data butiur.docx

5
Kedokteranokupasi: Ilmukedokteranyang berkaitandenganpekerjaan/ okupasisebagailahanuntuk mengembangkanpengetahuanilmia hdalambidangpenelitian, aplikasipelayanan/ asuhanilmukedokteranuntuk mengatasimasalah-masalah yang berkaitandengankesehatankelompok m a s y a r a k a t y a n g berhubungandeng a n o k u p a s i dengan melibatkan semuadisiplinilmukedokteran. Kedokteran Okupasi / kerja dan industri adalah upaya kesehatan kerja yang harus di lakukan oleh dokter ahli dan kompeten melalui pendidikan dan pendidikan dan pelatihan kedokteran kerja berkelanjutan , sertifikasi. Ilmu Kedokteran Okupasi : Disiplin ilmu kedokteran yang bertujuan agar pekerja/komunitas pekerja memperolehderajat kesehatan setinggi-tingginya baik fisik, mental maupun sosial dengan usaha-usaha promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif terhadap penyakit /gangguan kesehatan yang diakibatkan faktor pekerjaan dan lingkungan kerja (Segal, 1999). Kedokteran okupasi (occupational medicine) merupakan sebuah disiplin ilmu yang mempelajari pengaruh pekerjaan terhadap kesehatan pekerja dan pengaruh kesehatan pekerja terhadap pekerjaan. Kedokteran okupasi melakukan intervensi kesehatan yang ditujukan kepada para pekerja dan lingkungan kerjanya, yang bersifat pencegahan primer (health promotion, specific protection), sekunder (early detection and prompt treatment), dan tersier (disability limitation, rehabilitation, prevention of premature death). Kedokteran okupasi melakukan penilaian tentang berbagai risiko dan bahaya (hazard) di tempat kerja bagi kesehatan pekerja, dan menerapkan upaya pencegahan penyakit dan cedera, serta meningkatkan kesehatan populasi pekerja. Dokter okupasi melakukan upaya menurunkan risiko, mencegah terjadinya penyakit dan cedera akibat kerja, dengan menerapkan ventilasi setempat, penggunaan peralatan protektif perorangan, perubahan cara bekerja, dan vaksinasi. Dokter okupasi melakukan surveilans kesehatan melalui skrining/ pemeriksaan kesehatan secara berkala (Agius dan Seaton, 2005).

Upload: yenitarosyani

Post on 08-Nov-2015

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Kedokteranokupasi:Ilmukedokteranyangberkaitandenganpekerjaan/okupasisebagailahanuntukmengembangkanpengetahuanilmiahdalambidangpenelitian, aplikasipelayanan/ asuhanilmukedokteranuntuk mengatasimasalah-masalah yang berkaitandengankesehatankelompokmasyarakatyangberhubungandenganokupasidengan melibatkan semuadisiplinilmukedokteran.Kedokteran Okupasi / kerja dan industri adalah upaya kesehatan kerja yang harus di lakukan oleh dokter ahli dan kompeten melalui pendidikan dan pendidikan dan pelatihan kedokteran kerja berkelanjutan , sertifikasi.

Ilmu Kedokteran Okupasi :Disiplin ilmu kedokteran yang bertujuan agarpekerja/komunitas pekerja memperolehderajat kesehatan setinggi-tingginya baik fisik, mental maupun sosial dengan usaha-usaha promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif terhadappenyakit /gangguan kesehatan yang diakibatkan faktor pekerjaan dan lingkungan kerja (Segal, 1999).

Kedokteran okupasi (occupational medicine) merupakan sebuah disiplin ilmu yang mempelajari pengaruh pekerjaan terhadap kesehatan pekerja dan pengaruh kesehatan pekerja terhadap pekerjaan. Kedokteran okupasi melakukan intervensi kesehatan yang ditujukan kepada para pekerja dan lingkungan kerjanya, yang bersifat pencegahan primer (health promotion, specific protection), sekunder (early detection and prompt treatment), dan tersier (disability limitation, rehabilitation, prevention of premature death). Kedokteran okupasi melakukan penilaian tentang berbagai risiko dan bahaya (hazard) di tempat kerja bagi kesehatan pekerja, dan menerapkan upaya pencegahan penyakit dan cedera, serta meningkatkan kesehatan populasi pekerja. Dokter okupasi melakukan upaya menurunkan risiko, mencegah terjadinya penyakit dan cedera akibat kerja, dengan menerapkan ventilasi setempat, penggunaan peralatan protektif perorangan, perubahan cara bekerja, dan vaksinasi. Dokter okupasi melakukan surveilans kesehatan melalui skrining/ pemeriksaan kesehatan secara berkala (Agius dan Seaton, 2005).

Dokter okupasi juga melakukan pencegahan tersier, yakni melakukan upaya pelayanan medis perorangan pasca penyakit untuk membatasi kecacatan, disfungsi sisa, dan kematian, melakukan rehabilitasi, dan mencegah rekurensi penyakit, untuk memulihkan dan meningkatkan derajat kesehatan masing-masing pekerja. Tetapi dokter okupasi juga memberikan pelayanan medis langsung kepada pekerja yang sakit. Dokter okupasi menaksir besarnya masalah dan memberikan pelayanan kuratif untuk mengatasi masalah penyakit yang dialami pekerja. Dokter okupasi melakukan penatalaksanaan medis terhadap gangguan-gangguan penyakit penting yang berhubungan dengan pekerjaan, mencakup pernapasan, kulit, luka bakar, kontak dengan agen fisik atau kimia, keracunan, dan sebagainya. Dokter okupasi menganalisis absensi pekerja, dan menghubungkannya dengan faktorfaktor penyebab (Agius dan Seaton, 2005). Semua kegiatan kedokteran okupasi tersebut ditujukan untuk melindungi, memelihara, dan meningkatkan derajat kesehatan pekerja. Derajat kesehatan yang optimal memberikan kontribusi bagi kinerja perusahaan, seperti produktivitas, laba (profitability), dan kelangsungan hidup (survival) (Segal, 1999). Peningkatan derajat kesehatan pekerja akan meningkatkan produktivitas laba, dan kelangsungan hidup perusahaan.

