dewan perwakilan rakyat republik indonesia …€¦ · ok, kita buat terbuka untuk umum. (ketuk...

52
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT DENGAR PENDAPAT PANJA KOMISI VIII DPR RI MENGENAI BPIH TAHUN 1441 H/2020 M DENGAN DIRJEN PERHUBUNGAN DARAT KEMENHUB RI, DIRJEN IMIGRASI KEMENKUMHAM RI, DAN KEPALA PUSAT KESEHATAN HAJI KEMENTERIAN KESEHATAN RI Tahun Sidang : 2019-2020 Masa Persidangan : I Jenis Rapat/ke- : Rapat Dengar Pendapat Panja Komisi VIII DPR RI / ke-31 Sifat Rapat : Terbuka Hari, Tanggal : Senin, 16 Desember 2019 Waktu : 13.00 WIB Tempat : Ruang Rapat Komisi VIII DPR RI Gedung Nusantara II lantai 1 Jl. Jenderal Gatot Subroto Jakarta 10270 Ketua Rapat : Dr. H. Tb. Ace Hasan Syadzily, M.Si. Sekretaris Rapat : Sigit Bawono Prasetyo, S.Sos., M.Si. Acara : Peningkatan Pelayanan Ibadah Haji Tahun 1441 H/ 2020 M Hadir : 1. 22 orang dari 26 orang Anggota Panja BPIH Komisi VIII DPR RI; 2. Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub RI beserta jajaran 3. Dirjen Imigrasi Kemenkumham RI beserta jajaran 4. Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes RI beserta jajaran

Upload: others

Post on 18-Oct-2020

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …€¦ · Ok, kita buat terbuka untuk umum. (KETUK PALU : 1X) Sesuai dengan undangan yang telah kami sampaikan, kami meminta persetujuan

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

RISALAH

RAPAT DENGAR PENDAPAT PANJA KOMISI VIII DPR RI MENGENAI BPIH TAHUN 1441 H/2020 M DENGAN DIRJEN PERHUBUNGAN DARAT KEMENHUB RI, DIRJEN IMIGRASI KEMENKUMHAM RI, DAN KEPALA PUSAT KESEHATAN

HAJI KEMENTERIAN KESEHATAN RI

Tahun Sidang : 2019-2020

Masa Persidangan : I

Jenis Rapat/ke- : Rapat Dengar Pendapat Panja Komisi VIII DPR RI

/ ke-31

Sifat Rapat : Terbuka

Hari, Tanggal : Senin, 16 Desember 2019

Waktu : 13.00 WIB

Tempat : Ruang Rapat Komisi VIII DPR RI Gedung Nusantara II lantai

1 Jl. Jenderal Gatot Subroto – Jakarta 10270

Ketua Rapat : Dr. H. Tb. Ace Hasan Syadzily, M.Si.

Sekretaris Rapat : Sigit Bawono Prasetyo, S.Sos., M.Si.

Acara : Peningkatan Pelayanan Ibadah Haji Tahun 1441 H/ 2020 M

Hadir : 1. 22 orang dari 26 orang Anggota Panja BPIH Komisi VIII

DPR RI;

2. Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub RI beserta jajaran

3. Dirjen Imigrasi Kemenkumham RI beserta jajaran

4. Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes RI beserta

jajaran

Page 2: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …€¦ · Ok, kita buat terbuka untuk umum. (KETUK PALU : 1X) Sesuai dengan undangan yang telah kami sampaikan, kami meminta persetujuan

- 2 -

KETUA RAPAT (DR. H.TB. ACE HASAN SYADZILY, M.Si./ FPG): Dari Ditjen Imigrasi sudah ada. Pusat Kesehatan Haji, Kementerian Kesehatan sudah ada? Pak Yusuf ? Bapak – Ibu sekalian, Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Selamat siang, Salam sejahtera untuk kita semua. Om swastiastu. Namo Buddhanya. Salam kebajikan. Yang terhormat saudara Ditjen Perhubungan Barat, Kementerian Perhubungan Republik Indonesia beserta seluruh jajaran. Yang terhormat saudara Ditjen Imigrasi, Kementerian Hukum dan Ham Republik Indonesia beserta seluruh jajaran. Para Anggota Komisi VIII, Panja PPIH Tahun 1441H/ 2020M. Mengawali rapat hari ini marilah kita sama-sama memanjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah Subhana Wa Ta’ala. Karena pada hari ini kita masih diberikan kesehatan sehingga bisa melaksanakan Rapat Dengar Pendapat Panja PPIH, dengan agenda Membahas Peningkatan Pelayanan Penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun 1441H/2020 M. Seperti kebiasaan kami di dalam rapat Komisi VIII, kita akan terlebih dahulu memulainya dengan membacakan doa. Bagi yang beragama Islam dipersilahkan untuk mengucapkan Al-fatihah, bagi yang beragama lain mohon untuk menyesuaikan.

(BERDOA MULAI)

(BERDOA SELESAI)

Terima kasih. Hadirin yang kami hormati, Pada kesempatan ini kami ingin menyampaikan ucapan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ditjen Perhubungan Darat, Kementerian Perhubungan Republik Indonesia, dan juga kepada Ditjen Imigrasi, Kementerian Hukum dan Ham. Nanti menyusul Kedutaan Republik Indonesia untuk Arab Saudi, serta dari Pusat Kesehatan Haji, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Yang telah meluangkan waktu untuk hadir dalam rapat Panja ini.

Page 3: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …€¦ · Ok, kita buat terbuka untuk umum. (KETUK PALU : 1X) Sesuai dengan undangan yang telah kami sampaikan, kami meminta persetujuan

- 3 -

Sesuai dengan rapat-rapat DPR RI, Masa Persidangan I, Tahun Sidang 2019 – 200. Yang diputuskan dalam rapat konsultasi pengganti rapat Bamus, antara Pimpinan DPR RI dengan Fraksi, Tanggal : 18 Oktober, dan sesuai rapat keputusan internal Komisi VIII. Maka pada hari ini : Senin, 16 Desember. Panja Komisi VIII DPR RI mengenai PPIH Tahun 1441 Hijriyah / 2020 Masehi. Mengundang stake holder yang terlibat di dalam proses penyelenggaraan Ibadah Haji, untuk membahas hal-hal yang berkaitan dengan :

1. Diplomasi Pemerintah Indonesia di Arab Saudi; 2. Peningkatan Pelayanan, Pembinaan, dan Perlindungan terhadap

Jamaah Haji di Bidang Transportasi, Kesehatan, dan Keimigrasian.

Menurut laporan dari sekretariat, sudah hadir sebanyak 18 orang yang menandatangani, dan 20 orang yang menghadiri dengan mewakili 9 Fraksi, dari 26 Anggota Panja. Maka dalam hal ini, bahwa kuorum telah tercapai. Atas persetujuan Bapak – Ibu sekalian, izinkan saya meminta persetujuan apakah rapat ini akan dibuat terbuka atau tertutup?

(RAPAT : TERBUKA)

Ok, kita buat terbuka untuk umum.

(KETUK PALU : 1X)

Sesuai dengan undangan yang telah kami sampaikan, kami meminta persetujuan apakah untuk agendanya :

1. Pengantar Ketua Rapat; 2. Pemaparan terlebih dahulu nanti Ditjen Perhubungan Darat, setelah itu

Ditjen Imigrasi, dan dilanjutkan Duta Besar, serta Kepala Pusat Kesehatan Haji;

3. Tanya – Jawab; 4. Kesimpulan; 5. Penutup.

Apakah acara tersebut bisa kita setujui?

(RAPAT : SETUJU)

Kita sepakati diselesaikan pukul ?

(RAPAT : 15.30)

Lima belas tiga puluh ya. Ok, setuju ya?

(KETUK PALU : 1X)

Page 4: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …€¦ · Ok, kita buat terbuka untuk umum. (KETUK PALU : 1X) Sesuai dengan undangan yang telah kami sampaikan, kami meminta persetujuan

- 4 -

Hadirin yang kami hormati, Rapat Panja pada hari ini diselenggarakan sebagai upaya untuk membahas hal-hal yang berkaitan dengan permasalahan penyelenggaraan ibadah haji, dalam rangka kita menghadapi musim haji tahun 2020. Khususnya menyangkut diplomasi antara Pemerintah Indonesia dengan Kerajaan Arab Saudi, terutama soal penanganan biaya visa, fast track, kuota haji tahun 2020, serta peningkatan di bidang transportasi yang dalam hal ini nanti kita minta penjelasan lebih lanjut dari pelayanan Ditjen Perhubungan Darat, dan Keimigrasiannya nanti kita mohonkan dari Ditjen Keimigrasian, dan untuk kesehatan hajinya tentu ke Pusat Kesehatan Haji. Pembahasan ini penting merujuk pada Pasal 10, Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2019 Tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umroh, yang menyebutkan bahwa:

“Penyelenggaraan Ibadah Haji Reguler menjadi tanggung jawab Pemerintah, tanggung jawab Pemerintah ini dilaksanakan oleh Menteri. Pelaksanaan Tanggung jawab dilakukan mulai satuan kerja yang bersifat tetap, terstruktur ditingkat daerah, ditingkat Pusat dan di Arab Saudi”.

Selain itu merujuk pada Pasal 35, Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2019

Tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji, yang mengamanatkan bahwa : “Pelayanan transportasi kepada Jamaah Haji meliputi transportasi dari embarkasi pemberangkatan menuju Arab Saudi, Selama di Arab Saudi, dan pemulangan ke tempat embarkasi asal Indonesia”.

Di bidang kesehatan tentu ke Imigrasikan Pasal 108 mengamanatkan bahwa :

“Pelaksanaan koordinasi meliputi perencanaan dan pelaksanaan pelayanan transportasi, akomodasi, konsumsi, kesehatan, dokumen perjalanan, administrasi dan pembinaan serta perlindungan” Selain itu juga merujuk pada Pasal 19, Undang-Undang Nomor 37 Tentang

Hubungan luar negeri yang menyebutkan bahwa : “Perwakilan Republik Indonesia berkewajiban memberikan pengayoman, perlindungan, dan bantuan hukum bagi warga negara dan .... hukum di luar negeri sesuai dengan Peraturan Perundang-Undangan Nasional serta hukum dan kebiasaan internasional” Aspek diplomasi, transportasi keimigrasian dan di bidang kesehatan

merupakan aspek penting yang perlu terus ditingkatkan kualitasnya untuk menunjang penyelenggaraan ibadah haji. Perlu kami sampaikan bahwa pada rapat Panja dengan Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh, tanggal 10 Desember, Panja Komisi VIII memberikan sejumlah rekomendasi kepada Pemerintah diantara-Nya:

Page 5: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …€¦ · Ok, kita buat terbuka untuk umum. (KETUK PALU : 1X) Sesuai dengan undangan yang telah kami sampaikan, kami meminta persetujuan

- 5 -

1. Terkait dengan penambahan kuota haji 10.000 yang sampai saat ini belum ada kepastian. Ini perlu untuk diketahui oleh Bapak – Ibu sekalian, agar juga ini menjadi catatan terutama nanti untuk jumlah frekuensi dari yang harus dilayani.

2. Kebijakan mengenai visa yang masih 300 Riyal per Jamaah; 3. Kebijakan fast track, kebijakan penambahan air zam-zam dari 5 liter

menjadi 10 liter untuk jamaah haji.

Berdasarkan tersebut maka Panja Komisi VIII mengenai BPIH ingin mendapatkan penjelasan dari beberapa stake holder mengenai beberapa hal. Sebagai berikut :

1. Apa saja kebijakan peningkatan kualitas penyelenggaraan ibadah haji

di bidang transportasi, kesehatan, dan keimigrasian ? 2. Apa saja masalah yang dihadapi serta kendala, terutama nanti oleh

Pak Duta Besar pada tahun-tahun sebelumnya dalam melakukan diplomasi dengan Pemerintah Arab Saudi ?

3. Serta kebijakan apa yang diusulkan pada Komisi VIII untuk dapat mengatasi hal-hal tersebut ?

Hadirin yang kami hormati, Demikian Pengantar yang bisa kami sampaikan, selanjutnya sesuai dengan yang telah kita sepakati, kami persilahkan pertama kali kepada Dirjen Perhubungan Darat, tentang kesiapan pelaksanaan, penyelenggaraan transportasi selama di Indonesia, udara sampai pelaksanaan disana. Kami persilahkan Pak. DIRJEN PERHUBUNGAN DARAT : Terima kasih. Yang terhormat Bapak Pimpinan Komisi VIII DPR RI dan juga Wakil Ketua Komisi VIII yang kami hormati, Yang saya hormati, yang mewakili Pak Dirjen Imigrasi dan Bapak – Ibu yang hadir dalam kesempatan ini. Bapak Ketua yang kami hormati. Pertama kami akan mencoba menyampaikan bahwa untuk kegiatan pemberangkatan Haji, kami memang sudah beberapa kali menyelenggarakan, dan kami berterima kasih hari ini kami bisa diundang rapat Komisi VIII untuk memaparkan sedikit yang sudah kami lakukan, dan kira-kira untuk perbaikan kedepan. Karena ada beberapa hal yang terkait menyangkut penyelenggaran Angkutan Transportasi Haji. Kami juga mengusulkan beberapa aspek pelayanan yang untuk meningkatkan pelyanan, baik di Indonesia, maupun ditempat penyelenggaran tersebut. Yang pertama kami sampaikan untuk pra-haji ini memang belum kami lakukan. Namun demikian, kami juga mengusulkan nanti kepada Kementerian Agama, bahwa sampai sekarang angkutan kendaraan bus yang akan

Page 6: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …€¦ · Ok, kita buat terbuka untuk umum. (KETUK PALU : 1X) Sesuai dengan undangan yang telah kami sampaikan, kami meminta persetujuan

- 6 -

mengangkut dari lokasi tempat pemberangkatan ke Embarkasi atau katakana dari Asrama ke Embarkasi Bahdara, kami belum banyak dilibatkan demikian banyak. Walaupun memang ada juga para Kadis Sub Kabupaten/Kota, Provinsi yang sudah berinisiatif untuk melakukan pengecekan terhadap kendaraan bus yang akan dilakukan untuk mengangkut jamaah haji. Jadi artinya, kami harus menjamin bahwa mobil bus yang dipakai jamaah haji dari : Tempat asrama haji – Embarkasi harus terjamin aspek keselamatan, itu yang pertama dan di tahun 2020 ini akan kami lakukan secara massif. Kemudian yang berikutnya, Bapak Ketua kami mencoba melaporkan, yang pertama bahwa laatar belakang keterlibatan dari Kementerian Perbungan dalam penyelenggaraan untuk transportasi jamaah haji adalah mengacu kepada Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2019 Tentang Penyelenggaraan Haji dan Umrah, adalah mengacu Pasal 35 pada Ayat 1 – 3. Dimana di dalam huruf (a) menyampaikan bahwa :

“Embarkasi pemberangkatan menuju Arab Saudi moda jalan dan darat; Kemudian selama di Arab Saudi moda jalan dan juga darat; Kemudian pemulangan jamaah melalui moda jalan dan udara. Pelayana transportasi berkoordinasi dengan Menteri yang membidangi perhubungan”

Jadi kami didalamnya, di sini keterlibatan kami.

Berikutnya bahwa kami laporkan peran Kementerian Perhubungan dalam penyediaan layanan transportasi darat. Yang pertama adalah tim penyedia layanan sebagai tim anggota penyedia layanan standar Transportasi Darat, yang bertugas untuk menyiapkan dan memilih dan mengusulkan penyediaan transportasi jamaah haji dengan mengerjakan prinsip efektif, transparan, dan akuntabel. Jadi tim penyedia layanan ini, kami terlibat dengan Kementerian Agama untuk melakukan open bidding terhadap proses lelang dari Mitra yang nanti akan mendapatkan untuk angkutan selama di Arab Saudi. Kemudian perencanaan teknis operasional, melakukan perencanaan teknis meliputi :

(a) Penyusunan rute bus; (b) Perencanaan halte dan terminal (menentukan rasionya); (c) Penentuan spec teknis bus, jadi kami jadi kami harus menentukan spek

teknis pesannya seperti apa. karena banyak kendaraan kendaraan bus yang tahunya baru tetapi kemudian secara fisiknya kendaraannya sudah tidak bagus Apalagi menyangkut aspek keselamatan jadi nanti kami harus menjamin betul menyangkut ini semuanya.

Kemudian berikutnya menyangkut masalah estimasi jadwal kedatangan dan

pemulangan jamaah, koordinasi dengan pihak terkait dan survei lokasi yang nanti akan menjadi rute yang nanti akan menjadi rute yang akan dilalui oleh para rombongan. kemudian dalam aspek pelaksanaan operasional adalah melaksanakan pengawasan monitoring dan evaluasi pelaksanaan operasional transportasi darat jamaah haji Indonesia di Arab Saudi. Menyangkut masalah pelaksanaan operasional Bapak Pimpinan, kami laporkan sampai dengan sekarang Anggota kami yang dilibatkan dalam rangka pelaksanaan teknis di Arab Saudi baru sekitar 3 orang. Kami memandang perlu bahwa selain 3 orang, kami juga perlu menempatkan 3

Page 7: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …€¦ · Ok, kita buat terbuka untuk umum. (KETUK PALU : 1X) Sesuai dengan undangan yang telah kami sampaikan, kami meminta persetujuan

- 7 -

orang kembali untuk ditempatkan di beberapa Terminal. Nah, sementara ini untuk penugasan di terminal tugas banyak dilaksanakan oleh teman-teman dari TNI/ Polri yang tentunya mungkin secara operasional secara teknis tidak begitu menguasai menyangkut masalah Bagaimana pengaturan transportasi. Kemudian yang terakhir kami juga melakukan evaluasi dan pelaporan.

Kemudian penyediaan layanan transportasi :

1. Yang pertama, adalah untuk antar kota yaitu pelayanan angkutan antar kota per haji diberikan untuk mengangkut jamaah haji dari dan ke kota perhajian, yaitu : Madina, Mekah, dan juga Jeda.

2. Kemudian transportasi yang kedua adalah untuk kepentingan Shalawat, ya itu pelayanan angkutan Shalawat atau city buss diberikan kepada jamaah yang menempati pemondokan pada wilayah dengan jarak kurang dari 1.500 m atau 1,5 km, harus dipersiapkan kendaraan untuk mengangkut bara jamaah haji lokasi salat yang di Masjidil Haram dan Wilayah lain yang diterapkan.

3. Kemudian yang ketiga adalah transportasi untuk di masyarakat yaitu layanan untuk Masyair, yaitu pelayanan angkutan Masyair Ar-Mina atau Mekah - Arafah, Muzdalifah – Mina – Meka sepenuhnya menjadi tanggung jawab Pemerintah Arab Saudi yang dilaksanakan oleh Naqabah, ini memang bukan menjadi domain kami. Namun demikian saya kira, kita juga bisa memantau apakah jaminan kendaraan dipakai termasuk menyangkut masalah ketersediaan layanan sesuai dengan ekspektasi dari Pemerintah Indonesia.

Berikutnya adalah layanan transportasi darat antar kota, kami sampaikan : Yang pertama Kami sudah menentukan standar pelayanan yang harus

disiapkan oleh pihak vendor yaitu produksi minimal tahun produksi tahun 2015. Jadi kami akan menentukan tahun 2015 ke atas. Karena banyak yang tahun 2015 ke bawah kondisi fisiknya sudah tidak bagus. Kemudian kapasitas minimal 47 seat dilengkapi dengan AC yang berfungsi dengan baik, bagasi bawah, toilet, juga disiapkan kulkas, dan air minum juga disiapkan. Kemudian ada pengeras suara, alat pemadam kebakaran, alat pemecah kaca ini sebagai salah satu kelengkapan untuk kendaraan besar (sama juag dengan di Indonesia). Kemudian kotak P3K dan GPS (Global Positioning System). Kemudian ini standart yang kami lakukan dan sudah berjalan sejak tahun-tahun yang lalu demikian kita harapkan tahun depan juga demikian, manakala mungkin untuk peningkatan pelayanan “kok masih kurang dari yang yang sudah kami tentukan” kami nanti mohon masukan lebih lanjut.

Bapak Pimpinan Komisi VIII yang kami hormati,

Layanan transportasi darat untuk Shalawat kami juga menentukan standar layanan. Besarnya sama juga, proses produksi mungkin produk tahun 2015. Jadi tahun pembuatan rancangan bangunnya tahun 2015. Kemudian memiliki akses 3 pintu, kapasitas 70 orang, dilengkapi dengan AC yang berfungsi dengan baik, memiliki tombol manual darurat membuka pintu, alat pemecah kaca, alat pemadam kebakaran dan cadangan ban anti bocor, kotak P3K dan seluruhnya dalam kondisi baik.

