data untuk semua

60
BAB DUA KEPERAWATAN KELUARGA FAKUS, EVOLUSI, DAN TUJUAN Sasaran Belajar 1. Menjelaskan perbedaan menyangkut bagaimana keluarga dikonseptualisasikan dalam tiga tingkatan praktik keperawatan keluarga. 2. Menguraikan bagaimana keluarga dimasukan ke dalam standar praktik Asosiasi Perawat Amerika dalam keperawatan kesehatan komunitas, keperawatan ibu- anak, keperawatan kesehatan mental-psikiatrik, keperawatan rehabilitatif. 3. Membedakan antara bagaimana tujuan dan prioritas disusun oleh Perawat keluarga versus bagaimana tujuan disusun dan prioritaskan oleh Perawat kesehatan komunitas yang terpusat pada keluarga. 4. Mengidentifikasi keempat bidang spesialisasi dalam keperawatan yang secara historic paling menonjol terlibat dalam perawatan kesehatan keluarga. 5. Menjelaskan secara singkat ketiga tingkat pencegahan. 6. Menjelaskan mengapa peningkatan kesehatan merupakan pokok utama dalam keperawatan keluarga.

Upload: ferina-kristi-hawini

Post on 05-Dec-2014

91 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

tugas komonitas yaooow!!

TRANSCRIPT

Page 1: Data Untuk Semua

BAB DUA

KEPERAWATAN KELUARGA

FAKUS, EVOLUSI, DAN TUJUAN

Sasaran Belajar

1. Menjelaskan perbedaan menyangkut bagaimana keluarga dikonseptualisasikan

dalam tiga tingkatan praktik keperawatan keluarga.

2. Menguraikan bagaimana keluarga dimasukan ke dalam standar praktik

Asosiasi Perawat Amerika dalam keperawatan kesehatan komunitas,

keperawatan ibu-anak, keperawatan kesehatan mental-psikiatrik, keperawatan

rehabilitatif.

3. Membedakan antara bagaimana tujuan dan prioritas disusun oleh Perawat

keluarga versus bagaimana tujuan disusun dan prioritaskan oleh Perawat

kesehatan komunitas yang terpusat pada keluarga.

4. Mengidentifikasi keempat bidang spesialisasi dalam keperawatan yang secara

historic paling menonjol terlibat dalam perawatan kesehatan keluarga.

5. Menjelaskan secara singkat ketiga tingkat pencegahan.

6. Menjelaskan mengapa peningkatan kesehatan merupakan pokok utama dalam

keperawatan keluarga.

7. Membahas faktor-faktor penting yang mengarah pada meningkatnya minas

dalam peningkatan kesehatan saat ini.

8. Mengidentifikasi faktor yang menghambat pertumbuhan dan peningkatan

kesehatan, perawatan diri, dan keperawatan keluarga.

9. Mendefinisikan kesejahteraan tingkat tinggi (definisi dart Dunn's) dengan

menjelaskan segi-segi utamanya

10. Mengidentifikasi kelima dimensi utama kesejahteraan, seperti yang diuraikan

oleh Ardell .

11. Menjelaskan tujuan dan isi dari alas ukur bahaya terhadap kesehatan, yang

digunakan dalam kedokteran preventif.

12. Mengindentifikasi teori keperawatan yang berfokus secara spesifik pada

perawatan diri.

Page 2: Data Untuk Semua

13. Menguraikan pecan Perawat keluarga dalam pencegahan primer, sekunder,

dan tertier.

PENDAHULUAN

Naskah ini tentang keperawatan keluarga dan dasar pengetahuan yang

utama terdiri atas teori, informasi untuk praktik keperawatan keluarga dasar. Bab

ini diawali dengan pembahasan bidang keperawatan keluarga dengan

menunjukkan apa saja yang tercakup oleh keperawatan keluarga, evolusinya, dan

bagaimana beberapa bidang spesialisasi memasukan keluarga ke dalam standar

keperawatan bidang-bidang tersebut. Akhirnya, tujuan dari keperawatan keluarga,

peningkatan dan pemeliharaan kesehatan keluarga, dianalisa dengan

menggunakan kerangka kerja tingkatan pencegahan Leavell dan rekan-rekan

(1965) sebagai alat untuk membahas peran perawat keluarga di dalam ketiga

tingkat pencegahan. Penekanan utama diberikan pada pencegahan primer dan

peningkatan kesehatan, karena fokus ini merupakan pokok utama dari

keperawatan keluarga. Pembahasan tentang kesehatan keluarga, gaya hidup yang

sehat, dan penilaian dan pengurangan risiko juga dikaji sebagai bagian dari

peningkatan kesehatan.

Page 3: Data Untuk Semua

KEPERAWATAN KELUARGA: BATASAN KEAHLIAN

Kini, keperawatan keluarga menjadi sebuah bidang keahlian khusus yang

mengabaikan berbagai bidang keahlian keperawatan lainnya. Meskipun sebagai

keahlian yang berbeda, namun keperawatan keluarga ini masih tergolong bayi

(Hanson, 1987), ada bukti kuat bahwa keperawatan keluarga merupakan sebuah

bidang keahlian khusus yang sedang bertumbuh, bersifat dinamis dan mendapat

perhatian dalam praktik, pendidikan dan penelitian. Ketika edisi pertama buku ini

ditulis pada tahun 1979 hingga 1980, belum ada defenisi keperawatan keluarga.

Ada beberapa naskah yang membahas tentang keperawatan keluarga (Ford, 1989;

Sohol dan Robischon, 1975); keperawatan komunitas yang berfokus pada

keluarga (Reinhardt dan Quinn,1973); keperawatan yang berfokus pada keluarga

(Janosik dan Miller, 1980); dan perawatan kesehatan keluarga (Hamovich dan

Barnard, 1979); namun gagasan tentang sebuah keahlian khusus dalam bidang

keperawatan keluarga belum ada. Sekarang naskah dan artikel dalam bidang

keperawatan keluarga makin banyak.

Namun. belum terdapat kesepakatan terhadap apa yang menjadi cakupan

bidang keperawatan keluarga sesungguhnya dan bagaimana keperawatan keluarga

berbeda dari keperawatan kesehatan komunitas (Friedman, 1986) dan terapi

keluarga (Gilliss et al, 1989b). Sebuah tinjauan pustaka tentang keperawatan

keluarga mengungkapkan bahwa jelas dalam definisi tentang keperawatan

keluarga itu sendiri terdapat tiga tingkat praktik keperawatan keluarga atau foci.

Tingkat keperawatan keluarga yang dipraktikan tergantung pada bagaimana

perawat keluarga mengkonseptualisasikan keluarga dan bekerja dengannya.

Tingkat keterpusatan pada keluarga juga tergantung kepada filosofi dari sistem

tempat perawat bekerja. Lingkungan kerja (apa penghargaan dan penguatan

negatif kepemimpinan) merupakan penentu utama dari perilaku. Setiap, tingkat

dari ketiga tingkat atau foci keperawatan keluarga merupakan komponen

keperawatan keluarga.

Page 4: Data Untuk Semua

Tingkat 1: Keluarga Sebagai Konteks Dalam tingkat I, keperawatan

keluarga dikonseptualisasikan sebagai suatu bidang dimana keluarga dipandang

sebagai konteks bagi pasien atau klien (Bozzet, :987) (Gbr. 2-10). Keluarga,

sebagai kelompok primer klien yang paling penting, digambarkan sebagai stressor

sumber bagi klien. Keluarga merupakan later belakang atau fokus sekunder dan

individual merupakan bagian terdepan atau fokus primer yang berkaitan dengan

pengkajian dan intervensi.

Perawat boleh melibatkan keluarga sampai tingkat tertentu. Dalam beberapa

kasus, perawat boleh menganggap keluarga sebagai bagian sistem pendukung

sosial klien, tapi hanya dengan sedikit keterlibatan keluarga ke dalam rencana

perawatan klien. Sedangkan dalam kasus lain, perawat boleh menunjukan

keterlibatan keluarga lebih jauh dalam perawatan klien. Dampak sosioemosional

yang potensial atau aktual juga nyata pada klien, dikaji dan dipadukan dalam

rencana pengobatan.

Kebanyakan teori keperawatan mengkonseptualisasikan peran keluarga

dalam hal ini. Kebanyakan bidang keahlian khusus juga memandang keluarga

sebagai sebuah lingkungan sosial yang penting dari klien, yang kemudian menjadi

sumber dukungan sosial yang penting. Sebuah contoh dalam hat ini adalah

defenisi tentang perawatan yang terpusat pada keluarga yang disebarluaskan oleh

interdisipliner dari Association for the Care of Children's Health (1989). Mereka

menyatakan bahwa keperawatan yang terpusat kepada keluarga merupakan suatu

filosofi dari perawatan kesehatan anak yang mempertimbangkan dan

memperlakukan anak dalam konteks keluarga serta mengakui keluarga sebagai

pemberi asuhan utama dan berkesinambungan untuk arah Dimana keluarga

dimasukan ke dalam pengkajian dan perencanaan perawatan pasien, beberapa

pengarang-menyebut hat ini dengan perawatan yang berpusat atau berfokus pada

keluarga (Bozzet, 1987).

Page 5: Data Untuk Semua

Tingkat II: Keluarga Sebagai Kumpulan dari Anggota Keluarga

Dalam praktik keperawatan keluarga tipe II ini, keluarga dipandang sebagai

kumpulan atau jumlah individual anggota keluarga. Jika perawatan disediakan

atau diberikan kepada semua anggota keluarga, maka perawatan kesehatan

keluarga dan keperawatan keluarga dikatakan ada. Ini adalah model yang

menunjukan pada banyaknya praktik dalam perawatan primer keluarga dan

keperawatan kesehatan komunitas. Tidak ada model eksplisit dari konseptualisasi

praktik keperawatan keluarga yang masih ada.

Nampaknya ada suatu upaya sedang berkembang dalam perawatan primer

keluarga yang memandang keluarga sebagai fokus perawatan (Doherty and

Camphell, 1988) bukan sebagai kumpulan dari bagian-bagiannya, namun upaya-

upaya pengendalian biaya dan kurang pembayaran terhadap keperawatan

keluarga, upaya ini tidak tersebar luas. Pada tingkat ini, yang menjadi pokok

terpenting, adalah masing-masing klien yang dilihat sebagai unit yang terpisah

bukan unit yang saling berinteraksi.

