data pemicu 2 blok 9 - luka di lidah

10
http://asnuldentist.blogspot.com Squamous Cell Carcinoma atau disebut juga Karsinoma Sel Skuamosa merupakan kanker yang sering terjadi pada rongga mulut yang secara klinis terlihat sebagai plak keratosis, ulserasi, tepi lesi yang indurasi, dan kemerahan. Etiologi : Karsinoma sel skuamosa adalah multifaktorial dan membutuhkan suatu proses multipel. Perubahan dan terganggunya DNA dapat menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya kanker. Sebuah penelitian mengindikasikan virus seperti Herpes Simplex Virus dan Papilloma Virus berperan dalam proses tersebut. Selain itu ada faktor internal (herediter dan faktor pertumbuhan) dan faktor eksternal (bakteri, virus, jamur, bahan kimia, obat-obatan, radiasi, trauma, panas, dingin, dan diet) Gambaran Klinis : Nodula berwarna seperti kulit normal, permukaannya halus tanpa ada krusta atau ulkus dengan tepi yang berbatas kurang jelas. Nodula kemerahan dengan permukaan yang papilomatosa atau verukosa, menyerupai bunga kol. Ulkus dengan kusta pada permukaannya, tepi meninggi, berwarna kuning kemerahan. Dalam perjalanan penyakitnya lesi akan meluas dan mengadakan metastase ke kelenjar limfe regional atau organ-organ dalam. Lokasi : Lokasi kanker dapat terjadi pada semua tempat di rongga mulut, antara lain mukosa bukal, Processus alveolar dan gingiva rahang atas, Processus alveolar dan gingiva rahang bawah, palatum durum, lidah, dasar mulut (www.belantarashop.com) Kanker lidah adalah suatu neoplasma malignat yang timbul dari jaringan epitel mukosa lidah dengan selnya berbentuk squamous cell carcinoma (sel epitel gepeng berlapis) dan terjadi akibat rangsangan menahun. Kanker lidah tidak hanya terjadi karena perokok aktif yang telah merokok sejak beberapa tahun, tapi juga bisa karena hal lain misalnya karena gigi tiruan yang tidak pas, atau gigi patah yang tajam dan tidak segera ditambal sehingga menggores lidah secara terus menerus. Jenis yang paling umum dari kanker lidah disebut Karsinoma Sel Skuamosa. Tumor ini biasanya terletak di samping, atau apa yang kita sebut batas lateral. Biasanya warnanya agak ulserasi dan kelabu-merah muda menjadi merah. Akan sering mudah berdarah jika tergigit atau tersentuh. Hal ini umumnya terlihat pada kelompok usia yang lebih tua ( Ada juga beberapa penyakit tertentu (premalignant) seperti syphilis dan plumer vision syndrome, leukoplasia, reytoplasia yang dapat menginfiltrasi ke daerah sekitar lidah dan bermetastase secara

Upload: deaswastika

Post on 06-Aug-2015

334 views

Category:

Documents


72 download

TRANSCRIPT

Page 1: Data Pemicu 2 Blok 9 - Luka Di Lidah

http://asnuldentist.blogspot.com

Squamous Cell Carcinoma atau disebut juga Karsinoma Sel Skuamosa merupakan kanker yang sering terjadi pada rongga mulut yang secara klinis terlihat sebagai plak keratosis, ulserasi, tepi lesi yang indurasi, dan kemerahan.

Etiologi : Karsinoma sel skuamosa adalah multifaktorial dan membutuhkan suatu proses multipel. Perubahan dan terganggunya DNA dapat menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya kanker. Sebuah penelitian mengindikasikan virus seperti Herpes Simplex Virus dan Papilloma Virus berperan dalam proses tersebut. Selain itu ada faktor internal (herediter dan faktor pertumbuhan) dan faktor eksternal (bakteri, virus, jamur, bahan kimia, obat-obatan, radiasi, trauma, panas, dingin, dan diet)

Gambaran Klinis : Nodula berwarna seperti kulit normal, permukaannya halus tanpa ada krusta atau ulkus dengan tepi yang berbatas kurang jelas. Nodula kemerahan dengan permukaan yang papilomatosa atau verukosa, menyerupai bunga kol. Ulkus dengan kusta pada permukaannya, tepi meninggi, berwarna kuning kemerahan. Dalam perjalanan penyakitnya lesi akan meluas dan mengadakan metastase ke kelenjar limfe regional atau organ-organ dalam.

