daster mikrobiologi p 1

12
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Maksud dan Tujuan Percobaan 1.1.1 Maksud Percobaan Maksud dari percobaan kali ini adalah agar mahasiswa dapat mengetahui dan mengerti penggunaan alat-alat yangsering digunakan dalam praktikum mikrobiologi farmasi dasar. 1.1.2 Tujuan percobaan a. Mengetahui dan mengenali alat-alat yang terdapat dalam laboratorium mikrobiologi. b. Mengelompokkan alat-alat laboratorium mikrobiologi. c. Mengetahui cara penggunaan alat-alat laboratorium mikrobiologi. d. Memahami teknik-teknik sterilisasi dan desinfeksi. 1.2 Prinsip Percobaan a. Mengamati bagian-bagian peralatan atau perlengkapan laboratorium mikrobiologi. b. Mengetahui dan memahami fungsi dan prinsip penggunaan alat-alat laboratorium mikrobiologi. c. Menggambarkan alat-alat laboratorium mikrobiologi secara spesifik.

Upload: winda-huhul

Post on 09-Aug-2015

82 views

Category:

Documents


20 download

TRANSCRIPT

Page 1: Daster Mikrobiologi p 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Maksud dan Tujuan Percobaan

1.1.1 Maksud Percobaan

Maksud dari percobaan kali ini adalah agar mahasiswa dapat mengetahui

dan mengerti penggunaan alat-alat yangsering digunakan dalam praktikum

mikrobiologi farmasi dasar.

1.1.2 Tujuan percobaan

a. Mengetahui dan mengenali alat-alat yang terdapat dalam laboratorium

mikrobiologi.

b. Mengelompokkan alat-alat laboratorium mikrobiologi.

c. Mengetahui cara penggunaan alat-alat laboratorium mikrobiologi.

d. Memahami teknik-teknik sterilisasi dan desinfeksi.

1.2 Prinsip Percobaan

a. Mengamati bagian-bagian peralatan atau perlengkapan laboratorium

mikrobiologi.

b. Mengetahui dan memahami fungsi dan prinsip penggunaan alat-alat

laboratorium mikrobiologi.

c. Menggambarkan alat-alat laboratorium mikrobiologi secara spesifik.

Page 2: Daster Mikrobiologi p 1

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori umum

Sejarah mikrobiologi dimulai dari penemuan mikroskop oleh robert Hook

pada tahun 1664. Melalui mikroskopnya yang terdiri atas dua lensa sederhana,

hooke mampu melihat ruang-ruang yang ia sebut sebagai sel, mengarah pada

munculnya teori sel yang menyatakan bahwa seluruh makhluk hidup tersusun atas

sel-sel(Pratiwi, 2008).

Mikrobiologi secara umum dapat diartikan merupakan ilmu yang

mempelajari tentang makhluk hidup yang kecil yang dikenal dengan istilah

mikroorganisme (micros artinya kecil, bios artinya makhluk hidup, logos artinya

ilmu pengetahuan). Mikroorganisme sering juga disebut, mikroba, mikrobia,

jasad renik, protista.dengan demikian mikrobiologi mempunyai tugas yang sangat

luas, karena harus mempelajari semua makhluk hidup yang kecil tersebut.

(Djide, 2008)

Mikrobiologi dalam bidang kesehatan difokuskan pada penemuan

substansi-substansi yang dapat menghancurkan mikroorganisme patogen tanpa

menyebabkan hewan atau manusia terinfeksi (pratiwi,2008).

