web viewstudio perencanaan desa 2011. ... dengan rincian puskesmas sebagai berikut:1 unit ... hal...

157
STUDIO PERENCANAAN DESA 2011 DESA GEMBONGAN KECAMATAN GEDEG KABUPATEN MOJOKERTO BAB VI HASIL SURVEI 6.1 Kabupaten Mojokerto Kabupaten Mojokerto merupakan salah satu kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Timur, beribukota Mojokerto. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Lamongan dan Kabupaten Gresik disebelah utara, Kabupaten Sidoarjo dan kabupaten Pasuruan disebelah selatan, Kabupaten Malang disebelah selatan dan Kabupaten Jombang di sebelah barat. Kabuapaten mojokerto memiliki luas wilayah 692,15 Km 2 dengan jumlah penduduk 1.102.662 jiwa dan kepadatan penduduk 1.593,10 jiwa setiap Km 2. Kabupaten Mojokerto terdiri dari 18 kecamatan yadng dibagi lagi atas sejumlah desa dan kelurahan. 6.1.1 Karakteristik Fisik Dasar Karakteristik fisik dasar kabupaten Mojokerto terdiri dari Kondisi Geografis berupa kondisi bentang alam Kabupaten Mojokerto , Kondisi Topografi berupa kondisi lahan yang ada di Kabupaten Mojokerto yang ketinggian lahan rata-rata dibawah 500 meter dari permukaan laut dan kependudukan berupa nilai atau angka dari jumlah penduduk yang dibedakan berdasarkan jenis kelamin dan struktur umur. 6.1.1.1 Kondisi Geografis STUDIO PERENCANAAN DESA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA VI- 1

Upload: tranhuong

Post on 31-Jan-2018

226 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Web viewSTUDIO PERENCANAAN DESA 2011. ... Dengan rincian puskesmas sebagai berikut:1 unit ... Hal tersebut menjadi potensi serta dapat menjadi pemanfaatan tata

STUDIO PERENCANAAN DESA 2011DESA GEMBONGAN KECAMATAN GEDEG

KABUPATEN MOJOKERTO

BAB VI

HASIL SURVEI

6.1 Kabupaten Mojokerto

Kabupaten Mojokerto merupakan salah satu kabupaten yang terletak di

Provinsi Jawa Timur, beribukota Mojokerto. Kabupaten ini berbatasan dengan

Kabupaten Lamongan dan Kabupaten Gresik disebelah utara, Kabupaten Sidoarjo

dan kabupaten Pasuruan disebelah selatan, Kabupaten Malang disebelah selatan

dan Kabupaten Jombang di sebelah barat.

Kabuapaten mojokerto memiliki luas wilayah 692,15 Km2 dengan jumlah

penduduk 1.102.662 jiwa dan kepadatan penduduk 1.593,10 jiwa setiap Km2.

Kabupaten Mojokerto terdiri dari 18 kecamatan yadng dibagi lagi atas sejumlah

desa dan kelurahan.

6.1.1 Karakteristik Fisik Dasar

Karakteristik fisik dasar kabupaten Mojokerto terdiri dari Kondisi

Geografis berupa kondisi bentang alam Kabupaten Mojokerto , Kondisi Topografi

berupa kondisi lahan yang ada di Kabupaten Mojokerto yang ketinggian lahan

rata-rata dibawah 500 meter dari permukaan laut dan kependudukan berupa nilai

atau angka dari jumlah penduduk yang dibedakan berdasarkan jenis kelamin dan

struktur umur.

6.1.1.1 Kondisi Geografis

Wilayah Kabupaten Mojokerto terletak di antara 1110 20’13” sampai

dengan 1110 40’47” bujur timur dan antar 7018’35” sampai dengan 70 47” lintang

selatan. Secara geografis Kabupaten Mojokerto tidak berbatasan dengan pantai,

hanya berbatasan dengan wilayah Kabupaten lainnya : 

Sebelah Utara : Kabupaten Lamongan dan Kabupaten Gresik

Sebelah Timur : Kabupaten Sidoarjo dan Kabupaten Pasuruan

Sebelah Selatan : Kabupaten Malang

Sebelah Barat :  Kabupaten Jombang 

Posisi atau letak Kota Mojokerto berada di tengah-tengah Kabupaten

Mojokerto yang berarti Kabupaten Mojokerto mengitari wilayah Kota Mojokerto.

STUDIO PERENCANAAN DESAFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS BRAWIJAYA VI- 1

Page 2: Web viewSTUDIO PERENCANAAN DESA 2011. ... Dengan rincian puskesmas sebagai berikut:1 unit ... Hal tersebut menjadi potensi serta dapat menjadi pemanfaatan tata

STUDIO PERENCANAAN DESA 2011DESA GEMBONGAN KECAMATAN GEDEG

KABUPATEN MOJOKERTO

6.1.1.2 Kondisi Topografi

Kabupaten Mojokerto memiliki karateristik topografi yang tinggi pada

bagian selatan dan utara yang berupa pegunungan yang subur. Bagian tengah

merupakan wilayah dataran, sedangkan bagian utara merupakan daerah perbukitan

kapur yang kurang subur. 

Wilayah Kabupaten Mojokerto yang memiliki kemiringan tanah lebih dari

15 derajat yaitu 207,645 Km2, sedangkan sisanya merupakan wilayah dataran

dengan tingkat kemiringan lahan kurang dari 15 derajat.

  Letak ketinggian kecamatan-kecamatan di wilayah Kabupaten Mojokerto

rata-rata berada dibawah 500 meter dari permukaan laut, kecamatan yang

memiliki ketinggian tertinggi adalah Kecamatan Pacet, dimana ketinggiannya

berada pada lebih 700 m dari permukaan laut.

Secara administratif wilayah Kabupaten Mojokerto terdiri dari 18

kecamatan, 304 desa. Luas wilayah secara keseluruhan Kabupaten mojokerto

adalah 692,15 km2, dimana bila kita mengamati wilayah Kecamatan

Dawarblandong merupakan kecamatan dengan luas wilayah terbesar.

Tabel 6.1 Tinggi Dan Luas Daerah Per Kecamatan 2008

No Kecamatan Tinggi Rata-Rata dari Permukaan Laut (m) Luas Daerah*) (Km2)

1 Jatirejo 140 32,982 Gondang 240 39,113 Pacet 570 45,164 Trawas 800 29,875 Ngoro 25 57,486 Pungging 30 48,147 Kutorejo 500 42,838 Mojosari 36 26,659 Bangsal 30 24,0610 Mojoanyar 23 23,0211 Dlanggu 17 35,4212 Puri 70 35,6513 Trowulan 40 39,2014 Sooko 64 23,4615 Gedek 26 22,9816 Kemlagi 22 50,0517 Jetis 35 57,1718 Dawarblandong 75 58,93  Kab. Mojokerto 2743 692,15Sumber : BPS Kabupaten MojokertoKeterangan :*) Luas daerah tidak termasuk hutan negara

STUDIO PERENCANAAN DESAFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS BRAWIJAYA VI- 2

Page 3: Web viewSTUDIO PERENCANAAN DESA 2011. ... Dengan rincian puskesmas sebagai berikut:1 unit ... Hal tersebut menjadi potensi serta dapat menjadi pemanfaatan tata

STUDIO PERENCANAAN DESA 2011DESA GEMBONGAN KECAMATAN GEDEG

KABUPATEN MOJOKERTO

Kabupaten Mojokerto memiliki 18 kecamatan dengan rata-rata ketinggian

dari permukaan laut yaitu 152,38 meter dan hanya empat kecamatan yang

memiliki ketingian di atas rata-rata ketinggian yang ada di Kabupaten Mojokerto.

Kecamatan Trawas merupakan kecamatan yang memiliki ketinggian 800 meter

dari permukaan laut merupakan daratan tertinggi di Kabupaten Mojokerto,

sedangkan Kecamatan Dlanggu hanya memiliki ketinggian 17 meter dari

permukaan laut yang merupakan dataran terendah di kabupaten Mojokerto.

Kabupaten Mojokerto memiliki rata-rata luas wilayah 38,452 km2 dengan rincian

bahwa Kecamatan Gedeg merupakan kecamatan dengan luas wilayah paling

sedikit dibandingkan dengan 17 kecamatan lain yaitu 22,98 km2 dari total luas

wilayah Kabupaten Mojokerto sedangkan kecamatan dengan wilayah terluas yaitu

Kecamatan Dawarblandong dengan luas wilayah 58,93 km2 dari total luas wilayah

di Kabupaten Mojokerto.

Kecamatan Dlanggu merupakan kecamatan yang paling rendah yang

terdapat di Kabupaten Mojokerto yaitu 17 m dari atas permukaan laut atau

dibawah rata-rata ketinggian yaitu 152,38 atau 9 kali lebih rendah dibandingkan

ketinggian rata-rata sedangkan Kecamatan Trawas memiliki ketinggian 800 m

dari atas permukaan laut atau 5 kali lebih tinggi dari ketinggian rata-rata atau 47

kali lebih tinggi dari Kecamatan Dlanggu.

6.1.2 Kependudukan

Menurut hasil regristrasi dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

Kabupaten penduduk sampai dengan bulan Agustus 2011 jumlah penduduk

Kabupaten Mojokerto berjumlah 1.102.662. Jumlah penduduk laki-laki 554.646

sedang jumlah penduduk perempuan 548.016, sex ratio penduduk Kabupaten

Mojokerto sampai dengan bulan Agustus 2011 adalah 1,012 hal ini berarti bahwa

penduduk laki-laki Kabupaten Mojokerto lebih banyak dibanding perempuan.

Kepadatan penduduk rata Kabupaten Mojokerto sampai dengan bulan

Agustus 2011 adalah 1.593,10 jiwa setiap km2.

STUDIO PERENCANAAN DESAFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS BRAWIJAYA VI- 3

Page 4: Web viewSTUDIO PERENCANAAN DESA 2011. ... Dengan rincian puskesmas sebagai berikut:1 unit ... Hal tersebut menjadi potensi serta dapat menjadi pemanfaatan tata

STUDIO PERENCANAAN DESA 2011DESA GEMBONGAN KECAMATAN GEDEG

KABUPATEN MOJOKERTO

Tabel 6.2 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis KelaminKabupaten MojokertoBulan : Agustus 2011

No KecamatanJenis kelamin Jumlah

pendudukJumlah kkLaki-laki Perempuan

1 Jatirejo 21.472 20.969 42.441 13.2392 Gondang 21.623 21.429 43.052 13.6493 Pacet 28.861 28.831 57.692 18.7264 Trawas 15.078 15.119 30.197 9.3325 Ngoro 39.291 39.344 78.635 23.9956 Pungging 37.753 37.373 35.126 23.1457 Kutorejo 31.663 30.951 62.614 19.2208 Mojosari 39.458 38.434 77.892 23.7519 Dlanggu 27.767 27.558 55.325 16.89310 Bangsal 25.798 25.183 50.981 15.87911 Puri 37.293 36.757 74.050 21.81912 Trowulan 37.674 36.924 74.598 22.95613 Sooko 37676 36.904 74.580 21.29314 Gedeg 30.603 30.192 60.795 18.87415 Kemlagi 29.711 29.652 59.363 17.74516 Jetis 42.141 41.600 83.741 25.96817 Dawarblandong 25.701 26.350 52.051 15.79318 Mojoanyar 25.083 24.446 49.529 14.713Jumlah 554.646 548.016 1.102.662 336.990

Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan SipilJumlah Penduduk Kabupaten Mojokerto adalah 1.102.662 jiwa

berdasarkan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil pada Bulan Agustus 2011.

Pada Bulan Agustus, jumlah penduduk laki-laki terbanyak terdapat di Desa Jetis

yaitu berjumlah 42.141 jiwa, perempuan terdapat paling banyak di Desa Jetis

yaitu 41.600 jiwa.

JATIREJO

GONDANG

PACET

TRAWAS

NGORO

PUNGGIN

G

KUTOREJO

MOJOSARI

DLANGGU

BANGSAL

PURI

TROW

ULAN

SOOKO

GEDEG

KEMLAGI

JETIS

DAWARBLANDONG

MOJOANYAR

0

20000

40000

Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

LAKI-LAKI PEREMPUANGambar 6.1 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis KelaminSumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

STUDIO PERENCANAAN DESAFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS BRAWIJAYA VI- 4

Page 5: Web viewSTUDIO PERENCANAAN DESA 2011. ... Dengan rincian puskesmas sebagai berikut:1 unit ... Hal tersebut menjadi potensi serta dapat menjadi pemanfaatan tata

STUDIO PERENCANAAN DESA 2011DESA GEMBONGAN KECAMATAN GEDEG

KABUPATEN MOJOKERTO

Persebaran penduduk merata di setiap wilayah Kabupaten Mojokerto.

Dilihat dari diagram diatas, didapat bahwa dalam wilayah Kabupaten Mojokerto,

daerah yang mempunyai jumlah penduduk paling banyak berada di Kecamatan

Jetis yaitu 8% dari jumlah penduduk di Kabupaten Mojokerto atau 25.968 jiwa

yang terdiri dari jumlah penduduk laki-laki yaitu 42.141 jiwa dan penduduk

perempuan berjumlah 41.600 sedangkan Kecamatan Trawas memiliki jumlah

penduduk yang paling sedikit yaitu 3% dari total jumlah penduduk Kabupaten

Mojokerto atau 9.332 jiwa atau empat kali lebih sedikit dibandingkan Kecamatan

Trawas dengan jumlah penduduk laki-laki 42.141 jiwa dan penduduk perempuan

berjumlah 41.600.

Tabel 6.3 Jumlah Penduduk Menurut Struktur UmurProvinsi : Jawa timurKabupaten : MojokertoBulan : Agustus 2011

No. Struktur umur Laki-laki Perempuan Total

1 0-4  37.857 35.731 73.5882 5-9  43.345 40.378 83.7233 10-14  47.292 44.687 91.9794 15-19  46.025 43.691 89.7165 20-24  42.802 41.710 84.5126 25-29  49.871 49.320 99.1917 30-34  48.010 47.394 95.4048 35-39  48.293 48.000 96.2939 40-44  47.366 46.642 94.00810 45-49  40.389 40.912 81.30111 50-59  33.614 32.200 65.81412 60-64  23.833 22.115 45.94813 65-69  16.065 16.871 32.93614 70-74  12.656 14.602 27.25815 > 75  17.228 23.763 40.991TOTAL 554.646 548.016 1.102.662

Sumber : BPS Kabupaten MojokertoJumlah penduduk Kabupaten Mojokerto menurut struktur umur

berdasarkan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil. Jumlah penduduk

Berdasarkan struktur umur dikelompokan menjadi 15 kelas dengan rentang umur

5 tahun. Jumlah penduduk terbanyak berada pada struktur umum 25-29 tahun

yaitu penduduk laki-laki berjumlah 49.871 jiwa dari total penduduk laki-laki

554.646 jiwa dan penduduk perempuan berjumlah 49.320 jiwa dari total

STUDIO PERENCANAAN DESAFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS BRAWIJAYA VI- 5

Page 6: Web viewSTUDIO PERENCANAAN DESA 2011. ... Dengan rincian puskesmas sebagai berikut:1 unit ... Hal tersebut menjadi potensi serta dapat menjadi pemanfaatan tata

STUDIO PERENCANAAN DESA 2011DESA GEMBONGAN KECAMATAN GEDEG

KABUPATEN MOJOKERTO

penduduk perempuan 548.016 jiwa, jumlah penduduk berdasarkan struktur umur

paling sedikit terdapat pada umur antara 70-74 tahun dengan jumlah penduduk

laki-laki 12.656 jiwadari total penduduk Laki-laki 554.646 dan penduduk

perempuan berjumlah 14.602 jiwa dari jiwa dari total penduduk perempuan

548.016 jiwa.

0-4 7%

5-9 8%10-14 9%

15-19 8%

20-24 8%

25-29 9%30-34 

9%

35-39 9%

40-44 9%

45-49 7%

50-59 6%

60-64 4%

65-69 3%

70-74 2%

> 75 3%

Jumlah Penduduk Berdasarkan Struktur Umur

Gambar 6.2 Jumlah Penduduk Berdasarkan Struktur UmurSumber: BPS Kabupaten Mojokerto

Grafik diatas menunjukan persentase jumlah penduduk berdasarkan

struktur umur. Jumlah penduduk dengan presentase terbanyak yaitu 9% terdapat

pada empat struktur umur 25-29 tahun, 30-34 tahun, 35-39 tahun dan 40-44 tahun.

Sedangkan struktur umur 70-74 tahun hanya terdapat 2% jumlah penduduk dari

total penduduk di Kabupaten Mojokerto.

Gambar 6.3 Jumlah penduduk di KabupatenMojokertoSumber : Kecamatan Mojokerto (2009 – 2010)

STUDIO PERENCANAAN DESAFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS BRAWIJAYA VI- 6

Page 7: Web viewSTUDIO PERENCANAAN DESA 2011. ... Dengan rincian puskesmas sebagai berikut:1 unit ... Hal tersebut menjadi potensi serta dapat menjadi pemanfaatan tata

STUDIO PERENCANAAN DESA 2011DESA GEMBONGAN KECAMATAN GEDEG

KABUPATEN MOJOKERTO

Dari grafik di atas, jumlah pertumbuhan penduduk yang paling tinggi

terdapat di Kecamatan Sooko sebanyak 1,8 jiwa/ha diatas pertumbuhan penduduk

Kabupaten Mojokerto secara umum yaitu 1,27 jiwa/ha Sedangkan jumlah

penduduk yang paling rendah terdapat di Kecamatan Gondang sebanyak 0,69

jiwa/ha.

6.2. Kecamatan Gedeg

6.2.1 Geografi

Luas wilayah Kecamatan Gedeg keseluruhan adalah 22.98 Km2. Luas

kemiringan lahan (0-20) adalah 2.618 Ha. Ketinggian Kecamatan Gedeg dari

permukaan laut adalah 2.618 mdpl. Keadaan iklim di Kecamatan Gedeg dengan

total curah hujan mencapai 17.713 m3. Dengan kelembaban udaranya 1.771 MM.

6.2.2 Pemerintahan

Keadaan Pemerintahan di Kecamatan Gedeg tersusun dari:

a. Desa : 14

b. Dusun : 46

c. RW : 106

d. RT : 377

Tabel 6.4 Keadaan Pemerintahan

No. Status pemerintahan Jumlah

1 Desa 142 Dusun 463 RW 1064 RT 377Total 543

Sumber: BPS Kabupaten MojokertoKecamatan Gedeg memiliki 14 desa yang terdiri dari 46 dusun yang

terdapat di dalamnya, rata-rata setiap desa memiliki 3 desa . Dalam sebuah dusun

terdapat beberapa RW dan RT dengan total Rw yaitu 106 yang tersebar di setiap

dusun dengan rata-rata setiap dusun memiliki 2 Rw dan Rt berjumlah 377 yang

tersebar di setiap RW dengan rata-rata setiap RT memiliki 3 atau lebih RW.

STUDIO PERENCANAAN DESAFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS BRAWIJAYA VI- 7

Page 8: Web viewSTUDIO PERENCANAAN DESA 2011. ... Dengan rincian puskesmas sebagai berikut:1 unit ... Hal tersebut menjadi potensi serta dapat menjadi pemanfaatan tata

STUDIO PERENCANAAN DESA 2011DESA GEMBONGAN KECAMATAN GEDEG

KABUPATEN MOJOKERTO

Dalam aparatur pemerintahan di Kecamatan Gedeg, jumlah PNS terdiri dari:

a. PNS Golongan I :1 orang

b. PNS Golongan II : 4 orang

c. PNS Golongan IV :19 orang

Tabel 6.5 Golongan Aparatur Pemerintah

No Golongan Aparatur pemerintahan Jumlah

1 PNS Gol I 12 PNS Gol II 43 PNS Gol IV 19

Sumber BPS Kabupaten MojokertoTerdapat PNS dengan golongan I di pemerintahan kecamatan yaitu

berjumlah satu orang. PNS dengan golongan II berjumlah 4 jiwa dan PNS

Golongan IV terdapat 19 jiwa.

6.2.3 Demografi

Tabel 6.6 Perbandingan Penduduk Menurut Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah (Jiwa)Laki-laki 29.582Perempuan 29.152Total 58.734

Sumber: BPS Kabupaten Mojokerto

Jumlah penduduk di Kecamatan Gedeg ada 58.734 jiwa, yang terdiri dari

29.582 jiwa penduduk laki-laki dan 29.152 jiwa penduduk perempuan.

Gambar 6.4 Perbandingan Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis KelaminSumber : BPS Kabupaten Mojokerto

Dari diagram persentase di atas diketahui perbandingan jumlah penduduk

laki-laki dan perempuan di Kecamatan Gedeg sangat berdekatan. Perbedaan 0,3%

atau 43 jiwa penduduk laki-laki lebih banyak dibandingkan penduduk perempuan.

STUDIO PERENCANAAN DESAFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS BRAWIJAYA VI- 8

Jenis Kelamin Laki-laki50.3%

Jenis Kelamin perempuan49,7%

Perbandingan Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

Page 9: Web viewSTUDIO PERENCANAAN DESA 2011. ... Dengan rincian puskesmas sebagai berikut:1 unit ... Hal tersebut menjadi potensi serta dapat menjadi pemanfaatan tata

STUDIO PERENCANAAN DESA 2011DESA GEMBONGAN KECAMATAN GEDEG

KABUPATEN MOJOKERTO

Tabel 6.7 Perbandingan Jumlah KelahiranJenis Kelamin Jumlah KelahiranLaki-laki 21

Perempuan 25

Total 46Sumber: BPS Kabupaten Mojokerto

Dengan jumlah kelahiran adalah 46 jiwa yang terdiri dari 21 jiwa bayi

laki-laki dan 25 jiwa bayi perempuan. Dengan rata-rata kelahiran per 1000

penduduk mencapai 27 jiwa.

Laki-laki46%

perempuan54%

Perbandingan Jumlah Kelahiran Berdasarkan Jenis Kelamin

Gambar 6.5 Perbandingan Jumlah Kelahiran Berdasarkan Jenis KelaminSumber: BPS Kabupaten Mojokerto

Dari diagram di atas diketahui jumlah kelahiran bayi perempuan lebih

banyak dari pada kelahiran bayi laki-laki di Kecamatan Gedeg yaitu 54%.

Kelahiran bayi perempuan lebih banyak 4% dari kelahiran bayi laki-laki.

Tabel 6.8 Perbandingan Jumlah KematianJenis Kelamin Jumlah KematianLaki-laki 17

Perempuan 42

Total 59Sumber: BPS Kabupaten Mojokerto

Sementara jumlah kematiannya mencapai 59 jiwa yang terdiri dari 17 jiwa

penduduk laki-laki dan 42 jiwa penduduk perempuan.

Laki-laki29%

perempuan71%

Kematian

Gambar 6.6 Tingkat KematianSumber: BPS Kabupaten Mojokerto

STUDIO PERENCANAAN DESAFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS BRAWIJAYA VI- 9

Page 10: Web viewSTUDIO PERENCANAAN DESA 2011. ... Dengan rincian puskesmas sebagai berikut:1 unit ... Hal tersebut menjadi potensi serta dapat menjadi pemanfaatan tata

STUDIO PERENCANAAN DESA 2011DESA GEMBONGAN KECAMATAN GEDEG

KABUPATEN MOJOKERTO

Dari diagram di atas diketahui jumlah kematian di Kecamatan Gedeg yang

paling banyak adalah perempuan dibandingkan laki-laki, yaitu 71%. Jumlah

kematian mempengaruhi jumlah penduduk laki-laki lebih banyak 0,3 % padahal

jumlah kelahiran bayi perempuan lebih banyak 4% dibandingkan kelahiran bayi

laki-laki.

6.2.4 Kesehatan

Sarana kesehatan yang terdapat di Kecamatan Gedeg yaitu 2 unit rumah

sakit, 1 unit rumah sakit bersalin, 1 unit balai pengobatan, 2 unit apotik, dan 17

unit puskesmas. Dengan rincian puskesmas sebagai berikut:1 unit puskesmas

rawat inap, 3 unit puskesmas rawat jalan, 3 unit puskesmas pembantu, dan 10 unit

puskesmas keliling.

6.2.5 Kesejahteraan Sosial

Perkembangan strata keluarga sejahtera di Kecamatan Gedeg terdiri dari

2.140 kk keluarga prasejahtera dan 2.727 kk keluarga sejahtera I. Di Kecamatan

terdapat panti asuhan dengan penghuni pantinya sebanyak 2 jiwa.

6.2.6 Agama

Jumlah penduduk menurut agama di Kecamatan Gedeg yaitu :

Tabel 6.9 Jumlah Penduduk Menurut AgamaNo Agama Jumlah

1 Islam 57.0302 Kristen 8723 Khatolik 5804 Hindu 525 Budha 41

Sumber: BPS Kabupaten MojokertoKeadaan keagamaan di Kecamatan Gedeg sangat beragam yaitu terdiri

dari 57.030 jiwa penduduk yang beragama Islam, 872 jiwa penduduk beragama

Kristen, 580 jiwa penduduk beragama Khatolik, 52 jiwa penduduk beragama

Hindu, dan 41 jiwa penduduk beragama Budha.

STUDIO PERENCANAAN DESAFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS BRAWIJAYA VI- 10

Page 11: Web viewSTUDIO PERENCANAAN DESA 2011. ... Dengan rincian puskesmas sebagai berikut:1 unit ... Hal tersebut menjadi potensi serta dapat menjadi pemanfaatan tata

STUDIO PERENCANAAN DESA 2011DESA GEMBONGAN KECAMATAN GEDEG

KABUPATEN MOJOKERTO

97%

1% 1% 0% 0%

Jumlah Penduduk Menurut Agama Ke-camatan Gedeg

Islam Kristen Khatolik Hindu Budha

Gambar 6.7 Jumlah Penduduk Menurut AgamaSumber: BPS Kabupaten Mojokerto

Dari diagram di atas diketahui penduduk Kecamatan Gedeg sebagian besar

beragama Islam yaitu 97%. Sedangkan agama Hindu dan Budha merupakan

agama minoritas. Sarana ibadah yang terdapat di Kecamatan Gedeg adalah 32 unit

Masjid, 149 unit Mushola, dan 3 unit Gereja Kristen.

6.2.7 Penggunaan Lahan

A. Pertanian

Luas lahan pertanian yang terdapat di Kecamatan Gedeg adalah 949 ha.

Yang ditanami padi seluas 723 ha dengan luas panen 615 ha, rata-rata produksi

6,5 ton/ha dan produksi total 3.998 ton. Yangditanami kedelai seluas 27 ha

dengan luas panen 27 ha, rata-rata produksi 1,1 ton/ha, dan produksi total 29,7

ton. Sementara yang di tanami jagung seluas 199 ha dengan luas panen 112 ha,

rata-rata produksi 3,75 ton/ha, dan produksi total 791 ton.

B. Perikanan

Perikanan yang terdapat di Kecamatan Gedeg berupa kolam dengan luas

area 2.095 Ha. Rata-rata produksinya 375 kg/ha dan produksi totalnya 450 kg/ha.

C. Peternakan

Peternakan di Kecamatan Gedeg berupa ternak potong dan unggas. Ternak

potong yaitu sapi sebanyak 716 ekor, kambing sebanyak 450 ekor, dan domba

sebanyak 400 ekor. Sementara ternak unggas dengan menghasilkan daging

sebanyak 36.000 kg.

STUDIO PERENCANAAN DESAFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS BRAWIJAYA VI- 11

Page 12: Web viewSTUDIO PERENCANAAN DESA 2011. ... Dengan rincian puskesmas sebagai berikut:1 unit ... Hal tersebut menjadi potensi serta dapat menjadi pemanfaatan tata

STUDIO PERENCANAAN DESA 2011DESA GEMBONGAN KECAMATAN GEDEG

KABUPATEN MOJOKERTO

6.3 Desa Gembongan

6.3.1 Karakteristik Fisik Dasar

Desa Gembongan merupakan salah satu desa yang terdapat di Kecamatan

Gedeg, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Desa Gembongan berjarak 2 km dari

pusat pemerintahan kecamatan terdekat, dengan lama tempuh 17 menit. Kemudian

untuk jarak dari Desa Gembongan ke ibu kota kabupaten adalah 7 km, dengan

lama tempuh 25 menit.

6.3.1.1 Kondisi Geografis

Wilayah Desa Gembongan berbatasan dengan sungai dan desa lainnya.

Batas-batas Desa Gembongan adalah sebagai berikut: 

Sebelah Utara : Desa Beratwetan

Sebelah Timur : Desa Gempolkerep

Sebelah Selatan : Sungai Brantas, Kabupaten Jombang

Sebelah Barat :  Desa Ngareskidul

6.3.1.2 KondisiTopografi

Kondisi Topografi wilayah Desa Gembongan cenderung datar. Dengan

ketinggian tanah dari permukaan laut adalah 50 mdpl. Desa Gembongan

mempunyai luas sebesar 200,895 ha.

6.3.1.3 Kondisi Iklim

Kondisi Iklim Desa Gembongan memiliki curah hujan berkisar antara

2550 mm/tahun, dan suhu rata-rata 250 C.

6.3.1.4 Kondisi Hidrologi

Dilihat dari kondisi hidrologi, Desa Gembongan memiliki curah hujam

yang berkisar antara 2550 mm/ tahun.

6.3.1.5 Kondisi Geologi

Desa Gembongan terletek di kawasan dataran rendah, maka jenis tanahnya

tergolong jenis tanah aluvial. Jenis tanah aluvial merupakan tanah yang mudah

terbentuk. Tanah ini terbuat dari endapan lumpur sungai yang mengendap

didataran rendah.

Dari kondisi tanah yang ada, sebagian besar warga Desa Gembongan

memanfaatkan keadaan kondisi tanah yang ada sebagai pertanian dan perkebunan.

