desain aksesoris perlengkapan kamar mandi untuk perumahan

14
DESAIN AKSESORIS PERLENGKAPAN KAMAR MANDI UNTUK PERUMAHAN MENENGAH DENGAN MATERIAL KERAMIK HIAS PORSELEN DINOYO MALANG Taufiq Hidayat¹,Eri Naharani U², Taufik Hidayat³ Jurusan Desain Produk Industri, FTSP ITS. Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111, Telp./Fax (031) 5931147 ABSTRAK Penggunaan material keramik hias porselen sebagai alternatif material estetis yang telah banyak digunakan pada produk-produk industri pada saat ini mendukung berbagai macam produk pelengkap kebutuhan dalam segala aktifitas manusia. Permasalahannya, kebanyakan industri keramik hias porselen memiliki kelemahan yang bergantung hanya pada kebutuhan pelengkap saja kurang mengikuti dalam perkembangan desain akan kebutuhan saat ini. Solusi umum yang mereka gunakan adalah menambah dan membuat hiasan baru. Penelitian ini menitik beratkan pada penerapan kemampuan industri keramik hias porselen untuk perancangan produk pelengkap kebutuhan kamar mandi atau sanitary. Proyek ini mengarah pada perancangan desain aksesoris dengan standar kemampuan industri keramik hias porselen yang ada. Melihat pada perkembangan perumahan yang juga merupakan salah satu kebutuhan tersier dan aktifitas user masih kurang. ABSTRACT The use of decorative ceramic materials as an alternative porcelain aesthetic material that has been widely used in industrial products is currently supporting a wide range of complementary products needs in all human activities. Problem, most decorative ceramic porcelain industry has weaknesses that depend only on the complementary needs only less followed in the development of the design will need at this time. they use a common solution is to add and create a new decoration. This study focuses on the application of decorative ceramic porcelain industry's ability to complement the needs of a kind product design for the bathroom or sanitary. This project led to the design of bathroom accessories design with industry standard capability in existing porcelain decorative ceramics. look at the housing development which is also one of the tertiary needs and activities user in the bathroom not enough. KATA KUNCI keramik hias porselen, perumahan menengah, aktifitas user.

Upload: vothuan

Post on 20-Jan-2017

235 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

DESAIN AKSESORIS PERLENGKAPAN KAMAR MANDI UNTUK PERUMAHAN MENENGAH DENGAN MATERIAL KERAMIK HIAS PORSELEN DINOYO MALANG Taufiq Hidayat¹,Eri Naharani U², Taufik Hidayat³ Jurusan Desain Produk Industri, FTSP ITS. Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111, Telp./Fax (031) 5931147

ABSTRAK Penggunaan material keramik hias porselen sebagai alternatif material estetis yang telah banyak digunakan pada produk-produk industri pada saat ini mendukung berbagai macam produk pelengkap kebutuhan dalam segala aktifitas manusia. Permasalahannya, kebanyakan industri keramik hias porselen memiliki kelemahan yang bergantung hanya pada kebutuhan pelengkap saja kurang mengikuti dalam perkembangan desain akan kebutuhan saat ini. Solusi umum yang mereka gunakan adalah menambah dan membuat hiasan baru. Penelitian ini menitik beratkan pada penerapan kemampuan industri keramik hias porselen untuk perancangan produk pelengkap kebutuhan kamar mandi atau sanitary. Proyek ini mengarah pada perancangan desain aksesoris dengan standar kemampuan industri keramik hias porselen yang ada. Melihat pada perkembangan perumahan yang juga merupakan salah satu kebutuhan tersier dan aktifitas user masih kurang. ABSTRACT The use of decorative ceramic materials as an alternative porcelain aesthetic material that has been widely used in industrial products is currently supporting a wide range of complementary products needs in all human activities. Problem, most decorative ceramic porcelain industry has weaknesses that depend only on the complementary needs only less followed in the development of the design will need at this time. they use a common solution is to add and create a new decoration. This study focuses on the application of decorative ceramic porcelain industry's ability to complement the needs of a kind product design for the bathroom or sanitary. This project led to the design of bathroom accessories design with industry standard capability in existing porcelain decorative ceramics. look at the housing development which is also one of the tertiary needs and activities user in the bathroom

not enough.

