deskripsi pengelolaan dan pertunjukan paduan … · dan mendeskripsikan salah satu pertunjukan...
TRANSCRIPT
1
DESKRIPSI PENGELOLAAN DAN PERTUNJUKAN PADUAN
SUARA EL-SHADDAI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
SKRIPSI SARJANA
DIKERJAKAN
O
L
E
H
NAMA : LISA YANTI SITORUS
NIM : 140707057
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS ILMU BUDAYA
PROGRAM STUDI ETNOMUSIKOLOGI
MEDAN
2018
i
ii
iii
iv
PERNYATAAN
Dengan ini saya nyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya
yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan
Tinggi, dan sepanjang pengetahuan penulis juga tidak terdapat karya atau
pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara
tertulis disebutkan dalam daftar pustaka.
Medan, 2018
Lisa Yanti Sitorus
NIM. 140707057
v
ABSTRAKSI
Skripsi ini berjudul: “Deskripsi Pengelolaan dan Pertunjukan Paduan
Suara El-Shaddai Universitas Sumatera Utara Medan”. Tujuan penelitian ini yaitu
untuk mendeskripsikan pengelolaan organisasiyang sudah berdiri selama 22 tahun
dan mendeskripsikan salah satu pertunjukan paduan suara yang rutin diadakan
setiap tahunnya.Pendekatan yang dilakukan menggunakan metode penelitian
deskriptif kualitatif. Teori yang digunakan untuk mengkaji pengelolaan atau
manajemen yaitu teori pendekatan sistem sosial dan pendekatan sistem-sistem
oleh Terry & Rue (2000) dan untuk mengkaji pertunjukan musik oleh paduan
suara El-Shaddai USU penulis menggunakan teori yang dikemukakan oleh Milton
Singer (1996).Hasil penelitianmenunjukkan bahwa pengelolaan yang dilakukan
oleh kelompok paduan suara El-Shaddai USU ini berdasarkan pada sistem
pengelolaan manajemen dunia Barat yaitu pengelolaan yang dikelola secara
organisasi atau pergantian kepengurusan dengan kata lain tidak di kelola oleh
perorangan. Sistem pengelolaan ini juga meliputi perencanaan, pengorganisasian,
penentuan sumber daya manusia, pengawasan, dan pelaksanaan pertunjukan yang
dikerjakan secara kolektif. Dalam pertunjukan paduan suara El-Shaddai
USUmenampilkan pertunjukan musik dalam menyambut hari Natal sebagai
ucapan syukur kepada Tuhan dan juga sebagai hiburan kepada penikmat paduan
suara. Pertunjukan nya juga dikemas dengan penyajian tema yang berbeda-beda
setiap tahunnya serta alat musik pengiringnya dan pertunjukan paduan suara
secara a cappella.
Kata Kunci: Pengelolaan, Pertunjukan, Paduan Suara El-Shaddai USU
vi
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah
memberikan pengetahuan dan kekuatan kepada penulis, oleh karena segala berkat,
kasih dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Skripsi ini berjudul “DESKRIPSI PENGELOLAAN DAN
PERTUNJUKAN PADUAN SUARA EL-SHADDAI UNIVERSITAS
SUMATERA UTARA MEDAN” yang diajukan untuk memenuhi salah satu
syarat memperoleh gelar sarjana seni (S.Sn) pada program studi Etnomusikologi,
Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatra Utara, Medan.
Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada ketua
Program Studi Etnomusikologi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera
Utara, yaitu kepada ibu Arifninetrirosa, SST.,M.A., dan sekretaris jurusan bapak
Drs. Bebas Sembiring, M.Si. atas bimbingan akademis dan arahan yang diberikan.
Terima kasih yang sebesar-besarnya juga saya ucapkan kepada Bapak Drs.
Torang Naiborhu, M.Hum, sebagai Dosen Pembimbing I dan Ibu Dra. Frida
Deliana, M.Si, sebagai Dosen Pembimbing II atas semua tuntutan, nasehat serta
bimbingannya dan memotivasi penulis supaya tetap semangat dan tidak
menyerah. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada seluruh Bapak dan Ibu
dosen Program Studi Etnomusikologi yaitu Bapak Prof. Drs. Mauly Purba, M.A.,
Ph.D, Drs. Setia Dermawan Purba, M.Si., Drs. Muhammad Takari, M.Hum.,
Ph.D, Drs. Irwansyah, M.A., Drs. Perikuten Tarigan, M.Si., Drs. Fadlin M.A.,
Drs. Kumalo Trigan, M.A., Ph.D.,serta Ibu Dra. Heristina Dewi, M.Pd., Dra.
Rithaony, M.A., atas ilmu yang telah diberikan selama ini. Begitu juga kepada Ibu
vii
Siti Nurhawani sebagai pegawai administrasi, terima kasih atas bantuannya
selama ini.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-
besarnya kepada kedua orang tua penulis, yaitu Bapak D.Sitorus dan Mama
L.Panjaitan, nasehatmu ibu senantiasa mengiringi langkahku di manapun aku
berada. Segala yang Bapak dan Ibu berikan (doa dan nasehat) membawaku
mencapai jenjang pendidikan yang lebih tinggi, saya tidak mampu membalasnya
dengan apapun selain dari pada doa kepada Tuhan Yesus.
Tidak lupa juga penulis mengucapkan terima kasih kepada abang kakak
terkasih yaitu abang Boyke Sitorus, Boiser Sitorus, kakak Ledy Sitorus, kakak
Lusi Everyrinta Sitorus, dan kakak Lilis Suryani Sitorus S.Pd. Kepada Tulang dan
Nantulang, Bapauda dan Inanguda, serta keluarga saya yang tidak dapat saya
sebutkan satu persatu, kepada adik Ana Carlina Sirait A.md, abang Alfijar Sirait
A.md, abang Frendy Sirait S.Sn, abang Rico Sirait S.Pd dan kakak Novi Setepu,
S.E, kakak Desi Hutajulu S.Pd.
Tidak lupa penulis berterimakasih kepada Abang Rudolf Nababan, Kakak
Theresia Batubara, Kakak Hothita Banuareah, Kakak Andini Wulandari, dan
seluruh anggota Paduan Suara El-Shaddai USU atas segala dukungan dan
menerima penulis sebagai peneliti untuk mendapatkan informasi dan data dalam
penyelesaian skripsi ini.
Untuk teman-teman kelompok kecil Shyla tercinta Agnesia Putri
Sihombing, Frida Pahla Sitanggang, Fitri Sarawati Siagian, Omega Putri
Silitonga, kak Ika Purnama Sari Sirait S.S, Bang Wendi Girsang S.S, terima kasih
viii
banyak atas dukungan doa dan waktu yang selama ini kita jalani bersama-sama.
Semoga kita semakin takut akan Tuhan dan menggapai kesuksesan di hari yang
akan datang.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh teman-teman satu
stambuk 2014 Entomusikologi yaitu Sri Rezeky, Wita Fedora, Marimar Angelia,
Omega Putri, Fitri Sarawati, Gaditri Sagala, Kristina Samosir, Indri Kesuma, Putri
Olivia, Adi Candra, Candra Ritonga, Laster Malau, Benardus Simbolon, Unggun
Daniel, Yohannes Antonio, Reza Pane, Jem Persada, Lestari Hutabarat, Ezra
Mendrofa, Junaidi Purba, Akim Sagala, Hendra Siregar, dan teman-teman yang
tidak bisa saya sebutkan namanya satu persatu dengan segala kerja sama dan
pertemanan yang telah dibangun selama ini. Tak lupa saya ucapkan terimakasih
yang sedalam-dalamnya kepada kekasih saya Dolok Pandapotan Purba yang telah
berjuang memberi nasehat arahan dan dukungan doa selama ini. kiranya Tuhan
Yesus memberkati dan mempermudah jalan kesuksesan buat kita semua.
Semoga Tuhan Yesus Kristus senantiasa memberikan berkat dan kasih
Nya yang melimpah bagi mereka semua. Akhirnya harapan penulis, semoga
skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dalam peningkatan mutu pendidikan di era
globalisasi ini, dan menjadi suatu bahan penelitian selanjutnya yang relevan.
Medan, 2018
Penulis,
Lisa Yanti Sitorus
NIM. 140707057
ix
DAFTAR ISI
LEMBAR PERNYATAAN ................................................................................ iv
ABSTRAK ........................................................................................................... v
KATA PENGANTAR ......................................................................................... vi
DAFTAR ISI ........................................................................................................ ix
DAFTAR GAMBAR ..........................................................................................xii
DAFTAR TABEL.............................................................................................. xiv
DAFTAR BAGAN ..............................................................................................xv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................ 1
1.2 Pokok Permasalahan ...................................................................... 7
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ...................................................... 7
1.3.1 Tujuan Penelitian ............................................................... 7
1.3.2 Manfaat Penelitian ............................................................. 7
1.4 Konsep dan Teori .......................................................................... 8
1.4.1 Konsep ............................................................................... 8
1.4.2 Teori ................................................................................... 13
1.5 Metode Penelitian .......................................................................... 16
1.5.1 Studi Kepustakaan ............................................................. 17
1.5.2 Studi Lapangan .................................................................. 17
1.5.2.1 Observasi ............................................................. 17
1.5.2.2 Wawancara .......................................................... 18
1.5.2.3 Perekaman ........................................................... 19
1.5.3 Kerja Laboratorium ........................................................... 19
1.6 Lokasi Penelitian ........................................................................... 20
BAB II PADUAN SUARA EL-SHADDAI UNIVERSITAS SUMATERA
UTARA ................................................................................................ 22
2.1 Sejarah Berdirinya Paduan Suara El-Shaddai USU ....................... 22
2.2 Visi dan Misi Paduan Suara El-Shaddai USU ................................ 27
2.2.1 Visi .......................................................................................... 28
2.2.2 Misi ......................................................................................... 28
2.3 Kesekretariatan ............................................................................... 28
2.4 Sistem Manajemen PS El-Shaddai USU ........................................ 31
BAB III DESKRIPSI PENGELOLAAN PADUAN SUARA
EL-SHADDAI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA .................. 36
3.1 Organisasi ....................................................................................... 36
3.1.1 Struktur Organisasi Paduan Suara El-Shaddai ..................... 40
3.1.1.1 Rapat Umum Anggota ............................................. 43
x
3.1.1.2 Badan Pengurus Harian (BPH) ................................ 43
3.1.1.3 Pelatih....................................................................... 44
3.1.1.4 Pengurus Seksi ......................................................... 46
3.1.1.4.1 Seksi Kerohanian....................................... 47
3.1.1.4.2 Seksi Humas .............................................. 47
3.1.1.4.3 Seksi Akomodasi ....................................... 48
3.1.1.4.4 Seksi Artistik ............................................. 48
3.1.1.4.5 Seksi Kesejahteraan Anggota .................... 49
3.1.1.4.6 Seksi Kesekretariatan ................................ 49
3.1.1.4.7 Seksi Dana dan Marketing ........................ 49
3.1.2 Sistem Penerimaan Anggota ................................................. 50
3.1.3 Sumber Pendanaan ............................................................... 51
3.2 Program Kegiatan dan Pelatihan .................................................... 53
3.2.1 Program Kegiatan ................................................................. 53
3.2.1.1 Kunjungan Gereja .................................................... 54
3.2.1.2 Konser Tahunan ....................................................... 54
3.2.1.3 Mengikuti Kompetisi ............................................... 55
3.2.1.4 Mengisi Acara Undangan ......................................... 56
3.2.2 Pelatihan ............................................................................... 57
3.2.2.1 Jadwal Latihan ......................................................... 57
3.2.2.2 Tempat Latihan ........................................................ 58
3.2.2.3 Partitur Sebagai Bahan Latihan ................................ 58
3.2.2.4 Jenis-Jenis Latihan ................................................... 59
3.2.2.4.1 Latihan Reguler ......................................... 59
3.2.2.4.2 Latihan Fisik .............................................. 59
3.2.2.4.3 Latihan Teknik Pernapasan ....................... 61
3.2.2.4.4 Latihan Teknik Vokal................................ 63
3.2.2.4.5 Latihan Pemahaman Lagu ......................... 63
3.2.2.4.6 Latihan Khusus Setiap Jenis Suara............ 64
3.3 Produksi .......................................................................................... 64
3.3.1 Manajemen Produksi PS El-Shaddai USU ........................... 65
3.3.2 Prestasi dan Kegiatan Sebagai Produksi ............................... 67
3.3.3 Pemasaran Produk ................................................................ 78
BAB IV DESKRIPSI PERTUNJUKAN PADUAN SUARA
EL-SHADDAI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA .................. 82
4.1 Pertunjukan Paduan Suara El-Shaddai USU ................................. 84
4.1.1 Perencanaan Kegiatan .......................................................... 84
4.1.2 Proses Pertunjukan .............................................................. 84
4.1.3Bentuk Penyajian Pertunjukan .............................................. 92
xi
4.1.3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan .............................. 92
4.1.3.2 Fasilitas Pertunjukan ................................................ 93
4.1.3.3 Peralatan Pendukung Pertunjukan ........................... 95
4.1.3.4 Teknis Pertunjukan .................................................. 97
4.1.3.5 Alat Musik yang Digunakan .................................... 99
4.2.4 Sekelompok Pemain ...........................................................109
4.2.5 Sekelompok Penonton ........................................................112
4.2 Bentuk Sajian Musik ...................................................................114
BAB V PENUTUP .........................................................................................133
5.1 Kesimpulan ...................................................................................133
5.2 Saran .............................................................................................135
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................137
DAFTAR INTERNET ......................................................................................139
DAFTAR INFORMAN .....................................................................................140
LAMPIRAN.... ...................................................................................................141
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Pilihan menu penjualan makanan ...................................................... 52
Gambar 3.2 Teknik pernapasan diafragma ........................................................... 62
Gambar 3.3 Leaflet paduan suara El-Shaddai USU .............................................. 80
Gambar 4.1 Tata panggung dan tempat duduk penonton ..................................... 95
Gambar 4.2 Viola ................................................................................................101
Gambar 4.3 Violin ...............................................................................................101
Gambar 4.4 Violoncello ......................................................................................102
Gambar 4.5 Double Bass.....................................................................................103
Gambar 4.6. Flute ................................................................................................104
Gambar 4.7 Trumpet ...........................................................................................105
Gambar 4.8 Trombone ........................................................................................105
Gambar 4.9 Snare Drum .....................................................................................106
Gambar 4.10 Tenor Drum ...................................................................................106
Gambar 4.11 Tambourine ...................................................................................106
Gambar 4.12 Timpani .........................................................................................106
Gambar 4.13 Triangle .........................................................................................106
Gambar 4.14 Cymbal ..........................................................................................106
Gambar 4.15 Keyboard .......................................................................................107
Gambar 4.16 Marakas .........................................................................................108
Gambar 4.17 Jimbe .............................................................................................108
Gambar 4.18 Sekelompok paduan suara pada sesi pertama ...............................110
Gambar 4.19 Sekelompok paduan suara dan pemain orkestra
pada sesi kedua ..............................................................................111
gambar 4.20 Sekelompok penonton menyaksikan pertunjukan ..........................113
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Keterangan denah sekretariat ................................................................ 30
Tabel 4.1 Deskripsi tugas jubilate deo .................................................................. 88
xiv
DAFTAR BAGAN
Bagan 2.1 Denah sekretariat paduan suara El-Shaddai USU ................................ 30
Bagan 3.1 Struktur organisasi paduan suara El-Shaddai USU ............................. 42
Bagan4.1 Sekrelompok paduan suara .................................................................110
Bagan 4.2 Sekelompok paduan suara dan orkestra .............................................111
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Kebudayaan adalah segala gagasan dan kegiatan manusia dalam rangka
memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari yang dijadikan milik manusia melalui
proses belajar. Kebudayaan juga sering didefinisikan sebagai segala cipta, rasa,
dan karsa manusia. Kebudayaan itu memiliki dimensi isi dan wujud. Isi
kebudayaan terdiri dari tujuh unsur kebudayaan universal, yaitu: ekonomi,
bahasa, teknologi, organisasi, sistem religi (agama), pendidikan, dan
kesenian. sementara wujudnya ada tiga yaitu berupa: ide, kegiatan, dan benda-
benda. Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari manusia melakukan
berbagai usaha, yang diperolehnya melalui proses belajar.Di samping itu,
manusia memerlukan hidup secara bersama, dan kemudian mendirikan
organisasi-organisasi berdasar-kan kepentingan bersama karena manusia adalah
makhluk sosial (homo socius) yang tidak dapat hidup sendiri melainkan
melibatkan orang lain secara langsung maupun tidak langsung.
Pada dasarnya manusia juga memerlukan keindahan dalam kehidupannya.
Keperluan terhadap keindahan ini dipenuhi oleh sebuah unsur budaya yang
disebut kesenian atau seni. Dalam seni juga bermacam-macam bentuknya, yaitu
seni tari, seni rupa, seni teater, seni media rekam, dan seni musik.
Seni musik dapat diungkapkan dalam bentuk vokal dan bentuk instrumental
yang juga memiliki unsur-unsur seperti melodi, ritme, harmoni, dan timbre (warna
suara). Musik dalam bentuk vokal adalah musik yang bersumber dari suara
2
manusia, bisa dinyanyikan oleh satu orang atau sekelompok orang. Jika
dinyanyikan perorangan disebut solo, dan jika dinyanyikan secara rampak disebut
suara bersama (samen zingen). Suara bersama ini apabila dinyanyikan dengan
harmoni dan berbagai warna suara (timbre) seperti suara sopran, alto, tenor dan
bass, disebut musik paduan suara atau choir (koor)1.
Dalam rangka melakukan kegiatan berkesenian biasanya manusia akan
melibatkan manusia lainnya untuk membentuk sebuah kelompok atau organisasi
untuk mengelola kesenian tersebut agar prosesnya terjadi secara teratur, terarah,
dan mencapai tujuan. Oleh karena itu, maka diperlukan pengelolaan
(manajemen). Ditegaskan lagi oleh Terry dalam bukunya yang bertajuk Principles
of Management mendefinisikan manajemen sebagai berikut“Management is the
accomplishing of predetermined objectives through the efforts of other
people”artinya manajemen adalah pencapaian tujuan-tujuan yang telah ditetapkan
melalui usaha bersama-sama orang lain. Cara mengelola kesenian ini ada yang
berakar dari tradisi setempat, dan ada pula yang mengadopsi cara-cara
pengelolaan organisasi kesenian dari Dunia Barat (lihat Takari 2008:5).
Hal yang sama juga terjadi pada sebuah organisasi Paduan Suara El-Shaddai
Universitas Sumatera Utara dimana cikal bakal nya berawal dari diadakannya
perayaan Lustrum V FMIPA USU pada Agustus 1995. Melalui inisiatif panitia
koordinator bidang kesenian dan hiburan, maka dibentuklah paduan suara untuk
mengisi perayaan lustrum tersebut. Akan tetapi Paduan Suara El-Shaddai USU
belum terbentuk secara permanen pada masa itu, beberapa anggota paduan suara
1Simanungkalit, N. (2008). Teknik Vokal Paduan Suara. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama.
3
yang pernah mengisi acara perayaan Lustrum V FMIPA USU beserta pelatih yaitu
Hippu Roni Tumpak Manurung yang kemudian berinisiatif dan merundingkan
kembali untuk membentuk paduan suara permanen dan melalui proses yang
panjang baru lah pada tanggal 15 Mei 1996 Paduan Suara El-Shaddai USU
menyatakan dengan sah berdiri secara permanen. Tujuan berdirinya paduan suara
El-Shaddai USU yaitu untuk memberikan pelayanan yang bersifat keKristenan
dimana kegiatan-kegiatan yang dilakukan adalah mengisi acara-acara kebaktian
mahasiswa Kristen di lingkungan USU, acara Natal, acara Paskah, dan mengisi
acara di gereja atau yang sering disebut dengan kunjungan gereja.
Selain melayani kegiatan Kekristenan, paduan suara El-Shaddai USU juga
memiliki program kegiatan yang rutin dilaksanakan setiap tahunnya, program
kegiatan ini merupakan program kegiatan tahunan paduan suara El-Shaddai USU
yaitu mengadakan konser tahunan atau yang disebut dengan christmas carol
dimana pelaksanaannya pada waktu menyambut hari Natal pada bulan November
akhir. Kegiatan lain yang mereka lakukan adalah memenuhi undangan pernikahan
kristiani, pesta ulang tahun, dan lain-lain, dengan genre lagu yang dibawakan
adalah pop, jazz, klasik.Kegiatan lain yang juga bagian dari program kegiatan
paduan suara El-Shaddai USU adalah mengikuti kompetisiregional, nasional
maupun internasional. Prestasi yang diraih melalui kompetisi juga tidak sedikit
belakangan tahun terakhir ini prestasi yang berhasil dicapai ada dalam berbagai
kategori seperti Musica Sacra2, Folklore, dan lain-lain. Hasil prestasi tersebut
dengan meraihGold Diploma untuk kategori Mixed Choir, The Winner of
2Kategori Musica Sacra (lagu keagamaan) mulai dari era Renaissance (±1400-1600), era Baroque
(±1600-1750), era Klasik (±1750-1820), era Romantik (±1820-1900), era abad ke 20 dan Kontemporer
(±1900 – saat ini).
4
Category untuk kategori Musica Sacra pada kompetisi The 6th World Choir
Games, Shaoxing, China, lagu-lagu yang dibawakan berjudul Pentatonic
Hallelujah, Sanctus, Water Night, Gloria, dan Praise The Lord. Selain itu, meraih
1 Gold Diploma untuk kategori Folklore, 1 Silver Diploma for Sacred Choral
Music a Cappella Category, 1 Silver Diploma for Chambers Choirs of Mixed
Voices Category, dalam kompetisi Helsingborg Korfestival The Swedish
International Choir Competition Juli 2017, dalam kategori Musica Sacra lagu
yang dibawakan berjudul Doxologi, Ubi Caritas, Cantate Domino, dan Laudate
Domino, pada kategori folklore lagu yang berjudul Cikalale Pong-Pong, Jaranan,
Tak Tong-Tong. Kemudian meraih 2 Gold Medals pada 3rd Grand Prix of
Nation, Riga, Latvia pada Juni 2016, dengan lagu-lagu yang dibawakan dalam
kategori Musica Sacra berjudul Laudate Dominum, Crucifixus, Salve Regina,
Doxologia, dan Cantate Domino, kemudian pada kategori folklore yang berjudul
Tak Tong-Tong, Cikalale Pong-Pong, Khuhay, Benggong, dan Luk-Luk Lumbu.
Prestasi juga diraih pada kompetisi tingkat regional yaitu dengan meraih juara I
pada kompetisi Paduan Suara PDI Perjuangan tingkat kota Medan di Lapangan
Merdeka, Medan (wawancara dengan Hothita Banuareah pada tanggal 3 Mei
2018).
Setiap orang yang ingin bergabung menjadi anggota pada paduan suara El-
Shaddai USU ini tidak mengeluarkan biaya apa pun hanya saja dituntut kesetiaan
dan kedisplinan waktu latihan. Saat ini jumlah anggota paduan suara El-Shaddai
USU ada 29 orang dan 1 orang pelatih dan untuk rutinitas aktivitas latihan
dilakukan pada hari selasa dan kamis pada pukul 19.00 WIB. Kegiatan latihan
5
sangat di kondisikan apabila suatu event sudah mulai mendekati harinya katakan
lah 2 sampai 3 minggu maka akan dilakukan latihan tambahan dan dilaksanakan
latihan setiap hari.
Untuk mencapai target tertentu anggota, pengurus El-Shaddai, dan pelatih
bekerjasama untuk merencanakan event,mengawasi jalannya perencanaan, dan
sama-sama mensukseskan kegiatan maka dibutuhkan kesatuan tim dalam bekerja
seperti ketika hendak merencanakan suatu kegiatan sebagai contoh banyaknya
event memerlukan biaya yang tidak sedikit maka hal yang harus dilakukan adalah
mencari dananya terlebih dahulu dengan berbagai cara yang dilakukan yaitu
melakukan aksi dana makanan, membuat proposal atau dalam bentuk permohonan
bantuan dana, membuat uang khas bulanandan lain-lain. Hal itu dilakukan untuk
pengoperasian dana dan menambah pemasukan. Dalam hal ini perlu diketahui
bahwa tidak ada sistem pembagian honor untuk setiap anggota yang terbeban
mensukseskan setiap kegiatan, katakanlah dana yang diperoleh ketika selesai
mengisi acara-acara tertentu maka akan mendapat pemasukan. Segala pemasukan
yang ada, akan dikelola oleh bendahara untuk kebutuhan lainnya.
Menurut hasil wawancara dengan Theresia Batubara selaku BPH (Badan
Pengurus Harian) untuk melaksanakan event yang besar seperti kegiatan konser
tahunan,pengurus harian akan memilih anggota untuk menjadi pengurusseksi
dalam mensukseskan setiap event yang direncanakan. Dan setiap pengurus seksi
harus bertanggung jawab dalam tugas yang sudah dibebankan kepadanya.
Pembagian tugas dapat memudahkan pengurus harian untuk mengawasi program
kegiatan yang dijalankan agar terealisasi dengan baik.
6
Salah satu program kegiatan paduan suara El-Shaddai USU yang
merupakan program kegiatan tahunan dan telah ditetapkan sejak tahun 2003 yaitu
konser yang bertemakan tentang suatu acara di musim Natal yang disebut dengan
Christmas Caroll. Dalam konser ini paduan suara El-Shaddai USU menyajikan
nya dengan tema dan bentuk pertunjukan yang berbeda-beda setiap tahunnya
dengan tujuan untuk menarik minat orang-orang untuk menyaksikannya.
Beberapa tema yang pernah diangkat adalahWhere are You Christmas, Pieces of
an Endless Journey, A Serenade to Remember, Feed the LoveFeel the
HarmonyRejoice!,Natale est Nos,dan pertunjukan terakhir ini pada tahun 2017
adalah bertemakanJubilate Deo. Setiap pertunjukan memiliki bentuk yang
berbeda-beda hal itu dilihat dari alat musik yang mengiringi paduan suara ini
seperti hanya diiringi alat musik piano tunggal, keyboard dengan beragam jenis
suara yang dapat dihasilkannya, ada alat musik perkusi, keyboard yang
dikombinasikan dengan flute, orkestra, dan lain-lain (wawancara dengan informan
kunci Rudolf Nababan tanggal 22 Mei 2018). Dalam tulisan ini penulisakan
memfokuskan terhadap pertunjukan paduan suara yang bertemakan Jubilate
Deodengan pertunjukan yang disajikan melalui gaya bernyanyi yang terkesan
tertib dan kadang sedikit kaku dengan iringan alat musik orkestra, dan bernyanyi
secara a cappella yaitu tanpa iringan alat musik.
Pemasaran juga dibutuhkan oleh sebuah organisasi, lembaga, atau instansi
tertentu agar dapat dikenal oleh masyarakat melalui produk-produk yang
dihasilkan oleh sebuah organisasi. Pemasaran adalah proses sosial yang
didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang dibutuhkan dan
7
diinginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk yang
berpihak dengan pihak lain (Sunarto 2006:4). Dalam hal ini bagaimana paduan
suara El-Shaddai USU mempromosikan atau memasarkan organisasi nya yaitu
melalui jejaring sosial facebook, instagram, video yang di unggah ke youtube, dan
memasarkannya melalui leaflet.