Lokasi : Lokasi kanker dapat terjadi pada semua tempat di rongga mulut, antara lain mukosa bukal, Processus alveolar dan gingiva rahang atas, Processus alveolar dan gingiva rahang bawah, palatum durum, lidah, dasar mulut

(www.belantarashop.com)

Kanker lidah adalah suatu neoplasma malignat yang timbul dari jaringan epitel mukosa lidah dengan selnya berbentuk squamous cell carcinoma (sel epitel gepeng berlapis) dan terjadi akibat rangsangan menahun. Kanker lidah tidak hanya terjadi karena perokok aktif yang telah merokok sejak beberapa tahun, tapi juga bisa karena hal lain misalnya karena gigi tiruan yang tidak pas, atau gigi patah yang tajam dan tidak segera ditambal sehingga menggores lidah secara terus menerus. Jenis yang paling umum dari kanker lidah disebut Karsinoma Sel Skuamosa. Tumor ini biasanya terletak di samping, atau apa yang kita sebut batas lateral.  Biasanya warnanya agak ulserasi dan kelabu-merah muda menjadi merah. Akan sering mudah berdarah jika tergigit atau tersentuh. Hal ini umumnya terlihat pada kelompok usia yang lebih tua (

Ada juga beberapa penyakit tertentu (premalignant) seperti syphilis dan plumer vision syndrome, leukoplasia, reytoplasia yang dapat menginfiltrasi ke daerah sekitar lidah dan bermetastase secara limfogen dan hematogen.  Kanker biasanya tumbuh di bagian pinggir lidah. Hampir tidak pernah di pangkal lidah, kecuali pada seseorang yang pernah menderita sifilis yang tidak diobati selama beberapa tahun Pada stadium lanjut terjadi kesulitan untuk membuka mulut (trismus) dan adanya pembesaran kelenjar leher.

 Penyebab:

- Merokok, menjadi salah satu pemicu kanker lidah, terutama bagi seseorang yang merokok lebih dari dua bungkus per hari. Risiko itu akan meningkat jika ditambah dengan mengonsumsi alkohol 6-12 oz sehari. Lidah bisa mengering karena paparan asap rokok dan akhirnya orang yang berbakat untuk kanker, sel-selnya berubah menjadi ganas dan menjadi kanker.

- Faktor predisposisi utama terjadinya kanker lidah ini adalah alkohol dan tembakau, selain itu pemakaian gigi palsu yang tidak sesuai, kebersihan mulut yang buruk, radang kronis dan

genetik. Perhatikan pula kestabilan gigi tiruan anda, dan mulailah peka apabila ada gigi atau tambalan yang terasa tajam

Gejala kanker lidah :

-biasanya terdapat luka (ulkus) seperti sariawan yang tidak sembuh dengan pengobatan yang adekuat

Page 2: Data Pemicu 2 Blok 9 - Luka Di Lidah

-mudah berdarah

-nyeri lokal

-nyeri yang menjalar ke telinga

-nyeri menelan

-sulit menelan

-pergerakan lidah menjadi semakin terbatas.

-Pada stadium lanjut terjadi kesulitan untuk membuka mulut (trismus) dan adanya pembesaran kelenjar leher.

“ Pada stadium awal, secara klinis kanker lidah dapat bermanifestasi dalam berbagai bentuk, dapat berupa bercak leukoplakia, penebalan, perkembangan eksofitik atau endofitik bentuk ulkus. Tetapi sebagian besar dalam bentuk ulkus. Lama-kelamaan ulkus ini akan mengalami infiltrasi lebih dalam jangan tepi yang mengalami indurasi Umumnya tidak menimbulkan rasa sakit kecuali ada infeksi sekunder.” (http://repository.usu.ac.id – prosedur deteksi dini kanker rongga mulut sayuti H)

Analisis Masalah

1. Mukosa pipi dan lidah terlihat pucat, hal ini kemungkinan adanya penurunan hemoglobin anemia. Kemungkinan karena inflamasi yang sudah lama. Hal ini ditandai dengan adanya tanda-tanda inflamasi, yaitu: hiperemia, migrasi leukosit, eksudasi, dan fibrosis (ditandai dengan warna pucat). Untuk memastikannya, perlu dilakukan pemeriksaan darah.