KATA KUNCI keramik hias porselen, perumahan menengah, aktifitas user.

PENDAHULUAN Keramik adalah suatu bahan yang sangat berguna, karena sifat-sifat khusus atau uniknya sangat luas. Untuk pengukuran sifat liat (plastis) suatu lempung sampai sekarang belum ada ketentuan pasti, tetapi perajin keramik yang ahli dapat mengira-kirakan keplastisan suatu lempung hanya dengan mencobanya misal di atas meja putar. Sifat plastis adalah suatu sifat dari lempung yang sangat penting, artinya sifat yang memungkinkan untuk diberi bentuk dan plastis ini timbul apabila lempung ditambah air pada kadar yang tepat. Peningkatan keplastisan suatu tanah liat dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :

1. Penyimpanan diluar bangunan untuk beberapa waktu tertentu disebut pelapukan. 2. Dengan menggiling didalam molen, wals, dan sebagainya. 3. Perendaman dan penguletan yang baik. 4. Penambahan bahan lain yang sudah bersifat plastis (tanah dari daerah lain yang

mutu atau keplastisannya bagus). Pada pembuatan keramik hias, susut kering tidak boleh terlalu besar tidak boleh lebih dari 10% sebab lempung yang susut keringnya lebih dari 10% memberi banyak kesukaran dalam proses pengerjaannya seperti sukar dibentuk, retak waktu pengeringan, dan lain-lain. Umumnya, makin plastis suatu lempung makin tinggi kuat keringnya dan sifat ini sangat penting dalam industri pembuatan keramik hias karena barang mampu menyangga bebannya sendiri, memungkinkan untuk dibawa atau dipindahkan selama pengeringan dan disusun di dalam tungku, serta mampu menerima tegangan yang timbul pada waktu pembentukan dan pengeringan. Secara umum keramik dari jenisnya ada beberapa macam di lihat dari orientasi suhu dalam proses pembakarannya seperti gerabah atau terakota dari tanah lokal pada suhu 900-1000°C, stonewear 1100°C dengan campuran bahan seperti kaolin, feldpard, ball clay, lainnya keramik semi porselen pada pembakaran 1250°C, serta keramik hard porselen pada pembakaran 1250°C keatas1

1 Suwardono, Juli (2002). “Mengenal keramik hias”. YRAMA WIDYA, Bandung.

.

LATAR BELAKANG Produk yang memiliki keindahan dan daya tarik terlihat dari segi bahan, material atau bentuk dalam mencerminkan sebuah produk yang dapat dimaksudkan kedalam elemen fungsional atau elemen estetis. Produk dengan estetis tinggi maka bentukan akan plastis, berbeda dengan fungsional akan mengambil bentukan geometris karena memiliki tambahan kegunaan. Dalam hal ini, bahan yang dipakai adalah keramik hias yang dalam pengertian umumnya tidak hanya sebagai sekedar pemenuh benda pakai, tetapi juga merupakan benda hias atau seni dan ekspresi. Peningkatan jumlah peminat keramik dewasa ini semakin bertambah, tidak terbatas hanya pada kalangan atas atau etnis tertentu tetapi juga sudah mulai merambah kalangan menengah bahkan kalangan bawah, dengan jumlah penduduk yang besar Indonesia merupakan pangsa pasar yang sangat menggiurkan bagi para pelaku industri keramik lokal. Industri keramik lokal tetapi masih kalah bersaing dengan keramik dari luar khususnya keramik China karena minimnya pemasaran dan desain tetap yang dilakukan oleh pengusaha industri keramik lokal di tengarai sebagai salah satu sebab kenapa keramik lokal kalah bersaing.

