demokrasi dan korupsi di indonesia

4
Demokrasi dan Korupsi di Indonesia. Siapa yang tidak mengenal demokrasi? Kata demokrasi sepertinya sudah cukup lazim digunakan dalam kehidupan sehari- hari masyarakat Indonesia. Demokrasi pada dasarnya berarti pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Tujuan demokrasi pun pada dasarnya agar masyarakat diuntungkan, dalam arti positif. Masyarakat yang dimaksud adalah masyarakat umum, seluruh manusia yang secara kewarganegaraan adalah masyarakat Indonesia. Tetapi, pada kenyataannya di dalam praktik kehidupan sehari- hari masyarakat di Indonesia, demokrasi seakan dijadikan sebagai “alibi” bagi mereka yang duduk di bangku pemerintahan. Para “penguasa” yang notabene dipilih oleh rakyat sendiri – yang menjanjikan banyak hal dan perencanaan yang baik untuk rakyat, pada akhirnya hanya menipu rakyat. Mereka duduk di bangku pemerintahan dan “bekerja”, bukan mengabdi. Pekerjaan di pemerintahan adalah pekerjaan yang berat. Oleh karena itu, ada baiknya mereka yang duduk di bangku pemerintahan adalah orang-orang yang memiliki jiwa nasionalisme yang tinggi. Ini penting mengingat banyaknya godaan yang mungkin bisa mengalahkan akal sehat manusia yang tidak memiliki jiwa nasionalisme; yang seharusnya membantu memajukan Negara malah merugikan Negara.

Upload: bhatubim

Post on 25-Oct-2015

52 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

opini tentang demokrasi dan korupsi di Indonesia

TRANSCRIPT

Page 1: Demokrasi Dan Korupsi Di Indonesia

Demokrasi dan Korupsi di Indonesia.

Siapa yang tidak mengenal demokrasi? Kata demokrasi sepertinya sudah cukup lazim

digunakan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Demokrasi pada dasarnya berarti

pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Tujuan demokrasi pun pada dasarnya

agar masyarakat diuntungkan, dalam arti positif. Masyarakat yang dimaksud adalah masyarakat

umum, seluruh manusia yang secara kewarganegaraan adalah masyarakat Indonesia.

Tetapi, pada kenyataannya di dalam praktik kehidupan sehari-hari masyarakat di

Indonesia, demokrasi seakan dijadikan sebagai “alibi” bagi mereka yang duduk di bangku

pemerintahan. Para “penguasa” yang notabene dipilih oleh rakyat sendiri – yang menjanjikan

banyak hal dan perencanaan yang baik untuk rakyat, pada akhirnya hanya menipu rakyat.

Mereka duduk di bangku pemerintahan dan “bekerja”, bukan mengabdi.

Pekerjaan di pemerintahan adalah pekerjaan yang berat. Oleh karena itu, ada baiknya

mereka yang duduk di bangku pemerintahan adalah orang-orang yang memiliki jiwa

nasionalisme yang tinggi. Ini penting mengingat banyaknya godaan yang mungkin bisa

mengalahkan akal sehat manusia yang tidak memiliki jiwa nasionalisme; yang seharusnya

membantu memajukan Negara malah merugikan Negara.

Tidakkah kita merasa iba akan Negara kita? Sudah seharusnya. Kita sebagai generasi

muda harus mulai menanamkan semangat demokrasi dalam arti yang sebenarnya dalam diri kita

masing-masing. Sebab, kita jugalah yang nantinya akan memimpin Negara kita. Kita sebagai

generasi muda, harus menghargai perjuangan para pelopor kemerdekaan bangsa yang telah

mengabdikan diri bagi bangsa. Indonesia merdeka saat ini, namun di sisi lain, Indonesia masih

dijajah. Indonesia dijajah oleh masyarakatnya sendiri, yang berusaha mencari keuntungan pribadi

dengan cara-cara licik.

Permasalahan di Indonesia soal korupsi di dalam pemerintahan cukup marak terjadi saat

ini. Seringkali masyarakat menganggap masalah di Indonesia sudah terlalu komplikasi, sudah

tidak dapat ditolong, bahkan ada yang mengatakan bahwa Indonesia tidak akan pernah maju.

Ada juga yang mengatakan bahwa lebih baik Indonesia bukan Negara demokrasi karena

dianggap demokrasi tidak berdampak terhadap kejayaan suatu bangsa, seperti Indonesia saat ini.

Page 2: Demokrasi Dan Korupsi Di Indonesia

Sebagai contoh bahwa Negara non-demokrasi pun dapat sejahtera adalah Singapura.

Singapura memang bukan Negara demokrasi, tetapi Singapura, seperti yang kita lihat saat ini,

tetap sejahtera. Mengapa? Sederhana, karena pemimpin Singapura mencintai negaranya. Selain

itu, ada juga Uni Sovyet yang masuk dalam kategori jaya tetapi jelas bukan Negara demokrasi.

Lalu, mengapa Indonesia mempertahankan demokrasi padahal dalam kenyataannya, demokrasi

tidak memperbaik kejayaan bangsa?

Walaupun dampak demokrasi masih kecil dan lambat bagi sebahagian besar masyarakat,

namun daya tahan masyarakat Indonesia untuk berpartisipasi dalam proses demokrasi masih

harus disyukuri. Kita juga dapat bercermin dari Uni Sovyet. Uni Sovyet memang jaya tanpa

demokrasi, namun kenyataannya, banyak rakyatnya yang menderita karena sistem ekonomi dan

politiknya yang tidak demokratis. Kejayaan Uni Sovyet hanya sebatas kekuatan pertahanannya.

Akhirnya, Uni Sovyet pun terpecah dengan Russia sebagai Negara terbesar dari pecahan Uni

Sovyet.

Demokrasi pada dasarnya dapat mempermudah suatu Negara menjadi sejahtera, tetapi

tentunya harus diikuti dengan kesadaran para elitnya untuk mencintai bangsanya sendiri. Ada

nilai-nilai nasionalisme dalam pribadi mereka; tidak seperti yang ada di Indonesia saat ini.

Membangun demokrasi memerlukan kesadaran semua orang dan kesadaran itu harus dibungkus

dengan semangat nasionalisme dan kecintaan akan tanah air. Jika hal ini bisa dilakukan maka

kita mampu membatasi pikiran dan perilaku yang mungkin dapat merugikan kepentingan bangsa

dan Negara Indonesia. Apabila perilaku elit politik dilandasi oleh semangat nasionalisme yang

tinggi, maka mereka akan takut dan khawatir dalam melakukan tindakan; agar bangsa tidak

dirugikan.

Menunjukkan rasa nasionalisme tidaklah dengan tindakan yang dianggap heroic seperti

berperang dan hal-hal lainnya yang sudah tidak cocok dilakukan di zaman modern ini. Banyak

hal yang dapat dilakukan untuk mengungkapkan kecintaan kita terhadap tanah air, dan salah satu

hal termudah yang dapat kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari yaitu tidak korupsi. Bukan

hanya korupsi uang yang dihindari, melainkan korupsi waktu dan korupsi-korupsi lainnya.

Menyadari hal ini, sudah seharusnya kita mencari elit di Indonesia yang memiliki

pemahaman demokrasi dan jiwa nasionalis tinggi. Orang yang korupsi adalah orang yang tidak

Page 3: Demokrasi Dan Korupsi Di Indonesia

nasionalis. Orang yang tidak nasionalis adalah orang yang bodoh. Jadi, para koruptor hanyalah

orang-orang bodoh yang tidak memiliki jiwa nasionalis.