depresi pada pasien diabetes mellitus

Upload: iwell

Post on 03-Jun-2018

227 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

  • 8/12/2019 Depresi Pada Pasien Diabetes Mellitus

    1/9

    BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT

    DEPRESI PADA PASIEN DIABETES MELLITUS

    DI RSU TIDAR MAGELANG

    TAHUN 2013

    Emi Nurhayati *)

    Ns. Priyanto, M.Kep.,Sp.KMB **), Umi Aniroh, S.Kep., Ns **)

    *) Mahasiswa PSIK STIKES Ngudi Waluyo Ungaran

    **) Dosen PSIK STIKES Ngudi Waluyo Ungaran

    Alamat koresponden :

    Emi Nurhayati

    Email : [email protected]

    ABSTRAK

    Depresi merupakan salah satu dampak dari penyakit Diabetes Mellitus (DM).

    Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya depresi pada penderita depresi.

    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui beberapa faktor yang berhubungan

    dengan depresi pada pasien Diabetes Mellitus yang terdiri dari faktor jenis kelamin,

    lama sakit dan dukungan keluarga.

    Desain penelitian ini menggunakan metode penelitian analitik korelasional

    dengan desain cross-sectional. Jumlah populasi dalam penelitian ini sebanyak 35

    penderita DM. Pengambilan sampel dalam penelitian dengan cara accidental sampling

    dengan jumlah sampel 30 responden. Metode pengumpulan data menggunakan

    kuesioner, kemudian data dianalisa menggunakan uji statistik Chi Square dengan

    tingkat kemaknaan p < 0,05.

    Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor jenis kelamin (p value = 0,013)

    dan faktor dukungan keluarga (p value = 0,005) berhubungan secara bermakna dengan

    depresi pasien diabetes mellitus (p value < 0,05), sedangkan faktor lama sakit tidak

    berhubungan secara bermakna dengan depresi pasien diabetes mellitus (p value =

    1,000) ( p value > 0,05).

    Kesimpulan yang didapatkan bahwa penderita DM dengan depresi yang

    dirawat inap di RSU Tidar Magelang sebagian besar berjenis kelamin laki-laki yaitu

    sebanyak 21 penderita (70%), dan faktor yang berhubungan dengan tingkat depresi pada

    penderita DM adalah jenis kelamin dan dukungan keluarga.

    .

    Daftar Pustaka : 36 (2000 2012)

    Kata Kunci : Jenis Kelamin, Lama Sakit, Dukungan Keluarga, Depresi

    Pasien Diabetes Mellitus

    mailto:[email protected]:[email protected]
  • 8/12/2019 Depresi Pada Pasien Diabetes Mellitus

    2/9

  • 8/12/2019 Depresi Pada Pasien Diabetes Mellitus

    3/9

  • 8/12/2019 Depresi Pada Pasien Diabetes Mellitus

    4/9

    dukungan kurang yaitu sebanyak 15

    responden (50%), penderita DM yang

    mendapatkan dukungan cukup sebanyak

    8 responden (26,7%) dan penderita DM

    yang mendapatkan dukungan baiksebanyak 7 responden (23,3%).

    Gambaran Tingkat Depresi pada

    Pasien DM di RSUD Tidar Magelang

    Tingkat Depresi f %

    Ringan 10 33,3

    Sedang 20 66,7

    Berat 0 0

    Total 30 100

    Hasil penelitian pada pengukuran

    tingkat depresi pada penderita DM di

    RSUD Tidar Magelang menunjukkan

    hasil penderita DM yang mengalami

    depresi pada tingkat sedang yaitu

    sebanyak 20 responden (66,7%), dan

    penderita DM yang mengalami depresi

    ringan sebanyak 10 responden (33,3%).

