demam berdarah dengue

51
DISKUSI TOPIK: DEMAM BERDARAH DENGUE Oleh: Aditya Dhaniswara, S.ked Pembimbing: dr. Irene Akasia Oktariana, Sp.A

Upload: aditya-dhaniswara

Post on 29-Sep-2015

13 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

DBD, DD, DSS dalam satu slide dibahas dengan teliti dan detail

TRANSCRIPT

Diskusi topik: DEMAM BERDARAH DENGUE

Diskusi topik:DEMAM BERDARAH DENGUEOleh: Aditya Dhaniswara, S.kedPembimbing: dr. Irene Akasia Oktariana, Sp.AD E F I N I S ISuhendro, dkk. 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam: Demam Berdarah Dengue. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

E P I D E M I O L O G YE p I d e m I o l o g y

Depkes RI melaporkan bahwa pada tahun 2010 di Indonesia tercatat 14.875 orang terkena DBD dengan kematian 167 penderita. Daerah yang perlu diwaspadai adalah DKI Jakarta, Bali,dan NTBElsevier Saunders, 2006 Dengue Hemorrhagic FeverP o l a P e n y e b a r a nASIA TENGGARAindonesia199872.133 KASUS

E T I O L O G YDEN 3 DIHUBUNGKAN DENGAN ANGKA KEJADIAN PALING TINGGI, DAN PERJALANAN PENYAKIT PALING BERAT

ORANG YANG PERNAH TERINFEKSI DENGUE VIRUS MENDAPATKAN KEKEBALAN SEUMUR HIDUPNYA PADA SEROTIPE YANG MENGINFEKSINYA.Tinggal di daerah EndemikBisa Terinfeksi 4x Seumur HidupnyaVEKTOR DBD

Badan Belang Hitam PutihBerkembang Biar di AIR BERSIHJARAK TERBANG 100MeterNYAMUK BETINA: MULTIPLE BITEPINDAH SEBELUM KENYANGTAHAN PANAS TINGGI & LEMBABPATHOFISIOLOGIVolume Plasma dan TrombositopeniaPeningkatan Peremebilitas Vaskuler Bocor plasma ke ekstra vascular Rongga peritoneum, Pleura, Perikardial, Terdapat Edema DEHIDRASI Hipotensi SyokPenurunan Volume Plasma Naiknya nilai Hematokrit dan Perubahan Fungsional Pembuluh darahPerubahan Fungsional Pembuluh darah Cedera Endotel dinding vaskular Trombosit dipakai untuk memperbaiki cedera endotel Trobosit rendah Tanda Tanda pendarahan pada DBDSistem KomplemenAktifasi Sistem Komplemen Anafilaktoksin menstimulasi sel mast melepas histamine peningkatan permebilitas kapiler pengurangan volume plasma syok Hipovolemik.Aktifasi Sistem komplemen Reaksi pada epitope VIRUS di sel endotel , permukan trombosit dan limfosit T paruh waktu trombosit memendek dan kebocoran plasma syok dan pendarahanAktifasi Sistem komplemen merangsang monosit produksi sitokin TNF (Tumor Necroting Factor)

BUKTI PERANAN SISTEM KOMPLEMEN PADA DBD ADALAH:Ditemukan kadar histamine meningkat dalam urin 24 jam.Adanya kompleks imun yang bersirkulasi pada DBD ringan dan beratKadar kuantitatif kompleks imun berhubungan dengan derajat berat penyakit.

Sistem Koagulasi dan FibrinolisisPada DBD stadium akut telah terjadi proses koagulasi dan fibrinolysisDiseminated Intravascular Coagulation (DIC) secara potensial dapat terjadi pada DBD tanpa syok biasanya apabila penyakit memburuk dan terjadi syok memperberat DIC DIC dan Syok saling mempengaruhi Syok irreversible Perdarahan Hebat kerusakan Organ Kematian.Perdarahan Kulit Faktor kapiler (Gangguang Fungsi Trombosit dan menurunya Trombosit)Perdarahan Masive akibat trombositopenia, gangguan factor pembekuan, factor DIC, Antitrombin 3 yang merupakan co-factor HEPARIN, pada kasus dgn kekurangan anitrombin 3, respon pemberian HEPARIN akan berkurang.Antibodi yang terbentuk pada infeksi dengue terdiri dari IgG yang berfungsi menghambat peningkatan replikasi virus dalam monosit, yaitu enchancing antibody dan neutralizing antibody. Pada saat ini dikenal 2 jenis tipe antibodi, yaitu:Kelompok monoklonal reaktif yang tidak mempunyai sifat menetralisasi tetapi memacu replikasi virus.Antibodi yang dapat menetralisasi secara spesifik tanpa disertai daya memacu replikasi virus.