STUDIO PERENCANAAN DESAFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS BRAWIJAYA VI- 12

Page 13: Web viewSTUDIO PERENCANAAN DESA 2011. ... Dengan rincian puskesmas sebagai berikut:1 unit ... Hal tersebut menjadi potensi serta dapat menjadi pemanfaatan tata

STUDIO PERENCANAAN DESA 2011DESA GEMBONGAN KECAMATAN GEDEG

KABUPATEN MOJOKERTO

Selain pertanian dan perkebunan, struktur tanah di Desa Gembongan juga

berpotensi sebagai tempat pemakaman umum (TPU). Hal tersebut menjadi potensi

serta dapat menjadi pemanfaatan tata guna lahan yang kondusif.

6.3.2 Karakteristik Sosial

6.3.2.1 Kependudukan

Kependudukan pada Desa Gembongan meliputi jumlah penduduk dan

jumlah kepala keluarga. Jumlah penduduk di Desa Gembongan selalu berubah

setiap tahun, seperti data jumlah penduduk enam tahun terakhir seperti data yang

disajikan pada tabel berikut.

Tabel 6.10 Jumlah Penduduk Desa Gembongan 2006-2011

NO

Tahun Jumlah Penduduk (Jiwa)

1 2006 36772 2007 37113 2008 42594 2009 42465 2010 43576 2011 3894

Sumber : Data Kependudukan Desa Gembongan (2011)

Jumlah penduduk di Desa Gembongan pada tahun 2006 adalah 3677 jiwa

dan pada tahun 2007 mengalami peningkatan menjadi 3711 jiwa. Tahun 2008

jumlah penduduk Desa Gembongan sebesar 4259 jiwa, tahun 2009 sebesar 4246

jiwa, dan pada tahun 2010 sebesar 4357, pada tahun 2011 mengalami sedikit

penurunan sebesar 3894 jiwa.

2006 2007 2008 2009 2010 201132003400360038004000420044004600

Jumlah Penduduk Desa Gembongan 2006-2011

Jumlah Penduduk

Gambar 6.8 Jumlah Penduduk Desa Gembongan 2006-2011 Sumber : Data Kependudukan Desa Gembongan (2011)

Desa Gembongan memiliki 4 dusun, yaitu Dusun Mulyosari, Dusun

Gembongan Kulon. Dusun Lor dan Dusun Wetan. Kepadatan penduduk pada

setiap dusun tersebut dapat dilihat pada tabel yang disajikan berikut :

STUDIO PERENCANAAN DESAFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS BRAWIJAYA VI- 13

Page 14: Web viewSTUDIO PERENCANAAN DESA 2011. ... Dengan rincian puskesmas sebagai berikut:1 unit ... Hal tersebut menjadi potensi serta dapat menjadi pemanfaatan tata

STUDIO PERENCANAAN DESA 2011DESA GEMBONGAN KECAMATAN GEDEG

KABUPATEN MOJOKERTO

Tabel 6.11 Jumlah Penduduk Tiap Dusun di Desa Gembongan

No Dusun Jumlah Penduduk

1234

MulyosariGembongan Kulon

Gembongan LorGembongan Wetan

315117810751326

Jumlah 3894Sumber : Data Kependudukan Desa Gembongan (2011)

Jumlah penduduk di Dusun Mulyosari sebesar 315 penduduk, sebagai

dusun dengan jumlah penduduk terkecil di Desa Gembongan. Jumlah penduduk di

Dusun Gembongan Wetan yaitu 1326, sebagai dusun dengan jumlah terbanyak di

Desa Gembongan. Selanjutnya jumlah penduduk di dusun Gembongan Kulon

sebesar 1178, dan jumlah penduduk di dusun Gembongan Lor sebesar 1075.

Mulyosari8%

Gembongan Kulon30%

Gembongan Lor28%

Gembongan Wetan34%

Jumlah Penduduk Tiap Dusun di Desa Gembongan

Gambar 6.9 Jumlah Penduduk Tiap Dusun di Desa Gembongan 2006-2011Sumber : Data Kependudukan Desa Gembongan (2011)

6.3.2.2 Struktur Penduduk

a. Komposisi Penduduk menurut Jenis Kelamin

Komposisi penduduk Desa Gembongan menurut jenis kelamin adalah

1.944 jiwa penduduk laki-laki dan 1.950 jiwa penduduk perempuan.

Tabel 6.12 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Desa Gembongan

Jenis Kelamin Jumlah (Jiwa)Laki-laki 1.944

Perempuan 1.950

Total 3.894Sumber : Data Kependudukan Desa Gembongan (2011)

STUDIO PERENCANAAN DESAFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS BRAWIJAYA VI- 14

Page 15: Web viewSTUDIO PERENCANAAN DESA 2011. ... Dengan rincian puskesmas sebagai berikut:1 unit ... Hal tersebut menjadi potensi serta dapat menjadi pemanfaatan tata

STUDIO PERENCANAAN DESA 2011DESA GEMBONGAN KECAMATAN GEDEG

KABUPATEN MOJOKERTO

Perbandingan jumlah penduduk menurut jenis kelamin hampir

mempunyai perbandingan yang sama. Sehingga perbandingannya dapat

seperti 50 : 50

49,92 %

50,08 %

Jumlah dan Komposisi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

laki-laki Perempuan

Gambar 6.10 Jumlah Dan Komposisi Penduduk Berdasarkan Jenis KelaminSumber : Data Kependudukan Desa Gembongan (2011)

b. Komposisi Penduduk menurut Kelompok Umur

Menurut kelompok umur, penduduk Desa Gembongan dapat

dikelompokkan dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 6.13 Jumlah Penduduk Desa Gembongan Berdasarkan Kelompok UmurNo. Kelompok Umur Jumlah Penduduk1. 0 – 4 tahun 163 orang2. 5 – 9 tahun 299 orang3. 10 – 14 tahun 296 orang4. 15 – 19 tahun 281 orang5. 20 – 24 tahun 280 orang 6. 25 – 29 tahun 402 orang7. 30 - 34 tahun 344 orang8. 35 – 39 tahun 353 orang9. 40 tahun ke atas 1.476 orangJumlah 3.894 orang

Sumber : Data Kependudukan Desa Gembongan (2011)Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa kelompok umur 40 tahun ke atas

memiliki jumlah tertinggi dan dapat disimpulkan bahwa di Desa

Gembongan jumlah penduduk usia produktif sangat banyak. Jika dibuat

dalam bentuk grafik, jumlah penduduk Desa Gembongan menurut

kelompok umur adalah sebagai berikut:

STUDIO PERENCANAAN DESAFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS BRAWIJAYA VI- 15

Page 16: Web viewSTUDIO PERENCANAAN DESA 2011. ... Dengan rincian puskesmas sebagai berikut:1 unit ... Hal tersebut menjadi potensi serta dapat menjadi pemanfaatan tata

STUDIO PERENCANAAN DESA 2011DESA GEMBONGAN KECAMATAN GEDEG

KABUPATEN MOJOKERTO

0 - 4 tahun

5 - 9 tahun

10-14 tahun

15-19 tahun

20-24 tahun

25-29 tahun

30-34 tahun

35-39 tahun

40 tahun ke atas

0200400600800

1000120014001600

Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur

Gambar 6.11 Jumlah Dan Komposisi Penduduk Berdasarkan UmurSumber : Data Kependudukan Desa Gembongan (2011)

c. Komposisi Penduduk menurut Tingkat Pendidikan

Pendidikan berperan penting dalam kesejahteraan masyarakat serta

memajukan perekonomian.

Tabel 6.14 Jumlah Penduduk menurut tingkat pendidikanNO

Keterangan Jumlah

1 Belum Sekolah 163 orang2 Masih di SD 299 orang3 Masih di SMP 296 orang4 Masih di SMA 281 orang5 Tamat SMA/ di Perguruan Tinggi 682 orangJumlah TotalSumber : Data Kependudukan Desa Gembongan (2011)

9%

17%

17%

16%

40%

Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan

Belum Sekolah Masih di SD Masih di SMPMasih di SMA Tamat SMA/ di PT

Gambar 6.12 Jumlah Dan Komposisi Penduduk Menurut Tingkat PendidikanSumber : Data Kependudukan Desa Gembongan (2011)

d. Komposisi Penduduk menurut Mata Pencaharian

STUDIO PERENCANAAN DESAFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS BRAWIJAYA VI- 16

Page 17: Web viewSTUDIO PERENCANAAN DESA 2011. ... Dengan rincian puskesmas sebagai berikut:1 unit ... Hal tersebut menjadi potensi serta dapat menjadi pemanfaatan tata

STUDIO PERENCANAAN DESA 2011DESA GEMBONGAN KECAMATAN GEDEG

KABUPATEN MOJOKERTO

Secara umum mata pencaharian di Desa Gembongan dibagi menjadi

beberapa sektor pertanian, perdagangan, jasa, industri, dan lain-lain.

Berikut adalah tabel jumlah penduduk menurut mata pencaharian.

Tabel 6.15 Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian

NO Jenis Pekerjaan Jumlah1 Petani Pemilik Tanah 273 orang2 Petani penggarap tanh 223 orang3 Petani buruh tani 82 orang4 Pengusaha sedang/

besar4 orang

5 Pengrajin/ industri kecil 3 orang6 Buruh industry 37 orang7 Buruh bangunan 45 orang8 Buruh pertambangan 25 orang9 Buruh perkebunan 32 orang10 Perdagangan 15 orang11 Pengangkutan 4 orang12 PNS 37 orang13 TNI / POLRI 9 orang14 Pensiunan TNI/ Polri/

PNS52 orang

15 Peternak:a. Sapi 3 orangb. kerbau 2 orangc. kambing 7 orangd. ayam 1 orang

Jumlah 854 orangSumber : Data Kependudukan Desa Gembongan (2011)

68%1%

16%2%

0%4% 1% 6% 2%

Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Mata Pencaharian

petani  pengusahaburuh pedagangpengangkutan PNSTNI/Polri pensiunanpeternak

Gambar 6.13 Jumlah Penduduk Desa Gembongan Menurut Mata PencaharianSumber : Data Kependudukan Desa Gembongan (2011)e. Komposisi Penduduk menurut Agama

Berdasarkan kepercayaan, penduduk yang memeluk agama islam di

Desa Gembongan sebesar 99%. Jumlah dan komposisi penduduk menurut

agama adalah sebagai berikut :

Tabel 6.16 Jumlah Penduduk Menurut Agama

NO Agama Jumlah (Orang)

STUDIO PERENCANAAN DESAFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS BRAWIJAYA VI- 17

Page 18: Web viewSTUDIO PERENCANAAN DESA 2011. ... Dengan rincian puskesmas sebagai berikut:1 unit ... Hal tersebut menjadi potensi serta dapat menjadi pemanfaatan tata

STUDIO PERENCANAAN DESA 2011DESA GEMBONGAN KECAMATAN GEDEG

KABUPATEN MOJOKERTO

1 Islam 3.8662 Kristen 28

Jumlah 3.894Sumber : Data Kependudukan Desa Gembongan (2011)

99%

1%

Jumlah Penduduk Desa Gembongan Menurut Agama

Islamkristen

Gambar 6.14 Jumlah Penduduk Desa Gembongan Menurut AgamaSumber : Data Kependudukan Desa Gembongan (2011)

6.3.2.3 Sosial Budaya

A. Sejarah Desa Gembongan

Sejarah Desa Gembongan terdiri dari asal-usul Desa Gembongan, asal-

usul pemberian nama Desa Gembongan, sejarah pertanian Desa Gembongan,

sejarah pembangunan jalan Desa Gembongan dan sejarah permukiman Desa

Gembongan

1) Asal-Usul Terbentuknya Desa Gembongan

Desa Gembongan pertama kali didirikan oleh Mbah Toyyib yang

merupakan salah satu dari pengawal Mbah Jali sebagai putra mahkota

Kerajaan Demak. Pada saat itu Mbah Jali dan pengawal lainnya

berhenti untuk melakukan istirahat di suatu daerah yang masih hutan.

Kemudian Mbah Toyyib dan pengawal lain dari Mbah Jali melakukan

“Babat Alas” atau istilah untuk dilakukannya pembukaan lahan desa.

Dari pembukaan lahan tersebut, berdirilah berdirinya Desa gembongan.

2) Asal-Usul Pemberian Nama Desa Gembongan

Awal mula nama Desa Gembongan bernama “Nggobah” yang

berarti kelompok. Desa Gembongan ini terkenal akan kekompakan

warga dan kerja keras akan bergotong royong dalam melakukan suatu

acara Desa. Kelompok Desa ini sangat kompak terlihat dalam aktifitas

masyarakat yang jika di Desa Gembongan terdapat suatu acara, maka

STUDIO PERENCANAAN DESAFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS BRAWIJAYA VI- 18

Page 19: Web viewSTUDIO PERENCANAAN DESA 2011. ... Dengan rincian puskesmas sebagai berikut:1 unit ... Hal tersebut menjadi potensi serta dapat menjadi pemanfaatan tata

STUDIO PERENCANAAN DESA 2011DESA GEMBONGAN KECAMATAN GEDEG

KABUPATEN MOJOKERTO

kelompok-kelompok tersebut akan saling membantu dan bergotong

royong dalam mensukseskan acara desa.

Pada awal tahun 1970-an, terjadi hujan yang sangat deras dan dapat

mengakibatkan meluapnya air Sungai Brantas. Pada saat itu, warga

Desa Gembongan panik sehingga sebagian besar warga mengungsi

pindah ke desa lain untuk menghindari terjadinya banjir dari luapan air

Sungai Brantas. Setelah kejadian tersebut, tokoh pemimpin desa

mengganti nama Desa Nggobah menjadi Desa Gembongan untuk

menghindari kejadian desa tersebut terulang kembali.

3) Sejarah Pertanian Desa Gembongan

Pada zaman dahulu, pertanian di Desa Gembongan di dominasi

oleh Pertanian Jagung, Padi, Kedelai dan beberapa tanaman Palawija.

Tetapi pertanian tersebut didominasi oleh tanaman padi karena lahan di

Desa Gembongan masih luas dan lahannya sangat baik untuk ditanami

tanaman padi. Namun, terjadi musim paceklik yang membuat warga

Desa Gembongan bingung akan menanam apa pada musim paceklik ini.

Akhirnya warga Desa Gembongan bekerja sama dengan Pabrik Gula

Gempolkerep menanam tanaman Tebu pada musim Kemarau dan

menanam tanaman padi pada musim Hujan.

Pada awal tahun 1990-an, terjadi penyerangan hama tikus yang

membuat pertanian di Desa Gembongan gagal panen. Tanaman padi,

jagung, kedelai termasuk palawija gagal panen akibat serangan hama

tersebut. Hama tersebut menyerang pertanian warga pada waktu siang

hari sampai waktu pagi hari. Dalam rentang waktu tersebut, lahan

seluas 1,5 Ha habis diserang hama. Akibatnya hanya dalam waktu 3

hari terjadi gagal panen total di Desa Gembongan. Tidak hanya pada

awal tahun 1990-an, Pada tahun 2011 tepatnya di bulan Mei, terjadi

penyerangan hama wereng yang mengakibatkan gagal panen hampir

disemua pertanian di Desa Gembongan. Hanya 30 % dari luas lahan

Desa Gembongan dapat dipanen kembali.

4) Sejarah Pembangunan Jalan Desa

STUDIO PERENCANAAN DESAFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS BRAWIJAYA VI- 19

Page 20: Web viewSTUDIO PERENCANAAN DESA 2011. ... Dengan rincian puskesmas sebagai berikut:1 unit ... Hal tersebut menjadi potensi serta dapat menjadi pemanfaatan tata

STUDIO PERENCANAAN DESA 2011DESA GEMBONGAN KECAMATAN GEDEG

KABUPATEN MOJOKERTO

Jalan Desa Gembongan pada tahun 1970-an, masih berkelok-kelok

dan merupakan jalan tanah yang belum dilakukan perkerasan pada jalan

tersebut. Pada masa pemerintahan Presiden Soeharto tahun 1980-an

dilakukan perkerasan jalan berupa aspal untuk mendukung pertanian

yang ada di Desa Gembongan. Tidak hanya perkerasan jalan yang

dilakukan, tetapi jalan Desa Gembongan yang masih berkelok-kelok

dan tak teratur dilakukan pelurusan jalan sehingga semua jalan-jalan

kecil di Desa Gembongan terhubung menjadi satu pada jalan yakni

jalan Atmoprawiro sebagai Jalan Utama desa.

5) Sejarah Permukiman Desa

Permukiman Desa Gembongan pada tahun 1980-an, masih

merupakan rumah semi permanen. Permukiman desa juga tersebar pada

pinggir jalan Provinsi yang menghubungkan Kabupaten Jombang dan

Kabupaten Mojokerto. Permukiman ini terletak di Jalan Utama masuk

desa. Permukiman Desa Gembongan terbagi menjadi 4 Dusun, yaitu

Dusun Gembongan Wetan, Gembongan Lor, Gembongan Kulon,

Mulyosari.

B. Kegiatan Budaya Desa

Salah satu kegiatan rutinitas Desa Gembongan yaitu Kegiatan Sunatan

Masal. Kegiatan ini dilakukan 2 tahun 1 kali. Kegiatan ini merupakan

salah satu agenda rutin Desa Gembongan yang diprakarsai oleh Karang

Taruna Desa Gembongan. Peserta Sunatan masal tidak hanya dari warga

Desa Gembongan, tetapi mengundang desa-desa lain yaitu desa

Gempolkerep, Desa Beratwetan dan juga Ngareskidul. Bahkan pernah

pada suatu waktu peserta sunatan masal berasal dari Kabupaten Jombang.

Sunatan ini dilakukan di Masjid Al-Falah Desa Gembongan.

STUDIO PERENCANAAN DESAFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS BRAWIJAYA VI- 20

Page 21: Web viewSTUDIO PERENCANAAN DESA 2011. ... Dengan rincian puskesmas sebagai berikut:1 unit ... Hal tersebut menjadi potensi serta dapat menjadi pemanfaatan tata

STUDIO PERENCANAAN DESA 2011DESA GEMBONGAN KECAMATAN GEDEG

KABUPATEN MOJOKERTO

C. Bagan Kecenderungan

Tabel 6.17 Bagan KecenderunganAspek Sebelum tahun 1970 Tahun 1970-1990 Tahun 1990-Sekarang

FISIK

Tata Guna Lahan

Terdapat Masalah pertanian berupa terdapatnya hama yang merusak tanaman padi, jagung dan kedelai. Hama yang menyerang berupa hama tikus dan hama wereng. Penggunaan irigasi sudah menggunakan irigasi teknis yang bersumber dari Dam Menturus.

Penanaman tanaman tebu dilakukan oleh warga karena warga menanam tanaman ini sebagai tanaman musiman pada saat musim kemarau, sedangkan pada saat musim hujan menanam tanaman padi.

Terdapat masalah pertanian berupa penyerangan hama dan menyebabkan tanaman padi gagal panen.

SARANA PRASARANA

Jalan Perkerasan jalan dilakukan pada tahun 1988. Namun jalan lingkungan masih berupa tanah.

Perkerasan jalan dilakukan pada setiap seluruh jalan, termasuk perkerasan pada jalan lingkungan telah dilakukan.

Terdapat masalah di beberapa jalan tanah yang retak-retak dan belubang di beberapa titik jalan lingkungan.

Moda Transportasi

Transportasi sudah dapat sudah dapat dilewati di desa gembongan, tetapi masih di dominasi oleh Sepeda dan Motor

Transportasi telah didominasi oleh kendaraan roda dua dan beberapa kendaraan roda empat

Transportasi telah didominasi oleh kendaraan roda dua dan kendaraan roda empat

Air Bersih

Kebutuhan air masyrakat masih menggunakan sumur sebagai sumber mata air untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Masyarakat menggunakan Sanyo sebagai sumber air untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari

Masyarakat menggunakan Sanyo sebagai sumber air untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari

Listrik Kebutuhan listrik sudah dirasakan oleh masyarakat sejak tahun 1977

Kebutuhan listrik sudah dirasakan oleh masyarakat sejak tahun 1977

Kebutuhan listrik sudah dirasakan oleh masyarakat sejak tahun 1977

Permukiman Permukiman masih sangat jarang dan masih banyak terdapat tanah kosong

Permukiman sudah mulai dipadati oleh rumah warga Desa Gembongan

Permukiman sudah mulai dipadati oleh rumah warga Desa Gembongan

STUDIO PERENCANAAN DESAFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS BRAWIJAYA VI- 21

Page 22: Web viewSTUDIO PERENCANAAN DESA 2011. ... Dengan rincian puskesmas sebagai berikut:1 unit ... Hal tersebut menjadi potensi serta dapat menjadi pemanfaatan tata

STUDIO PERENCANAAN DESA 2011DESA GEMBONGAN KECAMATAN GEDEG

KABUPATEN MOJOKERTO

Aspek Sebelum tahun 1970 Tahun 1970-1990 Tahun 1990-Sekarang

Kondisi SaranaBiaya pada sarana pendidikan masih ditanggung oleh wali murid masing-masing.

Terdapatnya bantuan dari pemerintah untuk sarana pendidikan

Terdapatnya bantuan dari pemerintah untuk sarana pendidikan

SOSIAL

Jumlah PendudukPenghitungan jumlah penduduk sulit dilakukan karena pada tahun ini belum di lakukan perhitungan penduduk

Jumlah penduduk Desa Gembongan sebanyak 3673 orang.Laki-laki : 1812 orangPerempuan : 1861 orang

Jumlah penduduk Desa Gembongan sebanyak 3894 orang.Laki-laki : 1943 orangPerempuan : 1948 orang

Lembaga

Pembentukan RT/RW dilakukan di tahun sebelum tahun 1990Pembentukan lembaga desa seperti LPM, BPD dll

Kepengurusan tetap dilakukan oleh warga Desa Gembongan

Kepengurusan tetap dilakukan oleh warga Desa Gembongan

EKONOMI

Mata Pencaharian Sebagian besar penduduk masih bekerja sebagai petani.

Sebagian karyawan swasta, buruh tani dan sebagian lagi PNS

Sebagian karyawan swasta, buruh tani dan sebagian lagi PNS

Sumber : Survei Primer (2011)

STUDIO PERENCANAAN DESAFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS BRAWIJAYA VI- 22

Page 23: Web viewSTUDIO PERENCANAAN DESA 2011. ... Dengan rincian puskesmas sebagai berikut:1 unit ... Hal tersebut menjadi potensi serta dapat menjadi pemanfaatan tata

STUDIO PERENCANAAN DESA 2011DESA GEMBONGAN KECAMATAN GEDEG

KABUPATEN MOJOKERTO

1) Tata Guna Lahan

Terdapat beberapa masalah pertanian berupa hama yang menyebabkan

gagal panen di Desa Gembongan. Tidak hanya itu, warga menanam tanaman

musiman seperti tebu yang ditanam saat musim kemarau dan padi yang

ditanam saat musim penghujan.

2) Jalan

Perkerasan jalan di lakukan secara bertahap mulai dari perkerasan berupa

tanah dan perkerasan berupa aspal yang dilakukan pada tahun 1988.

6.3.3 Karakteristik Fisik Binaan

Karakteristik fisik binaan terdiri dari tata guna lahan, sarana, dan prasarana

Desa Gembongan. Tata guna lahan merupakan penggunaan lahan di suatu daerah

yang secara umum dibagi menjadi dua, yaitu:

a. Kawasan lindung merupakan kawasan yang difungsikan untuk

melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumberdaya

alam dan sumberdaya buatan seperti hutan lindung, sempadan pantai,

sempadan sungai, cagar alam, dll.

b. Kawasan budidaya merupakan kawasan yang ditetapkan untuk

dibudidayakan berdasarkan kondisi dan potensi sumberdaya alam dan

manusia serta sumberdaya buatan seperti kawasan pertanian, kawasan

peternakan, kawasan industri, kawasan permukiman, dll.

6.3.3.1 Data Penggunaan Lahan Desa

1. Luas Wilayah Desa Menurut Penggunaan

Luas Desa Gembongan keseluruhan adalah 200.895 Ha yang terbagi

menjadi empat dusun yaitu Dusun Mulyosari, Dusun Gembongan Kulon,

Dusun Gembongan Lor, Dusun Gembongan Wetan. Berikut adalah

distribusi penggunaan lahan di Desa Gembongan:

Tabel 6.18 Distribusi Penggunaan Lahan Desa Gembongan

No. Penggunaan Lahan Luas

1. Permukiman 35,28 Ha2. Sarana pemerintahan 0,14 Ha3. Sarana pendidikan 1 Ha4. Sarana kesehatan 0,07 Ha5. Sarana peribadatan 0,11 Ha6. Sarana perdagangan dan jasa

STUDIO PERENCANAAN DESAFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS BRAWIJAYA VI- 23

Page 24: Web viewSTUDIO PERENCANAAN DESA 2011. ... Dengan rincian puskesmas sebagai berikut:1 unit ... Hal tersebut menjadi potensi serta dapat menjadi pemanfaatan tata

STUDIO PERENCANAAN DESA 2011DESA GEMBONGAN KECAMATAN GEDEG

KABUPATEN MOJOKERTO

No. Penggunaan Lahan Luas

7. Sarana kebudayaan dan rekreasi8. Sarana ruang terbuka, taman, dan

lapangan olahraga1 Ha

9. RTH 169 Ha10. RTNH 0,80 Ha

TotalKawasan Lindung1. Sempadan sungai 0,12 Ha

Sumber: Hasil Survei Primer (2011)

2. Kepemilikan Lahan

Tabel 6.19 Data Kepemilikan Lahan Sawah Desa Gembongan

No. Pemilik

No. persil dan KELAS Luas

(m²) Pajak (Rp.)Bag. Persil Des

a Nasional1 Ganti 32.S II 31 1880  

    58.S I 30 110      71.S II 31 1900        31.S II 31 1700  

2 Supiah B. Bari 4.S II 31 2100      32.S II 31 1880      58.S I 30 1100        31.S II 31 1700  

3 Muah B. Riduwan 4.S II 31 2100      7.S II 31 220      32.S II 31 1880      87.S I 30 990        26.S II 31 1620  4 Kupah 33.S II 31 2310      57.S I 30 1000      72.S II 31 2270        31.S II 31 1700  5 Sampuri P. Khoiriyah 56.S I 30 1800  

    68.S I 30 1140      71.S II 31 1990      88.S II 31 720        29.S II 31 920  

6 Kahir P. Katin 35.S I 30 1860 Sriwilujeng    58.S I 30 1100 Mujiadi

STUDIO PERENCANAAN DESAFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS BRAWIJAYA VI- 24

Page 25: Web viewSTUDIO PERENCANAAN DESA 2011. ... Dengan rincian puskesmas sebagai berikut:1 unit ... Hal tersebut menjadi potensi serta dapat menjadi pemanfaatan tata

STUDIO PERENCANAAN DESA 2011DESA GEMBONGAN KECAMATAN GEDEG

KABUPATEN MOJOKERTO

No. Pemilik

No. Persil dan Bagian

Persil

Kelas Luas (m²) Pajak (Rp.)Des

a Nasional

    29.S II 31 910 Mail    88.S II 31 730 Wachid 

   71.S II 31 2000 Ridwan

7 Suwadi P. Suhar 68.S I 30 1140

Margiono    72.S II 31 2280    85.S I 30 2360    29.S II 31 910      88.S II 31 7308 Imam Achmadi 56.S I 30 1800      57.S I 30 990      26.S II 31 1620        79.S II 31 2360  9 Tabri P. Muliyono 2.S II 31 2100      35.S I 30 1860      57.S I 30 990      26.S II 31 1620               

             

         10 Karmi B. Gisan 56.S I 30 1810        57.S I 30 990        71.S II 31 2000        29.S II 31 920        88.S II 31 730  

11 Abd. Rochim 56.S I 30 1800        57.S I 30 900        71.S II 31 2000        26.S II 31 1620  

12 Siti Munawaroh 32.S II 31 1880        57.S I 30 990        2.S II 31 2120        31.S II 31 1700  

13 Umar Basuni 4.S II 31 2100        7.S II 31 210        56.S I 30 1800        57.S I 30 990      26.S II 31 1620  

14 Sumanan dan Sulikah 57.S I 30 1000  

STUDIO PERENCANAAN DESAFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS BRAWIJAYA VI- 25

Page 26: Web viewSTUDIO PERENCANAAN DESA 2011. ... Dengan rincian puskesmas sebagai berikut:1 unit ... Hal tersebut menjadi potensi serta dapat menjadi pemanfaatan tata

STUDIO PERENCANAAN DESA 2011DESA GEMBONGAN KECAMATAN GEDEG

KABUPATEN MOJOKERTO

    86.S II 31 2090      2.S II 31 2120  

No. Pemilik

No. Persil dan Bagian

Persil

Kelas Luas (m²) Pajak (Rp.)Des

a Nasional

    31.S II 31 1710  15 H. Toha   56.S I 40 1800        57.S I 40 1000        2.S II 40 2120        29.S II 40 920        88.S II 40 730        32.S II 31 1890        58.S I 30 1110        2.S II 31 2120        26.S II 31 1630      35.S I 30 1860      68.S I 30 1150      71.S II 31 2000      88.S II 31 720      29.S II 31 920        35.S I 30 1860      57.S I 30 1000      71.S II 31 2000      29.S II 31 920        88.S II 31 720  

16 Siti Kasanah 35.S I 30 1860        68.S I 30 1140        2.S II 31 2120        26.S II 31 1620  

17 Kasiati   3.S II 31 2150        56.S I 30 1800        57.S I 30 990        29.S II 31 910        88.S II 31 720  

18 Sugianto dan Sugiono 71.S II 31 1990        35.S I 30 1860        58.S I 30 1110        29.S II 31 920        88.S II 31 730  

