2. Pankreas Sekresi InsulinProduksi dan sekresi insulin oleh sel beta pankreas terutama dipengaruhi oleh meningkatnya kadar glukosa darah. Ketika glukosa terdapat dalam darah, untuk dapat masuk ke sel melewati membran sel, glukosa harus berikatan dengan senyawa lain sebagai kendaraan pembawanya. Senyawa ini disebut GLUT (Glucose Transporter). Pada sel beta pankreas terdapat GLUT 2 yang diperlukan untuk membawa glukosa dalam darah melewati membran sel dan masuk ke dalam sel. Proses tersebut merupakan langkah yang penting karena selanjutnya glukosa yang masuk ke dalam sel beta pankreas akan mengalami glikolisis dan fosforilasi sehingga menghasilkan ATP.ATP yang dihasilkan dibutuhkan untuk mengaktivasi penutupan K channel yang terdapat pada membran sel beta pankreas. Karena terjadi penutupan maka pengeluaran ion K ke luar sel menjadi terhambat dan menyebabkan depolarisasi membran sel (karena perubahan muatan yang disebabkan oleh jumlah ion yang keluar masuk sel melewati membran sel) yang diikuti oleh pembukaan Ca channel. Pembukaan Ca channel menyebabkan ion Ca masuk ke dalam sel dan meningkatkan kadar ion Ca dalam sel. Kadar ion Ca dalam sel yang tinggi (dengan mekanisme yang masih belum diketahui) merupakan suasana yang diperlukan oleh sel beta pankreas untuk mensekresikan insulin. Insulin kemudian disekresikan ke dalam darah dan melakukan fungsi fisiologisnya.

Gambar 3. Mekanisme Sekresi Insulin

Mekanisme Kerja InsulinInsulin mempunyai peran yang sangat penting dan luas dalam pengendalian metabolisme. Insulin yang disekresikan oleh sel-sel pankreas akan langsung diinfusikan ke dalam hati melalui vena porta, yang kemudian akan didistribusikan ke seluruh tubuh melalui peredaran darah. Efek kerja insulin yang sudah sangat dikenal adalah membantu transpor glukosa dari darah ke dalam sel. Kekurangan insulin menyebabkan glukosa darah tidak dapat atau terhambat masuk ke dalam sel. Akibatnya, glukosa darah akan meningkat, dan sebaliknya sel-sel tubuh kekurangan bahan sumber energi sehingga tidak dapat memproduksi energi sebagaimana seharusnya.Disamping fungsinya membantu transport glukosa masuk ke dalam sel, insulin mempunyai pengaruh yang sangat luas terhadap metabolisme, baik metabolisme karbohidrat dan lipid, maupun metabolisme protein dan mineral. Insulin akan meningkatkan lipogenesis, menekan lipolisis, serta meningkatkan transport asam amino masuk ke dalam sel. Insulin juga mempunyai peran dalam modulasi transkripsi, sintesis dna dan replikasi sel. Itu sebabnya, gangguan fungsi insulin dapat menyebabkan pengaruh negatif dan komplikasi yang sangat luas pada berbagai organ dan jaringan tubuh.

Gambar 4. Mekanisme Kerja Insulin Secara Umum

Terapi InsulinInsulin masih merupakan obat utama untuk terapi DM tipe 1 dan beberapa jenis DM tipe 2. Suntikan insulin dapat dilakukan denga berbagai cara, baik i.m, i.v dan s.c.

b. Obat Antidiabetes Selain Insulin

Tabel 2. Obat Antidiabetes Selain InsulinKelasContohMekanisme AksiRute

SulfonilureaKlorpropamid, Glibenklamid, Gliklazid, Glimepirid, Glipizid, Tolazamid, TolbutamidMenstimulasi Sekresi Insulin (khususnya 6 24 jam)Oral

Prandial insulin releasers(Meglitinid)Repaglinid, NateglinidMenstimulasi sekresi insulin (reaksi cepat an pendek < 6 jam)Oral

BiguanidMetforminMeningkatkan aksi insulinOral

TiazolidinedionesPioglitazon, RosiglitazonMeningkatkan aksi insulin (agonis PPAR )Oral

Penghambat -glikosidaseMiglitolSlow rate of carbohydrate digestionOral

Incretin mimeticExenatidMeniru GLP-1: meningkatkan insulin prandialkeluarnyaSCInjeksi

Gliptins (Penghambat DPP-4)SitagliptinMenghambat DPP-4: meningkatkan keluarnya insulin prandial

Oral

Amylin analogPramlintidMenekan sekresi glukagon dan memperlambat pengosongan lambungSCInjeksi

Golongan SulfonilureaMekanisme kerjanya merangsang sekresi insulin dari granul sel-sel Langerhans pankreas. Rangsangannya melalui interaksinya dengan ATP-sensitive K channel pada membran sel yang menimbukan depolarisasi membran dan keadaan ini akan membuka kanal Ca. dengan terbukanya kanal Ca maka ion Ca2+ akan masuk ke sel , merangsang granul insulin untuk mengsekresikan insulin.

Gambar 5. Mekanisme Kerja Obat Golongan Sulfonilurea

Golongan MeglitinidRepaglinid dan nateglinid merupakan golongan meglitinid, mekanisme kerjanya sama dengan sulfonilurea tetapi struktur kimianya sangat berbeda. Golongan ADO ini merangsang insulin dengan menutup kanal K yang ATP-independent di sel pankreas. Golongan BiguanidBiguanid sebenarnya bukan obat hipoglikemik tetapi suatu antihiperglikemik, tidak menyebabkan rangsangan sekresi insulindan umumnya tidak menyebabkan hipoglikemia. Contohnya adalah Metformin menurunkan produksi glukosa di hepar dan meningkatkan sensitivitas jaringan otot dan adipose terhadap insulin.

DAFTAR PUSTAKA

Basuki, E., 2004, Penatalaksanaan Diabetes Mellitus Terpadu, Pusat Diabetes dan Lipid RSUP Nasional Cipto Mangunkusumo-FKUI, Jakarta.

Dirjen Bina Farmasi, 2005, Pharmaceutical Care Untuk Penyakit Diabetes Mellitus, Depkes RI, Jakarta.

Offermanns, S., 2008, Encyclopedia of Molecular Pharmacology 2nd edition, Springer, Jerman,

Setiabudy, R., 2007, Farmakologi dan Terapi, Balai Penerbit FKUI, Jakarta.