dasar teori laporan kimia
DESCRIPTION
laporan kimiaTRANSCRIPT
Tujuan Pemberian Bahan Tambahan Pangan
Zat Additive secara umum bertujuan untuk (1) meningkatkan nilai gizi makanan, (2) memperbaiki nilai sensori makanan dan (3) memperpanjang umur simpan (Shelf life) makanan. ( Puspita, 1997).
Pewarna
Bahan pewarna dalam makanan dibagi menjadi dua yaitu :
1. Bahan pewarna alami
Bahan pewarna alami banyak kita temukan di alam. Pada umumnya, bahan pewarna
tersebut diperoleh dari jenis tumbuhan dan aman bagi kesehatan. Di bawah ini merupakan
beberapa contoh bahan pewarna alami:
Tabel 1. Bahan Pewarna Alami
Bahan pewarna Warna yang dihasilkan
Kunyit Kuning
Wortel Jingga
Daun suji Hijau
Daun pandan Hijau
Gula kelapa Coklat
Cabai Merah
Bunga belimbing sayur Merah
2. Bahan pewarna buatan
Bahan pewarna buatan disebut juga dengan pewarna sintetis karena dihasilkan dari proses
sintetis melalui rekayasa kimiawi. Di bawah ini merupakan beberapa contoh bahan pewarna
buatan :
Tabel 2. Bahan Pewarna Buatan
Nama pewarna Warna yang dihasilkan
Carmoisine Merah
Amaranth Merah
Erythrosim Merah
Sunsetyellow FCF Oranye
Tartrazine Kuning
Quineline yellow Kuning
Fast green FCF Hijau
Brilliant blue FCF Biru
Indigocarmine Biru
Violet GB Ungu
Perbedaan Pewarna alami dengan buatan:
1
Alami : hanya terdiri atas beberapa warna dan warna-warna tersebut mudah pudar selama
proses pengolahan makanan.
Buatan : Ambil di ppt aja dehPengawet
Berdasarkan jenisnya, bahan pegawet dibagi menjadi dua, yaitu bahan pengawet alami dan
bahan pengawet buatan (sintetis).
1. Bahan pengawet alami
Bahan- bahan alami yang digunakan untuk mengawetkan makanan antara lain:
a. Garam dan gula
Garam biasanya digunakan untuk mengawetkan ikan dan daging, sedangkan gula untuk
mengawetkan buah. Garam dan gula dapat mematikan mikroorganisme karena
menyebabkan plasmolisis. Plasmolisis adalah peristiwa pelepasan cairan dari dalam sel
karena perbedaan kepekatan. Saat mikroorganisme kontak dengan larutan yang sangat
pekat, maka air akan keluar dari tubuh mikroorganisme menuju larutan.
b. Cuka
Cuka digunakan untuk membuat acar. Kondisi yang sangat asam tidak memungkinkan
bagi mikroorganisme untuk hidup.
c. Belerang dioksida
Belerang dioksida untuk mengontrol perkmbangan mikroba yang tidak dikehendaki.
Contoh penggunaanya adalah untuk mengawetkan buah kering dan selai. Belerang
dioksida juga digunakan sebagai pemutih untuk terigu dan kacang keju. Belerang
2
dioksida mempunyai dua kelemahan, yaitu aromanya yang kurang sedap dan merusak
vitamin B.
2. Bahan pengawet buatan
a. Asam benzoat dan Sodium (Natrium) Benzoat
Asam benzoat dan natrium benzoat adalah pengawet yang biasa digunakan untuk jus
buah dan berbagai minuman lainnya. Bahan ini dapat menghentikan pertumbuhan
bakteri dan ragi.
b. Sodium (Natrium) Nitrit
Natrium nitrit biasa digunakan untuk mengawetkan daging. Selain mengawetkan,
natrium nitrit memberi warna pink yang menarik. Natrium nitrit menghambat
pertumbuhan bakteri patogen (bakteri merugikan yang menimbulkan penyakit).
