densitas dan gravity

63
1 Sifat Fisik Pangan dan Hasil Pertanian (TPP-1712) Prof.Dr.Ir. Haryadi, M.App.Sc. Dr. Yudi Pranoto,STP.,MP.

Upload: arya-bhaskara

Post on 23-Jul-2015

75 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Densitas Dan Gravity

1

Sifat Fisik Pangan dan Hasil Pertanian (TPP-1712)

Prof.Dr.Ir. Haryadi, M.App.Sc.

Dr. Yudi Pranoto,STP.,MP.

Page 2: Densitas Dan Gravity

2

Pokok Bahasan Volume, densitas dan spesifik gravity Luas Permukaan Reologi bahan pangan Tekstur Viskositas Warna Kristalisasi Sifat termal/DSC Emulsi Aktifitas air (aw)

Page 3: Densitas Dan Gravity

3

Referensi Mohsenin, N.N., 1970. Physical Properties of

Plant and Animal Materials. Lewis, M.J., 1987. Physical Properties of Foods

and Food Processing Systems Rahman, S., 1995. Food Properties Handbook Rao, M.A. and Rizvi, S.S.H., 1995. Engineering

Properties of Foods Bourne, M., 2002. Food Texture and Viscosity

Page 4: Densitas Dan Gravity

4

Satuan Dasar

Dimensi dasar untuk sistem utama pengukuran adalah massa (M), panjang (L), waktu (T) dan suhu (θ).

Satuan dasar dalam sistem utama, bersama-sama dengan singkatannya di dalam kurung seperti pada Tabel 1.

Page 5: Densitas Dan Gravity

5

Sifat Sistem SI Sistem cgs Sistim British (Imperial)

Massa

Panjang

Waktu

Suhu

kilogram (kg)

metre (m)

second (s)

kelvin (K) atau degree Celsius (oC)

gram (g)

centimetre (cm)

second (s)

kelvin (K) degree Celcius (oC)

pound (lb)

foot (ft)

second (s)

hour (s)

Fahrenheit (oF)

Page 6: Densitas Dan Gravity

66

Volume, Densitas dan Volume, Densitas dan Spesific GravitySpesific Gravity

byby

Dr. Yudi PranotoDr. Yudi Pranoto

Page 7: Densitas Dan Gravity

7

Pengantar

• Bentuk yang tidak teratur pada kebanyakan produk pertanian dan pangan, bahan-bahan berukuran kecil seperti bijian, dan bahan berpori seperti pellet pakan dan wafer menghadirkan masalah tertentu dalam pengukuran volume dan densitas

• Karena bentuk produk tidak beraturan, volume biasanya ditentukan dengan water displacement (pemindahan air)

Page 8: Densitas Dan Gravity

8

Platform Scale• Teknik sederhana yang diterapkan pada obyek

berukuran besar seperti buah-buahan dan sayuran adalah platform scale, digambarkan pada Fig 3.7

Page 9: Densitas Dan Gravity

9

• Buah-buahan pertama kali ditimbang dalam udara dan ditekan kedalam air dengan sinker rod.

• Pembacaan kedua pada skala dengan buah dicelupkan dikurangi berat wadah dan air adalah berat air dipindahkan yang akan dipakai dalam pernyataan untuk menghitung volume

Berat air dipindahkan (kg)Volume (m3) =

Densitas air (kg/m3)

Page 10: Densitas Dan Gravity

10

• Dengan mengetahui berat dalam udara dan volume, densitas buah selanjutnya diperoleh dari rasio berat terhadap volume

• Densitas cairan adalah lurus kedepan,tetapi padatan dalam bentuk partikel, seperti pea atau powder memiliki bulk density dan juga densitas padatan sendiri yang dipertimbangkan.

• Gas dan uap, tidak seperti padatan dan cairan adalah dapat dimampatkan (compressible), dan beberapa pangan seperti es krim mengandung udara terperangkap ketika preparasi.

Page 11: Densitas Dan Gravity

11

• Densitas suatu bahan setara dengan massa bahan dibagi dengan volume yang melingkupinya

massadensitas =

volume

• Densitas memiliki dimensi [ML-3]• Dalam satuan sistem SI, diukur dalam

kilogram per kubik meter (kg m-3)• Biasanya dinyatakan dengan simbol

Yunani rho ( ρ )

Page 12: Densitas Dan Gravity

12

• Air memiliki densitas maksimum 1000 kg m-3 pada suhu 4oC

103 x 103 g103 kg m-3 = = 1 g ml-1

106 ml

• Dalam sistem imperial, densitas diukur dalam pound per cubic foot (lb ft-3)

• Densitas beberapa padatan dan cairan umum seperti dalam Tabel 2.1 dan Tabel 2.2.

