dens invaginatus
TRANSCRIPT
5/7/2018 Dens Invaginatus - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/dens-invaginatus-559aba68b1ba8 1/11
1
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu bentuk kelainan morfologi gigi adalah dens invaginatus. Kelainan
ini ditandai dengan adanya invaginasi mahkota gigi dan akar pada saat sebelum
kalsifikasi terjadi. Dikenal ada dua bentuk dens invaginatus, yaitu dens invaginatus
koronal dan dens invaginatus radikuler . Pada umumnya invaginasi yang terjadi cukup
besar sehingga terlihat seperti gigi di dalam gigi. Oleh karena itu kelainan ini dikenal
juga sebagai dens in dente.1
Gambar 1. a. contoh gambar klinis dens invaginatus, b. contoh radiografi dens invaginatus.2
5/7/2018 Dens Invaginatus - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/dens-invaginatus-559aba68b1ba8 2/11
2
Frekuensi dens invaginatus adalah antara 0,04% - 10% dari seluruh pasien.
Urutan terjadinya dens invaginatus berdasarkan frekuensi gigi yang terbanyak adalah
pada gigi-gigi insisivus lateral, insisvus tengah, premolar, kaninus dan molar dan
lebih sering terjadi pada gigi-gigi rahang atas.1
Gambar 2. Contoh potongan sagital gigi dens invaginatus.2
Gambar 3. Contoh gambaran oklusal gigi dens invaginatus.2
5/7/2018 Dens Invaginatus - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/dens-invaginatus-559aba68b1ba8 3/11
3
BAB II
PEMBAHASAN
Oehlers (1957) membagi dens invaginatus koronal menjadi tiga kelompok,
yaitu tipe I, invaginasi email pada mahkota saja ; tipe II, invaginasi email yang
menginvasi akar tetapi masih terlokalisir di dalam kantong yang tertutup ; tipe III,
invaginasi mulai dari mahkota sampai ke apeks tanpa berhubungan dengan saluran
akar (gambar 1).1
Gambar 4. Tipe Dens Invaginatus koronal.1
Gambar 5. Dens invaginatus radikuler .1
5/7/2018 Dens Invaginatus - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/dens-invaginatus-559aba68b1ba8 4/11
4
Dens invaginatus radikuler sangat jarang ditemukan. Kelainan ini terjadi pada
email dan diikuti dengan proliferasi selubung epitel akar Hertwig.
Pola deposisi email
mirip dengan email ektopik, tetapi terjadi invaginasi ke arah dalam papila dental
(gambar 5).1
Dens invaginatus terjadi pada saat pertumbuhan benih gigi yang berhubungan
dengan retardasi maupun stimulasi fokal pertumbuhan. Selain itu dapat pula terjadi
karena adanya tekanan eksternal di sekitar benih gigi. Pada gambaran radiografis
tampak gambaran radioopak mulai dari arah cingulum sampai ke akar dengan
densitas yang sama dengan email.2
Silberman dkk (2006) dalam laporan kasusnya menunjukkan keberhasilan
perawatan ulang saluran akar gigi dens ivaginatus dengan kelainan periodontitis
apikalis dan apikal yang terbuka yang dilakukan dengan teknik non-bedah. Bentuk
anatomis saluran akar yang ireguler menyulitkan pembersihan saluran akar .
Penggunaan tehnik thermoplastis dengan gutta percha pada pengisian dua pertiga
apikal bagian koronal, penggunaan MTA sebagai bahan pengisi pada sepertiga apikal
cukup memadai untuk memperoleh keberhasilan perawatan tanpa harus dilakukan
tindakan bedah.3
Dalam perawatan saluran akar gigi dens invaginatus harus diperhatikan sejauh
mana saluran akar tambahan terlibat sebagai penyebab penyakit pulpa atau periapeks.
