desain dan implementasi aplikasi sistem ...skripsi.narotama.ac.id/files/desain dan implementasi...2...

14
1 DESAIN DAN IMPLEMENTASI APLIKASI SISTEM INVENTORYDAN PENJUALAN KERTAS CONTINUOUS FORM BERBASIS WEB (STUDI KASUS: CV. JAYA ARTA PRIMA) Rudiana Susilowati 1 , Yulius Satmoko 2 ,Rampa Praditya 3 . 1,2 Sistem Informasi,Fakultas Ilmu Komputer, 3 Universitas Narotama Surabaya 1 [email protected], 2 [email protected]. 3 [email protected] Abstrak CV. Jaya Arta Prima merupakan salah satu perusahaan di Kota Surabaya yang bergerak di bidang produksi kertas continuous form yang sedang berkembang pesat. Perusahaan ini memiliki banyak sekali customer yang tersebar di seluruh Indonesia. Sebagaimana perusahaan produksi kertas yang lain, perusahaan ini juga melakukan proses-proses seperti transaksi pembelian bahan baku dan penjualan barang jadi yang dimulai dari pemesanan barang, pembuatan laporan produksi, sampai pengecekan stok barang. Selama ini, proses tersebut di atas masih dilakukan secara manual, sehingga dalam proses menghasilkan seluruh laporan yang akurat membutuhkan waktu yang relatif lama. Untuk itu diperlukan penerapan teknologi informasi yang dapat mendukung dan mempermudah kegiatan perusahaan, terutama dalam hal inventory dan penjualan kertas Continous form. Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis mengambil judul, “Desain dan Implementasi Aplikasi Sistem Inventory dan Penjualan kertas Continous Form Berbasis Web (Studi Kasus: CV. Jaya Arta Prima)” yang diharapkan dapat memberi kemudahan peningkatan kinerja perusahaan, dan pemilik perusahaan menjadi lebih cepat untuk memperoleh informasi dalam pelaporan perusahaan. Kata Kunci : Sistem Informasi, inventory, Barang Jadi, Bahan Baku. 1.1 Latar Belakang CV. Jaya Arta Prima merupakan salah satu perusahaan di Kota Surabaya yang bergerak di bidang produksi kertas continuous form yang sedang berkembang pesat. Perusahaan ini memiliki banyak sekali customer yang tersebar di seluruh Indonesia. Sebagaimana perusahaan produksi kertas yang lain, perusahaan ini juga melakukan proses-proses seperti transaksi pembelian bahan baku dan penjualan barang jadi yang dimulai dari pemesanan barang, pembuatan laporan produksi, sampai pengecekan stok barang. Selama ini, proses tersebut di atas masih dilakukan secara manual, sehingga dalam proses menghasilkan seluruh laporan yang akurat membutuhkan waktu yang relatif lama. Untuk itu diperlukan penerapan teknologi informasi yang dapat mendukung dan mempermudah kegiatan perusahaan, terutama dalam hal inventory dan penjualan kertas Continous form. Dari masalah di atas, maka dibuatlah sebuah sistem aplikasi inventory berbasis web untuk mempermudah karyawan dalam melakukan pemesanan barang, penjualan barang jadi, pembuatan laporan produksi dan pengecekan stok barang di CV. Jaya Artha Prima. Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis mengambil judul, “Desain dan Implementasi Aplikasi Sistem Inventory dan Penjualan kertas Continous Form Berbasis Web (Studi Kasus: CV. Jaya Arta Prima)” yang diharapkan dapat memberi kemudahan peningkatan kinerja perusahaan, dan pemilik perusahaan menjadi lebih cepat untuk memperoleh informasi dalam pelaporan perusahaan. 1.2 Rumusan Masalah 1. Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : 2. Bagaimana cara membuat desain aplikasi inventory berbasis web pada CV. Jaya Arta Prima sesuai dengan kebutuhan perusahaan? 3. Bagaimana cara mengimplementasikan aplikasi inventory berbasis web pada CV. Jaya Arta Prima ? 1.3 Batasan Masalah Batasan masalah untuk sistem informasi yang dibuat untuk CV. Jaya Arta Prima antara lain:

Upload: doanxuyen

Post on 11-Mar-2018

234 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: DESAIN DAN IMPLEMENTASI APLIKASI SISTEM ...skripsi.narotama.ac.id/files/DESAIN DAN IMPLEMENTASI...2 1. Sistem yang dibuat sesuai dengan kondisi di CV. Jaya Arta Prima 2. Proses bisnis

1

DESAIN DAN IMPLEMENTASI APLIKASI SISTEM

INVENTORYDAN PENJUALAN KERTAS

CONTINUOUS FORM BERBASIS WEB

(STUDI KASUS: CV. JAYA ARTA PRIMA)

Rudiana Susilowati

1, Yulius Satmoko

2,Rampa Praditya

3.

1,2

Sistem Informasi,Fakultas Ilmu Komputer, 3Universitas Narotama Surabaya

[email protected],

[email protected].

[email protected]

Abstrak

CV. Jaya Arta Prima merupakan salah satu perusahaan di Kota Surabaya yang bergerak di bidang

produksi kertas continuous form yang sedang berkembang pesat. Perusahaan ini memiliki banyak sekali

customer yang tersebar di seluruh Indonesia.

Sebagaimana perusahaan produksi kertas yang lain, perusahaan ini juga melakukan proses-proses seperti

transaksi pembelian bahan baku dan penjualan barang jadi yang dimulai dari pemesanan barang, pembuatan

laporan produksi, sampai pengecekan stok barang.

Selama ini, proses tersebut di atas masih dilakukan secara manual, sehingga dalam proses menghasilkan

seluruh laporan yang akurat membutuhkan waktu yang relatif lama. Untuk itu diperlukan penerapan teknologi

informasi yang dapat mendukung dan mempermudah kegiatan perusahaan, terutama dalam hal inventory dan

penjualan kertas Continous form.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis mengambil judul, “Desain dan Implementasi Aplikasi

Sistem Inventory dan Penjualan kertas Continous Form Berbasis Web (Studi Kasus: CV. Jaya Arta Prima)”

yang diharapkan dapat memberi kemudahan peningkatan kinerja perusahaan, dan pemilik perusahaan menjadi

lebih cepat untuk memperoleh informasi dalam pelaporan perusahaan.

Kata Kunci : Sistem Informasi, inventory, Barang Jadi, Bahan Baku.

1.1 Latar Belakang

CV. Jaya Arta Prima merupakan salah satu

perusahaan di Kota Surabaya yang bergerak di

bidang produksi kertas continuous form yang sedang

berkembang pesat. Perusahaan ini memiliki banyak

sekali customer yang tersebar di seluruh Indonesia.

Sebagaimana perusahaan produksi kertas yang

lain, perusahaan ini juga melakukan proses-proses

seperti transaksi pembelian bahan baku dan

penjualan barang jadi yang dimulai dari pemesanan

barang, pembuatan laporan produksi, sampai

pengecekan stok barang.

Selama ini, proses tersebut di atas masih

dilakukan secara manual, sehingga dalam proses

menghasilkan seluruh laporan yang akurat

membutuhkan waktu yang relatif lama. Untuk itu

diperlukan penerapan teknologi informasi yang

dapat mendukung dan mempermudah kegiatan

perusahaan, terutama dalam hal inventory dan

penjualan kertas Continous form.

Dari masalah di atas, maka dibuatlah sebuah

sistem aplikasi inventory berbasis web untuk

mempermudah karyawan dalam melakukan

pemesanan barang, penjualan barang jadi,

pembuatan laporan produksi dan pengecekan stok

barang di CV. Jaya Artha Prima.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka

penulis mengambil judul, “Desain dan Implementasi

Aplikasi Sistem Inventory dan Penjualan kertas

Continous Form Berbasis Web (Studi Kasus: CV.

Jaya Arta Prima)” yang diharapkan dapat memberi

kemudahan peningkatan kinerja perusahaan, dan

pemilik perusahaan menjadi lebih cepat untuk

memperoleh informasi dalam pelaporan perusahaan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat

dirumuskan masalah sebagai berikut :

2. Bagaimana cara membuat desain aplikasi

inventory berbasis web pada CV. Jaya Arta

Prima sesuai dengan kebutuhan perusahaan?

