depresi post partum blok 17

21
Depresi post partum Dr.Laila Sylvia Sari, SpKJ

Upload: qyura

Post on 24-Jul-2015

153 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Depresi Post Partum Blok 17

Depresi post partumDr.Laila Sylvia Sari, SpKJ

Page 2: Depresi Post Partum Blok 17

Kehamilan, persalinan & mjd ibu peristiwa & pengalaman ptg dlm kehdpan. Makna peristiwa itu berbeda pd tiap ♀ & kelnya.

Bagi >> ♀, peristiwa2 itu bermakna + & merupakn transisi menyenangkn ke thp baru dlm siklus kehidupan, spt tahap2 transisi lainnya peristiwa itu jg dpt ”stres”, shg respons yg tjd dpt brp kebahagiaan, a/pun kekecewaan.

Page 3: Depresi Post Partum Blok 17

Slm pasca persalinan 85% ♀ bbrp tipe ggn mood.

F/ stressor psikososial sll dialami o/ tiap individu dlm kehidupan. Stressor yg dialami dpt mempengaruhi baik psikologis a/pun biologis.

Stressor yg dialami individu manifestasi klinik individual. Dampak stres thdp manifestasi psikologis ad/ dlm btk emosi & manifestasi emosi tsbt a.l. marah, ansietas, depresi, bersalah & malu.

Page 4: Depresi Post Partum Blok 17

Pd >> ♀ simtom tsbt transien & relatif ringan, tp bbrp ♀ ggn mood yg persisten.

Wrate & Cogill et al data : dari 2500 kelahiran / thn, tdpt 7 kasus baru dgn depresi / minggu, shg menurut mrk DPP merup komplikasi medik yg srg tjd, dgn risiko yg dpt diantisipasi pd ibu a/pun anaknya.

Penelitian lain juga mdptkn data DPP berdampak (-) thdp kualitas hub dini ibu-anak dll

Page 5: Depresi Post Partum Blok 17

DPP mslh substansial yg mpengaruhi ibu & kelnya. Dipkirakn 1 dr 10 ibu-ibu baru mengalami depresi pd bln I stlh melahirkn.

Di neg barat DPP ad/ komplikasi medis persalinan yg tbyk ditemukan : di neg timur dgn prev yg lbh rendah.

Di AS DPP mrpkn komplikasi persalinan tsrg, dimana tjd pd 1 : 8 ♀ melahirkan.

Angka kej DPP di Indonesia mencolok tingginya : angka kejadian di neg lain di Asia.

Page 6: Depresi Post Partum Blok 17

DPP adalah gangguan depresi yang terjadi selama periode pasca persalinan dan biasanya didiagnosa sekitar 4 sampai 12 minggu setelah melahirkan.

Menurut DSM-IV, dikatakan episode depresi berhubungan dengan onset pasca persalinan jika dimulai pada minggu keempat setelah persalinan. Tetapi, onset dalam 3 bulan setelah persalinan merupakan waktu yang biasa digunakan oleh peneliti berdasarkan studi epidemiologi.

Page 7: Depresi Post Partum Blok 17

Prevalensi seumur hidup untuk depresi berat pada populasi umum adalah sekitar 10%, pada wanita sekitar 25%.

Paling sedikit 10% dari wanita menderita gangguan mood yang berhubungan dengan periode postpartum.

Sedangkan angka prevalensi depresi pasca persalinan bervariasi antara 1 permil sampai 15% dari angka ibu melahirkan tergantung berat ringannya gangguan mental yang menjadi objek penelitian.

Page 8: Depresi Post Partum Blok 17

Faktor yang saling mempengaruhi al : Faktor Psikososial

Pitt menyatakan bahwa depresi pasca persalinan merupakan gangguan spesifik yang dibedakan dari gangguan depresi klasik. Beliau menyebutkan dengan ”depresi atipik” yang lebih merupakan respons terhadap stres non spesifik dibandingkan dengan perubahan yang bersifat biologik yaitu perubahan hormonal yang menyertai kelahiran anak.

Page 9: Depresi Post Partum Blok 17

Faktor - faktor psikososial yg berkorelasi dengan timbulnya DPP al:

Konflik dalam perkawinan, yang meliputi :- Ketegangan kronis rasa permusuhan

antara pasangan tersebut.- Riwayat ketidakstabilan emosi pada isteri

atau suami kurangnya dukungan akan kelahiran bayi mereka.

- Pada wanita yang berusia tua, yang mengharapkan kelahiran anak.

Page 10: Depresi Post Partum Blok 17

2. Sikap ambivalen pd kehamilan dan keinginannya mempunyai anak.

3. Riwayat gangguan depresi sebelumnya . 4. Stres lingkungan Teori psikoanalitik menekankan pentingnya

hubungan awal antara individu tersebut dengan ibunya. Birchnell hubungan signifikan antara ikatan awal wanita depresi dengan ibunya yang buruk dengan timbulnya depresi dikemudian hari pada wanita tersebut.

Page 11: Depresi Post Partum Blok 17

Faktor BiologikPenelitian yang beraliran biologik o/ Dalton DPP

dso/ perubahan hormonal, terutama penurunan tajam dari sirkulasi progesteron masa puerpural.

