dasar teori laporan kimia

5
Tujuan Pemberian Bahan Tambahan Pangan Zat Additive secara umum bertujuan untuk (1) meningkatkan nilai gizi makanan, (2) memperbaiki nilai sensori makanan dan (3) memperpanjang umur simpan (Shelf life) makanan. ( Puspita, 1997). Pewarna Bahan pewarna dalam makanan dibagi menjadi dua yaitu : 1. Bahan pewarna alami Bahan pewarna alami banyak kita temukan di alam. Pada umumnya, bahan pewarna tersebut diperoleh dari jenis tumbuhan dan aman bagi kesehatan. Di bawah ini merupakan beberapa contoh bahan pewarna alami: Tabel 1. Bahan Pewarna Alami Bahan pewarna Warna yang dihasilkan Kunyit Kuning Wortel Jingga Daun suji Hijau Daun pandan Hijau Gula kelapa Coklat Cabai Merah Bunga belimbing sayur Merah 2. Bahan pewarna buatan Bahan pewarna buatan disebut juga dengan pewarna sintetis karena dihasilkan dari proses sintetis melalui rekayasa kimiawi. Di bawah ini merupakan beberapa contoh bahan pewarna buatan : Tabel 2. Bahan Pewarna Buatan Nama pewarna Warna yang dihasilkan Carmoisine Merah Amaranth Merah Erythrosim Merah Sunsetyellow FCF Oranye 1

Upload: l-aulia-risma

Post on 02-Jan-2016

74 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

laporan kimia

TRANSCRIPT

Page 1: Dasar Teori Laporan Kimia

Tujuan Pemberian Bahan Tambahan Pangan

Zat Additive secara umum bertujuan untuk (1) meningkatkan nilai gizi makanan, (2) memperbaiki nilai sensori makanan dan (3) memperpanjang umur simpan (Shelf life) makanan. ( Puspita, 1997).

Pewarna

Bahan pewarna dalam makanan dibagi menjadi dua yaitu :

1. Bahan pewarna alami

Bahan pewarna alami banyak kita temukan di alam. Pada umumnya, bahan pewarna

tersebut diperoleh dari jenis tumbuhan dan aman bagi kesehatan. Di bawah ini merupakan

beberapa contoh bahan pewarna alami:

Tabel 1. Bahan Pewarna Alami

Bahan pewarna Warna yang dihasilkan

Kunyit Kuning

Wortel Jingga

Daun suji Hijau

Daun pandan Hijau

Gula kelapa Coklat

Cabai Merah

Bunga belimbing sayur Merah

2. Bahan pewarna buatan

Bahan pewarna buatan disebut juga dengan pewarna sintetis karena dihasilkan dari proses

sintetis melalui rekayasa kimiawi. Di bawah ini merupakan beberapa contoh bahan pewarna

buatan :

Tabel 2. Bahan Pewarna Buatan

Nama pewarna Warna yang dihasilkan

Carmoisine Merah

Amaranth Merah

Erythrosim Merah

Sunsetyellow FCF Oranye

Tartrazine Kuning

Quineline yellow Kuning

Fast green FCF Hijau

Brilliant blue FCF Biru

Indigocarmine Biru

Violet GB Ungu

Perbedaan Pewarna alami dengan buatan:

1

Page 2: Dasar Teori Laporan Kimia

Alami : hanya terdiri atas beberapa warna dan warna-warna tersebut mudah pudar selama

proses pengolahan makanan.

Buatan : Ambil di ppt aja dehPengawet

Berdasarkan jenisnya, bahan pegawet dibagi menjadi dua, yaitu bahan pengawet alami dan

bahan pengawet buatan (sintetis).

1. Bahan pengawet alami

Bahan- bahan alami yang digunakan untuk mengawetkan makanan antara lain:

a. Garam dan gula

Garam biasanya digunakan untuk mengawetkan ikan dan daging, sedangkan gula untuk

mengawetkan buah. Garam dan gula dapat mematikan mikroorganisme karena

menyebabkan plasmolisis. Plasmolisis adalah peristiwa pelepasan cairan dari dalam sel

karena perbedaan kepekatan. Saat mikroorganisme kontak dengan larutan yang sangat

pekat, maka air akan keluar dari tubuh mikroorganisme menuju larutan.

b. Cuka

Cuka digunakan untuk membuat acar. Kondisi yang sangat asam tidak memungkinkan

bagi mikroorganisme untuk hidup.

c. Belerang dioksida

Belerang dioksida untuk mengontrol perkmbangan mikroba yang tidak dikehendaki.