Page 8: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …€¦ · Ok, kita buat terbuka untuk umum. (KETUK PALU : 1X) Sesuai dengan undangan yang telah kami sampaikan, kami meminta persetujuan

- 8 -

Kemudian rute layanan, rute angkutan Shalawat dari Pemondokan ke Masjidil

Haram, pergi – pulang sesuai dengan wilayah Pemondokan Jamaah, yaitu layanan diberikan bagi yang menempati wilayah yang lebih dari 1.000 meter atau 1 kilo. Kebijakannya wajib menyediakan pengemudi warga negara Indonesia, layanan on-call 24 Jam, layanan bengkel permanen, kemudian petugas 24 Jam dan juga monitor GPS. Bapak Pimpinan Rapat yang kami hormati, Kemudian kami juga sudah menentukan rute angkutan Shalawat yaitu dari Jamarat - Mahbas Jin – Bab ali; kemudian berikutnya dari Syisyah - Syib Amir; Syisyah Raudhah - Syib Amir juga sampai ke Rea Bakshy – Jiad. Jadi kami sudah menentukan rute-rute angkutan untuk Shalawat sudah kami tentukan di sini, sudah kami sampaikan. Kemudian di dalam kendaraan-kendaraan Bus juga nanti akan disiapkan sticker untuk angkutan Shalawat untuk memudahkan para jamaah mengidentifikasi kendaraan-kendaraan dengan jurusan dari mana ke mana, katakan mungkin yang Nomor 4 ada bendara Indonesia, pasti harus ada, yang Nomor 4 adalah untuk kendaraan bus yang dari Jamarat ke Mahbas Jin, dan juga dari Bab ali. Ini semuanya sudah kami siapkan juga demikian. Kemudian untuk layanan transportasi darat, Armuzna. Armuzna jumlah busnya dari Mekah ke Arafah ada 21 bus, kemudian dari Arafah ke Muzdalifah ada 7 bus, Muzdalifah ke Mina ada 5 bus, dan juga dari Mina ke Mekah ada 21 bus. Semuanya ada 4 rute dengan 216.516 jamaah. Layanan angkutan Masyhar sepenuhnya menjadi tanggung jawab Pemerintah Arab Saudi yang dilaksanakan oleh Naqabah ‘Ammah Lissayyarat pada tanggal 8 – 13 Dzulhijjah dengan rute : Mekah – Arafah; Arafah – Muzdalifah; Muzdalifah – Mina; dan juga dari Mina – Mekah. Kemudian Bapak Pimpinan Rapat yang kami hormati. Pergerakan masa Anna, atau pergerakan jamaah masa Armuzna dari Mekah – Arafah; Arafah – Muzdalifah; Muzdalifah – Mina; dan Mina – Mekah sudah ditentukan jamnya. Kemudian pergerakan jamaah dari Mina – Mekah untuk ... kondisi lalu lintas di Kota Mekah sangat padat sehingga bus yang mengangkut jamaah tidak dapat berhenti di depan hotel. Kemudian terakhir kami menyampaikan beberapa hal yang menjadi permasalahan yang sudah juga kami lakukan upaya treatmen-nya, namun demikian mungkin ini masih dari versi kami, mana kala mungkin dari Komis VIII DPR RI juga mungkin barang kali apa yang harus kami lakukan, kami siap untuk melakukan. Yang jelas, yang pertama kami manakala mungkin diberikan kelonggaran untuk penambahan personil, untuk membantu teman-teman yang 3 orang di Arab Saudi, kami berharap sekali. Yang pertama persoalan Bapak Pimpinan Rapat adalah kebijakan fast track menyebabkan jamaah tidak satu rombongan dalam satu bus. Jadi harapan kami mungkin bisa satu bus, satu rombongan. Namun demikian karena memang keterbatasan sehingga nanti proses fast track ini menjadi persoalan dari kami dan

Page 9: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …€¦ · Ok, kita buat terbuka untuk umum. (KETUK PALU : 1X) Sesuai dengan undangan yang telah kami sampaikan, kami meminta persetujuan

- 9 -

penyelesaiannya adalah memaksimalkan pengaturan rombongan dalam satu bus yang sama saat di Bandara. Yang kedua adalah belum siapnya truk kargo pengangkut bagasi jamaah haji pada saat kedatangan kloter awal di Bandara. Jadi pada saat kloter datang, kemudian truk pengangkut bagasi masih belum siap. Kemudian yang ketiga, kurang idealnya jumlah petugas transportasi Shalawat di halte dan terminal menyebabkan pelayan kurang optimal, yang kami harapkan Bapak Pimpinan Rapat, Bapak Pimpinan Komisi VIII DPR RI ada petugas kami, transportasi yang Shalawat tetapi kemudian di halte-halte yang tiga ini akan disiapkan juga petugas dari Kementerian Perhubungan. Kemudian pengiriman koper dari Bandara yang salah hotel akibat perubahan penempatan hotel yang mendadak, jadi kadang-kadang ada perubahan hotel untuk para jamaah ini yang kadang juga menyulitkan bagi kami untuk pengiriman kopernya. Kemudian untuk hotel yang terpisah dan letaknya jauh dari halte, jamaah menginginkan bus melewati dan berhenti untuk mengangkut jamaah dari hotel menuju Masjidil Haram. Kemudian berikutnya kami sudah melakukan juga upaya penyelesaian dari permasalahan ini, minimal mungkin kami bisa meminimalisir terhadap persoalan-persoalan yang berada di lapangan. Kemudian jamaah yang tiba di mekah masih mengalami terpisahnya rombongan, menjadi dua atau tiga hotel, hal ini menyulitkan dalam mengevakuasi bagasi jamaah. Jadi mempertemukan antara jamaah dengan bagasinya, dengan kopernya, yang kadang-kadang menjadi persoalan bagi kami. Pemerintah Saudi tidak mengizinkan penempatan petugas transportasi di Jumum dan Sumaysi untuk memantau kedatangan bus. Terjadi kepadatan jamaah di terminal dalam menunggu bus untuk kembali ke hotel pada saat selesai shalat Isya dan shalat Jum’at. KETUA RAPAT : Ini Jumum sama Sumaysi itu semacam Pull nya ya Pak? DIRJEN PERHUBUNGAN DARAT: Siap betul Pak. Kemudian untuk permasalahan ini kami juga sudah menyiapkan rencana kami dalam rangka penyelesaian, yaitu :

1. Berkoordinasi dengan petugas sektor dan menyiapkan kendaraan untuk mengangkut bagasi jamaah yang terpisah dengan hotel;

2. Memaksimalkan penggunaan teknologi GPS yang berada di Bus untuk memantau kedatangan Bus dari Madinah;

3. Transportasi melakukan tindakan menghimbau kepada jamaah untuk tidak segera menuju terminal untuk menghindari kepadatan saat seleksi.

Kemudian Bapak Pimpinan Rapat, untuk memudahkan terhadap sistem

komunikasi dan informasi yang kami berikan atau yang kami lakukan antar petugas memang kami sudah dibekali dengan HT saya kira sudah mencukupi, dan kepada

Page 10: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …€¦ · Ok, kita buat terbuka untuk umum. (KETUK PALU : 1X) Sesuai dengan undangan yang telah kami sampaikan, kami meminta persetujuan

- 10 -

dari petugas dengan pihak jamaah kami sudah dibekali juga dengan sound system yang memungkinkan untuk selalu kami memberikan informasi menyangkut masalah perubahan-perubahan di lapangan. Sampai dengan saat ini Bapak Pimpinan Rapat, Bapak Pimpinan Komisi VIII DPR RI yang kami hormati, di tahun 2018 dengan 2019 kami juga sudah melakukan semacam survei untuk bagaimana tingkat kepuasan para jamaah terhadap pelayanan transportasi kepada jamaah. Yang pertama untuk transportasi Shalawat kami mendapatkan nilai 87, saya kira mungkin cukup bagus. Kemudian bus transportasi antar bus antar kota juga cukup lumayan. Kemudian yang agak kurang adalah transportasi bus Armuzna ini nilainya kurang bagus.

Kiranya demikian Bapak Komisi VIII DPR RI yang kami hormati, yang terakhir

kami mengusulkan. Kami ada penempatan petugas transportasi dari Kementerian Perhubungan sampai dengan sekarang yaitu untuk wilayah daerah kerja ada di Mekah satu orang, di Madinah satu orang, di Bandara juga satu orang. Nah, kemudian kami mengusulkan tambahan tiga orang lagi menjadi enam orang yang pertama di Syib Amir satu orang, kemudian di Jiad satu orang, yang ketiga di Bab ali satu orang, dan kemudian untuk efektivitas petugas haji di sektor perlu penambahan petugas agar pelayanan lebih optimal, dan kami kalau diizinkan apakah nanti mungkin kami juga bisa menggunakan anggaran yang ada di Dirjen Perhubungan Darat, mungkin kami akan menempatkan satu orang supervisior sebagai penanggung jawab untuk mendukung atau mendampingi 6 orang, manalah diizinkan bertugas selama pelaksanaan ibadah haji. Demikian Pimpinan Rapat ... . KETUA RAPAT : Jadi totalnya berapa Pak ? DIRJEN PERHUBUNGAN DARAT : Kami mungkin yang kami usulkan 6 orang Pak, sekarang ada 3 orang. Kemudian kalau diizinkan lagi kami menambah satu orang sebagai penanggung jawab (supervisior), tetapi kalau tidak mungkin kami, yang penting diizinkan untuk ikut nanti penganggarannya bisa kami siapkan dari tempat kami.

Demikian. KETUA RAPAT : Selama ini penganggarannya dari Kemenag? DIRJEN PERHUBUNGAN DARAT : Selama ini penganggaran Kementerian Agama. KETUA RAPAT : Kemenag, petugas kan ?

Page 11: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …€¦ · Ok, kita buat terbuka untuk umum. (KETUK PALU : 1X) Sesuai dengan undangan yang telah kami sampaikan, kami meminta persetujuan

- 11 -

DIRJEN PERHUBUNGAN DARAT : Siap, penugasan. Demikian Bapak Pimpinan Rapat, Bapak Pimpinan Komisi VIII DPR RI yang kami hormati, Kurang lebihnya mohon maaf, dan mohon masukan, kami juga sepakat bahwa apa yang kami lakukan harus menjamin terhadap aspek keselamatan, aspek efisiensi, dan efektivitas para jamaah haji, baik selama di Indonesia maupun selama perjalanan juga selama menjalankan ibadah haji. Demikian, terima kasih, dan mohon masukan. Selamat siang, Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. KETUA RAPAT : Terima kasih Pak Dirjen Hubungan Darat, Kementerian Perhubungan, Pak Budi Setiadi. Selanjutnya kami persiapkan kepada Ditjen Keimigrasian, Kementerian Hukum dan Ham, Pak Cucu Koeswara. Silahkan Pak. DIRJEN IMIGRASI : Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Yang saya hormati dan saya muliakan Bapak Pimpinan Rapat, Ketua Komisi VIII beserta Wakil Ketua Komisi Kemudian Ketua Panja Komisi VIII PPIH, Bapak Dirjen Perhubungan Darat, Bapak perwakilan dari Kementerian Kesehatan. Yang pertama-tama izinkan saya menyampaikan permohonan maaf Bapak dari Ditjen Imigrasi, karena beliau tidak bisa hadir, karena kegiatan lain dan saya mewakili, saya sebagai Direktur Lalulintas Keimigrasian yang kebetulan memang membawahi urusan haji Indonesia. Bapak Pimpinan, dan Bapak peserta rapat, Izinkan saya menyampaikan bahwa beberapa hal terkait dukungan Direktorat Jenderal Imigrasi untuk Pelayanan Haji Tahun 2020/1441 H. Ada dua hal secara garis besar dukungan yang kami akan berikan kepada Kementerian Agama dalam proses penyelenggaraan haji :

1. Penerbitan paspor Pak, 2. Pemeriksaan keimigrasian di Embarkasi maupun di Debarkasi.

Page 12: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …€¦ · Ok, kita buat terbuka untuk umum. (KETUK PALU : 1X) Sesuai dengan undangan yang telah kami sampaikan, kami meminta persetujuan

- 12 -

Izin saya sampaikan bahwa untuk penerbitan paspor kepada calon jamaah haji sudah mulai kami laksanakan Pak, memang kami mohon maaf selalu mendahului keputusan dari Kementerian Agama. Karena kalau kita menunggu surat Kementerian Agama, nantinya agak penyelesaian paspor di khawatirkan tidak selesai tepat waktu Pak. Jadi kami dari mulai bulan Oktober sudah mulai menerbitkan paspor untuk calon jamaah haji di seluruh kantor imigrasi di Indonesia, dan Alhamdulillah itu sudah kami laksanakan sejak beberapa tahun yang lalu, hampir tidak ada kendala. Jadi pada saat pemberangkatan calon jamaah haji tidak ada lagi paspor yang belum selesai Pak.

Pemberian layanan paspor, kami lakukan secara khusus kepada calon

jamaah haji. Selain pada hari-hari kerja, kemudian juga kami memberikan layanan pada hari libur Pak. Jadi para pegawai Imigrasi, kami tugaskan untuk memberikan layanan di hari libur agar para calon jamaah haji ini tidak terganggu, kalau di satu kan dengan layanan yang Reguler, yang pada hari kerja. Itu kami lakukan, dan juga kami lakukan reach out (jemput bola) untuk calon-calon jamaah haji yang tinggalnya jauh dari kantor Imigrasi, kami dari Kantor Imigrasi melakukan pelayanan dengan menggunakan mobile unit, dan Alhamdulillah ini sudah berjalan sejak beberapa tahun yang lalu.

Kemudian untuk yang kedua, dukungan dari Imigrasi terkait dengan

pemeriksaan keimigrasian di Embarkasi. Izinkan Bapak Pimpinan, kami menyampaikan digaram teknis operasional untuk pemeriksaan keimigrasian di Embarkasi dan Debarkasi :

Yang pertama tentunya kami mendapatkan terlebih dahulu surat dari Kementerian Agama yang menetapkan Bandara, Embarkasi, Debarkasi Haji; Kemudian kami membentuk panitia penyelenggara ibadah haji; Pengurusan paspor dan visa bagi calon jamaah haji; Menerbitkan interupsi Dirjen Imigrasi tentang pemeriksaan keimigrasian dalam rangka Embarkasi dan Debarkasi. Lalu ditingkat Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Ham, Kami membentuk satuan tugas tingkat wilayah, dan satuan tugas pendaratan pada Kantor Imigrasi yang wilayah kerjanya meliputi Embarkasi dan Debarkasi Haji; Lalu di Asrama Embarkasi Haji, satu hari sebelum keberangkatan jamaah per kloter, masuk Asrama Haji lalu disiapkan ruang khusus untuk pemeriksaan keimigrasian, yaitu ada posko tersendiri di Asrama Haji; Lalu dari sana kemudian para petugas PPIH paling lambat satu hari sebelum keberangkatan menyerahkan paspor calon jamaah haji yang telah dikumpulkan berdasarkan kloter ke petugas imigrasi; Lalu petugas imigrasi yang ada di posko imigrasi menerima dan memeriksa paspor per jamaah haji, per kloter, dari petugas PPIH dengan kelengkapan :

1. Berita acara serah terima, kami selalu membuat satu berita acara agar nanti tidak ada yang ketelingsut, kalaupun ada lingsut bisa dipertanggungjawabkan.

2. Manifes penumpang; 3. Boarding pass dan tiket pulang; 4. DAPIH.

Page 13: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …€¦ · Ok, kita buat terbuka untuk umum. (KETUK PALU : 1X) Sesuai dengan undangan yang telah kami sampaikan, kami meminta persetujuan

- 13 -

Kemudian petugas imigrasi, satu hari sebelum keberangkatan di posko imigrasi menyiapkan perangkat mobile unit BCM (Border Control Management) dan cap keimigrasian; Kemudian Melakukan pemeriksaan keimigrasian, entry data, perlintasan, pemeriksaan daftar cekal, dan penderaan daftar keluar, stampel keberangkatan Pak; Kemudian mencocokkan Biodata penumpang dengan dokumen lainnya, seperti boarding pass, tiket, dan DAPIH; Kemudian yang keempat menyerahkan kembali paspor yang telah selesai kepada petugas PPIH.

Ini masih di Asrama Haji,

Petugas Imigrasi membagikan paspor yang sudah disusun per kloter oleh petugas PPIH pada jamaah haji dan mencocokkan data dengan pemegangnya. Karena kadang-kadang ada berbeda foto, pernah kejadian Pak; Kemudian setelah menerima paspor kelengkapan lainnya, menginap di asrama haji. Lalu pada hari keberangkatan calon jamaah haji berkumpul di steril area asrama haji, untuk persiapan boarding dan berangkat dengan bus menuju Bandara. Sebelum para jamaah haji masuk ke dalam bus, petugas imigrasi akan mencocokkan kembali paspor dengan pemegangnya, dan menghitung jumlah penumpang sesuai manifes pada saat jamaah haji akan naik bus. Kemudian yang terakhir jamaah haji naik ke pesawat menuju tanah suci dan pada saat tersebut petugas imigrasi menghitung kembali jumlah penumpang atau jamaah haji yang akan berangkat.

Itu diagram alur standart operasional, prosedur pada saat Embarkasi. Kemudian, kami sampaikan diagram standar operasional pelaksanaan Debarkasi atau ketibaan kedatangan jamaah haji :

Yang pertama jamaah haji tiba di tanah air. Kemudian turun dari pesawat dan diarahkan menuju ke kantor imigrasi; Lalu di konter imigrasi para petugas imigrasi melakukan pemeriksaan keimigrasian kedatangan jamaah haji. Di situ dilakukan entry data perlintasan; kemudian pemeriksaan daftar cekal; dan peneraan daftar masuk; Kemudian setelah itu jamaah haji menerima paspor yang telah diselesai pemeriksaan. Selanjutnya, jamaah haji menuju asrama haji dengan menggunakan bus yang sudah disediakan.

Yang terakhir jamaah haji tentunya persiapan pulang. Izin Bapak Pimpinan. Kami ingin menyampaikan bahwa kita telah melakukan, melaksanakan imigration clereance pre-departure di Indonesia sejak Tahun 2018. Ini merupakan kerja sama keimigrasian dengan imigrasi Saudia untuk layanan Biometriks Jamaah haji dan imigration clereance pre-departure di Indonesia. Layanan fast track yang diperoleh jamaah haji Indonesia saat ketibaan di Saudia Arabia, ini sudah diimplementasikan sejak Tahun 2018. Kerja sama ini dilanjutkan dan diperluas pada

Page 14: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …€¦ · Ok, kita buat terbuka untuk umum. (KETUK PALU : 1X) Sesuai dengan undangan yang telah kami sampaikan, kami meminta persetujuan

- 14 -

tahun 2019. Adapun tujuan dari imigration cleareance pre-departure ini adalah untuk :

1. Percepatan proses pemeriksaan keimigrasian dengan fasilitas fast track;

2. Deteksi awal atau dini untuk penanganan dan pengoordinasian dinas terkait atas jejak rekam jamaah haji yang pernah tinggal di Arab Saudia; Ini dimaksudkan untuk supaya calon jamaah haji yang sudah terlanjur datang tiba di Saudi, kemudian ditolak Pak, ditolak masuk oleh petugas imigrasi Arab Saudi, kalau ternyata mereka ada catatan atau record yang masuk catatan imigrasi di sana. Jadi ini bisa dilakukan pencegahan, sebelum berangkat mereka sudah kita tidak berangkatkan.

Kemudian dukungan peningkatan fisik kesehatan yang lebih baik, bagi jamaah haji lanjut usia atau risiko tinggi, dengan kemudahan dan durasi pemeriksaan keimigrasian lebih baik. Izin Pak Ketua. Ini sejak tahun 2018 sebagaimana disampaikan bahwa kita sudah memberikan kemudahan kepada calon jamaah haji, pada saat keberangkatan ada di Embarkasi Sukarno-Hatta. Kemudian mereka pada saat tiba di Jedah tidak lagi dilakukan pemeriksaan keimigrasian. Jadi langsung keluar, ini hal yang sangat positif dan kami mendapatkan apresiasi dari para calon jamaah haji. Namun, barangkali Pak Ketua kalau boleh kami usul kemudahan yang telah diberikan jamaah haji seperti tadi, itu dilengkapi Pak. Apa maksudnya? Yaitu pada saat kepulangan jamaah haji bagaimana kalau mereka tidak perlu antre di Imigrasi, di Debarkasi Pak. Yaitu dengan :

1. Kita menempatkan petugas imigrasi di Saudi Arabia, ada pos imigrasi Indonesia di Saudi Arabia, tentunya nanti kita bicarakan dengan Pemerintah Saudi Arabia mekanismenya.

