depresiasi

31
Ekonomi Teknik 05

Upload: sebastian-fredy

Post on 30-Jan-2016

246 views

Category:

Documents


16 download

DESCRIPTION

akun

TRANSCRIPT

Page 1: Depresiasi

Ekonomi Teknik 05

Page 2: Depresiasi

Adalah : Penyusutan atau penurunan nilai dari aset / fasilitas seiring dengan berlalunya waktu

Aset / fasilitas current aset & fixed aset

DEPRECIATION FIXED ASET(bangunan, mesin & peralatan, armada dll)Dibedakan atas penyebabnya : Deterioration (penyusutan fisik) Obsolescence (penyusutan fungsional) Monetary Depreciation (Penyusutan Moneter) (Aliludin, 2007)

Page 3: Depresiasi

L

n

I

Cara Penyusutan : (berdasarkan besar penyusutan tiap periode)

- Linier - Cekung- Cembung

Tujuan perhitungan Depresiasi Aset :

1.Menyediakan dana pengembalian modal/investiasi 2.Menyediakan biaya penyusutan yg dibebankan pada biaya produksi3.Sbg dasar pengurangan biaya pajak

Page 4: Depresiasi

I

DN

L

DN

dn

n-1 n N

BN

L) - (I N

n - I Dn - I Bn

N

L - I n d . nDn

N

L - I d dn

1. Garis Lurus (Linier)/Straight Line Depreciation (SLD)

d = besarnya depresiasi per tahunL = nilai sisa dari aset yng bersangkutanN = masa pakai (umur) dari aset, dinyatakan dalam tahun Dn = besarnya depresiasi sampai tahun ke-nBn = Nilai buku (Book Value) pada tahun ke-n

Page 5: Depresiasi

Diketahui : I = 100 jt L = 20 jt

N = 5 Th

- Depresiasi s/d tahun ke-3 = D3 = 3 d = 3 x Rp 16 jt = Rp 48 jt

jt 16 Rp 5

jt 20 -jt 100 d dn -

- Nilai buku tahun ke-3 B3 = I – D3= 100 jt – 48 jt= 52 jt

Contoh : Sebuah perusahaan membeli alat transportasi dengan harga Rp. 100 juta. Masa pakai ekonomis dr alat ini adalah 5 tahun dg. Perkiraan nilai sisa sebesar Rp. 20 juta. Gunakan metode SLD utk menghitung.

Page 6: Depresiasi

Pembayaran tidak sama tiap tahunnya Didasarkan bobot digit tahun pemakaian membebankan depresiasi lebih besar pada tahun-tahun awal

2. Jumlah Digit Tahun / Sum of The Years Digit (SOYD)

Dalam metode ini kita menghitung

jumlah digit (Misal S).

N

1 n 2

1)(N N S =

N = 5, maka

15 2

1 55

2

1)(N N

I

1 2 3 4 5 6 ..... n

S

SOYDn

Bn

Rp DN

Atau dpt diperoleh juga dari :

S = 1+2+3+4+5 = 15

Page 7: Depresiasi

Berdasarkan soal sebelumnya, depresiasi tahun ke-3 :

L - I s

N d1 L - I

s

1 - N d2

L)-(I 1NN

1)n-(N 2 L - I

s

1-n - N dn

L-I

1NN

1n-N2 - I Dn-I Bn

L-I

1NN

1n-N 2 dn

jt 16 jt 80

30

6 jt 20-jt 100

155

13-5 2 d3

Page 8: Depresiasi

Untuk mendapatkan nilai buku dan jumlah depresiasi yang telah dibayarkan tiap periode diperlihatkan pada tabel berikut :

Tabel Depresiasi dg metode SOYD

N dn Σdepr. Book Value (Bn)0 1001 26,67 26,67 73,332 21,33 48,00 52,003 16 64,00 36,004 10,67 74,67 25,335 5,33 80,00 20,00

Page 9: Depresiasi

Depresiasi dihitung berdasarkan laju/tingkat penyusutan tetap (f) yang dikalikan dengan nilai aset (nilai buku) tahun sebelumnya

f adalah faktor yang nilainya < 1

3. Kesetimbangan Menurun / Declining Balance Depreciation (DBD)

I

1 2 3 4 5 6 ..... n

S

DBDn

Bn

Rp DN

Page 10: Depresiasi

N

I

L - 1 f f f-1 I dn 1-n

nf-1 I Bn n

n

f-1-1 I

f-n I - I Bn - I Dn

n = 1 d1 = f . IB1 = I – f . I = I (1-f)

n = 2 d2 = f . I (1-f) B2 = I (1-f) – f . I (1-f)