Dengan melihat latar belakang di atas, telah diketahui bahwa paduan suara
El-Shaddai USU sudah berdiri selama 22 tahun, maka penulis tertarik untuk
memfokuskannya terhadap aspekpengelolaan yang juga dikaji oleh ilmu
manajemen dengan melihat bagaimana sistem pengelolaan didalamnyadan juga
melihatbentuk pertunjukan paduan suara yang dikelola oleh Paduan Suara El-
Shaddai USU.Berdasarkan uraian di atas penulis ingin mengkaji dan meneliti
lebih dalam serta menuliskannya kedalam skripsi yang berjudul: “Deskripsi
Pengelolaan dan Pertunjukan Paduan Suara El-Shaddai Universitas
Sumatera Utara Medan”
1.2 Pokok Permasalahan
Berdasarkan latar belakang yang penulis kemukakan diatas, maka pokok
permasalahan yang menjadi kajian dalam tulisan ini adalah:
1. Bagaimana pengelolaan Paduan Suara El-Shaddai Universitas Sumatera
UtaraMedan?
2. Bagaimana pertunjukan Paduan Suara El-Shaddai Universitas Sumatera
Utara Medan?
8
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1 Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk mendeskripsikan pengelolaan paduan suara El-Shaddai USU.
2. Untuk mendeskripsikan bagaimana pertunjukan paduan suara El-
Shaddai USU.
1.3.2 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Sebagai bahan informasi kepada masyarakat mengenai keberadaan
paduan suara El-Shaddai Universitas Sumatera Utara.
2. Memberikan pemahaman tentang pengelolaan paduan suara El-
Shaddai Universitas Sumatera Utara.
3. Memberikan pemahaman mengenai deskripsi pertunjukan paduan
suara El-Shaddai Universitas Sumatera Utara.
4. Dapat dijadikan data untuk bahan penelitian selanjutnya mengenai
penelitian dengan topik yang sama.
1.4 Konsep dan Teori
1.4.1 Konsep
Menurut R. Merton dalam Koentjaraningrat, konsep merupakan defenisi
dari apa yang perlu diamati. konsep menentukan antara variabel-variabel mana
kita ingin menentukan adanya hubungan empiris. Konsep juga merupakan unsur
pokok dari suatu penelitian(Koentjaraningrat, 1987:36). Konsep diperlukan untuk
memberikan pemahaman yang sama sehingga tidak menimbulkan penafsiran yang
9
berbeda antara penulis dan pembaca. Maka dari itu penulis akan menguraikan
konsep yang berhubungan dalam tulisan ini, meliputi: (a) deskripsi, (b)
pengelolaan atau manajemen, (c) pertunjukan, (d) paduan suara.
(a) Deskripsi
Deskripsi merupakan unsur serapan dari bahasa inggris description.
Menurut Echols dan Shadily pengertiannya adalah menggambarkan atau
melukiskan3. Seeger (1958:184) menyebutkan, deskriptif adalah penyampaian
objek dengan menerangkan terhadap pembaca secara tulisan maupun lisan dengan
sedetail-detailnya. Dapat disimpulkan bahwa kata deskripsi adalah pemaparan
dengan kata-kata yang jelas dan terperinci atau penyelidikan dan penguraian
terhadap suatu masalah untuk keadaan yang sebenar-benarnya serta proses
pemecahan masalah.
Deskripsi yang penulis maksud dalam tulisan ini adalah untuk
menggambarkan dengan menguraikan secara jelas dan terperinci mengenai
pengelolaan terkhususnya pada periode 2015-2018 dimana Theresia Batubara
selaku ketua BPH serta pertunjukan paduan suara yang merupakan agenda tahunan
paduan suara El-Shaddai USU.
(b) Pengelolaan atau Manajemen
Menurut Suharsimi Arikunto (1988:8) pengelolaan adalah substantif dari
mengelola, sedangkan mengelola berarti suatu tindakan yang dimulai dari
penyusunan data, merencana, mengorganisasikan, melaksanakan, sampai dengan
pengawasan dan penilaian. Dijelaskan kemudian pengelolaan menghasilkan suatu
3John M Echols dan Hassan Shadily, KamusInggris-Indonesia(Jakarta: GramediaPustaka
Utama,2000)
10
dan sesuatu itu dapat merupakan sumber penyempurnaan dan peningkatan
pengelolaan selanjutnya.
Manullang (1990:15-17) istilah pengelolaan (manajemen) mengandung
tiga pengertian, yaitu : pertama, manajemen sebagai suatu proses, kedua,
manajemen sebagai kolektivitas orang-orang yang melakukan aktifitas
manajemen dan yang ketiga, manajemen sebagai suatu seni dan sebagi suatu ilmu.
Menurut pengertian yang pertama yakni manajamen sebagai suatu proses, Dalam
buku encyclopedia of the social sciences dikatakan bahwa manajemen adalah
suatu proses dengan proses mana pelaksanaan suatu tujuan tertentu
diselenggarakan dan diawasi. Sedangkan menurut pengertian yang kedua,
manajemen adalah kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas
manajemen. Dan menurut pengertian yang ketiga, manajemen adalah suatu seni
atau ilmu adalah seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, penyusunan,
pengarahan, dan pengawasan dari pada sumber daya manusia untuk mencapai
tujuan yang sudah ditetapkan terlebih dahulu.
Jadi dapat disimpulkan bahwa pengelolaan (manajemen) adalah suatu cara
atau proses yang dimulai dari perencanaan, pengorganisasian, pengawasan dan
evaluasi untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan agar berjalan efektif
dan efisien.
Pengelolaan yang dimaksud dalam tulisan ini adalah mengengai
manajemen organisasi dan produksi, didalam manajemen produksi juga terdapat
pemasaran produksi agar sebuah organisasi tetap bergerak atau berjalan.
Meskipun yang kita ketahui bahwa manajemen juga dapat diklasifikasikan seperti:
11
manajemen organisasi, manajemen perencanaan, manajemen produksi,
manajemen pemasaran, dan lain-lain. Maka penulis memfokuskan kedua
manajemen tersebut didalam tulisan ini, karena setiap produksi dari paduan suara
El-Shaddai USU melalui kegiatan konser tahunan, kunjungan gereja, prestasi
yang diraih, dan setiap apa yang mereka tampilkan merupakan hasil dari produksi
dan terlebih dahulu harus direncanakan baik rencana dalam jangka pendek dan
jangka panjang, kemudian membuat suatu pengawasan agar kegiatan tersebut
mencapai hasil yang maksimal.
(c) Pertunjukan Seni
Seni pertunjukan (Bahasa Inggris: performing art) adalah karya seni yang
melibatkan aksi individu atau kelompok di tempat dan waktu tertentu.
performance biasanya melibatkan empat unsur: waktu, ruang, tubuh si seniman
dan hubungan seniman dengan penonton.
Bastomi (1990:42) mengungkapkan bahwa pertunjukan adalah seni yang
disajikan dengan tampilan peragaan, yaitu seni akan dapat dinikmati, dihayati
selama berlangsung ungkapan oleh pelaku seni. Ketika suatu pertunjukan
berlangsung akan terjadi kepuasan antar seniman dan penonton sebagai penikmat
seni. Dalam mewujudkan pertunjukan ada dua faktor yang membentuk
pertunjukan tersebut yaitu komposisi dan bentuk penyajian. (Susetyo, 2007:5).
Dalam sebuah pertunjukan harus ada penyaji, penonton, pesan yang dikirim, dan
cara penyampaian pesan yang khas.
Untuk mendeskripsikan dan memberikan pemahaman bahwa penelitian
dalam Etnomusikologi, Merriam (1960:109-110) dalam Nettle (1964:8-9)
12
menyarankan enam wilayah utama yang harus diperhatikan oleh mereka yang
mempelajari sebuah budaya musik, selain musik itu sendiri, yaitu: (1) alat musik,
(2) lirik-lirik dalam lagu, (3) klasifikasi musik, (4) peran dan status para musisi,
(5) fungsi musik dalam kaitannya dengan aspek-aspek kebudayaan lainnya, serta
(6) musik sebagai aktifitas kreatif (pertunjukan musik itu sendiri).
Pertunjukan yang dimaksud dalam tulisan ini lebih mengacu kepada
pertunjukan konser tahunan yang rutin dilaksanakan setiap bulan desember yang
disebut konser tahunan christmas carol paduan suara El-Shaddai USU dimana
memiliki tema dan bentuk pertunjukan yang berbeda-beda. Penulis akan
memfokuskan tulisan ini kepada pertunjukan paduan suara dengan tema yang
diangkat adalah jubilate deo yang diadakan pada tahun 2017 lalu. Dimana
pertunjukannya disajikan secara a capella dan pertunjukan yang di iringi alat
musik orkestra.
(d) Paduan Suara
Paduan suara berasal dari dua buah kata yaitu kata paduan yang
mempunyai arti menyatukan dua jenis atau lebih menjadi suatu perpaduan, dan
kata suara yang mempunyai arti sesuatu yang keluar dari rongga mulut manusia
berupa resonansi yang dibentuk dari saluran pernafasan ke rongga hidung dan
rongga mulut yang dibentuk dengan gigi bagian atas. Paduan suara dapat diartikan
memadukan beberapa resonansi nada yang keluar dari rongga mulut manusia
menjadi suatu paduan suara yang harmoni dan indah sehingga dapat dinikmati
melalui pendengaran. (Wesli, 2008:1).
13
Secara umum paduan suara dibedakan kedalam 4 jenis berdasarkan grup
anggotanya yaitu:
1. Grup paduan suara pria dimana anggotanya terdiri dari para kaum laki-laki
dewasa, pembagian suara dapat dalam bentuk 2 atau 3 suara yaitu suara
Tenor, Bariton, dan Bass.
2. Grup paduan suara wanita dimana anggotanya terdiri dari para kaum
wanita dewasa, pembagian suara dapat dalam bentuk 2 atau 3 suara yaitu
suara Sopran, Mezosopran, dan Alto
3. Grup paduan suara gabungan sebagaimana umumnya dimana anggotanya
terdiri dari para kaum pria dan wanita dewasa. Pembagian suara idealnya
dalam bentuk 4 suara yaitu Sopran, Alto, Tenor, dan Bass. Sopran adalah
jenis suara wanita dengan wilayah nada yang paling tinggi, Sopran dapat
terbagi menjadi Sopran I dan Sopran II. Alto merupakan jenis suara
wanita dalam wilayah rendah, Alto dapat terbagi menjadi Alto I dan Alto
II. Tenor merupakan jenis suara pria dalam wilayah tinggi, suara tenor
dapat terbagi menjadi tenor I dan tenor II. Bass merupakan jenis suara pria
dengan wilayah nada paling rendah, suara bass dapat terbagi menjadi bass
I dan bass II.
4. Grup paduan suara anak-anak dimana anggotanya dapat terdiri dari anak-
anak perempuan saja atau anak laki-laki saja atau gabungan dari anak-anak
perempuan dan anak laki-laki.
Berdasarkan konsep diatas maka grup paduan suara El-Shaddai
digolongkan pada jenis paduan suara gabungan/campuran.
14
Suatu paduan suara dapat dikatakan sebagai paduan suara yang baik,
apabila memiliki keseimbangan suara. Keseimbangan suara tersebut dipengaruhi
oleh jumlah penyanyi yang ada. Jumlah penyanyi sangat menentukan volume
suara yang dihasilkan oleh suatu paduan suara. Namun, tidak semua paduan suara
harus berjumlah banyak anggota, dengan jumlah yang sedikit namun memiliki
kualitas suara yang baik, suatu paduan suara dapat menjadi kelompok paduan
suara yang baik.
1.4.2 Teori
Teori adalah salah satu acuan yang digunakan oleh penulis untuk
menjawab masalah-masalah yang timbul dalam tulisan ini atau dengan kata lain
teori adalah landasan berfikir dalam pembahasan. Menurut Snelbecker (1974:31)
teori adalah sebagai seperangkat proposisi yang terintegrasi secara sintaksis (yaitu
yang memiliki aturan tertentu yang dapat dihubungkan secara logis satu dengan
yang lainnya dengan data dasar yang diamati) dan berfungsi sebagai wahana
untuk menjelaskan fenomena yang diamati (baca Lexi J. Moleong dalam bukunya
yang bertajuk Metodologi Penelitian Kualitatif 2000:34).
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, berikut ini akan disajikan teori-
teori dari berbagai referensi yang berkaitan dengan penelitian ini.
Menurut Terry dan Rue (2000:1) manajemen adalah suatu proses atau
kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok
orang-orang kearah tujuan-tujuan organisasional atau maksud-maksud yang nyata.
Manajemen adalah suatu kegiatan, yang pelaksanaannya adalah disebut managing
(pengelolaan) sedang pelaksananya disebut manager atau pengelola.
15
Untuk mendeskripsikan pengelolaan (manajemen) paduan suara El-
Shaddai penulis mengacu kepada pendekatan ilmiah dalam ilmu manajemen.
Pertama, melalui pendekatan sistem sosial yang menitik beratkan bahwa
manajemen harus berorientasi sosiologis, berurusan dengan berbagai
kelompok sosial dan hubungan dengan budayanya. Kedua, melalui pendekatan
sistem-sistem maksudnya satu sistem dapat dipandang sebagai suatu kumpulan
dua komponen atau lebih, yang saling memiliki pola hubungan tertentu, dan
satu kegiatan menimbulkan reaksi pihak lain. Dengan kata lain, sebuah sistem
adalah seperangkat komponen yang saling berhubungan dan saling
beraksi.Sebuah rencana manajemen, dapat digambarkan sebagai suatu sistem
dengan manusia, uang, mesin, bahan-bahan informasi, dan kekuasaan. Teori
ini juga menggunakan lima fungsi utama untuk mengkaji fungsi-fungsi
manajemen yang dikemukakan oleh Terry dan Rue (2000:9-10), antara lain:
1. Planning atau dalam bahasa Indonesia perencanaan, yaitu menentukan
tujuan-tujuan yang hendak dicapai pada masa yang akan datang dan
apa yang harus diperbuat agar dapat mencapai tujuan-tujuan itu.
2. Organizing atau dalam bahasa Indonesia pengorganisasian, adalah
mengelompokkan dan menentukan berbagai kegiatan penting dan
memberikan kekuasaan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan itu.
3. Staffing (penentuan sumber daya manusia) yaitu menentukan
keperluan-keperluan sumber daya manusia, pengerahan, penyaringan,
latiha, dan pengembangan tenaga kerja.
16
4. Motivating, yaitu mengarahkan atau menyalurkan perilaku manusia
kearah tujuan-tujuan yang hendak dicapai.
5. Controlling, yang dalam bahasa Indonesia lazim disebut dengan
pegawasan, yaitu kegiatan dalam bentuk mengukur pelaksanaan sesuai
dengan tujuan-tujuan, menentukan sebab-sebab penyimpangan dan
mengambil tindakan korektif yang diperlukan.
Melalui teori manajemen dengan dua pendekatan tersebut, hal ini
berkenaan dengan latar belakang yang penulis kemukakan sebelumnya. Dimana
paduan suara El-Shaddai USU bersifat pelayanan, mereka juga membangun
interaksi dengan masyarakat lainnya melalui kegiatan sosial yang mereka lakukan.
Melalui pendekatan sistem-sistem, paduan suara El-Shaddai juga melibatkan
orang lain dalam setiap perecanaan untuk tujuan-tujuan yang hendak dicapai.
Menurut Murgiyanto (1996:156) kata seni pertunjukan secara
umummemiliki arti tontonan yang bernilai seni seperti drama, tari, musik yang
disajikansecara khusus di depan penonton.
Untuk mendeskripsikan pertunjukan seni oleh paduan suara El-Shaddai
Universitas Sumatera Utara, maka penulis mengunakan teori pertunjukan yang
dikemukakan oleh Singer (1996:164-165) dengan melihat tujuh aspek yang
berkaitan, yaitu: (1) Waktu pertunjukan yang terbatas, (2) Adanya awal dan akhir
pertunjukan, (3) Acara kegiatan yang terorganisir, (4) Sekelompok pemain. (5)
Sekelompok penonton, (6) Tempat pertunjukan, dan (7) Kesempatan untuk
mempertunjukannya.
17
Sama halnya dengan pertunjukan paduan suara El-Shaddai USU setiap
kegiatan harus di konsep dan di organisir terlebih dahulu untuk siap
dipertunjukan. Adanya waktu dan tempat untuk menyelenggarakan pertunjukan
serta sekelompok pemain yang harus mampu membuat penonton merasa puas dan
apresiasi terhadap pertunjukan yang dilaksanakan.
1.5 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam tulisan ini adalah metode
penelitian kualitatif, dalam metode kualitatif, peneliti perlu melibatkan diri dalam
kehidupan subyek. Keterlibatan ini sedikit banyak disebabkan oleh hubungannya
dengan subyek itu. Seperti dikatakan oleh Cottle dalam Bogdan & Taylor
(1973:27):
Memilih metode yang begitu fundamental seperti berbincang-
bincang dengan orang, mendengarkan, berbicara, dan
membiarkan percakapan berjalan sekehendaknya, berarti
kehidupan seseorang harus dilibatkan dalam kehidupan orang
lain, sedang perasaannya sendiri timbul karena bahasa, sejarah,
dan cerita orang lain.
Disini juga penulis menggunakan metode penelitian bersifat desktiptif
seperti yang dikemukakan oleh Koentjaraningrat, (1990:29) mengatakan bahwa
penelitian yang bersifat deskriptif adalah bertujuan untuk memaparkan secara
tepat sifat-sifat suatu individu, keadaan, gejala, atau kelompok tertentu untuk
menentukan atau penyebaran dari suatu gejala ke gejala yang lain dalam suatu
masyarakat.
Dalam melakukan penelitian penulis mengacu pada pendapat Nettl
(1964:62)yang mengatakan ada dua hal yang esensial untuk melakukan
aktivitas penelitiandalam disiplin etnomusikologi, yaitu kerja lapangan (field
18
work) dan kerjalaboratorium (desk work).Kerja lapangan berupa pemilihan
lokasipenelitian, pemililihan informan, pengambilan dan pengumpulan data yang
beruparekaman video, foto, dan hasil wawancara. Kerja laboratorium
berupapenggolahan dari data-data yang telah didapatkan di lapangan untuk
selanjutnyadi analisis hingga membuatnya menjadi sebuah kesimpulan.
1.5.1 Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan dibutuhkan penulis sebagai landasan dalam hal
penelitian yakni dengan mengumpulkan literatur atau sumber bacaan untuk
mendapatkan pengetahuan dasar tentang objek yang di teliti. Sumber-sumber
bacaan ini dapat berupa jurnal, artikel, skripsi/thesis yang berhubungan dengan
paduan suara, buletin, buku seperti Dasar-Dasar Manajemen oleh Terry & Rue,
Manajemen Seni oleh Muhammad Takari, Paduan Suara dan Pemimpinnya oleh
Binsar Sitompul, dan lain sebagainya.
1.5.2 Studi Lapangan
1.5.2.1 Observasi
Salah satu teknik dalam penelitian lapangan adalah dengan melakukan
observasi terhadap objek yang hendak diteliti. Tujuannya adalah untuk mengamati
dengan cermat secara langsung, gunanya agar penulis dapat mengamati serta
memahami apa yang sudah dilakukan Paduan Suara El-Shaddai Universitas
Sumatera Utara Medan untuk menunjukan bagaimana kepengurusan paduan suara
ini untuk mencapai keberhasilan dari program-program yang direncanakan, dan
pertunjukan yang membedakannya dengan paduan suara lainnya.
19
1.5.2.2 Wawancara
Menurut Koentjaraningrat (1991:136) mengatakan bahwa kegiatan
wawancara secara umum terbagi atas tiga kelompok yaitu: persiapan wawancara,
teknik bertanya, dan pencatatan data hasil wawancara. Dalam penelitian ini
penulis menggunakan dua teknik wawancara, yaitu wawancara terfokus dan
wawancara bebas. Wawancara terfokus (focused interview) yaitu teknik
wawancara yang dilakukan dengan mempersiapkan pertanyaan-pertanyaanyang
tidak mempunyai struktur namun pertanyaan yang ditanyakan tetapterpusat pada
satu pokok yaitu apa yang menjadi pokok permasalahan. Sedangkan, wawancara
bebas (free interview) dimana pertanyaan-pertanyaanyang peneliti ajukan kepada
informan berlangsung dari satu masalah kemasalah lain namun tidak keluar dari
topik permasalahan. Dalam teknik wawancara penulis melakukan wawancara
terhadap berberapa sumber/informan yang menjadi sumber informasi melalui
penelitian ini:
1. Selaku informan kunci pertama, penulis memilih Rudolf Nababan
yang memiliki jabatan di dalam paduan suara El-Shaddai sebagai
Pemimpin dan sekaligus pelatih dalam paduan suara ini. Wawancara
dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai gaya dan konsep
pertunjukan yang mereka lakukan.
2. Selaku informan kunci yang kedua adalah Theresia Batubara sebagai
Ketua BPH (Badan Pengurus Harian) Paduan Suara El-Shaddai.
Wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai sistem
kepengurusan paduan suara ini.
20
3. Selaku informan kunci ketiga yaitu Hothita Banuareah yang sudah
lama bergelut didalam paduan suara ini kurang lebih 18 tahun
lamanya, wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi
mengenai kegiatan-kegiatan yang dilakukan paduan suara ini
disepanjang usianya.
1.5.2.3 Perekaman
Perekaman dalam penelitian ini sangat penting untuk mengumpulkan data.
Penulis melakukan perekaman dengan cara perekaman audio maupun video
dengan menggunakan kamera Cannon 1300D dan Handphone Android, yang akan
berfungsi nantinya untuk menganalisis data di meja kerja. Cara yang kedua
penulis mendapatkan dokumentasi dalam bentuk gambar.
1.5.3 Kerja Laboratorium
Pelaksanaan kerja laboratorium berupa pengolahan dari data-data yang
sudah didapatkan di lapangan, mulai dari observasi, wawancara, dan perekaman.
Kemudian hasil data yang diperoleh diuraikan dengan teknik deskriptif yang
digunakan untuk mendeskripsikan data sesuai dengan kebutuhan tulisan ini. Ada
juga data yang diperoleh dengan cara menonton video dokumentasi yang sudah
ada sebelumnya, juga yang tersedia di youtube, dan mengamati langsung di
tempat latihan. Kemudian hasilnya dicatat dan selanjutnya di olah dalam kerja
laboratorium.
21
1.6 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian diadakan di sekretariat paduan suara El-Shaddai yang
terletak di Jl. Harmonika, No. 45 pasar I, Padang Bulan-Medan, karena di tempat
ini merupakan pusat sekretariat, kegiatan, maupun latihan paduan suara El-
Shaddai USU.
22
BAB II
PADUAN SUARA EL-SHADDAI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
2.1 SejarahBerdirinya Paduan Suara El-ShaddaiUSU
Sejarah dapat diartikan sebagai kejadian atau peristiwa yang benar-benar
terjadi pada masa lampau atau pengetahuan mengenai uraian tentang peristiwa
dari kejadian tersebut. Demikian dengan paduan suara El-Shaddai yang sudah
berumur 22 tahun juga memiliki sejarah awal terbentuknya paduan suara ini.
Cikal bakal terbentuknya Paduan Suara El-Shaddai USU berawal dari
diadakannya perayaan Lustrum V FMIPA USU pada Agustus 1995 atas inisiatif
panitia dan koordinator dibidang kesenian dan hiburan Lustrum yaitu Bapak Drs.
Immanuel Meliala, Apt dosen jurusan Farmasi FMIPA (sekarang menjadi fakultas
Farmasi) dan anggota panitianya adalah Robert Manurung, wewenang untuk
mencari pelatih dan membentuk paduan suara diberikan kepada Robert Manurung
yang pada akhirnya menemukan Hippu Roni Manurung dan memberi wewenang
untuk melatih paduan suara tersebut.
Hippu Roni Manurung merupakan mahasiswa Fisika stambuk 1990 yang
telah memiliki bakat dan kegemaran berseni suara dan merupakan salah satu
anggota dari paduan suara Consolatio pada waktu itu. Kemudian Hippu Roni
Manurung membentuk paduan suara untuk mengisi perayaan Lustrum tersebut,
pada waktu itu jumlah anggota sekitar 32 orang dimana anggotanya berasal dari
fakultas MIPA saja. Beberapa anggota terdiri dari berbagai jurusan, berbeda suku,
dan ada juga anggota yang beragama Muslim karena sifatnya pada masa itu
adalah Nasional dan lagu-lagu yang dibawakan adalah lagu Indonesia Raya dan
23
lagu-lagu Nasional untuk mengisi acara perayaan Lustrum V FMIPA USU
tersebut. Paduan suara yang telah dibentuk tidak berlangsung lama dan setelah itu
bubar begitu saja (wawancara, Sabtu 14 Juli 2018, pukul 20.00 WIB dengan
Hippu Roni Manurung).
Kemudian pada Desember 1995 waktu itu tepat perayaan natal Universitas
Sumatera Utara dengan panitia perayaan Natal dari fakultas MIPA USU. Salah
seorang anggota panitia Natal yang bernama Marlin Ginting meminta kembali
Hippu Roni Manurung untuk membentuk paduan suara yang anggotanya
beragama Kristen untuk mengisi acara perayaan Natal tersebut. Sebagian anggota
dari paduan suara perayaan Lustrum menjadi anggota paduan suara untuk mengisi
acara perayaan Natal USU. Beberapa anggota diantaranya adalah Lamsar
Sihombing, Mangara Simanjuntak, Asman Silaban, Hotlion Sihombing, Enderson
Siahaan, Debora Hutagaol, Mardame Sinaga, dan termasuk pelatih yaitu Hippu
Roni Manurung. Paduan suara yang telah dibentuk pada perayaan Natal USU itu
kemudian kembali bubar.
Pada bulan Maret 1996 beberapa anggota yang pernah mengisi acara-acara
tersebut merundingkan kembali bersama Hippu Roni Manurung untuk
membentuk paduan suara permanen. Salah satu tujuan utama alasan mereka untuk
membentuk paduan suara permanen adalah bagaimana supaya paduan suara ada di
fakultas MIPA USU. Karena pada waktu itu ada beberapa paduan suara yang
sudah terbentuk di beberapa fakultas di Universitas Sumatera Utara, seperti
Paduan Suara Mahasiswa di fakultas Kedokteran, fakultas Pertanian, dan fakultas
Sastra.
24
Setelah dilakukan diskusi yang panjang dan sudah membentuk rapat untuk
melakukan pencarian nama terhadap paduan suara yang ingin dibentuk dan
merupakan tugas untuk masing-masing anggota. Dari beberapa nama paduan
suara yang diusulkan oleh para pendiri, nama El-Shaddai yang menjadi pilihan
nya. Nama El-Shaddai sendiri diusulkan oleh Mardame Sinaga. Kemudian
disepakati nama paduan suara ini menjadi Paduan Suara El-Shaddai FMIPA USU
karena anggota dari paduan suara ini merupakan mahasiswa/i Kristen dari
berbagai jurusan di fakultas MIPA USU.