    2. Analisis BivariatFaktor Jenis Kelamin terhadap

    Tingkat Depresi pada Pasien DM di

    RSUD Tidar Magelang

    Jenis

    Kelam

    in

    Tingkat DepresiJumlah x2

    hitung

    p

    valueRingan Sedang Berat

    f % f % f % F %

    Laki-

    laki

    10 47,6 11 52,4 0 0 21 1006,429 0,013

    Perempuan

    0 0 9 100 0 0 9 100

    Hasil analisa data menggunakan

    uji chi square dengan uji alternatif uji

    fisher didapatkan hasil p value 0,013

    (p value < =0,05), maka Ho ditolak

    berarti ada hubungan yang signifikan

    antara jenis kelamin dengan tingkat

    depresi penderita DM di RSUD Tidar

    Magelang tahun 2013.

    Faktor Lama Sakit terhadap Tingkat

    Depresi pada Pasien DM di RSUD

    Tidar Magelang

    LamaSakit

    Tingkat DepresiJumlah x

    2

    hitungp

    valueRingan Sedang Berat

    f % f % f % f %

    Baru 1 25 3 75 0 0 4 100 0,144 1,000Lama 9 34,6 17 65,4 0 0 26 100

    Berdasarkan analisis data

    statistik menggunakan uji chi square

    dengan uji alternatif uji fisher

    didapatkan hasil p value adalah 1,000

    (p value > =0,05), maka Ho diterima

    berarti tidak ada hubungan antara lama

    sakit dengan tingkat depresi penderita

    DM di RSUD Tidar Magelang tahun2013.

    Faktor Dukungan Keluarga terhadap

    Tingkat Depresi pada Pasien DM di

    RSUD Tidar Magelang

    Dukungan

    Tingkat DepresiJumlah x2

    hitungp

    valueRingan Sedang Berat

    f % f % f % f %

    Baik 6 85,7 1 14,3 0 0 7 100 9,600 0,005Cukup 3 37,5 5 62,5 0 0 8 100Kurang 1 6,67 14 93,33 0 0 15 100

    Berdasarkan analisis datastatistik menggunakan uji chi square

    dengan uji alternatif uji fisher

    didapatkan hasil p value adalah 0,005

    (p value < =0,05), maka Ho ditolak

    berarti ada hubungan yang signifikan

    antara dukungan keluarga dengan

    tingkat depresi penderita DM di RSUD

    Tidar Magelang tahun 2013.

    PEMBAHASAN

    Gambaran Jenis Kelamin Penderita

    DM

    Hasil penelitian menunjukkan

    laki-laki lebih banyak menjadi pasien

    DM yang menjalani perawatan di RSU

    Tidar Magelang, hal ini dapat terjadi

    karena sebagian besar laki-laki

    mengalami DM karena pola hidup yang

    tidak sehat, sehingga dapat

  • 8/12/2019 Depresi Pada Pasien Diabetes Mellitus

    5/9

    menyebabkan laki-laki lebih banyak

    terkena DM dibandingkan dengan

    perempuan, hal ini dapat terjadi karena

    berkaitan dengan distribusi lemak. Pria

    juga cenderung menyimpang lebihbanyak lemak di sekitar perut dan

    jantung, selain itu penumpukan lemak

    terkonsentrasi di sekitar perut sehingga

    memicu obesitas sentral yang lebih

    berisiko memicu gangguan

    metabolisme, dan bukti menunjukkan

    sebagian besar penderita DM berjenis

    kelamin laki-laki yang melakukan

    perawatan di RSU Tidar Magelang

    memiliki berat badan yang tidak ideal

    (kelebihan berat badan) sehinggadengan mudah dapat terkena DM.

    Gambaran Lama Sakit Penderita

    DM

    Lama sakit yang dialami responden

    rata-rata sekitar 1 4 tahun, dan lama

    sakit ini berhubungan dengan usia

    pertama kali penderita terdiagnosa DM,

    semakin muda usia penderita

    terdiagnosa DM maka semakin lama

    penderita akan menanggung sakit DM

    dan saat ini menurut Syafputri (2012)

    penyakit diabetes mellitusatau kencing

    manis tipe dua mulai banyak menyerang

    kaum usia muda enyakit diabetes

    mellitus atau kencing manis tipe dua

    mulai banyak menyerang kaum usia

    muda. Hal ini dapat terjadi karena

    perubahan gaya hidup, serta

    menyangkut kecenderunganmengonsumsi makanan yang kurang

    serat ditambah dengan minuman yang

    banyak mengandung glukosa. Selain

    itu, kurangnya aktivitas yang membakar

    lemak atau kurang gerak.

