data presentasi bgi pengolahan semen

8
Batu Kapur Potensi dan Cadangan Potensi batu gamping Indonesia sangat besar dan keberadaannya tersebar hampir di setiap Propinsi. Tabel 2. Cadangan Batu Gamping Indoneisa menurut Propinsi Propinsi Jumlah Keterangan 1. D.I Aceh 2. Sumatera Utara 3. Sumatera Barat 4. Riau 5. Sumatera Selatan 6. Bengkulu 7. Lampung 8. Jawa Barat 9. Jawa Tengah & DIY 10. Jawa Timur 11. Kalimantan Selatan 12. Kalimantan Tengah 13. Nusa Tenggara Barat 14. Nusa Tenggara Timur 15. Sulawesi Utara 16. Sulawesi Selatan 17. Irian Jaya 100,857 5,709 23.273,300 6,875 48,631 2,730 2,961 672,820 125,000 416,400 1.006,800 543,000 1.917,386 229,784 66,300 19,946 240,000 Seluruh cadangan batu kapur ini terklasifikasi sebagai cadangan tereka (termasuk hipotesis dan spekulatif), kecuali cadangan di Nusa TenggaraTimur, sejumlah 61,376 juta ton sebagai cadangan (probable) terunjuk. Total 28.678,500 Sumber : Bahan Galian Industri, Batu Kapur, Harta Haryadi dkk. Hal. 7-75 = 7-91; 1997 Cadangan batu gamping yang sudah diketahui adalah sekitar 28,7 milyar, dan yang terbesar berada di Propinsi Sumatera Barat, yaitu 23,23 milyar ton atau sekitar 81,02 % dari cadangan seluruhnya. Secara umum cadangan batu gamping Indonesia mempunyai kadar sbb [8]: CaO : 40 - 55 %; SiO : 0,23 - 18,12%; Al 2 O 3 : 0,20 - 4,33%; Fe 2 O 3 : 0,10 - 1,36%; MgO : 0,05 - 4.26%; CO 2 : 35,74-42.78%; H 2 0 : 0,10 - 0,85%; P 2 O 5 : 0,072 -0.109%; K 2 : 0,18 L.O.I : 40,06% Eksplorasi

Upload: hafizulkaramir

Post on 27-Dec-2015

19 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

abcd

TRANSCRIPT

Page 1: Data Presentasi BGI Pengolahan Semen

Batu Kapur Potensi dan Cadangan

Potensi batu gamping Indonesia sangat besar dan keberadaannya tersebar hampir di setiap Propinsi. Tabel 2. Cadangan Batu Gamping Indoneisa menurut PropinsiPropinsi Jumlah Keterangan1. D.I Aceh 2. Sumatera Utara 3. Sumatera Barat 4. Riau 5. Sumatera Selatan 6. Bengkulu 7. Lampung 8. Jawa Barat 9. Jawa Tengah & DIY  10. Jawa Timur 11. Kalimantan Selatan  12. Kalimantan Tengah  13. Nusa Tenggara Barat  14. Nusa Tenggara Timur  15. Sulawesi Utara 16. Sulawesi Selatan 17. Irian Jaya

100,857  5,709  23.273,300  6,875  48,631  2,730  2,961  672,820  125,000  416,400  1.006,800  543,000  1.917,386  229,784  66,300  19,946  240,000

Seluruh cadangan batu kapur ini terklasifikasi sebagai cadangan tereka (termasuk hipotesis dan spekulatif), kecuali cadangan di Nusa TenggaraTimur, sejumlah 61,376 juta ton sebagai cadangan (probable) terunjuk.

Total 28.678,500

Sumber : Bahan Galian Industri, Batu Kapur, Harta Haryadi dkk. Hal. 7-75 = 7-91; 1997

Cadangan batu gamping yang sudah diketahui adalah sekitar 28,7 milyar, dan yang terbesar berada di Propinsi Sumatera Barat, yaitu 23,23 milyar ton atau sekitar 81,02 % dari cadangan seluruhnya.

Secara umum cadangan batu gamping Indonesia mempunyai kadar sbb [8]: CaO              :   40  - 55 %; SiO               :  0,23 - 18,12%;Al2O3                     :  0,20 -   4,33%;Fe2O3            :  0,10 -   1,36%;MgO             :  0,05 -   4.26%;CO2              :  35,74-42.78%;H20               :  0,10 -   0,85%;P2O5             :  0,072 -0.109%;K2                : 0,18 L.O.I            : 40,06%

EksplorasiMetode penambangan yang diterapkan adalah system quarry, yang merupakan cabang

dari system tambang terbuka (surface mining) yang diterapkan untuk endapan mineral

industri.

