di wi-fi corner uteran madiun skripsietheses.iainponorogo.ac.id/8279/1/aplod.pdf · pengaruh harga...
TRANSCRIPT
PENGARUH HARGA DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP
KEPUTUSAN PEMBELIAN WI-FI ID
DI WI-FI CORNER UTERAN MADIUN
Skripsi
Disusun oleh:
Faisal Lutfi
NIM 210715072
Dosen Pembimbing:
Yunaita Rahmawati, S.E., M.Si., Ak.
NIP. 198406042019032012
JURUSAN EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
PONOROGO
2019
i
ABSTRAK
Lutfi, Faisal. 2019. Pengaruh Harga Dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan
Pembelian Wi-Fi Id di Wi-Fi Corner Uteran Madiun. Skripsi Jurusan Ekonomi
Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri
Ponorogo (IAIN) Ponorogo. Pembimbing Yunaita Rahmawati, S.E., M.Si., Ak.
Kata Kunci: Nilai, Keunggulan dan Tahapan.
Keputusan pembelian dipengaruhi oleh harga dan kualitas produk. Wi-Fi Id
merupakan salah satu produk penyedia jasa layanan internet dari PT. Telkom.
Berdasarkan teori seharusnya harga mempengaruhi keputusan pembelian, namun
walaupun harga Wi-Fi Id mahal, tetapi berdasarkan wawancara pelanggan tetap
membeli. Kualitas produk juga mempengaruhi keputusan pembelian, di Wi-Fi Id
memiliki kualitas kecepatan yang bagus tetapi berdasarkan wawancara dengan
konsumen jaringannya tidak stabil walaupun begitu pelanggan tetap membeli.
Dimana dari uraian diatas terjadi kesenjangan antara teori dan fakta yang menjadi
latar belakang untuk melakukan penelitian.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) pengaruh harga terhadap
keputusan pembelian Wi-Fi Id di Wi-Fi Corner Uteran Madiun. (2) pengaruh
kualitas produk terhadap keputusan pembelian Wi-Fi Id di Wi-Fi Corner Uteran
Madiun. (3) pengaruh harga dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian
Wi-Fi Id di Wi-Fi Corner Uteran Madiun.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Penelitian ini menggunakan
kuesioner sebagai alat pengumpul data. Adapun populasi dalam penelitian ini
sebanyak 796 orang yang menggunakan Wi-Fi Id di Wi-Fi Corner Uteran Madiun,
yang dijadikan sampel sebanyak 89 responden. Dan metode analisis yang
digunakan adalah regresi sederhana dan regresi linier berganda. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa: Harga berpengaruh secara signifikan terhadap Keputusan
Pembelian Wi-Fi Id di Wi-Fi Corner Uteran Madiun yang dibuktikan dengan nilai
3,453 lebih besar dari 1,988. Kualitas produk berpengaruh secara
signifikan terhadap Keputusan Pembelian Wi-Fi Id di Wi-Fi Corner Uteran
Madiun yang dibuktikan dengan nilai 3,607 lebih besar dari 1,988.
Secara simultan harga dan kualitas produk berpengaruh secara signifikan terhadap
Keputusan Pembelian Wi-Fi Id di Wi-Fi Corner Uteran Madiun yang dibuktikan
dengan nilai Fhitung sebesar 42,935 lebih besar dari Ftabel 3,10 dan koefisien
determinasi (R Square) sebesar 50% sisanya yaitu 50% dipengaruhi variabel lain
yang belum diteliti dalam penelitian ini.
ii
iii
iv
v
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Keputusan pembelian menurut Kotler & Amstrong adalah tahap dalam
proses pengambilan keputusan pembeli dimana konsumen benar-benar
membeli.1 Menurut Fandy Tjiptono keputusan pembelian adalah sebuah
proses dimana konsumen mengenal masalahnya, mencari informasi mengenai
produk atau merek tertentu dan mengevaluasi seberapa baik masing-masing
alternatif tersebut dapat memecahkan masalahnya, yang kemudian mengarah
kepada keputusan pembelian.2 Dari keputusan pembelian tercipta kepuasan
pelanggan yang merupakan salah satu faktor paling penting untuk
memenangkan persaingan.3
Keputusan pembelian salah satunya dipengaruhi oleh harga. Harga
merupakan salah satu faktor yang menentukan keputusan pembelian. Menurut
Kotler dan Amstrong harga telah menjadi faktor utama yang mempengaruhi
pilihan para pembeli, harga menjadi elemen yang paling penting dalam
menentukan pangsa pasar.4
Pengertian harga menurut Fandi Tjiptono dapat diartikan sebagai jumlah
uang (satuan moneter) dan/atau aspek lain (non-moneter) yang mengandung
1 Nisrinna Dwi Sagarawanti, Wahyu Hidayat, “Pengaruh Kualitas Produk Dan Harga Terhadap
Keputusan Pembelian Sepeda Motor (Studi Pada Konsumen Pengguna Sepeda Motor Yamaha Mio di Pemalang)” dalam Jurnal Administrasi Bisnis Universitas Diponegoro Vol 7 No 2 (2018), 122
2Intan Lina Katrin, “Pengaruh Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Di Restoran Javana
Bistro Bandung,” Jurnal Gastronomy Tourism Vol 6 (2016), 250. 3 Inka Janita Sembiring, Suharyono, Andriani Kusumawati, “Pengaruh Kualitas Produk Dan
Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan Dalam Membentuk Loyalitas Pelanggan”dalam
Jurnal Administrasi Bisnis Universitas Brawijaya Vol 15 No. 1 (2014), 4 4Philip Kotler dan Gary Armstrong, Prinsip-prinsip Pemasaran edisi 12,(Jakarta: Erlangga,
2008), 345
2
utilitas/kegunaan tertentu yang diperlukan untuk mendapatkan barang atau
jasa.5 Indikator harga menurut Kotler dan Amstrong adalah keterjangkauan
harga, kesesuaian harga dengan kualitas produk, daya saing harga, kesesuaian
harga dengan manfaat. 6 Penetapan harga yang tepat dapat memengaruhi
jumlah produk yang mampu di jual perusahaan. Sebuah teori menyatakan
bahwa biaya permintaan dan harga berbanding terbalik, yakni semakin tinggi
harga, semakin rendah permintaan terhadap produk.
“Dalam keadaan normal, permintaan dan harga mempunyai hubungan
terbalik. Artinya, semakin tinggi harga yang di tetapkan, semakin kecil
permintaan. jadi penjualan perusahaan akan menurun kalau harga jualnya
di naikkan dai P1 menjadi P2. Singkatnya, konsumen dengan anggaran
terbatas mungkin akan membeli sedikit barang kalau harganya terlalu
tinggi”.7
Berdasarkan teori diatas bisa ditarik kesimpulan bahwa harga berpengaruh
terhadap keputusan pembelian. Semakin tinggi harga keputusan pembelian
semakin menurun dan semakin rendah harga semakin tinggi keputusan
pembelian.
Selain harga, kualitas produk juga mempengaruhi keputusan pembelian,
menurut Durianto kualitas suatu produk menjadi awal untuk menciptakan
keputusan pembelian seseorang.8 Menurut Kotler dan Amstrong kualitas
produk adalah karakteristik produk atau jasa yang bergantung pada
kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan pelanggan yang dinyatakan atau
5Fandy Tjiptono, Pemasaran Jasa, (Yogyakarta: ANDI, 2014), 193 6Riyono, Gigih Erlik Budiharja, “Pengaruh Kualitas Produk, Harga, Promosi Dan Brand Image
Terhadap Keputusan Pembelian Produk Aqua Di Kota Pati,” Jurnal Stie Semarang, Vol 8 (2016),
101. 7Philip Kotler dan Gary Armstrong, Dasar-dasar Pemasaran jilid 1 (Jakarta: Prenhallindo,
1997), 350. 8Faisal Rahmatullah, “Pengaruh Kualitas Produk Dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian
Sepeda Motor Honda Spacy Pada PD. Mawar Putra Motor Sumedang,” skripsi (Bandung:
Universitas Pasundan, 2015), 8
3
diimplikasikan.9 Indikator kualitas produk menurut David Garvin adalah
aesthetics (estetika), perceived quality (kesan kualitas), performance (kinerja),
conformance (kesesuaian), durability (daya tahan).10
“Kualitas produk sangat mempengaruhi pembeli dalam mengambil
keputusan pembelian. Terdapat kecenderungan bagi konsumen untuk
memilih produk yang berkualitas. Apabila kualitas produk ditingkatkan,
perilaku konsumen untuk melakukan pembelian juga akan meningkat”.11
Berdasarkan teori di atas maka dapat ditarik kesimpulan kualitas produk
berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Semakin tinggi kualitas suatu
produk maka akan semakin tinggi keinginan konsumen memutuskan untuk
melakukan pembelian.
Wi-Fi Corner Uteran Telkom Uteran Madiun adalah salah satu cabang PT.
Telkom Indonesia yang beralamat di Jl. Raya Ponorogo-Madiun, Purworejo,
Uteran, Kecamatan Geger, Madiun. Di Wi-Fi Corner Uteran ini menyediakan
layanan Wi-Fi Id. Wi-Fi Id merupakan jaringan akses broadband yang menjadi
media untuk menikmati layanan internet berkecepatan tinggi serta berbagai
layanan multimedia lainnya memiliki kemampuan menjelajah super cepat
hingga 100Mbps yang dapat di akses melalui perangkat desktop, tablet juga
mobile dengan harga 7000/6jam.12
Dengan kata lain 28.000/hari. Wi-Fi Id
berbentuk voucher yang berisi kode voucher dan password yang digunakan
untuk login sehingga layanan bisa digunakan.
9Kotler dan Armstrong, Prinsip-prinsip, 272 10Zulian Yamit, Manajemen Kualitas Produk dan Jasa, (Yogyakarta: Ekonisia, 2005), 10. 11Fifyanita Ghanimata, Mustafa Kamal, “Analisis Pengaruh Harga, Kualitas Produk, Dan
Lokasi Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Pada Pembeli Produk Bandeng Juwana Elrina
Semarang),” Diponegoro Journal Of Management, Vol 1 (2012), 3 12Telkom Indonesia, Tentang Wi-Fi Id dalam https://Wi-Fi.id/tentang (diakses pada tanggal 1
Februari 2019 jam 09.54 wib).
4
Harga pada Wi-Fi Id ini mengalami kenaikan yang awalnya Rp 5.000/6
jam naik menjadi Rp 7.000/6 jam. Walaupun harga produk di Wi-Fi Corner
Uteran ini mengalami kenaikan harga, berdasarkan wawancara dengan pihak
Wi-Fi Corner Uteran volume penjualan di Wi-Fi Corner Uteran tidak
mengalami banyak perubahan seperti data yang ditunjukan dalam tabel berikut
ini13
:
Tabel 1.1
Data penjualan dan pendapatan Wi-Fi Corner Uteran Madiun
Bulan Oktober 2018 sampai dengan Mei 2019
No Bulan Harga
Penjualan
(Voucher)
Pendapatan
(Rupiah)
Keterangan
1 Oktober 2018 5000/6jam 89 623.000 Sebelum kenaikan harga
2 November 2018 7000/6jam 92 644.000 Sesudah kenaikan harga
3 Desember 2018 7000/6jam 97 679.000 Sesudah kenaikan harga
4 January 2019 7000/6jam 103 721.000 Sesudah kenaikan harga
5 Februari 2019 7000/6jam 101 707.000 Sesudah kenaikan harga
6 Maret 2019 7000/6jam 95 665.000 Sesudah kenaikan harga
7 April 2019 7000/6jam 102 714.000 Sesudah kenaikan harga
8 Mei 2019 7000/6jam 117 819.000 Sesudah kenaikan harga
Sumber: Data Wi-Fi Corner Uteran.
Dari data diatas dapat diketahui bahwa penjualan tidak mengalami
penurunan yang besar, dan bisa dikatakan penjualan cukup stabil, bahkan
terjadi kenaikan yang lebih tinggi dari bulan sebelumnya yaitu pada bulan Mei
13 Rochmadi, Wawancara, 25 Mei 2019.
5
dengan kenaikan sebesar 14,7%. Menurut pihak Wi-Fi Corner Uteran
kenaikan ini disebabkan karena pada bulan Mei ada hari libur puasa dan hari
raya, dan banyak yang menghabiskan hari liburnya di Wi-Fi Corner untuk
menggunakan layanan Wi-Fi Id.14
Berdasarkan hasil wawancara dengan saudara Dani Setiawan
mengatakan harganya mahal untuk ukuran internet yang hanya bisa di
gunakan selama 6 jam, tetapi dia tetap melakukan pembelian karena
menurutnya internetnya cepat walaupun harga yang tertera tidak sesuai dengan
harga yang dibayar.15
Wawancara lain dengan saudari Ayu Febrianti
mengatakan bahwa menurutnya harganya memang mahal, tetapi dia tetap
melakukan pembelian karena sering download film dan internet di Wi-Fi Id
cepat serta kuotanya besar sehingga dia bisa download banyak film.16
Dari
wawancara tersebut memang harga Wi-Fi Id memang lebih mahal tetapi
konsumen tetap membeli karena merasa kualitas kecepatannya tinggi.
Sedangkan menurut teori semakin tinggi harga maka akan menurun keputusan
pembelian.
Harga yang ditawarkan Wi-Fi Id memang lebih mahal dari pesaing,
tetapi Wi-Fi Corner Uteran mengatakan bahwa mereka memberikan kualitas
produk yang baik. Dengan memberikan kecepatan layanan internet yang cepat,
namun layanan internet hanya bisa digunakan diarea Wi-Fi Corner. Dengan
kata lain yang menarik para pelanggan untuk menggunakan layanan mereka,
kecepatan internetnya yang tinggi.
14Ibid. 15 Dani Setiawan, Wawancara, 29 Oktober 2019 16 Ayu Febrianti, Wawancara, 29 Oktober 2019
6
Berdasarkan dari hasil wawancara dengan saudara Muhammad Farhan
mengatakan bahwa menurutnya Internetnya cepat tapi jaringannya tidak stabil,
dia sering menggunakan layanan dan beberapa kali jaringan terputus sehingga
harus login ulang. Dia tetap melaukan pembelian karena memang
membutuhkan internet yang cepat, dan tidak mempermasalahkan walaupun
terkadang jaringan internetnya terputus dan harus login ulang.17
Wawancara
lain dengan Aditya Pratama mengatakan bahwa menurutnya setelah
tersambung seharusnya langsung masuk web login tetapi dia beberapa kali
tidak langsung masuk ke web login harus memasukkan sendiri alamat web
dan terkadang web login tidak bisa diakses. Dia tetap melakukan pembelian
karena internet Wi-Fi Id lebih cepat dari internet di rumahnya jadi ketika
butuh download atau upload data ukuran besar bisa lebih cepat.18
Hasil penelitian terdahulu yang dilakukan Santri Zulaicha, Rusda Irawati
pada tahun 2016 yang berjudul “Pengaruh Produk Dan Harga Terhadap
Keputusan Pembelian Konsumen di Morning Bakery Batam”. Menunjukan
bahwa harga berpengaruh sebesar 31,9% terhadap keputusan pembelian.
Kualitas produk berpengaruh sebesar 61,7% terhadap keputusan pembelian.
Pengaruh harga dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian sebesar
58,1% sehingga 41,9% dipengaruhi variabel lain yang tidak dimasukkan
dalam model penelitian.19
17Muhammad Farhan, 1 November 2019 18Aditya Pratama, 2 November 2019 19Santri Zulaicha, Rusda Irawati, “Pengaruh Produk Dan Harga Terhadap Keputusan
Pembelian Konsumen di Morning Bakery Batam” dalam Jurnal Inovasi Bisnis Vol 4 (2016), 133-
134
7
Hasil penelitian lain yang dilakukan Danny Kurniawan, Apriatni EP pada
tahun 2018 yang berjudul “Analisis Pengaruh Harga Dan Kualitas Produk
Terhadap Keputusan Pembelian Produk Sari Roti Di Kota Semarang”.