2. Ulkus, terdapat beberapa etiologi, misalnya: imunologi, defisiensi makanan/nutrisi, dan hormonal.

3. Pada submandibular kanan terdapat kelenjar parotis dan kelenjar limfe, perlu dilakukan pemeriksaan apakah yang mengalami pembengkakan adalah kelenjar parotis atau kelenjar limfe dengan aspirasi biopsy. Dari hasil pemeriksaan diatas, kita juga dapat mencari tahu apakah pembengkakan tersebut berhubungan dengan ulkus pada lateral kanan lidah atau sesuatu yang berdiri sendiri.

4. Kemungkinan pasien tersebut memiliki penyakit lainnya, misalnya diabetes mellitus yang menyebabkan lukanya tidak sembuh-sembuh, atau penyebab lukanya yang tidak juga dihilangkan perlu dilakukan pemeriksaan kadar gula darah.

1.Pemeriksaan Laboratorium digunakan untuk menegakkan atau menyingkirkan suatu diagnosis, menjadi pedoman di dalam penatalaksanaan pasien, menentukan prognosis, skrining suatu penyakit, dan pemantauan terapi. Tujuan pemeriksaan laboratorium untuk seorang dokter pada umumnya adalah untuk: (a) membantu menegakkan diagnosa, (b) mengikuti jalannya penyakit selama pengobatan,(c) membantu meramalkan prognosa, dan (d) menafsirkan sampai seberapa jauh adanya gangguan faal satu organ sebagai akibat dari penyakit.Pemeriksaan lanjut penyakit kanker mulut (http://carasehat.org)

Di dalam pemeriksaan, apabila dokter menemukan tanda-tanda menyerupai kanker mulut, maka akan diambil apusan jaringan dari rongga mulut, yang disebut biopsy untuk pemeriksaan lebih lanjut. Biasanya biopsi dilakukan dengan bius lokal. Kemudian seorang ahli patologi akan melihat

Page 3: Data Pemicu 2 Blok 9 - Luka Di Lidah

jaringan tersebut di bawah mikroskop untuk memeriksa sel-sel kanker. Biopsi adalah satu-satunya cara pasti untuk mengetahui apakah jaringan tersebut merupakan kanker.

Setelah biopsi, dokter menentukan stadium kanker tersebut dan menentukan apakah kanker sudah menyebar atau belum untuk merencanakan pengobatan yang terbaik. Untuk menentukan stadium kanker, mungkin diperlukan endoskopi, yaitu alat berupa tabung tipis bercahaya untuk memeriksa rongga hidung, mulut, dan orofaring. Biasanya untuk endoskopi digunakan bius lokal.

Pemeriksaan lain yang dapat digunakan untuk mengetahui apakah kanker telah menyebar antara lain:

Rontgen gigi

Rontgen dada

CT scan

MRI (kegunaannya untuk melihat adanya metastasis atau tidak)

Pemeriksaan Penunjang

Untuk menyingkirkan diferensial diagnosa dan membantu menegakkan diagnosa pasien, maka diperlukan pemeriksaan laboratorium. Adapun pemeriksaan laboratorium yang dapat dilakukan pada kasus di atas, yaitu:

Pemeriksaan Patologi Klinik

Pemeriksaan darah lengkap (Complete Blood Count), Terdiri dari :

Hemoglobin Eritrosit Leukosit Trombosit Nilai MCV, MHC, MCHC Hitung jenis leukosit RDW, PDW, MPV Hematokrit 3,4 Laju Endap Darah

Hemoglobin : yang diukur adalah jumlah pengangkut oksigen dalam sel darah merah. Pria (14-16g/dL), wanita (12,5-15gr/dL).

