desain dasar sanitasi
TRANSCRIPT
DESAIN DASAR TEKNOLOGI PENGOLAHAN AIR LIMBAH
Prawisti Ekasanti, Yogyakarta, 2 Maret 2011
Jenis Limbah Rumah Tangga Grey water Air sisa pencucian dari dapur, kamar mandi, laundry, dll. tanpa feses dan urin. Black water Air dari siraman toilet (feses, urin dan air siraman). Yellow water Urin dari toilet terpisah dan tempat kencing (dengan atau tanpa air untuk menyiram). Brown water Blackwater tanpa urin atau yellowwater. Rain water Air yang mengalir dari area/permukaan keras (misal: jalan, atap)Sumber: Philippines Sanitation Sourcebook and Decision Aid, 2005
Ragam Pengolahan BiologisActivated Sludge/Lumpur Aktif
Proses Biomassa Tersuspensi Suspended culture
Step aeration Contact stabilization: ABR Extended aeration Oxidation ditch Lain-lain
Pengolahan Air Limbah Secara Biologis
Proses Biomassa Melekat Attached culture
Trickling filter/Biofilter/AF Rotating Biological Contactor (RBC) Contact Oxidation Lain-lain
Kolam
Lagoon
DEWATS sebagai Pengolahan Biologis
Pengolahan Anaerobik dan AerobikAerobic Anaerobic Membutuhkan lahan yang luas. Tidak membutuhkan lahan 0.06 m2 per orang untuk activated sludge. Lebih dari 3 m2 per orang untuk kolam facultative dan constructive wetland.
Sering membutuhkan input energi, Tidak memebutuhkan energi, misalnya pada activated sludge dan justru bisa menghasilkan energi extended aeration.Dapat menurunkan organic load sampai 90% atau lebih. Biasanya menurunkan organic load 40 70% dan membutuhkan pengolahan lanjutan
Aerobic
Anaerobic
Waktu tinggal yang lama pada kolam Umumnya penurunan dan constructed wetlands dapat pathogen tidak terjadi mencapai penurunan level pathogen secara significant sesuai kebutuhan baku mutu yang disyaratkan. Waktu tinggal yang lama pada kolam Agak sensitif terhadap variasi dan constructed wetlands sagat aman inflow dan loading. terhadap fluctuasi inflow dan organic load Produksi lumpur lebih tinggi daripada Lumpur yang telah stabil sistem anaerobic diproduksi dengan jumlah sedikit Bisa berbau, overload terutama jika terjadi Kondisi yang tertutup dapat mengindari masalah bau
DEWATS Decentralized Wastewater Treatment System
DEWATS merupakan sistem pengolahan air limbah yang terdesentralisasi. Filosofi: DEWATS terdiri dari modul-modul pengolahan yang sesuai untuk diaplikasikan atau didesain berdasarkan permintaan kemudahan pengoperasian dan perawatan menjadi landasan utama, sistem ini beroperasi tanpa memerlukan input energi serta tidak dapat dimatikan dan dihidupkan dengan tiba-tiba.
Karakteristik teknik DEWATS: 1. DEWATS menyediakan teknologi dengan biaya terjangkau, karena sebagian besar bahan/input tersedia di lokasi setempat 2. DEWATS mengolah limbah domestik maupun industri
3. DEWATS efisien dan mampu mengolah limbah hingga 1000 m34. DEWATS dapat diandalkan, tahan lama dan toleran terhadap fluktuasi inflow (masukan air limbah) 5. DEWATS memerlukan perawatan yang mudah dan berbiaya rendah
Sedimentasi
septic tankTutup Degester Pipa GasPelimpahan Inlet
Pencernaan anaerobik
Gas Bio Scum Liquid
Sludge
Degester
digester
Pencernaan anaerobikbaffled reactor anaerobik filter
Dekomposisi aerobik dan fakultatif
Penanaman pada saringan kerikil
Pengolahan akhirKolam aerobik-fakultatif
Parameter Penting Debit, Air limbah yang akan diolah (m3) 1. Sistem Komunal: 100 120 liter/orang/hari 2. Sistem MCK: Black water: 15 20 liter/orang/hari Grey water: 45 60 liter/orang/hari 3. Tahu: 10 15 liter/kg kedelai diproduksi
Parameter PentingNilai COD rata-rata dan range fluktuasi Tabel konsentrasi COD dan BOD inflow untuk beberapa jenis limbah
No. 1 2 3
Jenis Limbah Domestic - Settler MCK* Komunal Industi tahu
COD in (mg/L) 490 - 560 790 - 970 7700 - 9400
BOD in (mg/L) 270 - 310 440 - 540 3400 - 4100
* nilai konsentrasi inflow pada settler setelah tercampur antara black water yang terolah dengan digester dan grey water.