Nama EL SHADDAI diambil dari bahasa Ibrani yang berarti Allah Yang
Mahakuasa. Nama itu merupakan gabungan dari nama EL yang merupakan
kependekan dari ELOHIM yang berarti Allah Pencipta, kemudian SHADDAI
berarti Mahakuasa. Pengertian nama Tuhan yang Mahakuasa itu terlihat seperti
pada ayat Kejadian 17:1b (“Akulah Allah yang Mahakuasa [EL SHADDAI],
hiduplah di hadapan-Ku dengan tidak bercela”).
Dengan demikian paduan suara El-Shaddai FMIPA USU resmi berdiri pada
tanggal 15 Mei 1996. Organisasi sudah dibentuk pada waktu ini dengan syarat
adanya kepengurusan terdiri dari ketua, sekretaris, bendahara, pelatih serta adanya
anggara dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART). Sebagaimana dengan
layaknya organisasi tentunya paduan suara ini memiliki sekretariat namun pada
dasarnya paduan suara ini tidak memiliki sekretariat, latihan diadakan di kampus
tepatnya di ruangan IMK (Ikatan Mahasiswa Kristen), dibeberapa rumah anggota,
dan dibeberapa ruang kelas di kampus MIPA USU. Selama 6 bulan latihan
25
dengan kondisi tidak memiliki tempat latihan yang tetap karena selalu berpindah-
pindah tempat.
Pada tahun 1997 dengan kerja keras anggota dan pengurus untuk mencari
tempat latihan yang tetap pada akhirnya memiliki sekretariat di jalan Berdikari
No. 96c Pasar I Padang Bulan, Medan. Dengan kondisi ruangan 3x4m dimana
anggotanya terdiri dari 30 orang dimana anggotanya terdiri dari sopran, alto,
tenor, dan bass atau disebut dengan paduan suara campuran. Sekretariat
digunakan untuk latihan dan mendiskusikan segala sesuatu yang penting untuk
setiap perencanaan. Jadwal latihan terbentuk dua kali dalam satu minggu yaitu
pada hari Selasa dan Sabtu. Oleh karena paduan suara El-Shaddai USU bersifat
pelayanan keKristenan maka lagu-lagu yang dibawakan bersumber dari Buku
Ende, Kidung Jemaat yang sudah di aransemen dan lagu keagamaan musica sacra
dari berbagai era.
Sekretariat ini ditempati dengan tidak menetap dan tempatnya bisa
berpindah-pindah kapanpun, hal itu diakibatkan oleh karena sistem penyewaan
tempat dengan masa satu tahun penyewaan.
Awalnya, sesuai dengan nama paduan suara ini hanya beranggotakan
mahasiswa Kristen fakultas MIPA saja, namun seiring berjalannya waktu
beberapa anggota ada yang terdiri dari beberapa fakultas diluar dari fakultas
MIPA. Kemudian pada tahun 1998 paduan suara ini akhirnya terbuka untuk
seluruh mahasiswa Kristen yang ada didalam maupun diluar lingkungan
Universitas Sumatera Utara.kemudian berkembang lagi dengan memperluas
keanggotaan dengan ketentuan yang telah diatur dalam AD/ART sebagai anggota
26
luar biasa. Pada saat itu ada anggota yang berasal dari Universitas Methodis,
Universitas Nommensen, dan beberapa Universitas yang ada di kota Medan. Dari
latar belakang anggota yang ada kemudian nama paduan suara El-Shaddai FMIPA
USU berubah nama menjadi Paduan Suara El-Shaddai USU.
Paduan suara ini tidak berdiri sendiri namun didampingi oleh beberapa
dosen yang aktif memperhatikan perkembangan paduan suara ini yang disebut
sebagai Pembina. Arti dari kata pembina disini adalah seseorang yang dapat
membina, mengarahkan dan mengevaluasi setiap kinerja paduan suara El-Shaddai
USU. Sejak paduan suara ini berdiri sampai sekarang ada beberapa pembina yang
pernah mendampingi paduan suara ini, yaitu Bapak DR. Jamahir Gultom yang
telah membina dimulai pada tahun 1996-2001, bersamaan dengan Bapak Drs.
Pangeran Sianipar, MSc membina selama pada tahun 1996-2012, namun pembina
ini tidak lagi aktif didalam paduan suara El-Shaddai USU. Pada saat sekarang ada
dua pembina yang masih terus memperhatikan dan memberikan arahan kepada
paduan suara El-Shaddai USU ini yaitu Bapak Ir. Rudolf Sitorus, MLA yang
sudah lama menjadi pembina paduan suara ini dimulai tahun 2009 hingga
sekarang. Beliau adalah seorang dosen Arsitektur Universitas Sumatera Utara.
Beliau menyelesaikan pendidikan sarjana dan meraih gelar insinyur dari Institute
Teknologi Bandung kemudian melanjutkan pendidikannya di Ball State
University Muncie Indiana Amerika Serikat dan meraih gelar Master of
Landscape Architecture. Kedua, Bapak Dr. Rustam Effendy Nainggolan, MM
yang baru memulai pembinaan nya di paduan suara El-Shaddai USU pada awal
tahun 2018, beliau adalah seorang pejabat pemerintahan daerah Sumatera
27
Utara.Beliau menempuh pendidikan ilmu pemerintahan di IIP Jakarta dan
memperoleh gelar sarjana pada tahun 1981 . Kemudian menyelesaikan
pendidikan pascasarjana program Manajemen di Universitas Sumatera Utara pada
tahun 1999, dan pendidikan program Doktor Perencanaan Wilayah di Universitas
Sumatera Utara tahun 2008.
Pada saat ini jumlah anggota pada paduan suara El-Shaddai USU adalah
sebanyak 29 orang penyanyi. Dengan jumlah suara Sopran 11 orang, Alto 4
orang, Tenor 7 orang, dan Bass 7 orang. Para anggota yang bergabung berasal dari
kalangan mahasiswa dan juga yang sedang bekerja. Begitu juga dengan waktu
lamanya bergabung ada yang sudah 11 tahun atau yang disebut dengan senior, ada
yang sudah 2 sampai 5 tahun, dan ada banyak juga anggota yang baru bergabung.
Hal ini disebabkan ada beberapa anggota yang tidak dapat bertahan lama di
paduan suara El-Shaddai USU karena kedisiplinan latihan serta waktu yang tidak
dapat disesuaikan oleh anggota.
2.2 Visi dan Misi Paduan Suara El-Shaddai USU
Keberadaan visi dan misi bagi organisasi mutlak perlu dan memiliki
kedudukan yang penting bagi organisasi tersebut. Karena dengan visi dan misi
organisasi dapat merencanakan keadaan di masa datang. Visi dan misi sebagai
bagian dari perencanaan strategis harus dibuat dengan sungguh-sungguh karena
didalamnya terkandung gambaran mengenai masa depan yang diidamkan. Visi
dan misi dibuat secara tertulis kemudian disosialisasikan kepada seluruh satuan-
satuan organisasi, sehingga kesadaran akan masa depan yang diharapkan tidak
hanya memandu para pemimpin organisasi, melainkan menjadi haluan seluruh
28
warga dalam organisasi. Dengan demikian setiap organisasi sudah pasti memiliki
visi dan misi bagi organisasinya, begitu juga paduan suara El-Shaddai USU yang
membentuk organisasi dimana terdapat visi dan misi didalamnya, diantaranya:
2.2.1 Visi
Paduan Suara El-Shaddai USU bertujuan untuk menggali dan
mengembangkan minat dan bakat seni bernyanyi untuk pelayanan kerohanian
maupun pelayanan umum dalam paduan suara.
2.2.2 Misi
1. Memberikan tempat bagi kaum muda mudi untuk mengembangkan
talenta bernyanyi.
2. Melakukan kegiatan yang menunjang perkembangan paduan suara.
3. Memberikan dan meningkatkan pelayanan kerohanian dan pelayanan
umum.
4. Menanamkan nilai dasar pelayanan serta unsur-unsur pelatihan dalam
musik kepada anggota untuk membangun paduan suara yang
berkualitas.
2.3 Kesekretariatan
Kesekretariatan dalam sebuah organisasi biasanya disebut sebagai tempat
orang-orang dalam melakukan aktivitas mereka ketika menjalankan organisasi
nya. Paduan suara El-Shaddai juga memiliki sekretariat yang beralamatkan di Jl.
Harmonika No. 45 Pasar 1 Padang Bulan, Medan. Tempat ini merupakan sebuah
rumah kontrakan, oleh karena itu paduan suara ini belum mempunyai
rumah/sekretariat yang tetap untuk mereka berlatih musik vokal dan mengadakan
29
rapat dan tidak menutup kemungkinan suatu saat sekretariat paduan suara ini akan
berpindah tempat. Tempat ini juga bukan hanya digunakan ketika mereka latihan
saja tetapi segala arsip, surat menyurat, dokumentasi, dan segala perlengkapan
kostum berada di sekretariat paduan suara El-Shaddai USU.
Seperti biasa sekretariat paduan suara digunakan untuk aktivitas berlatih
musik vokal, aktivitas latihan biasa dilakukan pada hari Selasa dan Kamis pada
pukul 19.00 WIB, berbeda lagi jadwal latihan untuk anggota baru yang baru saja
direkrut dan biasanya diberi hari tersendiri untuk mereka berlatih, tepatnya pada
hari Rabu pukul 19.00 WIB. Kegiatan latihan rutin dalam paduan suara El-
Shaddai USU ini diadakan setiap dua minggu sekali, kecuali menjelang suatu
event tertentu. Misalnya apabila mendekati waktu pementasan (konser) atau
mendekati waktu kompetisi, maka akan diberlakukan penambahan waktu latihan.
Bahkan, tidak jarang latihan akan diadakan setiap hari ketika mendekat event
tersebut. Setiap penyaji diwajibkan hadir sesuai dengan jadwal yang telah di
tetapkan. Kehadiran merupakan hal yang utama dalam paduan suara ini, tujuannya
adalah agar setiap penyanyi mendapat latihan yang lebih intensif. Dengan
demikian kemampuan dalam penguasaan lagu-lagu yang akan dinyanyikan akan
lebih baik lagi.
30
Denah sekretariat Paduan Suara El-Shaddai USU dapat di jelaskan sebagai
berikut:
Sekretariat berada di Jl. Harmonika, No. 45 Pasar I Padang Bulan, Medan
Kamar K. Mandi
Dapur
Ruang Perlengkapan
R.Kostum
Ruang Tamu
Lokasi Latihan Garasi Mobil
Tabel 2.1: Keterangan denah lokasi sekretariat
No. Tempat Ukuran (m) Keterangan
1. Lokasi Latihan 4x8 Dengan kondisi lokasi
latihan yang sempit
ditangani dengan
menggunakan trap (papan
bertingkat)
2. Ruang Perlengkapan 3x4 Tempat alat musik piano,
dokumen, dan arsip lainnya
3. Kamar 3x4 Tidak berfungsi
4. Kamar Mandi 2x1 Berfungsi
5. Dapur 2x2 Berfungsi
6. Ruang Kostum 2x2 Lokasi tempat aksesoris dan
kostum
7. Garasi Mobil 3x3 Tidak berfungsi
8. Ruang Tamu 4x4 Berfungsi
31
2.4 Sistem Manajemen Paduan Suara El-Shaddai USU
Sistem manajemen paduan suara El-Shaddai USU tidak dikelola atau
dimiliki perorangan melainkan sebuah organisasi yang sengaja dibentuk untuk
mengerjakan pelayanan kemanapun dan dimanapun paduan suara ini ditugaskan.
Ketika saya mengadakan penelitian hal yang pertama saya tanyakan adalah
bagaimana sistem manajemen dalam paduan suara ini. seorang informan saya
menjawab bahwa paduan suara ini sudah mempunyai kepengurusan yang terus di
regenerasikan sejak pertama kali dibentuk, hal itu diketahui dari pengurus paduan
suara El-Shaddai yang berganti setiap periode kepengurusan yaitu yang terdiri
dari ketua, sekretaris, wakil sekretaris, bendahara, wakil bendahara, dan pelatih.
Menurut penulis sistem manajemen yang digunakan pada paduan suara ini adalah
sistem manajemen yang mengadopsi dari dunia Barat. Adapun masa
kepengurusan Badan Pengurus Harian (BPH) paduan suara El-Shaddai USU ini
satu periode dalam satu tahun yang sesuai dengan AD/ART, namun jika dilihat
ada nama yang sama dalam kepengurusannya yang terdiri dua sampai tiga kali
periode adalah nama-nama tersebut yang diangkat dan terpilih kembali menjadi
BPH. Berikut ini dideskripsikan periode kepengurusan paduan suara El-Shaddai
USU:
Masa Kepengurusan Periode 1996-2018
1. Periode 1996-1998
Ketua : Hotlion Sihombing
Wakil Ketua : Lamsar Sihombing
Sekretaris : Maruli Simarmata
32
Bendahara : Debora Hutagaol
Pelatih : Hippu Roni Manurung
2. Periode 1998-2000
Ketua : Lamsar Sihombing
Sekretaris : Jhon Martin Hutasoit
Bendahara : Fronita Girsang
Pelatih : Hippu Roni Manurung/Mangara Simanjuntak/
Ridwan Sipayung
3. Periode 2000-2003
Ketua : Rudolf Aristeus Nababan
Wakil Ketua : Rudi Jasper Simanjuntak (2000-2001)
Sekretaris : Sembi Hutagaol
Bendahara : Esther Tampubolon
Wakil Bendahara : Elida Tobing (2000-2001)
Pelatih : Mangara Simanjuntak/Halomoan Tampubolon
4. Periode 2003-2004
Ketua : Roos Natalina Sihotang
Sekretaris : Lokkot Hasudungan Hutajulu
Bendahara : Hothita RMP Banuareah
Pelatih : Rudolf Aristeus Nababan
5. Periode 2004-2006
Ketua : STT Subarta Sagala
Wakil Ketua : Sembi Hutagaol (2004-2005)
33
Sekretaris : Lisa Sitepu
Bendahara : Netty L. Tobing
Pelatih : Hallomoan Tampubolon (2004-2005)
Rudolf Aristeus Nababan (2005-2006)
6. Periode 2006-2007
Ketua : Sion Hasian Simbolon
Wakil Ketua : Lely Sitorus Pane
Sekretaris : Asima Aritonang (2006)
July Artaty Hutabarat (2007)
Bendahara : Tangi Pane
Pelatih : Rudolf Aristeus Nababan
7. Periode 2007-2009
Ketua : Lely Sitorus Pane
Wakil Ketua : STT Subarta Sagala
Sekretaris : July Artaty Hutabarat
Bendahara : Hothita RMP Banuareah
Pelatih : Rudolf Aristeus Nababan
8. Periode 2009-2010
Ketua : Ondy Yohan Tambunan
Wakil Ketua : Alam Panuturi Simatupang
Sekretaris : Flora Gultom
Bendahara : Lamsihar Pakpakhan (2009)
Siska Maria Aritonang (2009-2010)
34
Pelatih : Rudolf Aristeus Nababan
9. Periode 2010-2012
Ketua : Binsar Nomensen Hasiolan Nababan
Wakil Ketua : Leonardo Da Vinsi Nainggolan (2011 awal)
Sekretaris : Debora Siahaan (2010)
Wakil Sekretaris : Ramses Sinaga
Bendahara : Siska Maria Aritonang
Wakil Bendahara : Heni Yanita Sitorus
Pelatih : Rudolf Aristeus Nababan
10. Periode 2012-2013
Ketua : Disa Evawani Silaen
Wakil Ketua : Ramses Sinaga
Sekretaris : Mario King Sianipar
Bendahara : Suryadi Xu
Pelatih : Rudolf Aristeus Nababan
11. Periode 2013-2014
Ketua : Herly Marlina Silaban
Wakil Ketua : Matius Julianto Situmorang
Sekretaris : Lisparyanda Sihombing
Bendahara : Handiman Waruwu
Pelatih : Rudolf Aristeus Nababan
35
12. Periode 2014-2015
Ketua : Aprinsyah Panjaitan
Wakil Ketua : Ricky Arita Berutu
Sekretaris : Mega Desi Lumban Gaol
Bendahara : Sriwinta Sihotang
Pelatih : Rudolf Aristeus Nababan
13. Periode 2015-2018
Ketua : Theresia Batubara
Wakil Ketua : Robi Bangun (2015)
Sekretaris : Yashica Padesi Situmorang
Bendahara : Janita Pebina Gurusinga
Pelatih : Rudolf Aristeus Nababan
36
BAB III
DESKRIPSI PENGELOLAAN PADUAN SUARA EL-SHADDAI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Pada bab ini penulis mendeskripsikan mengenai pengelolaan paduan suara
EL-Shaddai Universitas Sumatera Utara. Pengelolaan yang dimaksud antara lain,
organisasi dan produksi. Didalam produksi juga terdapat tentang pemasaran
produksi, hal itu dilihat bagaimana paduan suara El-Shaddai USU memasarkan
produk maupun organisasinya. Disamping itu terdapat pengelolaan mengenai
program kegiatan yang telah ditetapkan oleh paduan suara El-Shaddai USU,serta
adanya pelatihan yang dikerjakan secara berkelanjutan.
3.1 Organisasi
Sebuah Organisasi yang didirikan mempunyai maksud dan tujuan yang
hendak dicapai secara bersama-sama dengan orang lain, dimana manusia
mempunyai peranan yang sangat penting terhadap didirikannya sebuah organisasi.
Oleh karena manusia disebut dengan makhluk sosial sehingga ia membutuhkan
orang lain untuk mencapai tujuannya. Sebab manusia itu tidak dapat mengerjakan
pekerjaannya seorang diri. Didalam melakukan usaha tersebutlah manusia itu
harus bekerja sama dengan yang lainnya dengan sistem kerja yang terstruktur dari
sekelompok orang melalui pembagian tugas masing-masing yang sudah disepakati
bersama sehingga membetuk sebuah organisasi dan memerlukan organisasi guna
mencapai tujuan yang diinginkan.
Menurut Louis A. Allen (1975) “We can define organization as the process
of identifying and the grouping the work to be performed, defining and delegating
responsibility and authority, and estabilishing relationship for the purpose of
37
enabling people to work most effectively together in accomplishing objectives”.
Dapat diartikan sebagai berikut: Kita dapat mendefenisikan organisasi sebagai
proses penentuan dan pengelompokan pekerjaan yang akan dikerjakan,
menetapkan dan melimpahkan wewenang dan tanggung jawab, dengan maksud
untuk memungkinkan orang-orang bekerja sama secara efektif dalam mencapai
tujuan.
Berdasarkan pendapat Malayu S.P. Hasibuan dalam bukunya yang berjudul
Organisasi dan Motivasi (1996:26) mengatakan bahwa didalam pengelolaan
(manajemen) organisasi sangatlah penting, dikarenakan:
1. Organisasi adalah syarat utama adanya manajemen, tanpa organisasi
manajemen tidak ada.
2. Organisasi merupakan wadah dan alat pelaksanaan proses manajemen
dalam mencapai tujuan.
3. Organisasi adalah tempat kerjasama formal dari sekelompok orang dalam
melakukan tugas-tugasnya.
4. Organisasi mempunyai tujuan yang ingin dicapai.
Paduan suara El-Shaddai USU memang terlihat seperti sekelompok orang
yang aktivitas utamanya adalah bernyanyi. Dapat dikatakan bahwa paduan suara
El-Shaddai USU melakukan kegiatan berkesenian, akan tetapi paduan suara El-
Shaddai USU juga melakukan kegiatan organisasi hal itu terbukti dengan adanya
tujuan bersama, adanya manusia yang mengelola organisasi, adanya struktur,
maksudnya hubungan dan kerja sama antara manusia yang satu dengan yang
lainnya , adanya pekerjaan dan pembagian pekerjaan.
38
Sehingga ke lima fungsi utama manajemen yang dikemukakan oleh Terry
dan Rue (2000:9-10) dapat juga dilihat di dalam organisasi paduan suara El-
Shaddai USU, antara lain:
1. Planning atau perencanaan
Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan dan untuk memenuhi
tujuan tersebut. Menurut hasil wawancara dengan informan perencanaan
yang dilakukan mencapai waktu setengah tahun sampai dengan satu tahun
memiliki waktu yang cukup panjang terkhusus dalam merencanakan event
yang besar seperti kegiatan konser tahunan dan mengikuti kompetisi.
Beberapa pengurus, angggota, dan pelatih melakukan perencaan secara
bersama-sama dan tidak pernah dilakukan oleh seorang diri.
2. Organizing atau pengorganisasian
Didalam organisasi paduan suara El-Shaddai USU ini ada juga sistem
pengorganisasian atau yang disebut dengan pembagian tugas-tugas oleh
masing-masing anggota, yang memiliki hak untuk mengorganisasikan
anggota adalah ketua BPH (Badan Pengurus Harian). Seorang anggota
akan dipilih BPH untuk menjadi koordinator setiap pengurus seksi dan
kemudian memilih anggota-anggotanya. Setiap seksi memang sudah
memiliki tanggung jawab nya masing-masing, akan tetapi beberapa
koordinator dan anggota juga saling bekerja sama untuk melakukan tugas-
tugas bersama seperti halnya dalam pencarian dana, semua anggota wajib
bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.
3. Staffing atau penentuan sumber daya manusia
39
Dalam penentuan sumber daya manusia di paduan suara El-Shaddai ini
memiliki cara tersendiri, anggota yang ingin bergabung terlebih dahulu
harus mengikuti tes vokal oleh pelatih, apabila ada anggota yang
kemampuan bernyanyi nya kurang tidak pernah dinyatakan gugur untuk
bergabung di paduan suara tersebut. Namun yang berhak menentukan
anggota agar menjadi sah sebagai anggota tetap ialah BPH.
4. Motivating atau pengarahan
Untuk memberikan pengarahan atau motivasi kepada anggotanya pada
waktu proses latihan berlangsung adalah pelatih, baik itu mengarahkan
untuk memperbaiki yang salah ketika dalam bernyanyi dan juga
memotivasi anggota agar tetap melakukan teknik dan latihan bernyanyi
dengan baik. Namun untuk memotivasi anggota didalam keseharian
seperti keterlambatan kehadian anggota, ketidak disiplinan anggota, dan
lain-lain, maka BPH mempunyai hak untuk mengarahkan atau memotivasi
anggota-anggota tersebut.
5. Controlling pengawasan
Proses pengawasan bertujuan untuk memastikan bahwa jalannya suatu
kegiatan sesuai dengan rencana yang ditetapkan, keseluruhan pengawasan
dilakukan oleh seluruh anggota yang terbeban didalam nya yang telah
dikelompokkan kedalam masing-masing tugas, seperti halnya pelatihan,
surat menyurat, dana, peralatan, atau bahkan masalah yang terjadi pada
waktu pertunjukan semuanya dikerjakan secara bersama-sama.
40
3.1.1 Struktur Organisasi Paduan Suara El-Shaddai USU
Struktur organisasi adalah suatu gambar yang menggambarkan tipe
organisasi atau bagan organisasi (organization chart), pendepartemenan
organisasi, kedudukan dan jenis wewenang pejabat, bidang dan hubungan
pekerjaan, garis perintah dan tanggung jawab, rentang kendali dan sistem
pimpinan organisasi (Hasibuan 1996:26).
Pada masa sekarang ini beberapa sistem pengelolaan atau manajemen dari
budaya Barat diambil oleh kelompok-kelompok kesenian yang terdapat di
Nusantara ini, seperti yang dikemukakan oleh Muhammad Takari:
Bentuk organisasi kesenian banyak yang menggunakan sistem
organisasi Barat, seperti adanya ketua, wakil ketua, sekretaris, wakil
sekretaris, bendahara, wakil bendahara, ketua bidang musik, ketua
bidang tari, tata busana, make-up, manajer panggung, dan lain-
lainnya. Dalam kebudayaan Barat sistem manajemen seperti ini
disebut sebagai sistem organisasi bentuk garis (2008:90).
Demikian halnya dengan Paduan Suara El-Shaddai USU yang telah
mengadopsi sistem organisasi yang berasal dari Barat. Struktur organisasi
dirancang dan dibangun sesuai dengan perkembangan organisasi dan sesuai
dengan sumber-sumber kemampuannya. Keadaan ini juga terlihat dalam Paduan
Suara El-Shaddai USU dimana pendepartemenan organisasinya masih disusun
secara sederhana.
Supardi 2002 dalam bukunya prinsip dasar organisasi mengatakan bahwa
tipe struktur organisasi yang menggunakan tipe piramid yaitu dimana bentuk
bagan organisasi yang saluran wewenangnya dari puncak pimpinan sampai
dengan satuan organisasi atau pejabat terendah disusun dari atas kebawah, atau
sebaliknya.
41
Dalam paduan suara El-Shaddai ini yang mempunyai hak dalam membuat
keputusan adalah Badan Pengurus Harian (BPH). Menurut hasil wawancara
dengan Theresia Batubara selaku BPH di PS El-Shaddai USU (wawancara tanggal
29 Mei 2018) kedudukan tertinggi dalam organisasi Paduan Suara El-Shaddai ini
adalah Rapat Umum Anggota, kemudian disusul oleh Badan Pengurus Harian
yang terdiri dari ketua, sekretaris, bendahara atau biasanya dalam bagan
organisasi hanya disebut sebagai BPH saja. Hal yang sama juga terlihat dari
peraturan-peraturan yang ada dalam paduan suara ini yang disepakati bersama
oleh seluruh anggota yang terdapat dalam AD/ART.
Kedudukan pelatih tidak berada dibawah kedudukan BPH tetapi pelatih
merupakan pendamping dari BPH yang juga mempunyai hak kepemimpinan
untuk mengarahkan dan memotivasi setiap anggota. Kemudian pembina dan
selanjutnya pengurus seksi seksi. Pengurus seksi dibentuk, dipilih, dan ditetapkan
oleh BPH sesuai dengan keperluan dan fungsinya untuk melaksanakan tujuan dan
usaha organisasi. Berikut ini merupakan struktur organisasi Paduan Suara El-
Shaddai USU:
42
43
3.1.1.1 Rapat Umum Anggota
Dalam kepengurusan paduan suara El-Shaddai kekuasaan tertinggi berada
pada rapat umum anggota, tidak berada pada BPH maupun pelatih. Setiap
pengambilan keputusan dilakukan secara musyawarah untuk mufakat dan itu ada
dalam rapat umum anggota. Rapat umum anggota hanya bisa dilakukan satu kali
periode kepengurusan, seperti pergantian BPH yang terjadi satu kali dalam satu
tahun. Kemudian mengevaluasi, dan menilai laporan pertanggungjawaban BPH.
Memilih, mengangkat, menetapkan atau memberhentikan BPH. Menetapkan atau
mengubah AD/ART (Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga). Rapat
umum anggota akan dikatakan sah apabila dihadiri dengan 2/3 dari jumlah
anggota yang ada. Dalam organisasi paduan suara El-Shaddai rapat umum
anggota merupakan bagan yang tertinggi kemudian disusul oleh BPH dan pelatih.