Apabila saluran akar tambahan turut terlibat, maka perlu dilakukan juga perawatan
saluran akar pada saluran akar tambahan tersebut.2
5/7/2018 Dens Invaginatus - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/dens-invaginatus-559aba68b1ba8 5/11
5
Contoh Kasus:
Seorang anak laki-laki usia 17 tahun dirujuk oleh dokter giginya untuk
evaluasi dan perawatan infeksi persisten yang timbul karena gigi insisif lateral kiri
atas. Riwayat kesehatannya tidak disebutkan. Riwayat giginya,trauma pada gigi
insisif lateral kiri atas tiga tahun yang lalu, gigi tersebut subluksasi yamg disebabkan
karena trauma perkelahian. Beberapa bulan setelah cedera, pasien menjalani
perawatan saluran akar di dokter gigi umum.
Keluhan utama dari pasien ini adalah adanya jaringan hiperplastik pada
gingivanya, yang telah ada selama dua tahun. Gigi tersebut nyeri pada tes perkusi,
dan tidak goyang. Pengecekan dengan probe periodontal normal, tidak lebih dari
3mm. Gigi tersebut tidak merespon tes vitalitas, dimana gigi sebelahnya merespon
pada batas normal. Warna gigi tidak berbeda dengan gigi sebelahnya, dan jumlah gigi
pada regio anterior normal.
Klinisi menggunakan cone gutta percha untuk
menentukan asal gigi penyebab adanya sinus tract dan dilakukan pemeriksaan
radiografi (gambar 6).4
Gambar 6. Cone gutta percha pada jalur sinus.4
5/7/2018 Dens Invaginatus - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/dens-invaginatus-559aba68b1ba8 6/11
6
Pemeriksaan radiografi menunjukkan pengisian saluran akar yang kurang baik dan
adanya radiolusensi yang besar pada apikal gigi insisivus lateralis kiri atas.
Anatomi
gigi insisivus lateral kiri atas konsisten dengan kondisi gigi dens invaginatus tipe III.4
Klinisi merencanakan tindakan endodontik non bedah. Ia menyarankan
kepada pasien dan orang tuanya untuk melakukan tindakan bedah atau pencabutan
apabila perawatan non bedah tersebut gagal. Dengan menggunakan rubber dam dan
isolasi yang baik, juga menggunakan dental operating microscope, klinisi mencari
akses preparasi. Perawatan awalnya adalah pengambilan gutta percha dari saluran
akar utama, dimana eksudat kekuningan didapatkan, drainase terus dilakukan. Klinisi
tersebut kemudian mencari saluran akar pada area distal. Penentuan panjang kerja
dilakukan dengan radiografi, paper point dan electronic apex locator . Ia mengirigasi
saluran akar dengan larutan sodium hypoclorite 5,25% dan ethylenediaminetetra-
acetic acid 17% (EDTA), kemudian dressing dengan kalsium hidroksida sebagai
medikasi saluran akar, dan ditutup dengan cavit.4
Karena jadwal pasien yang padat, pasien kembali setiap dua bulan untuk
perawatan dari total enam bulan. Pada pertemuan kedua, sinus masih tampak ada.
Dengan isolasi rubber dam, klinisi menemukan daerah ketiga yang belum dirawat,
yaiut daerah mesia dari saluran akar utama. Stain gelap pada dentin menunjukkan
lokasi tersebut (gambar 7). Akses ke saluran akar ada 3 saluran yang berbeda (gambar
8). Klinisi menentukan panjang kerja dengan radiograf (gambar 9) dan electronic
apex locator . Sama dengan saluran akar sebelumnya, klinisi mengirigasi
menggunakan larutan sodium hypoclorite 5,25% dan ethylenediaminetetra-acetic acid
5/7/2018 Dens Invaginatus - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/dens-invaginatus-559aba68b1ba8 7/11
7
17% (EDTA), kemudian dressing dengan kalsium hidroksida sebagai medikasi
saluran akar, dan ditutup dengan cavit.4
Gambar 7. Stain gelap pada dentin yang menunjukkan adanya saluran akar yang lain.4
Gambar 8. Tiga saluran akar yang berbeda.4
Gambar 9. Gambaran radiografi pengukuran panjang kerja.4
5/7/2018 Dens Invaginatus - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/dens-invaginatus-559aba68b1ba8 8/11
8
Ketika pasien datang pada pertemuan ketiga untuk evaluasi dan perawatan,
sinus sudah tampak sembuh dan pasien tidak merasakan nyeri.