Berawal dari perkembangan perumahan menengah saat ini menambah kebutuhan dalam memenuhi aktifitas dari setiap user, maka bermacam desain produk diciptakan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Pemilihan pada bagian rumah, kamar mandi sebagai ruang privat juga membutuhkan keperluan untuk menunjang kegiatan yang ada didalamnya tetapi terkadang yang telah ada kurang menjangkau seperti pada perumahan menengah seperti aksesoris perlengkapan kamar mandi yang saat ini banyak pada perumahan kalangan atas.

TUJUAN Mengembangkan desain keramik Dinoyo dari beberapa aspek (bentuk, proses, estetis, dan tren) ke dalam produk kebutuhan rumah tangga seperti produk sanitary yang dapat dijadikan nilai untuk menarik pangsa pasar yang lebih luas khususnya kalangan menengah perumahan dan pengembangan desain tentang produk sanitary dari keramik sesuai karakter Dinoyo yang dapat dijadikan daya saing oleh UKM Dinoyo itu sendiri dalam mengangkat level lebih tinggi serta pangsa pasar lebih luas lagi.

MASALAH Masalah yang diangkat dalam makalah ini diperoleh permasalahan sebagai berikut : Berawal pada kurangnya kepekaan user dalam menata kelengkapan untuk beraktifitas di kamar mandi, menjadikan ketidaknyamanan user karena kelengkapan tidak tertata secara ringkas dan rapi, dan juga belum tersedianya fasilitas produk kelengkapan kamar mandi untuk perumahan menengah saat ini, sehingga masyarakat kalangan menengah merasa terbatasi dalam memenuhi aktifitas di kamar mandi serta perlengkapan kamar mandi pada perumahan menengah menggunakan perlengkapan yang sudah ada di pasaran dan belum cocok dengan kondisi untuk perumahan menengah kurang mewakili konsep rumah itu sendiri. Jika aktifitas dan kondisi luasan ruangan sudah menjadi bagian dari desain? Bagaimana perwujudannya?

REVIEW TEORI Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) menargetkan pembangunan 20.000 unit rumah 'super' murah dan rumah murah hingga akhir tahun 2011. Pembangunan rumah untuk masyarakat kalangan menengah ke bawah itu tersebar di beberapa daerah seperti di Surabaya, Mojokerto, Gresik, Kabupaten dan Kota Malang, Madiun dan beberapa daerah lainnya di Jawa Timur. Angka yang ada di kementerian, tahun 2011 hampir 18.000 unit dan targetnya 20.000 unit rumah sangat murah dan rumah murah. Pemerintah mempunyai target membangun rumah sangat murah dan murah sebanyak 1 juta hingga tahun 20142

Tahun ini, pemerintah membangun sekitar 50.000 unit rumah sangat murah dan 130.000 unit rumah murah. Sedangkan pembangunan untuk tahun berikutnya sekitar 300.000 unit. Dari 180.000 unit rumah murah dan sangat murah yang dibangun pada tahun ini di seluruh Indonesia, Jawa Timur mendapat kebagian 20.000 unit rumah murah dan sangat murah yang tersebar di beberapa daerah di Jawa Timur termasuk Surabaya. Jawa Timur salah satu provinsi yang termaju mengatasi deadlock, khususnya memberikan perhatian

.

2 Berdasarkan data browsing sabtu,28/05/11, 21.44 WIB, DetikSurabaya-Bisnis

dengan baik kepada masyarakat menengah dan ke bawah. Untuk mendukung pembangunan rumah sangat murah dan murah, pihaknya meminta kepedulian pemerintah daerah setempat maupun pihak pengembangan, seperti pengadaan lahan rumah murah. Dari sisi pembangunan, sepanjang triwulan I-2011 jumlah rumah baru yang berdiri mencapai 4.207 unit atau naik 108,99% dibanding triwulan IV-2010. Hampir 60 persen dari angka tersebut didominasi oleh rumah tipe menengah dengan jumlah 2.480 unit, sisanya rumah tipe kecil sebanyak 1.651 unit atau 39,21%. “Hal ini terjadi karena dua tipe rumah tersebut diprediksi lebih diminati oleh masyarakat.” Sedangkan tingginya kenaikan pembangunan perumahan pada triwulan I-2011, selanjutnya lebih disebabkan karena pihak pengembang yang menahan diri untuk membangun perumahan baru pada triwulan IV-2010. 1. Studi lokasi