Mikroorganisme atau mikroba adalah organisme hidup yang berukuran

sangat kecil dan hanya dapat diamati dengan menggunakan

mikroskop(pratiwi,2008)

2.2 Mikroskop

Mikroskop adalah alat yang memungkinkan perbesaran citra obyek untuk

mengamati rincian dari obyek tersebut. Perkembangannya mulai dari mikroskop

optik yang menggunakan satu seri lensa gelas untuk membelokkan gelombang

cahaya tampak agar menghasilkan citra yang diperbesar, mikroskop petrografik,

mikroskop medan-gelap, mikroskop rasa, mikroskop ultraviolet, mikroskop

medan dekat dan mikroskop elektron yang menggunakan berkas elektron untuk

mengiluminasi obyek. (ardisasmita,2000)

Page 3: Daster Mikrobiologi p 1

Jenis mikroskop optik umumnya tidak dapat membentuk citra yang lebih

kecil dari pada panjang gelombang cahaya yang digunakan, jadi kekuatan

perbesaran mikroskop optik dibatasi oleh panjang gelombang cahaya. Elektron

memiliki panjang gelombang yang jauh lebih kecil daripada panjang gelombang

cahaya, jadi mikroskop elektron dapat melihat struktur yang lebih kecil

(ardisasmita,2000)

a. Macam macam mikroskop

1) Bright Fielt Microscope (Mikroskop Lantang Pandangan Terang atau

Mikroskop Biasa)

Pada mikroskop ini sumber cahaya berasal dari belakang objek sebelum

mencapai retina, sehingga akan tampak objek yang lebih gelap dibanding dengan

sekitarnya yang terang. Untuk memperjelas bayangan yang akan dilihat, antara

objek yang akan dilihat dengan lensa objektif diberi minyak imersi.

2) Mikroskop Phase Kontras

Dengan mikroskop phasekontras, mikroba bisa dilihat lebih jelas

dibanding menggunakan bright field microscope.

3) Dark Field Microscope (Mikroskop Lantang Pandangan Gelap)

Dengan dark field mocroscope, objek akan terlihat terang, sedangkan latar

belakangnya gelap.

4) Nomarski Interference Contrast Microscope (mikroskopNormarski)

Mikroskop normarski mempergunakan 2 sumber cahaya untuk

memanfaatkan perbedaan index refraksi dari komponen yang ada dalam sel

mikroba.

5) Mikroskop Flouresensi

Mikroskop Flouresensi sama dengan dark field microscope, hanya sebagai

sumber cahayanya mempergunakan sinar ultraviolet kemudian memancarkannya

sehingga objek bisa dilihat.

6) Mikroskop Elektron

Mikroba atau komponen selnya yang tidak dapat dilihat dengan bright

field microscope karena terlalu kecil bisa dilihat dengan mikroskop elektron.

Perbesaran dengan mikroskop elektron berkisar antara 10.000 kali sampai

Page 4: Daster Mikrobiologi p 1

100.000 kali. Sebagai sumber cahaya dipergunakan sinar elektron, sedangkan

bayangan objek ditangkap oleh layar monitor atau kertas film zinc sulfida.

(Entjang, 2003)

2.3 Sterilisasi

Sterilisasi dalam mikrobiologi merupakan proses penghilangan semua

jenis organisme hidup, dalam hal ini adalah mikroorganisme (protozoa,fungi,

bakteri, mycoplasma,virus) yang terdapat pada atau dalam suatu benda. Proses ini

melibatkan aplikasi biocidal agent atau proses fisik dengan tujuan untuk

membunuh atau menghilangkan mikroorganisme (Pratiwi, 2008).

Saat ini, tersedia berbagai peralatan sterilisasi dengan mekanisme kerja

yang berbeda-beda, dimana masing-masing mempunyai keterbatasan sendiri-

sendiri di dalam penerapan praktisnya. Proses sterilisasi tersebut dapat dilakukan

dengan uap panas, larutan kimia, pemanasan kering atau metode gas. Metode

yang dipilih biasanya tergantung sifat materi yang akan disterilkan (Adji ,2007).

a. Sterilisasi panas dengan tekanan atau sterilisasi uap (autoklaf)

Pada saat melakukan sterilisasi uap, kita sebenarnya memaparkan uap

jenuh pada tekanan tertentu selama waktu dan suhu tertentu pada suatu objek,

sehingga terjadi pelepasan energi laten uap yang mengakibatkan pertimbuhan

mikroorganisme secara ireversibel akibat denaturasi atau koagulasi protein sel.