    Gambaran Dukungan Keluarga pada

    Penderita DM

    Hasil penelitian menunjukkan

    sebagian besar responden mendapatkan

    dukungan keluarga yang kurang .

    Dukungan yang diberikan keluarga

    untuk mengurangi kecemasan pasien itu

    sendiri adalah dukungan informasional,

    dimana keluarga memberikan nasehat,saran, dukungan jasmani maupun

    rohani. Dukungan emosional juga

    diberikan keluarga, yang meliputi

    dukungan yang diwujudkan dalam

    bentuk afeksi, adanya kepercayaan,

    perhatian, mendengarkan dan

    didengarkan. Dukungan lainnya adalah

    dukungan penilaian dan dukungan

    instrumental (Champ, 2010).

    Gambaran Tingkat Depresi padapenderita DM

    Hasil penelitian menunjukkan

    sebagian besar penderita mengalami

    depresi tingkat sedang. Depresi terjadi

    akibat faktor psikologis dan psikososial

    yang berhubungan dengan penyakit atau

    terapinya. Depresi pada DM terjadi

    akibat meningkatnya tekanan pasien

    yang dialami dari penyakitnya yang

    kronik. Depresi lebih banyak dijumpai

    pada perempuan, ras minoritas, tidak

    menikah, umur pertengahan, status

    sosial ekonomi rendah dan tidak bekerja

    (Kebeh, 2011), sedangkan menurut

    Tarigan (2003), depresi dapat

    disebabkan karena faktor biologi,

    genetik, dan psikososial dimana ketiga

    faktor tersebut saling mempengaruhi

    satu dengan yang lainnya.

    Hubungan Jenis Kelamin terhadap

    Tingkat Depresi Pasien DM

    Semua penderita DM berjenis

    kelamin wanita mengalami depresi. Hal

    ini sesusai dengan pendapat Rupaz

    (2009), yang menyatakan bahwa

    perempuan lebih mengalami depresi

    dibanding pria. Depresi lebih tinggi

    terjadi pada perempuan karena menurut

    Mambo (2013), perempuan

  • 8/12/2019 Depresi Pada Pasien Diabetes Mellitus

    6/9

    menanggung beban ganda, harus

    bekerja dan dituntut dapat mengurus

    rumah tangga dengan baik, namun

    menurut Nirmala (2012), pria lebih

    tinggi mengalami depresi karenapengaruh tingkat stress psikologinya,

    selain itu depresi pada pria yang

    menderita DM tipe 2 dapat terjadi

    karena khusus pada lelaki juga bisa

    menyebabkan disfungsi ereksi.

    Hubungan Lama Sakit terhadap

    Tingkat Depresi Pasien DM

    Lama sakit yang diderita pasien

    DM rata-rata adalah 1 4 tahun, danberdasarkan hasil penelitian juga

    menunjukkan penderita yang sudah

    lama terdiagnosa DM pada umumnya

    berusia kurang dari 50 tahun sehingga

    penderita sejak usia muda sudah

    terdiagnosis DM. Diabetes dapat

    menimpa usia berapa saja, meski paling

    banyak menimpa orang berusia di atas

    40 tahun. Tetapi, karena perubahan

    gaya hidup modern yang kurang sehat

    membuat prevalensi penderita diabetes

    berusia 20 tahun atau 30 tahun dan

    depresi berdampingan dengan penyakit

    berat atau merupakan reaksi terhadap

    penyakit dan pada beberapa orang,

    penyakit kronis dapat menyebabkan

    depresi. Penyakit kronis adalah penyakit

    yang berlangsung dalam waktu yang

    lama dan biasanya tidak dapat

    disembuhkan sepenuhnya. Walau

    begitu, penyakit kronis sering dapatdikendalikan melalui diet, olahraga,

    kebiasaan gaya hidup, dan obat-obatan

    tertentu.