Karena kompleksnya
anatomi internal gigi, dan alasan untuk pembersihan dan pengisian yangbaik pada
salurann akar, klinisi memutuskan untuk mengambil inti dentin bagian tengah dan
membuatnya hanya menjadi satu saluran akar besar (gambar 10). Irigasi, dressing dan
tumpatan sementara seperti perawatan sebelumnya kembali dilakukan.4
Gambar 10. Tiga saluran akar yang dibuat menjadi satu saluran akar besar .4
Dua bulan kemudian, pasien kembali untuk perawatan akhir saluran akar non
bedah. Dengan isolasi rubber dam, klinisi melakukan irigasi Sodium hypoclorite
5,25% sebanyak 10cm3. Kemudian klinisi mengisi sepertiga apikal dengan 3-4 mm
gray MTA. Kemudian sepertiga tengah menggunakan Kerr pulp canal sealer EWT
dan termoplastis gutta percha. Klinisi meletakkan material bahan pengisi secara
berlebih dan ditekan sampai mengisi sepertiga akar bagian koronal sampai 3 mm
5/7/2018 Dens Invaginatus - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/dens-invaginatus-559aba68b1ba8 9/11
9
dibawah cemento enamel junction. Kemudian ia mengkondensasikan resin komposit
untuk membentuk seal permanen dari akses koronal (gambar 11).
Gambar 11. Setelah pengisian dan seal permanen koronal.4
Setelah 9 bulan follow up, pasien tidak ada keluhan apapun. Secara klinis,
gigi tersebut tidak nyeri pada tes perkusi atau palpasi, dan pemeriksaan periodontal
dalam batas normal. Radiografi menunjukkan adanya penyembuhan tulang yang
signifikan (gambar 12).4
Gambar 12. 9 bulan setelah perawatan, tampak penyembuhan tulang.4
5/7/2018 Dens Invaginatus - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/dens-invaginatus-559aba68b1ba8 10/11
10
BAB III
PENUTUP
Kelainan ini ditandai dengan adanya invaginasi mahkota gigi dan akar pada
saat sebelum kalsifikasi terjadi. Dikenal ada dua bentuk dens invaginatus, yaitu dens
invaginatus koronal dan dens invaginatus radikuler . Pada umumnya invaginasi yang
terjadi cukup besar sehingga terlihat seperti gigi di dalam gigi. Oleh karena itu
kelainan ini dikenal juga sebagai dens in dente.
Perawatan saluran akar konvensional pada gigi dens invaginatus dengan lesi
periapeks memberikan hasil yang memuaskan. Prinsip perawatannya adalah sama
dengan perawatan saluran akar pada gigi non-vital dengan lesi periapeks lainnya.
Pada kasus ini diperlukan pemahaman morfologi anomali gigi, sehingga hambatan-
hambatan morfologis dapat ditanggulangi dengan baik .
Perawatan lesi periapeks secara non-bedah dapat dilakuakan dengan prosedur
yang lebih sederhana dibandingkan dengan perawatan secara bedah. Secara
psikologis perawatan bedah dapat membebani pasien dan trauma yang dihasilkan
pada jaringan keras dan lunak gigi akan besar .
5/7/2018 Dens Invaginatus - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/dens-invaginatus-559aba68b1ba8 11/11
11
DAFTAR PUSTAKA
1. Neville BW.,Damm DD.,Allen CM.,Bouqout JE. 2002. Or al & Maxillofacial
Pathology. 2nd Ed. Philadelphia: WB Saunders. P.80-82.
2. Slootweg. 2007. Dental Pathology. Berlin: Springer . P.11-15.
3. Tsumarichi T, Hayashi M, Takeichi O. 2002. N on-sur gical r oot canal t r eatment
of dens invaginatus type 2 in a maxillar y later al incisor . I nter national Endodontic
Jour nal .35.68-72.
4. Adrian S, Cohenca N, & Simon JH. 2006. Anatomical r edesign for t r eatment of
dens invaginatus type III with open apexes.