19 Sutik B. Sujianto 35.S I 30 1860        57.S I 30 1000        71.S II 31 1990        28.S II 31 1680  

20 Marpuah B. Satunah 4.S II 31 2110  

STUDIO PERENCANAAN DESAFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS BRAWIJAYA VI- 26

Page 27: Web viewSTUDIO PERENCANAAN DESA 2011. ... Dengan rincian puskesmas sebagai berikut:1 unit ... Hal tersebut menjadi potensi serta dapat menjadi pemanfaatan tata

STUDIO PERENCANAAN DESA 2011DESA GEMBONGAN KECAMATAN GEDEG

KABUPATEN MOJOKERTO

      8.S II 31 440        56.S I 30 1800  

No. Pemilik

No. persil dan Bagian

Persil

KELAS Luas (m²) Pajak (Rp.)Des

a Nasional

      58.S I 30 1100        31.S II 31 1700  

21 Djuwair Al Talib 32.S II 31 1890 Mariyan Juali

      58.S I 30 1110        2.S II 31 2120        28.S II 31 1680  

22 Asmah   35.S I 30 1870 Mustadi      68.S I 30 1140        2.S II 31 2120        31.S II 31 1700  

23 Suminah   4.S II 31 2100 Maidin      56.S I 30 1800        58.S I 30 1110        28.S II 31 1690  

24 Siti Aminah 3.S II 31 2150 Maturjo      32.S II 31 1890        58.S I 30 1100        28.S II 31 1680  

25 Susiswo   3.S II 31 2140 Mudmainah      32.S II 31 1880        68.S I 30 1140        26.S II 31 1620  

26 Tiwik Srimuarsih 3.S II 31 2140        57.S I 30 990        85.S I 30 2360        88.S II 31 730        29.S II 31 920  

27 Suliadi   56.S I 30 1800        68.S I 30 1140        72.S II 31 2270        26.S II 31 1620  

28 Asiyah B. Painem 35.S I 40 1860 Muinah      57.S I 40 990        71.S II 40 1990        28.S II 40 1680  

29 Saiman P. Misoji 35.S I 30 1860        58.S I 30 1110        71.S II 31 1990  

STUDIO PERENCANAAN DESAFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS BRAWIJAYA VI- 27

Page 28: Web viewSTUDIO PERENCANAAN DESA 2011. ... Dengan rincian puskesmas sebagai berikut:1 unit ... Hal tersebut menjadi potensi serta dapat menjadi pemanfaatan tata

STUDIO PERENCANAAN DESA 2011DESA GEMBONGAN KECAMATAN GEDEG

KABUPATEN MOJOKERTO

      29.S II 31 910        88.S II 31 730  

No. PemilikNo. persil

dan Bag. Persil

KELAS Luas (m²) Pajak (Rp.)Des

a Nasional

30   

Adenan dan Khowiyah   

   

56.S57.S71.S31.S

IIIIII

30303131

1500100020001700

   

31 Djanah B. Laib 35.S I 30 1860        58.S I 30 1100        71.S II 31 2000        26.S II 31 1620  

32 Panimah B. Ponijan 56.S I 30 1810        57.S I 30 1000        71.S II 31 2000        31.S II 31 1710  

33 Supiani dan Nurali 56.S I 30 1800        58.S I 30 1100        69.S II 31 2480        31.S II 31 1710  

34 Sukir   3.S II 31 2140        35.S I 30 1870        68.S I 30 1140        31.S II 31 1710  

35 Mariyam B. Markasi 3.S II 31 2140        32.S II 31 1890        58.S I 30 1110        31.S II 31 1710  

36 Mainten B. Suwadi 4.S II 31 2110        33.S II 31 2310        58.S I 30 1100        31.S II 31 1710  

37 Suparman P. Suwantah 35.S I 30 1860        57.S I 30 990        71.S II 31 2000        29.S II 31 910        88.S II 31 730  

38 Umi Salamah 56.S I 30 1800 Joko Sukarjo      68.S I 30 1140 Mujiadi      72.S II 31 2100        28.S II 31 1680  

39 Siti Aminah dan Dainuri 35.S I 30 1860        58.S I 30 1110  

STUDIO PERENCANAAN DESAFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS BRAWIJAYA VI- 28

Page 29: Web viewSTUDIO PERENCANAAN DESA 2011. ... Dengan rincian puskesmas sebagai berikut:1 unit ... Hal tersebut menjadi potensi serta dapat menjadi pemanfaatan tata

STUDIO PERENCANAAN DESA 2011DESA GEMBONGAN KECAMATAN GEDEG

KABUPATEN MOJOKERTO

      72.S II 31 2270        28.S II 31 1680  

No. PemilikNo. persil

dan Bag. Persil

KELAS Luas (m²) Pajak (Rp.)Des

a Nasional

40 Kasanan 32.S II 31 1880      68.S I 30 1140        2.S II 31 2120        28.S II 31 1680  

41 Saipah B. Rasmin 35.S I 30 1860 Puswanto      58.S I 30 1100        71.S II 31 1990        28.S II 31 1680  

42 Mustamar 56.S I 30 1800        58.S I 30 1100        71.S II 31 2000        88.S II 31 720        29.S II 31 910  

43 Idris   32.S II 31 1890        68.S I 30 1150        2.S II 31 2120        31.S II 31 1710  

44 Agus Sukardi 35.S I 30 1860        68.S I 30 1109        2.S II 31 2100        26.S II 31 1680  

45 Sumiatun B. Sampini 32.S II 31 1880        58.S I 30 1110        2.S II 31 2120        26.S II 31 1620  

46 Muntamah B. Tukah 56.S I 30 1810 H. Arifin      68.S I 30 1140        2.S II 31 2120        26.S II 31 1620  

47 Abd. Jamil 57.S I 30 990        86.S II 31 2090        2.S II 31 2120        29.S II 31 920        88.S II 31 730  

48 Naning Mulyaningtyas 32.S II 31 1880        58.S I 30 1100        2.S II 31 2120        26.S II 30 1620  

49 Kardjiman dan Sampini 4.S II 31 2100  

STUDIO PERENCANAAN DESAFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS BRAWIJAYA VI- 29

Page 30: Web viewSTUDIO PERENCANAAN DESA 2011. ... Dengan rincian puskesmas sebagai berikut:1 unit ... Hal tersebut menjadi potensi serta dapat menjadi pemanfaatan tata

STUDIO PERENCANAAN DESA 2011DESA GEMBONGAN KECAMATAN GEDEG

KABUPATEN MOJOKERTO

      32.S II 31 1890        68.S I 30 1140  

No. PemilikNo. persil

dan Bag. Persil

KELAS Luas (m²) Pajak (Rp.)Des

a Nasional

      26.S II 31 1630  50 Subekti   4.S II 31 2100        7.S II 31 210        32.S II 31 1880        58.S I 30 1110        31.S II 31 1710  

51 Suwarto   3.S II 31 2140        57.S I 30 990        85.S I 30 2360        28.S II 31 1680  

52 Wardi   3.S II 31 2140 H. Amrulloh      57.S I 30 990        85.S I 30 2360        28.S II 31 1680  

53 Katimah   32.S II 31 1880 Mulyadi      57.S I 30 990        26.S II 31 1620        79.S II 31 2350  

54 Sulikhah   56.S I 30 1800        58.S I 30 1110        13.S II 31 710        26.S II 31 1620        79.S II 31 2350  

55 Siti Ismini   2.S II 31 2100        56.S I 30 1800        57.S I 30 990        26.S II 31 1620  

56 Sulimah/Sulastri 56.S I 30 1800        57.S I 30 1000        71.S II 31 1990        29.S II 31 910        88.S II 31 720  

57 Lestari Wijayati 56.S I 30 1800        57.S I 30 990        71.S II 31 1990        29.S II 31 910        88.S II 31 720  

58 Paeran   56.S I 30 1800        58.S I 30 1110  

STUDIO PERENCANAAN DESAFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS BRAWIJAYA VI- 30

Page 31: Web viewSTUDIO PERENCANAAN DESA 2011. ... Dengan rincian puskesmas sebagai berikut:1 unit ... Hal tersebut menjadi potensi serta dapat menjadi pemanfaatan tata

STUDIO PERENCANAAN DESA 2011DESA GEMBONGAN KECAMATAN GEDEG

KABUPATEN MOJOKERTO

      71.S II 31 2000        28.S II 31 1680  

No. PemilikNo. persil

dan Bag. Persil

KELAS Luas (m²) Pajak (Rp.)Des

a Nasional

59 Ngasinten   56.S I 30 1800        57.S I 30 990        71.S II 31 2000        28.S II 31 1680  

60 Bikin   35.S I 30 1860        58.S I 30 1110        72.S II 31 2280        28.S II 31 1680  

61 Sumilah   56.S I 30 1800        58.S I 30 1100        72.S II 31 2270        29.S II 31 910        88.S II 31 720  

62 Ponirah   58.S I 30 1110        85.S I 30 2360        26.S II 31 1620        78.S II 31 2260  

63 Moch. Taukid 57.S I 30 1000        85.S I 30 2360        2.S II 31 2120        31.S II 31 1710  

64 Suwarto   3.S II 31 2150        19.S II 31 300        35.S I 30 1870        68.S I 30 1150        26.S II 31 1620  

65 Tiah dan Wartiningsih 56.S I 30 1800        57.S I 30 990        71.S II 31 2000        29.S II 31 920        88.S II 31 710  

66 Wakidin   32.S II 31 1880        57.S I 30 990        2.S II 31 2120        26.S II 31 1630  

67 Sunanti   32.S II 31 1880        57.S I 30 1000        2.S II 31 2100        29.S II 31 910  

STUDIO PERENCANAAN DESAFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS BRAWIJAYA VI- 31

Page 32: Web viewSTUDIO PERENCANAAN DESA 2011. ... Dengan rincian puskesmas sebagai berikut:1 unit ... Hal tersebut menjadi potensi serta dapat menjadi pemanfaatan tata

STUDIO PERENCANAAN DESA 2011DESA GEMBONGAN KECAMATAN GEDEG

KABUPATEN MOJOKERTO

      88.S II 31 720  68 Syahri   2.S II 31 2100  

No. PemilikNo. persil

dan Bag. Persil

KELAS Luas (m²) Pajak (Rp.)Des

a Nasional

      56.S I 30 1800        58.S I 30 1100        26.S II 31 1620  

69 Salamah   32.S II 31 1890        68.S I 30 1140        71.S II 31 2000        29.S II 31 910        88.S II 31 720  

70 Suwono   32.S II 31 1880        57.S I 30 990        2.S II 31 2100        26.S II 31 1620  

71 Suparnadi   35.S I 30 1860        68.S I 30 1150        26.S II 31 1620        78.S II 31 2250  

72 Ir. J. Soebardjo 72.S II 40 1900 Hari Budianto

73 Suda'iyah   57.S I 30 990        86.S II 31 1800        2.S II 31 2100        28.S II 31 1680  

74 Mariana   1.S II 41 2300        16.S II 41 1350        77.S II 41 1410  

75 Aminah B. Sulikhah 80.S III   1210  76 Awik Tamaroh 1.S II 41 2320        16.S II 41 1340        77.S II 41 1410  

77 Adenan dan Anna 1.S II 41 2300        16.S II 41 1350        77.S II 41 1410  

78 Kamisan   1.S II 41 2320        16.S II 41 1350        76.S II 41 1360  

79 Achmad Khariri 1.S II 41 2320        16.S II 41 1340        76.S II 41 1350        13.S II 41 2940  

STUDIO PERENCANAAN DESAFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS BRAWIJAYA VI- 32

Page 33: Web viewSTUDIO PERENCANAAN DESA 2011. ... Dengan rincian puskesmas sebagai berikut:1 unit ... Hal tersebut menjadi potensi serta dapat menjadi pemanfaatan tata

STUDIO PERENCANAAN DESA 2011DESA GEMBONGAN KECAMATAN GEDEG

KABUPATEN MOJOKERTO

      1.S II 41 2320        16.S II 41 1340  

No. PemilikNo. persil

dan Bag. Persil

KELAS Luas (m²) Pajak (Rp.)Des

a Nasional

      76.S II 41 1350  80 Djanadi   1.S II 41 2300        16.S II 41 1340        16.S II 41 1350  

81 Siti Khalimah 1.S II 41 2320        16.S II 41 1340        16.S II 41 1410  

82 Kasiyah   1.S II 41 2320H. Kamijan      16.S II 41 1350

      77.S II 41 141083 Achmad Maliki 1.S II 31 2300        16.S II 31 1340        16.S II 31 1350  

84 Achmad Syaiful 1.S II 31 310        16.S II 31 1350        16.S II 31 1360  

85 Djanadi   1.S II 31 2320        16.S II 31 1340        77.S II 31 1410  

86 Tutiy Ismiah 4.S II 31 2100        32.S II 31 1880        58.S I 30 1110        26.S II 31 1620        32.S II 31 1880        57.S I 30 1990        71.S II 31 2000        20.S I 30 1680        32.S II 31 1880        68.S I 30 1150        3.S II 31 2140        35.S I 30 1870        68.S I 30 1140        69.S II 31 2490        26.S II 31 1620        26.S II 31 1620        3.S II 31 2140        32.S II 31 1880        58.S I 30 1110        28.S II 31 1680  

STUDIO PERENCANAAN DESAFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS BRAWIJAYA VI- 33

Page 34: Web viewSTUDIO PERENCANAAN DESA 2011. ... Dengan rincian puskesmas sebagai berikut:1 unit ... Hal tersebut menjadi potensi serta dapat menjadi pemanfaatan tata

STUDIO PERENCANAAN DESA 2011DESA GEMBONGAN KECAMATAN GEDEG

KABUPATEN MOJOKERTO

      32.S II 31 1880        68.S I 30 1140  

No. PemilikNo. persil

dan Bag. Persil

KELAS Luas (m²) Pajak (Rp.)Des

a Kota

      69.S II 31 2480        28.S II 31 1680        35.S I 30 1860        58.S I 30 1110        69.S II 31 2480        20.S II 31 1680  

87 Abd. Rochun 35.S I 30 1860        58.S I 30 1100        72.S II 31 2270        28.S II 31 1680        56.S I 30 1810        57.S I 30 990        71.S II 31 2000        29.S II 31 920        88.S II 31 730  

88 Robikah B. Masrukan   II 31 2110          II 31 440          II 31 1890          I 30 1150          II 31 1710  

89 Sutrisni   32.S II 31 1880        68.S I 30 1140        71.S II 31 2000        29.S II 31 920        88.S II 31 730  

90 Chifrun   28.S II 31 1680  91 Karpiah   4.S II 31 2110        8.S II 31 420        32.S II 31 1880        68.S I 30 1140        26.S II 31 1620  

92 Kamsari   56.S I 30 1880        58.S I 30 1110        26.S II 31 1620        74.S II 31 2340  

93 SriKambiati 32.S II 31 1880        57.S I 30 990        2.S II 31 2190        29.S II 31 920  

STUDIO PERENCANAAN DESAFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS BRAWIJAYA VI- 34

Page 35: Web viewSTUDIO PERENCANAAN DESA 2011. ... Dengan rincian puskesmas sebagai berikut:1 unit ... Hal tersebut menjadi potensi serta dapat menjadi pemanfaatan tata

STUDIO PERENCANAAN DESA 2011DESA GEMBONGAN KECAMATAN GEDEG

KABUPATEN MOJOKERTO

      88.S II 31 730  94 Kandar   3.S II 31 2130  

No. PemilikNo. persil

dan Bag. Persil

KELAS Luas (m²) Pajak (Rp.)Des

a Kota      32.S II 31 1880        58.S I 30 1110        31.S II 31 1690  

95 Kadar I   32.S II 31 1880        68.S I 30 1140        71.S II 31 2000        29.S II 31 920        88.S II 31 730  

96 Katonah   35.S I 30 1860        57.S I 30 1000        71.S II 31 1990        28.S II 31 1680  

97 Kasnari   80.S III 32 1750  98 Muarip   35.S I 30 1860        57.S I 30 990        2.S II 31 2120        88.S II 31 720        29.S II 31 920  

99 Solikun   83.D II 31 280  100 Muarif   35.S I 30 1860  

      57.S I 30 990        2.S II 31 2120        88.S II 31 720        29.S II 31 920  

101 Kasbin   32.S II 31 1890        68.S I 30 1140        71.S II 31 2000        29.S II 31 910        88.S II 31 720  

102 Moch. Ichsan 28.S II 31 1680  103 Marijam   56.S I 30 1810  

      57.S I 30 1000        71.S II 31 1990        31.S II 31 1710  

104 Ponidjam   3.S II 31 2140        57.S I 30 1000        87.S II 31 5740        31.S II 31 1710  

105 Endah Emawati 3.S II 31 2150  

STUDIO PERENCANAAN DESAFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS BRAWIJAYA VI- 35

Page 36: Web viewSTUDIO PERENCANAAN DESA 2011. ... Dengan rincian puskesmas sebagai berikut:1 unit ... Hal tersebut menjadi potensi serta dapat menjadi pemanfaatan tata

STUDIO PERENCANAAN DESA 2011DESA GEMBONGAN KECAMATAN GEDEG

KABUPATEN MOJOKERTO

      33.S II 31 2310        57.S I 30 1000  

No. PemilikNo. persil

dan Bag. Persil

KELAS Luas (m²) Pajak (Rp.)Des

a Kota      26.S II 31 1620  

106 Kuseri   33.S II 31 2310        57.S I 30 990        2.S II 31 2120        31.S II 31 1710  

107 Maimunah 13.S II 31 1.540  108 Nuralim   56.S I 30 1800  

      57.S I 30 1000        71.S II 31 2000        28.S II 31 1680        56.S I 30 1800        68.S I 30 1140        72.S II 31 2270        26.S II 31 1620        35.S I 30 1860        68.S I 30 1140        2.S II 31 2120        31.S II 31 1710  

109 Inah   2.S II 31 2120        68.S I 30 1140        86.S II 31 2090        26.S II 31 1620  

110 Suwarno   36.S I 30 1860        57.S I 30 1000        71.S II 31 1990        28.S II 31 1680  

111 Riadji Kuderi 3.S II 31 2140        56.S I 30 1800        57.S I 30 1000        31.S II 31 1710  

112 Suliadi   32.S II 31 1880        57.S I 30 990        71.S II 31 1990        56.S II 31 1620  

113 Siti Kumbiati 96.S I 30 1810        57.S I 30 1000        72.S II 31 2270        31.S II 31 1710  

114 Supri   3.S II 31 2140  

STUDIO PERENCANAAN DESAFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS BRAWIJAYA VI- 36

Page 37: Web viewSTUDIO PERENCANAAN DESA 2011. ... Dengan rincian puskesmas sebagai berikut:1 unit ... Hal tersebut menjadi potensi serta dapat menjadi pemanfaatan tata

STUDIO PERENCANAAN DESA 2011DESA GEMBONGAN KECAMATAN GEDEG

KABUPATEN MOJOKERTO

      32.S II 31 1880        57.S I 30 1000  

No. PemilikNo. persil

dan Bag. Persil

KELAS Luas (m²) Pajak (Rp.)Des

a Nasional      68.S II 31 1680  

115 H. Toha   3,S II 31 2140        32,S II 31 1880        68,S I 30 1150        28,S II 31 1680  

116 Siti Kasanah 35,S I 30 1860        58,S I 30 1100        2,S II 31 2120        26,S II 31 1620  

117 Sumini   35,S I 30 1860        58,S I 30 1110        69,S II 31 2490        28,S II 31 1680        3,S II 31 2140        32,S II 31 1880        57,S I 30 1000        28,S II 31 1690  

119 Yasmi   33,S I 31 2300        58,S I 30 1100        31,S II 31 1710        78,S II 31 2250  

120 Tumami   4,S II 31 2110        8,S II 31 440        32,S II 31 1890        68,S I 30 1140        26,S II 31 1620  

121 Luluk Emawati 35,S I 30 1860        58,S I 30 1110        71,S II 31 1990        29,S II 31 910        88,S II 31 730  

122 Suwardi   56,S I 30 1800        58,S I 30 1110        2,S II 31 2120        26,S II 31 1620  

123 Rif'ah   56,S I 30 1800        57,S I 30 990        71,S II 31 2000        29,S II 31 910  

STUDIO PERENCANAAN DESAFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS BRAWIJAYA VI- 37

Page 38: Web viewSTUDIO PERENCANAAN DESA 2011. ... Dengan rincian puskesmas sebagai berikut:1 unit ... Hal tersebut menjadi potensi serta dapat menjadi pemanfaatan tata

STUDIO PERENCANAAN DESA 2011DESA GEMBONGAN KECAMATAN GEDEG

KABUPATEN MOJOKERTO

      88,S II 31 720        33,S II 31 2310  

No. PemilikNo. persil

dan Bag. Persil

KELAS Luas (m²) Pajak (Rp.)Des

a Nasional      57,S I 30 1000        28,S II 31 1690        71,S II 31 2000  

124 Supatma   35,S I 30 1860        57,S I 30 1000        72,S II 31 2280        29,S II 31 910        88,S I 30 720  

125 Agus Sugiran 3,S II 31 2140        32,S II 31 1880        58,S I 30 1100        26,S II 31 1620  

126 Sukardi   37,S I 30 850        54,S I 30 1800        20 I 30 3400  

127 Mulyadi   32,S II 31 1880        57,S I 30 990        26,S II 31 1620  

128 SMPN 1 Gedeg 13,S II 31 18960  129 Muslichah H. Munir 58,S I 30 1100  

      88,S II 31 2090        2,S II 31 2110        31,S II 31 1700  

130 Adenan   2,S II 31 1880        58,S I 30 1100        76,S II 31 1350        2,S II 31 2120        26,S II 31 1620  

131 Tanah desa atas       2400    nama Kepala Desa       6600    Purwanto         6750              6410              1410              17490  

132 Kajati   56,S I 30 1800        58,S I 30 1110        2,S II 31 2120        26,S II 31 1610  

133 Musman   4,S II 31 2110  

STUDIO PERENCANAAN DESAFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS BRAWIJAYA VI- 38

Page 39: Web viewSTUDIO PERENCANAAN DESA 2011. ... Dengan rincian puskesmas sebagai berikut:1 unit ... Hal tersebut menjadi potensi serta dapat menjadi pemanfaatan tata

STUDIO PERENCANAAN DESA 2011DESA GEMBONGAN KECAMATAN GEDEG

KABUPATEN MOJOKERTO

      33,S II 31 2300        68,S I 30 1140  

No. PemilikNo. persil

dan Bag. Persil

KELAS Luas (m²) Pajak (Rp.)Des

a Nasional      31,S II 31 1710  

134 Ngadrinto   68,S I 30 1140        86,S II 31 2090        2,S II 31 2120        26,S II 31 1620  

135 Waniati   32,S II 31 1880        57,S I 30 990        71,S II 31 1990        26,S II 31 1620  

136 Fatiah   56,S I 30 1800        57,S I 30 990        26,S II 31 1620        79,S II 31 2360  

137 Ginten   4,S II 31 2110        8,S II 31 430        68,S I 30 1140        86,S II 31 2080        26,S II 31 1620  

138 Gimah   3,S II 31 2140        35,S I 30 1860        57,S I 30 990        26,S II 31 1620        57,S I 30 990        71,S II 31 1990        85,S I 30 2360        29,S II 31 920        88,S II 31 730        32,S II 31 1880        26,S II 31 1620        68,S I 30 1140        69,S II 30 2490  

139 Hadi   32,S II 31 1880        58,S I 30 1110        71,S II 31 2000        29,S II 31 910        88,S II 31 730  

140 Imam   3,S II 31 2130        32,S II 31 1880        58,S I 30 1110  

STUDIO PERENCANAAN DESAFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS BRAWIJAYA VI- 39

Page 40: Web viewSTUDIO PERENCANAAN DESA 2011. ... Dengan rincian puskesmas sebagai berikut:1 unit ... Hal tersebut menjadi potensi serta dapat menjadi pemanfaatan tata

STUDIO PERENCANAAN DESA 2011DESA GEMBONGAN KECAMATAN GEDEG

KABUPATEN MOJOKERTO

      26,S II 31 1620  141 Isak   32,S II 31 1880  

No. PemilikNo. persil

dan Bag. Persil

KELAS Luas (m²) Pajak (Rp.)Des

a Nasional      68,S I 30 1140        72,S II 31 2280        28,S II 31 1680  

142 J. Darmadji 33,S I 31 2310        58,S I 30 1100        71,S II 31 1990        28 II 31 1793  

143 Jitro   4,S II 31 2100        7,S II 31 210        56,S I 30 1800        57,S I 30 990        26,S II 31 1620  

144 Kasdi   57,S I 30 1000        86,S II 31 2090        2,S II 31 2120        31,S II 31 1710  

145 Kamisan   33,S II 31 2300        58,S I 30 1110        2,S II 31 2120        29,S II 31 910        88,S II 31 720  

Sumber: Surat Tanah Desa GembonganKeterangan: Kelas I (Nasional: kelas 30) Lahan strategis, pembayaran pajak lebih tinggi

Kelas II (Nasional: kelas 31) Lahan tidak strategis, pembayaran pajak lebih rendah

a. Permasalahan data kepemilikan lahan pertanian Desa Gembongan adalah

tidak terorganisirnya data pindah tangan baik itu penjualan lahan pertanian

atau penyewaan lahan. Sehingga nama-nama pemilik lahan pertanian yang

tidak dapat dipastikan. Kepemilikan lahan pertanian Desa Gembongan

secara umum dapat dibagi menjadi lahan pertanian milik warga individu

Desa Gembongan, milik Kepala Desa Gembongan sebagai bayaran atas

jabatannya, dan lahan pertanian sebagai aset seperti milik SMPN 1 Gedeg.

b. Kepemilikan lahan pertanian terbesar adalah perorangan yaitu H. Toha

yang memiliki 19 sawah dengan luas 26.470 m2 atau 2, 65 Ha dan Tutiy

Ismiyah yang memiliki 28 sawah seluas 42.110 m2 atau 4, 21 Ha.

STUDIO PERENCANAAN DESAFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS BRAWIJAYA VI- 40

Page 41: Web viewSTUDIO PERENCANAAN DESA 2011. ... Dengan rincian puskesmas sebagai berikut:1 unit ... Hal tersebut menjadi potensi serta dapat menjadi pemanfaatan tata

STUDIO PERENCANAAN DESA 2011DESA GEMBONGAN KECAMATAN GEDEG

KABUPATEN MOJOKERTO

STUDIO PERENCANAAN DESAFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS BRAWIJAYA VI- 41

Page 42: Web viewSTUDIO PERENCANAAN DESA 2011. ... Dengan rincian puskesmas sebagai berikut:1 unit ... Hal tersebut menjadi potensi serta dapat menjadi pemanfaatan tata

STUDIO PERENCANAAN DESA 2011DESA GEMBONGAN KECAMATAN GEDEG

KABUPATEN MOJOKERTO

6.3.3.2 Kawasan Terbangun

1. Kawasan Permukiman

A. Pola permukiman

Tabel 6.20 Pola PermukimanNo Jalan Komponen Tipologi Jenis Bangunan Kondisi

1. Jalan Atmoprawiro a. Jalan aspalb. Kanan dan kiri

penerangan jalan.

c. Kanan Dan Kiri tiang telepon dan listrik

Linear ke jalan.Rumah gandeng (semi detached house)

Bangunan rumah permanen.

Merupakan jalan utama di Desa Gembongan, kondisi jalan 100% aspal dan terawat baik. Permukiman yang ada berbentuk linear mengikuti jalan Atmoprawiro, dimana setiap rumah dibatasi Dawasja (Daerah Pengawasan Jalan)

2. Jalan sempadan sungai Dusun Mulyosari

a. Paving blockb. Kanan dan kiri

lampu penerangan jalan

c. Tiang telepon dan tiang listrik

Linear ke sungai.Rumah gandeng (semi detached house)

Permanen Masing-masing rumah memiliki RTH privat, lampu penerangan depan rumah.

3. Jalan sempadan sungai Dusun Gembongan Wetan

4. Jalan Secoprawiro a. Jalan aspalb. Kanan dan Kiri

Penerangan jalan.

c. Kanan dan Kiri tiang telepon dan listrik.

Linear ke jalan.Rumah gandeng (semi detached house)

Bangunan di sekitaran jalan adalah bangunan permanen.ada sarana dan prasarana.ada pula permukiman warga.

Kondisi secara keseluruhan tidak terlalu baik,ada banyak jalan berlubang dan tidak rata.padahal disekitaran permukiman.

5. Jalan Noerhadi. a. Jalan aspalb. Kanan dan Kiri

Penerangan jalan.

c. Kanan dan Kiri tiang telepon dan listrik.

Bangunan di sekitaran jalan adalah bangunan permanen dan ada sarana prasarana dan ada permukiman warga.

Kondisi jalan tidak terlalu baik,walaupun ini adalah jalan menuju sarana pendidikan,tetapi jalan sangat tidak layak pakai.banyak lubang dan krikil di jalan.

6. Jalan Sukarsono a. Jalan aspal Bangunan di sekitar jalan adalah bangunan permanen dan

Kondisi jalan baik,termasuk jalan utama desa,karena

STUDIO PERENCANAAN DESAFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS BRAWIJAYA VI- 42

Page 43: Web viewSTUDIO PERENCANAAN DESA 2011. ... Dengan rincian puskesmas sebagai berikut:1 unit ... Hal tersebut menjadi potensi serta dapat menjadi pemanfaatan tata

STUDIO PERENCANAAN DESA 2011DESA GEMBONGAN KECAMATAN GEDEG

KABUPATEN MOJOKERTO

No Jalan Komponen Tipologi Jenis Bangunan Kondisiada sarana prasarana desa dan ada permukimanm warga.

menjembatani antara dua dusun.

7. Jalan Martorejo a. Jalan aspal Bangunan di sekitarn jalan adalah bangunan permanen dan ada sarana prasarana desa dan ada permukiman warga.

Kondisi jalan baik,dan terakses dengan semua jalan di desa.