3.1.1.2 Badan Pengurus Harian (BPH)
Badan Pengurus Harian (BPH) adalah pengurus harian dari organisasi
yang berfungsi untuk memimpin, mengontrol, dan mengkoordinir setiap program
kerja yang telah ditetapkan. Badan Pengurus Harian (BPH) dalam paduan suara
El-Shaddai terdiri dari ketua, wakil ketua, sekretaris, dan bendahara. Kebijakan
dan wewenang tertinggi dalam kepengurusan berada di tangan BPH secara
institusional (kelembagaan). Setiap pengadaan rapat BPH memiliki tugas dalam
memimpin jalan nya rapat. BPH memiliki hak dalam pemberian sanksi kepada
setiap anggota apabila melakukan pelanggaran terhadap kedisiplinan yang
ditetapkan. Berikut adalah fungsi dan tugas kerja dari Badan Pengurus Harian,
yaitu:
44
a. Menjalankan dan mempertanggungjawabkan regenarasi kepengurusan
selanjutnya.
b. Menunjuk seksi-seksi dalam kepanitiaan untuk mensukseskan acara
kegiatan yang direncanakan.
c. Mengontrol dan mengawasi setiap kegiatan yang dilaksanakan, juga turut
andil dalam membantu keperluan acara kegiatan.
d. Bertugas untuk membina hubungan di luar dari paduan suara El-Shaddai
USU.
e. Memberi saran, kritik dan mencari jalan keluar apabila terjadi beda
pendapat ketika melaksanakan suatu kegiatan.
3.1.1.3 Pelatih
Pelatih dalam paduan suara El-Shaddai USU ini juga memiliki hak dan
tugas yang sama dengan BPH, dimana pelatih memiliki kepemimpinan didalam
setiap proses latihan, dan juga untuk mengarahkan anggota didalam setiap
perencanaan kegiatan yang hendak dicapai. Seorang pelatih haruslah mempunyai
keterikatan dan kesetiaan dalam melatih paduan suara ini, hal itu sesuai dengan
peraturan organisasinya. Pelatih harus merupakan alumni dari Universitas
Sumatera Utara, dan pelatih tidak memiliki gaji atau upah apapun yang dapat
diperoleh (wawancara dengan Rudolf Nababan).
Dalam hal ini pelatih yang merangkap jadi conductor (orang yang
memimpin paduan suara). Pelatih yang juga disebut sebagai pemimpin adalah
bertugas untuk mengarahkan kelompok menyanyi atau pemain alat musik agar
bermain bersama-sama, serempak dalam tempo, dinamika, irama, artikulasi,
45
pengkalimatan (phrasing), dan interpretasi yang tepat sesuai komposisi yang
mereka mainkan. Dalam memimpin paduan suara konduktor menggerakkan kedua
tangannya, konduktor boleh menggunakan gerak wajah, kepala, mata dan seluruh
badannya untuk menandakan semua kehendak yang diinginkan sesuai dengan
komposisi musik.
Pelatih paduan suara El-Shaddai USU berasal dari mahasiswa lingkungan
USU juga walaupun beliau sudah menyelesaikan pendidikan nya di Universitas
Sumatera Utara beliau masih aktif melatih paduan suara terutama paduan suara
El-Shaddai USU. Pelatih dalam paduan suara ini tidak memiliki latar belakang
pendidikan musik hanya dapat belajar melalui pengalaman dan beberapa kegiatan
kepelatihan dirigen yang pernah diikutinya. (wawancara pada tanggal 22 Juli
2018, pukul 21.00 WIB).
Pelatih yang sekaligus konduktor paduan suara ini bernama Rudolf
Nababan, ia lahir di Sidikalang pada tanggal 3 Juni 1977. Beliau tertarik dalam
dunia vokal dan musik paduan suara sejak pertama kali memulai studi di
Universitas Sumatera Utara, dan menjadi anggota paduan suara El-Shaddai USU
pada tahun 1998. Selama menempuh pendidikan di bidang sains matematika,
beliau mempelajari vokal dan musik paduan suara secara intensif dengan
mengikuti symposium dan choral clinic lokal dan internasional seperti Aida
Swenson, Chatarina W. Leimena, Binu D Sukaman, Tommyanto Kandisaputra,
Stella Zhou, Peter Chung, dan lain-lain. Beliau mempelajari basic choir
conducting dari Tommyanto Kandisaputra dan mengambil conducting
masterclass oleh Wolfgang Seeliger (Jerman) di Symposium of Bandung Choral
46
Society. Hingga sampai sekarang beliau masih aktif melatih paduan suara El-
Shaddai Universitas Sumatera Utara.
Adapun tugas dan kewajiban yang harus di kerjakan seorang pelatih paduan
suara El-Shaddai Universitas Sumatera Utara, yaitu:
1. Membuat metode latihan dibidang paduan suara
2. Memimpin paduan suara El-Shaddai setiap latihan.
3. Memimpin paduan suara El-Shaddai setiap mengikuti atau
mengadakan acara.
4. Menyusun dan mempersiapkan lagu yang akan dilatih.
5. Harus memiliki pengetahuan, keterampilan, dan wawasan yang baik
dalam teori musik.
6. Mengkoordinir dan menentukan jadwal latihan tambahan (jika
diperlukan).
7. Mengembangkan potensi anggota dalam hal paduan suara.
8. Menyatukan dan mengkoordinir setiap penyanyi agar dapat
mengendalikan tempo, melodi, keseimbangan warna suara, ekspresi
musikal, dan gaya yang benar.
9. Menggali tiap elemen dalam partitur agar menghasilkan suatu betuk
penyajian musikal yang jelas.
3.1.1.4 Pengurus Seksi
Seksi dalam kepengurusan organisasi paduan suara El-Shaddai USU
ditetapkan dan dipilih oleh BPH (ketua). Setiap seksi yang sudah dipilih harus
mengerjakan tugas dan fungsi sebagaimana yang sudah ditetapkan oleh BPH
47
sendiri. Pengurus seksi ini yang kemudian mengambil ahli didalam kepanitiaan
untuk mensukseskan kegiatan yang telah direncanakan. Pada umumnya ada tujuh
pengurus seksi yang selalu digunakan dalam kepanitiaan kegiatan PS El-Shaddai
USU. Setiap koordinator seksi tidak selalu sama tetapi berubah setiap kali
mengadakan kegiatan.
3.1.1.4.1 Seksi Kerohanian
Oleh karena paduan suara El-Shaddai USU berasaskan ajaran keKristenan,
maka dibentuklah seksi kerohanian yang mempunyai fungsi dan tugas kerja
adalah sebagai berikut:
a. seorang koordinator yang memimpin dalam doa sebelum dan sesudah
latihan dan kegiatan lainnya.
b. Mengkoordinir kegiatan pengembangan kerohanian setiap anggota
paduan suara El-Shaddai USU.
c. Mengkoordinir setiap kunjungan sukacita atau dukacita.
3.1.1.4.2 Seksi Humas
Seksi humas biasanya memiliki kemampuan komunikasi yang baik dan
mudah dengan banyak orang. Karena tugas seksi humas adalah yang berhungan
dengan orang-orang untuk menyampaikan informasi mengenai acara dengan
tujuan tertentu. Untuk perihal mengundang orang untuk menjadi objek acara atau
peserta secara langsung. Berikut adalah fungsi dan tugas kerja seksi humas yaitu:
a. Menjalin hubungan dan komunikasi yang harmonis dengan
masyarakat luar.
48
b. Mencari sumber dana dari luar (donatur) serta menandatangani surat
kerja sama.
c. Mengusahakan tempat pelaksanaan kegiatan perlombaan dan tempat
acara kegiatan.
d. Menyampaikan informasi kepada publik mengenai pemasaran
kegiatan.
e. Mencari atau mensurvei tempat-tempat diadakannya kegiatan, contoh:
kegiatan kunjungan gereja, kegiatan sosial, dan lain-lain.
3.1.1.4.3 Seksi Akomodasi
Fungsi dan tugas kerja seksi akomodasi adalah sebagai berikut:
a. Mengkoordinir pengadaan transportasi untuk kegiatan PS El-Shaddai jika
memerlukan alat transportasi.
b. Bertugas untuk pemesanan tiket keberangakatan jika hendak mengkuti
kegiatan keluar negeri.
c. Mengkoordinir penyediaan penginapan dalam mengikuti lomba.
3.1.1.4.4 Seksi Artistik
Seksi artistik adalah yang berurusan dengan segala jenis keindahan serta
mempunyai fungsi dan tugas kerja sebagai berikut:
a. Mengkoordinir pemakaian dan pengembalian kostum dan aksesoris.
b. Bertanggungjawab dalam penambahan dan desain kostum.
c. Mendesain atau mendekorasi tempat kegiatan seperti konser tahunan.
d. Bertugas dalam menata maupun membuat konsep acara kegiatan.
e. Menyusun lagu-lagu yang hendak dipertunjukan.
49
3.1.1.4.5 Seksi Kesejahteraan Anggota
Seksi kesejahteraan anggota dalam paduan suara ini mempunyai fungsi dan
tugas kerja sebagai berikut:
a. Mengkoordinir pengadaan konsumsi pada saat latihan, dan konsumsi
selama kegiatan.
b. Mengkoordinir pembagian tugas kepada anggota.
c. Mengkoordinir kepulangan anggota ketika sudah selesai latihan.
d. Membuat laporan pemasukan dan pengeluaran dana untuk konsumsi.
3.1.1.4.6 Seksi Kesekretariatan
Seksi kesekretariatan mempunyai fungsi dan tugas kerja sebagai berikut:
a. Bertanggung jawab dalam penyediaan partitur.
b. Menginventariskan segala dokumen-dokumen penting.
c. Pengadaan surat untuk keperluan kegiatan yang dilaksanakan.
d. Membuat arsip keluar dan masuk nya surat.
e. Membuat laporan pertanggungjawaban kegiatan-kegiatan kepanitiaan
dan laporan keuangan atas pelaksanaan kegiatan.
3.1.1.4.7 Seksi Dana dan Marketing
Seksi dana dan marketing dalam paduan suara El-Shaddai mempunyai
fungsi da tugas kerja sebagai berikut:
a. Mengkoordinir setiap anggota dalam pencarian dana untuk kegiatan yang
dirancang.
b. Membuat perencanaan untuk mendapati pemasukan seperti penjualan
makanan, pembuatan proposal, dan lain sebagainya.
50
c. Membuat laporan pertanggungjawaban mengenai pemasukan dan
pengeluaran dana.
3.1.2 Sistem Penerimaan Anggota
Penerimaan anggota baru merupakan tanggung jawab bagi pengurus dalam
paduan suara El-Shaddai USU setiap tahunnya. Penerimaan anggota akan
dilakukan jika terjadi kekurangan anggota dalam paduan suara ini. Anggota
sangat beperan penting dalam sebuah organisasi, hal itu disebabkan karena tanpa
adanya anggota segala sistem yang diterapkan tidak akan berjalan dengan baik,
dan tidak akan mungkin seorang pemimpin atau ketua menjalankan tugas nya
seorang diri. Seorang atau kelompok yang mendirikan sebuah organisasi apapun
maka ia akan merencanakan anggota atau merekrut anggota.
Sistem penerimaan anggota pada paduan suara ini jika dilihat dari history
nya dahulu paduan suara El-Shaddai hanya merekrut anggota yang merupakan
mahasiswa dari ruang lingkup Universitas Sumatera Utara saja, tetapi seiring
berjalan waktu paduan suara ini kembali membuka diri untuk menerima anggota
diluar dari ruang lingkup nya sendiri seperti mahasiswa atau seorang pekerja
dengan memiliki usia 17-35 tahun, dengan syarat suka bernyanyi dan melayani,
suka berorganisasi, pekerja keras, dan rindu mengembangkan bakat dalam
bernyanyi. Sistem perekrutan anggota dilakukan setiap tahun sekali tetapi apabila
dari beberapa anggota yang tidak dapat bertahan lama didalam paduan suara
tersebut perekrutan dapat dilakukan lebih dari satu kali dalam satu tahun, dan itu
dilakukan untuk memenuhi anggota dalam melaksanakan kegiatan yang sudah
direncanakan. Kebanyakan anggota dalam paduan suara El-Shaddai USU ini
51
adalah orang-orang yang berstatus mahasiswa, dan ada juga beberapa anggota
yang sudah bekerja. Cara yang dilakukan dalam merekrut anggota adalah dengan
menyebarkan brosur dan melalui sosial media seperti facebook, instagram, dan
lain-lain.
Setelah penerimaan anggota kegiatan yang harus dilalui seorang anggota
baru agar menjadi anggota sah dalam paduan suara El-Shaddai USU adalah yang
pertama mengikuti audisi yang akan diseleksi oleh pelatih, kedua mengikuti masa
orientasi keanggotaan dimana waktu dan tempat ditetapkan oleh BPH.
3.1.3 Sumber Pendanaan
Setiap event yang dilaksanakan baik itu event yang besar maupun kecil tentu
memerlukan dana untuk mensukseskan acara tersebut. Dana akan dicari ketika
sedang diperlukan, namun berbeda halnya dengan uang khas bulanan yang
merupakan bagian dari kontribusi perorangan. Sistem pendanaan paduan suara El-
Shaddai USU bersifat independen, bahwa segala kegiatan dengan tujuan untuk
mencapai nya secara maksimal melakukan penggalangan dana sendiri tidak terikat
dengan seseorang yang memberi dana maupun badan organisasi lainnya.
Penggalangan dana bisa melakukan aksi dana berupa penjualan makanan maupun
minuman dan akan dipromosikan kepada perorangan maupun sekelompok orang
dengan melalui media sosial dan aplikasi handphone android, seperti gambar di
bawah ini:
52
Gambar 3.1 Pilihan Menu Penjualan Makanan
Sumber: Postingan Status WhatsApp Theresia (BPH El-Shaddai)
Kegiatan yang dilakukan seperti pengadaan konser mengikuti kompetisi
memerlukan biaya yang sangat besar sampai ratusan juta rupiah, salah seorang
anggota yang penulis wawancarai yang juga merupakan pernah menjadi panitia
dalam pengadaan kegiatan konser tahunan memerlukan biaya sekitaran 100 juta
rupiah, dan begitu juga ketika mengikuti kompetisi ke luar negeri biaya yang
diperlukan tidak sedikit dengan demikian banyak cara yang dilakukan agar
mendapatkan dana seperti pengajuan proposal permohonan bantuan dana ke
beberapa orang-orang yang dianggap mempunyai finansial baik dan instansi-
instansi yang juga dapat diajak kerjasama seperti dinas pariwisata dan
kebudayaan, pemerintahan daerah Sumatera Utara, pemerintahan kota Medan, dan
lain-lain. Pengajuan permohonan bantuan dana ini dibuat untuk mendanai event
konser tahunan maupun mengikuti kompetisi.
53
Kemudian untuk menutupi kekurangan yang ada, sumber dana dapat juga
dilakukan dengan kontribusi perorangan dikarenakan biaya yang diperlukan tidak
sedikit. Segala dana yang diperlukan tidak hanya untuk mendanai setiap event
yang ada melainkan untuk memodali rumah kontrakan atau sekretariat setiap
tahun nya dan membayar keperluan didalam nya seperti tagihan air, listrik setiap
bulannya. Maka dari itu mereka juga melakukan pengutipan uang khas bulanan
untuk menutupi segala keperluan yang ada. Keuangan yang ada seperti halnya
uang khas dikelola oleh bendahara pribadi dengan syarat pengelolaan harus
transfaran dan jelas.
3.2 Program Kegiatan dan Pelatihan
3.2.1 Program Kegiatan
Program kegiatan paduan suara El-Shaddai USU memiliki banyak kegiatan
yang telah direncanakan dan ditetapkan. Beberapa jenis kegiatan yang ada di
paduan suara El-Shaddai USU umumnya hampir sama dengan jenis kegiatan yang
dilakukan oleh paduan suara lainnya yang bersifat keagamaan atau pelayanan.
Beberapa jenis kegiatan ada yang merupakan bagian program kegiatan mingguan
seperti kunjungan gereja, bulanan seperti mengisi acara undangan dan biasanya
tidak ditetapkan oleh paduan suara itu sendiri namun tergantung oleh pihak yang
mengundang, dan program kegiatan tahunan yaitu konser tahunan, dan mengikuti
kompetisi paduan suara.
Kegiatan kunjungan gereja dan konser tahunan merupakan agenda kerja
yang ditetapkan sendiri oleh paduan suara El-Shaddai, lain halnya dengan
mengikuti kompetisi dan mengisi acara undangan kegiatan tersebut bersumber
54
dari luar paduan suara El-Shaddai USU. Berikut ini penulis mendeskripsikan 4
kegiatan yang masih dikerjakan oleh paduan suara El-Shaddai USU.
3.2.1.1 Kunjungan Gereja
Oleh karena paduan suara El-Shaddai USU bersifat pelayanan keKristenan
maka kegiatan kunjungan gereja merupakan suatu kegiatan yang paling penting
dalam paduan suara ini, kunjungan gereja diadakan minimal satu kali dalam satu
bulan dan terkadang kegiatan kunjungan gereja dapat di adakan selama 4 kali
dalam satu bulan.
Paduan suara El-Shaddai USU dapat bernyanyi dari satu gereja kegereja
yang lainnya. Dengan membawakan lagu dari kidung puji-pujian untuk
menunjukkan eksistensi paduan suara yang bersifat keagamaan dan pelayanan.
3.2.1.2 Konser Tahunan
Kegiatan konser tahunan merupakan program yang rutin dilaksanakan oleh
paduan suara El-Shaddai USU setiap tahunnya atau yang disebut dengan agenda
tahunan PS El-Shaddai USU. Konser tahunan yang digelar setiap bulan Desember
yang lazim disebut dengan Christmas Carol. Bahkan tidak sedikit orang-orang
yang mengenal kegiatan konser Christmas Carol paduan suara El-Shaddai USU.
Christmas Carol merupakan suatu kegiatan pertunjukan paduan suara El-
Shaddai USU yang berdeda dengan paduan suara lainnya. Dimana lagu-lagu yang
dibawakan bertemakan tentang cerita Natal. Christmas Carol mulai dipertunjukan
pada tahun 2003 dengan tujuan untuk berbagi sukacita Natal dengan masyarakat
yang diundang dalam acara tersebut. Christmas Carol merupakan suatu kegiatan
rutin yang setiap tahunnya dilaksanakan dengan tema yang berbeda-beda sesuai
55
dengan apa yang ingin disampaikan melalui tema tersebut. Disamping itu menurut
hasil wawancara dengan informan bahwa setiap pertunjukan paduan suara melalui
konser tahunan yang digelar tidak pernah terlepas dari pertunjukan secara a
cappella walaupun ada alat musik yang mengiringi akan tetapi pertunjukan
paduan suara a cappela selalu mereka tampilkan. Hal itu menandakan bahwa
paduan suara El-Shaddai USU ini memiliki ciri khas tersendiri dalam
pertunjukannya.
Tujuan diakannya kegiatan konser tahunan (christmas carol) ini adalah
sebagai ucapan syukur kepada setiap donatur yang telah membantu paduan suara
ini dalam menjalankan kegaiatannya. Selain itu konser tahunan ini bertujuan
untuk menunjukkan bakat dan kemampuan dalam bernyanyi, mendorong berbagai
masyarakat guna untuk meningkatkan perkembangan paduan suara terkhusus di
kota Medan, serta sebagai sarana dalam peningkatan kerohanian manusia.
3.2.1.3 Mengikuti Kompetisi Paduan Suara
Mengikuti kegiatan kompetisi baik secara regional, nasional maupun
internasional, merupakan suatu cara untuk dapat dikenal oleh masyarakat luar
dengan syarat meraih prestasi sebanyak-banyaknya. Program mengikuti kegiatan
kompetisi ini bukan kegiatan yang diselenggarakan oleh paduan suara El-Shaddai
USU yang juga membedakannya dengan kegiatan yang lain. Akan tetapi melalui
program kegiatan ini dapat digunakan untuk melihat hasil apakah paduan suara ini
dapat mengembangkan kemampuan kualitas bernyanyi nya atau tidak. Sehingga
kegiatan mengikuti kompetisi paduan suara juga merupakan bagian kegiatan yang
direncanakan dan dilakukan oleh paduan suara El-Shaddai USU.
56
Beberapa tahun terakhir ini paduan suara El-Shaddai USU sering mengikuti
kompetisi paduan suara di luar negeri, kegiatan yang diikuti tidak hanya sekadar
menjalankannya akan tetapi menjalin hubungan dan kerjasama antar paduan suara
dan juga masyarakat dengan mengadakan pertunjukan paduan suara di pinggiran
jalan agar di saksikan oleh masyarakat disekitarnya (wawancara, 12 Juli 2018).
3.2.1.4 Mengisi Acara Undangan
Kegiatan mengisi acara undangan yang sering mereka hadiri adalah dalam
acara Paskah, Natal, dan undangan pernikahan. Biasanya suatu instansi tertentu
yang hendak mengadakan acara Paskah maupun Natal mereka diundang untuk
mengisi acara tersebut dengan membawakan lagu-lagu yang bertemakan tentang
Paskah ataupun Natal.
Terlepas dari acara Paskah dan Natal kegiatan mengisi undangan
pernikahan, acara kemerdekaan RI, acara syukuran untuk kantor atau perusahaan
tertentu juga mereka lakukan, apabila ada seorang tertentu yang hendak
mengundang paduan suara El-Shaddai USU untuk mengisi acara tersebut. Lagu-
lagu yang mereka bawakan tidak sedikit yang bergenre Pop, Jazz, bahkan Rock
sekalipun pernah dipertunjukan.
Tujuan diandakannya kegiatan mengisi acara undangan adalah untuk
mendapat pemasukan terkhusus pemasukan yang didapat dari undangan
pernikahan, menurut hasil wawancara dengan Andini Kembaren selaku senioren
paduan suara El-Shaddai USU pada tanggal 14 Juli 2018 menyatakan bahwa
pemasukan yang mereka dapat mencapai kurang lebih 4.000.000,- rupiah untuk
mengundang paduan suara ini. Adapun dana yang didapat bukan untuk honor
57
perorangan akan tetapi segala dana yang didapat akan masuk kedalam uang khas
yang digunakan untuk keperluan lainnya.
3.2.2 Pelatihan
Pelatihan merupakan kegiatan yang direncanakan dan dilaksanakan secara
sistematis. Untuk tampil maksimal didalam membawakan lagu-lagu diatas
panggung maka dibutuhkan pelatihan yang dikelola dengan baik. Didalam
mencapai prestasi pun latihan juga harus dikembangkan dengan maksimal. Dalam
melatih paduan suara ini kekuasaan diberikan kepada pelatih, pelatih yang
dimaksud harus sudah menguasai materi dan menguasai lagu dengan baik agar
dapat diajarkan kepada seluruh anggota.
Pelatihan dilakukan berguna untuk membangun penguasaan materi yang
diajarkan oleh pelatih baik dalam teknik olah vokal, teknik pernapasan, dan lain-
lain. Setiap anggota dituntut agar mampu mengerti teknik dalam berlatih vokal
dan menguasai lagu-lagu yang sudah diajarkan.
Setiap melakukan pelatihan selalu diakhiri dengan evaluasi, hak untuk
mengevaluasi diberikan kepada pelatih dengan memberikan kritik dan saran untuk
kemajuan proses latihan.
Berikut ini akan dijelaskan bagian dalam pelatihan paduan suara El-Shaddai
USU dan jenis-jenis latihan yang termasuk dalam program latihan rutin paduan
suara El-Shaddai USU.
3.2.2.1 Jadwal Latihan
Aktivitas latihan yang rutin dilaksanakan pada hari Selasa dan Kamis
dimulai pada pukul 19.00 WIB sampai pukul 21.30 WIB. Tujuan latihan ini
58
diprogramkan adalah untuk mempersiapkan diri mensukseskan event yang
direncanakan. Disamping itu apabila suatu event tertentu sudah mulai mendekat
katakanlah kegiatan dalam mengadakan konser tahunan atau bahkan dalam
mengikuti kompetisi jadwal latihan akan ditambah menjadi setiap hari latihan
dengan tujuan untuk mencapai target tertentu.
3.2.2.2 Tempat Latihan
Untuk proses latihan dapat berjalan dengan lancar maka dibutuhkan tempat
latihan. Aktivitas latihan paduan suara El-Shaddai USU ada di sekretariat yang
beralamatkan di Jl. Harmonika, No. 45, Padang Bulan, Medan. Tempat latihan
paduan suara El-Shaddai USU tidak selalu berada di sekretariat hal itu disebabkan
karena hendak mencari suasana baru ketika melaksanakan proses latihan, tempat
latihan paduan suara El-Shaddai USU ada di HKBP Uskup Agung
Didalam ruangan latihan sudah tersedia alat musik keyboard yang
dibutuhkan untuk membantu proses latihan terkhusus dalam mencapai ketepatan
nada dan pembentukan vokal setiap anggota paduan suara.
3.2.2.3 Partitur Sebagai Bahan Latihan
Partitur sebagai bahan dasar yang digunakan untuk latihan, partitur yang
biasa digunakan oleh paduan suara El-Shaddai USU ini ada yang bernotasi angka
dan juga bernotasi balok. Oleh karena paduan suara El-Shaddai USU bersifat
pelayanan keKristenan maka kebanyakan lagu-lagu yang diproduksi adalah lagu
keagamaan atau yang disebut dengan musica sacra mulai dari zaman renneisance,
barok, klasik, sampai dengan abad ke 20 (kontemporer) tidak terbatas juga
megunakan lagu-lagu yang bergenre pop, rock, folklore, dan jazz.
59
Kebanyakan partitur di peroleh dari luar seperti membeli dari seorang
komposer lagu, diberi oleh teman, dan lain-lain, akan tetapi selama 22 tahun
paduan suara El-Shaddai USU berdiri ada beberapa lagu yang telah di aransemen
oleh pelatih sendiri, bahkan ada beberapa anggota yang disuruh oleh pelatih untuk
mengaransemen lagu. Contoh lagu yang dihasilkan oleh paduan suara El-Shaddai
USU melalui aransemen pelatih adalah lagu Sik Sik Sibatumanikam, Dengar Doa
ku. Namun penulis melihat bahwa paduan suara El-Shaddai USU tidak terlalu
fokus dalam penciptaan lagu-lagu sehingga lagu yang diproduksi sendiri tidak
terlalu banyak.
3.2.2.4 Jenis-Jenis Latihan
3.2.2.4.1 Latihan Reguler
Latihan reguler adalah latihan yang diselenggarakan secara rutin pada hari
Selasa dan Kamis yang bertujuan untuk melatih teknik menyanyikan lagu dengan
baik dan benar. Latihan reguler dilaksanakan selama waktu 3 jam yaitu dimulai
pada pukul 19.00 WIB sampai dengan 20.00 WIB. Waktu latihan dapat berubah
sewaktu-waktu sesuai dengan kondisi berdasarkan BPH dan Pelatih.
3.2.2.4.2 Latihan Fisik
Latihan fisik adalah latihan yang diselenggarakan untuk menunjang latihan
reguler dalam hal melatih teknik dasar bernyanyi yang benar.Latihan fisik
diperlukan agar tubuh tetap sehat, untuk memenuhi kebutuhan tersebut dilakukan
jadwal tersendiri untuk melatih fisik, seperti jogging disekitaran auditorium USU
yang dilakukan pada sore hari, senam kebugaran jasmani dipimpin oleh pelatih,
kemudian dilanjutkan dengan latihan vokal. Setiap anggota juga harus berlatih
60
fisik diluar dari jadwal yang ditentukan. Hal ini penting dilakukan untuk menjaga
stamina tubuh dan mendapatkan teknik pernapasan diafragma.
