desa adat tradisional penglipuran

24
ARSITEKTUR VERNAKULAR BALI DESA ADAT TRADISIONAL PENGLIPURAN Penyusun : Acep Kiki Meinaki Soni Darmawan

Upload: acep-kiki-m

Post on 02-Feb-2016

207 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: Desa Adat Tradisional Penglipuran

ARSITEKTUR VERNAKULAR BALI

DESA ADAT TRADIS IONAL PENGL IPURAN

Penyusun :

• Acep Kiki Meinaki• Soni Darmawan

Page 2: Desa Adat Tradisional Penglipuran

PETA LOKASI

Page 3: Desa Adat Tradisional Penglipuran

ARSITEKTUR RUMAH ADAT BALI

                Arsitektur Rumah Tradisional Bali, merupakan suatu karya yang lahir dari suatu tradisi, kepercayaan dan aktivitas spiritual masyarakat Bali yang diwujudkan dalam berbagai bentuk fisik. Arsitektur Tradisional Bali merupakan kombinasi dari hubungan keseimbangan antara Bhuwana Agung dan Bhuwana Alit. Arsitektur Tradisional Bali mendapat pengaruh campuran budaya Hindu, Cina Buddha, dan kebudayaan Megalitik.

KITA SEBAGAI

PENGHUNI ALAM

SEMESTA

Page 4: Desa Adat Tradisional Penglipuran

ARSITEKTUR RUMAH ADAT BALI

UTAMANISTA

UTAMA

MADYA

NISTA

UTAMAMADYANISTA

UTAMAMADYA

UTAMAUTAMA

MADYAUTAMA

MADYAMADYA

MADYANISTA

NISTANISTA

NISTAMADYA

NISTAUTAMA

Page 5: Desa Adat Tradisional Penglipuran

ARSITEKTUR RUMAH ADAT BALI

Pembagian zone utama, madya dan nista didasari bukan oleh sumbu hierarki yang vertikal, tetapi oleh tata nilai ritual dan orientasi kosmologis. Ada tiga buah sumbu yang digunakan sebagai pedoman penataan bangunan di Bali, sumbu-sumbu itu antara lain:

• Sumbu kosmos yaitu Bhur, Bhuwah dan Swah (hidrosfir, litosfir dan atmosfir)

Page 6: Desa Adat Tradisional Penglipuran

TIPOLOGI ARSITEKTUR BALI

Page 7: Desa Adat Tradisional Penglipuran

KONSEP PENDEKATAN BANGUNAN TRADISIONAL

BALI

Page 8: Desa Adat Tradisional Penglipuran
Page 9: Desa Adat Tradisional Penglipuran

ARSITEKTUR RUMAH ADAT BALI

Pembagian zone utama, madya dan nista didasari bukan oleh sumbu hierarki yang vertikal, tetapi oleh tata nilai ritual dan orientasi kosmologis. Ada tiga buah sumbu yang digunakan sebagai pedoman penataan bangunan di Bali, sumbu-sumbu itu antara lain:• Sumbu ritual yaitu kangin-kauh berorientasi pada lintasan

terbit dan terbenamnya matahari dengan arah kangin sebagai nilai utama (arah terbitnya matahari) dan arah kauh sebagai nilai nista (arah terbenamnya matahari), sedangkan nilai Madya ada di tengahnya.

Page 10: Desa Adat Tradisional Penglipuran

ARSITEKTUR RUMAH ADAT BALI

Pembagian zone utama, madya dan nista didasari bukan oleh sumbu hierarki yang vertikal, tetapi oleh tata nilai ritual dan orientasi kosmologis. Ada tiga buah sumbu yang digunakan sebagai pedoman penataan bangunan di Bali, sumbu-sumbu itu antara lain:

• Sumbu natural yaitu Kaja-Kelod.

Page 11: Desa Adat Tradisional Penglipuran

UTARAKAJA

SELATANKELOD

TIMURKANGIN

BARATKALUH

Page 12: Desa Adat Tradisional Penglipuran

WISNU

BRAHMA

ISWARAMAHADEWA

Page 13: Desa Adat Tradisional Penglipuran

ARSITEKTUR RUMAH ADAT BALI

Saya Undagi

Dalam Arsitektur rumah adat bali memiliki Aturan-aturan dari agama dan adat yang sangat terjaga kelestariannya dan sangat di patuhi. Dalam pembanguanan rumah adat bali biasanya di pimpin oleh orang ahli yang di beri nama Undagi. Undagi merupakan seorang desainer tradisional rumah adat bali yang mengatur tataletak bangunan-bangunan yang berada pada 9 area tadi.

Page 14: Desa Adat Tradisional Penglipuran

ARSITEKTUR RUMAH ADAT BALI

Page 15: Desa Adat Tradisional Penglipuran

BAGIAN - BAGIAN DARI RUMAH ADAT BALI:

1.Pamerajan adalah tempat upacara yang dipakai untuk keluarga. Dan pada perkampungan tradisional biasanya setiap keluarga mempunyai pamerajan yang letaknya di Timur Laut pada sembilan petak pola ruang 

2.Umah Meten ( gedong ) yaitu ruang yang biasanya dipakai tidur kapala keluarga sehingga posisinya harus cukup terhormat 

3.Bale Sakepat, bale ini biasanya digunakan untuk tempat tidur anakanak atau anggota keluarga lain yang masih junior. 

4.Bale tiang sanga biasanya digunakan sebagai ruang untuk menerima tamu 

5.Bale Dangin biasanya dipakai untuk duduk-duduk membuat bendabenda seni atau merajut pakaian bagi anak dan suaminya. 

6.Lumbung sebagai tempat untuk menyimpan hasil panen, berupa padi dan hasil kebun lainnya. 

7.Paon (Dapur) yaitu tempat memasak bagi keluarga. 

8.Aling-aling adalah bagian entrance yang berfungsi sebagai pengalih jalan masuk sehingga jalan masuk tidak lurus kedalam tetapi menyamping. Hal ini dimaksudkan agar pandangan dari luar tidak langsung lurus ke dalam.

9.Angkul-angkul yaitu entrance yang berfungsi seperti candi bentar pada pura yaitu sebagai gapura jalan masuk. 

Page 16: Desa Adat Tradisional Penglipuran

PAMERAJAN

Page 17: Desa Adat Tradisional Penglipuran

PAMERAJAN

Page 18: Desa Adat Tradisional Penglipuran

BALE SAKEPAT

Page 19: Desa Adat Tradisional Penglipuran

LUMBUNG

Page 20: Desa Adat Tradisional Penglipuran

PAON/DAPUR

Page 21: Desa Adat Tradisional Penglipuran

BALE DANGIN

Page 22: Desa Adat Tradisional Penglipuran

ALING-ALING

Page 23: Desa Adat Tradisional Penglipuran

ANGKUL-ANGKUL

Page 24: Desa Adat Tradisional Penglipuran

TERIMA KASIH