Menunjukan bahwa harga berpengaruh sebesar 30,2% terhadap keputusan
pembelian. Kualitas produk berpengaruh sebesar 35,6% terhadap keputusan
pembelian. Pengaruh harga dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian
sebesar 42,4% sehingga 57,6% dipengaruhi variabel lain yang tidak
dimasukkan dalam model penelitian.20
Hasil penelitian lain yang dilakukan Ipa Audina Br Harahap S, Wahyu
Hidayat pada tahun 2018 yang berjudul “Pengaruh Kualitas Produk Dan
Harga Terhadap Keputusan Pembelian Masker Wajah Mustika Ratu (Studi
Kasus pada Konsumen Kec. Tembalang Kota Semarang”. Menunjukan bahwa
harga berpengaruh sebesar 29,7% terhadap keputusan pembelian. Kualitas
produk berpengaruh sebesar 21,5% terhadap keputusan pembelian. Pengaruh
harga dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian sebesar 35,6%
sehingga 64,4% dipengaruhi variabel lain yang tidak dimasukkan dalam
model penelitian.21
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa terjadi ketidaksesuain
antara teori dan fakta karena harga yang ditawarkan oleh Wi-Fi Id mahal tetapi
pelanggan tetap membeli karena mencari internet yang cepat dan kuota yang
20Danny Kurniawan, Apriatni EP, “Analisis Pengaruh Harga Dan Kualitas Produk Terhadap
Keputusan Pembelian Produk Sari Roti Di Kota Semarang” dalam Jurnal Administrasi Bisnis Universitas Diponegoro Vol 7 No 2 (2018), 5-6
21Ipa Audina Br Harahap S, Wahyu Hidayat, “Pengaruh Kualitas Produk Dan Harga Terhadap
Keputusan Pembelian Masker Wajah Mustika Ratu (Studi Kasus pada Konsumen Kec. Tembalang
Kota Semarang” dalam Jurnal Administrasi Bisnis Universitas Diponegoro Vol 7 No 3 (2018), 1
8
besar. Sedangkan dalam teori menjelaskan harga merupakan faktor utama
yang mempengaruhi pilihan para pembeli. Selain harga kualitas produk juga
mempengaruhi keputusan pembelian. Dan Wi-Fi Id memberikan kualitas yang
baik dengan kecepatan layanan internet yang tinggi. Fakta dari hasil
wawancara jaringan terkadang terputus dan harus melakukan login ulang,
masalah lain ketika tersambung tidak langsung masuk web untuk login dan
kadangkala web login bermasalah walaupun begitu pelanggan tetap
melakukan pembelian. Sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul “Pengaruh Harga Dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan
Pembelian Wi-Fi Id di Wi-Fi Corner Uteran Madiun.”
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah penelitian ini adalah:
1. Apakah harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian Wi-Fi Id di Wi-
Fi Corner Uteran Madiun?
2. Apakah kualitas produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian Wi-Fi
Id di Wi-Fi Corner Uteran Madiun?
3. Apakah harga dan kualitas produk berpengaruh terhadap keputusan
pembelian Wi-Fi Id di Wi-Fi Corner Uteran Madiun?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh harga terhadap keputusan pembelian Wi-Fi
Id di Wi-Fi Corner Uteran Madiun
9
2. Untuk mengetahui pengaruh kualitas produk terhadap keputusan
pembelian produk Wi-Fi Id di Wi-Fi Corner Uteran Madiun
3. Untuk mengetahui pengaruh harga dan kualitas produk terhadap
keputusan pembelian Wi-Fi Id di Wi-Fi Corner Uteran Madiun
D. Kegunaan Penelitian
Penelitian ini penulis lakukan agar bermanfaat dan berguna bukan hanya
bagi penulis secara pribadi, tetapi juga berguna sebagai salah satu sumbangan
pemikiran bagi oranglain yaitu, sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi,
sumbangan yang berniali ilmiah bagi perkembengan khasanah ilmu
Ekonomi Syariah. Selain itu, penelitian ini juga di gunakan untuk
mengetahui dan memahami secara mendalam mengenai harga dan kualitas
produk pada perilaku konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian.
Adapun keputusan pembelian merupakan bagian dari pemasaran yang
nantinya berguna sebagai bahan untuk kajian menyusun hipotesis bagi
penelitian selanjutnya.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Perusahaan
Hasil dari penelitian ini diharapkan sebagai pertimbangan dan
masukan perusahaan dalam mengambil keputusan untuk
mengoptimalkan strategi pemasaran dalam menganalisis faktor-faktor
10
yang memengaruhi konsumen dalam pengambilan keputusan
pembelian pada Minimarket Amarta Mlilir Jl. Ponorogo-Madiun
b. Bagi konsumen, diharapkan dapat memberikan sumber pengetahuan
umum, rujukan serta acuan bagi semua pihak yang ingin memahami
perilaku konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian dan dapat
di gunakan supaya lebih jeli dalam menetukan keputusan pembelian.
E. Sistematika Penulisan
BAB I Pendahuluan
Pada bab ini berisi mengenai penjelasan secara umum dan gambaran
tentang teori keputusan pembelian, teori harga, teori kualitas produk,
latarbelakang masalah, identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika pembahasan.
BAB II Teori, Penelitian Terdahulu, Kerangka Berfikir dan Hipotesis
Pada bab ini berisi teori secara mendetil yang terdiri harga, Kualitas
produk dan keputusan pembelian, wawancara dan deskripsi tentang Wi-Fi Id,
penelitian terdahulu, kerangka pemikiran dan hipotesis penelitian.
BAB III Metode Penelitian
Pada bab ini berisi rancangan penelitian, variabel penelitian yaitu harga
(X1), kualitas produk (X2), keputusan pembelian (Y), definisi operasional
yaitu tentang harga (X1), kualitas produk (X2), keputusan pembelian (Y),
populasi, sampel, dan tehnik sampling, instrumen penelitian, validitas dan
realibilitas instrumen, tehnik pengolahan dan analisis data.
11
BAB IV Hasil Dan Pembahasan
Pada Bab ini berisi hasil pengujian instrumen (validitas dan reliabilitas),
hasil pengujian deskripsi, hasil pengujian hipotesis, dan pembahasan.
BAB V Penutup
Pada bab ini berisikan temuan studi berupa kesimpulan dari keseluruhan
pembahasan dan saran rekomendasi dari hasil kesimpulan tersebut.
12
BAB II
TEORI, PENELITIAN TERDAHULU, KERANGKA BERFIKIR DAN
HIPOTESIS
A. Landasan Teori
1. Keputusan Pembelian
a. Pengertian Keputusan Pembelian
Keputusan pembelian menurut Kotler & Amstrong adalah
tahap dalam proses pengambilan keputusan pembeli dimana
konsumen benar-benar membeli.1 Menurut Fandy Tjiptono
keputusan pembelian adalah sebuah proses dimana konsumen
mengenal masalahnya, mencari informasi mengenai produk atau
merek tertentu dan mengevaluasi seberapa baik masing-masing
alternatif tersebut dapat memecahkan masalahnya, yang kemudian
mengarah kepada keputusan pembelian.2
Perilaku pembelian sangat berbeda untuk tiap produk. Berikut
tipe perilaku pembelian konsumen berdasarkan tingkat keterlibatan
pembeli dan tingkat perbedaan diantara merek3:
1) Perilaku pembelian kompleks
Konsumen melakukan perilaku konsumen kompleks ketika
mereka sangat terlibat dalam pembelian dan merasa ada
1Nisrinna Dwi Sagarawanti, Wahyu Hidayat, “Pengaruh Kualitas Produk Dan Harga Terhadap
Keputusan Pembelian Sepeda Motor (Studi Pada Konsumen Pengguna Sepeda Motor Yamaha Mio
di Pemalang)” dalam jurnal Administrasi Bisnis Universitas Diponegoro Vol 7 No 2 (2018), 122 2Intan Lina Katrin, “Pengaruh Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Di Restoran Javana
Bistro Bandung,” Jurnal Gastronomy Tourism Vol 6 (2016), 250. 3Philip Kotler dan Gary Armstrong, Prinsip-prinsip Pemasaran edisi 12,(Jakarta: Erlangga,
2008), 178
13
perbedaan yang signifikan antara merek. Konsumen mungkin
terlibat ketika produk itu mahal, beresiko, jarang dibeli, dan
sangat memperlihatkan ekspresi diri.
2) Perilaku pembelian pengurangan Disonasi
Perilaku pembelian pengurangan Disonasi terjadi ketika
konsumen sangat terlibat dalam pembelian yang mahal, jarang
dilakukan, atau berisiko, tetapi hanya melihat sedikit perbedaan
antar merek.
3) Perilaku pembelian Kebiasaan
Perilaku pembeli kebiasaan terjadi dalam keadaan
keterlibatan konsumen yang rendah dan sedikit perbedaan
merek.
4) Perilaku pembelian mencari keragaman
Perilaku pembelian mencari keragaman terjadi dalam
situasi yang mempunyai karakter keterlibatan konsumen rendah
tetapi anggapan perbedaan merek yang signifikan. Keputusan
konsumen untuk membeli suatu produk pun dipengaruhi oleh
banyak faktor. Penukaran merek terjadi untuk mencari
keragaman dan bukan karena ketidak puasan.4
4Ibid., 178-179
14
Proses keputusan pembelian terdiri dari lima tahap yaitu5:
Gambar 2.1
Proses keputusan pembelian
Sumber: Kotler dan Armstrong, Prinsip-prinsip Pemasaran
a. Pengenalan kebutuhan
Proses pembelian dimulai dengan pengenalan kebutuhan
(need recognition), pembeli menyadari suatu masalah atau
kebutuhan. Kebutuhan dipicu oleh rangsangan internal ketika
kebutuhan normal seseorang seperti rasa lapar atau haus timbul
pada tingkat yang cukup tinggi sehingga menjadi dorongan.
Kebutuhan juga bisa dipicu oleh rangsangan eksternal seperti
iklan atau diskusi dengan teman yang bisa membuat seseorang
berpikir membeli suatu produk.
b. Pencarian informasi
Tahap proses keputusan pembelian dimana ingin mencari
informasi lebih banyak, konsumen mungkin hanya
memperbesar perhatian atau melakukan pencarian secara aktif.
Konsumen yang tertarik mungkin mencari lebih banyak
informasi atau mungkin tidak. Jika dorongan konsumen itu
5Ibid., 179
Pengenalan
Kebutuhan
Pencarian
Informasi
Evaluasi
Alternatif
Keputusan
Pembelian
Perilaku
Pasca pembelian
15
kuat dan produk yang memuaskan ada di dekat konsumen itu,
konsumen mungkin akan membelinya kemudian. Jika tidak
konsumen bisa menyimpan kebutuhan itu dalam ingatannya
atau melakukan pemcarian informasi (information search) yang
berhubungan dengan kebutuhan.
c. Evaluasi alternatif
Tahap proses keputusan pembelian dimana konsumen
menggunakan informasi untuk mengevaluasi merek alternatif
dalam sekelompok pilihan. Cara konsumen mengevaluasi
bergantung pada konsumen pribadi dan situasi tertentu. Dalam
beberapa kasus, konsumen menggunakan kalkulasi yang
cermat dan pemikiran logis. Pada waktu yang lain konsumen
tidak mengevaluasi namun membeli berdasar dorongan dan
bergantung pada intuisi.
d. Keputusan pembelian
Keputusan pembeli tentang merek mana yang akan dibeli.
Pada umumnya keputusan pembelia konsumen adalah
membelimerek yang paling disukai, tetapi dua faktor bisa
berada antara niat pembelian dan keputusan pembelian. Faktor
tersebut adalah sikap orang lain dan faktor situasional yang
tidak terduga.6
6Ibid., 179-181
16
e. Perilaku pascapembelian
Tahap proses keputusan pembeli di mana konsumen
mengambil tidaka selanjutnya setelah pembelian, berdasarkan
kepuasan atau ketidak puasan mereka. Setelah pembelian
produk, konsumen akan merasa puas atau tidak puas terlibat
dalam perilaku pascapembelian. Kepuasan pelanggan penting,
karena pelanggan yang puas akan membeli produk lagi,
memberitahukan hal-hal baik produk pada orang lain.
Sedangkan pelanggan yang tidak puas yang menyebarkan hal-
hal buruk tentang produk bisa merusak sikap konsumen pada
produk dan perusahaan.7
b. Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian
Keputusan pembelian salah satunya dipengaruhi oleh harga.
Harga merupakan salah satu faktor yang menentukan keputusan
pembelian. Menurut Kotler dan Amstrong harga telah menjadi
faktor utama yang mempengaruhi pilihan para pembeli, harga
menjadi elemen yang paling penting dalam menentukan pangsa
pasar.8 Selain harga kualitas produk juga mempengaruhi keputusan
pembelian, menurut Durianto kualitas suatu produk menjadi awal
untuk menciptakan keputusan pembelian seseorang.9
7Ibid., 181-184 8Ibid., 345. 9Faisal Rahmatullah, “Pengaruh Kualitas Produk Dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian
Sepeda Motor Honda Spacy Pada PD. Mawar Putra Motor Sumedang,” skripsi (Bandung:
Universitas Pasundan, 2015), 8
17
c. Indikator Keputusan Pembelian
Indikator keputusan pembelian menurut Kotler adalah10
:
1) Kemantapan pada sebuah produk
2) Kebiasaan dalam membeli produk
3) Memberikan rekomendasi kepada orang lain
4) Melakukan pembelian ulang.11
2. Harga
a. Pengertian harga
Menurut Fandi Tjiptono harga dapat diartikan sebagai jumlah
uang (satuan moneter) dan/atau aspek lain (non-moneter) yang
mengandung utilitas/kegunaan tertentu yang diperlukan untuk
mendapatkan barang atau jasa.12
Menurut Kotler dan Amstrong harga dalah jumlah yang
ditagihkan atas suatu produk atau jasa. Lebih luas lagi, harga
adalah jumlah semua nilai yang diberikan oleh pelanggan untuk
mendapatkan keuntungan dari memiliki atau menggunakan suatu
produk atau jasa. Sepanjang sejarah, harga telah menjadi faktor
utama yang mempengaruhi pilihan para pembeli. Dalam beberapa
dekade terakhir, beberapa faktor diluar harga menjadi semakin
penting. Namun harga tetap menjadi elemen yang paling penting
dalam menentukan pangsa pasar dan keuntungan perusahaan.
10 Ipa Audina Br Harahap S, Wahyu Hidayat, “Pengaruh Kualitas Produk Dan Harga Terhadap
Keputusan Pembelian Masker Wajah Mustika Ratu (Studi Kasus pada Konsumen Kec. Tembalang
Kota Semarang” dalam Jurnal Administrasi Bisnis Undip Vol 7 No 3 (2018), 4 11Ibid., 4 12Fandy Tjiptono, Pemasaran Jasa, (Yogyakarta: ANDI, 2014), 193
18
Harga adalah satu-satunya elemen dalam bauran pemasaran yang
menghasilkan pendapatan dan bersifat paling fleksibel.13
Perusahaan harus mempertimbangkan banyak faktor dalam
memutuskan keputusan
13Kotler dan Armstrong, Prinsip-prinsip, 345
19
20
harga. Mula-mula perusahaan harus memutuskan dimana dimana
penawaran pasarnya. Semakin jelas tujuan perusahaan, semakin
mudah perusahaan menetapkan harga.14
Pada dasarnya ada
14Philip Kotler, Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran Edisi 13 jilid 2, (Jakarta: Erlangga,
21
beraneka ragam tujuan penetapan harga. Berikut ini adalah
beberapa diantaranya15
:
1) Tujuan berorientasi pada laba
Asumsi teori ekonomi klasik menyatakan setiap perusahaan
selalu memilih harga yang dapat menghasilkan laba terbesar.
Tujuan ini dikenal dengan istilah maksimisasi laba. Dalam era
persaingan global yang kondisinya sangat kompleks dan
banyak variabel yang berpengaruh terhadap daya saing setiap
perusahaan, maksimisasi laba sangat sulit dicapai, karena sukar
sekali untuk dapat memperkirakan secara akurat jumlah
penjualaan yang dapat dicapau pada tingkat harga
tertentu.dengan demikian, tidak mungkin sebuah perusahaan
dapat mengetahui secara pasti tingkat harga yang dapat
menghasilkan laba maksimum. 16
2) Tujuan berorientasi pada volume
Selain tujuan berorientasi pada laba laba, ada pula
perusahaan yang menetapkan harganya berdasarkan tujuan
yang berorientasi pada volume tertentu atau yang biasa dikenal
dengan istilah volume pricing objectives. Harga ditetapkan
sedemikian rupa agar dapat mencapai target volume penjualan,
nilai penjualan, atau pangsa pasar. Tujuan ini banyak
2009), 75-76
15Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran Edisi 4 (Yogyakarta: ANDI, 2017), 291 16Ibid., 292
22
ditetapkan oleh maskapai penerbangan, institusi pendidikan,
perusahaan tour and travel, pengusaha bisokop dan pemilik
bsinis pertunjukan, serta panitia penyelenggara seminar-
seminar.