Selain itu latihan fisik dilakukan sebelum memulai latihan teknik
pernapasan dan biasanya di lakukan di tempat latihan dan di pimpin oleh pelatih,
dan waktu pelaksanaan nya selama 20 menit, berikut ini adalah contoh pemanasan
fisik yang dilakukan:
1. Posisi kaki dibuat sejajar dengan bahu, kemudian tangan direntangkan.
2. Tangan kanan di angkat ke atas sedangkan tangan kiri berada dibawah
kemudian badan dibengkokan ke arah kiri tahan beberapa detik
selanjutnya membalasnya dengan cara yang sama.
3. Mengangkat kedua tangan keatas dengan posisi kedua kaki terangkat
(berjinjit) kemudian ditahan beberapa saat.
4. Membuat kepala dengan posisi menunduk ditahan selama beberapa saat
kemudian kepala di angkat dan menengadah ke atas.
5. Membengkokkan leher sehingga membuat kepala berada pada posisi kiri
kemudian kepala diputar-putar berkisar 360 dejarat dan dilakukan
sebanyak lima kali.
6. Memutar pinggang secara perlahan dari kiri ke kanan sebanyak lima kali
dan demikian sebaliknya.
7. Teknik yang terakhir adalah dengan menepuk-nepuk tangan kanan dan
tangan kiri dengan maksud agar peredaran darah berjalan dengan baik.
61
3.2.2.4.3 Latihan Teknik Pernapasan
Cara bernyanyi yang baik diperlukan kemampuan mengatur pernapasan
(Frashering) agar ketika menyanyikan lagu tidak terjadi pemenggalan kata-kata
yang menyebabkan pengurangan arti dari lagu tersebut. Teknik pernapasan
merupakan salah satu motor penggerak, cara bernapas yang baik ketika bernyanyi
akan sangat membantu dalam membentuk suara. Teknik pernapasan dapat
dikategorikan menjadi 3 bagian, yaitu: 1) pernapasan dada, 2) pernapasan perut,
dan 3) pernapasan diafragma. Banyak penyanyi solo maupun paduan suara lebih
memilih menggunakan pernapasan diafragma, tujuan nya agar ketika bernyanyi
mendapatkan hasil suara yang baik.
Sama halnya dengan paduan suara El-Shaddai USU banyak metode yang
diajarkan pelatih kepada setiap anggota dengan satu syarat harus bernyanyi
dengan menggunakan pernapasan diafragma dan hal ini harus dilatih setiap hari
agar mendapatkan hasil yang maksimal, berikut beberapa contoh latihan teknik
pernapasan yang diajarkan pelatih:
1. Pelatih wajib memberi tahu kepada setiap anggota yang baru bergabung
bagaimana teknik pernapasan yang baik dengan cara menonton video atau
memberikan beberapa masukan teori tentang pernapasan difragma.
2. Pada waktu bernapas daerah sekitar lingkar perut mengembang dan
pada waktu membuang napas mengempis. Pada waktu menghembuskan
napas untuk memproduksi suara, otot-otot di sekitar perut mengencang
atau mengeras dan secara konstan mendorong ke dalam (mengempis)
dengan berlahan-lahan dan terus-menerus sampai kalimat lagu habis.
62
3. Menarik napas atau menghirup udara dalam 5 hitungan (5 detik) : 1 2 3 4 5
4. Tahan napas dalam 5 hitungan (5 detik) : 1 2 3 4 5
5. Keluarkan napas dengan berdesis (suara ular) dalam 10 hitungan : 1 2 3 4 5
6 7 8 9 10
Diafragma dalam posisi rileks adalah otot yang berbentuk menyerupai
kubah yang terletak memanjang pada bagain bawah tulang rusuk. Ketika paru-
paru dipenuhi dengan udara, diafragma memipihkan dirinya sehingga
memungkinkan tersedianya ruang tambahan untuk pengambilan udara. Karena
diafragma melekat pada bagian bawah tulang rusuk manusia, maka otot-otot
intercostal (otot-otot diantara tulang-tulang rusuk) juga turut mengembang. Pada
saat pengambilan udara diafragma berubah memipih dan bergerak turun ke
bawah sehingga mendorong organ-organ tubuh yang berada dibawahnya
mengembang keluar. Berikut posisi pernapasan diafragma manusia (Listya,
2007:30).
Gambar 3.2 Teknik Pernapasan Diafragma
63
3.2.2.4.4 Latihan Teknik Vokal
Teknik vokal adalah cara memproduksi suara yang baik dan benar, sehingga
suara keluar terdengar jelas, indah, merdu, dan nyaring. Di dalam teknik vokal
terdapat unsur-unsur yang dapat dilakukan dalam memproduksi suara, yaitu:
1. Artikulasi, adalah cara pengucapan kata demi kata yang baik dan jelas.
2. Pernafasan, adalah usaha untuk menghirup udara sebanyak-banyaknya,
kemudian disimpan, dan dikeluarkan sedikit demi sedikit sesuai dengan
keperluan.
Cara yang efektif dalam berlatih vokal adalah dengan memperlajari secara
berulang-ulang, adapun hal-hal yang sering dilakukan paduan suara El-Shaddai
USU ketika berlatih vokal, adalah:
1. Teknik penyamaan warna suara dari tiap kelompok jenis suara, pada
bagian ini pelatih harus benar-benar menguasasi dan mengetahui warna
suara dari masing-masing aggota kemudian memadukan nya sehingga
membentuk harmonisasi yang indah.
2. Menggunakan teknik visualisasi, yaitu cara pandang kita agar tetap
fokus dalam membentuk vokal.
3.2.2.4.5 Latihan Pemahaman Lagu
Menurut hasil wawancara dengan pelatih, didalam latihan pemahaman lagu
ada yang disebut dengan interpretasi lagu maksud dari interprstasi ini adalah
penjiwaan terhadap lagu-lagu tersebut. Didalam latihan pemahaman lagu pelatih
yang sangat berperan dalam menyampaikan interpretasi lagu tersebut. Kemudian
interpretasi lagu ini yang akan menunjukkan makna dari setiap lagu yang akan
64
disampaikan, seperti contoh lagu gerejawi dari berbagai era dan memiliki berbagai
bahasa yang kurang dimengerti setiap anggota, maka pelatih akan menjelaskan
secara teori kepada anggota. Apakah lagu tersebut menyatakan kegirangan,
kesedihan dan bagaimana menandakan bahwa lagu itu mengalir tanpa jeda
tertentu. Latihan pemahaman lagu ini sangat dibutuhkan dengan tujuan agar
makna dari lagu tersebut tidak hilang, maka setiap proses latihan berlangsung
teknik pemahaman lagu selalu digunakan.
3.2.2.4.6 Latihan Khusus Setiap Jenis Suara
Latihan khusus adalah latihan yang diselenggarakan oleh masing-masing
kelompok suara untuk mempersiapkan diri menghadapi latihan reguler. Latihan
khusus dilaksanakan sekurang-kurangnya satu kali dalam seminggu. Tujuan
diakannya latihan khusus setiap jenis suara ini adalah dalam upaya peningkatan
percepatan penguasaan lagu pada masing-masing kelompok suara, biasanya
latihan khusus ini diadakan diluar dari jadwal latihan reguler dan disesuaikan
secara kesepatakan bersama. Tempat latihannya adalah di sekretariat, namun
terkadang dalam waktu-waktu tertentu latihan khusus setiap jenis suara ini bisa
dilaksanakan sebelum memulai latihan reguler dengan waktu minimal 1 jam yang
di koordinir oleh penanggung jawab/koordinator suara.
3.3 Produksi
Menurut Partadireja (1958:21) produksi adalah segala kegiatan yang
bertujuan untuk meningkatkan atau menambah guna atas suatu benda, atau segala
kegiatan yang ditujukan untuk memuaskan orang lain melalui pertukaran.
Produksi adalah proses atau prosedur yang digunakan untuk menciptakan barang
65
atau jasa yang mempunyai kegunaan atau nilai. Proses tertentu dapat secara
simultan mencakup aspek-aspek fisik, insan, dan ekonomis (Kamaruddin
1991:11).
Dapat disimpulkan bahwa produksi adalah proses untuk mengeluarkan hasil
dengan tujuan menambah guna dan nilai suatu benda atau kegiatan yang
dihasilkan atau bisa juga disebut dengan produk. Ditegaskan oleh Sunarto
(2004:153-158) bahwa produk sebagai segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke
pasar untuk mendapat perhatian, dibeli, digunakan untuk mendapat kepuasan
keinginan atau kebutuhan. Dalam defenisi secara luas, produk meliputi objek
secara fisik, jasa, orang, tempat, organisasi, dan ide.
Berkenaan dengan pendapat teori tersebut, produksi yang dimaksud oleh
penulis adalah berbagai prestasi yang diraih dengan mengikuti kompetisi paduan
suara dan kegiatan yang dilaksanakan oleh paduan suara El-Shaddai USU baik itu
konser tahunan, melakukan kegiatan sosial, kunjungan gereja, menghadiri
undangan, dan lain-lain. Prestasi-prestasi yang diraih dan pertunjukan paduan
suara yang diselenggarakan oleh mereka sendiri kemudian dipertontonkan kepada
orang banyak tentunya dapat mengharumkan nama sebuah organisasi tersebut.
Sebuah penghargaan dan hasil dari pertunjukan paduan suara juga dapat dikatakan
sebagai objek fisik yang merupakan bagian dari produksi.
3.3.1 Manajemen Produksi Paduan Suara El-Shaddai USU
Manajemen diperlukan dalam menjalankan suatu organisasi atau proses
kerja sama antara dua orang atau lebih. Manajemen mempunyai arti yang sinergi
dengan mengelola. Pemahaman Manajemen menurut Carnegie & Associates
66
dalam Wiryopitro (2008:1) yaitu “sebagai kemampuan untuk mendapatkan hasil-
hasil yang diinginkan melalui penggunaan yang efektif melalui sumber daya yang
ada pada organisasi”. Melengkapi pendapat Carniage & Associates, menurut
Griffin dalam bukunya yang berjudul Manajemen (2004:6) menyatakan bahwa
proses manajemen ialah perencanaan dan pengambilan keputusan: menentukan
arah tindakan, pengorganisasian: mengkoordinasikan aktivitas dan sumber daya,
kepemimpinan: memotivasi dan mengelola orang, pengendalian: memonitor dan
mengevaluasi aktivitas.
Paduan suara El-Shaddai USU merupakan sebuah organisasi dimana
didalamnya terdapat kegiatan olah vokal dalam bentuk kelompok. Didalam
kegiatan ini hal yang perlu di perhatikan adalah bahwa setiap pencapaian target
harus dilatih terlebih dahulu. Seperti biasa bahwa lagu-lagu yang diperoleh dari
komposer tertentu atau bahkan dibeli dari luar kemudian akan dipelajari dan
dipahami untuk dipertunjukan.
Banyaknya tugas atau kegiatan yang terdapat dalam paduan suara El-
Shaddai USU tidak mungkin dilakukan oleh seorang diri saja. Oleh karena itu
dibutuhkan manajemen yang baik untuk menjalankan dan memajukan setiap
perencanaan untuk mencapai produksi yang maksimal. Tujuan dilaksanakan
manajemen dalam paduan suara adalah untuk merencanakan program,
melaksanakan apa yang sudah direncanakan, mengevaluasi setiap kegitan yang
sudah dilaksanakan dalam bentuk kritik dan saran, serta membuat laporan
pertanggungjawaban (LPJ) untuk setiap kegiatan.
67
3.3.2 Prestasi dan Kegiatan Sebagai Produksi
Setiap prestasi yang diraih dan kegiatan apapun yang dihasilkan tentunya
tidak dengan cara yang sederhana, pasti mempunyai waktu yang lama dan proses
yang cukup panjang. Selama perjalanan waktu itu banyak prestasi dan kegiatan
yang dapat diraih oleh paduan suara El-Shaddai USU, berikut akan dideskripsikan
prestasi dan kegiatan paduan suara El-Shaddai mulai dari tahun 1996-2018:
Tahun 1996
1. Desember 1996 menjadi pengisi acara Natal Oikumene Universitas
Sumatera Utara.
2. Juara III lomba vokal group HUT GAMKI ke-51.
Tahun 1998
1. Desember 1998 menjadi pengisi acara Natal Oikumene Universitas
Sumatera Utara.
2. September 1998 juara I vokal group NHKBP Bethesda.
3. Juni tahun 1998 melaksanakan evangelisasi ke Berastagi.
Tahun 1999
1. Desember 1999 menjadi pengisi acara Natal Oikumene Universitas
Sumatera Utara.
2. September 1999 juara I pesparawi paduan suara consolatio.
3. Juni 1999 melaksanakan evangelisasi ke Pematang Siantar.
4. Maret 1999 menjadi pengisi acara Paskah Oikumene Universitas Sumatera
Utara.
Tahun 2000
68
1. Desember 2000 menjadi pengisi acara Natal Oikumene Universitas
Sumatera Utara.
2. Juli 2000 melaksanakan evangelisasi ke Balige.
3. Mei 2000 finalis festival koor GKPI Pamen Padang Bulan.
4. Meret 2000 menjadi pengisi acara Paskah Oikumene Universitas Sumatera
Utara.
Tahun 2001
1. Desember 2001 menjadi pengisi acara Natal Oikumene Universitas
Sumatera Utara.
2. Mei 2001 konser 1 “Give Thanks, Praise, and Glorify” .
3. Maret 2001 menjadi pengisi acara Paskah Oikumene Universitas Sumatera
Utara.
Tahun 2002
1. Desember 2002 menjadi pengisi acara Natal Oikumene Universitas
Sumatera Utara.
2. Mei 2002 juara I festival paduan suara PDKB I Medan.
3. Maret 2002 menjadi pengisi acara Paskah Oikumene Universitas Sumatera
Utara.
Tahun 2003
1. Desember 2003 menjadi pengisi acara Natal Oikumene Universitas
Sumatera Utara.
2. November 2003 megadakan Christmas Carol 1st “an a Capella Special” di
Chapel Oikumene USU.
69
3. Mei 2003 juara harapan II Festival PDKB II.
4. Maret 2003 menjadi pengisi acara Natal Oikumene Universitas Sumatera
Utara.
Tahun 2004
1. Desember 2004 menjadi pengisi acara Natal Oikumene Universitas
Sumatera Utara.
2. November 2004 mengadakan Christmas Carol II di Chapel Oikumene
USU.
3. September 2004 finalis festival Paduan Suara ITB, Bandung.
4. Mei 2004 mengadakan konser II “Messiah, Handell”.
5. Maret 2004 menjadi pengisi acara Paskah Oikumene Universitas Sumatera
Utara.
Tahun 2005
1. Desember 2005 menjadi pengisi acara Natal Oikumene Universitas
Sumatera Utara.
2. November 2005 mengadakan konser Christmas Carol III “Christmas in a
Story” di Chapel Oikumene USU.
3. September 2005 finalis kompetisi Paduan Suara (KPS) UNPAR, Bandung.
4. Mei 2005 melaksanakan konser III “Gloria” di Auditorium Universitas
Sumatera Utara.
5. Maret 2005 menjadi pengisi acara Paskah Oikumene Universitas Sumatera
Utara.
70
Tahun 2006
1. Desember 2006 menjadi pengisi acara Natal Oikumene Universitas
Sumatera Utara
2. November 2006 mengadakan Christmas Carol IV “The Bells are Ringing”
di Chapel Oikumene USU
3. Juni 2006 menjadi undangan Symposium NWCCM (National Workshop
of Church Choral Music) sebagai paduan suara model untuk kelas
Renaissance dan pengisi acara konser penutup Symposium NWCCM
4. Mei 2006 menyelenggarakan konser IV “ Feel Our Spirit” di Gelanggang
Mahasiswa USU
6. Maret 2006 menjadi pengisi acara Paskah Oikumene Universitas Sumatera
Utara
Tahun 2007
1. Desember 2007 mengadakan Christmas Carol V “ The Everlasting Light”
2. November 2007 meraih medali perak untuk kategori Musica Sacra pada
festival the 1st Asian Choir Games, di Jakarta.
3. Juni 2007 meraih Gold Medal pada kategori Mixed Choir dan Gold Medal
pada kategori Musica Sacra, dan menjadi Grand Champion untuk kedua
kategori tersebut pada kompetisi Paduan Suara Consolatio.
4. September 2007 mengadakan konser Gala Dinner dan penggalangan dana
di restoran avia samudera Medan menjelang keberangkatan ke festival the
1st Asian Choir Games di Jakarta.
71
5. Mei 2007 mengadakan konser “sebuah persembahan untuk kampung
halaman, di Tarutung.
6. Maret 2007 menjadi pengisi acara Paskah Oikumene Universitas Sumatera
Utara.
Tahun 2008
1. Mei 2008 mengadakan choir clinic, sosialisasi penghijauan dan
penanaman pohon di HKBP Cinta Damai
2. Maret 2008 menjadi pengisi acara Paskah Oikumene Universitas Sumatera
Utara.
3. November 2008 melaksanakan konser Christmas Carol VI dengan tema
“Green Christmas” di Chapel USU.
4. Desember 2008 menjadi pengisi acara Natal Oikumene Universitas
Sumatera Utara.
Tahun 2009
1. Desember 2009 menjadi pengisi acara Natal Oikumene Pemerintah
Provinsi Sumatera Utara.
2. Desember 2009 menjadi pengisi acara Natal Oikumene Universitas
Sumatera Utara.
3. Desember 2009 bekerjasama dengan Kentucky Fried Chicken
melaksanakan caroling di outlet-oulet Kentucky Fried Chicken di Medan
4. November 2009 melaksanakan Christmas Carol VII “Pasko Na Naman” di
Medan.
72
5. September 2009 melaksanakan konser “persembahan ku” di TB Silalahi
Center, Balige, Tobasa.
6. Maret 2009 mengadakan konser penggalangan dana untuk membantu
pembangunan Gereja HKBP Sigordang, Onan Runggu, Samosir.
7. Maret 2009 menjadi pengisi acara Paskah Oikumene Universitas
Sumatera Utara.
8. Maret 2009 menjadi pengisi acara Paskah Oikumene Pemerintah Provinsi
Sumatera Utara.
Tahun 2010
1. Maret 2010 menjadi pengisi acara Paskah Oikumene Universitas Sumatera
Utara
2. Maret 2010 menjadi pengisi acara Paskah Oikumene Universitas Sumatera
Utara.
3. Mei 2010 menjadi paduan suara partisipan dalam Konser Musik Klasik, di
Hermina Hall, Medan.
4. Juni 2010 mengadakan konser pemberangkatan menjelang keberangkatan
menuju the 6th World Choir Games, Shaoxing China, di HKBP Bethesda,
Medan.
5. Juni 2010 mengadakan konser pra-kompetisi “El-Shaddai Choir Goes to
China” di Grand Swiss Bell Hotel, Medan.
6. Juli 2010 meraih Gold Diploma untuk kategori Mixed Choir dan menjadi
the Winner of Category untuk kategori Musica Sacra pada kompetisi the
6th World Choir Games, Shaoxing, China.
73
7. 23 Desember 2010 mengisi acara Natal PKKCW di Cambrigde City
Square.
8. 17 Desember 2010 mengisi acara Natal Telkom Drive 1 di HDTI
Convention Hall.
9. 13 Desember 2010 mengisi acara Natal Dharma Wanita Sumatera Utara di
restoran Avia Samudera.
10. 12 Desember 2010 mengadakan Christmas Carol VIII “Where Are You
Christmas?”, di HKBP Bethesda, Medan.
11. 11 Desember 2010, mengisi acara Natal Oikumene Universitas Sumatera
Utara.
12. 7 Desember 2010 mengisi acara Natal DPRD Sumatera Utara di HDTI
Convention Hall.
Tahun 2011
1. Menjadi paduan suara partisipan dalam konser “A Night of Choral
Masterworks” yang menyajikan lagu-lagu komposisi dan aransemen Daus
Kosasih di Graha Methodist Medan pada tanggal 8 dan 10 April 2011.
2. April 2011 menjadi pengisi acara Seminar Nasional Persatuan Ahli Bedah
Indonesia (PABI) di JW Marriot, Medan.
3. April 2011 menyelenggarakan kegiatan donor darah bekerjasama dengan
Palang Merah Indonesia, di Grand Paladium.
4. Mei 2011 menyelenggarakan kegiatan penanaman 3000 pohon di bantaran
sungai sei bidera, kecamatan Marelan, Medan.
74
5. Juli 2011 menyelenggarakan kegiatan donor darah di Institut Sains dan
Teknologi TD Pardede, Medan.
6. Juli 2011 menyelenggarakan kegiatan penanaman 8500 pohon di delapan
wilayah pantai di kecamatan Pantai Cermin, Serdang Bedagai dalam
rangka 15 tahun paduan suara El-Shaddai USU.
7. Agustus 2011 menyelenggarakan konser Malam Puji-Pujian di HKBP
Dame Ressort Dame, Duri Riau.
8. 30 November 2011 menyelengarakan konser Christmas Carol IX dengan
tema “Pieces of an Endless Journey” di Chapel USU.
9. 9 Desember 2011 mengisi acara Natal PTPN III di HDTI Covention Hall.
10. 17 Desember 2011 menyelenggarakan 15 Campaign Concert di
Auditorium USU.
11. 27 Desember 2011 mengisi acara Natal Polda Sumatera Utara di HDTI
Convetion Hall.
Tahun 2012
1. April 2012 mengisi acara Paskah Oikumene Universitas Sumatera Utara di
Auditorium USU.
2. Agustus 2012 meraih Medali Emas untuk kategori Musica Sacra dan
Mixed Choir pada Bali International Choir Festival di Denpasar, Bali.
3. November 2012 mengadakan Christmas Carol X dengan tema “A
Serenade To Remember” di HKBP Bethesda, Medan.
4. Desember 2012 mengisi acara Natal Oikumene USU di Auditorium USU.
75
Tahun 2013
1. April 2012 mengisi acara Paskah Oikumene Universitas Sumatera Utara di
Auditorium USU.
2. 8 Juni mengadakan evangelisasi koor paduan suara El-Shaddai USU di
Gereja HKBP Simamora Distrik III Humbang.
3. November 2013 menyelenggarakan Christmas Carol XI dengan tema
“Feed The Love, Feel The Harmony, Rejoice! Di GKPI Medan Kota.
4. September 2013 menyelenggarakan bakti sosial donor darah di gedung
Sahiva USU.
Tahun 2014
1. April 2014 menjadi pengisi acara Paskah Oikumene Universitas Sumatera
Utara.
2. 15 Mei 2014 mengadakan 18th anniversary “An Intimate Evening With
Paduan Suara El-Shaddai USU” di GBKP Pasar 2 Padang Bulan, Medan.
3. Juni 2014 mengadakan konser pra-kompetisi menjelang keberangkatan
menuju 1st Singapore International Choral Festival, di GBKP KM 7
Medan.
4. Agustus 2014 mengadakan konser pra-kompetisi El-Shaddai Choir Goes
to 1st Singapore International Choral Festival di HKBP Uskup Agung
Sugiopranoto, Medan.
5. Agustus 2014 meraih Gold Medal untuk kategori Folklore dan Mixed
Choir pada kompetisi 1st Singapore International Choral Festival.
76
6. 29 November 2014 mengadakan Christmas Carol XI “Natale est Nos”, di
HKBP Tanjung Sari, Medan.
7. 13 Desember 2014 mengadakan caroling di Lippo Plaza.
8. 14 Desember 2014 mengisi acara Natal Oikumene Universitas Sumatera
Utara.
Tahun 2015
1. 9 April 2015 menjadi pengisi acara Paskah Oikumene Universitas
Sumatera Utara.
2. 22 April 2015 menjadi pengisi acara peringatan hari bumi di Lapangan
Merdeka, Medan.
3. 30 Mei 2015 mengadakan konser 19th anniversary “Art of Dream” di
GBKP Pasar 2 Padang Bulan, Medan.
4. 20 Juni 2015 mengisi acara konser bersama Paduan Suara di Pekan Raya
Usmatera Utara (PRSU), Medan.
5. 28 November 2015 mengadakan Christmas Carol XII “Christmas, More
Than You Know”, di Chapel Oikumene USU, Medan.
6. 23 Desember 2015 menjadi pengisi acara Natal Oikumene Pemerintah
Kota Medan di MICC, Medan.
Tahun 2016
1. 10 April 2016 menjadi pengisi acara paskah oikumene Pemerintah Kota
Medan di MICC, Medan.
2. 21 Juni 2016 meraih juara I pada kompetisi Paduan Suara PDI Perjuangan
tingkat kota Medan di Lapangan Merdeka, Medan.
77
3. 21 Juni 2016 meraih juara II pada kompetisi Paduan Suara PDI Perjuangan
tingkat Provinsi Sumatera Utara, di PRSU Medan.
4. 17 Agustus 2016 menjadi pengisi acara HUT NKRI PT. Pertamina,
Medan.
5. 29 Oktober 2016 menjadi pengisi acara Kebangkitan Kebangunan Rohani
di GKPI Medan Kota.
6. 4 November 2016 menjadi pengisi acara Konferensi Daerah Persatuan
Intelegasi Kristen Indonesia SUMUT.
7. 9 Desember 2016 mengadakan caroling di Lippo Plaza.
8. 10 Desember 2016 mengadakan caroling di Sogo Sun Plaza Medan.
9. 13 Desember 2016 menjadi pengisi acara Natal Oikumene Pemerintah
kota Medan di MICC, Medan.
10. 12 Desember 2016 menjadi pengisi acara konser perdana PSM (Paduan
Suara Mahasiswa) Universitas Prima Indonesia, di Adventis Convention
Hall, Medan.
11. 17 Desember 2016 menjadi pengisi acara natal RPC Medan di Hotel
Polonia Medan.
12. 28 Desember 2016 menjadi pengisi acara natal Pemerintah Provinsi
Sumatera Utara di stadion teladan, Medan.
Tahun 2017
1. Juli 2017 meraih 2 Gold Medals pada 3rd Grand Prix of Nation, Riga,
Latvia.
78
2. 1 Desember mengadakan Christmas Celebretion “Jubilate Deo”, di GPdi
Marantha, Medan.
3. 17 Agustus 2017 menjadi pengisi acara HUT NKRI PT. Pertamina,
Medan.
Tahun 2018
1. 26 Februari 2018 melakukan pelayanan ke Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr.
Muhammad Ildrem.
2. 9 April kembali melakukan pelayanan ke Rumah Sakit Jiwa Prof. dr.
Muhammad Ildrem.
3. Mei 2018 meraih 1 Gold Diploma untuk kategori Folklore, 1 Silver
Diploma for Sacred Choral Music a Cappella Category, 1 Silver
Diploma for Chambers Choirs of Mixed Voices Category, dalam
kompetisi Helsingborg Korfestival The Swedish International Choir
Competition.
4. 3 Juli melakukan pelayanan ke Rumah Sakit Jiwa Prof. dr. Muhammad
Ildrem.
5. 17 Agustus 2018 menjadi pengisi acara HUT NKRI PT. Pertamina,
Medan.
3.3.3 Pemasaran Produk
Pemasaran adalah proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok
medapatkan apa yang dibutuhkan dan dinginkan dengan menciptakan,
menawarkan, dan mempertukarkan produk yang berpihak dengan pihak lain.
Dalam sebuah organisasi, lembaga, instansi sangatlah membutuhkan sebuah
79
sistem pemasaran agar organisasi tersebut dapat dikenal oleh masyarakat dan
dapat mempertahankan sebuah organisasi yang telah dibangun tersebut, namun
tidak terlepas juga dengan produk yang dihasilkan oleh organisasi tersebut,
apakah dapat membuat masyarakat puas atau tidak.