2. Imigration on-Board Pak, jadi para petugas imigrasi kita dari Indonesia dikirim ke sana, kemudian pada saat jamaah haji diatas pesawat dilakukan pemeriksaan paspornya. Selesai diudara kemudian pada saat pesawat lending ini sudah, mereka tidak ada lagi antrian-antrian lagi di bandara. Sehingga saudara-saudara kita yang mohon maaf barangkali yang sudah sepuh-sepuh Pak, akan merasa lebih nyaman dan terbantu kalau tidak ada antrean lagi.

Yang terakhir kami juga mohon ada usulan yaitu saat ini kita dari imigrasi

tahun lalu mendapat tugas, ada tiga orang Pak, petugas haji di Saudi. Kalau boleh kami usulkan barangkali tambah tiga lagi Pak. Jadi orang 6 Pak, untuk ditempatkan baik di Mekah maupun di Madinah. Karena begitu kompleks dan begitu banyaknya permasalahan yang mungkin bisa kita bantu dengan keberadaan mereka, ada yang paspornya hilang di sana Pak, kemudian dokumen yang tercecer dan sebagainya. Dengan keberadaan petugas imigrasi di sana barangkali bisa lebih bisa mempermudah dan mempercepat proses kepulangan mereka.

Page 15: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …€¦ · Ok, kita buat terbuka untuk umum. (KETUK PALU : 1X) Sesuai dengan undangan yang telah kami sampaikan, kami meminta persetujuan

- 15 -

Bapak Pimpinan Rapat yang kami hormati, Barangkali itu sementara dari Pak, kami mohon masukan dari Bapak dan Ibu sekalian. Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

KETUA RAPAT : Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh. Terima kasih Pak Cucu Koeswara dari Direktur Layanan Lalu Lintas Imigrasi. Selanjutnya dari Pusat Kesehatan Haji, Kementerian Kesehatan. Silahkan Pak. KEPALA PUSAT KESEHATAN HAJI : Yang kami terhormat, dan kami muliakan Bapak Pimpinan dan Wakil Pimpinan Komisi VIII DPR, Yang kami hormati juga Bapak dan Ibu Anggota Komisi VIII DPR, Yang kami hormati Bapak Ditjen Perhubungan Darat, kemudian Bapak Ditjen Imigrasi atau yang mewakili. Mohon izin Pak, Kepala Pusat Kesehatan Haji saat ini sedang di Abu Dabi, jadi saya mewakili beliau, Saya dari Kepala Biro Perencanaan dan Anggaran Kemenkes. Kalau diizinkan boleh kami lanjutkan? KETUA RAPAT : Ya diizinkan ya?

(RAPAT : SETUJU)

Tetapi lain waktu, katanya tidak boleh diwakilkan Pak. KEPALA PUSAT KESEHATAN HAJI : Baik, nanti kami akan sampaikan ke Pak Sekjen Pak. Terima kasih Pak Pimpinan, Wakil Pimpinan, dan Anggota Komisi VIII yang kami hormati. Pertama adalah dasar hukum dari penyelenggaraan kesehatan haji ini mengacu pada Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2019 Tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umroh. Yang kedua, pelaksanaan teknis kesehatan mengacu pada Permenkes Nomor 15 Tahun 2016 Tentang Istithaah Kesehatan Jemaah Haji. Kemudian Permenkes Nomor 62 Tahun 2016 Tentang Penyelenggaraan Kesehatan

Page 16: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …€¦ · Ok, kita buat terbuka untuk umum. (KETUK PALU : 1X) Sesuai dengan undangan yang telah kami sampaikan, kami meminta persetujuan

- 16 -

Haji, dan Permenkes Nomor 3 Tahun 2018 Tentang Rekrutmen Tim Kesehatan Haji PPIH Bidang Kesehatan, dan Tenaga Pendukung Kesehatan. Kemudian Hal-hal yang telah kami persiapkan, sasaran penyelenggaraan kesehatan haji adalah sebagai berikut :

1. Meningkatnya pemeriksaan dan pembinaan kesehatan jamaah haji, mencapai istithaah kesehatan, artinya dari sisi kemampuan, dari sisi kesehatan.

2. Implementasi Permenkes Nomor 15 Tahun 2016 Tentang Istithaah Kesehatan Jamaah Haji;

3. Implementasi Premenkes Nomor 3 Tahun 2018 Tentang Rekrutmen Tim Kesehatan Haji Indonesia, Petugas Kesehatan Haji dan Tenaga Pendukung Kesehatan.

Adapun tujuan penyelenggaraan kesehatan haji sesuai Permenkes Nomor 62

Tahun 2016 :

1. Mencapai kondisi istithaah kesehatan jamaah haji; 2. Mengendalikan faktor kesehatan haji; 3. Menjaga agar jamaah haji dalam kondisi sehat selama di Indonesia,

selama perjalanan, dan di Tanah Suci; 4. Mencegah terjadinya transmisi penyakit menular yang mungkin

terbawa keluar dan atau masuk ke Indonesia oleh jamaah haji serta memaksimalkan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan kesehatan haji;

Kemudian hal-hal yang akan dan telah dipersiapkan :

1. Penyiapan jamaah haji menuju istithaah berupa pemeriksaan dan pembinaan kesehatan haji;

2. Implementasi Siskohatkes dan penyiapan kartu kesehatan jamaah haji, dan penyiapan obat-obatan vaksin Meningitis Minokokus;

3. Penyiapan petugas kesehatan haji yang SYAR’I ini singkatan dari Sigap, Handal, Amah, Responsif, dan Inovatif melalui kegiatan tentang rekrutmen, workshop, pelatihan dan pengarahan petugas kesehatan Haji;

4. Penyiapan sarana dan prasarana seperti Klinik Kesehatan Haji Indonesia atau kami singkat KKHI di Mekah, Madinah, dan Jedah. Kemudian penyiapan ambulans, katering, petugas kesehatan, dan katering jamaah haji sakit. Tenda kesehatan di Arafah, Mina, dan di Muzdalifah.

Bapak Pimpinan, Wakil Pimpinan, dan Anggota Komisi VIII yang kami hormati. Berikut akan kami sampaikan tentang anggaran pelayanan kesehatan haji saat operasional haji pada tahun 2020. Anggaran kesehatan haji pada saat operasional tahun 2020 terdiri atas lima komponen :

1. Biaya sarana dan prasarana layanan kesehatan; 2. Biaya Operasional pelayanan kesehatan;

Page 17: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …€¦ · Ok, kita buat terbuka untuk umum. (KETUK PALU : 1X) Sesuai dengan undangan yang telah kami sampaikan, kami meminta persetujuan

- 17 -

3. Biaya petugas kesehatan haji TKHI; 4. Biaya petugas kesehatan haji PPIH; 5. Biaya petugas kesehatan haji atau TPK (Tim Pendukung

Kesehatan).

Adapun rinciannya sebagai berikut :

1. Anggaran untuk sarana dan prasarana pelayanan kesehatan haji totalnya berjumlah 32,7 miliar. Terdiri dari :

a. Sewa klinik kesehatan haji di Mekah, Jedah, Madinah, dan Di Banadara sebesar 27,3 miliar;

b. Sewa Ambulan sebesar 5,1 miliar; c. Sewa Bus PPIH sebesar 300 juta.

2. Operasional pelayanan kesehatan berjumlah 6 miliar, yang terdiri dari :

a. Biaya listrik, air, pembuangan sampah di Klinik Kesehatan Haji Indonesia sebesar 2,75 miliar;

b. Dietetik jamaah sakit, ini untuk makanan jamaah sakit evakuasi jamaah sakit, perlengkapan jamaah sakit sebesar 2,5 miliar;

c. Operasional ambulan sebesar 424 juta; d. Bus dari Mekah ke Arafah sebesar 360 juta.

3. Anggaran yang digunakan untuk biaya petugas kesehatan haji, tenaga

kesehatan haji Indonesia Tahun 2020, total sejumlah 162,5 miliar. Komponennya adalah sebagai berikut :

a. Uang saku dan transportasi TKHI ada 527 kloter, di dalam kloter terdiri masing-masing 3 orang. Jumlah anggarannya sebesar 114,3 miliar;

b. Akomodasi dan konsumsi di Embarkasi dan Debarkasi, dan Arab Saudi sebesar 6,6 miliar;

c. Sewa rumah atau pondokan di Mekah dan Madinah sebesar 34,4 miliar;

d. Biaya perkemahan Arafah sebesar 386 juta; e. Transportasi antar kota di Arab Saudi sebesar 788 juta; f. General Service fee Kabah, petugas kloter, dan petugas

pengangkutan bagasi dari bandara ke pemondokan sebesar 5,6 miliar

g. Konsumsi petugas non-kloter dan TPK di Arafah sebesar 424 juta.

4. Biaya petugas kesehatan haji PPIH 2020 sebesar 38,4 miliar komponen ini terdiri dari :

a. Uang saku PPIH, transportasi pesawat Jakarta – Arab Saudi sebesar 31,1 miliar;

b. Sewa pondokan PPIH di sektor Mekah dan Madinah sebesar 1 miliar;

c. Konsumsi selama di Arab Saudi sebesar 6,4 miliar.

Page 18: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …€¦ · Ok, kita buat terbuka untuk umum. (KETUK PALU : 1X) Sesuai dengan undangan yang telah kami sampaikan, kami meminta persetujuan

- 18 -

5. Anggaran atau biaya petugas kesehatan haji, tim pendukung kesehatan Tahun 2020 dengan total sejumlah 13,8 miliar, yang komponennya terdiri dari :

a. Uang saku TPK dan konsumsi selama di Arab Saudi sebesar 13,4 miliar

b. Sewa pondokan TPK disektor Mekah dan Madinah sebesar 386,3 juta

Demikian yang bisa kami sampaikan, terima kasih.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. KETUA RAPAT : Bapak – Ibu sekalian, Terima kasih atas penjelasannya Pak Karo Perencanaan, Kepala Pusat Kesehatan Haji, Kementerian Kesehatan. Sampai saat ini kita masih belum dapat kabar tentang kedatangan Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi. Jadi oleh karena itu, kita langsung lanjutkan dengan tanya – jawab. Saya persilahkan pertama kali kepada Bapak John, setelah itu Pak Kiai Bukhori Yusuf. Pertama saya persilahkan Pak John. F-GOLKAR (H. JOHN KENEDY AZIS, SH.) : Terima kasih Pimpinan. Bismillahirrahmanirrahim Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Pimpinan dan Anggota Panja PPIH yang saya hormati, Para Mitra, Dirjen Perhubungan Darat, Dirjen Imigrasi, dan Kepala Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan yang saya hormati beserta seluruh jajaran. Pertama kami, saya secara pribadi mengapresiasi kehadiran dari Bapak-bapak untuk memenuhi undangan kami di Panja ini, bahwa kehadiran Bapak-bapak adalah sangat penting buat kami untuk selanjutnya memberikan masukan-masukan kepada Pemerintah berkaitan dengan kesuksesan dari pada penyelenggaraan ibadah haji. Pertama pertanya saya tentang ke Dirjen Perhubungan Darat. Bahwa berdasarkan pengalaman, Pak Dirjen. Masalah transportasi, tadi saya melihat daripada survei yang disuguhkan kepada kami, bahwa berdasarkan survei, tingkat kepuasan 86 persen, berarti alhamdulillah. Namun pada faktanya, kenyataannya karena saya pernah ikut dalam hal ikut rombongan sebagai pengawas dari ibadah haji ini, masih banyak kita temukan keterlambatan-keterlambatan daripada transportasi itu Pak, baik itu keterlambatan bus Salawat maupun keterlambatan bus

Page 19: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …€¦ · Ok, kita buat terbuka untuk umum. (KETUK PALU : 1X) Sesuai dengan undangan yang telah kami sampaikan, kami meminta persetujuan

- 19 -

antar kota. Ini mohon menjadi perhatian dari Pak Dirjen, tetapi tadi saya bersyukur saya melihat bahwa mobil yang akan disiapkan itu adalah paling tua itu 2015. Cuman juga Pak, mobil tahun 2015 buatan Cina dengan mobil 2015 buatan Jerman, itu berbeda Pak. Nah, dalam konteks ini yang di maksud Pak Dirjen 2015 itu, apakah untuk seluruh merek mobil atau kah 2015 untuk juga termasuk mobil buatan Cina? Sebab kalau itu mobil buatan Cina, menurut hemat saya Pak, juga mengkhawatirkan kita. Pada kenyataannya banyak yang panas di jalan mesinnya. Apalagi berdasarkan informasi yang kita terima, bulan haji ke depan itu Pak, bulan Juli itu adalah bulan yang paling terpanas dalam sejarah haji. Ini harus diantisipasi oleh Dirjen Perhubungan Darat dalam pelaksanaan penyediaan mobil-mobil angkutan. Yang kedua, mengenai tadi Bapak mengatakan “akan mengajukan penambahan personil”, pada prinsipnya saya secara pribadi setuju itu Pak. Karena memang ini perlu koordinasi, asal dengan catatan memang dia di sana kerja Pak, jangan sampai nanti yang, mohon maaf, nanti dia heboh ikut haji juga, jadi tidak diurus begitu loh Pak. Sama hebohnya dengan .... kalau bisa, kalau ini diizinkan mendapatkan kuotanya. Harap Bapak pilih orang yang sudah haji ke sana Pak, personil Bapak itu orang yang sudah haji, jadi dia tidak ikut-ikutan heboh melaksanakan haji “wah saya juga haji biarin saja”. Jadi akibatnya apa, tidak ada yang mengurus Pak, Mubazir. Ini menurut hemat saya, tidak bermaksud artinya melarang untuk berhaji, tidak Pak, itu hak asasi itu kan ya, tetapi tujuannya kan bekerja di situ. Kecuali kuotanya Bapak mohonkan untuk berhaji, lain soal. Tetapi kalau kuotanya ke sana adalah untuk bekerja, bagaimana mengontrol, mengkoordinasikan tugas dari pada perhubungan darat, saya sependapat itu Pak. Jadi mohon artinya menjadi perhatian mengenai sewa mobil itu Pak. Apakah 2015 itu termasuk mobil Cina, kalau mobil Cina berarti itu umur 5 tahun sudah itu Pak, itu memang kayak mobil Ssangyong atau apalah merek-merek Kia atau tidak tahu apalah, jadi agak repot begitu, agak mengkhawatirkan. Yang kedua adalah mengenai imigrasi Pak. Jadi mengenai Imigrasi ini tadi bincang-bincang kami dengan Pimpinan sewaktu belum masuk ke sini Pak, kita ada mencadangkan jamaah haji itu kurang lebih sekitar 10 persen Pak. Sepuluh persen ini diharapkan sudah artinya yang sudah ada paspornya, yang sudah ada visanya, dan siap untuk berangkat. Bagaimana artinya strategi yang diterapkan oleh bagian Imigrasi dalam menyikapi permasalahan itu. Terus yang kedua dari imigrasi, permasalahan yang ada di imigrasi ini adalah ketika dilakukan pengecekan imigrasi, masuk dan keluar Bandara, ini antreannya luar biasa, apalagi di Arab Saudi itu Pak kalau sekali turun jamaah sekali turun dan lain sebagai macamnya campur, itu kadang-kadang jamaah itu bisa menunggu 2 – 3 jam. Nah, ini apakah memungkinkan imigrasi Indonesia, bekerja sama dengan imigrasi Arab Saudi untuk kelancaran masuk dan keluar dari Bandara ini. Karena menurut hemat saya itu sangat penting, kasihan jamaah yang sudah tua itu Pak. Nah, yang ketiga mengenai fast track Pak, untuk di Indonesia sudah berapa bandara yang fast track itu Pak? Saya mendapat kabar yang baru pasti itu adalah Sukarno-Hatta dan Juanda (Surabaya). Apakah memungkinkan ditambah Bandara-bandara lainnya untuk Imigrasi? Yang ketiga adalah mengenai Kepala Pusat Kesehatan Haji, masalah kesehatan menurut hemat saya adalah sangat penting, tadi saya mendengar dari

Page 20: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …€¦ · Ok, kita buat terbuka untuk umum. (KETUK PALU : 1X) Sesuai dengan undangan yang telah kami sampaikan, kami meminta persetujuan

- 20 -

Bapak adalah “ada upaya-upaya untuk meningkatkan kualitas kesehatan daripada calon jamaah haji” bagaimana caranya Bapak untuk meningkatkan itu. Saya tidak mau hanya itu sebagai lead service saja Pak, artinya sesuatu yang memang normatif saja Bapak sampaikan kepada kita. Kita perlu artinya suatu gerakan-gerakan yang betul-betul inovatif, faktual, bagaimana caranya Bapak untuk merealisasikan itu? Apalagi dalam menyikapi jamaah-jamaah yang sudah lanjut usia. Karena informasi yang kita dapat dari Dirjen PHU, bahwa untuk haji ini diprioritaskan juga adalah untuk usia-usia lanjut. Nah, bagaimana caranya Bapak dalam hal untuk menangani itu? Kami tahu Pak bahwa setiap kloter itu dari Kementerian Kesehatan itu kekurangan orang, bahkan ada yang satu kloter cuman satu orang dokter dan dua pendamping dokter, dan itu memang kurang untuk mendampingi empat ratus lebih jamaah haji, menurut hemat saya itu ada aturan, tetapi ini memang terbatas segala keterbatasan. Nah, upaya-upaya apa yang Bapak lakukan dalam, untuk mengatasi permasalahan-permasalahan itu? Karena memang banyak kita temukan ketika dilakukan pemberangkatan, kita tanya :

“Apakah Bapak selama ini diperiksa?” “Tidak ada Pak”

Apakah ada misalnya Bapak meminta nama-nama jamaah yang berangkat itu ? Kemudian, sebulan, dua bulan dilakukan pengecekan terhadap kesehatannya, dan itu menurut hemat saya adalah sangat baik, kalau daripada sifatnya hanya spontanitas. Yang ketiga adalah mengenai anggaran Pak. Anggaran yang Bapak Ajukan tadi itu cukup banyak menurut hemat saya. Satu sarana dan prasarana pelayanan kesehatan 32,7 miliar ; operasional pelayanan kesehatan 6 miliar, berarti 39 miliar ; biaya kesehatan haji 162,5 miliar, tiga puluh sembilan ditambah seratus enam puluh dua, anggap saja 200 miliar ; belum lagi ditambah 38 miliar, dua ratus tiga puluh delapan miliar, ditambah tiga belas lagi hampir 250 miliar. Ini dana anggarannya dari mana? Dari Kementerian Agama atau memang ada slot dari Kementerian Kesehatan? Mengingat artinya, kita ini, Republik ini sedang mengenai dana anggaran ini kan agak selektif kita dalam pelaksanaannya, tetapi memang kalau memang anggarannya ini sudah merupakan suatu yang baku dan direncanakan berdasarkan sesuatu yang sudah sangat matang, mau-tidak mau, suka-tidak suka kan memang harus direalisasikan sebesar ini, ini hampir 250 miliar Pak, ada anggaran yang Bapak harus siapkan dalam konteks masalah haji ini. Itu Pimpinan yang bisa saya sampaikan, terima kasih. Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. KETUA RAPAT : Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh. Terima kasih Pak John.

Selanjutnya Pak Kiai Bukhori Yusuf, selanjutnya Ibu Ina Ammania.

