deteksi dini pada infeksi masa nifas

13
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa. bahwa penulis telah menyelesaikan tugas yang berjudul “Deteksi Dini pada Infeksi Masa Nifas” dalam bentuk makalah. Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan dan bimbingan rekan-rekan kami, sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi teratasi. Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran yang sifatnya membangun dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini. Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada rekan-rekan yang membantu dalam menyelesaikan penulisan ini. Padang, 17 November 2014 2 | Asuhan Kebidanan Masa Nifas

Upload: febrian-dini

Post on 09-Aug-2015

103 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa. bahwa

penulis telah menyelesaikan tugas yang berjudul “Deteksi Dini pada Infeksi Masa

Nifas” dalam bentuk makalah.

Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang

penulis hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan

materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan dan bimbingan rekan-rekan kami,

sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi teratasi.

Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-

kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan

kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran yang sifatnya

membangun dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan

pembuatan makalah ini. Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan

ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada rekan-rekan yang membantu

dalam menyelesaikan penulisan ini.

Padang, 17 November 2014

Kelompok 3

2 | A s u h a n K e b i d a n a n M a s a N i f a s

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii

DAFTAR ISI...........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang......................................................................................1

1.2 Tujuan....................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 DETEKSI DINI PADA INFEKSI MASA NIFAS

1. Pengertian....................................................................................1

2. Etiologi........................................................................................1

3. Patofisiologi................................................................................3

4. Tanda dan Gejala........................................................................3

5. Cara Terjadinya Infeksi..............................................................4

6. Faktor Predisposisi......................................................................4

7. Macam-macam Infeksi Masa Nifas............................................5

8. Pencegahan.................................................................................5

BAB III PENUTUP

3.1 KESIMPULAN....................................................................................6

3.2 SARAN.................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA

3 | A s u h a n K e b i d a n a n M a s a N i f a s

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 DETEKSI DINI PADA INFEKSI MASA NIFAS

1. Pengertian

Infeksi nifas merupakan masuknya bakteri pada traktus genitalia,

terjadi sesudah melahirkan, kenaikan suhu sampai 38° catau lebih selama

dua hari dalam 10 hari pertama pasca persalinan, dengan mengecualikan

24 jam pertama.

2. Etiologi

a) Berdasarkan masuknya kuman kedalam alat kandungan

a. Ektogen (kuman dating dari luar)

b. Autogen (kuman masuk dari tempat lain dalam tubuh)

c. Endogen (dari jalan lahir)

b) Berdasarkan kuman yang sering menyebabkan infeksi

1) Strepcoccus Haemolyticus Aerobik

Masuknya secara eksogen dan menyebabkan infeksi berat

yang ditularkan dari penderita lain, tangan penolong.

2) Staphylococcus Aureus

Masuk secara eksogen, infeksinya sedang, banyak

ditemukan sebagai penyebab infeksi di rumah sakit.

4 | A s u h a n K e b i d a n a n M a s a N i f a s

3) Clostridium Welchii

Sering berasal dari kandung kemih dan rectum,

menyebabkan infeksi terbatas.

4) Eschericia Coli

Kuman aerobic yang sangat berbahaya, sering ditemukan

pada abortus kriminalis dan partus yang ditolong dukun dari

luar rumah sakit.

3. Patofisiologi

Setelah kala III, daerah bekas insersio plasenta merupakan sebuah

luka dengan diameter kira-kira 4 cm. Permukaannya tidak rata, berbenjol-

benjol karena banyaknya vena yang ditutupi thrombus. Daerah ini

merupakan tempat yang baik untuk tumbuhnya kuman dan masuknya jenis

yang pathogen dalam tubuh wanita. Serviks sering mengalami perlukaan

pada persalinan, demikian juga vulva, vagina dan perineum, yang

merupakan tempat masuknya kuman pathogen. Infeksi nifas dibagi

menjadi 2 golongan, yaitu satu infeksi yang terbatas pada perineum, vulva,

vagina, servik dan endometrium, kedua penyebaran dari tempat tersebut

melalui vena-vena, melalui jalan limfe dan melalui permukaan

endometrium.