3. Bagaimana cara mengimplementasikan aplikasi

inventory berbasis web pada CV. Jaya Arta

Prima ?

1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah untuk sistem informasi yang

dibuat untuk CV. Jaya Arta Prima antara lain:

Page 2: DESAIN DAN IMPLEMENTASI APLIKASI SISTEM ...skripsi.narotama.ac.id/files/DESAIN DAN IMPLEMENTASI...2 1. Sistem yang dibuat sesuai dengan kondisi di CV. Jaya Arta Prima 2. Proses bisnis

2

1. Sistem yang dibuat sesuai dengan kondisi di

CV. Jaya Arta Prima

2. Proses bisnis yang diselesaikan adalah

pemesanan barang, penjualan barang jadi,

pembuatan laporan produksi dan pengecekan

stok barang.

3. Hanya membahas tentang sistem inventori

bahan baku.

4. Hanya membahas tentang sistem inventori

barang jadi.

5. Tidak membahas tentang sistem keuangan dan

akuntansi.

6. Metode yang digunakan adalah metode

waterfall dan dilakukan sampai pada tahap

implementasi.

1.4 Tujuan Penelitian

Penelitian yang dilakukan di CV. Jaya Arta

Prima bertujuan untuk :

1. Membuat desain aplikasi inventory berbasis

web sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

2. Mengimplementasikan aplikasi inventory

berbasis web di perusahaan tersebut.

1.5 Manfaat Penelitian

Penelitian yang dilakukan di CV. Jaya Arta

Prima bermanfaat untuk :

Bagi Perusahaan CV. Jaya Arta Prima :

1. Dapat memperbaiki sistem lama dalam

pengembangan proses bisnis yang sedang

berjalan saat ini dan memberikan

kemudahan bagi perusahaan dalam

melakukan transaksi penjualan .

2. Dapat membantu direktur untuk

mempermuah pengecekan semua laporan

transaksi yang ada di perusahaan yang

meliputi laporan pegawai, laporan supplier,

laporan customer, dan laporan transaksi

yang meliputi : laporan pembelian, laporan

penjualan, dan laporan keuangan

Bagi Penulis :

1. Diharapkan dapat menambah wawasan dan

pengetahuan mengenai desain dan

implementasi aplikasi penjualan berbasis

web. Serta dapat digunakan sebagai acuan

tugas akhir dan penelitian selanjutnya.

2.1 Penelitian Terdahulu

Adapun penelitian yang telah dilakukan

sebelumnya untuk menyelesaikan permasalahan

yang dihadapi dapat digunakan sebagai masukan

serta bahan pengkajian yang berkaitan dengan

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Nisa Lutfiyah

siti mariyam, dan dwi safiroh utsalina dengan

judul “Desain dan implementasi sistem

inventory hardware laboratorium aplikasi

komputer berbasis web pada STMIK PPKIA

Pradnya paramita malang”.

Dalam penelitiannya menjelaskan

mempermudah pengolahan dan pengontrolan data

inventory pada Bagian Inventory hardware

Laboratorium Aplikasi komputer di Sekolah Tinggi

Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK)

PPKIA Pradnya Paramita Malang.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Minarni dan

Susanti dengan judul “Sistem informasi

inventory obat pada rumah sakit umum daerah

(RSUD) padang”.

Dalam Penelitiannya menjelaskan Aplikasi

program sistem inventory juga dapat memonitoring

stok obat sehingga semua obat yang masuk maupun

keluar di gudang dapat diketahui dengan jelas tanpa

adanya kesalahan yang akan mengganggu proses

penyediaan obat.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Priska Alfa

Mardanik, Wiranto H. Utomo, dan Frederik

Samuel Papilaya dengan judul “Perancangan

Sistem Inventori kantor menggunakan

Framework RIA (Rich Internet Application)

(Studi Kasus: BISTEK-FTI UKSW)”.

Dalam Penelitiannya menjelaskan Kondisi ini

mengakibatkan proses pengolahan data menjadi

kurang baik, misalnya dalam pencarian data karena

harus membuka berkas satu per satu sehingga perlu

waktu yang mungkin cukup lama saat mencari

keberadaan data tersebut disimpan. Kendala lainnya

adalah mengalami kesulitan untuk mengetahui

berapa banyak atau apa saja barang yang telah

dimiliki perusahaan karena harus menghitung satu

per satu, atau mungkin data tersebut bisa hilang atau

rusak karena ada bencana maupun hal yang tidak

diinginkan. Alangkah baiknya jika proses

pengolahan data barang inventori dilakukan dengan

sistem terkomputerisasi serta dengan menggunakan

aplikasi yang menggambarkan antar muka bagi

pengguna dalam entry dan pencarian data yang

terhubung dengan database. Maka untuk

mempermudah proses pengolahan data barang

inventori pada kantor perusahaan diperlukan sebuah

program aplikasi yang mampu untuk mengolah data

barang inventori tersebut, sehingga proses data

barang inventori dapat secara langsung dilihat dan

ditemukan informasi yang tersimpan dalam

database.

2.2 Pengertian Sistem Inventory

Sistem inventory adalah bagian yang disediakan

dalam proses yang terdapat dalam suatu

perusahaan untuk di produksi, serta barang jadi

yang di sediakan untuk memenuhi permintaan

dari konsumen setiap waktu yang disimpan dan

di rawat menurut aturan tertentu dalam keadaan

siap pakai dan tersimpan dalam database.

Page 3: DESAIN DAN IMPLEMENTASI APLIKASI SISTEM ...skripsi.narotama.ac.id/files/DESAIN DAN IMPLEMENTASI...2 1. Sistem yang dibuat sesuai dengan kondisi di CV. Jaya Arta Prima 2. Proses bisnis

3

Inventori merupakan sebuah konsep yang

mencerminkan sumber daya yang dapat

digunakan tetapi tidak/belum dipergunakan.

Pengertian inventori dapat diartikan dalam

beberapa hal yang berbeda, antara lain : 1.

Stock yang tersedia pada saat itu juga. 2. Daftar

perincian barang yang tersedia. 3.(Untuk

keuangan dan akunting) jumlah stock barang

yang dimiliki oleh suatu organisasi pada suatu

waktu. Fungsi pokok dari inventori adalah

memenuhi semua permintaan pelanggan dengan

persediaan barang yang seminimal mungkin.

Namun kita tidak boleh melihat keuntungan

yang diperoleh hanya dengan memperhatikan

segi inventori dari bagian gudang saja karena

inventori berpengaruh dalam semua departemen

yang ada dalam suatu perusahaan.

2.3 Biaya Inventory

Biaya inventori adalah biaya-biaya operasi dari

sebuah sistem inventori yang berasal dari kegiatan

suatu manajemen yang menerapkan sistem

inventori. Sasaran dari manajemen inventori sendiri

adalah untuk mendapatkan nilai yang sesungguhnya

dari bahan baku, supplies dan barang jadi ditempat

yang benar, pada waktu yang tepat dan biaya yang

murah. 1. Biaya pembelian (Purchase cost) Untuk

biaya ini selalu dikategorikan sebagai biaya dari

sebuah jenis barang apabila unit barang tersebut

ditempatkan dalam inventori. Sebagai contoh untuk

jenis barang yang dibeli, biaya pembelian adalah

harga beli ditambah dengan biayabiaya lainnya atau

potongan harga.Harga pembelian dapat berubah

tergantung banyaknya barang yang dibeli, biasanya

semakin besar jumlah yang dibeli, semakin besar

pula potongan yang diberikan oleh supplier. Sebagai

contoh dipabrik, yang termasuk sebagai biaya

pembelian adalah biaya tenaga kerja langsung, biaya

overhead pabrik dan bahan baku utama . 2. Biaya

pemesanan (Order/Setup Cost) Biaya ini berasal dari

masuknya pesanan dari supplier. Biaya ini biasanya

diamsusikan sebagai jumlah dari pesanan-pesanan

dan bukan diamsusikan sebagai ukuran/banyaknya

barang yang dipesan.Sebagai contoh biaya pesanan

ini adalah biaya pemesanan, penulisan

pesananpesanan, penerimaan barang, pengecekan

barang, penulisan faktur penjualan, dan pekerjaan-

pekerjaan penting lainnya yang berfungsi untuk

melengkapi transaksi tersebut.Dalam suatu produksi

biaya yang dapat dikategorikan dalam biaya ini

adalah penjadwalan kerja, ekspedisi/pengiriman dan

pengecekan kualitas barang. 3. Biaya penyimpanan

(Holding Cost) Adalah biaya-biaya tambahan yang

berasal dari berbagai sumber karena adanya

penyimpanan di gudang seperti biaya modal ,pajak,

asuransi, penyimpanan dan biaya penyusutan. 4.

