death & dying (end of life care)
TRANSCRIPT
7/29/2019 Death & Dying (End of Life Care)
http://slidepdf.com/reader/full/death-dying-end-of-life-care 1/26
KEHIDUPAN & KEMATIAN
(END OF LIFE CARE)
7/29/2019 Death & Dying (End of Life Care)
http://slidepdf.com/reader/full/death-dying-end-of-life-care 2/26
Pendahuluan
Kasus 1:
• Suatu saat dg diantar orang tuanya datang ke UGD
sebuah RS seorang anak 10 th & ternyata si anak tlhmeninggal (DOA),
• Berkaitan dg SOP, dr memerintahkan agar jenazah si
anak segera masuk ke kamar jenazah,
• Namun orang tua si anak menolak dan bahkan
marah/mengamuk serta meminta anaknya untuk
dibawa pulang, sehingga terjadilah ‘sengketa’ antara
RS dg orang tua pasien,
7/29/2019 Death & Dying (End of Life Care)
http://slidepdf.com/reader/full/death-dying-end-of-life-care 3/26
Kasus 2:
• Kepada keluarga pasien tim dokter bedah disuatu RS memberi tahu bahwa operasi tdk dpt
dilanjutkan karena kondisi tdk memungkinkan
& sebaiknya mempersiapkan segalanya krnpasien yg sdh berusia lanjut akan meninggal
dlm waktu dekat,
•Ternyata pasien bertahan hidup puluhantahun lagi sp umur lbh dari 100 tahun,
7/29/2019 Death & Dying (End of Life Care)
http://slidepdf.com/reader/full/death-dying-end-of-life-care 4/26
Kepmenkes No. 282/1993: Pola Tarif RS Swasta
Bab VI Tarif Perawatan Jenazah, Ps 12:
(1) Perawatan Jenazah meliputi:
a. Perawatan jasadb. Perawatan jenazah
c. Penyimpanan jenazah
(2) Komponen Biaya perawatan jenazah: a. biaya bahan
& alat, b. jasa pelayanan RS,
(3) Tarif penyimpanan jenazah ditetapkan sebesar tarif
yan klas II
7/29/2019 Death & Dying (End of Life Care)
http://slidepdf.com/reader/full/death-dying-end-of-life-care 5/26
Tanda-tanda Mati
Tanda-tanda Klinis
• Pernapasan berhenti / beslag pd cermin (-),
•
Denyut jantung berhenti sec askultatoris,Tanda-tanda sekundair
• Livor mortis (bercak mayat, 3-4 jam post †),
• Rigor mortis (kaku mayat, 2-4 jam post †), • Algor mortis (pembusukan),
• Decomposisi,
7/29/2019 Death & Dying (End of Life Care)
http://slidepdf.com/reader/full/death-dying-end-of-life-care 6/26
Issues Penangannan Jenazah terkait dg
Etika & Hukum
• Perlukah kpd keluarga pasien diberi tahu bhw ajal pasien sdh
dekat (kasus Ny. K.) ?
• Kapan jenazah dimasukkan ke kmr jenazah, mengapa ?
• Stlh kematian, apakah memasukkan jenazah ke kmr jenazah
sustu keharusan ?
• Bgmn sikap RS bila keluarga menolak untuk memasukkan
jenazah ke kamar jenazah ?
• Bagaimana SOP yang sebaik-baiknya terhadap penanganan
jenazah ?
7/29/2019 Death & Dying (End of Life Care)
http://slidepdf.com/reader/full/death-dying-end-of-life-care 7/26
KUHP & KODEKI
KUHP Ps 320:
(1) Tdk blh mencemarkan jenazah,
(2) Pencemaran akan dituntut atas pengaduan dari
keluarga (delik aduan),KUHP Ps 321:
(1) Mencemarkan dg gbr/tulisan di muka umum thd si
mati, diancam pidada,
(2) Pelaku pencemaran dpt dicabut haknya utk
menjalankan profesinya,
(3) Mrpkn delik aduan dari keluarga,
7/29/2019 Death & Dying (End of Life Care)
http://slidepdf.com/reader/full/death-dying-end-of-life-care 8/26
Kodeki
• Pasal 12 setiap dokter wajib merahasiakan sgl
suatu yg diketahuinya ttg seorang pasien,
bahkan juga stlh pasien itu meninggal dunia,
7/29/2019 Death & Dying (End of Life Care)
http://slidepdf.com/reader/full/death-dying-end-of-life-care 9/26
KEHIDUPAN – KEMATIAN
• Kehidupan: kapan dimulai kehidupan?; apakah saatpertemuan sel mani dan sel telor?; apakah pd saat nidasi
zygote di dinding rahim?; stlh 12 minggu?; apakah biladianggap blm ada kehidupan kehamilan dpt diakhiri?