3) Tujuan berorientasi pada citra
Citra sebuah perusahaan dapat dibentuk melalui startegi
penetapan harga. Perusahaan dapat menetapkan harga mahal
untuk mem bentuk atau mempertahankan citra pestisius.
Sementara itu, harga murah dapat digunakan untuk membentuk
citra nilai tertentu, misalnya dengan memberikan jaminan
bahwa harganya merupakan harga yang terendah di suatu
wilayah tertentu. Pada hakikatnya penetapan harga mahal atau
murah bertujuan untuk meningkatkan persepsi konsumen
terhadap keseluruhan bauran produk yang ditawarkan.17
4) Tujuan stabilisasi harga
Dalam pasar yang konsumennya sangat sensitif terhadap
harga, bila sebuah perusahaan menurunkan harganya, maka
para pesaingya menurunkan harga mereka pula. Kondisi seperti
ini yang mendasari terbentuknya tujuan stabilisasi harga dalam
industri-industri tertentu yang produknya terstandarisasi
(misalnya, minyak bumi). Tujuan stabilisasi dilakukan dengan
17Ibid., 292
23
jalan menetapkan harga untuk mempertahankan hubungan yang
stabil antara harga sebuah perusahaan dan harga pemimpin
industri.
5) Tujuan-tujuan lainnya
Harga dapat pula ditetapkan dengan tujuan mencegah
masuknya pesaing, mempertahankan loyalitas pelanggan,
mendapat aliran kas secepatnya, atau menghindari campur
tangan pemerintah.18
Secara garis besar peranan harga dapat dijabarkan sebagai
berikut19
:
1) Harga yang dipilih berpengaruh langsung terhadap permintaan
dan menentukan tingkat aktivitas. Harga yang terlampau mahal
atau sebaliknya terlalu murah berpotensi menghambat
pengembangan produk. Oleh, sebab itu pegukuran sensitivitas
harga amat penting dilakukan
2) Harga jual secara langsung menentukan profitabilitas operasi
3) Harga yang ditetapkan oleh perusahaan mempengaruhi persepsi
umum terhadap produk atau merek dan berkontribusi pada
positioning merek. Konsumen seringkali menjadikan harga
sebagai indikator kualitas, khususnya dalam pasar produk
konsumen.
18Ibid., 292-293 19Ibid., 291
24
4) Harga merupakan alat atau wahana langsung untuk melakukan
perbandingan antar produk atau merek yang saling bersaing.
5) Strategi penetapan harga harus selaras dengan komponen
bauran pemasaran lainnya.
6) Akselerasi perkembangan teknologi dan semakin singkatnya
siklus hidup produk menuntut penetapan harga yang akurat
sejak awal
7) Proliferasi merek dan produk yang seringkali tanpa dibarengi
diferensiasi memadai berimplikasi pada pentingnya positioning
harga yang tepat
8) Peran pemerintah, etika, dan pertimbangan sosial membatasi
otonomi dan fleksibilitas perusahaan dalam menetapkan harga
9) Berkurangnya daya beli sejumlah kawasan berdampak pada
semakin tingginya sensitivitas harga, yang pada glirannya
memperkuat peranan harga sebagai instrument pendorong
penjualan dan pangsa pasar. 20
b. Indikator Harga
Menurut Kotler dan Amstrong, ada empat indikator yang
mencirikan harga yaitu21
:
1) Keterjangkauan harga
2) Kesesuaian harga dengan kualitas produk
20Ibid., 291 21Riyono, Gigih Erlik Budiharja, “Pengaruh Kualitas Produk, Harga, Promosi Dan Brand
Image Terhadap Keputusan Pembelian Produk Aqua Di Kota Pati,” Jurnal Stie Semarang, Vol 8
(2016), 101.
25
3) Daya saing harga
4) Kesesuaian harga dengan manfaat.22
3. Kualitas Produk
a. Pengertian Kualitas Produk
Menurut Kotler dan Amstrong kualitas produk adalah
karakteristik produk atau jasa yang bergantung pada
kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan pelanggan yang
dinyatakan atau diimplikasikan.23
Menurut Durianto kualitas suatu
produk menjadi awal untuk menciptakan keputusan pembelian
seseorang.24
Kualitas produk merupakan pemahaman bahwa produk yang
ditawarkan oleh penjual mempunyai nilai jual lebih yang tidak
dimiliki oleh produk pesaing. Oleh karena itu perusahaan berusaha
memfokuskan pada kualitas produk dan membandingkannya
dengan produk yang ditawarkan oleh pesaing.25
Kualitas produk (product quality) menurut Mower dan Minor
didefinisikan sebagai evaluasi menyeluruh pelanggan atas kebaikan
kinerja barang atau jasa. Kita dapat mengatakan bahwa penjual
22Ibid., 101. 23Kotler dan Amstrong, Prinsip-Prinsip, 272 24Faisal Rahmatullah, “Pengaruh Kualitas, 8 25Aswin Rakasiwi, “Pengaruh Kualitas Produk, Harga Dan Lokasi Terhadap Keputusan
Pembelian Batu Mulia Pada Toko Safhira Galeri Surakarta,” Jurnal Penelitian Dan Kajian Ilmiah
Fakultas Ekonomi Universitas Surakarta, Vol 14 (2016), 14.
26
telah menghasilkan mutu bila produk atau pelayanan penjual
tersebut memenuhi atau melebihi harapan pelanggan.26
Dalam produk terdapat tiga tngkatan, tingkatan pertama yaitu
core product, yakni semua manfaat pokok (core benefits) yang
ditawarkan produk kepada konsumen. Manfaat (benefit)
merupakan hasil yang diterima konsumen dari penggunaan atau
kepemilikan sebuah barang atau jasa. Jangan lupa, pemasaran
berkenaan dengan upaya menyediakan manfaat, bukan sekadar
atribut produk Contohnya, manfaat pokok sebuah mobil adalah
untuk transportasi. Sementara konsumen yang membeli kosmetik
sejatinya membeli ‘harapan’.27
Tingakatan kedua actual product, yaitu produk fisik atau
delivered service yang memberikan manfaat produk. Sebagai
contoh, saat kita membeli tiket pesawat Air Asia menuju Kuala
Lumpur, core product yang dibeli berupa time-critical transport,
sedangkan actual product berupa nama merek Air Asia, layout dan
layanan terminal bandara, konfigurasi tem at duduk dalam pesawat,
seragam awak kabin, sistem booking, serta fitur-fitur Iainnya.
26Fifyanita Ghanimata, Mustafa Kamal, “Analisis Pengaruh Harga, Kualitas Produk, Dan
Lokasi Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Pada Pembeli Produk Bandeng Juwana Elrina
Semarang),” Diponegoro Journal Of Management, Vol 1 (2012), 3. 27Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, 232
27
Tingkatan ketiga augmented product, yaitu actual product
ditambah fItur-fItur pendukung lainnya, seperti garansi, kredit,
layan antar, instalasi, dan reparasi purnabeli. 28
Terdapat kecenderungan bagi konsumen untuk memilih produk
yang berkualitas, sesuai dengan selera dan keinginan serta
memiliki harga yang relatif terjangkau. Jika konsumen merasa
cocok dengan suatu produk dan produk tersebut dapat memenuhi
kebutuhannya, maka konsumen akan mengambil keputusan untuk
membeli produk tersebut terus menerus. Untuk produk yang
merupakan kebutuhan pokok seperti makanan dan minuman,
konsumen sangat mempertimbangkan kualitasnya. Karena sangat
berhubungan dengan kesehatan manusia dan merupakan kebutuhan
pokok, maka kualitas produk sangat mempengaruhi pembeli dalam
mengambil keputusan pembelian. Apabila kualitas produk
ditingkatkan, perilaku konsumen untuk melakukan pembelian juga
akan meningkat.29
b. Indikator Kualitas Produk
Dimensi kualitas produk menurut David Garvin yaitu30
:
1) Performance (kinerja), yaitu karakteristik dari produk inti
2) Feature (kesesuaian), yaitu karakteristik pelengkap atau
tambahan
28Ibid., 232 29Fifyanita Ghanimata, Mustafa Kamal, “Analisis Pengaruh, 3 30Zulian Yamit, Manajemen Kualitas Produk dan Jasa, (Yogyakarta: Ekonisia, 2005), 10.
28
3) Durability (daya tahan), yaitu berapa lama produk dapat terus
digunakan
4) Aesthetics (estetika), yaitu menyangkut corak, ras dan daya
tarik produk
5) Perceived quality (kesan kualitas), yaitu menyangkut citra dan
reputasi produk serta tanggung jawab perusahaan
terhadapnya.31
B. Penelitian Terdahulu
Penelitian yang dilakukan Santri Zulaicha, Rusda Irawati pada tahun
2016 yang berjudul “Pengaruh Produk Dan Harga Terhadap Keputusan
Pembelian Konsumen di Morning Bakery Batam”. Dengan rumusan
masalah apakah ada pengaruh kualitas produk terhadap keputusan
pembelian konsumen di Morning Bakery Batam, apakah ada pengaruh
harga terhadap keputusan pembelian konsumen di Morning Bakery Batam,
sejauh mana pengaruh kualitas produk dan harga terhadap keputusan
pembelian di Morning Bakery Batam.
Metode yang digunakan untuk analisis adalah analisis regresi linier
berganda dengan responden sebanyak 186 orang. Hasilnya menunjukan
bahwa harga berpengaruh sebesar 31,9% terhadap keputusan pembelian.
Kualitas produk berpengaruh sebesar 61,7% terhadap keputusan
pembelian. Pengaruh harga dan kualitas produk terhadap keputusan
31Ibid., 10
29
pembelian sebesar 58,1% sehingga 41,9% dipengaruhi variabel lain yang
tidak dimasukkan dalam model penelitian.32
Penelitian yang dilakukan Rendi Hermawan, Apriatni Endang
Prihatini pada tahun 2017 yang berjudul “Pengaruh Kualitas Produk,
Harga Dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Motor Matik Yamaha
Mio M3 125 Pada Dealer Mataram Sakti Di Semarang”. Dengan rumusan
masalah apakah kualitas produk dapat mempengaruhi keputusan
pembelian Yamaha Mio M3 125 pada Dealer Mataram Sakti Semarang,
apakah harga dapat memepengaruhi keputusan pembelian Yamaha Mio
M3 125 pada Dealer Mataram Sakti Semarang, apakah promosi dapat
mempengaruhi keputusan pembelian Yamaha Mio M3 125 pada Dealer
Mataram Sakti Semarang, apakah kualitas produk, harga dan promosi
berpengaruh terhadap keputusan pembelian Yamaha Mio M3 125 pada
Dealer Mataram Sakti Semarang.
Metode yang digunakan untuk analisis adalah analisis regresi dengan
bantuan SPSS For Windows 23. Dengan responden sebanyak 76 orang.
Hasilnya menunjukan bahwa harga berpengaruh sebesar 4,2% terhadap
keputusan pembelian. Kualitas produk berpengaruh sebesar 11,8%
terhadap keputusan pembelian. Promosi berpengaruh sebesar 18,8%
terhadap keputusan pembelian. Pengaruh harga, kualitas produk dan
32Santri Zulaicha, Rusda Irawati, “Pengaruh Produk Dan Harga Terhadap Keputusan
Pembelian Konsumen di Morning Bakery Batam” dalam Jurnal Politeknik Bengkalis Vol 4 (2016),
133-134
30
promosi terhadap keputusan pembelian sebesar 25,6% sehingga 74,4%
dipengaruhi variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian.33
Penelitian yang dilakukan Asih Fatmawati S, Sri Suryoko pada tahun
2018 yang berjudul “Pengaruh Citra Merek, Kualitas Produk, Dan Harga
Terhadap Keputusan Pembelian Produk Tas Dan Sepatu Charles & Keith”.
Dengan rumusan masalah apakah terdapat pengaruh citra merek terhadap
keputusan pembelian konsumen Charles dan Keith di Semarang, apakah
terdapat pengaruh kualitas produk terhadap keputusan konsumen Charles
dan Keith di Semarang, apakah terdapat pengaruh harga terhadap
keputusan konsumen Charles dan Keith di Semarang, apakah terdapat
pengaruh citra merek, kualitas produk dan harga terhadap keputusan
pembelian konsumen Charles dan Keith di Semarang.
Metode yang digunakan untuk melakukan analisis adalah uji
validitas, uji reliabilitas, analisis tabulasi silang, koefisien korelasi,
koefisien korelasi berganda, koefisien determinasi, analisis regresi linear
sederhana, analisis regresi linear berganda, uji signifikansi (t-test), dan uji
simultan (F-test) yang diolah menggunakan program SPSS versi 20.
Dengan Responden berjumlah 100 orang. Hasilnya Hasilnya kualitas
produk berpengaruh sebesar 21,4% terhadap keputusan pembelian.
Kualitas produk berpengaruh sebesar 23,4% terhadap keputusan
pembelian. Hasilnya citra merek berpengaruh sebesar 17,6% terhadap
33Rendi Hermawan, Apriatni Endang Prihatini, “Pengaruh Kualitas Produk, Harga Dan
Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Motor Matik Yamaha Mio M3 125 Pada Dealer
Mataram Sakti Di Semarang” dalam Jurnal Administrasi Bisnis Universitas Diponegoro Vol 6 No
2 (2017), 1-3
31
keputusan pembelian. Pengaruh citra merek, harga dan kualitas produk
terhadap keputusan pembelian sebesar 51,1% sehingga 48,9% dipengaruhi
variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian.34
Penelitian yang dilakukan Danny Kurniawan, Apriatni EP pada tahun
2018 yang berjudul “Analisis Pengaruh Harga Dan Kualitas Produk
Terhadap Keputusan Pembelian Produk Sari Roti Di Kota Semarang”.
Dengan rumusan masalah adakah pengaruh harga terhadap keputusan
pembelian produk “Sari Roti” di Kota Semarang, adakah pengaruh
kualitas produk terhadap keputusan pembelian produk “Sari Roti” di Kota
Semarang, adakah pengaruh harga dan kualitas produk terhadap keputusan
pembelian produk “Sari Roti” di Kota Semarang.
Metode yang digunakan untuk melakukan analisis adalah uji analisis
korelasi, regresi sederhana, regresi berganda, dan uji asumsi klasik dengan
menggunakan aplikasi SPSS. Dengan responde berjumlah 100 orang.
Hasilnya menunjukan bahwa harga berpengaruh sebesar 30,2% terhadap
keputusan pembelian. Kualitas produk berpengaruh sebesar 35,6%
terhadap keputusan pembelian. Pengaruh harga dan kualitas produk
terhadap keputusan pembelian sebesar 42,4% sehingga 57,6% dipengaruhi
variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian. 35
34Asih Fatmawati S, Sri Suryoko, “Pengaruh Citra Merek, Kualitas Produk, Dan Harga
Terhadap Keputusan Pembelian Produk Tas Dan Sepatu Charles & Keith” dalam Jurnal
Administrasi Bisnis Universitas Diponegoro Vol 7 No 1 (2018), 1-4 35Danny Kurniawan, Apriatni EP, “Analisis Pengaruh Harga Dan Kualitas Produk Terhadap
Keputusan Pembelian Produk Sari Roti Di Kota Semarang” dalam Jurnal Administrasi Bisnis
Undip Vol 7 No 2 (2018), 5-6
32
Penelitian yang dilakukan Nisrinna Dwi Sagarawanti, Wahyu Hidayat
pada tahun 2018 yang berjudul “Pengaruh Kualitas Produk Dan Harga
Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor (Studi Pada Konsumen
Pengguna Sepeda Motor Yamaha Mio di Pemalang)”. Dengan rumusan
masalah bagaimana pengaruh kualitas produk terhadap keputusan
pembelian sepeda motor Yamaha Mio di daerah Pemalang, bagaimana
pengaruh harga terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha Mio
di daerah Pemalang, dan bagaimana pengaruh kualitas produk dan harga
terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha Mio di daerah
Pemalang.