Parameter PentingJENIS LIMBAH
WAKTU PEMAKAIAN PUNCAK/PEAK TIME (JAM)
Permukiman MCK Permukiman Komunal Tahu-tempePeternakan Rumah Potong Hewan
5-8 10-12 6-8*4-6 6-8*
HotelRumah Sakit
10-1210-12
*Untuk tahu/tempe, RPH waktu pemakaian sesuai dengan table diatas atau berdasarkan hasil Feasibility Study
Parameter PentingHRT: waktu tinggal air limbah dalam reaktorUnit Pengolah Limbah Grease trap (perangkap lemak) Bak penampung influent Biodigester: Permukiman atau limbah domestic (RS, hotel) Peternakan Babi Peternakan Sapi Tahu-tempe RPH Settler Range HRT (menit, jam,atau hari) 20 - 30 menit 30 60 menit 1 2 hari 10 15 hari 10 20 hari 3 5 hari 3 5 hari 1.5 2 jam
ABRAF HGF
20 - 70 jam24 48 jam 8 12 jam
SETTLER
Settler adalah:
Sistem pengolahan limbah yang paling sederhana Mengendapkan menstabilkan lumpur
Kelemahan dari system ini adalah efisiensi treatment rendah 15 35%, karena air limbah belum terolah dengan sempurna. Settler difungsikan sebagai pengolahan air limbah awal. Perlu lanjutan pengolahan.
Vent. Pipe
Inspection openings
Access opening
Inlet
scum V3
gas
Outlet
V2
V1
Vtotal = V1 + V2 + V3
Jenis-jenis SettlerSettler 1 chamber
Settler 2 chamber
ScumSupernatant Sludge
Faktor COD removal relatif terhadap HRT di settler
BIO-DIGESTERTutup Degester Pipa GasPelimpahan Inlet
Gas Bio Scum Liquid
Sludge
Degester
Digester adalah sebuah bangunan tertutup tempat limbah organik mengalami proses anaerob (fermentasi), sehingga meningkatkan ketersediaan hara (pupuk) dari bahan organik tersebut, sekaligus menghasilkan gas-bio (methane) sebagai sumber energi alternatif.
Gas mengumpul di bagian atas dari digester dan menekan lumpur ke expansion chamber (bak peluapan) Volume bak peluapan seimbang dengan volume penampungan gas Tekanan gas diperoleh dari perbandingan ketinggian lumpur dalam bak penampungan dan digester Sedimentasi, stabilisasi lumpur, penurunan COD 20 - 50% atau tergantung dari lama tinggal air limbah
Kapan Modul Bio-Digester Digunakan?Digester digunakan sebagai pengolahan awal.Biodigester: Permukiman atau limbah domestic (RS, hotel) HRT: 1 2 hari
Peternakan BabiPeternakan Sapi Tahu-tempe
10 15 hari10 20 hari 3 7 hari
RPH
3 5 hari
ABR ANAEROBIC BAFFLED REACTOR
Proses yang terjadi di dalam ABR adalah berbagai ragam kombinasi proses anaerobik hingga hasil akhirnya lebih baik, proses-proses tersebut adalah : Sedimentasi padatan Pencernaan anaerobik larutan dan padatan melalui kontak dengan lumpur/sludge Pencernaan anaerobik (fermentasi) lumpur /sludge bagian bawah Degradasi anaerobik dari padatan terlarut dan tersuspensi , penurunan COD 60 90%
kebutuhan lahan 1 m2/m3
The Anaerobic Baffled Reactor (ABR): An appropriate technology for on-site sanitation; by KM Foxon S Pillay, N Rodda, F Holder and CA Buckley Pollution Research Group, Biochemical Research Group of KwaZulu-Natal University, South Africa and Centre for water and wastewater research of Technology Durban Institute, South Africa
PENTING ! 1. ABR didahului oleh settler, untuk menghindari turbulensi air di chamber pertama
2. Jumlah ABR ideal 4 8 (Biasanya jika lebih dari 8 maka BOD removal lebih dari 90%) dan selanjutnya akan stagnant.3. Jika perhitungan 8 chamber ABR belum memenuhi kualitas effluent yang diharapkan maka dilanjutkan dengan modul AF.