• Kematian: kapan dimulai kematian?; pd saat slrh fungsi tbhberhenti?; apakah kematian batang otak dapat dijadikanukuran kematian?
• Kriteria pengobatan: apakah pengobatan akan dilakukan /dimulai?; apakah pengobatan akan dihentikan?
7/29/2019 Death & Dying (End of Life Care)
http://slidepdf.com/reader/full/death-dying-end-of-life-care 10/26
BANTUAN PENGOBATAN YANG SIA-SIA
• Memulai tindakan medik
• Menghentikan tindakan medik• Yang utama adalah informed consent kpd
pasien / kel ttg keuntungan / kerugian dari
memulai / menghentikan tindakan medik• Kepentingan pasien didahulukan
7/29/2019 Death & Dying (End of Life Care)
http://slidepdf.com/reader/full/death-dying-end-of-life-care 11/26
THE RIGHT OF SELF DETERMINATION
(TROS)
• Hak asasi pasien yg paling dasar utk menentukanmenerima / menolak tindakan pengobatan
• Rhodes island case: The health care power of attorney act (kasus Marcia Gray yg mengalami matiklinis / hidup secara vegetatip krn bantuan alat²medis suami minta menghentikan bantuan alat²dr. menolak, namun pengadilan mengabulkanpermohonan suami Marcia)
• The right of terminally ill act
7/29/2019 Death & Dying (End of Life Care)
http://slidepdf.com/reader/full/death-dying-end-of-life-care 12/26
PENGAKHIRAN KEHIDUPAN
• Pasien kompeten (sadar, dewasa, cakap): menyatakanpenolakan dengan tegas untuk meneruskan pengobatan;telah mendapat informasi yang jelas / akurat; menandatangani surat keterangan pulang paksa
• Pasien tdk kompeten: melalui keluarga / pengampu dlmkondisi terminal berhak utk menerima / menolak bantuansecara vegetatif
• Kasus pasien terminal: yg penting diperhatikan adalahkompetensi pasien dlm menentukan diri sendiri + pendapatsetidaknya dari 2 dokter lain yg tdk ikut merawat pasien
• Demi kepentingan pasien bila ada keberatan dari pihak lain,hendaknya dokter yg menentukan
7/29/2019 Death & Dying (End of Life Care)
http://slidepdf.com/reader/full/death-dying-end-of-life-care 13/26
KEMATIAN BATANG OTAK
• SK PB IDI No. 231/PB/A.4/07/90: seseorang dinyatakan matibila: - fungsi spontan pernapasan dan jantung tlh berhentisecara pasti / irreversibel; - tlh terjadi kematian batang otak
• Leenen: kematian otak = kriterium matinya seseorang krn tlh
berakhirnya intelektual dan psikis seseorang• Kriteria kematian otak: otak mutlak tdk berfungsi dan fungsi
otak tdk dpt dipulihkan kembali berdasarkan ilmu ttgNeuro-elektrologi diukur dg alat EEG.
• Pertanyaan: bila tlh terjadi mati klinis tetapi pasien masihhidup secara vegetatif apakah kehidupan boleh diakhiri?