= I (1-f) – f . I – f2 . I= I (1-f) (1-f) = I (1-f)2

Page 11: Depresiasi

n = n dn = I (1-f)n-1 f

n = 3 d3 = f . I (1-f)2 B3 = I (1-f)2 – f . I (1-f)2

= I (1-f)2 (1-f) = I (1-f)3

Contoh soal sebelumnya :

0,27522 f

0,725 0,72477 - 1

0,2 - 1

jt 100

jt 20 - 1 f

5

5

d3 = I (1-f)2 f = 100 jt (0,725)2 (0,275) = Rp 14.457.459,65

B3 = I (1-f)3 = 100 jt (0,725)3

= Rp 38.073.078,-

Page 12: Depresiasi

Atau D3 = 100 jt – 38.073.078,78= Rp 61.926.921,22

d1 = f . I = Rp 27.522.033,63 d2 = = 19.947.385,90d3 = = 14.457.459,65

D3 = 61.926.878,18

Page 13: Depresiasi

pada penyusutan untuk tujuan perhitungan pajak, tingkat penyusutan maksimum DBD yang diijinkan adalah 2x tingkat penyusutan metode garis lurus (200% x SLD)

Bisa dimungkinkan tingkat penyusutan sebesar 1.5 atau 1.25 kali Formula :

4. Double Declining Balance Depreciation (DDBD)

SLD = (1/N) , maka DDBD = 2/N jika DDBD = 150% SLD, maka DDBD

= 1,5/Ndst.

Page 14: Depresiasi

Dari contoh sebelumnya :Dg. Menggunakan DDBD maka tingkat depresiasi yg

dipakai adalah 200% dr tingkat SLD. Dimana : maka :

Depresiasi pada tahun pertama : D1 = dDDBD x I

= 2/5 x Rp. 100 juta = Rp. 40juta

Nilai Buku pada tahun pertama : B1 = I – D1

= Rp. 100 juta – Rp. 40 juta

= Rp. 60 juta

......................dst

5

1 dSLD

5

2 dDDBD

Page 15: Depresiasi

Tabel Depresiasi dg metode DDBD

N dn Book Value (Bn)

0 100.000.000

1 40.000.000 60.000.000

2 24.000.000 36.000.000

3 14.400.000 21.600.000

4 8.640.000 12.960.000

5 5.184.000 7.776.000

Page 16: Depresiasi

5. Sinking FundDepresiasi dianggap dibungakan

F = Dn Dn = F’

Nn21

A = dd = (I-L) (A/F; i; N)Dn = (I-L) (A/F; i; N) (F/A; i; n)Bn = I – {(I-L) (A/F; i; N) (F/A; i; n)}

i = 20 %/thd = (I-L) (A/F; 20 %; 5)

= 80 jt x 0,13438= Rp 10.750.400,…..(setiap th harus didepositokan sebesar Rp……….)

D3 = d (F/A; 20 %; 3)= Rp 10.750.400 x 3,64 = Rp 39.131.456

B3 = I – D3= Rp 100 jt – Rp 39.131.456 = Rp 60.969.544

Page 17: Depresiasi

Tabel Depresiasi dg metode SF

N dn Book Value (Bn)

0 100.000.000

1 10.750.400 89.249.600

2 23.650.880 76.349.120

3 39.131.456 60.868.544

4 57.729.648 42.270.352

5 79.982.976 20.017.024

Page 18: Depresiasi

Penyusutan aset tanpa dipengaruhi oleh variabel waktu, tetapi ditentukan oleh intensitas pemakaiannya ( produktivitas kerja)

Ex. : pesawat terbang, mesin-mesin Didasarkan atas unit produksi atau unit output, yang bisa

dinyatakan dr ukuran-ukuran berikut :a. Output produksi, ex. Volume atau berat material yg ditangani oleh alat/mesin

b. Hari operasi , menunjukkan jmlh hari operasi selama tahun ttt dibanding selama masa pakaic. Proyeksi pendapatan, menunjukkan estimasi pendapatan selama tahun ttt dibanding selama masa pakai

6. Unit of Production Depreciation (UPD)

Page 19: Depresiasi

LI N

nn U

U d

dn = besarnya depresiasi pada periode tahun ke-nL = nilai sisa dari aset yng bersangkutanN = masa pakai (umur) dari aset, dinyatakan dalam tahun Un = Jumlah produksi pada tahun ke-nUN = Jumlah produksi keseluruhan selama masa pakai N tahun

Page 20: Depresiasi

Contoh : Suatu mesin ekskavator di beli dg harga Rp. 700 juta, digunakan utk menambang pasir/kerikil. Berdasarkan spesifikasinya ekskavator tersebut mampu menambang pasir sebanyak 50.000M3 dan setelah itu masih bernilai sisa Rp. 150 juta. Jika jadwal kerja penambangan seperti tabel berikut, hitung depresiasi tahunannya.