8. Jalan Garbo a. Jalan aspalb. Kanan dan Kiri

Penerangan jalan.

c. Kanan dan Kiri tiang telepon dan listrik.

Bangunan di sekitarn jalan adalah bangunan permanen dan ada sarana prasarana desa dan ada permukiman warga.

Kondisi jalan baik,tetapi masih ada jalan yang berlubang.jadi mengganggu masyarakat desa.

9. Jalan Sarenga a. Jalan aspalb. Kanan dan Kiri

Penerangan jalan.

c. Kanan dan Kiri tiang telepon dan listrik.

Bangunan di sekitarn jalan adalah bangunan permanen dan ada sarana prasarana desa dan ada permukiman warga.

Kondisi jalan baik ,tetapi masih juga ada lubang di jalan dan jalan jug a tidak rata.

10. Jalan Jaiz a. Jalan aspalb. Kanan dan Kiri

Penerangan jalan.

c. Kanan dan Kiri tiang telepon dan listrik.

Bangunan di sekitarn jalan adalah bangunan permanen dan ada sarana prasarana desa dan ada permukiman warga.

Kondisi jalan baik,sesuai dengan kriteria jalan desa.

11. Jalan Temas a. Jalan aspalb. Kanan dan Kiri

Penerangan jalan.

c. Kanan dan Kiri tiang telepon dan listrik.

Bangunan di sekitarn jalan adalah bangunan permanen dan ada sarana prasarana desa dan

Kondisi jalan baik,ada perbaikan jalan yang tidak di teruskan.

STUDIO PERENCANAAN DESAFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS BRAWIJAYA VI- 43

Page 44: Web viewSTUDIO PERENCANAAN DESA 2011. ... Dengan rincian puskesmas sebagai berikut:1 unit ... Hal tersebut menjadi potensi serta dapat menjadi pemanfaatan tata

STUDIO PERENCANAAN DESA 2011DESA GEMBONGAN KECAMATAN GEDEG

KABUPATEN MOJOKERTO

No Jalan Komponen Tipologi Jenis Bangunan Kondisipermukiman warga.

12. Jln. Margitosan a. Jalan aspal Bangunan disekitaran jalan adalah bangunan permanen dan ada sarana prasarana desa dan permukiman warga.

Kondisi jalan baik,meskipun ini bukan jalan utama tetapi jalannya baik.

13. Jalan Sekh Amari a. Jalan aspal Bangunan di sekitaran jalan adalah bangunan permanen.hanya ada permukiman warga saja.

Kondisi jalan baik,meskipun ini bukan jalan utama tetapi jalannya baik.

14. Jln. Margorukun a. Jalan paving Bangunan di jalan sekitaran adalah bangunan permanen,sarana prasarana, dan permukiman warga.

Kondisi yang baik.karena termasuk jalan paving.tetapi jalan termasuk jalan lingkungan.

15. Jalan Drawi a. Jalan pavingb. Kanan dan kiri

tiang telepon dan listrik.

Bangunan disekitaran jalan adalah bangunan permanen dan ada sarana prasarana juga terdapat perumahan warga desa.

Kondisi yang baik.karena termasuk jalan paving.tetapi jalan termasuk jalan lingkungan.

16. Jalan Parjel a. Jalan tanahb. Kanan dan kiri

penerangan jalan

Bangunan adalah bangunan permanen dan ada permukiman warga desa.

Karena jalan ini baru akan dibuat, jadi masih tanah.

Sumber: Survei Primer (2011)

Tabel 6.21 Data Rumah Permanen dan Non Permanen Desa GembonganNo. Dusun Permanen Non Permanen Total1. Mulyosari 107 8 1152. Gembongan Kulon 140 9 1493. Gembongan Wetan 226 30 2564. Gembongan Lor 213 6 219

Total 686 53 739Sumber: Survei Primer (2011)

2. Karakteristik Sarana

A. Sarana pemerintahan dan pelayanan umum

Sarana pemerintahan dan pelayanan umum Desa Gembongan terdiri dari

kantor pemerintah Desa Gembongan, kantor pelayanan pembayaran PLN, dan

STUDIO PERENCANAAN DESAFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS BRAWIJAYA VI- 44

Page 45: Web viewSTUDIO PERENCANAAN DESA 2011. ... Dengan rincian puskesmas sebagai berikut:1 unit ... Hal tersebut menjadi potensi serta dapat menjadi pemanfaatan tata

STUDIO PERENCANAAN DESA 2011DESA GEMBONGAN KECAMATAN GEDEG

KABUPATEN MOJOKERTO

sarana keamanan. Sarana pemerintahan ini tidak tersebar merata di seluruh Desa

Gembongan, namun hanya tersebar di 2 dusun.

Tabel 6.22 Sarana Pemerintahan dan Pelayanan UmumNo. Sarana Jumlah Skala

pelayananDusun Kondisi

1. Kantor pemerintah Desa Gembongan

1

Desa Gembongan

Dusun Gembongan Lor

Bangunan permanen dengan luas . . . . yang terletak di Jalan utama desa yaitu Jalan Atmoprawiro. Lokasi kantor pemerintah desa ini strategis karena terletak di jalan utama dan di tengah permukiman sehingga dapat mengontrol kondisi Desa Gembongan

2. Loket pelayanan pembayaran PLN

1 Dusun Gembongan Kulon

Bangunan permanen dengan luas 9 m2

teletak di tengah permukiman warga Gembongan Kulon. Bangunan loket ini merupakan bagian dari rumah warga, bentuk rumah terbuka sehingga memudahkan konsumen untuk melakukan transaksi pembayaran.

3. Pos kamling 1

3

Dusun Mulyosari

RT 09 RW 03Jalan Atmoprawiro

Dusun Mulyosari

Gembongan Kulon

Bangunan permanen dengan luas 9 m2. Kondisi sarana keamanan tidak terawat dengan baik dan sudah tidak berfungsi sebagaimana mestinya.Potensi yang dapat dikembangkan adalah apabila ada perbaikan dan pemanfaatan kembali fungsi pos kamling maka akan menjadi sarana keamanan yang

STUDIO PERENCANAAN DESAFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS BRAWIJAYA VI- 45

Page 46: Web viewSTUDIO PERENCANAAN DESA 2011. ... Dengan rincian puskesmas sebagai berikut:1 unit ... Hal tersebut menjadi potensi serta dapat menjadi pemanfaatan tata

STUDIO PERENCANAAN DESA 2011DESA GEMBONGAN KECAMATAN GEDEG

KABUPATEN MOJOKERTO

No. Sarana Jumlah Skala pelayanan

Dusun Kondisi

mampu melayani 2 dusun yaitu Mulyosari dan Gembongan Kulon.

Sumber: Survei Primer (2011)

B. Sarana Pendidikan

Sarana pendidikan di Desa Gembongan terdiri dari TK, SD/MI, SMP, dan

tempat kursus. Sarana pendidikan ini tersebar hampir di setiap dusun.

Tabel 6.23 Sarana PendidikanNo. Sarana Jumlah Skala

pelayanan Dusun Kondisi

1. SMP Negeri 1 Gedeg

1

Kecamatan Gedeg

Dusun Mulyosari

Bangunan permanen dengan luas 5000 m2. Tempat kondusif untuk pembelajaran karena jauh dari jalan raya/sumber kebisingan. Permasalahannya akses jalan menuju sarana tersebut 50% berlubang di beberapa bagian.

2. SD Negeri I GembonganSD Negeri II Gembongan

2

Desa Gembongan

Dusun Mulyosari

Bangunan permanen dengan luas 6000 m2. Terletak di samping lahan pertanian, memiliki lapangan dan tempat parkir seluas 2475 m2. Pada jam-jam istirahat sekolah banyak pedagang kaki lima berjualan memenuhi depan gedung sekolah.

3. TK 1 Dusun Gembongan Kulon

Bangunan permanen dengan luas 400 m2. Tempat kondusif untuk belajar karena berada di tengah permukiman yang sepi. Permasalahannya adalah akses jalan aspal kecil selebar 1,5 meter.

4. Madrasah 1 Desa Dusun Bangunan permanen

STUDIO PERENCANAAN DESAFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS BRAWIJAYA VI- 46

Page 47: Web viewSTUDIO PERENCANAAN DESA 2011. ... Dengan rincian puskesmas sebagai berikut:1 unit ... Hal tersebut menjadi potensi serta dapat menjadi pemanfaatan tata

STUDIO PERENCANAAN DESA 2011DESA GEMBONGAN KECAMATAN GEDEG

KABUPATEN MOJOKERTO

No. Sarana Jumlah Skala pelayanan Dusun Kondisi

Ibtidaiyah Miftahul Ulum

Gembongan Gembongan Kulon

dengan luas 324 m2. Tempat kurang kondusif untuk pembelajaran karena berada di samping jalan utama yaitu Jalan Atmoprawiro. Permasalahannya tidak memiliki lahan parkir sehingga menggunakan parkir on street di rumah warga.

5. Kursus bahasa inggris IELS

1 Desa Gembongan

Dusun Gembongan Kulon

Merupakan usaha rumahan. Bangunan permanen dengan luas 20 m2.

Sumber: Survei Primer (2011)

C. Sarana Kesehatan

Sarana kesehatan di desa gembongan terdiri dari RS bersalin,dokter,dan

laboratorium.Sarana ini terdapat di sekitaran permukiman warga.

Tabel 6.24 Sarana KesehatanNo. Sarana Jumlah Skala

pelayanan Dusun Kondisi

1. RS persalinan 1

Kecamatan Gedeg

Dusun Gembongan kulon

Bangunan permanen dengan luas 260 m2. Tempat terletak pada sekitaran jalan utama desa gembongan.karena tempatnya yang strategis,maka pelayanan publiknya juga meluas.

2. Dokter ( praktek dr. Setia budi )

1

Desa Gembongan

Dusun Gembongan kulon

Bangunan permanen dengan luas 20 m2. Terletak di sekitaran jalan utama.cukup untuk melayani ruang lingkup warga desa gembongan.seperti halnya di desa,layanannya tidak sebaik dikota,dan jalanannya pun hanya jalan setapak,tetapi sangat membantu warga desa gembongan.

3. Laboratorium 1 Dusun Bangunan permanen

STUDIO PERENCANAAN DESAFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS BRAWIJAYA VI- 47

Page 48: Web viewSTUDIO PERENCANAAN DESA 2011. ... Dengan rincian puskesmas sebagai berikut:1 unit ... Hal tersebut menjadi potensi serta dapat menjadi pemanfaatan tata

STUDIO PERENCANAAN DESA 2011DESA GEMBONGAN KECAMATAN GEDEG

KABUPATEN MOJOKERTO

No. Sarana Jumlah Skala pelayanan Dusun Kondisi

desa gembongan Gembongan Kulon

dengan luas 16 m2. Tempat nya yang bersebelahan dengan praktek dokter,maka laboratorium ini sangat dibutuhkan.yang mana juga berfungsi untuk opotek.hanya saja akses jalannya yang hanya jalan setapak.keadaan fisik yang cukup menunjang dan strategis.

Sumber: Survei Primer (2011)

D. Sarana Peribadatan

Sarana peribadatan di desa gembongan terdiri dari Masjid,langgar,dan

mushollah.sarana ini tersebar keselurih wilayah desa gembongan.

Tabel 6.25 Sarana PeribadatanNo. Sarana Jumlah Skala

pelayananDusun Kondisi

1. Masjid besar Al - falah

1

Desa Gembongan

Dusun Gembongan Kulon

Bangunan permanen dengan luas 810 m2. Tempat kondusif untuk melaksanakan kegiatan beribadah.karena tempat yang sangat terpusat di desa.maka warga sekitar biasa melakukan beribadah di masjid al – falah.

2. Mushollah 2 Desa Gembongan

Dusun Mulyosari dan Dusun Gembongan wetan

Bangunan permanen dengan luas 360 m2.dengan letak yang ada di dua Dusun,maka masyarakat sekitar tidak mengalami kendala berarti dalam beribadah.hanya saja jalan yang banyak berlubang,sehingga sedikit mengganggu perjalanan ke mushollah.

3. Langgar 5 Dusun Gembongan Kulon,Gembongan wetan,dan Dusun

Bangunan permanen dengan luas rata – rata tiap langgar 70 m2.

STUDIO PERENCANAAN DESAFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS BRAWIJAYA VI- 48

Page 49: Web viewSTUDIO PERENCANAAN DESA 2011. ... Dengan rincian puskesmas sebagai berikut:1 unit ... Hal tersebut menjadi potensi serta dapat menjadi pemanfaatan tata

STUDIO PERENCANAAN DESA 2011DESA GEMBONGAN KECAMATAN GEDEG

KABUPATEN MOJOKERTO

Mulyosari. Tempat yang menyebar di seluruh desa,sehingga masyarakat mudah menuju tujuan.masalahnya adalah jalan yang tidak memadai,banyak lubang di jalan.sehingga mengganggu perjalanan masyarakat desa.

Sumber: Survei Primer (2011)

E. Sarana Olahraga

Sarana olahraga di desa gembongan terdiri dari Lapangan bola dan

Lapangan voly. Sarana ini terdapat di sudut – sudut desa.

Tabel 6.26 Sarana OlahragaNo. Sarana Jumlah Skala

pelayananDusun Kondisi

1. Lapangan Bola 1

Desa Gembongan

Dusun Mulyosari

Tanah seluas 2475 m2 yang terletak di sudut desa dan berdekatan dengan sekolah dasar,sarana ini tiap hari digunakan warga sekitar.

2. Lapangan voly 1

Desa Gembongan

Dusun Gembongan Wetan

Lapangan olahraga yang luasnya 300 m2. Tetapi sarana ini tidak digunakan lagi. Hanya digunakan untuk bermain anak – anak.karena tidak pernah digunakan,maka lapangan ini sangat tidak terawat.

Sumber: Survei Primer (2011)

F. Sarana Pemakaman

Sarana Pemakaman di Desa Gembongan cukup luas,sehingga memadai

untuk ukuran sekala desa.

Tabel 6.27 Sarana Pemakaman

STUDIO PERENCANAAN DESAFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS BRAWIJAYA VI- 49

Page 50: Web viewSTUDIO PERENCANAAN DESA 2011. ... Dengan rincian puskesmas sebagai berikut:1 unit ... Hal tersebut menjadi potensi serta dapat menjadi pemanfaatan tata

STUDIO PERENCANAAN DESA 2011DESA GEMBONGAN KECAMATAN GEDEG

KABUPATEN MOJOKERTO

No. Sarana Jumlah Skala pelayanan

Dusun Kondisi

1. Makam Mulyosari

1

Desa Gembongan

Dusun Mulyosari

Tanah yang luasnya 810 m2 dan terletak disudut desa.sehingga tidak mengganggu masyarakat sekitar.hanya saja kondisinya yang tidak terawat.

2. Makam Desa Gembongan Lor

1

Desa Gembongan

Dusun Gembongan lor

Tanah yang luasnya 4000 m 2 sangat luas dan terawat dengan baik.

Sumber: Survei Primer (2011)

G. Sarana Perdagangan dan Jasa

Sarana Perdagangan dan Jasa di Desa Gembongan terdiri dari Pertokoan dan

Usaha warga. Hampir di seluruh desa tersebar sarana ini.

Tabel 6.28 Sarana Perdagangan dan jasa

No. Sarana Jumlah Skala pelayanan

Dusun Kondisi

1. Toko

Toko

Toko

Toko

5

1

10

5

Dusun MulyosariDusun Gembongan LorDusun Gembongan KulonDusun Gembongan Wetan

Dusun Mulyosari

Dusun Gembongan Lor

Dusun Gembongan Kulon

Dusun Gembongan Wetan

Merupakan usaha rumah yang menyediakan kebutuhan rumah tangga. Bangunan permanen dengan luas 9 m2 - 20 m2.

2. Warung 2 Dusun Gembongan KulonDusun Gembongan Wetan

Dusun Gembongan Kulon

Dusun Gembongan Wetan

Bangunan warung yang non permanen (gerobak) yang berjualan pada malam hari saja

STUDIO PERENCANAAN DESAFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS BRAWIJAYA VI- 50

Page 51: Web viewSTUDIO PERENCANAAN DESA 2011. ... Dengan rincian puskesmas sebagai berikut:1 unit ... Hal tersebut menjadi potensi serta dapat menjadi pemanfaatan tata

STUDIO PERENCANAAN DESA 2011DESA GEMBONGAN KECAMATAN GEDEG

KABUPATEN MOJOKERTO

No. Sarana Jumlah Skala pelayanan

Dusun Kondisi

3. Bengkel 1

Desa Gembongan

Dusun Gembongan Lor

Merupakan usaha jasa rumahan, bangunan permanen.

4.Las karbit Dusun Gembongan

WetanMerupakan usaha rumahan. Bangunan permanen dengan luas 49 m2.

5.Fotocopy

1Desa Gembongan

Gembongan KulonMerupakan usaha rumahan. Bangunan permanen dengan luas 9 m2.

6. Koperasi Ar-Rahma

1 Gembongan Kulon Bangunan permanen dengan luas

Sumber: Survei Primer (2011)

G. Sarana Industri

Sarana industri di Desa Gembongan merupakan home industry yang

memproduksi alat rumah tangga. Sarana industri di Desa Gembongan mampu

memasarkan untuk Desa Gembongan sendiri sampai Kota Surabaya.

Tabel 6.29 Sarana IndustriNo. Sarana Jumlah Skala

pelayananDusun Kondisi

1. Home industry alat rumah tangga

1 Desa gembongan dan Kota Surabaya

Dusun Gembongan Kulon

Bangunan Permanen dengan luas 810 m2 . Akses jalan menuju sarana ini 30% berlubang. Industri ini tidak memiliki proses produksi yang rumit sehingga tidak menimbulkan limbah atau dampak lingkungan, kebisingan yang mengganggu kawasan permukiman.

Sumber: Survei Primer (2011)

3. Karakteristik Prasarana

STUDIO PERENCANAAN DESAFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS BRAWIJAYA VI- 51

Page 52: Web viewSTUDIO PERENCANAAN DESA 2011. ... Dengan rincian puskesmas sebagai berikut:1 unit ... Hal tersebut menjadi potensi serta dapat menjadi pemanfaatan tata

STUDIO PERENCANAAN DESA 2011DESA GEMBONGAN KECAMATAN GEDEG

KABUPATEN MOJOKERTO

A. Jaringan Jalan

Jaringan jalan di desa Gembongan sangat padu dan mudah diakses oleh

warga desa, di karenakan adanya jalan utama yang membentang ditengah

desa Gembongan.

Tabel 6.30 Jaringan JalanNo. Nama Jalan Klasifikasi Fungsi Kondisi1. Jalan masuk Dusun

Gembongan Kulon

Jalan lingkungan

Sebagai jalan akses masuk Gembongan Kulon

Paving block sepanjang 600 meter dengan lebar 2 meter, terawat dengan baik

2. Jalan Sukarsono Sebagai akses jalan RT 09 RW 03 Dusun Gembongan Kulon

Aspal sepanjang 625 meter dengan lebar 2,8 meter, 30% jalan berlubang.

3. Jalan Margitosan Sebagai akses jalan RT 09 RW 03 dan penghubung ke Jalan Noerhadi

Aspal sepanjang 450 meter dengan lebar 2,8 meter, 50% berlubang.

4. Jalan Margorukun Sebagai akses jalan RT 12 RW 04

Aspal sepanjang 325 meter dengan lebar 1,5 meter, kondisi jalan terawat baik.

5. Jalan Sekh Amari Sebagai akses jalan RT 08 RW 03

Aspal sepanjang 600 meter dengan lebar 3,5 meter, 20% berlubang.

6. Jalan Noerhadi Merupakan jalan penghubung dan perbatasan Dusun Mulyosari dengan Dusun Gembongan Kulon

Aspal sepanjang 450 meter dengan lebar 3,5 meter, kondisi jalan 20% berlubang.

7. Jalan Atmoprawiro Jalan lokal sekunder

Jalan utama Desa GembonganJalan pintas menuju Kota Lamongan

Aspal sepanjang 2,2 Km terawat dengan baik.

8. Jalan Secoprawiro Jalan lingkungan Jalan RT 03 RW 01 Aspal sepanjang 150 meter dengan lebar 3 meter. Kondisi jalan 10% berlubang

9. Jalan Parjel Jalan RT 20 RW 06 Jalan tanah sepanjang 350 meter dengan lebar 2 meter.

STUDIO PERENCANAAN DESAFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS BRAWIJAYA VI- 52

Page 53: Web viewSTUDIO PERENCANAAN DESA 2011. ... Dengan rincian puskesmas sebagai berikut:1 unit ... Hal tersebut menjadi potensi serta dapat menjadi pemanfaatan tata

STUDIO PERENCANAAN DESA 2011DESA GEMBONGAN KECAMATAN GEDEG

KABUPATEN MOJOKERTO

No. Nama Jalan Klasifikasi Fungsi KondisiKondisi jalan terawat baik.

10. Jalan Martorejo Jalan RT 14 RW 05 Aspal sepanjang 350 meter dengan lebar 3 meter. Kondisi jalan terawat baik.

11. Jalan Garbo

Jalan lingkungan

Jalan RT 28 RW 07 Aspal sepanjang 700 meter dengan lebar 3 meter. Kondisi jalan terawat baik.

12. Jalan Sarenga Jalan RT 35 RW 08 Aspal sepanjang 500 meter dengan lebar 2,5 meter. Kondisi jalan baik

13 Jalan Jaiz Jalan RT 35 RW 08 Paving block sepanjang 500 meter dengan lebar 2 meter. Kondisi jalan terawat baik

14. Jalan Temas Jalan RT 34 RW 08 Aspal sepanjang 250 meter dengan lebar 2 meter, kondisi jalan 30% berlubang

15. Jalan Drawi Jalan RT 33 RW 08 Aspal sepanjang 75 meter dengan lebar 2 meter. Kondisi jalan 10% berlubang.

Sumber: Survei Primer (2011)

B. Jaringan Air

Jaringan Air di desa Gembongan sistemnya termasuk sangat padu ,

jaringannya yang meluas dapat membantu masyarakat sekitar desa

gembongan.

Tabel 6.31 Jaringan AirNo. Prasarana Skala pelayanan Dusun Kondisi1. Tandon Hanya digunakan oleh

dusun LorDusun lor Kondisi yang baik dan

jaringan yang cukup baik,hal itu dikarenakan baru di bangun tahun 2007.

Sumber: Survei Primer (2011)

STUDIO PERENCANAAN DESAFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS BRAWIJAYA VI- 53

Page 54: Web viewSTUDIO PERENCANAAN DESA 2011. ... Dengan rincian puskesmas sebagai berikut:1 unit ... Hal tersebut menjadi potensi serta dapat menjadi pemanfaatan tata

STUDIO PERENCANAAN DESA 2011DESA GEMBONGAN KECAMATAN GEDEG

KABUPATEN MOJOKERTO

C. Jaringan Drainase

Jaringan Drainase yang Terdapat di desa Gembongan baik dan sistemnya

yang teratur. Sehingga tidak adanya masalah penguapan air.

Tabel 6.32 Jaringan Drainase

No. Prasarana Skala Pelayanan Dusun Kondisi1. Selokan Sekunder Desa Gembongan Dusun Mulyosari,

Gembongan Wetan, Gembongan Kulon,dan Gembongan Lor.

Kondisinya yang baik dan sangat terawat yang berada di sekitaran jalan Atmo Prawiro,karena bantarannya yang menggunakan semen dan kokoh.sangat baiknya strukturnya,maka tidak terdapat masalah yang berarti

2. Selokan Lingkungan Desa gembongan Dusun Mulyosari, Gembongan Wetan, Gembongan Kulon,dan Gembongan Lor.

Kondisi yang memadai dan rapih,teapi tidak terlalu merata di semua desa.ada selokan yang tidak terpakai karena adanya sumbatan.

Sumber: Survei Primer (2011)

D. Jaringan Listrik

Jaringan listrik di desa Gembongan sistemnya berjalan dengan baik,

karena hampir di setiap desa terdapat jaringan listrik depan rumah.

Tabel 6.33 Jaringan ListrikNo. Prasarana Jumlah Skala Pelayanan Dusun Kondisi

1. Tiang Listrik 120 Desa Gembongan Dusun Mulyosari, Gembongan wetan, Gembongan kulon, dan Gembongan Lor.

Jaringan Listrik yang di mana terdapat di setiap rumah , dan jaringannya pun sangat teratur dan sistemnyapun juga tertata rapi secara output kabel. dan tidak pernah adanya kendala atau masalah padam listrik.

Sumber: Survei Primer (2011)

E. Sanitasi dan Sampah

Sanitasi dan Sampah di desa Gembongan sangat baik, tetapi tidak pada

sampahnya yang tidak ada di setiap rumah.hanya ada di tempat – tempat

tertentu saja.sehingga masyarakat sulit untuk menggunakanya.

Tabel 6.34 Sanitasi dan Sampah

STUDIO PERENCANAAN DESAFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS BRAWIJAYA VI- 54

Page 55: Web viewSTUDIO PERENCANAAN DESA 2011. ... Dengan rincian puskesmas sebagai berikut:1 unit ... Hal tersebut menjadi potensi serta dapat menjadi pemanfaatan tata

STUDIO PERENCANAAN DESA 2011DESA GEMBONGAN KECAMATAN GEDEG

KABUPATEN MOJOKERTO

No. Prasarana Jumlah Skala Pelayanan Dusun Kondisi1. Tempat Sampah Desa Gembongan Dusun Mulyosari,

Gembongan wetan, Gembongan kulon,dan Gembongan Lor.

Sanitasi dan Sampah yang tersebar di sekitaran desa Gembongan cukup untuk sekala desa,tetapi seharusnya harus ada di setiap rumah waraga desa.

Sumber: Survei Primer (2011)

F. Jaringan komunikasi

Jaringan komunikasi di desa Gembongan yang sistemnya berjalan

dengan baik, karena jaringannya cukup meluas dan di gunakan

masyarakat desa gembongan.

Tabel 6.35 Jaringan KomunikasiNo. Prasarana Jumlah Skala

PelayananDusun Kondisi

1. Tiang Telepon 120 Desa Gembongan

Dusun Mulyosari,Gembongan wetan,Gembongan kulon, dan Gembongan Lor.

Jaringan telepon yang di mana terdapat di setiap rumah , dan jaringannya pun sangat teratur dan sistemnyapun juga tertata rapi secara output kabel.

Sumber: Survei Primer (2011)

G. Irigasi

Irigasi di desa Gembongan sangat teratur dan membantu pengairan

persawahan dan ladang di desa gembongan. Permasalahan yang kerap

ditemukan adalah ketika sumber irigasi Desa Gembongan yaitu DAM

Menturus bocor, sehingga menghambat pengairan ke sawah.

Tabel 6.36 IrigasiNo. Prasarana Jumlah Skala

PelayananDusun Kondisi

1. Selokan Irigasi - Desa Gembongan

Dusun Mulyosari,Gembongan wetan, dan Gembongan Kulon

Selokan Irigasi yang terdapat pada setiap sepanjang pinggiran persawahan dan ladang yang terdapat di desa gembongan.

Sumber: Survei Primer (2011)

6.3.3.3 Tak Terbangun

1. Perkebunan

STUDIO PERENCANAAN DESAFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS BRAWIJAYA VI- 55

Page 56: Web viewSTUDIO PERENCANAAN DESA 2011. ... Dengan rincian puskesmas sebagai berikut:1 unit ... Hal tersebut menjadi potensi serta dapat menjadi pemanfaatan tata

STUDIO PERENCANAAN DESA 2011DESA GEMBONGAN KECAMATAN GEDEG

KABUPATEN MOJOKERTO

Jenis tanaman yang pada umumnya ada di Desa Gembongan

merupakan Tebu, Jagung, dan Padi. Dari ketiga tanaman yang ada pada

sistem pertaniannya, ketiga tanaman tersebut memiliki masa tanam dan

panen yang berbeda sesuai dengan musim dan cuaca yang ada. Pada

kalender musim desa Gembongan, bulan Juni-Oktober merupakan musim

hujan, seedangkan bulan November-Maret merupakan musim kemarau,

dan bulan April-Mei merupakan musim pancaroba.Pada tanaman tebu,

musim panen terjadi pada bulan Juni saat musim kemarau.

a. Perkebunan Tebu

Tanaman tebu merupakan tanaman yang hanya dipanen setahun

sekali. Selanjutnya masa perawatan terjadi pada bulan Mei-Juni, dimana

pada bulan tersebut terjadi musim pancaroba. Untuk masa panennya, tebu

dipanen setiap bulan Juni, dimana masa panennya hanya setahun sekali.

Setelah masa panen tebu habis, maka lahan kosong yang ada akan digarap

kembali dan ditanami bibit untuk selanjutnya perawatan bibit. Tebu

merupakan satu-satunya hasil tanaman perkebunan yang hasil produksinya

langsung didistribusi dan diangkut ke Pabrik Gula dekat desa untuk diolah

menjadi gula pasir. Hal tersebut yang membuat para petani cenderung

untuk menanan tebu, selain keuntungan yang lebih besar, juga

distribusinya yang mudah dijangkau.

b. Perkebunan Jagung

Selain tebu, tanaman jagung juga termasuk tanaman yang cukup

menjadi prospek bagi para petani desa Gembongan. Jagung merupakan

jenis tanaman yang ditanam disaat musim kemarau dan dipanen setiap tiga

bulan setelah proses penanaman. Dalam pertaniannya sendiri, tanaman

jagung sering mengalami masalah, yaitu hama yang mengganggu tanaman

tersebut.