4. Aliran yang keluar dari pipa up-flow harus sempat melewati endapan lumpur didasar chamber5. Up flow velocity 1 m/h 6. Rasio panjang dengan tinggi air 1:5 (atau panjang 20% dari tinggi air)
7. HRT 20 jam jika ada pengolahan lanjutan, HRT 30 jam jika ABR sebagai pengolahan utama tanpa ada pengolahan lanjutan.
AF ANAEROBIC FILTER
Filter anaerobik (fixed bed atau fixed film reaktor) menggunakan prinsip yang berbeda dengan SETTLER & ABR, karena sistem ini untuk memproses bahanbahan yang tidak terendapkan dan bahan padat terlarut (dissolved solid) dengan cara mengkontakkan dengan surplus bakteri yang aktif.
Bakteri tersebut bersama bakteri lapar akan menguraikan bahan organik terlarut (dissolved organic) dan bahan organik yang terdispersi/tersebar (dispersed organic) yang ada dalam limbah. Sebagian besar bakteri tersebut tidak bergerak. Bakteri cenderung diam dan menempel pada partikel padat seperti pada dinding reaktor atau tempat/bahan lain seperti batu volcano-basalt yang permukaannya kasar dan berongga sehingga bisa digunakan sebagai tempat tempelan. Bahan filter yang dimaksud adalah media dimana bakteri dapat menempel dan air limbah dapat mengalir / melalui diantaranya. Selama aliran ini kandungan organik akan diuraikan oleh berbagai bakteri dan hasilnya adalah pengurangan kandungan organik pada effluent.
Jenis pengolahan dengan penurunan COD 65 - 85%macam air limbah: Air limbah domestik dan air limbah industri dengan rasio COD/BOD kecil
Berbagai jenis material filter yang bisa digunakan :
Floating filter ball
Plastic pipe
Bamboo ring
PENTING ! 1. AF didahului oleh settler atau ABR, untuk menghindari organic load cukup tinggi di inlet yang menyebabkan biaya konstruksi cukup mahal. Sehingga kualitas inflow AF adalah kualitas outflow ABR atau settler. 2. HRT 24 48 jam
3. Kebutuhan lahan :4. Up flow velocity 5. Rasio panjang dan tinggi air 6. Void in filter mass 7. Spesific surface of filter
1 m2/m3 limbah2 m/jam 0.6 0.8 30 -45% 80 120 m2/m3.
8. Penempatan gradasi dimensi filter sebaiknya dimulai dari ukuran terbesar pada paling bawah.
HORIZONTAL GRAVEL FILTER
Sistem dimana terdapat pengolahan aerobic/anoxic untuk air limbah yang telah mengalami pra-pengolahan Komposisi efektif filter mampu menurunkan phosphate hingga 80% Menurunkan bakteri patogen secara efektif Pengolahan lebih lanjut dan pengurangan beban organik dengan menambah suplai oksigen Bebas bau karena aliran berada di bawah permukaan tanah HGF merupakan salah satu jenis dari pengolahan constructed wetland
Constructed WetlandConstructed wetland digunakan untuk air limbah dengan kandungan solid rendah dan konsentrasi COD dibawah 500 mg/l. Merupakan teknologi paling baik untuk meningkatkan performance treatment anaerobic. Terdapat 3 jenis basic pengolahan constructed wetland:1. Overland Treatment System, air didistribusikan secara menyeluruh dan rata ke permukaan pengolahan menggunakan sprinkler atau channels. System ini membutuhkan pengoperasian yang permanent dan terus menerus, tingkat kegagalan tinggi jika tidak dirawat. Sehingga bukan menjadi salah satu modul DEWATS. 2. Vertical filter treatment, pembagian distribusi inlet menjadi 2 atau 3 chamber yang didistribusikan sewaktu-waktu dengan interval yang strictly. System ini membutuhkan pengoperasian yang strickly dan membutuhkan pompa untuk mendistribusikan. Sehingga bukan menjadi salah satu modul DEWATS. 3. Horizontal filter treatment
PENTING ! 1. Jika HGF digunakan sebagai main treatment maka kebutuhan luasan adalah 5 m2/capita, tetapi karena dalam modul DEWATS HGF digunakan sebagai pengolahan lanjutan maka kebutuhan luasan adalah 2 3 m2/m3 2. Kualitas inflow mempengaruhi luasan, karena organic load semakin rendah maka semakin berkurang kebutuhan luasannya.