Tingkat III: Keluarga Sebagai Klien

Dalam bentuk ketiga dari konseptualisasi praktik keperawatan keluarga,

keluarga dipandang sebagai klien atau sebagai fokus utama pengkajian dan

perawatan. Di sini keluarga menjadi yang utama dengan setiap anggota keluarga

sebagai latar belakangnya atau konteks. Keluarga dipandang sebagai sistem yang

berinteraksi. Fokusnya pada dinamika dan hubungan internal keluarga, struktur

dan fungsi keluarga, serta kesalingtergantung subsistem keluarga dengan

keseluruhan dan keluarga dengan lingkungan luarnya. Hubungan antara penyakit,

individu-individu dalam keluarga, dan keluarga dianalisa dan dimasukan dalam

rencana perawatan (Wright dan Leahey, 1988). Dalam tingkat konseptualisasi dan

perawatan tipe ketiga inilah kontribusi unik dari keperawatan keluarga menjadi

nyata. Tipe praktik ini meliputi penggunaan paradigma atau kerangka kerja

epistemologis untuk pengkajian dan perawatan yang berbeda, termasuk holisme

lingkaran sebab akibat, dan gagasan sistem umum lainnya.

Page 6: Data Untuk Semua

Wright dan Leahey (1988) menunjuk pada keterampilan pengkajian dan

intervensi klinis yang lebih maju berdasarkan integrasi keperawatan, terapi

keluarga, dan teori sistem sebagai "keperawatan sistem keluarga." Ini merupakan

fokus dari tingkat ke-III, karena menyangkut interaksi atau timbal batik antara

fungsi keluarga dan kesehatan/penyakit.

Meskipun dalam literatur terdapat beberapa perbedaan pendapat tentang

terdiri dari apa saja keperawatan keluarga itu, dalam naskah ini dianggap terdiri

konseptualisasi atau praktik tingkat III. Ini bukan berarti bahwa visualisasi dan

bekerja dengan keluarga sebagai konteks tidak penting ; sesungguhnya, bekerja

bersama keluarga dengan cara ini, penting untuk memberikan perawatan yang

komprehensif kepada klien. Berfokus pada perawatan keluarga sebagai praktik

tingkat ketiga juga tidak menghambat perawat melakukan praktik tingkat pertama

dan kedua secara bersamaan atau sepanjang waktu. Akan terapi, untuk

mendefinisikan dasar pengetahuan yang dibutuhkan dan proses keperawatan yang

terlibat, maka kejelasan tingkat perawatan merupakan suatu kewajiban.

Dari sebab itu, fokus dari keperawatan keluarga dalam buku ini mengacu

pada praktik keperawatan dimana keluarga dipandang dan diperlakukan sebagai

klien atau penerima asuhan.

Membedakan Keperawatan Keluarga dari Bidang Praktik Lainnya.

Karena secara historis keperawatan keluarga mempunyai hubungan dengan

keperawatan kesehatan komunitas (Whall, 1996a), hal ini menimbulkan sedikit

Page 7: Data Untuk Semua

kebingungan, apa itu keperawatan komunitas atau keperawatan kesehatan

masyarakat dan apa itu keperawatan keluarga. Sementara keperawatan keluarga

berfokus pada keluarga sebagai target atau penerima perawatan, target pelayanan

dari keperawatan kesehatan keluarga adalah komunitas (Kark, 1974). Tujuan

akhir dari keperawatan kesehatan komunitas adalah kesehatan komunitas: bukan-

kesehatan keluarga. Melalui keluarga, perawat kesehatan komunitas menjaga dan

memperbaiki kesehatan komunitas. Perbedaannya terletak. pada tujuan akhir dan

prioritas. Implikasi perbedaan ini adalah bahwa yang bukan berorientasi pada

komunitas, pertama akan selalu dihadapkan dengan masalah-masalah keluarga

yang unik, kedua dihadapkan dengan masalah-masalah kesehatan komunitas yang

lazim terjadi pada keluarga-keluarga muda (komitmen pertama adalah terhadap

klien dan keluarga). Dalam suatu tatanan kesehatan komunitas , perawat akan

radar tentang tekanan masalah-masalah kesehatan ibu-anak dalam komunitas,

yang relevan keluarga klien, seperti imunisasi dan keluarga berencana, dan

meminoritaskan kebutuhan-kebutuhan ini yang sesuai dengan kebutuhan-

kebutuhan kesehatan yang unit dari keluarga.

Hal lain yang membingungkan adalah perbedaan antara keperawatan

keluarga dart terapi keluarga (Gillis et, a1,1989). Dalam tulisan Wright dan

Leahey, yang berjudul Nurses and Families (1934), mereka membedakan antara

wawancara keluarga dengan terapi keluarga. Tempi keluarga yang berorientasi

pada sistem dan dipraktikkan dalam persepektif keperawatan, yang tulisan

tersebut kemudian disebut keperawatan sistem keluarga oleh Wright dan Leahey

(1988). Ahli keperawatan keluarga ini percaya bahwa persiapan yang matang

sangat diperlukan untuk berpraktik sebagai praktisi keperawatan sistem keluarga.

Akan terapi, wawancara keluarga yang terdiri atas pengkajian dan intervensi

dasar keperawatan keluarga, hares menjadi bagian dari persiapan untuk

mendapatkan gelar sarjana muda. Disini perawat mampu menyelesaikan

pengkajian kesehatan/fungsi dan disfungsi keluarga. Perawat keluarga atau

pewawancara memberikan intervensi dengan menggunakan strategi-strategi

edukatif-supportif yang bersifat langsung dan mengena. Intervensi dalam

keperawatan sistem keluarga atau tempi keluarga vs wawancara keluarga atau

Page 8: Data Untuk Semua

keperawatan keluarga dasar sangat berbeda. Dalam kasus sistim keperawatan

keluarga atau terapi keluarga, intervensi keluarga meliputi intervensi-intervensi

psikososial yang lebih remit (Wright dan Leahey, 1984, 1988).

Peneliti perawat keluarga bekerja sebagai kelompok minat dengan

dukungan penuh dari Family Nursing Continuing Education Project, Oregon

Health Sciences University (Kirschling et al, 1989), juga tertarik untuk

menjernihkan apa yang sebenarnya dikerjakan oleh para perawat keluarga untuk

menjawab pertanyaan ini mereka melakukan sebuah survei nasional terhadap 263

perawat yang mengidentifikasi dirinya sebagai perawat keluarga, menanyakan

praktik mereka dan interaksi dengan klien mereka. Dari data ini, para peneliti

tersebut, mengindentifikasi karakteristik yang unik dari praktik keperawatan

keluarga. Empat tema berikut ini muncul ketika partisipan ditanyakan apa yang

mereka lakukan dengan berbeda ketika merawat keluarga ketimbang individual :

Pengakuan dan integrasi konsep-konsep keluarga.

Penerapan perspektif yang lebih luas seperti yang per yang teridentifikasi

dalam pendekatan perawat terhadap asuhan keperawatan, terutama dengan

melakukan pengkajian keluarga.

Berfokus pada interaksi dan dinamika keluarga

Keterlibatan-anggota keluarga dalam perawatan, terutama dalam bidang

pembuatan keputusan dan pemberian asuhan.

MASUKAN KELUARGA DALAM STANDAR PERAWATAN ANA

Idealnya, dalam semua bidang praktik keperawatan, keperawatan keluarga

merupakan suatu realita akan tetapi, dalam sejumlah tatanan dan bidang keahlian

khusus, pengkajian Keluarga dan keterlibatan keluarga lebih sulit dicapai daripada

yang lain. Contohnya, dalam tataan episodik-terutama dalam unit perawatan

intensif dan ruang gawat darurat, dimana tindakan penyelamatan sangat

diperlukan fokus terhadap pasien yang menonjol dapat dipahami.

Bukti tentang apa yang dianggap sebagai standar dan lingkup praktiknya

yang sesuai dari bidang spesialisasi ditemukan dalam publikasi Asosiasi Perawat

Amerika (ANA), yang bertanggung jawab untuk mendefinisikan dan menetapkan

Page 9: Data Untuk Semua

ruang lingkup dan standar praktik keperawatan baik dalam bidang umum maupun

spesialisasi. Tinjauan tentang Pernyataan Kebijakan Sosial dari ANA (1980),

standar asuhan dalam praktik keperawatan-keperawatan kesehatan psikiatrik

mental (1982) ANA, praktik keperawatan kesehatan komunitas (1986), praktik

keperawatan kesehatan ibu dan anak (1993), dan lingkup pernyataan praktik

tentang keperawatan rehabilitasi (1988), mengungkapkan adanya suatu pengakuan

tentang keluarga dalam pengkajian dan perawatan kesehatan. Menyoroti tentang

bagaimana keluarga dimasukan dalam setiap dokumen ini, memberikan

pemahaman terhadap bidang-bidang keahlian apa raja yang meyakini sifat dan

luasnya keterlibatan tenaga profesional dalam keluarga.

Dalam Pernyataan Kebijakan Sosial ANA (1980), organisasi tersebut

menggambarkan keluarga, juga klien secara individu maupun kelompok, sebagai

fokus asuhan keperawatan. Keluarga juga diidentifikasikan sebagai unit yang

penting dalam pelayanan keperawatan

Standar keperawatan kesehatan mental psikiatri (1982), berorientasi secara

individu dengan hanya memasukan sedikit pemikiran tentang keluarga sebagai

klien atau keluarga sebagai konteks. Kerangka keras proses keperawatan

digunakan sebagai dasar untuk Standar tersebut. Akan tetapi, pengkajian

keperawatan sebagai sumber data kesehatan, benar-benar memasukkan informasi

tentang sistim keluarga. Hanya dua dari 10 Standar yang secara eksplisit

memasukan keluarga dalam Standar keperawatan yang aktual. Kedua Standar

tersebut menunjukkan intervensi: penyuluhan kesehatan dan psikoterapi. Di

bawah psikoterapi, keahlian klinis yang lebih maju dibutuhkan untuk melakukan

intervensi pada tingkat keluarga. Keterlibatan keluarga yang makin luas

nampaknya dipandang sebagai suatu bidang keahlian dalam bidang keperawatan

kesehatan mental-psikiatri yaitu dalam. terapi keluarga dan bukan sebagai bagian

integral dari praktik kesehatan mental psikiatrik.

Standar Keperawatan Kesehatan Komunitas (1986) sekali lagi ditulis dalam

suatu kerangka kerja proses keperawatan. Keperawatan kesehatan komunitas

dalam dokumen ini diinterpretasikan secara luas untuk mencakup sub-bidang

keahlian tentang kesehatan masyarakat, kesehatan rumah, kesehatan kerja, sekolah

Page 10: Data Untuk Semua

keperawatan, dan praktisi perawat dalam bidang asuhan primer. Proses

keperawatan digunakan untuk mengkaji, merencanakan, mendiagnosa,

mengintervensi, dan mengevaluasi individu, keluarga, dan komunitas. Sedang-

kolaborasi dengan keluarga sangat ditekankan disini. Karena itu, praktik

keperawatan kesehatan komunitas mengarahkan pelayanannya kepada individual,

keluarga, dan kelompok, meskipun tanggungjawab dominannya adalah kepada

populasi secara keseluruhan. Namun demikian, keperawatan keluarga

dikemukakan sebagai sebuah komponen yang vital dalam praktik keperawatan

kesehatan komunitas.