Tahun Kebutuhan Pasir/Kerikil (M3)1 4.0002 6.0003 10.0004 10.0005 15.0006 5.000

Σ 50.000

Page 21: Depresiasi

jutaRpjutaRp 4415070050.000

4.000 d1

jutaRpjutaRp 6615070050.000

6.000 d2

jutaRpjutaRp 11015070050.000

10.000 d3

.............................dst

Page 22: Depresiasi

Jadwal pembayaran Depresiasi

Tahun Produksi (m3) Depresiasi (dlm juta rupiah)1 4.000 442 6.000 663 10.000 1104 10.000 1105 15.000 1656 5.000 55

Σ 50.000 550

Page 23: Depresiasi
Page 24: Depresiasi

Suatu asset berupa mesin produksi dengan nilai awal Rp 110 juta, nilai sisa Rp 10 juta, dengan umur ekonomis 10 tahun.Dengan Metode Garis Lurus hitung:a.Besar biaya depresiasi per tahun.b.Nilai buku akhir tahun ke-3, akhir tahun ke-8, dan akhir tahun ke 10.

Page 25: Depresiasi

Suatu asset berupa mesin produksi dengan nilai awal Rp 110 juta, nilai sisa Rp 10 juta, dengan umur ekonomis 10 tahun.Dengan Metode SOYD hitung:a.Besar biaya depresiasi per tahun.b.Nilai buku akhir tahun ke-3, akhir tahun ke-8, dan akhir tahun ke 10.

Page 26: Depresiasi

Suatu asset berupa mesin produksi dengan nilai awal Rp 110 juta, nilai sisa Rp 10 juta, dengan umur ekonomis 10 tahun.Dengan Metode Sinking Fund, dengan i=8%, hitung:a.Besar biaya depresiasi per tahun.b.Nilai buku akhir tahun ke-3, akhir tahun ke-8, dan akhir tahun ke 10.

Page 27: Depresiasi

Suatu asset berupa mesin produksi dengan nilai awal Rp 110 juta, nilai sisa Rp 10 juta, dengan umur ekonomis 10 tahun. Pada awal tahun ke 4 terjadi kenaikan harga mesin menjadi Rp 125 juta,Dengan Metode Garis Lurus hitung:a.Besar biaya depresiasi per tahun.b.Nilai buku akhir tahun ke-3, akhir tahun ke-8, dan akhir tahun ke 10.

Page 28: Depresiasi

Suatu asset berupa mesin produksi dengan nilai awal Rp 110 juta, nilai sisa Rp 10 juta, dengan umur ekonomis 10 tahun. Pada akhir tahun ke-2 diketahui ternyata umur mesin hanya maksimal 7 tahun saja, untuk itu perlu dihitung ulang biaya penyusutannya,Dengan Metode Garis Lurus hitung:Besar biaya depresiasi per tahun.Nilai buku akhir tahun ke-3, akhir tahun ke-8, dan akhir tahun ke 10.

Page 29: Depresiasi

Suatu asset berupa mesin produksi dengan nilai awal Rp 110 juta, nilai sisa Rp 10 juta, dengan umur ekonomis 10 tahun. Kapasitas produksi selama 10 tahun adalah 1000 unit. Data Produksi per tahun adalah sbb:

Dengan Metode Garis Lurus hitung:Besar biaya depresiasi per tahun.Nilai buku akhir tahun ke-3, akhir tahun ke-8, dan akhir tahun ke 10.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

50 75 75 100 100 150 200 150 50 50

Page 30: Depresiasi

Suatu asset berupa mesin produksi dengan nilai awal Rp 110 juta, nilai sisa Rp 10 juta, dengan umur ekonomis 10 tahun. Kapasitas produksi selama 10 tahun adalah setara dengan 100.000 jam mesin. Data jam mesin per tahun adalah sbb:

Dengan Metode Garis Lurus hitung:Besar biaya depresiasi per tahun.Nilai buku akhir tahun ke-3, akhir tahun ke-8, dan akhir tahun ke 10.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

5.000 7.500 7.500 10.000

10.000

15.000

20.000

15.000

5.000 5.000

Page 31: Depresiasi

Suatu asset berupa mesin produksi dengan nilai awal Rp 110 juta, nilai sisa Rp 10 juta, dengan umur ekonomis 10 tahun. Pada akhir tahun ke-2 diketahui ternyata umur mesin hanya maksimal 7 tahun saja, untuk itu perlu dihitung ulang biaya penyusutannya,Dengan Metode Garis Lurus hitung:Besar biaya depresiasi per tahun.Nilai buku akhir tahun ke-3, akhir tahun ke-8, dan akhir tahun ke 10.