2. Sawah

6.3.4 Karakteristik Sosial Ekonomi

A. Kajian Mata Pencaharian

1. Struktur Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian

STUDIO PERENCANAAN DESAFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS BRAWIJAYA VI- 56

Page 57: Web viewSTUDIO PERENCANAAN DESA 2011. ... Dengan rincian puskesmas sebagai berikut:1 unit ... Hal tersebut menjadi potensi serta dapat menjadi pemanfaatan tata

STUDIO PERENCANAAN DESA 2011DESA GEMBONGAN KECAMATAN GEDEG

KABUPATEN MOJOKERTO

Penduduk Desa Gembongan memiliki berbagai jenis mata

pencaharian. Mata pencaharian yang menjadi mayoritas di Desa

Gembongan adalah dari bidang pertanian. Berikut merupakan tabel jumlah

penduduk Desa Gembongan berdasarkan jenis mata pencaharian.

Tabel 6.37 Komposisi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian Tahun 2010

No Jenis Pekerjaan Jumlah (jiwa)1. Petani 2232. Buruh tani 673. Pensiunan 374. PNS 895. Karyawan Swasta 2616. Wiraswasta 697. Lain-lain 382

Jumlah 1128Sumber : Monografi Desa Gembongan 2010

20%

6%

3%

8%23%

6%

34%

Komposisi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian Tahun 2010

Petani Buruh Tani PensiunanPNS Karyawan Swasta WiraswastaLain-lain

Gambar 6.15 Komposisi Penduduk Berdasarkan Mata PencaharianSumber : Data Kependudukan Desa Gembongan 2011

Pada tabel komposisi jumlah penduduk berdasarkan mata pencaharian,

terdapat 6 mata pencaharian yang menjadi sumber penghasilan penduduk Desa

Gembongan. Enam mata pencaharian tersebut ialah petani, buruh tani, pensiunan,

PNS, karyawan swasta dan wiraswasta.

Sektor yang menjadi mayoritas mata pencaharian penduduk Desa

Gembongan adalah sektor pertanian dengan jumlah penduduk sebesar 290 jiwa.

Mata pencaharian yang ada di sektor pertanian antara lain petani dan buruh tani.

Sebanyak 223 jiwa penduduk Desa Gembongan bekerja sebagai petani dan 67

jiwa bermata pencaharian sebagai buruh tani. Mata pencaharian lain yang banyak

digeluti oleh penduduk Desa Gembongan adalah sebagai karyawan swasta.

Sebagian besar penduduk Desa Gembongan berprofesi sebagai karyawan di

STUDIO PERENCANAAN DESAFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS BRAWIJAYA VI- 57

Page 58: Web viewSTUDIO PERENCANAAN DESA 2011. ... Dengan rincian puskesmas sebagai berikut:1 unit ... Hal tersebut menjadi potensi serta dapat menjadi pemanfaatan tata

STUDIO PERENCANAAN DESA 2011DESA GEMBONGAN KECAMATAN GEDEG

KABUPATEN MOJOKERTO

Pabrik Gula Gempol Kerep. Mata pencaharian penduduk Desa Gembongan tidak

semuanya menjadi mata pencaharian unggulan. Berikut ini merupakan tabel mata

pencaharian unggulan di Desa Gembongan.

Tabel 6.38 Tabel Kajian Mata Pencaharian Desa Gembongan

No Sumber Daya

Tenaga Kerja Pemasaran

Bahan Baku / Hasil

Bagaimana memulai MasalahL

(%)P

(%)1. Padi 55 45 Tidak sulit,

diambil oleh tengkulak langsung di rumah petani

Hasil baik, harga bibit padi Rp8.300/kg

Pengetahuan sendiri

Terhambatnya irigasi sehingga terjadi kekeringan pada sawah yang mengakibatkan gagal panen

2. Jagung 42 58 Tidak sulit, karena ada perjanjian sebelumnya dengan sebuah pabrik jagung yang akan membeli jagung tanaman petani

Dipasarkan melalui tengkulak

Bibit jagung dengan harga Rp1400-Rp2760/kg

Pengetahuan sendiri

Adanya hama tanaman ketika jagungberumur kira-kira 10 hari

3. Tebu 62,5 27,5 Tidak sulit, karena langsung dijual ke PG Gempok Kerep seharga

Bibit tebu didapat dari petani lain seharga Rp60.000/kw

Untuk bibit yang paling baik dibeli di pabrik gula dengan harga Rp70.000/kw

Arahan dari pabrik gula

Pembelian pupuk yang mengharuskan memakai kartu anggota sehingga pupuk kandang sulit diperoleh

4. Peternakan 100 0 Tidak sulit, karena langsung didatangi oleh pembeli

Peternak membeli kambing yang masih mengandung

Pengetahuan sendiri

Ketika musim tanam, peternak kesulitan dalam

STUDIO PERENCANAAN DESAFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS BRAWIJAYA VI- 58

Page 59: Web viewSTUDIO PERENCANAAN DESA 2011. ... Dengan rincian puskesmas sebagai berikut:1 unit ... Hal tersebut menjadi potensi serta dapat menjadi pemanfaatan tata

STUDIO PERENCANAAN DESA 2011DESA GEMBONGAN KECAMATAN GEDEG

KABUPATEN MOJOKERTO

No Sumber Daya

Tenaga Kerja Pemasaran

Bahan Baku / Hasil

Bagaimana memulai MasalahL

(%)P

(%)mencari rumput

5. Industri 20 80 Tidak sulit, karena langsung dikirim ke Surabaya untuk didistribusikan ke konsumen

Besi, karet, plastik dan stainless dari pabrik lain

Pengetahuan sendiri

Modal usaha yang dimiliki kurang

6. Pertukangan

100 0 Tidak sulit, karena langsung didatangi oleh konsumen

Bahan bakunya mudah didapatkan seperti angin, besi dan karbit

Pengetahuan sendiri

Modal usaha yang kurang

7. Rental Mobil

100 0 Tidak sulit, karena konsumen langsung mendatangi travel

Mobil dan pengendara

Pengetahuan sendiri

Modal usaha yang kurang

8. Pedagang 50 50 Tidak sulit, karena konsumen langsung mendatangi toko/ warung

Minuman dan makanan

Penegatahuan sendiri

Modal usaha yang kurang

Sumber : Hasil Survei Primer (2011)

2. Diagram Aktifitas

Diagram aktifitas pada Desa Gembongan Peternak lele, ABRI,

Peternak Sapi, Pegawai Pabrik, Jasa, Tukang, Pedagang Kaki Lima, Petani

Jagung, PNS, Peternak Kambing, Pengusaha, Petani, Pdeagang dan

Penjual Es

a. Peternak lele

1) Ayah

Ayah bangun dari tidur pada pukul 05.00 WIB. Setelah bangun tidur

ayah membantu ibu memasak sebentar hingga pukul 06.00 WIB dan

dilanjutkan memberi makan pada lele. Pada pukul 07.00 WIB ayah

sarapan pagi kemudian istirahat. Pada pukul 11.00 WIB ayah

memberi makan lele sebentar dan dilanjutkan istirahat kembali. Pada

STUDIO PERENCANAAN DESAFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS BRAWIJAYA VI- 59

Page 60: Web viewSTUDIO PERENCANAAN DESA 2011. ... Dengan rincian puskesmas sebagai berikut:1 unit ... Hal tersebut menjadi potensi serta dapat menjadi pemanfaatan tata

STUDIO PERENCANAAN DESA 2011DESA GEMBONGAN KECAMATAN GEDEG

KABUPATEN MOJOKERTO

pukul 16.00 WIB ayah makan sore kemudian istirahat. Ayah tidur

malan di pukul 21.00 WIB.

2) Ibu

Ibu bangun tidur di pagi hari ketika pukul 05.00 WIB. Setelah

bangun tidur ibu memasak untuk dimakan bersama ayah ketika

sarapan pagi pada pukul 07.00 WIB. Setelah istirahat ibu memasak

pada pukul 12.00 WIB dilanjutkan makan sore hingga pukul 17.00

WIB. Ibu tidur pada pukul 21.00 WIB.

Gambar 6.16 Diagram Aktivitas Peternak LeleSumber: Hasil Survei Primer (2011)

b. ABRI

a. Ayah

Ayah bangun pada pukul 05.00 WIB. Setelah bangun ayah langusng

sholat dan makan sarapan. Pada pukul 06.00 WIB ayah berangkat kerja

dan pulang pada pukul 15.00 WIB. Setelah itu ayah beternak hingga

pukul 18.00 WIB. Setelah itu ayah melakukan kegiatan di rumah hingga

pukul 22.00 WIB.

b. Ibu

STUDIO PERENCANAAN DESAFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS BRAWIJAYA VI- 60

Page 61: Web viewSTUDIO PERENCANAAN DESA 2011. ... Dengan rincian puskesmas sebagai berikut:1 unit ... Hal tersebut menjadi potensi serta dapat menjadi pemanfaatan tata

STUDIO PERENCANAAN DESA 2011DESA GEMBONGAN KECAMATAN GEDEG

KABUPATEN MOJOKERTO

Ibu bangun tidur di pukul 04.00 WIB dan langsung masak hingga pukul

05.00 WIB. Setelah itu ibu membersihkan rumah dan dilanjutkan

mengawasi anak-anak ke sekolah hingga pukul 12.00 WIB. Setelah itu

ibu tidur siang hingga pukul 15.00 WIB. Ibu melakukan kegiatan di

dalam rumah hingga pukul 22.00 WIB dan dilanjutkan tidur malam.

c. Anak

Pada pukul 05.00 WIB anak bangun langsung sholat dan makan. Pukul

06.00 WIB anak berangkat sekolah hingga pukul 14.00 WIB. Setelah itu

mereka melakukan kegiatan di rumah hingga pukul 17.00 WIB. Anak

belajar pada pukul 17.00 WIB hingga pukul 20.00 WIB dan langsung

tidur malam.

Gambar 6.17 Diagram Aktivitas ABRISumber: Hasil Survei Primer 2011

c. Peternak Sapi

1) Ayah

Ayah bangun pada pukul 05.00 WIB dan dilanjutkan dengan aktivitas

pagi. Pada pukul 07.00 WIB ayah memasukkan sapi ke kandang dan

memberi makan pada sapi hingga pukul 11.00 WIB. Ayah memandikan

sapi hingga pukul 12.00 WIB, setelah itu makan siang dan dilanjutkan

istirahat. Ayah mandi pada pukul 15.00 WIB dan mengambil rumput di

STUDIO PERENCANAAN DESAFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS BRAWIJAYA VI- 61

Page 62: Web viewSTUDIO PERENCANAAN DESA 2011. ... Dengan rincian puskesmas sebagai berikut:1 unit ... Hal tersebut menjadi potensi serta dapat menjadi pemanfaatan tata

STUDIO PERENCANAAN DESA 2011DESA GEMBONGAN KECAMATAN GEDEG

KABUPATEN MOJOKERTO

pukul 16.00 WIB. Ayah mengurus sapi hingga pukul 20.00 WIB. Ayah

makan malam dan setelah itu tidur malam pada pukul 21.00 WIB.

2) Ibu

Ibu bangun pada pukul 05.00 WIB dan dilanjutkan melakukan aktivitas

pagi. Ibu melakukan aktivitas sebagai ibu rumah tangga pada pukul 06.00

WIB hingga pukul 12.00 WIB. Setelah itu ibu makan siang dan istirahat

hingga pukul 15.00 WIB. Ibu mandi sore hingga pukul 16.00 WIB setelah

itu ibu mengerjakan perkerjaan rumah tangga hingga pukul 20.00 WIB.

Sebelum tidur malam ibu makan malam pada pukul 20.00 WIB dan tidur

malam pada pukul 21.00 WIB.

3) Anak

Anak bangun pada pukul 05.00 WIB dan melakukan persiapan untuk

berangkat sekolah hingga pukul 07.00 WIB. Anak pulang sekolah pada

pukul 14.00 WIB kemudian makan dan istirahat hingga pukul 15.30 WIB.

Anak mengambil rumput hingga pukul 17.00 WIB. Setelah itu anak

mandi dan belajar hingga pukul 20.00 WIB. Sebelum tidur malam anak

makan bersama keluarga hingga pukul 21.00 WIB.

Gambar 6.18 Diagram Aktivitas Peternak SapiSumber: Hasil Survei Primer 2011

d. Pegawai pabrik

STUDIO PERENCANAAN DESAFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS BRAWIJAYA VI- 62

Page 63: Web viewSTUDIO PERENCANAAN DESA 2011. ... Dengan rincian puskesmas sebagai berikut:1 unit ... Hal tersebut menjadi potensi serta dapat menjadi pemanfaatan tata

STUDIO PERENCANAAN DESA 2011DESA GEMBONGAN KECAMATAN GEDEG

KABUPATEN MOJOKERTO

1) Ayah

Pada pukul 05.00 WIB langsung melakukan persiapan untuk kerja. Pada

pukul 06.00 WIB ayah berangkat bekerja hingga pukul 14.00 WIB.

Setelah sampai di rumah ayah tidur siang hingga pukul 16.00 WIB dan

bersantai dan melakukan aktivitas di dalam rumah hingga pukul 21.00

WIB.

2) Ibu

Ibu bangun tidur pukul 05.00 WIB untuk memasak di pagi hari. Setelah

itu ibu membersihkan rumah higga pukul 08.00 WIB. Pukul 08.00 WIB

ibu memasak hingga pukul 11.00 WIB dan setelah itu ibu melakukan

aktivitas sehari-hari. Pada pukul 12.00 WIB ibu tidur siang hingga pukul

15.00 WIB. Kemudian ibu bersih-bersih rumah hingga pukul 16.00 WIB

dan bersantai hingga pukul 21.00 WIB.

3) Anak

Anak bangun tidur pagi di pukul 06.00 WIB. Setelah itu anak bermain

hingga pukul 12.00 WIB dan melakukan tidur siang hingga pukul 15.00

WIB. Kemudian anak bersantai hingga pukul 20.00 WIB.

Gambar 6.19 Diagram Aktivitas Pegawai PabrikSumber: Hasil Survei Primer 2011

e. Jasa

STUDIO PERENCANAAN DESAFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS BRAWIJAYA VI- 63

Page 64: Web viewSTUDIO PERENCANAAN DESA 2011. ... Dengan rincian puskesmas sebagai berikut:1 unit ... Hal tersebut menjadi potensi serta dapat menjadi pemanfaatan tata

STUDIO PERENCANAAN DESA 2011DESA GEMBONGAN KECAMATAN GEDEG

KABUPATEN MOJOKERTO

1) Ayah

Ayah bangun pada pukul 04.00 WIB untuk sholat. Pada pukul 06.00 WIB

ayah mencuci mobil dan sarapan di pagi hari hingga pukul 08.00 WIB.

Ayah bekerja hingga pukul 12.00 WIB setelah itu melakukan istirahat

sejenak. Kemudian ayah kembali bekerja kembali hingga pukul 16.00

WIB. Ayah sholat dan istirahat hingga pukul 19.00 WIB dan kembali

bekerja hingga pukul 23.00 WIB.

2) Ibu

Ibu bangun tidur pada pukul 04.00 WIB untuk melakukan sholat. Pada

pukul 06.00 WIB ibu memasak untuk sarapan bersama keluarga pada

pukul 07.00 WIB. Kemudian ibu bekerja hingga pukul 12.00 WIB dan

istirahat hingga pukul 13.00 WIB. Setelah itu ibu kembali bekerja hingga

pukul 16.00 WIB. Ibu beristirahat hingga pukul 19.00 WIB dan menonton

TV hingga pukul 22.00 WIB.

3) Anak

Anak bangun tidur di pukul 04.30 WIB. Setelah sholat anak makan

bersama keluarga pada pukul 07.00 WIB dan dilanjutkan untuk berangkat

ke sekolah hingga pukul 12.00 WIB untuk beristirahat. Setelah itu anak

kembali lagi sekolah hingga pukul 15.00 WIB. Anak istirahat dan

menonton TV hingga pukul 21.00 WIB.

STUDIO PERENCANAAN DESAFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS BRAWIJAYA VI- 64

Page 65: Web viewSTUDIO PERENCANAAN DESA 2011. ... Dengan rincian puskesmas sebagai berikut:1 unit ... Hal tersebut menjadi potensi serta dapat menjadi pemanfaatan tata

STUDIO PERENCANAAN DESA 2011DESA GEMBONGAN KECAMATAN GEDEG

KABUPATEN MOJOKERTO

Gambar 6. 17 Diagram Aktivitas JasaSumber: Hasil Survei Primer (2011)

f. Tukang

1) Ayah

Ayah bangun tidur pagi pada pukul 05.00 WIB, setelah itu olahraga

bersepeda hingga pukul 08.00 WIB. Ayah bersarapan pagi hingga pukul

09.00 WIB dan langsung berangkat untuk bekerja. Pukul 11.30 WIB ayah

pulang dari kerja untuk istirahat sejenak hingga pukul 13.00 WIB dan

kembali bekerja hingga pukul 17.00 WIB. Setelah pulang bekerja ayah

membersihkan rumah hingga pukul 18.00 WIB dan bersantai di rumah

hingga pukul 22.00 WIB.

2) Ibu

Ibu bangun tidur pada pukul 05.00 WIB untuk memasak hingga pukul

08.00 WIB. Setelah sarapan pagi hingga pukul 10.00 WIB ibu

membersihkan rumah. Ibu bersantai sejenak hingga pukul 12.00 WIB. Ibu

tidur siang hingga pukul 15.00 WIB kemudian memasak hingga pukul

16.00 WIB. Setelah itu ibu bersantai dan tidur pada pukul 22.00 WIB.

3) Anak

STUDIO PERENCANAAN DESAFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS BRAWIJAYA VI- 65

Page 66: Web viewSTUDIO PERENCANAAN DESA 2011. ... Dengan rincian puskesmas sebagai berikut:1 unit ... Hal tersebut menjadi potensi serta dapat menjadi pemanfaatan tata

STUDIO PERENCANAAN DESA 2011DESA GEMBONGAN KECAMATAN GEDEG

KABUPATEN MOJOKERTO

Anak bangun pada pukul 08.00 WIB untuk sarapan setelah itu beristirahat

hingga pukul 13.00 WIB. Anak bekerja hingga pukul 17.00 WIB

kemudian bersantai hingga pukul 23.00 WIB.

Gambar 6. 18 Diagram Aktivitas Tukang

Sumber: Hasil Survei Primer 2011

g. Pedagang kaki lima

1) Ayah

Ayah bangun ketika pukul 16.00 WIB. Kemudian ayah berbelanja hingga

pukul 08.00 WIB. Setelah itu ayah bersantai untuk menjaga rumah hingga

pukul 12.00 WIB. Kemudian ayah tidur siang hingga pukul 15.00 WIB.

Ayah mempersiapkan pekerjaannya hingga pukul 16.00 WIB dan bekerja

hingga pukul 02.00 WIB. Ayah bersih-bersih hingga pukul 03.00 WIB

kemudian tidur malam.

2) Ibu

Ibu bangun pada pukul 06.00 WIB untuk memasak. Pada pukul 07.00

WIB ibu membersihkan rumah hingga pukul 09.00 WIB dan kemudian

memasak hingga pukul 10.00 WIB. Ibu membersihkan rumah hingga

pukul 11.00 WIB kemudian tidur siang hingga pukul 16.00 WIB. Ibu

bekerja hingga pukul 00.00 WIB dan pulang untuk tidur.

3) Anak

STUDIO PERENCANAAN DESAFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS BRAWIJAYA VI- 66

Page 67: Web viewSTUDIO PERENCANAAN DESA 2011. ... Dengan rincian puskesmas sebagai berikut:1 unit ... Hal tersebut menjadi potensi serta dapat menjadi pemanfaatan tata

STUDIO PERENCANAAN DESA 2011DESA GEMBONGAN KECAMATAN GEDEG

KABUPATEN MOJOKERTO

Pada pukul 06.00 Wib anak bangun untuk sekolah hingga pukul 09.00

WIB. Kemudian anak bermain hingga pukul 14.00 WIB dan tidur siang

hingga pukul 17.00 WIB. Kemudian anak bermain hingga pukul 21.00

WIB dan kemudian tidur malam.

Gambar 6. 19 Diagram Aktivitas Pedagang Kaki LimaSumber: Hasil Survei Primer 2011

h. Petani jagung

a. Ayah

Ayah bangun pada pukul 04.00 WIB dan berangkat ke sawah pada pukul

07.00 WIB. Pada pukul 11.00 WIB ayah beristirahat hingga pukul 12.00

WIB dan kembali ke sawah hingga pukul 15.00 WIB. Keemudian ayah

mandi hingga pukul 17.00 WIB dan bersantai hingga pukul 20.00 WIB.

b. Ibu

Ibu bangun pada pukul 04.00 WIB dan memasak pada pukul 06.00 WIB

hingga pukul 07.00 WIB. Kemudian ibu mandi hingga pukul 08.00 WIB.

Kemudian ibu menjaga dan membersihkan rumah hingga pukul 17.00

WIBkemudian bersantai hingga pukul 20.00 WIB.

c. Anak

Anak bangun pada pukul 04.00 WIB kemudian pergi ke sawah pada

pukul 07.00 WIB. Pada pukul 11.00 WIB anak beristirahat hingga pukul

STUDIO PERENCANAAN DESAFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS BRAWIJAYA VI- 67

Page 68: Web viewSTUDIO PERENCANAAN DESA 2011. ... Dengan rincian puskesmas sebagai berikut:1 unit ... Hal tersebut menjadi potensi serta dapat menjadi pemanfaatan tata

STUDIO PERENCANAAN DESA 2011DESA GEMBONGAN KECAMATAN GEDEG

KABUPATEN MOJOKERTO

12.00 WIB dan kembali lagi ke sawah hingga pukul 15.30 WIB.

Kemudian mandi dan bersantai hingga pukul 20.00 WIB.

Gambar 6. 20 Diagram Aktivitas Petani JagungSumber: Hasil Survei Primer 2011

i. PNS

1) Ayah

Ayah bangun pada pukul 04.30 WIB untuk sholat dan melakukan

persiapan bekerja hingga pukul 07.00 WIB. Ayah bekerja di Kecamatan

hingga pukul 09.00 WIB dan kemudian bekerja di balai desa hingga pukul

13.00 WIB. Ayah melakukan istirahat, sholat dan makan hingga pukul

14.00 WIB dan kemudian tidur siang hingga pukul 16.00 WIB. Kemudian

ayah sholat dan bersantai hingga pukul 24.00 WIB dan kemudian tidur

malam.

2) Ibu

Ibu bangun pada pukl 04.00 WIB untuk memasak hingga pukul 06.00

WIB. Kemudian membersihkan rumah hingga pukul 07.00 WIB dan

menjaga toko hingga pukul 13.00 WIB. Ibu tidur siang hingga pukul

15.30 WIB dan kembali menjaga toko hingga pukul 22.00 WIB.

3) Anak

STUDIO PERENCANAAN DESAFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS BRAWIJAYA VI- 68

Page 69: Web viewSTUDIO PERENCANAAN DESA 2011. ... Dengan rincian puskesmas sebagai berikut:1 unit ... Hal tersebut menjadi potensi serta dapat menjadi pemanfaatan tata

STUDIO PERENCANAAN DESA 2011DESA GEMBONGAN KECAMATAN GEDEG

KABUPATEN MOJOKERTO

Anak bangun pukul 04.00 WIBuntuk persiapan kerja dan berangkat kerja

hingga pukul 17.00 WIB. Jika bekerja lembur anak pulang pada pukul

20.00 WIB hingga pukul 22.00 WIB.

Gambar 6.21 Diagram Aktivitas PNSSumber: Hasil Survei Primer 2011

j. Peternak kambing

1) Ayah

Ayah bangun pada pukul 04.30 WIB kemudian membersihkan rumahnya

hingga pukul 06.00 WIB. Kemudian ayah membersihkan kandang hingga

pukul 07.00 WIB kemudian bekerja hingga pukul 11.00 WIB dan

beristirahat hingga pukul 13.00 WIB. Ayah kembali bekerja hingga pukul

17.00 WIB kemudian bersantai hingga pukul 21.00 WIB.

2) Ibu

Ibu bangun pada pukul 03.00 WIB Kemudian memasak hingga pukul

06.00 WIB. Ibu mencuci hingga pukul 07.00 WIB kemudian bersantai

hingga pukul 10.00 WIB. Ibu bekerja membuat jamu hingga pukul 13.00

WIB kemudian tidur siang hingga pukul 16.00 WIB kemudian bersantai

hingga pukul 18.00 WIB. Ibu melanjutkan pekerjaannya membungkus

jamu hingga pukul 20.00 WIB.

3) Anak

STUDIO PERENCANAAN DESAFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS BRAWIJAYA VI- 69

Page 70: Web viewSTUDIO PERENCANAAN DESA 2011. ... Dengan rincian puskesmas sebagai berikut:1 unit ... Hal tersebut menjadi potensi serta dapat menjadi pemanfaatan tata

STUDIO PERENCANAAN DESA 2011DESA GEMBONGAN KECAMATAN GEDEG

KABUPATEN MOJOKERTO

Anak bangun pada pukul 05.00 WIB kemudian belajar hingga pukul

07.00 WIB. Anak mencuci dan bersantai hingga pukul 10.00 WIB

kemudian tidur siang hingga pukul 11.00 WIB. Anak mempersiapkan

sekolah hingga pukul 12.00 WIB kemudian sekolah hingga oukul 17.00

WIB. Anak mengaji hingga pukul 19.00 WIB lalu bersantai hingga pukul

21.00 WIB.

Gambar 6.22 Diagram Aktivitas Peternak KembingSumber: Hasil Survei Primer 2011

k. Pengusaha1) Ayah

Ayah bangun pada pukul 05.00 WIB. Kegiatan ayah setiap hari adalah

mengecek usahanya hingga pukul 22.00 WIB.

2) Ibu

Ibu bangun pada pukul 04.00 WIB kemudian memasak hingga pukul

06.00 WIB. Kemudian ibu mengecek usaha hingga pukul 12.00 WIB dan

beristirahat hingga pukul 16.00 WIB. Ibu bersantai hingga pukul 22.00

WIB.

3) Anak

STUDIO PERENCANAAN DESAFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS BRAWIJAYA VI- 70

Page 71: Web viewSTUDIO PERENCANAAN DESA 2011. ... Dengan rincian puskesmas sebagai berikut:1 unit ... Hal tersebut menjadi potensi serta dapat menjadi pemanfaatan tata

STUDIO PERENCANAAN DESA 2011DESA GEMBONGAN KECAMATAN GEDEG

KABUPATEN MOJOKERTO

Anak bangun pukul 05.00 WIB dan makan hingga pukul 07.00 WIB.

Kemudian bekerja hingga pukul 14.00 WIB dan tidur siang hingga pukul

16.00 WIB. Anak bersantai hingga pukul 22.00 WIB.

Gambar 6.23 Diagram Aktivitas PengusahaSumber: Hasil Survei Primer 2011

l. Pedagang (warung)

1) Ayah

Ayah bangun tidur pada pukul 10.00 WIB dan pada pukul 11.00 WIB ke

pasar hingga pukul 12.00 WIB. Kemudian ayah menjaga warung hingga

pukul 00.00 WIB.

2) Ibu

Ibu bangun tidur pukul 05.00 WIB dan pada pukul 06.00 WIB menjaga

warung hingga pukul 08.00 WIB. Ibu memasak hingga pukul 10.00 WIB

kemudian menjaga warung hingga pukul 20.00 WIB.

3) Anak

Anak bangun pada pukul 05.00 WIB, kemudian berangkat sekolah pada

pukul 06.00 WIB hingga pukul 13.00 WIB. Anak belajar kelompok

hingga pukul 16.00 WIB kemudian bersantai hingga pukul 19.00 WIB.

Anak belajar hingga pukul 21.00 WIB kemudian tidur malam.

STUDIO PERENCANAAN DESAFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS BRAWIJAYA VI- 71

Page 72: Web viewSTUDIO PERENCANAAN DESA 2011. ... Dengan rincian puskesmas sebagai berikut:1 unit ... Hal tersebut menjadi potensi serta dapat menjadi pemanfaatan tata

STUDIO PERENCANAAN DESA 2011DESA GEMBONGAN KECAMATAN GEDEG

KABUPATEN MOJOKERTO

Gambar 6.24 Diagram Aktivitas Peternak LeleSumber: Hasil Survei Primer 2011

m. Penjual es

1) Ayah

Ayah bangun pada pukul 05.00 WIB kemudian membersihkan rumah

hingga pukul 06.00 WIB. Ayah bersiap kerja hingga pukul 08.00 WIB

kemudian pulang dari kerja pada pukul 22.00 WIB. Ayah membersihkan

rumah hingga pukul 23.00 WIB kemudian ayah tidur malam.

2) Ibu

Ibu bangun tidur pukul 05.00 WIB, kemudian memasak hingga pukul

09.00 WIB. Ibu bekerja hingga pukul 22.00 WIB, lalu ibu membersihkan

rumah hingga pukul 23.00 WIB.

3) Anak

Anak bangun pukul 06.00 WIB kemudian bermain hingga pukul 12.00

WIB. Anak tidur siang hingga pukul 15.00 WIB, lalu bersantai hingga

pukul 20.00 WIB.

STUDIO PERENCANAAN DESAFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS BRAWIJAYA VI- 72

Page 73: Web viewSTUDIO PERENCANAAN DESA 2011. ... Dengan rincian puskesmas sebagai berikut:1 unit ... Hal tersebut menjadi potensi serta dapat menjadi pemanfaatan tata

STUDIO PERENCANAAN DESA 2011DESA GEMBONGAN KECAMATAN GEDEG

KABUPATEN MOJOKERTO

Gambar 6.25 Diagram Aktivitas Penjual EsSumber: Hasil Survei Primer 2011

B. Usaha Tani

a. Hasil Produksi Persektor

Desa Gembongan memiliki beberapa sektor yang menunjang kegiatan

perekonomian desa seperti peternakan dan pertanian.