Standar Praktik Keperawatan Kesehatan Ibu dan Anak (1983) tidak ditulis

berdasarkan kerangka proses keperawatan. Standar tersebut hanya berorientasi

pada isi. Keluarga benar-benar diidentifikasi dan diintegrasikan dalam Standar ini.

Misalnya, Standar menyatakan bahwa, perawat membantu keluarga mencapai

peningkatan kesehatan dan membantu mengatasi masalah-masalah kesehatan dan

transisi peran. Standar lainnya mengarahkan perawat mengintervensi keluarga

beresiko untuk mencegah masalah-masalah kesehatan. Dalam standar-standar ini,

keluarga didefinisikan sebagai klien maupun konteks.

Standar terakhir yang ditinjau adalah Standar dalam keperawatan

rehabilitasi. Karena keperawatan rehabilitasi membutuhkan perawatan jangka

panjang klien dan keluarga dengan kebutuhan-kebutuhan yang kompleks, maka

bidang ini harus memperlihatkan pendekatan yang terpusat kepada keluarga dalam

ruang lingkup dokumen-dokumen praktik. Standar Keperawatan Rehabilitasi:

Ruang Lingkup Prakteknya (1988) dikembangkan bersama oleh ANA dan

Asosiasi Perawat Rehabilitasi (be Association of Rehabilitation Nurses) dan

diorganisasi oleh diagnosa North American Nursing Diagnosis Association

NANDA). Sayangnya, Standar tersebut secara dominan berorientasi pada

individual, tapi keluarga dikonseptualisasikan secara definit sebagai suatu sumber

yang penting dari klien. Dalam cara yang lebih sempit keluarga dipandang sebagai

klien. Para perawat diarahkan untuk membantu keluarga menyesuaikan terhadap

dampak ketidakmampuan dan menyuluh keluarga tentang masalah kesehatan dan

regimen rehabilitasi klien.

Page 11: Data Untuk Semua

WARISAN HISTORIS KEPERAWATAN KELUARGA

Konsep keperawatan keluarga telah senantiasa bersama kita dalam

keperawatan (Ford, 1979, hal. 4). Akan tetapi kehilatannya konsep ini sudah

menurun dan berkembang kembali.

Dalam era kolonial, pra-industrialisasi, ketika anggota keluarga hanya

bekerja di rumah pada sektor industri rumah tangga, atau pertanian, keperawatan

keluarga sangat menonjol. Kemudian datang era industrialisasi dimana anggota

keluarga pindah kerja dari rumah ke pabrik. Perawatan kesehatan beranjak secara

bertahap dari rumah ke rumah sakit.

Di Inggris, Florence Nightingale menyadari betapa pentingnya keluarga dan

lingkungan rumah dalam hal keperawatan prang sakit. Di kamp-kamp militer ia

menyebutkan kebutuhan-kebutuhan anggota keluarga dan perlunya "menjaga

anggota keluarga jauh dari kemiskinan dengan merawat pemberi nafkah agar

kembali sehat" (Beard, 1915, sebagaimana dibahas dalam Whall, 1986a, hal 242-

243).

Selama tahun 1800-an dan awal tahun 1900-an, di Amerika Serikat,

perawat-perawat kesehatan masyarakat dan rekan-rekan sejawat mereka di Inggris

melayani keluarga di rumah (pertama-tama kaum miskin, tapi kemudian mereka

yang menderita penyakit menular). Dengan adanya biroleratismi dalam

masyarakat, spesialisasi dalam bidang kedokteran berkembang (obstetri, pediatri,

bedah d1l.). Keperawatan pun berkembang menjadi bidang keahlian, kedokteran

keluarga dan praktik keperawatan tidak lagi digunakan. Pembatasan jumlah

jaminan asuransi, kebijakan-kebijakan biaya dan rujukan publik dan swasta, dan

kurangnya biaya pencegahan juga merupakan kebijakan yang kemudian

mengurangi keperawatan yang berfokus pada keluarga (Ford, 1979).

Keperawatan kesehatan masyarakat, kesehatan ibu dan anak, dan kebidanan

berupaya menjembatani jurang (gap) dalam beberapa contoh dan berdiri sebagai

keperawatan yang terpusat pada keluarga dart keperawatan fraksional. Misalnya,

obstetri seringkali mengabaikan bayi dan keluarga, pelayanan keperawatan

kesehatan masyarakat menyangkut penyakit menular secara khusus hanya

Page 12: Data Untuk Semua

memasukan keluarga dalam hubungannya dengan penemuan kasus. Sebuah

contoh dimana keperawatan keluarga diteruskan adalah Frontier Nursing Service.

Di sini Frontier nursing Service memberikan pelayanan kepada keluarga, baik

pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat maupun kebidanan.

Keempat kelompok keahlian dalam bidang keperawatan tersebut, yang

paling bersemangat dalam memberikan-perhatian dalam keluarga adalah bidang

keperawatan kesehatan komunitas, yaitu bidang yang memandang keluarga

sebagai klien keperawatan orang tua anak, bidang yang memandang keluarga

sebagai konteks dan klien; dan keperawatan kesehatan mental-psikiatri, yaitu

bidang yang memandang keterlibatan keluarga lebih jauh dalam spesialisasi terapi

keluarga; serta perawatan primer keluarga atau keahlian perawat praktisi, bidang

yang acap kali melihat keluarga sebagai suatu kumpulan dari anggota-anggotanya.

Setiap kelompok keahlian tersebut telah diinformasikan baik oleh perkembangan

spesifik di bidang spesialisasinya masing-masing dan oleh perkembangan yang

lebih umum dalam keperawatan, ilmu pengetahuan social dan kemasyarakatan.

Misalnya dalam keperawatan komunitas, peninggalannya adalah mengganggap

keluarga sebagai fokus keperawatan. Tapi tidak demikian adanya sebelum tahun

1970-an, dalam program keperawatan terdapat banyak sekali program yang

bersifat substantif, yang mengemukakan teori tentang keluarga, pengkajian dan

intervensi. Dalam tahun 1970-an, kami menemukan teks-teks yang berfokus pada

teori keluarga dan aplikasinya dalam keperawatan kesehatan komunitas yang

berpusat pada keluarga. Dalam keperawatan kesehatan komunitas, teori-teori

sosiologi dan kultural tentang perilaku keluarga (seperti sosialisasi keluarga,

kemiskinan, peran, nilai, dinamika dan perbedaaan budaya) adalah hal-hal yang

penting dalam mempengaruhi bidang ini.

Sebaliknya keperawatan kesehatan mentalpsikiatri, sangat dipengaruhi oleh

teori-teori dan tulisan-tulisan klinis dari peralihan terapi keluarga- Karena pars

perawat ini bekerja dengan keluarga-keluarga yang bermasalah, maka dasar

pengetahuan ini lebih penting untuk membantu merekam mengkaji atau menilai

dan mengintervensi keluarga dengan kelainan fungsi. Akan tetapi, teori dan

praktik terapi keluarga merupakan satu-satunya modalitas dalam psikoterapeutik.

Page 13: Data Untuk Semua

Oleh karena itu, pengkajian dan intervensi keperawatan keluarga tidak

menyebar luas diseluruh bidang-bidang keahlian tersebut.

Keperawatan maternal atau orang tua-anak memiliki sejarah panjang

keterlibatan keluarga berawal dengan pelayanan bidan dan kunjungan terhadap

ibu dan anak di rumah. Telah lama diakui bahwa dalam merawat ibu dan anak,

peran keluarga sangat penting. Buku dalam pediatrik dan maternitas yang,

berfokus pada keluarga merupakan norma. Kebanyakan buku tersebut semata-

mata hanya melihat keluarga sebagai konteks. Keperawatan orangtua-anak yang

berfokus keluarga secara khusus dipengaruhi oleh perkembangan dan

pertumbuhan, kedekatan ibu dan anak, peran dan teori-teori sosialisasi.

Para perawat praktisi keluarga merupakan bidang keahlian khusus yang

diidentifikasi sebagai bidang yang berfokus pada keluarga. Dalam tahun 1960-an,

dikalangan para perencana dan legislator keperawatan kesehatan diakui bahwa

spesialisasi dibidang kedokteran tidak memenuhi kebutuhan keperawatan

kesehatan primer dari seluruh populasi di seluruh Amerika Serikat. Uang

Pemerintah Federal pun diberikan kepada sekolah-sekolah kedokteran untuk

membuka program-program praktik keperawatan keluarga. Peralihan Perawat

praktisi, khususnya gerakan perawat praktisi keluarga, berkembang dibawah

pengaruh gerakan yang lebih besar, untuk memperjuangkan biaya yang efektif,

membuat akses bagi keperawatan di segala sektor kemasyarakatan. Program-

program perawat praktisi pun sepenuhnya dibiayai oleh Pemerintah Federal.

Perawat praktisi keluarga bertugas merawat seluruh keluarga, tapi pusat perhatian

mereka adalah melihat keluarga sebagai kumpulan anggota-anggota keluarga

(tingkat II). Akan tetapi, ada sejumlah program dari perawat praktisi keluarga

memasukan juga isi dari keperawatan keluarga yang lebih maju ke dalam

kurikulum mereka, sebagai upaya untuk memperluas pelayanan mereka

membantu siswa berpikir tentang keluarga (Wright and Leahey, 1984).

Selain pengaruh yang lebih spesifik dari masing-masing bidang keahlian

yang dialami, ada beberapa faktor-faktor tertentu yang lebih umum, meningkatkan

perkembangan keperawatan keluarga, yaitu:

Page 14: Data Untuk Semua

1. Meningkatnya pengakuan dalam keperawatan dap masyarakat menyangkut

perlunya peningkatan kesehatan dan fokus dalam kesehatan bukan secara

praktis berorientasi pada penyakit

2. Populasi usia lanjut dan perkembangan penyakit kronis yang menyebabkan

perawatan diri dan kebutuhan akan pemberi asuhan keluarga menjadi penting.

3. Perkembangan pesat dalam bidang riset keluarga dan literatur.

4. Pengakuan yang luas tentang banyaknya keluarga-keluarga bermasalah dalam

komunitas kita.

5. Penyebarluasan penerimaan secara umum terhadap teori-teori tertentu, yang

didasarkan pada keluarga, seperti teori kedekatan dan bonding serta teori

sistem umum.

6. Tempi keluarga dan perkawinan beralih dan pertumbuhan dalam pedoman

klinik dan layanan anak, perkawinan, dan keluarga.