Sterilisasi demikian merupakan metode paling efektif dan ideal karena:

1) Uap merupakan pembawa(carrier) energi termal palig efektif dan semua

lapisan pelindung luar mikroorganisme dapat dilunakkan, sehingga

memungkinkan terjadinya koagulasi.

2) Bersifat nontoksik, mudah diperoleh, dan relatif mudah dikontrol.

b. Sterilisasi panas kering (oven)

Proses sterilisasi panas kering terjadi melalui mekanisme konduksi panas.

Panas akan diabsorbsi oleh permukaan luar alat yang disterilkan, lalu merambat

ke bagian dalam permukaan sampai akhirnya suhu untuk sterilisasi tercapai.

Sterilisasi panas kering biasanya digunakan untuk alat-alat atau bahan dengan uap

yang tidak dapat berpenetrasi secara mudah atau untuk peralatan yang terbuat dari

kaca. (lukas,2006)

Page 5: Daster Mikrobiologi p 1

Siklus sterilisasi panas kering meliputi fase pemanasan (udara panas

disirkulasikan pada chamber), periode plateau(tercapainya suhu pada chamber),

equilibrum atau holding time (seluruh chamber memiliki suhu yang sama), dan

pendinginan chamber(mensirkulasikan udara dingin ke dalam chamber).

c. Sterilisasi gas atau etilen oksida

Sterilisasi gas merupakan pilihan lain yang digunakan untuk sterilisasi alat

yang sensitif terhadap panas. Etilen oksida merupakan senyawa organik kelompok

epoksida dari golongan eter.

d. Sterilisasi radiasi

1) Ultraviolet

Ultraviolet merupakan gelombang elektromagnetik dengan panjang

gelombang 100-400nm dengan efek optimal pada 254nm. Sumbernya adalah

lampu merkuri dengan daya tembus hanya 0,01-0,02mm. Ultraviolet digunakan

untuk sterilisasi ruangan pada penggunaan aseptik.

2) Ion

Mekanismenya mengikuti teori tumbukan, yaitu sinar langsung

menghantam pusat kehidupan mikroba(kromosom) atau secara tidak langsung

dengan sinar terlebih dahulu membentur molekul air dan mengubahnya menjadi

bentuk radikal yang menyebabkan terjadinya reaksi sekunder pada bagian molekul

DNA mikroba.

3) Gamma

Gamma bersumber dari co60 dan Cs137 dengan aktivitas sebesar 50-500

kiloCurie serta memiliki daya tembus sangat tinggi. Dosis efektifnya adalah 2,5

Mrad. Gamma digunakan untuk mensterilkan alat kedokteran serta alat yang

terbuat dari logam, karet, serta bahan sintesis seperti polietilen.

e. Sterilisasi plasma

Plasma terdiri atas elektron, ion-ion, maupun partikel netral.plasma berasal

dari beberapa gas seperti argon,nitrogen, dan oksigen yang menunjukan aktivitas

sporisidal.

(Lukas, 2006)

Page 6: Daster Mikrobiologi p 1

f. Sterilisasi filter

Pengujian sterilitas dengan cara penyaringan menggunakan membran filter

yang mempunyai ukuran pori-pori 0,45 µm. Dan garis tengah 47 mm. Keceptan

aliran larutan 55 sampai 75 ml/menit pada tekanan 70 cmHg.

Ada tiga jenis membran filter

1) Membran hidrifilik

2) Membran hidrofobik

3) Membran hidrifilik-hidrofobik

( Radji,2010)

2.4 Desinfeksi

Desinfeksi (biasanya) merupakan cara untuk menghilangkan atau merusak

organisme hidup yang dapat menyebabkan kerusakan tertentu atau menimbulkan

infeksi (Lukas, 2011).