Biaya kekosongan Barang (Stockout Cost) Biaya ini

dapat berasal dari dua sumber yaitu sumber

eksternal apabila terdapat kejadian dimana

pelanggan tidak dapat memperoleh apa yang

dipesan dan akibat yang ditimbulkan adalah

tertundanya pengiriman, kehilangan penjualan dan

kepercayaan pelanggan, sedang sumber internal

terjadi apabila perusahaan tidak mempunyai

persediaan barang yang diminta oleh pelanggan.

Tertundanya pengiriman dapat mengakibatkan

timbulnya biaya pengangkutan, biaya pengiriman

dan biaya pengepakan. Kepercayaan langganan

dapat mengakibatkan pelanggan tersebut tidak akan

melakukan pemesanan lagi dikemudian hari. Namun

hal ini biasanya oleh perusahaan diatasi dengan cara

membeli produk yang diinginkan ke perusahaan lain

dan dijual kembali kepada pelanggan tersebut, yang

terkadang tidak mendatangkan keuntungan dan

bahkan tidak jarang perusahaan mengalami

kerugian.

2.4 Bahan Baku

Bahan baku diperlukan oleh perusahaan

manufaktur untuk diolah menjadi barang jadi

(finished goods), setelah melalui beberapa tahapan

dalam proses produksinya. Assauri, (1999: 171)

menjelaskan bahwa bahan baku adalah semua bahan

yang dipergunakan dalam perusahaan pabrik,

kecuali terhadap bahan-bahan yang secara fisik akan

digabungkan dengan produk yang dihasilkan oleh

perusahaan pabrik tersebut. Jadi bahan baku

merupakan bahan yang dipergunakan dalam

perusahaan untuk menjadi bagian dari produk

tertentu.

Persediaan bahan baku menurut Assauri (1999:

171) adalah persediaan dari barang-barang berwujud

yang digunakan dalam proses produksi, barang

dapat diperoleh dari sumber-sumber alam ataupun

dibeli dari supplier atau perusahaan yang

menghasilkan bahan baku bagi perusahaan pabrik

yang menggunakannya. Adapun faktor – faktor yang

mempengaruhi penyelenggaraan persediaan bahan

baku suatu perusahaan. Faktor-faktor tersebut

adalah:

1. Perkiraan pemakaian bahan baku.

Perusahaan mengadakan pembeliaan bahan baku,

terlebih dahulu manajemen perusahaan mengadakan

penyusunan perkiraan pemakaian bahan baku untuk

keperluan proses produksi dalam perusahaan.

Dengan memperkirakan pemakaian bahan baku,

maka manajemen perusahaan akan hitung

berdasarkan perkalian harga satuan baku untuk

pelaksanaan proses produksi baik dalam hal jenis

maupun jumlah bahan baku.

2. Harga bahan baku. Harga bahan baku yang

akan dipergunakan di dalam perusahaan akan

menjadi faktor penentu besarnya dana yang harus

disediakan oleh perusahaan dalam

menyelenggarakan persediaan bahan baku.

Tingginya harga bahan baku yang dipergunakan

oleh perusahaan, maka semakin besar pula dana

untuk pengadaan bahan baku.

3. Biaya-biaya persediaan. Perusahaan akan

menanggung biaya - biaya persediaan dalam

menyeleng-garakan persediaan bahan baku. Biaya-

Page 4: DESAIN DAN IMPLEMENTASI APLIKASI SISTEM ...skripsi.narotama.ac.id/files/DESAIN DAN IMPLEMENTASI...2 1. Sistem yang dibuat sesuai dengan kondisi di CV. Jaya Arta Prima 2. Proses bisnis

4

biaya tersebut meliputi biaya penyimpanan dan

biaya pemesanan.

4. Kebijakan pembelanjaan. Kebijakan

pembelanjaan dalam perusahaan akan

mempengaruhi kebijaksanaan pembelian dalam

perusahaan, dalam hal ini termasuk

penyelenggaraan persediaan bahan baku. Seberapa

besar dana yang dapat dipergunakan untuk investasi

dalam persediaan bahan baku akan dipengaruhi oleh

kebijaksanaan pembelanjaan yang dilaksanakan

perusahaan.

5. Pemakaian bahan. Pemakaian bahan baku

dari perusahaan dalam tahun-tahun sebelumnya

untuk keperluan produksi akan dapat dipergunakan

sebagai salah satu dasar pertimbangan dalam

penyelenggaraan bahan baku. Hubungan antara

perkiraan pemakaian bahan baku dengan pemakaian

bahan baku sesungguhnya harus dianalisis secara

baik, sehingga akan membantu penyelenggaraan

persediaan bahan baku dalam perusahaan.

6. Waktu tunggu (lead time). Waktu tunggu

merupakan tenggang waktu antara saat pemesanan

bahan baku dengan datangnya bahan baku yang

dipesan tersebut. Waktu tunggu akan berhubungan

langsung dengan penggunaan bahan baku pada saat

pemesanan bahan baku sampai dengan datangnya

bahan baku. Apabila pemesanan bahan baku yang

akan dipergunakan tidak memperhitungkan waktu

tunggu, maka kemungkinan akan terjadi kekurangan

bahan baku yang akan menghambat proses produksi.

7. Model pembeliaan bahan (method). Model

pembeliaan bahan yang dipergunakan oleh

perusahaan akan menentukan besar kecilnya

persediaan bahan baku yang diselenggarakan

perusahaan. Model pembeliaan bahan yang berbeda

akan dapat menghasilkan jumlah pembelian optimal

yang berbeda pula.

8. Persediaan pengaman (safety stock)

Tersediaanya persediaan pengaman, maka proses

produksi di dalam perusahaan akan dapat berjalan

dengan lancar tanpa adanya gangguan kehabisan

bahan baku. Persediaan pengaman akan

diselenggarakan dalam suatu jumlah tertentu yang

tetap dalam suatu periode yang telah ditentukan

sebelumnya.

9. Pembelian kembali (re order point).

Perusahaan akan mengadakan pembelian kembali

terhadap bahan baku secara berkala dalam

menjalankan operasi perusahaan. Pembelian

kembali ini akan mempertim-bangkan panjangnya

waktu tunggu yang diperlukan, sehingga akan

mendatangkan bahan baku tepat pada waktunya.

2.5 Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku

Persediaan bahan baku, persediaan barang

setengah jadi dan persediaan barang jadi sangat

berperan terhadap kelancaran operasi perusahaan.

Khususnya peranaan persediaan bahan baku

terhadap operasi produksi. Prawirosentono (2007:

84) menjelaskan perencanaan dan pengendalian

bahan adalah suatu kegiatan memperkirakan

kebutuhan persediaan bahan, baik secara kuantitatif

maupun secara kualitatif, agar perusahaan dapat

beroperasi seperti direncanakan. Artinya, jumlah

dan mutu bahan harus tersedia (available) sesuai

dengan kebutuhan sehingga proses produksi

terjamin kelancarannya.