Page 13: Densitas Dan Gravity

13

Page 14: Densitas Dan Gravity

14

Page 15: Densitas Dan Gravity

15

• Pada kebanyakan kasus engineering, padatan dan cairan dianggap tidak dapat dimampatkan (incompressible), seperti densitas sedikit dipengaruhi oleh suhu dan tekanan

• Pada kenyataannya, densitas air dan bahan lain berubah dengan perubahan suhu

• Pada kebanyakan kasus, densitas menurun ketika suhu naik.

• Tabel 2.3 memperlihatkan perubahan densitas untuk air, alkohol, dan variasi minyak goreng pada kisaran suhu dari -20 hingga 80oC

Page 16: Densitas Dan Gravity

16

Page 17: Densitas Dan Gravity

17

Densitas Padatan• Untuk bahan partikel (seperti pea, kacang-

kacangan, biji-bijian, tepung dan powder), susu, kopi dan pati, yang menarik adalah densitas partikel individu atau satuan atau densitas bulk (ruah) dari bahan yang memperhitungkan volume celah antara satuan individu

• Densitas padatan atau partikel akan mengacu densitas satuan individu

• Satuan ini mungkin tidak mengandung pori-pori internal.

• Densitas padatan dinyatakan sebagai massa partikel dibagi dengan volume partikel dan akan diperhitungkan adanya pori-pori

Page 18: Densitas Dan Gravity

18

• Densitas konstituen padatan, dengan mengabaikan pori-pori internal telah dirangkum seperti pada Tabel 2.4.

Page 19: Densitas Dan Gravity

19

• Kebanyakan buah dan sayuran mengandung air 75 – 95%, sehingga beberapa densitasnya seharusnya tidak jauh dari nilai densitas air 1000 kg m-3

• Teorinya, apabila komposisi pangan diketahuai, densitas ρf dapat diestimasi

1ρf =

m1/ρ1+ m2/ρ2 + m3/ρ3 + ……. + mn/ρn

Page 20: Densitas Dan Gravity

20

• Dimana ρf adalah densitas pangan,

m1 hingga mn adalah fraksi massa konsituen 1 hingga n, dan

ρ1 hingga ρn adalah densitas konsituen 1 hingga n (n adalah jumlah konstituen)

• Contoh, untuk apel mengandung air 84,4%, gula 14,55%, lemak 0,6% dan protein 0,2% (densitas adalah dalam kg m-3)

………….hasil = 1064 kg m-3

Page 21: Densitas Dan Gravity

21

• Tetapi, nampak ada keganjilan disini, karena apel biasanya mengapung pada air.

• Mohsenin (1970) menyatakan angka 846 kg m-3 pada 29oC

• Sehingga, ada jumlah udara terperangkap dalam pori-pori yang harus diperhitungkan.

• Udara ini akan hilang ketika blanching

Page 22: Densitas Dan Gravity

22

• Apabila fraksi densitas dan volume diketahui, densitas dapat dievaluasi dari

ρf = V1ρ1 + V2ρ2 + V3 ρ3 + ….+ Vn ρn

Dimana V1 hingga Vn adalah fraksi volume konstituen 1 hingga n dan

ρ1 hingga ρn adalah densitas konstituen 1 hingga n

Page 23: Densitas Dan Gravity

23

• Densitas buah-buahan dan sayuran beku adalah lebih rendah daripada segarnya

• Densitas padatan dapat ditentukan dengan prinsip flotasi, menggunakan cairan yang diketahui densitasnya.

• Densitas padatan berguna pada proses pemisahan/separasi dan transportasi pneumatic dan hydraulic powder dan partikel

Page 24: Densitas Dan Gravity

24

Bulk Density

• Ketika pencampuran, pemindahan, penyimpanan dan pengemasan bahan partikel seperti pea dan tepung, adalah penting untuk mengetahui sifat bahan meruah (bulk)

• Ketika padatan dituangkan kedalam wadah, volume total terambil akan mengandung bagian proporsi udara

• Porositas (ε) bahan terwadahi adalah fraksi volume total yang diisi oleh udara

Page 25: Densitas Dan Gravity

25

Page 26: Densitas Dan Gravity

26

Volume udara Volume total

• Porositas akan dipengaruhi oleh geometri, ukuran, dan sifat permukaan bahan

• Ketika wadah diketuk-ketuk, volume total dan juga porositas akan menurun, hingga akhirnya sistem mencapai volume kesetimbangan

• Densitas bahan bulk pada kondisi ini umumnya disebut bulk density

Page 27: Densitas Dan Gravity

27

• Bulk density bahan selanjutnya akan tergantung sejumlah faktor, meliputi densitas padatan, geometri, ukuran dan sifat permukaan dan serta metoda pengukurannya.

