derita abk penghu

1
KETERPURUKAN NASIB ABK DI BUMI FORMOSA. Lagu tersohor Nenek Moyangku seorang Pelaut dan menjadi bukti kebanggaan profesi Pelaut ternyata kurang mendatangkan keberuntungan buat Rihandi dan kawan-kawan. Pria asal Tegal Jawa Tengah, ini harus merasakan ganasnya kehidupan seperti ganasnya ombak yang harus dialami setiap hari sebagai pelaut di pelabuhan Makong Penghu ini. Bayang- bayang untuk mengais rezeki guna memperbaiki taraf hidup keluarga di Indonesia sirna karena divonis tidak bisa bekerja sebagai ABK. Hal ini dikarenakan dia mabuk laut sehingga para majikan tidak ada yang mau menampung pria yang baru sebulan datang ke Taiwan ini. Nasib yang sama juga dialami oleh Agus Sudirman. ABK dengan asal yang sama dengan Rihandi ini menginginkan ganti majikan dan sudah sebulan ini tidak diproses sama agencynya. Keinginannya ini terpicu karena majikannya terlalu memeras tenaga anak buahnya. Jam kerja yang lebih lama dengan kapal yang lain dan keselamatan kerja yang kurang diperhatikan. Tetapi begitu turun dari kapal majikannya sekitar sebulan yang lalu sampai sekarang masih belum diproses sama agencynya untuk pindah ke majikannya yang baru. Lebih parahnya lagi tidak ada tempat penampungan selama mereka menunggu majikan yang baru. Agus, Rihandi bersama tiga rekannnya harus rela tinggal beratapkan awan dan beralaskan rumput untuk tidur. Selain itu untuk makanpun, mereka meminta-minta dari temannya yang ada di kapal begitu yang diungkapkan oleh Rihandi. Bagaimana lagi kita tidak punya uang untuk membeli makan dan itu masih lumayan, apabila ada angina kencang dan hujan kami tdk bs tidur dan terpaksa bergadang semalaman berteduh diteras gudang seperti yang diungkapkan oleh Agus Sudirman. Tapi masa seperti ini harus mereka jalani. Karena dengan seperti ini mereka bisa terus memperjuangkan nasib untuk bisa bertahan hidup di Taiwan dan mendapat majikan yang lebih baik dari sebelumnya. Semoga pengorbanan Rihandi dan kawan-kawan ini bisa berbuah manis. Tetap semangat untuk masa depan yang lebih baik (HM).

Upload: hakun-marta

Post on 12-Aug-2015

63 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Derita abk penghu

KETERPURUKAN NASIB ABK DI BUMI FORMOSA.

Lagu tersohor Nenek Moyangku seorang Pelaut dan menjadi bukti kebanggaan profesi Pelaut ternyata kurang mendatangkan keberuntungan buat Rihandi dan kawan-kawan. Pria asal Tegal Jawa Tengah, ini harus merasakan ganasnya kehidupan seperti ganasnya ombak yang harus dialami setiap hari sebagai pelaut di pelabuhan Makong Penghu ini. Bayang-bayang untuk mengais rezeki guna memperbaiki taraf hidup keluarga di Indonesia sirna karena divonis tidak bisa bekerja sebagai ABK. Hal ini dikarenakan dia mabuk laut sehingga para majikan tidak ada yang mau menampung pria yang baru sebulan datang ke Taiwan ini.

Nasib yang sama juga dialami oleh Agus Sudirman. ABK dengan asal yang sama dengan Rihandi ini menginginkan ganti majikan dan sudah sebulan ini tidak diproses sama agencynya. Keinginannya ini terpicu karena majikannya terlalu memeras tenaga anak buahnya. Jam kerja yang lebih lama dengan kapal yang lain dan keselamatan kerja yang kurang diperhatikan. Tetapi begitu turun dari kapal majikannya sekitar sebulan yang lalu sampai sekarang masih belum diproses sama agencynya untuk pindah ke majikannya yang baru. Lebih parahnya lagi tidak ada tempat penampungan selama mereka menunggu majikan yang baru. Agus, Rihandi bersama tiga rekannnya harus rela tinggal beratapkan awan dan beralaskan rumput untuk tidur. Selain itu untuk makanpun, mereka meminta-minta dari temannya yang ada di kapal begitu yang diungkapkan oleh Rihandi. Bagaimana lagi kita tidak punya uang untuk membeli makan dan itu masih lumayan, apabila ada angina kencang dan hujan kami tdk bs tidur dan terpaksa bergadang semalaman berteduh diteras gudang seperti yang diungkapkan oleh Agus Sudirman.

Tapi masa seperti ini harus mereka jalani. Karena dengan seperti ini mereka bisa terus memperjuangkan nasib untuk bisa bertahan hidup di Taiwan dan mendapat majikan yang lebih baik dari sebelumnya. Semoga pengorbanan Rihandi dan kawan-kawan ini bisa berbuah manis. Tetap semangat untuk masa depan yang lebih baik (HM).