Page 21: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …€¦ · Ok, kita buat terbuka untuk umum. (KETUK PALU : 1X) Sesuai dengan undangan yang telah kami sampaikan, kami meminta persetujuan

- 21 -

F-PKS (KH. BUKHORI, L.C., M.A.) : Terima kasih Pimpinan Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Bapak – Ibu Anggota, Pimpinan Komisi VIII yang saya hormati, Segenap Bapak-bapak sekalian dari Mitra kami yang saya hormati. Saya ingin menambahkan apa yang disampaikan sahabat kami, Pak John tadi, terhadap beberapa yang dipertanyakan artinya bahwa yang disampaikan oleh beliau itu merupakan sekaligus yang juga saya sampaikan dan saya ingin menambahkan beberapa hal : Pertama terkait dengan Kementerian Dinas Perhubungan ini Pak. Kalau di survei ini kan justru yang paling sedikit tingkat kepuasannya pengguna dalam masalah kendaraan ini kan di Armuzna, Arafah, Mina, Muzdalifah, mungkin juga termasuk Mekah. Nah, pertanyaan saya adalah bagaimana langkah-langkah Bapak ke depan, agar justru kendaraan yang dipakai saat waktu-waktu yang sangat primer itu justru kendaraannya memang betul-betul prima begitu. Jadi di saat waktunya primer kendaraan lebih prima begitu. Nah, apakah kemudian dalam proses penyewaan bus-bus Salawat itu mohon disampaikan, kalau memang dari via Kementerian Perhubungan yang juga melakukan pengadaan di sana. Bagaimana kemudian model penyewaan di sana, setahu kami memang 90 persen kendaraan bus yang ada di sana itu ya buatan Cina dan Korea, kalau sekarang kelihatannya banyak yang Cina ini. Jadi Cina dan sedikit sekali yang buatan Jepang, apalagi kalau Pak John tadi ke Jerman terlalu lama Pak, hampir tidak ada kemudian di sana, yang kendaraan-kendaraan ini memang umumnya pola penggunaan mereka ini kan sepanjang tahun, itu yang pertama, yang terkait dengan Ditjen Perhubungan. Yang kedua terkait dengan Imigrasi ini Pak. Saya pikir keimigrasian ini memang punya peran penting terutama di awal dan akhir. Di awal ketika persiapan pembuatan paspor, tadi saya mendengarnya sih bagus saja ya, enak-enak saja. Jadi ada jemput bola, lalu kemudian dipermudah, bahkan kemudian ada mobil itu saya kira sangat bagus. Nah, tinggal yang kedua adalah terkait dengan fast track-nya, apakah tidak mungkin itu dilakukan satu fast track on-board. Setahu saya di tahun antara 2010 – 2012 itu Kementerian Hukum dan Ham khususnya Dirjen Imigrasi, pernah memberlakukan fast track on-board itu untuk mengantisipasi di Sukarno-Hatta yang kemudian antre panjang itu, khususnya mereka yang berasal dari Arab Saudi dan beberapa negara Eropa yang mereka itu. Kalau kita menerjunkan petugas, ini kan tidak terlalu besar biayanya itu, karena yang sangat diperlukan adalah ketika pulang. Jadi ketika pulang, petugas-petugas Bapak naik pesawat gratis, karena pesawat Garudanya sudah disewa oleh kita, dan itu dalam keadaan kosong, bahkan ke sana bisa tidur. Sehingga petugas waktu itu cuman hanya mendapatkan kompensasi per harinya berapa. Jadi kalau satu pesawatnya itu 4 orang saja, empat orang itu mereka bisa akan bekerja kurang lebih sekitar 3 jam selesai, untuk menyelesaikan itu, berarti kalau ada armada atau penerbangan kurang lebih sekitar 125 atau 200 maka hanya membutuhkan 400 orang dengan bepergiannya.

Page 22: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …€¦ · Ok, kita buat terbuka untuk umum. (KETUK PALU : 1X) Sesuai dengan undangan yang telah kami sampaikan, kami meminta persetujuan

- 22 -

Saya kira tidak terlalu besar untuk dalam konteks anggaran, dan ini saya kira dengan Kementerian Hukum dan Ham dengan mandiri bisa Pak, untuk pelayanan jamaah haji. Jadi pertanyaan saya, apakah kira mungkin dilakukan on-board sehingga jamaah haji ketika pulang ke Bandara itu, seluruhnya tidak hanya di tiga Embarkasi saja yang kemudian mereka fast track, pulang tidak perlu lagi repot cari paspor, tidak perlu lagi antre lagi, tidak perlu lagi macam-macam di atas pesawat, itu yang kedua. Yang ketiga, terkait dengan Kementerian Kesehatan. Tadi saya dengar mungkin anggaran ini adalah mandiri dari Kementerian Kesehatan Pak ya, tetapi pertanyaan saya adalah :

1. apakah ada petugas-petugas yang memang beban biaya itu, kemudian dibebani pada anggaran haji di dalam hal ini adalah Kementerian Agama? Kalau ada misalnya ini dalam hal apa?

2. Kemudian yang kedua adalah, bagaimana koordinasi selama ini antara Kementerian Haji dan Kementerian Kesehatan, padah kedua-duanya sangat penting? Kemarin saya baru saja menyampaikan di salah satu program sosialisasi atau Program Jamarah(Jagongan Masalah Umrah dan Haji) oleh Kanwil, itu sekaligus kemudian di sana ada banyak beraspirasi yang paling banyak di antara, memang petugas kesehatan itu adalah sangat minim. Karena tadi disampaikan satu itu sama dengan 500, ini amat kecil sekali. Tetapi sekali lagi yang ingin saya tanyakan adalah Bagaimana model koordinasi selama ini antar dua Kementerian supaya terjadi koordinasi yang lebih harmonis?

Terima kasih Pak. KETUA RAPAT : Terima kasih Pak Kiai. Selanjutnya Ibu Ina Ammania, siap-siap Diah Pitaloka. F-PDIP (INA AMMANIA) : Terima kasih. Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Yang terhormat Ketua Komisi VIII dan Anggota Komisi VIII Serta Bapak-bapak Dirjen Perhubungan, Dirjen Imigrasi, dan juga Kesehatan beserta jajarannya. Saya hanya ingin menambahkan tadi untuk Dirjen Perhubungan Pak. Tadi belum disinggung mengenai Bandara Kertajati yang rencananya akan digunakan untuk pengangkutan jamaah haji 2020. Karena mengingat jarak yang begitu jauh sampai 5Km, sedangkan embarkasi yang akan digunakan adalah Bekasi. Nah, saya akan menanyakan kesigapan dari Perhubungan ini, bagaimana membantu jamaah

Page 23: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …€¦ · Ok, kita buat terbuka untuk umum. (KETUK PALU : 1X) Sesuai dengan undangan yang telah kami sampaikan, kami meminta persetujuan

- 23 -

haji yang dari Embarkasi Bekasi untuk sampai ke Kertajati, atau kah di sana ada solusi sehingga dapat memudahkan jamaah haji ini. Yang kedua, sesuai dengan Peraturan Pemerintah Arab, bahwa jarak yang lebih dari Masjidil Haram 2.000 meter akan disediakan bus. Nah, itu saya memohon penjelasan, sosialisasinya Pak, karena biasanya banyak orang bahasa Indonesianya keleleran Pak. Jadi tidak pernah ada sosialisasi di Maktab-maktab sehingga yang menunggunya itu sampai mereka jalan mencari bus-bus yang tidak tahu busnya yang mana, karena maklum orang-orang daerah yang baru berangkat pergi haji Pak. Jadi bus mana yang harus dinaiki, jam berapa, saya mohon dari perhubungan lebih detail lagi kita kerja sama dengan Kementerian Agama dan lebih intens, karena kalau seumpama Bapak sudah “oh sudah saya sosialisasikan kemarin, satu – dua kali” saya ras itu kurang. Karena pemahaman mereka bahwa pergi haji itu akan dituntun, begitu ya Pak. Jadi beberapa kali banyak yang masuk ke kami adalah keleleran bahkan hilang Pak. Mereka putar-putar, tidak tahu busnya sehingga terlepas, naik bus yang dari negara lain. Nah, yang untuk Dirjen Imigrasi tadi sudah disebutkan oleh teman-teman kami bahwa fast track Surabaya dan Jakarta. Adakah skala prioritas untuk yang lanjut usia yang kita prioritaskan dari daerah lain Pak. Karena menurut hemat saya, banyak yang daerah lain seperti Makassar, kemarin kita kunjungan, Medan, dari NTT, itu banyak yang sudah melampaui 80 tahun. Jadi ada tidak skala prioritas untuk dapat di data mana yang bisa di usahakan untuk fast track-nya sehingga tidak lagi menunggu terlalu lama di sana.

Mengenai kesehatan Pak, Kementerian Kesehatan tadi disebutkan oleh rekan kami bahwa anggaran menurut saya itu sudah lebih dari cukup untuk menanggulangi perjalanan haji ini, tetapi tadi Bapak belum menyebutkan berapa personil yang dipersiapkan secara detail, karena di sini adalah baru normatif ya Pak, normatif tetapi tidak secara detail berapa personal dari Dokter, Perawat, dan Bidan. Kalau seumpama yang lain-lainnya, kami perlu itu Pak, karena sebagai pengawasan kita perlu sehingga kita tahu personelnya bagaimana, di titik-titik mana sehingga kami bisa mengawasi apabila ada masukan dari jamaah.

Itu saja ya nanti kita minta secara detail untuk diberikan edukasinya. Terima kasih.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh KETUA RAPAT : Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh. Terima kasih Ibu Ina. Selanjutnya Ibu Diah, Siap-siap Ibu Lisda. F-PDIP (INA AMMANIA) : Oh ya, Pak maaf.

Page 24: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …€¦ · Ok, kita buat terbuka untuk umum. (KETUK PALU : 1X) Sesuai dengan undangan yang telah kami sampaikan, kami meminta persetujuan

- 24 -

Ambulansnya Pak, berapa ? belum ada tulisannya di sini.

F-PDIP (DIAH PITALOKA, S.Sos, M.Si) : Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Saya mau tanya ini yang Nafar awal ini, yang tidak di depan hotel, ini kan jamaah itu kan ada yang pakai kursi roda, ada yang sudah tua, kira-kira jaraknya berapa Pak kalau tidak sampai depan hotel? Karena secara teknis juga, tentunya akan memakan waktu, kan kalau haji itu kan pasti waktu juga mepet. Saya ke bayang sibuknya, terbayang sibuknya, karena waktunya juga padat. Nah, ini kita dikalkulasi saja begitu, karena jarak ke hotel itu menjadi sangat penting di situ bisa berhenti di jarak berapa, begitu, kalau tidak di depan hotel. Lalu syarat batal terbang itu ini yang di kesehatan, ini kan sering kali sudah mau berangkat baru diputuskan tidak bisa terbang. Bisa tidak kalau tidak mepet waktu berangkat untuk diputuskan seseorang jamaah haji itu, layak terbang atau tidak? Ini kan kuota yang tidak terpakai itu karena tidak layak terbang, sementara waktu sudah mepet, nah, ini bisa tidak? Terus juga persyaratannya itu apa? Jangan nanti tiap Rumah Sakit beda-beda dalam kondisi begini di Klinik Haji A itu bisa, sementara yang lain tidak, kadangkan kalau saya perhatikan pengecekan kesehatannya itu baru masuk asrama haji di cek, mungkin jaraknya jauh dari rumah dia ke Asrama Haji dan sudah tua, jadi sudah lemas begitu, langsung tes drop darahnya nge-drop sehingga batal berangkat. Nah, saya ingin tahu ini prosesnya bagaimana untuk kesehatan. Lalu juga asuransi kan, tahun ini ada asuransi di Indonesia dan ada di Mekah, sementara kita juga masih punya pos untuk kesehatan. Nah, asuransi itu kalau bicara itu asuransi kesehatan atau asuransi kematian, karena kemarin tidak dibahas rinci general saja, ada asuransi di Indonesia dan di Mekah, sementara kita juga masih mengeluarkan biaya untuk klinik kesehatan. Nah, ini asuransinya sebetulnya digunakan untuk kesehatan, jangan double budget kita satu sisi punya asuransi, tetapi satu sisi kita mengalokasikan anggaran juga untuk hal yang sama. Saya minta penjelasan itu. Mengenai bus, saya setuju ini kalau bus itu standarnya, saya sebetulnya ingin ada sanksi sehingga Kemenag juga tidak dirugikan, jamaah haji Indonesia juga tidak dirugikan bagi perusahaannya. Lalu petugas Haji kalau boleh, kita ingin tahu juga komposisinya ini di bagian sini bukan ya? Bukan ya, ya sudah nanti kita PR-kan. Dan permasalahan-permasalahan yang ada ini kan penyelesaiannya masih juga sifatnya masih teoretis ya. Misalnya kebijakan fast track, memaksimalkan pengaturan rombongan. Nah, memaksimalkan ini bagaimana kan kita tidak ada ininya ya, tidak ada exercise begitu, dimaksimalkan itu bagaimana? Ini kita gambarannya tidak jelas, satu bus yang sama saat di Bandara. Nah, itu memungkinkan tidak itu? Jangan kita ada solusi, tetapi tidak menyelesaikan masalah. Nah, memaksimalkan pengaturan rombongan, mungkin kita harus

Page 25: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …€¦ · Ok, kita buat terbuka untuk umum. (KETUK PALU : 1X) Sesuai dengan undangan yang telah kami sampaikan, kami meminta persetujuan

- 25 -

jelaskan. Seperti misalnya berkoordinasi dengan perusahaan kargo terkait, ini bisa tidak perusahaan kargonya. Jangan sampai sana ternyata “aduh mohon maaf ternyata pesan kargonya tidak bisa, karena kebijakannya ini.. ini”. Jadi jangan penyelesaiannya di atas kertas, begitu. Kalau perlu kita ingin memastikan ini benar-benar ok, benar-benar bisa diselesaikan secara teknis dengan komitmen yang terkait. Tidak hanya, menurut kita bisa kok, tetapi begitu sampai sana perusahaan kargonya tidak bersedia. Nah, ini mohon hal-hal seperti ini dipastikan begitu. Memfasilitasi perpindahan jamaah dan barang bawaannya dari satu hotel ke hotel lain. Ini kalau ditulis gampang, kenyataannya tidak gampang, karena saya yakin petugas hajinya juga sudah kelelahan, mau verifikasi kopernya juga tidak mudah. Nah, ini konsekuensi dari fast track ini menurut saya harus di exercise gitu. Artinya harus dihitung benar begitu Pak, termasuk kebijakan-kebijakannya itu sudah fix, tidak menurut kita begitu, tetapi benar tidak itu bisa dijalankan. Jadi pengaturan-pengaturan jamaah ini, kita mohon dijelaskan secara teknis ya. Jadi kita bisa mengukur ini rasional atau tidak, jangan di atas kertas nantinya berantakan karena konsekuensi dari kebijakan fast track, dan lain-lain. Terus minta penjelasan asuransi kesehatan itu meng-cover apa? Bagaimana teknisnya bisa tidak diimplementasi, jangan nanti kita sudah beli asuransi, tahu-tahunya tidak bisa jalan begitu, karena persyaratannya tidak diketahui oleh jamaah. Begitu saja, terima kasih. Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. KETUA RAPAT : Selanjutnya Ibu Lisda, siap-siap Pak Asli Chaidir. F-NASDEM (Hj. LISDA HENDRAJONI, S.E., MMTr.) : ..... (Suara tidak terdengar) Ke depan tentu kita harapkan jangan sampai merosot, ini harapan dari seluruh masyarakat Indonesia, tentunya harus kita tingkatkan. Karena memang kalau tadi Bapak, jabarkan semua itu bagus sekali Pak, perfect, itu yang memang kita inginkan. Kalau memang itu bisa tercapai, saya rasa tidak ada lagi keluhan-keluhan, tetapi namanya kita menghadapi masyarakat yang sebegitu banyaknya, tentu antisipasi yang kita persiapkan untuk ke depan yang lebih baik. Seperti yang kita lihat, bahwa di lapangan yang kita masih sering temukan yaitu masalah dokumen haji seperti pengiriman paspor yang belum optimal dari daerah, serta proses visa juga menjadi perhatian yang serius. Kemudian keterlambatan bus, dan masih adanya sopir yang meminta uang tips kepada jamaah. Nah, ini saya belum menemukan langsung, tetapi ini kita menerima aspirasi dari masyarakat. Kemudian juga, tentu saya berharap bahwa adanya penambahan fasilitas layanan fast track baik di Indonesia maupun di Arab Saudi. Karena ini apalagi di Arab itu Pak, kalau menunggu kita sudah sampai berjam-jam, padahal kita akan bersiap-siap menyelenggarakan kegiatan yang membutuhkan fisik yang prima. Kemudian, tentu ke depan saya berharap ini semua

Page 26: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …€¦ · Ok, kita buat terbuka untuk umum. (KETUK PALU : 1X) Sesuai dengan undangan yang telah kami sampaikan, kami meminta persetujuan

- 26 -

dapat kita pertahankan dan juga kita bisa tingkatkan, termasuk tadi juga ada penambahan usulan dari Bapak untuk penambahan petugas, kalau itu saya sendiri tentu Pimpinan mendukung ini, karena 3 orang rasanya sedikit sekali.

Kemudian untuk penerbangan, ini karena kita berbicara untuk penerbangan layanan kendaraan tentu kita tidak lepas dari namanya keamanan dan keselamatan itu nomor 1, baru kemudian pelayanan yang lain. Jadi kalau, ini yang perlu juga, selama ini kan kita selalu mendesak Pak, untuk jamaah yang sudah usia lanjut itu di dahulukan. Saya mau tanya apakah selama ini, kita mengikuti ketentuan ini begitu. Karena kalau menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009, ini kan sudah ada total kapasitas dari penerbangan itu ya. Sepuluh persen dari total kapasitas itu baru bisa ada handicap passenger atau orang-orang yang membutuhkan pelayanan khusus termasuk juga anak-anak yang bepergian sendirian, hanya 10 persen begitu Pak. Nah, sementara kalau kita berlomba-lomba bagaimana caranya supaya Bapak-Ibu kita yang sudah usia lanjut itu untuk segera, padahal dari ketentuannya sendiri ada begitu. Nah, saya ingin tahu selama ini itu seperti apa? Apakah orang-orang tua kita ini, ya mungkin tidak semuanya termasuk di handicap tersebut karena usia, tetapi kebanyakan ya memang mereka itu tidak bisa bergerak kalau tidak dibantu, seperti itu.

Kemudian untuk kesehatan Pak, saya apa pun yang kita kerjakan tentu kalau tidak sehat, bisa buyar ini semuanya ya Pak. Nah, khususnya untuk kesehatan ini saya berharap bahwa pada haji tahun depan, ini kan kalau lihat cuaca akan sangat panas sehingga perlu disesuaikan makanan yang dihidangkan. Jadi kesehatan itu bukan obat, kalau obat itu sudah terakhir Pak, tetapi bagaimana Bapak ikut juga berperan serta di saat Manasik untuk dari jauh-jauh hari kita peringatkan, makanan seperti apa sih yang baiknya Ibu makan. Misalnya berapa bulan sebelum Ibu ibadah haji, seperti itu. Karena kebanyakan kalau saya lihat Pak, baik itu umrah maupun haji, jamaah kita itu makannya berlebih-lebihan Pak, pastinya kurang sosialisasi kita. Pertama dari sisi kesehatan tidak baik; yang kedua dari segi kesopanan juga sudah tidak enak lihatnya. Ada jatah empat orang dia masukkan di piringnya, ada yang mungkin banyak juga dia makan, tetapi banyak juga yang tersisa. Nah, seperti itu, kalau kita sudah memberi pemahaman bahwa makanan itu untuk sehat, bukan hidup untuk makan begitu ya Pak, tentu ini perlu keterlibatan dari Kementerian Kesehatan untuk ikut betul-betul dalam ke Manasik. Jadi bukan pada saat sudah sakit baru ada obat, begitu Pak, tetapi lebih kepada bagaimana itu juga masuk di dalam yang kita berikan kepada jamaah tersebut jauh hari sebelum mereka berangkat. Saya meyakini bahwa karena mereka tahu, mereka akan di sana ibadah sekian lama, meninggalkan keluarga, mereka juga ingin sehat, tetapi mereka tidak tahu makanan seperti apa yang mereka harus makan. Kalau sekarang ini B2SA (Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman) yang seperti apa sih, makanan apa sih yang bisa dimakan untuk orang-orang biar staminanya kuat dan tahan lama. Kalau saya lihat itu orang-orang banyak makan daging, apalagi musim panas mereka berlomba-lomba ambil daging itu banyak-banyak, itu akan panas badannya Pak. Padahal daging itu dia kuat, tetapi sebentar Pak, kita maunya kuat dan tahan lama Pak Haji ya. Ya, makan yang mana? Yaitu sayur-sayuran dan buah-buahan. Sehingga ini yang perlu pemahaman-pemahaman seperti ini yang harus kita berikan kepada jamaah kita khususnya dimulai dari Manasik, tentunya diimbangi dengan

Page 27: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …€¦ · Ok, kita buat terbuka untuk umum. (KETUK PALU : 1X) Sesuai dengan undangan yang telah kami sampaikan, kami meminta persetujuan

- 27 -

menu sehari-hari, baik di pesawat maupun selama berhari-hari yang ada di Arab Saudi. Saya ras itu akan sangat membantu stamina dari jamaah-jamaah kita. Terima kasih. Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. KETUA RAPAT : Kata kuncinya kuat dan tahan lama. Selanjutnya, Pak Asli Chaidir siap-siap Ibu Endang Maria. F-PAN (H. MHD ASLI CHAIDIR, SH) : Bismillahirrahmanirrahim. Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Yang saya hormati Pimpinan Panja, Yang saya hormati rekan-rekan Anggota Panja PPIH, Yang saya hormati Dirjen Perhubungan, Dirjen Imigrasi, Kepala Kesehatan selamat datang, terima kasih atas kehadirannya Bapak-bapak semua beserta staf seluruh yang hadir. Pertama sekali saya juga pribadi mengapresiasi atas alhamdulillah akan sukses pada haji periode yang lama, yang tahun sebelum ini, itu berkat kerja keras seluruh yang terkait. Nah, ini baik juga dari jamaah cuman juga kepingin hajinya mabrur dan hajinya success, dan kita dari seluruh yang terkait petugas semua juga berniat seperti itu. Nah, yang masalah ini yang kita bahas-bahas terus ini kan adalah untuk perbaikan-perbaikan yang mungkin ada akan kurang di sana-sini, tentu inilah kita berdiskusi, minta masukan dan saling mengisi untuk ke depannya lebih baik lagi.