• Biasanya bulk density ditentukan dengan menempatkan jumlah powder diketahui beratnya (20 g atau 50 g kedalam silinder pengukur, diketuk-ketuk silinder dan ditentukan volume bulk

Page 28: Densitas Dan Gravity

28

MassaBulk density =

Volume bulk

• Namun demikian, prosedur disarankan menerapkan kondisi agak berbeda, dan sehingga nilai pada literatur harus diperlakukan dengan seksama

• Tabel 2.6 memperlihatkan rerata nilai bulk density untuk kisaran luas bahan pangan dalam bentuk powder

Page 29: Densitas Dan Gravity

29

Page 30: Densitas Dan Gravity

30

• Tabel 2.7 memperlihatkan beberapa nilai bulk density untuk buah dan sayuran

Page 31: Densitas Dan Gravity

31

• Tabel 2.8 mencakup densitas padatan, bulk density dan kadar air untuk serealia terpilih.

• Nilai kisaran menggambarkan varietas berbeda yang diukur

Page 32: Densitas Dan Gravity

32

• Bulk density produk spray drying dipengaruhi oleh kandungan padatan feed, saat sebelum pengeringan, dan suhu udara inlet dan outlet. Contoh beberapa data seperti gambar 2.9.

Page 33: Densitas Dan Gravity

33

Hubungan antara porositas, bulk density dan densitas padatan

Hubungannya diberikan dengan

volume udaraporositas ε =

volume sampel bulk

Volume sampel bulk – volume padatan sebenarnya=

Volume sampel bulk

Page 34: Densitas Dan Gravity

34

Volume padatan= 1 –

Volume bulk

Massa padatan dan massa bulk adalah setara, sehingga

bulk densityporositas = 1 –

densitas padatan

Page 35: Densitas Dan Gravity

35

ρb= 1 –

ρs

ρs – ρb =

ρs

• Porositas dapat dinyatakan sebagai fraksi atau persentase.

• Persamaan ini dapat dipakai untuk padatan atau tanpa pori-pori internal

Page 36: Densitas Dan Gravity

36

Densitas Cairan dan Spesific Gravity

• Air memiliki densitas maksimum 1000 kg m-3 pada 4oC

• Suhu naik diatas 4oC, densitas akan turun

• Penambahan padatan pada air akan menaikkan densitas (kecuali lemak)

• Pengukuran densitas dapat dipakai untuk substansi murni sebagai indikasi padatan total

Page 37: Densitas Dan Gravity

37

• Namun demikian, sering lebih tepat untuk mengukur spesific gravity SG suatu cairan

massa cairanSG =

massa air dengan volume setara

densitas cairan ρL = densitas air ρw

Page 38: Densitas Dan Gravity

38

Caution ….

Densitas = berat jenis

Specific gravity = bobot jenis

Page 39: Densitas Dan Gravity

39

• Spesific gravity adalah tidak berdimensi “dimensionless”

• Spesific gravity suatu fluida berubah lebih sedikit dibandingkan densitas, ketika suhu berubah

• Apabila specific gravity bahan diketahui pada suhu ToC, densitas pada ToC adalah

ρL = (SG)T x ρw

Page 40: Densitas Dan Gravity

40

• Dimana

ρL adalah densitas cairan pada ToC

(SG)T adalah specific gravity pada ToC,

ρw adalah densitas air pada ToC (Tabel)

• Specific gravity diukur dengan tepat menggunakan botol densitas, pycnometer atau hydrometer

Page 41: Densitas Dan Gravity

41

1. Botol densitas

• Botol densitas (gambar samping) dapat dipakai untuk menentukan specific gravity cairan yang tidak diketahui dan padatan partikel yang disediakan bahwa padatan tidak larut di dalam cairan.

• Harus diperhatikan bahwa udara harus dihilangkan dari dalam botol ketika cairan ditambahkan ke padatan.