Jawab: dahulu hukum tdk mengatur diserahkan kpd etikayg berlaku (+ fatwa IDI SK di atas) skr ?• Skr Ps 117 UU No.36/2009: Kes † bila jantug + paru tlh
berhenti permanen atau † btg otak tlh terbukti (Ps 123: dptutk donor)
7/29/2019 Death & Dying (End of Life Care)
http://slidepdf.com/reader/full/death-dying-end-of-life-care 14/26
Hasil Peran Ulama Syariat & Ahli
Kedokteran
• Ulama Syariat: “Tanda adanya perpisahan
antara roh & jasad adalah hilangnya rasa dan
gerakan berkehendak sama sekali”
• Ahli Kedokteran: “Tanda kematian otak adalah
tdk adanya rasa dan aktivitas berkehendak
sama sekali”
• Hasil / Kesimpulan: tanda berpisahnya roh dg
jasad adalah matinya otak sama sekali.(Nu’aim Yasin, M.: 63)
7/29/2019 Death & Dying (End of Life Care)
http://slidepdf.com/reader/full/death-dying-end-of-life-care 15/26
PRINSIP KOPENHAGEN: PRINSIP DASAR
BIOETIKA DAN BIOHUKUM
• Otonomi, bebas dari paksaan (Beucham – Childress ttginformed consent yg perlu dijelaskan kemungkinanakibatnya): pengungkapan-kejelasan; pemahaman; sukarela;kompeten; persetujuan
•
Martabat manusia (human dignity) karena kemajuanteknologi kemungkinan maju tanpa akhirNoelle Lenoir:“Bioetik dan Biolaw utk melindungi martabat manusia darikemajuan teknologi”
• Integritas: konsep filsafat yg terkait erat dg otonomi danmartabatmemiliki dimensi spiritual dan dimensi tubuh
• Dimensi spiritual dpt diungkapkan sbg konsep yg tdk dpttersentuh; integritas psikis & fisik sekarang berkaitan dgkemajuan teknologi kedokt muncul dlm manipulasi genetik
• Vulnerable (kedudukan lemah): dipakai sbg dasar utkmelindungi yg lemah dibuat berbagai norma etika / hukum
7/29/2019 Death & Dying (End of Life Care)
http://slidepdf.com/reader/full/death-dying-end-of-life-care 16/26
EUTHANASIA
Pasal 344 KUHP: “Barangsiapa hilangkan nyawa oranglain atas permintaan yg sungguh² dipidana penjara <12 tahun”
• Psl ini dianggap sbg dasar hukuman thdp seseorang
yg membantu menghilangkan nyawa orang lain ataspermintaan yg sungguh² dari orang itu
• Sering disebut = euthanasia aktif krn adanyapermintaan yg diucapkan (pembunuhan ataspermintaan)
• Euthanasia pasif apabila tidak terdapat permintaandari orang ybs (pembunuhan tanpa permintaan)
7/29/2019 Death & Dying (End of Life Care)
http://slidepdf.com/reader/full/death-dying-end-of-life-care 17/26
SEJARAH EUTHANASIA
• Belanda1951: seorang wanita tua menderita rapuh tulang sakit amat sangat + tdk dpt lakukan apa-apa
• Ia meminta kpd anak perempuannya (seorang dokter) utkmengakhiri hidupnya
• Pd mulanya anaknya selalu menolak krn takut sanksi hukum ibunya marah² akhirnya si anak menuruti kemauanibunya dg suntikan sang ibu †
• Di pengadilan putusan hakim dokter dinyatakan bersalah pidana 1 hari penjara
7/29/2019 Death & Dying (End of Life Care)
http://slidepdf.com/reader/full/death-dying-end-of-life-care 18/26
UU TENTANG BANTUAN PENGAKHIRAN
KEHIDUPAN• Diundangkan di Bld pd 1 April 2001
• Dasar: the right of self determination (TROS)
•Penghargaan thd kwalitas dari kehidupan (bio)
• Syarat utama: permintaan bebas dari pasien
• Syarat lain: sakit yg amat sangat; penyakit tdk dpt
disembuhkan / terminal; dilakukan oleh dr. keluarga
atas rekomendasi dr. spesialis
• Stlh dilaksanakan lapor kejaksaan
7/29/2019 Death & Dying (End of Life Care)
http://slidepdf.com/reader/full/death-dying-end-of-life-care 19/26
PELAKSANAAN EUTHANASIA
• Mengikut sertakan banyak pihak: pekerja sosial
• Bila perlu dpt diberikan bantuan psikolog, rohaniwan
• Pasien betul² tlh siap, kalau ragu² ditunda
• Keluarga tdk berhak meminta/menolak euthanasia
• Dari thn ke thn permintaan euthanasia makin btbh
• Diperkirakan sblm UU diberlakukan tindakan euthanasia tlh
banyak dilakukan, trtm oleh dr.
7/29/2019 Death & Dying (End of Life Care)
http://slidepdf.com/reader/full/death-dying-end-of-life-care 20/26
EUTHANASIA DI INDONESIA
• Pasal 344 KUHP masih berlaku euthanasia
dilarang. Bila dilakukan penjara < 12 th + ⅓ bila
pelakunya dr.
• Pbtkn uu ttg euthanasia dlm wkt dekat tampaknyasulit, di samping apakah ada dr. yang mau
melakukan?
• Apakah secara diam-diam euthanasia tlh dilakukan?