Nah, pada kesempatan ini pertama sekali, saya perkenalkan diri saya Asli Chaidir dari Komisi VIII, Fraksi Partai Amanat Nasional, Dapil Sumatera Barat I.

Pertama sekali saya kepada Dirjen Perhubungan Darat. Harap ditingkatkan

koordinasinya dengan Kementerian Agama RI, terutama dalam melakukan pengawasan, dalam penyediaan bus Arab Saudi terutama untuk angkutan Masyair ke Armina. Banyak bus yang digunakan untuk Masyair kondisinya tidak bagus dan jumlahnya terbatas, jamaah harus antre menunggu dan sangat lama untuk mendapatkan bus di Arafah terutama di Muzdalifah. Ini memang kalau tidak antisipasi dari awal, kalau kita cuman akan mengurusi di sana saja, mungkin tidak sempat lagi mengurusnya. Jadi mungkin dari awal inilah kita untuk melihat yang mana, yang harus kita isi, yang kekurangan-kekurangan tersebut, supaya tidak lagi terjadi seperti hal-hal yang telah berlalu. Tadi dari semuanya, dari Dirjen Perhubungan Darat mengatakan akan minta tambah Anggota, karena baru sekarang 3 orang personil, yang mengurus dari Perhubungan Darat. Mungkin bisa iya untuk kurang, tetapi tergantung dari anggaran, dari kuota, itu disesuaikan dengan situasi dan kondisi. Kalau menurut saya, tiga tidak cukup ditambah tiga, belum tentu juga

Page 28: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …€¦ · Ok, kita buat terbuka untuk umum. (KETUK PALU : 1X) Sesuai dengan undangan yang telah kami sampaikan, kami meminta persetujuan

- 28 -

cukup tetapi relatiflah. Kalau memang situasi dan kondisi yang memungkinkan karena mungkin orangnya sudah haji, tetapi dia Ibadah saja tugasnya begitu loh. Sebab seperti kepala daerah saja tidak diberikan anggaran dari APBD dan APBN lagi Pak, kalau dahulu daerah itu Bupati/Walikota jadi petugas daerah itu anggarannya dari APBD dan APBN. Sekarang tidak boleh lagi oleh Mendagri, sekarang harus biaya sendiri dia untuk bertugas seperti itu. Karena mungkin perlu semacam penghematan buat negara kita. Jadi itu kalau kurang, saya yakin kurang itu, kalau tiga orang itu saya yakin kurang, tetapi mungkin tergantung dari pada situasi dan kondisi anggaran kita.

Jadi itu sekali lagi mudah-mudahan pada kesempatan yang lain, memang di

daerah, Pak, itu kalau di daerah saya Perhubungan Darat itu betul-betul mungkin Bapak dapat sedikit berikan arahan kepada Perhubungan Darat karena jaraknya jauh, Pak, dari daerah itu sampai 4 – 5 jam, naik bus ke Embarkasi. Nah, ini perlu pengontrolan dan perlu penjagaan untuk keselamatan jamaah haji tersebut. Selama ini memang sudah di tackle oleh Kepala Daerah masing-masing dan sampai anggaranya sampai ditanggung dengan anggaran daerahnya masing-masing, tetapi tentu perlu Dirjen Perhubungan Darat Pusat ini bersama Dirjen Perhubungan Daerah untuk saling berkoordinasi, untuk lebih meningkatkan lagi keselamatan dari jamaah haji kita ini. Itu kalau dari Dirjen Perhubungan Darat.

Yang kedua tentang Dirjen Imigrasi, Kemenkumham RI. Mungkin sama

semuanya tentang fast track, fast track ini cuman yang dapat dari Bandara Jakarta dan juga Bandara Surabaya. Nah, tentu perlu supaya tidak menjadi kesenjangan sosial, tidak menjadi ... bagi daerah lain “kok itu yang cepat, kok kami lama antre”. Nah, ini juga perlu dipertimbangkan, supaya jangan menjadi, ya nanti “mentang-mentang orang pusat, orang daerah ini tidak diurus” timbul macam seperti itu Pak Imigrasi, Kemenkumham RI, untuk lebih memikirkan ke depan lagi supaya jangan pilih kasihlah, menurutnya, atau apa menyebabkan seperti itu. Tentu kami juga perlu semacam penjelasan dari Bapak semuanya. Apalagi kan kami ini mewakili daerah Pak, nanti orang daerahnya itu bilang “Pak itu Bapak ada mitra Bapak di Kementerian Agama, tetapi kami ini dibiarkan saja, kok tidak sama seperti orang Surabaya, orang Jakarta” misalnya begitu, Pak. Nah, ini mungkin dapat Bapak jelaskan, kenapa terjadi yang semacam itu. Ini ada yang menggelitik nih, Pak, tentang keimigrasian mungkin saya dapat menyarankan supaya lebih berkoordinasi, mensosialisasikan apa barang-barang yang tidak boleh dibawa. Karena sering terjadi buka koper macam-macam isinya, kadang-kadang obat kuatlah, ya macam-macamlah yang terdengar diberita. Makanya mungkin ini sosialisasinya Pak, ada yang mungkin daripada waktu yang lama untuk mereka meng-handle satu orang, buka tas lagi, apalagi, mungkin Bapak terlibat juga di waktu Manasik Haji untuk memberikan arahan kepada jamaah kita itu, supaya tidak merepotkan Bapak di Embarkasi tersebut.

Yang terakhir untuk Pusat Kesehatan Haji. Tim Gerak Cepat (TGC),

Kementerian Kesehatan jumlahnya sangat terbatas sehingga di sektor pemondokan jamaah ada cuman rata-rata 2 – 3 orang (1 dokter dan 3 perawat). Nah, ini tentu juga tidak mungkin bisa dipungkiri Pak, orang dia sudah di Tanah Suci, dia belum haji, tidak mungkin juga dialah, tidak mengikuti acara untuk naik haji tersebut Pak. Ini pastilah kita tidak mungkin juga menutup mata bahwa mereka ingin juga berhaji, mumpung kesempatan pada saat itu. Nah, inilah kadang-kadang yang, kalau untuk

Page 29: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …€¦ · Ok, kita buat terbuka untuk umum. (KETUK PALU : 1X) Sesuai dengan undangan yang telah kami sampaikan, kami meminta persetujuan

- 29 -

bekerja sudah maksimal Pak, kita lihat dia sudah maksimal, sudah ikhlas, kita lihat itu bagus, tetapi kondisi dan situasi begitu yang dia tidak bisa terlepas daripada tuntutan atau kesempatan yang ada, tentu dia akan memanfaatkannya itu. Nah, ini perlu dipikirkan dari kesehatan. Kalau semuanya bagus Pak, obat cukup, apa cukup, semua saya rasa cukup baik, cuman karena situasi 3 orang di tidak bisa gantian atau bagaimana, nanti pada saat-saat ada yang membutuhkan ada yang kosong.

Ini dari saya, terima kasih Pimpinan.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. KETUA RAPAT : Sesuai kesepakatan kita harusnya tadi selesai jam 16.30, mungkin kita tambah 30 menit lagi.

(KETUK PALU : 1X)

Selanjutnya Ibu Endang Maria, siap-siap Ibu Nur Azizah Tamhid. F-GOLKAR (Hj. ENDANG MARIA ASTUTI, S.Ag., SH., MH.) : Terima kasih Pimpinan. Rekan-rekan Komisi VIII Panja PPIH yang saya banggakan, Bapak Dirjen Imigrasi, Kemenkumham, oh masih sama ya dari Perhubungan juga dan perwakilan Kementerian Kesehatan. Jadi kalau kita melihat kondisi, saya sebutkan Pak sesuai Undang-Undang MD3. Nama saya Endang Maria Astuti dari Fraksi Partai Golkar, Dapil Jawa Tengah IV (Wonogiri, Karanganyar, Sragen). Kalau kita melihat kondisi haji dari tahun ke tahun yang ada di Arab Saudi, kemudian kita melihat apa yang sudah dipaparkan tadi, ternyata ini ada maksudnya, ada peningkatan harapannya begitu dari Kementerian Perhubungan dan juga Kementerian Imigrasi. Itu ditujukan melalui keinginannya untuk menambah personal di sana, di Arab Saudi. Namun, apakah dengan penambahan personal di sana itu nanti akan menyelesaikan masalah, tentu kita ingin tahunya seperti itu. Sejauh mana ini sudah diperhitungkan oleh Kementerian Perhubungan. Karena yang di sana, kalau TNI/Polri itu memang Tim Gerak Cepat harapannya ketika terjadi persoalan memang tidak berkaitan dengan transportasinya, tetapi lebih kepada manusianya. Nah oleh karena itu, kita perlu tahu dulu alasan penambahan itu tadi. Jika memang penambahan itu kebutuhannya sangat signifikan, tentu kita juga tidak mungkin, tidak menyetujuinya, tetapi sekali lagi kan tidak mungkin personal yang akan ditempatkan itu akan mengawasi pergerakan-pergerakan dari transportasi. Karena yang kita harapkan itu adalah bagaimana bisa meloloskan kontrak yang sedemikian rupa, yang ini memang keberpihakan kepada jamaah. Contoh misalnya ketika terjadi kebakaran, berani tidak ini dalam kontrak menyebutkan itu harus ada sanksi “atau”. Nah, ini bagaimana mencari solusi agar supaya tidak merugikan transportasi di biayai dari uang negara. Artinya kita juga harus bisa berpikir negara tidak dirugikan.

Page 30: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …€¦ · Ok, kita buat terbuka untuk umum. (KETUK PALU : 1X) Sesuai dengan undangan yang telah kami sampaikan, kami meminta persetujuan

- 30 -

Nah, sanksi ini bisa tidak dikomunikasikan, maksudnya begitu. Nah, saat kontrak item-item yang kita harapkan kalau di sini sangat ideal sekali, tetapi di sana kan susah. Karena apa, Naqobah-nya, pernah di 2017 kalau tidak salah kita tidak menyetujui safe guarding. Karena ketika ditanya :

“apa perlu tidak kita menggunakan itu?” “apakah standart atau belum kalau kita berikan safe guarding?” “Kalau sudah standar, ngapain kita harus menyiapkan tambahan uang”

Artinya di sini yang harusnya jeli di Perhubungan, ketika kontra itu bagaimana mereka tidak, ke tidak konsistenan itu mendapatkan sanksi. Nah, ini termasuk tidak konsisten, bagaimana Kementerian Perhubungan ini mampu mengkomunikasikan juga, kemudian aturan-aturan yang dikomunikasikan membuat negara tidak jamaahnya, tidak merasa dirugikan, tetapi sangat diperhatikan. Karena kita menjadi tamu dan kita sebagai pelayan ini, termasuk ketika Komisi VIII nanti menyetujui kan sebagai pelayan juga. Nah, ini bagian dari tugas kita yang kita harapkan kepada Kementerian Perhubungan untuk mencari solusi terbaik keberpihakan, yang terbaik dengan anggaran seminimal mungkin, kan begitu harapan kita. Sehingga biaya itu memang tidak perlu mahal-mahal. Kemudian untuk Imigrasi, pernah kita bincang-bincang memang kalau kita melihat di Arab Saudi terlalu lama, pernah diusulkan tadi sebagaimana yang sudah disampaikan juga dari Kementerian Imigrasi ya, sama seperti yang Bapak sampaikan. Hanya saja, sejauh mana efektivitas itu, kita juga perlu nanti diperkuat, kalau memang itu sangat diperlukan untuk kelancaran why not, Komisi VIII saya yakin pasti akan berjuang untuk itu, jadi itu. Hanya saja kita juga perlu diyakinkan jangan sampai kita itu hanya menyetujui orang banyak-banyak menghabiskan anggaran yang ternyata di sana, ketika pelaksanaan itu terjadi kok tidak sesuai dengan harapan, yang tidak kita harapkan itu sebetulnya. Jadi kenapa kita kali ini memanggil Bapak-bapak tujuannya itu tadi harapan kita boleh menulis atau membuat rencana yang sedemikian sempurna, tetapi bukan hanya sekedar perencanaan saja tetapi perhitungan matang itu kita harapkan betul-betul bisa dilaksanakan dengan baik. Kemudian yang kesehatan juga, saya kira ini sama kita berharap kesehatan, cuman ada sedikit tergelitik ketika sewa ambulans. Sewa ambulans itu ternyata nilainya lumayan ya, tetapi perlu menjadi catatan kita nanti Pimpinan untuk biaya-biaya kesehatan, ini apakah yang menyetujui nanti langsung dari sini atau akan diambilkan anggaran dari sana. Karena kalau yang seperti ini nanti akan juga include di kita sementara pembahasannya berbeda, kita juga akan salah tentunya persepsi kita, perspektif kita juga akan berbeda dengan di Komisi yang di sana. Jadi kita nanti perlu juga mendapatkan pencerahan yang di sini sebelum memutuskan. Karena antara GSF yang biaya item 1,2,3,4,5 itu bukan hal yang sedikit, dibandingkan dengan petugas-petugas yang lain ini memang kesehatan sangat diperlukan, tetapi spektakuler juga begitu. Ini saja catatan saya Pimpinan, terima kasih. Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Page 31: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …€¦ · Ok, kita buat terbuka untuk umum. (KETUK PALU : 1X) Sesuai dengan undangan yang telah kami sampaikan, kami meminta persetujuan

- 31 -

KETUA RAPAT : Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh. Terima kasih Bu Endang. Selanjutnya Bu Nur Azizah F-PKS (Hj. NUR AZIZAH TAMHID, B.A., M.A.) : Bismillahirrahmanirrahim Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh Yang saya hormati Pimpinan Sidang siang – sore ini, dan seluruh Anggota. Yang saya hormati Pak Dirjen Angkutan Darat, Dirjen Imigrasi, Bapak perwakilan dari Menteri Kesehatan dan seluruh Anggotanya. Hanya ingin dua hal saja yang saya sampaikan. Yang pertama, terkait kondisi tenda. Jadi tadi dari Bapak Kementerian atau Dirjen Perhubungan menyampaikan, indeks kepuasan jamaah haji Indonesia 2018 – 2019 itu yang terkecil kan nilai dari tenda, cuman 77,59 sementara yang lain 80 ke atas sampai ada yang 88 lebih. Kemungkinan penilaian ini standarnya seperti apa? Apa terkait fisik tendanya itu, atau kondisi sekitar tenda termasuk jauh dari toilet atau kurangnya toilet, dan seterusnya. Itu mohon untuk diperjelas. Kemudian, kalau memang fisik tendanya itu kemungkinan perlu banyak diperjuangkan untuk perbaikan, sehingga nilainya mungkin bisa 80. Karena kondisi yang tadi sudah disampaikan cuaca tahun depan ini lebih ekstrem, itu pertama. Kemudian yang kedua, metode rekrutmen untuk tim haji Indonesia, kemudian atau tenaga pendukung kesehatan ini bagaimana standar atau metode rekrutmennya setelah tentunya sesuai dengan arahan tadi itu supaya efektif menjadi tim kesehatan benar-benar tidak, ada yang sampai terlantar dari sudut kesehatannya, itu supaya sudah berhaji. Sehingga memang ke sana juga, memang mungkin dibiayai hajinya ataupun diberikan tentu honor dan sebagainya, dan ini diharapkan tidak menggaruk (bahasa Jawa) tidak mendua haji dan tim medis, begitu. Nah, ini kemudian seperti apa sistem rekrutmennya. Itu saja. Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. KETUA RAPAT : Terima kasih Bu Nur Azizah Selanjutnya Abdul Wachid, silahkan.

Page 32: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …€¦ · Ok, kita buat terbuka untuk umum. (KETUK PALU : 1X) Sesuai dengan undangan yang telah kami sampaikan, kami meminta persetujuan

- 32 -

F-GERINDRA (ABDUL WACHID) : Terima kasih. Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Yang kami hormati Pimpinan Panja dan Wakil Pimpinan dan juga Anggota panja. Tamu kita dari Dirjen Imigrasi dan Dirjen Perhubungan, juga serta para petugas kesehatan, terima kasih, saya memohon maaf ini saya baru kali ini di Komisi VIII, jadi sebelumnya di Komisi VI. Jadi ini saya hanya menyampaikan beberapa terkait dengan masukan dengan penilaian selama perjalanan haji kemarin, 2019, bahwa Bapak sudah mendapatkan, saya ucapkan ini ya, menyampaikan apresiasi sekali sudah bagus. Namun ini perlu kita tingkatkan kembali, sehingga nanti beberapa celah-celah kekurangan-kekurangan itu bisa tertutup. Sehingga masyarakat kita yang melaksanakan ibadah haji ini atau tamu Allah ini bisa melaksanakan ibadah haji dengan sukses dan mendapat haji yang mabrur. Memang kalau kita melihat dari perjalanan haji, ini merupakan satu pemindahan warga negara, 220 – 230 ribu di negara lain. Jadi ini juga perlu penanganan yang serius dengan waktu yang sangat singkat, terutama di dalam melaksanakan ibadah haji yang hanya waktu kurang lebih hanya satu minggu kan begitu.

Jadi yang beberapa tadi sudah disampaikan oleh teman-teman, terkait dengan masukan dari teman-teman, kekurangan-kekurangan maupun yang perlu disempurnakan. Yang perlu mendapatkan satu penekanan di sini terkait dengan imigrasi, perhubungan, menyangkut masalah bus dan menyangkut masalah kesehatan di negara sana, terkait dengan regulasi dengan negara sana.

Terkait dengan masalah imigrasi, memang ini kadang-kadang kalau dilihat di

sana itu jamaah haji kita di sini sudah melakukan, katakanlah apa-apa yang perlu dibawa itu sudah sangat diantisipasi, jangan sampai terjadi dengan rahasia begitu. Namun, masih ada beberapa yang masyarakat desa ini membawa barang-barang yang terlarang. Ini memang perlu tadi sudah disampaikan sosialisasinya penting sekali. Namun, kadang-kadang juga di sana itu namanya di negara lain ya mereka juga melakukan rahasia, ini kadang-kadang di sini lolos, di sana tidak lolos. Ini yang perlu mendapatkan suatu sosialisasi. Contoh ini, dari imigrasi ya, saya pengalaman kemarin Pak, di New Zealand terutama, itu bawa barang itu di sini ke sana, itu benar-benar ketat sekali Pak, dan pemeriksaan itu koper tidak perlu manusia Pak, pakai alat. Ini apakah mungkin yang di sini pakai alat, jadi barang itu masuk kalau itu, lewat pengawasan itu tidak bisa ya bongkar lagi, di sini kadang-kadang pemeriksaan masih harus dibuka. Nah, ini kalau haji dilakukan seperti itu memang ini sangat repot sekali, tetapi ini penting kaitannya untuk ke depan sosialisasinya sangat penting kaitannya ke depan untuk sosialisasinya sangat penting sekali, karena menyangkut masalah keselamatan penerbangan.

Ya kaitannya dengan perhubungan dengan masalah bus ini memang, kalau

memang bus ini, kadang-kadang ada yang mengeluh dapat bus yang jelek, ada bus yang bagus. Ini bagaimana terkait dengan kontrak bus yang di sana. Kalau memang

Page 33: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …€¦ · Ok, kita buat terbuka untuk umum. (KETUK PALU : 1X) Sesuai dengan undangan yang telah kami sampaikan, kami meminta persetujuan

- 33 -

butuh waktu, dalam waktu kita berangkat ke Arafah dengan waktu yang sama, ini kadang-kadang busnya ini sangat terlambat, dari mulai pagi – siang. Ini perlu penyempurnaan-penyempurnaan.