A. Pertanian

Pertanian merupakan hasil sektor terbesar untuk perekonomian desa di

Desa Gembongan. Sebesar 2,082 Ha luas lahan yang digunakan untuk lahan

pertanian di Desa Gembongan. Terdapat beberapa hasil produksi yang ada di

desa Gembongan seperti padi, jagung dan tebu. Berdasarkan hasil survey

primer, dapat diketahui mengenai hasil penjualan dan hasil pertanian melalui

tabel 6.21 berikut ini:

Tabel 6.39 Hasil Produksi Sektor Pertanian Per Tahun Desa Gembongan 2011

No Jenis Produk

Hasil Produksi Harga Penjualan (Per

Satuan)

Hasil Pendapatan Sektor (Per

Tahun)

Luas Lahan

Hasil Produksi Per Ha

Total Produksi

1. Padi 450 m2 700 kg/petak 280.000 kg Rp 400.000/kw Rp 4.584.0002. Jagung 370 m2 2278 kg 842.860 kg Rp 10.000/ sak Rp 2.487.2803. Tebu 20.000 m2 100.000 kg 2.000.000 kg 32.000/kw Rp 8.000.000

STUDIO PERENCANAAN DESAFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS BRAWIJAYA VI- 73

Page 74: Web viewSTUDIO PERENCANAAN DESA 2011. ... Dengan rincian puskesmas sebagai berikut:1 unit ... Hal tersebut menjadi potensi serta dapat menjadi pemanfaatan tata

STUDIO PERENCANAAN DESA 2011DESA GEMBONGAN KECAMATAN GEDEG

KABUPATEN MOJOKERTO

Sumber : Survey Primer (2011)

Biaya produksi pertanian dikeluarkan untuk pembelian pupuk, pembelian

bibit penyewaan peralatan bajak serta pembayaran buruh tani. Bibit didapatkan

petani dari petani lain atau dari toko maupun pabrik bibit. Untuk peralatan

pertanian pihak Desa Gembongan memiliki alat bajak untuk sawah yang

disewakan khusus untuk para petani desa. Sedangkan pupuk para petani

mendapatkan pupuk dari dinas pertanian.

Tabel 6.40 Biaya Produksi Sektor Pertanian Desa Gembongan 2011

No Jenis Pengeluaran Biaya

1. Buruh tani Rp 20.000/orang

2. Pupuk Rp 60.000/sak

3. Bibit tebu Rp 60.000/kw

4. Bibit jagung Rp 17.500/kg

5. Bibit padi Rp 8.300/kg

Sumber : Survey Primer (2011)

Pertanian di Desa Gembongan ditanam secara bergiliran. Seperti pada

penanaman padi yang ditanam ketika musim panas. Kemudian disaat musim

hujan tiba lahan yang sebelumnya ditanami padi akan diganti dengan tanaman

jagung. Sedangkan untuk tanaman padi masa produksinya adalah selama 1

tahun.

Untuk penjualan hasil produksi pertanian, akan dipasarkan oleh

tengkulak yang mengambil hasil produksi pertanian di rumah para petani.

Selain itu hasil produksi yang dihasilkan oleh petani dibeli oleh pabrik yang

melakukan perjanjian terlebih dahulu.

B. Peternakan

Peternakan merupakan salah satu sektor perekonomian di Desa

Gembongan. Terdapat beberapa hasil peternakan yang utama di Desa

Gembongan, diantaranya yaitu sapi, lele dan kambing. Berdasarkan hasil survey

primer diketahui mengenai hasil penjualan dari hasil peternakan tersebut yang

dijelaskan dalam Tabel 4.23 berikut ini.

Tabel 6.41 Hasil Penjualan Dari Hasil Peternakan Desa Gembongan Tahun 2011

No Hasil Peternakan Harga Penjualan

1. Kambing Rp 400.000,00 /ekor

STUDIO PERENCANAAN DESAFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS BRAWIJAYA VI- 74

Page 75: Web viewSTUDIO PERENCANAAN DESA 2011. ... Dengan rincian puskesmas sebagai berikut:1 unit ... Hal tersebut menjadi potensi serta dapat menjadi pemanfaatan tata

STUDIO PERENCANAAN DESA 2011DESA GEMBONGAN KECAMATAN GEDEG

KABUPATEN MOJOKERTO

2. Lele Rp 9.700,00/kg

3. Sapi Rp 5.000.000,00/ ekor

Sumber : Hasil Survey Primer (2011)

Hasil produksi kambing tidak dijual ke pasar oleh peternak. Para pembeli

langsung mendatangi peternak kambing untuk membeli kambing. Hasil produksi

lele dijual kepada tengkulak untuk dipasarkan kepada konsumen, atau konsumen

bisa mendatangi langsung kepada peternak. Untuk peternak sapi tidak menjual

hasil produksinya, peternak hanya mengembangkan sapi-sapi yang ada.

c. Sketsa Kebun

Gambar 6. 26 Sketsa Kebun Tebu

Sumber: Survei Primer (2011)

Jenis sketsa kebun yang ada di Desa Gembongan adalah sketsa kebun

lahan tebu, jagung dan padi. Gambar diatas adalah sketsa kebun tebu di Desa

Gembongan. Jarak tanam antar tebu adalah 1m x 1m. Sumber irigasi lahan tebu

adalah berasal dari DAM Menturus yang langsung dialirkan menuju lahan

pertanian warga melalui saluran irigasi buatan.

STUDIO PERENCANAAN DESAFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS BRAWIJAYA VI- 75

Page 76: Web viewSTUDIO PERENCANAAN DESA 2011. ... Dengan rincian puskesmas sebagai berikut:1 unit ... Hal tersebut menjadi potensi serta dapat menjadi pemanfaatan tata

STUDIO PERENCANAAN DESA 2011DESA GEMBONGAN KECAMATAN GEDEG

KABUPATEN MOJOKERTO

Gambar 6.27 Sketsa Kebun PadiSumber: Survei Primer (2011)

Pada gambar diatas merupakan sketsa kebun dari lahan padi. Jarak tanam

antar tanaman padi adalah 0,7m x 0,7 m. Saluran irigasi yang menuju sawah

merupakan saluran irigasi buatan yang bersumber dari DAM Menturus. Cara

penanaman padi masih menggunakan cara penanaman tradisional.

Gambar 6.28 Sketsa Kebun JagungSumber: Survei Primer (2011)

Sketsa kebun di atas merupakan sketsa kebun lahan jagung di Desa

Gembongan. Jarak tanam antar tanaman adalah 0,8m x 0,8m. Sistem irigasi lahan

jagung sama dengan lahan yang lain yaitu berasal dari DAM Menturus dan

dialirkan melalui saluran irigasi buatan. Cara penanaman jagung di Desa

Gembongan masih menggunakan cara tanam tradisional.

STUDIO PERENCANAAN DESAFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS BRAWIJAYA VI- 76

Page 77: Web viewSTUDIO PERENCANAAN DESA 2011. ... Dengan rincian puskesmas sebagai berikut:1 unit ... Hal tersebut menjadi potensi serta dapat menjadi pemanfaatan tata

STUDIO PERENCANAAN DESA 2011DESA GEMBONGAN KECAMATAN GEDEG

KABUPATEN MOJOKERTO

d. Kalender Musim

Tabel 6.42 Kalender MusimJenis Bulan

Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember

Musim      

          

 

 

Jagung Masa Istirahat Masa Istirahat Masa Istirahat

Masa Istirahat

Masa Istirahat

Masa Istirahat Persiapan Lahan,

Penanaman, Pemupukan

Perawatan Panen, Penjualan

Masa Istirahat

Masa Istirahat Masa Istirahat

Potensi : penanaman dilakukan pada musim kemarau, ketika tanaman padi sedang mengalami musim istirahat, alih fungsi irigasi dapat dilakukan pada tanaman jagung, sebagai tanaman peralihan ketika musim kemarau panjang.Masalah : hanya mengandalkan air sungai dan air limbah pabrik sebagai sumber irigasi ladang.

Padi Perawatan Panen, penjualan

Masa Istirahat

Persiapan Lahan ,

Penanaman, Pemupukan

I

Pemupukan II

Perawatan Panen, penjualan

Masa Istirahat Masa Istirahat

Masa Istirahat

Persiapan Lahan , Penanaman, Pemupukan I

Pemupukan II

Masalah : Panen dilakukan pada musim hujan, kondisi dari tanaman basah, sulit diadakan pengeringan sehingga hasil produksi kurang baik

Potensi : Persiapan lahan pada masa istirahat ladang jagung dan perawatan pada ladang tebu sehingga irigasi dari sungai dan air limbah pabrik dapat dialirkan ke ladang padi.Masalah: Pada musin perawatan dan panen mulai memasuki musim kemarau, sehingga hasil produksi berkurang.

Potensi : Persiapan lahan pada masa istirahat ladang jagung dan perawatan pada ladang tebu sehingga irigasi dari sungai dan air limbah pabrik dapat dialirkan ke ladang padi.

STUDIO PERENCANAAN DESAFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS BRAWIJAYA VI- 77

Page 78: Web viewSTUDIO PERENCANAAN DESA 2011. ... Dengan rincian puskesmas sebagai berikut:1 unit ... Hal tersebut menjadi potensi serta dapat menjadi pemanfaatan tata

STUDIO PERENCANAAN DESA 2011DESA GEMBONGAN KECAMATAN GEDEG

KABUPATEN MOJOKERTO

Tebu Perawatan Perawatan Perawatan Perawatan Persiapan Panen

Panen pengolahan sebelumnya,

Persiapan Lahan,

Penanaman

Perawatan Pemupukan I Pengairan, Penutupan

Lubang

Pemupukan II

Perawatan ( pengelupasan Daun yang

Kering)

Perawatan

Potensi : Tanaman tebu tidak memerlukan air yang banyak sehingga dapat bertahan pada kondisi musim kemarau, tanaman tebu telah memiliki kontrak penjualan sehingga hasil produksi tidak terbuang sia-sia, persiapan tanaman dan panen dilakukan pada bulan yang sama sehingga lahan tidak produktif bisa dikurangi.Masalah : terdapat hama wereng yang mengakibatkan hasil produksi menurun.

Keterangan :  Kemarau Pancaroba Hujan

STUDIO PERENCANAAN DESAFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS BRAWIJAYA VI- 78

Page 79: Web viewSTUDIO PERENCANAAN DESA 2011. ... Dengan rincian puskesmas sebagai berikut:1 unit ... Hal tersebut menjadi potensi serta dapat menjadi pemanfaatan tata

STUDIO PERENCANAAN DESA 2011DESA GEMBONGAN KECAMATAN GEDEG

KABUPATEN MOJOKERTO

Komoditas Pertanian yang terdapat di Desa Gembongan,

Kecamatan Gedeg adalah Jagung, Padi, dan Tebu. Ketiga komoditas ini

merupakan komoditas utama yang terdapat di desa gembongan,

Komoditas ini dijadikan sebagai penghasilan utama bagi para penduduk di

Desa Gembongan.

Komoditas pertanian tanaman padi dimulai ketika di bulan April. Sesuai

dengan diagram musim bahwa di bulan April dilakukan persiapan lahan,

penanaman bibit padi dan pemupukan pertama. Setelah semua lahan ditanami

padi, dilanjutkan dengan pemupukan pertama dan pemupukan kedua di bulan mei,

pada bulan ini terdapat masalahyang dialami pada bulan sebelumnya. Setelah itu

dilakukan perawatan, hingga panen di bulan juni. Lahan diistirahatkan selama 3

bulan dan dimulai persiapan lagi di bulan november. Sama seperti sebelumnya di

bulan november dilakukan persiapan lahan, penanaman padi dan pemupukan

pertama. Pemupukan kedua dilakukan di bulan desember dan padi dipanen dan

langsung dijual di bulan februari. Lalu istirahat dilakukan satu bulan pada bulan

maret.

Ketika musim hujan lahan ditanami jagung sebagai tanamn peralihan dari

padi. Persiapan lahan, penanaman dan pemupukan dilakukan ketika awal musim

hujan di bulan Juli. Selanjutnya di bulan Agustus dilakukan perawatan dan

tanaman jagung di panen di bulan September. Ketika bulan Sptember tanaman

jagung tidak hanya dipanen tetapi juga langsung dijual ke tengkulak ataupun ke

pabrik biji jagung. Penanaman jagung berhenti ketika telah datang musim

kemarau karena akan dilanjutkan untuk menanam padi.

Hasil pertanian dari Desa Gembongan selain padi dan jagung juga ada

tebu. Penanaman tebu dilakukan selama 1 tahun. Penanaman tebu tidak

terpengaruh dengan musim yang ada. Sesuai dengan kalender musim perawatan

lahan dilakukan di bulan Juni. Selain persiapan lahan di bulan Juni dilakukan

penanaman tebu dan perawatan di bulan Juli. Pemupukan pertama dilakukan di

bulan Agustus. Di bulan September dilakukan pengairan dan penimbunan tanah

pada masing-masing tanaman tebu. Pemupukan kedua dilakukan di bulan

Oktober. Selanjutnya di bulan November dilakukan perawatan berupa

STUDIO PERENCANAAN DESAFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS BRAWIJAYA VI- 79

Page 80: Web viewSTUDIO PERENCANAAN DESA 2011. ... Dengan rincian puskesmas sebagai berikut:1 unit ... Hal tersebut menjadi potensi serta dapat menjadi pemanfaatan tata

STUDIO PERENCANAAN DESA 2011DESA GEMBONGAN KECAMATAN GEDEG

KABUPATEN MOJOKERTO

penglupasan daun-daun yang telah kering pada tebu yang bertujuan agar tebu bisa

tumbuh tinggi. Perawatan tanaman tebu dilanjutkan hingga lima bulan kedepan di

bulan April. Ketika bulan Mei para petani sudah melakukan persiapan untuk

persiapan panen. Panen dilakukan di bulan Juni sebelum persiapan lahan untuk

penanaman tebu kembali.

Selain dari komoditas pertanian, Komoditas peternakan juga mengalami

siklus produksi bukan berdasarkan musim (cuaca) akan tetapi hanya sebatas

jangka waktu proses produksi dan pemasaran. Ternak Kambing dipasarkan setelah

kambing sudah cukup umur, pemasaran biasanya lebih besar pada bulan haji dan

ketika kenaikan kelas sebagai biaya tambahan pendidikan anak. Ternak Lele

dipasarkan setelah lele telah mencapai umur 3 bulan, pada biulan pertama

pemeliharaan bibit baru lalu setelah bulan kedua dilakukan perawatan intensif dan

bulan ketiga dilakukan pemasaran, penjualan dilakukan di lokasi tambak lele.

Ternak Ayam pakan dilakukan pamasaran perdua bulan sejak perwatan pertama

anak ayam ternak. Ternak ayam ras dilakukan pemasaran setelah 4 bulan sejak

pemeliharaan anak ayam ras.

STUDIO PERENCANAAN DESAFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS BRAWIJAYA VI- 80

Page 81: Web viewSTUDIO PERENCANAAN DESA 2011. ... Dengan rincian puskesmas sebagai berikut:1 unit ... Hal tersebut menjadi potensi serta dapat menjadi pemanfaatan tata

STUDIO PERENCANAAN DESA 2011DESA GEMBONGAN KECAMATAN GEDEG

KABUPATEN MOJOKERTO

e. Transek Desa

Gambar 6.29 Transek DesaSumber: Survei Primer (2011)

STUDIO PERENCANAAN DESAFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS BRAWIJAYA VI- 81

Page 82: Web viewSTUDIO PERENCANAAN DESA 2011. ... Dengan rincian puskesmas sebagai berikut:1 unit ... Hal tersebut menjadi potensi serta dapat menjadi pemanfaatan tata

STUDIO PERENCANAAN DESA 2011DESA GEMBONGAN KECAMATAN GEDEG

KABUPATEN MOJOKERTO

e. Bagan Peringkat

Tabel 6.44 Bagan Peringkat BAGAN PERINGKAT

Hasil Produksi Tahapan Produksi Hasil Kerja Padi 1. Persiapan Lahan

2. Pengairan

3. Pembersihan Lahan

4. Pemberian Pupuk Dasar

5. Penanaman

6. Pemberian Pupuk Hari ke-26

7. Pemberian Pupuk Hari ke-60

8. Panen

9. Penggilingan

10. Penjualan

Jagung 1. Persiapan Lahan

2. Pembuatan Lubang

3. Penanaman

4. Penutupan Lubang

5. Pemberian Air

6. Pemupukan

7. Panen

8. Penjualan

Tebu 1. Persiapan Lahan

2. Pembuatan Lubang

3. Pengairan

STUDIO PERENCANAAN DESAFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS BRAWIJAYA VI- 82

Page 83: Web viewSTUDIO PERENCANAAN DESA 2011. ... Dengan rincian puskesmas sebagai berikut:1 unit ... Hal tersebut menjadi potensi serta dapat menjadi pemanfaatan tata

STUDIO PERENCANAAN DESA 2011DESA GEMBONGAN KECAMATAN GEDEG

KABUPATEN MOJOKERTO

4. Penanaman

5. Pemupukan

6. Penutupan Lubang

7. Pengelupasan

8. Panen

9. Penjualan

Sumber: Hasil Survei Primer (2011)

1. Hasil Produksi Padi

a) Persiapan Lahan

Pada proses persiapan lahan tanaman padi, dilakasanakan dan dikerjakan

oleh petani tenaga kerja laki-laki. Hal ini didasari karena persiapan lahan

membutuhkan tenaga yang lebih dan dapat bekerja semaksimal mungkin.

b) Pengairan

Pada proses pengairannya, pelaksanaan sistem pengairan juga

dilaksanakan dan dikerjakan oleh pekerja petani laki-laki. Hal ini didasari

karena proses pengairan harus dijalankan sesuai dengan kebutuhan untuk

distribusi lahan agar perkebunan tetap terjaga kesuburannya.

c) Pembersihan Lahan

Pada proses pembersihan lahan dilaksanakan dan dikerjakan oleh petani

laki-laki dan perempuan. Hal ini dikarenakan lahan yang ada dan yang

akan digunakan harus tetap terjaga kebersihannya dan terhindar dari

hama.

d) Pemberian Pupuk Dasar

Pada proses ini, pemberian pupuk pada tanaman padi dilaksanakan dan

kerjakan oleh petani laki-laki. Hal ini dikarenakan untuk pemberian pupuk

harus dikerjakan secara teliti.

e) Penanaman

Pada proses penanaman, petani laki-laki dan perempuan sama-sama

berperan untuk bekerja. Namun dalam proses ini lebih didominasi oleh

STUDIO PERENCANAAN DESAFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS BRAWIJAYA VI- 83

Page 84: Web viewSTUDIO PERENCANAAN DESA 2011. ... Dengan rincian puskesmas sebagai berikut:1 unit ... Hal tersebut menjadi potensi serta dapat menjadi pemanfaatan tata

STUDIO PERENCANAAN DESA 2011DESA GEMBONGAN KECAMATAN GEDEG

KABUPATEN MOJOKERTO

petani perempuan. Hal ini dikarenakan petani perempuan lebih giat dan

teliti dalam proses penanaman.

f) Pemberian Pupuk Hari ke-26

Sama hal nya dengan pemberian pupuk dasar, pemberian pupuk pada hari

ke-26 dilaksanakan dan dikerjakan oleh petani laki-laki.

g) Pemberian Pupuk Hari ke-60

Proses pemberian upuk hari ke-60 tetap dilaksanakan dan dikerjakan oleh

petani laki-laki.

2. Hasil Produksi Jagung

a) Persiapan Lahan

Sama dengan persiapan lahan padi, pada proses persiapan lahan tanaman

jagung, dilaksanakan dan dikerjakan oleh petani laki-laki. Hali ini didasari

Hal ini didasari karena persiapan lahan membutuhkan tenaga yang lebih

dan dapat bekerja semaksimal mungkin.

b) Pembuatan Lubang

Pada proses ini, pembuatan lubang dikerjakan oleh petani laki-laki dan

perempuan. Hal ini dikarenakan proses tersebut membutuhkan kerja sama

dan kekompakan antar petani agar dapat menghemat waktu untuk

kegiatan proses selanjutnya.

c) Penanaman

Sama dengan proses penanaman tanaman padi, proses penanaman jagung

juga dilaksanakan oleh petani perempuan, karena dibutuhkannya

ketelitian dalam proses tersebut.

d) Penutupan Lubang

Proses ini merupakan lanjutan dari proses penanaman, dimana proses

penutupan lubang pada tanaman masih dikerjakan oleh petani perempuan.

e) Pemberian Air

Proses pemberian air dilakukan dan dikerjakan oeh petani laki-laki, hal ini

dikarenakan dari kedua proses yang diatas telah dikerjakan oleh petani

perempuan.

STUDIO PERENCANAAN DESAFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS BRAWIJAYA VI- 84

Page 85: Web viewSTUDIO PERENCANAAN DESA 2011. ... Dengan rincian puskesmas sebagai berikut:1 unit ... Hal tersebut menjadi potensi serta dapat menjadi pemanfaatan tata

STUDIO PERENCANAAN DESA 2011DESA GEMBONGAN KECAMATAN GEDEG

KABUPATEN MOJOKERTO

f) Pemupukan

Proses pemupukan pada tanaman jagung dikerjakan oleh petani laki-laki

dan perempuan, hal ini dikarenakan proses pemupukan harus dilakukan

secara cepat agar tanaman yang ditanam tidak mati.

g) Panen

Pada masa panen, proses ini dikerjakan oleh petani laki-laki dan

perempuan. Hal ini dikarenakan pda proses ini membutuhkan tenaga kerja

yang ekstra agar pelaksanaan panen dapat cepat selesai dan lahan dapat

digunakan kembali untuk penanaman kembali.

h) Penjualan

Pada proses penjualan, petani laki-laki dan perempuan sama-sama

mendistribusikan hasil panennya untuk penjualan. Namun sama hal nya

dengan penjualan padi, penjualan hasil jagung jga lebih cenderung

dikerjakan oleh petani perempuan.

3. Hasil Produksi Tebu

a) Persiapan Lahan

Sama dengan proses persiapan lahan tanaman padi dan jagung, persiapan

lahan tanaman tebu dikerjakan oleh petani laki-laki. Hal ini didasari

karena persiapan lahan membuthkan tenaga yang lebih dan dapat bekerja

semaksimal mungkin.

b) Pembuatan Lubang

Pada proses ini, pembuatan lubang dilaksanakan dan dikerjakan oleh

petani laki-laki. Hal ini dikarenakan pada pembuatan lubang tanaman tebu

sedikit rumit dan membutuhkan tenaga yang lebih ekstra.

c) Pengairan

Sama hal nya dengan tanaman padi dan jagung, dalam proses pengairan

tanaman tebu, sistem drainasenya dikerjakan oleh petani laki-laki. Hal ini

didasari karena proses pengairan harus dijalankan sesuai dengan

kebutuhan untuk distribusi lahan agar perkebunan tetap terjaga

kesuburannya.

STUDIO PERENCANAAN DESAFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS BRAWIJAYA VI- 85

Page 86: Web viewSTUDIO PERENCANAAN DESA 2011. ... Dengan rincian puskesmas sebagai berikut:1 unit ... Hal tersebut menjadi potensi serta dapat menjadi pemanfaatan tata

STUDIO PERENCANAAN DESA 2011DESA GEMBONGAN KECAMATAN GEDEG

KABUPATEN MOJOKERTO

d) Penanaman

Pada proses penanaman tanaman tebu, petani laki-laki dan perempuan

sama-sama bekerja. Namun petani perempuan lebih cenderung

berpartisipasi dalam proses ini.

e) Pemupukan

Pada proses pemupukan tanaman tebu, petani laki-laki dan perempuan

sama-sama bekerja agar dapat selesai dengan tepat waktu dan melanjutkan

ke tahap selanjutnya.

f) Penutupan Lubang

Pada proses ini, petani laki-laki dan perempuan sama-sam berpartisipasi

dan bekerja. Namun petani laki-laki lebih cenderung dalam partisipasi

proses ini. Hal ini dikarenakan dalam proses penutupan lubang

membutuhkan tenaga kerja yang lebih ekstra.

g) Pengletakan

Pada proses pengletakan, partisipasi dari petani laki-laki dan perempuan

sama-sama bekerja. Namun petani perempuan lebih cenderung aktif

dalam proses ini. Hal ini disebabkan karena proses pengletakan

(pengelupasan kulit tebu) agak mudah dan tidak terlalu mengeluarkan

banyak tenaga.

h) Panen

Pada proses ini, panen tanaman jagung dilaksanakan dan dikerjakan oleh

petani laki-laki. Hal ini dikarenakan fisik tanaman tebu yang kasar da

berduri.

i) Penjualan

Pada proses penjualan tanaman tebu, distribusi penjualan dikerjakan oleh

petani laki-laki, dan hasil panennya dikirim ke pabrik gula dekat desa.

g. Arus Masukan dan Keluaran

Bagan arus masukan dan keluaran merupakan teknik yang digunakan untuk

mengkaji sistem-sistem yang ada di masyarakat Desa Gembongan. Sistem

tersebut digambarkan ke dalam bagan yang memperlihatkan bagian-bagian dalam

STUDIO PERENCANAAN DESAFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS BRAWIJAYA VI- 86

Page 87: Web viewSTUDIO PERENCANAAN DESA 2011. ... Dengan rincian puskesmas sebagai berikut:1 unit ... Hal tersebut menjadi potensi serta dapat menjadi pemanfaatan tata

STUDIO PERENCANAAN DESA 2011DESA GEMBONGAN KECAMATAN GEDEG

KABUPATEN MOJOKERTO

sistem, yaitu: masukan (input) dan keluaran (output), serta hubungan antara

bagian-bagian dalam sistem itu.

Input meliputi sumber daya yang membuat sistem menjadi lebih baik,

sedangkan output adalah manfaat atau hasil yang diperoleh dari pengolahan

sumber daya tersebut. Sistem masukan dan keluaran yang terdapat di Desa

Gembongan adalah sebagai berikut:

A. Pertanian Padi

Pertanian padi di Desa Gembongan masih tergantung dengan datangnya

musim hujan karena DAM Menturus yang merupakan sumber pengairan dari

sumber air sungai Brantas yang dimanfaatkan untuk pertanian padi

masyarakat rusak. Berikut ini merupakan tahapan dan teknologi yang

digunakan dalam pengolahan pertanian padi masyarakat Desa Gembongan:

a. Persiapan dan Pengolahan Lahan

Persiapan dan pengolahan lahan dilakukan dengan mengairi

kemudian mencangkul atau membajak serta membuat persemaian padi

pada sebagian petak lahan tanah. Pada tahap ini, juga dilakukan

pembersihan rumput. Teknologi yang digunakan dalam persiapan lahan

ini adalah teknologi modern dan tradisional, seperti bajak untuk

membajak lahan dan cangkul atau sabit untuk membersihkan rumput.

b. Pembenihan

Bibit padi diperoleh petani dengan membeli sendiri di toko

pertanian. Jenis bibit yang digunakan adalah bibit serang. Proses

pembenihan berlangsung selama kurang lebih 25-30 hari. Proses

pembenihan terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut:

1) Benih padi direndam dalam air selama 24 jam

2) Benih didiamkan dan ditiriskan airnya selama dua hari hingga

tunasnya tumbuh, kemudian benih siap disemai pada sebagian

petak lahan di sawah yang telah disiapkan.

3) Setelah berusia 25-30 hari, benih siap ditanam.

c. Penanaman

Proses penanaman padi dapat dilakukan setelah bibit diambil dari

persemaian.

STUDIO PERENCANAAN DESAFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS BRAWIJAYA VI- 87

Page 88: Web viewSTUDIO PERENCANAAN DESA 2011. ... Dengan rincian puskesmas sebagai berikut:1 unit ... Hal tersebut menjadi potensi serta dapat menjadi pemanfaatan tata

STUDIO PERENCANAAN DESA 2011DESA GEMBONGAN KECAMATAN GEDEG

KABUPATEN MOJOKERTO

d. Perawatan

Perawatan tanaman dilakukan setelah proses penanaman. Padi

dipupuk dengan menggunakan pupuk Urea atau pupuk kandang.

Pemupukan yang pertama diberikan pada saat usia padi 20 hari.

Pemupukan kedua dilakukaan saat usia padi mencapai 60 hari. Pupuk

tersebut diperoleh petani dengan membeli pada petani lain atau membeli

sendiri di toko penjualan pupuk. Selain itu, juga diberi obat pembasmi

hama wereng.

e. Pemanenan

Panen padi dapat dilakukan setelah tanaman berusia 105 hari. Teknik

panen yang dilakukan adalah teknik manual (tradisional).

f. Pemasaran

Padi hasil panen tersebut biasanya selain dijual ke tengkulak,

kebanyakan untuk konsumsi sendiri.

g. Pasca panen

Pada masa pasca panen, petani melakukan pengolahan tanah untuk

mempersiapkan penanaman tanaman berkutnya. Apabila musim kemarau,

petani mempersiapkan lahan untuk ditanami tebu atau jagung.

Dalam pengolahan pertanian padi, tenaga kerja yang digunakan mulai

masa tanam sampai panen adalah sebagi berikut:

1) Proses pengolahan lahan dilakukan sendiri oleh pemilik lahan dan

beberapa orang buruh tani, terutama untuk membajk sawah dengan

traktor yang disewa dari pemilik traktor.

2) Proses pembibitan dilakukan sendiri oleh pemilik sawah.

3) Proses penanaman biasanya dilekukan dengan mempekerjaan buruh tani

yang pada umumnya ibu-ibu dan diupah Rp 5.000,00 per orang.

4) Proses perawatan padi dilakukan sendiri oleh pemilik sawah

5) Proses panen biasanya menggunakan jasa buruh tani, yang biasanya

diupah dengan padi hasil pertanian tersebut.