Antibodi non-neutralisasi yang dibentuk pada infeksi primer akan menyebabkan terbentuknya kompleks imun pada infeksi sekunder dengan akibat memacu replikasi virus. Teori ini pula yang mendasari pendapat bahwa infeksi sekunder virus dengue oleh serotipe dengue yang berbeda cenderung menyebabkan manifestasi berat.Dasar utama teori tersebut adalah proses immunological sbb:

Sel fagosit mononuclear yaitu monosit, makrofag, histiosit dan sel Kupffer merupakan tempat utama terjadinya infeksi virus dengue primer.Non-neutralizing antibody baik yang bebas dalam sirkulasi maupun yang melekat (sitofilik) pada sel, bertindak sebagai reseptor spesifik untuk melekatnya virus dengue pada permukaan sel fagosit mononuklear. Mekanisme pertama ini disebut mekanisme aferen. Virus dengue kemudian akan bereplikasi dalam sel fagosit mononuklear yang telah terinfeksi. Selanjutnya sel monosit yang mengandung kompleks imun akan menyebar ke usus, hati, limpa, dan sumsum tulang. Mekanisme ini disebut mekanisme eferen. Parameter perbedaan terjadinya DBD dengan dan tanpa renjatan ialah jumlah sel yang terkena infeksi.Sel monosit yang telah teraktivasi akan mengadakan interaksi dengan sistem humoral dan sistem komplemen dengan akibat dilepaskannya mediator yang mempengaruhi permeabilitas kampiler dan mengaktivasi sistem koagulasi. Mekanisme ini disebut mekanisme efektor.

Aktivasi Limfosit T. Hipotesis kedua patogenesis DBD mempunyai konsep dasar bahwa keempat serotipe virus dengue mempunyai potensi patogen yang sama dan gejala berat terjadi sebagai akibat serotipe/galur serotipe virus dengue yang paling virulen.

MANIFESTASI KLINISDEMAM DENGUEDada Perut EkstremitasMenorraghiaMenstruasi DiniAbortusPendarahan UTERUSBBLRNeutrofil CountSHIFT TO THE LEFTTrombositopeniaDan Lain LainDEMAM BERDARAH DENGUEDEMAM TINGGIMANIFESTASI PENDARAHAN(Kulit)HepathomegaliCIRCULATORY FAILURE!!Torniquet +Ptekiae Halus (seluruh Tubuh)MemarPerdarahan KulitPerdarahan GusiPerdarahan G.I (biasanya setelah syok)Eritem Hand & FootDemam DengueGejala KlinisDemam Berdarah Dengue++Nyeri Kepala++++Muntah+++Mual+++Nyeri Otot+++Ruam Kulit+++Diare++Batuk++Pilek+++Limfadenopati++Kejang+0Kesadaran Menurun++0Obstipasi++Uji Torniquet Positif++++++Petekie+++0Perdarahan Saluran Cerna+++Hepatomegali++++Nyeri Perut+++++Trombositopenia++++0Syok+++Keterangan:+ = 25 % ++ = 50 % +++ = 75 % ++++ = 100 %DENGUE SYOK SINDROM (DSS)NADI CEPAT & LEMAHSistole 50.000/lTidak dijumpai distress pernafasan (disebabkan oleh efusi pleura atau asidosis)PENCEGAHANPemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)a.Melakukan metode 3 M (menguras, Menutup dan Menyingkirkan tempat perindukan nyamuk) minimal 1 x seminggu bagi tiap keluargab.100% tempat penampungan air sukar dikuras diberi abate tiap 3 bulanc.ABJ (angka bebas jentik) diharapkan mencapai 95%Foging Focus dan Foging Masala.Foging fokus dilakukan 2 siklus dengan radius 200 m dengan selang waktu 1 minggub.Foging masal dilakukan 2 siklus diseluruh wilayah suspek KLB dalam jangka waktu 1 bulanc.Obat yang dipakai : Malation 96EC atau Fendona 30EC dengan menggunakan Swing FogPenyelidikan Epidemiologia.Dilakukan petugas puskesmas yang terlatih dalam waktu 3x24 jam setelah menerima laporan kasusb.Hasil dicatat sebagai dasar tindak lanjut penanggulangan kasusPenyuluhan perorangan/kelompok untuk meningkatkan kesadaran masyarakat.Kemitraan untuk sosialisasi penanggulangan DBDPROGNOSISTANPA SYOK, PROGNOSIS CENDERUNG BAIK