Hematokrit : perbandingan sel darah merah terhadap volume darah total (Pria : 42-50% dan wanita ; 38-47%).Hematokrit atau volume eritrosit yang dimampatkan (packed cell volume, PCV) adalah persentase volume eritrosit dalam darah yang dimampatkan dengan cara diputar pada kecepatan tertentu dan dalam waktu tertentu. Tujuan dilakukannya uji ini adalah untuk mengetahui konsentrasi eritrosit dalam darah.

Leukosit : jumlah leukosit dalam volume darah tertentu (4.500-10.500 mikroL)

Hitung jenis leukosit : persentase sel darah putih jenis tertentu. (Neutrofil bersegmen 34-75% ; neutrofil pita: 0-8% ; limfosit: 12-50% ; monosit : 15%, eosinofil 0-5% , basofil : 0-3%) atau Kisaran normal untuk jumlah berbagai jenis sel darah putih pada orang dewasa adalah:

Page 4: Data Pemicu 2 Blok 9 - Luka Di Lidah

Neutrofil: 2,0-7,0 x 10 9 / L, Eosinofil: 0,02-0,5 x 10 9 / L

Basofil: 0,05-0,1 x 10 9 / L , Monosit: 0,2-1,0 x 10 9 / L, Limfosit: 1,0-3,0 x 10 9 / L.

Volume korpuskuler rata-rata : perkiraan volume sel darah merah (86-98 mikrometer)

Trombosit : Jumlah trombosit dalam volume darah tertentu (140-400 ribu mikroL)

(www.mydr.com.au)

II. Pemeriksaan Patologi AnatomiBeberapa metode yang dapat dilakukan adalah:Pemeriksaan sitologi. Pemeriksaan yang dilakukan adalah dengan imprint dan aspirasi biopsi pada daerah benjolan submandibular kanan. Pemeriksaan sitologi orientasinya hanya pada kelainan/lesi permukaan saja yang bertujuan untuk mengetahui adanya tanda-tanda keganasan dari suatu lesi pada epitel, menentukan jaringan apa yang terkena, apakah jaringan ludah atau jaringan limfa, dan menentukan apakah benjolan tersebut merupakan tumor yang bermetastasis atau tidak.

Aspirasi Biopsi

Digunakan untuk massa jaringan lunak dikepala dan dileher (KGB dan glandula saliva). Biopsi aspirasi dengan jarum (Needle Aspiration Biopsy), yaitu mengambil sebagian kecil jaringan tumor ganas dengan cara disedot menggunakan jarum yang ditusukkan kedalam jaringan tumor.Alat yang digunakan : tabung suntik plastik ukuran 10-20 ml, jarum halus, pistolette, kaca objek, dan desinfektan alkohol/betadin.Cara pengambilan : 1) Tumor dipegang lembut.2) Jarum diinsersi segera ke dalam tumor.3) Piston di dalam tabung suntik ditarik ke arah proksimal, tekanan di dalam tabung menjadi negatif, jarum dimanuver mundur-maju. Dengan cara demikian sejumlah sel massa tumor masuk ke dalam lumen jarum suntik. 4) Piston dalam tabung dikembalikan pada posisi semula dengan cara melepaskan pegangan.5) Aspirat dikeluarkan dan dibuat sediaan hapus, dikeringkan di udara dan dikirimkan ke laboratorium pusat pemeriksaan kanker.Jenis aspirasi biopsi :1. One Hole Multi Puncture : satu lubang untuk banyak pemeriksaan (yg dilakukan pada kasus di atas).2. Multi Hole One Puncture : banyak lubang untuk satu tujuan pemeriksaan.

Interpretasi hasil : - Jika Kelenjar Parotis maka merupakan parotitis (tidak berhubungan dengan ulkus pada lidah) 3- Jika kelenjar limfe maka dapat merupakan : Kompensasi infeksi

III. 3 cara pengambilan spesimen pemeriksaan PA luka lidah Imprint. Prosedur:

Lesi yang akan diambil untuk sediaan dibersihkan dengan larutan normal salyne.