Modal yang dipersiapkan petani untuk proses penanaman padi adalah

sebagai berikut:

STUDIO PERENCANAAN DESAFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS BRAWIJAYA VI- 88

Page 89: Web viewSTUDIO PERENCANAAN DESA 2011. ... Dengan rincian puskesmas sebagai berikut:1 unit ... Hal tersebut menjadi potensi serta dapat menjadi pemanfaatan tata

Penanaman: Bibit disebar pada sebagian lahan yang telah disiapkan.Setelah 25-30 hari, bibit ditanam pada lahan.

Perawatan:Pemberian pupuk TSP dan pupuk kandang.Pembasmian hama wereng.

Panen:Pada bulan April, setelah padi berumur 105 hari.

Pemasaran:Dijual ke TengkulakKonsumsi sendiri

Pasca panen:Persiapan lahan untuk penanaman tanaman berikutnya.Jika musim kemarau, maka lahan ditanami tebu atau jagung.

Pengolahan:Secara modern menggunakan traktor, sistem sawah tadah hujan

STUDIO PERENCANAAN DESA 2011DESA GEMBONGAN KECAMATAN GEDEG

KABUPATEN MOJOKERTO

1) Pembelian bibit dengan harga Rp 8.300,00/ kg.

2) Upah buruh tani dan sewa traktor Rp 100.000,00/ lahan.

3) Pembelian pupuk dengan harga Rp 70.000,00/ Kw.

4) Pembasmi hama dengan harga Rp 7.000,00/ botol.

Alat pertanian yang digunakan petani dalam mengelola pertaniannya

adalah sebagai berikut:

1) Cangkul dan luku (traktor)

2) Sabit untuk memotong saat masa panen

3) Alat perontok padi

Permasalahan yang sering dihadapi dalam usaha pertanian padi di Desa

Gembongan adalah sebagai berikut:

1) Rusaknya DAM Menturus yang bersumber dari air Sungai Brantas,

sehingga menyebabkan terhambatnya irigasi untuk pertanian padi.

2) Musim kemarau dan musim hujan yang tidak menentu, sehingga irigasi

untuk sebagian lading yang menggunakan sistem irigasi tadah hujan

terhambat.

3) Hama wereng yang sering menyerang tanaman pertanian.

4) Tidak adanya organisasi kelompok tani yang mewadahi kegiatan pertanian

para petani di Desa Gembongan.

Proses pengolahan pertanian padi di Desa Gembongan dapat digambarkan

dalam arus masukan keluaran berikut ini:

Gambar 6.30 Arus Masukan Keluaran Pertanian Padi

STUDIO PERENCANAAN DESAFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS BRAWIJAYA VI- 89

Page 90: Web viewSTUDIO PERENCANAAN DESA 2011. ... Dengan rincian puskesmas sebagai berikut:1 unit ... Hal tersebut menjadi potensi serta dapat menjadi pemanfaatan tata

STUDIO PERENCANAAN DESA 2011DESA GEMBONGAN KECAMATAN GEDEG

KABUPATEN MOJOKERTO

Sumber: Hasil Suvei Primer 2011B. Tebu

Tebu merupakan salah satu tanaman yang merupakan komoditas utama di

Desa Gembongan. Tebu biasanya ditanam pada musim kemarau, setelah lahan

ditanami padi. Sistem pengolahan komoditas tebu di Desa Gembongan dapat

dijelaskan sebagai beriku:

1. Persiapan lahan dan Pengolahan Tanah

Pada tahap ini, lahan dipersiapkan dan pengolahan tanah dilakukan dengan

penggemburan untuk memperoleh tanah yang subur. Penggemburan ini

dilakukan dengan teknologi modern dan tradisional, yaitu memakai alat bajak

dan cangkul untuk meratakan tanah. Kemudian tanah dilubangi dengan jarak

1 meter per lubang, kemudian lahan diairi sampe becek.

2. Penanaman

Tahap penanaman tebu diawalai dengan mempersiapkan bibit tebu. Bibit tebu

biasanya dibeli dari petani tebu lainnya atau dibeli di pabrik gula, yaitu jenis

bibit PMC, 51. Kemudian tebu ditanami per bungkul.

3. Perawatan

Pada tahap perawatan, tebu diberi pupuk, dengan jenis pupuk Phonska, Urea,

Z-a. Sebelum proses pemupukan, tebu dialiri air selama satu hari. Pemberian

pupuk pertama dilakukan saat tebu berumur 2 minggu setelah proses

penanaman. Kemudian dilakukan pengelentekan (pengguran daun tebu yang

kering). Pengairan tanaman tebu berasal dari DAM Menturus.

4. Pemanenan

Pada umumnya tanaman tebu dipanen setelah dilakukan pengelentekan daun

tebu selama tiga kali dalam masa tanamnya.

5. Pemasaran

Setelah dipanen, tebu di Desa Gembongan langsung dipasarkan ke pabrik

gula.

6. Pasca Panen

Setelah selesai dipanen, lahan dipersiapkan kembali untuk proses tanam tebu

berikutnya. Pertanian tebu dilakukan selama 3-4 kali musim tanam, setelah

itu diganti dengan tanaman lainnya.

STUDIO PERENCANAAN DESAFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS BRAWIJAYA VI- 90

Page 91: Web viewSTUDIO PERENCANAAN DESA 2011. ... Dengan rincian puskesmas sebagai berikut:1 unit ... Hal tersebut menjadi potensi serta dapat menjadi pemanfaatan tata

Penanaman: Persiapan bibit tebu yang dibeli di Pabrik Gula.

Perawatan:Pemberian pupuk Phonska, Urea, Z-a.Pembasmian hama.Pengelentekkan daun tebu.

Persiapan dan pengolahan:Penggemburan dan perataan tanah dengan cara modern dan tradisional menggunakan bajak dan cangkul.

Panen:Setelah dilakukan tiga kali pengelentekkan daun tebu.

Pemasaran:Langsung ke pabrik gulaTengkulak

Pasca panen:Petani mempersiapkan lahan untuk masa tanam berikutnya.

STUDIO PERENCANAAN DESA 2011DESA GEMBONGAN KECAMATAN GEDEG

KABUPATEN MOJOKERTO

Modal yang dipersiapkan petani untuk proses penanaman tebu adalah sebagai

berikut:

1) Pembelian bibit dengan harga Rp 60.000,00/ Kw, jika dibeli di Pabrik

Gula dengan harga Rp 70.000/ Kw.

2) Upah buruh tani 6 orang laki-laki Rp 20.000/ orang dengan waktu kerja

setengah hari, 5 orang perempuan untuk pemupukan dengan upah Rp

15.000/ orang.

3) Pembelian pupuk dengan harga Rp 160.000,00/ Kw.

Proses pengolahan pertanian tebu di Desa Gembongan dapat digambarkan

dalam arus masukan keluaran berikut ini:

Gambar 6.31 Arus Masukan dan Keluaran Pertanian TebuSumber: Hasil Suvei Primer (2011)

C. Jagung

Tanaman jagung merupakan salah satu tanaman yang merupakan komoditas

terbesar di Desa Gembongan selain padi dan tebu. Jagung ditanam saat musim

kemarau. Pada musim kemarau biasanya lading masyarakat ditanami tebu atau

jagung. Tahapan serta teknologi yang digunakan dalam pertanian jagung adalah

sebagai berikut:

STUDIO PERENCANAAN DESAFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS BRAWIJAYA VI- 91

Page 92: Web viewSTUDIO PERENCANAAN DESA 2011. ... Dengan rincian puskesmas sebagai berikut:1 unit ... Hal tersebut menjadi potensi serta dapat menjadi pemanfaatan tata

STUDIO PERENCANAAN DESA 2011DESA GEMBONGAN KECAMATAN GEDEG

KABUPATEN MOJOKERTO

1. Persiapan dan Pengolahan Lahan

Persiapan dan pengolahan lahan dilakukan dengan mengairi lahan biar tanah

menjadi lembek. Kemudian tanah dilubangi dengan jarak 25-30 cm per

lubang.

2. Pembibitan dan Penanaman

Bibit jagung diperoleh dari PT Bisi dengan harga Rp 17.500 per kilogram.

Kemudian bibit ditanam pada lubang yang telah disiapkan, kemudian ditutup

menggunakan pupuk kandang.

3. Perawatan

Pada usia 2-3 minggu, tanaman tersebut diberi pupuk dan diairi. Pupuk yang

digunakan adalah Urea dan Phonska.

4. Pemanenan

Tanaman jagung dipanen setelah berumur tiga bulan.

5. Pemasaran

Pemasaran jagung biasanya dalam dua bentuk, yaitu bentuk kering dan

bentuk muda. Untuk yang bentuk kering biasanya langsung dipasarkan ke PT

Bisi dan untuk bentuk muda diambil oleh tengkulak.

6. Pasca Panen

Pasca panen lahan tanaman jagung dibersihkan untuk persiapan tanam

tanaman berikutnya.

Dalam pertanian jagung ini, masalah yang paling mendasar adalah masalah

air. Tetapi masalah ini masih dapat ditangani dengan pembuatan air pompa,

karena jagung tidak membutuhkan air yang banyak seperti halnya tanaman padi.

Modal yang dipersiapkan petani untuk proses penanaman tebu adalah sebagai

berikut:

1) Pembelian bibit dengan harga Rp 17.500,00/ Kg.

2) Upah buruh tani, laki-laki Rp 20.000/ orang dengan waktu kerja setengah

hari, perempuan untuk dengan upah Rp 15.000/ orang.

STUDIO PERENCANAAN DESAFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS BRAWIJAYA VI- 92

Page 93: Web viewSTUDIO PERENCANAAN DESA 2011. ... Dengan rincian puskesmas sebagai berikut:1 unit ... Hal tersebut menjadi potensi serta dapat menjadi pemanfaatan tata

Pengolahan:Secara tradisional dan modern, tanah dilembekkan dan dilubangi dengan jarak 25-30 cm.

Penanaman:Bibit diperoleh dari PT Bisi, ditanam pada lubang yang disediakan kemudian lubang ditutup dengan pupuk kandang.

Perawatan:Pemberian pupuk urea dan air setelah jagung berusia 2 mingguMemakai pupuk Urea dan Phonska.

Panen:panen dilakukan setelah jagung berumur tiga bulan.

Pemasaran:Jagung kering: dipasarkan langsung ke PT Bisi.Jagung Muda: dipasarkan melalui tengkulak.

Pasca Panen:Lahan dibersihkan dan dipersiapkan untuk penanaman tanaman berikutnya.

STUDIO PERENCANAAN DESA 2011DESA GEMBONGAN KECAMATAN GEDEG

KABUPATEN MOJOKERTO

Proses pengolahan pertanian tebu di Desa Gembongan dapat digambarkan

dalam arus masukan keluaran berikut ini:

Gambar 6.32 Arus Masukan Keluaran Pertanian JagungSumber: Hasil Survei Primer (2011)

6.3.5 Kelembagaan

Kelembagaan di suatu desa merupakan komponen sosial yang penting

karena merupakan kumpulan dari masyarakat-masyarakat desa yang secara aktif

dan partisipatif menjalankan kepentingan lembaga maisng-masing. Secara umum,

kelembagaan yang ada di Desa Gembongan merupakan wadah aspirasi mengenai

pengembangan desa, serta lembaga sebagai wadah berkumpulnya suatu

komunitas. Mayoritas lembaga yang ada di Desa Gembongan masih dibawah

koordinasi dengan pemerintah desa. Secara umum, kelembagaan dapat dibagi

menjadi dua yaitu lembaga formal dan lembaga non formal.

1. Lembaga Formal

A. Pemerintahan Desa Gembongan

Struktur pemerintahan Desa Gembongan dapat digambarkan sebagai

berikut:

STUDIO PERENCANAAN DESAFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS BRAWIJAYA VI- 93

Page 94: Web viewSTUDIO PERENCANAAN DESA 2011. ... Dengan rincian puskesmas sebagai berikut:1 unit ... Hal tersebut menjadi potensi serta dapat menjadi pemanfaatan tata

Kepala desaTulus Wibowo

Sekretaris desaPurwanto

KASI pemerintahan

Lia Sari

KASI pembangunan

Nuruliyati

KASI kemasyarakatan

Abdul Rouf

KAUR umumSamsuri

KAUR keuanganMuh. Najib

KASUN Mulyosari

Bachrul Ulum

KASUN Gembongan Kulon

M. Zainul Arifin

KASUN Gembongan Lor

Suyitno

KASUN Gembongan Wetan

Sugeng Haryadi

BPDM. Djupri

STUDIO PERENCANAAN DESA 2011DESA GEMBONGAN KECAMATAN GEDEG

KABUPATEN MOJOKERTO

Gambar 6.33 Struktur Lembaga Pemerintahan Desa GembonganSumber: Survei Primer (2011)

Secara kelembagaan pemerintahan Desa Gembongan dipegang oleh Kepala

Desa dengan garis koordinasi dengan BPD (Bada Pemusyawaratan Desa) yang

artinya segala keputusan atau kebijakan yang diambil Kepala Desa harus

mempertimbangkan pendapat dari BPD. Selanjutnya koordinasi dilanjutkan ke

Sekretaris desa kemudian ke Kepala Seksi yang terdiri dari Kepala Seksi

Pemerintahan, Kepala Seksi Pembangunan, dan Kepala Seksi Kemasyarakatan,

lalu Kepala Urusan Umum dan Kepala Urusan Keuangan, dan terakhir koordinasi

ke masing-masing Kepala Dusun yaitu Mulyosari, Gembongan Kulon,

Gembongan Lor, dan Gembongan Wetan.

B. PKK (Pembinaan Kesejahteraan Keluarga)

Lembaga PKK Desa Gembongan merupakan lembaga yang mewadahi ibu-

ibu di Desa Gembongan yang umumnya melakukan kegiatan sosial masyarakat.

Kegiatan PKK Desa Gembongan memiliki fokus yang terdiri dari keagamaan,

pendidikan dan ketrampilan, sandang, pangan, dan papan, dan kesehatan.

Mayoritas kegiatan PKK Desa Gembongan adalah pelatihan ketrampilan dan

STUDIO PERENCANAAN DESAFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS BRAWIJAYA VI- 94

Page 95: Web viewSTUDIO PERENCANAAN DESA 2011. ... Dengan rincian puskesmas sebagai berikut:1 unit ... Hal tersebut menjadi potensi serta dapat menjadi pemanfaatan tata

STUDIO PERENCANAAN DESA 2011DESA GEMBONGAN KECAMATAN GEDEG

KABUPATEN MOJOKERTO

sosialisasi kesehatan. Perkumpulan PKK Desa Gembongan sendiri biasanya

dilakukan satu sampai dua kali dalam sebulan.

Gambar 6.34 Struktur Kelembagaan PKK Desa Gembongan

Sumber: Survei Primer (2011)

Pokja adalah Progaram Kerja lembaga PKK Desa Gembongan yang mana

memiliki empat fokus kegiatan. Pokja I Keagamaan adalah prgram kerja yang

berkaitan dengan lembaga islam Desa Gembongan yaitu Lembaga Muslimat dan

Ikatan Shalawat dan Hadrah, dimana PKK biasanya mendukung kegiatan

kegamaan tersebut dengan pemenuhan kebutuhan peralatan serta bentuk

dukungan dalam persiapan kegiatan mengikuti lomba shalawat dan hadrah. Pokja

II Pendidikan dan Ketrampilan memiliki kegiatan pengembangan berkoperasi atau

pengembangan ketrampilan membuat tas. Pokja III Sandang, Pangan, dan Papan

memiliki kegiatan seperti pemberian santunan untuk masyarakat yang

membutuhkan. Pokja IV Kesehatan memiliki kegiatan sosialisasi tentang

perencanaan sehat, Keluarga Berencana (KB), serta kegiatan gerakan lingkungan

hidup untuk menjaga kelestarian lingkungan. Lembaga PKK ini memiliki

hubungan yang erat dengan LPM (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat) dan

Lembaga Muslimat.

Partisipasi masyarakat Desa Gembongan sendiri terhadap lembaga PKK ini

dapat dikatakan cukup. Hal ini dapat diketahui berdasarkan kegiatan pertemuan

rutin yang diadakan setiap bulannya, hanya 60% dari masyarakat yang datang.

Permasalahan yang ada di lembaga PKK ini adalah kurangnya pemberian

STUDIO PERENCANAAN DESAFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS BRAWIJAYA VI- 95

Ketua ISupiatin

Ketua ISri Kustifah

Sekretaris IMinarti

Sekretaris IIIrfatul Aini

Pokja IKeagamaan

Natinah

Pokja IIPendidikan dan

ketrampilanHj. Rianti

Pokja IVKesehatanKhusnul

Khotimah

Pokja IIISandang,

pangan, papanLilik Winarni

Page 96: Web viewSTUDIO PERENCANAAN DESA 2011. ... Dengan rincian puskesmas sebagai berikut:1 unit ... Hal tersebut menjadi potensi serta dapat menjadi pemanfaatan tata

KetuaM. Djupri

Wakil ketuaNgadari

SekretarisSugeng Haryono

AnggotaAsalam, Slamet Rifa’i, Waras,

Kuswari, Supeno, Khoiruddawam

STUDIO PERENCANAAN DESA 2011DESA GEMBONGAN KECAMATAN GEDEG

KABUPATEN MOJOKERTO

informasi antar anggota sehingga penyebaran informasi dan data kurang merata.

Sedangkan potensi yang dapat dikembangkan dari lembaga PKK ini adalah

peningkatan kegiatan kemasyarakatannya seperti pelatihan dan pengembangan

ketrampilan, sosialisasi sehingga dapat meningkatkan ekonomi masyarakat.

C. BPD (Badan Permusyawaratan Desa)

Badan permusyawaratan desa Gembongan merupakan lembaga yang

menaungi aspirasi masyarakat Desa Gmbongan. Badan ini beranggotakan 11

orang dengan perwakilan dari tiap-tiap dusun yakni dusun Gembongan Lor 3

orang, dusun Mulyosari 1 orang, dusun Gembongan Wetan 4 orang, dan dusun

Gembongan Kulon 3 orang. Lembaga BPD memiliki kegiatan pertemuan sebulan

sekali untuk rembug desa atau musyawarah desa. Dalam kegiatan ini membicarakan

permasalahan apa yang mungkin ada atau menyaring aspirasi masyarakat. Lembaga BPD

memiliki visi untuk melakukan pemerataan pembangunan di setiap dusun-dusun Desa

Gembongan.

Gambar 6.35 Struktur Kelembagaan BPD Desa Gembongan

Sumber: Survei Primer (2011)

Dapat dilihat bahwa BPD Desa Gembongan memiliki struktur kelembagaan yang

cukup sederhana. Pada struktur kelembagaan BPD, Sekretaris juga menjabat sebagai

bendahara lembaga BPD. Anggota-anggota BPD sendiri terdiri atas ketua, wakil,

sekretaris, dan anggota lembaga BPD.

BPD Desa Gembongan ini memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan

lembaga pemerintahan desa karena aspirasi-aspirasi masyarakat yang tersaring di

STUDIO PERENCANAAN DESAFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS BRAWIJAYA VI- 96

Page 97: Web viewSTUDIO PERENCANAAN DESA 2011. ... Dengan rincian puskesmas sebagai berikut:1 unit ... Hal tersebut menjadi potensi serta dapat menjadi pemanfaatan tata

KetuaSuyitno

Wakil ketuaMulyono

SekretarisM. Saroni

BendaharaSamian

Seksi agamaAli Mansur dan Achmad Khairi

Seksi pembangunan dan

prasarana lingkungan hidup

Mulyadi dan H. Abdul Wachid

Seksi pemberdayaan usaha ekonomi

rakyatKusmat dan Amirul

Hakim

Seksi pemberdayaan sumber daya

manusiaHandrianto, Mulyono,

Supoyo

Seksi pemberdayaan teknologi tepat gunaParyogi dan Sutrisno

STUDIO PERENCANAAN DESA 2011DESA GEMBONGAN KECAMATAN GEDEG

KABUPATEN MOJOKERTO

BPD menjadi bahan pertimbangan untuk perencanaan pengembangan desa oleh

pemerintahan desa. BPD juga memiliki hubungan yang erat dengan LPM

(Lembaga Pemberdayaan Masyarakat) dan Karang taruna dalam mengkoordinir

penyelesaian permasalahan yang ada di desa. Sedangkan hubungan BPD dengan

lembaga-lembaga desa lainnya bersifat kemitraan, koordinatif, dan konsultatif.

Permasalahan yang ada di lembaga ini adalah kurangnya koordinasi dengan Kepala

Desa Gembongan sehingga pemerintahan Desa Gembongan sering mengambil keputusan

sendiri.

D. LPM (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat)

LPM Desa Gembongan merupakan lembaga yang memiliki kegiatan utama

memberdayakan masyarakat Desa Gembongan. Lembaga ini beranggotakan 17 orang dari

masyarakat Desa Gembongan sendiri. Kegiatan LPM biasanya dilakukan minimal dalam

3 bulan sekali mengadakan rapat koordinasi dengan BPD dan perangkat desa untuk

membahas permasalahan-permasalahan yang ada di desa. Kegiatan lainnya seperti

pengajian umum rutin dan turut berpartisipasi dalam pembangunan gorong-gorong oleh

PNPM. Secara umum, LPM Desa Gembongan sebagai mitra kerja perangkat desa dimana

membantu pelaksanaan pembangunan yang telah direncanakan oleh pemerintahan desa.

Gambar 6. Struktur Kelembagaan LPM Desa GembonganSumber: Survei Primer (2011)

STUDIO PERENCANAAN DESAFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS BRAWIJAYA VI- 97

Seksi kesejahteraan masyarakat

Syamsul dan Suliadi

Page 98: Web viewSTUDIO PERENCANAAN DESA 2011. ... Dengan rincian puskesmas sebagai berikut:1 unit ... Hal tersebut menjadi potensi serta dapat menjadi pemanfaatan tata

STUDIO PERENCANAAN DESA 2011DESA GEMBONGAN KECAMATAN GEDEG

KABUPATEN MOJOKERTO

Gambar 6.36 Struktur Kelembagaan LPM Desa GembonganSumber: Survei Primer (2011)

LPM Desa Gembongan terbagi menjadi beberapa seksi yang terdiri dari

keagamaan yang memiliki kegiatan berkaitan dengan lembaga-lembaga muslim di

Desa Gembongan juga memfasilitasi kegiatan keagamaan di Desa Gembongan.

Seksi pembangunan dan prasarana lingkungan hidup ini berkaitan dengan

pembangunan desa baik itu pembangunan yang dilakukan oleh masyarakat Desa

Gembongan maupun pembangunan secara partisipatif seperti program

pembangunan PNPM. Seksi pemberdayaan usaha ekonomi rakyat yakni

mendukung dan memfasilitasi perekonomian masyarakat Desa Gembongan

melalui sarana koperasi simpan pinjam, dimana dananya diperoleh dari

pemerintah sebagai modal. Seksi pemberdayaan sumber daya manusia ini

berkaitan dengan pengembangan potensi dan keahlian masyarakat desa, dimana

LPM berhubungan dengan lembaga Karang Taruna untuk melakukan

pemberdayaan terhadap pemuda-pemudi Desa Gembongan. Seksi pemberdayaan

teknologi tepat guna LPM Desa Gembongan bertujuan untuk melakukan

pengembangan teknologi, namun ini belum berkembang di Desa Gembongan

karena terbatasnya akses informasi dan pengetahuan. Seksi kesejahteraan

masyarakat ini berkaitan dengan kegiatan-kegiatan sosial masyarakat desa,

kegiatannya dapat berupa pemberian santunan untuk masyarakat yang tertimpa

musibah.

Partisipasi masyarakat sendiri terhadap lembaga LPM Desa Gembongan

dapat dikatakan aktif berdasarkan tingginya partisipasi masyarakat terhadap

kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh LPM.

LPM memiliki keterkaitan erat dengan BPD dan pemerintahan desa dimana

berperan sebagai pelindung dan penanggung jawab atas kegiatan-kegiatan yang

ada di Desa Gembongan. LPM sendiri juga memiliki keterkaitan dengan BPD

yang mengawasi serta melakukan peningkatan kinerja perangkat desa. LPM juga

memiliki hubungan yang erat dengan lembaga PKK dalam mengkoordinasi

kegiatan atau acara desa. LPM memiliki peran untuk mebuat program kegiatan

STUDIO PERENCANAAN DESAFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS BRAWIJAYA VI- 98

Page 99: Web viewSTUDIO PERENCANAAN DESA 2011. ... Dengan rincian puskesmas sebagai berikut:1 unit ... Hal tersebut menjadi potensi serta dapat menjadi pemanfaatan tata

STUDIO PERENCANAAN DESA 2011DESA GEMBONGAN KECAMATAN GEDEG

KABUPATEN MOJOKERTO

desa serta memberikan fasilitas finansial, kemudian lembaga PKK sebaga

pelaksana dari kegiatan tersebut.

E. HIPPA (Himpunan Petani Pemakai Air)

HIPPA Desa Gembongan merupakan lembaga yang bergerak di bidang

pertanian yang beranggotakan seluruh petani-petani Desa Gembongan sekitar 200

orang. HIPPA merupakan program pemerintah, yang berperan dalam mengatur

pola tanam pertanian Desa Gembongan serta menghimpun dan mengkoordinir

petani-petani Desa Gembongan agar pengairan tanaman merata. Biasanya

mengadakan kegiatan pertemuan minimal 1 tahun 2 kali yang diadakan di balai

desa untuk membahas serta menyelesaikan masalah yang ada di lahan-lahan

pertanian Desa Gembongan. Struktur kelembagaan HIPPA cukup sederhana yaitu

terdiri dari ketua, sekretaris, bendahara, dan anggota.

Pandangan masyarakat Desa Gembongan terhadap lembaga HIPPA cukup

positif karena dengan adanya lembaga HIPPA beserta kebijakan-kebijakannya

tentang pertanian, masyarakat merasa lebih aman dan berani untuk mengelola

sawah, karena pelanggaran atau kecurangan dapat dihindari atau diminimalisir.

Lembaga HIPPA biasanya sering berkoordinir dengan BPD dalam menyelesaikan

permasalahan dengan satu kelompok tani.

Permasalahan yang dihadapi lembaga HIPPA biasanya bersifat teknis yaitu

masalah pengairan yang disebabkan oleh kebocoran DAM sehingga sering terjadi

kesulitan pengairan ke sawah secara merata. Sedangkan potensi yang dimiliki

adalah mengembangkan usaha-usaha seperti perkebunan tebu dan perikanan lele.

2. Lembaga Non Formal

A. Karang Taruna

Karang Taruna Gembongan Mandiri merupakan lembaga yang mewadahi

pemuda pemudi Desa Gembongan, yang memiliki kegiatan pembinaan pemuda

pemudi dan memfasilitasi penyaluran bakat-minat. Keanggotaan Karang Taruna

Gembongan Mandiri seharusnya adalah seluruh pemuda pemudi desa, namun

kenyataannya Karang Taruna Gembongan Mandiri memiliki 30 – 40 anggota

yang aktif saja. Lembaga karang taruna memiliki kegiatan rutin seperti

perkumpulan setiap 2 minggu sekali. Kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan

STUDIO PERENCANAAN DESAFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS BRAWIJAYA VI- 99

Page 100: Web viewSTUDIO PERENCANAAN DESA 2011. ... Dengan rincian puskesmas sebagai berikut:1 unit ... Hal tersebut menjadi potensi serta dapat menjadi pemanfaatan tata

KetuaSugeng Setiyoso

SekretarisKartika

BendaharaNovita Sulistiana

Wakil ketua II

Ekonomi Sosial OlahragaAlif Maskur

Seni budayaTeguh Dwi

Prasetyo

Wakil ketua IAntok

Agama

STUDIO PERENCANAAN DESA 2011DESA GEMBONGAN KECAMATAN GEDEG

KABUPATEN MOJOKERTO

oleh karang taruna sendiri biasanya bersifat spontan yakni kegiatan memperingati

Hari-hari Besar Islam, peringatan Hari Besar Nasional, khitanan massal setiap 2

tahun sekali, kegiatan bazaar yang diadakan setiap tahun, kegiatan pengajian

umum, dan kegiatan syukuran atau pemberian santunan.

Gambar 6.37 Struktur Kelembagaan Karang Taruna Gembongan Mandiri Sumber: Survei Primer (2011)

Struktur kelembagaan Karang Taruna Gembongan Mandiri terdiri dari

ketua, wakil ketua I, wakil ketua II, sekretaris, bendahara, dan bidang-bidang

seperti ekonomi, sosial, agama, olahraga, dan seni budaya. Pandangan masyarakat

Desa Gembongan terhadap Karang Taruna Gembongan Mandiri ini cukup positif

yang artinya lembaga pemuda pemudi ini mendapat kepercayaan untuk turut

membangun dan mengembangkan Desa Gembongan. Karang Taruna Gembongan

Mandiri mendapat kepercayaan dari BPD untuk mengurus pembayaran listrik

PLN warga Desa Gembongan, karang taruna juga turut terlibat dalam rapat

koordinasi antara LPM dan BPM dalam membahas permasalahan-permasalahan

desa.

Permasalahan yang ada di lembaga Karang Taruna Gembongan Mandiri

sendiri adalah kurangnya dana sehingga menghambat pengadaan kegiatan-

kegiatan, kurangnya kekompakan intern antar anggota karang taruna, serta tidak

adanya regenerasi sehingga lembaga karang taruna ini kurang berkembang.

Sedangkan potensi yang dimiliki adalah mengembangkan sumber daya yang

dimiliki pemuda pemudi sehingga dapat membuat gerakan perubahan untuk Desa

STUDIO PERENCANAAN DESAFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS BRAWIJAYA VI- 100

Page 101: Web viewSTUDIO PERENCANAAN DESA 2011. ... Dengan rincian puskesmas sebagai berikut:1 unit ... Hal tersebut menjadi potensi serta dapat menjadi pemanfaatan tata

STUDIO PERENCANAAN DESA 2011DESA GEMBONGAN KECAMATAN GEDEG

KABUPATEN MOJOKERTO

Gembongan, yang mana lembaga karang taruna ini membutuhkan arahan dan

pembinaan dari lembaga-lembaga diatasnya.