Metode yang digunakan untuk melakukan analisis adalah uji validitas,
uji reliabilitas, uji korelasi, uji determinasi, uji regresi linier sederhana,
regresi linier berganda, uji signifikansi (uji t), dan uji F dengan bantuan
aplikasi SPSS 16.0. Dengan Responden berjumlah 100 orang. Hasilnya
kualitas produk berpengaruh sebesar 50,9% terhadap keputusan
pembelian. Pengaruh harga dan kualitas produk terhadap keputusan
pembelian sebesar 51,1% sehingga 48,9% dipengaruhi variabel lain yang
tidak dimasukkan dalam model penelitian.36
Penelitian yang dilakukan Ipa Audina Br Harahap S, Wahyu Hidayat
pada tahun 2018 yang berjudul “ Pengaruh Kualitas Produk Dan Harga
Terhadap Keputusan Pembelian Masker Wajah Mustika Ratu (Studi Kasus
pada Konsumen Kec. Tembalang Kota Semarang”. Dengan rumusan
36Nisrinna Dwi Sagarawanti, Wahyu Hidayat, “Pengaruh Kualitas Produk Dan Harga Terhadap
Keputusan Pembelian Sepeda Motor (Studi Pada Konsumen Pengguna Sepeda Motor Yamaha Mio
di Pemalang)” dalam jurnal Administrasi Bisnis Universitas Diponegoro Vol 7 No 2 (2018), 125
33
masalah adakah pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian
Masker Wajah Mustika Ratu di Kec. Tembalang Kota Semarang, adakah
pengaruh harga terhadap keputusan pembelian Masker Wajah Mustika
Ratu di Kec. Tembalang Kota Semarang. adakah pengaruh kualitas produk
dan harga terhadap keputusan pembelian Masker Wajah Mustika Ratu di
Kec. Tembalang Kota Semarang.
Metodologi yang digunakan untuk analisis adalah analisis regresi linier
berganda dengan responden berjumlah 100 orang. Hasilnya menunjukan
bahwa harga berpengaruh sebesar 29,7% terhadap keputusan pembelian.
Kualitas produk berpengaruh sebesar 21,5% terhadap keputusan
pembelian. Pengaruh harga dan kualitas produk terhadap keputusan
pembelian sebesar 35,6% sehingga 64,4% dipengaruhi variabel lain yang
tidak dimasukkan dalam model penelitian.37
Posisi penelitian ini terhadap penelitian sebelunya yaitu meneruskan
pada penelitian terdahulu yang sama-sama menggunakan variabel harga,
kualitas produk, dan keputusan pembelian. Selain itu juga sama dengan
penelitian terdahulu pada bagian harga dan keputusan pembelian.
Selanjutanya, pada penelitian terdahulu juga menggunakan kualitas produk
dan keputusan pembelian.
Selain itu, penelitian ini mengkaji suatu perbedaan pada bagian
penelitian. Pada penelitian terdahulu metode pengambilan sampel yang
37Ipa Audina Br Harahap S, Wahyu Hidayat, “Pengaruh Kualitas Produk Dan Harga Terhadap
Keputusan Pembelian Masker Wajah Mustika Ratu (Studi Kasus pada Konsumen Kec. Tembalang
Kota Semarang” dalam Jurnal Administrasi Bisnis Undip Vol 7 No 3 (2018), 1
34
digunakan menggunkan tehnik purposive sampling dan cluster sampling,
sedangkan dalam penelitian ini metode yang di gunakan menggunkan
Incidental Sampling. Selain itu, perbedaan terletak pada jumlah N
(responden) pada penelitian ini sebanyak 89 orang dengan perhitungan
sampel menggunakan rumus Yamane sedangkan pada penelitian terdahulu
jumlah penentuan sampel menggunakan cara yang dikemukakan Slovin
dan Cooper. Pada penelitian ini juga di lakukan analisis regresi sederhana
sedangkan dalam penelitian terdahulu tidak menggunakan. Pada penelitian
ini
C. Kerangka Pemikiran
Berdasarkan tujuan penelitian, teori tentang harga, kualitas produk,
keputusan pembelian serta penelitian terdahulu diatas, maka kerangka
pemikiran dalam penelitian ini adalah:
Gambar 2.2
Kerangka Pemikiran
Harga
(X1)
Keputusan
Pembelian
(Y)
Kualitas
Produk
(X2)
35
Kerangka pemikiran diatas menjelaskan bahwa harga
mempengaruhi keputusan pembelian, kualitas produk mempengaruhi
keputusan pembelian, serta harga dan kualitas produk bersama-sama
mempengaruhi keputusan pembelian. Penyusunan kerangka pemikiran ini
mengacu pada Sugiyono.38
D. Hipotesis
Hipotesis adalah pernyataan sementara yang diperkirakan akan
didukung oleh data empiris dalam penelitian.39
Dari rumusan masalah dan
kerangka pemikiran di atas maka hipotesis penelitian ini adalah:
1. Hipotesis terkait pengaruh harga terhadap keputusan pembelian
H1: Harga mempunyai pengaruh terhadap keputusan pembelian Wi-Fi
Id di Wi-Fi Corner Uteran Madiun
H0: Harga tidak mempunyai pengaruh terhadap keputusan pembelian
Wi-Fi Id di Wi-Fi Corner Uteran Madiun
2. Hipotesis terkait pengaruh kualitas produk terhadap keputusan
pembelian
H2: Kualitas produk mempunyai pengaruh terhadap keputusan
pembelian Wi-Fi Id di Wi-Fi Corner Uteran Madiun
H0: Kualitas produk tidak mempunyai pengaruh terhadap keputusan
pembelian Wi-Fi Id di Wi-Fi Corner Uteran Madiun
38 Sugiyono, Metodologi penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta),
2014, 61 39Indrawati, Metode Penelitian Manajemen dan Bisnis, (Bandung: PT Refika Aditama, 2015),
94
36
3. Hipotesis terkait pengaruh harga dan kualitas produk terhadap
keputusan pembelian
H3: Harga dan kualitas produk mempunyai pengaruh simultan
terhadap keputusan pembelian Wi-Fi Id di Wi-Fi Corner Uteran
Madiun
H0: Harga dan kualitas produk tidak mempunyai pengaruh simultan
terhadap keputusan pembelian Wi-Fi Id di Wi-Fi Corner Uteran
Madiun
34
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Dalam penelitian ini jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian
konklusif, yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui apakah
variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen.1 Pendekatan
yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif
adalah pendekatan yang mencoba melakukan pengukuran yang akurat
terhadap perilaku, pengetahuan, opini, atau sikap.2 Penelitian ini
menganalisis pengaruh harga (X1) dan kualitas produk (X2) terhadap
keputusan pembelian (Y)
B. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
1. Variabel
Variabel adalah segala sesuatu yang mempunyai nilai dan nilai
tersebut dapat berbeda-beda dan dapat berubah.3 Variabel dalam
penelitian ini terdiri dari variabel dependen dan variabel independen
yang diuraikan sebagai berikut:
a. Variabel Dependen
Variabel dependen adalah veriabel yang dipengaruhi oleh
variabel lain. Dalam penelitian ini variabel dependen adalah
keputusan pembelian (Y).
1Indrawati, Metode Penelitian Manajemen Dan Bisnis (Bandung: PT Refika Aditama, 2015),
116 2Ibid., 184 3Ibid., 124
35
b. Variabel Independen
Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi
variabel terikat, pengaruhnya dapat positif atau negatif. Dalam
penelitian ini variabel independen adalah harga (X1) dan kualitas
produk (X2).4
1) Harga adalah jumlah uang (satuan moneter) dan/atau aspek lain
(non-moneter) yang mengandung utilitas/kegunaan tertentu
yang diperlukan untuk mendapatkan barang atau jasa.5
2) Kualitas produk adalah karakteristik produk atau jasa yang
bergantung pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan
pelanggan yang dinyatakan atau diimplikasikan.6
2. Definisi operasional
Definisi operasional adalah suatu proses yang dilakukan untuk
mengurangi keabstrakan konsep dari variabel sehingga menjadikan
variabel tersebut dapat diukur dalam bentuk yang nyata.7
Tabel 3.1
Tabel Definisi Operasional8
Definisi Operasional Indikator Sumber
Harga (X1)
Harga adalah jumlah uang (satuan
1. Keterjangkauan harga
2. Kesesuaian harga
Kotler,
1995
4Ibid., 73 5Fandy Tjiptono, Pemasaran Jasa, (Yogyakarta: ANDI, 2014), 193 6Philip Kotler and Gary Armstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran, 12 Jilid 1 (Jakarta: Erlangga,
2008), 272 7Indrawati, Metode Penelitian, 124 8Wiratna Sujarweni, Metodologi Penelitian Bisnis dan Ekonomi (Yogyakarta: Pustaka
Baru Pres, 2015), 80.
36
moneter) dan/atau aspek lain (non-
moneter) yang mengandung
utilitas/kegunaan tertentu yang
diperlukan untuk mendapatkan
barang atau jasa.9
dengan kualitas produk
3. Daya saing harga
4. Kesesuaian harga
dengan manfaat
Kualitas Produk (X2)
Kualitas produk adalah
karakteristik produk atau jasa yang
bergantung pada kemampuannya
untuk memuaskan kebutuhan
pelanggan yang dinyatakan atau
diimplikasikan.10
1. Performance (kinerja)
2. Feature (karakteristik
pelengkap atau
tambahan)
3. Durability (Daya Tahan)
4. Aesthetics (estetika atau
daya tarik)
5. Perceived quality (kesan
kualitas).
Zulian
Yamit,
2005
Keputusan Pembelian (Y)
Keputusan pembelian adalah tahap
dalam proses pengambilan
keputusan pembeli dimana
konsumen benar-benar membeli.11
1. kemantapan pada
sebuah produk
2. kebiasaan dalam
membeli produk
3. memberikan
rekomendasi kepada
Kotler dan
Armstrong,
2008
9Fandy Tjiptono, Pemasaran, 193 10Philip Kotler and Gary Armstrong, Prinsip-Prinsip, 272 11Nisrinna Dwi Sagarawanti and Wahyu Hidayat, “Pengaruh Kualitas Produk Dan Harga
Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor (Studi Pada Konsumen Pengguna Sepeda Motor
Yamaha Mio Di Pemalang),” Jurnal Administrasi Bisnis Universitas Diponegoro 7, No 2 (2018),
122
37
orang lain
4. melakukan pembelian
ulang.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan dari objek penelitian yang dapat
berupa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, sehingga objek-objek ini
dapat menjadi sumber data penelitian.12
Populasi dalam penelitian
adalah pengguna Wi-Fi Id di Wi-Fi Corner Uteran Madiun periode
Oktober 2018 sampai dengan Mei 2019, yaitu sebesar 796. 13
2. Sampel
Sampel adalah anggota-anggota yang terpillih untuk dilibatkan
dalam penelitian, baik untuk diamati, diberi perlakuan, maupun
dimintai pendapat tentang yang sedang diteliti. Penelitian jarang
mengambil seluruh populasi untuk diteliti karena biasanya jumlah
anggota dalam populasi sangat banyak sehingga apabila mengambil
seluruh anggota populasi akan memerlukan dana, waktu, dan energi
yang sangat banyak.14
Teknik sampel dalam penelitian adalah non probability sampling
dengan pendekatan insidental sampling adalah pemilihan sampel
12Sofyan Siregar, Statistik Parametrik Untuk Penelitian Kuantitatif (Jakarta: Bumi Aksara,
2017), 56 13 Rochmadi, Wawancara, 25 Mei 2019. 14Indrawati, Metode Penelitian, 164
38
berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu
dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang
yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.15
Namun
karena jumlah populasi tidak diketahu secara pasti maka penentuan
sampel menggunakan rumus yang dikemukan oleh Yamane sebagai
berikut16
:
Keterangan :
n : jumlah sampel yang diperlukan
N : Tingkat Populasi
e : tingkat kesalahan sampel (sampling error), tingkat kesalahan yang
ditolerir adalah 10%
Dengan menggunakan rumus diatas, maka diperoleh perhitungan
sebagai berikut :
n= 88,83
15Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2014), 85 16Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif (Bandung: Alfabeta, 2018), 144
39
Dari perhitungan diatas maka sampel yang digunakan dalam penelitian
ini sebanyak 88,83 dibulatkan menjadi 89 orang.17
D. Jenis dan Sumber Data
1. Jenis Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yaitu,
data yang diperoleh dari hasil jawaban kuesioner yang disebarkan
kepada seluruh responden, yaitu pengguna Wi-Fi Id di Wi-Fi Corner
Uteran Madiun.
2. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah berasal dari responden
yaitu pengguna yang datang dan membeli Wi-Fi Id di Wi-Fi Corner
Uteran Madiun dari 25 Juli 2019 sampai 15 Agustus 2019.
E. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data penelitian ini adalah kuisioner. Kuisioner
merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi
seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawabnya.18
Dalam penelitian ini, pertanyaan-pertanyaan dibuat dengan
menggunakan skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena
sosial. Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan
menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai
titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang berupa pertanyaan
17Ibid., 143 18Sugiyono, Metode Penelitian, 144
40
dan pernyataan.19
Untuk analisis kuantitatif maka jawaban diberi skor
sebagai berikut20
:
Sangat Setuju 5
Setuju 4
Netral 3
Tidak Setuju 2
Sangat Tidak Setuju 1
F. Metode Analisis Data
1. Uji Validitas
Validitas menunjukan sejauh mana suatu alat pengukur dapat
mengukur apa yang ingin diukur, sehingga dapat dikatakan bahwa
semakin tinggi validitas suatu alat pengukur, maka alat pengukur
tersebut semakin mengenai sasarannya, atau semakin menunjukan apa
yang seharusnya diukur.21
Rumus yang bisa digunakan untuk uji validitas dengan teknik
korelasi product moment, yaitu:
Keterangan:
N = jumlah sampel
X = skor variabel (jawaban responden)
19Ibid., 93 20Ibid., 94 21Indrawati, Metode Penelitian, 146
41
Y = skor total dari variabel untuk jawaban responden ke-n
Selanjutnya, nilai r dibandingkan dengan nilai r tabel dengan derajat
bebas (n-2). suatu instrumen dikatakan valid, bila r hasil perhitungan
lebih besar daripada r dalam tabel.22
2. Uji Reliablitas
Reliabilitas adalah menyangkut tingkat kepercayaan, keandalan,
konsistensi, atau kestabilan suatu pengkuran. Artinya alat ukur tersebut
jika digunakan mengukur dua kali atau lebih untuk mengukur gejala
yang sama hendaknya menghasilkan pengukuran yang relatif sama dan
konsisten.23
Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai
cronbach alpha lebih besar dari 0,6.24
3. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas adalah pengujian yang dilakukan dengan tujuan
untuk mengetahui normal atau tidaknya suatu distribusi data.25
Dengan ketentuan data dikatakan berdistribusi normal jika nilai
probabilitas (sig) > 0,05.26
b. Uji Heterokedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual
22Anwar Sanusi, Metodologi Penelitian Bisnis (Jakarta: Salemba Empat, 2011), 77 23Indrawati, Metode Penelitian, 155 24Danang Sunyoto, Praktik SPSS untuk Kasus (Yogyakarta: Nuha Medika, 2011), 110 25Haryadi Sarjono dan Winda Julianita, SPSS vs LISREL (Jakarta: Salemba Empat, 2011), 53 26Ibid., 64
42
dari satu pengamatan satu ke pengamatan yang lain.27
Jika
probabilitas signifikansinya diatas tingkat kepercayaan 5%, maka
dapat disimpulkan model regresi tidak mengandung adanya
heterokedastisitas.28
c. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada
periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1
(sebelumnya). Apabila terjadi korelasi maka dinamakan problem
autokorelasi.29
Untuk mendeteksi autokorelasi dapat dilakukan
dengan pengujian Durbin-Watson (d). hasil perhitungan Durbin-
Watson (d) dibandingkan dengan nilai pada α=0,05. Tabel d
memiliki dua nilai yaitu, nilai batas atas dan nilai batas bawah
untuk berbagai nilai n dan k.