4. Tanda dan Gejala

Infeksi akut ditandai dengan demam, sakit didaerah infeksi, bewarna

kemerahan, fungsi organ tersebut terganggu. Gambaran klinis infeksi nifas

dapat berbentuk :

5 | A s u h a n K e b i d a n a n M a s a N i f a s

a. Infeksi local

Pembekakan luka episiotomi, terjadi penahanan, perubahan warna

kulit, pengeluaran lochea bercampur nanah, mobilitasi terbatas karena

rasa nyeri, temperature badan dapat meningkat.

b. Infeksi umum

Tampak sakit, lemah, temperature meningkat tekanan darah menurun

dan nadi meningkat pernafasan dapat meningkat dan terasa sesak

kesadaran gelisah sampai menurun dan koma, terjadi gangguan

involusi uterus, dan lochea berbau dan bernanah serta kotor.

5. Cara Terjadinya Infeksi

a) Manipulasi penolong yang tidak suci hama, atau periksa dalam yang

berulang-ulang dapat membawa bakteri yang sudah ada kedalam

rongga Rahim.

b) Alat-alat yang tidak suci hama

c) Infeksi droplet, sarung tangan dan alat-alat terkena infeksi,

kontaminasi yang berasal dari hidung, tenggorokan dari penolong.

d) Infeksi rumah sakit

e) Koitus pada akhir kehamilan pada ketuban pecah dini

f) Infeksi intra partum

6. Faktor Predisposisi

a. Semua keadaan yang dapat menurunkan daya tahan tubuh

b. Partus lama dengan ketuban pecah lama

c. Tertinggalnya sisa plasenta, selaput ketuban dan bekuan darah

d. Teknik aseptic yang tidak benar dan baik

e. Pemeriksaan vagina selama persalinan

f. Manipulasi intaruterus

g. Trauma/luka terbuka

6 | A s u h a n K e b i d a n a n M a s a N i f a s

h. Hematom/hemoragi (darah hilang > 1000 ml)

i. Perawatan perineum yang tidak tepat

j. Infeksi vagina/serviks atau penyakit menular seksual yang tidak

ditangani

7. Macam-macam infeksi masa nifas

a) Infeksi perineum, vulva, vagina, dan serviks

Nyeri serta panas pada tempat infeksi dan kadang-kadang perih bila

kencing. Bila getah radang bisa keluar biasanya keadaannya tidak

berat, suhu 38° c dan nadi di bawah 100/m. Bila luka terinfeksi tertutup

oleh jahitan dan getah radang tidak dapat keluar demam bisa naik

sampai 39-40° c disertai menggigil.

b) Endometris

Tanda-tanda dan gejala :

1) Takikardi,

2) Suhu (38-40° c),

3) Menggigil,

4) Nyeri tekan uterus,

5) Subin volusi,

6) Distensi abdomen,

7) Lokea sedikit dan tidak berbauk, atau banyak berbau busuk,

mengandung darah, dan seropurulen,

8) Jumlah sel darah putih meningkat

8. Pencegahan

a) Lakukan mobilisasi dini hingga darah lochea keluar dengan lancer

b) Perlukan dirawat dengan baik

c) Rawat gabung dengan isolasi untuk mengurangi infeksi nasokimial

7 | A s u h a n K e b i d a n a n M a s a N i f a s

8 | A s u h a n K e b i d a n a n M a s a N i f a s

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Masa nifas adalah masa setelah ibu melahirkan. Dalam kalangan medis,

masa nifas dimulai setelah plasenta(bahasa jawa:ari-ari) lahir, sampai 6minggu

(42hari) pasca kelahiran. Pada masa nifasdapat terjadi rasa sakit yang disebut after

pain, (meriang atau mules-mules) disebabkan kontraksi rahim, biasanya

berlangsung 2-4 hari pasca persalinan. Perlu diberikan pengertian pada ibu

mengenai hal ini dan bila terlalu mengganggu dapat diberikan obat-obat anti sakit

Kaki bengkak (ankle edema) adalah pembengkakan pada tungkai bawah yang

disebabkan oleh penumpukan cairan pada kaki tersebut.Faktor yang berperan

adalah kadar protein (albumin) dalam darah yang rendah, fungsi pompa jantung

menurun, sumbatan pembuluh darah atau pembuluh limfe, penyakit liver dan

ginjal kronis, posisi tungkai terlalu lama tergantung(gravitasi).

3.2 Saran

Kunjungan masa nifas harus dilakukan sesuai jadwal dengan tujuan agar

ibu mendapat asuhan sesuai yang dibutuhkan pada masa nifas. Ibu post partum

diberi penyuluhan mengenai apa yang harus ibu lakukan pada masa nifas tersebut.

9 | A s u h a n K e b i d a n a n M a s a N i f a s

Daftar Pustaka

10 | A s u h a n K e b i d a n a n M a s a N i f a s