7. Riser terhadap kedalaman dan keterlibatan komunikasi keluarga pada tahun

1950-an dan 1960-an menunjukan bahwa ibu-ibu bermasalah dan pola

komunikasi nya berkaitan dengan anak-anak yang bermasalah.

TINGKAT PENCEGAHAN

Leaven dkk- (1965) mengembangkan sebuah kerangka kerja, yang disebut

sebagai tingkat pencegahan, yang digunakan untuk menjelaskan tujuan dari

keperawatan keluarga. Tingkat pencegahan tersebut mencakup seluruh spektrum

kesehatan dan penyakit, juga tujuan-tujuan yang sesuai untuk masing-masing

tingkat. Ketiga tingkatan tersebut adalah:

1. Pencegahan primer, yang meliputi peningkatan kesehatan dan tindakan

preventif khusus yang dirancang untuk menjaga orang bebas dari penyakit dan

cedera.

2. Pencegahan sekunder, yang terdiri atas deteksi dini, diagnosa, dan pengobatan

3. Pencegahan tertier, yang mencakup tahap penyembuhan dan rehabilitasi,

dirancang untuk meminimalkan ketidakmampuan klien dan memaksimalkan

tingkat fungsinya (Gbr. 2-2).

Page 15: Data Untuk Semua

Ketiga tingkat pencegahan itu, merupakan tujuan dari keperawatan keluarga.

Tujuan-tujuan tersebut terdiri atas peningkatan, pemeliharaan, pemulihan terhadap

kesehatan (Hanson, 1987). Peningkatan kesehatan merupakan pokok terpenting

dari keperawatan keluarga. Akan tetapi, sudah tentu, pendeteksian secara dini,

diagnosa dan pengobatan merupakan tujuan yang penting pula. Pencegahan

tertiari atau rehabilitasi dan pemulihan kesehatan secara khusus menjadi tujuan

yang penting bagi keperawatan keluarga saat ini, mengingat perkembangan

keperawatan kesehatan di rumah dan prevalensi penyakit-penyakit kronis, serta

ketidakberdayaan dikalangan lanjut usia yang populasinya semakin meningkat

dengan cepat.

PENINGKATAN KESEHATAN KELUARGA

Tujuan utama dari keperawatan keluarga adalah peningkatan kesehatan

keluarga secara menyeluruhan dan setiap anggota keluarga. Perilaku, nilai-nilai,

Page 16: Data Untuk Semua

sikap-sikap yang dapat dipelajari dalam keluarga (Crooks et al, 1987; Pender,

1987). Salah satu fungsi dasar dari keluarga adalah fungsi-fungsi perawatan

kesehatan yang tujuannya adalah untuk memenuhi kebutuhan kesehatan keluarga.

Karena efeknya yang bertahan lama, pengajaran perilaku sehat mungkin hal yang

paling penting dari kebutuhan ini.

Leavell dkk. (1965), memasukan peningkatan kesehatan dalam pencegahan

primer. Akan tetapi untuk dibuat pembedaan yang jelas antara peningkatan

kesehatan dan pencegahan atau perilaku yang sifatnya melindungi kesehatan.

Peningkatan kesehatan bukanlah penyakit atau masalah kesehatan yang spesifik.

Peningkatan tersebut ancang untuk meningkatkan pertumbuhan, perluasan atau

mutu kesehatan yang baik. Peningkatan kesehatan merupakan suatu proses yang

sitif, dinamis, yang berfokus untuk memperbaiki kualitas hidup dan kesejahteraan,

tidak mata-mata menghindari penyakit. Peningkatan kesehatan meliputi

"pendekatan" perilaku yang terdiri dari sejumlah tindakan dan aktivitas yang

tujuannya adalah mencapai derajat sehat yang tinggi (Dunn, 1960).

Sebaliknya, pencegahan (penyakit) berhubungan dengan penyakit atau

masalah kesehatan yang spesifik dan meliputi perilaku "menghindar." pencegahan

primer terdiri dari kegiatan-kegiatan yang tujuannya melindungi orang dari

penyakit tertentu dan mengurangi kemungkinan mereka mendapat penyakit atau

masalah-masalah kesehatan. Baik pencegahan maupun peningkatan kesehatan

merupakan tujuan yang penting, dan keduanya saling melengkapi (Duncan dan

Gold, 986; Pender, 1987)

Peningkatan kesehatan keluarga meliputi upaya untuk meningkatkan

kesehatan anggota keluarga dan meningkatkan kesehatan sistem keluarga.

(Loveland-Cherry, 1988). Dalam kasus yang pertama, penekanannya pada semua

anggota keluarga secara individu dalam konteks keluarga, sementara dalam kasus

terakhir fokusnya pada peningkatan kesehatan dari sistem keluarga, baik secara

internal maupun dalam interaksinya dengan sistem-sistem eksternal, misalnya

kesejahteraan sosial atau sistem pendidikan. Di sini, tujuannya adalah peningkatan

kesehatan keluarga- Secara praktis, semua literatur tentang peningkatan kesehatan

Page 17: Data Untuk Semua

berbicara tentang individual ketimbang unit keluarga, penekanan tersebut

tergambar di sini.

Namun demikian, konsep peningkatan kesehatan dapat dengan mudah

diterapkan pada keluarga secara keseluruhan. Karena keluarga merupakan sebuah

sistem interaksi yang kecil, akan tetapi ini berarti bahwa bidang-bidang yang lain

perlu dikaji (seperti pola komunikasi, hubungan orangtua-anak, dan interaksi

dengan sumber-sumber dukungan sosial) dan diterapkan pula berbagai strategi

yang berbeda. Dalam bab-bab berikutnya Yang berbicara tentang pengkajian dan

intervensi keluarga, peningkatan kesehatan sistem keluarga sudah termasuk di

dalamnya.

Peningkatan kesehatan pencegahan primer terhadap masalah-masalah

kesehatan yang kronis dan akut merupakan tantangan terbesar dalam bidang

kesehatan bagi masyarakat kami. Mungkin, seharusnya tujuan kami yang penting

adalah membantu orang (individu maupun keluarga) untuk belajar bagaimana agar

bisa sehat dengan cara Yang alamiah, dan dapat dinikmati, bukan berfokus pada

membantu klien bagaimana agar tidak sakit, atau terpuruk dalam keadaaan yang

lebih buruk, klien hanya dibantu pada saat mereka sakit.

Dengan demikian, pencegahan primer, termasuk peningkatan kesehatan

dapat dipandang sebagai peran yang paling penting dan menyenangkan. Akan

tetapi, peran ini dalam prakteknya dianggap remeh atau sepele meskipun demikian

banyak terdegnar retorik tentang signifikansi pengajaran kesehatan dan

pencegahan. Keteguhan para tenaga kesehatan terhadap model medika dimana

model kesehatan dan penyakit dipandang sebagai entitas (satuan) yang berdiri

sendiri, terpisah dan klien dipandang satu kesatuan sistem psikologis telah

menyebabkan kita dan masyarakat (konsumen) untuk melihat keperawatan

kesehatan dengan cara perawatan medis kuratif. Ketika individu-individu sakit,

mereka menyerahkan diri kepada pemberi asuhan. Namun, untuk menerima

tanggungjawab sendiri agar dapat hidup sehat atau agar dapat berupaya

memperbaiki fungsi total dari seseorang, hanya sedikit sekali dorongan dan

penghargaan dari masyarakat dan tenaga profesional kesehatan (Bruhn dan

Cordova, 1978). Lebih jauh lagi, banyak tenaga kesehatan yang memerankan

Page 18: Data Untuk Semua

contoh peran yang sangat memprihatinkan untuk klien; mereka sering merokok

dan memiliki berat badan yang berlebihan, pola hidup monoton, tampak sedang

mengalami stres, dan demikian bukan dalam posisi untuk bisa berbicara tentang

perbaikan gaya hidup secara efektif.

Perawat dan tenaga kesehatan lainnya telah diajar bagaimana memberikan

respons terhadap penyakit dan krisis, tetapi tidak diajarkan tentang bagaimana

mendidik/memberi konseling kepada individu dan keluarga yang "bebas dari

gejala" untuk memperkuat minat kesehatan mereka. Yang cukup menarik bahwa

gerakan peningkatan kesehatan saat ini mengacu kepada perawatan kesehatan

yang bersifat holistik, perawatan diri, latihan untuk hidup sehat, modifikasi gaya

hidup, Yang sebagian besar tidak dilakukan dan diarahkan oleh tenaga kesehatan,

melainkan hanya oleh kaum awam dan kelompok.

Belakangan ini, gerakan peningkatan kesehatan ini, dikebanyakan kalangan

kaum profesional sangat dihormati; bahkan modalitas yang esoterik untuk reduksi

stres dan kontrol nyeri oleh kebanyakan praktisi perawatan kesehatan dipandang

sangat membantu. Terdapat begitu banyak keterbukaan dan penerimaan terhadap

modalitas alternatif, termasuk yoga, meditasi, umpan balik biologis, akupresure,

akupunktur, imajinasi terbimbing. visualisasi, tetapi-tetapi tubuh.

Latihan hidup, sehat, perawatan kesehatan holistik, dan perawatan diri,

semuanya mempunyai keyakinan fundamental yang sama dalam memikul

tanggung jawab untuk kesehatan pribadi masing-masing. Asumsi dasar yang

menggarisbawahi perawatan diri adalah bahwa orang memiliki kekuatan untuk

menyembuhkan diri dan mengarahkan diri yang dapat dikerahkan dan diterapkan

secara sadar. Yang jugs melekat dalam asumsi ini adalah bahwa individu dan

keluarga harus mampu mengontrol tindakan-tindakan mereka sendiri. Selain itu,

dirasakan bahwa tanggungjawab kesehatan pribadi seseorang tidak terletak pada

tenaga kesehatan, melainkan pada individu itu sendiri (Leonard, 1976).

Faktor-Faktor Yang Mengarah pada Keinginan Memperbaharui

Peningkatan Kesehatan

Page 19: Data Untuk Semua

Ada beberapa faktor penting yang mengarah pada keinginan untuk

memperbaharui dalam peningkatan kesehatan, dibicarakan di bawah ini.

Perlu adanya Perubahan Fokus. Sistem keperawatan kesehatan kita belakangan

ini berorientasi pada krisis, dengan penanganan yang diberikan dalam berbagai

kasus terlalu sedikit dan terlalu lambat. Dalam kasus penyakit kronis, kasus

penyebab morbiditas, dan mortalifas yang ada pada kami sekarang adalah karena

tidak adanya penanganan dan pemberantasan terhadap penyakit, melainkan hanya

meminimalkan pengaruhnya, dan memperbaiki semaksimalkan, serta mengatasi

komplikasinya. Sekarang ini orang menyadari bahwa kami telah begitu banyak

menghamburkan uang hanya untuk menangani hasil akhir dari gaya hidup

destruktif-diri, bukan memusatkan perhatian pada faktor-faktor penyebab sakit,

seperti gaya hidup, dan bahaya-bahaya lingkungan (Ardell dan Newman, 1977;

Pender, 1987).

