data sementara bbpbap algo kelompok 10

6
LAPORAN PRAKTIKUM ALGOLOGI DATA SEMENTARA BBPBAP Oleh: Kelompok 10 Azizah Kuswardini (H1K013033) Diannia (H1K01000) Rifali Aldrian N (H1K013020) M Rifat Muharam (H1K013044) Silma Anis Robaya (H1K013034) Asisten : Nurul Aini Hilmi FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

Upload: azizah-kuswardini

Post on 18-Dec-2015

6 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Data Sementara BBPBAP Algo Kelompok 10

TRANSCRIPT

LAPORAN PRAKTIKUMALGOLOGIDATA SEMENTARA BBPBAP

Oleh:Kelompok 10Azizah Kuswardini(H1K013033)Diannia(H1K01000)Rifali Aldrian N(H1K013020)M Rifat Muharam(H1K013044)Silma Anis Robaya(H1K013034)

Asisten : Nurul Aini Hilmi

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTANUNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMANPURWOKERTO

2015

DATA SEMENTARA

1. MAKROALGARumput laut merupakan komoditas eksport ke-dua di bidang perikanan Indonesia. Rumput laut merupakan tumbuhan laut yang banyak hidup di daerah tropis oleh karena itu banyak negara-negara subtropis yang mengimport rumput laut dari Indonesia. Salah satu pengembangan dalam penggunaan rumput laut adalah digunakan sebagai alat-alat kecantikan dan juga pembuatan obat dalam dunia medis. Gracillaria sp. merupakan salah satu jenis rumput laut yang banyak tumbuh di Indonesia yang dan juga menjadi andalan dalam eksport rumput laut di Indonesia.Terdapat 3 jenis yang dikembangkan oleh Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau (BBPBAP) yaitu Euchema cottonii, Gracillaria sp., dan Caulerpa sp.. Pada Euchema cottonii bila dilihat terdapat bagian mirip akar, batang dan daun menjadi satu berupa thallus. Euchema cottonii membutuhkan tingkat kecerahan yang sangat tinggi oleh karena itu Total Organic Matter (TOM) harus dibawah 50 mg/L maka dari itu biasanya Euchema cottonii ditemukan pada substat liat berlumpur. Tehnik budidaya Euchema cottonii baru berkembang sekitar 5 tahun yang lalu di Indonesia.Caulerpa sp. bila dilihat secara kasat mata dapat dibedakan masing-masing bagian mirip akar, batang dan daunnya. Alga jenis ini mampu hidup walaupun tingkat kecerahannya cenderung rendah karena masih mampu mentolerir Total Organic Matter senilai 100 mg/L. Caulerpa biasanya hidup di tempat bersubstrat lumpur berpasir maupun berliat. Tehnik budidaya Caulerpa baru ditemukan di Indonesia sekitar 3 tahun yang lalu.Gracillaria sp. bila dilihat secara kasat mata tidak memiliki akar dan juga batang serta daunnya menyatu sebagai thallus. Alga jenis ini bisa hidup walaupun Total Organic Matter-nya mencapai 200 mg/L oleh karena itu biasa dijumpai disubstrat lumpur berpasir. Di Indonesia, Gracillaria sudah ditemukan tehnik budidayanya sejak 14 tahun yang lalu. Semua rumput laut pada umumnya membutuhkan nutrisi dan salah satu nutrisi yang paling penting ialah nitrogen yang digunakan untuk proses fotosintesis serta perpindahan energinya. Dalam budidaya rumput laut ada beberapa tehnik yang bisa digunakan. Dalam tehnik apung atau floating terdapat longline dan rakit longline. Pada tehnik di dasar perairan atau bottom terdapat Net bottom dan total bottom.

2. MIKROALGAa. Teknik Isolasi1. Air laut steril sebanyak 100ml ditambahkan Bacto Agar2. Larutan campuran dihomogenkan dengan magnetic stirer3. Lalu larutan diberi pupuk, selanjutnya larutan disterilkan dengan autoklaf4. Setelah itu tambahkan larutan dengan vitamin B12, lalu di tuang pada cawan petri/ tabung reaksi dengan media miring5. Setelah media dingin, dilakukan penanaman mikroalga dengan menggoreskan jarum ose6. Setelah 5-7 hari mikroalga mulai tumbuh.

b. Teknik Kultur Semi Massal1. Air laut sebagai air media sebanyak 60 liter dengan salinitas 30 ppm dituang ke aquarium melalui filterbag2. Lalu air media diklorine selama beberapa waktu agar steril3. Setelah 1-2 jam bau klorine hilang air media diberi pupuk. Pupuk yang diberikan yaitu urea, TSP, FeCl, EDTA, dan ZA. Masing-masing pupuk dituang sebanyak 6ml4. Setelah 15 menit diberi pupuk lalu bibit mikroalga dituang sebanyak 10-20 % dari air media5. Setelah 1 minggu dari media semi massal dipindahkan menuju media yang lebih besar6. Setelah 1 minggu selanjutnya dituang ke media massal7. Setelah layak panen, mikroalga dipanen dan disaring melalui filterbag8. Hasil penyaringan dari filterbag yang berupa gel lalu dikeringkan hingga kadar airnya 10% selama 12-17 jam.

c. Teknik Kultur Massal1. siapkan air laut yang sudah difilter UV dan aerasi2. untuk salinitas dibutuhkan 20 25/mil3. setelah itu dipupuk, lalu distock bibit (untuk makan udang udangan )4. umur skeletonema min satu hari satu malam, max dua hari dua malam5. penempatannya terbuka dan tertutup yang terpenting terkena matahari6. suhu yang dibutuhkan 31 34c (suhu tinggi bias memepercepat pertumbuhan skeletonema)7. panennya menggunakan kain santan, jika menggunakan bak yang ada paralonnya tinggal di buka ujung paralonnya lalu disaring menggunakan kain santan tersebut lalu skeletonema yang sudah disaring dipindahkan ke ember.