3. Semakin rendah removal BOD yang diinginkan maka luasan semakin berkurang.4. Filter dimensi 0.5 1 cm, 1 2.5 cm dan 10 15 cm.
Influence of grain size and shape on filter properties
25 mm pore space 22.1%, max pore size 2.8 mm spec. surface 143 m2/m3
5 mm pore space 45.7%, max pore size 0.6 mm spec. surface 652 m2/m3
5 mm and 25 mm pore space 23.9%, max pore size 1.6 mm spec. surface 164 m2/m3
Mixed grain size Mixed grain shape Pore space and pore size unpredictable
Properties of gravel and sand for ground filters Filter medium Gravel sand Diameter of grain (mm) 4 40 0.1 4 Pore Volume coarse 30 % 15 % total 42 % Theoretical conductivity m/s 4.14E-04 m/d 350 35
35 % - 40 % 4.14E-03
PENTING !
5. Aturan keamanan design HGF didasarkan pada: Luasan filter bed dan dangkal (50 cm tinggi filter and 40 cm tinggi air) Inlet zone yang lebar Distribusi inflow pada inlet zone yang dapat diandalkan (rata dan continue) Gravel yang polos (bukan pecah) dengan ukuran yang sesuai (gradasi ukuran maupun penempatan filternya)
6. Jenis tanaman yang dianjurkan adalah jenis tanaman dengan capaian akar sampai 60 cm, dan akar serabut.schoenoplectus phragmites
juncus
typha
KOLAM INDIKATOR15 30 15
Plat Lantai 1:2:3 10 cm Pas. Batu Bata 1:490 30 10 5 5 30 15
Lantai Kerja 1:3:6 5 cm Pasir Urug 5 cm30 15
10
Doop 3"
Fleksible 3"
120
10 30
8 -12.5
8 -12.5 8 -12.5 8 -12.5Ke Bak Pengurasan 500
20
380
375
375
1630
Kolam aerobik ini berguna untuk menambah suplai oksigen langsung melalui sentuhan udara bebas dengan permukaan airnya langsung. Masukan oksigen akan lebih besar jika temperatur rendah dan ada turbulensi permukaan oleh angin maupun hujan.
Tanaman air tidak dianjurkan untuk DEWATS jika tidak dibarengi dengan penjarangan tanaman secara berkala. Tutupan tanaman air yang disarankan adalah sekitar 50-60% dari total luas permukaan kolam.
KOLAM OKSIDASI
Suplai oksigen melalui kontak permukaanO2 O2 O2 O2 O2
inflow
Scum primer
outlet
sedimentasi bahanyang dapat di degradasi mapun yang tidak suplai oksigen dari algea
kondisi aerobikfakultatif
Akumulasi lumpur di dasar kolam pada kondisi anaerobik
Karakteristik kolam oksidasiJenis pengolahan Macam air limbah Kelebihan : degradasi aerobik-facultatif, penurunan pathogen, penurunan COD 60 - 95% : pengolahan awal limbah domestik dan industri (ringan) : konstruksi sederhana, handal sebagaimana desainnya, menghilangkan organisme patogen dengan cepat, dimungkinkan ternak ikan bisa
Kelemahan : butuh lahan yang luas : 25 m2/m3 limbah harian, nyamuk dan bau bisa mengganggu jika tanpa pengelolaan, ganggang meningkatkan BOD
Efisiensi pengolahan tergantung pada tipe dan jumlah kolam.Kolam anaerobic dan fakultatif didesain untuk mengurangi BOD Kolam maturasi untuk mengurangi patogen meskipun dalam prakteknya kolam maturasi bisa mengurangi BOD dan kolam anaerobic serta fakultatif juga bisa mengurangi patogen.