Sebuah laporan penting dari the Surgeon General, Healthy People (U.S.

Public Health Service, 1979), dan laporan pendukungnya, Promoting Healthl

Preventing Disease: Objectives for the Nation (U.S. Public Health Service, 198C)

yang menekankan bahwa modifikasi gaya hidup merupakan perubahan yang

paling penting yang diperlukan untuk pencapaian prestasi kesehatan di negara

karri. Enam macam perubahan gaya hidup adalah berhenti merokok, pengurangan

pemakaian alkohol yang tidak benar, perubahan diet untuk mengurangi kalori,

lemak, garam dan gula; latihan; prosedur skrining periodik untuk gang guan-

ganggu an utama seperti tekanan darah tinggi dan diabetes; penggunaan sabuk

pengaman dan mentaati kecepatan maksimun di jalan bebas hambatan.

Biaya Yang Meningkat. Terjadi peningkatan. keprihatinan dikalangan kaum

awam, legislator, dan sejumlah profesional di bidang perawatan Kesehatan bahwa

sistem perawatan kesehatan saat ini relatif mahal dan tidak efektif, tanpa

memasukan kesehatan bahwa sistem perawatan kesehatan saat ini relatif mahal

dan tidak efektif, tanpa memasukan pandangan biaya dan konservasi sumber-

sumber kesehatan. Kami membelanjakan banyak uang untuk rumah sakit dan

Page 20: Data Untuk Semua

perawatan medis dengan kemajuan kecil untuk biaya itu. Harapan hidup tidak

terlalu mengalami kemajuan dalam tahun-tahun belakangan ini, meskipun kami

terns memompa lebih uang ke dalam sistem yang bocor. Studi tentang kepatuhan

mengungkapkan bahwa terdapat banyak sekali kekurang patuhan medis oleh

pasien, yang secara jumlah biayanya makin meningkat. Arden (1977)

mengingatkan pada kita bahwa orang Amerika membelanjakan banyak sekali

uang hanya untuk pengobatan penyakit yang sebenarnya dapat dicegah

Damistifikasi Asuhan Kesehatan Primer. Belum pernah terjadi sebelumnya,

ada keterbukaan publik tentang pelayanan profesional yang tidak memadai

maupun yang tidak merata- misalnya, gerakan wanita telah memusatkan perhatian

nasional terhadap kualitas keperawatan yang memprihatinkan yang diterima oleh

kaum wanita di dalam sistem yang didominasi oleh pria. Alih fungsi turun (dari

dokter kepada praktisi perawat dan asisten Dokter, dari perawat terdaftar kepada

perawat-perawat vokasional, pekerja komunitas, dan pembantu perawat) ini

membantu proses mistifikasi.

Konsumerisme dan Tuntutan Popular untuk Peningkatan Kontrol. Para

konsumen sekarang mengharapkan agar mereka di informasikan temuan-temuan

dari layanan medis yang mereka dapat dan mereka diberi kesempatan untuk lebih

mengontrol hidup mereka. Hal ini senantiasa diterjemahkan sebagai pemberian

informasi yang memadai agar mereka mendapatkan informasi secara wajar

sehingga mereka dapat membuat pilihan mereka sendiri dan dapat mengevaluasi

layanan yang mereka dapatkan. Kebutuhan pengontrolan diri yang lebih besar

dikaitkan dengan nilai-nilai kemasyarakatan yang ada sekarang dan perasaan

antiteknologi dan anti. wewenang.

Perubahan Gaya Hidup dan Peningkatan Tingkat Pendidikan. Makin banyak

jumlah orang terdidik, dan kelas menengah, maka mereka menempatkan nilai

yang lebih besar pada kesehatan, pemenuhan harapan pribadi, dan kualitas pribadi

(Barris dan Gurin, 1985). Meskipun tingkat pengetahuan kesehatan secara umum

Page 21: Data Untuk Semua

dalam masyarakat kita relatif rendah, namun lewat membaca berbagai artikel yang

berorientasi kepada kesehatan, buku-buku dan keterbukaan mereka terhadap masa

media, dalam konferensi dll., agaknya mereka terinformasi baik dalam hal

strategi-strategi profesional kesehatan umum dan bahaya-bahaya serta risiko

lingkungan. Perubahan dalam nilai ini dan perbaikan tingkat pendidikan telah

menyebabkan terjadinya perbaikan gaya hidup bagi banyak orang, meskipun pada

umumnya terbatas kepada kelas berpunya (Harris dan Gurin, 1985).

Kurangnya Keteraksesan dan ketersediaan Layanan Kesehatan Profesional.

Situ kekuatan bagi perawatan diri mungkin muncul dari situasi dimana pelayanan

kesehatan profesional tidak dapat diakses dan tidak tersedia (Levin et al, 1976).

Sebanyak 37 juta orang Amerika pada tahun 1987 tidak memiliki asuransi

kesehatan (U.S. -Dept. of Health dan Human Service, 1986). Akan tetapi mereka

yang tidak diasuransi dapat menggunakan perawatan diri untuk menangani

masalah asuhan kesehatan primer yang umum, bukan untuk belajar strategi-

strategi peningkatan kesehatan.

Meningkatnya Pengakuan terhadap Interelasi Antara Stress dan Penyakit.

Diperkirakan 80 persen dari semua penyakit disebabkan oleh stres, dan streslah

yang bertanggung jawab atas memburuknya semua penyakit dan penyakit

memperburuk stres yang ada. Berbagai studi yang dilakukan menunjukkan peran

negatif yang dimainkan oleh stres dalam status kesehatan individu dan keluarga

(Pelletier, 1979), karenanya, penanganan terhadap masalahnya saja tidaklah

mencukupi. Dalam kasus individual, harus dipertimbangkan keseluruhan pribadi,

penyatuan antara tubuh dan pikiran merupakan hal terpenting dalam pemulihan

dan keadaan sehat. Reduksi sters menjadi salah satu dari lima dimensi utama

pelatihan hidup sehat (Ardell, 1977) atau keadaan sehat atau gaya hidup yang

sehat.

Halangan terhadap Peningkatan Kesehatan Keluarga

Page 22: Data Untuk Semua

Meskipun terjadi pertumbuhan substansial dalam peningkatan kesehatan,

keperawatan diri, dan keperawatan keluarga, ada faktor-faktor tertentu

menciptakan halangan atau rintangan terhadap perkembangan ini, sehingga semua

sektor dalam masyarakat dapat bermanfaat. Halangan utamanya adalah uang.

Kurangnya biaya dari pihak ketiga atas dilakukannya pengkajian dan intervensi

terhadap keluarga dan atas peningkatan kesehatan dan aktivitas pencegahan

menciptakan suatu keadaan di mina hanya orang yang lebih kaya yang mampu

membiayai pengeluaran-pengeluaran besar, termasuk aktivitas keperawatan

kesehatan yang dirintis oleh kaum profesional dan hanya mereka yang mendapat

akses ke dunia pendidikan yang dibutuhkan untuk perawatan diri. Halangan kedua

adalah sikap dan sosialisasi para dokter dan perawat di Amerika Serikat. Kami

masih sangat berorientasi pada penyakit dan hanya menyatakan dengan kata-kata

tentang betapa pentingnya peningkatan kesehatan. Model medis masih merupakan

model yang dominan untuk praktik, pembuatan kebijakan dan pembiayaan. Hanya

sedikit perhatian atau penghargaan yang diberikan kepada faktor-faktor kesehatan,

psikologis, dan sosial dalam keperawatan kesehatan (Doherty dan Campbell,

1988). Rintangan lain adalah sistem nilai-nilai yang kita anut, dimana paham

materialisme dan akumulasi harta benda begitu penting; adanya masalah-masalah

sosial seperti perawatan kesehatan yang tidak memadai, pekerjaan, dan

kesempatan untuk mendapatkan pendidikan bagi kaum minoritas (kaum miskin,

minoritas, warga senior, dan wanita); dan meluasnya bahaya-bahaya lingkungan

(polusi air, udara dan pemajanan terhadap bahan-bahan toxis).

Apa Saja yang Termasuk dalam Peningkatan/Pencegahan Kesehatan

Primer?

Tujuan dari peningkatan kesehatan atau pencegahan primer adalah untuk

mencapai tingkat sehat tingkat tinggi. Halbert Dunn, Bapak orientasi

kesejahteraan, pada tahun 1961 mendefinisikan keadaan sehat tingkat tinggi

sebagai "Suatu metode fungsi terpadu yang diorientasikan untuk memaksimalkan

potensi di mana individu mampu di dalam lingkungan dimana ia berfungsi." Kata-

kata kuncinya adalah: (I) "terpadu" artinya berfungsi secara menyeluruh. Ini

Page 23: Data Untuk Semua

berlawanan dengan keadaan dimana seseorang berfungsi secara terpisah yaitu

dimana berbagai segi dari seseorang berkonflik dengan aspek-aspek lain dari

orang tersebut. Arden berpendapat tentang gaya hidup yang "terpadu", dimana

setiap dimensi kunci keadaan sehat tingkat tinggi (tanggung jawab pribadi,

kesadaran akin gizi, kebugaran fisik, penanganan terhadap stres, dan kepekaan

terhadap lingkungan) adalah seimbang dan bersesuaian situ sama lain sehingga

menghasilkan efek sinergis. (2) "Memaksimalkan potensi", mempunyai anti

keadaan dinamis dimana seseorang berupaya keras untuk berkembang dan

memperbaiki tingkat kesejahteraannya. Hirarki kebutuhan Abraham Maslow

(1954) juga mempunyai konotasi yang sama; disini manusia (dilihat berupaya

memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang lebih tinggi sejalan dengan kebutuhan yang

lebih rendah terpenuhi, sehingga lebih banyak kebutuhan pokok yang dipenuhi.

Dan (3) "d; dalam lingkungannya" memberi arti; kita harus melihat individu-

individu dalam, lingkungan psikososial dan fisik ketika menilai tingkat

kesejahteraannya. Kelompok primer (keluarga) merupakan lingkungan sosial

central dari individu. Meskipun lingkungannya miskin dan rusak, ada beberapa

individu (dalam sejumlah literatur kelompok ini dianggap sebagai kelompok yang

tidak mudah mendapat pengaruh) dapat mencapai keadaan sehat tingkat tinggi.