1) Jika d < maka terjadi autokorelasi positif
2) Jika d > 4- maka terjadi autokorelasi negatif
3) Jika < d < 4- maka tidak terjadi autokorelasi30
d. Uji Multikolinieritas
Uji multikolenieritas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas
(independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
27Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS (Semarang: Badan
Penerbit Universitas Diponegoro, 2013), 134 28Ibid., 138 29Ibid,, 107 30Anwar Sanusi, Metodologi, 136
43
korelasi diantara variabel independen.31
Pendeteksian terhadap
multikolinieritas dapat dilakukan dengan melihat nilai Variance
Inflating Faktor (VIF) dari hasil analisis regresi. Jika nilai VIF >
10 maka terjadi gejala multikolinieritas yang tinggi.32
4. Analisis Regresi Sederhana
Regresi sederhana di gunakan untuk menganalisis hubungan kausal
satu variabel bebas terhadap satu variabel tergantung. Rumus yang
digunakan untuk melakukan analisis regeresi sederhana yaitu sebagai
berikut:33
Y = a + bx + e
Keterangan :
Y = Nilai yang diramalkan
a = Konstansta/intercept
b = Koefisien regresi/slope
X = Variabel bebas
e = Nilai residu
5. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis linier berganda ialah suatu alat analisis peramalan nilai
pengaruh dua variable bebas atau lebih terhadap variabel terikat untuk
membuktikan ada atau tidaknya hubungan fungsi atau kausal antara
31Imam Ghozali, Aplikasi Analisis, 103 32Anwar Sanusi, Metodologi,136 33 Suliyanto, Ekonomitrika Terapan: Teori &Aplikasi dengan SPSS (Yogyakarta: Andi, 2011),
39.
44
dua variabel bebas atau lebih dengan satu variabel terikat.34
Persamaan
regresi ganda dirumuskan sebagai berikut:
Keterangan :
y = keputusan pembelian
= konstanta
b = koefisien regresi
= harga
= kualitas produk
6. Pengujian Hipotesis
a. Uji Signifikansi Parsial (t)
Uji signifikansi terhadap masing-masing koefisien regresi
diperlukan untuk mengetahui signifikan tidaknya pengaruh dari
masing-masing variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y).
Kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut35
:
1) jika ≤ maka Ho diterima dan Ha ditolak
2) jika > maka Ho ditolak dan Ha diterima
b. Uji Signifikansi Simultan (f)
Uji f sesungguhnya menguji signifikansi koefisien determinasi.
Uji f menunjukan bahwa variasi variabel terikat dijelaskan sekian
34Riduwan, Sunarto, Pengantar Statistika, (Bandung: Alfabeta, 2017), 108 35Anwar Sanusi, Metodologi, 138
45
persen oleh variabel terikat secara bersama-sama. Kriteria
pengambilan keputusan mengikuti aturan berikut:
1) Jika Fhitung ≤ Ftabel maka Ho diterima dan Ha ditolak
2) Jika Fhitung > Ftabel maka Ho ditolak dan Ha diterima36
c. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi (R2) menjelaskan proporsi variasi dalam
variabel terikat (Y) yang dijelaskan oleh variabel bebas (lebih dari
satu variabel: X1, X2) secara bersama-sama. Persamaan regresi
linier berganda semakin baik apabila nilai koefisien determinasi
semakin besar dan cenderung meningkat nilainya sejalan dengan
peningkatan jumlah variabel bebas. 37
36Ibid., 137-138 37Ibid., 136
46
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum
1. Sejarah Perusahaan
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) adalah Badan Usaha Milik
Negara (BUMN) yang bergerak di bidang jasa layanan teknologi informasi
dan komunikasi (TIK) dan jaringan telekomunikasi di Indonesia. Pemegang
saham mayoritas Telkom adalah Pemerintah Republik Indonesia sebesar
52.09%, sedangkan 47.91% sisanya dikuasai oleh publik. Saham Telkom
diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode “TLKM” dan
New York Stock Exchange (NYSE) dengan kode “TLK”.
Dalam upaya bertransformasi menjadi digital telecommunication
company, TelkomGroup mengimplementasikan strategi bisnis dan
operasional perusahaan yang berorientasi kepada pelanggan (customer-
oriented). Transformasi tersebut akan membuat organisasi TelkomGroup
menjadi lebih lean (ramping) dan agile (lincah) dalam beradaptasi dengan
perubahan industri telekomunikasi yang berlangsung sangat cepat.
Dalam perjalanan sejarahnya, Telkom telah melalui berbagai dinamika
bisnis dan melewati beberapa fase perubahan, yakni kemunculan telepon,
perubahan organisasi jawatan yang merupakan kelahiran Telkom, tumbuhnya
teknologi seluler, berkembangnya era digital, ekspansi bisnis internasional,
serta transformasi menjadi perusahaan telekomunikasi berbasis digital.
Pada 1882, kemunculan telepon menyaingi layanan pos dan telegraf yang
sebelumnya digunakan pada 1856. Hadirnya telepon membuat masyarakat
47
kian memilih untuk menggunakan teknologi baru ini. Kala itu, banyak
perusahaan swasta menyelenggarakan bisnis telepon. Banyaknya pemain ini
membuat industri telepon berkembang lebih cepat: pada 1892 telepon sudah
digunakan secara interlokal dan tahun 1929 terkoneksi secara internasional.
Pada tahun 1961, Pemerintah Indonesia mendirikan Perusahaan Negara
Pos dan Telekomunikasi (PN Postel). Namun, seiring perkembangan pesat
layanan telepon dan telex, Pemerintah Indonesia mengeluarkan PP No. 30
tanggal 6 Juli 1965 untuk memisahkan industri pos dan telekomunikasi dalam
PN Postel: PN Pos dan Giro serta PN Telekomunikasi. Dengan pemisahan ini,
setiap perusahaan dapat fokus untuk mengelola portofolio bisnisnya masing-
masing. Terbentuknya PN Telekomunikasi ini menjadi cikal-bakal Telkom
saat ini. Sejak tahun 2016, manajemen Telkom menetapkan tanggal 6 Juli
1965 sebagai hari lahir Telkom.
2. Visi dan Misi Perusahaan
Seiring dengan perkembangan teknologi digital dan transformasi perusahaan,
Telkom memiliki visi dan misi baru yang diberlakukan sejak 2016, yaitu:
Visi
Be the King of Digital in the Region
Misi
Lead Indonesian Digital Innovation and Globalization1
1 Telkom, Profil Dan Riwayat Singkat dalam
https://www.telkom.co.id/servlet/tk/about/id_ID/stocklanding/profil-dan-riwayat-singkat.html.
(diakses pada tanggal 25 Juli 2019 jam 14.56 wib)
48
3. Struktur Organisasi Perusahaan
Gambar 4.1
Struktur Organisasi PT. Telkom Indonesia2
Sumber: Data diolah dari web Telkom Indonesia
4. Portofolio Produk Perusahaan
PT. Telkom Indonesia menawarkan produk antara lain:
a. Fixed
Portofolio ini terdiri dari layanan fixed voice dan fixed-broadband.
Program bundling yang dipasarkan dengan merek retail “IndiHome”
yang memungkinkan pelanggan dapat memilih satu atau lebih layanan
kami yang terdiri dari internet broadband, telepon kabel tidak bergerak
dan layanan TV interaktif.
2 Telkom, Struktur Perusahaan dalam
https://www.telkom.co.id/servlet/tk/about/id_ID/companystructure/struktur-perusahaan.html
(diakses pada tanggal 25 Juli 2019 jam 14.59 wib)
DIREKTUR UTAMA
DIREKTUR ENTERPRISE &
BUSSINESS SERVICE
DIVISI ENTERPRISE
SERVICE
DIVISI BUSINESS SERVICE
DIVISI GOVERNMENT
SERVICE
DIRECTUR CONSUMER
SERVICE
DIVISI TV VIDEO
DIREKTUR WHOLESALE &
INTERNATIONAL SERVICE
DIVISI WHOLESALE
SERVICE
DIREKTUR NETWORK & IT
SOLUTION
DIVISI SERVICE OPERATION
DIVISI SERVICE SOLUTION
DIVISI PLANNING DEVELPOMENT
DIVISI INFORMATION TECHNOLOGY
DIVISI TELKOM
REGIONAL
DIREKTUR DIGITAL & STRATEGIC PORTFOLIO
DIVISI
DIGITAL SERVICE
DIREKTUR KEUANGAN
SSO FINANCE CENTER
SSO PROCUREMENT
& SOURCING
ASSET MANAGEMENT
CENTER
DIREKTUR HUMAN CAPITAL
MANAGEMENT
ASSESMENT CENTER
INDONESIA
COMMUNITY DEVELOPMENT
CENTER
HC BUSINESS PARTNER
TELKOM
CORPORATE UNIVERSITY
49
b. Mobile
Portfolio ini terdiri dari layanan mobile voice, SMS, value added
service dan mobile broadband. PT. Telkom menyediakan layanan
komunikasi mobile dan seluler dengan teknologi GSM.
c. Network infrastructure
Portfolio ini terdiri dari operasi satelit, operasi menara dan
infrastruktur & manajemen jaringan.
d. Wholesale and international business
portfolio ini terdiri dari layanan wholesale telecommunication yang
mencakup bisnis interkoneksi dan bisnis internasional.
e. Enterprise digital
Portfolio ini terdiri dari layanan ICT platform service dan smart
enabler flatform.
f. Consumer digital
Portfolio ini terdiri dari layanan media dan edutainment yang
ditawarkan kepada konsumen seperti layanan mobile based digital
service, e-commerce dan IPTV.
g. Property
Portofolio ini bertujuan untuk memanfaatkan aset yang saat ini
tidak dimanfaatkan secara optimal, kemudian dikembangkan menjadi
fasilitas yang tidak terkait dengan jaringan seperti gedung perkantoran,
bangunan bisnis, hotel dan investasi menguntungkan lainnya. Layanan
50
yang ditawarkan meliputi pengembangan properti, sewa properti,
fasilitas properti dan pengelolaan properti.3
B. Hasil Pengujian Instrumen
1. Validitas
Validitas menunjukan sejauh mana suatu alat pengukur dapat
mengukur apa yang ingin diukur, sehingga dapat dikatakan bahwa
semakin tinggi validitas suatu alat pengukur, maka alat pengukur tersebut
semakin mengenai sasarannya, atau semakin menunjukan apa yang
seharusnya diukur.4 Pengujiannya nilai r dibandingkan dengan nilai r tabel
dengan derajat bebas (n-2) suatu instrumen dikatakan valid, bila r hasil
perhitungan lebih besar daripada r dalam tabel.5 Berikut hasil uji validitas
masing-masing pertanyaan:
a. Validitas Instrumen Harga (X1)
Tabel 4.1
Hasil Uji Validitas Harga
Variabel Item
Pertanyaan
R-
Tabel
R-
Hitung Keterangan
Harga (X1)
X1.1 0,361 0,485
Valid
X1.2 0,361 0,783
X1.3 0,361 0,758
X1.4 0,361 0,892
X1.5 0,361 0,614
X1.6 0,361 0,421
X1.7 0,361 0,799
X1.8 0,361 0,769
Sumber: data diolah dengan IBM SPSS 21
3PT. Telkom Indonesia, Mempercepat Ekonomi Digital Indonesia, (Laporan Tahunan 2017), 53 4Indrawati, Metode Penelitian Manajemen Dan Bisnis (Bandung: PT Refika Aditama, 2015),
116 5Anwar Sanusi, Metodologi Penelitian Bisnis (Jakarta: Salemba Empat, 2011), 77
51
Untuk 30 reponden dan taraf signifikansi 5% atau 0,05 diperoleh r
tabel 0,361. Berdasarkan tabel 4.1 diatas, dapat diketahui bahwa hasil
dari uji validitas pada seluruh item pernyataan variabel harga
memiliki nilai r-hitung > r-tabel, sehingga disimpulkan bahwa seluruh
item pernyataan pada variabel harga valid.
b. Validitas Instrumen Kualitas Produk (X2)
Tabel 4.2
Hasil Uji Validitas Kualitas Produk
Variabel Item
Pertanyaan
R-
Tabel
R-
Hitung Keterangan
Kualitas Produk (X2)
X2.1 0,361 0,780
Valid
X2.2 0,361 0,739
X2.3 0,361 0,796
X2.4 0,361 0,887
X2.5 0,361 0,880
X2.6 0,361 0,795
X2.7 0,361 0,775
X2.8 0,361 0,845
Sumber: data diolah dengan IBM SPSS 21
Berdasarkan tabel 4.2 diatas, dapat diketahui bahwa hasil dari
uji validitas pada seluruh item pernyataan variabel kualitas produk
memiliki nilai r-hitung > r-tabel, sehingga disimpulkan bahwa seluruh
item pernyataan pada variabel kualitas produk valid.
52
c. Validitas Instrumen Keputusan Pembelian (Y)
Tabel 4.3
Hasil Uji Validitas Kualitas Produk
Variabel Item
Pertanyaan
R-
Tabel
R-
Hitung Keterangan
Keputusan Pembelian
(Y)
Y.1 0,361 0,774
Valid
Y.2 0,361 0,667
Y.3 0,361 0,699
Y.4 0,361 0,829
Y.5 0,361 0,784
Y.6 0,361 0,524
Y.7 0,361 0,701
Y.8 0,361 0,556
Sumber: data diolah dengan IBM SPSS 21
Berdasarkan tabel 4.2 diatas, dapat diketahui bahwa hasil dari
uji validitas pada seluruh item pernyataan variabel kualitas produk
memiliki nilai r-hitung > r-tabel, sehingga disimpulkan bahwa seluruh
item pernyataan pada variabel kualitas produk valid.
2. Reliabilitas
Reliabilitas adalah menyangkut tingkat kepercayaan, keandalan,
konsistensi, atau kestabilan suatu pengkuran. Artinya alat ukur tersebut
jika digunakan mengukur dua kali atau lebih untuk mengukur gejala yang
sama hendaknya menghasilkan pengukuran yang relatif sama dan
konsisten.6 Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai cronbach
alpha lebih besar dari 0,6.7 Berikut hasil uji reliabilitas:
6Indrawati, Metode Penelitian, 155 7Danang Sunyoto, Praktik SPSS untuk Kasus (Yogyakarta: Nuha Medika, 2011), 110
53
Tabel 4.4
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach’s
Alpha Keterangan
Harga (X1) 0,852 Reliabel
Kualitas Produk (X2) 0,922 Reliabel
Keputusan Pembelian (Y) 0,832 Reliabel
Sumber: Data diolah dengan IBM SPSS 21
Berdasarkan hasil dari tabel 4.2 dapat diketahui bahwa besarnya
nilai Cronbach’s Alpha untuk harga, kualitas produk dan keputusan
pembelian lebih dari 0.6. Sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh
pernyataan dari instrumen penelitian dinyatakan reliabel, berarti instrumen
yang dimiliki dapat digunakan sebagai instrumen pengumpulan data
penelitian.
3. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas adalah pengujian yang dilakukan dengan tujuan
untuk mengetahui normal atau tidaknya suatu distribusi data.8
Berikut ini adalah hasil uji normalitas yang dilakukan dengan
metode Kolmogorov-Smirnov yang dianalisis menggunakan software
SPSS 21:
8Haryadi Sarjono dan Winda Julianita, SPSS vs LISREL (Jakarta: Salemba Empat, 2011), 53
54
Tabel 4.5
Hasil Uji Normalitas Data
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 89
Normal Parametersa,b
Mean .0000000
Std. Deviation 2.48122282
Most Extreme Differences
Absolute .105
Positive .105
Negative -.037
Kolmogorov-Smirnov Z .990
Asymp. Sig. (2-tailed) .281
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber : Data dioleh dengan IBM SPSS 21
Berdasarkan tabel 4.9 diatas diketahui nilai signifikansi sebesar
0,281. Dengan ketentuan data dikatakan berdistribusi normal jika nilai
probabilitas (sig) > 0,05.9 Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
signifikansi 0,281 > 0,05 artinya data berdistribusi normal.
b. Uji Heterokedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari
satu pengamatan satu ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residu
atau dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka
disebut homokedastisitas. Dan apabila varians berbeda maka disebut
9Ibid., 64
55
heteroskedastisitas.10 Jika probabilitas signifikansinya diatas tingkat
kepercayaan 5%, maka dapat disimpulkan model regresi tidak
mengandung adanya heterokedastisitas. 11 Berikut ini adalah hasil uji
heterokedastisitas yang dilakukan dengan menggunakan software SPSS
21:
Tabel 4.6
Hasil Uji Heterokedastisitas
S
Sumber : Data dioleh dengan IBM SPSS 21
Dari hasil pengujian terlihat pada tabel 4.7 bahwa besarnya nilai
signifikansi pada variabel independen harga sebesar 0,587 dan variabel
kualitas produk sebesar 0,522. Nilai signifikansi untuk semua variabel
bebas memiliki nilai lebih dari 5% (0,05). Sehingga dapat disimpulkan
bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas.
c. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t
dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Apabila
10Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS (Semarang: Badan
Penerbit universitas Diponegoro, 2013), 134 11Ibid., 138
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 1.887 1.073 1.759 .082
X1 -.033 .060 -.083 -.545 .587
X2 .034 .053 .098 .643 .522
a. Dependent Variable: ABS_RES
56
terjadi korelasi maka dinamakan problem autokorelasi.12 Untuk
mendeteksi autokorelasi dapat dilakukan dengan pengujian Durbin-
Watson (d). Hasil perhitungan Durbin-Watson(d) dibandingkan dengan
nilai pada α=0,05. Tabel d memiliki dua nilai yaitu, nilai batas
atas dan nilai batas bawah untuk berbagai nilai n dan k.
