detektor sintilator

14
PENELITIAN DETEKTOR SINTILASI NAI(TL) MAY 6, 2010 AMELIAWAHYU 8 COMMENTS Sintilator adalah suatu bahan yang dapat memancarkan kelipan cahaya (sintilasi) apabila berinteraksi dengan sinar-g atau partikel adan b. Bahan ini dapat berupa zat padat atau cair, baik zat organik maupun anorganik. Berdasarkan proses kelipan pada bahan sintilator tersebut dapat dibuat detektor sinar radioaktif yang disebut detektor sintilator. Terdapat dua jenis tipe detektor kelipan yaitu kelipan organik dan kelipan inorganik Pada tabel di bawah ini dituliskan beberapa contoh detektor kelipan yang sering digunakan. Tabel1. Macam-macam detektor Nama type detektor Anthrance Organic solid B Pilot B Organic plastic A NaI(Tl) Inorganic G CsF Inorganic Sinar-X Detektor sintilasi yang paling sering digunakan untuk spektroskopi gamma adalah detektor NaI(Tl). Detektor sintilasi mampu mencacah jumlah partikel radioaktif dan energinya. Dua bagian utama Detektor Sintilator NaI(Tl) yaitu bagian sintilator NaI(Tl), dimana partikel yang terdeteksi akan

Upload: nuriistifahkhasanah

Post on 12-Nov-2015

45 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

detektor

TRANSCRIPT

PENELITIANDETEKTOR SINTILASI NAI(TL)MAY 6, 2010AMELIAWAHYU 8 COMMENTSSintilator adalah suatu bahan yang dapat memancarkan kelipan cahaya (sintilasi) apabila berinteraksi dengan sinar-gatau partikeladanb.Bahan ini dapat berupa zat padat atau cair, baik zat organik maupun anorganik. Berdasarkan proses kelipan pada bahan sintilator tersebut dapat dibuat detektor sinar radioaktif yang disebut detektor sintilator. Terdapat dua jenis tipe detektor kelipan yaitu kelipan organik dan kelipan inorganik Pada tabel di bawah ini dituliskan beberapa contoh detektor kelipan yang sering digunakan.Tabel1. Macam-macam detektorNamatypedetektor

AnthranceOrganic solidB

Pilot BOrganic plasticA

NaI(Tl)InorganicG

CsFInorganicSinar-X

Detektor sintilasi yang paling sering digunakan untuk spektroskopi gamma adalah detektor NaI(Tl). Detektor sintilasi mampu mencacah jumlah partikel radioaktif dan energinya. Dua bagian utama Detektor Sintilator NaI(Tl) yaitu bagian sintilator NaI(Tl), dimana partikel yang terdeteksi akan menimbulkan kelipan cahaya dan yang kedua adalah tabung pengubah pancaran cahaya menjadi elektron mengalami proses penggandaan dalam Photo Multiplier Tube (PMT).

Gambar 1.Bagian sintilator dan Photo Multiplier Tube (PMT).A. BAHAN SINTILATORDi dalam kristal bahan sintilator terdapat pita-pita atau daerah yang dinamakan sebagai pita valensi dan pita konduksi yang dipisahkan dengan tingkat energi tertentu. Pada keadaan dasar (ground state) seluruh elektron berada di pita valensi sedangkan di pita konduksi kosong. Ketika terdapat radiasi yang memasuki kristal, terdapat kemungkinan bahwa energinya akan terserap oleh beberapa elektron di pita valensi, sehingga dapat meloncat ke pita konduksi. Beberapa saat kemudian elektron-elektron tersebut akan kembali ke pita valensi melalui pita energi bahan aktivator sambil memancarkan percikan cahaya. Jumlah percikan cahaya sebanding dengan energi radiasi diserap dan dipengaruhi oleh jenis bahan sintilatornya. Semakin besar energinya semakin banyak percikan cahayanya. Percikan-percikan cahaya ini kemudian ditangkap oleh photocatode.Detektor kelipan inorganik yang sering digunakan untuk spektroskopigadalah kristal tunggalalkali halidasepertiNaI(Natrium Iodida). KarenaNaImerupakan material isolator, maka pita valensi biasanya penuh sedangkan pita konduksi dalam keadaan kosong. Sebuah radiasi dapat mengeksitasi sebuah elektron menyeberangi celah pita dari pita valensi ke pita konduksi. Tetapi elektron ini akan kehilangan energinya dengan memancarkan sebuah photon dan kembali ke pita valensi. Untuk meningkatkan kebolehjadian emisi photon dan mengurangi serapan cahaya oleh kristal, sejumlah kecil material yang dinamakan aktivator ditambahkan ke dalamNaI. Aktivator yang banyak digunakan adalahthaliumsehingga detektornya dinamakanNaI(Tl) (Suharyana, 2010). Thalium merupakan pengotor yang mempermudah terjadinya proses ionisasi. Hal ini karena Thalium mempunyai nomor atom besar (81), lebih besar nomor atom maka lebih jauh elektron terluarnya dari inti atom dan lebih lemah gaya yang mengikatnya dari inti atom sehingga mudah mengalami ionisasi (Utari, 2004).