Dunn menamakan status ini "emergent wellness." Menurut Dunn, keluarga dan

komunitas dapat dikaji dengan defenisi keadaan sehat tingkat tinggi. Travis

(1976), seorang "dokter kesejahteraan," memberikan

KEMATIAN PREMATURE

Kesejahteraan Pendidikan

Pengobatan tradisional

Ketidak mampuan

Gejalagejala

Tandatanda

Pendidikan Pertumbuhan Aktulisasi diri

KESEJAHTERAAN TINGKAT TINGGI

TITIK NETRAL(tidak ada perbedaan yang jelas antar

sakit atau sejahtera)

Gambar 2.3Kontinum sehat-sakit dan hubungannya dengan asuhan kesehatan. (Travis, 1976)

Page 24: Data Untuk Semua

Penjelasan tentang arti dari "keadaan sehat tingkat tinggi":

Gagasan untuk mengukur kesejahteraan dan menolong orang untuk

mencapai kesejahteraan lebih tinggi merupakan hal yang relatif bare. Kebanyakan

kits berpikir bahwa keadaan sehat dalam kaitannya dengan penyakit dan

mengasumsikan bahwa bebas dari penyakit berarti sejahtera. Ini tidak benar. Ada

banyak sekali tingkat kesejahteraan dan penyakit

Travis menerangkan diagramnya sebagai berikut (Gbr. 2-3):

Mulai dari tengah ke arah kiri menunjukan keadaan kesehatan yang secara

progresif memburuk. Bergerak dari tengah ke kanan menunjukan tingkat

kesehatan dan kesejahteraan yang semakin meningkat. Obat tradisional

diorientasikan kepada penyembuhan kasus penyakit, tapi biasanya berhenti pada

titik tengah. Penyuluhan kesejahteraan dimulai pada titik mans saja pada Skala

tersebut dengan tujuan membantu seseorang untuk bergerak sejauh mungkin ke

arah kanan.

Bagi Travis (1976), kesehatan memiliki artinya yang lebih lugs dan kaya:

Kesejahteraan bukan merupakan suatu keadaan yang stalls. Kesejahteraan akan

menampakkan hasilnya bila seseorang mulai melihat pribadinya sebagai pribadi

yang berkembang dan berubah. Keadaan sehat tingkat tinggi berarti memberikan

perawatan yang baik kepada fisik anda, menggunakan pikiran anda secara

konstruktif, mengekspresikan perasaan anda secara efektif, secara kreatif terlibat

dengan orang lain di sekitar anda, memiliki perhatian terhadap lingkungan fisik

dan fisiologis dan menyadari tingkat kesadaran yang lain.

Gaya Hidup Sejahtera

Ardell (1977) menulis sebuah buku yang paling menarik dan paling mudah ba.-i

orang awam dan berbagai profesi dalam bidang kesehatan. Buku tersebut berjudul

"High Level Wellness — An Alternative to Doctors, Drugs, and Deseases."

Dalam buku ini Ardell menggambarkan lima macam dimensi kunci suatu falsafah

dari gaya hidup yang ia namakan Kesejahteraan tingkat tinggi. Dengan

Page 25: Data Untuk Semua

menggunakan kerangka kerja dari Ardell ini, tapi dengan menggabungkan

gagasan-gagasan terbaru dari Pender (1987), setiap dimensi dari ke lima dimensi

gaya hidup tersebut mewakili (Gbr. 2-4).

Tanggung jawab Pribadi dan perawatan diri Tanggung jawab pribadi dan

perawatan diri merupakan dasar untuk dimensi gaya hidup sejahtera. Tanpa

perasaan tanggung jawab terhadap diri sendiri, maka motivasi yang penting untuk

memperoleh gaya hidup yang sehat akan berkurang. Keluarga juga harus ada

perasaan bertanggung jawab yang kokoh untuk menciptakan suatu lingkungan

rumah dimana stres yang sehat dan perilaku sehat aktualisasi diri ditingkatkan.

Page 26: Data Untuk Semua

Keluarga perlu disadarkan bahwa kesehatan mereka sepenuhnya berada di

tangan mereka. Mereka harus percaya bahwa sebuah gaya hidup sejahtera

didorong oleh suatu perasaan bertanggung jawab dari diri dan keluarga dapat lebih

memuaskan daripada hidup dengan perilaku yang penuh risiko.

Faktor utama yang bertanggung jawab atas kurangnya tanggung jawab

pribadi adalah tidak tersedianya pendidikan kesehatan yang berorientasi pada

perawatan diri. Sesungguhnya, kaum profesional di bidang kesehatan Bering kali

melemahkan semangat klien untuk melakukan tindakan-tindakan atas nama

pribadi mereka. Ardell (1977), dan Victory dan Fries (1981) menulis bahwa

bagian dari tanggung jawab pribadi dan perawatan diri tahu bagaimana

menggunakan sister perawatan kesehatan secara efektif, disertai dengan

menciptakan gaga yang membuat individu dalam keadaan baik dan berada di

Warsistem pengobatan sejauh mungkin.

Perawatan diri mencakup seluruh spektrum sehat-sakit; mulai dari

pencegahan primer hingga pencegahan tertier (Steiger dan Lipson, 1985).

Pertumbuhan minat dalam peningkatan kesehatan saat ini berjalan bersamaan

dengan perbaikan minat dalam perawatan diri. Goeppinger dan Labuhn (1988)

mengkaji secara mendalam akar sejarah perawatan kesehatan diri. Mereka

mengatakan bahwa dalam tahun 1970-an kebangkitan nilai "pioner" yang

mengandalkan kekuatan diri dan sejumlah buku anti medis pun muncul, seperti

bukunya Mich, Medical Nemesis, the Expropriafion of Health (1976), yang

mengangkat perkembangan perawatan diri. Pada tahun 1980-an iklim sosial

menekankan egalitzxianisme, individualisme, kemandirian, dan kebebasan

memilih. Nilai-nilai ini juga memperkokoh days tank terhadap perawatan diri.

Perawatan kesehatan pribadi dipandang sebagai inisiatif dari kaum awam.

(Levin et al, 1976)dan didasarkan pada asumsi bahwa. orang awam mampu

melakukan keperawatan terhadap kesehatan mereka senderi Orem (1980) adalah

seorang-seorang ahli teori keperawatan termasyur yang menekankan kapabilitas

merawat diri secara alamiah. Ia menyebut klien sebagai pelaku perawatan diri dan

mendefinisikan perawatan diri sebagai “aktivitas praktik yanginisiatifnya datang

dari individu secara pribadi dan dilakukan atas nama mereka sendiri dalam

Page 27: Data Untuk Semua

pemeliharaan hidup, kesehatan dan kesejahteraan” (hal.35) Menurut Orem.

Keperawatan menjadi penengah ketika seorang klien mengalami defisit sehingga

membutuhkan intervensi keperawatan dari seorang profesional.

Geoppinger (1982) mengembangkan sebuah definisi keperawatan kesehatan

pribadi yang komprehensif. Ia melukiskan keperawatan kesehatan pribadi yang

“meliputi aktivitas-aktivitas dalam berbagai masalah kesehatan dan penyakit yang

bersifat berkesinambungan dan episodik, sukarela dan tidak dengan sengaja, yang

orang lakukan untuk mereka sendiri, baik secara individual atau secara kolektif.

fis (Arden, 1977). Dua puluh lima kesehatan disebabkan oleh berat badar

yang berlebihan (termasuk gagal jantung kongestif, penyakit ginjal; kanker

payudara, uterus, rectal, dan uses besar; osteoartritis; dan perpendekan mesa

hidup). Karena kebanyakan orang dewasa dan anak-anak, mempunyai masalah

berat badan, maka hal ini, paling tidak secara parsial telah menambah jumlah

masalah-masalah kesehatan yang dapat dicegah (Spence, 1989).

Pedoman tenting nutrisi telah disebarluaskan oleh Department Pertanian

Amerika Serikat (1985) dan Asosiasi Jantung Amerika (Barnett, 1986). Tabel 2-1

menggabungkan rekomendasi pemakaian kadar sodium, kolesterol, lemak,

protein, dan karbohidrat. Dalam konteks keluargalah kebiasaan dill yang salah

tersebut dipelajari, termasuk pola-pola perilaku keluarga yang menjadi sentra

kehidupan sehari-hari. Meskipun sulit, hanya dalam konteks yang same pola-pola

semacam itu dapat diubah.

Penatalaksanaan Stres. Tahun 1980-an diperkirakan oleh banyak orang

sebagai tahun penuh stress-kehidupan pribadi yang penuh stres, pekerjaan,

hubungan, sires sosial, dan sebagainya. Namun, hares diingat bahwa ini bukanlah

stres yang kita hadapi yang membuat keadaan besar dalam hasil yang dicapai,

tetapi cars bagaimana kita menghadapi sires tersebut Jika individu mencoba untuk

mengatasi stres ketimbang merasa tidak berdaya atau sangat tertekan oleh sires

tersebut, maka betapa seringpun stres tersebut datang tidak akan memberikan

konsekuensi negatif (Kobasa, 1984). Individu dengan "kepribadian yang keras-)

tampak resisters terhadap stres.

Page 28: Data Untuk Semua

Menurut Brown (1974), 80% dari penyakit kami disebabkan oleh sires,

semua masalah kesehatan diperburuk oleh sires. Hans Selye (1974), bapak teori

sires mengatakan bahwa pengaruh sires yang berkepanjangan (atau "distres")

menyebabkan tubuh rusak, menimbulkan masalah-masalah seperti migrain, ulcus

pepticum, serangan jantung, hipertensi, gangguan mental, dan bunch diri. Selye

menggunakan kata "eustress" untuk menyatakan aspek-aspek positif dari stres.

Dalam konteks keluarga, eustress digunakan untuk menyatakan "semacam stres

positif yang terjadi ketika keluarga mendapat keuntungan dari atau menikmali

tantangan-tantangart hidup (McCubbin dan Dahl, 1985, hal. 374). Karena

sekarang, stresor terdapat di sekeliling kita, stres hares ditangani sehingga eustress

jumlah sires yang memadai untuk menikmati hidup dan bersifat meransang dan

produktif) dapat dipertahankan.

Salah satu komponen penatalaksanaan sires termasuk penggunaan teknik-

teknik untuk mencapai relaksasi mental pada saat stres berlangsung.

Keanekaragaman strategi dan teknik reduksi sires dan relaksasi semacam itu

dibahas dalam literatur keluarga harus peka terhadap jumlah stress dalam

lingkungan rumah dan bagaimana keluarga sebagai sebuah kelompok

menyediakan suatu lingkungan yang bersifat custiess. Cara koping terhadap stres

yang efektif hares diajarkan dan dapat diakses oleh anggota keluarga.

Teknik-teknik reduksi stres bervariasi dan berkisar dari solusi-solusi yang

masuk akal, seperti menghindari penyebab stres (string suatu yang tidak

mungkin), hingga solusi-solusi yang lebih remit, misalnya umpan balik biologic.