    Hubungan Dukungan Keluarga

    terhadap Tingkat Depresi Pasien DM

    Depresi yang dialami penderita DM

    pada umumnya dengan gejala merasa

    sedih dan murung, kehilangan minat

    dan kegembiraan dan mengalami

    gangguan tidur. Individu yang terkena

    depresi pada umumnya menunjukkan

    gejala psikis, gejala fisik dan sosial

    yang khas, seperti murung, sedih

    berkepanjangan, sensitif, mudah marahdan tersinggung, hilang semangat kerja,

    hilangnya rasa percaya diri, hilangnya

    konsentrasi dan menurunnya daya tahan

    dan pada umumnya orang yang

    mengalami depresi menunjukkan

    perilaku yang pasif, menyukai kegiatan

    yang tidak melibatkan orang lain seperti

    nonton tv, makan, tidur

    Menurut pendapat Isworo dan

    Saryono (2010), dukungan keluarga

    dapat membantu untuk mencegah stresdan sesuatu yang berbahaya atau

    mengancam. Dalam studi yang

    dilakukan Pittsburgh Epidemiology of

    DM Complications (EDC),

    menyimpulkan bahwa faktor psikososial

    seperti dukungan keluarga mempunyai

    efek yang penting pada kontrol

    glikemik pada orang dewasa dengan

    NIDDM dan juga penting pengaruhnya

    padaself managementpada pasien DM.

    Secara fisiologis, dukungan

    keluarga pada penderita DM yang

    adekuat ditemukan berpengaruh secara

    positif pada catecholamines dan kadar

    kortisol saliva disupresi oleh oxytocin

    keluarga dalam situasistressfull(Isworo

    dan Saryono, 2010)

    Keterbatasan Penelitian

    1. Peneliti mengalami kesulitan dalammengambil data, karena pada saat

    melakukan penelitian responden

    yang berasal dari tingkat

    pendidikan rendah sulit untuk

    mengerti isi dari kuesioner

    sehingga perlu penjelasan lebih

    lama.

    2. Kondisi pasien yang pada saatdilakukan pengambilan data dalam

    keadaan fisik yang lemah, sehingga

  • 8/12/2019 Depresi Pada Pasien Diabetes Mellitus

    7/9

    pada saat mengisi kueisoner

    memerlukan bantuan dari keluarga

    pasien.

    3. Pada pasien dengan gangren tidakfocus pada saat mengisi kuesioner,karena merasa sakit pada daerah

    yang sakit sehingga pada saat

    mengisi kuesioner memerlukan

    arahan dan bantuan dari perawat

    dan keluarga pasien.

    KESIMPULAN

    1. Faktor jenis kelamin berhubungandengan tingkat depresi pada

    penderita DM di RSUD TidarMagelang tahun 2013 dengan hasil

    uji chi square dengan uji alternatif

    uji fisherp value 0,013 dengan p

    value< =0,05.

    2. Faktor lama sakit tidakberhubungan dengan tingkat

    depresi pada penderita DM di

    RSUD Tidar Magelang tahun 2013

    dengan hasil nilai uji chi square

    dengan uji alternatif uji fisher

    dengan p value 1,000 dengan p

    value> =0,05.

    3. Faktor dukungan keluargaberhubungan dengan tingkat

    depresi pada pasien DM dengan uji

    chi square dengan uji alternatif uji

    fisherp value0,005 denganp value

    < =0,05.

    SARAN

    1. Bagi Institusi Rumah SakitRumah sakit dapat melakukan

    skrining tentang depresi pada

    pasien DM dengan melihat

    karakteristik pasien DM dan

    melibatkan keluarga dalam

    memberikan dukungan kepada

    pasien DM untuk mencegah

    terjadinya depresi.