a) Eksisting produk keramik

Pada dasarnya Dinoyo adalah sentra industri juga berpotensi menghasilkan jenis produk lain dari keramik, jika melihat dari kemampuan pengrajin-pegrajin dan potensi UKM tersebut. Produk yang banyak di produksi adalah berbagai macam souvenir keramik seperti vas bunga, asbak, tempat bumbu, souvenir pernikahan dan lainnya seperti tempat pensil, tempat lilin, kap lampu maupun miniatur guci, yang hanya berfungsi sebagai hiasan, antara lain :

Gambar 1. Produk keramik dinoyo

Pada gambar produk keramik hias diatas Keramik Dinoyo, dapat di cirikan antara lain : 1. Motifnya sebagian besar adalah natural, polos, motif daun atau ilalang untuk

souvenir, pengerjaannya dengan menggunakan sistem kuas. 2. Bentuk atau model keramik banyak terbilang ke souvenir hiasan fungsional. 3. Pewarnaan keramik cenderung memakai warna-warna natural atau alami

(warna polos muda sebagai warna khas Dinoyo seperti biru muda atau coklat muda, krem, merah bata, serta warna natural lain).

b) Karakter dan klaster produk keramik

Produk yang dihasilkan dapat dicirikan menjadi dua elemen yaitu estetis dan fungsional, seperti ketentuan berikut ini : 1. Fungsional : Karakteristik : - Bentuk : tergantung pada kesesuaian bentuk fungsional produk sendiri, atau

bentuk geometris yang diambil. - Warna : sesuai kebutuhan, atau dari ciri khas Dinoyo sendiri seperti biru,

coklat muda, natural. - Ornamen : ciri khas yang dipakai seperti bunga, daun, ilalang dan dibuat

dengan kuas Material : Dari tanah liat dengan tambahan 4-5 bahan galian yang dibuat dengan

cetakan untuk memperoleh suatu bentuk, Standar : Bisa dibuat bentukan berdasar dari cetakan Sistem produksi : mixing, forming, form finishing, painting, glassing, loading, firing,

accesoring, finishing good

2. Estetis : Karakteristik : - Bentuk : bisa geometris, atau bentuk yang secara langsung dibuat berdasar

unsur seni. - Warna : sesuai kebutuhan, atau keinginan serta dari ciri khas Dinoyo sendiri

seperti biru, coklat muda, natural. - Ornamen : dibuat dengan ada suatu unsur yang mengandung seni

didalamnya, ciri khas yang dipakai seperti bunga, daun, ilalang dan dibuat dengan kuas

Material : Dari tanah liat dengan tambahan 4-5 bahan galian yang dibuat dengan cetakan atau manual tangan untuk memperoleh suatu bentuk yang estetis,

Standar : Bisa dibuat bentukan berdasar dari cetakan Sistem produksi : mixing, forming, form finishing, painting, glassing, accesoring, finishing

c) Ketersediaan bahan dan kemampuan industri

Keramik hias yang sekarang beredar di pasaran ada 3 macam. Ada yang terbuat dari jenis gerabah, ada pula yang terbuat dari bahan porselin, atau dari hard porselin. Perbedaan dari ketiga jenis itu adalah pada bahan baku dan suhu dalam pembakarannya. Keramik hias jenis gerabah biasanya hanya terdiri dari lempung ditambah dengan pasir atau juga dengan kapur dan pembakaran pada suhu 800°C. Sedang keramik porselin atau hard porselin bahannya terdiri dari 4 atau 5 macam bahan galian menurut kadar bahan yang akan digunakan, seperti kaolin (Belitung), feldspar (Blitar), kuarsa, lempung, fritz, serta ball clay dan pembakaran pada suhu 1220°C untuk porselin dan juga 1300°C untuk hard porselin. Mengenai pembakaran keramik Dinoyo untuk produknya memakai tungku yang menggunakan bahan bakar gas LPG, dengan volume tungku 0,7 kubik serta penataan didalamnya dibuat kotak dan rata dengan jumlah produk 400 buah yang dapat dibakar dengan berbagai ukuran max diameter produk 15 cm. Tahap pelaksanaan membuat produk memulai pembakaran bisa dengan dua