Teknik-teknik reduksi stres lainnya adalah dengan napas dalam dan meditasi,

latihan autogenis, visualisasi, latihan relaksasi otot, cognitive reappraisal,

hipnosis, mengembangkan alternatif-alternatif tujuan, menghindari perubahan,

pengkondisian untuk menghindari rangsangan stres, latihan fisik, komunikasi

asertif, modifikasi lingkungan, time blocking din pengaturan waktu, tempi musik,

hiburan, mengubah penyalahgunaan obat-obatan (Bulechek dan McCloskey,

1985; Lachman, 1983; Pender, 1987; Steiger dan Lipson, 1985).

Page 29: Data Untuk Semua

Latihan dan Kebugaran Fisik. "Kebugaran fisik sangat penting bagi kehidupan

yang dinamis, kepuasan dan produktif." (Pender, 198-1, hal. 285). Jika individu

tidak cukup bugar, maka keadaan sehat tingkat tinggi tidak dapat dipelihara.

Namun, gaya hidup kita. vane "menyenangkan" (jika dibandingkan dengan era

sebelumnya) ini telah menyebabkan kebanyakan orang Amerika mempunyai gaya

hidup monoton dan "secara fisik tidak menguntungkan" (Cantu, 1980). Perkiraan

terbaru yang berasal dari survei-survei besar melaporkan bahwa 40 hingga 64%

orang dewasa Amerika melakukan latihan fisik yang tidak memadai untuk

menjaga sistem-sistem kardiovaskular yang sehat, 24 hingga 40% tidak pernah

melakukan latihan, dan 12 hingga 20% melakukan latihan dengan cukup untuk

mendapatkan kesehatan kardiovaskular (Haydon, 1987;Ripp,1989). Lebih jauh

lagi, tingkat kebugaran anak anak Amerika menurun. Tingginya gaya hidup anak-

anak yang monoton dan tidak aktif dalam bangsa kita akan memberikan risiko

lebih tinggi pada penyakit jantung koroner di masa mendatang (haydon, 1987).

Lazchman (1983) and McQuade and Aikrnan (1975) adalah dua buku yang

menguraikan strategi-strategi . primer yang digunakan untuk penatalaksanaan

dan reduksi sires. Beberapa teks peningkatan kesehatan yang ditemukan dalam

Referensi juga memberikan penjabaran yang baik tentang teknik-teknik

penatalaksanaan stres.

Meskipun telah dicatat banyak kemajuan dalam hal proporsi jumlah orang dewasa

Amerika yang melakukan latihan secara teratur (Garin dan Harris, 1987), namun

pencapaian ini terbatas kepada mereka dari kalangan kelas alas (Haydon, 1987).

Tapi tidak semua sektor dalam masyarakat kami dengan cara apa pun telah ikut

dalam apa yang dinamakan revolusi kebugaran atau boom kebugaran.

Keuntungan besar yang diperoleh dari latihan benar-benar telah dibuktikan

studi-studi yang dilakukan berulang-ulang (Rippe, 1989). Beberapa studi penting

telah menemukan beberapa keuntungan substansial untuk kardiovaskular,

meningkatnya usia harapan hidup, keadaan kesehatan yang lebih baik di kalangan

mereka yang melakukan latihan secara konsisten.

Page 30: Data Untuk Semua

Banyak sekali keuntungan yang diperoleh dari latihan secara teratur. secara

psikologis, keuntungan tersebut, terdiri dari peningkatan alam perasaan diri, dan

citra tubuh. Kebanyakan mereka yang melakukan latihan secara regular

melaporkan adanya tingkat energi relaks yang lebih tinggi, penurunan perasaan

tegang dan stres terhadap kehidupan pribadi dan pekerjaan mereka, kebiasaan

makan yang lebih baik dan pengontrolan terhadap berat badan. Keuntungan-

keuntungan fisiologis termasuk mengurangi frekuensi jantung, tekanan darah,

persentase lemak tubuh, tingkat lipid darah dan kolesterol. Juga keuntungan lain

adalah kekuatan, fleksibilitas, dan koordinasi serta menghambat osteoporosis

(Ardell, 1977); Hales and Hales, 1985; Pender, 1987; Rippe, 1989; Steiger dan

Lipson, 1985).

Keluarga menawarkan sebuah konteks yang istimewa untuk mengurangi

prevalensi anak-anak 'an orang dewasa yang berat badannya berlebihan, hidup

menonton, secara fisik tidak menguntungkan. Perilaku sehat seperti melakukan

latihan dan menjalani gaya hidup yang aktif, sangat dipengaruhi oleh perilaku dan

sikap orangtua. Nilai dari sebuah latihan yang konsisten, alamiah, dan dapat

dinikamati, sebagai bagian dari gaya hidup seseorang diterjemahkan kepada anak

terutama melalui pemodelan peran orangtua. Aktivitas rekreasi dan waktu santai

keluarga merupakan cara yang paling baik untuk meningkatkan nilai kebugaran

dan sehat, serta hubungan keluarga yang positif

Kesadaran Lingkungan. Steiger dan Lipson (1985) mengingatkan kita bahwa

Kesehatan dan penyakit mempunyai hubungan yang tidak dapat dipisahkan

dengan faktor-faktor lingkungan seperti hubungan dengan faktor-faktor sosial dan

kultural. Pada tahun-tahun belakangan ini sudah semakin jelas bahwa bahaya-

bahaya terhadap kesehatan di rumah, di jalan, di tempat kerja, dan di lingkungan

yang lebih lugs mempunyai efek-efek sangat kuat dan kadang-kadang tidak jelas

terhadap kesehatan. (hal. 276).

Kesadaran lingkungan meliputi lingkungan fisik dan sosial yang

mempengaruhi keluarga dan anggota keluarga yaitu bagaimana lingkungan

mempertimbangkan dan menunjukkan kesehatan dan kesejateraan. Udara yang

Page 31: Data Untuk Semua

kita hidup, komunitas dimana kita tinggal dan karakterisitik keteganggaan

merupakan contoh dari lingkungan fisik dan sosial yang mempengaruhi kita.

Ruang lingkup lebih kecil yang mengitari seseorang merupakan lingkungan

pribadinya (seperti tempat tidur atau kantor) dan kelompok primer serta jaringan

kerja persahabatan. Jaringan kerja dukungan sosial adalah penting bagi

peningkatan kesehatan dan pemeliharaan kesehatan bagi keluarga maupun

individu-individu (Lihat Bab 8 tentang perluasan sistem-sistem dukungan sosial.)

Untuk mencapai tingkat kepekaan perlu mempertinggi kesehatan, efek-efek

lingkungan yang berpengaruh terhadap kesehatan pribadi seseorang dan keluarga

serta kesejahteraan harus dikenali (Ardell, 1977). seperti halnya individu harus

seperti halnya individu harus menyadari lingkungan dan efeknya terhadap mereka.

Demikian pula orang tua harus melihat rumah mereka, tetangga, sekolah,

komunitas dan beberapa lingkup hubungan demi mengkaji bagaimana lingkup dan

kelompok-kelompok tersebut mempengaruhi para orangtua dan anak-anak mereka

baik secara kolektif maupun individual.

Lingkungan harus cocok dengan Ease-face perkembangan anak dan

keluarga secara keseluruhan-. Salah satu masalah paling sulit yang dihadapi oleh

keluarga-keluarga kelas pekerja dan miskin adalah bahwa rumah mereka,

tetangga, lingkungan komunitas tidak memberikan suasana kond0sif untuk

kesejahteraan, namun mereka tidak punya pilihan lain.

Gaya Hidup Kesejahteraan Berhasil Sebuah survei Skala besar yang

dilakukan dalam pertengahan tahun 1960an I-rhadap 7000 orang dewasa di

California yang kemudian dilanjutkan selama 5,5 tahun menunjdkkan nilai-nilai

gaya hidup sehat. Belloc (1973) menunjukkan bahwa (1) status kesehatan individu

secara keseluruhan mengalami perbaikan, (2) 11,5 tahun lebih tinggi dari umur

harapan hidup dapat tercapai bagi pria berusia 45 tahun yang gaya hidupnya

menyatu dengan "kebiasaan sehat yang lama," yang ditekankan secara tradisional

selama enam atau tujuh tahun versus pria berusia sama yang hanya mengikuti

kebiasaan tersebut selama tiga tahun atau kurang. Kebiasaan untuk

memperpanjang usia adalah: (1) tidak merokok; (2) tidak minum alkohol atau

minum dalam jumlah sedang; (3) tidur malam 7 hingga 8 jam; (4) makan secara

Page 32: Data Untuk Semua

teratur tanpa selingan jajan; (5) makan pagi setiap hari; (6) berat badan normal;

(7) latihan secara teratur atau sedang. Pada wanita korelasi positif antara

kebiasaan dan harapan hidup nampak jelas, meskipun hanya 7 tahun dicapai

dengan menyatukan enam atau tujuh kebiasaan ke dalam kehidupan mereka

versus tiga tahun atau kurang (Belloc, 1973).

Implikasi klinis untuk meningkatkan kesehatan keluarga secara keseluruhan

dan anggotanya ,secara konsisten mendesak sepanjang siklus kehidupan keluarga.

Banyak gaya hidup yang prinsip dapat ditempatkan secara merata pada keluarga

dan individu. Jika anggota keluarga yang dewasa menekankan menekankan nilai

dan kebiasaan yang melekat dalam kehidupan yang sehat, anak-anak melalui

identiflimsi dan belajar meniru juga belajar lebih banyak tentang gaya hidup yang

lebih sehat. Sesungguhnya, pemodelan pecah dari orang terdekat (orangtua, teman

sebaya yang dekat, guru) telah terbukti sebagai alat belajar yang paling baik.

Seperti sebuah pepatah mengatakan "tindakan lebih bermakna daripada kata-

kata." Orangtua juga perlu memahami pola pertumbuhan dan perkembangan

normal, termasuk tugas-tugas perkembangan penting yang sedang dihadapi oleh

anak-anak mereka, sehingga mereka nantinya, dapat mendorong dan memelihara

strategi-strategi peningkatan kesehatan yang tepat menurut perkembangan.

Banyak tersedia strategi untuk membantu individu dan keluarga dengan

program modifikasi gaya hidup. Banyak buku yang menulis tentang skrining atau

metode dan alat pengkajian peningkatan kesehatan. Beberapa naskah keperawatan

yang sangat bagus adalah Edelman and Mandle (1986), Pender (1987) dan Steiger

and Lipson (1985).

PENCEGAHAN PRIMER

TINDAKAN PREVENISI SPESTIK DAN PERKIRAAN RISIKO

Selain peningkatan kesehatan, pencegahan primer meliputi pemeliharaan

dan perbaikan tingkat resistensi individu dan keluarga terhadap penyakit tertentu.

Termasuk jugs perkiraan dan metode reduksi risiko.