Jadi kaitannya dengan kesehatan, kesehatan sendiri ini kadang-kadang dapat

informasi yang sudah berangkat kemarin, itu kaitannya dengan yang sakit, yang dibawa ke rumah sakit di sana. Itu kadang-kadang ini perlakuannya sangat beda, dan ini perlu juga pendampingan-pendampingan. Saya lihat memang kalau sekian banyak itu, memang terjadi suatu yang sakit itu penanganannya dengan keterbatasan tenaga. Ini juga tentu perlu untuk di antisipasi, kaitannya dengan tenaga kerja medis, dan memang tadi sudah saya sampaikan, Mba lis tadi sampaikan “Antisipasi” dengan makan yang bergizi, kita butuh makan bergizi untuk kesehatan. Makan sehat bukan untuk kita hidup untuk makan, kan begitu. Jadi itu penting, kalau bahasanya tadi “makan untuk kesehatan biar tahan lama, biar kuat”. Kalau pengalaman di tempat saya, Komisi VI itu ada yang BUMN yang mati, yang hebat lagi itu yang mati bisa hidup kembali Pak itu, itu ada rumuskan begitu. Jadi ini kalau bahasa di sini nanti “mati yang bisa hidup kembali” itu kalau bisa mati, hidup kembali, itu hidup terus, itu baguskan begitu. Makannya untuk sehat bukan hidup untuk makan begitu, jadi memang perlu untuk sosialisasi dari mulai berangkat dan mulai dari di sana.

Yang perlu saya tekankan untuk kaitannya dengan imigrasi dan perhubungan,

atau imigrasi kaitannya dengan Bapak kasih surat yang semacam instruksi, tidak boleh membawa ini-itu, itu agak tegas Pak. Jadi balik ke imigrasi ada ketegasan, memang ini untuk sosialisasi .... Bapak tidak mungkin melakukan itu, tetapi kalau itu ada surat yang tagas disampaikan, di sosialisasikan dengan Kemenag. Hubungannya dengan Kemenag ya, di daerah-daerah dengan sosialisasi itu sangat penting sekali.

Saya kira begitu Bapak-bapak, ini sebagai pengalaman teman-teman yang

Komisi VIII, yang kemarin juga melaksanakan. Insyaallah, nanti kita bisa lakukan untuk pengawasan yang berikutnya, kalau ini dampaknya bagus Pak. Yang mendapatkan nama juga Komisi VIII juga, artinya Panja kan .... Jadi jangan sampai yang hari ini, hari besok harus lebih baik dari hari ini, harus rumusnya seperti itu Pak “hari ini harus lebih biak dari kemarin”, kalau hari ini lebih jelek berarti kita mundur kan begitu.

Demikian, terima kasih.

Wallahul muwafiq ila aqwamith thariq, Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. KETUA RAPAT : Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh. Terima kasih Pak Wahid. Selanjutnya dari meja Pimpinan, Pak Moekhlas Sidik.

Page 34: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …€¦ · Ok, kita buat terbuka untuk umum. (KETUK PALU : 1X) Sesuai dengan undangan yang telah kami sampaikan, kami meminta persetujuan

- 34 -

WAKIL KETUA KOMISI VIII DPR RI/ F-GERINDRA (LAKSDYA. TNI (PURN) MOEKHLAS SIDIK, MPA.) : Terima kasih Pimpinan sidang. Yang terhormat para mitra kami, Dua hal saja dan sifatnya sangat-sangat umum karena tadi secara teknis rekan-rekan sudah banyak memberikan masukan. Yang pertama, kami bicara hak dan kewajiban. Kita tahu bahwa seluruh jamaah sudah pasti haknya terpenuhi, maka dia berangkat bahkan munggunya sudah bertahun-tahun .... di dalam diri mereka, karena haknya sudah ditunaikan maka dia menuntut kewajiban Pemerintah untuk memfasilitasi. Nah, kewajiban Pemerintah ada di Bapak-bapak sekalian, Oleh karenanya, mari kita bersama-sama selaku petugas yang menangani soal-soal ini lebih concern kepada kewajiban kita. Yang kedua tadi selalu yang dikatakan kekurangan petugas, saya masih memandang dari sisi lain Pak. Kalau secara perhitungan karena ada mekanisme dan empiris yang Bapak lakukan, pasti petugas yang ada Bapak bisa memutuskan menyimpulkan bahwa kurang atau tidak. Toh, kalau Bapak menyimpulkan kurang, ada cara-cara meningkatkan pelayanan. Satu diantara-Nya tadi sudah disebutkan, salah satu Bapak-bapak yang mengucapkan yaitu ada petunjuk yang tegas, mungkin berupa ketikan, kemudian di-eliminating, diserahkan setiap calon haji, dilarang sebetulnya kalau dilarang tidak ada excuse, Pak, dilarang apa-apa, itu dikantongi, dibawa terus. Yang kedua, kekurangan petugas menurut saya bisa diatasi dengan cara memahamkan sebelum beliau-beliau ini berangkat. Contoh, bahwa kalau di sana dipahamkan, bahwa di sana mandi itu hanya satu kali, itu dipahamkan betul sehingga tadi dimaksud dilarang mandi dua kali, ini contoh saja. Sehingga dengan memahami dia aturan yang ada, sudah mengurangi jumlah petugas untuk mengulang dan mengawasi. Kenapa kita sering mengatakan, petugas sering mengawasi dan harus, dan ulang-ulang kesalahan, ada dua sebab :

Yang pertama, Mohon maaf karena yang orang haji ini mulai dari Profesor sampai buta huruf, ada. Mulai yang kaya raya setiap rumahnya closet serba dipencet, air shower dengan yang barangkali dari kampung yang tidak tahu apa itu shower, ini dalam satu wadah jamaah haji. Dengan variasi seperti ini maka petugas-petugas sebelum berangkat, pada saat masih di Indonesia, dalam konteks manasik, dalam konteks sosialisasi, dalam konteks pengarahan harus betul-betul paham. Karena saya rasakan dari kampung, kadang-kadang Manasik hanya ceremony “oh asal sudah gugur dari kewajiban, pokonya saya sudah datang, dia paham tidak, tidak ada urusan” ini yang mesti diubah, tentang makna sosialisasi, makna manasik untuk sampai pada orang paham bahkan sampai alim, barangkali kalau orang berilmu. Jangan-jangan dia salah di sana, waktu Manasik dia balelok, bahkan tidak datang, waktu pengarahan dia mengantuk barangkali. Ini sudah mengurangi banyak hal, yang tadinya kalau ini Bapak-bapak bisa terobos, Bapak bisa tempuh akan bisa meminimalkan petugas yang ada di sana. Jangan sampai petugas di sana memberikan pelajaran dari nol, sudah miris itu sebetulnya, sudah keliru. Karena pelajaran sudah diberikan di Indonesia, di sana sifatnya kan mengingatkan, mungkin dia lupa, dan sebagainya, tetapi kalau banyak jamaah yang di sini tidak mampu dipengertikan, tidak mampu mendapatkan sosialisasi dengan baik, karena petugas

Page 35: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …€¦ · Ok, kita buat terbuka untuk umum. (KETUK PALU : 1X) Sesuai dengan undangan yang telah kami sampaikan, kami meminta persetujuan

- 35 -

kita di sini tidak baik, tidak ngopeni, tidak care maka di sana petugas menjadi bebannya dia yang begitu berat.

Terima kasih Pak Ketua, itu saja.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. KETUA RAPAT : Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh. Terima kasih Pak Moekhlas Sidik. Saya juga akan memberikan catatan terhadap apa yang disampaikan oleh mitra kita. Pertama soal petugas transportasi, saya kira kita harus memberikan dukungan karena memang kebutuhan terhadap petugas transportasi menjadi sangat penting, kita lihat misalnya terutama saya kira pada penempatan bus Salawat itu Pak, ini penting sekali, karena terus terang saja masih banyak ditemukan kasus petugas sopir yang memasukkan warga negara lain, termasuk juga dalam kasus yang lalu masih ada sopir yang ugal-ugalan, itu penting dipastikan bahwa petugas transportasi betul-betul bisa memberikan pelayanan yang terbaik untuk para jamaah haji.

Tadi secara teoritik, saya kira betul yang disampaikan oleh para Anggota Pak, misalnya konsekuensi dari fast track itu membuat para jamaah haji kita itu dengan cepat masuk ke dalam busnya masing-masing sampai-sampai kemudian mereka tidak dibarengi dengan kemampuan para petugas dalam memindahkan bagasi mereka, dari bandara ke bus yang mereka tumpangi. Apa implikasinya? Jamaah kita baru mendapatkan kopernya itu, itu dua hari setelah mereka tiba di hotel, koper baru sampai. Nah, itu masalah serius Pak, masalah serius. Jadi kami menemukan di beberapa tempat ada jamaah haji, badannya sudah sampai di hotel 2 hari, kopernya baru tiba 2 hari kemudian, itu masalah serius yang harus ditangani begitu. Saya tidak tahu apakah itu Kementerian Agama atau bidang transportasi yang harus bertanggung jawab soal itu. Nah, itu kita temukan, Pak, kasus begitu, beberapa jamaah haji sampaikan kepada kami “Pak itu koper kami datangnya belakangan” mungkin bisa dikoordinasikan Pak. Jadi saya sih yakin bahwa itu adalah bukan kewenangan dari Perhubungan Darat begitu ya. Karena itu menyangkut dengan petugas haji yang ada di tanah suci.

Nah, yang kedua soal, sama Pak Dirjen Imigrasi, Pak Dirjen bisa tidak lembar paspor kita kan 48, bisa tidak dikurangi Pak, misalnya menjadi 25. Karen itu konsekuensinya terhadap pembiayaan Pak, atau 15 lembar. Karena begini Pak, ya saya bukan mengecilkan Pak, mohon maaf dengan segala hormat kepada calon jamaah haji kita, itu kan mereka sebagian besar, saya kira berangkat keluar negeri ya mau naik haji doang, mungkin umroh, tetapi kan biasanya kalau sudah naik haji, apalagi yang sudah sepuh, sudah tidak mau lagi ke luar negeri begitu. Masalahnya ini konsekuensinya juga sama biaya begitu Pak. Apakah dimungkinkan atau tidak Pak, itu ide itu waktu kemarin, pernah disampaikan oleh Pak Haji Syamsudin, yang sekarang menjadi Wakil Ketua DPR, beliau kemarin ikut mendampingi kami di dalam pengawasan haji, beliau sampaikan bahkan Pak Haji Syamsudin sampaikan kepada

Page 36: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …€¦ · Ok, kita buat terbuka untuk umum. (KETUK PALU : 1X) Sesuai dengan undangan yang telah kami sampaikan, kami meminta persetujuan

- 36 -

kami “Kalau perlu dari Imigrasi itu ditambah petugasnya” beliau bilang begitu, untuk apa? Untuk bisa memastikan bahwa soal keimigrasian juga bisa berjalan dengan sebaik-baiknya. Saya kira saya setuju dengan ide bahwa fast track untuk kepulangan di mana petugas imigrasi kita itu melakukan pemeriksaan untuk para jamaah haji, itu dilakukan di pesawat saja. Pengecapannya, segala macamnya begitu, jangan sampai mereka datang ke Embarkasi ke Deparkasi masing-masing sudah 8 – 9 jam di pesawat harus mengantre lagi hanya untuk stampel kasihan Pak, mereka pikirannya sudah di ... ketemu sama keluarga, 40 hari Pak bisa bayangkan, kita saja yang kadang-kadang 12 – 13 hari, apalagi tidak membawa istri pusing tujuh keliling Pak. Jadi mungkin bisa dicari solusi yang terbaik, terkait dengan fast track untuk jamaah haji yang pulang ke Indonesia.

Yang ketiga, soal Bandara Kertajati ini Pak kami kemarin sudah ketemu sama

Menteri Agama dan Menteri Agama telah bertemu dengan Menteri Perhubungan, Pak Budi Karya Sumadi. Pokonya kemarin disampaikan Pak Menteri Agama, pokonya Kertajati harus jadi, walaupun kami masih memberikan catatan ternyata Saudia Airlines masih belum bisa menerima karena standarnya katanya masih belum standar. Saya tidak tahu kaitannya dengan Bapak, nanti tolong disampaikan. Soal kemungkinan embarkasinya kan tetap di Bekasi, kalau misalnya ke Kertajati apakah lebih efisien ke Kertajati walaupun Japec ini sudah selesai begitu ya, atau lebih efisien misalnya ke Bandara Sukarno-Hatta, tetapi kan Pemerintah Provinsi Jawa Barat ingin supaya Kertajati bisa dipakai Nah, ini kaitannya dengan Perhubungan Darat Pak, soal kemungkinan menggunakan jalan daratnya itu termasuk juga busnya, tetapi kan ini penting untuk, tolong lah ada penjelasan lebih lanjut. Yang terakhir kesehatan, ini kesehatan juga sangat penting terus terang saja menurut saya ketika semakin banyak jumlah jamaah haji yang ditunggu, maka otomatis jamaah haji yang tua itu lebih banyak lagi Pak. Konsekuensinya apa? Konsekuensinya, ya kita tahu kalau orang tua itu kan banyak penyakitnya Pak. Nah, soal izin Istithaah, izin ini sering menjadi perdebatan di antara kami, dan kami sering sekali mendapatkan aduan dari masyarakat. Orang tua usia 70 – diatas 75 itu kan penyakitnya pasti banyak itu Pak, satu sisi dia mau berangkat, tetapi di sisi lain mau berangkat dan ingin sekali berangkat Pak “kalau perlu kami meninggallah di tanah suci”. Jadi kira-kira begitu, cita-cita mereka begitu. Nah, pertanyaannya ada berbagai penyakit yang memang tidak dimungkinkan dia untuk berangkat, dan bahkan misalnya Pak, misalnya dari penyakit itu tidak mungkin secara medis bisa disembuhkan. Apakah mereka tidak boleh kita berangkatkan sampai kemudian, mohon maaf, meninggal di Indonesia. Karena memang persyaratan medis tidak memungkinkan dia untuk istithaah itu. Nah, ini dilematik Pak buat kita, tetapi kan kita juga tidak bisa menghalangi hak orang untuk bisa berangkat ke tanah suci, apalagi dia sudah bayar, apalagi menunggunya itu bisa 20 tahun, eh pas kebagian dia ternyata dia terkena penyakit yang tidak memungkinkan dia untuk istithaah Pak. Nah, itu bisa masalah serius Pak, harus mencari jalan keluarnya. Ini penting untuk ditanggapi secara serius. Selanjutnya untuk kesehatan adalah soal, saya tidak tahu secara pasti soal detail dari anggaran yang ditawarkan, dan saya kira itu kita sepakat APBN ya, dan kaitannya dengan Komisi IX ya Pak. Hanya saja memang di dalam pelaksanaannya tidak bisa dipisahkan dengan kita di Komisi VIII. Soal, misalnya, safari hukum, di sini

Page 37: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …€¦ · Ok, kita buat terbuka untuk umum. (KETUK PALU : 1X) Sesuai dengan undangan yang telah kami sampaikan, kami meminta persetujuan

- 37 -

sudah ada anggaran yang disebutkan untuk perjalanan dari Mekah – Arafah, itu kan safari hukum kan, tujuannya begitu. Nah, safari hukum ini memang menurut saya penting untuk ditindaklanjuti, apakah itu memang menjadi bagian dari tanggung jawab Bapak atau Kementerian Kesehatan dan Agama. Yang juga menjadi catatan kami, sebetulnya begini Pak, coba lihat oleh Bapak, skema banyaknya meninggal jamaah haji Indonesia, tahun ini itu jamaah haji Indonesia meninggal itu tinggi Pak dibandingkan dengan tahun 2019, bapak kita tetap di belakang. Puncak dari banyaknya meninggal itu naik 2x lipat itu pada saat Al-Muznah (Arafah-Muzdalifa-Mina), dan bahkan kenaikan tertingginya itu adalah pada saat Mina, itu saya kira data itu tidak bisa, saya mencatat Pak, saya perhatikan hari per hari, tentang kenaikan yang meninggal itu Pak. Walaupun yang meninggal itu sudah takdir Allah, tetapi kan ada sabab-musababnya pada ikhtiarnya. Saya mencatat, menjelang hari wukuf di Arafah, dan di Mina (Ar-Muznah) itu yang meninggal 178 Pak. Nah, setelah itu terjadi kenaikan tajam, itu sebesar hampir 500, pada saat puncak haji. Nah, pertanyaannya adalah apakah kita, tidak mengantisipasi adanya misalnya bagi Risti (jamaah yang punya risiko tinggi penyakit), apakah kita tidak diantisipasi, cukup misalnya dengan safari hukum atau bagaimana sehingga tidak usah ikut ke Arafah, yang penting di wukufkan saja di Arafah begitu, di Minanya tinggal menggunakan dam kan secara syariat boleh Pak. Hal-hal semacam ini yang menurut saya perlu diantisipasi, saya perlu cek kembali, tetapi setahu saya, kemarin yang meninggal itu jauh lebih besar daripada tahun sebelumnya. Kalau tidak salah sekitar 500-an begitu. Kalau tahun sebelumnya 190-an. Jadi dua kali lipat yang meninggal. Ini harus hati-hati Pak, harus dicari-cari cara antisipasi agar jangan sampai, apalagi kalau misalnya, kami masih belum bisa memastikan, sekarang ini kan 221.000 (dua ratus dua puluh satu ribu) yang kami dengar dari Menteri Agama kemarin. Walaupun, dan ini terjadi penurunan loh Pak, kemarin 231.000 (dua ratus tiga puluh satu ribu) sekarang turun lagi 221.000 (dua ratus tiga puluh satu ribu). Nah, tentu kalaupun juga kan ada penambahan, kami berharap nanti ini disesuaikan dengan anggaran yang dimiliki oleh Kementerian Kesehatan, karena nanti akan merujuk implikasi terhadap jumlah kloter, jumlah petugas, dan lain sebaginya. Jadi saya kira itu catan saya. Saya persilahkan, Pak Dirjen dari Perhubungan, Pak Direktur oleh Kemenkumham, dari Pusat Kesehatan Haj supaya waktunya efisien, kita persilahkan selama 15 menit, masing-masing paling lama mungkin bagi saja, paling lama 10 menit-menit bisa menyampaikan klarifikasi-nya dari masing-masing Anggota. Silahkan Pak. DIRJEN PERHUBUNGAN DARAT : Terima kasih Bapak Ketua Komisi VIII DPR RI. Mohon izin Bapak, kami sudah mencatat banyak pertanyaan, masukan, dan saran kepada kami. Yang sifatnya saran untuk perbaikan kami terima Pak, nanti akan kami lakukan perbaikan dan komunikasi dengan Kementerian Agama untuk kami melakukan perbaikan. Kemudian perlu kami sampaikan, beberapa hal mungkin

Page 38: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …€¦ · Ok, kita buat terbuka untuk umum. (KETUK PALU : 1X) Sesuai dengan undangan yang telah kami sampaikan, kami meminta persetujuan

- 38 -

tidak bisa kami sebutkan satu persatu yang terkait menyangkut masalah pertanyaan, karena waktu yang terbatas. Jadi kami akan sampaikan : Yang pertama terkait menyangkut penyelenggaraan untuk lelang pengadaan bus Pak. Untuk lelang pengadaan bus, kami hanya menempatkan satu petugas dari Kementerian Perhubungan dan bergabung dengan petugas pengadaan dari Kementerian Agama. Jadi secara teknis, tugas kami dalam pelaksanaan lelang hanya menentukan aspek teknis terhadap kendaraan yang menjadi persyaratan. Kemudian menyangkut masalah teknis lelangnya, dan juga aspek yang lain itu lebih banyak dari domain atau kemudian ditanggungjawab dari Kementerian Perhubungan. Jadi kami sifatnya hanya membantu dan memperkuat dari aspek teknis, menyangkut masalah standardisasi, dan indikator kendaraan yang akan digunakan selama pelaksanaan ibadah haji, itu yang pertama kami sampaikan. Kemudian menyangkut masalah personil, kami memahami yang disampaikan oleh, banyak yang menyampaikan terkait personil memang tidak begitu menjadi bahwa begitu penambahan, maka akan bisa lebih baik. Namun demikian, secara kuantitas apa yang kami lakukan melihat dengan luasnya ruang lingkup pekerjaan kami yang berada di Mekah, di mana sementara ini kami hanya menempatkan tiga petugas, tetapi harus melayani sekitar 200 lebih para jamaah yang dari Indonesia dengan sekian ribu kendaraan. Kami hanya mengusulkan penambahan 3 orang itu akan kami tempatkan di beberapa terminal yang selama ini tugasnya ditempati, atau menjadi tanggung jawab, atau kemudian dibantu teman-teman dari TNI/Polri. Nah, harapan kami tambahan personil ini untuk memperkuat yang sudah ada, sehingga nanti komunikasi antara petugas yang 3 orang nanti akan sudah ditugaskan dengan 3 orang tambahan kalau memang bisa diterima, itu akan kami lakukan di beberapa terminal yang ada di Mekah.