1) Jika d < maka terjadi autokorelasi positif
2) Jika d > 4- maka terjadi autokorelasi negatif
3) Jika < d < 4- maka tidak terjadi autokorelasi13
Berikut ini adalah hasil uji autokorelasi yang dilakukan dengan
menggunakan software SPSS 21:
Tabel 4.7
Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
Durbin-Watson
1 .707a .500 .488 2.50991 2.084
a. Predictors: (Constant), X2, X1
b. Dependent Variable: Y
Sumber: Data diolah dengan IBM SPSS 21
Beradasarkan tabel 4.7 diatas nilai dU diperoleh dari tabel Durbin
Watson, dengan variabel independen yang digunakan sebanyak 4
variabel dengan banyaknya data 89 responden, sehingga k = 2 dan n =
89, dengan tingkat kesalahan α = 5%, maka diperoleh dU = 1,7013 . 4-
dU= 4- 1,7013 = 2,2987
12Ibid., 107 13Anwar Sanusi, Metodologi, 136
57
Tabel 4.7 menyatakan bahwa nilai Durbin Watson terletak
diantara dU (1,7103) dan 4-dU (2,2897) atau 1,7013 < 2,084 < 2,2987.
Sehingga dapat disimpulkan tidak terdapat autokorelasi pada model
persamaan regresi linier berganda.
d. Uji Multikolinieritas
Uji multikolenieritas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara
variabel independen.14
Pendeteksian terhadap multikolinieritas dapat dilakukan dengan
melihat nilai Variance Inflating Faktor (VIF) dari hasil analisis regresi.
Jika nilai VIF > 10 maka terjadi gejala multikolinieritas yang tinggi.15
Berikut ini adalah hasil uji multikolinieritas yang dilakukan dengan
menggunakan SPSS 21:
Tabel 4.8
Hasil Uji Multikolinieritas
Sumber: Data diolah dengan IBM SPSS 21
Berdasarkan tabel 4.8 di atas dapat diketahui bahwa variabel
harga (X1) mempunyai nilai tolerance 0,496 dan nilai VIF sebesar
14Imam Ghozali, Aplikasi Analisis, 103 15Anwar Sanusi, Metodologi,136
58
2,015. Variabel kualitas produk (X2) mempunyai nilai tolerance 0,496
dan nilai VIF sebesar 2,015. Dengan demikian seluruh variabel bebas
dalam penelitian ini mempunyai nilai VIF di bawah 10, sehingga dapat
disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinieritas variabel bebas
terhadap variabel terikat.
Hasil uji asumsi klasik yang dilakukan diatas yang terdiri dari uji
normalitas diketahui nilai signifikansi sebesar 0,281. Dengan ketentuan
data dikatakan berdistribusi normal jika nilai probabilitas (sig) > 0,05.16
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa signifikansi 0,281 > 0,05 artinya
data berdistribusi normal.
Hasil uji heterokedastisitas diketahui bahwa besarnya nilai signifikansi
pada variabel independen harga sebesar 0,587 dan variabel kualitas produk
sebesar 0,522. Nilai signifikansi untuk semua variabel bebas memiliki
nilai lebih dari 5% (0,05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
heteroskedastisitas.
Hasil uji autokorelasi diketahui bahwa nilai Durbin Watson terletak
diantara dU (1,7013) dan 4-dU (2,2987) atau 1,7013 < 2,084 < 2,2987.
Sehingga dapat disimpulkan tidak terdapat autokorelasi pada model
persamaan regresi linier berganda.
Hasil uji multikolinieritas dapat diketahui bahwa variabel harga (X1)
mempunyai nilai tolerance 0,496 dan nilai VIF sebesar 2,015. Variabel
kualitas produk (X2) mempunyai nilai tolerance 0,496 dan nilai VIF
16Ibid., 64
59
sebesar 2,015. Dengan demikian seluruh variabel bebas dalam penelitian
ini mempunyai nilai VIF di bawah 10, sehingga dapat disimpulkan bahwa
tidak terjadi multikolinieritas variabel bebas terhadap variabel terikat.
Berdasarkan dari hasil pengujian dapat diketahui bahwa model
regresi sudah lolos uji normalitas, uji heterokedastisitas, uji autokorelasi,
uji multikolinieritas dan memenuhi syarat uji asumsi klasik. Sehingga bisa
dilanjutkan untuk uji regresi.
C. Hasil Pengujian Deskripsi
1. Deskriptif Data Responden
Dalam penelitian ini data diperoleh melalui pembagian kuesioner
secara langsung kepada responden, yaitu dengan cara datang ke tempat
penelitian dan memberikan kuesioner kepada orang yang datang dan
menggunakan produk ditempat penelitian. Hal ini diharapkan supaya lebih
efektif untuk menjelaskan secara langsung kepada responden terkait
pernyataan dalam kuesioner yang dibagikan, agar responden benar-benar
memahami pernyataan pada kuesioner. Obyek penelitian ini adalah
konsumen Wi-Fi Corner Uteran Madiun dengan sampel atau responden
adalah orang yang menggunakan Wi-Fi Id sebanyak 96 orang. Teknik
pengambilan sampel dilakukan dengan incidental sampling yaitu,
pemilihan sampel berdasarkan kebetulan atau siapa saja yang secara
kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila
dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.
Pengumpulan data dilakukan pada 25 Juli sampai 15 Agustus 2019.
60
2. Hasil Pengujian Deskripsi Data Penelitian
Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas (independen)
yaitu harga (X1) dan kualitas produk (X2) dan variabel terikat (dependen)
yaitu keputusan pembelian (Y). data variabel tersebut diperoleh dari hasil
kuesioner yang telah disebar kepada responden penelitian, untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
a. Hasil Skor Kuesioner Variabel Harga (X1)
Tabel 4.9
Skor Kuesioner Variabel Harga
No
Item
Total
SS
5
%
Total
S
4
%
Total
N
3
%
Total
TS
2
%
Total
STS
1
%
Total
X1.1 0 0 16 18,0 56 62,9 15 16,9 2 2,2 89
X1.2 0 0 32 36,0 37 41,6 18 20,2 2 2,2 89
X1.3 2 2,2 24 27,0 51 57,3 11 12,4 1 1,1 89
X1.4 2 2,2 26 29,2 50 56,2 10 11,2 1 1,1 89
X1.5 1 1,1 6 6,7 64 71,9 14 15,7 4 4,5 89
X1.6 0 0 8 9,0 45 50,6 35 39,3 1 1,1 89
X1.7 1 1,1 19 21,3 52 58,4 13 14,6 4 4,5 89
X1.8 1 1,1 5 5,6 65 73,0 17 19,1 1 1,1 89
Sumber: Data diolah dengan IBM SPSS 21
Berdasarkan keterangan pada tabel 4.3 dapat dijelaskan bahwa
tanggapan responden tentang kuesioner variabel harga adalah: jawaban
sangat setuju sebesar 0.98%, jawaban setuju sebesar 19.10%, jawaban
netral sebesar 58.99%, jawaban tidak setuju sebesar 18.68%, dan
jawaban sangat tidak setuju sebesar 2.25%. Berikut bagan tentang hasil
skor kuesioner variabel harga (X1):
61
Gambar 4.2
Bagan Hasil Skor Kuesioner Variabel Harga
b. Hasil Skor Kuesioner Variabel Kualitas Produk (X2)
Tabel 4.10
Skor Kuesioner Variabel Kualitas Produk
No
Item
Total
STS
1
%
Total
TS
2
%
Total
N
3
%
Total
S
4
%
Total
SS
5
% Total
X2.1 0 0 18 20,2 53 59,6 16 18,0 2 2,2 89
X2.2 2 2,2 35 39,3 37 41,6 14 15,7 1 1,1 89
X2.3 0 0 18 20,2 64 71,9 5 5,6 2 2,2 89
X2.4 5 5,6 30 33,7 44 49,4 7 7,9 3 3,4 89
X2.5 1 1,1 43 48,3 36 40,4 7 7,9 2 2,2 89
X2.6 2 2,2 18 20,2 62 69,7 5 5,6 2 2,2 89
X2.7 3 3,4 17 19,1 54 60,7 9 10,1 6 6,7 89
X2.8 1 1,1 9 10,1 68 76,4 7 7,9 4 4,5 89
Sumber: Data diolah dengan IBM SPSS 21
Berdasarkan keterangan pada tabel 4.4 dapat dijelaskan bahwa
tanggapan responden tentang kuesioner variabel kualitas produk
adalah: jawaban sangat setuju sebesar 1.97%, jawaban setuju sebesar
26.40%, jawaban netral sebesar 58.71%, jawaban tidak setuju sebesar
9.83%, dan jawaban sangat tidak setuju sebesar 3.09%. Berikut bagan
tentang hasil skor kuesioner variabel kualitas (X2):
Anapiah, Faisal. Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2010.
Bianca, Okky Camilla. “Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Pada Cv. Karya Hidup Sentosa Di Yogyakarta).” Skripsi. Yogyakarta: Negeri Yogyakarta, 2017.
Daft, Richard L. Manajemen Edisi Enam. Jakarta: Salemba Empat, 2007.
Darmanuri, Aji. Metodologi Penelitian Mu’amalah. Ponorogo: STAIN Po PREES, n.d.
Delti. “Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Trubaindo Coal Mining Di Kabupaten Kutai Barat.” Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis Fisip Universitas Mulawarman 3, no. 2 (2015).
Edy Sutrisno. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana, 2009.
Fahmi, Irham. Manajemen Sumber Daya Manusia Konsep Dan Kinerja. Jakarta: Mitra Wacana Media, 2016.
Hasibuan, Melayu. Organisasi Dan Motivasi Dasar Peningkatan Produktivitas. Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2014.
Heriyanto, and Siti Noor Hidayati. “Pengaruh Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai”.” Jurnal Maksipreneur Fakultas Ekonomi Universitas Proklamasi 45 6, no. 1 (2016).
Mardin, Ramadhan Alfalaqqul, Heru Susilo, and Ika Ruhana. “Analisis Peran Pemimpin Dalam Memotivasi Dan Mengawasi Karyawan (Studi Pada PT. Citra Perdana Kendedes Malang).” Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis Fisip Universitas Universitas Brawijjaya 31 (2016).
Miles, and Huberman. Qualitatif Data Analisis. London: Sage Publicatio, 1984.
Nasution, Mutia Imanda. “Peran Kepemimpinan Dalam Memotivasi Kerja Karyawan Di Bank Syariah Mandiri Acf Medan.” Skripsi. Sumatera Utara Medan: Universitas Islam Negeri, 2018.
Notoatmodjo, Soekidjo. Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta, 2015.
Roziqin, Muhammad Zainur. Kepuasan Kerja. Malang: Avveroes Press, 2010.
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta, 2015.
Anapiah, Faisal. Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2010.
Bianca, Okky Camilla. “Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Pada Cv. Karya Hidup Sentosa Di Yogyakarta).” Skripsi. Yogyakarta: Negeri Yogyakarta, 2017.
Daft, Richard L. Manajemen Edisi Enam. Jakarta: Salemba Empat, 2007.
Darmanuri, Aji. Metodologi Penelitian Mu’amalah. Ponorogo: STAIN Po PREES, n.d.
Delti. “Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Trubaindo Coal Mining Di Kabupaten Kutai Barat.” Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis Fisip Universitas Mulawarman 3, no. 2 (2015).
Edy Sutrisno. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana, 2009.
Fahmi, Irham. Manajemen Sumber Daya Manusia Konsep Dan Kinerja. Jakarta: Mitra Wacana Media, 2016.
Hasibuan, Melayu. Organisasi Dan Motivasi Dasar Peningkatan Produktivitas. Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2014.
Heriyanto, and Siti Noor Hidayati. “Pengaruh Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai”.” Jurnal Maksipreneur Fakultas Ekonomi Universitas Proklamasi 45 6, no. 1 (2016).
Mardin, Ramadhan Alfalaqqul, Heru Susilo, and Ika Ruhana. “Analisis Peran Pemimpin Dalam Memotivasi Dan Mengawasi Karyawan (Studi Pada PT. Citra Perdana Kendedes Malang).” Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis Fisip Universitas Universitas Brawijjaya 31 (2016).
Miles, and Huberman. Qualitatif Data Analisis. London: Sage Publicatio, 1984.
Nasution, Mutia Imanda. “Peran Kepemimpinan Dalam Memotivasi Kerja Karyawan Di Bank Syariah Mandiri Acf Medan.” Skripsi. Sumatera Utara Medan: Universitas Islam Negeri, 2018.
Notoatmodjo, Soekidjo. Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta, 2015.
Roziqin, Muhammad Zainur. Kepuasan Kerja. Malang: Avveroes Press, 2010.
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta, 2015.
Anapiah, Faisal. Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2010. Bianca, Okky Camilla. “Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Pada Cv. Karya Hidup Sentosa Di Yogyakarta).” Skripsi. Yogyakarta: Negeri Yogyakarta, 2017. Daft, Richard L. Manajemen Edisi Enam. Jakarta: Salemba Empat, 2007. Darmanuri, Aji. Metodologi Penelitian Mu’amalah. Ponorogo: STAIN Po PREES, n.d. Delti. “Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Trubaindo Coal Mining Di Kabupaten Kutai Barat.” Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis Fisip Universitas Mulawarman 3, no. 2 (2015). Edy Sutrisno. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana, 2009. Fahmi, Irham. Manajemen Sumber Daya Manusia Konsep Dan Kinerja. Jakarta: Mitra Wacana Media, 2016. Hasibuan, Melayu. Organisasi Dan Motivasi Dasar Peningkatan Produktivitas. Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2014. Heriyanto, and Siti Noor Hidayati. “Pengaruh Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai”.” Jurnal Maksipreneur Fakultas Ekonomi Universitas Proklamasi 45 6, no. 1 (2016). Mardin, Ramadhan Alfalaqqul, Heru Susilo, and Ika Ruhana. “Analisis Peran Pemimpin Dalam Memotivasi Dan Mengawasi Karyawan (Studi Pada PT. Citra Perdana Kendedes Malang).” Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis Fisip Universitas Universitas Brawijjaya 31 (2016). Miles, and Huberman. Qualitatif Data Analisis. London: Sage Publicatio, 1984. Nasution, Mutia Imanda. “Peran Kepemimpinan Dalam Memotivasi Kerja Karyawan Di Bank Syariah Mandiri Acf Medan.” Skripsi. Sumatera Utara Medan: Universitas Islam Negeri, 2018. Notoatmodjo, Soekidjo. Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta, 2015. Roziqin, Muhammad Zainur. Kepuasan Kerja. Malang: Avveroes Press, 2010. Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta, 2015.
Anapiah, Faisal. Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2010. Bianca, Okky Camilla. “Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Pada Cv. Karya Hidup Sentosa Di Yogyakarta).” Skripsi. Yogyakarta: Negeri Yogyakarta, 2017. Daft, Richard L. Manajemen Edisi Enam. Jakarta: Salemba Empat, 2007. Darmanuri, Aji. Metodologi Penelitian Mu’amalah. Ponorogo: STAIN Po PREES, n.d. Delti. “Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Trubaindo Coal Mining Di Kabupaten Kutai Barat.” Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis Fisip Universitas Mulawarman 3, no. 2 (2015). Edy Sutrisno. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana, 2009. Fahmi, Irham. Manajemen Sumber Daya Manusia Konsep Dan Kinerja. Jakarta: Mitra Wacana Media, 2016. Hasibuan, Melayu. Organisasi Dan Motivasi Dasar Peningkatan Produktivitas. Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2014. Heriyanto, and Siti Noor Hidayati. “Pengaruh Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai”.” Jurnal Maksipreneur Fakultas Ekonomi Universitas Proklamasi 45 6, no. 1 (2016). Mardin, Ramadhan Alfalaqqul, Heru Susilo, and Ika Ruhana. “Analisis Peran Pemimpin Dalam Memotivasi Dan Mengawasi Karyawan (Studi Pada PT. Citra Perdana Kendedes Malang).” Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis Fisip Universitas Universitas Brawijjaya 31 (2016). Miles, and Huberman. Qualitatif Data Analisis. London: Sage Publicatio, 1984. Nasution, Mutia Imanda. “Peran Kepemimpinan Dalam Memotivasi Kerja Karyawan Di Bank Syariah Mandiri Acf Medan.” Skripsi. Sumatera Utara Medan: Universitas Islam Negeri, 2018. Notoatmodjo, Soekidjo. Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta, 2015. Roziqin, Muhammad Zainur. Kepuasan Kerja. Malang: Avveroes Press, 2010. Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta, 2015.