(Michael Purba, 2004: 74-76)
Zat Aditif Makanan
Zat aditif makanan adalah semua bahan yang ditambahkan ke dalam makanan selama proses
pengolahan, penyimpanan, atau pegepakan makanan. Dilihat dari asal-usulnya, zat aditif
makanan dapat dikategorikan menjadi dua macam, yaitu :
1. Zat Aditif Alami
Zat aditif alami merupakan bahan tambahan yang terdapat dalam tumbuhan atau hewan
yang dikonsumsi manusia. Contohnya : kunyit, lengkuas, daun pandan.
2. Zat aditif buatan
Zat aditif buatan merupakan bahan tambahan hasil olahan manusia. Zat aditif buatan
digunakan karena bahan alami sudah mulai berkurang dan sukar untuk dikembangkan.
Contohnya : vetsin, sakarin, tartrazine.
Fungsi penggunaan zat aditif makanan antara lain :
a. Memberi kesan lebih menarik pada makanan
b. Menjaga mutu dan kestabilan makanan
c. Membuat makanan menjadi tahan lama
Dengan adanya zat aditif, pertubuhan bakteri dihambat, sehingga makanan menjadi tahan
lama.
d. Mempertahankan nilai-nilai gizi tertentu dalam bahan makanan
3
Zat-zat kimia dalam makanan saling bereaksi satu sama lain atau dapat juga bereaksi
dengan oksigen di udara. Sebagai contoh, lemak dalam makanan bereaksi dengan oksigen
diudara sehingga lemak itu teroksidasi, kemudian menimbulkan rasa dan bau yang tidak
enak
Boraks
Boraks merupakan garam natrium yang banyak digunakan di industri non pangan, biasanya berupa serbuk kristal putih, mudah larut dalam air. Daya pengawet berasal dari asam borat.Boraks (Na2B4O7.10H2O) dan asam borat (H3BO3)Boraks digunakan untuk deterjen, mengurangi kesadahan, dan antiseptik lemah.Dampak kronis : anemia, rambut rontok, kanker
Nafsu makan menurunGangguan pencernaanGangguan ginjal
Dampak akut: muntah, diare, kejang, mata merah
Formalin
Formalin adalah larutan formaldehida dalam air dan dilarang digunakan dalam industri pangan sebagai pengawet.
enurut International Programme on Chemical Safety menetapkan bahwa batas toleransi formalin yang dapat diterima dalam tubuh maksimal 0,1 mg/l. Sedangkan kadar formalin yang boleh masuk dalam bentuk makanan untuk orang dewasa maksimal 1,5 mg per hari.
Penggunaan formalin * Pembunuh kuman sehingga dimanfaatkan untuk pembersih : lantai, kapal, gudang dan pakaian * Pembasmi lalat dan berbagai serangga lain * Bahan pembuatan sutra buatan, zat pewarna, cermin kaca dan bahan peledak * Dalam dunia fotografi biasaya digunakan untuk pengeras lapisan gelatin dan kertas * Bahan pembuatan pupuk dalam bentuk urea * Bahan pembuatan produk parfum
* Bahan pengawet produk kosmetika dan pengeras kuku * Pencegah korosi untuk sumur minyak * Bahan untuk insulasi busa * Bahan perekat untuk produk kayu lapis (plywood) * Dalam konsentrasi yag sangat kecil (<1 persen) digunakan sebagai pengawet untuk berbagai barang konsumen seperti pembersih rumah tangga, cairan pencuci piring, pelembut, perawat sepatu, shampoo mobil, lilin dan karpet.
Dampak akut: tenggorokan, perut terasa terbakar, sulit menelan, mual, muntah, dan diare.Dampak Kronis: Timbul iritasi pernapasan, muntah-muntah, dan kepala pusing, penurunan suhu badan dan gatal di dada. Bila dikonsumsi menahun menyebabkan kanker.
4