Menurut Sunarto dalam bukunya yang berjudul “Prinsip-Prinsip Pemasaran”
(2004:4-5) menyatakan bahwa pemasaran adalah proses perencanaan dan
pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi, serta penyaluran gagasan,
barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi sasaran individu
dan organisasi.
Dalam hal ini pemasaran yang penulis maksud adalah bagaimana cara
paduan suara El-Shaddai USU ini memasarkan organisasi nya sehingga dapat
meningkatkan dan menarik perhatian masyarakat. Organisasi juga sering
melakukan aktivitas untuk menjual organisasi itu sendiri, aktivitas yang dilakukan
adalah dengan menciptakan, memelihara, atau mengubah perilaku dan sikap
konsumen sasaran terhadap organisasi.
Konsep pemasaran yang digunakan oleh Paduan suara El-Shaddai USU
adalah pertama, pemasaran langsung yang terdiri dari:
1. Komunikasi pemasaran langsung melalui pemasaran leaflet, booklet,
maupun kartu nama yang selalu bergantian setiap tahunnya. Pada tahun ini
paduan suara El-Shaddai USU menggunakan leaflet sebagai pemasaran
langsung bagi organisasi nya. Pemasaran langsung dalam hal ini maksud
nya melibatkan penjualan melalui leaflet yang diberikan ke daftar
pelanggan yang terpilih seperti ditujukan kepada mahasiswa, para pekerja,
80
masyarakat, di tempat mall, serta kantor atau perusahaan yang sering
mengadakan acara.
Gambar 3.3 Leaflet Paduan Suara El-Shaddai USU
2. Pemasaran melalui teman ke teman maksud nya, jalinan hubungan yang
baik dengan teman atau beberapa orang juga digunakan untuk
memasarkan paduan suara ini dengan tujuan untuk membangun kerjasama,
membangun hubungan baik untuk mendapatkan publisitas yang
menguntungkan.
3. Pemasaran online yaitu melalukan sistem pemasaran melalui jasa online,
melihat bahwa pada masa sekarang para pengguna internet dan kecepatan
yang dijangkau internet juga memudahkan paduan suara El-Shaddai USU
ini memasarkan organisasi nya dengan media yang digunakan adalah
jejaring sosial seperti facebook, instagram, youtube dan email paduan
suara El-Shaddai USU sendiri.
81
Kedua, pemasaran melalui pertunjukan yang terdiri dari:
1. Promosi pertunjukan, promosi pertunjukan ini biasanya membutuhkan
waktu dalam jangka pendek, hanya untuk memasarkan bagaimana bentuk
pertunjukan yang akan dibawakan dan dikonsep semenarik mungkin agar
dapat mengajak seluruh masyarakat untuk menyaksikan nya, promosi
pertunjukan yang dilakukan menggunakan sosial media, brosur, dan
spanduk untuk menyebarkan berita ke seluruh masyarakat yang di
sekitarnya.
2. Menyediakan pilihan biaya pertunjukan, untuk menyiasati kemampuan
ekonomi masyarakat maka dilakukan pilihan biaya pertunjukan yang
berbeda-beda dengan jenis penjualan tiket seperti Student seharga 35.000,
Bronze seharga 50.000, Silver seharga 100.000 dan tiket Gold seharga
150.000.
82
BAB IV
DESKRIPSI PERTUNJUKAN PADUAN SUARA EL-SHADDAI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Menurut Murgiyanto (1995) dalam Takari, et al (2008:5) kajian-kajian
keilmuan mengenai seni terbagi kedalam rumpun-rumpun seni: (a) seni
pertunjukan, yang didalamnya terdiri lagi dari percabangan yaitu musik, tari, dan
teater, (b) seni visual atau seni rupa terdiri dari seni murni, seni patung, lukis, dan
lain-lain, (c) seni media rekam yang terdiri dari televisi, radio, komputer, internet,
dan lain-lain.
Istilah seni pertunjukan diadopsi dari bahasa Inggris yaitu performing art
yang didefinisikan sebagai karya seni yang yang melibatkan aksi individu atau
kelompok di tempat dan waktu tertentu, performance biasanya melibatkan empat
unsur: waktu, ruang, tubuh si pemain dan hubungan seniman dengan penonton.
a. Pemain : Sebuah pertunjukan yang dilakukan satu orang atau lebih.
b. Penonton : Penikmat yang senantiasa hadir untuk sebuah pertunjukan.
c. Ruang : Tempat yang dijadikan untuk pertunjukan.
d. Waktu : Satu kesempatan yang dapat digunakan oleh pelakupertunjukan
Yang dimaksud seni pertunjukan dalam bab ini adalah musik sebagai
cabang dari seni pertunjukan yaitu pertunjukan paduan suara El-Shaddai USU
dengan penggabungan seni suara dan musik maupun penampilan seni suara saja
dengan keindahan yang diberikan kepada penikmatnya lebih mengarahkan pada
apa yang ditampilkannya dan membawa dampak atau mempengaruhi sebagian
maupun semua penonton.
83
Dalamhal ini pertunjukan paduan suara El-Shaddai USU yang penulis
maksud lebih mengarah kepada pertunjukan konser tahunan yang merupakan
agenda tahunan paduan suara El-Shadda USU, walaupun telah penulis jelaskan
pada bab sebelumnya mengenai program kegiatan paduan suara El-Shaddai USU
yang terdiri dari: kunjungan gereja, mengikuti kompetisi, mengisi acara undangan,
dan konser tahunan. Karena konser tahunan ini merupakan kegiatan puncak yang
diselenggarakan setiap tahunnya oleh PS El-Shaddai USU. Pertunjukan
inibiasanya digelar pada bulan November akhir (untuk meyambut hari Natal) atau
disebut dengan Christmas Carol. Setiap tahun nya paduan suara El-Shaddai USU
menggelar suatu pertunjukan dengan tema yang berbeda-beda. Fokus pembahasan
pada bab ini adalah mendeskripsikan pertunjukan paduan suara El-Shaddai USU
yang di gelar pada tahun 2017 dengan tema yang di angkat adalah Jubilate Deo.
Dalam pertunjukannya membawakan tujuh lagu andalan yang dikemas dalam
berbagai bahasa yang berbeda-beda. Dimana ketujuh lagu tersebut merupakan
buah tangan dari komposer ternama dunia yaitu Dan Forrest, disamping itu
beberapa lagu Natal ada yang mereka tampilkan untuk membuat pertunjukan
terkesan menarik.
Pertunjukan paduan suara El-Shaddai USU ini diiringi dengan alat musik
orkestradimana pertunjukan ini khusus untuk membawakan karya Dan Forrest dan
pertunjukan lagu-lagu Natal jugaterdapat alat musik pengiring seperti keyboard,
jimbe, dan lain-lain, serta pertunjukan secara a cappella.
84
4.1 Pertunjukan Paduan Suara El-Shaddai USU
4.1.1 Perencanaan Kegiatan
Siagian (2007:36) mendefinisikan perencanaan sebagai usaha sadar dan
pengambilan keputusan yang telah diperhitungkan secara matang tentang hal-hal
yang akan dikerjakan di masa depan oleh suatu organisasi dalam rangka
pencapaian tujuan. Untuk membuat suatu kegiatan harus berdasarkan perencanaan
terlebih dahulu karena perencanaan merupakan tahap yang pertama kali
dilaksanakan dalam suatu proses manajemen. Perencanaan yang di maksud dalam
hal ini adalah merupakan tahap awal untuk mengadakan pertunjukan konser
paduan suara El-Shaddai USU.Menurut hasil wawancara dengan informan
perencanaan yang dilakukan untuk membuat suatu pertunjukan konser Christmas
Carol pada tahun 2017 memerlukan waktu selama 7 bulan hingga pementasan di
pertunjukan. Perencanaan akan terus terjadi selama berjalannya acara, dimana
mencakup rancangan kegiatan serta pengalokasian sumber daya manusia yang
diperlukan untuk mencapai tujuan bersama.
4.1.2 Proses Pertunjukan
1. Tahap Pra Pementasan
Dalam tahap pra pementasan terdapat serangkaian kegiatan yang
dilaksanakan dalam rangka mempersiapkan suatu acara. Kegiatan-kegiatan yang
perlu di lakukan dalam tahap ini di antaranya:
a. Penentuan ide/tema
Terselenggaranya sebuah pertunjukan kerap kali berangkat dari suatu ide
yang ingin di wujudkan oleh seseorang atau sekelompok orang. Tema diperlukan
85
untuk memberi gambaran yang jelas akan batasan dan arah bagaimana acara akan
dibuat. Tema yang diangkat dalam pertunjukan paduan suara El-Shaddai USU
adalah Jubilate Deo. Tema ini mengartikan sebagai ucapan syukur dan puji-pujian
untuk Tuhan dan sebagai sukacita untuk menyambut hari Natal, yang juga
menceritakan tentang kasih Tuhan untuk umat Nya manusia dan manusia layak
untuk bersyukur dan memuji Tuhan. Pemilihan tema ini dilatarbelakangi untuk
menunjukkan suatu pertunjukan yang berbeda dari pertunjukan konser pada
tahun-tahun sebelumnya, disamping itu melihat usia paduan suara El-Shaddai
USU jika di bandingkan dengan usia manusia sudah dapat dikatakan dewasa
mereka hendak menampilkan karya-karya terbaik mereka melalui bentuk
pertunjukan konser tahunan tersebut. Melalui tema ini pertunjukan dikemas
dengan iringan alat musik orkestra yang sepanjang pertunjukan konser digelar
baru lah di tahun 2017 menggunakan alat musik orkestra. Selain itu juga mampu
menampilkan sebuah karya komposer ternama didunia yang baru pertama kali
dirilis pada tahun 2016 yang lalu. (wawancara dengan informan kunci 22 Juli
2018).
b. Latar belakang pemilihan lagu
Sebelum melakukan pementasan akan ada lagu-lagu yang dipersiapkan dan
dipilih untuk siap di pertunjukan. Menurut hasil wawancara dengan informan
kunci Rudolf Nababan mengatakan bahwa lagu-lagu yang dipilih akan di
sesuaikan dengan tema pertunjukan beserta dengan kecocokan jumlah anggota
untuk memenuhi pembagian jenis suara. Biasanya lagu-lagu tersebut ditentukan
oleh pelatih dan salah seorang anggota yang merupakan koordinator suara,
86
kemudian lagu dilatih dan apabila tidak cocok dengan keadaan atau jumlah
anggota maka akan di ganti dan dirundingkan secara bersama-sama.
Pada pertunjukan konser Jubilate Deo ini masa pemilihan lagu tidak begitu
lama, hanya memerlukan waktu empat sampai lima bulan sekaligus untuk melatih
lagu yang sudah di pilih. Lagu yang di bawakan akan dibuat kedalam dua sesi
pertunjukan. Sesi pertama terdiri atas lagu-lagu bertemakan Natal, tujuan lagu-
lagu ini ditampilkan untuk membuat pertunjukan semakin menarik minat
penonton sebelum menunjukkan inti dari tema pertunjukan yang di tampilkan
pada sesi kedua. Adapun latar belakang dari pemilihan lagu yang disusun pada
sesi pertama yaitu: 1) Baba Yetu, merupakan sebuah lagu yang diciptakan oleh
Christopher Tin dalam bahasa Swahili pada tahun 2005, lagu ini merupakan
terjemahan dari Doa Bapa Kami. Doa ini biasanya dipanjatkan oleh umat Kristiani
untuk memulai hari kepada Bapa di Surga, yang berisi pujian bagi Bapa yang
kudus, permohonan kecukupan secara jasmani, permohonan pengampunan, dan
permohonan agar tidak dibawa kepada pencobaan melainkan dilepaskan dari
segala yang jahat. 2) Where Are You Christmas adalah lagu yang ditulis oleh
Mariah Carey, James Horner, dan Will Jennings untuk film How the Grinch Stole
Christmas pada tahun 2000. Lagu ini menceritakan tentang kerinduan akan
suasana Natal, dimana ada keceriaan, musik, dan cerita tentang Natal. 3) Feliz
Navidad adalah lagu Natal yang ditulis pada tahun 1970 oleh penyanyi Puerto
Rico dan penulis lagu Jose Feliciano. Feliz Navidad yang berarti “selamat natal”.
Lagu Feliz Navidad yang dibawakan oleh paduan suara El-Shaddai USU ini
merupakan lagu yang dirilis oleh Michael Buble dan berkolaborasi dengan Thalia.
87
Lagu ini diberi intro “Mis Deseos” yang menegaskan nuansa latin. 4) Jingle Bells
Calypso, yaitu lagu yang diciptakan oleh J. Pierpont. Biasanya lagu Jingle Bells
selalu menandakan lagu tentang Natal dan sangat sering terdengar dimana-mana.
Demikian terlihat jelas bahwa latar belakang pemilihan lagu diatas merupakan
lagu yang dipilih dan sesuai dengan tema pertunjukan.
Pada sesi kedua merupakan inti dari tema yang telah ditentukan. Lagu-lagu
ini dipilih dengan menunjukan suatu pertunjukan yang berbeda dari sebelumnya.
Lagu-lagu yang dipertunjukan pada sesi kedua merupakan sebuah karya komposer
ternama yaitu Dan Forrest dimana lagu-lagu tersebut yang telah diaturnyakedalam
tujuh bahasa atau tujuh lagu yang berbeda serta menggambarkan spektrum
pengaruh musik dari berbagai budaya. Lagu ini diambil dari ayat Alkitab yang
tertulis dalam Mazmur 100:1-5, Mazmur 23:1, Lukas 19:40, Mazmur 96:11-12,
ayat-ayat ini menceritakan tentang hendaklah seluruh bumi dan segala isinya
bersukacita dan bersorak-sorak memuji Tuhan, sebab Tuhan adalah gembala yang
baik. Berikut ini penjelasan mengenai lagu yang dibawakan pada pertunjukan sesi
kedua, yaitu:1) Jubilate Deo, dalam bahasa Latin, 2) Ve Adthdor Vador, dalam
bahasa Yunani dan Arab, 3) Ta Cao Chang de Yang, dalam bahasa Mandarin, 4)
Ngokujabula, dalam bahasa zulu, Afrika, 5) Bendecid su nombre, dalam bahasa
Spanyol, 6) Song of the Earth, 7) Omnis Terra, terdiri dari bahasa Latin dan
adaptasi dari berbagai terjemahan bahasa Inggris. Ketujuh lagu tersebut
merupakan satu kesatuan yang saling berkaitan dengan yang lainnya. Lagu-lagu
inilah yang diiringi dengan menggunakan alat musik orkestra dengan tujuan
membangkitkan suasana lagu semakin menarik.
88
c. Penentuan tanggal
Pertunjukan Jubilate Deo diadakan sebagai bentuk ucapan syukur kepada
Tuhan dan menyampaikan puji-pujian melalui paduan suara dalam menyambut
perayaan hari Natal. Biasanya tidak sedikit paduan suara melaksanakan konser
untuk menyambut hari Natal, maka paduan suara El-Shaddai menetapkan tanggal
1 Desember 2018 untuk mengadakan konser christmas carol mereka .
d. Pembentukan panitia
Yang menjadi panitia untuk melaksanakan kegiatan ini adalah anggota dari
paduan suara sendiri serta yang membentuk dan menentukan anggota pada bidang
nya masing-masing adalah ketua BPH. Dibentuklah panita yang secara
keseluruhan berjumlah tujuh pengurus seksi utama beserta anggota anggota nya
dan panitia inti terdiri dari ketua, bendahara, dan sekretaris.
Deskripsi tugas yang dikerjakan masing-masing pengurus seksi adalah
sebagai berikut:
Tabel 4.1: Deskripsi tugas Jubilate Deo
Pengurus Seksi Jobdesc
Seksi dana Merancang pembiayaan
Seksi humas Mempromosikan pertunjukan, mengundang orang
untuk hadir dalam pertunjukan.
Seksi akomodasi Menyewa gedung, menyediakan transportasi,
mempersiapkan peralatan pertunjukan.
Seksi kesejahteraan
anggota
Menyediakan konsumsi untuk anggota pada saat
latihan, gladi resik, sampai pementasan.
Seksi artistik Merangkai kegiatan, membuat run down acara,
mendekorasi tempat dalam hal mengatur panggung.
Seksi kesekretariatan Mencetak poster, tiket, proposal, menyediakan
partitur, serta administrasi surat.
89
Setiap pengurus seksi memiliki tugas dan tanggung jawab masing-masing,
akan tetapi setiap anggota dengan anggota lainnya bekerjasama untuk
mensukseskan acara. Seperti anggota yang sudah mengambil bagian pada
pengurus seksi artistik dia juga bertugas untuk menjual tiket, mencari dana, serta
mengerjakan bagian dari akomodasi yaitu mempersiapkan peralatan.
e. Merancang pembiayaan
Pengelolaan keuangan pertunjukan Jubilate Deo menjadi tanggung jawab
seksi dana. Uang yang diperlukan untuk membuat pertunjukan Jubilate Deo
berkisar 100 juta rupiah dan itu didapat melalui proposal bantuan dana, aksi dana,
serta hasil penjualan tiket. Disamping itu juga terdapat pengeluaran seperti
penyewaan gedung, menyewa peralatan, membeli partitur, menyewa alat musik,
pencetakan tiket, proposal, surat menyurat.
f. Pembuatan run down acara
Run down adalah detail susunan acara pada saat pertunjukan dilangsungkan.
Run down memuat seluruh rangkaian kegiatan lengkap dengan keterangan waktu
dan orang yang bertanggung jawab dalam kegiatan tersebut (Beatrix, 2007:27).
Dalam pertunjukan paduan suara El-Shaddai USU run down diperlukan untuk
membuat gambaran konkret mengenai bagaimana pertunjukan akan dilaksanakan
pada hari-H.
g. Pelaksanaan gladi resik
Gladi resik adalah latihan terakhir sebelum pelaksanaan pertunjukan yang
berfungsi sebagai simulasi pementasan untuk mematangkan kesiapan panitia
dalam melaksanakan pertunjukan (Wibisono, 2014:3). Sebelum pertunjukan di
90
mulai pada pukul 19.00 WIB tepat pada tanggal 1 Desember 2017 paduan suara
El-Shaddai mengadakan gladi resik dimulai pada pukul 10.00 WIB pada hari yang
sama. Dalam gladi resik ini seluruh rangkaian pertunjukan dipentaskan
sebagaimana pertunjukan sebenarnya akan berlangsung dengan tujuan agar panitia
dapat menemukan dan mengatasi kendala jika ada.
2. Tahap Pementasan
Pada tahap ini seluruh panitia yang juga termasuk anggota dalam paduan
suara El-Shaddai USU melaksanakan pementasan sesuai dengan yang telah
direncanakan dan di latih sebelumnya. Acara di mulai pukul 19.00 WIB setelah
penonton sudah berada di area gedung pertunjukan maka acara dibuka oleh
Master of Ceremony (MC) dengan membuka didalam doa terlebih dahulu.
pertunjukan paduan suara terdiri dari dua sesi, penampilan pada sesi pertama
dengan membawakan lagu-lagu Natal dan penampilan pada sesi kedua
membawakan tujuh lagu karya Dan Forrest yang dikemas dengan berbagai bahasa
yang terdiri dari: 1) Jubilate Deo, dalam bahasa Latin, 2) Ve Adthdor Vador,
dalam bahasa Yunani dan Arab, 3) Ta Cao Chang de Yang, dalam bahasa
Mandarin, 4) Ngokujabula, dalam bahasa zulu, Afrika, 5) Bendecid su nombre,
dalam bahasa Spanyol, 6) Song of the Earth, 7) Omnis Terra, terdiri dari bahasa
Latin dan adaptasi dari berbagai terjemahan bahasa Inggris. Ketujuh lagu ini
diiringi oleh alat musik orkestra selama waktu 45 menit tanpa ada jeda atau
istirahat.
Selama acara berlangsung panitia yang sudah memiliki jobdecs nya masing-
masing tidak lagi bekerja pada waktu pementasan. Seluruh kegiatan diserahkan
91
sepenuhnya kepada Master of Ceremony untuk menjalankan acara tersebut.
Seluruh anggota yang juga merupakan panitia sebelumnya dalam tahap
pementasan ini tampil untuk mensukseskan kegiatan mereka.
Acara berakhir pukul 21.00 WIB, dimana penonton sudah ada yang
berpulangan dan beberapa penonton masih bertahan di lokasi untuk melakukan
kegiatan sesi foto bersama pemain dan juga beberapa teman mereka. Setelah
seluruh kegiatan selesai anggota paduan suara tersebut kembali keposisi awal
menjadi panitia yang bertujuan untuk membereskan serta bertanggung jawab
terhadap area gedung pertunjukan.
3. Tahap Pasca Pementasan
a) Evaluasi
Setelah pementasan berakhir, panitia atau anggota paduan suara El-Shaddai
USU mengadakan evaluasi untuk mengukur keberhasilan serta mengetahui
kelebihan dan kekurangan dalam pelaksanaan pertunjukan. Evaluasi diperlukan
untuk mengetahui kesalahan-kesalahan dalam pelaksanaan pertunjukan sehingga
dapat dikoreksi dan diperbaiki untuk bahan pembelajaran dalam pertunjukan
selanjutnya. Cara paduan suara El-Shaddai USU dalam mengukur keberhasilan
atau kekurangan dalam pementasan nya adalah dengan mencari tahu dari beberapa
penonton mengenai pendapat mereka terhadap pertunjukan tersebut melalui
bertanya langsung maupun melihat komentar-komentar para penonton di sosial
media.
92
b) Pembuatan LPJ (Laporan Pertanggung Jawaban)
Laporan Pertanggung Jawaban dibuat untuk memastikan apakah
perencanaan yang telah dibuat pada awal kepanitiaan telah berjalan sebagaimana
mestinya (Wibisono, 2014:3). Paduan suara El-Shaddai USU juga membuat suatu
Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) yang berguna sebagai bentuk
pertanggungjawaban atas rencana kegiatan yang telah dibuat. Laporan
pertanggung jawaban merupakan sebagai wujud transparansi finansial yang
kemudian diserahkan kepada pihak yang telah berkontribusi dalam dana untuk
membantu mensukseskan kegiatan pertunjukan paduan suara El-Shaddai USU
yaitu untuk para donatur dengan sukarela dalam membantu pembiayaan.
LPJ juga dilakukan oleh bendahara dalam panitia inti yang bertugas dalam
mengurus segala pemasukan dan pengeluaran selama proses kegiatan hingga hari
pementasan, dimana tujuan nya agar seluruh anggota paduan suara dapat
mengetahui keuntungan dan kerugian terhadap kegiatan tersebut (wawancara
dengan informan, Mei 2018).
4.1.3 Bentuk Penyajian Pertunjukan
4.1.3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Kegiatan konser paduan suara El-Shaddai USU inidiselenggarakan pada
hari Jumat, 1 Desember 2017 dan waktu untuk open gate pukul 18.00 WIB.
Tempat pelaksanaannya di Gereja GPDI Maranatha kota Medan Jl. S. Parman,
Petisah Hulu, Medan.
93
4.1.3.2 Fasilitas Pertunjukan
1. Partitur
Partitur adalah tulisan yang digunakan untuk menyampaikan atau
menyimpan nada-nada oleh musisi. Partitur disebut juga dengan tulisan musik.
Tujuan pembuatan lembaran musik atau partitur, adalah sebagai sarana, atau
catatan panduan untuk bermain musik. Partitur digunakan dalam pertunjukan
paduan suara El-Shaddai USU adalah untuk membantu memandu para penyanyi
dan pemain musik orkestra agar tidak terjadi kesalahan dalam menyampaikan atau
mengungkapkan isi lagu tersebut. Biasanya partitur yang digunakan penyanyi dan
pemain musik orkestra adalah partitur bernotasi balok.
2. Tata lampu(lighting)
Tata lampu difokuskan pada jenis lampu pertunjukan, misalnya: lampu
sorot, panggung, spoot dsb, serta arah yang diperlukan, termasuk warna lampu.
Warna lampu juga akan memberikan kesan tentang pertunjukan yang sedang
berlangsung. Sehingga penonton akan lebih menangkap dari makna pertunjukan
tersebut.Lighting yang digunakan pada pertunjukan ini yakni lampu panggung dan
lampu sorot.
3. Tata suara
Pada dasarnya unsur yang cukup penting dalam suatu pertunjukan musik
adalah suara atau bunyi. Pertunjukan musik sangat bergantung pada elemen tata
suara (sound system) karena semua peralatan musiknya memerlukan kontribusi
tata suara tersebut, sehingga peranan sound system sangat penting. Dalam hal ini
94
sound system yang digunakan pada pertunjukan paduan suara El-Shaddai USU
loadspeaker,microphone, mic condenser, mixer.
1. Loadspeaker
Loadspeaker yang digunakan pada pertunjukan paduan suara El-
Shaddai USU berjumlah 10, terdiri atas 2 speaker gantung, 2 speaker
duduk, 6 monitor dengan kapasitas suara 10000 watt.
2. Microphone
Microphone yang digunakan terdapat 3 buah microphone jenis
wireless. 1 buah digunakan untuk penyanyi solo, 1 buah digunakan
oleh Master of Ceremony(MC), 1 buah digunakan untuk tamu
undangan yang memberi kata sambutan.
3. Mic Condenser
Mic condenser yang digunakan pada pertunjukan paduan suara El-
Shaddai USU berjumlah 15 yang terdiri atas 4 buah mic condenser
untuk choir, 11 buah mic condenser untuk pemain orkestra.
4. Mixer
Mixer yang digunakan sebagai alat untuk menggabungkan bunyi/suara
musik dan vokal dan kemudian dihasilkan melalui loudspeaker.
4. Tempat/Panggung
Panggung mempunyai pengertian yang luas, bukan hanya panggung yang
dibuat, tetapi dapat juga sebuah arena pertunjukan. Bila mana memakai panggung
tetap ataupun dibuat, dapat diamati panjang, lebar, tinggi dan bentuk pangggung.
95
Panggung yang digunakan untuk pertunjukan paduan suara ini bukanlah
panggung yang khusus untuk sebuah arena pertunjukan, namun panggung yang
sudah tersedia di sebuah gedung gereja, lengkap dengan trap atau papan tingkatan
yang digunakan untuk sekelompok penyanyi, dan panggung yang disusun
beberapa kursi untuk para pemain musik orkestra. Panggung pertunjukan paduan
suara ini memiliki luas dengan panjang 7m, lebar 10,5m, dan tinggi 2m.
Gambar 4.1 Tata panggung dan tempat duduk penonton
4.1.3.3 Peralatan Pendukung Pertunjukan
Dalam sebuah pertunjukan seni tentulah ada sebuah peralatan pendukung
pertunjukan, peralatan pendukung pertunjukan paduan suara El-Shaddai USU
yang digunakan bertujuan untuk membuat suatu pertunjukan kelihatan menarik,
peralatan yang dimaksud penulis antara lain:
96
1. Tata Rias
Tata rias adalah seni yang menggunakan bahan-bahan kosmetik untuk
menunjukkan wajah peranan dengan memberikan dandanan atau perubahan
pada pemain di atas pentas/panggung dengan suasana yang sesuai
(Harymawan, 1993:134). Dalam hal ini alat-alat kosmetik seperti lipstick,
bedak, blush on, maskara, eyeliner,eyeshadowdigunakan untuk merias
wajah seluruh penyanyi wanita sedangkan untuk seluruh penyanyi pria
hanya menggunakan bedak saja agar makin terlihat fresh dengan struktur
yang lebih tajam. Tata rias ini sangat berperan penting dalam mengubah
penampilan para pemain di atas panggung agar kelihatan lebih menarik.