pengerjaan, dengan sistem putar dan cetakan yang akan dapat menentukan struktur produk yang dibuat, serta dapat menentukan kontruksi yang dipakai pada produknya nanti jika diperlukan.

Gambar 2. Ruang pembakaran keramik

Keterangan : Volume luar: 130x130x140 Cm Rangka Tungku: Dibuat dengan besi siku, besi plat, dan finishing dengan cat besi. Bagian Dalam: Dilapisi bata tanah api jenis isolasi serta ceramic Fiber

Menuangkan ke cetakan Menunggu kering

Gambar 3. Sistem produksi keramik

2. Tinjauan tentang kamar mandi Kamar mandi merupakan hal yang privat dan kenyamanan termasuk salah satu hal penting dalam perencanaan kamar mandi. Kamar mandi sudah menjadi kebutuhan dasar dalam hidup modern yang lebih bergaya, dengan perencanaan tata letak maupun desain aksesoris yang baik, kamar mandi tidak hanya mempunyai fungsi dasar saja seperti untuk mandi, buang air, tapi juga tempat untuk berendam, berhias, bahkan ada beberapa orang yang menjadikan kamar mandi sebagai tempat inspirasi. Kamar mandi yang baik seharusnya direncanakan dari awal sejak sebelum pembangunan, baik itu dari desain aksesorisnya maupun tata letaknya. Di antara perlengkapan dan aksesori kamar mandi yang selalu ada dalam kamar mandi yang baik adalah bak mandi (biasanya untuk kamar mandi tradisional), bathtub, closet, rak handuk, rak penyimpan (kabinet), tempat sabun, tempat sampah, penggantung

pakaian, atau mungkin shower screen dan sebagainya. Konsep dasar dalam sebuah kamar mandi adalah dari segi tata letaknya yang fungsional. Dengan area terbatas dapat dihadirkan sarana mandi yang lengkap dan nyaman. Faktor efisiensi dari area yang ada akan menjadi pertimbangan bagi kelengkapan perangkat kamar mandi. Saat ini para pemilik rumah cenderung untuk melengkapi dan menata kamar mandi mereka dengan perangkat-perangkat tertentu, Bentuk dari ruang kamar mandi dapat dibedakan atas bentuk persegi panjang atau bujur sangkar. Untuk kamar mandi berbentuk bujur sangkar area bak mandi dan shower tray ditempatkan disudut ruang, hal ini untuk menciptakan ruang yang berkesan luas dan menghindari kesan monoton dengan denah kamar mandi yang sudah terbatas. 3. Studi aktifitas user Kebiasaan menaruh perlengkapan di wastafel atau pada sekitar bak mandi untuk menaruh barang mempengaruhi wastafel atau bakmandi yang digunakan sebagai tempat mencuci tangan, berkumur, ambil air, dan lain-lain menjadi terganggu. Aksesories kamar mandi yang telah ada biasa jarang dipakai oleh user.

Gambar 4. Kebiasan user dalam menaruh perlengkapan

METODOLOGI PENELITIAN Menentukan studi luasan kamar mandi pada perumahan yang ditentukan sesuai aktifitas user atau dari permasalahannya, kemudian dilanjutkan pada kebutuhan produk aksesoris yang digunakan sebagai pelengkap kebutuhan serta melakukan studi akan material secara kemampuan dan produksinya dan menentukan aspek lain yang akan dijadikan acuan seperti trend aksesoris saat ini dan bentuk yang mengaplikasikan dari motif industry dan trend aksesoris tersebut sehingga nantinya dapat diperoleh atribut dalam

merancang produk aksesoris kamar mandi untuk perumahan menengah dengan material keramik hias porselen.