Mungkin saja, namun krn ancaman hukuman yg
berat maka sulit utk mengetahuinya
7/29/2019 Death & Dying (End of Life Care)
http://slidepdf.com/reader/full/death-dying-end-of-life-care 21/26
PP NO. 18/1981: BEDAH MAYAT KLINIS,
ANATOMIS & TRANSPLANTASI ORGAN
• Bab V, Pasal 10 s/d 19: hanya dpt dilakukan di RS
tertentu yg ditunjuk Pemerintah
•Transplantasi organ: tdk boleh dilakukan oleh dokterdonor
• Penentuan † dilakukan oleh 2 dokter yg tdk
bersangkutan dg tindakan transplantasi
• Ketentuan khusus: persetujuan ditanda tangani di
atas meterai dengan 2 saksi
7/29/2019 Death & Dying (End of Life Care)
http://slidepdf.com/reader/full/death-dying-end-of-life-care 22/26
DONOR
• Korban kecelakaan yang † harus dengan ijin keluarga (kecualitlh ada kodisil)
• Kodisil = pernyataan dari orang yg masih hidup, bahwa bila †bersedia mendonorkan organnya
• Syarat kodisil: mampu berbuat hukum (dewasa, cakap, sadar)
• Utk donor hidup harus betul² diberikan informasi yanglengkap
• Dokter harus yakin bahwa donor tlh mengerti betul ttg segalahal berkaitan operasi pengangkatan organ
•
Tidak boleh ada kompensasi dlm bentuk apapun bagi donor /keluarga donor
7/29/2019 Death & Dying (End of Life Care)
http://slidepdf.com/reader/full/death-dying-end-of-life-care 23/26
LARANGAN
• Jual-beli organ / kompensasi dilarang (norma etika /moral dijadikan norma hukum)
• Menerima & mengirim organ dari & ke luar negeridilarang
• Kecuali untuk penelitian dan keperluan lain yangditetapkan oleh Menkes
• Ketentuan pidana: 3 bln penjara atau denda Rp.7.500,- (skr: + Rp. 20 jt.)
• Dpt pula ditambah hukuman administratif
7/29/2019 Death & Dying (End of Life Care)
http://slidepdf.com/reader/full/death-dying-end-of-life-care 24/26
PENGGUGURAN KANDUNGAN (ABORSI)
Pidana Kejahatan• KUHP: pelaku & perempuan yg digugurkan kandungan diancam
pidana penjara• Tindak pidana kejahatan thd kemanusiaan• UU 23/’92: utk menyelamatkan nyawa ibu dpt dilakukan
pengguguran (indikasi medis)
• Dilakukan oleh dokter tertentu di sarkes tertentu• Melanggar UU 23/’92: dokter dihukum penjara dan atau denda• KUHP: dr. jadi pelaku pidana + ⅓ -nya• Di Bld sejak 1981 dg alasan apapun aborsi boleh dilakukan siapa
saja (hak individu + kesadaran hukum)• Dr. Handoko Tjokroputranto: “krn kandungannya bumil stres berat /
ingin bunuh diri boleh diaborsi• Di Indonesia: 2 jt pengguguran kandungan / th (?) † …% RUU
Aborsi / revisi Pasal 15 UU 23/’92
7/29/2019 Death & Dying (End of Life Care)
http://slidepdf.com/reader/full/death-dying-end-of-life-care 25/26
INDIKASI MEDIS
• Untuk menyelamatkan nyawa ibu
• Hanya fisik terancam nyawanya
• Kegagalan KB dpt dilakukan tindakan tertentu
• Hasil perkosaan dpt dilakukan (bumil stres berat /bahaya bunuh diri)
• Hak perempuan atas alat reproduksi dlm UU 23/’04:Penghapusan KDRT, tdk memberikan hak untukmelakukan pengguguran kandungan
7/29/2019 Death & Dying (End of Life Care)
http://slidepdf.com/reader/full/death-dying-end-of-life-care 26/26
BACAAN
• Fred Ameln, Kapita Selekta Hukum Kedokteran, GrafikatamaJaya, Jakarta, 1991;
• FK UI, Pedoman Etik Penelitian Kedokteran Indonesia, FKUIJakarta, 1987;
• Guwandi, J., Bioethis & Biolaw (Kumpulan Kasus), FKUIJakarta, 2000;
• Soeprono, R., dkk., Kelahiran, Kehidupan dan Kematian, FKUGM Yogyakarta, 1984;
• KERSI RSUD Dr. Soetomo, Etik dan Hukum di BidangKesehatan, KERSI RSUD Dr. Soetomo Surabaya, 2001;
• Munir Fuady, Sumpah Hipporates (Aspek Hukum Malpraktek Dokter), PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 2005;
•
Nu’aim Yasin, M., Fikih Kedokteran, Pustaka Al-Kautsar,Jakarta, 2008;• Wila Ch. Supriadi,Bioetik dan Biohukum, (Monograf Kuliah di
Program S2 Magister Hukum Unika Soegijapranata),Semarang, 2007