Page 33: Data Untuk Semua

Tindakan Pencegahan Spesifik

Peningkatan resistansi terhadap kekuatan-kekuatan social, emosional, dan

biologic yang mempercepat penyakit merupakan sebuah tujuan utama dari

pencegahan primer. Gaya hidup sejahtera, sebagaimana digambarkan sebelumnya

hares menyempurnakan "resistansi" ini. Untuk itu perlu adanya alat-alat

pencegahan yang spesifik. Alat-alat tersebut meliputi imunisasi dan penanggunan

dengan flouride.

Perkiraan dan Reduksi

Dalam kedokteran pencegahan, cara yang paling umum di mana pencegahan

primer dipraktikan, yaitu dengan menentukan risiko jangka panjang yang dihadapi

klien kemudian dengan meresepkan tindakan yang berfungsi untuk mengurangi

faktor faktor risiko pada individu. Pada banyak kasus, digunakan sebuah metode

atau alat perkiraan bahaya kesehatan. Di sini seluruh risiko personal terhadap

klien diperkirakan dengan mengindentifikasi rata-rata risiko penyebab utama

kematian kelompok usia, jenis kelamin, ras klien. Dari ini, seseorang dapat

mengembangkan prognosa bagi seorang klien yang sehat. Dengan metoda

perkiraan seorang praktisi perawatan kesehatan dapat membuat suatu perkiraan

terhadap peayebab penyebab yang dapat mendatang penyakit dan kematian pada

diri klien, dan perubahan gaya hidup yang direkomendasikan dan penanganan

medis untuk mengurangi risiko. Tabel 2-2 merupakan sebuah contoh penggunaan

metode perkiraan bahaya terhadap kesehatan.

Peran Keluarga Dalam Pencegahan Primer

Telah diidentifikasi bahwa keluarga merupakan sumber bantuan yang

terpenting bagi orang dewasa Amerika yang telah mengubah gaya hidup mereka

menjadi lebih terorientasi pada kesehatan. Survei nasional Gallop pada tahun 1985

memastikan bahwa saat berhubungan dengan masalah kesehatan kebanyakan

individu mendapatkan lebih banyak bantuan dari keluarga mereka ketimbang dari

sumber lainnya, bahkan dokter yang mereka sekalipun *Gurin, 1985).

Page 34: Data Untuk Semua

Singkatnva, pencegahan primer peningkatan kesehatan dan pencegahan

penyakit merupakan pokok utama dalam perawatan keluarga. Para perawat

keluarga harus membantu keluarga untuk memikul tanggung jawab kesehatan

rnereka sendiri dan memadukan perubahan gaya hidup sejahtera ke dalam gaya

hidup keluarga mereka dan ke dalam kehidupan pribadi para anggota keluarga

tersebut. Keluarga tetap memainkan peran penting dan membantu anggotanya

untuk hidup dalam kehidupan yang lebih sehat. Dengan mempercayai kemampuan

keluarga untuk menyediakan perawatan kesehatan diri dan bertindak sesuai

dengan keinginan mereka yang terbaik, kami akan memberikan dukungan positif

dan anda berupaya menjadi nara sumber dan facilitator sebaik mungkin -bagi

keluarga.

PENCEGAHAN SEKUNDER

Temuan kasus merupakan pencegahan sekunder sehingga diagnosa dini dan

penanganan segera dapat dilakukan. Jika penyakit tersebut bersifat menghambat

penyembuhan, tujuannya adalah untuk mengontrol perkembangan penyakit

tersebut dan mencegah kecacatan.

Peran dari perawat di sini merujuk semua anggota keluarga untuk skrining,

riwayat kesehatan, dan pemeriksaan fisik (atau cukup melakukan skrining dan

pemeriksaan lengkap sendiri). Lagi pula, tergantung kepada lingkupnya, inisiasi

dan kepatuhan rujukan untuk diagnosa serta penanganan yang benar-benar sesuai

dengan kebutuhan anggota keluarga mungkin juga diharuskan. Penyuluhan

kesehatan, dengan rujukan dan tindak lanjut yang seksama, merupakan fungsi-

fungsi yang sejalan pada saat ini.

Page 35: Data Untuk Semua

Isu Pemeriksaan Fisik Tahunan untuk Orang Dewasa Sehat

Berapa efektif dan pentingnya pengujian kesehatan tahunan atau pengujian

periodik orang dewasa sehat? Kasus ini menjadi bidang yang terus-menerus

diperdebatkan, meskipun bobot dari kasus tersebut condong kepada interval yang

lebih lama antara beberapa pemeriksaan fisik, daripada yang rekomendasaikan

sebelumnya, juga kebanyakan pengujian yang semata-mata hanya untuk penyakit-

penyakit utama. Pemeriksaan fisik tahunan kurang diminati dibanding kesehatan

komunitas. Beberapa asosiasi kesehatan dan kedokteran yang penting (Asosiasi

Kedokteran Amerika, Asosiasi Jantung Amerika, Satuan Tugas pada Pengujian

Kesehatan Periodik Kanada, dan American College of Physicians) telah

mengeluarkan rekomendasi bare untuk check-up pemeliharaan kesehatan

(Eppenheim, 1984 Parachimi 1987).

Kebanyakan kaum profesional dalam bidang perawatan kesehatan percaya

bahwa pemeriksaan fisik tahunan merupakan suatu bagian yang suci dari

perawatan kesehatan yang baik, dan bahwa penyakit yang tersembunyi dapat

dideteksi secara dini sebelum menjadi serius. Tapi apakah ini demikian?

"Sebenarnya tidak". demikian pernyataan dari American College of Physicians,

yang pada tahun 1980. memproklamasikan ulang tahun pekeriksaan fisik

(Oppenheim, 1984). Spitzer dan Brown (1975) menemukan bahwa hanya

beberapa penyakit atau faktor risiko yang agaknya dapat ditemukan dalam

keadaan preklinis, seperti penyebab alamiah dari penyakit dapat diubah. Juga

terbukti bahwa telah ada sebuah proliferasi dari prosedur-prosedur yang tidak sah

yang digambarkan dalam pemeriksaan fisik.

Beberapa organisasi telah membuat tabel sendiri, menurut usia dan gender,

yaitu bilamana pemeriksaan fisik pada orang yang sehat dilakukan dan

pemeriksaan dan tes apes yang perlu dilakukan. Misalnya AMA menasihatkan

agar orang dewasa sehat melakukan pemeriksaan lima tahun sekali hingga berusia

empat puluh tahun, dan satu hingga tiga tahun sekali setelah usia di atas empat

puluh tahun. Empat macam penyakit yang dapat diskrining, secara mudah dan

efektif dalam pemeriksaan fisik adalah Kanker Servik (Papsmear), darah tinggi

(pengukuran tekanan darah). Kanker usus besar (uji darah feces), dan kanker

Page 36: Data Untuk Semua

payudara (pengujian terhadap payudara dan mammogram). Pengujian kolesterol

darah pada aterosklerosis juga mudah dan efektif (Poppheim, 1984).

Ketika klien datang untuk pemeriksaan fisik, praktisi perawatan kesehatan

primer didorong untuk menanyakan pertanyaan yang lebih komprehensif tentang

perilaku kesehatan klien dan menggunakan pendekatan yang berpusat pada

keluarga untuk membuat tindak lanjut lebih harmonic bagi modifikasi pola hidup.

PENCEGAHAN TERTIARI

Rehabilitasi merupakan fokis utama dari pencegahan tertian. Penyembuhan

dan perawatan pemeliharaan terhadap orang sakit kronis juga dibahas dalam

rubrik ini. Rehabilitasi meliputi pemulaan terhadap individu yang cacat akibat

penyakit dan luka hingga pada tingkat fungsi yang optimal atau hingga mereka

dapat berguna pada tingkat yang paling tinggi, secara fisik, social, emosional, dan

vokasional. Dalam upaya belajar untuk hidup dengan keadaan cacat parmanen,

klien dan keluarganya perlu dukungan. yang luar biases dan latihan perawatan diri

dan mandiri yang ekstensif khususnya dalam kaitannya dengan perkembangan

perawatan kesehatan di rumah. Tambahan pula untuk mengarahkan pemberian

perawatan, peran yang paling penting dari perawat rumah adalah sebagai

koordinator atau sebagai manajer kasus, penasihat pasien dan keluarga, guru,

konselor, dan pengubah lingkungan.

Bab ini telah mendefinisikan beberapa tingkatan keperawatan keluarga.

Buku ini, semata mata mengemukakan praktik tingkat ketiga dimana keluarga

dianggap sebagai klien. Warisan historic dan perkembangan keperawatan keluarga

juga dikemukakan dan luasnya bidang bidang keahlian khusus memasukan

keluarga ke dalam standar-standar bidang-bidang keahlian tersebut. Tujuan dan

keperawatan keluarga digambarkan dengan menggunakan tingkatan pencegahan

sebagai kerangka kerja pengendali. Karena menyebarnya masalah-masalah

kesehatan dikalangan anggota keluarga Amerika, Peningkatan kesehatan keluarga

merupakan suatu tujuan penting bagi para perawat keluarga saat ini.

Page 37: Data Untuk Semua

PERTANYAAN-PERTANYAAN BELAJAR

1. Satu perbedaan penting antara ketiga tingkatan praktik keperawatan

keluarga adalah:

a. Lingkup di many keperawatan keluarga dipraktikan.

b. Konseptualisasi keluarga.

c. Keahlian khusus perawat.

d. Tidak ada jawaban yang benar.

2. Apa perbedaan misi dari perawat kesehatan komunitas yang perpusat pada

keluarga versus perawat yang berpusat pada keluarga yang bekerja dalam

lingkup lain.

3. Manakah pernyataan-pernyataan tentang tingkatan pencegahan di bawah

ini yang benar? Tingkatan tersebut:

a. Mengidentifikasi secara khusus pecan perawat dalam pen-

cegahan penyakit.

b. Mencakup seluruh spektrum kesehatan dan penyakit.

c. Mengidentifikasi tujuan-tujuan bagi setiap tingkatan pen-

cegahan.

d. Tingkatan-tingkatan tersebut umumnya siaoram fasafase

pencegahan, penyembuhan, dan rehabilitasi perawatan

kesehatan.

Jodohkan tingkat pencegahan pada kolom kanan (butir 4-12) dengan deskripsi

pada kolom kiri.

4. Temuan kasus. a. Pencegahan primer.

5. Peningkatan kesehatan. b. Pencegahan sekunder.

6. Alat-alat pencegahan yang spesifik. c. Pencegahan tertian.

7. Deteksi dini dan penanganan.

8. Pemulihan kesehatan.

9. Meminimalkan Komplikasi penyakit.

10. Rehabilitasi.

11. Pemeliharaan kesehatan.

12. Menghindari dan mengurangi risiko.