Baffle Reaktor - Bahan FiberglassTipe A
KOMPONEN PENGOLAHAN
Prinsip pengolahan Baffle reaktor dengan bahan fiberglass. Terdiri atas beberapa type ukuran yang bisa disesuaikan dengan kapasitas dan kondisi di lapangan. KELEBIHAN: Waktu pemasangan lebih cepat Tidak membutuhkan banyak tenaga tukang Biaya pembangunan kecil Biaya pengoperasian dan perawatan murah dan mudah Efisiensi pengolahan tinggi Bisa dipasang di daerah dengan tanah labil. KELEMAHAN: Beban maksimal 250 kg/m2 jika diatas bangunan akan dimanfaatkan
39
Baffle Reaktor - Bahan FiberglassTipe B
KOMPONEN PENGOLAHAN
Prinsip pengolahan Baffle reaktor dengan bahan fiberglass. Terdiri atas beberapa type ukuran yang bisa disesuaikan dengan kapasitas dan kondisi di lapangan. Volume tangki 17.325 m3KELEBIHAN: Waktu pemasangan lebih cepat Tidak membutuhkan banyak tenaga tukang Biaya pembangunan kecil Biaya pengoperasian dan perawatan murah dan mudah Efisiensi pengolahan tinggi Bisa dipasang di daerah dengan tanah labil. KELEMAHAN: Beban maksimal 250 kg/m2 jika diatas bangunan akan dimanfaatkan40
Baffle Reaktor - Bahan FiberglassTipe C
KOMPONEN PENGOLAHAN
Prinsip pengolahan Baffle reaktor dengan bahan fiberglass. Terdiri atas beberapa type ukuran yang bisa disesuaikan dengan kapasitas dan kondisi di lapangan. Volume per tangki 1.8 m3
KELEBIHAN: Waktu pemasangan lebih cepat Tidak membutuhkan banyak tenaga tukang Biaya pembangunan kecil Biaya pengoperasian dan perawatan murah dan mudah Efisiensi pengolahan tinggi
Bisa dipasang di daerah dengan tanah labil.KELEMAHAN: Beban maksimal 250 kg/m2 jika diatas bangunan akan dimanfaatkan41
CONTOH-CONTOH JENIS PENGOLAHAN AIR LIMBAH UNTUK LIMBAH DOMESTIK
Lumpur Aktif
Kelebihan: bisa mengolah air limbah dengan skala yang besar. Kelemahan: Jika diterapkan untuk limbah domestik skala kecil membutuhkan biaya operasional tinggi karena dibutuhkan blower dan bahan kimia untuk proses flokulasi. Membutuhkan lahan yang sangat luas karena sebagian besar sistemnya aerobic Pengoperasian yang rumit membutuhkan tenaga ahli sebagai operator
Contoh Penerapan Beberapa Komponen Lumpur Aktif
Instalasi Komponen Return SludgeMotor pengaduk
Tangki Kimia Up Flow Filter
Belt Press (Pemampat Lumpur)
Pompa-pompa
Trickling Filter
Kelebihan: bisa mengurangi polutan-polutan dengan nitrifikasi dan tidak membutuhkan bahan kimia Kelemahan: Jika diterapkan untuk limbah domestik skala kecil membutuhkan biaya operasional tinggi karena dibutuhkan pompa untuk menaikkan elevasi air dan distribusi trickling harus selalu konstan membasahi filter. Bakteri yang menempel pada media filter tidak tahan terhadap perubahan organic load yang significant. Pengoperasian yang rumit membutuhkan tenaga ahli sebagai operator
Potongan Trickling Filter
Rotating Biological Contactor (RBC)
Kelebihan: membutuhkan lahan yang tidak luas, dapat dipasang beberapa tahap sesuai kebutuhan, nitrifikasi mudah terjadi.
Bak RBC sebelum dipasang media filter
Media filter telah dipasang
Kelemahan: Membutuhkan pengontrolan jumlah mikroorganisme yang tetap Sensitif terhadap perubahan temperatur Cacing rambut mudah tumbuh di media filter dan kadang-kadang berbau busuk Pengoperasian yang rumit membutuhkan tenaga ahli sebagai operator dan ketersediaan tenaga listrik yang besar.
Jenis-jenis media filter RBC
Biofilter Anaerob-Aerob
Kelebihan: Efisiensi penurunan BOD dan phospor sangat baik. Dapat digunakan untuk pengolahan air limbah dengan beban organic tinggi. Kelemahan: Sensitif terhadap senyawa toxic Start up butuh waktu lama Membutuhkan energi listrik secara terus menerus untuk aerator (blower) dan pompa sirkulasi
Jenis-jenis media biofilter Sarang Tawon
Contoh penerapan biofilter