Kemudian berikutnya menyangkut masalah kendaraan yang dengan standart 5 tahun, itu adalah untuk semua jenis kendaraan bus, baik yang dari katakan Jerman atau dari Cina, itu tetap kami lakukan bahwa prinsipnya adalah yang 5 tahun ke atas, yang 5 tahun ke bawah tidak bisa kami terima. Kemudian seandainya nanti juga di dalam pelaksanaan itu, tadi juga disampaikan menyangkut masalah keterlambatan antar bus antar kota, pada prinsipnya karena dibatasi waktu parkir. Sehingga di perencanaan awal, empat jam sebelum keberangkatan sudah ada di lokasi, menjadi tidak tercapai. Jadi artinya karena dibatasi masalah parkir sehingga 4 jam tidak tercapai, kemudian bus bisa langsung berangkat. Kemudian masalah Salawat terlambat, bila ada pergantian shift pengemudi, dan perubahan rute yang sewaktu-waktu telah ditutup menjelang Jumat. Kemudian untuk tahun produksi, ini sudah kami sampaikan tadi.

Berikutnya menyangkut masalah bus yang digunakan adalah bus yang

sifatnya bulak-balik dan dipakai bersama-sama dengan negara lain. Kemudian bus yang Salawat, yang disediakan oleh Pemerintah Arab Saudi sangat terbatas. Nah, ini yang menjadi pertanyaan tadi adalah menyangkut masalah survei yang kemudian hasilnya tidak bagus, karena bus Salawat yang dipersiapkan oleh Pemerintah Saudi sangat terbatas dan tidak menjangkau pemondokan kita. Oleh karena itu, kita menyewa bus Salawat sendiri untuk mengakomodir seluruh jamaah kita. Nah, informasi terkait bus Salawat itu sudah kita sampaikan, kita sosialisasikan mulai jamaah manasik di tanah air sampai dengan Saudi.

Page 39: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …€¦ · Ok, kita buat terbuka untuk umum. (KETUK PALU : 1X) Sesuai dengan undangan yang telah kami sampaikan, kami meminta persetujuan

- 39 -

Kemudian menyangkut masalah Kertajati, kemarin Pak Menteri Perhubungan

sudah bertemu dengan Pak Menteri Agama, memang sebetulnya yang disampaikan Pak Ketua bahwa nanti untuk Kertajati tetap di upayakan akan menjadi pemberangkatan haji. Namun, demikian terkait masalah pemberangkatan hajinya, nati dari Bekasi, memang menjadi PR kami yang tadi disampaikan tadi. Nanti kami akan terlibat jauh pada saat pemberangkatan jamaah haji dari tempat-tempat Embarkasi ke Bandara. Nah, selama ini kami tidak banyak berkecimpung di dalamnya, dan nanti akan melibatkan seluruh Dinas Perhubungan Provinsi untuk melakukan run check terhadap bus-bus yang akan dipakai untuk mengangkut jamaah haji dari Embarkasi ke tempat Bandara. Nah, ini kita harapkan juga dari awal, ini akan dilakukan yang sebelumnya tidak kami lakukan. Kemudian menyangkut masalah sopir yang menerima tips. Jadi Bapak Pimpinan, dan juga Bapak Wakil, dan para Anggota sekalian. Sebetulnya di dalam kontrak kami sudah menyampaikan, tidak ada tips yang harus kita berikan kepada pengemudi. Namun demikian, biasanya mohon maaf dari jamaah kita ada yang lebih baik atau kemudian ada dermawan dan sebagainya, ada yang berinisiatif menampung tips-tips untuk diberikan kepada pengemudi. Nah, saat seperti itu kadang-kadang ada juga jamaah yang tidak mau. Nah, seperti inilah kemudian sepertinya para pengemudi meminta, kalau ada terbukti pengemudi meminta tips, atau kemudian menerima, kami akan berkomunikasi dengan pihak vendornya, dan nanti pasti akan dilakukan punishment kepada yang bersangkutan.

Kemudian yang berikutnya adalah menyangkut masalah tenda tadi,

menyangkut masalah tenda, kenapa tendanya menjadi jelek. Mohon izin terkait masalah indikator untuk survei, kami hanya mendapatkan dari Kementerian Agama, jadi survei yang dilakukan oleh Kementerian Agama dan kebetulan di antara 3 pertanyaan yang diberikan kepada responden adalah menyangkut masalah bagaimana dari kinerja transportasi, kalau kemudian bagaimana tendanya mungkin mohon maaf kami nanti kasihkan kepada Kementerian Agama, kenapa kok tendanya nilainya kurang bagus, dan sebagainya.

Kemudian Bapak Ketua, Bapak Wakil Ketua dan juga Bapak – Ibu Anggota.

Kalau diizinkan kami ada membawa beberapa staf kami yang sudah berpengalaman, dan selalu berkecimpung di dalam pendampingan jamaah haji di Arab Saudi maupun di Jakarta, kami didampingi Direktur Sarana Angkutan Darat, dan juga staf kami sudah pengalaman, kalau diizinkan mungkin akan menambahkan beberapa pertanyaan disampaikan oleh Bapak – Ibu sekalian. Kalau diizinkan Pak.

Boleh Pak?

(KETUA RAPAT : BOLEH)

Siap, kami persilahkan Pak Sigit, Direktur Sarana dan juga staf kami. DIREKTUR SARANA ANGKUTAN DARAT (SIGIT) : Terima kasih Pak Dirjen.

Page 40: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …€¦ · Ok, kita buat terbuka untuk umum. (KETUK PALU : 1X) Sesuai dengan undangan yang telah kami sampaikan, kami meminta persetujuan

- 40 -

Izin Ketua, Wakil Ketua, dan para Anggota Komisi VIII yang saya hormati. Kalau bicara sejarah jumlah personil, di awalnya kami dari Dirjen Perhubungan, hanya satu orang. Saat itu hanya mendampingi pengadaan busnya, akhirnya karena kebutuhan diminta lebih luas. Mereka menambah lebih 2, dan yang terakhir menjadi 3. Nah, ada harapan ke depan mereka meminta kita terlibat banyak lagi, itu yang pertama. Makanya kami mengusulkan kalau bisa sampai 6 orang. Di mana di antara 6 orang ini, satu orang nanti kami ada satu orang modeling sebenarnya kami pernah presentasi 2016 ke Kementerian Agama mengenai sebelum berangkat kami akan simulasi, simulasi mengenai pemberangkatan bus-bus ... karena kebetulan bus yang digunakan spec-nya sudah menggunakan GPS, dan software dari Kami, dan kami akan pakai salah satu ahli Doktor dari Sekolah Tinggi Angkutan Darat yang ahli simulator bisa menghitung. Nah, ini setiap perubahan rute apa pun bisa diketahui dari awal .... ada kebijakan penutupan jalan, dan lain-lainnya jadi lebih meningkatkan frekuensi dan macam-macam secara teknis, sebelum kejadian bisa kita prediksi, itu harapannya. Yang kedua bicara pemilihan bus, lagi-lagi kami mendesak teman-teman dari Dirjen Darat, Kementerian Agama supaya memilih bus lebih awal. Saat kita lelang bus paling belakang, bus sisa yang terjadi. Jadi kita tidak bisa berharap kalau kita butuh busnya 100, kalau di awal masih banyak pilihan busnya. KETUA RAPAT : Memulai lelangnya itu kapan ya Pak? DIREKTUR SARANA ANGKUTAN DARAT (SIGIT) : Jadi ini kan semua negara lelang banyak Pak, jadi kalau teman-teman yang berangkat bilang itu suka menunda Pak. Karena kami ingin lebih cepat. KETUA RAPAT :

Bulannya-bulan apa biasanya?

DIREKTUR SARANA ANGKUTAN DARAT (SIGIT) : Bulan Februari Pak. Jadi kalau lebih cepat, lebih bagus, lebih terikat dari awal. Karena pilihan masih banyak. Kami tahu persis misalnya teman-teman yang sering berangkat ke sana, perusahaan bus yang bagus tidak banyak di sana. Dampaknya kalau kita semakin belakang-belakang busnya yang terjadi campuran, itu yang terjadi. Jadi mohon maaf harganya mungkin yang awal mungkin masih mahal, karena banyak negara yang nge-bid juga. Jadi kita bersaing dengan negara lain, yang mengadakan bus Salawat. KETUA RAPAT : Dalam proses lelangnya Bapak diajak tidak?

Page 41: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …€¦ · Ok, kita buat terbuka untuk umum. (KETUK PALU : 1X) Sesuai dengan undangan yang telah kami sampaikan, kami meminta persetujuan

- 41 -

DIREKTUR SARANA ANGKUTAN DARAT (SIGIT) : Satu orang diajak sebagai tim teknis. KETUA RAPAT : Kebutuhannya kira-kira?

DIREKTUR SARANA ANGKUTAN DARAT (SIGIT) :

Kalau pas lelang sebetulnya kami tidak perlu banyak Pak, yang penting lebih

awal saja Pak. Sebetulnya yang dibutuhkan tadi pada saat hari hajinya. Karena pas eksekusi di lapangan. Jadi pas lelang lebih awal, kami bisa membantu prosesnya sampai konsekuensi pinalti, dan lain-lain. Jadi kebetulan, izin Pak Dirjen, kami perlu .... lelang bus perintis. Jadi kami juga ketat untuk itu.

Berikutnya berkaitan dengan... F-PKS (KH. BUKHORI, L.C., M.A.) :

Mohon maaf Pimpinan, tadi regulasinya supaya mengambil bus perintis begitu Pak?

DIREKTUR SARANA ANGKUTAN DARAT (SIGIT) : Izin kami biasa, kenapa kami .... pengalaman kami di bus perintis, kami selalu kontrak itu awal Pak, sebelum eksekusi kami biasa melakukan lebih awal.

DIRJEN PERHUBUNGAN DARAT : Jadi kalau lebih awal pilihannya lebih banyak disana Pak. Mungkin nanti kami juga mohon dukungan Pak sebenarnya ada perusahaan Indonesia akan masuk bus ke sana, dan sudah ada mau ikatan dengan perusahaan di sana, tetapi dengan jaminan bahwa busnya itu akan dipakai. Kalau bus sudah dipakai, ya tidak mau pengusaha di Arabnya. ... Bus Cina yang masuk Pak, karena bus Cina harganya murah. KETUA RAPAT : Ini Esembly atau apa Pak? DIRJEN PERHUNGAN DARAT (SIGIT) : Bisa dirakit di Indonesia Pak. KETUA RAPAT : Maksudnya esembling untuk

Page 42: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …€¦ · Ok, kita buat terbuka untuk umum. (KETUK PALU : 1X) Sesuai dengan undangan yang telah kami sampaikan, kami meminta persetujuan

- 42 -

DIRJEN PERHUNGAN DARAT (SIGIT) : Kalau seri Indonesia, kalau saya boleh sebut nama Adhi Putro. Mungkin Bapak – Ibu sudah tahu semu, Adhi Putro itu seperti apa busnya dan mereka sudah bekerja sama dengan perusahaan di Arab, tetapi perusahaannya bilang ... saya mau membeli Adhi Putro, kalau bisa ya di pakai buat angkutan haji. F-GERINDRA (ABDUL WACHID) : Pimpinan, mohon maaf. Ini yang dimaksud itu Karoseri-nya atau mesinnya? Jadi ini made in mana itu? Kalau Karoseri-nya diputerkan, kalau ini produknya cina ya sama saja.

DIREKTUR SARANA ANGKUTAN DARAT (SIGIT) : Izin Pak, kalau Adhi Putro biasa yang dipakai adalah Mercedes Benz, Scania, Hino. Jadi tergantung pilihannya, mereka bisa request rencana yang dipakai di sana mereka pakai Scania atau Mercedes Benz, tetapi dengan catatan pihak perusahaan di sana akan pakai, Adhi Putro beli kalau pasti dapat angkut haji ... kalau suruh ... dengan perusahaan yang menggunakan bus Cina, mereka akan kalah mungkin Pak. Masih harga, mungkin tambahan Pak Dirjen.

DIRJEN PERHUBUNGAN DARAT : Terkait masalah Bus yang disampaikan tadi Pak, sebetulnya sedang kita bahas dengan Kementerian Luar Negeri, menyangkut masalah skema pembiayaan dan dari pihak Adhi Putro juga sudah bertemu dengan pengusaha di Arab Saudi. Namun, ini masih dalam pembahasan kami Pak, dan nanti kalau misalnya ada dorongan dari Komisi VIII, kemudian ada keterbukaan atau membantu juga dari Kementerian Agama, kami sedang berkomunikasi dengan Kementerian Luar Negeri Pak. Mereka akan ke sana untuk menjual busnya Adhi Putro dari Indonesia ke Arab Saudi. Mungkin tambahan dari staf kami Pak.

STAFF PERHUBUNAN DARAT : Izin Pak Dirjen, Pak Direktur. Mohon maaf Pimpinan, Wakil Ketua, dan Anggota Dewan yang kami hormati. Yang tadi disampaikan, benar, jadi dalam proses pengadaan barang jasa kita biasanya harus lebih awal artinya kita akan mendapatkan barang yang lebih bagus. Yang kedua adalah melalui mekanisme misalnya multi years artinya kita tidak hanya berkontrak satu tahun saja, tetapi kita bisa berkontraknya sampai lima tahun. Sehingga keterjaminan suatu produk itu akan terus terjaga misalnya sampai 5 tahun. Ini salah satu solusi kita untuk mendapatkan bus yang “paling bagus” karena kita

Page 43: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …€¦ · Ok, kita buat terbuka untuk umum. (KETUK PALU : 1X) Sesuai dengan undangan yang telah kami sampaikan, kami meminta persetujuan

- 43 -

menggunakan kontrak multi years. Artinya 1 – 5 tahun, ini salah satu solusi kita untuk mendapatkan bus yang paling bagus. Yang kedua adalah terkait dengan penambahan jumlah personil, karena saya .,..

F-PKS (KH. BUKHORI, L.C., M.A.) : Sebentar Pimpinan. Kalau dibandingkan antara kita mengontrak multi years 5 tahun dengan per tahun, berapa selisihnya? Kasarannya saja. STAFF PERHUBUNGAN DARAT : Kalau untuk harga biasanya tidak terlalu menjadi perbedaan Pak, tetapi yang kita inginkan adalah kualitasnya. Artinya kita ingin bus yang paling bagus itu secara terus menerus, jangan sampai kita tiap tahun selalu seleksi lagi. Seleksi lagi, dan seleksi lagi. Mungkin kalau kita ambil dalam jangka panjang 5 tahun, tentunya harus ada perbedaan harga, tidak seperti yang kita ambil per tahunnya saja. F-PKS (KH. BUKHORI, L.C., M.A.) : Berapa persen, kasarannya saja? STAFF PERHUBUNGAN DARAT : Belum bisa Pak, kami hitung dulu. Kemudian yang kedua terkait dengan penambahan personil karena kami dua tahun sudah berturut-turut menjadi petugas. Kendala kami adalah tidak bisa 100 persen menentukan kelayakan kendaraan. Karena kelayakan kendaraan itu harus kami periksa, bisanya di terminal-terminal keberangkatan Pak. Yang tadi disebutkan oleh Pak Dirjen, tiga terminal itu menjadi bisa kita lakukan pemeriksaan, apakah bus tersebut bagus atau tidak. Kemudian di tempat pemberangkatan lainnya adalah pada saat kedatangan bus, di hotel-hotel itu kita bisa memperbaikan juga. Inilah kenapa salah satu menjadi alasan kami untuk meminta tambahan personil yang 3. Kami hanya meminta 3, artinya dengan 3 itu pun kami berupaya maksimal untuk bisa meningkatkan kelayakan kendaraan. Mungkin sementara itu Pak, yang lain-lain sama seperti tadi yang disampaikan oleh Pak Dirjen. Terima kasih. Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. KETUA RAPAT : Terima kasih.

Page 44: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …€¦ · Ok, kita buat terbuka untuk umum. (KETUK PALU : 1X) Sesuai dengan undangan yang telah kami sampaikan, kami meminta persetujuan

- 44 -

Selanjutnya dari Imigrasi. F-PDIP (INA AMMANIA) : Pak ketua sebentar sedikit saja. Bisa tidak request sopir, karena biasanya, dari Dapil saya “bu biasanya dari Arab, bisa tidak dari orang Indonesia” karena kebanyakan mereka tidak bisa komunikasi kalau seumpama ke sasar atau yang lain itu tidak bisa untuk bisa berkomunikasi. Jadi pertanyaan saya, bisa tidak request supir? Itu saja. STAFF PERHUBUNGAN DARAT : Baik Bu, untuk pengemudi sepenuhnya di dalam kontrak kita memang mengutamakan pengemudi Indonesia Bu, tetapi ketersediaan pengemudi Indonesia tadi sangat terbatas di sana. Dalam artian bahwa yang tadi kami sampaikan bahwa lebih awal negara lain merekrut pengemudi dan juga busnya makanya kita kebelakangan. Kalau memang kita harus mempermasalahkan di dalam kontrak sebagai kewajiban, mungkin berapa persen, tiga puluh persen atau 40 persen saya rasa bisa diakomodir. Artinya kita juga tidak bisa mengakomodir sampai 100 persen itu, karena keterbatasan pengemudi sendiri. Terima kasih. KETUA RAPAT : Silah kan Pak Dirjen Imigrasi. DIRJEN IMIGRASI : Terima kasih Pimpinan. Mohon izin kami akan menyampaikan atau akan menjawab beberapa pertanyaan, dan tentunya mohon izin Bapak Pimpinan, dan juga Bapak Ibu penanya untuk terkait hal yang sama boleh saya rangkum saja. Saya akan menjawab beberapa pertanyaan yang sama yaitu mengenai fast track, saya akan sedikit menjelaskan sedikit mengenai fast track tersebut. Fast track tersebut ada dua Pak yang pertama pemeriksaan paspor imigrasi Indonesia, ini sudah dilakukan di Asrama Haji. Jadi bagi jamaah calon haji, sudah dilakukan pemeriksaan paspornya di Asrama Haji, jadi tidak dilakukan di Bandara. Kemudian pengambilan biometrik juga dilakukan di Asrama Haji oleh imigrasi Saudi Arabia, yang ditempatkan di Asrama Haji.