Page 42: Densitas Dan Gravity

42

• Pembacaan berikut diambil

w1 berat botol kosong

w2 berat botol penuh dengan air

w3 berat botol penuh dengan cairan

w4 berat botol plus padatan

w5 berat botol plus padatan plus cairan untuk mengisi

Specific gravity cairan sebanding dengan

w3 – w1

w2 – w1

Page 43: Densitas Dan Gravity

43

• Berat padatan adalah w4 – w1, dan

• Berat cairan memiliki volume setara dengan padatan adalah w3 – w1 – (w5 – w4)

• Sehingga specific gravity padatan setara dengan

w4 – w1 w3 – w1

w3 – w1 – (w5 – w4) w2 – w1

Berat padatanx specific gravity cairan

Berat cairan dng volume setara

• Toluene direkomendasikan sebagai solven yang cocok untuk penentuan specific gravity bahan

Page 44: Densitas Dan Gravity

44

2. Hidrometer

• Hidrometer berat konstan bekerja dengan prinsip bahwa badan mengapung menggantikan berat fluidanya

• Diagram hidrometer sebagaimana pada gambar

• Instrumen diletakkan dalam fluida dan densitas fluida dibaca dari skala batangannya

Page 45: Densitas Dan Gravity

45

Volume dasar batang adalah V

Luasan penampang melintang batangan A

Berat hidrometer W

Ketika dicelupkan kedalam cairan dengan densitas ρ, panjang batangan tercelup x

Sehingga, volume cairan digantikan adalah Ax + V

Berat cairan tergantikan setara dengan ρ(Ax + V), dengan menggunakan prinsip flotasi setara dengan WSehingga,

Wρ = Ax + V

Hidrometer adalah mudah penggunaan, dan tersedia dengan kisaran ukuran 1,00-1,100 dan 1,100-1,200 untuk apliasi yang berbeda

Page 46: Densitas Dan Gravity

46

3. Nilai densitas cairan

• Spesific gravity larutan sukrosa jika kekuatan berbeda terlihat pada Tabel 2.10.

Page 47: Densitas Dan Gravity

47

• Tabel 2.12 menunjukkan spesific gravity dan gliserol

Page 48: Densitas Dan Gravity

48

• Tabel 2.13 menunjukkan specific gravity garam sodium chloride dan calcium chloride

Page 49: Densitas Dan Gravity

49

• Informasi mengenai hubungan densitas dan specific gravity terhadap konsentrasi dapat dipakai untuk membuat larutan dengan densitas berbeda untuk menentukan densitas bahan pangan padat, menggunakan prinsip flotasi

• Densitas fluida dimana padatan nampak tidak tenggelam atau mengapung dicatat

Page 50: Densitas Dan Gravity

50

• Nilai densitas rerata dan kandungan padatan total diberikan untuk varietas juice buah-buahan, pada Tabel 2.14

Page 51: Densitas Dan Gravity

51

4. Densitas susu

• Densitas susu sapi biasanya berkisar 1025-1035 kg m-3

• Densitas penyusun padatan masing-masing terdiri dari lemak (930 kg m-3), air (1000 kg m-3), MSNF (1614 kg m-3)

• British Standar 734 memberikan informasi hidrometer densitas untuk penggunaan pada susu

• Ada tabel untuk menentukan padatan total susu, mengetahui specific gravity dan kandungan lemak

• Juga disajikan tabel koreksi suhu

Page 52: Densitas Dan Gravity

52

• Kandungan lemak berkisar antara 1% dan 10%, dan penentuan padatan total berdasarkan persamaan

CT = 0,25D + 1,21F + 0,66

dan,sesuai dengan British Standard 734

= 0,25D + 1,22F + 0,72

Dimana,CT adalah konsentrasi padatan total (w/w), D = 1000 (SG – 1),

SG adalah specific gravity dan F adalah persentase lemak

Page 53: Densitas Dan Gravity

53

• Sehingga susu pada 26oC dengan kadar lemak 3,5% dan specific gravity 1,032 akan dikoreksi dengan nilai 1,0322 pada 20oC, dan memiliki padatan total 13,05 sesuai dengan British Standard 734.

