data kualitatif

7

Click here to load reader

Upload: suryani-s

Post on 17-Aug-2015

12 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Data Kualitatif

BAB 6. METODE PENGUMPULAN DATA KUALITATIF

Metode

Wawancara Observasi Dokumenter Bahan Visual Penelusuran Data Online

(1) (2) (3) (4) (5)1. Wawancara Mendalam

(tidak pedoman wawan-cara, pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan social yang relatif lama).

- Pewawancara (pemimpin)- Informan (dikirakan me-

nguasai & memahami da-ta, informasi).

- Materi Wawancara (Pem-bukaan, Isi, & Penutup).

- Metode Wawanca Men-dalam (berkali-kali & lama bersama informan).

- Peran pewawancara (me-ngendalikan wawancara)

- Tujuan wawancara (me-ngembangkan tema-tema wawancara baru di lokasi wawancara.

- Peran informan (harus dapat berfungsi sebagai-mana perannya dalam proses social yang sebe-narnya)

- Cara melakukan wawan-cara (penyamaran & ter-buka).

- Catatan harian

2. Wawancara Bertahap:

(secara bertahap, pewa-wancara tidak harus ter-libat social informan).

System “datang & pergi”.

Wawancara bebas terpim-pin.

Wawancara tearah ini lebih mudah dilakukan oleh pewawancara yang berpengalaman dari pada pewawancara pemula.

Secara tersembunyi & terbuka.

1. Observasi Partisipasi (Participant Observer)

Untuk menghimpun data penelitian melalui meng-amatan & pengindraan.

Criteria sbg brk:i.Pengamatan diguna-kan

dalam penelitian & telah direncana-kan secara serius.

ii. Pengamatan harus ber kaitan dengan tujuan peneliti yang harus diterapkan.

iii. Penamatan dicatat se-cara sistematik & di-hubungkan dengan proporsisi umum & bukan dipaparkan se-bagai suatu yang ha-nya menarik perhati-an

iv. Pengamatan dapat di cek & dikontrol me-ngenai keabsahannya.

2. Observasi Tidak Ber-struktur.

Tidak menggunakan pedoman observasi.

Pengamat harus mam-pu secara pribadi me-ngembangkan daya pe-ngamatanya dalam me- ngamati suatu objek.

Yang terpenting adalah pengamatan harus me-nguasai “ilmu” tentang objek secara umum da-ri apa yang hendak di-amati.

3. Observasi Kelompok

Dilakukan secara ber-kelompok terhadap suatu / beberapa objek sekaligus.

Dokumenter: informasi yang disimpan atau didokumentasi sebagai bahan documenter. Macam-macam documenter :1. Otobiografi2. Surat-surat pribadi, buku-buku atau catatan

harian, memorial.3. Kliping4. Dokumen pemerintah maupun swasta5. Data di server dan flashdisk.6. Data tersimpan di web site dan lain-lain.

Untuk mengungkapkan suatu keterkaitan antara objek pene-litian dengan peristiwa dimasa silam/peristiwa saat ini.

Katerkaitan objek dan informan penelitian dengan peristiwa ma-sa lalu/peristiwa saat ini dapat diungkap dari dari beberapa hal: 1. Bagaimana hubungan antara

pemilik bahan visual dengan peristiwa di masa lalu.

2. Apakah lingkungan social disekitar objek & informan penelitian saat itu memiliki keterkaitan dengan sebuah pemaknaan yang dapat digali saat ini.

3. Sejauh mana bahan visual itu member petunjuk kepada pe-neliti untuk menentukan ba-han informasi baru.

Tata cara melakukan penelusuran data mela-lui media online, spt internet/ media jarring-an lainnya yang me-nyediakan fasilitas on-line.

1. Dokumen Pribadi

(Secara tertulis tentang tindakan, pengalaman & kepercayaan)Seperti:Buku harian, surat pri-badi dan otobiografi.

2. Dokumen Resmi

(dokumen intern & eks-teren).

Dokumen intern: memo, pengumuman, instruktur, aturan lem-baga/ lapangan sendiri, spt: risalah/ laporan rapat, keputusan kan-tor, konvensi.

Dokumen eksteren: ba-han-bahan informasi yang di keluarkan suatu lembaga, spt: majalah, bulletin,berita-berita yang disiarkan ke me-dia massa, pengumu-man/ pemberitahuan.

Page 2: Data Kualitatif

Metode

Wawancara Observasi Dokumenter Bahan Visual Penelusuran Data Online

(1) (2) (3) (4) (5)Bentuk-bentuk Subjek Objek Wawancara:1). Wawancara individu dengan individu (wawanca-

ra yang dilakukan antara seseorang dengan lain-nya).

2). Wawancara individu dengan kelompok (wawan-cara yang dilakukan seseorang terhadap suatu kelompok).

3). Wawancara kelompok dengan individu (kelom-pok pewawancara mewawancari seseorang).