Anapiah, Faisal. Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2010.
Bianca, Okky Camilla. “Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Motivasi Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan (Pada Cv. Karya Hidup Sentosa Di Yogyakarta).”
Skripsi. Yogyakarta: Negeri Yogyakarta, 2017.
Daft, Richard L. Manajemen Edisi Enam. Jakarta: Salemba Empat, 2007.
Darmanuri, Aji. Metodologi Penelitian Mu’amalah. Ponorogo: STAIN Po
PREES, n.d.
Delti. “Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT.
Trubaindo Coal Mining Di Kabupaten Kutai Barat.” Jurnal Ilmu Administrasi
Bisnis Fisip Universitas Mulawarman 3, no. 2 (2015).
Edy Sutrisno. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana, 2009.
Fahmi, Irham. Manajemen Sumber Daya Manusia Konsep Dan Kinerja. Jakarta:
Mitra Wacana Media, 2016.
Hasibuan, Melayu. Organisasi Dan Motivasi Dasar Peningkatan Produktivitas.
Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2014.
Heriyanto, and Siti Noor Hidayati. “Pengaruh Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja
Terhadap Kinerja Pegawai”.” Jurnal Maksipreneur Fakultas Ekonomi Universitas
Proklamasi 45 6, no. 1 (2016).
Mardin, Ramadhan Alfalaqqul, Heru Susilo, and Ika Ruhana. “Analisis Peran
Pemimpin Dalam Memotivasi Dan Mengawasi Karyawan (Studi Pada PT. Citra
Perdana Kendedes Malang).” Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis Fisip Universitas
Universitas Brawijjaya 31 (2016).
Miles, and Huberman. Qualitatif Data Analisis. London: Sage Publicatio, 1984.
Nasution, Mutia Imanda. “Peran Kepemimpinan Dalam Memotivasi Kerja
Karyawan Di Bank Syariah Mandiri Acf Medan.” Skripsi. Sumatera Utara
Medan: Universitas Islam Negeri, 2018.
Notoatmodjo, Soekidjo. Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka
Cipta, 2015.
Roziqin, Muhammad Zainur. Kepuasan Kerja. Malang: Avveroes Press, 2010.
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung:
Alfabeta, 2015.
Anapiah, Faisal. Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2010. Bianca, Okky Camilla. “Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Pada Cv. Karya Hidup Sentosa Di Yogyakarta).” Skripsi. Yogyakarta: Negeri Yogyakarta, 2017. Daft, Richard L. Manajemen Edisi Enam. Jakarta: Salemba Empat, 2007. Darmanuri, Aji. Metodologi Penelitian Mu’amalah. Ponorogo: STAIN Po PREES, n.d. Delti. “Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Trubaindo Coal Mining Di Kabupaten Kutai Barat.” Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis Fisip Universitas Mulawarman 3, no. 2 (2015). Edy Sutrisno. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana, 2009. Fahmi, Irham. Manajemen Sumber Daya Manusia Konsep Dan Kinerja. Jakarta: Mitra Wacana Media, 2016. Hasibuan, Melayu. Organisasi Dan Motivasi Dasar Peningkatan Produktivitas. Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2014. Heriyanto, and Siti Noor Hidayati. “Pengaruh Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai”.” Jurnal Maksipreneur Fakultas Ekonomi Universitas Proklamasi 45 6, no. 1 (2016). Mardin, Ramadhan Alfalaqqul, Heru Susilo, and Ika Ruhana. “Analisis Peran Pemimpin Dalam Memotivasi Dan Mengawasi Karyawan (Studi Pada PT. Citra Perdana Kendedes Malang).” Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis Fisip Universitas Universitas Brawijjaya 31 (2016). Miles, and Huberman. Qualitatif Data Analisis. London: Sage Publicatio, 1984. Nasution, Mutia Imanda. “Peran Kepemimpinan Dalam Memotivasi Kerja Karyawan Di Bank Syariah Mandiri Acf Medan.” Skripsi. Sumatera Utara Medan: Universitas Islam Negeri, 2018. Notoatmodjo, Soekidjo. Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta, 2015. Roziqin, Muhammad Zainur. Kepuasan Kerja. Malang: Avveroes Press, 2010. Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta, 2015.
Anapiah, Faisal. Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2010.
Bianca, Okky Camilla. “Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Motivasi Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan (Pada Cv. Karya Hidup Sentosa Di Yogyakarta).”
Skripsi. Yogyakarta: Negeri Yogyakarta, 2017.
Daft, Richard L. Manajemen Edisi Enam. Jakarta: Salemba Empat, 2007.
Darmanuri, Aji. Metodologi Penelitian Mu’amalah. Ponorogo: STAIN Po
PREES, n.d.
Delti. “Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT.
Trubaindo Coal Mining Di Kabupaten Kutai Barat.” Jurnal Ilmu Administrasi
Bisnis Fisip Universitas Mulawarman 3, no. 2 (2015).
Edy Sutrisno. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana, 2009.
Fahmi, Irham. Manajemen Sumber Daya Manusia Konsep Dan Kinerja. Jakarta:
Mitra Wacana Media, 2016.
Hasibuan, Melayu. Organisasi Dan Motivasi Dasar Peningkatan Produktivitas.
Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2014.
Heriyanto, and Siti Noor Hidayati. “Pengaruh Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja
Terhadap Kinerja Pegawai”.” Jurnal Maksipreneur Fakultas Ekonomi Universitas
Proklamasi 45 6, no. 1 (2016).
Mardin, Ramadhan Alfalaqqul, Heru Susilo, and Ika Ruhana. “Analisis Peran
Pemimpin Dalam Memotivasi Dan Mengawasi Karyawan (Studi Pada PT. Citra
Perdana Kendedes Malang).” Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis Fisip Universitas
Universitas Brawijjaya 31 (2016).
Miles, and Huberman. Qualitatif Data Analisis. London: Sage Publicatio, 1984.
Nasution, Mutia Imanda. “Peran Kepemimpinan Dalam Memotivasi Kerja
Karyawan Di Bank Syariah Mandiri Acf Medan.” Skripsi. Sumatera Utara
Medan: Universitas Islam Negeri, 2018.
Notoatmodjo, Soekidjo. Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka
Cipta, 2015.
Roziqin, Muhammad Zainur. Kepuasan Kerja. Malang: Avveroes Press, 2010.
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung:
Alfabeta, 2015.
Anapiah, Faisal. Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2010. Bianca, Okky Camilla. “Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Pada Cv. Karya Hidup Sentosa Di Yogyakarta).” Skripsi. Yogyakarta: Negeri Yogyakarta, 2017. Daft, Richard L. Manajemen Edisi Enam. Jakarta: Salemba Empat, 2007. Darmanuri, Aji. Metodologi Penelitian Mu’amalah. Ponorogo: STAIN Po PREES, n.d. Delti. “Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Trubaindo Coal Mining Di Kabupaten Kutai Barat.” Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis Fisip Universitas Mulawarman 3, no. 2 (2015). Edy Sutrisno. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana, 2009. Fahmi, Irham. Manajemen Sumber Daya Manusia Konsep Dan Kinerja. Jakarta: Mitra Wacana Media, 2016. Hasibuan, Melayu. Organisasi Dan Motivasi Dasar Peningkatan Produktivitas. Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2014. Heriyanto, and Siti Noor Hidayati. “Pengaruh Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai”.” Jurnal Maksipreneur Fakultas Ekonomi Universitas Proklamasi 45 6, no. 1 (2016). Mardin, Ramadhan Alfalaqqul, Heru Susilo, and Ika Ruhana. “Analisis Peran Pemimpin Dalam Memotivasi Dan Mengawasi Karyawan (Studi Pada PT. Citra Perdana Kendedes Malang).” Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis Fisip Universitas Universitas Brawijjaya 31 (2016). Miles, and Huberman. Qualitatif Data Analisis. London: Sage Publicatio, 1984. Nasution, Mutia Imanda. “Peran Kepemimpinan Dalam Memotivasi Kerja Karyawan Di Bank Syariah Mandiri Acf Medan.” Skripsi. Sumatera Utara Medan: Universitas Islam Negeri, 2018. Notoatmodjo, Soekidjo. Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta, 2015. Roziqin, Muhammad Zainur. Kepuasan Kerja. Malang: Avveroes Press, 2010. Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta, 2015. 0
10
20
30
40
50
60
70
80
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8
STS
TS
N
S Anapiah, Faisal. Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2010.
Bianca, Okky Camilla. “Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Motivasi Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan (Pada Cv. Karya Hidup Sentosa Di Yogyakarta).”
Skripsi. Yogyakarta: Negeri Yogyakarta, 2017.
Daft, Richard L. Manajemen Edisi Enam. Jakarta: Salemba Empat, 2007.
Darmanuri, Aji. Metodologi Penelitian Mu’amalah. Ponorogo: STAIN Po
PREES, n.d.
Delti. “Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT.
Trubaindo Coal Mining Di Kabupaten Kutai Barat.” Jurnal Ilmu Administrasi
Bisnis Fisip Universitas Mulawarman 3, no. 2 (2015).
Edy Sutrisno. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana, 2009.
Fahmi, Irham. Manajemen Sumber Daya Manusia Konsep Dan Kinerja. Jakarta:
Mitra Wacana Media, 2016.
Hasibuan, Melayu. Organisasi Dan Motivasi Dasar Peningkatan Produktivitas.
Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2014.
Heriyanto, and Siti Noor Hidayati. “Pengaruh Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja
Terhadap Kinerja Pegawai”.” Jurnal Maksipreneur Fakultas Ekonomi Universitas
Proklamasi 45 6, no. 1 (2016).
Mardin, Ramadhan Alfalaqqul, Heru Susilo, and Ika Ruhana. “Analisis Peran
Pemimpin Dalam Memotivasi Dan Mengawasi Karyawan (Studi Pada PT. Citra
Perdana Kendedes Malang).” Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis Fisip Universitas
Universitas Brawijjaya 31 (2016).
Miles, and Huberman. Qualitatif Data Analisis. London: Sage Publicatio, 1984.
Nasution, Mutia Imanda. “Peran Kepemimpinan Dalam Memotivasi Kerja
Karyawan Di Bank Syariah Mandiri Acf Medan.” Skripsi. Sumatera Utara
Medan: Universitas Islam Negeri, 2018.
Notoatmodjo, Soekidjo. Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka
Cipta, 2015.
Roziqin, Muhammad Zainur. Kepuasan Kerja. Malang: Avveroes Press, 2010.
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung:
Alfabeta, 2015. SS
62
Gambar 4.3
Bagan Hasil Skor Kuesioner Variabel Kualitas Produk
c. Hasil Skor Kuesioner Variabel Keputusan Pembelian (Y)
Tabel 4.11
Skor Kuesioner Variabel Keputusan Pembelian
Sumber: Data diolah dengan IBM SPSS 21
Berdasarkan keterangan pada tabel 4.5 dapat dijelaskan bahwa
tanggapan responden tentang kuesioner variabel keputusan pembelian
adalah: jawaban sangat setuju sebesar 0.70%, jawaban setuju sebesar
23.74%, jawaban netral sebesar 54.63%, jawaban tidak setuju sebesar
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 X2.7 X2.8
STS
TS
N
S
SS
No
Item
Total
STS
1
%
Total
TS
2
%
Total
N
3
%
Total
S
4
%
Total
SS
5
% Total
Y.1 0 0 28 31,5 50 56,2 10 11,2 1 1,1 89
Y.2 0 0 27 30,3 52 58,4 8 9,0 2 2,2 89
Y.3 0 0 1 1,1 14 15,7 55 61,8 19 21,3 89
Y.4 1 1,1 18 20,2 52 58,4 17 19,1 1 1,1 89
Y.5 0 0 31 34,8 52 58,4 6 6,7 0 0 89
Y.6 1 1,1 27 30,3 53 59,6 7 7,9 1 1,1 89
Y.7 0 0 23 25,8 59 66,3 7 7,9 0 0 89
Y.8 3 3,4 14 15,7 57 64,0 14 15,7 1 1,1 89
63
17.42%, dan jawaban sangat tidak setuju sebesar 3.51%. Berikut bagan
tentang hasil skor kuesioner variabel kualitas (Y):
Gambar 4.4
Bagan Hasil Skor Kuesioner Variabel Keputusan Pembelian
D. Hasil Pengujian Hipotesis
1. Uji Regresi Sederhana
Penelitian ini menggunakan analisis regresi sederhana dalam
menganalisis data. Hasil dari penggunaan analisis regresi linier sederhana
ini dapat digunakan untuk memutuskan nilai variabel independen
mengalami kenaikan atau penurunan dan untuk mengetahui arah hubungan
antara variabel independen dengan variabel dependen apakah variabel
independen berhubungan positif atau negatif, hasil pengujian sebagai
berikut:
a. Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian
Hasil hitungan analisis regresi sederhana variabel harga dapat di
lihat di bawah ini:
0
10
20
30
40
50
60
70
Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Y.5 Y.6 Y.7 Y.8
STS
TS
N
S
S2
64
Tabel 4.12
Hasil Uji Regresi Sederhana X1 Terhadap Y Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 10.754 1.810 5.942 .000
X1 .600 .075 .651 8.002 .000
a. Dependent Variable: Y
Sumber: Data dioleh dengan IBM SPSS 21
Berdasarkan tabel 4.12 diperoleh hasil persamaan sebagi berikut:
Y = 10,754 + 0,600
1) Nilai konstansta sebesar 10,754 penjelasan tersebut dapat diartikan
bahhwa jika tidak di pengaruhi oleh variabel harga maka besarnya
nilai keputusan pembelian adalah 10,754.
2) Koefisen X sebesar 0,600 menyatakan bahwa setiap penambahan 1
variabel harga akan meningkatkan keputusan pembelian 0,600.
b. Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian
Hasil hitungan analisis regresi sederhana variabel kualitas produk
dapat di lihat di bawah ini:
Tabel 4.13
Hasil Uji Regresi Sederhana X2 Terhadap Y Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 11.643 1.679 6.935 .000
X2 .533 .066 .656 8.105 .000
a. Dependent Variable: Y
Sumber: Data dioleh dengan IBM SPSS 21
65
Berdasarkan tabel 4.12 diperoleh hasil persamaan sebagi berikut:
Y = 11,643 + 0,533
1) Nilai konstansta sebesar 11,643 penjelasan tersebut dapat diartikan
bahhwa jika tidak di pengaruhi oleh variabel harga maka besarnya
nilai keputusan pembelian adalah 11,643.
2) Koefisen X sebesar 0,533 menyatakan bahwa setiap penambahan 1
variabel harga akan meningkatkan keputusan pembelian 0,533.
2. Uji Regresi Linier Berganda
Analisis linier berganda ialah suatu alat analisis peramalan nilai
pengaruh dua variable bebas atau lebih terhadap variabel terikat untuk
membuktikan ada atau tidaknya hubungan fungsi atau kausal antara dua
variabel bebas atau lebih dengan satu variabel terikat.17 Berikut adalah
hasil uji regresi linier berganda menggunakan software SPSS 21:
Tabel 4.14
Hasil Uji Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 8.856 1.776 4.986 .000
X1 .345 .100 .374 3.453 .001
X2 .318 .088 .391 3.607 .001
a. Dependent Variable: Y
Sumber: Data dioleh dengan IBM SPSS 21
Berdasarkan tabel 4.14 diperoleh model persamaan sebagai berikut:
Y = 8,856 + 0,345 + 0,318
17Riduwan, Sunarto, Pengantar Statistika, (Bandung: Alfabeta, 2017), 108
66
a. Konstanta (a)
Nilai konstanta (a) sebesar 8,856 menunjukkan bahwa variabel
independen X1, X2 nol atau tidak ada. Maka keputusan pembelian
adalah sebesar 8,856.
b. Konstanta (a) untuk variabel X1 (Harga)
Besarnya nilai koefisiensi regresi (b1) sebesar 0,345. Nilai (b1) yang
positif menunjukkan adanya hubungan yang searah antara variabel
harga (X1) dengan keputusan pembelian (Y). Jika harga ditingkatkan
maka keputusan pembelian meningkat.
c. Kontanta (a) untuk variabel X2 (Kualitas Produk)
Besarnya nilai koefisiensi regresi (b2) sebesar 0,318. Nilai (b2) yang
positif menunjukkan adanya hubungan yang searah antara variabel
kualitas produk (X1) dengan keputusan pembelian (Y). Jika kualitas
produk yang ditingkatkan maka keputusan pembelian meningkat.