Jumlah kebutuhan bahan baku yang diperlukan

perusahaan pada suatu periode tersebut maka

manajemen perusahaan tentunya akan menggunakan

data yang cukup relevan untuk mengadakan

perencanaan kebutuhan bahan baku dalam suatu

perusahaan. Persediaan bahan baku yang

diselenggarakan oleh suatu perusahaan umumnya

akan dipergunakan untuk menunjang pelaksanaan

proses produksi, maka besarnya persediaan bahan

baku tersebut akan disesuaikan dengan kebutuhan

bahan baku tersebut untuk pelaksanaan proses

produksi yang ada didalam perusahaan. Jadi untuk

menentukan berapa banyak bahan baku yang akan

dibeli oleh suatu perusahaan pada suatu periode

akan banyak tergantung kepada berapa besarnya

kebutuhan perusahaan tersebut akan masing-masing

jenis bahan baku untuk keperluan proses produksi

yang dilaksanakan dalam perusahaan yang

bersangkutan (Prawirosentono,2007: 87).

2.6 Pengertian Sistem

Menurut Fatta (2007), untuk lebih mudah

memahami pengertian sistem dan sistem informasi

lebih jauh maka perlu diingat beberapa konsep yang

penting dalam pengembangan sistem, yaitu:

1. Dekomposisi

Untuk menganalisa dan memahami secara

menyeluruh sebuah sistem yang besar, biasanya

dibutuhkan waktu yang cukup lama. Untuk

mempermudah pekerjaan ini digunakan konsep

dekomposisi. Dekomposisi adalah pembagian sistem

ke dalam komponen-komponen yang lebih kecil

(subsistem). Dekomposisi memiliki beberapa

keuntungan, diantaranya:

a. Menjadi lebih mudah mengatur dan

menganalisa setiap subsistem secara lebih

detail.

b. Pada pengembangan sistem, sistem bisa

didekomposisi menjadi beberapa modul.

Pengembangan beberapa modul bisa dilakukan

secara paralel dengan syarat tidak ada

ketergantungan antar modul yang dibangun.

2. Modularitas

Konsep modularitas berhubungan dengan

dekomposisi. Pada saat melakukan dekomposisi,

diharapkan sistem yang besar terbagi menjadi

subsistem-susbsistem yang relatif sama ukurannya.

Dengan modul-modul ini maka beban kerja

mengembangkan sistem bisa didistribusikan secara

merata pada semua sumber daya yang ada.

Page 5: DESAIN DAN IMPLEMENTASI APLIKASI SISTEM ...skripsi.narotama.ac.id/files/DESAIN DAN IMPLEMENTASI...2 1. Sistem yang dibuat sesuai dengan kondisi di CV. Jaya Arta Prima 2. Proses bisnis

5

Pengembangan sistem jadi lebih sederhana karena

hanya terfokus pada satu modul terlebih dahulu,

baru dilakukan integrasi antar modul.

3. Coupling

Dari modul-modul yang diperoleh, kadang-

kadang ditemukan beberapa modul yang memiliki

ketergantungan dengan modul yang lain. Pada kasus

seperti ini, modul-modul yang saling bergantung

harus dipasangkan (di-couple). Dengan cara ini bisa

diketahui modul-modul yang harus diselesaikan

terlebih dahulu sebelum modul yang lain bisa

bekerja.

4. Kohesi

Dari proses coupling antar modul, bisa

didapatkan kelompok-kelompok modul dengan

karakteristik yang hampir sama. Di sini muncul

konsep kohesi dimana kelompok modul itu harus

dianalisis bersama-sama dengan kelompok modul

yang saling berkohesi.

Menurut Fatta (2007), sistem dapat diartikan

sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur

atau variable-variabel yang saling terorganisasi,

saling berinteraksi, dan saling bergantung sama lain.

Murdick dan Ross (1993) mendefinisikan sistem

sebagai seperangkat elemen yang digabungkan satu

dengan lainnya untuk suatu tujuan bersama.

Sementara, definisi sistem dalam kamus Webster’s

Unbriged adalah elemen-elemen yang saling

berhubungan dan membentuk satu kesatuan atau

organisasi.

Banyak ahli mengajukan konsep sistem dengan

deskripsi yang berbeda, tetapi pada prinsipnya

hampir sama dengan konsep dasar sistem umunya.

Schonderberg (1971) dalam Suradina (1996) yang

terdapat pada buku Al Fatta (2007:5) secara ringkas

menjelaskan bahwa sistem adalah:

1. Komponen-komponen yang saling

berhubungan satu sama lain.

2. Suatu keseluruhan tanpa memisahkan

komponen pembentuknya.

3. Bersama-sama dalam mencapai tujuan.

4. Memiliki input dan output yang dibutuhkan

oleh sistem lainnya.

5. Terdapat proses yang mengubah input menjadi

output.

6. Menunjukkan adanya entropi.

7. Memiliki aturan.

8. Memiliki subsistem yang lebih kecil.

9. Memiliki deferensiasi antar subsistem yang

lebih kecil.

10. Memiliki tujuan yang sama meskipun

mulainya berbeda.

2.7 Karakteristik Sistem

Untuk memahami atau mengembangkan suatu

sistem, maka perlu membedakan unsur-unsur dari

sistem yang membentuknya. Berikut adalah

karakteristik sistem yang dapat membedakan suatu

sistem dengan sistem lainnya:

1. Batasan (boundary)

Penggambaran dari suatu elemen atau unsur

mana yang termasuk di dalam sistem dan mana yang

di luar sistem.

2. Lingkungan (environment)

Segala sesuatu di luar sistem, lingkungan yang

menyediakan asumsi, kendala, dan input terhadap

suatu sistem.

3. Masukan (input)

Sumber daya (data, bahan baku, peralatan,

energi) dari lingkungan yang dikonsumsi dan

dimanipulasi oleh suatu sistem.

4. Keluaran (output)

Sumber daya atau produk (informasi, laporan,

dokumen, tampilan layar computer, barang jadi)

yang disediakan untuk lingkungan sistem oleh

kegiatan dalam suatu sistem.

5. Komponen (component)

Kegiatan-kegiatan atau proses dalam suatu

sistem yang mentransformasikan input menjadikan

bentuk setengah jadi (output). Komponen ini bisa

merupakan subsistem dari sebuah sistem.

6. Penghubung (interface)

Tempat dimana komponen atau sistem dan

lingkungannya bertemu atau berinteraksi.

7. Penyimpanan (storage)

Area yang dikuasai dan digunakan untuk

penyimpanan sementara dan tetap dari informasi,

energy, bahan baku, dan sebagainya. Penyimpanan

merupakan suatu media penyangga di antara

komponen tersebut bekerja dengan berbagai

tingkatan yang ada dan memungkinkan komponen

yang berbeda dari berbagai data yang sama.

2.6. Pengertian Sistem Informasi Sistem informasi adalah suatu sistem yang terdiri

dari komponen dalam organisasi untuk menyajikan

informasi (Jogiyanto, 2013).

Sistem informasi adalah suatu kumpulan dari

komponen dalam perusahaan yang berhubungan

dengan proses informasi (Indrajit, 2008).

3.1 Metodologi Penelitian

Analisa Kebutuhan

Penulisan Kode Program

Mulai

Observasi dan

Wawancara

Analisa

Kebutuhan

Sistem

Studi Literatur

Desain dan Perancangan Sistem

Prancangan Entity

Relationship Diagram

(ERD)

Perancangan Data Flow

Diagram (DFD)

Perancangan Kamus Data

Pengujian Program

Selesai

Perancangan system

Flowchart

Perancangan Document

Flowchart

Gambar 1. Skema Metode Penelitian

Page 6: DESAIN DAN IMPLEMENTASI APLIKASI SISTEM ...skripsi.narotama.ac.id/files/DESAIN DAN IMPLEMENTASI...2 1. Sistem yang dibuat sesuai dengan kondisi di CV. Jaya Arta Prima 2. Proses bisnis

6

1. Studi Literatur

Studi Literatur berisi semua yang berhubungan

dengan penelitian tentang aplikasi penjualan

berbasis web. Baik pengertian, latar belakang,

tujuan, manfaat, serta hasil dari sebuah

penelitian yang sudah pernah dilakukan.