B. Lembaga Muslimat

Lembaga muslimat Desa Gembongan merupakan lembaga yang

menghimpun masyarakat beragama Islam di Desa Gembongan. Lembaga

muslimat mengadakan kegiatan-kegiatan keagamaan seperti tahlilan, istighosah

yang diadakan setiap seminggu sekali, serta keagiatan sosial seperti pemberian

santunan untuk anak yatim dan orang lansia, mengadakan kegiatan senam lansia

dan lain-lain. Struktur kelembagaan lembaga muslimat sebagai berikut:

- Ketua I : Hj. Sri Utami

- Ketua II : Hj. Romlah

- Sekretaris I : Siti Mahmudah

- Sekretaris II : Morosidah

- Bendahara : Ninih Mulyadi

- Seksi sosial : Hj. Hariani dan Hj. Alim

- Seksi lansia : Umaha

- Seksi kematian : Hj. Suniha

- Seksi pembangunan: Umrona dan Hj. Fauzia

Keuangan lembaga muslimat didapat dari swadaya masyarakat Desa

Gembongan sendiri biasanya berkisar antara Rp. 1000 – 1500 baik itu untuk

mengadakan acara keagamaan atau untuk pemberian santunan

Pandangan masyarakat Desa Gembongan terhadap lembaga muslimat ini

sangat antusias dalam mengikuti kegiatan-kegiatan keagamaan. Lembaga

muslimat ini memiliki hubungan yang erat dengan lembaga PKK dan perangkat

desa biasanya untuk mengadakan kegiatan keagamaan.

C. ISHARI (Ikatan Shalawat dan Hadrah)

ISHARI merupakan lembaga yang bergerak di bidang kesenian Islam.

Lembaga ini beranggotakan 40 orang dari masyarakat Desa Gembongan sendiri.

Kegiatan yang dimiliki berupa pelatihan kesenian Islam seperti shalawat dan

hadrah, kemudian mengikuti perlombaan di Hari-hari Besar Islam. Kegiatan

pertemuan biasanya dilakukan sekali dalam 2 minggu.

STUDIO PERENCANAAN DESAFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS BRAWIJAYA VI- 101

Page 102: Web viewSTUDIO PERENCANAAN DESA 2011. ... Dengan rincian puskesmas sebagai berikut:1 unit ... Hal tersebut menjadi potensi serta dapat menjadi pemanfaatan tata

STUDIO PERENCANAAN DESA 2011DESA GEMBONGAN KECAMATAN GEDEG

KABUPATEN MOJOKERTO

Lembaga ISHARI Desa Gembongan ini tidak memiliki keterkaitan dengan

lembaga-lembaga lainnya di Desa Gembongan. Namun masyarakat Desa

Gembongan berpandangan positif terhadap lembaga ISHARI ini.

Lembaga ISHARI memiliki potensi yang dapat dikembangkan yaitu

pengembangan seni shalawat karena ISHARI Desa Gembongan sering menjuarai

perlommabaan shalawat.

3. Hubungan dan Keterkaitan Antar Lembaga

Hubungan atau keterkaitan antar lembaga dapat berupa bentuk kerjasama

dalam kegiatan tertentu maupun bentuk koordinasi dimana antar lembaga tersebut

memiliki keterkaitan dalam visi, misi atau program. Semua lembaga yang ada di

Desa Gembongan saling memiliki keterkaitan, artinya tidak ada lembaga di Desa

Gembongan yang berdiri sendiri.

Pertama adalah lembaga pemerintahan Desa Gembongan yang memiliki

kedudukan sebagai lembaga tertinggi yang menghimpun lembaga-lembaga yang

berada di bawahnya seperti PKK, BPD, LPM, HIPPA, Karang Taruna, Lembaga

Muslimat, dan ISHARI. Keterkaitan antar lembaga dapat digambarkan melalui

diagram venn sebagai berikut:

Gambar 6.38 Diagram Venn Kelembagaan Desa Gembongan

STUDIO PERENCANAAN DESAFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS BRAWIJAYA VI- 102

Page 103: Web viewSTUDIO PERENCANAAN DESA 2011. ... Dengan rincian puskesmas sebagai berikut:1 unit ... Hal tersebut menjadi potensi serta dapat menjadi pemanfaatan tata

STUDIO PERENCANAAN DESA 2011DESA GEMBONGAN KECAMATAN GEDEG

KABUPATEN MOJOKERTO

Sumber: Hasil Survei Primer (2011)

STUDIO PERENCANAAN DESAFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS BRAWIJAYA VI- 103

Page 104: Web viewSTUDIO PERENCANAAN DESA 2011. ... Dengan rincian puskesmas sebagai berikut:1 unit ... Hal tersebut menjadi potensi serta dapat menjadi pemanfaatan tata

STUDIO PERENCANAAN DESA 2011DESA GEMBONGAN KECAMATAN GEDEG

KABUPATEN MOJOKERTO

4.5 Potensi dan Masalah

Tabel 6.45 Potensi dan Masalah Desa GembonganSektor Potensi Masalah

Pertanian

Hasil produksi pertanian Desa Gembongan Gembongan termasuk hasil produksi yang tinggi. Hal ini dapat dilihat dari :o Padi : 1,5 Ton/Hao Jagung : 3 Kw/Hao Tebu : 1000 Kw/Ha

Masalah pertanian berupa penyerangan hama wereng pertanian Desa Gembongan dan dapat mengakibatkan gagal panen.

Irigasi kurang lancar karena disebabkan rusaknya DAM Menturus

Perikanan Terdapatnya lahan-lahan yang mendukung untuk melakukan perikanan ini. Pengairan sulit dilakukan karena DAM Menturus yang rusak.

Peternakan

Desa Gembongan memiliki peternakan Sapi, Kambing dan Ayam Kampung yang dapat dikembangkan lebih lanjut seperti dari peternakan Sapi yang dapat diolah untuk mendapatkan susu Sapi.

Sulit mendapatkan pakan ternak karena pakan ternak hanya bisa didapatkan setelah musim panen. Selama masih belum panen atau masa perawatan, pakan ternak sulit untuk dicari.

Sanitasi tempat peternakan yang kurang diperhatikan sehingga menimbulkan kesan jorok dan bau bagi tempat peternakan tersebut.

Infrastruktur

Pengembangan sarana pendidikan dapat ditingkatkan agar pelayanan pada sarana ini tidak hanya meliputi Desa Gembongan melainkan dapat meliputi desa-desa sekitar

Banyak terdapat jalan desa yang rusak dan berlubang sehingga menganggu aktifitas sehari-hari Desa Gembongan

Tidak difungsikan pos keamanan pada Desa Gembongan yang menyebabkan Desa Gembongan rawan akan tindak kriminalitas.

Belum terdapat pengeloaan sampah karena sampah yang dari rumah tangga hanya dibakar tanpa ada pengolahan lebih lanjut

Drainase dialihfungsikan sebagai tempat pembuangan sampah akibatnya terjadi genangan banjir di beberapa titik drainase Desa Gembongan.

Sosial Terdapatnya Karang Taruna yang dapat menampung aspirasi-aspirasi pemuda desa untuk memajukan Desa Gembongan

Sunatan masal merupakan agenda rutin Desa

Sulitnya melakukan regenerasi anggota karang taruna karena warga desa kurang tertarik dengan karang taruna. Akibatnya terjadi pengangguran bagi pemuda-pemudi desa.

Sulitnya mencari dana dalam melakukan Sunatan masal,

STUDIO PERENCANAAN DESAFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS BRAWIJAYA VI- 104

Page 105: Web viewSTUDIO PERENCANAAN DESA 2011. ... Dengan rincian puskesmas sebagai berikut:1 unit ... Hal tersebut menjadi potensi serta dapat menjadi pemanfaatan tata

STUDIO PERENCANAAN DESA 2011DESA GEMBONGAN KECAMATAN GEDEG

KABUPATEN MOJOKERTO

Sektor Potensi MasalahGembongan yang dapat mempererat tali persaudaraan warga Desa Gembongan karena dana yang dibutuhkan untuk acara ini sangatlah besar.

Kelembagaan Terdapat struktur pemerintahan yang sudah baik dan dapat menaungi aspirasi warga desa.

Kurang koordinasi antara pemerintah desa dan Badan Permusyawaratan Desa

Kurang disiplin anggota-anggota pemerinta desa dalam jam masuk kerja. Sehingga kerja dari pemerintah desa tidak bisa optimal

Sumber: Hasil Survei Primer (2011)

STUDIO PERENCANAAN DESAFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS BRAWIJAYA VI- 105

Page 106: Web viewSTUDIO PERENCANAAN DESA 2011. ... Dengan rincian puskesmas sebagai berikut:1 unit ... Hal tersebut menjadi potensi serta dapat menjadi pemanfaatan tata

STUDIO PERENCANAAN DESA 2011DESA GEMBONGAN KECAMATAN GEDEG

KABUPATEN MOJOKERTO

6.6 Kegiatan PRA

6.6.1 Proses Kegiatan PRA

PRA ( Participation Rural Apprasial ) adalah teknik yang digunakan untuk

mengambil data eksisting suatu masyarakat, membantu planner dalam

perencanaan karena masyarakat berperan aktif dalam metode ini dan planner

hanya sebagai fasilitator antara pemerintah dengan masyarakat. Teknik ini

digunakan untuk mengambil data decara nyata karena masyarakat sendiri yang

berpartisipasi langsung, kesalahan data dapat segara diperbaiki di lapangan,

kekurangan data dapat langsung ditambahkan di lapangan. Teknik yang sangat

membantu dalam pengumpulan data yang akurat.

Teknik PRA digunakan dalam pengambilan data masyarakat di Desa

Gembongan Kecamatan Gedeg Kabupaten Mojokerto. Peneliti Menggunakan

meode ini agar mendapatkan data ekisting dari masyarakat secara langsung dan

mengetahui tingkat partisipasi dalam masyarakat yang nantinya dapat

memudahkan peneliti dalam proses perencanaan. Dalal metode ini, diharapkan

Masyarakat berperan aktif dalam mengemukakan gagasan mereka mengenai

potensi dan masalah yang ada di Desa Gembongan.

Teknik PRA dilakukan di Kantor PKK Desa Gembongan. Lokasi dipilih

karena merupkan tempat yang strategis bagi masyarakat untuk melakukan

pertemuan dan mencukupi kapasitas undangan yang akan hadir. Penyebaran

undangan dilakukan sehari sebelum dilakukan PRA, Masyarakat yang diundang

merrupakan perwakilan dari berbagai instansi kelembagaan terkait di Desa

Gembongan, Perwakilan dari berbagai jenis pekerjaan dan tokoh masyarakat

setempat.

PRA dilaksanakan pada hari rabu, 26 oktober 2011 pukul 19.00 WIB

fasilitator menjelaskan mengenai tujuan dari PRA dan sistematika dari proses

PRA. Penjelasan dilakukan agar masyarakat paham dari awal sehingga tidak

menyebabkan kerancuhan setelah proses sedang berjalan dan transparasi terhadap

masyarakat akan menambah daya tarik masyarakat mengenai kegiatan yang

peneliti lakukan. Fasilitator juga menjelaskan mengenai alat-alat yang digunakan

STUDIO PERENCANAAN DESAFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS BRAWIJAYA VI- 106

Page 107: Web viewSTUDIO PERENCANAAN DESA 2011. ... Dengan rincian puskesmas sebagai berikut:1 unit ... Hal tersebut menjadi potensi serta dapat menjadi pemanfaatan tata

STUDIO PERENCANAAN DESA 2011DESA GEMBONGAN KECAMATAN GEDEG

KABUPATEN MOJOKERTO

dalam proses PRA seperti pemetaan desa, kalender musim, bagan kecenderungan,

analisis partisipatif, bagan peringkat, diagram venn, dan kajian mata pencaharian.

Sosialisasi dijelaskan pada awal proses PRA dilaksanakan agar masyarakat

memahami alur dari proses PRA yang akan dilakukan, Menjelaskan mengenai

pengertianj dan tujuan PRA. Menjelaskan alat yang digunakan agar masyarakat

sudah memikirkan apa saja yang akan dilakukan dalam proses ini dan

membiarkan masyarakat lebih partisipatif ketika sudah mengetahui penjelasan

dari fasilitator.

Gambar 6.39 PRA Dengan Alat Berupa Pemetaan DesaSumber: Hasil Survei Primer (2011)

Pemetaan Desa adalah alat yang digunakan sebagai bahan diskusi

mengenai keadaan wilayah desa, batas fisik desa dan dusun, serta potensi dan

maslaah Desa Gembongan. Pemetaan dilakukan diatas kertas, Peta diletakan di

dinding, Perwakilan dari tiap kepala dusun melakukan pembagian mengenai batas

fisik desa, potensi dan masalah.

Gambar 6.40 PRA Dengan Alat Berupa Kalender MusimSumber: Hasil Survei Primer (2011)

Kalender Musim adalah alat yang digunakan sebagai bahan diskusi

mengenai keadaan dan kegiatan komoditas yang terdapat di Desa Gembongan

selama 12 bulan (1 Tahun) atau musiman. Komoditas diidentifikasi berdasarkan

musim yang ada, seperti pada musim apa suatu Komoditas tertentu

STUDIO PERENCANAAN DESAFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS BRAWIJAYA VI- 107

Page 108: Web viewSTUDIO PERENCANAAN DESA 2011. ... Dengan rincian puskesmas sebagai berikut:1 unit ... Hal tersebut menjadi potensi serta dapat menjadi pemanfaatan tata

STUDIO PERENCANAAN DESA 2011DESA GEMBONGAN KECAMATAN GEDEG

KABUPATEN MOJOKERTO

dilakukan.Contoh: Pada musim kemarau, petani di Desa Gembongan Menanam

Jagung karena merupakan tanaman yang tahan akan kekeringan.

Gambar 6.41 PRA Dengan Alat Berupa Bagan KecendrunganSumber: Hasil Survei Primer (2011)

Bagan Kecenderungan adalah alat yang digunakan sebagai bahan diskusi

mengenai perubahan yang berasal dari luar maupun dalam yang terjadi di dalam

masyarakat yang disebabkan oleh dinamika masyarakat seperti berkembang biak,

menghabiskan sumber daya alam, bertambahnya sarana prasarana dan sebagainya.

Penelusuran perubahan desa diartikan sebagai penelusuran sejarah desa, dimulai

dari perkembangan desa berdasarkan sarana prasarana, perbandingan sarana dan

prasarana pada tahapan perkembangan. Seperti : Tata Guna Lahan, Pada tahun

sebelum 1970 masih terdapat palawija dan kedelai, karena musim kemarau dan

musim hujan yang sering mengalami tingkat ekstrimitas tanaman jenis ini tidak

digunakan oleh masyarakat, untuk mengatasi hal tersebut, masyarakat Desa

gembongan menanam Jagung pada musim kemarau.

STUDIO PERENCANAAN DESAFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS BRAWIJAYA VI- 108

Page 109: Web viewSTUDIO PERENCANAAN DESA 2011. ... Dengan rincian puskesmas sebagai berikut:1 unit ... Hal tersebut menjadi potensi serta dapat menjadi pemanfaatan tata

STUDIO PERENCANAAN DESA 2011DESA GEMBONGAN KECAMATAN GEDEG

KABUPATEN MOJOKERTO

Gambar 6.42 PRA Dengan Alat Berupa Analisis PartisipatifSumber: Hasil Survei Primer (2011)

Analisis Partisipatif adalah alat yang digunakan sebagai bahan diskusi

mengenai tingkat kepentingan antar lembaga di dalam kehidupan masyarakat yang

berpengaruh terhadap pengembangan desa. Mengetahui keeratan antar lembaga

yang ada di Desa Gembongan, lembaga yang tingkat kepentingan paling tinggi

merupakan lembaga yang mempunyai tingkat pengaruh terhadap perkembangan

Desa Gembongan.

Gambar 6.43 PRA Dengan Alat Berupa Bagan PeringkatSumber: Hasil Survei Primer (2011)

Bagan Peringkat adalah alat yang digunakan sebagai bahan diskusi

mengenai pembagian gender pada proses pengolahan komoditas dalam pertanian.

Persentase antara tenaga kerja wanita dan laki-laki. Dalam hal ini, peneliti

STUDIO PERENCANAAN DESAFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS BRAWIJAYA VI- 109

Page 110: Web viewSTUDIO PERENCANAAN DESA 2011. ... Dengan rincian puskesmas sebagai berikut:1 unit ... Hal tersebut menjadi potensi serta dapat menjadi pemanfaatan tata

STUDIO PERENCANAAN DESA 2011DESA GEMBONGAN KECAMATAN GEDEG

KABUPATEN MOJOKERTO

mengkaji, berapa persen tenaga kerja laki-laki yang terlibat dalam proses produksi

komoditas pertanian.

Gambar 6.44 PRA Dengan Alat Berupa Diagram VennSumber: Hasil Survei Primer (2011)

Diagram venn adalah alat yang digunakan sebagai bahan diskusi

mengenaihubungan kelembagaan dengan masyarakat sekitar. Alat ini

menunjukan adanya hubungan keterkaitan antar lembaga dengan kehidupan

masyarakat, hubungan antar lembaga dan masyarakat akan menghasilkan

perkembangan yang dapat direncanakan secara signifikan.

Gambar 6.45 PRA Dengan Alat Berupa Kajian Mata PencaharianSumber: Hasil Survei Primer (2011)

Kajian Mata Pencaharian adalah alat yang digunakan sebagai bahan

diskusi mengenai hasil produksi persektor dan mengkaji ketenagakerjaan antara

laki-laki dan perempuan. Masyarakat memberikan informasi mengenai hasil

produksi pada masing-masing sektor komoditas pertanian di Desa Gembongan.

STUDIO PERENCANAAN DESAFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS BRAWIJAYA VI- 110

Page 111: Web viewSTUDIO PERENCANAAN DESA 2011. ... Dengan rincian puskesmas sebagai berikut:1 unit ... Hal tersebut menjadi potensi serta dapat menjadi pemanfaatan tata

STUDIO PERENCANAAN DESA 2011DESA GEMBONGAN KECAMATAN GEDEG

KABUPATEN MOJOKERTO

6.6.2 Partisipasi Masyarakat dalam Pencarian Solusi dari Permasalahan

Pada umumnya, partisipasi masyarakat di Desa Gembongan dalam upaya

pencarian solusi dan mengatasi permasalahan desa sangat kurang. Masyarakat

Desa Gembongan kurang peduli terhadap permasalahan yang ada di desanya. Hal

ini disebabkan karena kurangnya peranan dari pemerintah desa dalam upaya

mengembangkan partisipasi masyarakat desa. Pemerintah desa kurang melibatkan

masyarakat dalam setiap kegiatan-kegiatan di pedesaan, sehingga masyarakat pun

kurang berpartisipasi dalam pembangunan desanya.

Masyarakat akan berpartisipasi jika ada program yang dicanangkan

pemerintah. Salah satu contoh partisipasi masyarakat adalah saat dicanangkannya

PNPM. Dalam kegiatan PNPM ini masyarakat berpartisipasi aktif dalam

pengerjaan proyek-proyek yang direncanakan. Namun demikian, partispasi

masyarakat dalam kelembagaan PNPM tersebut sangat kurang. Masyarakat tidak

mau melibatkan diri dalam kelembagaan kegiatan tersebut, yang seharusnya

dalam teknik pelaksanaann PNPM ini, masyarakat seharusnya merupakan subyek

dan sekaligus obyek dalam program tersebut.

Masalah penting yang terjadi di Desa Gembongan saat ini adalah masalah

kekurangan air untuk irigasi. Hal ini disebabkan karena adanya DAM yang rusak

sehingga menyulitkan dalam proses pengairan tanaman di Desa Gembongan.

Dalam mengatasi hal ini, partisipasi masyarakat sangat kurang. Masyarakat hanya

menunggu adanya program pemerintah yang dapat membantu dalam memperbaiki

DAM tersebut. Masyarakat, khususnya petani merasa kesulitan dalam proses

pengairan tanaman pertanian mereka. Kesulitan tersebut menimbulkan rasa malas

dari masyarakat, dimana masyarakat tidak mau mengolah lahan pertaniannya lagi.

Lahan pertanian mereka disewakan kepada petani dari desa lain. Hal ini

menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat Desa Gembongan sangat kurang

dalam upaya mengembangkan desanya.

Kurangnya partisipasi masyarakat dalam pencarian solusi dan

permasalahan di Desa Gembongan mengakibatkan kesenjangan dalam kehidupan

masyarakat di pedesaan.

STUDIO PERENCANAAN DESAFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS BRAWIJAYA VI- 111

Page 112: Web viewSTUDIO PERENCANAAN DESA 2011. ... Dengan rincian puskesmas sebagai berikut:1 unit ... Hal tersebut menjadi potensi serta dapat menjadi pemanfaatan tata

STUDIO PERENCANAAN DESA 2011DESA GEMBONGAN KECAMATAN GEDEG

KABUPATEN MOJOKERTO

6.7 Kebijakan Terkait

Kebijakan terkait dapat berisi kebijakan internal dan kebijakan eksternal.

6.7.1 Kebijakan Internal

Kebijakan internal yang terkait dengan perencanaan Desa Gembongan

adalah RTRW Kabupaten Mojokerto dan hasil musrenbangdes.

1. RTRW Kabupaten Mojokerto

Untuk mewujudkan tujuan penataan ruang wilayah, ditetapkan

kebijakan dan strategi perencanaan ruang wilayah baik untuk wilayah

secara terpadu, maupun dalam pengembangan wilayah tersebut. Dalam

melaksanakan pembangunan (visi dan misi) antara lain meliputi kebijakan

penetapan struktur ruang wilayah, kebijakan penetapan pola ruang,

kebijakan penetapan kawasan strategis, dan kebijakan penetapan fungsi

kawasan pesisir.

Menurut RTRW Kabupaten Mojokerto, Desa Gembongan di

Kecamatan Gedeg merupakan kawasan perkotaan, dimana Kawasan

perkotaan merupakan pasar bagi hasil pertanian atau produk perdesaan

seperti bahan pangan, bahan bangunan kayu dan lain sebagainya, kawasan

perkotaan memiliki hirarki dan tingkat pelayanan yang lebih lengkap dan

tinggi dibandingkan kawasan perdesaan seperti ketersediaan rumah sakit,

fasilitas pendididkan tinggi dan lainnya, serta kawasan perkotaan

merupakan lokasi dan penyedia tenaga kerja potensial bagi pengembangan

dan pengolahan hasil pertanian.

Permukiman perkotaan menengah, merupakan permukiman di

perkotaan yang memiliki fungsi sebagai Pusat Kegiatan Lokal (PKL) dan

PKL Promosi. Pengembangan permukiman tersebut dapat dikembangkan

di Perkotaan Sooko, Gedeg, Mojosari dan Pacet. Dengan berkembangnya

kawasan permukiman tersebut akan membentuk pusat pertumbuhan skala

wilayah/regional. Berkembangnya area terbangun tersebut akan

berdampak terhadap skala pelayanan di tingkat regional bahkan akan dapat

menghubungkan atau berinteraksi dengan Kota besar di luar wilayah

Kabupaten Mojokerto dan perkotaan kecil lainnya.

STUDIO PERENCANAAN DESAFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS BRAWIJAYA VI- 112

Page 113: Web viewSTUDIO PERENCANAAN DESA 2011. ... Dengan rincian puskesmas sebagai berikut:1 unit ... Hal tersebut menjadi potensi serta dapat menjadi pemanfaatan tata

STUDIO PERENCANAAN DESA 2011DESA GEMBONGAN KECAMATAN GEDEG

KABUPATEN MOJOKERTO

Pada kawasan perkotaan ini dimungkinkan untuk diarahkan

pengembangan Rusunawa, terutama pada kawasan perkotaan Mojosari,

Gedeg,Jetis dan Sooko. Dimana diprediksi selama 20 tahun kedepan akan

terjadi perubahan dalam perkembangan jalan Tol, dan kawasan industri

sehingga sangat dimungkinkan terjadi pertambahan kebutuhan akan

hunian. Salah satu upaya untuk menjembatani antara kebutuhan akan

hunian dan kencenderungan penggembangannya secara horisontal yang

akan banyak memakan lahan maka diarahkan untuk dikembangkan

Rusunawa (Rumah Susun Sederhana Sewa).

Berdasarkan arahan pengembangan struktur kota di Kabupaten

Mojokerto, Kecamatan Gedeg menjadi salah satu pusat kegiatan lokal

dengan perannya melayani skala lokal.

Kebijakan RTRWP mengarahkan Kota Mojokerto sebagai kota yang

termasuk dalam kawasan Perkotaan Gerbangkertosusila Plus dan sebagai

pusat pelayanan dari Kabupaten Mojokerto. Perkotaan Kecamatan Gedeg,

Sooko, Pacet dikondisikan untuk dapat melayani beberapa kawasan

perkotaan disekitarnya. Kawasan perkotaan Mojosari memiliki lokasi yang

relatif strategis karena terletak pada jalur regional sehingga perkotaan ini

diarahkan sebagai pusat pelayanan dari wilayah Kabupaten Mojokerto.

Berdasarkan rencana sistem jaringan prasarana Kabupaten Mojokerto,

akan dilakukan perbaikan jalan untuk semua jalan lokal di daerah

pedesaan. Prediksi kebutuhan listrik total di Kecamatan Gedeg pada tahun

2019 sekitar 21.175.531 watt dan pada tahun 2029 sekitar 23.829.236

watt. Prediksi kebutuhan telepon di Kecamatan Gedeg pada tahun 2019

adalah 14236 dan pada tahun 2029 adalah 16020. Prediksi kebutuhan air

bersih di Kecamatan Gedeg pada tahun 2019 adalah 13.553.585 L/hari dan

pada tahun 2029 adalah 15.252.113 L/hari. Prediksi limbah cari di

Kecamatan Gedeg pada tahun 2019 sebesar 8.005.5552 m3/hari dan pada

tahun 2029 sebesar 9.008.803 m3/hari. Prediksi volume sampah di

Kecamatan Gedeg pada tahun 2019 sebesar 1.403 m3/hari dan tahun 2029

sebesar 1.598 m3/hari.

STUDIO PERENCANAAN DESAFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS BRAWIJAYA VI- 113

Page 114: Web viewSTUDIO PERENCANAAN DESA 2011. ... Dengan rincian puskesmas sebagai berikut:1 unit ... Hal tersebut menjadi potensi serta dapat menjadi pemanfaatan tata

STUDIO PERENCANAAN DESA 2011DESA GEMBONGAN KECAMATAN GEDEG

KABUPATEN MOJOKERTO

Arahan lahan pertanian berkelanjutan bagi Kecamatan Gedeg untuk

irigari teknis sebesar 1631 ha dan ½ teknis sebesar 4 ha. Arahan lahan

pertanian kering 29 ha.

Dalam rencana pengembangan kawasan strategis, khususnya kawasan

cepat tumbuh, Kecamatan Gedeg, sebagai Pusat koleksi hasil pertanian

perkebunan dan kehutanan, industri dengan wilayah pendukung adalah

Jetis, Dawarblandong dan Kemlagi.

Kecamatan Gedeg menjadi salah satu lokasi proyek untuk

meningkatkan aksesibilitas antar fungsional kegiatan serta untuk

meningkatkan kualitas fasilitas utama pendukung dalam rencana program

pemantapan fungsi dan peran kota sesuai dengan RTRW Kabupaten

Mojokerto. Program-program rencana per lima tahunan untuk Kecamatan

Gedeg meliputi pengembangan struktur tata ruang kawasan, khususnya di

bidang hasil pertanian dan pengembangan komoditas unggulan,

pengembangan fungsi kawasan Kecamatan Gedeg sebagai pusat pelayanan

lokal, pemantapan dan pengembangan jaringan jalan lokal dan jalan

lingkungan, serta pemantapan bangunan publik sebagai posko bencana,

peningkatan kulaitas lingkungan, serta penataan sempadan sungai.

2. Musrenbangdes

Dalam Musrenbangdes Desa Gembongan, dibuat beberapa kebijakan yaitu sebagai berikut:

Tabel 6. Kebijakan MusrenbagdesNo. Bidang

KegiatanPermasalahan Potensi Program/

KegiatanSasaran Kegiatan

1. Perekonomian Pemanfaatan untuk pertanian kurang efektif dan air sering membuat jalan longsor

Dapat mengurangi kebocoran air dan dapat merapikan normalisasi jalan

Plengsengan atau saluran air

Dapat mengairi sawah ± 48 Ha

Bila hujan, jalan becek

Dapat membuat lingkungan bersih

Pengaspalan jalan

Dapat memeperlancar arus perekonomian.

2. Sosial dan Budaya

Kelangkaan pupuk Dapat menambah penghasilan petani

Pengadaan pupuk urea, ZA, dan KCL

Semua petani

Rumah kurang layak Membuat hidup bersih

Bedah rumah Membantu warga miskin

STUDIO PERENCANAAN DESAFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS BRAWIJAYA VI- 114

Page 115: Web viewSTUDIO PERENCANAAN DESA 2011. ... Dengan rincian puskesmas sebagai berikut:1 unit ... Hal tersebut menjadi potensi serta dapat menjadi pemanfaatan tata

STUDIO PERENCANAAN DESA 2011DESA GEMBONGAN KECAMATAN GEDEG

KABUPATEN MOJOKERTO

No. Bidang Kegiatan

Permasalahan Potensi Program/ Kegiatan

Sasaran Kegiatan

Kekurangan biaya/ dana

Dapat mempertebal Islam/ iman

Rehab musholla Baitul Makmur

Dapat menampung ± 100 orang

Sumber: Musrenbangdes Desa Gembongan

STUDIO PERENCANAAN DESAFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS BRAWIJAYA VI- 115