Page 5: Data Pemicu 2 Blok 9 - Luka Di Lidah

Ambil gelas objek dan tekan ke lesi.Gelas objek diangkat dan lesi akan melekat pada gelas objek tersebutLakukan dry imprint (dengan penetesan alkohol 96%), lalu keringkan Masukkan ke dalam wadah , di segel, lengkapi data-data seperti tanggal pemeriksaan, bahan yang dipakai, data pasien, dan sebagainya, lalu dikirim ke laboratorium PA.

Pemeriksaan histopatologiPemeriksaan yang dilakukan adalah dengan untuk pemeriksaan yang pertama dilakukan Biopsi jaringan pada ulkus di lidah dan di leher. Selain itu juga diambil sampel dari lesi pada lidah dengan cara pengambilan teknik imprint dan juga scrapping. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah lesi tersebut termasuk lesi prakanker atau tidak.

Scrapping Lesi berupa ulkus dikerok sampai berdarah dengan membentuk sudut 45o. Lalu tempelkan pada objek glass. Lakukan Wet Smear pada lokalisasi ulkus yang jauh dan Dry Smear pada lokalisasi ulkus yang dekat.

Biopsi jaringandilakukan dengan teknik biopsi insisional. Biopsi ini dilakukan dengan mengambil hanya sebagian dari lesi. Hal ini biasanya dilakukan oleh karena pengambilan sediaan adalah sulit, misalnya pada lokalisasi yang sulit.

IV. Cara pengambilan darah dan inteprestasi menegakkan diagnosa (ridwan'sblog.htm)

Ada 3 sampel darah yang dapat diambil, yaitu: Darah vena, arteri, dan kapiler. Namun, untuk kasus di atas, spesimen darah diambil dari vena karena digunakan untuk pemeriksaan darah lengkap.

Darah Vena : Biasanya diambil dari lipatan siku tangan. Pada orang dewasa biasanya diambil dari vena median cubiti.

Digunakan dalam pengambilan sampel darah dengan volume yang cukup banyak, misalnya, 10 ml.

Gunakan syringe dengan jarum. 20-21 Gdewasa. 23G(butterfly needle)anak-anak

Cara pengambilan darah vena:

Ikatkan torniquet pada lipatan siku atas, kemudian tangan dikepal. Tentukan vena yang akan diambil darahnya. Aseptikkan tempat pengambilan dengan povidone iodium 10%, biarkan mengering, lalu

ulangi dengan alkohol 70%. Darah vena dipijat/dilonggarkan dengan tekanan ibu jari/telunjuk. Tusukkan jarum < 1,25 inch dengan posisi 45° dengan lengan tangan. Setelah tertusuk, jarum

diturunkan ke posisi 30° Bila menggunakan syringe, sedot darah perlahan sampai pada volume darah yang dibutuhkan. Bila menggunakan jarum tanpa spuit, biarkan darah langsung mengalir ke media.(media

transport/SPS 0,05%mikrobiologi, antikoagulanpatologi klinik, sediaan hapus darahparasitologi)

Pengeluaran darah/punksi1 cc/menit.

Lepaskan torniquet, kemudian tumpat daerah pengambilan darah dengan kapas beralkohol 70%.

Tarik jarum perlahan-lahan, kemudian lengan ditekuk/dilipat supaya darah berhenti mengalir.

Page 6: Data Pemicu 2 Blok 9 - Luka Di Lidah

Cara pengiriman spesimen:

Baik spesimen yang dikirim dalam pot maupun wadah harus disertai dengan data/keterangan, baik mengenai kriteria spesimen maupun pasien. Ada 2 data yang harus disertakan, yaitu:

Data 1:

Botol dilabel dengan menempelkan label pada dinding luar pot. Proses direct labelling yang berisi data: nama, umur, jenis kelamin, jenis spesimen, jenis tes yang diminta dan tanggal pengambilan.

Data 2:

Formulir/kertas/buku yang berisi data keterangan klinis: dokter yang mengirim, riwayat anamnesis, riwayat pemberian antibiotik terakhir(minimal 3 hari harus dihentikan sebelum pengambilan spesimen), waktu pengambilan spesimen, dan keterangan lebih lanjut mengenai biodata pasien.