Contoh penggunaanya adalah untuk mengawetkan buah kering dan selai. Belerang

dioksida juga digunakan sebagai pemutih untuk terigu dan kacang keju. Belerang

2

Page 3: Dasar Teori Laporan Kimia

dioksida mempunyai dua kelemahan, yaitu aromanya yang kurang sedap dan merusak

vitamin B.

2. Bahan pengawet buatan

a. Asam benzoat dan Sodium (Natrium) Benzoat

Asam benzoat dan natrium benzoat adalah pengawet yang biasa digunakan untuk jus

buah dan berbagai minuman lainnya. Bahan ini dapat menghentikan pertumbuhan

bakteri dan ragi.

b. Sodium (Natrium) Nitrit

Natrium nitrit biasa digunakan untuk mengawetkan daging. Selain mengawetkan,

natrium nitrit memberi warna pink yang menarik. Natrium nitrit menghambat

pertumbuhan bakteri patogen (bakteri merugikan yang menimbulkan penyakit).

(Michael Purba, 2004: 74-76)

Zat Aditif Makanan

Zat aditif makanan adalah semua bahan yang ditambahkan ke dalam makanan selama proses

pengolahan, penyimpanan, atau pegepakan makanan. Dilihat dari asal-usulnya, zat aditif

makanan dapat dikategorikan menjadi dua macam, yaitu :

1. Zat Aditif Alami

Zat aditif alami merupakan bahan tambahan yang terdapat dalam tumbuhan atau hewan

yang dikonsumsi manusia. Contohnya : kunyit, lengkuas, daun pandan.

2. Zat aditif buatan

Zat aditif buatan merupakan bahan tambahan hasil olahan manusia. Zat aditif buatan

digunakan karena bahan alami sudah mulai berkurang dan sukar untuk dikembangkan.

Contohnya : vetsin, sakarin, tartrazine.

Fungsi penggunaan zat aditif makanan antara lain :

a. Memberi kesan lebih menarik pada makanan

b. Menjaga mutu dan kestabilan makanan

c. Membuat makanan menjadi tahan lama

Dengan adanya zat aditif, pertubuhan bakteri dihambat, sehingga makanan menjadi tahan

lama.

d. Mempertahankan nilai-nilai gizi tertentu dalam bahan makanan

3

Page 4: Dasar Teori Laporan Kimia

Zat-zat kimia dalam makanan saling bereaksi satu sama lain atau dapat juga bereaksi

dengan oksigen di udara. Sebagai contoh, lemak dalam makanan bereaksi dengan oksigen

diudara sehingga lemak itu teroksidasi, kemudian menimbulkan rasa dan bau yang tidak

enak

Boraks

Boraks merupakan garam natrium yang banyak digunakan di industri non pangan, biasanya berupa serbuk kristal putih, mudah larut dalam air. Daya pengawet berasal dari asam borat.Boraks (Na2B4O7.10H2O) dan asam borat (H3BO3)Boraks digunakan untuk deterjen, mengurangi kesadahan, dan antiseptik lemah.Dampak kronis : anemia, rambut rontok, kanker

Nafsu makan menurunGangguan pencernaanGangguan ginjal

Dampak akut: muntah, diare, kejang, mata merah

Formalin

Formalin adalah larutan formaldehida dalam air dan dilarang digunakan dalam industri pangan sebagai pengawet.

enurut International Programme on Chemical Safety menetapkan bahwa batas toleransi formalin yang dapat diterima dalam tubuh maksimal 0,1 mg/l. Sedangkan kadar formalin yang boleh masuk dalam bentuk makanan untuk orang dewasa maksimal 1,5 mg per hari.

Penggunaan formalin * Pembunuh kuman sehingga dimanfaatkan untuk pembersih : lantai, kapal, gudang dan pakaian * Pembasmi lalat dan berbagai serangga lain * Bahan pembuatan sutra buatan, zat pewarna, cermin kaca dan bahan peledak * Dalam dunia fotografi biasaya digunakan untuk pengeras lapisan gelatin dan kertas * Bahan pembuatan pupuk dalam bentuk urea * Bahan pembuatan produk parfum

* Bahan pengawet produk kosmetika dan pengeras kuku * Pencegah korosi untuk sumur minyak * Bahan untuk insulasi busa * Bahan perekat untuk produk kayu lapis (plywood) * Dalam konsentrasi yag sangat kecil (<1 persen) digunakan sebagai pengawet untuk berbagai barang konsumen seperti pembersih rumah tangga, cairan pencuci piring, pelembut, perawat sepatu, shampoo mobil, lilin dan karpet.

Dampak akut: tenggorokan, perut terasa terbakar, sulit menelan, mual, muntah, dan diare.Dampak Kronis: Timbul iritasi pernapasan, muntah-muntah, dan kepala pusing, penurunan suhu badan dan gatal di dada. Bila dikonsumsi menahun menyebabkan kanker.

4