3. Uji Parsial (t)
Uji signifikansi terhadap masing-masing koefisien regresi diperlukan
untuk mengetahui signifikan tidaknya pengaruh dari masing-masing
variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Kriteria pengambilan
keputusan sebagai berikut:
a. jika ≤ maka Ho diterima dan Ha ditolak
b. jika > maka Ho ditolak dan Ha diterima18
18Anwar Sanusi, Metodologi, 138
67
Hasil uji t penelitian ini dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 4.15
Hasil Uji Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 8.856 1.776 4.986 .000
X1 .345 .100 .374 3.453 .001
X2 .318 .088 .391 3.607 .001
a. Dependent Variable: Y
Sumber: Data dioleh dengan IBM SPSS 21
Berdasarkan tabel 4.10 di atas menjelaskan bahwa:
a. Nilai t_hitung harga sebesar 3,453 dengan signifikansi 0,001 dan nilai
1,988, maka > atau 3,453 > 1,988 artinya Ho ditolak
H1 diterima, sehingga harga berpengaruh signifikan positif terhadap
keputusan pembelian.
b. Nilai kualitas produk sebesar 3,607 dengan signifikansi 0,001 dan
nilai 1,988, maka > atau 3,607 > 1,988 artinya Ho
ditolak H2 diterima, sehingga kualitas produk berpengaruh signifikan
positif terhadap keputusan pembelian.
Untuk sumbangan pegaruh masing-masing variabel dapat dihitung
dengan rumus sebagai berikut:
SE= Beta × Koefisien Korelasi × 100%
68
Koefisien korelasi masing-masing variabel sebagai berikut:
Tabel 4.16
Tabel Korelasi Masing-Masing Variabel
Sumber: Data dioleh dengan IBM SPSS 21
Sehingga perhitungannya menjadi sebgai berikut:
= 0,374 × 0.651 × 100% = 24.4%
= 0,391 × 0.656 × 100% = 25.6%
Sehingga dapat diketahui bahwa pengaruh variabel harga terhadap
keputusan pembelian sebesar 24.4%. Sedangkan pengaruh variabel
kualitas produk terhadap keputusan pembelian sebesar 25,6%.
4. Uji Simultan (F)
Uji f sesungguhnya menguji signifikansi koefisien determinasi. Uji f
menunjukan bahwa variasi variabel terikat dijelaskan sekian persen oleh
variabel terikat secara bersama-sama. Kriteria pengambilan keputusan
mengikuti aturan berikut:
a. Jika Fhitung ≤ Ftabel maka Ho diterima dan Ha ditolak
Correlations
X1 X2 Y
X1
Pearson Correlation 1 .710** .651
**
Sig. (2-tailed) .000 .000
N 89 89 89
X2
Pearson Correlation .710** 1 .656
**
Sig. (2-tailed) .000 .000
N 89 89 89
Y
Pearson Correlation .651** .656
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000
N 89 89 89
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
69
b. Jika Fhitung > Ftabel maka Ho ditolak dan Ha diterima19
Hasil uji F penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.17
Hasil Uji F
S
u
m
S
Sumber: Data diolah dengan IBM SPSS 21
Pengujian secara simultan menunjukkan bahwa nilai F sebesar 42,935
dengan nilai signifikansi 0,000. Sedangkan untuk Ftabel dikolom 2 lajur dk
(n-k) = 89-3 = 86 diperoleh nilai 3,10. Fhitung > Ftabel, maka Ho ditolak dan
H3 diterima, sehingga secara simultan (bersama-sama) harga dan kualitas
produk berpengaruh signifikan positif terhadap keputusan pembelian.
5. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi (R2) menjelaskan proporsi variasi dalam
variabel terikat (Y) yang dijelaskan oleh variabel bebas (lebih dari satu
variabel: X, X2) secara bersama-sama. Persamaan regresi linier berganda
semakin baik apabila nilai koefisien determinasi semakin besar dan
cenderung meningkat nilainya sejalan dengan peningkatan jumlah variabel
bebas.20
19Ibid., 137-138 20Ibid., 136
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 540.950 2 270.475 42.935 .000b
Residual 541.769 86 6.300
Total 1082.719 88
a. Dependent Variable: Y
b. Predictors: (Constant), X2, X1
70
Nilai koefisien determinasi dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 4.18
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .707a .500 .488 2.50991
a. Predictors: (Constant), X2, X1
Sumber: Data diolah dengan IBM SPSS 21
Berdasarkan tabel 4.12 di atas dapat dilihat angka diperoleh R Square
sebesar nilai 0,500 atau 50%. Hal ini menunjukan bahwa persentase
sumbangan pengaruh variabel independen (harga dan kualitas produk)
terhadap variabel dependen (keputusan pembelian) sebesar 50%
sedangkan sisanya 50% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti
dalam penelitian ini.
E. Pembahasan
1. Pengaruh Harga terhadap Keputusan Pembelian
Hasil analisis dengan bantuan program komputer SPSS 21.0 for
windows menunjukkan bahwa Ho ditolak dan H1 diterima. Kesimpulan ini
diperoleh melaluli uji t yang dilakukan menunjukkan bahwa harga
sebesar 3,453 dengan signifikansi 0,000 dan nilai 1,988, maka
> atau 3,453 > 1,988 artinya variabel harga berpengaruh
signifikan positif terhadap keputusan pembelian Wi-Fi Id di Wi-Fi Corner
Uteran Madiun. Pengaruh harga terhadap keputusan pembelian sebesar
24,4%.
71
2. Pengaruh Kualitas Produk terhadap Keputusan Pembelian
Hasil analisis dengan bantuan program komputer SPSS 21.0 for
windows menunjukkan bahwa Ho ditolak dan H2 diterima. Kesimpulan ini
diperoleh melaluli uji t yang dilakukan menunjukkan bahwa harga
sebesar 3,607 dengan signifikansi 0,001 dan nilai 1,988, maka
> atau 3,607 > 1,988 artinya variabel kualitas produk
berpengaruh signifikan positif terhadap keputusan pembelian Wi-Fi Id di
Wi-Fi Corner Uteran Madiun. Pengaruh kualitas produk terhadap
keputusan pembelian sebesar 25,6%
3. Pengaruh Harga dan Kualitas Produk terhadap Keputusan
Pembelian
Hasil analisis dengan bantuan program komputer SPSS 16.0 for
windows menunjukkan koefisien korelasi sebesar 0,707 dan koefisien
determinasi R2 sebesar 0,500 yang berarti bahwa terdapat pengaruh yang
positif harga dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian Wi-Fi Id
di Wi-Fi Corner Uteran Madiun sebesar 50% dan lainnya dipengaruhi oleh
faktor lain. Uji F yang dilakukan menunjukkan bahwa F sebesar 42,935
dengan nilai signifikansi 0,000. Sedangkan untuk Ftabel dikolom 2 lajur dk
(n-k) = 89-3 = 86 diperoleh nilai 3,10. Maka Fhitung > Ftabel, sehingga secara
simultan (bersama-sama) harga dan kualitas produk berpengaruh
signifikan positif terhadap keputusan pembelian. Dan diperoleh persamaan
regresi linier dua variabelnya adalah Y = 8,856 + 0,345 + 0,318
72
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan analisa data terhadap hipotesis dari
permasalahan yang diangkat mengenai yang telah dijelaskan BAB IV,
maka dapat diambil kesimpulan dari penelitian ini sebagai berikut:
1. Berdasarkan uji regresi linier sederhana dan uji t diketahui bahwa
terdapat pengaruh antara harga terhadap keputusan pembelian Wi-Fi Id
di Wi-Fi Corner Uteran Madiun. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji
nilai > yaitu 3,453 > 1,988 dengan signifikansi 0,001 dan
berdasarkan perhitungan pengaruh harga terhadap keputusan
pembelian sebesar 24,4%.
2. Berdasarkan uji regresi linier sederhana dan uji t diketahui bahwa
terdapat terdapat pengaruh antara kualitas produk terhadap keputusan
pembelian Wi-Fi Id di Wi-Fi Corner Uteran Madiun dengan nilai
> yaitu 3,607 > 1,988 dengan signifikansi 0,001 dan dan
berdasarkan perhitungan pengaruh harga terhadap keputusan
pembelian sebesar 25,6%.
3. Terdapat pengaruh secara simultan (bersama-sama) antara harga dan
kualitas produk terhadap keputusan pembelian Wi-Fi Id di Wi-Fi
Corner Uteran Madiun. Dibuktikan dengan Fhitung > Ftabel yaitu 42,935
> 3,10 nilai koefisien determinasi (R square) sebesar 0,500, ini artinya
bahwa kontribusi variabel independen mempengaruhi variabel
73
dependen sebesar 50%, sedangkan sisanya 50% dipengaruhi oleh
variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Dan diperoleh
persamaan regersi linier dua variabelnya adalah Y = 8,856 + 0,345 +
0,318 .
B. Saran
Saran yang dapat diberikan pada penelitian selanjutnya antara lain:
1. Pihak perusahaan sebaiknya lebih memperhatikan penentuan harga,
supaya pelanggan tetap membeli produk.
2. Pihak perusahaan sebaiknya mempertahankan dan menambah kualitas
produknya jika bisa karena kualitas produk memiliki pengaruh yang
lebih besar dari harga.
3. Bagi penelitian selanjutnya sebaiknya menambahkan variabel-vabiabel
lain yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian.
97
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Agama RI. AL-Qur’an dan terjemahan. Bandung: Diponegoro.
2000.
Ghozali, Imam. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2013.
Indrawati. Metode Penelitian Manajemen Dan Bisnis. Bandung: PT Refika
Aditama, 2015.
Jain, Subhash C. Manajemen Internasional. Edisi 5 Jilid 2. Jakarta: Erlangga,
2001.
Kotler, Philip dan Armstrong, Gary. Dasar-dasar Pemasaran Jilid 1. Jakarta:
Prenhallindo, 1997.
---------. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Edisi 12 Jilid 1. Jakarta: Erlangga, 2008.
Kotler, Philip, dan Keller, Kevin Lane. Manajemen Pemasaran. Edisi 13 Jilid 2.
Jakarta: Erlangga, 2009.
PT. Telkom Indonesia, Mempercepat Ekonomi Digital Indonesia, (Laporan
Tahunan 2017)
Riduwan. Pengantar Statistika. Bandung: Alfabeta, 2017.
Sanusi, Anwar. Metodologi Penelitian Bisnis. Jakarta: Salemba Empat, 2011.
Sarjono, Haryadi, dan Julianita, Winda. SPSS vs LISREL. Jakarta: Salemba
Empat, 2011.
Siregar, Sofyan. Statistik Parametrik Untuk Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Bumi
Aksara, 2017.
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: Alfabeta, 2018.
---------. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta,
2014.
Sujarweni, Wiratna . Metodologi Penelitian Bisnis dan Ekonomi. Yogyakarta:
Pustaka Baru Pres, 2015.
Suliyanto. Ekonomitrika Terapan: Teori &Aplikasi dengan SPSS . Yogyakarta: Andi,
2011.
98
Tjiptono, Fandy. Pemasaran Jasa. Yogyakarta: DANI, 2014.
---------. Strategi Pemasaran. 4th ed. Yogyakarta: DANI, 2017.
Yamit, Zulian. Manajemen Kualitas Produk Dan Jasa. Yogyakarta: Ekonisisa,
2005.
Skripsi dan Jurnal:
Ghanimata, Fifyanita, dan Kamal, Mustafa. “Analisis Pengaruh Harga, Kualitas
Produk, dan Lokasi Terhadap Keputusan Pembelian.” dalam Diponegoro
Journal Of Management Vol 1 (2012).
Hermawan, Rendi, dan Prihatini, Apriatni Endang. “Pengaruh Kualitas Produk,
Harga Dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Motor Matik Yamaha
Mio M3 125 Pada Dealer Mataram Sakti Di Semarang.” Jurnal Administrasi
Bisnis Universitas Diponegoro Vol 6 No. 2 (2017)
Katrin, Intan Lina. “Pengaruh Promosi Terhadap Keputusan Pembelian di
Restoran Javana Bistro Bandung.” Jurnal Gastronomy Tourism Vol 6
(2016)
Kurniawan, Danny, dan EP, Apriatni. “Analisis Pengaruh Harga Dan Kualitas
Produk Terhadap Keputusan Pembelian Produk Sari Roti Di Kota
Semarang.” Jurnal Administrasi Bisnis Universitas Diponegoro Vol No. 2
(2018)
Rahmatullah, Faisal. “Pengaruh Kualitas Produk Dan Harga Terhadap Keputusan
Pembelian Sepeda Motor Honda Spacy Pada PD. Mawar Putra Motor
Sumedang,” Skripsi. Bandung: Universitas Pasundan, 2015.
Rakasiwi, Aswin. “Pengaruh Kualitas Produk, Harga Dan Lokasi Terhadap
Keputusan Pembelian Batu Mulia Pada Toko Safhira Galeri Surakarta.”
Jurnal Penelitian Dan Kajian Ilmiah Fakultas Ekonomi Universitas
Surakarta Vol 14 (2016)
Riyono, dan Budiharja, Gigih Erlik. “Pengaruh Kualitas Produk, Harga, Promosi
Dan Brdan Image Terhadap Keputusan Pembelian Produk Aqua Di Kota
Pati.” Jurnal Stie Semarang Vol 8 No. 2 (2016)
99
S, Asih Fatmawati, dan Suryoko, Sri. “Pengaruh Citra Merek, Kualitas Produk,
Dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Produk Tas Dan Sepatu Charles
& Keith.” Jurnal Administrasi Bisnis Universitas Diponegoro Vol7 No. 1
(2018).
S, Ipa Audina Br Harahap, dan Hidayat, Wahyu. “Pengaruh Kualitas Produk Dan
Harga Terhadap Keputusan Pembelian Masker Wajah Mustika Ratu.” Jurnal
Administrasi Bisnis Universitas Diponergoro Vol 7 No. 3 (2018).
Sagarawanti, Nisrinna Dwi, dan Hidayat, Wahyu. “Pengaruh Kualitas Produk Dan
Harga Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor (Studi Pada
Konsumen Pengguna Sepeda Motor Yamaha Mio Di Pemalang).” Jurnal
Administrasi Bisnis Universitas Diponegoro Vol 7 No. 2 (2018).
Sembiring, Inka Janita, Suharyono, dan Kusumawati, Danriani. “Pengaruh
Kualitas Produk dan Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan
Dalam Membentuk Loyalitas Pelanggan.” Jurnal Administrasi Bisnis
Universitas Brawijaya Vol 15 No. 1 (2014)
Zulaicha, Santri, dan Rusda Irawati. “Pengaruh Produk Dan Harga Terhadap
Keputusan Pembelian Konsumen di Morning Bakery Batam.” Inovbiz:
Jurnal Inovasi Bisnis Vol 4 No. 2 (2016).
Internet:
Telkom Indonesia. "Profil Dan Riwayat Singkat" dalam
https://www.telkom.co.id/servlet/tk/about/id_ID/stockldaning/profil-dan-
riwayat-singkat.html. diakses pada tanggal 25 Juli 2019 jam 14.56 wib.
---------. “Struktur-Perusahaan.” dalam https://www.telkom.co.id/servlet/tk/about/
id_ID/companystructure/struktur-perusahaan.html diakses pada tanggal 25
Juli 2019 jam 14.59 wib.
---------. “Wi-Fi.Id | Indonesia Wi-Fi,” dalam https://Wi-Fi.id/tentang diakses pada
tanggal 1 Februari 2019 jam 09.54 wib.