2. Identifikasi Masalah

Pada tahap identifikasi masalah terdapat 3

proses yaitu :

a. Wawancara :

Melakukan tanya jawab dengan narasumber

yaitu Bapak Yugus Suseno selaku Direktur

Perusahaan CV. Jaya Arta Prima. Hasil dari

wawancara menjelaskan bahwa CV. Jaya Arta

Prima yang berdiri sejak tahun 2010 bergerak

dibidang distributor kertas yang memiliki

ratusan pelanggan yang tersebar diseluruh

Indonesia. Namun, sistem yang digunakan

masih secara manual disegala bagian

perusahaan. Baik dalam melakukan proses

pembelian barang, pemesanan barang,

pengecekan stok barang sampai dengan

pembuatan laporan masih dilakukan secara

tertulis dan menggunakan microsoft excel

sebagai software pengolah data. Bagian yang

berperan penting dalam menggunakan sistem

diperusahaan yaitu Owner, Direktur, HRD,

Admin Piutang, Admin Purchasing, Kasir,

PIC, Admin Gudang Bahan Baku, Admin

Gudang Barang Jadi, Admin Produksi, Admin

Pengiriman, Accounting, Kepala Gudang, dan

Kepala Produksi (Qusi).

Proses pembelian barang saat ini dilakukan

secara manual, dengan cara memesan barang

terlebih dahulu melalui telepon atau datang

langsung ke perusahaan. Hal itu membuat

konsumen merasa kurang nyaman apalagi

dengan perkembangan teknologi saat ini yang

segalanya sudah serba gadget dalam

melakukan segala hal tentang jual beli. Oleh

karena itu perusahaan menginginkan adanya

pembaharuan sistem jual beli untuk

meningkatkan keuntungan perusahaan dan

memberikan kenyamanan transaksi jual beli

yang dilakukan oleh konsumen.

b. Observasi :

Melakukan analisa kondisi lingkungan

mengenai perusahaan baik dari lingkungan

perusahaan sampai dengan sistem yang sedang

berjalan saat ini. Observasi dilakukan dengan

cara datang langsung ke lokasi dan

memastikan proses bisnis yang ada. Kemudian

mencatat hasil observasi ke dalam notepad

yang nantinya dijadikan sebagai data.

c. Pengumpulan Data :

Melakukan pengumpulan data yang

dibutuhkan untuk perbaikan sistem dari sistem

manual ke sistem komputerisasi yang berbasis

web.

Data-data yang diambil dan dikumpulkan

berasal dari :

data yang diperoleh dari hasil wawancara, lalu

data yang di dapatkan melalui observasi

langsung ke perusahaan.

2. Pembuatan Desain

Pada tahap ini menjelaskan tentang pembuatan

desain sistem yang sesuai dengan kebutuhan

aplikasi penjualan di CV. Jaya Arta Prima berbasis

web.Desain yang dilakukan yaitu model aplikasi,

model database, dan desain interface.

3. Implementasi

Pada tahap ini dilakukan proses implementasi

mengenai aplikasi penjualan berbasis web pada

CV. Jaya Arta Prima. Proses implementasi meliputi

3 tahapan yaitu membuat database sebagai

pengolahan data, kemudian menulis kode program

yang sudah dibuat, dan setelah itu melakukan

debugging untuk menjalankan program mengecek

apakah terjadi error sistem.

a. Membuat Database

Pembuatan database dilakukan setelah analisa

kebutuhan terhadap sistem sudah diketahui.

Kemudian database dibuat di MySQL sesuai dengan

kebutuhan sistem.

b. Menulis Kode Program

Setelah semua analisa telah dilakukan, maka

dilakukan proses menulis kode program aplikasi

penjualan berbasis web dengan menggunakan

bahasa pemrograman PHP.

c. Debugging

Penulisan kode program selesai dilakukan kemudian

dilanjutkan dengan proses debugging atau

menjalankan program. Kemudian dilakukan

pengecekan error sistem, apakah sistem sudah siap

digunakan atau sistem masih harus diperbaiki.

4. Penyusunan Laporan

Pada tahap ini dilakukan proses penyusunan

laporan mengenai proses analisa dan desain sistem

informasi penjualan dan pembelian. Setelah

dilakukan penelitian, mulai dari tahapan wawancara,

observasi, pengumpulan data sampai pembuatan

desain interface dari sebuah sistem yang akan dibuat

kemudian didapatkan hasil dari penelitian ini yang

nantinya dapat dituangkan kedalam laporan.

Page 7: DESAIN DAN IMPLEMENTASI APLIKASI SISTEM ...skripsi.narotama.ac.id/files/DESAIN DAN IMPLEMENTASI...2 1. Sistem yang dibuat sesuai dengan kondisi di CV. Jaya Arta Prima 2. Proses bisnis

7

4.1 Document Flow Inventory Barang Jadi

Pada bagian ini akan dijelaskan alur proses

bisnis pada CV Jaya Arta Prima. Alur proses bisnis

inventory barang jadi dimulai dari adanya

permintaan pelanggan akan barang jadi. Pesanan

barang jadi diterima oleh bagian marketing untuk

dibuatkan Purchase Order (PO). Kemudian, PO

akan diserahkan ke bagian admin yang akan

dilakukan cek stok barang jadi. Jika stok ada, maka

admin akan membuat nota penjualan dan surat jalan.

Nota penjualan dan Surat jalan ini akan dilakukan

persetujuan oleh bagian accounting. Setelah

disetujui, nota dan surat jalan diberikan ke bagian

kasir untuk dilakukan pengecekan apakah barang

dikirim atau tidak. Jika pelanggan minta barang

untuk dikirim, maka surat jalan akan diberikan ke

bagian pengiriman dan kemudian akan diberikan ke

bagian gudang barang jadi untuk mengeluarkan

barang pesanan pelanggan. Setelah itu, nota

penjualan dan barang pesanan dikirim ke alamat

pelanggan.

Title

MarketingPelanggan Admin Akuntansi Kasir Pengiriman Gudang Barang Jadi

Phas

e

Mulai

Memesan barang

Mencatat Pemesanan

barang

Data Pesanan Barang

Membuat PO

Data PO

Data POData PO

Stok Ada?

Membuat Nota

Penjualan

Ya

Info Stok Tidak Ada

Tidak

Laporan Barang Tidak Ada

Laporan Barang Tidak Ada

Membuat Surat Jalan

Surat Jalan

Nota Penjualan Surat Jalan

ACC?

Selesai

1tidak

1

Surat Jalan

ya

Apa Barang Dikirim?

Nota PenjualanNota Penjualan

Nota PenjualanNota Penjualan

Surat Jalan

ya

Nota PenjualanNota Penjualan

Nota Penjualan Nota Penjualan

Surat Jalan

Nota Penjualan

Surat Jalan

tidak

Mengeluarkan barang

Data Barang

Data Barang

2

2

Gambar 2. Document Flow Inventory Barang

Jadi

4.2 Document Flow Bahan Baku

Alur proses bisnis bahan baku dimulai ketika

bagian gudang bahan baku melaporkan batas stok

minimum untuk produksi dengan memberikan

laporan stok minimum bahan baku ke PIC. Bagian

PIC membuat Purchase Order (PO) untuk

diserahkan ke Suplier. Setelah itu, pemasok

mengirimkan bahan baku dan surat jalan untuk di

tandatangi oleh bagian gudang bahan baku. Bagian

gudang melaporkan ke PIC bahwa stok barang

sudah mencukupi untuk produksi. Sehingga, PIC

membuat surat perintah kerja untuk bagian

Produksi. Bagian Produksi melaporkan proses

produksi barang jadi ke PIC dan memberikan barang

jadi ke bagian gudang barang jadi untuk disimpan.

Gambar 3.Document Flow Inventory Bahan Baku

4.3 System flowchart Pemesanan Barang

System flowchart pemesanan barang dimulai

dari pelanggan yang memesan barang ke admin

melalui sistem. Dari pemesanan pelanggan,

admin melakukan pengecekan stok barang jadi.

Jika barang yang dipesan tidak ada, maka akan

muncul pemberitahuan ke pelanggan. Jika

barang ada, maka admin membuat nota

penjualan dan kemudian digunakan untuk

memproses pesanan pelanggan. AdminPelanggan

Mulai

Memesan Barang

Melakukan Login

Ke sistem

Cek Stok

Barang Jadi

Pembuatan Nota

Penjualan

Ya

Konfirmasi Ke

Pelanggantidak

Selesai

Pembuatan Nota

Penjualan

Gambar 4. System Flowchart Pesanan Barang

4.4 System Flowchart Faktur Permintaan

Barang

Faktur permintaan barang dimulai ketika kepala

gudang bahan baku melakukan cek stok bahan baku.