4). Wawancara kelompok dengan kelompok (dua kelompok yang saling mewawancarai/satu ke-lompok yang mewawancarai kelompok lain.

Melaksanakan wawancara yang baik:

Situasi Wawancara Waktu Tempat Kehadiran orang lain Sikap masyarakat

Pewawancara Karakterisik social Ketrampilan

berwawancara Motivasi Rasa aman

Pewawancara Karakterisik social Ketrampilan mena-

ngkapn pertanyaan Memampuan

menjawab pertanyaan

Isi Wawancara Peka untuk ditanyakan Sukar untuk ditanyakan Sumber kekhawatiran

Pelaksanaan Wawancara yang baik:1). Memiliki idealism dalam dunia ilmu pengetahuan2). Memahami makna wawancara untuk penelitian3). Memahami, permasalahan yang diwawancarai4). Mampu berkomunikasi dengan baik.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan observasi:1). Hal-hal yang hendak diamati.2). Bagaimana mencatat pengamatan.3). Alat bantu pengamatan.4). Bagaimana mengatur jarak antara pengamat dan objek yang diteliti.

Hal –hal yang Hendak DiamatiPengamat harus mengamati kembali kapada masalah & tujuan penelitian yang telah dirumuskan.

Bagaimana Mencatat Pengamatan:1). Waktu pencatatan

Pada saat objek pengamatan yang diamati tersebut sedang terjadi/ pencatatan langsung.

2). Cara pencatatanApabila pencatatan langsung tidak mungkin dilakukan, maka penca-tatan dapat dilakukan dengan menggunakan kata-kata kunci.

3). Mencatat disela pengamatanPengamatan mencatat hasil pengamatan disela-sela objek pengamatan tidak dapat direkam kegiatannya.

Alat Bahan PengamatanKamera, tepe recorder, maupun pembentu/penerjemah.

Menjaga Jarak Antara Pengamat & Objek Pengamatan(terutama apabila objek pengamatan adalah manusia)

Kesulitan Umum Observasi:1). Amat sering pengamatan tertanggap dalam subjektivitasnya tanpa

disadari maupun mengetahui jalan keluarnya2). Kadang pula pengamatan terbawa situasi yang diamati sehingga melu-

pakan fungsi utamanya. 3). Timbulnya gejala yang diobservasi sering menyulitkan pengamat,

terutama kalau gejala itu sulit dipastikan kapan munculnya.4). Sering bahwa pelaksanaan observasi menjadi terganggu akibat dari

munculnya peristiwa lain yang tidak terduga. Spt: hujan, kebakaran, tabrakan, bencana alam dan sebagainya.

5). Pelaksanaan observasi amat terbatas oleh berlangsungnya gejala tersebut dan ini sangat menyulitkan karena ada beberapa gejala yang berlangsungnya amat cepat/sekejap mata, tetapi ada gejala lainnya berlangsungnya sangat lama.

6). Kadangkala tanpa disadari bahwa pengamat mencampuradukkan antara data observasi dengan pendapat pribadi/persepsi pribadi pengamat.

Page 3: Data Kualitatif

BAB 7. PELAKSANAAN PENELITIAN KUALITATIF

Persiapan Sebelum Pengumpulan Data

Lembaga Donor Pengumpulan Data Penelitian Pelaksanaan Penelitian Grounded ReserchDeskriptif Kualitatif Kualitatif Verifikasi

(1) (2) (3) (4) (5)

Persiapan masalah administratif, logistic, dan kebagainya.

Lembaga donor yit: Perintah & NGO (nongovernment organization) Menyiapkan schedule penelitian dan peng-

anggaran, termasuk pengumpulan data di lapangan.

Schedule tetap dibutuhkan untuk mengen-dalikan penelitian.

Pengumpulan data penelitian kualitatif melaui beberapa tahap:

1. Tahap eksplorasi /observasi umum.Untuk memperoleh transparansi ten-tang apa sebenarnya yang harus dila-kukan apabila objek tersebut benar-benar dijadikan sasaran penelitian.

2. Tahap eksplorasi terfokusUntuk menentukan focus eksporasi yit hal-ha khusus yang menjadi sasaran utama peneliti.

3. Tahap pengumpulan dataPenciptaan Rapor, Pemilihan sampel, Pengumpulan data dengan wawanca-ra, pengumpulan data dengan obser-vasi, pengumpulan data dari sumber-sumber non manusia,

4. Tahap konfirmasi dataPentatan data atau informasi hasil pengumpulan data.

1. Tahap Penciuman LapanganDua periode kagiatan yang saling bergantungan. Spt brk:(1) meninjau ke dalam teori-teori agung, teori-teori yang sudah mapan tentang apa yang hendak diteliti, kemudian menghilangkan daya tarik teori-teori itu dan menjauh dari dari sikap ke-“taqlid”-an terhadap teori-teori dimaksud.(2) pemahaman realitas social, dunia empiris masyarakat yang hendak diteliti.Memulai mengindentifikasi masalah dan merumus-kan masalah dan merumuskan masalah penelitian, selanjutnya membuat kategori-katagori permulaan.