Proses penambangan dibagi kedalam beberapa tahap, yaitu :

1. Clearing

Page 2: Data Presentasi BGI Pengolahan Semen

Clearing merupakan pekerjaan awal yang dilakukan sebelum dimulai proses

penambangan berikutnya. Kegiatan ini berupa pembersihan lahan dan semak-semak,

pohon-pohon besar, sisa pohon yang di tebang, dan membuang semua bagian yang

dapat menghalangi pekerjaan selanjutnya. Selanjutnya kegiatan ini meratakan lahan

dan membuat jalan darurat sebagai jalur keluar masuknya alat mekanis lainnya,

membuat saluran air untuk mengeringkan lokasi kerja.

Dalam kegiatan clearing alat yang digunakan adalah bulldozer caterpillar.

2. Stripping overburden

Kegiatan ini dilakukan untuk mengeluarkan lapisan tanah yang menutupi cadangan

batu kapur di bawahnya.

Alat yang digunakan pada kegiatan ini adalah : Unit bulldozer caterpillar

Back hoe

Truck pengangkut overburden

3. Drilling

Pemboran pada operasi penambangan system quarry merupakan pembutan lubang

ledak di font atau lokasi. Kegiatan pemboran bertujuan untuk membuat lubang-lubang

ledak yang disiapkan untuk proses peledakan guna membongkar batu kapur. Pola

pengeboran yang ada pada tambang terbuka sangat terbatas di bandingkan dengan

yang ada pada tambang bawah tanah.

Beberapa keuntungan pola pengeboran pada tambang terbuka adalah :

1. Free face dapat diperluas

2. Pemakaian alat-alat bor relative bebas

3. Kedalaman lubang bor relative dalam

Page 3: Data Presentasi BGI Pengolahan Semen

4. Posisi dari lubang bor relative bebas

5. Lemparan batuan hasil peledakan dapat dikontrol

Di quarry pusar saat ini pekerjaa pengeboran tidak lagi dikerjakan sendiri oleh PT.

Bengkulu Maju dan perusahaan kontraktor yritu PT. Dahana. Pengeboran dilakukan

oleh enam orang pekerja dengan menggunakan dua unit alat bor yang memiliki

panjang batang bor 3 meter dan diameter mata bor 3,5 inchi. Geometri lubang bor

bervariasi dengan kedalaman antara 3 sampai 12 meter. Pola pengeboran yang

digunakan adalah pola selang-seling dengan tenaga penggerak alat bor adalah dua unit

kompresor udara tenaga diesel dengan spasi 4,5 meter dan burden 4 meter ,

disesuaikan dengan kondisi batuan yang akan diladakkan dan ukuran fragmentasi

yang ingin dihasilkan.

4. Untuk mendapatkan ukuran fragmentasi yang diinginkan, maka perlu perencanaan

peledakan yang sebaik-baiknya karena perencanaan peledakan yang tidak baik akan

mengakibatkan hasil yang diharapkan menjadi tak terpenuhi serta juga dapat

mengakibatkan bahaya serta biaya operasional yang akan meningkat.

Pekerjaan peledakan di quarry pusar pada awalnya dilakukan sendiri oleh PT.

Bengkulu Maju, namun karena beberapa alasan, pekerjaan peledakan saat ini

dipercayakan kepada perusahaan kontraktor PT. Dahana di bawah pengawasan

perusahaan. Peledakan dilakukan dengan pola lubang ledak staggered, menggunakan

bahan peledak ANFO dalam kemasan karung-karung plastic @ 25 kg, dan Dayagel

dalam bentuk dodol.

Tahap-tahap pekerjaan peledakan yang dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Mempersiapkan bahan peledak, detonator listrik serta peralatan lain yang

diperlukan

2. Pengecekan kedaan lubang tembak

Page 4: Data Presentasi BGI Pengolahan Semen

3. Mengecek detonator dengan blasting machine

4. Memasukkan detonator lstrik kedalam dinamit

5. Memasukkan primer yang dilanjutkan dengan bahan peledak ANFO kedalam

lubang tebak

6. Melakukan pekerjaan streaming

7. Menghubungkan detonator lisrik, sehingga rangkaian tersusun dengan baik

8. Menguji rangkaian dengan blasting ohm meter untuk mengetahui apakah susunan

tersebut telah sempurna

9. Memberikan aba-aba dengan sirine sebagai tanda bahwa peledakan dapat dimulai

jika daerah penambangan dianggap aman.