2. Tata Busana
Tata busana harus jelas berhubungan dengan jenis yang diperankan atau
dipentaskan. Untuk pementasan musik biasanya bentuk seragam yang sama
pada semua pemain atau penyanyi. Tata busana juga menyangkut asesoris
tangan, kaki, kepala dan tempat-tempat lain ditubuh yang patut diberi
hiasan. Dalam pertunjukan paduan suara ini, busana yang digunakan oleh
penyanyi ada dua jenis yaitu, (1) busana yang dikenakan pada konser sesi I
menggunakan busana biasa dengan beragam warna mulai dari warna
orange, biru, hijau, pink, kuning, merah, putih, coklat serta mengenakan rok
hitam untuk penyanyi wanita, sedangkan untuk penyanyi pria mengenakan
busana hitam keseluruhan. (2) pada konser sesi II busana yang dikenakan
oleh penyanyi wanita adalah gaun berwarna merah dan untuk penyanyi pria
mengenakan kemeja hitam ditambah dengan dasi merah dan celana panjang
97
hitam. Sepanjang pertunjukan berlangsung asesoris yang digunakan untuk
penyanyi wanita adalah sepasang anting.
4.1.3.4 Teknis Pertunjukan
1. Conductor
Untuk menjalankan pertunjukan paduan suara diperlukan seorang
conductor atau dirigen dalam memimpin paduan suara. Tanpa seorang dirigen
pertunjukan paduan suara tidak akan berjalan. Kedudukan dirigen dalam
pertunjukan konser Paduan Suara El-Shaddai USU ini memimpin paduan suara
dan juga orkestra. Conductor orkestra berbeda dengan conductor paduan suara
saja, dalam memimpin orkestra conductor memerlukan baton atau tongkat kecil
yang berfungsi untuk memberi gerakan aba-aba, pukulan birama dan juga untuk
mengingatkan para penyanyi atau pemusik orkestra akan hal-hal yang sudah
dipelajari dan dilatih. Sedangkan dirigen yang memimpin paduan suara saja
gerakan aba-aba yang diberikan dengan menggunakan lengan serta secara khusus
gerakan telapak tangannya tanpa menggunakan baton. Ini berarti bahwa pekerjaan
seorang conductor meliputi: memberi isyarat yang tepat untuk memulai, memberi
dan menjaga kecepatan (tempo) lagu, menuntun suara, menjiwai lagu, mendukung
pengucapan yang tepat, dan membantu para penyanyi dalam menghadapi
kesulitan-kesulitan pada bagian tertentu.
2. Susunan Acara
a. Christmas Parade : Christmas instrument oleh brass band (outdor
performance).
b. Tamu dan penonton masuk ke dalam gedung.
98
c. Pembukaan oleh Master of Ceremony sekaligus di buka dalam doa.
d. Konser sesi I : penampilan paduan suara dengan lagu-lagu bertema
Natal.
e. Kata sambutan dari beberapa tamu undangan.
f. Konser sesi II : penampilan paduan suara dan orkestra.
g. Pemberian cendra mata.
h. Penutup.
3. Lamanya pertunjukan
Pertunjukan paduan suara El-Shaddai USU dilaksanakan pada malam hari,
dimulai pukul 19.00 WIB s/d 21.00 WIB. Setiap pertunjukan melalui lagu-lagu
yang dibawakan mempunyai durasi waktu yang berbeda.
Lamanya suatu pertunjukan paduan suara El-Shaddai USU hingga di akhir
penutupan acara:
1. Acara dibuka dalam doa sesuai dengan kepercayaan Kristen selama
kurang lebih 2 menit.
2. Konser sesi I berlangsung, berikut lagu-lagu yang dipertunjukkan dalam
konser sesi I dan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan konser
sesi I ialah 40 menit:
a. “Baba Yetu” aransemen oleh Chris Kiagri, dengan iringan alat
musik keyboard, jimbe, marakas, dan simbal, memiliki durasi waktu
pertunjukan selama 3 menit 50 detik.
b. Menampilan video ucapan selamat hari Natal dari beberapa rekan PS
El-Shaddai USU.
99
c. “Where Are You Christmas” aransemen oleh Mac Huff, diiringi
dengan menggunakan alat musik keyboard, memiliki durasi waktu
pertunjukan selama 4 menit 15 detik.
d. “Feliz Navidad” aransemen oleh Jude Anthony T. Carantes, dalam
pertunjukannya diiringi alat musik jimbe, dengan durasi waktu 4
menit 37 detik.
e. Kata sambutan dari beberapa tamu undangan dengan durasi waktu
yang dipakai 10 menit 7 detik.
f. “Jinggle Bell Calypso” aransemen oleh Leo M. Teller, dipertunjukan
secara a cappella yaitu tanpa iringan alat musik, memiliki durasi
waktu selama 2 menit.
3. Konser sesi II dalam karya kontemporer oleh Dan Forrest terdapat 7
lagu yang dipertunjukan selama 45 menit berlangsung tanpa adanya
istirahat dan diiringi alat musik orkestra.
4. Menyanyikan lagu penutup “Merry Christmas”, pemberian cendra mata
dan kegiatan foto bersama untuk menutup konser.
4.1.3.5 Alat Musik yang Digunakan
Dalam sebuah pertunjukan paduan suara tidak harus diringi oleh alat
musik, hal itu dikarena suara manusia juga dapat membentuk suatu harmoni dan
ritme yang indah. Ada juga pertunjukan paduan suara tanpa iringan alat musik
yang disebut dengan a cappella. Dalam pertunjukan paduan suara El-Shaddai
USU alat musik yang digunakan adalah alat musik orkestra. Alat musik orkestra
terbagi menjadi empat bagian yakni: instrumen gesek (strings section), instrumen
100
tiup kayu (woodwinds section), instrumen tiup logam (brass section), instrumen
perkusi (percussion)4, dan alat musik lainnya yaitu keyboard, jimbe, dan marakas.
Alat musik yang digunakan pada pertunjukan paduan suara El-Shaddai USU ini
adalah violin (biola), viola (biola alto), violoncello (cello), dan double bass, flute,
trumpet, trombone, snare drum, tenor drum, kettledrum (timpani),cymbal,
triangel, tamborin, marakas, keyboard, jimbe.
1. Instrumen gesek (strings section)
Bagian strings dari orkestra terdapat empat alat musik seperti viola,
violin,violoncello atau yang sering disebut dengan cello dan double bass. Hal ini
sesuai dan berhubungan dengan sopran, alto, tenor, dan bass. Berikut ini alat
musik bagian strings yang digunakan dalam mengiringi paduan suara El-Shaddai
USU antara lain:
a. Viola
Viola(biola alto) adalah alat musik dawai yang dimainkan dengan cara
digesek , memiliki empat senar dimana nadanya adalah C-G-D-A. Dilihat
dari ukurannya alat musik viola lebih besar dari pada alat musik violin
(biola), senarnya lebih panjang, lebih tebal, lebih berat; nadanya lebih
rendah.
4Machlis. Joseph. 1955. The Enjoyment of Music. W.W. Norton &
Company. Inc: New York. (hal 35-51)
101
Gambar 4.2Viola
b. Violin
Violin (biola) seringkali disebut sebagai fiddle yang memiliki empat
senar dengan nada G-D-A-E. Violin secara universal dikagumi karena
nada nyanyiannya yang membawa instrumen paling dekat dengan suara
manusia. Sangat unggul dalam lirik melodi, violin juga mampu
menghasilkan efek cemerlang dan dramatis. ia memiliki jangkauan yang
luas, mencapai gradasi halus dari lembut ke keras.
Gambar 4.3Violin
102
c. Violoncello
Violoncello atau yang dikenal sebagai cello dengan kualitas yang
mengambil resonansi gelap di daftar yang rendah. Dalam orkestra cello
membawa melodi yang memperkaya kemerduan nada, menonjolkan ritme
dan bersama-sama dengan double bass menyediakan fungsi harmonik
untuk suara yang dihasilkan oleh alat musik strings.
Gambar 4.4Violoncello
d. Double bass
Alat musik double bass atau yang sering dikenal dengan contrabass
memiliki jarak nada yang paling rendah dari alat musik strings lainnya.
Tinggi alat musik double bass sekitar enam kaki dan pemainnya berdiri
atau duduk di bangku. Cara memainkannya dengan menggunakan alat
gesek (bowing) atau dipetik dengan menggunakan jari.
103
Gambar 4.5Double Bass
2. Instrumen tiup kayu (woodwinds section)
Woodwinds section terdiri dari empat alat musik tiup utama yang berbahan
kayu diantaranya flute, clarinet, oboe, dan basson. Alat musik ini mempunyai
klep-klep suara yang menghasilkan suara dengan cara ditekan agar menghasilkan
nada-nada tertentu. Nada yang dihasilkan oleh kolom udara yang bergetar di
dalam pipa dengan alat bantu reed (bilahan bambu) atau mouthpiece(bagian alat
penghasil bunyi yang digabungkan dengan reed)sebagai media untuk meniup.
Dalam pertunjukan ini alat musik yang digunakan adalah flute pada woodwinds
section.
a. Flute
Flute adalah alat musik terbuat dari paduan perak dan bukan kayu, alat
musik yang berbentuk tabung silindris mempunyai banyak klep-klep
104
(tombol nada) dan dipegang secara horizontal (side blown flute), terdapat
lubang tiupan di sisi pipa. Flute adalah sebagai instrumen melodi dan
sangat lincah dalam memainkan nada.
Gambar 4.6 Flute
3. Instrumen tiup logam (Brass Section)
Brass section adalah alat musik tiup yang berbahan logam diantaranya,
trumpet, trombone, horn, tuba. Alat musik ini menggunakan mouthpiece yang
terbuat dari logam dan tidak memiliki banyak klep seperti alat musik tiup
kayu.Cara memainkan alat musik ini dengan menggetarkan bibir sebagai alat
untuk membunyikan dan menekan klep untuk menghasilkan nada. Dalam
pertunjukan ini alat musik yang digunakan pada instrumen tiup logam adalah
trumpet dan trombone.
105
Gambar 4.7Trumpet
Gambar 4.8Trombone
4. Instrumen perkusi (percussion section)
Intrumen perkusi terdiri dari alat musik yang dimainkan dengan cara
dipukul dengan menggunakan tangan atau dengan alat pemukul (stick), kemudian
ada alat musik yang dimainkannya dengan menggoyangkan tubuh dari alat musik
itu sendiri. Instrumen perkusi ada yang terbuat dari logam, kayu dan plastik.
Berikut ini alat musik perkusi yang digunakan pada pertunjukan paduan suara El-
Shaddai USU.
106
Gambar 4.9Snare Drum Gambar 4.10 Tenor Drum
Gambar 4.11Tambourine Gambar 4.12 Timpani
Gambar 4.13Triangle Gambar 4.14Cymbal
107
5. Alat musik lainnya (other instrumens)
a. Keyboard
Keyboard adalah alat musik yang memiliki bilah-bilah nada atau
tuts dalam susunan khusus dan dimainkan dengan menggunakan jari
tangan. Memiliki urutan nada terendah dari sebelah kiri hingga urutan
nada tertinggi kearah bagian kanan. Keyboard dapat memainkan
beragam suara seperti suling, gitar, oboe, flute, trompet,
saxophone,harpa, xylophoneserta suara-suara beberapa jenis perkusi.
Keyboard memiliki banyak tipe atau jenis, keyboard yang digunakan
sebanyak tiga buah untuk mengiring paduan suara El-Shaddai USU
adalah keyboard Yamaha PSR 970.
Gambar 4.15Keyboard
Sumber: www.google.com
b. Marakas
Marakas adalah alat musik ritmis tradisional. Cara memainkan
marakas dengan menggoyangkan badannya sendiri dan kemudian akan
menghasilkan bunyi rincik, karena didalam marakas terdapat banyak
108
butiran-butiran kecil. Alat musik ritmis ini termasuk jenis perkusi
idiophone (sumber bunyi dihasilkan melalui badannya alat musik itu
sendiri).
Gambar 4.16 Marakas
Sumber: www.google.com
c. Jimbe
Jimbe merupakan alat perkusi yang berasal dari Afrika Barat. Alat
musik ini dimainkan dengan cara dipukul menggunakan jari atau telapak
tangan.
Gambar 4.17 Jimbe
Sumber: www.google.com
109
4.1.4 Sekelompok Pemain
Sekelompok pemain yang di maksud adalah banyak nya anggota paduan
suara dan pemain alat musik orkestra serta apa saja yang harus diperhatikan dalam
sekolompok pemain ini. Pada pertunjukan ini jumlah anggota paduan suara
berkisar 34 orang dan 1 orang conductor, dan pemain musik orkestra berjumlah
24 orang.
Selain itu ada dua hal yang harus diperhatikan untuk melihat sekelompok
paduan suara dan pemain alat musik orkestra dalam pertunjukan ini, yaitu (1)
Persiapan: pemain mulai datang ke gedung pertunjukan beberapa jam sebelum
jadwal pementasan dilakukan. Aktifitas yang dilakukan berupa duduk, melihat
program acara dan suasana gedung (blocking), serta persiapan instrumental yang
akan digunakan saat pentas. Persiapan awal dilakukan untuk mengatur
pertunjukan, melakukan pemanasan dan berganti baju. 2) Saat pertunjukan: pada
saat pertunjukan berlangsung, pemain mulai memasuki area panggung sesuai
dengan bagiannya masing-masing.Kegiatan in dan out pemain dari luar ke dalam
panggung diatur sedemikian rupa pada saat persiapan agar tidak terjadi kesalahan
saat pentas. Pemain yang belum mendapat bagian untuk keluar panggung
biasanya dapat menunggu di bagian belakang panggung ataupun di area samping
panggung.
110
Gambar 4.18 Sekelompok Paduan Suara Pada Sesi Pertama
Soloist
Keterangan:
S: jenis suara Sopran : pada pertunjukan sesi pertama
A: jenis suara Alto soloist tidak selalu digunakan
T: jenis suara Tenor : conductor
B: jenis suara Bass
S B S B S B S S S T A A A T A T A
S A S B S B S B S T A A A T T A T
Cond
Cond
111
Gambar 4.19 Sekelompok Paduan Suara dan Pemain Orkestra
Pada Sesi Kedua
Percusion Woodwind
Violin 2 Viola Brass section
Violin 1
Violoncello
SOPRAN TENOR BASS ALTO
Keyboard
1 2 3
1
1
2
3
4
5 1 2
3 4
1
2
3 4
3 1
2
1
1
2
1
Cond
112
4.1.5 Sekelompok Penonton
Dalam gedung pertunjukan terdapat beberapa ketentuan dan peraturan
yang harus diikuti oleh penonton.Hal ini mempengaruhi aktifitas yang penonton
lakukan di dalam gedung pertunjukan.
1) Menunggu Pertunjukan
Pada umumnya pada pertunjukan paduan suara yang penulis hadiri,
penonton biasanya memasuki ruang pertunjukan untuk menunggu pertunjukan
dimulai.Ada juga para penonton yang menunggu pertunjukan di sekitar tempat
pertunjukan atau menunggu diluar gedung pertunjukan, dan melakukan berbagai
kegiatan.
2) Duduk
Pertunjukan paduan suara biasanya berlangsung selama 2 sampai 3 jam
tergantung pada acara yang ditampilkan. Dalam waktu yang cukup panjang
tersebut, diperlukan perhatian khusus terhadap kenyamanan duduk para
penonton.Sirkulasi ruang seperti jarak antar baris yang satu dengan yang lainnya
juga dapat mempengaruhi kenyamanan duduk.
3) Melihat
Jarak pandangan penonton memiliki batas maksimum untuk dapat melihat
penampilan pemain dengan jelas, nyaman, dan detail. Secara teoritis, para
penonton harus cukup dekat untuk dapat melihat mimik wajah dari para pemain.
Dalam buku Buildings for the Performing Arts (2012) dijelaskan beberapa dasar-
dasar terhadap penglihatan pertunjukan berdasarkan acara yang
113
ditampilkan.Untuk dapat melihat ekspresi wajah dan penampilan dalam sebuah
pertunjukan, jarak antara penonton dengan panggung tidak boleh melebihi 20M.
4) Mendengarkan
Acara pertunjukan memerlukan ketenangan dan perhatian dari penonton.
Selama pertunjukan berlangsung penonton tidak diperkenankan menimbulkan
suara karena dapat merusak ketenangan dan konsentrasi di dalam ruang. Maka
diwajibkan para penonton agar tetap fokus mendengarkan selama berlangsungnya
pertunjukan.
5) Apresiasi Penonton
Biasanya dalam pertunjukan paduan suara, seseorang yang berteriak
kegirangan tidak diperkenankan hal itu disebabkan karena akan mengganggu
pemain pada saat pertunjukan. Bentuk apresiasi daripada penonton hanya
diperbolehkan dengan bertepuk tangan saja dan itu tidak boleh terlalu lama.
Gambar 4.20 Sekelompok Penonton Menyaksikan Pertunjukan
114
4.2 Bentuk Sajian Musik
Pada bagian ini penulis akan mendeskripsikandualagu yang dibawakan pada
pertunjukan konser Jubilate Deo paduan suara El-Shaddai Universitas Sumatera
Utara. Dua lagu tersebut penulis pilih yaitu yang dibawakan pada pertunjukan sesi
pertama dengan gaya a cappella atau tanpa iringan alat musik yang berjudul
Jingle Bells Calypso, dan satu lagu pada pertunjukan sesi kedua dengan iringan
alat musik orkestra yang berjudul Bendecid Su Nombre, alasan penulis memilih
lagu tersebut adalah karena lagu Bendecid Su Nombre merupakan lagu yang tidak
umum,maksudnya lagu tersebut belum dikenali oleh masyarakat di kota Medan,
menurut Rudolf Nababan melalui lagu tersebut secara langsung ingin
memberitakan tentang firman Tuhan melalui lagu tersebut yang diambil dari kitab
Mazmur. Tutur nya juga, bahwa lagu tersebut tidak terlalu sulit untuk dibawakan,
hanya sering terjadi perubahan tempo pada birama tertentu.
Untuk mendeskripsikan musik, penulis menggunakan teori yang di
kemukakan oleh Bruno Nettle (1964:96) dengan dua pendekatan utama dalam
mendeskripsikan musik, yaitu: 1) kita dapat menganalisis dan mendeskripsikan
apa yang kita dengar, dan 2) kita dapat menuliskan dan mendeskripsikan apa yang
kita lihat. Berikut ini ke dua lagu yang akan dideskripsikan, sebagai berikut:
115
116
117
118
119
120
121
122
Pada pertunjukan Jubilate Deo lagu Jingle Bells Calypso dinyanyikan
secara a cappella yaitu tanpa iringan alat musik, nyanyian inimenggunakan nada
dasar G = do, dengan tempo5 162 MM dan menggunakan birama 4/4
6. Lagu ini
merupakan aransemen oleh Leo M. Teller dan gaya musik pada lagu ini dapat
dikatakan ber genre musik pop.
Lagu Jingle Bells Calypso secara keseluruhan memiliki jumlah79 bar7.
Berikut ini akan di deskripsikan lagu Jingle Bells Calypso dengan menggunakan
komposisi yang terdiri dari: Introduksi, Bagian A, Transisi, Bagian B, Bagian
Penutup (lihat Krismanda 2016:33).
1. Komposisi lagu diawali dengan introduksi sebanyak 8 birama.
Introduksi dimulai dengansopran I dan sopran II pada birama pertama,
lalu disusul oleh suara alto pada birama ketiga dengan lirik lagu Jingle,
kemudian suara Tenor dan Bass menyusul pada birama kelima.
Introduksi berakhir pada birama ke depalan.
2. Bagian A (9-40), di mulai pada birama 9 semua choir bernyanyi.
Dalam bagian ini suara Tenor dan Bass menyanyikan melodi utama
dengan interval yang sama, sedangkan suara sopran II menyanyikan
bagian choruspada birama ke 25 dan berakhir pada birama ke 40/1.
5 Tempo : lambat cepat nya lagu yang dimainkan 6 Birama 4/4 artinya dalam tiap-tiap batas garis ( yang dinamakan dalam satu birama)
ada 4 ketukan dengan hitungan 1,2,3,4. Dalam tiap ruas birama terdapat 4 buah not 1/4 7 Bar artinya frase musik dalam lagu yang terdiri dari beberapa beat (ketukan), yang
memiliki 4 ketukan, 3 ketukan dalam 1 bar
123
3. Setelah bagian A selesai, terdapat transisi pada birama 40/28 yang akan
menghubungkan ke bagian B yang dinyanyikan oleh suara Bass
dengan lirik Jingle ling a ling.
4. Bagian B dimulai pada birama 41 dan berakhir pada birama ke 65
dimana semua choir bernyanyi. Pada bagian ini menyanyian lirik lagu
bait kedua dimana nada nya merupakan imitasi9 dari pada bagian A,
tetapi terdapat penambahan nada pada birama tertentu agar
menyesuaikan dengan lirik lagu.
5. Bagian penutup dimulai pada birama ke 69, bagian ini juga semua
choir bernyanyi, dengan bernyanyi lirik lagu penutup “in a one horse
open sleigh”. Pada birama ke 76 suara sopran I, sopran II, dan suara
alto menyanyikan nada panjang sementara suara tenor dan bass
menyanyikan lirik lagu Jingglesebagai pengantar untuk menutup lagu.
Telah diketahui bahwa lagu ini merupakan sebuah karya aransemen Leo
M. Teller, maka penulis membuat melodi utama dari pada lagu tersebut. Lagu ini
merupakan ciptaan James Lord Pierpont dengan memiliki nada dasar G = do, dan
birama 4/4.
8 Birama 40/2: not yang terdapat pada ketukan kedua pada birama ke 40. 9 Imitasi adalah peniruan nada dan gaya bernyanyi.
124
JINGLE BELLS CALYPSO Transkripsi: Lisa Yanti Sitorus
125
Bendecid Su Nombre
z
126
127
128
129
130
131
Pada pertunjukan Jubilate Deo lagu Bendecid Su Nombre dinyanyikan
dengan iringan alat musik orkestra, nyanyian ini menggunakan nada dasar G =
do, memiliki tempo 65 MM akan tetapi terjadi perubahan tempo pada birama
tertentu, dengan menggunakan birama 4/4. Lagu ini memiliki gaya musik klasik.
Lagu Bendecid Su Nombresecara keseluruhan memiliki jumlah 96 bar.
Berikut ini akan di deskripsikan lagu Bendecid Su Nombre dengan menggunakan
komposisi yang terdiri dari: Introduksi, Bagian A, Transisi, Bagian B, Bagian C,
Bagian Penutup.
1. Komposisi lagu diawali dengan introduksi sebanyak 8 bar. Introduksi
ini diawali dengan strings section (viola, violin, violoncello, double bass),
keyboard, dan flute dengan nuansa lembut dan tenang. Kemudian disusul oleh
suara sopran dan alto pada birama ke 5 dengan menyanyikan bagian latar dari
melodi utama. Dengan tempo 65 MM.
2. Bagian A (9-26), bagian ini dimulai dari birama ke 9 dimana solo
Sopran menyanyikan melodi utama. Strings section, keyboard, flutemasih tetap
mengiringi lagu dengan tempo yang sama. Bagian ini berakhir pada birama ke 26.
3. Setelah bagian A berakhir terdapat transisi pada birama ke 27 sampai
dengan birama 31, bagian ini akan menghubungkan ke bagian B. Pada bagian ini
sopran dan alto menyanyikan bagian latar dari melodi utama, alat musikstrings
section, keyboard, dan,flutemasih tetap mengiringi lagu.
4. Bagian B (32-60), dimulai pada birama 32 dengan perubahan nada dasar
C=do. Pada bagian ini paduan suara SATB mulai masuk dengan menyanyikan
melodi utama. Pada birama ke 48 terjadi perubahan tempo menjadi 70 MMdengan
132
nuansa lembut, kemudian muncul solo sopran bernyanyi bersama choir pada
birama ke 52. bagian ini berakhir pada birama ke 60.
5. Bagian C dimulai pada birama 61 dimana terjadi modulasi dari nada C
ke nada D, juga terdapat perubahan tempo menjadi 78 MM. Pada bagian ini solo
sopran dan choir bernyanyi bersama dengan nuansa yang bersemangat. Bagian ini
berakhir pada birama ke 75 dengan menyanyikan nada yang panjang.
6. Bagian D kemudian muncul pada birama ke 76 dimana tempo kembali
seperti bagian B yaitu 70 MM. Bagian ini tenor dan bass menyanyikan melodi
utama,kemudian di susul oleh suara sopran dan alto pada birama ke 77 dengan
menyanyikan ya dalam nuansa yang tenang. Bagian ini berakhir pada birama 88.
7. Bagian penutup dimulai pada birama 89 dimana alat musik viola, violin,
dan violoncellosebagai pengantar untuk masuk nya solo sopran dan sopran, suara
alto menyanyikan lirik lagu penutup dengan perubahan tempo menjadi 65 MM.
Kemudian pada birama 92 sopran dan alto menyanyikan latar bagian melodi
utama untuk metup lagu.
133
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Penelitian yang penulis lakukan terhadap aspek pengelolaan dan
pertunjukan Paduan Suara El-Shaddai USU ini menghasilkan beberapa
kesimpulan pada bab ini.Setelah melakukan penelitian terhadap pengelolaan
paduan suara El-Shaddai USU, maka penulis menemukan pengelolaan secara
umum terhadap paduan suaraini, yaitu dikelola secara bersama-sama dengan
menggunakan sistem manajemen dunia Barat dengan struktur kepengurusan yang
terdiri dariketua, sekretaris, wakil sekretaris, bendahara, wakil bendahara, pelatih,
dan anggota.
Sebagai sebuah organisasi dimana terdapat AD/ART (Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga) serta visi dan misi yang juga dimiliki oleh sebuah
organisasi pada umumnya, maka pengelolaannya (manajemen) termasuk kedalam
lima fungsi manajemen yang meliputi: perencanaan, pengorganisasian, penentuan
sumber daya manusia, pengawasan, dan pelaksanaan pertunjukan yang dilakukan
secara kolektif.
Paduan Suara El-Shaddai USU atau yang disingkat dengan PSE-USU
adalah sebuah organisasi dimana orang-orang yang terdapat didalamnya memiliki
tugas dan tanggung jawab bersama. BPH (Badan Pengurus Harian) yang bertugas
untuk mengarahkan, serta mengorganisasikan anggota, dan pelatih yang bertugas
untuk melatih, menentukan sumber daya manusia untuk bergabung ke dalam
organisasi tersebut.
134
Aktivitas musikal organisasi ini dilakukan setiap dua kali dalam satu
minggu yaitu latihan dalam mengolah vokal dengan memiliki jenis-jenis latihan
seperti latihan reguler, fisik, teknik pernapasan, teknik vokal, pemaham lagu, dan
latihan khusus setiap jenis suara. Latihan dilakukan di sekretariat milik paduan
suara El-Shaddai USU. Didalam keseharian berlatih bertujuan untuk menunjang
program kegiatan agar terealisasi dengan baik, program kegiatan yang ada seperti
kunjungan gereja, mengisi acara undangan, mengikuti kompetisi, dan konser
tahunan.