Jadi, data mengenai spesimen harus jelas: label dan formulir.

Cara penyimpanan darah:

Spesimen darah harus segera diperiksa: < 1 jam.

Darah+antikoagulan.

Antikoagulan adalah suatu bahan kimia/substans yang dapat menekan/mencegah pembekuan darah.

Antikoagulan yang dipakai tergantung parameter yang diminta dan dengan perbandingan tertentu.

Jenis-jenis antikoagulan yang digunakan: EDTA(Etilen Diamin Tetra Asetat), Heparin, Na-Fluorida.

Pengambilan darah kapiler dilakukan untuk tes-tes yang memerlukan sampel dengan volume kecil, misalnya untuk pemeriksaan kadar glukosa, kadar Hb, hematokrit (mikrohematokrit) atau analisa gas darah (capillary method).

Prosedur

Siapkan peralatan sampling : lancet steril, kapas alcohol 70%. Pilih lokasi pengambilan lalu desinfeksi dengan kapas alkohol 70%, biarkan kering. Peganglah bagian tersebut supaya tidak bergerak dan tekan sedikit supaya rasa nyeri

berkurang. Tusuk dengan lancet steril. Tusukan harus dalam sehingga darah tidak harus diperas-peras

keluar. Jangan menusukkan lancet jika ujung jari masih basah oleh alkohol. Hal ini bukan saja karena darah akan diencerkan oleh alkohol, tetapi darah juga melebar di atas kulit sehingga susah ditampung dalam wadah.

Setelah darah keluar, buang tetes darah pertama dengan memakai kapas kering, tetes berikutnya boleh dipakai untuk pemeriksaan.

Pengambilan darah diusahakan tidak terlalu lama dan jangan diperas-peras untuk mencegah terbentuknya jendalan. (http://labkesehatan.blogspot.com)

Page 7: Data Pemicu 2 Blok 9 - Luka Di Lidah

V. Tingkat TNM sistem

Sistem TNM adalah salah satu sistem stadium paling banyak digunakan. Sistem ini telah diterima oleh International Union Against Cancer (UICC) dan American Komite Bersama Kanker (AJCC). Kebanyakan fasilitas medis menggunakan sistem TNM sebagai metode utama mereka untuk pelaporan kanker. PDQ ®, komprehensif kanker NCI database informasi, juga menggunakan sistem TNM.

Sistem TNM ini didasarkan pada sejauh mana tumor (T), tingkat menyebar ke kelenjar getah bening (N), dan adanya metastasis jauh (M). Sejumlah ditambahkan ke setiap huruf untuk menunjukkan ukuran atau luas tumor primer dan luasnya penyebaran kanker.

Tumor primer (T)

TX Tumor primer tidak dapat dievaluasiT0 Tidak ada bukti tumor primerTis Karsinoma in situ (CIS; sel-sel abnormal yang hadir tetapi belum

menyebar ke jaringan tetangga, meskipun bukan kanker, CIS dapat menjadi kanker dan kadang-kadang disebut kanker preinvasive)

T1, T2, T3, T4 Ukuran dan / atau luasnya tumor primer

Daerah Limfe Nodes (N)NX Kelenjar getah bening regional tidak dapat dievaluasiN0 Tidak ada keterlibatan node getah bening daerah

N1, N2, N3Keterlibatan kelenjar getah bening regional (jumlah kelenjar getah bening dan / atau tingkat penyebaran)

Metastasis jauh (M)

MX Metastasis jauh tidak dapat dievaluasiM0 Tidak ada metastasis jauhM1 Metastasis jauh hadir

VI. Tanda mikroskopis sel squamous carcinoma

Histopatologis

Secara histologis karsinoma sel skuamosa menunjukkan proliferasi sel-sel epitel skuamosa. Terlihat sel-sel yang atipia disertai perubahan bentuk rete peg processus, pembentukan keratin yang abnormal, pertambahan proliferasi basaloid sel, susunan sel menjadi tidak teratur, dan membentuk tumor nest (anak tumor) yang berinfiltrasi ke jaringan sekitarnya atau membentuk anak sebar ke organ yang lain.