5. Loading dan Hauling

Pemuatan merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengambil dan

memuat material kedalam alat angkut atau ketempat penampungan material.

Pekerjaan mambawa batu kapur hasil peledakan dilakukan PT. Bengkulu Maju

bersama dua perusahaan kontraktor dengan menggunakan dump truck berukuran kecil

dalam dua shift perhari dengan jumlah dump truck 20 unit per shift.

Jalan angkut produksi dengan bahan pekapis batu kapur membentang sepanjang 1200

sampai 2000 meter mulai dari crusher hingga ke quarry, berubah-ubah tergantung

lokasi pemuatan dan kemajuan tambang.

6. Crushing

PT. Bengkulu Maju memiliki dua unit penggilingan bahan mentah, yaitu satu unit

mesin penggiling batu kapur dan satu unit mesin penggiling tanah liat. Kedua mesin

penggiling ditempatkan pada lokasi yang berbeda.

Kapasitas mesin penggiling batu kapur jenis hummer crusher yang digunakan adalah

650 ton/jam.

Page 5: Data Presentasi BGI Pengolahan Semen

Pasir KuasaEksplorasi

Eksplorasi endapan pasir kuarsa dilakukan untuk menentukan letak penyebarn dan

ketebalan melalui penyelidikan udara, pemetaan geologi geofisika dan lain-lain. Penyelidikan

geofisika dapat mengunakan tahanan jenis potensial diri atau cara gempa.

Untuk lebih menyakinkan potensi cadangan dapat dilakukan melalui eksplorasi

lanjutan seperti pemboran sumur uji atau saluran penyelidikan ini dilakukan untuk tempat

yang berada dilembah purbasungai, danau atau laut karena endapan mengalami pelapukan

dari batuan induk kemudian terangkut dan terendapkan pada daerah tersebut.

Perhitungan cadangan dapat dilakukan dengan perkalian antara luas sebaran endapan

dengan rata-rata ketebalan. Rata-rata ketebalan dapat ditentukan dengan pemboran tangan,

sumur uji atau parit uji untuk luas penyebaran panjang dan lebarnya ada penambahan atau

pengurangan jarak antara titk-titk lubang bor. Kemudian pengambilan contoh endapan untuk

dianalisis dalam menentukan kualitas endapan.

Penambangan

Penambangan pasir kuarsa dapat dilakukan dengan cara seluri atau tambang semprot

tergantung kepada letak dan penyebaran endapan tahapan penambangan meliputi pengupasan

tanah penutup pembongkaran pemuatan dan pengangkutan.

Pengupasan

Pengupasan dilakukan untuk membersihkan tanah penutup dengan memakai alat

manual cangkul sekop belincong dan lain-lain ataupun alat mekanis  yang dilengkapi alat

garu tunggal/ ganda craper shovel dan lain-lain.

Pemilihan alat tergantung kepada kondisi lapangan dan skala produksi tambang .

Apabila digunakan bouldoser yang dilengkapi garu tahapan penambangan dapat meliputi

penggaruan pendorongan pengumpanan material tanah penutup yang dpat dimanfaatkan

untuk menutup lubang bekas penambangan.

Pembongkaran

Page 6: Data Presentasi BGI Pengolahan Semen

Pembongkaran dilakukan untuk membebaskan endapan dari batuan induknya yang

padat keras yang mudah dibongkar sehingga peralatan manual mekanis tekanan air juga dapat

digunakan.

Tahap yang pertama yaitu Ekcplorasi, Eksplorasi sendiri dibagi menjadi dua, yaitu:

a. Umum

Dari Eksplorasi umum yaaah intinya survey jalan2 di “calon” area tambang, jalan2 ke sungai liat2 singkapan lapisan2 tanah/batuan. Kan ntar jadi ketauan tuh formasi batuan secara kasar yang bisa dilihat mata. Nah, dari hasil eksplorasi umum ini ntar kita bisa mengetahui cadangan tereka. Cadangan disini tentunya Cadangan yang akan ditambang, misalnya batu kapur, atau tanah liat, dsb.