Prestasi dan kegiatan merupakan suatu produk yang dihasilkan oleh paduan
suara El-Shaddai USU mulai dari tahun 1996 sampai dengan sekarang, produksi
tersebut bertujuan untuk meningkatkan serta mengharumkan nama sebuah
organisasi tersebut. Didalam produksi ini juga terdapat manajemen produksi yang
dilakukan oleh orang-orang didalamnya yaitu merencanakan program,
melaksanakan apa yang direncanakan, mengevaluasi setiap kegiatan yang sudah
dilakukan, dan membuat laporan pertanggungjawaban (LPJ) untuk setiap
kegiatan.
Pemasaran dilakukan untuk menjual organisasi itu sendiri dengan konsep
pemasaran yang dilakukan paduan suara El-Shaddai USU adalah: 1. Pemasaran
langsung yang terdiri dari (a) komunikasi pemasaran langsung melalui pemasaran
leaflet, (b) pemasaran melalui teman ke teman bertujuan untuk membangun
kerjasama dan mendapat publisitas yang menguntungkan, (c) pemasaran online
dengan menggunakan sosial media: facebook, instagram, youtube, 2. Pemasaran
melalui pertunjukan yang terdiri dari (a) promosi pertunjukan dengan
135
menggunakan sosial media, brosur, dan spanduk, (b) menyediakan pilihan biaya
pertunjukan.
Berdasarkan pengamatan yang penulis lakukan terhadap pertunjukan paduan
suara El-Shaddai USU, penulis mendapat kesimpulan bahwa pada setiap
pertunjukan mempunyai tema yang berbeda-beda. Begitu pula dengan bentuk
pertunjukan yang dibawakan setiap tahunnya. Untuk membuat suatu pertunjukan
terlebih dahulu disusun perencanaan kegiatan sekurang-kurangnya 7 (tujuh) bulan
hingga pementasan dilakukan. Adanya proses pertunjukan dimulai dari tahap pra
pementasan terdiri dari penentuan ide/tema, penentuan tanggal, pembentukan
panitia, kedua, tahap pementasan, ketiga, tahap pasca pementasan yang terdiri
evaluasi dan pembuatan LPJ (Laporan Pertanggung Jawaban). Pada setiap
pertunjukan, paduan suara El-Shaddai USU memiliki ciri khas yang dibawakan
terutama pertunjukan konser tahunan dengan menyajikan pertunjukan secara a
cappella, tidak terlepas juga dengan alat musik pengiring yang digunakan yaitu
menggunakan alat musik orkestra dengan tujuh lagu andalan karya Dan Forrest.
Pada penelitian penulis pertunjukan konser Christmas Carol paduan suara El-
Shaddai USU di selenggarakan di gedung Gereja GPDI Maranatha, Medan.
5.2 Saran
Pengelolaan atau manajemen merupakan kunci utama untuk membuat suatu
usaha, atau pun organisasi yang dibangun bersama dapat berkembang dengan
baik. Setiap organisasi kesenian terutama paduan suara hendaknya menerapkan
pengelolaan yang baik dan berkelanjutan, sehingga tujuan utama dari suatu
organisasi tersebut tercapai dengan maksimal ditambah dengan banyak nya
136
paduan suara yang semakin berkembang pada masa sekarang. Seperti halnya
paduan suara El-Shaddai USU sebagai salah satu organisasi yang aktivitas utama
nya adalah berkesenian vokal haruslah memperhatikan pengelolaan pada
organisasinya dalam meningkatkan produksi yang semakin berkualitas sehingga
dapat bertahan dan tetap eksis ditengah banyaknya paduan suara yang semakin
berkembang.
Penulis telah menyelesaikan proses penelitian dalam penulisan karya ilmiah
ini, penulis menyadari masih banyak kekurangan dari teknik penulisan serta cara
penyampaian informasi yang terkandung didalamnya. Oleh sebab itu dibutuhkan
perbaikan-perbaikan demi kesempurnaan tulisan ini. Untuk itu besar harapan
penulis bagi para peneliti selanjutnya untuk lebih menyempurnakan penelitian
pada bidang yang sama, agar peneliti melihat perkembangan yang lebih baik lagi
pada suatu paduan suara mana pun. Sehingga dapat menambah wawasan bagi para
peneliti dan memberikan kontribusi yang baik terhadap ilmu pengetahuan secara
umum terutama pada bidang kajian Etnomusikologi.
137
DAFTAR PUSTAKA
Allen. Louis A. 1975. Profesional Management. New Delhi: M. Graw Hill Book
Company Ltd
Appleton, I. 2012. Buildings for the Performing Arts. Routledge.
Arikunto, S. 1988. Pengelolaan Kelas dan Siswa. Jakarta: CV. Rajawali
Atmodjo. K. Subronto. 2008. Memimpin Paduan Suara. Jakarta: Gunung Mulia
Bastomi, S. 1990. Wawasan Seni. Semarang: IKIP Semarang Press.
Beatrix, S., 2010. I Love to Organize 2. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
Danastri.P.A.Margareta. 2016. “Analisis Desktriptif Manajemen Pertunjukan
Pagelaran Musik Bertajuk “LELAGU” di Yogyakarta”. Skripsi Sarjana.
Fakultas Bahasa dan Seni. Universitas Negeri Yogyakarta
Erni Tisnawati Sule dan Kurniawan Saefullah, Pengantar Manajemen. Edisi
Pertama, (Jakarta: Prenada Media, 2006 )
Griffin, Ricky W. 2004. Manajemen. Jakarta: Erlangga
Harymawan. RMG. 1993. Diktat Dramaturgi. Bandung
John M Echols dan Hassan Shadily. 2000. KamusInggris-Indonesia Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama
Kamaruddin. 1991. Asas-Asas Manajemen Produksi.
Kontjaraningrat. 1987. Sejarah Teori Antropologi. UI Press: Jakarta
Koentjaraningrat. 1990. Pengantar Ilmu Antropolgi.Gramedia Pustaka Utama:
Jakarta
Koentjaraningrat. 1991. Metode-Metode Penelitian Masyarakat. Gramedia
Pustaka Utama: Jakarta
Krismanda. B. Velia. 2016. “Harapan Sejati” Kantata Untuk Panduan Suara dan
Orkes Kamar. Jurusan Seni Musik Fakultas Bahasa dan Seni. Universitas
Kristen Satya Wacana Salatiga
Listya, Agastya Rama. 2007. A-Z Direksi Paduan Suara. Jakarta: Yayasan Musik
Gereja Indonesia.
Machlis. Joseph. 1955. The Enjoyment of Music. W.W. Norton & Company. Inc:
New York
Manullang, M. 1983. Dasar-Dasar Manajemen. Jakarta: Ghalia Indonesia
Malayu S.P.H. Hasibuan. 1996. Organisasi dan Motivasi. Jakarta: Bumi Aksara
Moleong, L. J. 2000. Metode Penelitian Kualitif. Bandung: PT Remajan
Roksadakraya.
Merriam, Alan P. 1964. The Anthropology of Music. Chicago Nortwestern
University
MT, Wesli. 2008. Metode dan Teknik Latihan Paduan Suara. Banda Aceh:
Yayasan PeN A
Mukhsin, Khalidi. 1975. ”Memperkenalkan Makyong”. Pekan Musik Tari dan
Teater Tradisi: Festival D.KJ
Murgiyanto, Sal. 1985. Manajemen Pertunjukan. Jakarta: Dirjen Pendidikan
Dasar dan Menengah, Depdikbud
Nettle, Bruno. 1964. Teori dan Metode dalam Etnomusikologi. (alihbahasa
Nathalian H.P.D.P) Jayapura: Jayapura Center of Music
Sitompul, Binsar. 1988. Paduan Suara dan Pemimpinnya. Jakarta: Gunung Mulia
138
Takari, M. 2008. Manajemen Seni, Medan: Studi Kultura
Terry. George R. dan Leslie W. Rue. 2000. Dasar-Dasar Manajemen (ahli bahasa
G.A Ticolu). Jakarta: Bumi Aksara
Partadireja, Ace. 1985. Pengantar Ekonomi. Yogyakarta: BPFE
Pradoko, Susilo.1996. Conductor Musik Yogyakarta: Diktat Direksi Musik
Jurusan Pendidikan Musik FBS UNY.
Seeger, C. 1958. Prescriptive and descriptive music-writing. The Musical
Quarterly, 44(2), 184-195.
Simanungkalit, N. 2008. Teknik Vokal Paduan Suara. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama.
Singer, Milton, 1996, Jurnal Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia. Surakarta:
Bendatng Budaya.
Sirait. A. Immanuel. 2009. “Paduan Suara Consolatio Panitia Hari-Hari Besar
Kristen Universitas Sumatera Utara: Kajian Manajemen Organisasi dan
Produksi”. Skripsi Sarjana S1. (Tidak diterbitkan). Medan
Situmorang. S. Arah. 2011. “Lembaga Kesenian Ria Agung Nusantara: Deskripsi
Pengelolaan dan Pertunjukan Seni”. Medan: Departemen Etnomusikologi,
Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara.
Susetyo. 2007. Menggali Lebih Dalam Tentang Musik. Jakarta : PT Gravinda
Persada.
Sunarto. 2004. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Yogyakarta: AMUS, UST Press
Taylor & Bogdan. 1975. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Balai Pustaka.
Wibisono, J. C., 2014. Manajemen Seni Pertunjukan. Surabaya: Pustaka Lewi
Wiryoputro, Sugiyanto. 2008. Dasar- Dasar Manajemen Kristiani.Jakarta:
Gunung Mulia
139
DAFTAR INTERNET
www.wikipedia.com
www.googlescholar.com
www.googlebooks.com
www.google.com
repository.usu.ac.id
http://e-journal.uajy.ac.id/
http://eprints.uny.ac.id/
140
DATA INFORMAN
1. Nama : Rudolf Nababan
Umur : 41 Tahun
Jabatan : Pelatih dan Dirigen PS El-Shaddai
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jl. Asrama No. 9, Pulo Brayan Bengkel Baru
2. Nama : Hothita Banuareah
Umur : 37 Tahun
Jabatan : Alumni USU/Anggota lama PSE (senior)
Pekerjaan : Apoteker
Alamat : Gg. Madirsan Ujung No. 9, Tanjung Morawa
3. Nama : Theresia Batubara
Umur : 23 Tahun
Jabatan : BPH (Badan Pengurus Harian) El-Shaddai
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Alamat : Jl. Harmonika No. 45, Padang Bulan, Medan
4. Nama : Hippu Roni Tumpak Manurung
Umur : 48 Tahun
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Alamat : Jl. Medan Tenggara 2 No. 11 Pasar Merah
5. Nama : Andini Wulandari Kembaren
Umur : 33 Tahun
Jabatan : Anggota lama PSE (senior)
Pekerjaan : Dokter Umum
Alamat : Jl. Karet 15 No. 2 Simalingkar
6. Nama : Yeremia Gultom
Umur : 23 Tahun
Jabatan : Koordinator Suara Bass
Pekerjaan : Mahasiswa
Alamat : Jl. Notes 46G, Medan
7. Nama : Yohannes Sannius Banjarnahor
Umur : 20 Tahun
Jabatan : Anggota Tenor
Pekerjaan : Mahasiswa
Alamat : Amplas, Medan
141
LAMPIRAN I
ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH
TANGGA PADUAN SUARA EL-SHADDAI USU
A. ANGGARAN DASAR PADUAN SUARA EL-SHADDAI USU
ANGGARAN DASAR
PADUAN SUARA EL-SHADDAI USU
PEMBUKAAN
Bahwa amanat agung adalah panggilan pelayanan dalam pemberitaan injil
yang merupakan kewajiban setiap umat Kristen sesuai dengan kemampuan dan
talenta yang diberikan Tuhan kepadanya. Oleh karena itu kami mahasiswa Kristen
Universitas Sumatera Utara sesuai dengan kemampuan dan talentanya dalam hal
paduan suara merasa berkewajiban untuk memenuhi panggilan pelayanan
tersebut.
Dengan berkat dan dilandasi oleh kasih Kristus, maka mahasiswa Kristen
Universitas Sumatera Utara sepakat untuk membuat Paduan Suara El-Shaddai
FMIPA Universitas Sumatera Utara yang seiring dengan perkembangan dan
kemajuan mengelamai perubahan nama menjadi Paduan Suara El-Shaddai
Universitas Sumatera Utara.
Atas dasar tersebut maka kami mahasiswa Kristen Universitas Sumatera
Utara menyadari perlunya akan sebuah organisasi sebagai wadah untuk membina
dan mengembangkan kemampuan talenta anggotanya dalam hal paduan suara
guna memahami panggilan pelayanan tersebut baik melalui pelayanan rohani
maupun pelayanan umum dengan berpedoman pada Anggaran Dasar sebagai
berikut:
BAB I
NAMA, WAKTU, dan TEMPAT KEDUDUKAN
Pasal 1
NAMA
1. Organisasi ini diberi nama paduan suara El-Shaddai Universitas
Sumatera Utara yang disingkat PS El-Shaddai USU.
2. Kata El-Shaddai pada nama organisasi berasal dari bahasa Ibrani yang
artinya “Allah Yang Mahasa Kuasa”
Pasal 2
WAKTU
PS El-Shaddai USU dibentuk pada tanggal 15 Mei 1996 sampai pada waktu yang
tidak ditetapkan lamanya.
142
Pasal 3
TEMPAT KEDUDUKAN
PS El-Shaddai USU berkedudukan di Universitas Sumatera Utara, Medan.
PS El-Shaddai USU merupakan bagian dari PHBK-USU (Panitian Hari-Hari
Besar Krsiten- Universitas Sumatera Utara) sesuai SK PHBK No. 176, tahun
2018.
BAB II
AZAS dan SIFAT
Pasal 4
AZAS
PS El-Shaddai USU berazaskan Alkitab.
Pasal 5
SIFAT
PS El-Shaddai USU bersifat keKristenan oikumene dan independen.
BAB III
TUJUAN dan USAHA
Pasal 6
TUJUAN
PS El-Shaddai USU bertujuan untuk menggali dan mengembangkan minat dan
bakat seni bernyanyi untuk pelayanan kerohanian maupun pelayanan umum
dalam paduan suara.
Pasal 7
USAHA
Usaha-usaha yang dilakukan untuk memenuhi tujuan tersebut adalah:
1. Menyelenggarakan latihan paduan suara bagi anggotanya secara teratur.
2. Aktif memberikan sumbangsih dalam pelayanan kerohanian dan
pelayanan umum.
3. Aktif melakukan kegiatan-kegiatan yang menunjang perkembangan
paduan suara.
BAB IV
KEANGGOTAAN
Pasal 8
DEFINISI ANGGOTA
Yang dapat menjadi anggota PS El-Shaddai USU adalah mereka yang menerima
azas, sifat, dan tujuan serta bersedia menjalankan usaha organisasi.
143
Pasal 9
JENIS ANGGOTA
Anggota PS El-Shaddai USU terdiri dari:
1. Anggota biasa
2. Anggota senior
3. Anggota luar biasa
Pasal 10
HAK ANGGOTA
Anggota PS El-Shaddai USU mempunyai hak bicara, hak usaha, hak memilih, hak
dipilih.
Pasal 11
KEWAJIBAN ANGGOTA
Kewajiban anggota PS El-Shaddai USU adalah:
1. Setiap anggota wajib menaati Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga.
2. Setiap anggota wajib menaati keputusan pengurus selama tidak
bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.
3. Setiap anggota wajib menjaga nama baik organisasi.
Pasal 12
Hal-hal lain yang berhubungan dengan keanggotaan akan diatur dalam Anggaran
Rumah Tangga.
BAB V
KELENGKAPAN ORGANISASI
Pasal 13
PS El-Shaddai USU memiliki kelengkapan organisasi yang terdiri dari:
1. Rapat Umum Anggota yang disingkat dengan RUA.
2. Badan Pengurus Harian yang disingkat dengan BPH.
3. Pelatih.
4. Pembina.
5. Pengurus seksi.
Pasal 14
Rapat Umum Anggota (RUA)
1. RUA adalah pemegang kekuasaan tertinggi dalam organisasi.
2. RUA diselenggarakan oleh BPH sekurang-kurangnya sekali dalam satu
tahun.
3. Jika dianggap perlu dapat diadakan RUA Luar Biasa.
144
Pasal 15
Badan Pengurus Harian (BPH)
1. PS El-Shaddai USU dipimpin oleh BPH yang maksimal terdiri dari ketua,
wakil ketua, sekretaris, bendahara, dan wakil bendahara.
2. BPH dipilih dan ditetapkan melalui keputusan RUA untuk masa kerja 1
tahun.
3. Apabila dalam masa satu tahun kepengurusan belum diadakan RUA untuk
memilih dan menetapkan pengurus, maka kepengurusan dapat di
perpanjang selama tiga bulan.
Pasal 16
PENGURUS SEKSI
Pengurus seksi dibentuk, dipilih, dan ditetapkan oleh BPH sesuai dengan
keperluan dan fungsinya untuk melaksanakan tujuan dan usaha organisasi,
sebagaimana dimaksudkan pada BAB III.
Pasal 17
PELATIH
Pelatih diangkat dan ditetapkan oleh BPH dalam menangani kepelatihan untuk
melaksanakan tujuan dan usaha organisasi sebagaimana dimaksudkan pada BAB
III.
BAB VI
PERMUSYAWARATAN
Pasal 18
Segala keputusan dalam organisasi diambil berdasarkan musyawarah untuk
mufakat dengan hikmat dan kebijaksanaan, dan jika perlu diambil berdasarkan
pemungutan suara terbanyak.
BAB VII
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR
Pasal 19
Perubahan Anggaran Dasar hanya dapat dilakukan melalui ketetapan RUA
dengan mendapat persetujuan sekurang-kurang 2/3 jumlah anggota hadir.
BAB VIII
PEMBUBARAN ORGANISASI
Pembubaran PS El-Shaddai USU hanya dapat dilakukan melalui ketetapan RUA
Luar Biasa dengan persetujuan sekurang-kurangnya dari hal ¾ jumlah anggota
yang hadir.
145
BAB IX
ATURAN TAMBAHAN
Pasal 21
1. Hal-hal yang belum tercakup dalam Anggaran Dasar ini akan diatur dalam
Anggaran Rumah Tangga.
2. Anggaran Dasar ini mulai berlaku sejak ditetapkan.
B. Anggaran Rumah Tangga Paduan Suara El-Shaddai USU
ANGGARAN RUMAH TANGGA
PADUAN SUARA EL-SHADDAI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB I
KEANGGOTAAN
Pasal 1
JENIS ANGGOTA
1. Anggota biasa adalah anggotanya yang sedang mengikuti perkuliahan di
Universitas Sumatera Utara.
2. Anggota yang luar biasa adalah anggota yang tidak termasuk pada ayat 1.
3. Anggota senior adalah anggota yang telah aktif selama minimal lima
tahun di Paduan Suara El_Shaddai USU.
Pasal 2
PENERIMAAN ANGGOTA
1. Calon anggota diterima menjadi anggota PS El-Shaddai USU setelah
memenuhi syarat penerimaan anggota.
2. Syarat penerimaan anggota adalah berupa pernyataan lulus orientasi yang
diselenggarakan BPH.
Pasal 3
PEMBERHENTIAN ANGGOTA
Pemberhentian Anggota terjadi karena:
1. Pembubaran Organisasi.
2. Anggota meninggal dunia.
3. Anggota yang berpindah tempat tinggal kemudian berdomisili tetap di luar
Medan.
4. Diberhentikan berdasarkan keputusan BPH setelah yang bersangkutan .
a. Tidak melaksanakan kewajiban sebagai anggota.
b. Tidak mengikuti latihan tanpa memberi alasan baik lisan maupun
tulisan selama satu bulan kepada BPH.
146
BAB II
KELENGKAPAN ORGANISASI
Pasal 4
RUA
1. Peserta RUA adalah semua anggota PS El-Shaddai USU.
2. Tugas dan wewenang:
a. Meminta, membahas, mengevaluasi, dan menilai laporan
pertanggungjawaban BPH.
b. Memilih, mengangkat, menetapkan atau memberhentikan BPH.
c. Menetapkan atau mengubah Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga bila dianggap perlu.
d. Menetapkan kebijakan organisasi.
3. RUA dianggap sah bila dihadiri sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah
anggota.
4. Bila ayat tiga belum tercapai, maka RUA diskors selama 2 x 24 jam dan
setelah itu RUA dianggap sah.
5. RUA Luar Biasa dilaksanakan atas permintaan dan persetujuan sekurang-
kurangnya ¾ dari jumlah anggota.
6. RUA Luar Biasa dianggap sah jika dihadiri sekurang-kurangnya ¾ dari
jumlah anggota.
Pasal 5
BPH
1. Tugas dan wewenang:
a. Melaksanakan ketetapan yang dihasilkan RUA.
b. Meminta, membahas dan mengevaluasi laporan pertanggungjawaban
pelatih dan pengurus seksi.
c. Memilih, mengangkat, menetapkan dan memberhentikan pelatih
maupun pengurus seksi bila dianggap telah lalai menjalankan
tugasnya.
2. Yang menjadi BPH adalah anggota PS El-Shaddai USU yang sedang
mengikuti atau telah menyelesaikan perkuliahan di Universitas Sumatera
Utara.
3. BPH hanya bertanggungjawab pada RUA.
Pasal 6
PENGURUS SEKSI
1. Tugas dan wewenang:
a. Membuat dan melaksanakan program kerja seksi yang disusun sesuai
dengan keperluan dan fungsinya dalam mencapai tujuan pelayanan El-
Shaddai USU.
b. Mengkoordinir anggota dalam melaksanakan program kerjanya.
2. Yang dapat menjadi pengurus seksi adalah anggota PS El-Shaddai USU.
3. Pengurus seksi hanya bertanggungjawab pada BPH.
147
Pasal 7
PELATIH
1. Tugas dan wewenang:
a. Membuat metode latihan di bidang paduan suara guna mencapai tujuan
pelayanan PS El-Shaddai USU.
b. Mengembangkan potensi anggota dalam hal paduan suara.
c. Mengkader anggota yang berpotensi sebagai konduktor dan pelatih.
2. Yang dapat menjadi pelatih adalah anggota yang mengikuti atau telah
menyelesaikan perkuliahan di Universitas Sumatera Utara.
3. Pelatih hanya bertanggungjawab pada BPH.
BAB III
Pasal 8
PEMBINA
1. Dalam membantu kelengkapan organisasi, BPH memilih dan menetapkan
pembina PS El-Shaddai USU melalui keputusan BPH.
2. Pembina dipilih dan ditetapkan untuk memberi nasehat dan pemikiran
yang bertujuan membina PS El-Shaddai USU.
3. Yang dapat menjadi pembina El-Shaddai USU adalah mereka yang
memenuhi hal pada ayat 1 dan 2.
BAB IV
PERMUSYAWARATAN
Pasal 9
JENIS RAPAT
Pengambilan keputusan dapat dilakukan melalui mekanisme yang disusun sesuai
dengan tingkat kedaulatan sebagai berikut:
1. RUA sebagaimana yang dimaksud pada BAB II pasal 4.
2. Rapat BPH.
Pasal 10
RAPAT BPH
1. Rapat BPH dinyatakan sah apabila dihadiri sekurang-kurangnya 2/3 dari
jumlah BPH, pelatih dan satu perwakilan pengurus.
2. Tugas dan wewenang:
a. Membuat dan menetapjan keputusan BPH yang tidak bertentangan
dengan Anggaran Dasar dan Rumah Tangga.
b. Mengevaluasi dan menilai kinerja pengurus seksi dan pelatih dalam
melaksanakan program kerja.
c. Menerima dan atau memberhentikan keanggotaan PS El-Shaddai USU.
d. Menetapkan dan atau mengubah program kerja BPH.
e. Menerima atau memberhentikan pembina PS El-Shaddai USU.
3. Rapat BPH diselenggarakan sekurang-kurangnya 1 x 2 bulan.
148
4. Jika dianggap perlu, rapat BPH dapat dihadiri oleh anggota PS El-Shaddai
USU.
BAB V
KEUANGAN
Pasal 11
1. Keuangan PS El-Shaddai USU di peroleh dari:
a. Sumbangan- sumbangan sukarela yang tidak mengikat.
b. Usaha-usaha yang dilakukan organisasi dengan melibatkan semua
anggota yang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga.
2. Keuangan PS El-Shaddai USU dikelola dan ditanggungjawabi oleh BPH.
3. Pertanggungjawaban keuangan wajib dilaporkan kepada anggota 1 x 3
bulan.
BAB VI
PERUBAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
Pasal 12
Perubahan Anggaran Rumah Tangga hanya dapat dilakukan melalui ketetapan
RUA dengan mendapat persetujuan dari sekurang-kurangnya 2/3 jumlah anggota
yang hadir.
BAB VII
LAMBANG ORGANISASI
Pasal 12
Lambang PS El-Shaddai USU beserta keterangannya:
149
Keterangan:
1. Bentuk lambang adalah tameng yang berarti perisai diri umat Kristen dari
dosa dan kejahatan.
2. Tanda salib di dalam tameng mencirikan azas dan sifat PS El-Shaddai
USU.
3. Tulisan di dalam tameng adalah nama organisasi.
4. Simbol huruf di tengah-tengah tameng tersebut adalah huruf “E” dan “S”
yang akronim dari El-Shaddai yang dirangkai dengan simbol not balok
pada huruf “S”.
BAB VIII
PENUTUP
1. Hal-hal yang belum tercantum dalam Anggaran Rumah Tangga akan
diatur dalam keputusan BPH.
2. Keputusan BPH ditetapkan melalui rapat BPH.
3. Anggaran Rumah Tangga ini mulai berlaku sejak ditetapkan.
150
LAMPIRAN II
DOKUMENTASI PADUAN SUARA EL-SHADDAI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
151
Meraih Gold Diploma dalam kategori Folklore tahun 2014
Meraih Gold Diploma dalam kategori Mixed Voices Open
152
Meraih Gold Medal dalam kategori Folklore A Cappella pada tahun 2017
Meraih Silver Diploma dalam kategori Sacred Choral Music A Cappella tahun 2018
153
Meraih Golden Diploma dalam kategori Folklore
Meraih Silver Diploma dalam kategori Chamber Choirs of Mixed Voices
154
LAMPIRAN III
155
LAMPIRAN IV
DAFTAR NAMA ANGGOTA PADUAN SUARA EL-SHADDAI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
No Nama Anggota Jenis Suara
1. Eriska Sopran
2. Regina Sopran
3. Lovis Sopran
4. Octa Sopran
5. Mika Sopran
6. Mikael Sopran
7. Juli Sopran
8. Helda Sopran
9. Rosa Sopran
10. Shinta Sopran
11. Riang Sopran
12. Andini Alto
13. Theresia Alto
14. Alizabeth Alto
15. Hothita Alto
16. Satria Tenor
17. Jontara Tenor
18. Ronaldi Tenor
19. Brian Tenor
20. Alusman Tenor
21. Yohannes Tenor
22. Yan Josua Tenor
23. Yeremia Bass
24. Adil Bass
25. Jeremia Bass
26. Kevin Bass
27. Eka Bass
28. Johanda Bass
29. Fernando Bass
156