PEMBAHASAN 1. Studi kebutuhan

Lingkup ruang kamar mandi perumahan menengah kurang mencukupi standar yang luas karena biasa tergantung pada pengembang rumah itu sendiri. Kurang terdukung dengan kebiasaan user dalam luasan ruang kecil juga mengurangi aktifitas dikamar mandi.

Gambar 5. Kebiasan user dalam menaruh perlengkapan Umumnya kamar mandi dengan luasan kecil pada perumahan menengah tergantung batasan luas tanah atau luas bangunan dari perkembangan pembangunan perumahan dan denah awal pada kamar mandi perumahan menengah yang umumnya dengan luasan 1,5 x 1,75 m atau 1,5 x 2 meter.

2. Analisa sanitary

Bentuk ; Karakter atau ciri dari produk komparator seperti diatas adalah produk berbentuk bulat atau kotak persegi (geometris), maka karakter tersebut dapat disesuaikan dengan ciri dari Dinoyo berupa bentuk daun yang sebelumnya menjadi nilai atau daya tarik Dinoyo.

Gambar 6. Bentukan geometris merancang produk aksesoris

Produk aksesoris yang sekarang ini telah ada bentuk mengikuti fungsi, maka bentukan geometris bulat atau kotak akan dijadikan acuan bentuk dalam merancang produk aksesoris dari keramik hias porselen dinoyo.

Dimensi ; Produk aksesoris yang telah ada menentukan dimensi disesuaikan dari perlengkapan yang dipakai oleh user dalam beraktifitas, dari analisa komparator diatas tentang ciri/bentuk aksesoris kamar mandi saat ini yang akan dikembangkan sesuai karakter Dinoyo sesuai dengan luasan kamar mandi terbatas perumahan menengah 1,5 x 1,75 meter parameter-nya adalah : a. Menyesuaikan dengan perlengkapan yang dipakai oleh user misalnya : sabun,

pasta gigi, sikat gigi, tissue, yang ada dipasaran. b. Karakter bentuk produk yang akan dikembangkan dari Dinoyo sesuai dengan

produk aksesoris saat ini adalah mengembangkan produk sesuai bentukan tren aksesoris yang telah ada karena bentukan harus dapat dibuat dengan karakter dari Dinoyo, serta mengacu image pada luasan kamar mandi perumahan menengah

c. Bentuk juga menyesuaikan dari ciri Dinoyo tentang dimensi ruang bakar d. Dimensi dan installing produk menyesuaikan dengan bentuk aksesoris yang

telah ada, geometris atau bentukan estetis Installing ; Secara umum produk aksesoris untuk kamar mandi ada beberapa alternatif dalam pemasangan atau installing-nya tergantung terhadap model produk yang dibuat, tetapi sesuai luasan kamar mandi pada perumahan menengah yang terbatas maka ada 3 alternatif untuk installing produk aksesoris kamar mandi adalah sebagai berikut : a. Seperti aksesoris yang sudah ada yaitu ditanam pada dinding b. Dapat juga digantung menggunakan sekrup sebagai penguat c. Penambahan komponen untuk menaruh aksesoris tersebut seperti sandaran