Desinfektan adalah suatu bahan, biasanya zat kimia yang digunakan pada

konsentrasi tertentu dapat mematikan mikroorganisme penyebab penyakit dengan

cara merusak struktur dinding sel, mengubah permeabilitas membran sel

mengadakan perubahan molekul molekul protein dan asam nukleat, menghambat

kerja enzim atau dapat pula dengan cara menghambat sintesa asam nukleat dan

protein (Rosilawati,2010)

Beberapa desinfektan digunakan untuk merendam alat atau membersihkan

ruangan. Jenis desinfektan yang banyak digunakan antara lain:

alkohol,halogen,glutaraldehid,hidrogen peroksida,formaldehid, fenol, dan

campuran chlorhexidine dan cetrimide (Lukas, 2011)

2.5 Peralatan

a. Autoklaf

Autoklaf adalah sterilisasi yang memanfaatkan uap air panas bertekanan

tinggi dan biasanya digunakan untuk mensterilkan peralatan atau bahan kultur

yang tahan panas dan tidak rusak oleh panas. Pengaturan tekanan pada autolkaf

ada yang otomatis dan manual dengan mengatur pemanasnya yang bisa bersumber

dari listrik maupun pemanas kompor gas. Sterilisasi menggunakan autoklaf

merupakan cara paling baik karena uap air panas dengan tekanan tinggi

Page 7: Daster Mikrobiologi p 1

menyebabkan penetrasi uap air ke dalam sel sel mikroba menjadi optimal

sehingga langsung mematikan mikroba.

Cara mengoperasikan autoklaf adalah sebagai berikut.

1) Isi tempat air dengan air sampai dekat angsang (dasar tempat untuk

meletakkan alat-alat yang akan disterilkan) di dalam bejana.

2) Bungkus terlebih dahulu peralatan ataupun bahan kultur yang akan

disterilkan menggunakan kertas sampul coklat atau alumunium foil, kemudian

masukkan ke dalam bejana tersebut.

3) Pasang tutup dan kencangkan sekrup penutup, lalu buka kran pengatur

tempat keluar uap air.

4) Hidupkan pemanas dan biarkan hingga cukup banyak uap air yang keluar

melalui kran pengatur uap. Selanjutnya, tutup kran pengatur uap air sehingga

tekanan uap di dalam autoklaf meningkat.

(Sumarsih, 2010)

b. Oven

Selain untuk mengeringkan, oven juga dapat digunakan untuk sterilisasi,

yakni dengan prinsip menggunakan aliran udara panas dan kering. Alat-alat gelas

seperti erlenmeyer, cawan petri, tabungreaksi,atau pipet dapat disterilkan dengan

lat ini. Bahan lain seperti kapas,kertas, kain saring, juga dapat di sterilkan

menggunakan oven harap berhati-hati karena suhu tertentu. Dalam menggunakan

oven harap berhati-hati karena suhu yang terlalu tinggi dalam waktu lama dapat

membakar bahan-bahan tersebut.(sumarsih,2010)

Page 8: Daster Mikrobiologi p 1

Daftar Pustaka

Djide, natsir M, sartini. 2008.Analisis Mikrobiologi Farmasi.laboratorium mikrobiologi farmasi fakultas farmasi universitas hasanudin: makassar

Radji, maksum. 2010. Buku Ajar Mikrobiologi: Panduan Praktikum Mahasiswa Farmasi dan Kedokteran . EGC:jakarta.

Entjang,indan.2003.mikrobiologi & parasitologi. PT. Citra Aditya Bakti: bandung

Lukas,stefanus. 2011. Formulasi steril.penerbit ANDI: yogyakarta.

Lukas, stefanus. 2006.formulasi Steril.Penerbit ANDI: yogyakarta.

Pratiwi, sylfia T. 2008. Mikrobiologi Farmasi. Erlangga : jakartaSumarsih, sri. 2010.untung besar Usaha Bibit Jamur Tiram.penebar swadaya: jakarta.

Adji,Dhirgo,dkk. 2007.perbandingan Efektivitas Sterilisasi Alkohol 70%, inframerah, otoklaf dan Ozon terhadap Pertumbuhan Bakteri ( Bacillus subtilis) . Jurnal Sain Vet Vol. 25 No. 1

Ardisasmita,Syamsa M.2000.Pengolahan Citra Digital dan Analisis Kuantitatif dalam Karakterisasi Citra Mikroskopik.jurnal mikroskopi dan mikroanalisis Vol. 3 No.1.