    2. Bagi PerawatPerawat sebaiknya dapat

    memberikan perawatan yang tepat

    pada pasien DM untuk mencegah

    terjadinya depresi, baik dengan caramelakukan perawatan

    komprehensif atau dengan

    pendekatan komunikasi terapeutik.

    DAFTAR PUSTAKA

    Aini dkk. (2011). Upaya meningkatkan

    perilaku pasien dalam

    tatalaksana diabetes mellitus

    dengan pendekatan teroi model

    behavioral system Dorothy Ejohnson. Surabaya : STIKES

    Insan Unggul.

    Ambarwati. (2008). Hubungan antara

    persepsi dukungan social dengan

    tingkat kecemasan pada penderita

    diabetes mellitus. Buletin

    penelitian RSU dr. Soetomo,

    volume 10, No. 2, Juni 2008 : 70

    73.

    Anderson. (2001). The prevalence of

    comorbid depression in adults

    with diabetes. Diabetes care,

    volume 24, number 6, June 2001 :

    10691078.

    Andri. (2011). Gangguan depresi pada

    pasien diabetes mellitus.

    Retrieved November 19, 2012

    from http://www.majalah-farmacia.com/rubrik/

    Anna. (2011). Diabetes dan depresi,

    kombinasi mematikan. Retrieved

    November 19, 2012 from

    http://health.kompas.com/

    Asdie. (2000). Patogenesis dan terapi

    diabetes mellitus. Yogyakarta :

    Media FK UGM.

    http://www.majalah-farmacia.com/rubrik/http://www.majalah-farmacia.com/rubrik/http://health.kompas.com/http://health.kompas.com/http://www.majalah-farmacia.com/rubrik/http://www.majalah-farmacia.com/rubrik/
  • 8/12/2019 Depresi Pada Pasien Diabetes Mellitus

    8/9

    Champ. (2010). Konsep dukungan.

    Retrieved October 12, 2012 from

    http://www.morningchamp.com/.

    Depkes RI. (2005). Pharmaceuticalcare untuk penyakit diabetes

    mellitus. Jakarta : Depkes RI.

    Dinkes Jateng. (2011). Profil kesehatan

    jawa tengah 2011. Semarang :

    Dinkes jateng.

    Hanifah. (2011). Gejala, factor risiko,

    dan komplikasi diabetes mellitus.

    Retrieved November 19, 2012

    fromhttp://www.berbagimanfaat.com/.

    Hawari. (2011). Manajemen stress,

    cemas dan depresi.Jakarta :

    FKUI.

    Isworo dan Saryono. (2010).Hubungan

    depresi dan dukungan keluarga

    terhadap kadar gula darah pada

    pasien diabetes mellitus tipe 2 di

    RSUD Sragen. Jurnal

    Keparawatan Soedirman (The

    Soedirman Journal of Nursing),

    Volume 5, No 1, Maret 2010.

    Itaminsyah. (2011). Diabetes dapat

    merusak emosi anda. Retrieved

    November 19, 2012 from

    http://m.medicalera.com/.

    Kariadi.(2009). Diabetes ? siapa takut!!.Bandung : Qanita.

    Kristiana. (2011). Asuhan keperawatan

    klien Ny. S dengan diabetes

    mellitus (DM) tipe II di ruang

    flamboyant rumah sakit soewondo

    Kendal. Retrieved November 19,

    2012 from

    http://blog.unimus.ac.id/

    Larissa. (2011). Perbedaan tingkat

    depresi pada pasien diabetes

    mellitus tipe 2 obese dan non-

    obese di RSUD dr. Moewardi

    Solo. Retrieved November 19,2012 from

    http://digilib.uns.ac.id/.

    Lustman. (2000). Dpression and poor

    glycemic control. Diabetes care,

    volume 23, number 27, july 2000

    : 934940.

    Marianne. (2010). Depresi dan

    penangannya. Medan : USU

    Library.

    Mikail. (2012). Diabetes bikin anda

    gampang emosi. Retrieved

    November 19, 2012 from

    http://helath.kompas.com/ .