Gambar 2. Peran bahan aktivator Thalium.Peristiwa pembentukan kelipan cahaya dapat dipandang sebagai urut-urutan beberapa proses sebagai berikut :Sinar-gyang masuk ke dalam suatu detektor sintilator akan berinteraksi dengan atom-atom di dalamnya sehingga terjadi 3 mekanisme sebagai berikut :a. Efek fotolistrikYaitu suatu gejala dimana suatu cahaya yang frekuensinya cukup tinggi dijauhkan pada suatu permukaan logam, maka akan terjadi pemancaran elektron dari permukaan logam tersebut.b. Produksi PasanganYaitu suatu peristiwa yang terjadi apabila suatu foton ditembakkan pada suatu initi atom sehingga inti atom tersebut akan memancarkan sepasang elektron (q = -e) dan positron (q = +e). Hal ini terjadi karena untuk memenuhi hukum kekekalan energi dan momentum linier serta hukum kekekalan muatan listrik.c. Hamburan ComptonYaitu suatu peristiwa dimana suatu foton menumbuk elektron dan kemudian mengalami hamburan dari arahnya semula sedangkan elektronnya menerima impuls dan bergerak. Dalam tumbukan ini foton dapat dipandang sebagai partikel yang kehilangan sejumlah energi yang besarnya sama dengan besarnya energi kinetik yang diterima elektron.Melalui ketiga proses ini, sinar-gmenyerahkan sebagian atau seluruhnya tenaganya pada materi detektor dan sebagai hasilnya melepaskan elektron elektron bebas yang dipergunakan dalam proses deteksi selanjutnya. Segera setelah elektron (fotoelektron) dibebaskan keluar dari sistem atom, maka sebagai akibat dari pengaturan kembali konfigurasi elektron akan dipancarkan sinar-x. Hampir semua sinar-x ini diserap oleh bahan detektor dan tenaganya diserahkan pada fotoelektron yang dilepaskan. Sebagian besar dari tenaga yang diserap oleh elektron ini akan dilepaskan dalam bentuk tenaga panas dan sebagian yang lain dilepaskan foton cahaya kelipan (Utari, 2004).B. PHOTO MULTIPLIER TUBE (PMT)

Gambar 3. Skema dari PhotoMultiplier Tube (PMT)Prinsip kerja detektor kelipan ditunjukkan pada Gambar 3. Radiasi memasuki detektor sehingga mengakibatkan elektron atom atom penyusun material detektor tereksitasi. Ketika kembali ke keadaan dasarnya, elektron orbit memancarkan cahaya. Cahaya ini akan menumbuk katoda yang permukaannya dilapisaiphotosensitiveyang biasanya terbuat dariantimonydancesium. Akibatnya katoda akan menghasilkan paling sedikit sebuah elektron tiap photon yang mengenainya melalui mekanisme efek photolistrik. Di belakang katoda terdapat tabung pegganda elektron yang dinamakanphotomultiplier tubePMTyang terdiri atas beberapa elektroda yang dinamakandynodeyang masing masing dihubungkan dengan tegangan listrik searah yang secara progresif bertambah besar. Karena antara dynode pertama dengan photocatode terdapat medan listrik, makaphotoelektronakan dipercepat geraknya oleh medan listrik menujudynodepertama. Elektron yang dipercepat ini memiliki energi yang cukup untuk mengeluarkan elektron elektron daridynodepertama. Untuk sebuah photoelektron yang mengenaidynode, bergantung pada efisiensiPMT, akan menghasilkan sekitar 10 buah elektron sekunder. Elektron sekunder ini diarahkan geraknya sehingga dipercepat oleh medan listrik antara dynode kedua dengan pertama sehingga dari dynode kedua dihasilkan elektron tersier yang jumlahnya berlipat. Proses seperti ini diulang ulang sampai akhirnya elektron yang keluar daridynodeterakhir mampu menghasilkan arus keluaran yang besarnya lebih dari sejuta kali dibandingkan arus yang keluar dari katoda. Arus ini masih berupa pulsa muatan sehingga belum dapat dianalisa. Pulsa keluaranPMTdimasukkan ke penguat mukapreamplifierdan sinyal yang keluar dari penguat muka sudah dalam bentuk pulsa tegangan dalam orde milivolt(Suharyana, 2010).Contohunsur radioaktif137Csyang dideteksi dengan detektor NaI(Tl)Jika energi radiasi yang dipancarkan oleh unsur radioaktif137Cs diserap seluruhnya oleh elektron-elektron pada kristal detektor NaI(Tl) maka interaksi ini disebut efek fotolistrik yang menghasilkan puncak energi (photopeak) pada spektrum gamma (gambar 3) pada daerah energi 662 keV. Apabila foton gamma berinteraksi dengan sebuah elektron bebas atau yang terikat lemah, misal elektron pada kulit terluar suatu atom, maka sebagian energi photon akan diserap oleh elektron dan kemudian terhambur. Interaksi ini disebut dengan hamburan Compton