• Nilainya sedikit lebih rendah menggunakan persamaan sebelumnya

• Padatan total biasanya dinyatakan terdekat dengan 0,05%

• Komposisi dan faktor lain, seperti rasio lemak padat dengan cair, dan tingkat hidrasi protein, yang mempengaruhi densitas susu, susu evaporasi dan krem telah dipelajari

Page 54: Densitas Dan Gravity

54

Gas dan Vapor (uap)

• Gas dan uap adalah compressible, dan densitasnya dipengaruhi oleh suhu dan tekanan

• Pada kondisi moderat, kebanyakan gas memenuhi persamaan gas ideal

pVm = RT Dimana; p (N m-2) adalah tekanan, Vm (m3 kmol-1) adalah volume molar, R=8,314 kJ kmol-1K-1 adalah konstanta gas, T (K) adalah suhu

Page 55: Densitas Dan Gravity

55

• Berat molekul gas dinyatakan dalam kilogram (1 kmol), menempati 22,4 m3 pada 273 K dan 1 atm

• Contoh, udara 29 kg menempati volume 22,4 m3 pada 273 K dan 1 atm, sehingga

massadensitas udara =

volume

29 =

22,4

= 1,29 kg m-3

Page 56: Densitas Dan Gravity

56

• Pada 100oC dan 1 atm,

V1 V2=

T1 T2

• Sehingga 373

volume baru = 22,4 x = 30,605 m3

273

massadensitas baru =

volume

29 =

30,605

=0,945 kg m-3

Page 57: Densitas Dan Gravity

57

• Densitas beberapa gas umum diberikan pada Tabel 2.15

• Nilai sesuai dengan yang dihitung menggunakan persamaan gas ideal

Page 58: Densitas Dan Gravity

58

• Dengan fluida termodinamika seperti steam dan refrigeran, sering dibuat referensi pada volume spesifik Vg

• Ini adalah volume diisi oleh massa unit uap air, yang merupakan kebalikan densitas

• Uap air jenuh pada 1,013 bar (100oC) memiliki volume spesifik 1,67 m3 kg-1, sedangkan pada 10oC akan memiliki volume spesifik 106,43 m3 kg-1

• Ini menunjukkan bahwa uap memiliki volume spesifik sangat besar pada tekanan berkurang

• Konsekuensinya, pada operasi melibatkan penghilangan uap air pada tekanan rendah, seperti evaporasi vakum atau freeze drying, pompa vakum diperlukan cukup besar untuk menangani produk bervolume besar

Page 59: Densitas Dan Gravity

59

Densitas Produk Teraerasi: Overrun

• Beberapa pangan yang dikenal baik dibuat dengan inkorporasi udara kedalam cairan dan membentuk busa

• Pada sistem ini, udara adalah fase terdispersi dan cairan fase kontinyu

• Busa terstabilisasi oleh agen aktif permukaan yang mengumpul pada interface

• Contoh foam adalah campuran cake, krim, dessert

• Memasukkan udara akan mengurangi densitas produk

Page 60: Densitas Dan Gravity

60

• Jumlah udara terinkorporasi dinyatakan dengan istilah over-run, biasanya sebagai persentase,

peningkatan volumeover-run = x 100

volume asli

volume busa – volume asli cairan= x 100

volume cairan

• Sebagai contoh, dengan es krim, volume busa mengacu pada volume akhir es krim, dan volume cairan terhadap volume campuran asli

Page 61: Densitas Dan Gravity

61

• Pada prakteknya, over-run adalah paling mudah ditentukan dengan mengambil wadah dengan volume tertentu, menimbangnya penuh dengan cairan dan busa akhir

• Pada kasus ini over-run ditentukan sebagai berikut

berat cairan asli – berat busa dng volume yg sama over-run = x 100

berat busa dng volume yg sama

• Faktor-faktor yang mempengaruhi over-run pada es krim termasuk seperti padatan total dan tipe freezer dipakai

• Secara umum, semakin tinggi kandungan padatan total, semakin besar kemungkinan over-run

• Beberapa orang berpendapat, over-run harus diantara 2 dan 3 kali kadar padatan total

Page 62: Densitas Dan Gravity

62

• Nilai untuk es krim, umumnya berkisari antara 40% (lunak) 100% (keras)

• Beberapa nilai ditampilkan pada Tabel 2.16• Terlalu banyak udara akan menghasilkan produk

snowy fluffy unpalatable, dan terlalu sedikit memberikan produk soggy heavy

Page 63: Densitas Dan Gravity

63

• Untuk krim olesan, diinginkan over-run 100-120%

• Selain over-run, juga penting mengukur kstabilan busa pada periode waktu

• Perlu dicatat, bahwa es krim dijual dalam volume, daripada dalam berat

• Sehingga produsen tertarik untuk memperoleh over-run semaksimal mungkin