daun dan ranting

1
Percakapan anatara daun dan ranting Daun : aku sangat bersyukur bisa merasakan hembusan angin bersamamu disini ranting, jangan pernah lepaskan aku dari genggamanmu Ranting : tidak akan pernah, jika Allah mengizinkan kita akan tetap bersama disini selamanya. Daun : Sebenarnya aku tidak takut untuk dihembuskan angin sejauh apapun itu, karena pada akhirnya aku harus jauh tuk meninggalkanmu menua, dan kemudian gugur, jatuh dan lepas. Aku tidak pernah sakit aku bahagia bisa mewarnani dunia,dan memberi oksigen kepada seluruh manusia yang selalu menganggap aku sebelah mata, baginya tak ada gunanya satu helai daun dan ranting untuk kehidupannya Ranting : aku bersyukur diciptakan berdampingan untuk menjagamu daun, sampai akhirnya batang ranting dan daun menua kita telah memberi kesejukan pada dunia, terus tumbuh menjulang menciptakan kehidupan, kesejukan, keindahan dan kedamaian Daun : aku akan menua, mungkin akan lebih cepat meninggalkanmu disini karena daun baru yang kuat akan muncul dengan semangat baru untuk menyejukan bumi, jaga mereka ranting sampai mereka besar dan tumbuh subur, aku takkan membenci angin, aku takkan membenci hujan, aku takkan membenci siapapun untuk jatuh. Hidup terkadang diselimuti benci, jika hanya emosi yang menyelimuti relung hati itu akan terus menyakitkan dan merugikan selamanya. Dari percakapan diatas Sehelai daun akan selalu bersikap positif terhadap ganguan yang ia peroleh dari alam, dia menerima dan bersyukur karena setidaknya ia telah membangun kesejukan di bumi dan membangun komunitas besar yang disebut pohon meskipun pada akhirnya ia akan jatuh meninggalkan rantingnya, keluarga besarnya dan membuat hal yang baru di kehidupan lain.

Upload: khoerun-nisa-s

Post on 27-Oct-2015

18 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

dau dan ranting itu teman sejati alam

TRANSCRIPT

Page 1: Daun Dan Ranting

Percakapan anatara daun dan ranting

Daun : aku sangat bersyukur bisa merasakan hembusan angin bersamamu disini ranting, jangan pernah lepaskan aku dari genggamanmu

Ranting : tidak akan pernah, jika Allah mengizinkan kita akan tetap bersama disini selamanya.

Daun : Sebenarnya aku tidak takut untuk dihembuskan angin sejauh apapun itu, karena pada akhirnya aku harus jauh tuk meninggalkanmu menua, dan kemudian gugur, jatuh dan lepas. Aku tidak pernah sakit aku bahagia bisa mewarnani dunia,dan memberi oksigen kepada seluruh manusia yang selalu menganggap aku sebelah mata, baginya tak ada gunanya satu helai daun dan ranting untuk kehidupannya

Ranting : aku bersyukur diciptakan berdampingan untuk menjagamu daun, sampai akhirnya batang ranting dan daun menua kita telah memberi kesejukan pada dunia, terus tumbuh menjulang menciptakan kehidupan, kesejukan, keindahan dan kedamaian

Daun : aku akan menua, mungkin akan lebih cepat meninggalkanmu disini karena daun baru yang kuat akan muncul dengan semangat baru untuk menyejukan bumi, jaga mereka ranting sampai mereka besar dan tumbuh subur, aku takkan membenci angin, aku takkan membenci hujan, aku takkan membenci siapapun untuk jatuh.

Hidup terkadang diselimuti benci, jika hanya emosi yang menyelimuti relung hati itu akan terus menyakitkan dan merugikan selamanya. Dari percakapan diatas Sehelai daun akan selalu bersikap positif terhadap ganguan yang ia peroleh dari alam, dia menerima dan bersyukur karena setidaknya ia telah membangun kesejukan di bumi dan membangun komunitas besar yang disebut pohon meskipun pada akhirnya ia akan jatuh meninggalkan rantingnya, keluarga besarnya dan membuat hal yang baru di kehidupan lain.