Gambar 5. Pengukuran spektrum137Cs dengan menggunakan detektor NaI(Tl) (Departement of physisc Integrated Laboratory).Titik batas antara interaksi Compton dan foto listrik menghasilkan puncak energi yang disebutCompton edge. PuncakBackscatter disebabkan oleh foton yang telah dihamburkan keluar ternyata didefleksi balik ke dalam detektor sehingga terdeteksi ulang. Spektrum di atas merupakan contoh karakteristik spektra dari isotop137Cs, setiap isotop mempunyai karakteristik pola spektral yang berbeda-beda yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi isotop-isotop tersebut (Ardisasmita, M Syamsa, 2000).KESIMPULAN Detektor sintilator adalah detektor sinar radioaktif yang berdasarkan proses kelipan pada bahan sintilator. Yang termasuk bahan sintilator yaitu suatu bahan yang dapat memancarkan kelipan cahaya (sintilasi) apabila berinteraksi dengan sinar-gatau partikeladanb.Bahan ini dapat berupa zat padat atau cair, baik zat organik maupun anorganik.DAFTAR PUSTAKAArdisasmita, M Syamsa. 2000.Pengembangan Spektrometer Sinar GammaDengan Sistem Identifikasi Isotop Radioaktif Menggunakan MetodeJaringan Syaraf Tiruan. Bandung : P2TIK BATAN.Kamil, Insan. 2000.Studi Kasus Lumpur Lapindo Dengan MenggunakanDetektorNaI.Bandung : ITB.Krane., K.S. 1988.Introductory Nuclear Physics. Canada : John Wiley Dan Sons, IncSuharyana Riyatun. 2008.Praktikum Fisika Nuklir.Lab Fisika FMIPA UNS: SurakartaSuharyana Riyatun. 2006.Diktat Kuliah Fisika IntiI BagianPertama. Jurusan Fisika FMIPA-UNS: SurakartaSuharyana. 2010. Detektor Nuklir.Tim eksperimen fisika. 2002.Buku Panduan Eksperimen Fisika II. Lab fisika Fmipa UNS : SurakartaUtari, dkk. 2004.Bahan Ajar Mata Kuliah Metode Deteksi Nuklir.Jurusan Fisika FMIPA-UNS: Surakarta.Departement of physisc Integrated Laboratory.Gamma-ray Spectroscopy using a NaI(Tl) Detector. University of Guelph.

http://ameliawahyu.blog.uns.ac.id/2010/05/06/detektor-sintilasi-naitl/

PENGETAHUANQUDETEKTOR SINTILATOR NAI(TL)????MAY 4, 2010AGITTA 47 COMMENTSSintilator adalah suatu bahan yang dapat memancarkan kelipan cahaya (sintilasi) apabila berinteraksi dengan sinar gamma atau partikel dan . Bahan ini dapat berupa zat padat atau cair, baik zat organik maupun anorganik. Berdasarkan proses kelipan pada bahan sintilator tersebut dapat dibuat detektor sinar radioaktif yang disebut detektor sintilator.Detektor sintilasi yang paling sering digunakan untuk spektroskopi gamma adalah detektor NaI(Tl). Detektor sintilasi mampu mencacah jumlah partikel radioaktif dan energinya. Dua bagian utama Detektor Sintilator NaI(Tl) yaitu bagian sintilator NaI(Tl), dimana partikel yang terdeteksi akan menimbulkan kelipan cahaya dan yang kedua adalah tabung pengubah pancaran cahaya menjadi elektron mengalami proses penggandaan dalam Photo Multiplier Tube (PMT).Bagian sintilator kristal NaI(Tl) dan Photo Multiplier Tube (PMT).