atau dasaran yang menempel pada dinding

3. Karakter dinoyo

Gambar 7. Bentukan geometris motif ilalang

Gambar 8. Motif ilalang

4. Analisa trend dan bentuk Seperti sebelumnya pada analisa ciri karakteristik Dinoyo telah di tentukan motif yang dipakai pada produk keramik adalah ilalang yang selanjutnya akan di ambil untuk rancangan produk aksesoris untuk kamar mandi perumahan menengah sesuai luasan dari kamar mandi yang ada. Ilalang dipilih karena bentukan yang berirama, dinamis, dan simpel walaupun dari bentuk aslinya terkesan lancip, maka untuk rancang produk ini akan di kembangkan menjadi olahan pada produk selanjutnya berupa produk aksesoris dengan bentukan bulat atau oval diambil dari filosofi ilalang itu sendiri. Ciri dari ilalang ialah : a. Helai daun berbentuk garis (pita panjang), b. Lanset berujung runcing, c. Pangkal yang menyempit dan berbentuk talang, d. Panjang 12-80 cm, e. Bertepi sangat kasar dan bergerigi tajam, f. Berambut panjang di pangkalnya, g. Tulang daun yang lebar dan pucat di tengahnya.

Gambar 9. Ilalang sebagai acuan bentuk

Trend bentuk untuk desain aksesoris saat ini adalah ke bentukan geometris yang mengarah pada jumlah satu set sama, lebih smooth kebanyakan karena bulat, polos juga menimbulkan kesan minimalis dan tekstur bahan lebih ditonjolkan. Akan tetapi bentuk yang memperlihatkan kesan atau dari image tertentu masih

kurang ataupun juga belum ada, karena kebanyakan bentuk aksesoris masih sama bulat atau kotak hanya perbedaan ada pada tekstur yang ditampilkan.

Gambar 10. Morfologi bentuk produk aksesoris

5. Analisa eksperimen Dalam membuat bentukan sebagai master dibuat dengan ukuran lebih besar 12% karena dengan perkiraan penyusutan saat dibakar 10%, dengan keadaan setengah kering produk master harus segera dibentuk karena akan mengalami kesulitan jika master telah kering. Setelah produk master selesai dibentuk maka produk dihaluskan dengan gergaji atau amplas agar permukaan halus saat dicetak kemudian, bentukan master dibuat miring pada bagian sisi dalam karena proses mencetak sulit jika ada bagian terkait. Dalam pengerjaan cetakan, bentuk cetakan dipengaruhi dari produk yang dibuat, cara untuk membuat cetakan dengan dua bukaan atau tiga bukaan dan seterusnya tergantung dari besar kecil model bentuk produk tersebut. Cetakan harus dalam keadaan kering karena akan memudahkan dalam memproses produk dengan masse terserap secara maksimal Dalam memproses sebuah produk setelah dari proses cetakan maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan seperti jika ada bagian yang retak dan produk dalam keadaan basah harus cepat ditutupi karena jika telah kering maka retak tersebut tidak dapat di tutup dan menjadi pecah saat kering produk tersebut, juga setelah kering produk saat dibersihkan dengan spon tidak dapat dispon terlalu banyak karena akan mudah mempengaruhi bentukan awal produk tersebut.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan : 1. Ketentuan jenis material keramik hias yang digunakan (kaolin, feldspar, ballclay,

kuarsa, talc) serta dimensi ruang tungku pembakaran. 2. Proses pengolahan material keramik hias menjadi material untuk perancangan produk

sanitary. 3. Material finishing yang akan digunakan (glasir dengan 4-5 jenis warna) yang

menghasilkan warna natural setelah dibakar.

4. Pembuatan dengan cetakan dari bahan gips haruslah kering untuk mendapatkan cetakan yang baik.

5. Ketentuan dalam proses cetak tuang menjadikan produk yang dicetak berongga yang dihasilkan dari penyerapan dinding cetakan.

6. Dimensi bersih produk adalah dengan menambahkan dimensi produk menjadi 10% dari ketentuan asli untuk proses pembuatan.

7. Ciri khas atau karakter Dinoyo keramik dalam segi keramik hias kecil (souvenir atau hiasan) masih dapat digolongkan kedalam material keramik hias semi porselen cocok untuk sanitary walaupun jauh dari kandungan untuk produk asli produk sanitary.

8. Produk yang akan dibuat dan dirancang sangat ditentukan oleh proses pembuatan dengan cetakan (kering atau basah), sistem cetak tuang dengan ketebalan bermacam tergantung saat menuang, warna glasir yang natural setelah dibakar, proses pembakaran yang membutuhkan ketahanan kuat tergantung produk yang dibakar (bentuk dan tebal tipis pada produk).