Kemudian yang kedua di bandara pemeriksaan keimigrasian dilakukan oleh Imigrasi Arab Saudia. Jadi Imigrasi Indonesia tidak terlibat lagi, itu untuk memastikan bahwa benar-benar jamaah itu adalah yang benar-benar terdaftar sebagai jamaah. Jadi disitulah peneraan cap ketibaan di Jedah dilakukan di Imigrasi,

Page 45: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …€¦ · Ok, kita buat terbuka untuk umum. (KETUK PALU : 1X) Sesuai dengan undangan yang telah kami sampaikan, kami meminta persetujuan

- 45 -

area di Bandara Soekarno-Hatta ... Jadi itu. Jadi dari sisi imigrasi tidak ada lagi pemeriksaan paspor dilakukan di Bandara. Terkait dengan permintaan perluasan fast track tersebut beberapa bandara, ini tentunya kami dari sisi Imigrasi sangat menyambut baik kalau memang ada keinginan, karena bagi kami ini sangat memudahkan juga. Kami diuntungkan di mana orang yang semestinya bisa dicegah petugas Imigrasi Arabia yang ada di Bandara Sukarno-Hatta katakanlah pada saat berangkat. Namun demikian bahwa fasilitas fast track yang dilakukan untuk memudahkan masuk pada saat masuk di Jedah, itu adalah inisiatif murni dari Pemerintah Saudi Arabia, awalnya begitu Pak, Saudi Arabia yang meminta kepada kita (Kementerian Agama), agar tidak lagi dilakukan pemeriksaan keimigrasian di Jedah, dilakukan di sini, kemudian pengambilan biometrik juga dilakukan di sini (di asrama haji). Tentunya ini menyangkut biaya dan lain sebagainya, seluruh fasilitas, alat-alat, kemudian personil dilakukan oleh Imigrasi Saudi Arabia. Oleh karena itu, hal ini pernah disampaikan juga pada saat rapat dengan Komisi VIII DPR pada tahun 2018, Pak. Kami sudah mengusulkan agar itu diperluas kepada Kementerian Agama. Namun sampai saat ini belum ada tindak lanjut dari Kementerian Agama, karena kita sampaikan ke Kementerian Agama, kalau ingin mempermudah orang/ mau membatu jamaah jangan tanggung-tanggung, begitu, pada saat datang di Jedah mudah, kenapa pulangnya kita tidak dipermudah, tetapi dengan sampai saat ini dari Kementerian Agama belum ada respon. Terkait dengan perluasan tadi, saya kira barangkali, kita perlu bicara dengan kedutaan Saudi Arabia agar kita bisa melakukan perluasan fast track tadi. Kemudian ada pertanyaan di luar fast track, Pak, yaitu tadi disampaikan Pak John mengenai tambahan 10 persen jamah haji ini. Langkah-langkah yang kami lakukan, barangkali tidak ada kesulitan, Pak, kami tinggal koordinasi, komunikasi dengan PPIH saja. Kita minta minfest dari mereka, kemudian boarding pass, dan lain sebagainya setelah itu lengkap kami layani, artinya perlakuannya sama dengan yang lain. Tinggal koordinasi kami dengan PPIH saja, biasanya kami akan diundang pada rapat-rapat di Kementerian Agama, Pak.

Kemudian terkait dengan barang bawan Pak, mohon izin, kami Imigrasi tidak menangani barang bawaan Pak, karena itu sepenuhnya tugas dari Beacukai Pak. Namun demikian, tentunya kami akan berkoordinasi dengan teman-teman Beacukai di Asrama Haji, karena di Asrama Haji ada petugas Beacukai yang ditempatkan agar mereka bisa melakukan sosialisasi, kepada calon jamaah. Kemudian satu lagi Pak, mohon izin tadi dari Pak Pimpinan rapat mengenai masukan tadi Pak, tentang paspor agar tidak 48 halaman, dua puluh lima halaman saja barang kali. Ini memang gampang-gampang susah karena menyangkut Undang-Undang, namun demikian ini menjadi masukan buat kami barang kali untuk jamaah haji, ya tidak usah 48, tetapi 25 saja barangkali Pak. Ini masukan yang baik bisa kami terima Pak.

Lalu terkait dengan, saya senang sekali kalau Bapak menyampaikan

menyetujui usulan imigration on-board (pemeriksaan jamaah haji di atas pesawat). Nah, ini kami sudah menyampaikan ke Kementerian Agama bahwa memang kalau mengandalkan anggaran dari Imigrasi, mohon izin Bapak, sangat terbatas Pak, apalagi kalau misalkan ini dilakukan di tahun 2020, karena DIPA sudah di ketok di tahun 2020 jadi agak sulit barangkali untuk dilaksanakan. Sebetulnya ini barangkali lebih kepada bebannya di Kementerian Agama karena selaku penyelenggaraan ibadah haji ada di Kementerian Agama, bagaimana mereka akan memberikan

Page 46: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …€¦ · Ok, kita buat terbuka untuk umum. (KETUK PALU : 1X) Sesuai dengan undangan yang telah kami sampaikan, kami meminta persetujuan

- 46 -

service yang baik, inovasi sebetulnya ini, kami tinggal diundang, Imigrasi siap untuk melaksanakan pemeriksaan keimigrasian di udara. Ini pernah dilakukan Pak, beberapa puluh tahun yang lalu, Pak, itu sebelum saya masuk Imigrasi sudah ada katanya. Kemudian setelah itu dihentikan.

Barangkali itu Pak, yang bisa kami sampaikan. Lebih kurangnya mohon maaf,

dan kalau ada masukan dengan senang hati kami akan menerimanya.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. KETUA RAPAT : Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh. Terima kasih Pak Cucu. Selanjutnya dari Pusat Kesehatan Haji KEPALA PUSAT KESEHATAN HAJI : Baik terima kasih. Bapak Pimpinan, Wakil Pimpinan, dan Bapak – Ibu Anggota Komisi VIII DPR. Beberapa pertanyaan terkait kesehatan, pertama dari Pak John Kennedy bagaimana meningkatkan kesehatan jamaah haji, kita sudah melakukan pemeriksaan dan pembinaan dilakukan sejak mendaftar : yaitu saat mendaftar, kemudian enam bulan kemudian, dan saat akan terbang. Nah ini setiap tahapan dipantau melalui sistem kesehatan (Siskohat-Kes) ini sistem tentang informasi kesehatan haji jamaah. Kalau ada jamaah yang menderita sakit, Nah itu akan dibina oleh Puskesmas dan Rumah Sakitnya. Ini kita sudah bekerja sama dengan Puskesmas dan Rumah Sakitnya, bila termonitor sakit sudah dilakukan pembinaan sehingga pada saat terbang akan sehat. Kemudian Pak Bukhori terkait dengan model koordinasi, tentunya kami selalu berkoordinasi dengan Kementerian Agama terkait jumlah kloter, jumlah petugas, transportasi, akomodasi juga katering. Nah, ini kami selalu berkoordinasi dengan Kementerian Agama saat di Indonesia juga saat pelayanan di Arab Saudi. Jadi kegiatan-kegiatan di kesehatan itu selalu dikoordinasikan dengan Kementerian Agama. Terus untuk petugas, komposisi petugas, ini pertanyaan dari Ibu Ina, TKHI berjumlah 507 Dokter, dan 1.014 Perawat karena di setiap kloter itu 1 Dokter, dua Perawat. Kemudian untuk petugas panitia penyelenggara kesehatan haji yang bertugas di Klinik kesehatan haji di Mekah dan Madinah itu jumlahnya 307 personil, itu ada Dokter Spesialis (Spesialis Jiwa, Bedah, Jantung, dan Paru), Nah, ini penyakit-penyakit yang dianggap sering diderita di sana. Kemudian Perawat, Dokter Umum, Radiografer, Laboraturium, Sanitarian, dan Rekam Medis. Kemudian ini terkait dengan jawaban Bu Diah dan juga ada kaitannya dengan pertanyaan Bapak Pimpinan, Bapak Ace, Tentang istithaah ditetapkan pemeriksaan kedua dan pemeriksaan ketiga, kemudian yang tadi 6 bulan kemudian, jika tidak layak terbang maka tidak bisa diberangkatkan. Karena tidak layak berdasarkan

Page 47: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …€¦ · Ok, kita buat terbuka untuk umum. (KETUK PALU : 1X) Sesuai dengan undangan yang telah kami sampaikan, kami meminta persetujuan

- 47 -

aturan penerbangan, sedangkan yang tadi untuk istithaah, kalau dia tidak istithaah itu sebabnya karena ada tiga :

1. Penyakit yang mencam jiwa; 2. Penyakit menular atau penyakit yang tidak bisa sembuh; 3. Penyakit yang mengharuskan cuci darah, karena di sana tidak mungkin

ada fasilitas cuci darah.

Nah, ini kami sudah berkoordinasi dengan Kementerian Agama dan MUI, bisa di-badaal kan atau ada juga tahun berikutnya dilimpahkan ke ahli warisnya. Nah itu sudah kami lakukan untuk mengantisipasi istithaah ini. Kemudian tentang asuransi, sebetulnya asuransi yang dilakukan BPJS tetapi ketika di Indonesia, di sana semua sudah ditanggung oleh Pemerintah Saudi Arabia. Nah, apa yang sudah dilakukan klinik Indonesia adalah untuk pelayanan kesehatan dengan kondisi sakit ringan dan sedang ini yang kita lakukan untuk mempercepat proses penyembuhan sehingga jamaah haji bisa melaksanakan ibadah haji. Sedangkan kalau sudah nantinya tidak mungkin kondisinya menjadi penyakit berat akan dirujuk ke Rumah Sakit yang ada di Arab Saudi, dan itu ditanggung oleh Pemerintah Arab Saudi. Untuk asuransi, asuransi yang ada hanya asuransi kematian, untuk asuransi di Indonesia perawatannya itu menggunakan BPJS. Nah, terkait dengan tadi pertanyaan peserta yang dirujuk ke sana, itu setiap hari ada visitasi dari Tim Gerak Cepat kita, Pak, dan ada penghubung petugas kesehatan dari Indonesia dengan petugas yang ada di Rumah Sakit sana.

Terkait dengan promosi, tadi dari Bu Lisda, peran serta saat manasik itu kita

melakukan kerja sama selain dengan Kemenag juga KBIH, Bu, untuk diberikan tentang materi-materi kesehatan, tentang makan sesuai kondisi dan perilaku selama di Arab Saudi. Nah, tim preventif yang ada di Arab Saudi juga melakukan promosi kesehatan Bu, itu mulai dari kloter sampai ke di saat-saat, di sela-sela ibadah Bu. Kalau mereka sedang istirahat kita lakukan terutama di hotel-hotel, tempat kloter berada. Itu kita lakukan, bagaimana pola makan, perilaku saat ibadah haji di sana.

Kemudian Pak Asli Chaidir, tentang tim gerak cepat memang hanya 2 – 3

orang, ini memang untuk petugas PPIH dan TKHI diutamakan mengikuti kegiatan haji, tetapi tidak meninggalkan tugas utamanya. Karena ini satu tim terdiri dari beberapa orang sehingga mereka bisa bergantian tanpa pelayanan itu terabaikan. Nah, ini sudah kita atur komposisinya karena di antara petugas kesehatan haji ada yang sudah berhaji dan ada yang belum. Nah, ini kita mengatur komposisinya sehingga tugas pelayanan tetap dilakukan oleh para petugas, tanpa harus, di samping itu mereka bisa menunaikan ibadah haji.

Kemudian untuk anggaran dari Ibu Endang, ini memang kami, dan dari Pak

Ace juga, kami sudah konsultasikan dengan dan dibahas di Komisi IX DPR, tentunya masukannya akan kami perhatikan, kami bahas lagi, tentunya kalau ada pengurangan jamaah kami akan sesuaikan Pak, pembiayaannya. Untuk rekrutmen petugas kesehatan berhaji ini, setiap petugas haji boleh berhaji namun bertugas melayani dalam, kemudian dalam rekrutmen ada pelatihan dan penguatan karakter serta penguatan kompetensi. Nah, ini dilakukan melalui pendaftaran on-line. Kemudian dibagi antara petugas yang pernah bekerja sebagai TKHI dan yang belum, ini komposisinya kita atur supaya tim ini tidak meninggalkan pelayanan

Page 48: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …€¦ · Ok, kita buat terbuka untuk umum. (KETUK PALU : 1X) Sesuai dengan undangan yang telah kami sampaikan, kami meminta persetujuan

- 48 -

karena mengutamakan pelayanan tetapi kalau ada yang melakukan ibadah pelayanan tidak terganggu.

Tadi tentang pendampingan jamah yang ada ke Rumah Sakit Arab, dia kalau

kondisinya berat ada penghubung orang Indonesia dengan Rumah Sakit di Arab dan tiap hari akan dijenguk (visitasi) oleh tim visitasi kesehatan dari KKHI.

Demikian yang bisa kami sampaikan. Tentunya masukan, koreksi, dari Bapak

– Ibu semua akan menjadi perhatian kami agar pelayanan kesehatan tahun 2020 menjadi lebih baik.

Terima kasih.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. KETUA RAPAT : Waalaikumsalam. Bapak – Ibu sekalian, Kita langsung kesimpulan, mohon untuk ditayangkan. Draf kesimpulan Rapat Dengar Pendapat, Panja Komisi VIII DPR RI mengenai BPIH Tahun 2020 dengan Direktur Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan Ham, Direktur Jenderal Kementerian Perhubungan, dan Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pada Rapat Dengar Pendapat Panja Komisi VIII mengenai biaya penyelenggaraan ibadah haji dengan Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Direktur Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan Ham, dan Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan Republik Indonesia membahas peningkatan pelayanan dalam penyelenggaraan ibadah haji tahun 2020 disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :

1. Panja Komisi VIII DPR RI mengenai BPIH mendukung usulan kebijakan peningkatan kualitas pelayanan bidang Perhubungan Darat, Keimigrasian, dan Kesehatan Haji dalam penyelenggaraan ibadah haji tahun 1441 Hijriyah / 2020 sebagai berikut : a. Penambahan kuota petugas haji dari Ditjen Perhubungan Darat

dari semula 3 (tiga) orang menjadi 7 (tujuh) orang, untuk meningkatkan pengawasan bidang transportasi darat, transportasi antar kota, Salawat, dan Masyair di Arab Saudi;

b. Penempatan petugas imigrasi di Arab Saudi dan atau petugas imigrasi on-board di pesawat untuk mempercepat proses keimigrasian pada saat pemulangan jamaah haji ke tanah air;

c. Penambahan kuota petugas haji untuk Tim Kesehatan Haji (TKHI), petugas kesehatan dan tenaga pendukung kesehatan.

Selanjut Panja Komisi VIII DPR RI meminta Ditjen Perhubungan Darat, Kementerian Perhubungan RI, Ditjen Imigrasi Kementerian Hukum dan Ham, dan Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian

Page 49: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …€¦ · Ok, kita buat terbuka untuk umum. (KETUK PALU : 1X) Sesuai dengan undangan yang telah kami sampaikan, kami meminta persetujuan

- 49 -

Kesehatan Republik Indonesia untuk meningkatkan koordinasi dan kerja sama dengan Kementerian Agama Republik Indonesia, terkait usulan penambahan kuota petugas sebagaimana dimaksud usulan diatas;

2. Komisi VIII DPR RI mengenai BPIH meminta Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan RI, Dirjen Imigrasi Kementerian Hukum dan Ham RI, dan Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan Republik Indonesia untuk menindaklanjuti masukan Anggota Panja Komisi VIII sebagai berikut : a. Meningkatkan pengawasan bidang transportasi di Arab Saudi,

baik transportasi antar kota, Salawat, dan Masyair dengan memperhatikan aspek kelayakan, keamanan, dan kenyamanan;

b. Berkoordinasi dan kerja sama dengan Kementerian Agama Republik Indonesia untuk lebih meningkatkan keterlibatan Kementerian Perhubungan dalam penyediaan transportasi darat di Arab Saudi dengan mempertimbangkan bus produksi dalam negeri;

c. Memastikan kelayakan fasilitas transportasi darat dari Asrama Haji menuju Embarkasi, khususnya terkait mulai dioperasikannya Bandara Kertajati sebagai Embarkasi Haji pada tahun 2020;

d. Meningkatkan kualitas pelayanan keimigrasian dengan mengedepankan aspek kenyamanan bagi jamaah di tiap-tiap embarkasi haji terutama untuk jamaah usia lanjut atau lanjut usia;

e. Berkoordinasi dengan seluruh stake holder untuk memperluas cakupan penerapan fast track di seluruh Embarkasi Haji;

f. Meningkatkan sosialisasi terkait istithaah dan manasik kesehatan kepada calon jamaah haji.

Inilah kira-kira kesimpulan kita dari Anggota ada masukan ? F-PKS (KH. BUKHORI, L.C., M.A.) : Ada satu Pak. Ini yang terkait tadi yang nomor 2 tadi itu, penyediaan transportasi yang mengedepankan produk lokal dalam negeri, saya kira di dalamnya dimasukkan dari sisi penyediaan dalam waktu yang lebih awal, supaya tadi mendorong agar mengambil pilihan-pilihan yang lebih banyak. Jadi dalam huruf (b) ini, saya kira tinggal ditambahkan saja ..... agar lebih meningkatkan keterlibatan Kementerian Perhubungan dalam penyediaan transportasi di Arab Saudi yang lebih awal begitu, dengan mempertimbangkan. KETUA RAPAT : Setuju ya?

(RAPAT : SETUJU)

Page 50: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …€¦ · Ok, kita buat terbuka untuk umum. (KETUK PALU : 1X) Sesuai dengan undangan yang telah kami sampaikan, kami meminta persetujuan

- 50 -

Ok, dari Anggota cukup. Kita persilahkan pada mitra kita, dari Dirjen Perhubungan? DIRJEN PERHUBUNGAN : Cukup. KETUA RAPAT :

Dari Dirjen Imigrasi ? DIRJEN IMIGRASI : Pimpinan, kalau diperkenankan nomor 2 poin (d), untuk meningkatkan kualitas pelayanan keimigrasian dengan mengedepankan aspek kenyamanan bagi jamaah di tiap-tiap Embarkasi Haji terutama untuk jamaah lanjut usia. Sebagaimana yang kami sampaikan tadi Pak, bahwa di Embarkasi haji itu kami tidak melakukan lagi pemeriksaan keimigrasian, karena sudah dilakukan di Asrama Haji, di Asrama Haji pun paspor di collect Pak, jamaah tidur saja di Asrama kemudian di collect oleh PPIH, diselesaikan di Posko kami. KETUA RAPAT : Berarti menurut Bapak tidak perlu ini ya? DIRJEN IMIGRASI : Menurut saya tidak perlu Pak, jika diperkenankan. KETUA RAPAT : Ya, tidak apa-apa kalau memang selama ini sudah di drop, ok. Cukup Pak? DIRJEN IMIGRASI : Cukup Pak, terima kasih. KETUA RAPAT : Dari Pusat Kesehatan Haji? KEPALA PUSAT KESEHATAN HAJI : Cukup Pak.

Page 51: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …€¦ · Ok, kita buat terbuka untuk umum. (KETUK PALU : 1X) Sesuai dengan undangan yang telah kami sampaikan, kami meminta persetujuan

- 51 -

KETUA RAPAT : Ok. Bapak – Ibu sekalian, Demikian rapat kita hari ini, ini menjadi hal yang sangat penting buat kita semua sebelum kita tutup, tentu ini akan dijadikan pegangan bagi kita di dalam nanti rapat gabungan dengan berbagai pihak terutama sekali dengan Pemerintah agar sebagai keputusan politik Panja hari ini. Sehingga tadi misalnya soal penambahan kuota petugas haji dan lain-lain itu akan menjadikan ini sebagai komitmen kita, supaya proses pelaksanaan pelayanan ibadah haji bisa berjalan dengan sebaik-baiknya. Sebelum kami tutup, kami persilahkan mewakili Pemerintah ada yang menyampaikan closing statement. Dari Pak Dirjen ya? DIRJEN PERHUBUNGAN DARAT : Terima kasih Bapak Ketua, Bapak Wakil Ketua, dan Bapak – Ibu Anggota Komisi VIII DPR RI yang kami hormati. Jadi kami sangat berterima kasih sekali bahwa hari ini, saya selama menjabat sebagai Ditjen Perhubungan Darat, kami baru hari ini diundang Komisi VIII untuk sama-sama merumuskan dan sama-sama berniat untuk memberikan pelayanan terbaik kepada jamaah haji Indonesia, baik yang ada di Indonesia maupun di Arab Saudi, ini satu komitmen bersama dan ini satu dorongan bersama untuk melihat kita memperbaiki terhadap pelayanan yang ada. Kami juga berikutnya akan berkoordinasi sebagaimana arahan dalam kesimpulan. Selanjutnya kami akan melakukan koordinasi secara intensif dengan Kementerian Agama terutama dalam rangka kecepatan kita untuk pengadaan, menyangkut masalah lelang kendaraan-kendaraan tersebut. Demikian Bapak yang bisa saya sampaikan sekali lagi terima kasih. Selamat sore, Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. KETUA RAPAT : Waalaikumsalam, Terima kasih Pak Dirjen Perhubungan Darat, Dirjen Imigrasi, dan Pusat Kesehatan Haji yang telah menyampaikan tanggapan dan penjelasannya, kami juga menyampaikan terima kasih atas kesediaan untuk hadir dalam rapat yang sangat

Page 52: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …€¦ · Ok, kita buat terbuka untuk umum. (KETUK PALU : 1X) Sesuai dengan undangan yang telah kami sampaikan, kami meminta persetujuan

- 52 -

penting ini, sekaligus kami juga memandang apa yang dilakukan oleh Bapak – Ibu sekalian termasuk para Anggota Panja ini sebagai masukan pendapat dan pandangan-pandangan yang sangat berharga, dalam upaya kita meningkatkan pelayanan kualitas ibadah haji tahun depan. Oleh karena itu, dengan membacakan hamdallah maka rapat ini kami tutup secara resmi.

(RAPAT DI TUTUP PUKUL : 16.50 WIB)

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.