Jika bahan baku berada pada level minimum, maka

kepala gudang meminta PIC untuk membuat faktur

permintaan barang yang akan divalidasi oleh kepala

PIC.

Title

Gudang Bahan Baku PIC Produksi Pemasok Gudang Barang Jadi Admin

Ph

ase

Mulai

Melakukan pengecekan stok bahan

baku

Stok tersedia?Membuat laporan

stok barangTidak

Laporan stok minimum

Membuat Purchase

Order

Purchase Order

Purchase OrderPurchase Order

Laporan stok minimumLaporan stok

minimum

Mengirim Bahan Baku

Data Bahan Baku

Data Bahan Baku

Menandatangani surat jalan

Surat Jalan ditandatangani

Surat Jalan

Surat Jalan ditandatangani

Membuat Laporan

Penerimaan Barang

Laporan penerimaan

barang

Laporan penerimaan

barang

Laporan penerimaan

barang

Membuat Surat

Perintah Kerja

Surat Perintah Kerja

Surat Perintah Kerja

Memproses Bahan Baku

Membuat laporan Produksi

barang jadi

Laporan produksi

barang jadi

Laporan produksi

barang jadi

Laporan produksi

barang jadi

Laporan produksi

barang jadi

Laporan produksi

barang jadi

Membuat laporan stok barang jadi

Laporan Stok Barang Jadi

Laporan Stok Barang JadiLaporan Stok

Barang Jadi

Selesai

1

ya

1

Page 8: DESAIN DAN IMPLEMENTASI APLIKASI SISTEM ...skripsi.narotama.ac.id/files/DESAIN DAN IMPLEMENTASI...2 1. Sistem yang dibuat sesuai dengan kondisi di CV. Jaya Arta Prima 2. Proses bisnis

8

PIC Kepala PIC

Melakukan Login

Ke sistem

Buat Faktur

Permintaan

Barang (FPB)

Melakukan Login

Ke sistem

Proses

Validasi

Cetak

FPB

Menu Validasi

FPB

ya

Vadilasi FPBVadilasi FPB

Selesai

tidak

Kepala Gudang

Mulai

Melakukan Login

Ke sistem

Laporan Stok

Bahan Baku

Laporan Stok

Bahan Baku

Gambar 5. System Flowchart Faktur Permintaan

Barang

4.5 System Flowchart Purchase Order

System flowchart Purchase Order dimulai dari

PIC yang membuat Purchasing Order yang akan

divalidasi oleh kepala PIC dan dikirimkan ke suplier

untuk memesan bahan baku. PIC Kepala PIC

Melakukan Login

Ke sistem

Buat Purchasing

Order (PO)

Melakukan Login

Ke sistem

Proses

Validasi

Cetak

PO

Menu Validasi PO

ya

Vadilasi POVadilasi PO

Selesai

tidak

Pemasok

Mulai

Vadilasi PO

Vadilasi PO

Gambar 6. System Flowchart Purchase Order

4.6 System Flowchart Pembuatan Tanda Terima

System flowchart pembuatan tanda terima

dimulai dari suplier yang memberikan surat jalan

dan pesanan bahan baku. Dan kemudian diterima

oleh bagian gudang untuk dibuatkan laporan

penerimaan barang. Setelah itu, laporan penerimaan

barang diberikan ke PIC untuk membuat tanda

terima. Pemasok PIC Kepala Gudang

Mulai

Surat Jalan Surat Jalan

Pembuatan LPB

Melakukan Login

Ke sistem

Pembuatan LPB

Pembuatan Tanda

Terima

Selesai

Gambar 7. System Flowchart Pembuatan Tanda

Terima

4.7 System FlowchartProduksi

Alur produksi dimulai dari adanya perencanaan

produksi barang jadi dari karyawan yang kemudian

divalidasi oleh kepala produksi untuk dilakukan

produksi barang jadi. Karyawan Produksi Kepala Produksi

Mulai

Melakukan Login

Ke sistem

Perencanaan

Produksi Barang

Jadi

Melakukan Login

Ke sistem

Proses

Validasi

Cetak

Rencana Produksi

Menu Validasi

ya

Vadilasi Laporan

Rencana Produksi

Vadilasi Laporan

Rencana Produksi

Selesai

tidak

Gambar 8. System Flowchart Produksi

4.8 Context Diagram

Diagram konteks menggambarkan keterkaitan

antara bagian-bagian yang saling berhubungan

secara global. Penjelasan diagram konteks dari

aplikasi sistem inventory dan penjualan kertas:

1. Aplikasi sistem inventory dan penjualan

kertas dapat di akses oleh lima bagian,

yaitu admin, PIC, kepala PIC, produksi,

kepala produksi.

2. Admin dapat memasukkan dan melihat

penjualan, master satuan, master supplier,

master bahan baku, master data barang.

3. PIC dapat memasukkan data permintaan

bahan baku, data PO dan data tanda terima.

4. Kepala PIC memvalidasi permintaan dari

PIC.

5. Produksi dapat membuat laporan data

produksi bahan baku di jadikan barang jadi.

6. Kepala produksi memvalidasi permintaan

dari produksi.

Info Data POData Permintaan Bahan Baku

Data PO

Data PO

Data Permintaan Bahan Baku

Data Penjualan

Info Data Produksi

Info Data Produksi

Data Produksi

Info Permintaan Bahan Baku

Info Data Permintaan Bahan Baku

Info Data Tanda Terima

Info Data PO

Data Tanda Terima

Data Barang Jadi

Data Produksi

Data Bahan Baku

Data Tanda Terima

Info Data Penjualan

Info Data Barang

Info Data Bahan Baku

Info Data Supplier

Info Data Satuan Barang

Data BarangData Bahan Baku

Data Supplier

Data Satuan Barang0

Aplikasi Sistem Inventori dan Penjualan

Kertas

+

Administrasi

PIC

Kepala PIC

Produksi

Kepala Produksi

Gambar 9. Context Diagram

Page 9: DESAIN DAN IMPLEMENTASI APLIKASI SISTEM ...skripsi.narotama.ac.id/files/DESAIN DAN IMPLEMENTASI...2 1. Sistem yang dibuat sesuai dengan kondisi di CV. Jaya Arta Prima 2. Proses bisnis

9

4.9 Data Flow Diagram (DFD) Level 0

Penjelasan DFD level 0 dari aplikasi sistem

inventory dan penjualan kertas:

1. Aplikasi sistem inventory dan penjualan kertas

dapat diakses oleh lima bagian, yaitu admin,

PIC, kepala PIC, produksi, kepala produksi.

2. Aplikasi sistem inventory dan penjualan kertas

memiliki 10 data store, yaitu tb_bahan_baku,

tb_supplier, tb_satuan_barang, tb_produksi,

tb_tanda_terima, tb_barang, tb_po,

tb_penjualan, tb_permintaan_bahan_baku,

tb_barang jadi

3. Aplikasi sistem inventory dan penjualan kertas

dibagi tiga proses, yaitu :

a. Maintenance data

Proses maintenance data melibatkan data

satuan barang, data supplier, data bahan baku,

data barang, dan data tanda terima.

b. Transaksi

Proses transaksi melibatkan data penjualan,

data po, data permintaan bahan baku.

c. Laporan

Proses laporan melibatkan info data produksi.