Saran : 1. Metode pengembangan motif, tekstur, dan warna (baru) pada material keramik

berdasarkan faktor-faktor teknis dan non-teknis yang diberlakukan pada material tersebut.

2. Tindakan antisipasi terhadap ketersediaan material galian untuk keramik industri sebagai material yang digunakan pada proyek ini, dengan kemungkinan besarnya atas permintaan pasar terhadap produk kelengkapan kamar mandi dari material keramik.

3. Peninjauan terhadap jenis material lain (bila ada) sebagai material substitusi dengan pertimbangan ketersediaan, ketahanan pada ruang bakar, dan kemudahan dalam proses pengolahannya.

4. Penerjemahan konsep ringkas sesuai nuansa perumahan menengah dan motif Dinoyo ke dalam bentuk produk yang telah dirancang secara karakteristik estetika (bentuk, motif, dan warna) dengan batasan penggunaan material keramik hias.

5. Analisa mengenai bentuk dan sistem pengolahan yang efisien yang terintegrasi dengan produk hasil proyek ini.

6. Analisa lebih dalam lagi mengenai proses produksi yang akan diterapkan dengan batasan material, metode pengolahan material, metode finishing material, hingga dapat diestimasikan ke arah biaya produksi yang akan menentukan harga jual produk hasil proyek ini.

HASIL

Konsep Praktis adalah konsep dengan mengutamakan keringkasan dari aktifitas user yang kebanyakan mengindahkan kenyamanan atau kerapian dalam menata peralatan di kamar mandi.

Selain itu kemudahan untuk pengguna dan luasan kamar mandi yang terbatas tidak berkurang atau tetap terjaga, hal ini sesuai dengan standart kamar mandi pada perumahan menengah ukuran daripada luasan 1,5 x 2 meter kamar mandi tradisional umumnya terdapat bak mandi dan kloset.

Bak mandi

KlosetTem

pat sabun

Wastafel

Tempat sabun

1.5 meter

2 meter

Gambar 11. Luasan kamar mandi terbatas

Mengacu pada Dinoyo sebagai proses yang dapat dilakukan dalam pengembangan bentuk pada produk aksesoris untuk perumahan menengah khususnya meliputi proses pembuatan dengan teknik cetakan, dimensi ruang bakar, serta karakter Dinoyo dalam hal ini motif ilalang di ambil sebagai acuan bentuk pengembangan produk aksesoris. Konsep yang bernuansa “Natural” sesuai dengan warna yang dihasilkan dari pembakaran keramik Dinoyo, dengan mengembangkan bentuk dari ilalang yang dibuat menjadi oval mangacu juga pada bentuk bathroom accessories saat ini dan tidak meninggalkan kesan Elegan dari image produk aksesoris yang telah ada.

Gambar 12. Acuan ilalang dari dinoyo dengan trend aksesoris saat ini

DAFTAR PUSTAKA Panero, Julius (2003). ”Dimensi Manusia dan Ruang Interior (Perancangan Dasar

Kamar Mandi).” Hal. 163 Suwardono, Juli (2002). “Mengenal keramik hias”. YRAMA WIDYA, Bandung. Tabloid Rumah (2009). “Aneka Solusi Masalah Sanitary”. Edisi 151. VI, Kompas

Gramedia. SURYA, Sabtu, 9 oktober 2010. “Plesir ke sentra Industri Keramik Dinoyo”. Hidayat, Taufiq (2010). Hasil Studi Lapangan. Kawasan Wisata Keramik Dinoyo. Malang. Jawa Timur Heriza Karunia (2009). Laporan Tugas Akhir. Pemberdayaan Potensi Industri

Kerajinan Gerabah Penanggungan Sebagai Produk Souvenir Kota Malang. Program Studi Desain Produk, Jurusan Desain Produk Industri ITS. Surabaya.