    Nirmala. (2012).Mencegah DM dengan

    mengenali faktor resiko.

    Retreived February 05, 2013.

    http://www.rspantinirmala.com/.

    Niven. (2000). Psikologi kesehatan :

    pengantar untuk perawat dan

    professional kesehatan lain.

    Jakarta: EGC.

    Notoatmodjo, S. (2010).Metodologi

    penelitian kesehatan. Jakarta :

    Rineka cipta

    Notoatmodjo, S. (2005). Metodologipenelitian kesehatan. Jakarta :

    Rineka cipta.

    Pramudiardja. (2010). Penyebab luka

    penderita diabetes susah sembuh.

    Retreived Februari 03, 2013.

    From :

    http://health.detik.com/red/.

    Psycologymania. (2012). Pengertian

    dukungan keluarga. Retrieved

    http://www.morningchamp.com/http://www.berbagimanfaat.com/http://m.medicalera.com/http://blog.unimus.ac.id/http://digilib.uns.ac.id/http://helath.kompas.com/http://www.rspantinirmala.com/http://health.detik.com/red/http://health.detik.com/red/http://www.rspantinirmala.com/http://helath.kompas.com/http://digilib.uns.ac.id/http://blog.unimus.ac.id/http://m.medicalera.com/http://www.berbagimanfaat.com/http://www.morningchamp.com/
  • 8/12/2019 Depresi Pada Pasien Diabetes Mellitus

    9/9

    September 18, 2012

    http://www.psychologymania.com

    /2012/08/pengertian-dukungan-

    keluarga.html .

    Price, S & Wilson, L., (2005).

    Patofisiologi: konsep klinis

    proses-proses penyakit. Edisi 6.

    EGC, Jakarta.

    Rembulan. (2012). Faktor penyebab

    depresi. Retrieved November 19,

    2012 from

    http://www.psychologymania.com

    /.

    Robbin. (2007). Buku ajar patologi.

    Jakarta : EGC

    Tarigan. (2003). Perbedaan depresi

    pada pasien dyspepsia fungsional

    dan dyspepsia organic. Medan :

    USU library.

    Tjandra. (2012). Indonesia empat besar

    jumlah penderita diabetes dunia.

    Retrieved November 19, 2012

    from http

    ://www.naturindonesia.com/diabet

    es/

    Towsend. (2010). Buku saku diagnosis

    keperawatan psikiatri. Jakarta :

    EGC

    Roupa, Z., et al., (2009). Anxiety and

    depression in Patients with Type 2Diabetes Mellitus Depending on

    Sex and Body Mass Index.Health

    Science Journal 3(1):32-40.

    Sadock, B.J., Sadock, V.A., (2010).

    Buku ajar psikiatri klinis .2n ed.

    Lippincot Williams & Wilkins.

    pp: 189-223

    Syafputri. (2012). Pakar : diabetes

    mulai banyak menyerang usia

    muda. Retrieved November 19,

    2012 from

    http://www.antaranews.com/.

    Widharto. (2007). Kencing manis(diabetes).Jakarta : Sunda Kelapa

    Pustaka

    Wringht. (2008). Panduan bagi

    penderita diabetes. Jakarta :

    Prestasi pustaka.

    http://www.psychologymania.com/2012/08/pengertian-dukungan-keluarga.htmlhttp://www.psychologymania.com/2012/08/pengertian-dukungan-keluarga.htmlhttp://www.psychologymania.com/2012/08/pengertian-dukungan-keluarga.htmlhttp://www.psychologymania.com/http://www.psychologymania.com/http://www.antaranews.com/http://www.antaranews.com/http://www.psychologymania.com/http://www.psychologymania.com/http://www.psychologymania.com/2012/08/pengertian-dukungan-keluarga.htmlhttp://www.psychologymania.com/2012/08/pengertian-dukungan-keluarga.htmlhttp://www.psychologymania.com/2012/08/pengertian-dukungan-keluarga.html