Ruang lingkup ilmu kedokteran okupasi1)Layananmedisyangprofesionalterhadappenyakit-penyakitdankedaruratanmedikakibatkerja

2)Pencegahanmasalahkesehatanpadapekerjadanlingkunganindustri

3)Penilaianterhadapbahan-bahanyangberbahaya,

4)Monitoringterhadapkesehatanparatenagakerjauntukmengidentifikasirisikokesehatansebelumterjadikelainanklinisatauterjadikecelakaan.

Ruang lingkup ilmu kedokteranokupasiPendekatan menyeluruh dan terpadu yang meliputiupaya promotif, preventif, protektif, kuratif danrehabilitatifpada kelompok masyarakat yangberhubungan dengan okupasi dalam:1)Layanan medis yangprofesional terhadap penyakit-penyakit dan kedaruratan medik akibat kerja;

2)Pencegahan masalah kesehatan pada pekerja danlingkungan industri

3)Penilaian terhadap bahan-bahan yang berbahaya,

4)Monitoring terhadap kesehatan para tenaga kerjauntuk mengidentifikasi risiko kesehatan sebelumterjadi kelainan klinis atau terjadi kecelakaan.

Ruang Lingkup Upaya Kesehatan KerjaRuang lingkup kesehatan kerja meliputi berbagai upaya penyerasian antara pekerja dengan pekerja dan lingkungan kerjanya baik secara fisik maupun psikis dalam hal cara/metoda kerja, proses kerja dan kondisi kerja yang bertujuan untuk:1. Memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat pekerja di semua lapangan pekerjaan yang setinggi-tingginya baik secara fisik, mental maupun kesejahteraan sosialnya.2. Mencegah gangguan kesehatan masyarakat pekerja yang diakibatkan oleh keadaan/kondisi lingkungan kerjanya.3. Memberikan perlindungan bagi pekerja didalam pekerjaannya dari kemungkinan bahaya yang disebabkan oleh faktor-faktor yang membahayakan kesehatan.4. Menempatkan dan memelihara pekerja disuatu lingkungan pekerjaannya yang sesuai dengan kemampuan fisik dan psikis pekerjaannya

D. Ruang lingkupRuang lingkup kedokteran okupasi tidak hanya terbatas pada kesehatan dankeselamatan pekerja tetapi juga kesejahteraannya baik secara psikologis maupunsosial, dan peningkatan kemampuan untuk menjalanikehidupan yang produktif secarasosial dan ekonomi.Diktat KuliahBagian Ilmu Kedokteran Komunitas3Orang sakit & cacat(rumah sakit &pelayanan rehabilitasi)Ibu dan anak(program KIA)Lansia (programkesehatan lansia)Murid sekolah (programkesehatan sekolah)KomunitasKeluarga (programkesehatan keluarga)

E. Bahaya Potensial di Lingkungan KerjaDalam pekerjaan/lingkungan kerja terdapat berbagai bahaya potensial (hazard) bagikesehatan yang dapat dikelompokkan menjadi:Bahaya potensial faktor fisik: suhu ekstrim, tekanan, radiasi dan gelombangelektromagnetik, getaran, bising, dll.Bahaya potensial faktor kimia: logam-logam berat, silika, pestisida, gas-gasberacun dll.Bahaya potensial faktor biologis: virus, bakteri, jamur, parasit, dll.Bahaya potensial faktor psikologis: stress kerja, kerja yang monoton, beban kerja,dll.Bahaya potensial faktor ergonomi: postur tubuh, disain tempat kerja, posisi kerja,dll.Risiko kecelakaan kerja

Keuntungan 6ulusan D" Kedokteran 1kupasi memiliki kemampuan untuk5'.1. mengengantisipasi dan menidentifikasi potensi masalahmasalah kesehatan kerjadikomunitas pekerja dan industri.2. mengembangkan dan mengimplementasikan program pencegahan untukmasalah kesehatan dan keselamatan di tempat kerja, baik yang langsung diakibatkan pekerjaan, berhubungan dengan pekerjaan maupunmasalahkesehatan umum.3. meningkatkan tingkat kesehatan pekerja melalui program promotif.4. mendiagnosis dan mengelola penyakit yang berhubungan denganpekerjaan.5. melakukan penatalaksanaan kasus&kasus kecelakaan kerja dan keracunanbahan&bahan kimia ditempat kerja.6. melakukan return to +ork evaluation dan rehabilitasi kembali kerja.7. mengelola program kesehatan kerja di institusi pemerintah, institusikesehatan maupun di perusahaantempat kerja.8. melakukan surveilans dan penelitian epidemiologi untuk memenuhikebutuhan perencanaan, pengelolaan dan penentuan kebijakanpenanggulangan penyakit akibatkerja.