Hormon-hormon yang diduga berperan adalah estrogen, progesteron, kortisol dan hormon tiroid.

Periode pasca persalinan adalah periode dimana terjadi perubahan yang cepat dari konsentrasi beberapa hormon. Selama 48 jam pertama persalinan konsentrasi estrogen, progesteron dan kortisol menurun. Telah diketahui keterlibatan hormon steroid dalam patogenesis gangguan mood non puerperal.

Page 12: Depresi Post Partum Blok 17

Perubahan kadar estrogen, progesteron, prolaktin dan estriol yang terlalu rendah atau terlalu tinggi. Kadar estrogen turun secara bermakna setelah melahirkan, ternyata estrogen memiliki efek supresi aktifitas enzim monoamine oksidase. Kadar estrogen turun secara bermakna setelah melahirkan, ternyata estrogen memiliki efek supresi aktifitas enzim monoamine oksidase. Yaitu suatu enzim otak yang bekerja menginaktifasi baik noradrenalin maupun serotonin yang berperan dalam suasana hati dan kejadian depresi

Page 13: Depresi Post Partum Blok 17

GEJALA KLINISGejala klinis depresi bervariasi antara lain : afek sedih, mood disforik, insomnia, anhedonia, labil dan iritabel. Gejala ini lebih memberat pada sore hari dan juga timbul perasaan bersalah karena merasa tidak mampu menyayangi dan mengasuh bayinya. Kadang-kadang mereka juga mengeluh adanya gangguan konsentrasi dan memori serta gangguan fisik seperti lemah dan letih sehingga penderita kehilangan kemampuan untuk melakukan kesenangan yang biasa dilakukan sebelumnya.

Page 14: Depresi Post Partum Blok 17

Ambivalensi dan perasaan penolakan terhadap anaknya sering ditemukan, dan dalam bentuk yang sangat berat dapat terjadi disfungsi yang lebih berat. Ide tentang bunuh diri pernah dilaporkan dan merupakan kedaruratan psikiatrik yang perlu diantisipasi.

Page 15: Depresi Post Partum Blok 17

Depresi pasca persalinan harus dibedakan dari “baby blues”, yang terjadi pada mayoritas ibu baru. Pada sindrom ini, gejalanya yaitu sedih, iritabilitas, cemas, kebingungan, mencapai puncak sekitar hari keempat paska persalinan, dan membaik pada hari kesepuluh. Gangguan afek sementara ini tidak mempengaruhi kemampuan wanita untuk bekerja.

Page 16: Depresi Post Partum Blok 17

Skrining untuk gangguan mood pasca persalinan

Selain berdasar pada kriteria diagnosis, pemeriksaan klinis psikiatrik yang meliputi wawancara dan observasi, untuk keperluan skrining terhadap gangguan depresi pada wanita pasca persalinan yang berada dalam risiko tinggi dapat dilakukan dengan memakai skala penilaian.8\ Untuk pemeriksaan skrining rutin dapat dibantu dengan alat pemeriksaan psikiatrik yang telah didisain oleh Cox dan kawan-kawan yaitu the Edinburgh Postnatal Depression Scale (EPDS).

Page 17: Depresi Post Partum Blok 17

EPDS adalah suatu kuesioner untuk mengevaluasi ada tidaknya simtom depresi pada seseorang, yang berupa self report scale terdiri dari kumpulan 10 pokok, setiap pernyataan skala mengukur intensitas simtom depresi dari 0 sampai 3 ( ya, hampir sepanjang waktu hingga tidak, tidak sama sekali), total skor dari 0 hingga 30. Skor 13 atau lebih mengindikasikan depresi.

Page 18: Depresi Post Partum Blok 17

Penerjemahan skala EPDS ke dalam bahasa Indonesia telah dilakukan dan telah di validasi di Jakarta. Hasil dari studi validasi ini telah membuktikan bahwa instrumen ini dalam bahasa Indonesia lebih sahih dan reliable untuk digunakan pada wanita Indonesia.

Page 19: Depresi Post Partum Blok 17

Penatalaksanaan

Psikoterapi : Dapat diajarkan mengenai mekanisme pemecahan masalah dan menrencanakan tujuan yang realistis, terapi marital dan terapi keluarga juga sangat membantu.

Antidepresan : sangat dianjurkan pemberian antidepresan pada kasus yang berat. Bila ibu menyusui pertimbangkan keuntungan dan efek samping antidepresan

Terapi hormonal : Pengantian hormon estrogen diharapkan dapat mengatasi penurunan estrogen yang berkaitan dengan kelahiran secara cepat. Walaupun data yg ada masih terbatas.

Page 20: Depresi Post Partum Blok 17

Dengan terapi yang tepat, depresi postpartum dapat diatasi dalam beberapa bulan, beberapa kasus dijumpai mencapai setahun. Penting melanjutkan terapi walaupun keadaan telah teratasi. Terlalu cepat menghentikan pengobatan akan mengakibatkan relaps.

Page 21: Depresi Post Partum Blok 17

Terimakasih Lss