2. Tahap Lapangan II(1) Berusaha memperoleh pengertian lebih dalam

tentang dunia empiris yang diteliti, kemudian menentukan jenis-jenis data apa yang harus dikumpulkan.

(2) Menentukan metode dan teknik pengumpulan data.

(3) Mengklasifikasikan data sesuai dengan kategori-kategori permulaan adalah pekerjaan selanjutnya

(4) Selanjutnya peneliti menghubung-hubungkan kategori utama (hipotesis-hipotesis).

(5) Peneliti berusaha membangun generalisasi konsep-konsep yang merupakan teori-teori.

3. Tahap Lapangan III

Beberapa tahapan yit, (1) Me-review data yang dikumpul, (2) Konsep dan teori-teori yang telah dibangun dalam pe-nelitian. (3) draf laporan terakhir, penelitian merevisi dan mengedit semua draf laporan yang telah dibuatnya, menjadi laporan terakir yang siap diplubikasikan

Page 4: Data Kualitatif

BAB 8. STRATEGI UMUM ANALISIS DATA KUALITATIF

Strategi Umum Analisis Kualitatif Strategi Analisis Data & Kritik Terhadap Miles dan Huberman Serta

Moleong

Data Kualitatif-Data Deskriptif: Kritik Terhadap Miles dan Huber

Pengaruh Haberman dalam Strategi Analisis Kualitatif: Kritik Terhadap

Moleong

(1) (2) (3) (4)

Analisis kualitatif berakar pada pendekatan fenomenologi yang sebenarnya lebih banyak mengkritik pendekataan positivisme yang dianggap terlalu kaku, hitam-putih dan terlalu taat asas.

Alasanya bahwa analisis fenomenologi lebih tepat digunakan untuk mengurai persoalan subjek manusia yang umumnya tidak taat asas, berubah-ubah, memiliki subjektivitas individual, memiliki emosi, dan sebagainya.

1. Strategi Analisis Data Deskriptif-Kualitatif.Format deskriptif kualitatif lebih banyak menaganalisis permukaan data, hanya memperhatikan proses-proses kejadian suatu fenomena, bukan kedalaman data atau makna data.

2. Strategi Analisis Data Kualitatif-Verifikasi.Mengkonstruksi format penelitian dan strategi untuk lebih memperoleh data sebanyak-banyaknya di lapang, dan me-ngesampingkan peran teori.

3. Strategi Grounded ResearchFormat ini di pengaruhi oleh pandangan bahwa peneliti kualitatif tidak membutuhkan pengetahuan dan teori tentang objek penelitian untuk mensterilkan subjektivitas peneliti, maka formatnya dikonstruksi agar peneliti dapat mengembangkan semua pengetahuan dan teorinya.

Mendeskripsikan hubungan-hubungan antara variabel satu dengan lainnya berdasarkan hubungan modal, table, matric, situs, dan sebagainya, tanpa harus menjelaskan makna yang terjadi pada hubungan-hubungan itu atau makna dibalk fenomena data tersebut.

Identik dengan pandangan deskiptif yang lebih dominan mengungkapkan persoalan-persoalan makna etik, sedangkan pemaknaan emik tidak menjadi persoalan yang memiliki alat/metode analitis yang jelas.

Page 5: Data Kualitatif

BAB 9. METODE ANALISIS DATA KUALITATIF

Pendekatan Analisis Dan Kategorisasi Metode Analisis Ragam Metode Analisis Data(1) (2)

Dilihat dari tujuan analisis, ada 2 yit:(1) Menganalisis proses berlangsungnya suatu fenomena social dan memperoleh suatu gambaran yang tuntas

terhadap proses tersebut(2) Menganalisis makna yang ada dibalik informasi, data, dan proses suatu fenomena social itu.

Ada 3 kelompok metode analisis data kualitatif:(1) Kelompok metode analisis teks dan bahasa(2) Kelompok analisis tema-tema budaya.(3) Kelompok analisis kinerja dan pengalaman individual, serta perilaku institusi.

1. Metode Analisis Teks dan Bahasa (Analisis Isi, Analisis Bingkai, Analisis semiotic, Analisis konstruksi Sosial Media Massa, Metode Hermeneutik, Analisis Wawancara dan Penafsiran Teks, Analisis Wacana kritis)

2. Kelompok Analisis Tema-Tema Budaya(Strategi Analisis Structural, teknik Analisis Dominan, Teknik Analisis Taksonomi, Teknik Analisis Komponensial, Teknik Analisis Tema Kultural Teknik Analisis Komparatif Konstan, Teknik Analisis Grounded)

3. Kelompok Metode Analisis Kinerja dan Pengalaman Individual serta Perilaku Institusi.(Focus Group Discussion/ FGD, studi kasus, teknik Biografi, Analisis Life History, penggunaan Bahan Dokumen, Penggunaan Bahan Visual)

Irma Suryani, 2012