Data Permintaan Bahan Baku

Data Penjualan

Data PO

Data Barang Jadi

Data Produksi

Data Tanda Terima

Data Barang

Data Bahan Baku

Data Supplier

Data Satuan Barang

Info Data Permintaan Bahan Baku

Info Permintaan Bahan Baku

Info Data PO

Info Data PO

Info Data Tanda Terima

Data Permintaan Bahan Baku

Data PO

Data PO

Data Permintaan Bahan Baku

Data Penjualan

Info Data Produksi

Info Data Produksi

Info Data Bahan Baku

Info Data Barang

Info Data Supplier

Info Data Satuan Barang

Info Data Penjualan

Data Produksi

Data Tanda Terima

Data Barang Jadi

Data Produksi

Data Bahan Baku

Data Tanda Terima

Data Barang

Data Bahan Baku

Data Supplier

Data Satuan Barang

AdministrasiAdministrasiAdministrasi

AdministrasiAdministrasi

AdministrasiAdministrasiAdministrasiAdministrasiAdministrasi

AdministrasiAdministrasi

AdministrasiAdministrasiAdministrasiAdministrasi

PICPICPICPICPICPIC

Kepala

PIC

ProduksiProduksi

Kepala

Produksi

1

Maintenance Data

2

Transaksi

3

Laporan

AdministrasiAdministrasiAdministrasi

PICPIC

Kepala

PIC

tb_satuan_barang

tb_supplier

tb_bahan_baku

tb_barang

tb_tanda_terima

tb_produksi

tb_barang_jadi

tb_PO

tb_penjualan

tb_permintaan_bahan_baku

Gambar 10. Data Flow Diagram (DFD) Level 0

4.10 Data Flow Diagram (DFD)s Level 1

Data Permintaan Bahan Baku

Data Penjualan

Data PO

Info Data Permintaan Bahan Baku

Info Permintaan Bahan Baku

Info Data PO

Info Data PO

Data Permintaan Bahan Baku

Data PO

Data PO

Data Permintaan Bahan Baku

Data Penjualan

Info Data Penjualan

AdministrasiAdministrasiAdministrasiAdministrasi

PICPICPIC

Kepala

PIC

Kepala

PIC

PIC

tb_PO

tb_penjualan

tb_permintaan_bah

an_baku

1

Transaksi Penjualan

2

Permintaan Bahan

Baku

3

Transaksi PO

Gambar 11.Data Flow Diagram (DFD) Level1

4.11 CDM

Sebuah CDM memaparkan relasi-relasi atau

hubungan antar tabel dan menggambarkan secara

keseluruhan konsep struktur basis data yang

dirancang untuk suatu aplikasi.Pada CDM telah

didefinisikan kolom mana yang menjadi primary

key.CDM dari aplikasi sistem inventori pada CV

Jaya Arta Prima terdapat pada Gambar dibawah ini.

Gambar 12. Conceptual Data Model (CDM)

4.12 PDM

PDM merupakan hasil generate dari CDM yang

menggambarkan secara detil konsep rancangan

struktur basis data yang dirancang untuk pembuatan

sistem. PDM berisikan tabel-tabel penyusun basis

data beserta field-field yang terdapat pada setiap

tabel seperti Gambar 12.

Gambar 13. Physical Data Model (PDM)

4.13 Halaman Login

Pada halaman login, digunakan untuk mengakses

aplikasi inventory pada CV Jaya Arta

Prima.Username untuk aplikasi ini adalah admin,

dan password admin.Dan diinputkan pada halaman

login seperti gambar 14.

Relation_99

Relation_96

Relation_95

Relation_94

Relation_93

Relation_92

Relation_91

Relation_90

Relation_89

tb_supplier

id_supplier

nama_supplier

alamat

gender

no_hp

tb_bahan_baku

id_bahan_baku

nama_bahan_baku

jumlah

status

tb_barang

id_barang

nama_barang

jumlah

status

tb_satuan_barang

id_satuan_barang

jenis_satuan_barang

deskripsi

tb_produksi

id_produksi

nama_produksi

jenis_produksi

tanggal_produksi

jumlah_produksi

status

tb_tanda_terima

id_tanda_terima

no_po

no_ttm

waktu

nama_supplier

nama_barang

tb_po

id_po

no_permintaan_bahan

nama_supplier

tanggal

nama_barang

jumlah

tb_permintaan_bahan_baku

id_permintaan_bahan_baku

nama_bahan_baku

no_permintaan_bahan_baku

nama_supplier

nama_barang

jumlah

tb_penjualan

id_penjualan

tanggal penjualan

nama_pembeli

alamat_pembeli

jenis_penjualan

nama_barang

FK_ENT_5_RELATION__ENT_4

FK_ENT_6_RELATION__ENT_1

FK_ENT_5_RELATION__ENT_3

FK_ENT_5_RELATION__ENT_2

FK_ENT_2_RELATION__ENT_7

FK_ENT_7_RELATION__ENT_1

FK_ENT_7_RELATION__ENT_6

FK_ENT_9_RELATION__ENT_3

FK_ENT_8_RELATION__ENT_2

tb_supplier

id_supplier

nama_supplier

alamat

gender

no_hp

varchar(12)

char(50)

varchar(50)

char(10)

char(15)

<pk>

tb_bahan_baku

id_bahan_baku

id_po

nama_bahan_baku

jumlah

status

varchar(20)

varchar(70)

varchar(25)

varchar(50)

varchar(30)

<pk>

<fk>

tb_barang

id_barang

nama_barang

jumlah

status

varchar(30)

varchar(40)

varchar(50)

varchar(30)

<pk>

tb_satuan_barang

id_satuan_barang

jenis_satuan_barang

deskripsi

varchar(40)

char(40)

varchar(60)

<pk>

tb_produksi

id_produksi

id_barang

id_bahan_baku

id_satuan_barang

nama_produksi

jenis_produksi

tanggal_produksi

jumlah_produksi

status

varchar(50)

varchar(30)

varchar(20)

varchar(40)

varchar(60)

char(60)

date

varchar(50)

varchar(30)

<pk>

<fk3>

<fk2>

<fk1>

tb_tanda_terima

id_tanda_terima

id_supplier

no_po

no_ttm

waktu

nama_supplier

nama_barang

varchar(60)

varchar(12)

varchar(70)

varchar(50)

time

char(50)

varchar(40)

<pk>

<fk>

tb_po

id_po

id_supplier

id_tanda_terima

no_permintaan_bahan

nama_supplier

tanggal

nama_barang

jumlah

varchar(70)

varchar(12)

varchar(60)

varchar(60)

char(50)

date

varchar(40)

varchar(50)

<pk>

<fk1>

<fk2>

tb_permintaan_bahan_baku

id_permintaan_bahan_baku

id_bahan_baku

nama_bahan_baku

no_permintaan_bahan_baku

nama_supplier

nama_barang

jumlah

varchar(80)

varchar(20)

varchar(25)

char(50)

char(50)

varchar(40)

varchar(50)

<pk>

<fk>

tb_penjualan

id_penjualan

id_barang

tanggal penjualan

nama_pembeli

alamat_pembeli

jenis_penjualan

nama_barang

varchar(70)

varchar(30)

date

varchar(80)

varchar(70)

varchar(60)

varchar(40)

<pk>

<fk>

Page 10: DESAIN DAN IMPLEMENTASI APLIKASI SISTEM ...skripsi.narotama.ac.id/files/DESAIN DAN IMPLEMENTASI...2 1. Sistem yang dibuat sesuai dengan kondisi di CV. Jaya Arta Prima 2. Proses bisnis

10

Gambar 14Halaman Login

4.14 Halaman Utama

Halaman Utama merupakan halaman yang

ditampilkan setelah login pada aplikasi inventori.

Halaman Utama digunakan untuk mengakses data-

data persediaan seperti persediaan bahan baku atau

bahan mentah dan permintaan barang jadi. Seperti

Gambar 15.

Gambar 15Halaman Utama

4.15 Menu Permintaaan Barang

Menu Permintaan Barang Mentah masih dibagi lagi

kedalam dua submenu:

4.15.1 Data Formulir Permintaan Barang

Mentah

Pada menu ini, bagian PIC dapat melakukan

permohonan permintaan barang dengan menekan

tombol Buat Baru seperti pada gambar 16.

Gambar 16Data Formulir Permintaan Barang

Setelah menekan tombol buat baru, maka akan

muncul halaman Pembuatan Permintaan Barang

seperti pada gambar 17. Setelah itu, pengguna harus

melakukan klik tombol Tambah Barang untuk

menambahkan barang yang dipesan oleh bagian

gudang kedalam list pesanan.