A. BAGIAN KRISTAL NaI(Tl)Karena NaI merupakan material isolator, maka pita valensi biasanya penuh sedangkan pita konduksi dalam keadaan kosong. Sebuah radiasi dapat mengeksitasi sebuah elektron yang menyeberangi celah pita dari pita valensi ke pita konduksi. Tetapi elektron ini akan kehilangan energinya dengan memancarkan sebuah photon dan kembali ke pita valensi. Untuk meningkatkan kebolehjadian emisi photon dan mengurangi serapan cahaya oleh kristal, sejumlah kecil material yang dinamakan aktivator ditambahkan ke dalam NaI. Aktivator yang banyak digunakan adalah thalium sehingga detektornya dinamakan NaI(Tl) (Suharyana, 2010). Thalium merupakan pengotor yang mempermudah terjadinya proses ionisasi. Hal ini karena Thalium mempunyai nomor atom besar (81), lebih besar nomor atom maka lebih jauh elektron terluarnya dari inti atom dan lebih lemah gaya yang mengikatnya dari inti atom sehingga mudah mengalami ionisasi (Utari, 2004).Peran bahan aktivator Thalium.

B.PHOTO MULTIPLIER TUBE (PMT)Skema dari PhotoMultiplier Tube (PMT)Prinsip kerja detektor kelipan ditunjukkan pada Gambar 3. Radiasi memasuki detektor sehingga mengakibatkan elektron atom atom penyusun material detektor tereksitasi. Ketika kembali ke keadaan dasarnya, elektron orbit memancarkan cahaya. Cahaya ini akan menumbuk katoda yang permukaannya dilapisi photosensitive yang biasanya terbuat dari antimony dan cesium. Akibatnya katoda akan menghasilkan paling sedikit sebuah elektron tiap photon yang mengenainya melalui mekanisme efek photolistrik. Di belakang katoda terdapat tabung pegganda elektron yang dinamakan photomultiplier tube PMT yang terdiri atas beberapa elektroda yang dinamakan dynode yang masing masing dihubungkan dengan tegangan listrik searah yang secara progresif bertambah besar. Karena antara dynode pertama dengan photocatode terdapat medan listrik, maka photoelektron akan dipercepat geraknya oleh medan listrik menuju dynode pertama. Elektron yang dipercepat ini memiliki energi yang cukup untuk mengeluarkan elektron elektron dari dynode pertama. Untuk sebuah photoelektron yang mengenai dynode, bergantung pada efisiensi PMT, akan menghasilkan sekitar 10 buah elektron sekunder. Elektron sekunder ini diarahkan geraknya sehingga dipercepat oleh medan listrik antara dynode kedua dengan pertama sehingga dari dynode kedua dihasilkan elektron tersier yang jumlahnya berlipat. Proses seperti ini diulang ulang sampai akhirnya elektron yang keluar dari dynode terakhir mampu menghasilkan arus keluaran yang besarnya lebih dari sejuta kali dibandingkan arus yang keluar dari katoda. Arus ini masih berupa pulsa muatan sehingga belum dapat dianalisa. Pulsa keluaran PMT dimasukkan ke penguat muka preamplifier dan sinyal yang keluar dari penguat muka sudah dalam bentuk pulsa tegangan dalam orde milivolt (Suharyana, 2010).sumber pustaka:Kamil, Insan. 2000. Studi Kasus Lumpur Lapindo Dengan Menggunakan Detektor NaI. Bandung : ITB.Krane., K.S. 1988. Introductory Nuclear Physics. Canada : John Wiley Dan Sons, IncSuharyana ,Riyatun. 2008. Praktikum Fisika Nuklir. Lab Fisika FMIPA UNS: SurakartaSuharyana Riyatun. 2006. Diktat Kuliah Fisika Inti I Bagian Pertama. Jurusan Fisika FMIPA-UNS: SurakartaSuharyana. 2010. Detektor Nuklir.Utari, dkk. 2004. Bahan Ajar Mata Kuliah Metode Deteksi Nuklir. Jurusan Fisika FMIPA-UNS: Surakarta.http://ceeraia.blog.uns.ac.id/2010/05/04/detektor-sintilator-naitl/