Gambar 17Halaman Pembuatan Permintaan Barang

4.15.2 Halaman Validasi

Halaman Validasi ini digunakan untuk melakukan

validasi permintaan barang yang telah dibuat pada

halaman Pembuatan Permintaan Barang (gambar

18). Jika belum tervalidasi, maka akan ada

keterangan Belum. Setelah itu, klik tanda √ pada

sebelah kanan keterangan Belum, maka akan

muncul halaman persetujuan seperti gambar 19.

Gambar 18Menu Validasi

Setelah membuka halaman validasi, maka klik

tombol disetujui, maka akan muncul halaman

Persetujuan Validasi seperti gambar 14.

Gambar 19Halaman Persetujuan Permintaan Barang

4.16 Halaman Purchasing Order

Page 11: DESAIN DAN IMPLEMENTASI APLIKASI SISTEM ...skripsi.narotama.ac.id/files/DESAIN DAN IMPLEMENTASI...2 1. Sistem yang dibuat sesuai dengan kondisi di CV. Jaya Arta Prima 2. Proses bisnis

11

4.16.1 Halaman Data PO

Pada halaman ini, list Permintaan Barang Mentah

yang sudah melalui tahap persetujuan PO untuk

diteruskan menjadi pemesanan barang ke suplier

(Purchase Order).Hal ini ditunjukkan pada gambar

20.

Gambar 20Data Purchasing Order

Setelah masuk ke menu Data, maka user harus

menekan tombol Buat Baru sehingga akan muncul

halaman pembuatan purchase order pada gambar 21.

Gambar 21Halaman Pembuatan Purchase Order

Setelah semua data diisikan, maka harus meng-klik

tombol tambah barang yang kemudian harus

dilakukan klik Simpan Puchasing Order pada

gambar 22.

Gambar 22Tambah Barang

4.16.2 Halaman Validasi

Setelah melalui tahap pembuatan purchase order,

maka akan masuk ke dalam tahap validasi pada

gambar 23.

Gambar 23Halaman Validasi PO

Setelah itu klik tombol √ untuk melakukan validasi

PO, maka akan muncul halaman penyetujuan PO

dan Simpan Purchase Order pada gambar 24.

Gambar 24Halaman Persetujuan PO

4.17 Menu Tanda Terima

4.17.1 Manual

Setelah melalui halaman persetujuan PO, maka data

tersebut dikirim ke Suplier untuk melakukan

pemesanan barang. Setelah suplier mengirim

barang, maka akan dibuatkan surat Tanda Terima

barang seperti pada gambar 25.

Page 12: DESAIN DAN IMPLEMENTASI APLIKASI SISTEM ...skripsi.narotama.ac.id/files/DESAIN DAN IMPLEMENTASI...2 1. Sistem yang dibuat sesuai dengan kondisi di CV. Jaya Arta Prima 2. Proses bisnis

12

Gambar 25Halaman Tanda Terima Manual

Jika tombol Buat Baru diklik, maka akan muncul

isian untuk membuat tanda terima dari suplier secara

manual seperti pada gambar 26.

Gambar 26Halaman Isian Tanda Terima Manual

4.17.2 Dari PO

Pada menu ini, tanda terima langsung diambil dari

PO yang sudah tersimpan dalam tabel (database)

seperti ditunjukkan pada gambar 27.

Gambar 27Halaman Tanda Terima dari PO

Jika klik pada tombol Dari PO, maka akan muncul

pilihan data barang yang tabel (database) PO seperti

ditunjukkan pada gambar 28 kemudian klik tombol

simpan.

Gambar 28Halaman Pilihan Gambar Dari PO

4.18 Menu Gudang

4.18.1 Menu Barang Mentah

Menu barang mentah ini menampilkan

semua list barang mentah yang tersimpan di gudang

barang mentah. Pada menu ini, menampilkan juga

semua stok barang tersimpan dan stok minimum

sebelum dilakukan permintaan barang

mentah ke suplier (gambar 29 dan 30).

Gambar 29Data Barang Mentah

Gambar 30Data Detil Barang Mentah

4.19 Menu Barang Jadi

Menu barang mentah ini menampilkan

semua list barang jadi yang tersimpan di gudang

barang jadi. Pada menu ini, menampilkan juga

semua stok barang tersimpan dan stok minimum

Page 13: DESAIN DAN IMPLEMENTASI APLIKASI SISTEM ...skripsi.narotama.ac.id/files/DESAIN DAN IMPLEMENTASI...2 1. Sistem yang dibuat sesuai dengan kondisi di CV. Jaya Arta Prima 2. Proses bisnis

13

sebelum dilakukan proses pembuatan barang jadi

(gambar 31 dan 32).

Gambar 31 Data Barang Jadi

Gambar 32Data Detil Barang Jadi

4.20 Menu Produksi

Pada menu ini, pengguna dapat membuat barang

baru berdasarkan data barang mentah yang tersedia

di gudang barang mentah. Cara untuk proses

produksi bisa dengan menekan tombol data formulir

seperti pada gambar 33 kemudian tekan tombol Buat

Baru mengisikan data nomor dan tanggal

pengambilan pada gambar 34.

Gambar 33Data Pengambilan Material

Gambar 34Simpan Pengambilan

Setelah data Pengambilan Material tersimpan, Maka

akan ada laporan produksi bisa dilihat dengan menu

cetak.

Gambar 35Laporan produksi

Untuk dapat melihat menjual hasil produksi maka

proses produksi harus di validasi oleh kepala

produksi.

Gambar 36Nilai Aset

5.1. Kesimpulan

Pembangunan sistem inventory barang mentah dan

barang jadi membantu pihak CV. Jaya Arta Prima

sehingga mempermudah dan mempercepat dalam

proses produksi dan penjualan. Selain itu, juga

mengurangi biaya penyimpanan dan menghindari

kerugian penyusutan material dalam gudang.

5.2 Saran

Adapun beberapa saran yang dapat disampaikan

untuk mengembangkan aplikasi yang telah dibuat

adalah Mengembangkan sistem terintegrasi antar

bagian pada CV Jaya Arta Prima antara lain sistem

akuntansim sistem penjualan sistem penggajian dll,

sehingga akan memudahkan proses bisnis pada CV

Jaya Arta Prima.

Daftar Pustaka:

Nisa Lutfiyah siti mariyam, dwi safiroh utsalina.

"Desaindanimplementasi Sistem Informasi

InventoryHardwareLaboratorium Aplikasi

Komputer Berbasis WebPada STMIKPPKIA

PRADNYA PARAMITA MALANG."

http://download.portalgaruda.org/article.php?article

=320686&val=6545&title=DE

(diakses tanggal 30 januari 2016, pukul 10.00)

Ascaryo, Ardian Tri, “Sekilas Tentang Appserv dan

Cara Install Appserv pada Komputer”.

http://www.kompasiana.com/ardiantri/sekila

Page 14: DESAIN DAN IMPLEMENTASI APLIKASI SISTEM ...skripsi.narotama.ac.id/files/DESAIN DAN IMPLEMENTASI...2 1. Sistem yang dibuat sesuai dengan kondisi di CV. Jaya Arta Prima 2. Proses bisnis

14

-tentang-appserv-dan-cara-install-appserv

pada-komputer_551915be813311fb739de0d8

(dakses tanggal 6 juli tahun 2015, pukul 09.30)

Fatta, Hanif Al., Analisis dan Perancangan Sistem

Informasi untuk keunggulan bersaing perusahaan

dan organisasi modern.” Yogyakarta: Penerbit

ANDI.

Kadir, Abdul. 2003. Pengenalan Sistem Informasi.

Yogyakarta: Penerbit ANDI.

Murdick, Ross 1993, Perancangan dan

Pembangunan Sistem Informasi,Penerbit Andi,

Yogyakarta.

Oktavian, Diar Puji. 2010. “Menjadi Programmer

Jempolan menggunakan PHP.” Yogyakarta:

MediaKom.

Priska Alfa Mardanik, Wiranto H. Utomo, Frederik

Samuel Papilaya. " Perancangan Sistem Inventori

Kantor Menggunakan Framework RIA (Rich

Internet Application) (Studi Kasus: BISTEK – FTI

UKSW)." file:///C:/Users/Novita/Downloads/90.pdf

(diakses tanggal 20 januari 2016)